Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Corner
With Love Eps 14 Part1
Qin
Lang merasa terluka melihat Xin Lei melangkah berdua bersama Shan Dong menuju pentas.
Qin Lang hendak menghampirinya namun Xi Xian langsung menarik tangan Qin lang
hingga Qin lang hanya diam di tempatnya. Cui Gue, Xiao Pang dan Che Ren juga
menyaksikan hal tersebut.
Di
atas panggung Shan Dong menyapa semua tamu yang merupakan teman lama mereka
berdua. Dalam pidatonya kepada para tamu itu Shan Dong menyatakan beberapa hal
yang mengejutkan bagi Qin Lang dan Xin Lei.
Pertama,ia berterima kasih karena
Xin Lei mau kembali padanya. Seluruh penonton bertepuk tangan sedangkan Xin Lei
merasa tak nyaman dengan pernyataan itu.
selanjutnya Shan Dong mengatakan kalau
ia telah mempersiapkan acara kejutan untuk Xin Lei.
Shan Dong menggeser
tubuhnya, Xin Lei kaget melihat kedua orang tuanya ada disana. Ia berlari
menghambur ke pelukan sang ibu. Ayah dan ibu Xin Lei meminta maaf dan berjanji
kalau mereka akan selalu bersama sekarang. Orang tua Shan Dong juga keluar,
Sheng Quan dan Qin lang menyaksikan itu dengan penuh haru.
Namun keharuan Qin
lang lenyap tatkala Xin Lei juga menghamburkan pelukan terima kasih pada Shan
Dong.
Terakhir Shan Dong menyatakan permintaannya pada orang tua Xin Lei untuk menyerahkan Xin Lei padanya dengan janji akan membuat Xin lei selalu bahagia, keceriaan Xin Lei pun hilang ditambah Shan Dong yang mengeluarkan cincin dan meminta Xin Lei untuk menikah dengannya.
Terakhir Shan Dong menyatakan permintaannya pada orang tua Xin Lei untuk menyerahkan Xin Lei padanya dengan janji akan membuat Xin lei selalu bahagia, keceriaan Xin Lei pun hilang ditambah Shan Dong yang mengeluarkan cincin dan meminta Xin Lei untuk menikah dengannya.
Orang
tua Xin lei dengan senang hati menyerahkan jari Xin Lei pada Shan Dong, Xin Lei
merasa gusar terlebih ketika Shan Dong berkata “Maukah Kau menikah denganku?”
Xin
Lei tak menjawab namun juga tak menolak, ia hanya diam bahkan tak menatap ke
Shan Dong.
Shan
Dong mulai memakaikan cincin itu hingga selesai dan menarik Xin Lei ke
dekatnya. Para tamu bertepuk tangan merayakan kebahagiaan mereka.
Sementara
itu Cui Gue, Che Ren dan Xiao pang merasa khawatir akan keadaan Qin lang
sekarang. Sheng Quan mendatangi Qin lang, ia memegang erat bahu Qin lang
sebelum pergi sebagai isyarat untuk memintanya tabah. Qin Lang benar-benar tak
bisa menahan air matanya lagi, baginya perjuangannya telah berakhir sampai
disini.
Ia
tak tahu kalau Xin Lei juga menahan air matanya, pandangannya mengedar ke
seluruh pengunjung, tiba-tiba ia memutuskan untuk pergi dari panggung itu tepat
saat Qin lang juga berbalik badan karena tak sanggup melihat Xin Lei.
Xin lei lari meninggalkan acara hingga membuat orang tua Shan Dong dan orang tuanya terlebih Shan Dong sendiri kaget akan tindakan Xin Lei yang tiba-tiba itu.
Xin lei lari meninggalkan acara hingga membuat orang tua Shan Dong dan orang tuanya terlebih Shan Dong sendiri kaget akan tindakan Xin Lei yang tiba-tiba itu.
Xin
Lei masuk ke kamar mandi dan lama memandangi dirinya di cermin, ia ingat ada
cincin yang tersemat di jarinya. Sambil menangis Xin Lei berusaha menarik
cincin itu dan ia tak bisa karena cincin itu terlalu erat melekat di jarinya.
Tangis Xin Lei semakin pecah karena hal itu, Xi Xian juga menangis melihat
keadaan Xin Lei.
Cui
Gue, Che Ren dan Xiao pang kini sibuk menenangkan Qin lang yang tak mau
berhenti minum. Mereka mengajak Qin lang untuk segera pergi. “Kenapa kita harus
pergi, hari ini hari besar Xin lei kita harus minum untuk merayakannya” ucap
Qin Lang sambil meneguk minumannya lagi. ketiganya memegangi Qin lang yang
mulai mabuk namun Qin Lang bersikeras ia baik-baik saja dan kembali minum.
Ibu
Shan Dong bertanya kepada ibunya Xin Lei (Hui Mei) apakah Xin lei baik-baik
saja.
Hui
Mei mengiyakan ia bilang Xin Lei hanya grogi karena ini sangat tiba-tiba. Ibu
Shan Dong pun mempercayai hal itu. tapi tidak dengan Shan Dong yang sepertinya
tahu apa alasan dibalik sikap Xin Lei, ia pun semakin murung mencemaskan hal
itu.
Xin
Lei merasa frustasi, ia tak bisa membiarkan pernikahan ini terjadi ia bergegas
hendak mengatakan tidak pada Shan Dong. Namun pada saat keluar Xin Lei
berpapasan dengan Qin lang yang sudah mulai mabuk. Xin Lei kaget ia hendak
merangkul Qin lang saat melihat Qin lang hampir terjatuh karena mabuk namun Qin
lang dengan kasar menghempaskan tangannya dan menyuruhnya menjauh. Xin Lei
terkejut akan tindakan kasar Qin lang.
“Qin
Lang dengarkan aku”
“kau
lah yang dengarkan aku!” bentak Qin Lang “Aku sungguh bahagia akhirnya kau
menemukan suami yang bagus, aku sungguh mendoakanmu bahagia” ucap Qin Lang
tersedu-sedu, tiba-tiba Qin lang merasa ingin muntah sehingga ia langsung lari
masuk ke toilet dan menahan mulutnya.
Xin
Lei mengetuk pintu ia tanya bagaimana keadaan Qin lang, sambil menangis ia
memohon Qin Lang membukakan pintu untuknya.
Qin
Lang berteriak mengusirnya, ia juga mencurahkan tangisnya disana. Qin lang
bahkan tak ingin mendengarkan penjelasan Xin Lei lagi, meskipun Xin Lei memohon
ia tetap mengusirnya.
Cui Gue, Che Ren dan Xiao Pang tiba. “Nona kau dengar kan dia tak mau melihatmu” ucap Che Ren. Xin Lei pun akhirnya pergi dari sana. Ketiganya langsung meminta Qin Lang membuka pintu.
Cui Gue, Che Ren dan Xiao Pang tiba. “Nona kau dengar kan dia tak mau melihatmu” ucap Che Ren. Xin Lei pun akhirnya pergi dari sana. Ketiganya langsung meminta Qin Lang membuka pintu.
Qin
lang dibawa ke kamar dalam keadaan tak sadar. “Cui Gue bukankah kau bilang
kalau manusia itu tuan dari takdir mereka sendiri?” tanya Xiao Pang
“Manusia
tak bisa melawan tuhan karena tuhan mengatur pemberian dan mengatur cinta, tuha
mengatur semuanya itulah tuhan” jawab Che Ren.
Xiao Pang menyatakan kekecewaannya pada tuhan karena telah bertindak kejam dengan memisahkan Qin Lang dengan Xin Lei, diikuti oleh Che Ren yang juga ikut-ikutan marah.
Tiba-tiba petir menggelegar keduanya sontak kaget dan langsung berpelukan. Keduanya langsung buru-buru minta maaf dan bilang kalau mereka hanya bercanda. Haahaaa...
Xiao Pang menyatakan kekecewaannya pada tuhan karena telah bertindak kejam dengan memisahkan Qin Lang dengan Xin Lei, diikuti oleh Che Ren yang juga ikut-ikutan marah.
Tiba-tiba petir menggelegar keduanya sontak kaget dan langsung berpelukan. Keduanya langsung buru-buru minta maaf dan bilang kalau mereka hanya bercanda. Haahaaa...
Cui
Gue melihat Qin lang gelisah,ia lalu melonggarkan kerah Qin lang dan menatap
dengan penuh kasih ke Qin lang.
Ayah
Xin Lei berterima kasih pada Shan Dong yang telah menyelesaikan masalah finansial
mereka. Shan Dong berkata itu bukan apa-apa. Hui Mei lalu minta Shan Dong
menyampaikan rasa terima kasih mereka pada orang tua Shan Dong karena telah
menerima kehadiran mereka dan Xin Lei.
“Paman,
Bibi, aku telah memesan kamar hotel ini, kalian bisa tinggal disini beberapa
waktu” ucap Shan Dong mengesankan orang tua Xin Lei.
“Aku
tak mau tinggal disini” ucap Xin Lei tiba-tiba
“Ayah,
Ibu ini bukan rumah kita, lagipula kita tak punya alasan untuk menerima
pertolongan dari Shan Dong”
Shan
Dong berdiri ia minta Xin Lei tak begitu memikirkan hal itu.
“Xi
Xian bisakah orang tuaku tinggal di tempatmu untuk sementara?’ tanya Xin Lei
tak memperdulikan ucapan Shan Dong. Xi Xian bingung untuk menjawab, Xin lei
berhasil membuat bingung mereka semua, ia lalu mengajak kedua orang tuanya
pergi.
“Kenapa
tak tunggu sampai besok saja” ucap Hui Mei
Xin
Lei mempersilahkan keduanya bersitirahat namun ia tetap akan kembali ke rumah
Xi Xian. Xin Lei langsung pergi hingga membuat Shan Dong dan yang lain terheran-heran.
Shan
Dong mengantar Xin Lei dan Xi Xian pulang, ia melirik Xin Lei yang terus diam.
Xin Lei ternyata mengingat betapa kecewanya Qin lang padanya tadi. Hal itu
membuatnya mengambil keputusan, ia meminta Xi Xian turun duluan sementara ia
mengajak Shan Dong untuk bicara.
Setelahnya
Shan Dong bertanya kenapa Xin lei tak menerima kebaikannya
“Kenapa
aku harus menerimanya?”
“Setelah
pesta tadi kau terlihat begitu bermasalah, sebenarnya apa yang terjadi?”
“Kenapa
kau tak memberitahuku tentang cincin itu?” tanya Xin lei dingin pada Shan Dong
“Mana
ada pria di dunia ini yang mendiskusikan pelamarannya dengan pacarnya dulu”
Shan Dong tanya apa yang ia lakukan salah, apakah ia telah berbuat salah pada
Xin Lei.
“Tidak,
kau tidak melakukan kesalahan apapun” ucap Xin Lei mulai melembut. Ia meminta
Shan Dong pulang duluan saja karena ia masih ingin berjalan-jalan dulu.”Ini
sudah sangat malam kemana kau akan pergi?”
Qin
lang tetap sesekali muntah meskipun ia tertidur, untungnya ada Che Ren dan Xiao
Pang yang baik yang mau menungguinya. Xiao Pang tanya apa mereka harus
memanggil dokter. Che Ren bilang tak ada obat yang manjur untuk penyakit Qin
Lang ini.
tak lama mereka mendengar suara ketukan di pintu. Keduanya kaget dan bergegas turun saat melihat sosok Xin lei. “kenapa kau ada disini? Kau hampir membuatnya mati, apa kau ingin memperburuk situasi?” ucap Xiao Pang langsung setelah membukakan pintu. Xin Lei yang ditanya tak menjawab dan langsung masuk menuju kamar Qin lang.
tak lama mereka mendengar suara ketukan di pintu. Keduanya kaget dan bergegas turun saat melihat sosok Xin lei. “kenapa kau ada disini? Kau hampir membuatnya mati, apa kau ingin memperburuk situasi?” ucap Xiao Pang langsung setelah membukakan pintu. Xin Lei yang ditanya tak menjawab dan langsung masuk menuju kamar Qin lang.
Xin
lei mendekati Qin lang yang tengah tertidur, ia menatapnya dan juga membelai
rambutnya. Xin Lei terus menatap sosok Qin lang dengan begitu sedihnya.
Setelahnya ia kembali pulang dan menangisi entah dirinya entah diri Qin lang.
Qin
lang pun terbangun, hal pertama yang diingatnya adalah kenangannya dengan Xin
lei, ia juga ingat ucapan Bi Zhu padanya.
“Ketika Yin Shan Dong muncul, dia jelas-jelas menolaknya, dia bilang dia takkan kembali dengan Yin Shan Dong, dia ingin selalu denganmu” (Qin Lang)
Esok
paginya Xin lei menjemput orang tuanya di hotel, kedua orang tuanya serasa
enggan meninggalkan hotel dan mengikuti Xin lei ke rumah Xi Xian.
Xi
Xian dengan senang hati menyambut kedatangan Xin Lei dan orang tuanya, ia minta
maaf karena tempatnya begitu kecil. Orang tua Xin Lei saling bertatapan
menyaksikan kondisi rumah tersebut.
Hui
Mei tanya apa mereka berempat akan tinggal di rumah yang kecil itu. “Aku
sungguh tak mengerti kenapa kita harus tinggal disini” tanya ayahnya.
Xin
Lei bilang bisa tinggal disini juga sudah bagus mengingat ia dan Xi Xian juga
tak punya banyak uang. Perlakuan kedua orang tuanya mengingatkannya akan
perlakuan yang sama yang ia lakukan pada Qin lang dulu saat pertama masuk ke
rumahnya. Hal itu membuat Xin lei teringat menanyakan mengapa ada apa dengan
rumah mereka di taiwan kenapa ada dua pemilik kunci disana apa rumah itu memang
benar milik mereka.
Hui
Mei tersenyum mengiyakan, ia bilang itu adalah rumah yang dibelinya bersama
teman baiknya bersama.
“bersama?”
“ya,
jadi bagaimana dengan Yi Ting?” tanya Hui Mei “Apa dia baik-baik saja? Aku
ingat terakhir kali ia punya anak bernama Qin lang, dia pasti sudah seusiamu
sekarang”
“Apa
ibunya Qin lang teman baik ibu?” tanya Xin Lei
Hui
Mei membenarkan, “Ia bahkan berjanji kami bisa tinggal bersama-sama ketika tua
nanti, “Tapi kemudian aku bertemu ayahmu jadi aku meninggalkan rumah itu
padanya dan keluarganya”
Xin
Lei benar-benar syok mendengar penjelasan itu yang akhirnya menjawab
pertanyaannya selama ini. ibu menegur Xin Lei karena sedari tadi diam saja, ia
lalu tanya apa Yi Ting dan Qin lang baik-baik saja. “Aku ingat Yi Ting pernah
bilang akan emmbawa ibunya tinggal bersamanya, yang aku tahu ibunya penjual
jajanan di pasar, aku bahkan tak ingat apa yang dijualnya”
Xin
Lei langsung menyambar tas nya dan bergegas pergi.
Xin Lei berlari masuk ke restauran 131 dan menanyakan dimana Qin lang. “Dia tidak disini” ucap Xiao Pang cuek. Xin lei kembali memohon pada Che Ren dan Xiao pang namun tak ada tanggapan ia lantas tanya ke Cui Gue dimana Qin lang. “Qin Lang sungguh tak disini, kami juga tak tahu dimana dia” ucap Cui Gue. Che Ren mengatakan kemarin hati Qin lang sungguh terluka, ia juga mengingatkan kalau Xin lei akan menikah dan melarangnya mengganggu Qin Lang lagi.
Xin Lei berlari masuk ke restauran 131 dan menanyakan dimana Qin lang. “Dia tidak disini” ucap Xiao Pang cuek. Xin lei kembali memohon pada Che Ren dan Xiao pang namun tak ada tanggapan ia lantas tanya ke Cui Gue dimana Qin lang. “Qin Lang sungguh tak disini, kami juga tak tahu dimana dia” ucap Cui Gue. Che Ren mengatakan kemarin hati Qin lang sungguh terluka, ia juga mengingatkan kalau Xin lei akan menikah dan melarangnya mengganggu Qin Lang lagi.
Xin
Lei merasa sedih mendapat perlakuan seperti itu, ia pun keluar dengan kecewa.
Yang
dicari ternyata tengah berjalan-jalan untuk mencari udara segar atau lebih
tepatnya menenangkan diri. Qin Lang mendatangi rumah lama Xin Lei, ia teringat
dulu ia pernah bekerja disana menjadi supirnya Xin Lei, dulu ia pernah marah
karena Xin Lei memberikan tiket gratis padanya dan terakhir ia melihat Xin Lei
lari ke perlukan Shan Dong saat keluarganya bangkrut.
Qin lang meneruskan perjalanan,jarak ia dan Xin Lei kini hanya terpisah oleh sebuah gedung saja.
Qin lang berhalusinasi melihat Xin Lei di seberang sana melambaikan tangan padanya, Qin Lang dengan ceria membalas lambaian itu, namun sesaat ia pun tersadar kalau itu cuma khayalannya saja. Tepat saat itu Xin Lei pun lewat dan Qin Lang tak menyadarinya.
Terakhir Qin lang mendatangi sebuah toko piano yang dulu pernah ia dan Xin Lei datangi.
Qin lang meneruskan perjalanan,jarak ia dan Xin Lei kini hanya terpisah oleh sebuah gedung saja.
Qin lang berhalusinasi melihat Xin Lei di seberang sana melambaikan tangan padanya, Qin Lang dengan ceria membalas lambaian itu, namun sesaat ia pun tersadar kalau itu cuma khayalannya saja. Tepat saat itu Xin Lei pun lewat dan Qin Lang tak menyadarinya.
Terakhir Qin lang mendatangi sebuah toko piano yang dulu pernah ia dan Xin Lei datangi.
Qin
lang tersenyum melihat piano itu masih sama, ia menutup mata mencoba
membayangkan permainan piano Xin Lei
yang dulu khusus dimainkan untuknya.
Qin Lang masih mendengar bunyi itu, perlahan ia membuka mata dan melihat Xin Lei asli kini memainkan nada yang sama membelakanginya.
Qin Lang masih mendengar bunyi itu, perlahan ia membuka mata dan melihat Xin Lei asli kini memainkan nada yang sama membelakanginya.
Qin
lang tertegun, tak yakin kalau itu nyata, “Jika ini memang mimpi maka aku tak
mau bangun, tolong jangan bangunkan aku” Qin Lang kembali menutup mata meresapi
permainan tersebut.
Xin
Lei memainkan musik tanpa tahu ada Qin lang dibelakangnya, setelahnya ia
berdiri dan kaget melihat Qin Lang ada di hadapannya. Perlahan Xin Lei berjalan
mendekat melihat Qin lang masih menutup mata.
Dengan takut-taku Xin Lei hendak menyentuh pipi Qin lang, namun keburu Qin lang membuka matanya dan semakin yakin kalau ia tidak sedang bermimpi. Xin Lei cepat menurunkan tangannya dan tanya apa yang dilakukan Qin Lang disana. Qin Lang balik tanya hal yang sama.
Dengan takut-taku Xin Lei hendak menyentuh pipi Qin lang, namun keburu Qin lang membuka matanya dan semakin yakin kalau ia tidak sedang bermimpi. Xin Lei cepat menurunkan tangannya dan tanya apa yang dilakukan Qin Lang disana. Qin Lang balik tanya hal yang sama.
“Tentu
saja aku disini, apa kau tahu ini dimana?”
“Tentu
saja aku tahu, ini adalah tempat dimana seseorang memainkan piano untuk
seseorang” ucap Qin lang. Xin Lei membenarkan, ialah yang membawa Qin lang kemari
makanya wajar kalau ia ada disana. Qin lang tak mau kalah, karena ia pernah
dibawa makanya ia bisa kemari.
Xin
Lei tanya kenapa Qin lang selalu muncul dimanapun ia ada lalu pergi begitu saja
tanpa alasan dan mabuk tanpa alasan.
“Kau
tak pernah menjelaskan apapun bagaimana aku bisa mengerti?”
“Baiklah
akan kujelaskan sekarang”
Xin
Lei lalu tanya kenapa Qin lang ke Shanghai, kenapa Qin lang ada di pesta dan
juga ada di rumah Xi Xian untuk mencarinya lalu malah lari menjauh.
“Aku
pergi ke rumah Xi Xian untuk bilang kalau rumahku...”
“Dibeli
bersama-sama oleh ibumu dan ibuku” sambar Xin Lei langsung.
“Kau
tahu?”
“Ibuku
memberitahuku”
“Lalu
kenapa kau tutup pintumu” bentak Qin lang
“Aku
belum tahu saat itu” ucap Xin Lei
“kau
belum tahu? Jadi itukah sebabnya kau menerima lamaran Shan Dong? Jika kau tahu
lebih awal apakah kau akan menolak lamarannya?”
“Apa
yang coba kau katakan? Apa hubungannya itu dengan rumahmu?” tanya Xin Lei
bingung.
Qin
lang bilang tidak ada, ia sudah terlanjur kesal karena Xin Lei menerima lamaran
Shan Dong. “Apa kau punya masalah? Apa aku pernah bilang kalau aku menerima
lamarannya?”
“Apa
kau menolaknya!” tegas Qin lang
Xin
Lei terlanjur kesal, “Ya tentu saja, kenapa aku harus menolaknya? Bukankah dongeng
selalu berakhir dengan pangeran dan putri hidup bahagia bersama apa kau senang
sekarang?”
Qin
Lang keluar dengan kesal tak lama ia masuk lagi dan menghampiri Xin Lei, ia
tanya mengapa sebenarnya Xin lei ada disana.
“Tolong
jangan ganggu aku aku sedang bekerja”
“Kau
bekerja disini?”
“Memangnya
tak boleh?” balas Xin Lei. Qin lang mengejek Xin Lei yang ternyata masih
bekerja padahal akan menjadi istri orang kaya. Xin Lei tak menghiraukannya dan
mempersilahkan Qin lang pergi. Qin Lang tak mau, “Memangnya aku tak boleh
membeli piano” ucapnya sambil masuk lebih dalam melihat-lihat isi toko dan memanggil
si pemilik toko.
Si
pemilik toko keluar, Qin lang tanya mana piano yang paling mahal. “Sepertinya
aku pernah melihatmu?” ucap si pemilik toko. Qin lang mengiyakan ia bilang
kalau ia dan Xin Lei pernah kemari dulu. Si bos tambah senang saat tahu mereka
berteman, ia berjanji akan memberikan diskon pada Qin lang.
Qin lang berkata ia harus mengetes dulu suara piano itu. “Apakah ada seseorang yang bisa memberi demosntrasi untukku?” tanya Qin lang sambil menatap Xin Lei. Xin Lei menolaknya. Si bos bertanya bukankah Xin Lei bisa memainkannya dan minta ia memainkan untuk temannya.
Qin lang berkata ia harus mengetes dulu suara piano itu. “Apakah ada seseorang yang bisa memberi demosntrasi untukku?” tanya Qin lang sambil menatap Xin Lei. Xin Lei menolaknya. Si bos bertanya bukankah Xin Lei bisa memainkannya dan minta ia memainkan untuk temannya.
“Bagaimana
kalau yang ini, teman lama” ucap Qin lang sambil mendekati salah satu piano. Qin
lang menang sekarang, Xin Lei dengan terpaksa memainkan piano untuk Qin lang.
Qin
lang terus cengengesan karena berhasil mengerjai Xin Lei, ia nampak amat sangat
menikmati dentingan musik tersebut. Begitu pun dengan Xin Lei yang awalnya
kesal namun perlahan ia semakin menikmati permainannya. Ia pun terus tersenyum
selama bermain, keduanya saling mengenang kenangan indah bersama.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.