SINOPSIS

Wednesday, 9 October 2013

The Prince Who Turns Into a frog Eps 29

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 29
Tian Yu masuk ke ruangan Ziqian dan mencoba mengajak berdamai. Ziqian menanggapi dingin dan berkata akan melupakan semua tentang Tian Yu setelah tanda tangan kontrak, ia lalu memintanya untuk pergi. 
Setelah Tian Yu pergi Ziqian menatap anting di atas meja yang tak lain adalah anting yang pernah dihadiahkan Yunxi ke Tian Yu.
Dawei bertemu dengan Tian Yu di jalan. Ia melapor belum dapat menemukan keberadaan Junhao. Tian Yu tanya bagaimana dengan rumahnya, Tian Yu bergegas akan pergi mencari kesana, Dawei menarik Tian Yu mengingatkan kalau rumah itu sudah disegel dan Junhao bukanlah orang yang suka mengingat masa lalu.
Tian Yu marah, “Kalau begitu apakah ia akan melupakanku? Selama masih ada kesempatan aku harus menemukannya” Tian Yu hendak pergi lagi. Dawei menariknya kembali dan bilang kalau ia sudah mencari kesana namun tak menemukan Junhao. 
Tian Yu merasa lemas dan terduduk, ia hanya ingin melaksanakan janji Junhao melihat bintang jatuh bersama-sama yang hanya tinggal 2 kali lagi. Dawei minta Tian Yu memberi Junhao kesempatan sampai benar-benar merasa yakin untuk tampil di depan mereka.
Bibi Fengjiao, Sheng dan Chef tampak menikmati pemandangan Bintang jatuh di teras luar Motel Guan Mei. Dibelakang mereka tampak beberapa tamu sangat antusias menikmati pemandangan itu. 
Sheng berkata ia baru pertama kali melihat bintang jatuh, Chef berkata sombong kalau ia sudah pernah melihat hal seperti ini sejak satu dekade lalu. Bibi dan Sheng kagum dan tanya dimana ia melihatnya. 
Chef dengan bangga bilang dia melihatnya di televisi, bintang jatuh itu bagaikan juntaian mie yang dimasaknya. Bibi bilang Chef benar-benar tak romantis mengibaratkan Bintang dengan mie.
Sheng jadi ikutan, ia juga pernah melihat di TV dan mengibaratkannya dengan...Chef setuju dan bilang akan lebih baik jika ada bir sekarang.
Tiba-tiba Tian yu datang dan menghidangkan anggur merah untuk mereka, ia bilang Tuan Tang yang mentraktir mereka. Bibi dan yang lain masih merasa sedikit bingung. 
Tian Yu lalu langsung meneguk habis segelas anggur, Bibi tanya apa ia baik-baik saja. Sheng keceplosan bilang sejak Junhao tak ada Tian Yu mulai berubah, Bibi Fengjiao langsung mengingatkannya untuk diam. 
Tian Yu berkata ia baik-baik saja, ia mencoba menanggapi dengan santai namun tetap saja raut wajahnya yang sedih tak bisa berbohong. Bibi dan yang lain pura-pura percaya dan mengajak untuk bersulang namun setelah Tian Yu menjauh Bibi berbisik meragukan kondisi Tian Yu,Chef menyakinkan kalau Tian Yu pasti baik-baik saja.
Tian Yu melihat ibunya dan Tuan Tang tengah bermesraan, ia awalnya ingin ikut bersulang bersama mereka namun Tian Yu memilih untuk beranjak pergi karena tak mau mengganggu keakraban keduanya.

Lagi-lagi Tian Yu dibuat cemburu melihat keakraban adiknya Zhengzhe yang tengah merayu Lixin dengan memayunginya sambil melihat bintang jatuh. Lixin bilang bukankah ini belum hujan, Zhengzhe beralasan kalau hujan bisa turun tiba-tiba saat seperti ini dan itu tidak baik untuk kesehatan kulit jadi ia akan berjaga-jaga untuk Lixin seperti ini. 
Lixin menyuruhnya menutup payungnya dan meyakinkan takkan hujan. Zhengzhe tak habis akal setelah menutup payungnya Zhengzhe menunjukkan bintang jatuh di sana pada Lxin sambil pelan-pelan mengangkat tangannya mencoba merangkul pundak Lixin. Zhengzhe berhasil, Lixin pura-pura tak peduli dan terus menatap bintang, zhengzhe tersenyum bahagia. Tian Yu meneguk minumannya dan kembali menyingkir.
Tian Yu duduk sendiri di tempat ia terakhir kali ia bersama denga Junhao. Tian Yu menikmati minumannya seorang diri. Tiba-tiba ia merasakan seseorang berjalan mendekat dari belakang kearahnya. Tian Yu merasa senang ia berpaling dan mengira itu Junhao namun ioa harus kecewa karena yang berdiri dihadapannya adalah Dawei.
Tian Yu menyuruh Dawei duduk dan menemaninya minum. Dawei heran melihat Tian Yu yang terlihat baik-baik saja sejak kepergian Junhao. Tian Yu meyakinkan kalau ia benar-benar tak apa-apa, Tian Yu menunjukkan sebuah bintang jatuh pada Dawei, “Tidakkah itu indah, sayang dia melewatkannya, itulah kenapa aku melihat serius bintang-bintang ini karena aku ingin melihatkan bagian Junhao juga”
Tian Yu minum lagi, Dawei menyuruhnya untuk berhenti minum karena yang ia dengar dari Jinzhi Tian Yu itu tak kuat minum. Tian Yu bilang ia takkan mabuk, Dawei cemas melihat kondisi Tian Yu. Tian Yu bercerita dengan sedih bahwa seharusnya malam ini ia dan Junhao akan melihat bintang jatuh bersama, Junhao sudah berjanji akan mengatakan hal manis padanya tiap hari, setelah itu Tian Yu meneguk minumannya lagi. Dawei kembali menghalangi, Tian Yu tetap akan minum namun ia kesal karena botol minumannya telah kosong, ia lalu melempar botol itu jauh-jauh sambil berteriak marah pada Junhao yang telah meninggalkannya begitu saja. Tian yu berhenti kemudian memangis, Dawei mendekat dan minta Tian Yu untuk berhenti merasa frustasi seperti ini.
Minghan mengumpulkan beberapa anak buahnya, ia sepertinya merencanakan sesuatu untuk mencegah Ziqian menjual bagiannya ke Mr. Yuan. Ia minta anak buahnya menyebar gosip kalau Mr. Yuan dari Anne Marie Hotel adalah seorang gangster yang akan mengubah Senwell menjadi tempat pencucian uangnya serta memecat banyak pegawai mereka.
Tujuannya agar para pegawai mengadakan mogok kerja dan memberi tekanan pada Ziqian untuk mencegah penjualan itu sambil mencari dimana kertas kontrak itu berada. 
Setelah semua bubar satu orang anak buah melapor pada Minghan kalau ia belum dapat menemukan Junhao. Minghan bilang Junhao ahli dalam bidang managemen dan minta anak buahnya mencari ke semua pekerjaan yang membutuhkan bidang seperti itu.
Wartawan kembai ramai berkumpul meliput berita mogok kerja pegawai Senwell karena penjualan 60% saham Senwell kepada hotel Anne Marie. Tian yu terkejut mendengar berita itu dari TV rumahnya. 
Berita tersebut juga ditayangkan di salah satu toko elektronik dan seorang pegawainya yang ternyata adalah Junhao menyaksikan dengan geram berita itu. 
ibu Junhao yang sepertinya juga bekerja disana menyentuh pundaknya dan menyuruhnya berhenti melihat berita itu karena sekarang tak ada hubungannya lagi dengan mereka.
Junhao menolak baginya Senwell adalah hati dan jiwa ayahnya dan pegawai yang telah lama bekerja akan kehilangan pekerjaannya tentu mereka harus peduli. Ibu tak peduli ia mengingatkan Junhao kini telah mendapat posisi sebagai manajer custumer service dan jangan mencampuri urusan Senwell lagi.

Ibu meninggalkan Junhao namun di salah satu rak ia menangis dan meminta maaf pada almarhum suaminya karena telah menghancurkan Senwell.
Junhao melihat bagaimana ibunya menangis karena merasa hancur melihat nasib Senwell kini, Tiba-tiba Minghan muncul di depan ibu, Junhao melihat dengan ekspresi waspada.
Mereka berdua akhirnya bicara, “Akhirnya kau menemukanku” ucap Junhao duluan.Junhao lalu menanyakan apa maksud kedatangan Minghan. Ibu muncul dengan wajah khawatir dan meminta Minghan untuk tak menganggu kehidupan mereka lagi. “Aku bukan datang untuk membuat masalah, aku minta maaf karena mengubah Ziqian menjadi monster mengerikan seperti itu, tapi aku takkan minta maaf untuk membongkar kenyataan dibalik ledakan itu” Junhao dan ibu bersiap menunggu apa yang akan diucapkan Minghan lagi.
 Minghan menghela nafas, mau tak mau akhirnya ia menundukkan kepalanya dihadapan Junhao, sesuatu yang seharusnya tak mungkin ia lakukan. Minghan minta pertolongan pada Junhao, ia bilang Ziqian akan bertemu secara pribadi dengan Mr. Yuan untuk menandatangani dokumen, ia minta kerja sama Junhao untuk mencegah itu terjadi. Junhao  kaget dan tampak berfikir.
Ziqian berdiri di belakang mobilnya sambil menatap dokumen yang akan ia tanda tangani besok. Supirnya melapor kalau kopernya sudah dimasukkan ke bagasi. Ziqian berkata kalau ia akan langsung ke bandara begitu pertemuannya selesai.
Sang supir mengiyakan dan bertanya kapan ia akan pulang kerumah. Ziqian tertawa simpul mendengar kata rumah, ia menegaskan kalau ia takkan kembali pulang karena tempat ini tak berarti apa-apa baginya. 

Ziqian membuka kotak suratnya sebelum masuk ke rumah dan akhirnya menemukan kunci yang pernah dititipkan Tian Yu untuknya. Dalam surat Tian Yu berpesan kalau rumahnya selalu terbuka untuk Ziqian dan mereka akan selalu menjadi keluarga, Ziqian tampak merenung.
 Yunxi tiba-tiba muncul dan mengagetkan Ziqian, Yunxi kesenangan karena menemukan antingnya kembali, ia tak ingat kalau itu anting yang pernah ia berikan pada Tian Yu. Yunxi hanya ingat kalau itu adalah hadiah Ziqian padanya di hari ulang tahunnya dan memamerkannya pada Ziqian. 
Ziqian ikut senang dan berkata kalau ia akan mengajak Yunxi berlibur setelah urusannya selesai. Yunxi menyambut  bahagia mengira mereka hanya pergi sehari dan berkata akan akan melakukan panjat tebing saat liburan nanti. Ziqian minta Yunxi menunggu lalu mereka akan meninggalkan tempat ini dan pergi dengan bahagia.
“Apa kau akan bahagia?” ucap Yunxi yang membuat Ziqian tertegun Kau lebih sering terlihat murung, aku ingin sekali melihatmu tersenyum seperti dulu aku tak mau hanya merasa bahagia sendiri” Yunxi lalu mengenggam tangan Ziqian dan berkata ia mau melihat Ziqian juga bahagia. Ziqian mengangguk namun sepertinya ia juga meragukan keputusannya itu.
Tian Yu berdiri di hadapan seluruh pegawai Guan Mei dan berkata kalau ia akan pergi menyelamatkan Senwell, semuanya tercengang mendengar keputusan mendadak Tian Yu. Bagi Tian Yu Senwell adalah karir yang dibangun oleh Junhao, ia lalu minta ide dari yang lain untuk menggagalkan usaha Ziqian. 
Tuan Tang meragukan Tian Yu yang bahkan tak tahu kapan jadwal penandatanganan itu terjadi. Namun tidak dengan Bibi fengjiao dan yang lain, mereka sangat ingin menolong Junhao yang telah memberikan Guan Mei kembali pada mereka. Tuan Tang lalu minta ide dari mereka, Bibi fengjiao lalu berembuk dengan Chef dan Sheng.
Chef mengeluarkan idenya untuk menculik Ziqian sama seperti mereka menculik dawei dulu agar tak bisa menghadiri acara itu lalu mengajaknya main Mahyong dan membuatnya tersentuh dengan mereka. Tian Yu yang tadinya senang jadi kecewa berat mendengar ide itu dan menyuruh mereka berhenti. 

Telfon berdering, Tian Yu masuk ke dalam untuk mengangkatnya. Ia kaget saat tau ibu Junhao lah yang menelfonnya, mendengar suara keras Tian Yu akhirnya yang lain juga pada masuk dan ikut mendengarkan.
Ibu Junhao mencoba meminta pertolongan pada Tian Yu namun bibi dan Jinzhi sangat ingin tahu ia dimana dan bergantian merebut telfon dari tangan Tian Yu untuk bertanya. Tuan Tang menyuruh mereka tenang dan membiarkan Tian Yu bicara.

Ibu Junhao bilang kalau Junhao kembali menghilang setelah Minghan menemui mereka dan berkata kalau Senwell akan dijual hari ini dan minta bantuan untuk bekerja sama menggagalkan hal itu. ibu juga memberitahu kalau Mr. Yuan adalah anggota mafia dan minta Tian Yu bisa membujuk Junhao agar tak pergi. Tian Yu segera pergi dan memberikan telfon itu pada Jinzhi.
Tian yu bertemu dengan Dawei yang telah mencari informasi dimana pertemuan itu berlangsung. Mereka langsung bergegas pergi kesana.
Ziqian dan Yunxi telah tiba di tempat itu duluan, mereka tetap diperiksa oleh anak buah Mr. Yuan sebelum masuk, Yunxi terlihat takut-takut melangkah masuk ke dalam.

Sementara itu di luar, Dawei dan Tian Yu secara diam-diam mengawasi tempat itu yang tak lain adalah Vila pribadi milik hotel Anne marie. Penandatanganan akan dilakukan setengah jam lagi namun belum terlihat penampakan dari Junhao dan Minghan. Tian yu mengajak Dawei mencari di dalam, Dawei merasa tak mungkin mereka bisa melewati penjagaan yang begitu ketat, Tian Yu menyuruhnya untuk mengikutinya.

Mr. Yuan dengan ramah menjamu Ziqian di ruangannya, Mr. Yuan menunjukkan tampilan di komputer yang telah terteranomor rekening Ziqian dan jumlah uang yang akan Mr. Yuan bayar dan bertanya apakah itu benar. Ziqian membenarkan, Mr. Yuan melanjutkan Ziqian hanya perlu menekan tombol enter pada layar komputer setelah tanda tangan dokumen maka uang 30 juta euro akan langsung masuk ke rekeningnya.
Ziqian mengiyakan dan menerima dokumen pernyataan itu, ia menatapnya lekat dengan perasaan ragu.

Tian Yu dan Dawei berpura-pura sebagai pengantar gas dan meminta ijin dari penjaga untuk masuk ke dalam, kedua penjaga tampak heran, Tian Yu berpura-pura menunjukkan tanda bukti pembayaran pada penjaga dan segera menariknya semeblum sempat dilihat jelas oleh penjaga itu dan berkata kalau mereka harus buru-buru. 
Kedua penjaga akhirnya menyuruh mereka masuk dari pintu samping. Tian Yu langsung menarik Dawei yang terlihat takut-takut di depan penjaga tadi untuk segera masuk.

Dan tak lama mereka pergi muncullah Junhao  beserta Minghan yang melapor pada kedua penjaga untuk bertemu dengan Mr. Yuan. Mr. Yuan tampak kaget menerima laporan dari anak buahnya namun ia mengijinkan Junhao dan Minghan untuk masuk menemuinya.
Junhao dan Minghan diijinkan masuk, Minghan mengingatkan Junhao kalau ia takkan memaafkan Junhao kalau berhenti di tengah jalan. “Seharusnya aku yang berkata seperti itu, jika sesuatu terjadi pada Senwell aku akan membuat perhitungan denganmu”

Ziqian terkejut saat mendengar Junhao dan Minghan juga akan bergabung dengan mereka. Mendengar nama Junhao Yunxi yang ada disana berdiri dan bertanya pada Ziqian benarkah Junhao akan datang.
Tian Yu dan dawei sudah masuk di dalam, namun mereka bingung karena tak dapat menemukan ruangan tempat Ziqian dan Mr. Yuan bertemu. Tak lama 2 orang pelayan yang membawakan minuman bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Tian Yu kembali bilang mereka mengantarkan gas, “Tapi kami memakai gas alami disini, katakan siapa kalian?” Tian yu dan Dawei mulai panik.

Si pelayan berteriak memanggil petugas keamanan dan langsung saja Dawei bergerak memukul mulut si pelayan hingga pingsan. Pelayang satu lagi teriak melihat tindakan Dawei dan akhirnya ia juga dipukul hingga pingsan oleh Tian Yu. Dawei berseru apa yang harus mereka lakukan sekarang. Tian Yu mendapat ide bagus dan tersenyum sambil mengacungkan jempol pada Dawei.

Junhao akhirnya di tiba diruangan, Yunxi berseru memanggil Junhao. Junhao kaget dan tanya apa Yunxi sudah mengenalinya, “Tentu saja” ucap Yunxi, ia heran melihat Junhao bersama Minghan yang harusnya merupakan musuh bagi Junhao dan tanya apa yang terjadi. Ziqian menyuruh keduanya menyerah karena ia takkan berhenti.
“Tak bisakah kita seperti ayah kita bekerja keras bersama untuk Senwell?” ucap Junhao
“Xu Ziqian akulah orang yang memicu pembalasan dendammu, bukan Senwell. Jika kau masih punya kenangan dari ayahmu kau pasti tahu kalau hati dan jiwanya terbaring di setiap sudut Senwell” ucap Minghan
Junhao berkata Ziqian boleh menjual Senwell tapi tidak kepada Mr. Yuan karena Senwell akan hancur ditangannya.
Yunxi juga kaget mendengar ziqian akan menjual Senwell. Mr. Yuan memperingatkan kalau mereka berdua takkan bisa menghentikannya kecuali dia sendiri yang ingin.
“Mr. Yuan apa yang akan  membuatmu menyerah?’ ucap Junhao
Mr. Yuan bangkit dari kursinya dan mengejek kekompakan mereka berdua, Mr. Yuan menantang Junhao menunjukkan keahliannya bermain anak panah, jika ia bisa menancapkan panah pada cerutu di tangan Minghan dari jarak sepuluh langkah maka dia akan menyerahkan Senwell namun jika kalah Senwell akan menjadi miliknya ditambah 30 persen saham milik Minghan. Minghan dan Junhao tampak saling berpandangan dan serius memikirkan ucapan Mr. Yuan. Minghan akhirnya setuju dan mengambil cerutu dari tangan Mr. Yuan.
Junhao menoleh ke Minghan, Minghan bilang ia lebih baik mengambil taruhan sepert ini daripada menyerah begitu saja, ia percaya pada keahlian Junhao.
Permainan pun dimulai, Junhao mengambil anak panah dan mulai mengambil jarak sepuluh langkah. Yunxi dan Ziqian terlihat tegang. Minghan mengangkat cerutunya yang tepat berada di depan wajah Mr. Yuan. 
Mr.Yuan pun menggeser cerutu itu ke dekat wajah Minghan. Junhao terlihat cemas karena kalau salau melempar bisa-bisa wajah Minghan yang terkena panahnya. Mr. Yuan menyingkir dan menyuruh Junhao untuk mulai. 
Junhao mengangkat anak panahnya dan mencoba berkonsentrasi, wajah Minghan juga menegang, Yunxi semakin panik dan memanggil nama Ziqian berharap bisa menghentikan mereka. 
Junhao bersiap melempar namun tiba-tiba Mr.Yuan bertingkah lagi dan menghentikan Junhao. Ia minta Junhao bertukar posisi dengan Minghan. Junhao yang memegang cerutu dan Minghan yang melempar. Minghan marah karena Mr. Yuan sudah keterlaluan.
“Memangnya kenapa apa kau mau menyerah? Ini kesempatan kalian yang terakhir” tantang Mr. Yuan
Junhao menyerahkan anak panah itu pada Minghan, Minghan panik karena ia tak pernah memegang itu sebelumnya. Junhao membagi triknya untuk Minghan yaitu konsentrasi, Mr. Yuan menyuruh mereka segera mulai. 
Ziqian dan Yunxi kini telah berdiri sangking khawatirnya melihat mereka. Minghan mencoba konsentrasi namun Mr. Yuan dibelakangnya malah menakut-nakuti dan bilang kalau ia bisa melukai jari Junhao kalau sampai meleset. 
Anak panah dilepaskan namun Mr. Yuan berbuat curang dengan menyentak Minghan tibtiba hingga arahannya meleset dan akan mengenai dada Junhao, Ziqian panik dan dengan segera ia berlari menolak Junhao untuk menghindar begitu juga dengan Yunxi yang ikut menolak tubuh Ziqian. 
Mereka semua selamat, namun Mr. Yuan kesal karena pertunjukannya jadi kacau balau. Ziqian tak tahan lagi dan minta untuk mengakhiri pertemuan ini dengan segera memberi tanda tangan. Yunxi kembali memohon agar Ziqian tak menjual Senwell. “Ini adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu, ini rumah kita, tak seorangpun yang mau menjual rumah mereka” ucap Yunxi
“Jangan khawatir kalau kau takut kau pegang saja tanganku, kau tak perlu khawatir karena aku selalu ada disisimu”
Yunxi menangis tentunya bukan itu yang ia inginkan. Tiba-tiba kilasan ingatan Yunxi dengan Ziqian kembali, ia ingat Ziqian selalu mengatakan hal itu ketika ia sedih dan Ziqian pula lah yang selalu menghiburnya dan selalu berada disisinya. 
Ternyata selama ini yunxi salah paham, ia pikir anak lelaki (Tuan Muda) yang pertama kali ia temui dan menyuruh untuk memegang tangannya dan membuatnya jatuh hati adalah Junhao namun ternyata anak tersebut adalah Ziqian (memangnya mata Yunxi gak bisa melihat dengan jelas waktu itu ya? Kan mereka tinggal bersama, atau mungkin suasananya lagi gelap?) Yunxi menertawakan kesalahannya.
Ziqian tanya apa Yunxi baik-baik saja karena tingkahnya terlihat aneh. “Senwell menyimpan banyak memori tentangmu bisakah kau tidak menjualnya?” pinta Yunxi,Ziqian tak kuasa lagi menolaknya dan akhirnya membatalkan penandatanganan itu.

“Apa kau mencoba membodohiku? Kau tahu berapa tembakan besar yang harus kuyakinkan seluruh modal dan sumber dayaku dan sekarang kau bilang kau takkan tanda tangan?!” Ziqian meminta Mr. Yuan menganggap ini tak pernah terjadi. Mr. Yuan benar-benar tak bisa terima,”Kau pikir kita sedang bermain-main? Bisa kau jelaskan padaku kenapa aku harus menganggap ini tak pernah terjadi” ucap Mr. Yuan di depan Ziqian, Ziqian tak takut dan mendekat menantang tatapan Mr. Yuan.
Tiba-tiba pelayan yang mengantarkan minuman datang, yang tak lain adalah Tian Yu dan Dawei yang menyamar. Mr. Yuan dan Ziqian tak memperhatikan mereka, hanya Junhao dan Minghan yang kaget melihat Tian Yu masuk mengenakan pakaian pelayan. 
Tian Yu minta ijin Mr. Yuan untuk menuangkan anggur merah ke gelas, Dawei yang terus menutupi wajahnya menyerahkan botol anggur pada Tian Yu. 
Tian Yu mulai menuang namun ia pura-pura menumpahkan anggur ke kertas dokumen penyerahan Senwell itu. Mr. Yuan semakin kesal karena kini surat perjanjiannya sudah rusak, Tian Yu pura-pura akan membantu membersihkan. Mr. Yuan menarik tangan Tian Yu ia telah mengenalinya Tian Yu sebagai gadis yang pernah menarik Junhao keluar dari hotelnya. Junhao memberi aba-aba pada Minghan untuk bertindak.

“kau juga adalah asisten Shan Junhao, kenapa kau berpakaian seperti itu!” ucapnya pada Dawei. Dawei ketakutan karena identitas mereka telah ketahuan.
Mr. Yuan tak melepaskan Tian Yu dan memukul kepala Tian Yu dengan dokumen itu, “kau pikir aku tak punya cara lain untuk ini hah”
Ziqian diam-diam menggeser Yunxi untuk menyingkir, Mr. Yuan terus memukul kepala Tian Yu. Tiba-tiba Junhao teriak menyuruh semuanya melarikan diri, ia juga menarik Tian Yu dari pegangan Mr. Yuan dan membawanya kabur. 
Anak buah Mr. Yuan akan mengejar namun Mr. Yuan menyuruh mereka berhenti karena semuanya percuma saja Ziqian tetap akan menolak menandatangani surat itu.

Mr. Yuan geram atas kegagalan ini, sementara itu Tian Yu dan yang lain melarikan diri dengan mobil bak terbuka milik Tian Yu, seluruh pria berada di luar sementara Yunxi dan Tian Yu yang menyetir berada di dalam. Di tengah kecemasan yang melanda semuanya mobil Tian Yu tiba-tiba malah mogok di tengah jalan. Semuanya keluar termasuk Tian Yu yang marah-marah pada mobilnya sendiri padahal baru ia perbaiki. 
Minghan menelfon anak buahnya minta dijemput, mereka harus menunggu 10 menit sebelum anak buah Minghan muncul. Saat seperti itu dimanfaatkan Minghan untuk berterimakasih pada Ziqian karena tak jadi menjual Senwell, mereka semua akhirnya tersenyum lega.
Tiba-tiba Ziqian mendapat telfon. Tak disangka mereka ternyata menjalankan aksinya dengan menyandera asisten Ziqian yang mereka panggil Curry dan minta Ziqian segera datang untuk menyelamatkan Gary. 

Ziqian senyum dan tanya dimana mereka, Bibi menyebutkan jalan Yangchun nomor 15, tiba-tiba Chef memanggil Bibi untuk mendekat, Chef menemukan angka 9 yang terjatuh dari nomor rumah, mereka salah alamat dan berada di jalan Yangchun nomor 915, ketiganya berteriak menyadari kebodohannya. Ziqian menutup telfonnya dengan senyum dan menceritakan kebodohan Bibi fengjiao pada yang lain.

Tanpa mereka sadari anak buah Mr. Yuan ternyata masih mengikuti dengan menggunakan sepeda motor. Yunxi mendekati Tian Yu dan menyerahkan cincin milik Tian Yu dan menyerahkan Junhao sepenuhnya. 

Junhao tersenyum ia mengambil cincin itu dan mengantikan posisi Yunxi berdiri di hadapan Tian Yu. Junhao memakaikan cincin bentuk mahkota itu kembali keduanya sama-sama tersenyum. Tiba-tiba Junhao menyentil dahi Tian Yu, “Kenapa kau melakukan itu” ucap Tian yu sambil memegangi dahinya.
“Apa kau tahu betapa bahayanya itu tadi”
“kalau kau bisa disana kenapa aku tidak, kau pergi tanpa bicara apapun apa kau tahu betapa khawatirnya aku? Aku mencarimu kesana-kemari”
“Aku...aku meninggalkan pesan” bela Junhao pada dirinya. Ziqian dan Yunxi hanya tersenyum mendengar mereka kembali bertengkar.
“kau hanya menulis sedikit kata siapa yang mengerti apa yang kau katakan”
“Pesan tetap saja pesan”
“Bilang sekarang kalau kau takkan pernah melakukannya lagi”paksa Tian Yu. 

Dawei tersenyum namun begitu Minghan memperlihatkan wajah tak pedulinya ia langsung terdiam kembali. 


Sementara itu rombongan sepeda motor akhirnya tiba di samping mereka tanpa mereka sadari. 
Salah satunya langsung melepaskan ketapel ke arah Tian Yu yang tengah tersenyum pada Junhao. Tian Yu terdiam begitu kepalanya dihantam batu besar, darah langsung mengucur dari kepalanya. Dan Tian Yu jatuh seketika. Junhao dan yang lain tersentak, kaget melihat kondisi parah Tian Yu yang begitu tiba-tiba. 

Anggota motor itu langsung lari, Junhao memegangi Tian Yu dan meneriakkan namanya, Tian Yu berkata dengan lemah kalau mereka belum sempat melihat bintang jatuh bersama, Junhao berkata ia belum sempat mengucapkan kata-kata manis sesuai janjinya pada Tian Yu. Tian Yu lalu pingsan Junhao berteriak memanggil ambulan.

Setelah beberapa hari, Junhao terlihat melihat buku kecil berisi foto-foto Tian Yu, Junhao berharap dapat membuat Tian Yu tersenyum kembali seperti di foto itu. Junhao merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan Tian Yu dari penjahat itu dan menyesal pernah meninggalkan Tian Yu.







No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.