Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^
From
Corner With Love Eps 13 Part 1
Qin
Lang menelfon Xin lei, ia tanya apa Xin Lei telah menerima pesannya. Xin Lei
mengiyakan, Qin lang lalu tanya kenapa ia tak datang. Xin Lei sengaja berbohong
dengan berkata kalau ia tengah menikmati makan malam di restauran Prancis
dengan Shan Dong.
Qin Lang merasa sedih, ia
lalu bilang kalau mungkin besok ia tak bisa mengantarkan Xin lei ke
bandara, Xin Lei merasa tak masalah.
Qin Lang menyebutkan alasan yang
pernah diucapkan Xin Lei ke si pria yang pernah di kejar Xin Lei karena tak bayar, ia bilang kios mereka sangat ramai karena tempat mereka memang yang
paling terkenal disini, mereka juga selalu memakai...
“Bahan-bahan
yang berkualitas, juga oyster yang lebih besar daripada yang lain, kami
meletakkan kol dan yang terlebih penting saus kami merupakan racikan spesial”
sambung Xin Lei.
Qin
lang mengangguk tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Nenek juga merasa sedih
melihat Qin Lang.
“Kalau
begitu”
“Selamat
tinggal” ucap Xin Lei,ia mematikan telfon dan menatap Qin lang yang berusaha
tegar menahan tangis. Ah Da dan nenek berpura-pura tak mendengarnya.
Esoknya
Xin Lei pun bersiap pergi meninggalkan Taiwan bersama Shan Dong.
Xin Lei bernarasi
“Kepada
kota ini yang telah memberikanku kehangatan dan membuatku putus asa, selamat
tinggal. Perjalananku disini telah diisi dengan kenangan pahit dan manis "(Xin
Lei)
Xin
Lei kini duduk di bandara
“Ketika aku menutup mataku aku bisa melihat
senyuman Qin lang, tersenyum begitu gembira, tapi hatiku tak dapat menghentikan
penderitaan, senyumnya membuat hatiku sakit” (Xin Lei)
Shan
Dong mengajak Xin Lei bergegas pergi, Xin Lei mendengar Qin lang memanggilnya
dan berbalik ke belakang, namun itu semua ternyata hanyalah mimpi Qin lang yang
memanggil-manggil Xin lei dalam tidurnya.
Qin
lang menyambar jepit rambut Xin Lei dan bergegas pergi mengayuh sepedanya. Qin
lang ternyata mendatangi tepi pantai kenangan mereka
“kau
mungkin hanya mimpi, aku tak bisa memutuskan untuk melupakan atau mengejarnya,
apakah kau sungguh telah pergi atau kau memang tak pernah disini sebelumnya aku
mulai merasa tak yakin sekarang” (Qin Lang)
Kepala
Supervisor mengamati produk baru mereka yang meniru desain Qin Lang,
namun hasil itu tak memuaskan karena gambarnya tak sebagus buatan Qin lang.
Kepala Supervisor lelah karena tak dapat menemukan desainer yang pas. Ia
mengamati foto sepatu Xin Lei sekali lagi dan tanya pada Bi Zhu kenapa orang yang
menggambar sepatu itu menolak untuk menggambar.
“Dia
bilang dia tak punya hasrat untuk menggambar” jawab Bi Zhu. Kepala Supervisor
meminta Bi Zhu menanyakannya sekali lagi.
Xiao
Yang menemui Qin Lang dan mengajaknya pergi makan, Qin lang dengan malas
menolaknya. Xiao Yang merengek minta Qin lang mau pergi, Qin lang tetap menolak
dan berniat masuk.
“Apa
kau masih memikirkan Xin Lei?” tanya Xiao Yang menghentikan langkah Qin Lang.
“Apa
urusanmu?”
“Qin
Lang apa Xin Lei begitu penting untukmu? Dia hanya seseorang yang tinggal
bersamamu selama 3 bulan sedangkan aku selalu membantumu, bukankah kau tahu itu?
jika bukan karena aku seluruh keluargamu akan menjadi gelandangan”
“Apa
maksudmu?’ ucap Qin lang tak mengerti.
Xiao
Yang merasa keceplosan bicara, ia lalu bilang kalau ia tak bilang apa-apa.
“Kenapa
kami harus menjadi gelandangan?” tanya Qin Lang
Bi
Zhu pun tiba dan langsung menyambar, “Karena dia menipu Xin Lei untuk pergi
atau dia takkan mengembalikan surat tanah pada nenek”
Qin
Lang tanya kenapa itu ada ditangan Xiao Yang, Bi Zhu pun kembali menjelaskan keadaan
yang sebenarnya pada Qin lang.
Xiao Yang menyebut ucapan Bi Zhu hanya omong
kosong, Bi Zhu membantah dan mengatakan Xiao yang lah yang memaksa Xin Lei
untuk pergi dan Xin Lei sendiri yang memberitahunya, Bi Zhu memaksa Xiao Yang
untuk mengaku. Xiao Yang tak bisa berkata-kata, Qin lang lalu menariknya untuk
ikut ke dalam.
Xiao
Yang berhadapan dengan nenek dan Ah Da merasa berang terhadapnya setelah
tahu yang sesungguhnya terjadi.
“Dia
melakukannya dengan sengaja” ucap Xiao Yang justru menuduh Xin Lei. Nenek
merasa marah dan langsung mengusir Xiao Yang keluar dari rumahnya. Xiao Yang
yang tak tahu malu justru bilang kalau ia menyukai Qin lang dan Xin Lei lah
yang telah merebut Qin lang darinya.
“Tak
Ada yang bisa merampas cintamu kecuali kau sendiri” tegas nenek, nenek
berterima kasih atas pinjaman uang dan pengembalian surat tanah tapi ia merasa
lebih baik menjadi gelandangan daripada harus berhutang budi padanya, nenek
kembali mengusir Xiao Yang keluar. Ah Da turut membela nenek.
Merasa
terus dipojokkan Xiao Yang pun keluar dengan hati kesal. Qin lang keluar
mengejarnya, Xiao Yang berkata kalau semua yang dilakukannya selalu salah,
apakah ia salah jika ingin seperti Qin Lang.
“Xiao
Yang kita adalah teman yang tumbuh bersama, jika kau menghargai persahabatan
ini kau harus bersikap tulus meskipun sekarang aku kejam padamu tapi aku selalu
menganggapmu sebagai teman dan adik, jadi tolong jangan lukai orang lain di
sekitarmu, mungkin kau tak mengerti ini dengan melukai orang yang aku cintai
kau juga telah melukaiku” Qin Lang
menyelesaikan kata-katanya dan kembali masuk. Xiao Yang menangis tersedu-sedu
segala upayanya tetap tak berhasil.
Bi
Zhu berkata pada semua kalau sebenarnya ia sudah berjanji pada Xin Lei untuk
tak mengatakan yang sebenarnya namun ia terlanjur kesal melihat Xiao Yang.
Ah
Da tanya apa Xin lei memang mengorbankan diri untuk mereka atau ia justru ingin
bersama Shan Dong. “Tentu saja dia mengorbankan dirinya” ucap Bi Zhu.
Ah
Da berkata kalau Shan Dong sepertinya sangat mencintai Xin Lei bukankah mungkin
Xin Lei memilih Shan Dong karena mereka telah lebih lama bersama. Bi Zhu
memberi aba-aba pada Ah Da sambil melirik Qin lang, Ah da mengangguk mengerti.
Nenek
berkata Qin Lang harus pergi ke Shanghai jika ingin tahu yang sebenarnya. Qin
Lang kaget menatap nenek, nenek mengangguk, “Jika kau tak pergi kau akan
menyesal seumur hidupmu” nenek berterima kasih pada Bi Zhu atas informasi ini.
Bi Zhu tanya bisakah nenek berjanji 1 hal padanya, nenek tanya apa itu. Bi Zhu
melirik Qin lang “Biarkan Qin Lang menggambar” ia memberitahu bahwa bos nya sangat
tertarik dengan gambar Qin lang namun Qin lang menolak. Ia pikir jika nenek
setuju maka Qin lang pasti bersedia. Qin Lang sendiri merasa tak enak terhadap nenek. Nenek tampak berfikir sambil menatap Qin
lang ia bilang akan memikirkannya lagi.
Nenek
kembali mengenang perpisahan antara Qin lang dan ibunya serta ucapan Xin lei
yang mengatakan kalau Qin lang sangat berbakat dalam menggambar dan memintanya
membiarkan Qin lang mencoba. Nenek memejamkan mata dan menarik nafas,
sepertinya ia telah membuat keputusan.
Qin
lang memegang kotak cat pemberian Xin lei dan ingat pesan terakhir Xin lei
untuk tak menyerah pada keinginannya menggambar. Nenek lalu memanggil Qin lang
untuk menyatakan keputusannya.
Nenek
menyerahkan koper pada Qin lang, ternyata itu adalah titipan dan ibu Qin lang
untuk diberikan jika Qin lang dewasa nanti namun nenek terlalu takut Qin lang
bernasib sama seperti ayahnya sehingga ragu menyerahkannya.
Nenek
berkata ayah Qin lang meninggalkan Qin lang dan ibunya untuk mengejar
keinginannya menjadi seniman namun ia tak pernah kembali setelah pergi dan
menelantarkan mereka. Nenek mempersilahkan Qin Lang memilih apakah ia ingin
menerima koper itu dan melanjutkan mimpinya untuk menggambar atau tidak.
Qin
lang membuka perlahan koper itu dan menemukan banyak surat serta benda lain
peninggalan ibunya. Qin Lang menyentuh buku harian ibunya dan ia pun mulai
menangis menatap benda-benda yang mengingatkan akan ibunya itu. Qin Lang
membaca buku harian itu.
Flashback
Qin
Lang kecil amat suka melukis,sang ibu bernarasi kalau ia tak menyesal
menikah dengan suaminya karena ia mendapatkan Qin lang
“Aku
akan bekerja keras agar aku bisa memiliki rumah segera, aku harap pada waktu itu
aku bisa hidup bersama dengan Hui Mei, kami berjanji membelinya bersama" (Ibu Qin Lang)
Ibu
Qin lang menulis surat untuk temannya Hui Mei dan mulai terbatuk-batuk.
“Dan keluarga kami berdua akan hidup bersama, itulah mimpi kami”
“Dan keluarga kami berdua akan hidup bersama, itulah mimpi kami”
Ibu
Qin Lang mengirimkan suratnya, “Hui Mei sungguh beruntung, dia bertemu dengan
seseorang yang mencintainya dan membawanya ke Shanghai. Aku memintanya untuk
sering menyuratiku”
Flasback End
Qin
lang mulai menangis
“Kesehatanku mulai menurun, aku hanya bisa memberikan Qin lang pada ibu dan aku harap dia bisa hidup dengan Qin Lang di rumah itu, ini mimpi terakhirku, aku harap suatu hari ayah Qin lang akan kembali ke rumah setelah mendapatkan mimpinya"
“Kesehatanku mulai menurun, aku hanya bisa memberikan Qin lang pada ibu dan aku harap dia bisa hidup dengan Qin Lang di rumah itu, ini mimpi terakhirku, aku harap suatu hari ayah Qin lang akan kembali ke rumah setelah mendapatkan mimpinya"
Qin
lang menutup buku itu dan lari menemui nenek, dengan menangis QIn Lang mengutarakan keinginannya untuk tetap menggambar karena itu adalah impiannya
”Apakah itu akan berhasil atau tidak aku akan tetap mengikuti impianku” ucapnya.
”Apakah itu akan berhasil atau tidak aku akan tetap mengikuti impianku” ucapnya.
Ah
Da melihat sebuah foto yang jatuh dari buku itu, ia memungutnya dan tanya pada
nenek siapa wanita dan anak kecil yang ada di foto itu.
Nenek
mengatakan itu adalah Hui Mei teman baik ibunya Qin lang. “Ibumu membeli rumah
ini dengannya”
QIn Lang merasa pernah melihat Hui Mei sebelumnya, nenek berkata mungkin ketika
Qin Lang masih kecil.
Qin
Lang rasa tidak selama itu, ia tampak bingung mengingat dimana ia pernah
melihatnya.
Ah Da bilang ada tulisan di belakang foto itu dan ia pun membacakannya.
Ah Da bilang ada tulisan di belakang foto itu dan ia pun membacakannya.
isi : “Yi
Ting apakah puteramu Qin Lang sehat? Aku juga telah melahirkan seorang puteri
namanya adalah Xin Lei"
Xin Leiii...?” teriak Ah Da kaget.
Nenek
dan Qin lang tak kalah bingung, Ah Da membaca lagi.
isi : “Ini dia di foto, bukankah dia sangat cantik?
Seperti seorang puteri, kelahiran Xin Lei sepertinya membawa keberuntungan pada
kita, usaha kita semakin maju, sepertinya kau akan menikmati rumah yang kita
beli bersama itu”
Nenek
benar-benar kaget, Qin lang akhrinya ingat ia pernah bertemu ibu Xin Lei saat
di Shanghai, saat itu ibunya Xin Lei mengajak Xin Lei makan di tempat Qin Lang.
Akhirnya semua itu menjelaskan kenapa Xin lei mengaku kalau ini rumahnya dan kenapa ia punya alamat dan kunci rumah mereka. Nenek merasa bersalah karena telah menuduh Xin Lei penipu.
Ah Da tanya apa yang harus mereka lakukan. Nenek menyuruh Qin lang membawa kembali Xin Lei dan katakan kalau rumah ini memang adalah rumahnya.
Akhirnya semua itu menjelaskan kenapa Xin lei mengaku kalau ini rumahnya dan kenapa ia punya alamat dan kunci rumah mereka. Nenek merasa bersalah karena telah menuduh Xin Lei penipu.
Ah Da tanya apa yang harus mereka lakukan. Nenek menyuruh Qin lang membawa kembali Xin Lei dan katakan kalau rumah ini memang adalah rumahnya.
Perasaan
Xin Lei waktu berada di Shanghai tidaklah sesenang dulu, Xin Lei kaget saat Shan Dong menggenggam
tangannya.
Shan Dong berkata kalau mereka sudah ada di rumah, Xin Lei bertanya
pada dirinya sendiri apa benar dia sudah berada di rumah.
Ba
Dao, Bi Zhu dan Ah Yi buru-buru mendatangi kios dan tanya apa benar Qin lang
akan pergi ke Shanghai hari ini. Ah da membenarkan dan bilang pesawatnya akan
segera berangkat.
Bi Zhu tanya kenapa Qin lang tak bilang agar mereka bisa mengantarnya. Ah Da bilang kalau nanti Qin lang berhasil membawa Xin lei pulang mereka semua akan menjemput mereka. mereka semua tersenyum kecuali Ba Dao.
Bi Zhu tanya kenapa Qin lang tak bilang agar mereka bisa mengantarnya. Ah Da bilang kalau nanti Qin lang berhasil membawa Xin lei pulang mereka semua akan menjemput mereka. mereka semua tersenyum kecuali Ba Dao.
Nenek
menerima telfon dari Qin lang yang ingin
berpamitan, Qin Lang minta neneknya menjaga kesehatan dan tidak terlalu keras
bekerja. Nenek mengatai Qin Lang cerewet, ia balik memperingatkan kalau ia tak
berhasil membawa Xin Lei maka lebih baik ia tak usah pulang saja.
Qin
Lang tak tahu, ia tak percaya diri.
“Kau harus ingat selama kau telah membuat keputusan kau harus berani menghadapinya” ucap nenek.
“Kau harus ingat selama kau telah membuat keputusan kau harus berani menghadapinya” ucap nenek.
Qin
Lang mengerti, nenek memintanya menunggu sebentar. Nenek lalu mengumumkan pada
semua orang di pasar kalau Qin lang akan pergi menemukan cinta sejatinya, “Apa
kalian punya kata-kata untuknya?” teriak nenek
“Qin
Lang lakukanlah...” teriak semua orang itu berkali-kali. Qin Lang tersenyum
geli mendengarnya namun is justru semakin percaya diri untuk bisa melakukannya.
Qin
lang pun tiba di Shanghai dan berdiri di depan restauran 131. Ia masuk ke dalam
dan mendengar teman-temannya sedang bertengkar.
Qin Lang duduk santai seakan ia adalah pengunjung dan berteriak memesan salah satu menu.
Qin Lang duduk santai seakan ia adalah pengunjung dan berteriak memesan salah satu menu.
Ketiganya
sontak terkaget-kaget melihat penampakan Qin lang, “Cui Gue cubit aku” pinta
Che Ren
Sangking
penasarannya Xiao Pang pun menjitak kepala Qin Lang, “Hei kenapa kau memukulku”
mereka semua langsung kegirangan dan mengerumuni Qin lang.
Cui Gue kesal karena selama ini Qin lang tak pernah menghubungi mereka kecuali saat
Qin lang meminta tolong membuat masakan Shanghai. Qin lang minta maaf dan tanya
bagaimana kabar mereka selama ini.
Che Ren mengatakan keadaan mereka kurang baik semenjak Qin Lang pergi hal itu karena Xiao Pang tak mampu membuat oyster omelet seperti Qin lang.
Che Ren mengatakan keadaan mereka kurang baik semenjak Qin Lang pergi hal itu karena Xiao Pang tak mampu membuat oyster omelet seperti Qin lang.
Che
Ren juga berkata kalau si Xiao Pang selalu menangisi Qin lang, Xiao Pang tak
mau kalah dan bilang kalau Che Ren juga sama.
Mereka
pun bersulang untuk menyambut Qin Lang.
Cui Gue lalu tanya apa tujuan Qin Lang kali ini kembali ke Shanghai. Qin lang bilang dia hanya ingin bertemu mereka. Teman-temannya tak ada yang percaya, Cui Gue menebak kalau Qin lang kembali pasti karena Xin Lei.
Karena Qin Lang hanya diam maka Cui Gue menyimpulkan kalau itu benar.
Che Ren dan Xiao Pang bilang kalau sejak Qin lang mengantarkan Xin Lei ke pesta Shan Dong mereka tak pernah lagi dengar kabar tentangnya.
Cui Gue tanya apakah ada perasaan yang berbeda antara Qin Lang dan Xin Lei sekarang, karena ia tahu kalau Xin lei tinggal bersama Qin lang apakah mungkin perasaan mereka lambat laun berubah dan akhirnya mereka sadar telah jatuh cinta satu sama lain.
Qin lang terpelongo pernyataan Cui Gue sangat tepat, Che Ren dan Xiao Pang sampai bertepuk tangan mereka memuji Cui Gue amat pandai mengarang cerita. Qin Lang lalu bilang kalau apa yang diceritakan Cui Gue memang benar.
Cui Gue lalu tanya apa tujuan Qin Lang kali ini kembali ke Shanghai. Qin lang bilang dia hanya ingin bertemu mereka. Teman-temannya tak ada yang percaya, Cui Gue menebak kalau Qin lang kembali pasti karena Xin Lei.
Karena Qin Lang hanya diam maka Cui Gue menyimpulkan kalau itu benar.
Che Ren dan Xiao Pang bilang kalau sejak Qin lang mengantarkan Xin Lei ke pesta Shan Dong mereka tak pernah lagi dengar kabar tentangnya.
Cui Gue tanya apakah ada perasaan yang berbeda antara Qin Lang dan Xin Lei sekarang, karena ia tahu kalau Xin lei tinggal bersama Qin lang apakah mungkin perasaan mereka lambat laun berubah dan akhirnya mereka sadar telah jatuh cinta satu sama lain.
Qin lang terpelongo pernyataan Cui Gue sangat tepat, Che Ren dan Xiao Pang sampai bertepuk tangan mereka memuji Cui Gue amat pandai mengarang cerita. Qin Lang lalu bilang kalau apa yang diceritakan Cui Gue memang benar.
Qin
lang pun menceritakan kalau ia pernah berharap agar lebih baik tak bertemu Xin Lei saja namun ia tersadar saat bersama Xin Lei adalah saat terindah dalam hidupnya.
Cui
Gue bisa menyimpulkan apa tujuan Qin lang datang ke Shanghai kali ini. Che Ren
dan Xiao Yang tanya bukankah Qin Lang akan membawa Xin Lei kembali ke taiwan.
Qin lang mengiyakan, ia lalu bilang sebelumnya ia pernah berkata ke Xin Lei kalau ia tak mencintainya namun sebenarnya...Qin lang pun tergagap untuk mengakui perasaannya.
“Pada saat seperti ini pun kau tak bisa mengatakannya” kesal Xiao Pang. Che Ren minta Xiao Pang mengerti namun Xiao Pang tanya ketika Xin Lei bilang ia mencintai Qin lang apa itu benar ia mencintainya. Qin Lang tanya apa maksudnya, “Cinta adalah cinta apa yang nyata dan tak nyata dari itu”
Qin lang mengiyakan, ia lalu bilang sebelumnya ia pernah berkata ke Xin Lei kalau ia tak mencintainya namun sebenarnya...Qin lang pun tergagap untuk mengakui perasaannya.
“Pada saat seperti ini pun kau tak bisa mengatakannya” kesal Xiao Pang. Che Ren minta Xiao Pang mengerti namun Xiao Pang tanya ketika Xin Lei bilang ia mencintai Qin lang apa itu benar ia mencintainya. Qin Lang tanya apa maksudnya, “Cinta adalah cinta apa yang nyata dan tak nyata dari itu”
Che
Ren tak sependapat, menurutnya hal itu bisa saja karena Xin lei tak punya
siapapun di Taiwan dan ia mengatakannya sebagai penghargaan atas Qin Lang yang
telah menjaganya. Cui Gue mengangguk.
Qin lang bilang Xin Lei bukan seperti itu. “Hati wanita itu seperti jarum di bawah jerami, aku takkan yakin” ucap Cui Gue. Qin lang tetap bilang tidak. Che Ren dan Xiao Pang bilang kalau jadi Xin lei mereka pasti memilih Shan Dong daripada Qin lang. Qin lang terus bilang tidak.
Che Ren lalu tanya bagaimana memangnya Xin Lei itu. Qin lang terdiam.
Cui Gue tanya apa strategi yang sudah dipersiapkan Qin lang. Qin lang tak punya strategi ia malah tanya apa strategi yang baik menurut temannya itu. ketiganya saling menyuruh duluan.
Namun mereka bingung karena belum pernah merasakan itu. mereka menyimpulkan akan sulit kali ini bagi Qin lang untuk merebut Xin lei. Qin lang tanya apa dia bisa tinggal disana lagi, Cui Gue dengan senang hati menerima asal Qin lang mau membuat oyster omelet lagi untuk membayar sewa.
Che Ren mengolok-olok Cui Gue yang tak punya rasa kasihan pada Qin lang. Cui Gue beralasan kalau Qin lang pastilah tak mau mendapatkan sesuatu dengan gratis, Che Ren minta Cui Gue memotong gajinya saja untuk membayar sewa Qin Lang, Qin lang tersenyum melihat teman-temannya.
Qin lang bilang Xin Lei bukan seperti itu. “Hati wanita itu seperti jarum di bawah jerami, aku takkan yakin” ucap Cui Gue. Qin lang tetap bilang tidak. Che Ren dan Xiao Pang bilang kalau jadi Xin lei mereka pasti memilih Shan Dong daripada Qin lang. Qin lang terus bilang tidak.
Che Ren lalu tanya bagaimana memangnya Xin Lei itu. Qin lang terdiam.
Cui Gue tanya apa strategi yang sudah dipersiapkan Qin lang. Qin lang tak punya strategi ia malah tanya apa strategi yang baik menurut temannya itu. ketiganya saling menyuruh duluan.
Namun mereka bingung karena belum pernah merasakan itu. mereka menyimpulkan akan sulit kali ini bagi Qin lang untuk merebut Xin lei. Qin lang tanya apa dia bisa tinggal disana lagi, Cui Gue dengan senang hati menerima asal Qin lang mau membuat oyster omelet lagi untuk membayar sewa.
Che Ren mengolok-olok Cui Gue yang tak punya rasa kasihan pada Qin lang. Cui Gue beralasan kalau Qin lang pastilah tak mau mendapatkan sesuatu dengan gratis, Che Ren minta Cui Gue memotong gajinya saja untuk membayar sewa Qin Lang, Qin lang tersenyum melihat teman-temannya.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.