SINOPSIS

Tuesday, 17 September 2013

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 28

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^


The Prince Who Turns Into a Frog Eps  28
Ibu dengan cemas tanya ke Junhao apa kata dokter tentang kondisi aneh Yunxi. Junhao bilang Yunxi masih belum mampu memulihkan diri dari trauma masa kecilnya yang ditinggal keluarganya.
ternyata Yunxi diam-diam berada di atas tangga mendengarkan itu semua. 
Junhao melanjutkan penjelasan dokter, kondisi mental Yunxi yang sekarang dipicu dari kegagalan pernikahan itu hingga membuatnya takut akan dibuang dari keluarga Junhao. Junhao juga menyarankan agar Yunxi sering diperiksa dokter.
Keesokan paginya, suasana rumah kembali heboh, Tian Yu berteriak kepada ibunya karena kesal air keran mati saat ia sedang menyikat gigi, Tian Yu bicara dengan mulut penuh busa. 
Tak lama Zhengzhe ikut mengadu kalau listrik mereka juga mati. Jinzhi menyalahkan tetangganya yang ia tuduh lupa membayarkan rekening listrik.  
Tian Yu meminta Jinzhi tak lagi menempel listrik pada tetangganya, Jinzhi dengan enteng bilang akan mencatatnya nantti.
Zhengzhe beralih ke makanan, ia protes hanya ada asinan di atas meja dan tanya mana telur untuknya. Jinzhi langsung sewot dan mengingatkan kalau mereka punya tambahan 3 orang dirumah mereka hingga mereka harus berhemat. 
Tian Yu tak berdaya dan hanya mengelap busa di wajahnya, ia lalu bilang kalau seperti ini mereka hanya akan membuat Junhao merasa tak berguna dan takutnya ia akan pergi meninggalkan Guan Mei. 
Zhengzhe setuju, mereka harus membuat seolah-olah keberadaan Junhao penting disana, Tian Yu segera pergi keluar untuk menyusun rencana dengan yang lain.
“Kalau Junhao percaya pada mereka itu artinya dia sudah bodoh” ucap Jinzhi pada Zhengzhe.
Zhengzhe : “Apa sama sepertiku?”
Jinzhi : “hah...tidak kau itu semakin pintar” Jinzhi lalu mengajak putranya itu makan.
Tian yu dan keempat pegawai Guan Mei (termasuk Lixin) berembuk. Chef dan yang lain setuju pada rencana Tian Yu, Sheng menyarankan agar mereka pura-pura jadi orang bodoh agar Junhao bisa memarahi mereka. Sepertinya yang lain merasa itu bukan ide buruk.
“kau tak perlu bersikap bodoh, jadi saja dirimu yang biasa oke” pesan Bibi Fengjiao pada Sheng yang sekaligus berarti kalau Sheng itu sudah bego dari sononya, haha...
Junhao datang, mereka semua bubar dan pura-pura melakukan berbagai kegiatan. Junhao jalan ke mereka seperti biasa, tiba-tiba sapu Sheng mengenai kakinya, Sheng yang tentunya sedang pura-pura minta maaf dan bilang kalau ia tak lihat Junhao, ia bahkan pura-pura tak bisa memegang sapunya dengan benar hingga jatuh.
Lanjut kke bibi Fengjiao yang seolah-olah memukul lalat hingga terjatuh. Junhao merasa heran melihat tingkah mereka di pagi ini. 
Tian Yu dan Chef pura-pura mengobrol yang tak penting sementara Lixin sungguh mengecewakan, ia hanya pura-pura sibuk melihat wajahnya yang berjerawat di cermin. Bibi dan yang lain melihat sekilas pada akting Lixin yang mengecewakan lalu kembali melanjutkan aktingnya.
“Kalian semua bisa berhenti berpura-pura, aku sudah tau apa yang kalian lakukan” ucap Junhao.
Semua terlihat kecewa, Tian Yu bilang mereka hanya khawatir pada Junhao, Junhao paham namun ia tetap minta agar semua berlaku seperti biasa saja padanya.

Tuan Tang datang meminta saran dari Junhao, yang lain langsung mendekat karena penasaran. Tuan Tang menunjukkan sebuah koran dengan artikel yang berjudul ”Desa Guan Mei adalah tempat terbaik untuk melihat bintang jatuh”
Perbincangan dilanjutkan di dalam, Tuan Tang ingin agar kesempatan ini mereka manfaatkan untuk membuat tur. Junhao memuji pemikiran Tuan Tang yang semakin berkembang
Bibi fengjiao meninggikan Dawei yang punya koneksi ke media dan dengan bantuan media diharapkan bisnis mereka bisa meledak.
Tian yu mengusulkan untuk menempel poster dan akan minta bantuan Inspektur Li untuk membantu. 
Chef akan membantu dalam urusan menyiapkan hidangan untuk piknik. Sheng bilang akan menggunakan lampu pohon natal mereka untuk menghias gedung. 
Dan yang terakhir Lixin bilang akan meminta agen perjalanan untuk merencanakan tur untuk melihat meteor tersebut. 

Tuan Tang mendukung seluruh ide karyawannya, mereka kembali sibuk merencanakan ini itu tanpa sadar telah membuat Junhao merasa kagum sekaligus sedih karena merasa Guan Mei sekarang tak butuh dirinya lagi sekarang.
Perhitungan biaya mulai dilakukan oleh Lixin namun masalah terbesar adalah mereka tak punya biaya untuk melakukan semua rencana. Tuan Tang mulai berfikir, mereka sekarang tak lagi punya hutang dengan begitu mereka bisa meminjam lagi ke bank untuk renovasi dapur dan membeli AC yang baru. 
Tuan Tang minta pendapat Junhao tentang hal itu, semua langsung mendekat ke Junhao menunggu jawaban.
Junhao merasa itu sedikit berisiko tapi jika bisa dimanfaatkan dengan baik maka ini adalah kesempatan baik bagi mereka. 
Tuan Tang merasa senang karena Junhao juga merasa ini kesempatan baik. Sheng ingin mengutarakan ide yang ia punya begitu juga dengan yang lain. Tian yu memberi isyarat agar mereka semua diam, ia melihat Junhao terus termenung terdiam, ia lalu tanya apa yang sedang Junhao pikirkan. Junhao tersadar dari lamunan dan bilang tak ada apa-apa.
“Senang rasanya melihat semua terlibat pada hal yang sama” ucap Junhao
“Benarkah? Aku ragu” tanya Tian Yu tak percaya. “Apa kau berencana untuk pergi karena kau tak mau menjadi beban bagi kami?”
“Apa yang kau bicarakan” elak Junhao dengan senyuman.
Ibu tiba-tiba muncul berteriak pada Junhao kalau Yunxi hilang, Junhao terlonjak kaget.
Yunxi ternyata pergi ke rumah lama Junhao yang telah disita. Yunxi merasa bingung melihat stempel penyitaan di depan pintu rumah itu. ia pun kembali pergi karena tak mendapati siapapun disana.
Dalam jalannya Yunxi merasa kalau ia telah ditinggalkan dan tak ada siapapun yang menginginkan dirinya. 
Seorang penjual kincir angin memanggil-manggil orang untuk membeli mainannya. Yunxi langsung tertarik untuk mendekat, mainan tersebut mengingatkannya kembali pada masa kecilnya dengan Ziqian, Yunxi tersenyum memandangi kincir angin yang berputar itu.
Setelahnya Yunxi berjalan kembali dengan setengah melamun sambil memegang kincir angin itu, 2 orang siswi SMU juga berjalan ke arahnya. 
Yunxi yang sedang melamun tak sengaja menyenggol lengan salah satu siswi yang tengah sibuk memamerkan Hp pada temannya, Hp itu terjatuh namun Yunxi tetap jalan seperti tak ada yang terjadi. 
Hal itu membuat siswi itu marah dan memanggil untuk menghentikan Yunxi, ia menarik lengan Yunxi dengan kasar dan menuntut ganti rugi, mainan kincir Yunxi juga ia buang hingga hancur berantakan. 
Yunxi tersentak berusaha menggapai mainannya yang hancur namun mainan itu malah dinjak-injak oleh siswi tersebut. Yunxi memungutnya dan menangis melihat kondisi mainan tersebut, kedua siswi itu masih tak berhenti dan justru mencemooh Yunxi yang bermain seperti anak kecil, Yunxi menangis ketakutan, keduanya lalu meminta harta yang dikenakan Yunxi, mereka mulai menggerayangi perhiasan yang dipakai Yunxi.
Ziqian menerima telfon yang membuatnya kaget, Yunxi menelfon meminta pertolongan Ziqian untuk menemuinya di kantor polisi karena ulah siswi SMU tadi. Yunxi terlihat duduk menyudut ketakutan sambil memegangi tas nya. Ziqian tentu saja akan melakukannya.

Ziqian membawa Yunxi yang telah ia jemput dari kantor polisi ke rumahnya. Ziqian mendudukkan Yunxi yang masih terlihat gemetar ketakutan di kursi. Yunxi segera mengambil bantal dan duduk sambil menekuk lutut.
Ziqian memperhatikan sikap Yunxi tersebut, hal itu membuatnya kembali teringat pada peristiwa di kantor polisi
Flashback: 
Ziqian sangat marah dan tanya dimana orang yang berani mengeroyok Yunxi. Polisi memintanya untuk tenang.Ternyata yang mengalami luka parah dari insiden tersebut justru kedua siswi SMU tadi, mereka berdua terlihat ketakutan melihat Yunxi saat digiring ke hadapan Ziqian dan Yunxi. Ziqian mendapat keterangan dari polisi kalau Yunxi mersa ketakutan yang berlebihan dan melakukan reaksi yang berlebihan kepada kedua siswi tersebut. End.
Ziqian memakaikan jas nya pada Yunxi, ia menyalahkan Junhao atas apa yang terjadi pada Yunxi.
Ziqian menerima telfon dari Junhao yang menanyakan keberadaan Yunxi karena ia tahu dari kantor polisi kalau Ziqian yang membawa Yunxi pulang. Ziqian tanya dimana Junhao.
Ziqian lalu keluar menemui Junhao di depan rumahnya, Junhao ternyata berdua dengan Tian yu hal itu membuat Ziqian bertambah kesal.
“Aku pikir kau datang sendirian untuk mengambilnya dari sini, tidak kusangka.....apa tak cukup kau melukainya?” ucap Ziqian.
Tian Yu coba bicara namun Ziqian menbentak dan bilang kalau ia sedang bicara pada Junhao, Tian Yu terdiam.
“kau tahu kalau Yunxi sedang sakit, aku ingin membawanya ke rumah dan merawatnya” ucap Junhao
Ziqian bilang kalau itu semua salah Junhao, “Apa kau masih bisa menjaganya? Apa  yang membuatmu merasa bisa membawanya pulang?” Junhao hanya diam
Ziqian tak sabar lagi dan langsung mencengkram kerah Junhao, Tian yu coba melerai
“Bagaimana sebenarnya perasaanmu pada Yunxi? Jangan lupakan janji pernikahanmu, kau janji untuk menjaganya bagaimana kau menangani itu” ucap Ziqian penuh emosi. 
Ibu tiba-tiba juga datang kesana dan mengagetkan yang lain, Ibu bilang ke Ziqian kalau Yunxi dan Junhao sudah bercerai, Yunxi sudah menandatangani surat cerai di hari yang sama mereka menikah
Ziqian tak percaya, Ibu bersumpah kalau yang dikatakannya itu benar.
Ibu : “Apa kau pikir aku akan bohong kepadamu?”
Ziqian menatapnya sinis, “kau membohongiku selama 20 tahun, bagaimana aku bisa percaya padamu?”
Ucapan Ziqian membuat ibu Junhao merasa tertohok. Ziqian tak mau mendengar apa-apa lagi dari mereka dan segera masuk ke dalam rumah.
Ziqian mendekat duduk disamping Yunxi yang tengah tertidur.
“Bagaimana perasaanmu ketika kau menandatangani surat perceraian itu? kau pasti merasa putus asa?” ucapnya sambil memandangi Yunxi.

Tiba-tiba Yunxi terbangun, Yunxi berkata ingin pulang ke rumah karena sudah terlalu lama berada di luar. Ziqian segera melarang dan minta Yunxi untuk tinggal disana. Yunxi malah khawatir pada Junhao dan Ibu dan tanya apa mereka juga boleh ikut tinggal disana.

Ziqian tentu berkata tidak, Yunxi langsung cemberut. Melihat itu Ziqian lalu mengeluarkan sekotak permen dihadapan Yunxi sama persis seperti yang sering ia lakukan ketika Yunxi bersedih. Wajah Yunxi berubah gembira dengan segera ia langsung mencomot permen tersebut ke mulutnya.
“kau tahu kenapa aku suka makan ini?” ucap Yunxi, Ziqian menggeleng.
Yunxi bilang kalau dulu ia selalu menangis setiap kali di Bully dan ketika ia menangis Ziqian sering memberinya permen. Ziqian merasa tersentuh pada alasan itu yang bahakan ia sendiri tidak mengingatnya.
Semnetara itu Senwell tengah kedatangan tamu yang tak lain adalag GM Yuan dari Hotel Anne Marie. Petugas memberitahu kalau GM Yuan tak bisa memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk Senwell namun GM Yuan tak pedulid an malah memarahi si petugas dengan alasan tamu selalu benar.

GM Yuan masuk ke Senwell seolah-olah ia seorang bintang disana, ia bahkan menguji Resepsionis untuk tahu siapa dirinya namun kedua resepsionis itu sama sekali tak kenal dengannya. 

Tak lama Zhang Minghan muncul dan minta maaf atas sikap Resepsionis mereka sambil memperkenalkan GM Yuan kepada kedua pegawainya itu. Zhang Minghan menambahkan pada GM Yuan kalau Resepsionis mereka hanya kenal pada GM dari 5 Hotel terbesar saja dan sepertinya Hotel Anne marie tidak termasuk di dalamnya. 
Hal itu jelas sindiran bagi GM Yuan, ia menyikapi dengan tenang dan mengingatkan Minghan kalau Ziqian sudah setuju untuk membiarkan Anne Marie untuk mengelola Senwell.
Merasa GM Yuan mulai banyak bicara Minghan lalu mengusir kedua resepsionisnya, GM Yuan heran kenapa hal seperit itu masih saja dirahasiakan oleh Minghan dari para pegawai.
“Senwell adalah kerja keras dari generasi ke generasi, aku takkan membiarkan Ziqian mengkhianati Senwell, apa itu jelas bagimu?” ungkap Ziqian sambil ingin memegang pundak GM Yuan.
GM Yuan mundur tak mau dipegang. Minghan secara tegas mengusir GM Yuan dari Hotel.
GM Yuan meledek Minghan dengan pura-pura ketakutan, kemudian ia balik menegaskan jika nanti mereka berhasil mengambil kendali di Senwell maka Minghan akan menyesali kebodohannya saat ini. GM Yuan tetap melenggang masuk ke dalam dengan santainya sementara Minghan memandang kesal padanya.
Ziqian melihat Yunxi hendak keluar dengan membawa tas besarnya. Ziqian segera menghadang Yunxi. Yunxi tetap ingin pulang ke rumah Junhao dan Ibu.
“Mereka takkan kembali” ucap Ziqian, Yunxi kaget dan tanya apa mereka tak menginginkannya lagi. hal itu membuat Yunxi mulai panik kalau-kalau ia ditinggalkan oleh Junhao dan ibu.
“Aku tahu alasannya selama ini kita bersantai disini tanpa mereka, pasti karena itu ibu marah, ibu maafkan aku...aku takkan melakukannya lagi..” ucap Yunxi semakin histeris.

Ziqian minta Yunxi berhenti menyalahkan dirinya, Yunxi minta tolong Ziqian untuk mengantarkannya ke Junhao, Ziqian malas mendengar hal itu lagi karena selama ini selalu saja Junhao yang dikhawatirkan Yunxi. Yunxi terus merengek pada Ziqian tanpa sadar perubahan wajah Ziqian, hal itu membuat Ziqian akhirnya emosi dan menghardik Yunxi.
“Apa tak ada orang lain dihatimu selain Shan Junhao? Dia tak mencintaimu dan tak peduli lagi padamu apa kau mengerti!” ucap Ziqian dengan nada keras hingga membuat Yunxi ketakutan dan mundur menghindar.
Ziqian dengan marahnya tetap saja bicara, “Kenapa kau masih memikirkannya? Kenapa kau begitu cinta padanya!?”
Yunxi menunduk menutup kupingnya tak mau lagi mendengar ucapan kejam Ziqian padanya. Melihat Yunxi menangis seperti itu Ziqian akhirnya tersadar, Ziqian duduk mencoba menyentuh lengan Yunxi, Yunxi menepis lengan Ziqian.
“Maaf aku tak bermaksud bicara keras padamu” ucap Ziqian
Yunxi malah mencoba bertanya lagi dengan pelan apakah mereka bisa mencari Junhao. Ziqian mendelik namun akhirnya ia luluh dan mengangguk perlahan mengiyakan.
Junhao dan Sheng tengah sibuk menempelkan lampu kecil  kerlap-kerlip sebagai hiasan depan. Tian Yu datang dan tanya apa mereka sudah selesai, Sheng langsung mengatakan iya dan menyuruh Junhao untuk pergi saja mengingat Tian Yu pasti ingin berdua dengan Junhao. Sheng pun tersenyum melihat Tian Yu mengapit Junhao pergi. Sheng baru sadar kalau ia tak punya tangga untuk turun nanti.
Junhao bilang kalau ia sudah melihat tulisan yang dimuat oleh teman Dawei mengenai Guan Mei dan yakin kalau nanti pasti akan banyak tamu yang datang ke tempat mereka. Tian Yu juga ingin melihat Bintang Jatuh itu dan mengajak Junhao sekalian berkencan. Junhao melepas lengannya yang diapit Tian yu dan bilang kalau Tian Yu itu tipe yang sangat aktif.
Tian yu tersenyum dan bilang kalau dulu Dang Ou pernah berkata seharusnya prialah yang memulai duluan tapi karena Junhao tak berbuat apapun maka Tian Yu yang tak sabar terpaksa harus memulai duluan. 
Junhao berkata akan menyelesaikannya kalau begitu, Ia pun berteriak kencang meminta Tian Yu untuk mau melihat Bintang jatuh dengannya, Junhao menunggu jawaban Tian yu.
Hal itu membuat Tian Yu kaget karena ingat Junhao dulu juga pernah melakukan itu saat menjadi Dang Ou dan mengajak pergi berkencan sebelum akhirnya pergi meninggalkannya. 
Tian Yu tertegun, Junhao menoleh ke Tian Yu karena tak kunjung mendapat jawaban, Tian Yu tersadar dan membalas dengan teriakan juga untuk mengiyakan tawaran itu, namun setelahnya wajah Tian Yu tampak cemas mungkin berfikir akankah hal yang sama kan terulang lagi. Junhao kembali mengagetkan Tian Yu yang kembali termenung, Tian Yu kembali berkata oke pada ajakan Junhao itu.
Ziqian tiba di Guan Mei, ketiga pegawai Guan Mei yang tengah sibuk menata bagian depan terkejut saat melihatnya. Mereka mulai berbisik satu sama lain, Chef khawatir kalau kedatangan Ziqian kesini adalah untuk melakukan hal ekstrim pada Junhao. “Tapi dia juga pernah membantu Guan Mei mungkin dia mengintai sesuatu” ucap Bibi
“kalau begitu ayo kita tanya saja dia” ucap Sheng.
Mereka bergerak bersamaa mendekati Ziqian, Chef mulai bicara ia bilang ingin mengklarifikasi sesuatu pada Ziqian, “Ini akan menentukan sikap kami padamu di masa depan”  tambah bibi. 

Ziqian mempersilahkan mereka.
“Bagaimana kami harus menyuratimu?” ucap Sheng tiba-tiba kembali keluar begonya. Bibi dan Chef berpaling menatapnya kesal dan menyuruhnya tutup mulut.
“Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan sebenarnya, perselisihan antara aku dan Junhao adalah masalah pribadi jangan terpengaruh” Ziqian menambahkan kalau ia punya banyak kenangan indah disana dan ingin untuk tetap mengenangnya. Mereka jadi merasa tak enak pada Ziqian.

Tuan Tang lalu keluar dan menyapa Ziqian serta menanyakan maksud kedatangannya. Yunxi memberi aba-aba pada pelayannya untuk membantu Yunxi keluar dari mobil. Yunxi menatap asing pada tempat itu, satu-satunya yang membuat dia keluar karena melihat Ziqian disana. Ia pun keluar mendekat ke Ziqian.
Bibi berkata kalau Yunxi terlihat lebih baik sekarang, Tuan Tang bertanya apa Ziqian ingin memulangkan Yunxi kembali pada  mereka, Ziqian lalu tanya dimana Junhao.
Tak lama Junhao dan Tian yu datang, Junhao terlihat senang melihat Yunxi telah pulang namun Yunxi justru terlihat takut.
Ziqian mempersilahkan Yunxi kembali kepada Junhao, Yunxi berjalan takut-takut mendekati Junhao.
Junhao merasa senang atas kepulangan Yunxi dan memegang pundaknya, Yunxi malah ketakutan dan menjauhkan diri dari Junhao, hal itu membuat Junhao jadi bingung begitu pun dengan Ziqian.
“Siapa kau?” tanya Yunxi yang ternyata tak mengenali Junhao
“Aku Junhao” ucap Junhao bingung
“kau bukan Junhao” tegas Yunxi yang sukses membuat yang lain merasa bingung melihat sikapnya.
Ibu Junhao lalu keluar dan turut senang menyapa Yunxi, namun reaksi Yunxi masih sama ia juga tak mengenali ibu Junhao.
Yunxi tak mau disentuh oleh mereka yang kini tak dikenalinya, ia menganggap mereka sedang berbohong padanya, Yunxi lari sembunyi di belakang Ziqian sambil bertanya siapa mereka sebenarnya.
“Mereka benar-benar adalah Junhao dan Bibi” ucap Ziqian, Yunxi tetap bilang tidak, ia memohon pada Ziqian untuk diantar pulang ke Junhao dan Ibunya. 
Hal itu membuat Junhao dan yang lain semakin heran melihat sikap Yunxi. Ziqian menyuruh pembantunya membawa Yunxi kembali ke mobil. “Yunxi kau benar tak ingat padaku? Apa kau hanya mengingat Ziqian sekarang?” ucap Ibu Junhao dengan rasa kecewa.
Ziqian mendekat ke Junhao dan mengajaknya bicara berdua.
Setelahnya Ziqian tanya apa Junhao merasa bahagia sekarang, “Aku tak mau melihat Yunxi hidup menderita sementara kau bahagia bersama Tian yu”
“Lalu apa yang kau inginkan?” 
“Tinggalkan desa Guan Mei dan menjauh dari Tian Yu”ucap Ziqian
Junhao berpaling menatap Ziqian
“Jika kau tetap bertahan disini aku akan membuat orang-orang disekitarmu tahu bahwa mereka akan menderita selama kau ada disini” Ziqian menyuruh Junhao melakukannya untuk kebaikan orang Guan Mei dan Tian yu.
“Motel Guan Mei bukanlah hak milik Senwell lagi, kau tak bisa menipu mereka” ucap Junhao
“Benarkah, jika kau bisa menarik hutang itu maka aku dengan mudah bisa menuliskannya lagi” ,Junhao kembali terdiam.
Ziqian menyinggung soal dana yang dihabiskan Guan Mei untuk menyambut minggu penuh bintang jatuh.
“Bayangkan jika semua tempat yang telah dipesan lalu dibatalkan, tidakkah kau merasa cemas?” ancam Ziqian tapi dengan wajah tersenyum. Hal itu tentu menjadi pikiran tersendiri bagi Junhao.
Junhao tak mau melihat Tian Yu bersedih, ia pun mengambil keputusan untuk melakukannya dan menitipkan Yunxi pada Ziqian. Tian Yu melihat mereka dari bawah namun sepertinya tak bisa mendengar.
Minghan ternyata menyuruh anak buahnya untuk terus mematai-matai GM Yuan di kamarnya guna mendapat informasi. Anak buahnya melaporkan melihat kedatangan tamu penting disana. Minghan mengambil teropong yang digunakan untuk mengamati dan melihat sendiri siapa tamu yang datang itu.
Seorang pria muncul di kamar GM Yuan dengan beberapa pengawalnya. Minghan kaget saat melihat pria bernama Ruan Binhu yang tak lain adalah anggota geng mafia Qinghua di Amerika dan Vietnam yangs ering dipanggil Blackjack dan ternyata GM Yuan adalah mantan asisten dari Ruan Binhu. Mereka mendapatkan uang dari pencucian uang dengan mafia lain di Las vegas.
Minghan mencoba mendengarkan percakapan mereka dengan alat penyadap. GM Yuan dan Ruan Binhu tampaknya berencana untuk mengubah Senwell menjadi kasino agar bisa menjalankan bisnis pencucian uangnya. Minghan semakin berang dan bersiap untuk tak membiarkan mereka melakukannya.
Junhao memandu Tian Yu yang ditutup matanya ke balkon, ia pun melepaskan penutup mata Tian Yu. Tian Yu melihat sekelilingnya yang begitu gelap dan heran mengapa ia diajak kesana. 
Junhao memberi aba-aba untuk berbalik. Tian yu berbalik badan dan kaget sekaligus senang melihat tikar yang diatasnya sudah tersedia lilin dan minuman yang membuat suasana lebih romantis. 
Junhao dan Tian Yu duduk disana, Junhao menyerahkan sekuntum mawar putih pada Tian Yu. Tian Yu tanya kenapa Junhao melakukan hal ini, Junhao beralasan sewaktu kaya dulu ia tak pernah melakukannya dan ia harap yang ditampilkannya ini tak terlalu buruk. “Tentu saja tidak, ini sangat luar biasa, ini kencanku yang paling romantis selama ini” ucap Tian Yu.
Junhao menuangkan minuman untuk mereka berdua dan mengajak Tian Yu bersulang. “Aku tak bisa minum, aku ini peminum yang buruk, bisa-bisa aku nanti mengambil keuntungan darimu” ucap Tian yu.
“Tak masalah, aku akan hati-hati nanti” balas Junhao dan mereka pun akhirnya bersulang.
Tian Yu kembali tanya kenapa Junhao tiba-tiba berbuat baik seperti ini, Junhao bilang kalau ia ingin mengajak Tian Yu berkencan, melihat bintang, memberikan bunga dan melihatnya bahagia.
“Kau begitu aneh hari ini, kau bicara begitu banyak bicara rayuan, kau tak seharusnya begitu”
“Kenapa?”
“karena kau tak mengatakannya setiap hari, jika kau menyelesaikannya hari ini aku tak punya kesempatan mendengarkannya lain hari, aku lebih suka kau mengatakannya sedikit-sedikit setiap hari”
Junhao berkata akan melakukannya setiap hari sebagai gantinya Tian Yu harus selalu tersenyum. Tian Yu mengangguk berkata oke. Junhao lalu mendekat dan mencium Tian Yu.
Tian Yu terdiam setelah ciuman itu, Junhao berkata ia mencintai Tian Yu dengan menahan sedih dan mencoba tetap tersenyum, Tian Yu membalas senyuman itu.
Tian yu mulai mabuk dan coba tidur di pelukan Junhao, pada Tian Yu yang mulai tertidur Junhao mengingatkan agar ia selalu bahagia,” Jika pertemuan denganku adalah alasan baginya untuk menangis lebih baik aku tak bertemu dengannya”
“ingatlah kau harus selalu tersenyum, maafkan aku Tian Yu” mata Junhao mulai berkaca-kaca,” Aku tak bermaksud membuatmu mendapat masalah, tolong ingatlah ketika kau bangun besok pagi tolong ingat untuk tersenyum dengan lebih berani” setelahnya Junhao menghelas nafas, seakan merasa berat untuk meninggalkan Tian Yu
Esok paginya, Tian Yu sepertinya bermimpi untuk memberikan satu ciuman pada Junhao, namun saat hendak mencium ia terbangun karena mendengar suara kodok dan benar saja kodok tersebut sudah ada tepat di depan muka Tian Yu. 
Tian Yu terlonjak kaget, ia lalu mempertanyakan dimana Junhao. Tian Yu masuk ke dalam dan berpapasan dengan Tuan Tang yang membawa sebuah surat. Tian Yu lalu tanya dimana Junhao padanya, “Shan Junhao sudah pergi” ucap Tuan Tang.

Tian Yu tak mengerti, Tuan Tang bilang kalau kamar Junhao ditemukan kosong oleh bibi Fengjiao dan hanya menemukan catatan kecil disana. Tian Yu segera membacanya, catatan itu berisi permintaan maaf Junhao karena tak bisa menemani Tian Yu melihat Bintang jatuh dan ia sendiri benar-beanr pergi. 
Tian Yu seperti terhentak ia seakan belum mengerti apa yang terjadi dan berencana untuk keluar mencari Junhao. Tuan Tang menghalangi, “Kita tak tahu kapan mereka pergi bagaimana kita mau mengejarnya tenanglah"
Tian Yu tetap ingin pergi , Tuan Tang mengingatkan kalau mereka tak punya petunjuk untuk mencari Junhao. 
Tian Yu ingat Junhao berbicara aneh semalam setelah bertemu dengan Ziqian, ia merasa ini ada hubungannya dengan Ziqian dan bergegas pergi kesana.
Tian Yu masuk ke Senwell untuk mencari Ziqian, ia kaget saat melihat Ziqian tengah berhadapan dengan Minghan di ruangannya. 
Minghan menghardik Ziqian yang seenaknya menyerahkan Senwell pada GM Yuan yang tak lain adalah kaki tangan dari seorang mafia, Minghan mengingatkan kalau Senwell akan diubah menjadi tempat pencucian uang mereka, seluruh staf akan dipecat dan diganti dengan orang-orang mereka, dan sekarang nasib karyawan mereka ada ditangan Ziqian. 
Ziqian tampak berfikir namun ia kekeuh tidak mau peduli dan tetap akan menandatangani surat penyerahan Senwell besok. Minghan dengan kesal menarik kerah baju Ziqian yang sedang tetap duduk santai, Minghan mengepalkan tinju ingin memukulnya namun Ziqian terlihat menatapnya tak bergeming sedikit pun. 
Minghan menurunkan tinjunya dengan kesal, ia mengancam Ziqian akan mendapat hal buruk darinya jika berani menandatangani surat penyerahan itu. Minghan lalu keluar dengan perasaan marah, Ziqian tampak berfikir di kursinya.
Tian Yu langsung nyelonong masuk menemui Ziqian.
“Apa yang kau katakan pada Junhao semalam? Kenapa ia pergi meninggalkan Guan Mei?”
“Cepat sekali, dia memang tak mau membuang waktu, ya aku ingin dia keluar dari sana” ucap Ziqian tetap santai.
Tian Yu tanya dengan emosi kenapa, “Dia menyebabkan Yunxi sakit, aku takkan membiarkan kalian berdua bahagia”
“Yunxi juga tak mengingatnya lagi, apa dia akan pulih?” Ziqian tetap membenarkan tindakannya. Tian Yu tanya apa ia merasa bahagia karena hanya ada rasa kebencian yang dilihat Tian Yu dalam dirinya. Ziqian terdiam sejenak mendapat pertanyaan itu.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.