The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 29
Tian
Yu masuk ke ruangan Ziqian dan mencoba mengajak berdamai. Ziqian menanggapi
dingin dan berkata akan melupakan semua tentang Tian Yu setelah tanda tangan
kontrak, ia lalu memintanya untuk pergi.
Setelah Tian Yu pergi Ziqian menatap anting di atas meja yang tak lain adalah anting yang pernah dihadiahkan Yunxi ke Tian Yu.
Setelah Tian Yu pergi Ziqian menatap anting di atas meja yang tak lain adalah anting yang pernah dihadiahkan Yunxi ke Tian Yu.
Dawei
bertemu dengan Tian Yu di jalan. Ia melapor belum dapat menemukan keberadaan
Junhao. Tian Yu tanya bagaimana dengan rumahnya, Tian Yu bergegas akan pergi
mencari kesana, Dawei menarik Tian Yu mengingatkan kalau rumah itu sudah
disegel dan Junhao bukanlah orang yang suka mengingat masa lalu.
Tian
Yu marah, “Kalau begitu apakah ia akan melupakanku? Selama masih ada kesempatan
aku harus menemukannya” Tian Yu hendak pergi lagi. Dawei menariknya kembali dan
bilang kalau ia sudah mencari kesana namun tak menemukan Junhao.
Tian Yu merasa lemas dan terduduk, ia hanya ingin melaksanakan janji Junhao melihat bintang jatuh bersama-sama yang hanya tinggal 2 kali lagi. Dawei minta Tian Yu memberi Junhao kesempatan sampai benar-benar merasa yakin untuk tampil di depan mereka.
Tian Yu merasa lemas dan terduduk, ia hanya ingin melaksanakan janji Junhao melihat bintang jatuh bersama-sama yang hanya tinggal 2 kali lagi. Dawei minta Tian Yu memberi Junhao kesempatan sampai benar-benar merasa yakin untuk tampil di depan mereka.
Bibi
Fengjiao, Sheng dan Chef tampak menikmati pemandangan Bintang jatuh di teras
luar Motel Guan Mei. Dibelakang mereka tampak beberapa tamu sangat antusias
menikmati pemandangan itu.
Sheng berkata ia baru pertama kali melihat bintang jatuh, Chef berkata sombong kalau ia sudah pernah melihat hal seperti ini sejak satu dekade lalu. Bibi dan Sheng kagum dan tanya dimana ia melihatnya.
Chef dengan bangga bilang dia melihatnya di televisi, bintang jatuh itu bagaikan juntaian mie yang dimasaknya. Bibi bilang Chef benar-benar tak romantis mengibaratkan Bintang dengan mie.
Sheng berkata ia baru pertama kali melihat bintang jatuh, Chef berkata sombong kalau ia sudah pernah melihat hal seperti ini sejak satu dekade lalu. Bibi dan Sheng kagum dan tanya dimana ia melihatnya.
Chef dengan bangga bilang dia melihatnya di televisi, bintang jatuh itu bagaikan juntaian mie yang dimasaknya. Bibi bilang Chef benar-benar tak romantis mengibaratkan Bintang dengan mie.
Sheng
jadi ikutan, ia juga pernah melihat di TV dan mengibaratkannya dengan...Chef
setuju dan bilang akan lebih baik jika ada bir sekarang.
Tiba-tiba
Tian yu datang dan menghidangkan anggur merah untuk mereka, ia bilang Tuan Tang
yang mentraktir mereka. Bibi dan yang lain masih merasa sedikit bingung.
Tian Yu lalu langsung meneguk habis segelas anggur, Bibi tanya apa ia baik-baik saja. Sheng keceplosan bilang sejak Junhao tak ada Tian Yu mulai berubah, Bibi Fengjiao langsung mengingatkannya untuk diam.
Tian Yu berkata ia baik-baik saja, ia mencoba menanggapi dengan santai namun tetap saja raut wajahnya yang sedih tak bisa berbohong. Bibi dan yang lain pura-pura percaya dan mengajak untuk bersulang namun setelah Tian Yu menjauh Bibi berbisik meragukan kondisi Tian Yu,Chef menyakinkan kalau Tian Yu pasti baik-baik saja.
Tian Yu lalu langsung meneguk habis segelas anggur, Bibi tanya apa ia baik-baik saja. Sheng keceplosan bilang sejak Junhao tak ada Tian Yu mulai berubah, Bibi Fengjiao langsung mengingatkannya untuk diam.
Tian Yu berkata ia baik-baik saja, ia mencoba menanggapi dengan santai namun tetap saja raut wajahnya yang sedih tak bisa berbohong. Bibi dan yang lain pura-pura percaya dan mengajak untuk bersulang namun setelah Tian Yu menjauh Bibi berbisik meragukan kondisi Tian Yu,Chef menyakinkan kalau Tian Yu pasti baik-baik saja.
Tian
Yu melihat ibunya dan Tuan Tang tengah bermesraan, ia awalnya ingin ikut bersulang bersama mereka namun Tian Yu memilih untuk beranjak pergi karena tak mau mengganggu keakraban keduanya.
Lagi-lagi Tian Yu dibuat cemburu melihat keakraban adiknya Zhengzhe yang tengah merayu Lixin dengan memayunginya sambil melihat
bintang jatuh. Lixin bilang bukankah ini belum hujan, Zhengzhe beralasan kalau
hujan bisa turun tiba-tiba saat seperti ini dan itu tidak baik untuk kesehatan
kulit jadi ia akan berjaga-jaga untuk Lixin seperti ini.
Lixin menyuruhnya menutup payungnya dan meyakinkan takkan hujan. Zhengzhe tak habis akal setelah menutup payungnya Zhengzhe menunjukkan bintang jatuh di sana pada Lxin sambil pelan-pelan mengangkat tangannya mencoba merangkul pundak Lixin. Zhengzhe berhasil, Lixin pura-pura tak peduli dan terus menatap bintang, zhengzhe tersenyum bahagia. Tian Yu meneguk minumannya dan kembali menyingkir.
Lixin menyuruhnya menutup payungnya dan meyakinkan takkan hujan. Zhengzhe tak habis akal setelah menutup payungnya Zhengzhe menunjukkan bintang jatuh di sana pada Lxin sambil pelan-pelan mengangkat tangannya mencoba merangkul pundak Lixin. Zhengzhe berhasil, Lixin pura-pura tak peduli dan terus menatap bintang, zhengzhe tersenyum bahagia. Tian Yu meneguk minumannya dan kembali menyingkir.
Tian
Yu duduk sendiri di tempat ia terakhir kali ia bersama denga Junhao. Tian Yu
menikmati minumannya seorang diri. Tiba-tiba ia merasakan seseorang berjalan
mendekat dari belakang kearahnya. Tian Yu merasa senang ia berpaling dan
mengira itu Junhao namun ioa harus kecewa karena yang berdiri dihadapannya
adalah Dawei.
Tian
Yu menyuruh Dawei duduk dan menemaninya minum. Dawei heran melihat Tian Yu yang
terlihat baik-baik saja sejak kepergian Junhao. Tian Yu meyakinkan kalau ia
benar-benar tak apa-apa, Tian Yu menunjukkan sebuah bintang jatuh pada Dawei,
“Tidakkah itu indah, sayang dia melewatkannya, itulah kenapa aku melihat serius
bintang-bintang ini karena aku ingin melihatkan bagian Junhao juga”
Tian Yu minum lagi, Dawei menyuruhnya untuk berhenti minum karena yang ia dengar dari Jinzhi Tian Yu itu tak kuat minum. Tian Yu bilang ia takkan mabuk, Dawei cemas melihat kondisi Tian Yu. Tian Yu bercerita dengan sedih bahwa seharusnya malam ini ia dan Junhao akan melihat bintang jatuh bersama, Junhao sudah berjanji akan mengatakan hal manis padanya tiap hari, setelah itu Tian Yu meneguk minumannya lagi. Dawei kembali menghalangi, Tian Yu tetap akan minum namun ia kesal karena botol minumannya telah kosong, ia lalu melempar botol itu jauh-jauh sambil berteriak marah pada Junhao yang telah meninggalkannya begitu saja. Tian yu berhenti kemudian memangis, Dawei mendekat dan minta Tian Yu untuk berhenti merasa frustasi seperti ini.
Tian Yu minum lagi, Dawei menyuruhnya untuk berhenti minum karena yang ia dengar dari Jinzhi Tian Yu itu tak kuat minum. Tian Yu bilang ia takkan mabuk, Dawei cemas melihat kondisi Tian Yu. Tian Yu bercerita dengan sedih bahwa seharusnya malam ini ia dan Junhao akan melihat bintang jatuh bersama, Junhao sudah berjanji akan mengatakan hal manis padanya tiap hari, setelah itu Tian Yu meneguk minumannya lagi. Dawei kembali menghalangi, Tian Yu tetap akan minum namun ia kesal karena botol minumannya telah kosong, ia lalu melempar botol itu jauh-jauh sambil berteriak marah pada Junhao yang telah meninggalkannya begitu saja. Tian yu berhenti kemudian memangis, Dawei mendekat dan minta Tian Yu untuk berhenti merasa frustasi seperti ini.
Minghan
mengumpulkan beberapa anak buahnya, ia sepertinya merencanakan sesuatu untuk
mencegah Ziqian menjual bagiannya ke Mr. Yuan. Ia minta anak buahnya menyebar
gosip kalau Mr. Yuan dari Anne Marie Hotel adalah seorang gangster yang akan
mengubah Senwell menjadi tempat pencucian uangnya serta memecat banyak pegawai
mereka.
Tujuannya agar para pegawai mengadakan mogok kerja dan memberi tekanan pada Ziqian untuk mencegah penjualan itu sambil mencari dimana kertas kontrak itu berada.
Setelah semua bubar satu orang anak buah melapor pada Minghan kalau ia belum dapat menemukan Junhao. Minghan bilang Junhao ahli dalam bidang managemen dan minta anak buahnya mencari ke semua pekerjaan yang membutuhkan bidang seperti itu.
Tujuannya agar para pegawai mengadakan mogok kerja dan memberi tekanan pada Ziqian untuk mencegah penjualan itu sambil mencari dimana kertas kontrak itu berada.
Setelah semua bubar satu orang anak buah melapor pada Minghan kalau ia belum dapat menemukan Junhao. Minghan bilang Junhao ahli dalam bidang managemen dan minta anak buahnya mencari ke semua pekerjaan yang membutuhkan bidang seperti itu.
Wartawan
kembai ramai berkumpul meliput berita mogok kerja pegawai Senwell karena
penjualan 60% saham Senwell kepada hotel Anne Marie. Tian yu terkejut mendengar
berita itu dari TV rumahnya.
Berita tersebut juga ditayangkan di salah satu toko elektronik dan seorang pegawainya yang ternyata adalah Junhao menyaksikan dengan geram berita itu.
ibu Junhao yang sepertinya juga bekerja disana menyentuh pundaknya dan menyuruhnya berhenti melihat berita itu karena sekarang tak ada hubungannya lagi dengan mereka.
Berita tersebut juga ditayangkan di salah satu toko elektronik dan seorang pegawainya yang ternyata adalah Junhao menyaksikan dengan geram berita itu.
ibu Junhao yang sepertinya juga bekerja disana menyentuh pundaknya dan menyuruhnya berhenti melihat berita itu karena sekarang tak ada hubungannya lagi dengan mereka.
Junhao
menolak baginya Senwell adalah hati dan jiwa ayahnya dan pegawai yang telah
lama bekerja akan kehilangan pekerjaannya tentu mereka harus peduli. Ibu tak
peduli ia mengingatkan Junhao kini telah mendapat posisi sebagai manajer
custumer service dan jangan mencampuri urusan Senwell lagi.
Ibu
meninggalkan Junhao namun di salah satu rak ia menangis dan meminta maaf pada
almarhum suaminya karena telah menghancurkan Senwell.
Junhao
melihat bagaimana ibunya menangis karena merasa hancur melihat nasib Senwell
kini, Tiba-tiba Minghan muncul di depan ibu, Junhao melihat dengan ekspresi
waspada.
Mereka
berdua akhirnya bicara, “Akhirnya kau menemukanku” ucap Junhao duluan.Junhao
lalu menanyakan apa maksud kedatangan Minghan. Ibu muncul dengan wajah khawatir
dan meminta Minghan untuk tak menganggu kehidupan mereka lagi. “Aku bukan
datang untuk membuat masalah, aku minta maaf karena mengubah Ziqian menjadi
monster mengerikan seperti itu, tapi aku takkan minta maaf untuk membongkar
kenyataan dibalik ledakan itu” Junhao dan ibu bersiap menunggu apa yang akan
diucapkan Minghan lagi.
Minghan menghela nafas, mau tak mau akhirnya ia menundukkan kepalanya dihadapan Junhao, sesuatu yang seharusnya tak mungkin ia lakukan. Minghan minta pertolongan pada Junhao, ia bilang Ziqian akan bertemu secara pribadi dengan Mr. Yuan untuk menandatangani dokumen, ia minta kerja sama Junhao untuk mencegah itu terjadi. Junhao kaget dan tampak berfikir.
Minghan menghela nafas, mau tak mau akhirnya ia menundukkan kepalanya dihadapan Junhao, sesuatu yang seharusnya tak mungkin ia lakukan. Minghan minta pertolongan pada Junhao, ia bilang Ziqian akan bertemu secara pribadi dengan Mr. Yuan untuk menandatangani dokumen, ia minta kerja sama Junhao untuk mencegah itu terjadi. Junhao kaget dan tampak berfikir.
Ziqian
berdiri di belakang mobilnya sambil menatap dokumen yang akan ia tanda tangani
besok. Supirnya melapor kalau kopernya sudah dimasukkan ke bagasi. Ziqian
berkata kalau ia akan langsung ke bandara begitu pertemuannya selesai.
Sang supir mengiyakan dan bertanya kapan ia akan pulang kerumah. Ziqian tertawa simpul mendengar kata rumah, ia menegaskan kalau ia takkan kembali pulang karena tempat ini tak berarti apa-apa baginya.
Ziqian membuka kotak suratnya sebelum masuk ke rumah dan akhirnya menemukan kunci yang pernah dititipkan Tian Yu untuknya. Dalam surat Tian Yu berpesan kalau rumahnya selalu terbuka untuk Ziqian dan mereka akan selalu menjadi keluarga, Ziqian tampak merenung.
Yunxi tiba-tiba muncul dan mengagetkan Ziqian, Yunxi kesenangan karena menemukan antingnya kembali, ia tak ingat kalau itu anting yang pernah ia berikan pada Tian Yu. Yunxi hanya ingat kalau itu adalah hadiah Ziqian padanya di hari ulang tahunnya dan memamerkannya pada Ziqian.
Ziqian ikut senang dan berkata kalau ia akan mengajak Yunxi berlibur setelah urusannya selesai. Yunxi menyambut bahagia mengira mereka hanya pergi sehari dan berkata akan akan melakukan panjat tebing saat liburan nanti. Ziqian minta Yunxi menunggu lalu mereka akan meninggalkan tempat ini dan pergi dengan bahagia.
Sang supir mengiyakan dan bertanya kapan ia akan pulang kerumah. Ziqian tertawa simpul mendengar kata rumah, ia menegaskan kalau ia takkan kembali pulang karena tempat ini tak berarti apa-apa baginya.
Ziqian membuka kotak suratnya sebelum masuk ke rumah dan akhirnya menemukan kunci yang pernah dititipkan Tian Yu untuknya. Dalam surat Tian Yu berpesan kalau rumahnya selalu terbuka untuk Ziqian dan mereka akan selalu menjadi keluarga, Ziqian tampak merenung.
Yunxi tiba-tiba muncul dan mengagetkan Ziqian, Yunxi kesenangan karena menemukan antingnya kembali, ia tak ingat kalau itu anting yang pernah ia berikan pada Tian Yu. Yunxi hanya ingat kalau itu adalah hadiah Ziqian padanya di hari ulang tahunnya dan memamerkannya pada Ziqian.
Ziqian ikut senang dan berkata kalau ia akan mengajak Yunxi berlibur setelah urusannya selesai. Yunxi menyambut bahagia mengira mereka hanya pergi sehari dan berkata akan akan melakukan panjat tebing saat liburan nanti. Ziqian minta Yunxi menunggu lalu mereka akan meninggalkan tempat ini dan pergi dengan bahagia.
“Apa
kau akan bahagia?” ucap Yunxi yang membuat Ziqian tertegun Kau lebih sering
terlihat murung, aku ingin sekali melihatmu tersenyum seperti dulu aku tak mau
hanya merasa bahagia sendiri” Yunxi lalu mengenggam tangan Ziqian dan berkata
ia mau melihat Ziqian juga bahagia. Ziqian mengangguk namun sepertinya ia juga meragukan keputusannya itu.
Tian
Yu berdiri di hadapan seluruh pegawai Guan Mei dan berkata kalau ia akan pergi
menyelamatkan Senwell, semuanya tercengang mendengar keputusan mendadak Tian
Yu. Bagi Tian Yu Senwell adalah karir yang dibangun oleh Junhao, ia lalu minta
ide dari yang lain untuk menggagalkan usaha Ziqian.
Tuan Tang meragukan Tian Yu yang bahkan tak tahu kapan jadwal penandatanganan itu terjadi. Namun tidak dengan Bibi fengjiao dan yang lain, mereka sangat ingin menolong Junhao yang telah memberikan Guan Mei kembali pada mereka. Tuan Tang lalu minta ide dari mereka, Bibi fengjiao lalu berembuk dengan Chef dan Sheng.
Chef mengeluarkan idenya untuk menculik Ziqian sama seperti mereka menculik dawei dulu agar tak bisa menghadiri acara itu lalu mengajaknya main Mahyong dan membuatnya tersentuh dengan mereka. Tian Yu yang tadinya senang jadi kecewa berat mendengar ide itu dan menyuruh mereka berhenti.
Telfon berdering, Tian Yu masuk ke dalam untuk mengangkatnya. Ia kaget saat tau ibu Junhao lah yang menelfonnya, mendengar suara keras Tian Yu akhirnya yang lain juga pada masuk dan ikut mendengarkan.
Tuan Tang meragukan Tian Yu yang bahkan tak tahu kapan jadwal penandatanganan itu terjadi. Namun tidak dengan Bibi fengjiao dan yang lain, mereka sangat ingin menolong Junhao yang telah memberikan Guan Mei kembali pada mereka. Tuan Tang lalu minta ide dari mereka, Bibi fengjiao lalu berembuk dengan Chef dan Sheng.
Chef mengeluarkan idenya untuk menculik Ziqian sama seperti mereka menculik dawei dulu agar tak bisa menghadiri acara itu lalu mengajaknya main Mahyong dan membuatnya tersentuh dengan mereka. Tian Yu yang tadinya senang jadi kecewa berat mendengar ide itu dan menyuruh mereka berhenti.
Telfon berdering, Tian Yu masuk ke dalam untuk mengangkatnya. Ia kaget saat tau ibu Junhao lah yang menelfonnya, mendengar suara keras Tian Yu akhirnya yang lain juga pada masuk dan ikut mendengarkan.
Ibu
Junhao mencoba meminta pertolongan pada Tian Yu namun bibi dan Jinzhi sangat
ingin tahu ia dimana dan bergantian merebut telfon dari tangan Tian Yu untuk
bertanya. Tuan Tang menyuruh mereka tenang dan membiarkan Tian Yu bicara.
Ibu
Junhao bilang kalau Junhao kembali menghilang setelah Minghan menemui mereka
dan berkata kalau Senwell akan dijual hari ini dan minta bantuan untuk bekerja
sama menggagalkan hal itu. ibu juga memberitahu kalau Mr. Yuan adalah anggota
mafia dan minta Tian Yu bisa membujuk Junhao agar tak pergi. Tian Yu segera
pergi dan memberikan telfon itu pada Jinzhi.
Tian
yu bertemu dengan Dawei yang telah mencari informasi dimana pertemuan itu
berlangsung. Mereka langsung bergegas pergi kesana.
Ziqian
dan Yunxi telah tiba di tempat itu duluan, mereka tetap diperiksa oleh anak
buah Mr. Yuan sebelum masuk, Yunxi terlihat takut-takut melangkah masuk ke
dalam.
Sementara
itu di luar, Dawei dan Tian Yu secara diam-diam mengawasi tempat itu yang tak
lain adalah Vila pribadi milik hotel Anne marie. Penandatanganan akan dilakukan
setengah jam lagi namun belum terlihat penampakan dari Junhao dan Minghan. Tian
yu mengajak Dawei mencari di dalam, Dawei merasa tak mungkin mereka bisa
melewati penjagaan yang begitu ketat, Tian Yu menyuruhnya untuk mengikutinya.
Mr.
Yuan dengan ramah menjamu Ziqian di ruangannya, Mr. Yuan menunjukkan tampilan
di komputer yang telah terteranomor rekening Ziqian dan jumlah uang yang akan
Mr. Yuan bayar dan bertanya apakah itu benar. Ziqian membenarkan, Mr. Yuan
melanjutkan Ziqian hanya perlu menekan tombol enter pada layar komputer setelah
tanda tangan dokumen maka uang 30 juta euro akan langsung masuk ke rekeningnya.
Tian
Yu dan Dawei berpura-pura sebagai pengantar gas dan meminta ijin dari penjaga
untuk masuk ke dalam, kedua penjaga tampak heran, Tian Yu berpura-pura
menunjukkan tanda bukti pembayaran pada penjaga dan segera menariknya semeblum
sempat dilihat jelas oleh penjaga itu dan berkata kalau mereka harus buru-buru.
Kedua penjaga akhirnya menyuruh mereka masuk dari pintu samping. Tian Yu langsung menarik Dawei yang terlihat takut-takut di depan penjaga tadi untuk segera masuk.
Kedua penjaga akhirnya menyuruh mereka masuk dari pintu samping. Tian Yu langsung menarik Dawei yang terlihat takut-takut di depan penjaga tadi untuk segera masuk.
Dan
tak lama mereka pergi muncullah Junhao
beserta Minghan yang melapor pada kedua penjaga untuk bertemu dengan Mr.
Yuan. Mr. Yuan tampak kaget menerima laporan dari anak buahnya namun ia
mengijinkan Junhao dan Minghan untuk masuk menemuinya.
Junhao
dan Minghan diijinkan masuk, Minghan mengingatkan Junhao kalau ia takkan
memaafkan Junhao kalau berhenti di tengah jalan. “Seharusnya aku yang berkata
seperti itu, jika sesuatu terjadi pada Senwell aku akan membuat perhitungan denganmu”
Ziqian
terkejut saat mendengar Junhao dan Minghan juga akan bergabung dengan mereka. Mendengar
nama Junhao Yunxi yang ada disana berdiri dan bertanya pada Ziqian benarkah
Junhao akan datang.
Tian
Yu dan dawei sudah masuk di dalam, namun mereka bingung karena tak dapat
menemukan ruangan tempat Ziqian dan Mr. Yuan bertemu. Tak lama 2 orang pelayan
yang membawakan minuman bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Tian Yu
kembali bilang mereka mengantarkan gas, “Tapi kami memakai gas alami disini,
katakan siapa kalian?” Tian yu dan Dawei mulai panik.
Si pelayan berteriak memanggil petugas keamanan dan langsung saja Dawei bergerak memukul mulut si pelayan hingga pingsan. Pelayang satu lagi teriak melihat tindakan Dawei dan akhirnya ia juga dipukul hingga pingsan oleh Tian Yu. Dawei berseru apa yang harus mereka lakukan sekarang. Tian Yu mendapat ide bagus dan tersenyum sambil mengacungkan jempol pada Dawei.
Si pelayan berteriak memanggil petugas keamanan dan langsung saja Dawei bergerak memukul mulut si pelayan hingga pingsan. Pelayang satu lagi teriak melihat tindakan Dawei dan akhirnya ia juga dipukul hingga pingsan oleh Tian Yu. Dawei berseru apa yang harus mereka lakukan sekarang. Tian Yu mendapat ide bagus dan tersenyum sambil mengacungkan jempol pada Dawei.
Junhao
akhirnya di tiba diruangan, Yunxi berseru memanggil Junhao. Junhao kaget dan tanya
apa Yunxi sudah mengenalinya, “Tentu saja” ucap Yunxi, ia heran melihat Junhao
bersama Minghan yang harusnya merupakan musuh bagi Junhao dan tanya apa yang
terjadi. Ziqian menyuruh keduanya menyerah karena ia takkan berhenti.
“Tak
bisakah kita seperti ayah kita bekerja keras bersama untuk Senwell?” ucap
Junhao
“Xu
Ziqian akulah orang yang memicu pembalasan dendammu, bukan Senwell. Jika kau
masih punya kenangan dari ayahmu kau pasti tahu kalau hati dan jiwanya
terbaring di setiap sudut Senwell” ucap Minghan
Junhao
berkata Ziqian boleh menjual Senwell tapi tidak kepada Mr. Yuan karena Senwell
akan hancur ditangannya.
Yunxi
juga kaget mendengar ziqian akan menjual Senwell. Mr. Yuan memperingatkan kalau
mereka berdua takkan bisa menghentikannya kecuali dia sendiri yang ingin.
“Mr.
Yuan apa yang akan membuatmu menyerah?’
ucap Junhao
Mr.
Yuan bangkit dari kursinya dan mengejek kekompakan mereka berdua, Mr. Yuan
menantang Junhao menunjukkan keahliannya bermain anak panah, jika ia bisa menancapkan
panah pada cerutu di tangan Minghan dari jarak sepuluh langkah maka dia akan
menyerahkan Senwell namun jika kalah Senwell akan menjadi miliknya ditambah 30
persen saham milik Minghan. Minghan dan Junhao tampak saling berpandangan dan
serius memikirkan ucapan Mr. Yuan. Minghan akhirnya setuju dan mengambil cerutu
dari tangan Mr. Yuan.
Junhao
menoleh ke Minghan, Minghan bilang ia lebih baik mengambil taruhan sepert ini
daripada menyerah begitu saja, ia percaya pada keahlian Junhao.
Permainan
pun dimulai, Junhao mengambil anak panah dan mulai mengambil jarak sepuluh
langkah. Yunxi dan Ziqian terlihat tegang. Minghan mengangkat cerutunya yang
tepat berada di depan wajah Mr. Yuan.
Mr.Yuan pun menggeser cerutu itu ke dekat wajah Minghan. Junhao terlihat cemas karena kalau salau melempar bisa-bisa wajah Minghan yang terkena panahnya. Mr. Yuan menyingkir dan menyuruh Junhao untuk mulai.
Junhao mengangkat anak panahnya dan mencoba berkonsentrasi, wajah Minghan juga menegang, Yunxi semakin panik dan memanggil nama Ziqian berharap bisa menghentikan mereka.
Junhao bersiap melempar namun tiba-tiba Mr.Yuan bertingkah lagi dan menghentikan Junhao. Ia minta Junhao bertukar posisi dengan Minghan. Junhao yang memegang cerutu dan Minghan yang melempar. Minghan marah karena Mr. Yuan sudah keterlaluan.
Mr.Yuan pun menggeser cerutu itu ke dekat wajah Minghan. Junhao terlihat cemas karena kalau salau melempar bisa-bisa wajah Minghan yang terkena panahnya. Mr. Yuan menyingkir dan menyuruh Junhao untuk mulai.
Junhao mengangkat anak panahnya dan mencoba berkonsentrasi, wajah Minghan juga menegang, Yunxi semakin panik dan memanggil nama Ziqian berharap bisa menghentikan mereka.
Junhao bersiap melempar namun tiba-tiba Mr.Yuan bertingkah lagi dan menghentikan Junhao. Ia minta Junhao bertukar posisi dengan Minghan. Junhao yang memegang cerutu dan Minghan yang melempar. Minghan marah karena Mr. Yuan sudah keterlaluan.
Junhao
menyerahkan anak panah itu pada Minghan, Minghan panik karena ia tak pernah
memegang itu sebelumnya. Junhao membagi triknya untuk Minghan yaitu
konsentrasi, Mr. Yuan menyuruh mereka segera mulai.
Ziqian dan Yunxi kini telah berdiri sangking khawatirnya melihat mereka. Minghan mencoba konsentrasi namun Mr. Yuan dibelakangnya malah menakut-nakuti dan bilang kalau ia bisa melukai jari Junhao kalau sampai meleset.
Anak panah dilepaskan namun Mr. Yuan berbuat curang dengan menyentak Minghan tibtiba hingga arahannya meleset dan akan mengenai dada Junhao, Ziqian panik dan dengan segera ia berlari menolak Junhao untuk menghindar begitu juga dengan Yunxi yang ikut menolak tubuh Ziqian.
Mereka semua selamat, namun Mr. Yuan kesal karena pertunjukannya jadi kacau balau. Ziqian tak tahan lagi dan minta untuk mengakhiri pertemuan ini dengan segera memberi tanda tangan. Yunxi kembali memohon agar Ziqian tak menjual Senwell. “Ini adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu, ini rumah kita, tak seorangpun yang mau menjual rumah mereka” ucap Yunxi
Ziqian dan Yunxi kini telah berdiri sangking khawatirnya melihat mereka. Minghan mencoba konsentrasi namun Mr. Yuan dibelakangnya malah menakut-nakuti dan bilang kalau ia bisa melukai jari Junhao kalau sampai meleset.
Anak panah dilepaskan namun Mr. Yuan berbuat curang dengan menyentak Minghan tibtiba hingga arahannya meleset dan akan mengenai dada Junhao, Ziqian panik dan dengan segera ia berlari menolak Junhao untuk menghindar begitu juga dengan Yunxi yang ikut menolak tubuh Ziqian.
Mereka semua selamat, namun Mr. Yuan kesal karena pertunjukannya jadi kacau balau. Ziqian tak tahan lagi dan minta untuk mengakhiri pertemuan ini dengan segera memberi tanda tangan. Yunxi kembali memohon agar Ziqian tak menjual Senwell. “Ini adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu, ini rumah kita, tak seorangpun yang mau menjual rumah mereka” ucap Yunxi
“Jangan
khawatir kalau kau takut kau pegang saja tanganku, kau tak perlu khawatir
karena aku selalu ada disisimu”
Yunxi
menangis tentunya bukan itu yang ia inginkan. Tiba-tiba kilasan ingatan Yunxi
dengan Ziqian kembali, ia ingat Ziqian selalu mengatakan hal itu ketika ia
sedih dan Ziqian pula lah yang selalu menghiburnya dan selalu berada disisinya.
Ternyata selama ini yunxi salah paham, ia pikir anak lelaki (Tuan Muda) yang pertama kali ia temui dan menyuruh untuk memegang tangannya dan membuatnya jatuh hati adalah Junhao namun ternyata anak tersebut adalah Ziqian (memangnya mata Yunxi gak bisa melihat dengan jelas waktu itu ya? Kan mereka tinggal bersama, atau mungkin suasananya lagi gelap?) Yunxi menertawakan kesalahannya.
Ternyata selama ini yunxi salah paham, ia pikir anak lelaki (Tuan Muda) yang pertama kali ia temui dan menyuruh untuk memegang tangannya dan membuatnya jatuh hati adalah Junhao namun ternyata anak tersebut adalah Ziqian (memangnya mata Yunxi gak bisa melihat dengan jelas waktu itu ya? Kan mereka tinggal bersama, atau mungkin suasananya lagi gelap?) Yunxi menertawakan kesalahannya.
Ziqian
tanya apa Yunxi baik-baik saja karena tingkahnya terlihat aneh. “Senwell
menyimpan banyak memori tentangmu bisakah kau tidak menjualnya?” pinta Yunxi,Ziqian
tak kuasa lagi menolaknya dan akhirnya membatalkan penandatanganan itu.
“Apa
kau mencoba membodohiku? Kau tahu berapa tembakan besar yang harus kuyakinkan
seluruh modal dan sumber dayaku dan sekarang kau bilang kau takkan tanda
tangan?!” Ziqian meminta Mr. Yuan menganggap ini tak pernah terjadi. Mr. Yuan
benar-benar tak bisa terima,”Kau pikir kita sedang bermain-main? Bisa kau
jelaskan padaku kenapa aku harus menganggap ini tak pernah terjadi” ucap Mr.
Yuan di depan Ziqian, Ziqian tak takut dan mendekat menantang tatapan Mr. Yuan.
Tiba-tiba
pelayan yang mengantarkan minuman datang, yang tak lain adalah Tian Yu dan
Dawei yang menyamar. Mr. Yuan dan Ziqian tak memperhatikan mereka, hanya Junhao
dan Minghan yang kaget melihat Tian Yu masuk mengenakan pakaian pelayan.
Tian Yu minta ijin Mr. Yuan untuk menuangkan anggur merah ke gelas, Dawei yang terus menutupi wajahnya menyerahkan botol anggur pada Tian Yu.
Tian Yu mulai menuang namun ia pura-pura menumpahkan anggur ke kertas dokumen penyerahan Senwell itu. Mr. Yuan semakin kesal karena kini surat perjanjiannya sudah rusak, Tian Yu pura-pura akan membantu membersihkan. Mr. Yuan menarik tangan Tian Yu ia telah mengenalinya Tian Yu sebagai gadis yang pernah menarik Junhao keluar dari hotelnya. Junhao memberi aba-aba pada Minghan untuk bertindak.
Tian Yu minta ijin Mr. Yuan untuk menuangkan anggur merah ke gelas, Dawei yang terus menutupi wajahnya menyerahkan botol anggur pada Tian Yu.
Tian Yu mulai menuang namun ia pura-pura menumpahkan anggur ke kertas dokumen penyerahan Senwell itu. Mr. Yuan semakin kesal karena kini surat perjanjiannya sudah rusak, Tian Yu pura-pura akan membantu membersihkan. Mr. Yuan menarik tangan Tian Yu ia telah mengenalinya Tian Yu sebagai gadis yang pernah menarik Junhao keluar dari hotelnya. Junhao memberi aba-aba pada Minghan untuk bertindak.
“kau
juga adalah asisten Shan Junhao, kenapa kau berpakaian seperti itu!” ucapnya
pada Dawei. Dawei ketakutan karena identitas mereka telah ketahuan.
Mr. Yuan tak melepaskan Tian Yu dan memukul kepala Tian Yu dengan dokumen itu, “kau pikir aku tak punya cara lain untuk ini hah”
Mr. Yuan tak melepaskan Tian Yu dan memukul kepala Tian Yu dengan dokumen itu, “kau pikir aku tak punya cara lain untuk ini hah”
Ziqian
diam-diam menggeser Yunxi untuk menyingkir, Mr. Yuan terus memukul kepala Tian
Yu. Tiba-tiba Junhao teriak menyuruh semuanya melarikan diri, ia juga menarik
Tian Yu dari pegangan Mr. Yuan dan membawanya kabur.
Anak buah Mr. Yuan akan mengejar namun Mr. Yuan menyuruh mereka berhenti karena semuanya percuma saja Ziqian tetap akan menolak menandatangani surat itu.
Anak buah Mr. Yuan akan mengejar namun Mr. Yuan menyuruh mereka berhenti karena semuanya percuma saja Ziqian tetap akan menolak menandatangani surat itu.
Mr.
Yuan geram atas kegagalan ini, sementara itu Tian Yu dan yang lain melarikan
diri dengan mobil bak terbuka milik Tian Yu, seluruh pria berada di luar
sementara Yunxi dan Tian Yu yang menyetir berada di dalam. Di tengah kecemasan
yang melanda semuanya mobil Tian Yu tiba-tiba malah mogok di tengah jalan. Semuanya
keluar termasuk Tian Yu yang marah-marah pada mobilnya sendiri padahal baru ia
perbaiki.
Minghan menelfon anak buahnya minta dijemput, mereka harus menunggu 10 menit sebelum anak buah Minghan muncul. Saat seperti itu dimanfaatkan Minghan untuk berterimakasih pada Ziqian karena tak jadi menjual Senwell, mereka semua akhirnya tersenyum lega.
Minghan menelfon anak buahnya minta dijemput, mereka harus menunggu 10 menit sebelum anak buah Minghan muncul. Saat seperti itu dimanfaatkan Minghan untuk berterimakasih pada Ziqian karena tak jadi menjual Senwell, mereka semua akhirnya tersenyum lega.
Tiba-tiba
Ziqian mendapat telfon. Tak disangka mereka ternyata menjalankan aksinya dengan
menyandera asisten Ziqian yang mereka panggil Curry dan minta Ziqian segera
datang untuk menyelamatkan Gary.
Ziqian senyum dan tanya dimana mereka, Bibi menyebutkan jalan Yangchun nomor 15, tiba-tiba Chef memanggil Bibi untuk mendekat, Chef menemukan angka 9 yang terjatuh dari nomor rumah, mereka salah alamat dan berada di jalan Yangchun nomor 915, ketiganya berteriak menyadari kebodohannya. Ziqian menutup telfonnya dengan senyum dan menceritakan kebodohan Bibi fengjiao pada yang lain.
Ziqian senyum dan tanya dimana mereka, Bibi menyebutkan jalan Yangchun nomor 15, tiba-tiba Chef memanggil Bibi untuk mendekat, Chef menemukan angka 9 yang terjatuh dari nomor rumah, mereka salah alamat dan berada di jalan Yangchun nomor 915, ketiganya berteriak menyadari kebodohannya. Ziqian menutup telfonnya dengan senyum dan menceritakan kebodohan Bibi fengjiao pada yang lain.
Tanpa
mereka sadari anak buah Mr. Yuan ternyata masih mengikuti dengan menggunakan
sepeda motor. Yunxi mendekati Tian Yu dan menyerahkan cincin milik Tian Yu dan menyerahkan Junhao sepenuhnya.
Junhao tersenyum ia mengambil cincin itu dan mengantikan posisi Yunxi berdiri di hadapan Tian Yu. Junhao memakaikan cincin bentuk mahkota itu kembali keduanya sama-sama tersenyum. Tiba-tiba Junhao menyentil dahi Tian Yu, “Kenapa kau melakukan itu” ucap Tian yu sambil memegangi dahinya.
Junhao tersenyum ia mengambil cincin itu dan mengantikan posisi Yunxi berdiri di hadapan Tian Yu. Junhao memakaikan cincin bentuk mahkota itu kembali keduanya sama-sama tersenyum. Tiba-tiba Junhao menyentil dahi Tian Yu, “Kenapa kau melakukan itu” ucap Tian yu sambil memegangi dahinya.
“Apa
kau tahu betapa bahayanya itu tadi”
“kalau
kau bisa disana kenapa aku tidak, kau pergi tanpa bicara apapun apa kau tahu
betapa khawatirnya aku? Aku mencarimu kesana-kemari”
“Aku...aku
meninggalkan pesan” bela Junhao pada dirinya. Ziqian dan Yunxi hanya tersenyum
mendengar mereka kembali bertengkar.
“kau
hanya menulis sedikit kata siapa yang mengerti apa yang kau katakan”
“Pesan
tetap saja pesan”
“Bilang
sekarang kalau kau takkan pernah melakukannya lagi”paksa Tian Yu.
Dawei tersenyum namun begitu Minghan memperlihatkan wajah tak pedulinya ia langsung terdiam kembali.
Sementara itu rombongan sepeda motor akhirnya tiba di samping mereka tanpa mereka sadari.
Salah satunya langsung melepaskan ketapel ke arah Tian Yu yang tengah tersenyum pada Junhao. Tian Yu terdiam begitu kepalanya dihantam batu besar, darah langsung mengucur dari kepalanya. Dan Tian Yu jatuh seketika. Junhao dan yang lain tersentak, kaget melihat kondisi parah Tian Yu yang begitu tiba-tiba.
Anggota motor itu langsung lari, Junhao memegangi Tian Yu dan meneriakkan namanya, Tian Yu berkata dengan lemah kalau mereka belum sempat melihat bintang jatuh bersama, Junhao berkata ia belum sempat mengucapkan kata-kata manis sesuai janjinya pada Tian Yu. Tian Yu lalu pingsan Junhao berteriak memanggil ambulan.
Dawei tersenyum namun begitu Minghan memperlihatkan wajah tak pedulinya ia langsung terdiam kembali.
Sementara itu rombongan sepeda motor akhirnya tiba di samping mereka tanpa mereka sadari.
Salah satunya langsung melepaskan ketapel ke arah Tian Yu yang tengah tersenyum pada Junhao. Tian Yu terdiam begitu kepalanya dihantam batu besar, darah langsung mengucur dari kepalanya. Dan Tian Yu jatuh seketika. Junhao dan yang lain tersentak, kaget melihat kondisi parah Tian Yu yang begitu tiba-tiba.
Anggota motor itu langsung lari, Junhao memegangi Tian Yu dan meneriakkan namanya, Tian Yu berkata dengan lemah kalau mereka belum sempat melihat bintang jatuh bersama, Junhao berkata ia belum sempat mengucapkan kata-kata manis sesuai janjinya pada Tian Yu. Tian Yu lalu pingsan Junhao berteriak memanggil ambulan.
Setelah
beberapa hari, Junhao terlihat melihat buku kecil berisi foto-foto Tian Yu,
Junhao berharap dapat membuat Tian Yu tersenyum kembali seperti di foto itu.
Junhao merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan Tian Yu dari penjahat itu
dan menyesal pernah meninggalkan Tian Yu.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.