SINOPSIS

Sunday, 20 April 2014

Corner With Love Eps 14 Part 2

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^



Corner With Love Eps 14 Part 2

Baik Qin Lang dan Xin Lei diam-diam menikmati kebersamaan mereka sambil memgingat kenangan indah mereka dulu. Qin Lang tersenyum melirik Xin Lei namun ia langsung kesal setelah menatap cincin di jari Xin Lei, Qin Lang pun menyuruh Xin Lei berhenti. 
Qin Lang bahkan mengejek permainan Xin Lei. 
Xin Lei tak terima sambil menekan asal-asalan salah satu tuts piano Qin lang menuduh Xin Lei bermain tak tulus. 
"kalau kau menekannya seperti itutentu saja tak tulus" bantah Xin Lei.
“Kau menggunakan cincin pertunanganmu untuk memainkan piano untukku, apa kau bilang itu jujur?” ucap Qin lang ketus.


Xin Lei terdiam memandang cincinnya, “Kalau begitu pergilah jika kau tak bisa menerimanya” balas Xin Lei.
Qin Lang tak menyangka Xin Lei mengatakan hal itu padanya, “Kau benar, aku tak bisa menerimanya” 
Xin Lei terkejut mendengar jawaban dari Qin Lang, ia lalu mengejar Qin Lang yang hendak pergi dan meminta maaf atas ucapannya.
“Itu tak masalah, seharusnya aku tak perlu datang” jawab Qin lang

Xin Lei ingin menjelaskan lebih lanjut namun tiba-tiba suara Shan Dong terdengar memanggilnya.Shan Dong tengah berdiri menyaksikan mereka, Xin Lei tersenyum pada Shan Dong hingga membuat raut wajah Qin lang semakin tak enak.

Shan Dong tanya apa tujuan Qin Lang datang ke Shanghai dan Qin Lang bilang untuk mencari temannya.
Xin Lei panik, ia mengalihkan perhatian Shan Dong dengan hendak mengatakan kalau malam nanti ia tak ada acara namun belum sempat ucapan itu selesai Shan Dong sudah mengajak Xin Lei untuk makan malam bersamanya, ia bahkan turut mengajak Qin lang.

“Dia takkan mau” ucap Xin Lei cepat
“Aku ikut” sambung Qin lang langsung hingga membuat Xin lei terdiam.
Shan Dong hendak menyuruh Xi Xian untuk menjemput Qin lang, namun Qin lang menolak dan minta alamatnya saja.
“Itu adalah satu-satunya tempat VIP aku ragu kau tak bisa menemukannya” sindir Shan Dong. Qin lang menatap Shan Dong kesal, Xin Lei tampak khawatir melihat mereka berdua.

Qin Lang kembali ke restauran, Che Ren langsung memberitahu kalau tadi Xin Lei datang mencarinya. Qin lang heran kenapa Xin Lei mencarinya. 
Xiao Pang juga tak tahu, ia bilang kalau ia sudah membantu Qin lang membalas Xin Lei dengan mengusirnya. 
“Kenapa kau mengusirnya?” teriak Qin Lang. 
Che Ren berkata itu karena Xin Lei telah menyakiti hati Qin lang.

Cui Gue langsung menyuruh keduanya diam atau gaji mereka akan ia potong $100. Che Ren dan Xiao Pang langsung mendekat hendak protes.
Cui Gue menghitung itu sudah $200 dengan jarinya. Keduanya panik dan langsung menggenggam erat jari Cui Gue hendak menurunkannya kembali. Qin lang sampai tersenyum melihat tingkah mereka.

“Jika aku bisa menukar senyummu dengan mengurangi $200 dari gaji mereka tidakkah itu berharga” ucap Cui Gue saat melihat senyum Qin Lang, “Aku belum melihat dirimu tersenyum sejak kau tiba ke Shanghai” tambahnya. 
Qin lang meminta maaf pada Cui Gue, Cui Gue langsung menyuruhnya berhenti melakukan hal-hal yang bisa mengundang air mata jika tidak ia juga akan memotong $100 gaji Qin lang. Keduanya saling tersenyum.

Cui Gue lalu tanya apa rencana Qin lang sekarang. Qin lang bilang ia kan ikut makan malam bersama Shan Dong dan Xin Lei. Che Ren dan Xiao Pang kaget namun Cui Gue hanya mengangguk biasa.

Xin Lei tanya darimana Shan Dong tahu tempat ia bekerja. Shan Dong  jawab dari Xi Xian, ia lalu tanya kenapa Xin lei tak bilang padanya.
“Jika ku katakan padamu apa kau akan membiarkan?”
“Apa aku bisa menghentikanmu?” Shan Dong lalu tanya kenapa Xin Lei ingin bekerja disini. Hal itu mengingatkan Xin lei akan pertanyaan bos tempatnya bekerja.

Flashback
saat itu Xin lei menjawab kalau ia punya kenangan indah disana. Ia lalu melihat piano yang dulu pernah ia mainkan, “Bos apa kau belum menjual piano itu?” tanya Xin lei dan dijawab oleh anggukan. Xin lei pun tersenyum. 

Bos lalu mengingatkan Xin Lei kalau gaji bekerja disana tidaklah besar. Xin Lei tak mempermasalahkan yang penting ia bisa bekerja disana. Si bos tanya kapan Xin Lei bisa bekerja dan dijawab kalau Xin lei bisa bekerja dari sekarang, ia pun diminta untuk melayani tamu dengan baik. Xin Lei mendekati piano itu dan menyentuh tiap tuts nya.
Flasback End.

Shan Dong tiba-tiba tanya, “Apa Qin lang datang kesini untuk...” Shan Dong menatap Xin Lei namun ia tak melanjutkan kalimatnya, “Bukan apa-apa” ucap Shan Dong berusaha mengenyahkan pikiran buruknya.
Xin Lei merasa sedikit heran, mereka berdua lalu menikmati pemandangan yang terhampar di depan.

Malamnya di restauran, 3 sekawan tampak letih melihat Qin lang terus mondar-mandir tak jelas.
“Qin lang kau hanya pergi untuk makan malam kau tak perlu begitu gugup” ucap Cui Gue. 
Qin lang tak mau dianggap gugup, ia pun duduk dan pura-pura bersikap tenang namun begitu Che Ren mengetesnya dengan memegang bahunya, Qin lang langsung teriak kaget. 

Che Ren lalu mengingatkan Qin lang untuk pergi dengan berpakaian layak. Dinasehati seperti itu Qin lang langsung menatap pakaiannya namun ia tetap pura-pura tenang dengan bilang apakah ia akan kelihatan seperti orang gugup kalau mengganti pakaiannya. “Terserahlah, ini akan menunjukkan kalau tempat itu bukanlah tempat yang spesial” ucap Qin lang tak mau dinasehati.

Tak lama terdengar klakson mobilnya Xi Xian . Ketiganya menatap Qin lang, “kalau begitu aku pergi” ucap Qin lang berusaha untuk tenang. Ketiganya mempersilahkan Qin lang untuk pergi.
“Aku sungguh akan pergi” 
ketiganya mengiyakan lagi dan memintanya melakukan yang terbaik serta jangan sampai mabuk. 
Tangan Qin lang kelihatan bergetar namun ia tetap membulatkan tekad untuk tetap pergi. Ketiganya langsung mendesah menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Qin lang.

Begitu masuk ke mobil Xi Xian langsung memarahi Qin lang yang tak berpakaian secara formal. Qin lang tak menjawab sepatah kata pun dan hanya mengenakan sabuk pengamannya. Xi Xian mendengus kesal.

Di tempat pertemuan, Shan Dong menyambut Xin Lei dengan mesra, ia sengaja mendekat ke arah Xin Lei untuk membisikkan sesuatu meski Xin Lei sebenarnya sedikit menghindar namun  Qin lang yang baru saja tiba hanya bisa menyaksikan keakraban mereka berdua. 

Shan Dong melingkarkan tangannya di pinggang Xin lang dan membawanya masuk. Qin lang tampak tak senang dan hendak menghardik mereka namun seorang pelayan mencegahnya untuk masuk karena tak berpakaian formal.
“Dia temanku” ucap Shan Dong pada sang pelayan. Xin lei terlihat mencemaskan Qin lang lalu Shan Dong langsung menarik Xin Lei untuk masuk diikuti oleh Qin Lang dan Xi Xian.

Sambil masuk ke ruangan Qin lang memgoceh menjelek-jelekkan restauran tempat mereka makan yang tak lebih baik dari tempatnya berjualan dan restaurannya Cui Gue. 
Xi Xian membisikkan kalau Shan Dong telah memesan seluruh restauran malam ini. hal itu membuat Qin lang sedikit tercengang membayangkan berapa biaya yang habis. 
Shan Dong tersenyum memamerkan kehebatannya. Xin lei menunduk merasa tak enak pada Qin lang.

Pelayan datang membawakan daftar menu. Shan Dong meminta Qin lang yang ia anggap sebagai tamu penting memesan untuk mereka, disini Shan Dong bertindak seolah-olah untuk menyadarkan Qin lang akan status dirinya yang tak pantas bersama dengan orang seperti mereka. 
Qin lang menerima saja namun ia tercengang bukan main saat melihat tulisan dalam daftar menu itu dengan bahasa yang tak dipahaminya.

“Kenapa tidak aku yang memesan” bantu Xin lei. Shan Dong melirik sedikit kesal ke Xin Lei. 
Qin lang tak mau disepelekan, ia bersikeras akan memesankan makanan. Qin lang memanggil si pelayan untuk mendekat. Ia lalu menunjuki dengan asal menu-menu yang ada di daftar. “Terima kasih” ucap Qin lang dalam bahasa Spanyol yang satu-satunya ia ketahui.“Aku juga bisa bahasa prancis” pamer Qin lang pada Shan Dong. 
Namun si pelayan malah mempermalukannya dengan bilang kalau Qin lang telah memesan 5 jenis sup dan ia kebingungan sup mana duluan yang akan disajikan. Hal itu tentu saja membuat Qin lang terdiam sementara Shan Dong tersenyum senang. 

Xi Xian membantu dengan meminta pelayan mengidangkan dengan yang rasanya ringan terlebih dahulu.
“kenapa kau tersenyum, aku memang suka minum sup apa aku tak boleh’ ucap Qin lang ke Shan Dong. 
Shan Dong bilang kalau ia tersenyum pada Xi Xian yang sangat baik hati namun sayangnya Xi Xian belum menemukan pacar. Xi Xian langsung menunduk malu. 
Shan Dong tanya pada Qin lang bukankah Xi Xian tak terlalu buruk. Xin lei mulai mencerna pembicaraan ini.
Qin lang tentu setuju saja sementara Xi Xian hanya menunduk merasa salah tingkah.

“kalau begitu ucapanku akan berhenti disini” ucap Shan Dong sambil tersenyum. Shan Dong menatap ke Xin lei dan memegang jarinya yang tersemat cincin. tepat di hadapan Qin lang yang langsung merasa cemburu melihatnya.

Shan Dong berkata setelah mereka menikah tentunya Xin Lei juga mau kalau Xi Xian bisa menemukan pasangan yang tepat untuknya. 
Xin lei segera menarik tangannya hingga hilanglah senyum Shan Dong. “Xi Xian itu sangat hebat, kita tak perlu mengkhawatirkannya” ucap Xin lei.

Shan Dong mengucapkan terima kasih pada Qin lang yang telah menjaga Xin Lei selama di Taiwan, ia berjanji akan membuat Qin lang merasa senang” Shan Dong lalu memanggil pemain biola untuk menghibur mereka. Lagu yang dimainkan membuat Xin Lei tersenyum malu pada Shan Dong hingga membuat Qin lang semakin dibakar api cemburu. 

Shan Dong kembali menggenggam tangan Xin lei.
“Xin Lei apa kau masih ingat ini adalah lagu yang aku berikan padamu sebagai hadiah kencan pertama kita, meskipun begitu aku terus meras senang setiap kali mendengarnya” Xin Lei merasa tak nyaman mendengar ucapan Shan Dong.

Shan Dong juga bilang kalau ketika Xin lei pergi lagu ini justru membuat dirinya sedih tapi kini Xin lei telah kembali ke sisisnya dan kebahagiannya pun muncul kembali. Shan Dong berjanji takkan melepaskan Xin Lei lagi. Qin lang tak tahan lagi  dan hendak pergi namun sebelum ia melakukannya Xin Lei terlebih dulu permisi ke toilet. Xi Xian ikut menemani Xin lei.

Tinggallah Shan Dong dan Qin lang. Perlakuan Shan Dong ke Qin lang langsung berubah, ia tanya apakah orang yang hendak Qin lang cari ke Shangahi adalah Xin Lei.
“Bagaimana jika ia” jawab Qin Lang
“Xin lei sudah menjadi tunanganku, aku harap kau bisa menghormati itu dan tak melakukan apapun yang dapat membuat orang merendahkanmu” balas Shan Dong ketus.
Qin lang tanya apa yang dimaksud Shan Dong rendah adalah dengan melamar gadis yang dicintai kemudian melepaskannya, membiarkannya sedih dan terluka. 
“Itu benar, itu bisa membuat orang berfikir rendah terhadapmu” balas Qin lang. 

Muka Shan Dong mengeras sambil menatap tajam Qin lang ia mengingatkan kalau Xin lei adalah miliknya, keduanya saling bertatapan tajam.

Xin Lei bilang ke Xi Xian kalau ia baik-baik saja. Xi Xian bilang Shan Dong pasti merasa kecewa melihat Xin lei pergi seperti ini setelah ia mengucapkan banyak kata yang menyentuh hati.
“Jika aku tak lari orang lain akan lebih terluka” tegas Xin lei
“Qin lang?” tanya Xi Xian. Xin lei terdiam

Shan Dong dan Qin lang masih bertatapan tajam, Shan Dong tak menyangka Qin lang berani datang kemari dengan pakaian seperti itu. mereka berdua tak sadar Xin lei telah kembali dan mendengar percakapan itu.

“Kau sungguh berani, ini bukan pasar jajanan!” Xin Lei tak menyangka Shan Dong berkata seperti itu. 
merasa sakit hati Qin lang memukul meja dan pergi dari sana. Shan Dong berbalik dengan tenang namun ia terkejut ketika melihat Xin lei. Belum lagi Xin lei malah mencoba untuk menahan Qin lang.
“Aku tak cocok untuk makan di restoran kelas atas seperti ini, aku pergi” ucap Qin lang ke Xin lei. Qin lang menatap Shan Dong dan mengucapkan terima kasih atas undangannya. 

Qin lang menatap pilu ke Xin lei sambil mengucapkan selamat tinggal. Ia pun perlahan pergi, Xin lei masih menahan tangannya namun Qin lang menarik tangannya dan pergi. Xin Lei terdiam menatap Qin lang, ia hendak mengejarnya namun Shan Dong menahananya untuk tidak melakukan hal itu.
Xin Lei tanya kenapa Shan Dong memperlakukan Qin lang seperti tadi.
“Kau masih tanya kenapa? Apa kau tak mengerti? Aku takut kehilanganmu!” tegas Shan Dong. 
Xin lei memalingkan wajahnya. 
“kau tak mengerti bagaimana menyesalnya aku, aku ingin melakukan segalanya untuk bisa bersamamu lagi, tapi aku takut, aku takut aku bahkan tak punya kesempatan, apa kau harus memaksaku untuk mengatakan hal seperti tadi, baiklah Xin Lei aku mohon jangan pergi, aku mohon padamu aku mohon jangan tinggalkan aku”

Xi Xian merasa prihatin terhadap Shan Dong namun bagi Xin Lei ia tak bisa lagi meneruskan ini semua, Xin Lei memilih menarik tangannya dari Shan Dong. 
Perlahan ia melepaskan cincin pertunangannya dan mengembalikannya pada Shan Dong dan meminta maaf, Xin lei pun langsung pergi memilih untuk mengejar Qin lang pria yang ia cintai. 
Shan Dong tak percaya Xin Lei akhirnya mencampakkannya, hanya Xi Xian yang terus memandang sedih pada Shan Dong.

Xin Lei bergegas mencari Qin lang, ketika melihatnya Xin Lei pun berteriak memanggil dan bergegas menemuinya.
“Kenapa kau datang ke Shanghai, kenapa kau datang makan malam ini?” tanya Xin Lei meminta kepastian
“Apa kau masih perlu bertanya? Kalau begitu kenapa kau kembali ke Shanghai? Kenapa kau berbohong pada semuanya? Kenapa kau mau menderita untuk menyelamatkan rumah kita?” ucap Qin lang dengan tatapan mata yang dalam pada Xin Lei.

Xin Lei terkejut Qin lang sudah tahu hal itu, Qin lang tanya kenapa Xin lei tak memberitahu mereka. Xin Lei menolak dibilang menderita yang dilakukannya hanya karena tak ingin nenek terluka.

“Lalu kenapa kau tak takut melukaiku?” 
Xin Lei merasa salah tingkah, “kau tidak sepenting nenek”
“Kalau begitu biar aku bertanya, apakah kau menyukaiku?” tanya Qin lang langsung.
Xin lei merasa canggung, ia menuduh Qin lang sedang menginterogasinya. 
Xin lei kesal kenapa ia harus menjelaskan itu ke Qin lang namun belum selesai ia mengucapkan itu semua Qin lang langsung mencium bibirnya. 
Xin Lei awalnya merasa kaget akan ciuman tiba-tiba itu namun ia pun menutup matanya dan bahkan mempererat pelukannya ke Qin lang.

Setelah kejadian menyenangkan tadi, Qin lang dan Xin lei  melanjutkan kencan mereka sambil menikmati pemandangan laut. Qin lang heran kenapa setiap berciuman mereka selalu bertengkar.
“Tidak juga, hanya beberapa kali” jawab Xin lei malu-malu. 
"ketika kita mabuk, ketika di kolam renang dan..."
"Kau tak bisa memgingat semuanya ya?" ucap Xin Lei bermaksud mengingatkan ciuman terakhir mereka sebelum Xin Lei kembali ke Shanghai.
Qin lang bilang saat Xin Lei menciumnya dan mereka tak bertengkar ia merasa itu paling buruk untuknya. 

Xin Lei berfikir setelah hari itu ia takkan bertemu dengan Qin lang lagi namun Xin Lei tersenyum ia bilang tak menyangka Qin lang akan menyusulnya, ia menyebut Qin lang memang tak tahu malu. 
Qin lang mengingatkan siapa yang mengejarnya sekarang. “Aku tidak mengejarmu dengan sengaja kau lah yang ingin aku kembali ke taiwan untuk mengejarmu” elak Xin Lei

Qin lang sungguh ingin lihat Xin Lei melakukan itu (mengejarnya ke Taiwan) Xin lei kesal ia mengiyakan kalau memang Qin Lang maunya seperti itu.
“Aku tak mau” 
"kau tak bisa meninggalkanku kan?" tebak Xin lei. 
“memangnya kapan aku seperti itu” ungkap Qin lang malu-malu. Qin lang mengejek makanan barat itu rasanya tak enak, Xin lei tersenyum dan berkata agar mereka makan oyster omelet saja setiap hari.
“kau takkan menyesal?”
“Kalau begitu kau harus memasakkannya untukku setiap hari”
“Tak masalah”
“Terima kasih”
“sama-sama”
Qin lang mendekatkan Xin lei kepelukannya, keduanya berpelukan erat dan tertawa bahagia.

Shan Dong tengah frustasi, ia terus minum untuk menenangkan diri dan tak menghiraukan Xi Xian yang sedari tadi coba menenangkannya dengan mengatakan kalau Xin Lei hanya khawatir pada QIn Lang dan akan segera kembali.

Xin Lei tanya darimana Qin lang tahu tentang surat rumah itu, Qin lang bilang Bi Zhu lah yang memberitahu mereka. Qin lang tanya apa Xin Lei sebegitu bodohnya bisa diperdaya oleh Xiao Yang. 
Xin Lei protes, ia beralasan memang ia yang ingin pergi. Qin lang minta Xin Lei untuk tak berbohong lagi padanya. Xin Lei menuduh Qin lang suka memaksa, Qin lang tanya jika hal serupa terjadi pada Xin lei dan akhirnya Xin Lei tahu itu hanya demi sebuah rumah apakah Xin Lei takkan marah.
“Rumah itu sangat penting apa kau tahu betapa sedihnya nenek jika kehilangan rumah itu”
“Lalu apa kau tahu betapa sedihnya nenek saat kau meninggalkannya?” balas Qin lang. 

Xin Lei mengaku rindu pada nenek, Qin lang memintanya untuk pulang. Xin Lei tak bisa menjawab sekarang karena orang tuanya baru saja kembali. Qin lang menyuruh Xin Lei mengajak orang tuanya juga karena separuh rumah itu adalah milik Xin Lei. 
Qin lang berencana untuk menemui ibu Xin Lei, Xin Lei mengangguk ia rasa ibunya juga pasti akan senang bertemu dengan anak teman baiknya. 
Hanya saja Xin Lei menyayangkan ibu Qin lang telah tiada, ia lalu tanya bagaimana dengan ayah Qin lang. Qin lang terdiam sesaat kemudian menggeleng tak tahu. 
Xin Lei yakin Qin lang akan menemukannya, Qin lang mengejek Xin Lei yang terllau percaya diri. “karena lampu jin akan membuat mimpi menjadi kenyataan” ucap Xin lei tersenyum. 

Qin lang menyesali kebodohannya menggambar lampu itu sampai-sampai Shan Dong muncul. Xin Lei bilang ia tetap tak percaya, 
“Lalu kenapa kau menyuruhku membuat permohonan” ucap Qin lang. 
Xin Lei menasehati Qin Lang untuk terus mengikuti kata hatinya sesuai pesan Qin Lang dulu padanya. 
Qin lang merasa tak yakin, ia bahkan tak ingat wajah ayahnya meski mereka berjalan bersebelahan ia mungkin takkan menyadarinya. 

Meskipun begitu Xin Lei bilang Qin lang masih punya Ah Da dan Nenek dan...Xin Lei tak langsung meneruskan. Qin lang tanya dan apa? Berharap Xin lei jawab dan dirinya.
“Kita sudah sampai di tempat Xi Xian” ucap Xin lei membuat Qin Lang penasaran. Qin lang menahan Xin Lei
“Bisakah aku bertanya? Kenapa kau tak tinggal di tempat Shan Dong ketika kembali ke Shanghai?”
“Karena aku lebih nyaman tinggal di rumah kecil seperti tempatmu dibandingkan rumah yang besar” Qin lang minta Xin Lei serius menjawab.
Xin Lei memegang tangan Qin lang dan bilang ia hanya mau tinggal di rumah orang yang tangannya ia pegang.
“Apa kau masih perlu menanyakan itu? apa kau memang tidak punya otak atau otakmu sudah melebur?” ejek Xin Lei
“Kau meneriakiku lagi” ucap Qin lang, namun keduanya langsung tersenyum dan menggoyangkan pegangan tangan mereka. 

Qin Lang tak melihat cincin Xin Lei di jarinya dan menanyakan hal itu, 
“Apa kau ingin aku memegang tanganmu dengan memakai cincin orang lain?” 
Qin lang tersenyum malu-malu, “Akhirnya kau semakin pintar” ucapnya.
Qin lang tanya besok ia bisa datang menemui Xin Lei.
“Tidak” 
Qin lang kaget Xin Lei lalu bilang dia yang akan menemui Qin lang. Xin Lei lalu mencium cepat pipi Qin lang dan segera masuk. Qin Lang memegangi pipinya dengan senang

Dalam perjalanan pulang Qin lang mendapat serangan bertubi-tubi dari Shan Dong. Xi Xian menahan Shan Dong untuk tak melanjutkan pukulannya, Shan Dong berteriak kenapa Qin lang tak membalasnya. 
Qin Lang berdiri ia tanya apa Shan Dong sedang mabuk, Shan Dong bilang tidak. Qin lang tanya lagi setelah mendapat jawaban yang sama Qin lang pun langsung memukul perut Shan Dong dan membalas pukulannya.
“Alasan kenapa aku membiarkanmu memukulku hanya karena Xin Lei, dan pukulan ini karena kau memandang rendah padaku”

Keduanya kini berada di restauran 131 untuk mengobati luka-luka mereka, Xiao Pang dan Che Ren berdiri dengan cemas. Xiao Pang tanya apa lebih baik mereka tidur saja. Che Ren ragu karena situasi bisa bertambah buruk saat ini.
Shan Dong menyuruh Xi Xian pergi membeli minuman, Che Ren dan Xiao Pang memutuskan untuk ikut hingga hanya Qin lang dan Shan Dong yang tersisa.

Shan Dong berkata Qin lang orang pertama yang mampu membuatnya cemburu, hal itu karena Qin lang punya kenangan dengan Xin Lei. Qin lang bilang Shan Dong juga dulu telah membuatnya cemburu. 
Shan Dong cemburu karena Qin lang orang yang memiliki kenangan dengan Xin Lei saat Xin Lei benar-benar membutuhkan pertolongan, saat-saat yang sulit itu justru ia lewati dengan Qin lang bukan dirinya.
Qin lang tanya jika Xin Lei kehilangan segalanya lagi dan Shan Dong bisa menggantikan tempatnya apakah Shan Dong mau. Shan Dong tampak berpikir, “Tidak” ucapnya
“Kenapa?”
“Aku tak bisa melihatnya kehilangan segalanya lagi”
Qin lang merasa senang akan jawaban Shan Dong. “Aku lebih baik cemburu padamu selamanya daripada bermain-main dengan kebahagiaan Xin Lei”ucap Shan Dong lagi.

“kau cemburu padaku?” ucap Qin lang merasa tak layak ia dicemburui.
Shan Dong tak yakin apakah ia cemburu atau iri, sama seperti ia tak tahu apakah harus berterima kasih karena Qin lang telah menjaga Xin lei atau harus marah karena Qin lang merebut Xin Lei darinya.
“Jika kita tak jatuh cinta dengan wanita yang sama mungkin kita bisa menjadi teman” ucap Qin lang
“Jika pesaing lain muncul dan berencana merebut Xin Lei aku rasa kita bisa menjadi teman”
“Jika begitu aku takkan kalah darimu” jawab Qin Lang
“Aku lebih suka mengalahkanmu saja”
“Jadi keputusannya adalah”
“Kita tak bisa menjadi teman” ucap Shan Dong, keduanya tertawa.
“Saingan”
“Musuh” ucap Shan Dong
“Aku takkan pernah menyerah untuk Xin lei”
“Perasaanku juga sama
Keduanya mengikrarkan bahwa ini awal pertarungan mereka dengan saling berjabat tangan.

Xi Xian minta Xiao Pang dan Che Ren bergegas pulang karena khawatir Qin lang dan Shan Dong kembali bertengkar.
Ternyata Xi Xian tak menemukan Shan Dong yang sudah pulang duluan, Qin lang pun menwarkan untuk mengantar Xi Xian ke depan.
Saat tengah berjalan tiba-tiba Xi Xian memohon pada QIn lang, "Tolong jangan rusak hubungan Shan Dong dan Xin Lei lagi"



No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.