Episode ini dimulai
dengan memperlihatkan Pelatih Kim yang tengah menyuruh siswanya untuk
lompat papan. Seorang siswanya tak mampu
melakukannya dan hanya sampai terduduk di papan lompatan saja.
Pelatih Kim
menyuruh siswanya itu melakukannya lagi, melihat si anak seperti ketakutan
Pelatih Kim lalu mengajarinya untuk berlari dulu sebelum lompat dan ia akan
membantu mengangkat si anak dari belakang
saat ia lompat. Si anak pun melakukan
apa yang dikatakan dan berhasil.
Pelatih kim lalu menyuruh anak yang lain untuk
cuci tangan dan makan siang. Saat hendak kembali ke kelas seorang pria
memanggil Pelatih Kim dan membawakan apa yang pernah ia mintakan sebelumnya.
Pelatih Kim terlihat bahagia menerima kandang tersebut.
Ia lalu mendatangi
Yu Sun yang tengah bekerja membersihkan rumput di sekitaran sarang lebah.
Pelatih Kim menyuruhnya berhenti melakukan pekerjaan yang berbahaya itu dan
menanyakan apa ia sudah makan.
Yu Sun bilang ia ingin makan dengan Pelatih Kim,
Pelatih Kim lalu mengajaknya segera makan, dengan iseng Yu Sun sengaja menaruh
rumput yang ia pegang tadi di atas kepala Pelatih Kim dan berlari pergi, Pelatih
Kim segera berlari mengejar Yu Sun.
Yu Sun terus berlari sementara pelatih Kim
berkali-kali mengingatkannya untuk tak berlari, ia mengejarnya dengan
sepedanya. Keduanya masuk ke dalam rumah yang sederhana.
Pelatih Kim
menyajikan makanan untuk Yu Sun, Yu Sun cerita jika ia akan pergi ke ladang
dengan wanita lain sore ini. “Aku rasa aku memang terlahir runtuk berladang, pekerjaannya
menyenangkan dan mereka bilang aku sungguh bagus”
“Kau bekerja keras
untuk mengesankan mereka” ucap Pelatih Kim
“Tidak aku memang
terlahir untuk melakukannya”
Pelatih Kim lalu
tanya apa Yu Sun tak ingin menelfon ke Seoul, ia bukannya bermaksud untuk
mengirim balik Yu Sun kesana, “Jika aku mau aku pasti akan melakukannya dari
awal, aku yakin mereka khawatir begitu juga kau”
Yu Sun menolak, ia
tahu ibunya takkan pernah setuju, ia takut jika ibunya tahu keberadaannya
ibunya akan segera datang menjemputnya, ia tak mau terpisah dari Pelatih Kim
lagi. Pelatih Kim coba bicara namun Yu Sun menolak dan pergi keluar.
Pelatih
Kim mengikuti Yu Sun, ia memberikan kotak hadiah pada Yu Sun. Yu Sun membukanya
dan terkejut serta bahagia saat melihat anak anjing kecil di dalam kotak
tersebut.
“Namanya adalah Nu
Ri” ucap Pelatih Kim. Yu Sun senang
karena anak anjing itu sangat lucu.
Pelatih Kim bilang ia ingin hidup bahagia dengan Yu Sun memelihara sapi dan kambing. Pelatih Kim lalu berjongkok di hadapan Yu Sun dan melamarnya untuk menikah. Yu Sun terdiam dan menunduk. Pelatih Kim tanya apa Yu Sun tak suka dengan pemikirannya itu. Yu Sun menggeleng, Pelatih Kim lalu menggenggam tangan Yu Sun dan tersenyum.
Pelatih Kim bilang ia ingin hidup bahagia dengan Yu Sun memelihara sapi dan kambing. Pelatih Kim lalu berjongkok di hadapan Yu Sun dan melamarnya untuk menikah. Yu Sun terdiam dan menunduk. Pelatih Kim tanya apa Yu Sun tak suka dengan pemikirannya itu. Yu Sun menggeleng, Pelatih Kim lalu menggenggam tangan Yu Sun dan tersenyum.
Saat makan bersama
Hae Jung dan Yu Jin, Nyonya Jung terlihat kurang berselera. Hae Jung tanya apa
rasa makanannya tak enak, Nyonya Jung membantah ia hanya sering merasa sakit
perut akhir-akhir ini.
Telfon berdering dan Nyonya Jung dengan segera mengajuka diri untuk sgera mengangkat telfon.
Telfon berdering dan Nyonya Jung dengan segera mengajuka diri untuk sgera mengangkat telfon.
Yu Jin tanya apa Yu
Sun tak ada menelfon mereka, Hae Jung mengangguk. Yu Jin kesal seharusnya
paling tidak Yu Sun menelfon mereka.
Nyonya Jung
memanggil Hae Jung dan memberikan telfon dari Jun Ha untuknya, ia pun terlihat
duduk dengan kecewa. Setelahnya Nyonya Jung tanya apa yang mereka bicarakan, ia
merasa akhir-akhir ini Hae Jung sering pergi bersama Jun Ha, Nyonya Jung mulai
merasa curiga.
Yu Jin datang dan mengajukan diri untuk menjelaskan namun Hae
Jung menolak bantuan Yu Jin dan akan menceritakannya sendiri.
Setelahnya tampak
Hae Jung keluar dari rumah bersama Jun Ha. Hae Jung cerita ia pikir tadi ibunya
akan kecewa tapi ternyata tampakanya ia bisa mengerti.
Hae Jung tanya bukankah
Jun Ha sudah tahu jika ibunya Yu Jin bukanlah ibu kandungnya. Jun Ha
mengiyakan. “Ibuku dan ayahku sangat saling mencintai tapi merek atak bisa
menikah karena kakekku menolak, ibuku memilikiku dan membesarkanku sendiri,
ayah baru tahu setelah ia menikah dengan ibu dan punya Yu Jin dan Yu Mi”
Jun Ha tanya
bagaimana bisa itu terjadi.
“ibuku meninggal
pada kecelakaan mobil aku tinggal dengan ayah ketika berusia 12 tahun dan ibuku
cukup gelisah denganku tapi bukan karena ia membenciku itu karena aku
mengingatkannya akan ibuku dan itu menyiksanya, aku melakukan yang terbaik
untuk tak mengecewakannya tapi itu tak selalu berhasil sebenarnya aku sering
membencinya. Kau bilang aku orang yang baik tapi aku tak seperti itu, aku orang
yang buruk”
Jun Ha menggenggam
tangan Hae Jung dan berkata Hae Jung bisa melepaskan segalanya
“kau bilang ini
pertama kalinya kau melawannya dan ia mengerti bukan?” Hae Jung mengangguk.
“mungkin pada
akhirnya ia bisa merasa tenang” Keduanya lalu tersenyum bahagia. Yu Jin keluar
dan tak sengaja melihat mereka, ia juga tersenyum bahagia untuk keduanya dan
memilih untuk pergi dari sana.
Begitu tiba di rumah sakit, Hwa Mi langsung
menghampiri Yu Jin mengabarkan seseorang bernama Lee Jong Su mengalami gagal
jantung, mereka pun segera berlari menghampiri si pasien.
Sementara itu di
sebuah rumah sederhana tampak Young Hoon tengah membereskan meja kerjanya. Su
Jin masuk dan tanya apa Young Hoon yakin ia akan baik-baik saja tinggal disini.
Young Hoon menatapnya sebentar lalu kembali merapikan lemari obatnya. Su Jin
pun hanya bisa pasrah dan tak bertanya lagi.
Yu Jin menyenter
mata pasiennya ia lalu memompa jantung si pasien secara manual berkali-kali dan
memberi instruksi pada rekan kerjanya.
Narasi Young Hoon
pun terdengar “Aku bohong aku tak bisa melupakanmu, Yu Jin”
Young Hoon
memeriksa seorang pasien yang membawa bayinya yang tengah sakit
“Aku pikir menjadi
seorang dokter seperti ayahmu adalah benang akhir yang mengikat kita"
Young
Hoon lalu menuliskan resep pada sang ibu.
“Jika kita berdua
hidup sebagai Dokter maka paling tidak kita dapat berjalan di jalan yang sama,
bisakah aku dimaafkan untuk itu atau bisakah aku dimaafkan karena begitu
mencintaimu"
Yu Jin yang tengah
selesai mengoperasi pasiennya seakan merasakan sosok Young Hoon yang merindukannya.
Su Jin melihat
Young Hoon menggalau di tepi sungai, ia tahu siapa yang tengah dirindukan Young
Hoon saat ini dan memilih meninggalkannya.
Tae Suhk tampak
serius membaca berkas yang ada didepannya. Jong Shik lalu masuk dan menyapa Tae
Suhk, ia menyuruh Tae Suhk membaca koran yang beredar dan melemparkan koran
padanya.
Tae Suhk kaget melihat gosip dirinya dan Yu Mi sebagai pasangan selingkuh
ada di koran. Jong Shik bahkan mengabarkan berita itu ada di semua majalah.
Jong Shik tanya apa yang terjadi sebenarnya, Tae Suhk tak menjawab Jong Shik
dan segera bergegas pergi.
Yu Mi masuk ke
ruangan Jae Yeon, segera saja Jae Yeon melempar koran tersebut pada Yu Mi dan
menuduh Yu Mi sebagai pelakunya. “Jadi ini mengapa kau begitu patuh kembali ke
rumah?” papar Jae Yeon
Yu Mi meminta maaf,
Jae Yeon marah Yu Mi dengan entengnya meminta maaf setelah melakukan itu. Yu Mi
bilang ia juga tak mau berbuat sejauh itu tapi ia tak punya piliha, Yu Mi
kembali meminta Jae Yeon untuk menceraikannya, Jae Yeon pasti akan melakukannya
sekarang jika bukan dia paling tidak orang tuanya takkan membiarkannya tinggal
di rumah mereka lagi.
Jae Yeon menampar Yu Mi dan tanya apa Tae Suhk begitu
spesial baginya, “Hidupmu juga hancur sekarang, putri ketiga dari rumah sakit
Bomin kau akan selalu dikenal sebagai wanita yang selingkuh apa ini yang kau
inginkan?!” teriak Jae Yeon marah.
Yu Mi tak peduli,
“Aku tak peduli jika kau ingin membalas dendam padaku, lakukan apa yang kau
mau”
“Kau pikir kau bisa
bersama Han Tae Suhk sekarang?”
“Tidak, aku mungkin
tak bisa, bukan karena aku takut padamu, aku tak bisa kembali padanya kau
adalah orang yang sulit bagiku jadi aku begitu membencimu tapi aku tak mau
melakukan itu lagi” Yu Mi meminta Jae Yeon menjaga dirinya dan minta maaf hanya
itu yang bisa ia katakan, ia pun segera pergi dan Jae Yeon yang tengah marah
melampiaskan dengan membuang semua barang-barangnya dari atas meja.
Yu Mi melihat mobil Tae Suhk datang dan segera bersembunyi. Tae Suhk pun masuk begitu saja dan
langsung menarik baju Jae Yeon serta menanyakan Yu Mi.
“Lepaskan tanganmu
dariku” perintah Jae Yeon. Tae Suhk langsung memukul keras wajah Jae Yeon,
“Apapu kesalahannya dia adalah istrimu bisanya kau melakukan ini padanya”
bentak Tae Suhk.
“Kau sepertinya tak
tau apa-apa jangan bicara omong kosong padaku apa kau pikir kau tak tahu kau
dan penyihir itu sengaja merencanakan ini semua?! Ketika kau mencoba
mengacaukanku kau harusnya benar-benar merencakannya, apa aku salah Tuan Han?”
Tae Suhk
melemparkan surat dokumen yang ia baca tadi di meja Jae Yeon dan menyuruhnya
mempersiapkan diri. Jae Yeon mengambil kertas tersebut dan membacanya.
“Dengan begitu banyak penghindaran pajak sepertinya kau akan duluan ke penjara sebelum aku, jangan pernah menyentuh Yu Mi lagi! jika tidak itu mungkin akan menghancurkanmu” Ancam Tae Suhk yang segera pergi. Jae Yeon meremas kertas tersebut dengan kesal.
“Dengan begitu banyak penghindaran pajak sepertinya kau akan duluan ke penjara sebelum aku, jangan pernah menyentuh Yu Mi lagi! jika tidak itu mungkin akan menghancurkanmu” Ancam Tae Suhk yang segera pergi. Jae Yeon meremas kertas tersebut dengan kesal.
Di rumah Yu Mi
meminta maaf pada ibunya, “Hentikan, jika kau menganggap aku ibumu kau tak bisa
melakukan ini, baik ibumu dan ibu Yu Sun...” Nyonya Jung tak bisa melanjutkan
kata-katanya dan segera pergi sambil menahan tangis.
Hae Jung hendak menyusul
namun Yu Jin melarangnya. Yu Mi minta agar mereka bersedia menenangkan ibu. Yu
Jin tanya apa yang akan dilakukan Yu Mi sekarang, Yu Mi ternyata berencana
untuk pergi ke Amerika ia sudah merencakan hal tersebut sebelum kembali pada
Jae Yeon.
Hae Jung protes karena Yu Mi tak pernah membicarakan hal itu pada
mereka. Yu Mi tahu yang Hae Jung dan yang lain pasti akan menghentikan
rencananya,
“Aku ingin belajar, aku sudah punya rekomendasi dari profesor,
sebenarnya aku juga sudah punya tiket” Yu Jin semakin protes namun Yu Mi minta
saudarinya dapat mengerti keputusannya ini dan membiarkannya pergi tanpa
mengatakan apapun.
Ia juga punya permohonan, jika Tae Suhk datang mencarinya
tolong katakan bahwa mereka tak tahu keberadaannya. Yu Jin minta Yu Mi pergi
saja dengan Tae Suhk.
Yu Mi tak bisa melakukannya karena telah banyak melakukan hal buruk pada Tae Suhk ia bahkan tak mampu menghadapinya.
Yu Mi tak bisa melakukannya karena telah banyak melakukan hal buruk pada Tae Suhk ia bahkan tak mampu menghadapinya.
Hae Jung tanya apa
Yu Mi akan baik-baik saja. Yu Mi mengangguk perlahan namun begitu Yu Jin dan
Hae Jung masih terlihat khawatir pada Yu Mi.
Jun Ha kembali
memberi penjelasan tentang rancangan kegiatan undian sepak bola mereka pada
anggota rapat. Menurut rekan kerja Jun Ha minat masyarakat lah yang paling
penting, ia minta Jun Ha tak melupakan hal itu.
Jun Ha lalu masuk ke ruangannya
bersama Ast. Yun dan tanya bagaimana perkembangan kegiatan mereka bulan ini,
Ast. Yun merasa masih baik-baik saja, ia juga merasa hari ini Jun Ha terlihat
baik. Jun Ha tak paham, Ast. Yun tanya apa Jun Ha baru bertemu Hae Jung, Jun Ha
balik tanya apa hubungan Ast. Yun dan Shin Hee tak berjalan baik.
“Kapan memangnya
itu pernah baik” jawab Ast. Yun malas, ia merasa harus percaya pada takdir juga,
“Aku ingat kau pernah mengatakan ‘ketiga kalinya’ atau apalah dan justru
mengabaikannya, tapi kau berakhir dengan bertemu Hae Jung”
“kau salah, aku tak
berpikir takdir itu ada” ucap Jun Ha. Ast. Yun mengatai Jun Ha tak punya
prinsip karena menarik kata-katanya.
“Wanita yang kau
cintai mencintaimu juga bukankah itu sendiri takdir dan memakai label bahwa
keajaiban adalah cinta”
Ast. Yun memikirkan
maksud Jun Ha, Jun Ha bilang hal itu tak berlaku bagi Ast. Yun hingga membuat
Ast. Yun kesal padanya.
Yu Mi bersiap untuk
pergi, ia pun berpamitan pada ibunya dan memeluknya, ia harap ibunya dapat
mengerti apa yang dirasakannya. Nyonya Jung mengangguk dan menyuruhnya segera
berangkat. Hae Jung dan Yu Mi membantu membawakan barang-barang Yu Mi keluar,
Nyonya Jung hanya bisa menangis melepas kepergian Yu Mi.
Tae Suhk menelfon
seseorang dan berterima kasih pada orang tersebut, ia berjanji akan
menghubunginya lagi nanti, Tae Suhk lalu pergi sambil membawa kopernya.
Yu Mi masuk ke
pesawat dan mencari tempat duduknya, ia melihat seorang pria yang wajahnya
tertutup koran menghalanginya untuk duduk ke kursinya. Yu Mi mencoba bersikap
sopan agar si pria tersebut menyadari keberadaannya namun si pria terlihat
tetap asik membaca koran.
Pria tersebut lalu menurunkan korannya hingga Yu Mi
terkaget karena ternyata itu adalah Tae Suhk. Tae Suhk tersenyum dan berdiri di
depan Yu Mi. Yu Mi terlihat bahagia dan Tae Suhk pun mengakhiri dengan
memeluknya.
Hae Jung menelfon
Yu Jin, ia tanya apa kira-kira Yu Mi akan marah dengan tindakan mereka dan
apakah keduanya sekarang akan baik-baik saja. Yu Jin tersenyum dan berkata akan
menemui Hae Jung nanti.
Jun Ha membantu Hae
Jung berbelanja bahan masakan. Hae Jung minta maaf karena ia hanya memberi Jun
Ha masalah yang ada di keluarganya bukan pergi layaknya orang yang berkencan,
ia tanya apa dirinya membosankan.
“Aku merasa
berbeda, apapun yang kau lakukan itu menyenangkan, karena mereka semua baru,
apa kau tau perasaan itu? perasaan bahwa dunia perlahan berubah” Jun Ha
tiba-tiba mengucapkan terima kasih, Hae Jung bingung, Jun Ha lalu mengatakan
bukankah hal itu yang akan Hae Jung bilang.
Hae Jung pun
tersenyum, Jun Ha menambahkan kata maaf, ia bilang mulai sekarang daripada
mengucapkan kata maaf ia lebih suka Hae Jung lebih sering mengatakan ia
mencintainya.
Hae Jung melakukannya dengan malu-malu, Jun Ha pura-pura tak
mendengarnya. Hae Jung pun mengatakannya lagi dengan lebih keras. Jun Ha
pura-pura tak begitu mendengarnya dan berjalan pergi dengan tersenyum. Hae Jung
tertawa melihat tingkah Jun Ha.
Pelatih Kim
terlihat mondar –mandir di depan pintu rumah sakit Bomin namun ia tak berani
untuk masuk. Hae Jung yang baru pulang belanja dengan Jun Ha berhenti karena
mengenali Pelatih Kim, Pelatih Kim berbalikd an melihat Hae Jung, keduanya
saling memberi salam.
Yu Jin menyampaikan
pada ibunya di kamar bahwa Pelatih Kim datang untuk mengabarkan jika ia akan
menikah dengan Yu Sun.
Nyonya Jung marah dan menyuruh Pelatih Kim melangkahi mayatnya dulu, Yu Jin minta ibunya berbicara pelan takut Pelatih Kim mendengarnya.
Nyonya Jung kesal karena ia lah yang membesarkan Yu Sun selama ini tapi putrinya malah lari setelah bertemu dengan pria itu, ia tak rela Yu Sun menikah dengan Pelatih Kim.
Nyonya Jung marah dan menyuruh Pelatih Kim melangkahi mayatnya dulu, Yu Jin minta ibunya berbicara pelan takut Pelatih Kim mendengarnya.
Nyonya Jung kesal karena ia lah yang membesarkan Yu Sun selama ini tapi putrinya malah lari setelah bertemu dengan pria itu, ia tak rela Yu Sun menikah dengan Pelatih Kim.
Hae Jung jadi merasa tak enak pada Pelatih Kim karena suara
Nyonya Jung kedengaran hingga ke luar.
Hae Jung bilang ini
bukan hari yang baik dan minta Pelatih Kim datang lain kali.
Pelatih Kim memutuskan untuk masuk ke kamar menemui Nyonya Jung. Yu Jin dan Nyonya Jung terkejut saat ia masuk.
Pelatih Kim memutuskan untuk masuk ke kamar menemui Nyonya Jung. Yu Jin dan Nyonya Jung terkejut saat ia masuk.
Pelatih Kim meminta
maaf atas ketidaksopanannya, Nyonya Jung menyuruhnya pergi dan memulangkan
putrinya kembali.
Pelatih Kim
berlutut dan kembali meminta maaf, ia mohon agar Nyonya Jung mengijinkannya
menikahi Yu Sun.
“Aku punya istri
yang begitu kucintai, ia adalah orang yang baik, ketiak ia meninggal aku berjuang
cukup lama, aku hidup setiap hari dengan menyalahkan diri karena tak mati
bersamanya hingga Yu Sun memberikan hatinya. Seperti yang kau bilang saat tahu
bahwa Yu Sun akan melompat ke api akulah yang melakukannya. karenanya aku ingin
mencintai lagi aku tak punya papun tapi aku ingin membuatnya bahagia selamanya,
tolong berikan kami restumu, aku ingin ia menikah dihadapan orang yang ia
cintai, ia sangat merindukan keluarganya”
Nyonya Jung terlihat
tersentuh, ia memalingkan wajah dan coba menahan tangis.
Setelahnya Pelatih Kim
tampak membawa Yu Sun keluar dari rumah untuk pergi ke gereja untuk menikah. Disana
murid-murid Pelatih Kim telah menunggu mereka dan langsung menghampiri memberi
selamat pada keduanya.
Yu Sun dan Pelatih
Kim masuk ke dalam. Di dalam ternyata sudah ada Yu Jin, Hae Jung dan Jun Ha
yang langsung berdiri mendekati Yu Sun saat melihatnya. Yu Sun kaget ia menatap
Pelatih Kim dengan cemas.
Pelatih Kim mengatakan mereka sudah datang sejak pagi
dan meminta Yu Sun menyapanya. Yu Sun pun segera berlari ke arah kakak-kakaknya
dan memeluk mereka.
Hae Jung bilang ia marah karena Yu Sun tak merindukannya. Yu Sun meminta maaf dan menangis. Yu Jin melarangnya menangis di hari penting ini. Yu Sun tanya dimana Yu Mi. Yu Jin pun mengatakan jika Yu Mi berada jauh, ia akan menceritakannya nanti.
Hae Jung bilang ia marah karena Yu Sun tak merindukannya. Yu Sun meminta maaf dan menangis. Yu Jin melarangnya menangis di hari penting ini. Yu Sun tanya dimana Yu Mi. Yu Jin pun mengatakan jika Yu Mi berada jauh, ia akan menceritakannya nanti.
Yu Sun lalu
menanyakan ibunya, Hae Jung hanya mengatakan jika ibu mereka kurang sehat untuk
datang.
“Apa ia begitu
marah padaku?”
“Ini bukan waktunya
menangis kami punya hadiah untukmu” ucap Yu Jin, Hae Jung membenarkan dan
mengeluarkan hadiahnya, ia menyuruh Yu Sun membukanya.
Yu Sun amat kaget
melihat gaun pengantin yang dipersiapkan kakaknya, ia menangis haru memuji gaun
yang indah itu.
Nyonya Jung ternyata ada di luar gereja. pernikahan pun dilakukan dengan Yu Sun yang telah mengenakan gaunnya. Nyonya Jung memutuskan mengintip Yu Sun dari balik pintu dan terlihat terharu menyaksikan putri kecilnya yang amat ia sayangi itu kini telah menikah, ia pun merasa cukup puas dan segera pergi.
Nyonya Jung ternyata ada di luar gereja. pernikahan pun dilakukan dengan Yu Sun yang telah mengenakan gaunnya. Nyonya Jung memutuskan mengintip Yu Sun dari balik pintu dan terlihat terharu menyaksikan putri kecilnya yang amat ia sayangi itu kini telah menikah, ia pun merasa cukup puas dan segera pergi.
Keduanya lalu
disambut oleh anak-anak dan kerabat mereka di luar, anak-anak menyoraki Pelatih
Kim agar mencium pengantinnya. Yu Sun terlihat malu-malu, Pelatih Kim berkata
akan melakukannya, ia lalu mendekat ke Yu Sun, Yu Sun menutup wajahnya dengan
bunga karena malu, Pelatih Kim lalu mencium kening Yu Sun dan anak-anak
langsung berteriak menyuruh lagi.
Setahun kemudian
Su Jin yang tengah
menyapu halaman tampak kaget melihat Jun ha mendatanginya. Jun Ha menyapa Su
Jin menanyakan keadaannya. SU Jin senang karena mereka sudah setahun tak
berjumpa. Jun Ha juga merasa hal yang sama, meski mereka sering bertelfon tapi
sudah lama mereka tak bertemu.
Su Jin tanya kabar
Jun Ha yang akan segera menikah dengan Hae Jung, ia memberi selamat padanya.
Jun Ha berterima kasih, ia lalu tanya bagaimana dengan Su Jin apa hubungannya
dengan Young Hoon baik-baik saja. Su Jin terlihat terdiam. Ia lalu tanya kenapa
Su Jin tak juga menikah dengan Young Hoon, Su Jin langsung mengalihkan
pertanyaan dengan menanyakan alasan kedatangan Jun Ha apakah hanya untuk
melihat keadaannya.
Jun Ha melirik ke dalam dan tanya apa Yioung Hoon
ada. SU Jin bilang Young Hoon tengah mengunjungi pasien ke gunung dan akan
kembali sebentar lagi. “Apa kau datang untuk menemuinya?”
Yu Sun ternyata
tengah hamil besar, Hae Jung dan Yu Jin datang untuk mengecek keadaan Yu Sun.
Yu Sun tanya apa bayinya baik-baik saja. Yu Jin mengiyakan dan bilang jika
bayinya pasti akan menjadi pelari yang hebat seperti orang tuanya. Yu Sun merasa
senang, ia lalu menyindir Yu Jin yang bukan dokter kandungan ia pasti sengaja
mengejeknya.
Hae Jung tanya apa
Yu Sun begitu bahagia menjadi seorang ibu, Yu Sun membenarkan, ia punya sebulan
lagi, ia ingin punya anak laki-laki yang seperti Pelatih Kim tapi sepertinya Pleatih
Kim tidak. Ia lalu tanya ke Pelatih Kim bagaimana jika ia melahirkan anak
laki-laki.
Pelatih Kim merasa
tak masalah mau laki-laki atau perempuan. Yu Jin lalu melirik ke Hae Jung. Keduanya
pun keluar.
Yu Jin merasa cemas karena Yu Sun tak seharusnya hamil bagaimanapun hal itu harus dihentikan. Hae Jung minta Yu Jin tak usah cemas, Yu Jin mengatakan kondisi Yu Sun semakin buruk dan sudah terlambat untuk aborsi.
Yu Jin merasa cemas karena Yu Sun tak seharusnya hamil bagaimanapun hal itu harus dihentikan. Hae Jung minta Yu Jin tak usah cemas, Yu Jin mengatakan kondisi Yu Sun semakin buruk dan sudah terlambat untuk aborsi.
“ia tak bisa melahirkan
dengan kondisinya ini” Hae jung takut jika operasi akan membuat tekanan pada
jantungnya. “Kita harus membawanya ke Seoul hari ini” Hae Jung mengangguk
menyetujui hal itu.
Jun Ha akhirnya
bisa bicara dengan Young Hoon. Jun Ha menceritakan masalah Yu Sun, ia bilang Yu
Jin dan dokter lainnya telah membujuk Yu Sun bahwa kehamilannya akan mengancam
nyawanya. "Seperti kau tahu Yu Sun belum sepenuhnya pulih tapi ia begitu kukuh,
ia sangat menginginkan anak”
Young Hoon tanya bagaimana keadaannya, Jun Ha mengatakan keadaannya dalam bahaya, karena itu ia ingin minta bantuan Young Hoon.
“Bagaimana dengan
Yu Jin?”
“Hanya Hae Jung
yang tahu aku disini, aku mohon padamu hanya kau orang yang bisa kami percayai
sekarang”
Yu Sun telah
dipindahkan ke rumah sakit, Pelatih Kim terlihat cemas akan keadaan Yu Sun dan
terus mengenggam tangannya.
Young Hoon terlihat
tengah berpikir serius di ruang kerjanya. Yu Jin terlihat tertidur di meja
kerjanya,
tiba-tiba Hae Jung masuk dengan panik membangunkan Yu Jin, ia khawatir karena ada masalah dengan Yu Sun. Mereka langsung masuk ke ruangan Yu Sun dengan panik. Dokter disana mengatakan tekanan darah Yu Sun terus turun. Yu Jin menyenter mata Yu Sun dan segera memerintahkan memanggil Dokter Kang segera, Hae Jung segera melakukannyta. Yu Jin meminta mareka untuk segera memindahkan Yu Sun.
tiba-tiba Hae Jung masuk dengan panik membangunkan Yu Jin, ia khawatir karena ada masalah dengan Yu Sun. Mereka langsung masuk ke ruangan Yu Sun dengan panik. Dokter disana mengatakan tekanan darah Yu Sun terus turun. Yu Jin menyenter mata Yu Sun dan segera memerintahkan memanggil Dokter Kang segera, Hae Jung segera melakukannyta. Yu Jin meminta mareka untuk segera memindahkan Yu Sun.
Dokter Kang pun
datang, Dokter Kang tanya bagaimaan dengan ahli jantungnya, ia tanya apa Yu Jin
yang akan melakukannya. Yu Jin mengiyakannya, Dokter Kang bilang ia memulai dan
menyuruh Yu Jin segera masuk.
Yu Jin sampat terdiam sejenak karena ragu, Hae Jung menenangkan Yu Jin segalanya akan baik-baik saja.
Young Hoon tiba-tiba menunjukkan dirinya di rumah sakit, Hae Jung kaget dan memanggil nama Young Hoon, Pelatih Kim berdiri karena mengenali Young Hoon sementara Yu Jin benar-benar kaget melihat kemunculan Young Hoon
Yu Jin sampat terdiam sejenak karena ragu, Hae Jung menenangkan Yu Jin segalanya akan baik-baik saja.
Young Hoon tiba-tiba menunjukkan dirinya di rumah sakit, Hae Jung kaget dan memanggil nama Young Hoon, Pelatih Kim berdiri karena mengenali Young Hoon sementara Yu Jin benar-benar kaget melihat kemunculan Young Hoon