SINOPSIS

Monday 22 December 2014

Four Sister Eps 16

Young Hoon akhirnya mendengar sendiri kenyataan yang sebenarnya dari mulut Dokter Min. Dokter Kim mengatakan percuma mengungkap kebenaran karena Young Hoon dan putrinya sudah bertunangan dan mereka saling mencintai, ia mencoba membujuk Dokter Im untuk melakukan itu demi kebaikan Young Hoon juga.

Si Manajer hendak mencari Young Hoon di kantornya ia kesal saat melihat sekretaris Young Hoon yang harusnya bisa membantunya mengawasi malah tertidur lelap, ia pun menghentakkan berkas di atas meja hingga sekretaris itu terbangun. Manajer menjadi curiga dan beranjak mengecek ke dalam.

Dokter Im dan Dokter Min kembali ke klinik, sebelum pulang Dokter Min kembali meminta bantuan Dokter Im untuk tetap tutup mulut, ia pun mempersilahkan Dokter Im untuk segera masuk ke dalam. 
Baru saja Dokter Min merasa sedikit lega ia mendapat telfon dari manajer yang mengatakan jika Young Hoon tak ada di kantornya, Dokter Min segera menyuruh manajer mencari Young Hoon di setiap ruangan.
“Apa kau mencariku?” sapa Young Hoon yang sudah berdiri di dekat Dokter Min, Dokter Min kaget melihat Young Hoon.

Keduanya lalu bicara, Young Hoon tanya ada gerangan apa Dokter Min datang kemari. Dokter Min berkilah jika ia khawatir dengan Dokter Im yang tak lain adlah mantan muridnya, justru ia bingung kenapa Young Hoon ada disini.
“Aku mengikutimu” ucap Young Hoon, “Kau berbicara panjang dengan Dokter Im, untungnya aku pikir aku sudah dengar semua yang aku butuhkan”

“Apa maksudmu?” tanya Dokter Min mulai khawatir, “Kau salah paham, aku akan menjelaskan semuanya aku akan katakan apa yang terjadi!”

“Kau melakukan hal yang mengerikan, dengan alasan apapun kau tak bisa mengelak dari perbuatanmu, kau tak bisa dimaafkan” cecar Young Hoon dengan emosi. Namun ia juga sadar jika dirinya juga bersalah dan tak bisa dimaafkan.

Dokter Min memperingatkan takkan ada yang percaya pada Young Hoon karena Dokter Im takkan bicara begitupun dengan Jung Young Su jadi bagaimana Young Hoon akan membuktikan kebenarannya. “Jangan bodoh kau akan berakhir dengan terluka”

Young Hoon merasa dongkol atas kesombongan Dokter Min, ia pun mengeluarkan alat rekam yang ia simpan di saku jas nya dan memutarnya tepat di depan wajah Dokter Min. 
Dokter Min seketika gemetar, ia memohon-mohon agar Young Hoon tak melakukan itu padanya, ia bahkan rela berlutut dan memohon serta mengungkit Su Jin di hadapan Young Hoon agar ia dimaafkan.
“Aku tak berhak mengutukmu, karena orang yang membawa Dokter Jung pada kematian yang tak adil adalah aku tapi aku tak bisa memaafkanmu juga karena itu kau tak bisa mengelak dari semua ini”
Dokter Min berdiri dan kembali mengancam jika Young Hoon melakukannya maka ia juga akan hancur bersama dirinya.

Young Hoon sudah tak peduli ia merasa tak takut apapun tak ada luka yang lebih besar dari fakta bahwa ialah yang mendorong Dokter Jung menuju kematian, ia balik memperingatkan Dokter Min untuk mengaku dan bertanggungjawab atas perbuatannya, 

Dokter Min ingin menyanggah namun Young Hoon memperingatkan jika ia tak mau menunggu lama sebelum ia sendiri yang melakukannya. 
Young Hoon lalu meninggalkan Dokter Min yang terlihat memutar otak memikirkan apa yang harus dilakukannya sekarang.

Young Hoon berjalan perlahan, kakinya terasa lemah. Ia masih tak sanggup menerima kenyataan yang sebenarnya serta rasa bersalahnya yang teramat besar pada Dokter Jung yang bahkan telah menganggapnya sebagai putranya sendiri.

Hae Jung membawa Jun Ha berjalan-jalan di atas gedung rumah sakit. Jun Ha minta Hae Jung berhenti mendorong dan ia mencoba untuk berdiri dibantu oleh Hae Jung. 
Hae Jung bilang terlalu cepat bagi Jun Ha untuk mencoba berjalan. Namun Jun ha tetap mencoba menggerakkan kakinya untuk berjalan meski tertatih-tatih.
“Ini seperti belajar berjalan dari awal lagi” ucapnya.

Hae Jung bilang Jun ha bisa jatuh. Jun Ha malah merasa tak menyenangkan jika ia tak mencoba membuat gol, ia minta Hae Jung untuk mundur sedikit, meski sedikit bingung Hae Jung pun menuruti Jun Ha. Jun Ha pun mulai mencoba berjalan ke arah Hae Jung dengan menahan rasa sakitnya, Hae Jung hanya bisa cemas melihat Jun Ha.

“Lihat aku sudah bilang aku bisa melakukannya” ucap Jun ha ketika sudah sampai di depan Hae Jung. Ia mencoba kembali namun kali ini Jun Ha hampir terjatuh jika Hae Jung tak cepat  menangkapnya
Jun Ha meminta maaf, Hae Jung terlihat sedikit grogi karena ia berdekatan dengan Jun Ha, begitu pula dengan Jun Ha yang lalu mengajak Hae Jung masuk untuk minum obat.

Yu Sun terlihat risau karena Pelatih Kim tak juga mengangkat telfonnya. Yu Mi mendekati Yu Sun dan tanya apa telfonnya tak juga diangkat. Yu Sun mengiyakan dengan kecewa, Yu Mi juga penasaran ada apa dengan Pelatih Kim.
Tiba-tiba Nyonya Jung yang sedari tadi juga ada disana bilang jka Pelatih Kim takkan mengangkat telfonnya “Jadi jangan habiskan waktumu” tegas Nyonya Jung sambil masuk ke dalam kamar. 

Yu Sun menyusul ibunya hendak bicara. Yu Mi bingung apa yang terjadi, Yu Jin meminta Yu Mi tetap tinggal karena cepat atau lambat Yu Sun pasti harus menghadapi hal ini

Yu Sun tanya apa ibunya pergi menemui Pelatih Kim dan memintanya untuk tak menemuinya lagi. Nyonya Jung tampak pusing dan akhirnya mengakui hal itu, ia bilang Pelatih Kim sepertinya bukan orang yang buruk karena ia sudah berjanji akan berhenti menemui Yu Sun, Nyonya Jung berharap Yu Sun mau menyerah.
Yu Sun minta maaf karena ia tak bisa melakukannya, meskipun ia selalu memikirkan akan ibu dan ayahnya namun ia tetap tak bisa melupakan cintanya pada Pelatih Kim.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau begitu bodoh? Tidakkah kau sadar aku melakukan ini untukmu?” umpat Nyonya Jung. Ia juga memperingatkan Yu Sun takkan mengijinkannya menemui Pelatih Kim lagi. 
Yu Sun bilang meski ia tak bisa melihatnya namun pikirannya takkan berubah jadi ia harap ibunya dapat mengerti dan memberikannya ijin. Yu Sun dengan sedih mengatakan jika selama ini ia hanya memikirkan kematian agar tak menyusahkan keluarga, namun sejak bertemu Pelatih Kim ia ingin hidup dengan seseorang, hidup dan juga bahagia.

Yu Sun mengakui cintanya dan berharap ibunya mengijinkannya. Nyonya Jung tetap tak mengijinkan, “Kau mungkin membenciku sekarang tapi nanti kau akan mengerti jadi lakukan seperti yang aku katakan” pinta Nyonya Jung, ia juga mengancam Yu Sun untuk pergi saja dari rumah jika tak mau mematuhinya dan jangan pernah lagi menemuinya. Yu Sun terisak sedih memikirkan ucapan ibunya.

Tae Suhk berlari bahagia masuk ke kantor, seorang pegawai memberi ucapan selamat padanya. Begitu pun ketika ia telah tiba di ruangannya semua pegawai turut mengucapkan selamat dan menyalaminya. Jong Shik turut bahagia melihat sahabatnya itu dan mengajak Tae Suhk ber- High Five. 
Tae Suhk mengenggam tangan Jong Shik erat dan berterima kasih atas kerja kerasnya. Ia lalu tanya dimana Yu Mi , “Di ruang rekaman” ucap Jong Shik, Tae Suhk pun dengan malu-malu melangkah mundur untuk menemui Yu Mi.

Yu Mi tampak risau, ia menggigiti kukunya dan terus melihat jam tangan. Yu Mi tersadar melihat Tae Suhk ada dibelakangnya.  “Kau pasti punya berita baik” ungkap Yu Mi saat melihat wajah bahagia Tae Suhk. Tae Suhk mengatakan jika filmnya akan diputar secara nasional. “Benarkah?’ ucap Yu Mi.
“Kritik yang ada telah memberikan tanggapan positif, pembaca telah memberi respon yang baik, akhirnya mereka memperhatikannya”

Yu Mi mengucapkan selamat, Tae Suhk lalu mengajak Yu Mi bergabung untuk minum-minum dengan mereka. Yu Mi menolak dengan alasan ia harus segera pulang. “Benarkah?” ucap Tae Suhk lalu menawarkan diri untuk mengantarkan Yu Mi pulang. Yu Mi menolak ia meminta Tae Suhk tetap bersama yang lain untuk merayakan keberhasilannya. 
Tae Suhk pun mengiyakan dan mengajak Yu Mi untuk merayakan secara pribadi nanti. Yu Mi mengangguk mengiyakan, Tae Suhk pun memeluk Yu Mi dengan bahagia namun tidak dengan Yu Mi yang justru terlihat sedih harus kembali melepaskan Tae Suhk.

Dan ternyata Yu Mi pun pulang bersama Jae Yeon.

Yu Sun menunggu Pelatih Kim pulang ke apartemennya sambil menenteng koper, ia tampaknya sudah memilih keputusannya sekarang.
Yu Sun melihat Pelatih Kim pulang dan langsung memanggilnya, Pelatih Kim tentu saja kaget  apalagi Yu Sun mengatakan jika ia telah diusir dan kini pergi sambil membawa koper.

Yu Sun berada di rumah Pelatih Kim dan menyediakan makanan untuknya, ia terlihat bersemangat dan mengajak Pelatih Kim makan. “Aku akan menggunakan ruangan yang terpisah” ucap Yu Sun. Pelatih Kim tampak murung sedari tadi.
“Makan dan pulanglah” ucapnya, Yu Sun pun terdiam.
“Jangan bertingkah seperti anak kecil kau hanya membuatku semakin sulit” Pelatih Kim kesal dan meninggalkan meja makan. Yu Sun mengikuti dan menghentikan Pelatih Kim yang hendak menelfon.  
Yu Sun menolak untuk pergi, ia memberitahu jika mereka takkan pernah bertemu lagi jika ia pergi, ia kecewa saat Pelatih Kim memilih untuk mengakhiri hubungan mereka dengan gampangnya. “Itu tak benar kan? Kau tak benar-benar berpikir seperti itu kan?”

“Aku tak merasa itu hal yang mudah tapi aku merasa itu lebih baik, kau tak mengerti tapi aku takut, bukan karena apa yang ibumu katakan” Pelatih Kim mengaku ia mencintai Yu Sun meski ia berusaha keras meyangkalnya.
“Hanya memikirkan tentangmu sudah membuat hatiku sakit sekarang” 
Yu Sun ingin bicara namun Pelatih Kim langsung mengatakan bahwa ada banyak pria yang lebih cocok untuknya dan apa yang dilakukannya ini membuat ia terlihat bodoh di mata orang lain, ia kembali meminta Yu Sun pulang.

Yu Sun menangis ia tak mau meski disuruh, ia mengaku tak bisa meninggalkannya dan memohon untuk tak diusir. Pelatih Kim menatap Yu Sun dan perlahan memeluknya. 

Yu Sun pun kini tengah tertidur, pelatih Kim lalu keluar dan menghubungi keluarga Yu Sun, ia meminta maaf dan berjanji akan mengirim Yu Sun kembali. Nyonya Jung berniat mengambil telfon itu dari Yu Jin namun Yu Jin buru-buru memgucapkan terima kasih dan menutup telfonnya. Nyonya Jung tampak khawatir, Yu Jin minta agar ibunya percaya pada Pelatih Kim dan berikan mereka waktu.

Yu Jin kembali ke kamarnya, tindakan Yu Sun ini telah membawanya pada kenangan saat ia dan Young Hoon yang juga tak direstui oleh ibunya.
Saat itu Young Hoon berkata mungkin Nyonya dan Tuan Jung akan kecewa pada mereka namun ia tetap takkan melepaskan Yu Jin, meskipun ia dihukum biarlah ia saja yang menanggungnya dan meminta Yu Jin untuk tidka takut, Young Hoon lalu memeluk Yu Jin.

Young Hoon sendiri tampak tengah serius memikirkan sesuatu di rumahnya.

Su Jin khawatir karena ayahnya tak juga mau membukakan pintu, ia berkali-kali memanggil ayahnya mengajak bicara. 
Dokter Min tentu saja tengah ketakutan karena Young Hoon telah tahu segalanya apalagi Young Hoon mengancamnya untuk mengaku sendiri sebelum ia yang membeberkannya. Dokter Min memukul tempat tidur beberapa kali dan terlihat frustasi.

Esoknya Su Jin tanya ke Manajer apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya, Manajer terlihat bingung, “Aku tak tahu yang sebenarnya terjadi tapi ini berkaitan dengan Dokter Lee”
“Ini karena Young Hoon?” tanya Su Jin kaget dan juga bingung.

Young Hoon menelfon seseorang membicarakan masalah Dokter Jung ia paham jika kasusnya sudah lewat namun paling tidak jika kebenaran ini terungkap nama Dokter Jung akan bersih.
“itulah kenapa aku ingin meminta sesuatu padamu, jika sesuatu terjadi padaku....” belum selesai Young Hoon bicara Su Jin pun masuk, ia terpaksa mengakhiri telfonnya.

Jun Ha memanggil-manggil Hae Jung tanpa sadar Hae Jung tengah tertidur, ia pun berbalik  dan melihat Hae Jung tengah tertidur, Jun Ha hendak menyentuh wajah Hae Jung namun ia mengurungkannya. Yu Jin pun masuk dan menyapanya, Jun Ha langsung memberi aba-aba agar untuk bicara di luar agar mereka tak menganggu Hae Jung. 

Jun Ha tanya apa yang membawa Yu Jin datang begitu cepat, Yu Jin bilang ia ingin bicara dengan Hae Jung
“Bawa saja dia pulang, dia sudah disini beberapa hari jadi aku merasa bersalah.
“Apa kau tak perlu pengasuh yang tertidur sepanjang waktu?” canda Yu Jin
“Justru sebaliknya ketika aku melihatnya tak bisa tidur karena menjagaku aku merasa buruk”

Su Jin dan Young Hoon datang, SU Jin memanggil Jun Ha dan menyapanya. Su Jin berterima kasih pada Yu Jin, “Dia berhutang banyak padamu” ungkap Su Jin. 
Yu Jin jadi gelagapan takut salah dimengerti namun Young Hoon segera menyuruh Su Jin pergi dari sana.

Hae Jung pun keluar dan bahagia bisa melihat Yu Jin. Jun ha kembali ke kamar sendirian namun Tuan Kim tengah menunggunya disana, “kau terlihat lebih baik”
“Ya aku akan keluar besok” Jun Ha lalu memberitahu jika Hae Jung tengah bersama Yu Jin dan akan kembali sebentar lagi.
“Tidak aku memang ingin bicara denganmu” ucap Tuan Kim.

Hae Jung akhirnya tahu dari Yu Jin jika Yu Sun pergi meninggalkan rumah, ia yakin ibunya pasti tengah kecewa sekarang. Yu Jin mengatakan ia juga marah, “Tapi aku tahu karena aku juga mencoba menikah dengan orang yang tak ia (ibunya) sukai” Yu Jin merasa lucu menceritakan itu sekarang. 
“Tidak juga, kau tak ahli dalam menceritakan hal lucu” ungkap Hae Jung seraya tertawa, “Aku lebih baik mengatakannya pada Jun Ha dan pulang ke rumah”
“Apa kau mau?”
Hae Jung pinta Yu Jin tak usah mengkhawatirkan hal itu dan segera pergi bekerja.

Jun ha tanya pada Tuan Kim apa maksudnya membuat posisinya jelas.
“Dimata orang lain kau tak jujur satu sama lain, itu sangat melelahkan, bagaimana itu akan membuatku yang menyukai perasaan Hae Jung, aku sangat gugup” 
Jun Ha ingin menjelaskan namun Tuan Kim langsung bilang jika ia tak menyalahkan Jun ha, “Tak salah untuk mencintai seseorang tapi sebagai seorang pria aku ingin kau menghargai perasaanku dengan cara membuat sikapmu jelas”
 ia tak suka orang yang samar-samar ia minta Jun ha menerapkannya jika memang tak yakin tentang perasaannya.

Hae Jung datang dan melihat keduanya, ia pun menyapa Tuan Kim. “Aku pikir kau mungkin ingin pulang, aku akan mengantarkanmu”
Hae Jung tersenyum, ia berkata pada Jun Ha jika ia ingin pulang saat Hae Jung hendak menjelaskan keadaan Yu Sun, Jun Ha tak mau dengar dan langsung menyuruhnya segera pulang. “Aku baik-baik saja, jangan khawatir” 
Hae Jung terlihat bingung akan sikap Jun Ha yang tiba-tiba saja cuek.

Hae Jung pun terus kepikiran saat di mobil, Tuan Kim kembali melihat Hae Jung termenung, ia pun menggenggam tangan Hae Jung, “Ayo menikah” ucap Tuan Kim. Hae Jung kaget dan perlahan melepas tangannya, Tuan Kim melihat Hae Jung seakan mencoba tak mendengar apa-apa.

Su Jin merasa Young Hoon terlihat aneh hari ini karena ini pertama kalinya ia yang mengajaknya pergi ke tempat makan. Young Hoon menatap Su Jin serius dan berkata ingin memberitahukannya sesuatu.
“Ayahmu mungkin akan bicara padamu tapi aku harus lebih dulu memberitahumu”

Di tengah kunjungannya Yu Jin mendapat telfon dari Dokter Min yang memintanya datang menemuinya. Meski bingung Yu Jin tetap menyanggupi hal tersebut.
Dokter Min mengajak Yu Jin makan, Yu Jin ingin tahu mengapa Dokter Min mengajaknya bertemu.

“Aku ingin berdamai/akur denganmu” Yu Jin terlihat bingung
“Segera setelah pertemuan pemegang saham untuk menunjuk direktur baru dan aku akan menjadi direktur utama dan sebenarnya akan menjadi ketua dari grup jika kau mau aku bisa mengembalikan rumah sakit ayahmu.
Yu Jin bilang itu tak perlu, ia sudah menyerah, “Mencoba mengawal rumah sakit adalah ide yang bodoh, apa yang aku ingin jaga adalah ayahku bukan rumah sakit”
“Aku pikir kau akan menerima bantuanku”

Yu Jin kebali meminta maaf, Dokter Min seperti sedang mencari sesuatu ia llau minta maaf untuk meminjam telfon Yu Jin. Yu Jin pun memberikan telfonnya tanpa curiga.

“Apa kau mencoba untuk menyingkirkanku?” tanya SU Jin, ia bilang itu tak berguna ia tak percaya pada Young Hoon.
“Bilang saja kau tak mencintaiku jangan menuduh ayahku!” ucap Su Jin yang kesal atas tuduhan Young Hoon, i aberniat untuk mencari tahu kebenarannya dulu.

Young Hoon lalu mendapat telfon dari Dokter Min, ia telah memikirkan ucapan Young Hoon yang menyuruhnya memikirkan masalah ini benar-benar, amat memalukan untuk menyerah sekarang, “Seperti yang kau minta aku berencana untuk menyelesaikan semuanya sendiri sekarang tapi aku tak bisa melakukan hal yang kau harapkan”

Young Hoon tanya apa rencana Dokter Min.
“Aku ingin membuat persetujuan denganmu kupikir kau akan tertarik, maukah kau menelfon Yu Jin ke telfonnya”

Young Hoon langsung cemas, ia pun mencoba menelfon Yu Jin namun dengan liciknya Dokter Min tersenyum melihat nama Young Hoon ada pada telfon Yu Jin yang ia pegang. Sementara itu Yu Jin tengah menunggu Dokter Min yang tak juga kembali.
Dokter Min lalu mengangkat telfon Yu Jin, “Apa kau bersedia membuat perjanjian sekarang?’ ucapnya

“Apa yang kau rencanakan? Apa yang akan kau lakukan pada Yu Jin?” ucap Young Hoon panik.
Dokter Min tertawa menang mendengar kepanikan Young Hoon, Young Hoon dengan berang menanyakan keberadaan Dokter Min. “Bawa kaset rekaman itu ke rumahku sekarang, aku tak menunggu lama” 

Young Hoon pun langsung saja memaju mobilnya menemui Dokter Min. Di dalam mobil Young Hoon mencoba menelfon seseorang namun tidak tersambung, ia lalu menelfon keluarga Jung. Hae Jung mengangkat dan berkata Yu Jin belum kembali ia minta Young Hoon menelfon Yu Jin saja. “Apa terjadi sesuatu?” tanya Hae Jung. 
Young Hoon bilang tak ada apa-apa namun setelahnya ia tampak semakin mengkhawatirkan Yu Jin.

Hae Jung lalu coba menghubungi Yu Jin namun telfonnya mati, Hae Jung cemas namun tak lama Yu Jin justru pulang ke rumah. Hae Jung langsung saja menanyakan kenapa telfonnya mati. Yu Jin juga tak menyadari jika telfonnya ternyata mati.

Dokter Min menyambut dengan santai Young Hoon yang telah tiba. Young Hoon langsung tanya dimana Yu Jin.
“Apa kau membawanya?”
Young Hoon lalu melemparkan kaset rekaman itu ke meja. Dokter Min merasa senang melihatnya.
“Dimana dia?’ tanya Young Hoon lagi.
“Kami baru saja berpisah tadi aku yakin dia sudah pulang ke rumah” Young Hoon hendak pergi dengan kesal namun Young Su rupanya sudah bersiap di belakang dan langsung memukul kepala Young Hoon hingga pingsan. 

Dokter Min memerintahkan untuk membawa Young Hoon ke basemen, Young Su menuruti Dokter Min meski sedikit takut, ia membawa Young Hoon ke gudang yang tak terpakai. Young Su menggeledah Young Hoon dan mengambil telfonnya, Young Su pun membuang batre telfon itu dan mengambil Telfonnya.

Kini gantian Yu Jin yang khawatir karena tak dapat menghubungi Young Hoon. Ia tanya ke Hae Jung apa Young Hoon mengatakan hal lain.
“Tidak hanya saja sepertinya itu hal yang penting, apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Hae Jung.
Yu Jin juga tak yakin namun ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, ia melihat akhir-akhir ini Young Hoon bertingkah aneh. Su Jin mencoba menenangkan pikirannya dengan minum-minum, sepertinya fakta yang dibeberkan Young Hoon membuat dirinya terpukul dan tak sanggup menerimanya.

Jun Ha sudah mampu menggerakkan tangannya untuk makan sendiri namun hal itu justru membuatnya kesepian dan mengingat keberadaan Hae Jung yang selalu duduk di sisinya.

Telfonnya pun berbunyi, Jun ha terlihat senang dan tanya dimana Hae Jung sekarang. Hae Jung berkata ia sedang berbelanja ia mengkhawatirkan bagaimana keadaan Jun Ha. Jun Ha minta Hae Jung tak usah kahwatir ia terlihat ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkannya dan hanya menyuruhnya beristrahat. 
Hae Jung mengiyakan ia menyuruh Jun Ha menghabiskan makanannya dan jangan merokok diam-diam juga hati-hati dengan tombol shower jangan sampai salah menekan tombol panas dan dingin.

Young Su membawa Dokter Min menemui Young Hoon yang tengah duduk terikat di kursi. Young Hoon menatap bendi pada keduanya. Young Su mengeluarkan sebuah surat dan membakarnya di hadapan Young Hoon
“Ini cara terbaik membersihkan barang bukti, aku akan mengatakan pada semua orang jika kau pergi ke Amerika dan secara perlahan aku akan katakan jika kau menghilang disana, kau mungkin benci padaku tapi aku juga marah padamu, kau lah yang mendorongku melakukan ini, kau yang membawa ini padamu”

Young Hoon tersenyum sinis, “Melakukan ini takkan menutupi masa lalumu”
“Aku akan menjaga ibumu, itu takkan terlalu buruk mengingat kesalahanku” Young Hoon terlihat berang, tampaknya ia sudah tahu hal ini akan terjadi padanya. 

Yu Jin tak bisa tidur karena gelisah, ia terus memperhatikan telfonnya.

Su Jin terbangun karena merasakan pusing di kepalanya, secara tak sengaja ia mendengar pembicaraan ayahnya dan Young Su.
“Apa ini sungguh perlu?” tanya Young Su
“Dokter Lee telah meletakkan tangannya di leher kita, ini satu-satunya cara ” jawab Dokter Min. Young Su meminta memikirkan cara lain, namun Dokter Min bilang ia bahkan bisa melakukan hal ayang lebih buruk, 
“jika dia hidup makan aku akan mati, aku tak bisa membairkan hal itu terjadi” Dokter Min bilang ia akan melakukannya sendiri jika Young Su tak mau. 

Young SU mengatakan mereka tak bisa tetap meletakkan Young Hoon di basement dan berniat memindahkananaya besok. Dokter Min terlihat puas dengan jawaban Young Su dan mengajaknya minum. Su Jin merasa kaget dan ketakutan. Ia tak menyangka ayahnya adalah orang yang sangat mengerikan.

Su Jin lalu memeriksa ke basemen dan benar melihat Young Hoon disana dengan keadaan yang cukup memprihatinkan. Su Jin pun mulai menangis, “Bagaimana bisa kau dan ayah melakukan ini padaku? Membuatku melihat sesuatu yang mengerikan, apa kau tak pernah memikirkan perasaanku?” ucap Su Jin dalam tangisnya. Ia pun terduduk lemah dan tak tahu harus melakukan apa sekarang, ia akan melakukan apa yang Young Hoon pinta.

“Abaikan ini” pinta Young Hoon yang justru membuat Su Jin kaget, “Abaikan saja, jika kau membiarkanku kabur aku akan menghancurkan ayahmu, seperti yang kau katakan tak ada alasan bagimu untuk menanggung ini, bukan kau yang harus membayarnya” ucapnya dengan dingin. 

Su Jin termangu melihat sosok Young Hoon yang begitu berbeda. Young Hoon tak menatap SU Jin dan hanya memintanya untuk pergi, mata Su Jin terlihat berkaca-kaca, ia masih memikirkan apa yang akan dilakukannya.  

Ast. Yun membantu Jun Ha yang bersiap untuk keluar dari rumah sakit, Jun Ha tanya bagaimana dengan sistem penjualan TOTO.
“kami menyelesaikan pengumpulan data, kontrol pusat telah bisa digunakan” ucap Ast. Yun
“Aku dengar ada masalah dengan sistemnya?”
“Semuanya tinggal dipesan sekarang”
Jun ha bilang ia terkesan dan berencana tinggal di rumah sakit lebih lama.

“Pada awalnya kami berjuang tanpamu tapi aku dengan ajaibnya mengatasi hal itu, apa yang bisa kulakukan? Aku mengorbankan diriku hingga kau kembali inilah yang terjadi karena aku berbakat” ucapnya dengan santai seperti biasa.
“Jangan khawatir aku akan keluar besok”
“Besok? Secepat itu?” ucap Ast. Yun

Jun ha lalu memerintahkan untuk membuat janji pada hari senin dengan mereka. Shin Hee lalu masuk dan kaget saat melihat Jun Ha masih tengah berpakaian.
“Aku sudah menyuruhmu menunggu” ucap Ast. Yun panik sambil menutupi Jun Ha. Jun Ha malah menyapa Shin Hee dengan santai.  Shin Hee memberi buket bunga dan mengucapkan selamat atas kepulangannya. “Aku hanya akan pergi ke rapat pemegang saham, kau salah paham”
Shin hee kesal karena Ast. Yun membohonginya.

“Kau tidak? Kenapa tidak?” ucap Ast. Yun pada Jun Ha sambil membuat isyarat agar Jun Ha membelanya.
“Apa yang kau katakan? Bukankah kita sudah bicara kemarin? Aku sudah bilang aku akan keluar besok” ucap Jun Hae sengaja membuat kesal Ast. Yun. Ast. Yun melotot tak percaya sambil melirik Shin Hee dengan gugup, ia lalu tertawa dan kembali membuat gerak tubuh pada Jun Ha.

“Kau membohongiku lagi?” ucap Shin Hee kesal.
“Sepertinya begitu?” tambah Jun Ha. Ast. Yun meyangkal ia beralasan itu terpikir begitu saja, “Tapi tidakkah kau gembira dalam perjalananmu kesini?”
Shin Hee memilih pergi meninggalkan mereka.

Ast Yun mencoba menahan namun gagal, ia pun kembali ke hadapan Jun ha dengan wajah kesal. Ast. Yun mengikat erat dasi Jun ha. Sejenak Jun Ha merasa tercekik, Jun ha bilang ia heran mengapa Shin Hee selalu dengan mudah bisa tertipu dan merasa sepertinya Ast. Yun mirip dengan Shin hee. 
Ast. Yun langsung antusias, Jun ha menyuruhnya untuk mengejar Shin Hee. Ast. Yun segera melakukan hal itu.

Hae Jung pun masuk dan melihat Jun ha belum merapikan pakaiannya, ia tertunduk malu dengan potongan rambut barunya.

Keduanya turun keluar dengan lift. Hae Jung bilang ia tahu Jun Ha ada rapat hari ini ia tanya bagaimana keadaan Jun Ha.
“Aku tak bisa belari tapi aku bisa berjalan dengan baik” ia lalu tanya apa Tuan Kim tak bicara apapun ke Hae Jung. “Aku yakin dia sudah”
Hae Jung tersenyum dan mengatakan Tuan Kin ingin segera mengatur tanggal pernikahan. Jun ha menoleh kaget.

“Kesehatan ibunya semakin memburuk jadi ia tak bisa menunggu” jelas Hae Jung. Jun Ha merasa paham meski ia sdikit kecewa, ia tanya apa Hae Jung sudah memberi jawaban.
“Tidak tapi jawabannya sudah direncanakan” Jun Ha mengucap selamat, Hae Jung berkata ia akan menunggu Jun Ha sembuh.
“Itu tak perlu, kau tak perlu datang lagi” Jun Ha lalu mengucapkan terima kasih dan berpamitan pada Hae Jung. Hae Jung terlihat kecewa pada Jun Ha.

Manajer memberi hormat pada Dokter Min dan mengucap selamat karena ia akan segera menjadi Direktur Utama. Dokter Min minta di Manajer jangan berlebihan dan mengajaknya pergi bersama, Si Manajer memperlakukan Dokter Min bak raja dengan membukakan pintu untuknya. 
SU Jin lalu menatap ayahnya yang telah pergi. Ia kembali pergi menemui Young Hoon dan memantapkan keputusannya.

Yu Jin mempersiapkan isi tas kerjanya, tangannya tak sengaja tergores dan berdarah, Yu Jin semakin merasakan firasat buruk akan Young Hoon.

Yu Jin memutuskan untuk bertemu dengan Su Jin dan mencari tahu keberadaan Young Hoon. Su Jin tanya kenapa keadaannya menjadi penting bagi Yu Jin, ia terlihat enggan untuk menjawab.
Yu Jin sadar ia telah lancang tapi tujuannya hanya karena merasa ada sesuatu yang salah dan ia tak bisa menemukan Young Hoon, “Rumah sakit bilang ia pergi ke Amerika untuk bisnis tiba-tiba”

“Jika kau tau ini lancang maka jangan lakukan, bertemu denganmu seperti ini sungguh menyebalkan”
Yu Jin ingin menyanggah namun SU Jin memperingatkan jika mereka berdua takkan bisa mulai dari awal selama ada dirinya. “Aku tahu kalian masih saling mencintai, aku tak bisa nyaman di dekatmu”
Yu Jin minta SU Jin tak perlu khawatir karena ia dan Young Hoon takkan bisa bersama. Su Jin tanya apa ini karena mendiang ayah Yu Jin. Yu Jin mengiyakan.
“Bagaimana jika bukan dia yang mengoperasi ibunya Young Hoon, maka takkan ada halangan lagi diantara kalian?”

Yu Jin tanya apa maksudnya. Su Jin tak ingin bicara lagi dan segera permisi pergi. Yu Jin tampak tengah memikirkan maksud ucapan Su Jin.
Su Jin kembali ke mobilnya dan menangis karena cemas.

Pegawai Jun ha menyapanya ia mengatakan jika da detektif yang datang ingin bertemu Jun Ha. Jun H apun bertemu dengan detektif yang datang atas permintaan Young Hoon, ia menyerahkan kaset rekaman ke Jun Ha. “Dia bilang ini akan berguna untummu” Jun Ha memandangi kaset itu dengan bingung.

Rapat pemegang saham akan segera dilaksanakan, tampak disana Dokter Min tengah berbincang dengan bahagia. 
Young Su kaget saat melihat Young Hoon telah menghilang dari gudang, ia segra berlari kelaur mencari Young Hoon.
Jun Ha pun tampak tengah menuju ruang rapat.

Yu Jin kembali pulang dengan tangan hampa, saat ia masuk ke dalam tiba-tiba seseorang menariknya. Yu Jin kaget saat melihat Young Hoon sudah ada disana.

Yu Jin melepaskan pegangan Young Hoon dan hendak pergi namun Young Hoon menariknya kembali dan memeluk Yu Jin. Yu Jin masih marah dan kesal pada Young Hoon mencoba melepaskan diri namun ia tak juga tak kuasa mencurahkan rasa rindunya dengan membalas memeluk Young Hoon dan menangis dalam pelukannya.