SINOPSIS

Thursday 12 March 2015

Four Sister Eps 19

                  >> eps sebelumnya Four Sister Eps18 Part 2

Episode ini dimulai dengan memperlihatkan Pelatih Kim yang tengah menyuruh siswanya untuk lompat  papan. Seorang siswanya tak mampu melakukannya dan hanya sampai terduduk di papan lompatan saja. 
Pelatih Kim menyuruh siswanya itu melakukannya lagi, melihat si anak seperti ketakutan 

Pelatih Kim lalu mengajarinya untuk berlari dulu sebelum lompat dan ia akan membantu mengangkat  si anak dari belakang saat ia  lompat. Si anak pun melakukan apa yang dikatakan dan berhasil. 

Pelatih kim lalu menyuruh anak yang lain untuk cuci tangan dan makan siang. Saat hendak kembali ke kelas seorang pria memanggil Pelatih Kim dan membawakan apa yang pernah ia mintakan sebelumnya. Pelatih Kim terlihat bahagia menerima kandang tersebut.

Ia lalu mendatangi Yu Sun yang tengah bekerja membersihkan rumput di sekitaran sarang lebah. Pelatih Kim menyuruhnya berhenti melakukan pekerjaan yang berbahaya itu dan menanyakan apa ia sudah makan. 

Yu Sun bilang ia ingin makan dengan Pelatih Kim, Pelatih Kim lalu mengajaknya segera makan, dengan iseng Yu Sun sengaja menaruh rumput yang ia pegang tadi di atas kepala Pelatih Kim dan berlari pergi, Pelatih Kim segera berlari mengejar Yu Sun. 

Yu Sun terus berlari sementara pelatih Kim berkali-kali mengingatkannya untuk tak berlari, ia mengejarnya dengan sepedanya. Keduanya masuk ke dalam rumah yang sederhana.

Pelatih Kim menyajikan makanan untuk Yu Sun, Yu Sun cerita jika ia akan pergi ke ladang dengan wanita lain sore ini. “Aku rasa aku memang terlahir runtuk berladang, pekerjaannya menyenangkan dan mereka bilang aku sungguh bagus”
“Kau bekerja keras untuk mengesankan mereka” ucap Pelatih Kim
“Tidak aku memang terlahir untuk melakukannya”

Pelatih Kim lalu tanya apa Yu Sun tak ingin menelfon ke Seoul, ia bukannya bermaksud untuk mengirim balik Yu Sun kesana, “Jika aku mau aku pasti akan melakukannya dari awal, aku yakin mereka khawatir begitu juga kau”

Yu Sun menolak, ia tahu ibunya takkan pernah setuju, ia takut jika ibunya tahu keberadaannya ibunya akan segera datang menjemputnya, ia tak mau terpisah dari Pelatih Kim lagi. Pelatih Kim coba bicara namun Yu Sun menolak dan pergi keluar. 

Pelatih Kim mengikuti Yu Sun, ia memberikan kotak hadiah pada Yu Sun. Yu Sun membukanya dan terkejut serta bahagia saat melihat anak anjing kecil di dalam kotak tersebut.
“Namanya adalah Nu Ri” ucap Pelatih Kim. Yu Sun senang karena anak anjing itu sangat lucu.

Pelatih Kim bilang ia ingin hidup bahagia dengan Yu Sun memelihara sapi dan kambing. Pelatih Kim lalu berjongkok di hadapan Yu Sun dan melamarnya untuk menikah. Yu Sun terdiam dan menunduk. Pelatih Kim tanya apa Yu Sun tak suka dengan pemikirannya itu. Yu Sun menggeleng, Pelatih Kim lalu menggenggam tangan Yu Sun dan tersenyum.

Saat makan bersama Hae Jung dan Yu Jin, Nyonya Jung terlihat kurang berselera. Hae Jung tanya apa rasa makanannya tak enak, Nyonya Jung membantah ia hanya sering merasa sakit perut akhir-akhir ini. 
Telfon berdering dan Nyonya Jung dengan segera mengajuka diri untuk sgera mengangkat telfon.
Yu Jin tanya apa Yu Sun tak ada menelfon mereka, Hae Jung mengangguk. Yu Jin kesal seharusnya paling tidak  Yu Sun menelfon mereka.

Nyonya Jung memanggil Hae Jung dan memberikan telfon dari Jun Ha untuknya, ia pun terlihat duduk dengan kecewa. Setelahnya Nyonya Jung tanya apa yang mereka bicarakan, ia merasa akhir-akhir ini Hae Jung sering pergi bersama Jun Ha, Nyonya Jung mulai merasa curiga. 

Yu Jin datang dan mengajukan diri untuk menjelaskan namun Hae Jung menolak bantuan Yu Jin dan akan menceritakannya sendiri.

Setelahnya tampak Hae Jung keluar dari rumah bersama Jun Ha. Hae Jung cerita ia pikir tadi ibunya akan kecewa tapi ternyata tampakanya ia bisa mengerti. 
Hae Jung tanya bukankah Jun Ha sudah tahu jika ibunya Yu Jin bukanlah ibu kandungnya. Jun Ha mengiyakan. “Ibuku dan ayahku sangat saling mencintai tapi merek atak bisa menikah karena kakekku menolak, ibuku memilikiku dan membesarkanku sendiri, ayah baru tahu setelah ia menikah dengan ibu dan punya Yu Jin dan Yu Mi”

Jun Ha tanya bagaimana bisa itu terjadi.

“ibuku meninggal pada kecelakaan mobil aku tinggal dengan ayah ketika berusia 12 tahun dan ibuku cukup gelisah denganku tapi bukan karena ia membenciku itu karena aku mengingatkannya akan ibuku dan itu menyiksanya, aku melakukan yang terbaik untuk tak mengecewakannya tapi itu tak selalu berhasil sebenarnya aku sering membencinya. Kau bilang aku orang yang baik tapi aku tak seperti itu, aku orang yang buruk”

Jun Ha menggenggam tangan Hae Jung dan berkata Hae Jung bisa melepaskan segalanya

“kau bilang ini pertama kalinya kau melawannya dan ia mengerti bukan?” Hae Jung mengangguk.
“mungkin pada akhirnya ia bisa merasa tenang” Keduanya lalu tersenyum bahagia. Yu Jin keluar dan tak sengaja melihat mereka, ia juga tersenyum bahagia untuk keduanya dan memilih untuk pergi dari sana. 

Begitu tiba di rumah sakit, Hwa Mi langsung menghampiri Yu Jin mengabarkan seseorang bernama Lee Jong Su mengalami gagal jantung, mereka pun segera berlari menghampiri si pasien.

Sementara itu di sebuah rumah sederhana tampak Young Hoon tengah membereskan meja kerjanya. Su Jin masuk dan tanya apa Young Hoon yakin ia akan baik-baik saja tinggal disini. Young Hoon menatapnya sebentar lalu kembali merapikan lemari obatnya. Su Jin pun hanya bisa pasrah dan tak bertanya lagi.

Yu Jin menyenter mata pasiennya ia lalu memompa jantung si pasien secara manual berkali-kali dan memberi instruksi pada rekan kerjanya.
Narasi Young Hoon pun terdengar “Aku bohong aku tak bisa melupakanmu, Yu Jin”

Young Hoon memeriksa seorang pasien yang membawa bayinya yang tengah sakit

“Aku pikir menjadi seorang dokter seperti ayahmu adalah benang akhir yang mengikat kita"

Young Hoon lalu menuliskan resep pada sang ibu.

“Jika kita berdua hidup sebagai Dokter maka paling tidak kita dapat berjalan di jalan yang sama, bisakah aku dimaafkan untuk itu atau bisakah aku dimaafkan karena begitu mencintaimu"

Yu Jin yang tengah selesai mengoperasi pasiennya seakan merasakan sosok Young Hoon yang merindukannya.

Su Jin melihat Young Hoon menggalau di tepi sungai, ia tahu siapa yang tengah dirindukan Young Hoon saat ini dan memilih meninggalkannya.

Tae Suhk tampak serius membaca berkas yang ada didepannya. Jong Shik lalu masuk dan menyapa Tae Suhk, ia menyuruh Tae Suhk membaca koran yang beredar dan melemparkan koran padanya. 

Tae Suhk kaget melihat gosip dirinya dan Yu Mi sebagai pasangan selingkuh ada di koran. Jong Shik bahkan mengabarkan berita itu ada di semua majalah. Jong Shik tanya apa yang terjadi sebenarnya, Tae Suhk tak menjawab Jong Shik dan segera bergegas pergi.

Yu Mi masuk ke ruangan Jae Yeon, segera saja Jae Yeon melempar koran tersebut pada Yu Mi dan menuduh Yu Mi sebagai pelakunya. “Jadi ini mengapa kau begitu patuh kembali ke rumah?” papar Jae Yeon

Yu Mi meminta maaf, Jae Yeon marah Yu Mi dengan entengnya meminta maaf setelah melakukan itu. Yu Mi bilang ia juga tak mau berbuat sejauh itu tapi ia tak punya piliha, Yu Mi kembali meminta Jae Yeon untuk menceraikannya, Jae Yeon pasti akan melakukannya sekarang jika bukan dia paling tidak orang tuanya takkan membiarkannya tinggal di rumah mereka lagi. 

Jae Yeon menampar Yu Mi dan tanya apa Tae Suhk begitu spesial baginya, “Hidupmu juga hancur sekarang, putri ketiga dari rumah sakit Bomin kau akan selalu dikenal sebagai wanita yang selingkuh apa ini yang kau inginkan?!” teriak Jae Yeon marah.
Yu Mi tak peduli, “Aku tak peduli jika kau ingin membalas dendam padaku, lakukan apa yang kau mau”
“Kau pikir kau bisa bersama Han Tae Suhk sekarang?”

“Tidak, aku mungkin tak bisa, bukan karena aku takut padamu, aku tak bisa kembali padanya kau adalah orang yang sulit bagiku jadi aku begitu membencimu tapi aku tak mau melakukan itu lagi” Yu Mi meminta Jae Yeon menjaga dirinya dan minta maaf hanya itu yang bisa ia katakan, ia pun segera pergi dan Jae Yeon yang tengah marah melampiaskan dengan membuang semua barang-barangnya dari atas meja.

Yu Mi melihat mobil Tae Suhk datang dan segera bersembunyi. Tae Suhk pun masuk begitu saja dan langsung menarik baju Jae Yeon serta menanyakan Yu Mi.
 “Lepaskan tanganmu dariku” perintah Jae Yeon. Tae Suhk langsung memukul keras wajah Jae Yeon, “Apapu kesalahannya dia adalah istrimu bisanya kau melakukan ini padanya” bentak Tae Suhk.

“Kau sepertinya tak tau apa-apa jangan bicara omong kosong padaku apa kau pikir kau tak tahu kau dan penyihir itu sengaja merencanakan ini semua?! Ketika kau mencoba mengacaukanku kau harusnya benar-benar merencakannya, apa aku salah Tuan Han?”

Tae Suhk melemparkan surat dokumen yang ia baca tadi di meja Jae Yeon dan menyuruhnya mempersiapkan diri. Jae Yeon mengambil kertas tersebut dan membacanya. 
“Dengan begitu banyak penghindaran pajak sepertinya kau akan duluan ke penjara sebelum aku, jangan pernah menyentuh Yu Mi lagi! jika tidak itu mungkin akan menghancurkanmu” Ancam Tae Suhk yang segera pergi. Jae Yeon meremas kertas tersebut dengan kesal.

Di rumah Yu Mi meminta maaf pada ibunya, “Hentikan, jika kau menganggap aku ibumu kau tak bisa melakukan ini, baik ibumu dan ibu Yu Sun...” Nyonya Jung tak bisa melanjutkan kata-katanya dan segera pergi sambil menahan tangis. 

Hae Jung hendak menyusul namun Yu Jin melarangnya. Yu Mi minta agar mereka bersedia menenangkan ibu. Yu Jin tanya apa yang akan dilakukan Yu Mi sekarang, Yu Mi ternyata berencana untuk pergi ke Amerika ia sudah merencakan hal tersebut sebelum kembali pada Jae Yeon. 

Hae Jung protes karena Yu Mi tak pernah membicarakan hal itu pada mereka. Yu Mi tahu yang Hae Jung dan yang lain pasti akan menghentikan rencananya, 
“Aku ingin belajar, aku sudah punya rekomendasi dari profesor, sebenarnya aku juga sudah punya tiket” Yu Jin semakin protes namun Yu Mi minta saudarinya dapat mengerti keputusannya ini dan membiarkannya pergi tanpa mengatakan apapun. 

Ia juga punya permohonan, jika Tae Suhk datang mencarinya tolong katakan bahwa mereka tak tahu keberadaannya. Yu Jin minta Yu Mi pergi saja dengan Tae Suhk. 
Yu Mi tak bisa melakukannya karena telah banyak melakukan hal buruk pada Tae Suhk ia bahkan tak mampu menghadapinya.
Hae Jung tanya apa Yu Mi akan baik-baik saja. Yu Mi mengangguk perlahan namun begitu Yu Jin dan Hae Jung masih terlihat khawatir pada Yu Mi.

Jun Ha kembali memberi penjelasan tentang rancangan kegiatan undian sepak bola mereka pada anggota rapat. Menurut rekan kerja Jun Ha minat masyarakat lah yang paling penting, ia minta Jun Ha tak melupakan hal itu. 

Jun Ha lalu masuk ke ruangannya bersama Ast. Yun dan tanya bagaimana perkembangan kegiatan mereka bulan ini, Ast. Yun merasa masih baik-baik saja, ia juga merasa hari ini Jun Ha terlihat baik. Jun Ha tak paham, Ast. Yun tanya apa Jun Ha baru bertemu Hae Jung, Jun Ha balik tanya apa hubungan Ast. Yun dan Shin Hee tak berjalan baik.

“Kapan memangnya itu pernah baik” jawab Ast. Yun malas, ia merasa harus percaya pada takdir juga, “Aku ingat kau pernah mengatakan ‘ketiga kalinya’ atau apalah dan justru mengabaikannya, tapi kau berakhir dengan bertemu Hae Jung”

“kau salah, aku tak berpikir takdir itu ada” ucap Jun Ha. Ast. Yun mengatai Jun Ha tak punya prinsip karena menarik kata-katanya.
“Wanita yang kau cintai mencintaimu juga bukankah itu sendiri takdir dan memakai label bahwa keajaiban adalah cinta”
Ast. Yun memikirkan maksud Jun Ha, Jun Ha bilang hal itu tak berlaku bagi Ast. Yun hingga membuat Ast. Yun kesal padanya.

Yu Mi bersiap untuk pergi, ia pun berpamitan pada ibunya dan memeluknya, ia harap ibunya dapat mengerti apa yang dirasakannya. Nyonya Jung mengangguk dan menyuruhnya segera berangkat. Hae Jung dan Yu Mi membantu membawakan barang-barang Yu Mi keluar, Nyonya Jung hanya bisa menangis melepas kepergian Yu Mi.

Tae Suhk menelfon seseorang dan berterima kasih pada orang tersebut, ia berjanji akan menghubunginya lagi nanti, Tae Suhk lalu pergi sambil membawa kopernya.

Yu Mi masuk ke pesawat dan mencari tempat duduknya, ia melihat seorang pria yang wajahnya tertutup koran menghalanginya untuk duduk ke kursinya. Yu Mi mencoba bersikap sopan agar si pria tersebut menyadari keberadaannya namun si pria terlihat tetap asik membaca koran. 

Pria tersebut lalu menurunkan korannya hingga Yu Mi terkaget karena ternyata itu adalah Tae Suhk. Tae Suhk tersenyum dan berdiri di depan Yu Mi. Yu Mi terlihat bahagia dan Tae Suhk pun mengakhiri dengan memeluknya.

Hae Jung menelfon Yu Jin, ia tanya apa kira-kira Yu Mi akan marah dengan tindakan mereka dan apakah keduanya sekarang akan baik-baik saja. Yu Jin tersenyum dan berkata akan menemui Hae Jung nanti.

Jun Ha membantu Hae Jung berbelanja bahan masakan. Hae Jung minta maaf karena ia hanya memberi Jun Ha masalah yang ada di keluarganya bukan pergi layaknya orang yang berkencan, ia tanya apa dirinya membosankan.

“Aku merasa berbeda, apapun yang kau lakukan itu menyenangkan, karena mereka semua baru, apa kau tau perasaan itu? perasaan bahwa dunia perlahan berubah” Jun Ha tiba-tiba mengucapkan terima kasih, Hae Jung bingung, Jun Ha lalu mengatakan bukankah hal itu yang akan Hae Jung bilang.

Hae Jung pun tersenyum, Jun Ha menambahkan kata maaf, ia bilang mulai sekarang daripada mengucapkan kata maaf ia lebih suka Hae Jung lebih sering mengatakan ia mencintainya. 
Hae Jung melakukannya dengan malu-malu, Jun Ha pura-pura tak mendengarnya. Hae Jung pun mengatakannya lagi dengan lebih keras. Jun Ha pura-pura tak begitu mendengarnya dan berjalan pergi dengan tersenyum. Hae Jung tertawa melihat tingkah Jun Ha.

Pelatih Kim terlihat mondar –mandir di depan pintu rumah sakit Bomin namun ia tak berani untuk masuk. Hae Jung yang baru pulang belanja dengan Jun Ha berhenti karena mengenali Pelatih Kim, Pelatih Kim berbalikd an melihat Hae Jung, keduanya saling memberi salam.

Yu Jin menyampaikan pada ibunya di kamar bahwa Pelatih Kim datang untuk mengabarkan jika ia akan menikah dengan Yu Sun. 
Nyonya Jung marah dan menyuruh Pelatih Kim melangkahi mayatnya dulu, Yu Jin minta ibunya berbicara pelan takut Pelatih Kim mendengarnya. 
Nyonya Jung kesal karena ia lah yang membesarkan Yu Sun selama ini tapi putrinya malah lari setelah bertemu dengan pria itu, ia tak rela Yu Sun menikah dengan Pelatih Kim. 

Hae Jung jadi merasa tak enak pada Pelatih Kim karena suara Nyonya Jung kedengaran hingga ke luar.
Hae Jung bilang ini bukan hari yang baik dan minta Pelatih Kim datang lain kali.

Pelatih Kim memutuskan untuk masuk ke kamar menemui Nyonya Jung. Yu Jin dan Nyonya Jung terkejut saat ia masuk.
Pelatih Kim meminta maaf atas ketidaksopanannya, Nyonya Jung menyuruhnya pergi dan memulangkan putrinya kembali.
Pelatih Kim berlutut dan kembali meminta maaf, ia mohon agar Nyonya Jung mengijinkannya menikahi Yu Sun.

“Aku punya istri yang begitu kucintai, ia adalah orang yang baik, ketiak ia meninggal aku berjuang cukup lama, aku hidup setiap hari dengan menyalahkan diri karena tak mati bersamanya hingga Yu Sun memberikan hatinya. Seperti yang kau bilang saat tahu bahwa Yu Sun akan melompat ke api akulah yang melakukannya. karenanya aku ingin mencintai lagi aku tak punya papun tapi aku ingin membuatnya bahagia selamanya, tolong berikan kami restumu, aku ingin ia menikah dihadapan orang yang ia cintai, ia sangat merindukan keluarganya”

Nyonya Jung terlihat tersentuh, ia memalingkan wajah dan coba menahan tangis.

Setelahnya Pelatih Kim tampak membawa Yu Sun keluar dari rumah untuk pergi ke gereja untuk menikah. Disana murid-murid Pelatih Kim telah menunggu mereka dan langsung menghampiri memberi selamat pada keduanya.

Yu Sun dan Pelatih Kim masuk ke dalam. Di dalam ternyata sudah ada Yu Jin, Hae Jung dan Jun Ha yang langsung berdiri mendekati Yu Sun saat melihatnya. Yu Sun kaget ia menatap Pelatih Kim dengan cemas. 
Pelatih Kim mengatakan mereka sudah datang sejak pagi dan meminta Yu Sun menyapanya. Yu Sun pun segera berlari ke arah kakak-kakaknya dan memeluk mereka. 

Hae Jung bilang ia marah karena Yu Sun tak merindukannya. Yu Sun meminta maaf dan menangis. Yu Jin melarangnya menangis di hari penting ini. Yu Sun tanya dimana Yu Mi. Yu Jin pun mengatakan jika Yu Mi berada jauh, ia akan menceritakannya nanti.
Yu Sun lalu menanyakan ibunya, Hae Jung hanya mengatakan jika ibu mereka kurang sehat untuk datang.
“Apa ia begitu marah padaku?”
Hae Jung bilang tidak, “Kau kan tau betapa ia mencintaimu” ungkap Hae Jung,

“Ini bukan waktunya menangis kami punya hadiah untukmu” ucap Yu Jin, Hae Jung membenarkan dan mengeluarkan hadiahnya, ia menyuruh Yu Sun membukanya.
Yu Sun amat kaget melihat gaun pengantin yang dipersiapkan kakaknya, ia menangis haru memuji gaun yang indah itu. 

Nyonya Jung ternyata ada di luar gereja. pernikahan pun dilakukan dengan Yu Sun yang telah mengenakan gaunnya. Nyonya Jung memutuskan mengintip Yu Sun dari balik pintu dan terlihat terharu menyaksikan putri kecilnya yang amat ia sayangi itu kini telah menikah, ia pun merasa cukup puas dan segera pergi.

Keduanya lalu disambut oleh anak-anak dan kerabat mereka di luar, anak-anak menyoraki Pelatih Kim agar mencium pengantinnya. Yu Sun terlihat malu-malu, Pelatih Kim berkata akan melakukannya, ia lalu mendekat ke Yu Sun, Yu Sun menutup wajahnya dengan bunga karena malu, Pelatih Kim lalu mencium kening Yu Sun dan anak-anak langsung berteriak menyuruh lagi.

Setahun kemudian
Su Jin yang tengah menyapu halaman tampak kaget melihat Jun ha mendatanginya. Jun Ha menyapa Su Jin menanyakan keadaannya. SU Jin senang karena mereka sudah setahun tak berjumpa. Jun Ha juga merasa hal yang sama, meski mereka sering bertelfon tapi sudah lama mereka tak bertemu.

Su Jin tanya kabar Jun Ha yang akan segera menikah dengan Hae Jung, ia memberi selamat padanya. Jun Ha berterima kasih, ia lalu tanya bagaimana dengan Su Jin apa hubungannya dengan Young Hoon baik-baik saja. Su Jin terlihat terdiam. Ia lalu tanya kenapa Su Jin tak juga menikah dengan Young Hoon, Su Jin langsung mengalihkan pertanyaan dengan menanyakan alasan kedatangan Jun Ha apakah hanya untuk melihat keadaannya.

Jun Ha  melirik ke dalam dan tanya apa Yioung Hoon ada. SU Jin bilang Young Hoon tengah mengunjungi pasien ke gunung dan akan kembali sebentar lagi. “Apa kau datang untuk menemuinya?”
“Aku datang untuk mengajukan permintaan padanya” ucap Jun Ha.

Yu Sun ternyata tengah hamil besar, Hae Jung dan Yu Jin datang untuk mengecek keadaan Yu Sun. Yu Sun tanya apa bayinya baik-baik saja. Yu Jin mengiyakan dan bilang jika bayinya pasti akan menjadi pelari yang hebat seperti orang tuanya. Yu Sun merasa senang, ia lalu menyindir Yu Jin yang bukan dokter kandungan ia pasti sengaja mengejeknya.

Hae Jung tanya apa Yu Sun begitu bahagia menjadi seorang ibu, Yu Sun membenarkan, ia punya sebulan lagi, ia ingin punya anak laki-laki yang seperti Pelatih Kim tapi sepertinya Pleatih Kim tidak. Ia lalu tanya ke Pelatih Kim bagaimana jika ia melahirkan anak laki-laki.
Pelatih Kim merasa tak masalah mau laki-laki atau perempuan. Yu Jin lalu melirik ke Hae Jung. Keduanya pun keluar. 

Yu Jin merasa cemas karena Yu Sun tak seharusnya hamil bagaimanapun hal itu harus dihentikan. Hae Jung minta Yu Jin tak usah cemas, Yu Jin mengatakan kondisi Yu Sun semakin buruk dan sudah terlambat untuk aborsi.
“ia tak bisa melahirkan dengan kondisinya ini” Hae jung takut jika operasi akan membuat tekanan pada jantungnya. “Kita harus membawanya ke Seoul hari ini” Hae Jung mengangguk menyetujui hal itu.

Jun Ha akhirnya bisa bicara dengan Young Hoon. Jun Ha menceritakan masalah Yu Sun, ia bilang Yu Jin dan dokter lainnya telah membujuk Yu Sun bahwa kehamilannya akan mengancam nyawanya. "Seperti kau tahu Yu Sun belum sepenuhnya pulih tapi ia begitu kukuh, ia sangat menginginkan anak”

Young Hoon tanya bagaimana keadaannya, Jun Ha mengatakan keadaannya dalam bahaya, karena itu ia ingin minta bantuan Young Hoon.
“Bagaimana dengan Yu Jin?”
“Hanya Hae Jung yang tahu aku disini, aku mohon padamu hanya kau orang yang bisa kami percayai sekarang”

Yu Sun telah dipindahkan ke rumah sakit, Pelatih Kim terlihat cemas akan keadaan Yu Sun dan terus mengenggam tangannya.
Young Hoon terlihat tengah berpikir serius di ruang kerjanya. Yu Jin terlihat tertidur di meja kerjanya, 

tiba-tiba Hae Jung masuk dengan panik membangunkan Yu Jin, ia khawatir karena ada masalah dengan Yu Sun. Mereka langsung masuk ke ruangan Yu Sun dengan panik. Dokter disana mengatakan tekanan darah Yu Sun terus turun. Yu Jin menyenter mata Yu Sun dan segera memerintahkan memanggil Dokter Kang segera, Hae Jung segera melakukannyta. Yu Jin meminta mareka untuk segera memindahkan Yu Sun.

Dokter Kang pun datang, Dokter Kang tanya bagaimaan dengan ahli jantungnya, ia tanya apa Yu Jin yang akan melakukannya. Yu Jin mengiyakannya, Dokter Kang bilang ia memulai dan menyuruh Yu Jin segera masuk. 
Yu Jin sampat terdiam sejenak karena ragu, Hae Jung menenangkan Yu Jin segalanya akan baik-baik saja. 

Young Hoon tiba-tiba menunjukkan dirinya di rumah sakit, Hae Jung kaget dan memanggil nama Young Hoon, Pelatih Kim berdiri karena mengenali Young Hoon sementara Yu Jin benar-benar kaget melihat kemunculan Young Hoon