Yu Jin terkejut
melihat Young Hoon berada di rumahnya, namun Yu Jin kembali kesal karena Young Hoon membuatnya cemas dan
hendak pergi.
Young Hoon menahan Yu Jin dan menariknya ke pelukannya, Yu Jin
berontak namun akhirnya ia luluh dan membalas hangat pelukan Young Hoon. Namun
tak lama Young Hoon tumbang dan pingsan hingga membuat Yu Jin panik.
Yu Jin lalu
membawa Young Hoon ke rumahnya di Bomin. Hwa Mi dan Bong Pal membantu membawa
Young Hoon masuk dan membaringkannya serta mengambilkan handuk, air dan infus
untuk Young Hoon. Yu Jin terus menatap Young Hoon dengan cemas.
Nama direktur
utama di panggil untuk memberi pidato sambutan yang tak lain adalah dokter Min
Yun Taek, yang lain pun memberi tepuk tangan meriah padanya.
Dokter Min dengan
bangga memberi hormat dan memberi kata sambutannya, di luar Jun ha hadir dan
melihat sinis pada Dokter Min.
Young Hoon
akhirnya tersadar, Yu Jin melihat Young Hoon yang bangun dari tidurnya dan
menanyakan keadaannya. Yu Jin berkata Young Hoon mengalami dehidrasi serius dan
menyuruhnya tetap beristirahat.
Yu Jin cemas karena infusnya tak kunjung
datang, Young Hoon lalu memanggil Yu Jin dengan mimik wajah yang serius.
Peserta rapat
memberi ucapan selamat pada Dokter Min sebelum keluar ruangan, Jun ha lalu masuk
dan menyapa pamannya itu. “Aku perlu bicara denganmu”
“Nanti saja” ucap
Dokter Min singkat.
Jun Ha dengan
tegas berkata mereka harus bicara sekarang, Dokter Min cukup kaget mendengar
suara keras Jun ha dan akhirnya mengiyakan, ia tanya apa yang ingin Jun Ha
bahas.
Jun Ha lalu mengeluarkan kaset rekaman. Dokter Min kaget, “Darimana kau
mendapatkannya?” ucapnya dengan bingung, ia lalu ketakutan dan berkata ini
semua salah paham dan yang Young Hoon katakan adalah kebohongan untuk
melawannya.
“Cukup, sudah
selesai sekarang” ucap Jun Ha, dan tak lama beberapa petugas datang hendak
menahan Dokter Min atas tuduhan hendak membunuh Young Hoon. Dokter Min berontak
saat petugas hendak membawanya.ia marah pada Jun ha dan menuntut bukti.
“Apa kau tau Jung
Young Su?’ tanya si detektif, “Dia sudah ditahan, dia mengaku atas kecelakaan
Jun Ha dan rencana melawan Tuan Lee” Dokter Min seperti kehabisan kata dan tak
bisa melawan saat borgol dipasang di tangannya.
Dokter Min pun di bawa ke
kantor polisi. Su Jin syok saat melihat ayahnya ditangkap, ia panik dan
bertanya apa yang terjadi namun rombongan tersebut hanya berlalu pergi. Su Jin
menangis terpaku,
Jun Ha mendekat dan berniat menjelaskan semuanya, “Aku sudah
tahu” ucap Su Jin “Aku tahu segalanya, ini adalah salahku jika aku tahu begini
aku akan membiarkan Young Hoon pergi, orang yang menyebabkan hal ini pada
ayahku adalah aku” ucap SU Jin menangis sedih.
Young Hoon
meminta maaf pada Yu Jin, “Bahkan meski tak ada yang percaya pada Dokter Jung,
harusnya aku percaya, tidak hanya sekarang tapi ketika dia masih hidup, namanya
harus dibersihkan”
“Cukup, aku tak
mau mendengar lagi’ ucap Yu Jin “Ayah sudah pergi, seperti kau bilang dia
meninggal dengan tidak adil dan sekarang kau bilang itu salah, apa gunanya itu?"
“Aku benci ayah
dan membencinya, dia adalah orang baik yang aku cintai dan hormati sepanjang
hidupku tapi aku malu dia ayahku dan aku mengatakan itu padanya, mengapa
mengatakan hal ini padaku? Kau seharusnya tak mengatakan apapun, kau tak boleh
mengatakan apapun”tambah Yu Jin lagi.
“Ini bukan
salahmu, orang yang membuatnya meninggal adalah aku, Yu Jin bencilah aku,
jangan siksa dirimu, benci saja aku” ucap Young Hoon merasa bersalah.
Yu Jin tak tahan
lagi mendengar pengakuan yang menyakitkan hatinya itu, ia pun memlih segera
keluar dari sana. Yu Jin bersandar di depan pintu rumah sakit, dan menangis
memanggil sang ayah yang amat ia cintai penuh rindu.
Jae Yeon
mengantarkan Yu Mi pulang untuk mengambil kembali barang-barangnya. Yu Mi minta
diberikan waktu, saudarinya yang lain pasti menentang jka mendengar ia akan
kembali dengan Jae Yeon, ia butuh waktu untuk membujuk mereka.
“Kau dan saudarimu
benar-benar tak tahu tempat, aku akan memberimu beberapa hari tapi tak lebih
dari itu” Yu Mi pun keluar dari mobil.
Tak lama Jun Ha tiba dan bertemu dengan
Yu Mi. Jun Ha tanya apa Hae Jung dan ibu Yu Mi ada di rumah. “Aku rasa begitu”
“Baguslah, aku
perlu bicara pada mereka, ayo masuk ke dalam”
Jun Ha pun tampak
memberikan penjelasan panjang lebar kepada mereka, Nyonya Jung terlihat mulai
menangis.
Pelatih Kim
berlari menemui Yu Sun di taman bermain, “Ayahku tak melakukannya bukan dia
yang mengoperasi ibunya Young Hoon, itu ada di semua berita” ucap Yu Sun sambil
berlinang air mata.
Pelatih Kim lalu memberi pelukan pada Yu Sun. Yu Sun menangis merasa bersalah pada ayahnya karena tak melakukan apa-apa selama ini.
Pelatih Kim lalu memberi pelukan pada Yu Sun. Yu Sun menangis merasa bersalah pada ayahnya karena tak melakukan apa-apa selama ini.
Yu Jin kembali ke
rumah, Hae Jung keluar, seolah tau jika adiknya tengah bersedih ia langsung
memeluk Yu Jin, Yu Jin terharu dan menangis dalam pelukan Hae Jung. Nyonya Jung
di kamar menatap foto mendiang suaminya.
Pelatih Kim mengantar
Yu Sun pulang, pelatih Kim menyuruh Yu Sun masuk, “Kau perlu bertemu dengan
keluargamu sekarang, tidakkah kau juga berpikir begitu?’ tanyanya.
Yu Sun
mengangguk namun masih merasa ragu. Pelatih Kim menyuruhnya tak khawatir karena
dia akan menunggu Yu Sun, “kau berjanji untuk tak meninggalkanku sendiri kan?”
tanya Pelatih Kim.
Yu Sun terlihat terharu, Pelatih Kim kembali menyuruhnya
masuk, Yu Sun pun menurut. Pelatih Kim berjalan pulang namun dengan wajah yang
murung.
Esoknya seluruh
keluarga Jung berjiarah ke makam dokter Jung. Yu Jin berjongkok di hadapan
makam ayahnya dan mengaku jika ia tak punya keberanian untuk datang kemari
bahkan ketika ia membawa semua beban itu sendiri.
“Aku membencimu, kau ingin
itu terjadi dengan begitu buruk, tapi aku tak bilang bahwa aku memaafkanmu, aku
menyedihkan sebagai seorang anak, aku sungguh mengecewakanmu huh? " Hae Jung dan yang lain tampak juga merasa sedih mendengar ucapan Yu Jin.
"Maafkan aku
ayah, itulah kenapa aku tak bisa memintamu untuk pengampunan. Ayah aku
mencintaimu, aku sangat ingin mengatakan ini, aku ingin melihatmu meski sekali
untuk mengatakan ini. jika aku bisa melihat senyummu padaku sekali lagi, maka
ayah....”
Yu Jin tak kuasa melanjutkannya dan terus menangis.
Diam-diam Young
Hoon memperhatikan mereka dari dalam mobilnya. Ia seakan menyesali kesalahannya
yang teramat dalam pada keluarga Jung.
“Ini adalah
keputusan yayasan dan aku setuju” ucap Jun Ha. Hae Jung tanya apa dengan begitu
yayasan akan membayarkan seluruh hutang mereka.
“Sebenarnya itu
tidak cukup, kami telah membuatmu menderita, sebagai mewakili dari yayasan
ayahku bersedia meminta maaf secara pribadi tapi ia malu untuk menemuimu
ditambah lagi dengan masalah pamanku”
Nyonya Jung
menangis haru rumah sakit akhirnya kembali pada mereka, ia menangis karena
Dokter Jung harusnya bisa menyaksikan ini juga. Jun Ha juga mengatakan jika
penghargaan kemanusiaan milik Dokter Jung akan diberikan pada pihak keluarga.
Jun Ha berkata meski terlambat ia tetap ingin mengucapkan selamat pada keluarga
Jung, semuanya tentu saja tampak terharu mendengarkan hal tersebut.
Hae Jung mengantarkan
Jun Ha keluar. Jun Ha tanya sepertinya Hae Jung tak terlihat bahagia. Hae Jung
bilang ia bahagia. “Aku tahu ini semua sudah tak berguna sekarang”
“Ini adalah
berita baik, luar biasa bisa mendapatkan rumah sakit lagi dan membersihkan nama
baik ayah, tapi anehnya hatiku masih terasa sakit, mungkin karena ayah tak ada
disini, aku ingin melihatnya gembira tapi aku tak bisa” ucap Hae Jung yang
mulai menangis.
Ia minta maaf padahal Jun Ha sudah membawa berita baik untuk
mereka. Jun Ha memberikan sapu tangannya pada Hae Jung,
“Aku memberimu ini agar
kau bisa menangis lagi, kau menahannya di hadapan yang lain, jika kau
menahannya kau akan sakit aku tak mau melihatmu sakit” Hae Jung merasa terharu
dan menerima sapu tangan tersebut. Tuan Kim ternyata ada disana dan cemburu melihat keduanya.
Young Hoon
menemui Dokter Min di penjara, “Apa kau datang untuk melihat betapa lusuhnya
aku? Kau sudah melihatnya pergilah, ini sudah cukup untuk balas dendammu”
Dokter Min merasa tak seharusnya membiarkan Young Hoon berada di dekatnya,
“Jae
Bong juga sama dia selalu berdiri di jalanku berpura-pura luar biasa untuk
menjadi beanr tapi aku tahu yang sebenarnya dan aku hanya membiarkan dunia tahu
bahwa aku tak bersalah, jangan lihat aku seperti itu dengan cara yang sama
seperti Jae Bong lakukan”
“aku tidak merasa
dendam padamu, mungkin bukan kau tapi akulah yang harusnya duduk disana, kau
membawa bagian yang harusnya jadi bebanku, itulah yang aku pikirkan, tapi kau
harus memohon untuk pengampunan pada Dokter Jung, meski apakah aku yang
mendorongnya pada kematian ataupun tidak kau juga salah padanya bahkan pada Yu
Jin dan keluarganya, kau tak bisa mengingkari itu, pak?” ungkap Young Hoon
“Pergilah aku tak
mau membicarakan hal itu” Dokter Min hendak masuk ke dalam, namun ia berhenti
dan berbalik ia menanyakan keadaan Su Jin putrinya pada Young Hoon, “Dia tidak
melakukan hal yang salah, tolong jangan terlalu kejam terhadapnya.
Su Jin ternyata
tengah melupakan stresnya dengan mabuk- mabukan di rumah, Young Hoon masuk ke
dalam, Su Jin lalu melihat Young Hoon dan hendak mengusirnya.
Su Jin terjatuh
karena pusing Young Hoon hendak menolong namun Su Jin menepis tangan Young Hoon
dan menyuruhnya pergi karena ia sungguh membencinya. “Aku bahkan tak bisa
bertemu ayahku, aku tak bisa melihatnya, apa yang harus kulakukan sekarang?
Young Hoon katakan sesuatu apa yang harus kulakukan sekarang” Su Jin terduduk
dan menangis,
“Aku tak punya siapa-siapa sekarang, kau juga akan
meninggalkanku, kau juga akan membuangku” ucapnya menangis sedih. Young Hoon
merasa tak tega melihat Su Jin.
Esoknya keluarga
Jung kembali untuk menempati rumah mereka yang lama, semuanya merasa gembira
akan hal ini. Yu Mi lalu mengajak mereka untuk beres-beres.
Jun Ha tengah berbincang
membicarakan permainan undian olahraga pada rekan kerjanya yang akan
dikeluarkan bulan September ini. “Permainan bola dan basket adalah hal pokok.
permainan bola telah mengalami kemajuan”
“Bagaimana dengan
desain kartu undiannya?”
“3 tipe kartu
undian telah selesai” Rekan tersebut merasa senang dan menyuruhnya tetap
bekerja dengan baik.
Begitu Jun Ha
masuk ke kantornya ia langsung mendengar Ast. Yun mengeluhkan panasnya hari
ini, “Penyiksaan namanya tinggal di rumah pada hari Minggu akan lebih baik jika
pergi ke bioskop bukankah begitu?” rupanya Ast. Yun ini tengah berlatih untuk
mengajak Shin Hee pergi nonton, ia menjawab sendiri pertanyaan tadi dengan
berpura-pura menjadi Shin Hee.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Jun Ha mengagetkan
Ast. Yun. Ast. Yun berdiri tertawa ia mengaku tengah praktek untuk mengajak Shin
Hee kencan, ia menawarkan Jun Ha untuk mendengarnya, “Ah panas sekali sungguh
menyiksa tinggal di rumah di hari Minggu”
“Sungguh? di
rumahku dingin kok” jawab Jun Ha mematahkan jawaban yang sudah dipersiapkan
Ast. Yun.
“Benar juga aku
tak memikirkannya” ucap Ast. Yun tersadar.
“Hapus saja omong
kosongnya dan lakukan langsung” saran Jun Ha. Ast. Yun tak yakin.
Tak lama Shin
Hee masuk untuk memberikan dokumen pada Jun Ha. Ast. Yun langsung salah
tingkah, begitu Shin Hee ingin keluar Ast. Yun menyuruhnya Jun Ha melihatnya
dan melakukan dengan caranya.
“bukankah hari
ini sangat panas? Sungguh menyiksa jika tinggal di rumah” tanya Ast. Yun
“Aku rasa juga
begitu” Ast. Yun merasa senang dan memberi kode ke Jun Ha
“Lebih baik untuk
beristirahat ke bioskop kan?”
“Ya” dan Ast. Yun
pun kembali senang atas jawaban tersebut, “Aku punya 2 tiket” Shin Hee langsung
mengambil tiket tersebut dan berterima kasih, “Temanku sangat ingin menonton
film ini” ucapnya dengan riang dan segera pergi.
Ast. Yun pun mengejar Shin Hee
untuk meluruskan maksudnya yang sebenarnya. Jun ha tertawa melihat cara Ast.
Yun namun kemudian ia tersadar sesuatu dan melihat jam tangannya.
Yu Mi, Hae Jung
dan Yu Sun tengah membereskan barang-barang mereka. Tiba-tiba Jun Ha datang
menawarkan bantuannya. Yu Sun mengingatkan jika ia baru terluka kemarin. “Tak
masalah aku harus tetap bergerak untuk kesehatanku”
“Kalau begitu
bantu Hae Jung mengatur ruangannya, disini sangat kacau” ucap Yu Mi. Hae Jung
kaget, ia menolak karena bisa melakuakannya sendiri. Yu Mi tak mengijinkan
namun Hae Jung dengan gugup mengatakan ia bisa dan kembali ke kamarnya. Hae
Jung tampak terdiam merenungkan sesuatu di kamarnya.
Young Hoon tengah
bersama Yu Jin, ia menyuruh Yu Jin memeriksa daftar keuangan yang ia berikan
dan memeriksanya dengan hati-hati. “Keadaan sudah semakin baik tapi tak sama
ketika Dokter Jung masih hidup kau memiliki pekerjaan yang cocok untukmu”
Yu Jin tanya
bagaimana dengan Young Hoon. Young Hoon menunduk diam.
“Ini aneh kenapa
kau bicara seakan kau akan pergi? Apa kau akan berhenti dari rumah sakit kami?”
tanya Yu Jin penuh selidik.
“Kupikir kau akan
tetap tinggal, kupikir kau akan tinggal untuk menjalankan rumah sakit denganku
apa aku salah?” Young Hoon menatap Yu Jin sebentar lalu kembali menunduk.
“maafkan aku, aku
tak bisa melalukannya, mengelola rumah sakit dan bersamamu aku tak bisa
melakukannya”
Mata Yu Jin
tampak berkaca-kaca namun ia mengiyakannya saja, “Aku pikir kau pasti
mengatakan itu, apa ini karena Su Jin?” tanya Yu Jin.
“Dia kehilangan
semuanya karena aku, aku tak bisa membuangnya, aku tak bisa meninggalkannya” Yu
Jin berusaha menahan rasa kecewanya.
Young Hoon lalu pamit pergi, Yu Jin
memanggilnya dan tanya apa mereka benar-benar berakhir. “Aku rasa aku tak bisa
melepaskanmu pergi, apa sungguh kita tak bisa bersama?” Young Hoon tak mampu
menjawab sepatah kata pun dan berlalu pergi. Yu Jin syok ia lalu berlari keluar
mengejar Young Hoon namun ia hanya terpaku melihat mobil Young Hoon berlalu
pergi.
Rekan kerja
Pelatih Kim menyapanya karena ia dengar ini hari terakhir Pelatih Kim mengajar
disana. Pelatih Kim mengiyakan, rekannya bilang anak-anak merasa sedih meski
hanya sebentar tapi mereka cukup senang, ia tanya apa Pelatih Kim akan mengajar
di sekolah yang ada di desa. Pelatih Kim mengiyakan, rekannya lalu pamit pergi.
Tae Suhk terlihat
khawatir karena tak bisa menghubungi Yu Mi meski telah mencoba beberapa kali.
Jong Shik menyuruhnya berhenti karena Yu Mi telah bilang padanya jika ia punya
masalah di rumah makanya ia mengambil cuti.
“Nama ayahnya
telah dibersihkan dan mereka telah kembali ke rumah sakit kepalanya pasti
pusing tidak melihatanya sehari sudah membuatmu gila seperti ini? kuharap kau
bukan tipe pencemburu”
“Aku hanya
khawatir dia lenyap seperti sebelumnya”
“Mencintai
seseorang terlalu berlebihan bisa menjadi penderitaan”
“Dia mencintaimu,
dia menyuruhku mengatakan itu”
“Benarkah?” tanya
Tae Suhk senang
“Pastikan kau
mengatakan padanya bahwa aku mencintainya, Jong Shik” ucap Jong Shik meniru
ucapan Yu Mi padanya. Ia merasa itu menyebalkan.
Hae Jung melihat
mobil Jun Ha terparkir di depan rumahnya, ia terlihat ingin pergi menghindar
dari Jun Ha namun tiba-tiba Jun ha keluar dan memanggilnya. Hae Jung tanya apa
Jun ha sudah mau pulang dan mengucapkan selamat tinggal padanya.
“Apa ada
masalah?’ tanya Jun Ha membuat Hae Jung bingung, “Kau menghindar dariku
sepanjang hari, apa ada masalah” tambahnya. Hae Jung langsung cepat-cepat
meyangkalnya.
“Apa aku
menyusahkanmu? Meski kau mengatakan tidak namun sepertinya memang begitu”
“kau salah, maaf
aku harus masuk sekarang” Jun Ha menahan lengan Hae Jung.
Mobil Tuan Kim lalu
muncul, ia pun keluar menghampiri mereka, “Jun Ha mengalahkanku lagi” ucapnya.
Jun Ha tak mau mengganggu dan hendak pergi namun Tuan Kim justru mengajak Jun
Ha untuk makan siang bersama dengan ia dan Hae Jung karena ia ingin
membicarakan sesuatu pada keduanya.
Tuan Kim berkata
jika ia tak pernah cukup melakukan sesuatu untuk Hae Jung dan keluarganya jadi
ia sangat menghargai Jun Ha yang melakukan itu untuknya, ia berkata Hae Jung
juga mengatakan hal yang sama. “Aku dengar kalian bertemu karena adiknya (Hae
Jung) benarkah? Aku dengar kau sangat menyukainya apa kau masih merasakan hal
yang sama?” baik Jun ha dan Hae Jung sama-sama merasa terganggu dengan
pertanyaan itu. “Bukan seperti itu, aku yakin kau sudah tahu jika Yu Jin adalah
teman yang baik bagiku”
“Aku puas
sekarang”
“Aku sungguh
berharap dia bisa bersama dengan seseorang yang ia cintai”
“Itu adalah hal
yang kasar untuk ditanyakan maaf jika aku membuatmu tak nyaman”
“Tidak juga”
Hae Jung
beralasan takut ibunya mencarinya ia pun mencoba pergi namun Tuan Kim
memintanya untuk meluangkan waktunya hari ini.
“Aku belum
mendapatkan jawaban atas lamaranku, aku ingin mendengarnya sekarang, apa kau
mau menikah denganku?” Hae Jung salah tingkah, merasa tak enak pada Jun Ha, Jun
Ha memang terlihat kecewa. Tuan Kim tanya apa ini karena Jun Ha.
“Aku pergi
sekarang”
“Aku tak masalah
kau tetap tinggal, kau sudah seperti keluarga bagi Hae Jung maka kau juga
kelaurgaku, aku tak keberatan kau tetap tinggal” tegas Tuan Kim membuat suasana
semakin canggung.
Tuan Kim tampak
mengantarkan Hae Jung pulang, Hae Jung tanya mengapa Tuan Kim melakukan hal
yang membuat Jun Ha merasa tak nyaman, itu bukan seperti dirinya.
“Jika kau merasa
tak enak aku minta maaf, aku juga aku cemas mengapa kau melakukan itu, kau
khawatir akan perasaannya sepanjang waktu, itu mengecewakanku, itu membuatku
kecewa karena begitu kekanak-kanakan, jika kau tak menyukaiku aku takkan
mendekat padamu. Kau bukan orang yang buruk karena tak suka padaku, cara kita
memulai sudah salah dan kau tak perlu merasa bersalah padaku, jadi...”
“Aku tak bisa
melakukan itu, aku tak menyukaimu dan aku tak bisa menjanjikan hal itu tapi aku
menghormatimu dan aku berterima kasih padamu melampaui segalanya, ku pikir aku
harus taat padamu, aku mau”
“Kau bilang
loyal? Taat?”
“Aku tak tahu
bagimu tapi bagiku ini penting, aku ingin patuh” ungkap Hae Jung menyatakan keputusannya.
Sementara itu Jun
Ha tampak gelisah setelah pertemuan tadi.
Jun ha berlari ke luar namun ia berhenti ucapan Tuan Kim yang mengajak Hae Jung menikah kembali terngiang terlebih ketika ia tahu ia hanya dianggap keluarga bagi Hae Jung, Jun Ha merasa sangat kecewa dan sedih akan hal ini.
Jun ha berlari ke luar namun ia berhenti ucapan Tuan Kim yang mengajak Hae Jung menikah kembali terngiang terlebih ketika ia tahu ia hanya dianggap keluarga bagi Hae Jung, Jun Ha merasa sangat kecewa dan sedih akan hal ini.
Yu Sun membuka
album fotonya, ia terhenti pada foto keluarga mereka dan menatap lekat foto
ayahnya. Ia jadi teringat pada Pelatih Kim dan mencoba menelfonnya namun tak
berhasil karena nomor itu sudah tak aktif.
Pelatih Kim rupanya telah memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupan Yu Sun. Yu Sun merasa cemas, tiba-tiba telfonnya yang satu lagi berbunyi Yu Sun mengangkatnya dan tau yang menelfon itu adalah Pelatih Kim.
Pelatih Kim rupanya telah memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupan Yu Sun. Yu Sun merasa cemas, tiba-tiba telfonnya yang satu lagi berbunyi Yu Sun mengangkatnya dan tau yang menelfon itu adalah Pelatih Kim.
Pelatih Kim
menanyakan keadaannya, “kau sungguh kejam, kau tak sekalipun menelfonku
kemarin”
Pelatih Kim
beralasan dia sibuk, Yu Sun menyuruhnya berjanji tak melakukan hal itu lagi.
pelatih Kim mengiyakan ia lalu tanya dengan kepindahan mereka apa berjalan
baik. Yu Sun mengiyakan ia lalu tanya dimana pelatih Kim.
“Aku sedang di
jalan bagaimana denganmu”
“Aku sedang
melihat foto lama, apa kau tau kau dan ayahku sangat mirip”
“Benarkah”
“Dia pasti orang
yang baik” Yu Sun membenarkan, “Dia bilang akan melakukan apapun yang aku inginkan,
ia ingin yang terbaik untukku”
“Kalau begitu
kami memang mirip, aku juga ingin yang terbaik untukmu dan aku ingin memberikan
apapun yang kau inginkan” Yu Sun lalu meminta satu hal untuknya, “Bisakah kau
katakan bahwa kau mencintaku’
Pelatih Kim terdiam,
Yu Sun lalu memanggilnya, “Kau takkan mengatakannya ya?”
Dengan menahan
tangis akhirnya Pelatih Kim mengatakan jika ia mencintai Yu Sun. Yu Sun tersenyum
bahagia mendengar hal itu. ia tak tahu jika pelatih Kim tengah bersiap pergi
meninggalkannya. Bus yang membawa pelatih Kim akhirnya melaju, meski tak rela
ia merasa harus melakukannya demi kebahagiaan Yu Sun.
Young Hoon
kembali menemui Su Jin, pembantu Su Jin mengatakan jika Su Jin tak mau makan
sepanjang hari. Young Hoon tanya apa SU Jin ada di kamarnya. Bibi pembantu
mengiyakan namun SU Jin mengunci kamarnya dan tak kunjung keluar.
Young Hoon pun
masuk ke kamar Su Jin, SU Jin tampak kesal melihat Young Hoon kembali. Young Hoon
mengajaknya turun namun SU Jin ingin ditinggalkan sendiri, “Aku tak mau menjadi
bebanmu” ucapnya.
Young Hoon lalu
menarik Su Jin turun dan menyuruhnya makan, “Makanlah agar kau bisa membenciku
atau mencampakkanku”
Su Jin tanya
kenapa Young Hoon bersikap baik padanya,
“Jangan lakukan ini, kalau tidak aku
mungkin akan dekat terus padamu. Aku ingin memohon padamu jangan tinggalkan
aku, tidakkah kau membenciku? Ayahkulah yang melakukan hal itu pada ibumu dan
kau masih bisa menemuiku? Selain itu kau masih mencintai Yu Jin”
“Ya kau benar,
tapi aku tak punya alasan untuk mempertahankannya, aku selalu melukainya jika
aku berada di dekatnya aku hanya akan membuatnya menderita, aku tak mau dia
terluka karenaku lagi”
Yu Jin masuk
keruangan ayahnya yang dulu pernah dipakai Young Hoon, sementara Young Hoon
berdiri merenung menatap jendela.
Yu Jin merasa sedih memandangi meja kerja itu yang kini kosong, air matanya pun menetes karena pria yang ia cintai lebih memilih untuk meninggalkannya, kesedihan itu pulalah yang juga dirasakan oleh Young Hoon.
Yu Jin merasa sedih memandangi meja kerja itu yang kini kosong, air matanya pun menetes karena pria yang ia cintai lebih memilih untuk meninggalkannya, kesedihan itu pulalah yang juga dirasakan oleh Young Hoon.
Pagi-pagi betul
Jun ha sudah meluncur keluar dengan mobilnya, ia lalu menghubungi Hae Jung
untuk menemuinya di luar.
“Maaf aku
membangunkanmu tapi aku tak bisa tidur sama sekali, sebelum aku katakan ini
kurasa aku tak bisa melakukan hal lain”
“Apa itu?” tanya
Hae Jung bingung
“Jangan menikah,
jangan nikahi Tuan Kim!” Tegas Jun Ha hingga membuat Hae Jung terkejut.