Young
Hoon terus mengikuti kemana si perawat pria itu pergi. “Tuan Jung Young Su!”
panggil Young Hoon akhirnya (syukurlah akhirnya tau juga namanya, kita panggil
Young Su aja ya, kan dah gak jadi perawat lagi)
Young
Su kaget sampai rokoknya terlepas. Keduanya bicara di tempat lain. Young Su
tanya apa yang Young Hoon ingin dengar darinya ia hanya melakukan yang
diperintah saja. Young Hoon menyuruhnya tenang ia datang bukan untuk
menyalahkan.
“Ada
sesuatu yang aku ingin tau, kau bilang penjaga ibuku memintamu untuk terus
membius ibuku, siapa dia?” tanya Young Hoon
“kau
sudah tau siapa itu”
“Dokter
Jung Jae Bong kah yang memintamu”
Young
Su mengiyakan dengan takut-takut, ia mohon diri jika tak ada pertanyaan lagi.
“kau
mengenal Dokter Min dari rumah sakit Jaeil kan? Aku melihat kalian bersama di
rumah sakit”
Young
Su kembali duduk, “Aku tak begitu mengenal Dokter Min aku mengenalnya karena
Dokter Jung.....”
“Dokter Min mempekerjakanmu di Sanatorium dan kau bilang kau tak begitu mengenalnya?” ucap Young Hoon memojokkan Young Su. Young Su gelagapan dan tak tahu harus bicara apa, Young Hoon lalu menatap tajam dirinya.
Yu
Jin dan Hae Jung memeriksa seorang pasien anak kecil yang datang ke rumah, Yu
Jin memberi himbauan untuk ibu dan anak itu. tak lama Hwa Mi dan Bong Pal
datang membawakan obat-obatan
Hwa
Mi memukul tangan Bong Pal yang ingin menciduk es duluan, Bong Pal bilang
tangannya Hwa Mi dingin sekali, Hwa Mi bilang Bong Pal itu menjijikkan. Hae
Jung tertawa melihat keduanya sambil menuangkan es ke mangkuk.
Hwa
Mi bilang Yu Jin terlihat seperti Dokter sungguhan, Yu Jin protes memangnya
selama ini ia tak seperti dokter. Bong Pal bilang Yu Jin lebih tampak seperti
murid dulu.
“Mereka ingin bilang kau terlihat tua” ucap Hae Jung sambil
tersenyum. Hae Jung meminta mereka berhenti membawakan obat, Bong Pal menolak, “Kami mengumpulkannya untuk rumah sakit yang membutuhkan” ucapnya.
“Kami
menghargainya tapi kami tak membutuhkannya”
Hwa Mi bilang tak mengapa karena
obat-obat itu juga akan didistribusikan lagipula mereka selalu menambahkannya.
“Tentu
saja mereka menambahkannya” Sindir Yu Jin, Hae Jung menyanggah Yu Jin, Yu Jin
tersenyum dan minta mereka tak usah melakukannya lagi.
Bong Pal tanya bagaimana
dengan barang-barang, Yu Jin bilang sudah banyak yang membantu mereka, Bong Pal
tanya siapa contohnya. Hae Jung bilang ada seseorang yang menyumbangkan uang
dalam jumlah besar, mereka juga bertanya-tanya siapa itu.
“Mungkin
ia mengejar salah seorang wanita di keluarga ini” ucap Bong Pal, Hwa Mi menyenggolnya.
Yu Jin tersenyum, “Kalau begitu aku harap aku orangnya”
Bong Pal
terlihat bingung dan memasukkan makanan ke mulutnya, Hwa Mi tanya kenapa Bong
Pal memakannya, Bong Pal memuntahkannya lagi dan membuat Hwa Mi jijik dan
menyuruhnya memakannya lagi.
“Melalui
undian olahraga kita memberi orang-orang biasa kesempatan untuk mengenal bisnis
kita dengan mudah” ucap rekan kerja Jun Ha di acara peluncuran. Jun Ha tanya
apa pengguna internet menyambar game mereka dengan cepat. Rekannya mengiyakan
dengan yakin.”Mungkin itu karena hadiah besar dan jadi barang yang paling
diincar”
“Apa
hadiah utamanya adalah mobil? Kalau begitu aku juga harus ikut” canda Jun Ha
“Meskipun
kau menang kau takkan dapat hadiah” balas rekannya. Jun Ha lalu tanya berapa banyak peserta
sejauh ini. mereka telah melewatir tanda 10.000 belum ada pemenang untuk hadiah
utama jadi itu berguling terus dan pengguna internet menyukainya. Jun Ha senang
dan berharap semoga ada pemenangnya, dan mengingatka untuk menganalisa konsumen
mereka.
Shin
Hee membawa dua buah poster, Ast. Yun segera menghampiri, Shin Hee tanya apa
Ast. Yun mau membantunya. Ast. Yun mengiyakan namun ia cepat-epat meralat
sikapnya,”Apa kau mencoba menarik perhatianku dengan berpura-pura lemah”
“Apa?’
tanya Shin Hee terpelongo.
“Melakukan
ini setelah hatiku meninggalkanmu itu terlalu buruk, tapi itu sudah terlambat ,
itulah eknapa kau harus baik selama kau masih memiliki orang itu, kau harus
memukul besi ketika masih panas” ucap Ast. Yun berlagak cool.
Ia
mengejek lengan Shin Hee yang tebal yang pasti bisa melakukannya sendiri. Ia
pun segera pergi meski Shin Hee memanggilnya dengan geram.
Jun Ha muncul dan
tanya apa yang terjadi, Shin Hee memanggil Jun Ha Direktur dengan tampang
seakan ingin menangis. Jun Ha tertawa menyadari apa yang terjadi.
Ast.
Yun lalu mengikuti Jun Ha masuk ke ruangan, ia tanya bagaimana pendapat Jun Ha
atas perlakuannya pada Shin Hee selama ini. ia cukup bangga karena Shin Hee
melihatnya dengan cara lain, tatapan matanya bersinar ketika melihatnya.
Jun
Ha bilang itu agak mencolok, Ast. Yun tak sependapat. Jun Ha tanya kenapa Ast.
Yun tak melupakan Shin Hee saja, “Apa kau tau beda antara mengabaikan dengan
sikap tak punya sopan santun? Aku menyuruhmu coba mengabaikan bukan membuatnya
marah”
Ast. Yun penasaran ingin tau apa yang dikatakan Shin Hee tentangnya, apa
Shin Hee bilang ia tak berpendidikan, memuakkan dan tak punya rasa?"
“Apa
kau dengar?’ goda Jun Ha ia pun segera pergi meski Ast. Yun coba menahannya,
Ast. Yun terdiam menyesali tindakannya yang mengikuti anjuran Jun Ha. Ia tampak komat kamti mengomel sendiri
dan pasang pose frustasi.
Young
Hoon bertanya pada pegawainya yang memasukkan file lama ke dalam sistem baru,
pegawai itu mengiyakan dan itu sudah dimulai bulan ini tapi ia butuh waktu
untuk memindahkan semua.
Young Hoon tanya adakah file yang hilang di ruang penyimpanan,
si pegawai bilang tak mungkin, “Tapi file tahun 1981 telah menghilang, aku
harus melihatnya jadi bisakah kau menemukan apa yang terjadi?” tanya Young Hoon.
Pegawai
bilang mereka telah lengkap memasukkan file tahun tersebut, Young Hoon ingin
melihat file tersebut.
Ia
pun pergi keruangan si pegawai, di komputer tertulis pada tanggal 28 itu dokter
Jung Jae Bong melakukan operasi namun ada dua operasi yang dilakukan. Young
Hoon merasa bingung tak mungkin 2 operasi dilakukan pada waktu yang sama.
Pegawai tanya apa yang harus ia lakukan, Young Hoon menyuruhnya mencetak
keduanya untuknya.
Dokter
Min menerima telfon lagi dari Young Su dan pura-pura ada di Jepang, ia pun
kaget saat tahu siapa yang datang menemui Young Su.
Young
Hoon terkejut saat melihat ada nama Jung Young Su disitu, Dokter Min bergegas
ke rumah sakit. Ia lalu berpapasan dengan Young Hoon yang menyapanya dengan
senyuman.
Sementara itu, Yu
Jin mendapat telfon dari seorang pasien yang memintanya datang, namun itu
ternyata adalah ide Su Jin yang menyuruh pembantunya agar Yu Jin datang
menemuinya.
Young
Hoon dan Dokter Min membicarakan Young Su, Dokter Min bilang ia mempekerjakan
Young Su atas suruhan Dokter Jung, “Tapi aku tak menyangka Dokter Jung akan
melakukan hal yang begitu mengerikan”
“Apa
kau ingin bilang kau tak tahu sama sekali?’
“Haruskah
aku tahu? Apa aku akan membiarkan hal itu? meskipun aku melakukan permintaan
teman aku takkan membiarkan orang yang
hidup terus dibius itu adalah kejahatan" ungkap Dokter Min
“Maaf
aku malu menghadapimu meskipun itu permintaan Dokter Jung,aku juga merasa
bertanggung jawab dan bersalah" tambahnya.
Young
Hoon lalu tanya kenapa Dokter Min bertemu dengan Young Su lagi, Dokter Min
bilang Young Su datang untuk mencari pekerjaan, ia tanya apa Young Hoon
mencurigainya. Young Hoon bilang tidak.
“Aku
tahu apa yang kau rasakan karena ibumu tapi meletakkannya di belakangmu
sekarang, mengeruk masa lalu hanya akan membawa luka. Ia pun mengundang Young
Hoon untuk makan malam di rumahnya.
Yu
Jin agak tak yakin saat melihat rumah besar di depannya itu, ia pun menekan bel
dan bertanya dari speaker apa benar ia dipanggil disini. Pintu pagar terbuka,
seorang pembantu mengantarkan Yu Jin pada majikannya yang tak lain adalah Su
Jin yang tengah duduk santai menunggunya.
Yu Jin tanya apa maksud Su Jin
membohonginya, ia bilang ia takut Yu Jin tak mau bertemu jika tau itu dirinya.
Keduanya
pun bicara, Su Jin cukup kaget saat tahu Yu Jin membuat panggilan untuk
mengobati orang dan kadang melakukan dengan gratis, ia menyindir dengan keadaan
Yu Jin yang sekarang itu pasti sulit untuk bertahan hidup.
Yu
Jin merasa jengah dan minta Su Jin untuk langsung saja menanyakan maksudnya.
“Jika kau memang memerlukan bantuan katakan saja”
Yu Jin menolak mereka memang
berjuang tapi banyak yang membantu. “Dan orang itu adalah Young Hoon” ucap Su
Jin dengan sinis.
YuJin
tak paham apa maksudnya, Su Jin lalu memberitahu jika Young Hoon sering
menyumbang banyak untuk mereka, “Jika kau butuh uang aku bisa memberikannya,
itu mengangguku melihat kau menempel terus pada Young Hoon” Y
Yu Jin kaget ia
tanya apa Young Hoon yang memberitahunya. Su Jin bilang ia memeriksa diam-diam
jadi Young Hoon tidak tahu, ia lalu menyuruh Yu Jin untuk menolak sumbangan itu
sebagai gantinya ia akan mengirimkan jumlah yang setara.
Yu Jin dengan kesal
menolaknya ia merasa sudah cukup mendengar semua dan beranjak pergi. Namun ia
tak sengaja berpapasan dengan Young Hoon dan Dokter Min yang baru saja pulang.
Yu Jin memberi hormat dan segera pergi dari sana. Young Hoon lalu menatap Su Jin, Su Jin dengan terbata-bata hendak menjelaskan namun Young Hoon memilih berlari mengejar Yu Jin. Su Jin ingin ikut mengejar namun ditahan oleh Dokter Min karena ia ingin bicara dengan Su Jin.
Yu Jin memberi hormat dan segera pergi dari sana. Young Hoon lalu menatap Su Jin, Su Jin dengan terbata-bata hendak menjelaskan namun Young Hoon memilih berlari mengejar Yu Jin. Su Jin ingin ikut mengejar namun ditahan oleh Dokter Min karena ia ingin bicara dengan Su Jin.
Young
Hoon berhasil menahan Yu Jin, Yu Jin berbalik ia tanya apa alasan Young Hoon
membantunya, “Apa karena kau merasa kasihan padaku?” tegas Yu Jin. Young Hoon
tanya apa maksud Yu Jin.
“Berhenti
memberikan sumbangan, aku tak mau menerima uangmu!” tegasnya lagi, Young Hoon
pun seketika melepaskan pegangan tangannya.
“Aku
ingin melupakanmu, aku berusaha keras untuk melupakanmu aku takkan mengingatmu
dengan cara ini, aku mohon bantu aku untuk melupakanmu” ucap Yu Jin dan segera
pergi dari sana meninggalkan Young Hoon yang terpaku.
Dokter
Min kembali menyuruh Su Jin melupakan Young Hoon, namun tetap Su Jin
menolaknya, “Dia adalah berita buruk
Aku
salah tentangnya, meletakkannya di bawahku sama sekali tak berguna, jika ia
tahu yang sebenarnya tak ada yang tahu kapan dia akan menodongkan senjata ke
kepalaku”
Su
Jin bingung kebohongan apa yang dimaksud ayahnya, Dokter Min sadar keceplosan
bicara dan bilang bukan apa-apa, Su Jin tak percaya dan memanggil ayahnya ingin
tahu.
Young
Hoon mondar mandir di ruangan ibunya sambil membaca sebuah kertas, ia lalu
duduk dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang melakukan
hal ini, apakah Dokter Jung yang membuat ibunya koma selama 15 tahun? Young
Hoon bingung dan mulai ragu bagaimana jika tidak, apa yang harus dilakukannya
nanti.
Young Hoon pun kembali teringat pertemuan terakhirnya dengan Dokter
Jung, saat itu Dokter Jung ingin mengatakan sesuatu namun Young Hoon terlalu
marah sampai tak mau mendengarkan apapun.
Dokter Jung berkata ia tak
melakukannya namun Young Hoon menyuruhnya mengatakan hal itu sendiri pada
ibunya, “Jika bukan kau yang melakukannya lalu siapa?”
Young Hoon kini terlihat
cemas, ia lalu menelfon temannya detektif Kang Suhk Hyun untuk mecari seseorang
yang 11 tahun lalu bekerja di rumah sakit Jaeil.
Begitu
tiba di kantor, asisten Jae Yeon langsung menyerahkan surat berisi panggilan
pengadilan, Asistennya memberitahu sepertinya istri Jae Yeon mengajukan
perceraian, Jae Yeon langsung terlihat geram akan hal ini.
Yu
Mi memberikan makanan buat Jong Shik, ia lalu tanya dimana Tae Suhk, “Bos kita
mungkin tengah mengunyah-ngunyahnya” ucap Jong Shik cuek.
Yu Mi tanya kenapa,
Jong Shik memberikan surat kabar yang ia baca dan menyuruh Yu Mi membaca
sendiri, ia bilang itu terpampang di seluruh media cetak, “Kita akan gagal
bahkan sebelum memulai”
Yu
Mi bilang mereka bahkan belum melihat film nya. Jong Shik bilang masalahnya berita
ini sudah membuat para investor panik duluan.
Tak lama Tae Suhk pun keluar dan
berpura-pura tenang di hadapan mereka, ia mengajak Yu Mi ke studio untuk
memutuskan musik mereka. Yu Mi tanya apa yang harus mereka lakukan,
“Tentang
apa?” tanya Tae Suhk pura-pura ia lalu melirik Jong Shik dan tanya apa Yu Mi
sudah membacanya, “Jangan khawatir memang seperti itu” Jong SHik dengan kesal
tanya apa maksud Tae Suhk bicara semudah itu,ia khawatir jika Tae Suhk akan
dipecat.
“Apa
kau sungguh baik-baik saja?” tanya Yu Mi. Tae Suhk kembali mengulangi ucapan
itu. Yu Mi terlihat kesal. Tae Suhk tertawa dan bilang ia senang mereka kembali
bersama.
Yu Mi tak terlihat demikian, Tae Suhk lalu bilang jika “Apapun yang
terjadi jika aku bisa melakukannya bersamamu aku menyukainya, bahkan lebih
karena aku sudah merasakan betapa sulitnya tanpamu” ia minta Yu Mi tak usah
khawatir asalkan ia selalu bersamanya. Ia lalu tanya lagi pendapat Yu Mi
mengenai lagu tadi, “Tidak itu takkkan berhasil Tuan Han” ucap Yu Mi sambil
mencoba tersenyum.
Keduanya
lalu pulang namun Tae Suhk minta maaf karena tak bsia mengantar Yu Mi, sebagai
gantinya ia mengajak Yu Mi pergi besok, Yu Mi mengiyakan dan menyuruh Tae Suhk
berhati-hati.
Setelah
Tae Suhk pergi, Jae Yeon lalu keluar dari mobilnya dan mengagetkan Yu Mi. Yu Mi
berusaha mengacuhkan Jae Yeon namun Jae Yeon menarik tangan Yu Mi dan
memaksanya masuk ke mobil.
Jae
Yeon membawa Yu Mi ke ruangannya dan menghempaskan Yu Mi yang terus meronta ke
sofa. Ia juga melempar surat pengadilan itu ke Yu Mi, “Tarik kembali permohonan
itu!” ucapnya memperingatkan Yu Mi untuk tak main-main lagi dengannya. “Kau ini
sangat menggelikan, bukankah kita sudah memutuskan”
“Bukan
aku” teriak Jae Yeon.
Jae
Yeon lalu duduk di samping Yu Mi dan mengelus rambutnya, “Pulanglah aku akan
membujuk ibuku”
“Jangan
lakukan ini, biarkan aku pergi’ ucap Yu Mi, ia pun mengakui jika ia mencintai
Tae Suhk dan memohon pada Jae Yeon, Jae Yeon marah dan menamparnya, ia minta
Yu Mi menjaga ucapannya karena ia masih suaminya.
“Kau mencintai Han Tae Suhk? Kalau begitu kau tak seharusnya melakukan ini padaku, dia sudah berada di tepi jurang kau harus tau itu!” Yu Mi kaget, Jae Yeon berkata tak sulit untuk menuliskan artikel itu dan memastikan Tae Suhk takkan berkerja lagi, “Apa kau tak tahu sangat mudah bagiku melakukannya” ucap Jae Yeon sambil tersenyum seolah mengejek Yu Mi.
“Kau mencintai Han Tae Suhk? Kalau begitu kau tak seharusnya melakukan ini padaku, dia sudah berada di tepi jurang kau harus tau itu!” Yu Mi kaget, Jae Yeon berkata tak sulit untuk menuliskan artikel itu dan memastikan Tae Suhk takkan berkerja lagi, “Apa kau tak tahu sangat mudah bagiku melakukannya” ucap Jae Yeon sambil tersenyum seolah mengejek Yu Mi.
Pelatih
Kim tampak menelfon seseorang, sepertinya ia tengah mencari tempat baru entah tempat apa.
Yu Sun berada di rumah temannya yang sedang mendandaninya, teman tersebut memberikan cermin agar Yu Sun bisa melihat wajahnya kini. Yu Sun tersenyum senang, ia tanya apa ia harus pergi seperti itu, temannya tanya apa Yu Sun ingin menemui pelatih Kim lagi. temannya ingin mengatakan sesuatu namun terlihat ragu, Yu Sun menyuruhnya untuk bicara, “Apa Pelatih Kim tak bilang apapun padamu?”
Yu Sun berada di rumah temannya yang sedang mendandaninya, teman tersebut memberikan cermin agar Yu Sun bisa melihat wajahnya kini. Yu Sun tersenyum senang, ia tanya apa ia harus pergi seperti itu, temannya tanya apa Yu Sun ingin menemui pelatih Kim lagi. temannya ingin mengatakan sesuatu namun terlihat ragu, Yu Sun menyuruhnya untuk bicara, “Apa Pelatih Kim tak bilang apapun padamu?”
Yu Sun terlihat bingung
namun tiba-tiba ia sudah berada di taman menemui Pelatih Kim. Ia melihat
Pelatih Kim yang terlihat murung dan mengagetkannya.
Pelatih Kim menawari Yu Sun makan, Yu Sun ingin makan Dumpling. Pelatih Kim tertawa mengejek ia bilang ia punya uang untuk membeli yang lain namun Yu Sun tetap ingin itu karena Dumpling yang dijual di pasar adalah yang terbaik.
Pelatih Kim menawari Yu Sun makan, Yu Sun ingin makan Dumpling. Pelatih Kim tertawa mengejek ia bilang ia punya uang untuk membeli yang lain namun Yu Sun tetap ingin itu karena Dumpling yang dijual di pasar adalah yang terbaik.
Pelatih
Kim pun mengiyakan dan mereka pergi berjalan-jalan ke pasar dan mencoba
beberapa barang seperti mencoba melempar buah, payung, mencoba topi, aksesoris hingga akhirnya
makan dumpling.
Yu Sun sempat panik melihat Pelatih Kim seperti kesusahan menelan dumplingnya, “Ini sangat enak” ucap Pelatih Kim yang akhirnya membuat Yu Sun lega.
Ia pun memberikan satu untuk Yu Sun coba. Yu Sun menatap Pelatih Kim dengan tatapan iba, Pelatih Kim yang tak paham hanya menyuruh Yu Sun makan lagi.
Yu Sun sempat panik melihat Pelatih Kim seperti kesusahan menelan dumplingnya, “Ini sangat enak” ucap Pelatih Kim yang akhirnya membuat Yu Sun lega.
Ia pun memberikan satu untuk Yu Sun coba. Yu Sun menatap Pelatih Kim dengan tatapan iba, Pelatih Kim yang tak paham hanya menyuruh Yu Sun makan lagi.
Yu
Jin dan Nyonya Jung ternyata juga tengah berbelanja di pasar itu, Nyonya Jung
tak sengaja melihat Pelatih Kim dan juga Yu Sun, ia hendak mengejar namun
ditahan oleh Yu Jin. Nyonya Jung tanya siapa lelaki yang juga pernah ia lihat
di rumah sakit itu. Yu Jin berjanji akan memberitahu hal itu di rumah.
Yu
Jin dan Hae Jung akhirnya menceritakan hubungan Yu Sun dan Pelatih Kim, Nyonya
Jung kesal karena baru tahu sekarang ia tak mengijinkan Yu Sun bersama Pelatih
Kim.
Yu Jin mohon ibunya bisa mengerti perasaan Yu Sun, namun Nyonya Jung menolak karena Pelatih Kim sudah pernah menikah, ia marah karena mereka membiarkan saja ini terjadi. Yu Jin beralasan saat itu Yu Sun tengah sakit dan akan dioperasi tak ada yang tahu akan bagaimana nasibnya nanti.
Yu Jin mohon ibunya bisa mengerti perasaan Yu Sun, namun Nyonya Jung menolak karena Pelatih Kim sudah pernah menikah, ia marah karena mereka membiarkan saja ini terjadi. Yu Jin beralasan saat itu Yu Sun tengah sakit dan akan dioperasi tak ada yang tahu akan bagaimana nasibnya nanti.
Hae
Jung mengenggam tangan ibunya dan meminta maaf, ia paham apa yang dirasakan
ibunya,”Tapi setelah operasi Yu Sun tak menanggapi siapapun tapi ketika ia (pelatih
Kim) yang memanggilnya ia bangun jadi aku sangat berterima kasih padanya karena
telah memanggilnya dan membuatnya gembira meskipun ia sedang sakit,
"ibu... Yu Sun mungkin membutuhkannya lebih dari siapapun sekarang, jangan pedulikan orang lain terimalah ia demi kebaikan Yu Sun” pinta Hae Jung
"ibu... Yu Sun mungkin membutuhkannya lebih dari siapapun sekarang, jangan pedulikan orang lain terimalah ia demi kebaikan Yu Sun” pinta Hae Jung
Yu
Sun tanya apa Pelatih Kim berhentii mengajar karena dirinya, Pelatih Kim hanya
diam jadi Yu Sun menyimpulkan jika itu benar, ia tanya apa ia begitu
menyusahkan bagi Pelatih Kim. “Apa yang kau bicarakan?’
“Aku
takut kau sakit, kau sangat baik padaku karena aku sakit dan kau juga berhenti
mengajar karena aku"
Pelatih Kim bilang ia tak peduli jadi ia minta Yu Sun tak memikirkannya. “Bahkan meskipun itu sulit karenaku aku tak membantumu aku takkan pernah meninggalkanmu apa itu boleh?” tanya Yu Sun
Pelatih Kim bilang ia tak peduli jadi ia minta Yu Sun tak memikirkannya. “Bahkan meskipun itu sulit karenaku aku tak membantumu aku takkan pernah meninggalkanmu apa itu boleh?” tanya Yu Sun
Pelatih
Kim bilang Yu Sun selalu melawan kata-katanya, “kau yang pertama bilang
menyukaiku dan melamarku dasar tak sopan”
canda Pelatih Kim, ia penasaran apa yang akan dilakukan Yu Sun
berikutnya.
Yu Sun pun tersenyum malu.
Sesampainya di depan rumah Pelatih Kim menyuruh Yu Sun masuk, Yu Sun pun menurut, wajah pelatih Kim kembali berubah murung. Yu Sun berbalik dan mengejar Pelatih Kim lalu mencium pipinya,”Apa aku mengalahkanmu lagi untuk itu?’ ucapnya tersenyum dan segera berbalik pergi. Pelatih Kim terdiam dan memegang pipinya dan tersenyum senang.
Yu Sun pun tersenyum malu.
Sesampainya di depan rumah Pelatih Kim menyuruh Yu Sun masuk, Yu Sun pun menurut, wajah pelatih Kim kembali berubah murung. Yu Sun berbalik dan mengejar Pelatih Kim lalu mencium pipinya,”Apa aku mengalahkanmu lagi untuk itu?’ ucapnya tersenyum dan segera berbalik pergi. Pelatih Kim terdiam dan memegang pipinya dan tersenyum senang.
Jun
Ha akhirnya memutuskan menolak bantuan dari Tuan Kim, ia mengembalikan dokumen
itu padanya. Tuan Kim merasa Jun Ha membutuhkan saham itu, Jun Ha membenarkan
namun ia tak mau menyusahkan Hae Jung,
“Jika aku terima ini dia akan merasa sangat berhutang padamu, aku tak mau itu terjadi demi merebut manajemen kembali”
“Jika aku terima ini dia akan merasa sangat berhutang padamu, aku tak mau itu terjadi demi merebut manajemen kembali”
Young
Hoon menelfon seseorang ia minta orang tersebut mengirimkan sesuatu padanya
sekarang. Ia memanggil sekretarisnya minta dibawakan hasil fax namun hasil fax
itu ternyata diterima duluan oleh si Manajer dan difotokopi olehnya, lalu meletakkan kembali di mesin fax.
Ia kaget saat sempat berpapasan dengan sekretaris Young Hoon. Si Sekretaris mengambil fax itu dan memberikannya pada Young Hoon.
Ia kaget saat sempat berpapasan dengan sekretaris Young Hoon. Si Sekretaris mengambil fax itu dan memberikannya pada Young Hoon.
Sang
manajer juga menyerahkan fax tadi pada Dokter Min dan bilang Young Hoon lebih
sering berurusan dengan detektif daripada sekretarisnya.
Dokter Min terlohat kesal karena Young Hoon sudah mulai menyelidikinya dan meremas kertas tersebut.
Young Hoon mulai menelfon satu per satu nama yang ada di daftar itu ia juga mencari informasi dari beberapa orang namun nampaknya belum menemukan hasil yang memuaskan.
Young Hoon kembali ke kantornya dan melihat Dokter Min menunggunya disana. Dokter Min mengajak Young Hoon bicara,”Aku dengar kau melakukan yang ganjil, mencari staf yang hadir saat operasi ibumu”
Young Hoon dengan tenang tanya darimana Dokter Min tahu. Dokter Min bilang ia tau semuanya yang terjadi di tempat ini dan tanya apa tujuan Young Hoon kenapa hal ini begitu tiba-tiba.
Dokter Min terlohat kesal karena Young Hoon sudah mulai menyelidikinya dan meremas kertas tersebut.
Young Hoon mulai menelfon satu per satu nama yang ada di daftar itu ia juga mencari informasi dari beberapa orang namun nampaknya belum menemukan hasil yang memuaskan.
Young Hoon kembali ke kantornya dan melihat Dokter Min menunggunya disana. Dokter Min mengajak Young Hoon bicara,”Aku dengar kau melakukan yang ganjil, mencari staf yang hadir saat operasi ibumu”
Young Hoon dengan tenang tanya darimana Dokter Min tahu. Dokter Min bilang ia tau semuanya yang terjadi di tempat ini dan tanya apa tujuan Young Hoon kenapa hal ini begitu tiba-tiba.
“Aku
ingin tau detail sebenarnya” ucap Young Hoon
“Apa
maksudmu?”
“Apa
kau gila? Apa yang kau bicarakan? Dokter Jung yang mengoperasinya aku bisa
menjamin itu! sekuruh dunia juga tau! Jika bukan ia yang melakukannya lalu
siapa? Apa aku salah satunya?’ bentak Dokter Min. Ia tanya apa Young Hoon
berpikir ia yang melakukan itu pada ibunya.
“Aku tak bilang begitu” ucap Young Hoon. Dokter Min minta maaf ia terbawa suasana ia berasalan Young Hoon bersikap aneh, ia tanya apa Young Hoon masih tak puas ia menawarkan bantuan
“Tapi percayalah kau hanya menghabiskan waktu, jika bukan Dokter Jung yang melakukan kenapa aku berbohong padaku”
“Aku tak bilang begitu” ucap Young Hoon. Dokter Min minta maaf ia terbawa suasana ia berasalan Young Hoon bersikap aneh, ia tanya apa Young Hoon masih tak puas ia menawarkan bantuan
“Tapi percayalah kau hanya menghabiskan waktu, jika bukan Dokter Jung yang melakukan kenapa aku berbohong padaku”
Dokter
min terlihat cemas, di kamarnya ia membanting jas nya dengan kesal. Dokter Min merasa
pusing dan frustasi ia lalu melihat bayangan wajahnya di cermin kilasan balik
akan pertukaran posisinya dengan Dokter Jung saat operasi kembali terlintas.
Dokter Min tersentak ketakutan dan ia pun menangis karena cemas.
Hae
Jung dan Tuan Kim bertemu. Tuan Kim tampaknya memberitahu jika Jun Ha menolak
tawarannya, Hae Jung pun merasa cemas, ia tak mengerti mengapa Jun Ha tak
menerima padahal dengan itu ia bisa merebut kembali manajemen (kepemimpinan).
Tuan Kim menduga sepertinya Jun Ha tak mau berhutang budi padanya. Hae Jung terdiam, Tuan Kim menyuruhnya makan namun tiba-tiba Hae Jung bilang ia akan membicarakan hal ini dengan Jun Ha. Ia tanya apa Tuan Kim masih mau menolong Jun Ha. Tuan Kim mengiyakan “Tapi itu takkan ada gunanya, keterlibatanmu mungkin hanya akan membuat keadaan semakin buruk”
Tuan Kim menduga sepertinya Jun Ha tak mau berhutang budi padanya. Hae Jung terdiam, Tuan Kim menyuruhnya makan namun tiba-tiba Hae Jung bilang ia akan membicarakan hal ini dengan Jun Ha. Ia tanya apa Tuan Kim masih mau menolong Jun Ha. Tuan Kim mengiyakan “Tapi itu takkan ada gunanya, keterlibatanmu mungkin hanya akan membuat keadaan semakin buruk”
Namun
Hae Jung tampaknya masih ingin mencoba, ia pun mendatangi kantor Jun Ha sambil
memegang dokumen tersebut. Jun Ha melihat Hae Jung dan memanggilnya.
Setelahnya
Hae Jung menyerahkan dokumen itu kembali, Jun Ha tanya apa Hae Jung bicara
dengan Tuan Kim. Hae Jung mengiyakan, “Kau menyuruhku untuk menerima bantuan
tak apa-apa untuk menerima pertolongan orang lain sekarang giliranmu”
“Maaf
aku memang bodoh, aku menyuruhmu untuk menerima bantuan tapi menerima bantuan
malah membuatku tak nyaman”
Hae
Jung ingin menyela namun Jun Ha langsung bilang jika ia tak mau menerima
apalagi jika itu memberatkan Hae Jung. Hae Jung bilang tidak karena Tuan Kim
dan dia...."
Jun
Ha langsung menyela jika ia tak suka melihat Hae Jung terlibat dengan Tuan Kim.
Hae Jung cukup kaget mendengar hal itu, “Aku agak tak nyaman mendengarnya” ucap
Hae Jung ia pun memutuskan pergi saja.
Jun Ha menahan Hae Jung dan tak sengaja memegang tangannya, Hae Jung kaget begitu pun dengan Jun Ha yang jadi merasa tak enak. Hae Jung menundukkan kepala memberi hormat dan berjalan keluar.
Di depan pintu Hae Jung merasa bingung akan perasaannya tadi, Jun Ha tampaknya juga merasakan hal yang sama dan terlihat memikirkannya.
Jun Ha menahan Hae Jung dan tak sengaja memegang tangannya, Hae Jung kaget begitu pun dengan Jun Ha yang jadi merasa tak enak. Hae Jung menundukkan kepala memberi hormat dan berjalan keluar.
Di depan pintu Hae Jung merasa bingung akan perasaannya tadi, Jun Ha tampaknya juga merasakan hal yang sama dan terlihat memikirkannya.
Keduanya
pun akhirnya bicara, Young Hoon tanya apa sebelum meninggal Dokter Jung berkata
sesuatu padanya. Yu Jin tak mengerti maksud Young Hoon bertanya. “Terakhir kali
dia menemuiku dia bilang dia tak melakukannya, aku bahkan tak mau mendengarkan
apa dia tak menyebutkan orang lain bekerja untuk ibuku?”
“Dia
takkan pernah lari dari tanggungjawabnya”
Young Hoon mengiyakan, “Meskipun ia tak melakukannya dia tetap akan bertanggungjawab”
Young Hoon mengiyakan, “Meskipun ia tak melakukannya dia tetap akan bertanggungjawab”
Yu
Jin menolak mendengar apapun lagi. Young Hoon memanggil Yu Jin, “Kau bilang ia
memohon pengampunan, tapi kau tak pernah bilang kau memaafkannya itulah kenapa
kau tak bisa memaafkanku, jangan lupakan itu” Yu Jin pun mulai menangis.
“Bahkan jika sesuatu terjadi itu bukan salahmu” Yu Jin terlihat bingung akan maksud ucapan Young Hoon tadi. Ternyata di luar Dokter Min tengah mengintai keduanya. Ia lalu menelfon mengajak seseorang bertemu.
Di rumah Dokter Min Young Su tengah menyambut kedatangan Dokter Min.
“Bahkan jika sesuatu terjadi itu bukan salahmu” Yu Jin terlihat bingung akan maksud ucapan Young Hoon tadi. Ternyata di luar Dokter Min tengah mengintai keduanya. Ia lalu menelfon mengajak seseorang bertemu.
Di rumah Dokter Min Young Su tengah menyambut kedatangan Dokter Min.
Jun
Ha mengantarkan Yu Sun pulang dari cek up kesehatannya dan menyempatkan mampir
disana. Hae Jung menghidangkannya minuman, Jun Ha bilang hasil Prognosis Yu Sun
cukup bagus dia tak mesti pergi ke rumah sakit lagi. Hae Jung terlihat senang
namun ia masih terlihat canggung di depan Jun Ha.
Jun Ha hendak membahas kejadian kemarin namun tiba-tiba telfonnya berbunyi. Young Hoon mengajak Jun Ha bertemu, “Aku tak kau tak mau melihatku tapi ini tentang Dokter Jung”
Young Hoon berkata akan menunggu Jun Ha di rumah sakit. Jun Ha terlihat bingung, Hae Jung tanya ada apa dengan ayahnya, Jun Ha hendak pergi Hae Jung memaksa untuk ikut pergi dengan Jun Ha.
Jun Ha hendak membahas kejadian kemarin namun tiba-tiba telfonnya berbunyi. Young Hoon mengajak Jun Ha bertemu, “Aku tak kau tak mau melihatku tapi ini tentang Dokter Jung”
Young Hoon berkata akan menunggu Jun Ha di rumah sakit. Jun Ha terlihat bingung, Hae Jung tanya ada apa dengan ayahnya, Jun Ha hendak pergi Hae Jung memaksa untuk ikut pergi dengan Jun Ha.
Sekretaris
Young Hoon memberitahu jika detektif menelfonnya tadi, Young Hoon tanya apa ada
pesan. Sekretarisnya bilang tidak namun si detektif akan menelfon lagi dan dia
juga menyerahkan fax yang dikirim si detektif berisi daftar nama staf.
Young
Hoon lalu beranjak pergi, Manajer kembali mengintai Young Hoon dan melaporkan
kepergiannya pada Dokter Min. Dokter Min kembali tersenyum licik.
Jun
Ha dan Hae Jung telah memasuki tempat parkir, Young Hoon pun bergerak untuk
menemui mereka disana. Saat tengah menunggu itu seseorang yang tak lain adalah Young Su di mobil tampak tengah mengintai Young Hoon.
Jun Ha berjalan menuju Young Hoon. Si perawat memulai aksinya ia menancap gas hendak menabrak Young Hoon namun Jun Ha dan Hae Jung berjalan menutupi jalur si perawat.
Young Hoon melihat ke arah mobil begitu pun dengan Jun Ha akan tetapi Hae Jung tampak tak menyadarinya. Melihat Hae Jung dalam bahaya Jun ha mendorong Hae Jung hingga posisinya tepat mengarah ke depan mobil.
Jun Ha berjalan menuju Young Hoon. Si perawat memulai aksinya ia menancap gas hendak menabrak Young Hoon namun Jun Ha dan Hae Jung berjalan menutupi jalur si perawat.
Young Hoon melihat ke arah mobil begitu pun dengan Jun Ha akan tetapi Hae Jung tampak tak menyadarinya. Melihat Hae Jung dalam bahaya Jun ha mendorong Hae Jung hingga posisinya tepat mengarah ke depan mobil.