SINOPSIS

Friday 2 August 2013

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 27

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 27
Yunxi menolak dengan kasar Tian yu yang hendak membawakan tasnya. Yunxi merebut tas nya dan menyuruh Lixin untuk membawanya. Junhao memegang pundak Tian yu untuk menenangkannya.
Yunxi kembali ke Junhao dan menariknya berjalan masuk ke dalam. Bibi Fengjiao dan yang lain tampak kurang suka terhadap sikap Yunxi, Tuan Tang membekap mulut Bibi agar tak kedengaran ibu Junhao, Ibu Junhao menyusul masuk, Tian yu terlihat sedih melihat mereka dari luar. 
Bibi tak terima perlakuan Tuan Tang, mereka lalu melirik Tian yu.
Tuan Tang memberikan semangat pada Tian yu dan Tian yu balik meyakinkan Tuan Tang kalau ia baik-baik saja dan tak mudah terkalahkan, Tian yu lalu berbalik pergi menatap kolam sementara yang lain menatapnya dengan rasa khawatir. Bibi lalu menyuruh Lixin membawa masuk tas yang sedari tadi terus dipandanginya.
Junhao menyusul Tian yu ke tepi kolam, ia meminta maaf atas sikap Yunxi tadi, Tian yu berkata ia baik-baik saja dan juga menyarankan Junhao agar lebih sering menemani Yunxi yang sebelumnya menerima pukulan hebat dalam hidupnya.

Junhao mengiyakan, ia merasa yakin kalau Ziqian lah orangnya yang membawa Yunxi ke rumah sakit. Tian yu tanya darimana dia tau. Junhao bilang kalau dokter mengatakan orang yang mengantar Yunxi yang telah memberikan nomer Junhao padanya dan dari ciri-ciri yang disebutkan Junhao yakin kalau itu adalah Ziqian. Junhao merasa mereka punya kesempatan mendekat pada Ziqian.
Junhao berdiri dan mengumumkan kalau ia akan mulai mencari pekerjaan besok dan mulai semuanya dari awal, Tian yu ikut gembira melihat semangat Junhao. Junhao bilang ia belajar itu semua dari Tian yu terlebih ia punya ibu dan Yunxi sebagai tanggungannya yang mengharuskannya untuk terus maju 
“Kalau begitu aku harus menyemangatimu dengan pelukan” ucap Tian yu
Junhao merentangkan kedua tangannya bersiap untuk dipeluk, Tian yu tersenyum dan malah memberikan Junhao ciuman di pipi. Junhao kesal sambil memegangi pipinya, “Kau sudah mengambil keuntungan dariku”
Tian yu menyenggolnya, “Wanita itu makhluk yang berubah-ubah, itu perkataan terkenal dari Nyonya Chen Jinzhi dari desa Guan Mei” Tian yu menambahkan agar Junhao bersemangat dan menunjukkan kemampuannya yang terbaik.
Junhao mendekat dan memeluk Tian yu,”Aku sangat beruntung punya kau disisiku” Tian yu juga tersenyum lalu pamit meninggalkan Junhao.
Tiba-tiba Yunxi di samping Junhao sambil memandang kepergian Tian yu dengan tatapan cemburu, “Siapa dia? Kenapa dia begitu akrab denganmu?” Junhao memberitahu Yunxi yang sedikit hilang ingatan kalau itu adalah Tian yu. 
“Oh..jadi itu Tian yu” ucap Yunxi, ia lalu tanya kapan mereka bisa kembali ke rumah, Junhao kembali mengingatkan Yunxi lembut kalau rumah mereka sudah disegel oleh Ziqian. Yunxi terlihat kebingungan,ia lalu nurut saja pada Junhao yang mengajaknya masuk.
Tian yu dengan bangga memberitahu Jinzhi dan Zhengzhe kalau Junhao berencana mencari pekerjaan dan yakin Junhao akan segera menemukannya dengan latar pendidikannya yang tinggi dan mungkin akan langsung mendapat posisi sebagai ketua pimpinan. Zhengzhe bilang itu tak mungkin karena Junhao tak memenuhi kualifikasi menjadi seorang ketua.
Tian yu merasa benar “Kalau begitu ia akan jadi GM, ia punya pengalaman kan?”
Jinzhi berpesan agar Tian yu tak terlalu menaruh harapan tinggi pada Junhao jika tak mau kecewa. Tian yu bilang ia hanya ingin memberi dorongan pada Junhao
“Semakin tinggi harapanmu semakin sempit ruang yang ia punya dan semakin lama ia akan menjadi frustasi” ucap Jinzhi.
Tian yu terdiam menahan kesal karena semua perkataannya selalu salah, ia dengan jengkel pergi ke kamar meninggalkan mereka.
Zhengzhe mendekati Jinzhi dan membuat kata-kata tadi itu untuknya, “Aku mengerti, Lixin tak punya harapan padaku jika aku menjadi sesuatu, dengan begitu ia tidak akan merasakan stres kan?” (lebih baik Zhengzhe tak punya niat yang tinggi dalam hidupnya agar Lixin tak stres memikirkannya)
“Apa yang kau katakan?’ ucap Jinzhi sambil memukul kepala Zhengzhe. “Cukup tentang Lixin tak bisakah perutmu itu bertahan dengan yang lain?”
“Ya mi instan” ucap Zhengzhe cuek. Jinzhi dengan kesal menyuruh Zhengzhe menghabiskan mie nya.
Tian yu kembali ke kamarnya dan mengomel karena tadi, ia hendak mencari jalan untuk membantu Junhao. Tian yu membuka tabungan kodoknya namun ia kecewa karena uang yang ditabungnya cukup lama hanya sedikit
ia kembali bingung bagaimana harus menolong, Tian yu berkata sendiri kalau Junhao itu sangat terkenal  dan pasti akan mendapat pekerjaan yang baik. (disini Tian yu udah mulai manggil Junhao dengan sebutan Dang ou tapi tetap saya sebut Junhao saja biar gak sibuk ganti-ganti)
Diam-diam ternyata Jinzhi mengintai Tian yu dari luar, ia menghela nafas dan merasa sedih terhadap nasib putrinya.  

Junhao memulai aksinya mencari pekerjaan, tempat pertama yang ia kunjungi adalah Chinarust Hotel. Junhao meyakinkan dirinya untuk masuk ke dalam. 
Pria yang mewawancarai Junhao tampak merasa senang terhadap Junhao dan sepertinya akan menerima Junhao bekerja disana namun tak lama kemudian seseorang menelfonnya dan bertanya apa ia sedang wawancara dengan Shan Junhao. 
Pria itu mengiyakan dengan bingung. Si penelfon menegaskan kalau pria itu tak boleh memperkerjakannya dan hal itu di dengar langsung oleh Junhao. 
“Dia mungkin berbakat  tapi dia punya perseteruan dengan pemimpin Senwell yang baru, jadi jangan sampai kita menyinggung Senwell” sang pria merasa tak enak dan segera mengangkat telfonnya dan berbicara pada si penelfon yang tak lain adalah GM mereka untuk bicara nanti saja. Namun semua sudah didengar jelas oleh Junhao, ia tetap tersenyum dan berkata tidak apa-apa, “Kuharap kita bisa bekerjasama kapan-kapan” dan ia pun segera pergi meninggalkan si pria yang nampak merasa bersalah padanya.
Junhao mencoret hotel itu dari list dan pergi ke tempat berikutnya. Diam-diam Tian yu yang sedari tadi ternyata mengikuti keluar dari persembunyiannya dan merasa sedih melihat wajah Junhao.

Dan ternyata tak mudah bagi seorang Shan Junhao untuk menemukan pekerjaan baru di hotel karena hampir rata-rata semua hotel menolaknya karena perselisihannya dengan Ziqian. Junhao berjalan putus asa, membanting pena dan kertasnya di jalan dan membuka jasnya dan Tian yu masih setia mengikuti hanya saja ia bingung mesti menolong dengan cara apa, Tian yu menatap Tian yu dengan penuh harapan.
Di tempat selanjutnya Junhao cukup diterima baik, Junhao merasa kenal dengan yang mewawancarainya dan tanya apa mereka pernah bertemu sebelumnya, “Apa kau tidak ingat aku?’ si pria mulai berdiri dengan angkuh dan menjelaskan dirinya. Ia mengingatkan kalau dulu Junhao pernah mengumumkan dengan percaya diri mana yang layak di sebut hotel dan yang tidak akan segera dihancurkan karena hanya akan menganggu jalan dan ternyata hotel yang pria itu miliki sekarang termasuk yang tidak memenuhi kriteria. Junhao tertegun, ia akhirnya bangkit untuk meminta maaf.
Sang pria berkata tidak perlu karena permintaan maaf itu tak bisa menghapuskan penderitaan yang mereka rasakan. 
Junhao merasa tak punya kesempatan lagi dan pamit pergi, sang pria memanggilnya dan memberikan penawaran kalau Junhao bersedia membersihkan papan nama Hotel mereka maka mungkin ia akan memberi pekerjaan. 
Junhao menahan kesal namun karena butuh ia pun berbalik dan mencoba tersenyum pada sang pria namun sang pria hanya mempermainkannya dan berkata kalau perkerjaan yang ia maksud adalah menjadi pesuruh mereka, wajah Junhao berubah seketika. Junhao segera keluar dan dengan kesal diluar ia merobek semua daftar yang ia punya. 
Tian yu melihat dengan sedih dari kejauhan, tiba-tiba Bibi Fengjiao yang berpakaian mencolok, “Selama ini pria paling takiut jika kehilangan wanita yang ia cintai dan kehilangan kebanggaan dirinya, biarkan saja dia dulu” ucap Bibi dan keduanya turut menatap Junhao.
“Hah Bibi Fengjiao?!” ucap Tian yu kaget
“Kau bisa mengenaliku? Hah ya ampun kau bahkan bisa melihat penyamaranku” ucap bibi
bibi menjelaskan kalau Jinzhi merasa khawatir pada Tian yu makanya menyuruhnya mengikutinya. 

Junhao yang kesal melampiaskan amarahnya dengan memukul batu besar di sampingnya, Tian yu merasa Junhao pasti merasa sangat sedih sekarang dan berniat untuk menghiburnya. Bibi menahan Tian yu kesana dan berkata kalau kehadiran Tian yu hanya akan menghancurkan harga dirinya, bibi menyuruhnya menunggu junhao sendiri yang datang padanya. Tian yu mengangguk mengiyakan.
Dan pukul setengah 10 malam, Junhao belum juga kembali seluruh pegawai Guan Mei beserta Tian yu terus menunggui Junhao sambil menahan kantuk. Ibu Junhao keluar dengan Yunxi dan melihat mereka. Tuan Tang berdiri dan bilang mereka penasaran mendengar hasil wawancara Junhao apakah berhasil atau tidak.
“Apa yang kau bilang? Junhao bekerja hingga malam dan juga Senwell itukan jauh, jadi wajar saja ia pulang malam” ucap Yunxi. Semuanya diam tak berkomentar
Dawei lalu muncul, Bibi menghampiri dan bertanya bagaimana hasilnya. Dawei bilang setelah menerima telfon dari bibi ia langsung mengumpulkan teman-temannya untuk menolong Junhao mencari kerja dan kabarnya akan didapat dalam 2 hari. Bibi mengacungkan jempol padanya.
Tiba –tiba Junhao muncul dan bilang kalau ia sudah dapat kerja. Tian yu langsung menghampiri Junhao disusul Yunxi yang juga memeluk lengan Junhao dengan bahagia dan membuat Tian Yu merasa cangggung.
Junhao kembali bilang pada semua kalau ia sudah mendapat pekerjaan di Hotel Majesty (Hotel yang menawarkannya sebagai pesuruh). Tian yu heran dan hendak bilang kalau itu adalah tempat yang diintainya tadi namun Bibi segera memanggil dan memberi isyarat agar dia diam. 
Semuanya termasuk ibu Junhao bingung mendengar Junhao mau bekerja disana, ibu meminta Junhao mencari kerja di tempat yang lebih baik. Junhao berkata bahwa ia berjuang untuk mendapatkan pekerjaan ini dan ingin mulai semua dari awal dan memberitahu pekerjaan barunya sebagai pesuruh. Ibu kembali terkejut.
Tian yu mendekat dan bertanya apa Junhao sungguh-sungguh pada keputusannya, “Percayalah padaku aku tidak akan tetap menjadi pesuruh selamanya” 
Tian yu memberikan dukungannya dan meminta Junhao melakukan yang terbaik. Junhao merasa senang, tak lama ia menerima telfon dari GM Yuan dari Anne Marie Hotel, Junhao coba mengingatkan kalau mereka  pernah terlibat konflik sebelumnya, ia lalu tanya kenapa ia disewa tiba-tiba, Junhao mengiyakan untuk bertemu dengannya pada pukul 10 besok pagi.
Dawei dengan nada penasaran tanya apa benar yang menelfon Junhao adalah GM Yuan dan memintanya langsung menjadi Direktur Pengembangan mereka. Junhao juga curiga namun ia akan tetap mencoba mendapat posisi itu dan minta ijin memimjam komputer milik Tuan Tang. 
Tian yu menghela nafas panjang, ia merasa Junhao pasti cukup lama berfikir untuk meyakinkan dirinya menerima pekerjaan sebagai pesuruh dan mengungkapkannya di depan semuanya dan percaya kalau semua akan baik-baik saja.
Esok harinya Junhao turun ditemani ibunya bersiap untuk menemui GM Yuan. Ibu Junhao mengingatkan kalau GM Yuan itu dulu selalu saja berselisih dengannya, ia cemas karena tiba-tiba Junhao ditawarkan posisi sebagai Direktur Pengembangan mereka. 
Junhao meyakinkan kalau ini adalah kesempatan baik untuknya, ia juga bilang hendak memeriksakan Yunxi ke Dokter karena tingkahnya semakin aneh. 
Ibu berkata kalau Junhao hanya perlu menghabiskan waktu lebih banyak dengan Yunxi. Junhao tersenyum, ibu tanya kenapa, Junhao bilang kalau jawaban ibunya sama dengan jawaban Tian yu.
Di luar Junhao melihat ketiga pegawai Guan Mei tengah menguntit Yunxi yang tengah asik membaca di kursi taman.
Bibi bilang kalau Yunxi bicara hal yang aneh kemarin dan kelihatan sedikit seperti orang gila, Sheng setuju dengan hal itu. Chef menyuruh Bibi untuk maju mengetes Yunxi karena ia paling banyak bergaul dibanding mereka.
Bibi kemudian maju, Ibu dan Junhao diam-diam dari belakang memperhatikan mereka.
“Selamat pagi, kau sedang baca buku apa?” tanya bibi
“Unbearable Hurt in Life (sakit yang tak tertahankan dalam hidup” ucap Yunxi sambil menunjukkan sampul bukunya.
Bibi lalu tanya apa Yunxi sedang bersiap untuk ujian, Yunxi dengan semangat bilang kalau itu adalah buku sastra klasik yang hebat, Bibi terbengong mendengarnya. Yunxi menawarkan memimjamkan bibi nanti dan Bibi Fengjiao langsung menolaknya mentah-mentah, “Aku bisa sakit kepala kalau membacanya”
Bibi menoleh kepada Sheng dan Chef yang memberi isyarat padanya untuk terus bertanya.
“Meskipun aku sakit kepala kalau membaca buku sastra tapi aku suka baca puisi, Shakespeare bilang jadilah burung feifei di langit dan Bibi Zhi di bumi. Feifei, Bibi mereka sebut ini tabrakan” ucap Bibi penuh percaya diri. Ibu dan Junhao tertawa mendengar ucapannya.
“Apa yang kau maksud Bai Juyi’s yaitu “Everlasting Regret? Kita akan menjadi dua burung yang saling mencintai di langit dan dua cabang yang saling terjalin di bumi?”
“Kapan itu diubah?”
“Shakespeare itu orang inggris, aku ragu ia tahu puisi Tang”
Bibi merasa sangat oon sekarang, “Oke aku sibuk, oh ya ampun kenapa aku begitu sibuk, aku paling sibuk disini, sibuk...” dan bibi pun pergi meninggalkan Yunxi dengan rasa malu tentunya.
Chef merasa bibi telah gagal melakukannya, ia lalu menyuruh Sheng maju. Sheng pura-pura bilang kalau ia sedang sakit perut.
Ibu Junhao yang sedari tadi melihat kini merasa yakin kalau Yunxi baik-baik saja dan malah bilang ke Junhao kalau Bibi Fengjiao lah yang bermasalah, Junhao tertawa mendengar perkataan ibunya.
Dawei ternyata tengah menunggu Junhao di luar Motel Guan Mei , ia ingin pergi bersama Junhao. Junhao lalu tanya apa Dawei mau tahu kenapa dia menerimanya, Dawei hanya bilang kalau ia yakin Junhao akan melakukan yang terbaik. Dawei bilang kalau ia sudah berhenti kerja di Senwell karena terasa aneh tanpa Junhao disana, ia minta Junhao juga mendoakannya agar sukses di hari pertamanya bekerja di tempat lain sekarang ini.
Junhao merasa kaget namun akhirnya ia menaikkan tangannya dan mengepalkannya, “Lakukan yang terbaik” Dawei menerima tangan Junhao dan menjabatnya dengan erat.
Tian yu lalu datang untuk memberikannya jimat keberuntungan. Junhao bilang kali ini ia butuh Tian Yu sebagai mercusuar. Dawei tak ingin menganggu namun ia bilang kalau mereka harus pergi agar tak terlambat. Junhao pun segera pergi dan lupa mengambil jimatnya dari Tian Yu, Tian yu panik dan segera mengejar Junhao.
Junhao terlihat menunggu seorang diri, tak lama beberapa rombongan pria berjalan masuk untuk menemuinya. Junhao berdiri menyambut seseorang yang disebut GM Yuan yang tak lain adalah pria dengan gaya yang aneh dan sombong. Ia tak membalas uluran tangan Junhao yang ingin menjabat tangannya
“Jika bukan karena pandangan kita yang berbeda mungkin kita bisa menjadi teman baik” ucapnya sambil menghirup Shisa.
Junhao berusaha menyapanya dengan ramah, GM Yuan menyuruhnya duduk. Junhao menyerahkan catatan yang dikumpulkannya semalam dan minta agar itu dibaca dengan teliti. Junhao bilang kalau masalah yang dihadapi Hotel besar seperti Anne Marie hampir sama dengan apa yang dihadapi Senwell mereka perlu restrukturisasi dari dalam terlebih dahulu. GM Yuan masih dengan santai menghembuskan asap Shisha nya
Sementara itu, Tian yu berhasil masuk ke dalam hotel. GM Yuan tampaknya tak begitu terkesan, “Hanya satu malam dan kau berhasil menggali semua kelemahan Hotel Anne Marie, kudengar kau menggunakan otakmu yang hebat itu untuk menuliskan semua informasi penting kami dan sengaja menghapusnya dalam satu malam”
Junhao tertegun mendengarnya. GM Yuan  menghina Junhao yang akhirnya bisa terkalahkan juga. GM Yuan dengan santai dan menyebalkan menyampaikan maksudnya yang sebenarnya, ia bilang kalau mereka sebenarnya tak butuh Direktur Pengembangan yang baru dan berterima kasih atas saran dari Junhao tadi. Junhao berusaha tenang dan tanya sejak kapan Hotel mereka bekerjasama dengan baik dengan Senwell. “Bukankah dengan melakukan kau ingin seseorang melihatku tersdudut ke jalan buntu? Xu Ziqian salah satu dari sedikit orang yang tahu tentang aku yang menghancurkan informasi. Tolong katakan padanya jika ia berharap melihatku jatuh sepertinya ia akan berhasil”
GM Yuan hanya tertawa, tak lama Ziqian muncul dan bertepuk tangan atas kejelian Junhao melihat situasi. Ziqian ikut bergabung untuk mengolok-olok Junhao. 
Tian yu akhirnya melihat mereka dan mendengarkan secara sembunyi-sembunyi.
GM Yuan memberitahu kalau sekarang Senwell dan Hotel Anne Marie telah bergabung dalam satu payung. Junhao sangat marah saat tahu kalau Ziqian ternyata menjual saham bagiannya pada Hotel Anne Marie. “Aku hanya menjualnya pada pemilik harga tertinggi, setelah kontrak ditandatangai semuanya akan diurus” ucap Ziqian santai.
“Jika kau mau mencari pekerjaan dengan mudah sebaiknya kau memohon pada GM Yuan sekarang” 
Tian yu turut terdiam mendengar perkataan yang keluar dari mulut Ziqian.
“Senwell hanya akan menjadi bagian dari sejarah sekarang” tambahnya lagi.
Junhao berteriak marah pada Ziqian yang dinilai sungguh keterlaluan. Tian yu segera menghampiri dan membawa Junhao segera pergi dari sana. GM Yuan melarang anak buahnya mengejar Junhao dan meminta mereka untuk menikmati minuman saja. Sementara Ziqian terus menatapi kepergian Tian Yu dan Junhao.
Junhao heran kenapa Tian Yu ada disana, Tian yu bilang kalau ia lupa memberikan jimatnya, ia sungguh tak menyangka kalau semua ini adalah rencana dari Ziqian.
Junhao bilang kalau setelah pencarian kerja beberapa hari ini ia merasa sadar kalau dulu pasti telah banyak menghina banyak orang.
“Akhirnya kau sadar, tapi kau malah memutuskan datang kesini”
Junhao bilang kalau awalnya ia juga merasa ragu namun ia ingat ucapan Tian yu meskipun kesempatan untuk sukses sangat tipis tapi harus tetap dicoba. Tian yu tersenyum dan bilang kalau ia juga mengatakan itu dulu pada Dang Ou. 

Junhao sekarang sangat yakin kalau dirinya sudah banyak terpengaruh oleh Tian yu, “Apa kau lupa? Aku kan mercusuarmu, aku akan mencarimu dan kapanpun kau sedih aku akan menjadi obat penenangmu”
Junhao senang karena Tian Yu bisa meredakan amarahnya, Tian Yu mengingatkan kalau mercusuar hanya bertanggungjawab untuk membahagiakannya dan sisanya terserah pada Junhao.
Yunxi tak sengaja menemukan surat cerainya ketika sedang mencari sesuatu di lemari. Yunxi tak bisa percaya dan histeris memanggil ibu dan Junhao. Ibu Junhao datang, Yunxi tanya dengan panik kapan ia dan Junhai bercerai dan meminta penjelasan dari ibu.

Ibu membawa Yunxi duduk dan menceritakan kejadian yang sebenarnya, Yunxi bingung kenapa ia menandatangani surat itu, ia lalu teringat Tian yu, “itu pasti Tian Yu” ucap Yunxi dengan nada marah, ia menuduh Tian Yu yang memalsukan tandatangannya. Ibu sudah bilang tidak namun Yunxi sama sekali tak peduli dan dengan penuh emosi bergegas mencari Tian Yu.
Yunxi lalu menghampiri Tian Yu yang sedang asik berbicara di luar dengan Junhai dan seluruh pegawai Guan Mei. Yunxi langsung mencerca Tian yu dengan berbagai tuduhan. Junhao bilang kalau Tian Yu bahkan tak pernah melihat surat itu. 
Yunxi minta Junhao tak ikut campur dan berniat menarik Tian Yu ke kantor polisi. Junhao melindungi Tian yu, Yunxi semakin kesal dengan sikap Junhao dan menarik paksa tangan Tian Yu, ia menggigit tangan Junhao yang terus memisahkan ia dan Tian Yu, Tian Yu kaget dan memeriksa tangan Junhao seketika itu juga Yunxi mendorong Tian yu hingga jatuh dan menyebutnya sebagai penipu.
Ibu Junhao tak tahan lagi, ia maju dan segera menampar wajah Yunxi untuk menyuruhnya tenang, semua melihat hal itu dengan kaget. Begitu juga dengan Yunxi yang langsung ketakutan dan meminta maaf pada ibu, ibu bilang dengan lembut kalau ia tak marah dengan Yunxi dan segera mengajaknya masuk ke kamar.
Setelahnya Junhao segera menelfon Dr. Zhong dan berkata hendak membawa Yunxi periksa disana, Yunxi masih mendengar hal itu ia segera berlari menghampiri Junhao dan melempar Hp Junhao.
“Aku baik-baik saja, aku tak sakit, bu...tolong bilang ke Junhao kalau aku tak sakit aku akan jadi anak baik, aku tak mau ke dokter, aku tak mau...” Yunxi terus berteriak histeris dan tiba-tiba ia jatuh pingsan, Junhao membopong tubuhnya dan hendak membawanya ke Dr. Zhong. Sementara Tian yu terlihat Syok melihat kondisi Yunxi, ia lalu menatap surat cerai yang terjatuh itu.

Ming Han menemui Ziqian di kantornya yang terlihat malah santai bermain golf. Ming Han tanya kebenaran soal Ziqian yang akan menjual sahamnya pada Hotel Anne Marie. 
Ziqian memuji kehebatan Ming Han mendapat informasi. Ming Han tak setuju atas tindakan Ziqian. Ziqian bilang kalau ia tak ahli di bidang manajemen dan lebih baik ia menyerahkan pekerja Senwell ke pihak yang lebih berpengalaman daripada menderita karenanya. Ming Han menghentikan permainan Ziqian ia minta Ziqian tak membawa-bawa urusan Senwell dalam rencana balas dendamnya pada keluarga Shan.
 “Tapi karena Senwell lah hidupku menderita” ucap Ziqian.Ming Han bilang kalau tindakan Ziqian akan menghancurkan Senwell. 
“Selamat kau akhrinya mengerti, tapi apa yang bisa kau lakukan? Aku memegang posisi paling tinggi dibanding dirimu kau pikir apa yang bisa kau lakukan?” tambah Ziqian
Ming Han mendelik kesal namun ia tak punya kata-kata untuk membalasnya, akhirnya ia mengakui kalau ia membantu Ziqian karena ada keinginan tertentu dan ia memohon agar Senwell tidak dicelakai oleh Ziqian. “Dan kalau aku tak setuju apa kau mau berlutut padaku?” 

Ming Han tak punya pilihan lain untuk mempertahankan Senwell ia pun rela berlutut di hadapan Ziqian, “Selama kau menganggukkan kepalamu aku akan melakukan apapun, tapi jangan biarkan kerja keras ayah kita selama 30 tahun terbuang sia-sia”
“Aku pikir orang yang kerja keras demi Senwell hanyalah Shan Junhao aku tak percaya kau juga melakukannya” Ziqian menyuruh Ming Han melepaskan semuanya karena dia bukan Ziqian yang dulu yang bisa merasakan kepedihan dan kemarahan yang ia punya dan meminta Ming Han menerima kenyataan kalau Senwell akan menjadi satu bagian dengan Hotel Anne Marie. 

Ming Han berdiri dan dengan kesal mengacungkan jarinya ke arah Ziqian. Ziqian lalu menatap semua piagam penghargaan milik Senwell dan menghancurkan semuanya.

Ziqian lalu mengajak Flush untuk minum bersamanya merayakan sesuatu. Flush tanya apa yang mereka rayakan, “kau terlihat seperti orang yang kehilangan seluruh dunia." 
Ziqian meneguk seluruh minumannya dan bilang bukan hal yang mudah baginya menjadi menjabat sebagai pimpinan yang selalu diperebutkan posisinya oleh Ming Han dan Junhao dulu.Flush bilang kalau Ziqian tak pernah mau peduli dengan hal seperti itu dan merasa Ziqian pasti sangat membenci posisinya sekarang. 
Ziqian menolak diceramahi,Flush  bilang ia melakukannya sebagai seorang kakak, ia juga merasa tak setuju Ziqian menjual bagiannya ke Hotel Anne Marie karena GM Yuan itu punya hubungan dengan dunia hitam yang takutnya akan menghancurkan senwell.
“Cukup “ ucap Ziqian sambil minum kembali
Flush kembali menambahkan dan kali ini Ziqian kembali berkata cukup dengan keras. 
Flush terdiam, Ziqian kini berdiri dengan penuh amarah
“Apalagi sekarang? Aku punya Zhang Ming Han yang membuatku jengkel di Senwell kau sama saja seperti dia sekarang!”
Ziqian kembali bilang,”Karena kalian sama-sama sependapat kenapa tidak kalian berdua disumpah menjadi saudara!”
Flush menarik lengan Ziqian yang hendak pergi, ia merasa kalau Ziqian sekarang sudah berubah dan juga jadi lebih cepat marah. 

Ziqian tiba-tiba memukul wajah Flushdengan keras. “Aku telah mentarktirmu minum dan mengosongkan seluruh tempat tak bisakah kau hanya tersenyum unutkku!” bentak Ziqian. 
Flush kembali mendekat, “Aku menganggapmu sebagai saudara itulah kenapa aku mengingatkanmu tak peduli seberapa keras kau memukulku tapi apakah itu bisa merubahmu untuk tersenyum kembali?” Ziqian menatapnya dengan bengis.
“Kau telah kehilangan prinsipmu dan kau ingin aku memberimu semangat? Aku sungguh kasihan padamu” 

Ziqian kembali memukulnya hingga terjatuh dan berteriak mengusirnya. Si pria kembali berdiri di hadapan Ziqian, Ziqian mencengkram kerahnya lagi dan menatap wajahnya dengan kesal, amarahnya kembali muncul namun ia hanya berteriak dan pergi lari meninggalkannya.
Ziqian berjalan sempoyongan dan melempar jas nya jauh-jauh, ia bahkan  menghentakkan tangan seorang gadis kecil yang menawarinya bunga.
 ia kaget melihat anak itu terjatuh dan meminta maaf. Ziqian menawarkan seluruh uangnya asalkan gadis kecil itu mau tersenyum dan memberinya semangat, Ziqian terus memaksa sambil mengguncang-guncang tubuh anak kecil itu hingga membuat takut anak tadi. Anak itu pun segera bergegas lari meninggalkan Ziqian.
“Apa begitu sulit untuk mengucapkan selamat! Kau mau uang kan?!” teriak Ziqian sambli melempar uangnya. Dan ia pun terpeleset dan terjatuh di atas rumput. 
Ziqian tersenyum menertawakan kekalahannya ia lalu melihat bunga mawar kesukaan Yunxi tergeletak di sampingnya dan memungut bunga tersebut. 
Ziqian kembali menertawakan dirinya, ia tak beranjak meski diguyur hujan dan berteriak tak ada seorang pun yang peduli meski ia menghilang, “Xu Ziqian, bagaimanapun kau masih tetap sendiri” 
Ziqian tetap tak beranjak dari tempatnya sambil tetap memegang bunga mawar itu.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.