Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^
Xi
Xian memohon agar Qin lang tidak merusak kebahagiaan Xin Lei dan Shan Dong. Qin
Lang minta maaf tak bisa menjanjikan hal itu.Qin lang melihat wajah Xi Xian
begitu khawatir, ia lalu tanya kenapa Xi Xian tak mengatakan pada Shan Dong perasaannya yang sebenarnya. Xi
Xian bingung apa yang dimaksud Qin lang.
“Katakan
bahwa kau mencintainya” ucap Qin Lang
Xi
Xian pun akan menyangkal, Qin Lang langsung tanya apa Shan Dong itu tak punya
perasaan sedikitpun untuk Xi Xian. Xi Xian gugup, ia minta Qin lang tak bicara
omong kosong.
Qin
lang bilang tidak, ia memperhatikan gelagat Xi Xian dan bilang kalau selama ini
Xi Xian pasti diam-diam menyukainya Shan Dong.
“Bagaimana
mungkin orang seperti dirinya punya perasaan padaku?”
Sebelumnya
Qin Lang juga pernah berpikir seperti itu pada Xin Lei, “Tapi ketika kau
menyukai seseorang dan tak mengatakannya kau mungkin tak punya kesempatan untuk
mengatakannya seumur hidupmu”
“Tapi
kau percaya diri, aku tidak” ucap Xi Xian.
Qin
lang bilang sebelumnya juga tidak, hal itu berubah setelah Xin Lei memarahinya
untuk tek menahan perasaannya pada orang yang ia cintai. Xi Xian hanya berharap
Shan Dong bahagia dengan begitu ia akan bahagia juga.
Begitu
Xi Xian pulang ke rumah, Xin Lei langsung tanya bagaimana keadaan Shan Dong. Xi
Xian bilang Shan Dong mungkin masih merasa kecewa. Xi Xian lalu tanya apa Xin
Lei suka pada Qin lang, Xin Lei mengatakan ya dengan yakin. Xi Xian tanya
bagaimana dengan Shan Dong
“Aku
hanya bisa minta maaf padanya”
Xi
Xian meraih tangan Xin Lei, “Apa kau sudah lupa dengan yang kau katakan
sebelumnya? kalian berdua pasangan yang sempurna, hanya ketika kalian bersama
kalian bisa saling membuat bahagia, kalian adalah pangeran dan tuan putri dan
tak bisa dipisahkan, aku mohon padamu jangan tinggalkan Shan Dong” pinta Xi
Xian. Xin Lei menunduk merasa bersalah.
Esok
paginya, Xin Lei benar-benar datang ke restauran 131. Che Ren dan yang lain
turut merasa senang dan menyuruh keduanya pergi. “Apa kalian mau kami
bersembunyi di dapur? Atau kalian mau pakai dapur?” goda Cui Gue.
Qin
Lang pun tersenyum menghampiri Xin Lei namun ia heran melihat raut wajah Xin
Lei kelihatan tak bersemangat. Qin Lang tanya ada apa, Xin Lei menjelaskan
sepertinya Xi Xian tak suka mereka bersama.
“kau
tak bisa menyalahkannya, mungkin karena kalian sangat akrab dia tak bisa
menerima hal itu saat ini”
“Bagaimana
kau bisa begitu mengerti dia daripada aku?”
“Memangnya
itu aneh?
“Apa
kalian...?”
“Kami
terhubung oleh penyakit yang sama” ucap Qin Lang langsung. Xin Lei tanya apa
maksudnya. Karena kami berdua sama-sama jatuh cinta pada orang yang berbeda
dunia dengan kami. Xin Lei kaget Xi Xian menyukai seseorang, ia tanya darimana
Qin Lang tau, Qin Lang bilang ia hanya menebak saja.
Xin Lei tak percaya, ia kesal kenapa ia tak boleh tau orang yang Xi Xian sukai. Qin lang kebingungan, ia lalu bilang kalau hal itu tidaklah benar. Xin Lei tetap tak yakin.
Xin Lei tak percaya, ia kesal kenapa ia tak boleh tau orang yang Xi Xian sukai. Qin lang kebingungan, ia lalu bilang kalau hal itu tidaklah benar. Xin Lei tetap tak yakin.
Qin
Lang lalu bilang mungkin yang ada di pikiran Xi Xian adalah bagaimana mungkin
tuan putri seperti Xin Lei bisa jatuh cinta dengan monster seperti Shrek.
Xin
Lei tersenyum, “bagaimana mungkin kau seperti Shrek?”
“Kalau
begitu kau punya selera yang bagus”
“Shrek
itu lebih imut daripada kau”
“Kau
bilang dia lebih imut dari aku apa dia seperti ini?” ucap Qin lang sambil
menirukan gaya yang lucu.mereka tak sadar sedari tadi Cui Gue, Che Ren dan Xiao
Pang masih disana, terdiam memperhatikan tingkah konyol mereka.
Qin
Lang pun berhasil membuat Xin Lei tertawa, ia lalu minta Xin Lei untuk membawa
Xi Xian ke restauran 131 lain kali, untuk mengadakan pesta. Xin Lei tanya
kenapa, Qin lang bilang karena hari ini adalah ulang tahunnya seseorang. Xin
Lei terharu Qin lang tahu ulang tahunnya.
“Bukan
hanya tahu aku juga melihat foto seseorang ketika ia masih kecil, ketika orang
itu masih kecil ia terlihat jelek dan berjerawat”
“Jika
kau terus bicara seseorang akan marah” ancam Xin lei
Qin
lang bilang seseorang itu sudah sering marah dan tak menakutkan lagi.Xin Lei
mengancam bagaimana jika seseorang itu marah dan mengancam tak mau tinggal
bersama dengan seseorang apa itu akan membuat seseorang takut.
“Ohh
seseorang sangat takut, kaiku bergetar...!kakiku bergetar..!” keduanya lalu tersenyum malu-malu.
Che
Ren dan Cui Gue tersenyum sementara Xiao Pang bingung siapa seseorang yang
mereka maksud.
“Mungkin
itu bahasa gaul yang populer di Taiwan” ucap Che Ren.
“Aku
harus pergi bekerja” ucap Xin Lei. Che Ren langsung berbisik ke Cui Gue kalau
seorang putri ternyata juga harus bekerja.
Xin
Lei merasa malu, Qin lang setuju agar Xin Lei berhenti bekerja saja. Xin Lei
tanya kenapa, “Bukankah kau berencana untuk kembali ke Taiwan dengannku?” ucap
Qin lang. Xin Lei minta Qin Lang mengerti, baginya itu bukan hal yang mudah
untuk dilakukan.
Shan
Dong mendatangi orang tua Xin Lei di rumah XI Xian dan bilang akan menyediakan barang-barang
keperluan mereka berdua mengingat mereka berdua baru saja tiba. Ibu Xin Lei amat senang, ayah Xin Lei bahkan merasa
yakin untuk menyerahkan putrinya ke Shan Dong.
“Hari
ini adalah hari yang special, aku sudah mempersiapkan segalanya” ucap Shan
Dong. Ayah dan ibu Xin Lei berpandangan dengan bingung.
Xin
Lei menelfon Xi Xian di tempat kerjanya, ia berkata apapun yang terjadi
diantara mereka ia tetap menganggap Xi Xian sebagai teman. Xin Lei hendak
mengajak Xi Xian makan malam di tempat Qin lang, Xi Xian langsung mengiyakan
dan minta Shan Dong juga diajak. Setelahnya Xi Xian pun langsung memberitahu
Shan Dong.
Qin
lang masuk ke sebuah toko kue, ia hendak membelikan kue untuk ulang tahunnya
Xin Lei. Si pelayan toko segera menghampiri dan tanya rasa apa yang Qin Lang
suka.
Qin lang lantas teringat ia selalu melakukan kesalahan saat memberi sesuatu ke Xin Lei. Kali ini Qin lang berusaha untuk lebih cermat. Ia memutuskan membeli rasa coklat karena dirasa paling aman dan semua wanita pasti suka.
Si pelayan toko pun hendak memgambilkan. Tiba-tiba Qin lang berteriak tunggu. “Jika aku memberinya coklat dia mungkin akan kesal padaku karena itu menunjukkan biasa-bisa saja.
Qin lang pun minta itu diganti dengan Cheryy, namun lagi-lagi ia tak yakin, “Apa nanti dia berfikir kalau aku akan melarikan diri?” pikir Qin lang.
Qin lang lantas teringat ia selalu melakukan kesalahan saat memberi sesuatu ke Xin Lei. Kali ini Qin lang berusaha untuk lebih cermat. Ia memutuskan membeli rasa coklat karena dirasa paling aman dan semua wanita pasti suka.
Si pelayan toko pun hendak memgambilkan. Tiba-tiba Qin lang berteriak tunggu. “Jika aku memberinya coklat dia mungkin akan kesal padaku karena itu menunjukkan biasa-bisa saja.
Qin lang pun minta itu diganti dengan Cheryy, namun lagi-lagi ia tak yakin, “Apa nanti dia berfikir kalau aku akan melarikan diri?” pikir Qin lang.
“Kalau
begitu vanilla saja, vanilla pasti bagus” si pelayan hendak mengambilkan dengan
tampang sebel.
“Tunggu,
vanilla? Dia pasti kesal karena aku bertingkah seperti orang kampung dan sangat
bodoh, kalau begitu cheesecake saja”
Qin
lang berteriak tunggu lagi, si pelayan semakin menahan emosi, Qin Lang takut nanti
Xin Lei tak suka juga.
Ia sendiri jadi frustasi, mengapa begitu sulit padahal hanya membeli kue. Si pelayan tanya sebenarnya rasa apa yang Qin lang mau, akhirnya Qin lang memilih kue coklat yang dari awal tadi ia pesan.
Ia sendiri jadi frustasi, mengapa begitu sulit padahal hanya membeli kue. Si pelayan tanya sebenarnya rasa apa yang Qin lang mau, akhirnya Qin lang memilih kue coklat yang dari awal tadi ia pesan.
Xi
Xian datang menjemput Xin lei. Xin lei merasa heran melihat jalan yang mereka
tempuh bukan mengarah ke restauran 131. Ia tanya apa Xi Xian tak salah jalan.
XI Xian tersenyum menggeleng. Xin Lei tanya hendak kemana mereka sebenarnya.
“Hari
ini adalah ulang tahunmu, paman dan bibi sedang menunggumu, jangan bilang kau
lupa pada keluargamu” ucap XI Xian.
Xin lei tersenyum, ia memang sempat lupa, ia lalu tanya bagaimana dengan Qin Lang,
“Kau bisa pergi nanti” ucap Xi Xian. Xin Lei pun mengiyakan.
Ia mengirim sms ke Qin Lang kalau ia akan datang sedikit telat karena ada suatu hal. Qin lang yang tengah menata meja tersenyum membaca sms Xin Lei, ia pikir Xin Lei pasti tengah sibuk menentukan pakaiannya.
Xin lei tersenyum, ia memang sempat lupa, ia lalu tanya bagaimana dengan Qin Lang,
“Kau bisa pergi nanti” ucap Xi Xian. Xin Lei pun mengiyakan.
Ia mengirim sms ke Qin Lang kalau ia akan datang sedikit telat karena ada suatu hal. Qin lang yang tengah menata meja tersenyum membaca sms Xin Lei, ia pikir Xin Lei pasti tengah sibuk menentukan pakaiannya.
Xin
Lei terlihat shock melihat tempat dimana Xi Xian mengantarkannya. Tak lain itu
adalah rumah lamanya dan di hadapannya telah ada Shan Dong dan kedua orang
tuanya berdiri menunggunya. Shan Dong tersenyum pada Xin Lei dan membukakan
pintu untuknya.
“Selamat
ulang tahun” ucap Shan Dong. “ini adalah rumahmu yang asli yang kuberikan
sebagai kado ulang tahunmu”
Xi
Xian bilang Shan Dong sudah lama mempersiapkan hal ini. “Sebelum menjemputmu di
Taiwan ia sudah memutuskan hal ini, Xin Lei kita bisa hidup seperti dulu lagi
sekarang”
Xin
Lei terdiam tak tahu berkata apa. Ayah dan ibu senang mereka bisa kembali
menempati rumah mereka. Ayah menjabat tangan Shan Dong untuk berterima kasih.
“Masalahmu adalah masalahku terutama sejak kita akan segera menjadi keluarga”
ucapnya sambil melirik ke Xin lei.
“Tidak”
ucap Xin Lei tiba-tiba “kita tak bisa menerima ini” ayah tanya kenapa, Xin Lei
hendak mengatakan hal yang sebenarnya namun Xi Xian menghalangi dengan langsung memanggilnya,
“Xin Lei, Lihat betapa semua orang sekarang amat peduli padamu, kita bisa membicarakan apapun yang kau mau setelah kita pulang ke rumah oke?” ucap Xi Xian.
Xin Lei merasa tak nyaman namun ia tak bisa melukai hati orang tuanya, ia pun memilih untuk diam.
“Xin Lei, Lihat betapa semua orang sekarang amat peduli padamu, kita bisa membicarakan apapun yang kau mau setelah kita pulang ke rumah oke?” ucap Xi Xian.
Xin Lei merasa tak nyaman namun ia tak bisa melukai hati orang tuanya, ia pun memilih untuk diam.
Sementara
itu Qin lang tampak gelisah menantikan Xin Lei. Che Ren, Xiao Pang dan Cui Gue
datang meletakkan makanan di meja. Mereka tak sabar untuk segera memulai acara.
Mereka bertiga merasa tak enak karena tak punya kado untuk Xin Lei. “Kenapa kita tak memasak mie panjang umur? Bukankah itu bagus? Ucap Cui Gue
Mereka bertiga merasa tak enak karena tak punya kado untuk Xin Lei. “Kenapa kita tak memasak mie panjang umur? Bukankah itu bagus? Ucap Cui Gue
Che
Ren bilang Xin lei itu belum tua kenapa ia harus memakan mie itu. Cui Gue tak
terima kalau hanya wanita tua saja yang bisa makan mie itu. "itu berarti sama saja mengatakan pada Xin Lei setelah memakan mie ini kau bisa terus hidup untuk menjadi tua" ucap Xiao Pang.
Qin Lang merasa setuju saja akan hal itu asalkan mereka senang melakukannya.
Che Ren ingin mencoba makanannya duluan, Cui Gue memukul tangan Che Ren. Che Ren kesal ia sudah tak sabar ingin makan.
“Xin Lei bilang ia akan datang sebentar lagi” ucap Qin Lang.
Xiao Pang merasa Qin lang pasti merasa sangat senang ada seseorang yang ia tunggu. Cui Gue tanya apa Qin Lang sudah mempersiapkan hadiah.
Che Ren dan Xiao Pang juga penasaran. Qin lang tersenyum, ia lalu mengeluarkan sebuah kotak warna merah dari kantongnya. Dan bilang itulah yang akan ia beri ke Xin Lei.
Qin Lang merasa setuju saja akan hal itu asalkan mereka senang melakukannya.
Che Ren ingin mencoba makanannya duluan, Cui Gue memukul tangan Che Ren. Che Ren kesal ia sudah tak sabar ingin makan.
“Xin Lei bilang ia akan datang sebentar lagi” ucap Qin Lang.
Xiao Pang merasa Qin lang pasti merasa sangat senang ada seseorang yang ia tunggu. Cui Gue tanya apa Qin Lang sudah mempersiapkan hadiah.
Che Ren dan Xiao Pang juga penasaran. Qin lang tersenyum, ia lalu mengeluarkan sebuah kotak warna merah dari kantongnya. Dan bilang itulah yang akan ia beri ke Xin Lei.
“Dimana
kau membelinya?’ tanya Che Ren
“Aku
membuatnya sendiri” ucap Qin lang bangga. Cui Gue tak menyangka Qin lang bisa
membuat hal lain selain oyster omelet. Che Ren menebak apa itu cincin lamaran.
Qin Lang merasa malu dan bilang bukan seperti itu, ia pun memandangi kotaknya
dengan bahagia.
Xin
Lei meminta kedua orang tuanya untuk tak bergantung pada orang lain dan
bertahan dengan kemampuan sendiri agar kejadian yang lalu tak terjadi lagi pada
mereka. XIn Lei mengingatkan kalau dulu ibunya dan Yi Ting (ibu QIn lang) bisa berusaha sendiri untuk mendapatkan rumah.
"Karena itulah ibu tahu bagaimana susahnya hanya mengandalkan diri sendiri" ucap Hui Mei sambil meminta Xin Lei menerima niat baik Shan Dong.
Xi Xian menemui Xin Lei di kamar, i amelihat Xin
lei sudah bangun dan menduga Xin Lei tak tidur semalam. Xi Xian memegang tangan
Xin lei dan meminta maaf, ia bilang melakukan ini demi kebaikan Xin Lei. Ia pun
mengajak Xin lei untuk sarapan bersama keluarganya.
"Karena itulah ibu tahu bagaimana susahnya hanya mengandalkan diri sendiri" ucap Hui Mei sambil meminta Xin Lei menerima niat baik Shan Dong.
Meski
itu sulit, Xin Lei tetap tak mengijinkan mereka bergantung pada orang
lain.”Nenek pernah bilang manusia harus menggunakan kemampuannya sendiri dan
menghadapi hidup ini”
“Nenek?”
tanya Hui Mei
“Dia
ibunya Yi Ting” jelas Xin Lei
Xi
Xian mengingatkan kalau Shan Dong dan Xin lei sudah jadi satu keluarga dan tak
perlu untuk sungkan atas niat baik ini. Xin Lei berdiri ia merasa kecewa dengan
XI Xian dan menegaskan kalau ia takkan bersama Shan Dong lagi. Xin Lei berkata
ia sudah melupakan Shan Dong sejak Shan Dong memutuskan untuk menikah dengan
Nona Han.
“Terlebih
lagi...”
“Kau
menyukai Qin lang” jawab Xi Xian langsung
“Qin
Lang?” tanya Hui Mei bingung ia tanya apa itu putranya Yi Ting. Xin lei
membenarkan dan bilang kalau di Taiwan Qin lang hidup dengan menjual oyster
omelet dan tak peduli akan hal itu.
Xin
Lei tak mau hidup hanya karena harta.
Xi
Xian menegaskan Xin Lei hanya bingung pada perasaannya, ia takkkan membiarkan Xin
lei dan Shan Dong berpisah. Xin Lei merasa tingkah Xi Xian sudah berlebihan
terhadapnya.
Ia pun hendak pergi meninggalkan rumah itu. Xi Xian menariknya dan
tak membiarkannya pergi.
“Hentikan ini, Qin lang sedang
menungguku!” bentak XIn Lei
namun Xi Xian tak mau melakukannya bahkan ketika Telfon Xin lei
berbunyi dari Qin Lang Xi Xian langsung bertingkah kasar dengan mengambil
telfon tersebut dan membantingnya. Ayah dan ibu bahkan kaget melihatnya.
Xi
Xian menegaskan kalau ia takkan membiarkan Xin Lei pergi.
Sementara
di seberang sana Qin lang merasa kecewa karena telfonnya tak diangkat Xin
Lei.
Che Ren tanya apa Xin Lei bilang mengapa ia terlambat. Qin lang bilang
tidak. Cui Gue mencoba menenangkan dengan bilang kalau mungkin Xin Lei tengah
bersama makan malam dengan keluarganya sehingga tak bisa mengangkat telfon.
Che
Ren curiga apa mungkin Xin lei tengah duduk di samping Shan Dong sehingga ia
tak mau menjawab telfon. Xiao Pang menyenggolnya menyuruhnya diam.
Che Ren
merasa tak ada yang salah dengan ucapannya karena keduanya sudah mengumumkan
pertunangan mereka.
Xiao Pang lalu tanya apa Xin Lei sudah membatalkan
pertunangannya dengan Shan Dong.
“Aku
tak tahu, dia mungkin belum membatalkannya” ucap Qin lang mulai khawatir.
Xiao
Pang lalu memikirkan apa alasan lain Xin Lei tak datang
dan berkata apa mungkin sebuah kecelakaan terjadi. Qin lang langsung panik dan kepikiran. Cui
Gue kesal karena Xiao Pang justru membuat semua semakin cemas.
Qin Lang memutuskan segera
berlari untuk mendatangi Xin Lei.
Xi
Xian kembali membujuk Xin lei untuk melupakan Qin Lang. Xin Lei kesal, ia
menegaskan kalau ia mencintai Qin Lang.
“Karena
kau mencintainya kau telah mengorbankan persahabatan kita karenanya dan
membiarkan orang tuamu jadi gelandangan serta tak bersyukur pada cinta dan
kebaikan Shan Dong padamu, hanya karena Qin lang dan kau mengorbankan semuanya”
ucap Xi Xian.
Xin Lei tampak berfikir, tiba-tiba mereka
dikejutkan oleh suara ketukan pintu. Sepertinya Xin Lei tahu bahwa itu pasti
Qin lang. Qin lang tampak panik, Xi Xian lah yang membukakan pintu
untuknya dan bertanya apa maunya.
Qin lang menanyakan Xin lei.
Xi Xian bilang
Xin lei tengah bersama Shan Dong, “Hari ini ulang tahunnya tentu ia
merayakannya dengan Shan Dong”
“Tapi
ia setuju untuk bertemu denganku...” ucap Qin lang bingung
“Xin
Lei menyuruku memintamu untuk pergi dari Shanghai, tolong tinggalkan dia
sendiri” tambah Xi Xian lagi.
“Aku
tak percaya” ucap QIn Lang
Xi
Xian tanya apa yang membuat Qin lang tak percaya, Xin lei dan Shan Dong telah
bersama selama 2 tahun selain itu Xin Lei pernah bilang bahwa Shan Dong adalah
pria yang sempurna, “Bagaimana denganmu?” ucap Xi Xian menyindir latar belakang
keluarga Qin Lang.
Qin
lang terdiam berusaha mencerna ini semua, sementara Xin Lei yang sedari tadi
mendengar hal itu semua dari dalam mulai meneteskan air mata.
Xi Xian tanya apa
yang bisa Qin lang beri ke Xin Lei sementara Shan Dong telah mengembalikan
orang tua dan rumah Xin Lei.
“Aku
tak bisa memberikannya apapun, yang kutahu hanya cinta tidak tergantung dari
berapa keuntungan yang kau dapat, aku pasti akan menemukannya” ucap Qin lang
dan segera pergi.
Xi
Xian melihat Xin lei kini semakin menangis.
Dalam
tangisnya Xin Lei meminta maaf ke Qin lang karena ia tak bisa begitu saja
membiarkan orang tuanya menderita serta perasaan orang disekitarnya menderita.
Shan
Dong mendapat telfon dari seseorang, sementari itu Qin lang telah tiba di rumah
Shan Dong dan langsung menggedor pintunya. Qin lang berteriak memanggil-manggil
Xin Lei. Shan Dong pun keluar, Qin lang langsung bilang kalau ia ingin bertemu
Xin lei.
“Aku
takkan membairkanmu menemuinya”
“Yin
Shan Dong tidakkah kau sudah keterlaluan? Jika kau sungguh mencintainya kau
seharusnya berharap ia bahagia” ucap QIn lang.
Shan Dong bilang Qin lang lah yang sudah
keterlaluan,”Bagaimana kau bisa menjamin kebahagiaannya?”
“Hanya
dengan dasar bahwa aku takkan membiarkannya bersedih dan dari kenyataan bahwa
aku takkan meninggalkannya ketika membutuhkanku” balas QIn lang
“Lalu
kenapa ia memilih meninggalkanmu dan ikut aku kembali ke Shanghai? Jika kau
memang berani saat itu, kenapa kau tak
bilang kalau kau mencintainya dan akan membuatnya bahagia?” ucap Shan Dong
Qin
Lang terdiam, “Itu karena aku pikir dia memang sangat ingin kembali denganmu”
ucap Qin lang.
Shan
Dong bilang kalau Xin Lei sekarang telah kembali bersamanya dan menerima
lamarannya, tidakkah itu menunjukkan bahwa Xin Lei memang sangat ingin bersama Shan
Dong.
Shan Dong menasehati Qin lang untuk tak terlalu percaya diri, ia tanya
apa Qin lang benar akan membiarkan Xin Lei hidup sama seperti dirinya yang
susah, dimana dia harus naik kendaraan umum dan membantu berjualan di pasar, “Apa
ini caramu untuk mencintainya?” tanya Shan Dong.
“Darimana
kau yakin kalau dia tak suka hal itu?” tanya Qin lang kesal. Shan Dong bilang Xin
Lei mungkin menyukainya tapi itu tidak kan bertahan lama karena ia tak pernah
hidup seperti itu sebelumnya, sesuatu yang baru tentu menarik untuk dicoba,
begitu juga dengan Qin lang yang hanya seorang yang numpang lewat dalam hidup Xin Lei.
“Darima
kau tahu..” tanya QIn lang kesal
“Aku
tak tahu, kau juga tak tahu, kita berdua tak tahu bagaimana Xin Lei nanti, apakah
ia kan senang hidup susah atau menyesali pilihannya, aku tahu kau sangat
mencintainya tapi tak seharusnya kau mempertaruhkan kebahagiaan Xin Lei dengan ketidaktahuan dan ketidakpastian?”
Qin
Lang terdiam, ia tampak terpengaruh dengan kata-kata tersebut
Shan
Dong minta Qin lang untuk menyerah dan kembali ke taiwan dan menjaga kenangan
ia dan Xin Lei sebagai kenangan indah agar mereka berdua tak menyesal kemudian.
Setelahnya Shan Dong kembali masuk ke dalam meninggalkan Qin lang yang hancur
hatinya. Qin Lang tak dapat membalas ucapan Shan Dong, baginya semua itu terasa
benar, ia pun keluar dengan langkah lunglai.
Shan
Dong menghubungi Xi Xian dan berterima kasih telah memberitahunya akan
kedatangan Qin lang. Shan Dong tanya bagaimana keadaan Xin Lei. Xi Xian bilang
Xin Lei sudah tidur.
Xi Xian berbohong ke Shan Dong dengan bilang kalau Xin Lei
sudah setuju untuk meninggalkan Qin lang. Shan Dong agak tak yakin, Xi Xian bilang
Xin Lei mengatakan sendiri padanya.
“Lalu
kenapa dia tak mau menerima rumahnya? Apa dia masih ragu?” Shan Dong berjanji
Xin Lei takkan menyesali semua ini,
“Xi Xian, Xin Lei apakah dia benar
menyukaiku?” tanya Shan Dong
“Dia
harus mencintamu, kau begitu baik kepadanya, dia tak seharusnya jatuh cinta
pada yang lain, jangan khawatir” ( tiba-tiba pingin ngelempar sendal ke
Xi Xian)
Qin
Lang kembali ke restauran dimana ketiga temannya tengah tertidur menungguinya. Mereka terbangun dan heran melihat Qin lang kembali sendirian.
Qin lang bilang Xin Lei
tengah bersama Shan Dong. Ketiganya terdiam merasa prihatin kembali.
Qin lang memandangi kue yang telah
ia persiapkan. “Meskipun Xin Lei tak datang aku tetap mendoakan selamat ulang
tahun padanya” Qin lang lalu menyalakan lilin, air matanya mulai jatuh, semua
merasa iba melihat Qin lang.
“Xin
Lei hari ini hari ulang tahunmu, ini juga ulang tahun pertama yang kita rayakan
bersama sejak kita bertemu. Aku berdoa semoga kau bahagia selamanya, setiap
tahun pada hari ini kau harus bahagia”
Qin Lang lalu mengajak yang lain untuk
mendoakan Xin Lei juga. Xiao Pang malah ingin melakukannya, Che Ren langsung memukul
kepalanya, Cui Gue mengatai Xiao Pang bodoh.
“Kalian
benar, Xin lei punya masa depan yang baik,ia tak butuh doa kita, dia pasti akan
bahagia” ucap Qin Lang sambil menahan tangisnya.
ia lalu mengajak mereka
menyanyikan lagu ulang tahun untuk Xin Lei. Mereka semua merasa tak tega
melihat Qin lang menderita, Qin lang mulai menyanyi dan mengajak yang lain
mengikutinya.
Cui Gue memberi aba-aba agar mereka menurut. Qin lang kembali
menangis, tiba-tiba ia berdiri dan membuang kue tersebut.
Xiao
Pang mencoba menenangkan, pasti ada alasan kenapa Xin lei berbuat seperti ini
ke Qin lang, Xiao Pang minta Qin lang jangan menyerah.
“Cui
Gue kau bilang manusia bisa menentukan nasibnya sendiri, cepat katakan pada Qin
lang kalau dia pasti menang..dia pasti bisa” tambah Xiao Pang.
Che
Ren dan Cui Gue turut mengatakan hal yang sama untuk menyemangati Qin lang, Che
Ren bilang dalam hal ini QIn lang perlu cinta, percaya diri, sabar dan ingin tahu” Che Ren menutup
mulutnya ia kata ingin tahu adalah kata yang tak cocok ia ucapkan.
Cui
Gue minta ia mengulangi kata-kata terakhir, Che Ren menyebut kata yang lain. Che Ren
akhrinya menyebut "ingin tahu" i abilang akhirnya Che Ren mengatakan hal yang berguna.
“Qin
Lang pikirkanlah Xin Lei awalnya minta makan malam denganmu tapi dia tak
datang, ketika kau mencarinya apa kau melihatnya? Qin lang bilang tidak.
Cui
Gue tanya bagaimana Qin lang bisa yakin kalau Xin Lei bersama Shan Dong. Qin lang
bilang Xi Xian memberitahunya. Cui Gue minta Qin lang menggunakan
kecurigaannnya, kecuali Xin Lei sendiri yang bilang dia ingin dengan Shan Dong barulah
Qin lang boleh merasa kalah. Che Ren dan Xiao Pang memberi dukungan.