SINOPSIS

Saturday, 1 October 2016

Fermentation Family Eps 8 Part 1

Sinopsis Fermentation Family Eps 8 Part 1

Woo Joo memperhatikan Young Geum tengah menelfon teman prianya namun sepertinya tidak diangkat. Ia pun bangkit dari duduknya dengan kecewa. Woo Joo tanya apa temannya itu tak bisa datang, Young Geum berkilah jika ia salah paham seharusnya mereka janjian saat makan malam ia minta maaf atas sisa makanannya. Woo Joo mengambilkan tas nya yang tertinggal namun Young geum tak sengaja menjatuhkan isi tas nya, Woo Joo pun membantunya membenahi. Ia memegang sebuah pisau cukur, Young Geum pun mengambilnya dari tangan Woo Joo.

Woo joo merenung, ia teringat masa kecilnya. Flashback: ibu melihat Woo Joo duduk sendiri di dekat kolam ia tanya kenapa Woo Joo disitu, Woo Joo tanya apa ia itu bodoh, ibu duduk disamping Woo Joo, Woo Joo bilang Kang San dimarahi guru mereka  karena dirinya, anak-anak terus mengejek Woo Joo itu idiot jadi Kang San menghajar mereka, Kang San selalu kena masalah karena ia bodoh. Ibu mengatakan dengan lembut bahwa Woo Joo tidaklah bodoh tapi justru gadis paling pintar dan paling kuat didunia. “Benarkah?”
Ibu mengiyakan sambil mengatakan orang yang paling baik adalah orang yang paling pintar dan paling kuat seperti Woo Joo.  Flashbackend.

Kang San memanggil Woo Joo, ia pun mendekat "Sepertinya kakakku sedang badmood" ucap Kang San. Woo Joo tanya apa ia benar-benar bodoh. Kang San melarangnya menggunakan kata itu karena tak cocok untuknya, ia bilang Woo Joo orang yang hebat dan sangat manis. 

“AKu tahu sekarang itu artinya aku memang kurang” Woo Joo mendesah mengapa ia bisa begini, ia merasa sangat buruk karena tak bisa membeir uang pada temannya.
“AKu sudah bilang itu bohong, kau seharusnya bilang tidak!”
Woo Joo bilang sulit baginya mengatakan tidak, ia rasa ia benar-benar bodoh.
“Unni...” ucap kang San
“karena aku kau disini, kau tak bisa melakukan hal yang kau mau, aku selalu menyusahkanmu, aku sungguh menyedihkan” lanjut Woo Joo.

Kang San bilang orang menyedihkan tak pernah merasa dirinya menyedihkan hanya orang pintar yang bisa menyadari hal itu. Woo Joo heran kenapa orang pintar berpikir mereka menyedihkan. Kang San berusaha menjelaskan bahwa orang baik terlalu merendah untuk merasa mereka itu baik tapi orang arogan merasa diri mereka untuk sangat baik. Woo Joo masih tak paham, “Apa kau pikir Cha Young Bin sungguh meninggalkan Ji Yeon?” tanyanya
Kang San terheran kenapa tiba-tiba Woo joo membicarakan itu, “Ji Yeon itu lebih pintar dari aku tapi kenapa dia meninggalkannya” pikir Woo Joo.
Kang San memegang tangan Woo Joo dan mengajaknya memasak untuk makan malam, Woo Joo baru ingat mereka harus membuat sup beras, ia tersadar ini sudah hampir terlambat dan berlari duluan seakan tidak ada masalah.

Dikantornya asisten Cha Yong Bin meminta Yong Bin duluan ke luar negeri, ia akan pergi besok, Yong Bin melihat paspornya sambill berpikir.

Sementara itu di Chun Ji In, Ji Yeon ijin pamit pada semuanya, Kang San minta ia tinggal lebih lama lagi karena ia belum menghabiskan semua tonik herbalnya. Ji Yeon bilang akan membuatnya dirumah nanti, Kang San merasa akan sulit jika ia mengerjakannya sendiri ia minta Ji Yeon jangan pulang dulu.Ji Yeon merasa sudah lebih baik. 
Woo Joo menawarkan makan malam, Dae Yoon juga setuju namun Ji Yeon bilang ia akan menyiapkannya di rumah. De Yoon ingin makan sup pasta kedelai, Ji Yeon tanya apa ia harus membuatnya, Dae Yoon minta ditambahkan pasta kacang kedelai yang banyak. Eun Bi tampak iri memperhatikan keduanya. 

Woo Joo pun pergi menyiapkan kimchi dan beberapa cemilan untuk mereka bawa. Ji Yeon melihat paman, ia pun membungkuk memberi salam pada paman. Ji Yeon lalu diantarkan sampai ke pintu gerbang. Ho Tae dan Hae Joon mendekat kesana. Eun Bi berpesan ke Dae Yoon agar tak menghilangkan nomer telfon mereka dan jangan lupa menelfonnya. 

Ji yeon berterima kasih pada semuanya. Kang San memperbolehkan Ji Yeon datang kapan saja, Ji Yeon senang karena merasa mendapat dukungan, ia pun permisi pergi. Ho Tae tiba-tiba mengambil toples makanannya, ia bilang itu berat dan memberikannya ke Hae Joon sambil menyuruh Hae Joon membawanya sampai ke stasiun. Hae Joon mendelik pada Ho Tae namun ia tak bisa menolak. Woo Joo juga turut membawa Eun Bi mengantarkan mereka.

Kang San ingin tahu apa ayahnya merasakan hal ini juga, “Disini ia selalu melihat orang pergi dan ia menyambut mereka, kapanpun aku pergi aku tak pernah berpaling melihatnya, aku tahu dia akan tetap disini sampai aku menghilang dari pandangannya aku merasa canggung untuk melihat, aku harusnya melihatnya, aku harusnya berpaling.dia pasti akan bahagia” ucap kang San dengan sedih.
Ho Tae bilang sekarang kang San menunggu ayahnya cukup itu saja, penyesalan hanya untuk yang pergi. Kang San tersenyum ia bilang terkadang Ho Tae bicara seperti orang dewasa. “Lalu apa aku anak-anak?!” ucap Ho Tae kesal sambil pergi. Kang San tersenyum dan menatap langit yang cerah hari itu.

Menu Spesial Kita Kali Ini!!


Ibu panti berbicara di telfon, ia memberitahu orang di telfon jika ia rasa putrinya Lee Ki Chan sepertinya tak tahu soal ini jadi ia tak bisa bilang, ia tak tahu harus berbuat apa tapi meninggalkan Le ki Chan sendiri sepertinya hal terbaik untuk dilakukan, dia  juga pasti ingin seperti itu.

Asisiten Oh menemui Dae Shik, Dae Shik berkata Asisten Oh sungguh lugu karena tertipu dengan rekaman CCTV. “Jika kau menyerahkannya padaku aku juga pasti akan membereskan hal itu”
“Kami juga berhati-hati dengan lebah” tidak perlu mengguncang sarang lebah untuk menangkap satu lebah. Dae Shik bilang Ho Tae tak ada apa-apanya, ia hanya punya tinju bukan otak, Dae Shik dengan sok berkata Ho Tae itu bukan tandingannya yang punya otak. 

Asisten Oh merasa Dae Shik belum paham, Presdir Oh tak ingin membuat keributan. Dae Shik bilang ia tahu tapi kebanyakan orang membesar-besarkan sesuatu kemudian melupakannya, anak buahnya bisa langsung menyapu bersih restaurant. Asisten Oh mengingatkan mereka yang beri perintah, Dae Shik terdiam kemudian mengiyakan, ia tanya apa Presdir Oh ada, Asisten Oh bilang Dae Shik cukup berbicara dengannya. Namun tanpa Dae Shik sadari Presdir Oh memperhatikannya dari balik cermin yang ada dibelakangnya. 

Asisten Oh bilang ia merencanakan sesuatu dan akan menghubungi Dae Shik nanti, Dae Shik mengiyakan, ia juga akan terus memantau Ho Tae. 
“Bagaimana dengan pekerjaan yang aku berikan padamu kemarin?” tanya Asisten Oh. Dae Shik bilang ia sudah mengumpulkan beberapa orang, nilai saham Handol Foods akan meningkat dalam beberapa hari. Di dalam ruangannya Presdir Oh menyebut nama Lee Ki Chan dengan nada meremehkan.

Hae Joon hendak membantu Kang San untuk mengeluarkan kerak nasi dari tempatnya, Kang San bilang ia bisa sendiri, ia lalu merasakan kelezatan kerak nasi yang ia angkat itu dan menawarkannya pada Hae Joon. “Enak kan?” ucap Kang San dan Hae Joon mengiyakan. Hae Joon lalu tanya apa yang terjadi sebenarnya dengan ketua dari Handol Foods itu, apakah ada hubungannya dengan blog itu. Kang San bilang lupakan saja itu sudah masa lalu. Hae Joon tanya apa benar Ho Tae menerima uang dari mereka?
“Jika itu kau apa kau akan begitu?” Hae Joon bilang tidak, maka begitu pula Ho Tae jelas Kang San ia tanya apa ada hal lain yang ingin ditanyakan, Hae joon bilang tidak dan Kang San pun masuk ke dalam.

Young Geum datang lagi ke Chun Ji In, Woo Joo membuka pintu dan menyapanya, ia bilang sengaja menunggu karena Young Geum bilang ia akan datang untuk makan malam. Young Geum segan karena ini sudah kemalamam, namun Woo Joo bilang tidak dan menyuruh gadis itu masuk. Young Geum meyakinkan teman prianya pasti akan datang, Woo Joo hanya melihatnya dengan prihatin.

Anak buah Dae Shik melaporkan pengamatannya tentang Woo Joo pada bos nya, yang ia tahu orang bilang Woo Joo itu sedikit kurang. Dae Shik tak terima ia melihat Woo Joo sangat normal. Dong Su membela ia bilang Woo Joo itu cantik, manis dan juga baik. Dae Shik senang, ia mencemooh orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain sehingga negara ini jadi tak berkembang, Dong Su langsung mengiyakan. Anak buah Dae Shik menatap Dong Su dengan kesal karena terus menjilat, Dae Shik menegurnya, “Kenapa kau tak menjawab?” si anak buah pun mengiyakan. 

Dae Shik tanya informasi lainnya. “Dia 30 tahun dan masih single” Dae Shik senang lagi plus pake senyum-senyum, Dong Su tanya apa bos nya itu suka pada Woo Joo. Dae Shik kesal, ia tak terima dibilang begitu dan beralasan hanya mencari informasi tentang bumi dan makhluknya. “Kenali dirimu, kenali musuhmu, seratus tongkat (baton), seratus kemenangan” si anak buah meralat yang benar pertarungan (battle) bukan tongkat. Dae Shik pura-pura batuk dan cuek,hehee...

Dong Su menerima telfon dari Ho Tae, ia pura-pura bicara pada temannya yang lain dan keluar dari ruangan. Dae Shik mengkode anak buahnya agar mengikuti Dong Su.

Ho Tae ingin Dong Su mencari informasi tentang Asisten Oh yaitu Oh Tae Bok, Dong Su melongok kebelakang ia tak tahu ada anak buah Dae Shik dibalik dinding. Dong Su tanya kenapa Ho Tae mencarinya, Ho Tae menyuruh Dong Su mencari tahu saja, kampung halamannya, sekolah, keluarga dan setiap detail tentangnya.

Young Geum ternyata masih menunggu, disana juga ada bu guru Jung yang sedang melihat-lihat tempat menginap dari laptopnya. Kang San mengantarkan supnya, ia tanya apa bu guru mau berpergian. Bu guru bilang tidak sekarang, Kang San rasa sekarang ini banyak kemudahan kita bisa memesan tiket dan hotel secara online, ia berpikir apa akan lebih untung jika mereka juga menggunakan internet. Bu guru menyuruh Kang San mempertimbangkannya semua orang mencari restaurant terbaik dengan internet. Kang San menyuruh bu guru Jung makan saja dulu. Bu guru minta maaf dan menutup laptopnya. 

Pyung Man datang ia bilang itu terjadi karena guru Jung makan sendiri, ia pun duduk di depannya dan mengajak makan bersama, Kang San tanya dimana kakek, Pyung Man bilang ia tak mau makan, ia lalu tanya apa Young Geum memesan untuk 2 orang lagi, Kang San mengangguk. 

Sambil mengantar makanan Woo Joo tanya apa temannya itu belum juga datang ia tanya apa makanannya harus dihidang nanti saja. Tak lama Young Geum teriak pada teman prianya memberitahu ia disini, sontak yang lain penasaran melihat. Ia menyuruh si pria duduk tapi si pria minta ia untuk keluar. Woo Joo berusaha membujuk si pria makan dulu namun pria itu membentak Young Geum untuk segera keluar. Kang San dan yang lain mengintip dari dalam restaurant, Ho Tae lewat dan Pyung Man mengajaknya untuk bergabung.

Pria itu kesal kenapa Young Geum terus menelfonnya selama ia kerja, “Apa kau tak mengerti yang kukatakan kau takkan pernah memenuhi standarku?” si pria menegaskan kalau ia tak menyukainya, Young Geum lalu minta si pria mengembalikan uangnya yang katanya akan dibayarkan dalam sebulan. 
“Apa kau melakukan ini karena uang?” tanya si pria. Young Geum bilang ia harus membayar sewa rumahnya, si pria menyuruh menunggu beberapa hari lagi. Young Geum tahu si pria sudah berbohong bilang kalau uangnya akan digunakan untuk ibunya yang sakit. 

Woo joo terlihat marah dan mengepalkan tangannya karena mendengar hal itu.
“lalu kenapa?” tanya si pria, Young Geum menegaskan jika ia perlu uang untuk membayar sewanya. Si pria merasa ia pantas mendapat uang itu karena sudah menemaninya minum kopi, nonton dan lain sebagainya. Kang San mulai panik melihat raut wajah Woo Joo, Woo jo sendiri sudah tak tahan lagi dan segera keluar. 

Woo Joo membentak si pria untuk minta maaf. Si pria minta Woo Joo tak usah ikut campur, Woo Joo tak bisa karena wanita itu adalah pelanggan mereka ia mengingatkan si pria untuk memperlakukan orang dengan baik. Si pria mengatai Woo Joo, Kang San langsung terpancing emosi dan Pyung Man menahannya. Woo Joo memberitahu bagaimana Young Geum selama ini sudah menunggunya dan minta uang Young Geum dikembalikan. Si pria kesal karena Young Geum membuat dirinya terlihat jelek seperti anjing tapi Woo Joo bilang anjing lebih baik darinya karena tidak berbohong. 

Si pria marah dan ingin menampar Woo Joo, paman tiba-tiba muncul memegang tangannya, “Kenapa kalian semua ikut campur” ucap si pria kesal namun paman langsung membantingnya ke tanah, Ho Tae pun sampai terkejut. Pyung man hendak memeriksa kondisi si pria namun pria itu menepisnya, Woo Joo berkata lagi bahwa si pria itu kini tengah dihukum, ia menghalangi si pria pergi dan menyuruhnya membayar uangnya sambil berteriak minta bantuan paman. Paman hanya bilang bahwa ini urusan Young Geum dan beranjak pergi.

Woo Joo hendak mengejar paman namun Young Geum bilang ini semua salahnya, Woo Joo tak terima ia hendak menghalangi si pria pergi tapi Young Geum menahannya ia bilang tak apa-apa itu semua karena ia yang bodoh. Woo Joo semakin kesal bisanya wanita itu berkata seperti itu, ia merasa terluka ia merasa dirinya tidak sebodoh itu untuk direndahkan. Kang San memegang pundak Woo Joo, Paman berkata ia akan direndahkan jika tak mencintai dirinya sendiri, “Orang yang tahu dirinya berharga tidak peduli meski orang menganggap rendah mereka karena mereka percaya pada dirinya” ucapnya.

Paman masuk ke restauran melihat Ho Tae tengah membereskan meja, ia bilang makanannya sudah mau dingin dan akan membawakan yang baru, paman bilang ia hebat. 
“kau mengambil 3 langkah” ucap Ho Tae, pertama tatapan menakutkan, kedua kekuatan otot dan ketiga kemurahan hati, seorang amatir tak bisa melakukan itu"
Paman cuma bilang mereka akan pergi ke ladang besok, Ho Tae semakin penasaran pada paman. 

Kang San dan Pyung man membujuk Woo Joo untuk masuk, Woo Joo bilang makanannya pasti sudah dingin ia pun mengajak Young Geum untuk makan. Kang San menemui paman yang tengah duduk istirahat, ia berterima kasih dan mengajaknya minum. Kang San dan yang lain pun makan di tempat biasa kecuali Ho Tae dan paman yang merenung sendiri di kamar. 

Kang San menyanyikan lagu makkgeolli dan Hae Joon tampak menatapnya, tiba giliran Woo Joo nyanyi ia menyanyi separuh dan berhenti ia bilang jika ia rindu orang tuanya dan meneguk minumannya. Woo Joo tanya apa yang Young Geum kerjakan di kantornya, ia bilang ia mengangkat telfon dan mewawancara pelanggan, woo Joo rasa itu keren, Young Geum rasa tidak,  “Young geum kau melakukan pekerjaan karena kau bisa melakukannya, kau itu sangat berharga sama seperti aku dan yang lain” Woo joo mulai mabuk dan mengantuk yang lain tertawa melihat tingkahnya itu. 

Ho Tae tersenyum senang meski hanya mendengar mereka dari jauh, ia hendak masuk namun mendengar suara Eun Bi bicara dengan ibunya di telfon. Ho Tae masuk dan Eun Bi langsung berdiri, Ho Tae tanya apa Eun Bi menelfon ibunya, ia merebut hp nya Eun Bi dan coba menyalakan namun ternyata hp itu sudah rusak, Ho Tae terlihat bingung, Eun Bi bilang ibunya yang membelikannya dan sudah rusak, ia tadi hanya main-main, Eun Bi mulai menangis Ho Tae menyuruh menegakkan kepalanya, Eun Bi menggeleng. 

Ho Tae melihat air mata Eun Bi jatuh ia memanggil Eun Bi pelan, Eun Bi menangis menyatakan betapa rindunya ia dengan ibunya dan berharap bisa mendengar suaranya dari telfon. Ho Tae mengelus kepala Eun Bi dan Eun Bi bersandar pada Ho Tae. Kang san muncul dan melihat keduanya, Ho Tae berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh, ia pun melihat Kang San dan keduanya saling bertatapan

Kang san lalu mengejar Ho Tae yang hendak pergi, ia khawatir karena malam sudah larut, Ho Tae ingin menemukan ibunya Eun Bi,Kang San tanya dimana? Ho Tae ingin mencari petunjuk dari ayah Eun Bi , Kang San tanya dimana ayah Eun Bi sekarang? Nomer telfonnya saja sudah diubah. HoTae tak peduli dia pasti ada di korea, “lantas apa kau mau mencarinya di seluruh negeri ini?” teriak Kang San ia paham dengan apa yang Ho Tae rasakan tapi cara Ho Tae tidak tepat. Ho Tae teriak menyuruh Kang San tak bicara semudah itu, "Sendirian dan ketakutan setiap malam" Ho Tae menggeram kesal, "meskipun harus mencari di seluruh penjuru negeri aku tetap harus menemukannya sebelum terlambat, jika terus seperti ini Eun Bi akan sendirian seumur hidupnya"

“Dia punya kita, sudah kubilang kita ini keluarga!” tegas Kang San hanya berkeliaran kesana kesini takkan berhasil kang San mengajak Ho Tae mencari bersama besok. "Besok itu tidak ada besok adalah apa yang dilakukan hari ini, itu akan terus terjadi selama setahun dan ingatan Eun Bi akan hilang jadi itu harus dilakukan sekarang" tegas Ho Tae

Eun Bi keluar sambil menangis, ia minta maaf, ia tak suka ayahnya karena ayahnya sangat kasar jadi ia minta Ho Tae jangan mencari ayahnya ia  takut ayahnya membawanya pergi. Ia takkan bilang rindu pada ibunya lagi asal bisa tetap tinggal disini sampai ibunya menemukannya. Kang San mendekatinya ia bilang Eun Bi boleh mengatakan itu sesuka hatinya karena ia tak salah, ia pun memeluk dan menepuk punggung Eun Bi. 

Ho Tae menyeret Eun Bi masuk, Kang San panik namun Ho Tae mendudukkan Eun Bi diatas bahunya dan menyuruhnya menatap langit. “Apa kau lihat bintang? Seseorang bilang bintang itu adalah ibumu, jadi jika kau rindu ibumu lihatlah bintang” Eun Bi tanya bagaimana bisa begitu, Ho Tae ingin menjelaskan tapi ia lupa, Kang san tersenyum melihatnya “Apa yang kau bilang?” tanya Ho Tae padanya. “Bukankah kau bilang itu tentang ledakan dan debu” balas Kang San sambil tersenyum. Ho Tae akhirnya bilang jika ia bilang begitu maka begitulah. Eun Bi mengiyakan, Ho Tae lalu memberitahu ada bintang jatuh, “Apa kau tau kemana bintang jatuh itu pergi?” Eun Bi bilang tidak. “Ibu yang menjadi bintang untuk sekejap kembali ke rumah”
“benarkah?” tanya Eun Bi
“Jika kau percaya itu akan terjadi, apa tadi yang kukatakan?”
“Jika kau bilang begitu maka begitulah” ulang Eun Bi.

Ho Tae membenarkan, ia menyuruh Eun Bi bilang padanya jika rindu ibunya dan ia akan mengangkatnya seperti ini, karena ia tinggi jadi Eun Bi bisa lebih dekat ke bintang, Eun Bi pun berpikir jika ia makin tinggi nanti ia bisa semakin dekat dengan ibunya. Ho Tae terdiam ia lalu mengiyakan dan minta Eun Bi percaya agar bisa jadi kenyataan, ia tanya apa Eun Bi lapar


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.