SINOPSIS

Saturday, 6 December 2014

Four Sister Eps 14

                     > Eps sebelumnya FourSister Eps 13

Young Hoon terus mengikuti kemana si perawat pria itu pergi. “Tuan Jung Young Su!” panggil Young Hoon akhirnya (syukurlah akhirnya tau juga namanya, kita panggil Young Su aja ya, kan dah gak jadi perawat lagi)

Young Su kaget sampai rokoknya terlepas. Keduanya bicara di tempat lain. Young Su tanya apa yang Young Hoon ingin dengar darinya ia hanya melakukan yang diperintah saja. Young Hoon menyuruhnya tenang ia datang bukan untuk menyalahkan.
“Ada sesuatu yang aku ingin tau, kau bilang penjaga ibuku memintamu untuk terus membius ibuku, siapa dia?” tanya Young Hoon
“kau sudah tau siapa itu”
“Dokter Jung Jae Bong kah yang memintamu”
Young Su mengiyakan dengan takut-takut, ia mohon diri jika tak ada pertanyaan lagi.

“kau mengenal Dokter Min dari rumah sakit Jaeil kan? Aku melihat kalian bersama di rumah sakit”
Young Su kembali duduk, “Aku tak begitu mengenal Dokter Min aku mengenalnya karena Dokter Jung.....”



“Dokter Min mempekerjakanmu di Sanatorium dan kau bilang kau tak begitu mengenalnya?” ucap Young Hoon memojokkan Young Su. Young Su gelagapan dan tak tahu harus bicara apa, Young Hoon lalu menatap tajam dirinya.

Yu Jin dan Hae Jung memeriksa seorang pasien anak kecil yang datang ke rumah, Yu Jin memberi himbauan untuk ibu dan anak itu. tak lama Hwa Mi dan Bong Pal datang membawakan obat-obatan

Hwa Mi memukul tangan Bong Pal yang ingin menciduk es duluan, Bong Pal bilang tangannya Hwa Mi dingin sekali, Hwa Mi bilang Bong Pal itu menjijikkan. Hae Jung tertawa melihat keduanya sambil menuangkan es ke mangkuk.

Hwa Mi bilang Yu Jin terlihat seperti Dokter sungguhan, Yu Jin protes memangnya selama ini ia tak seperti dokter. Bong Pal bilang Yu Jin lebih tampak seperti murid dulu. 
“Mereka ingin bilang kau terlihat tua” ucap Hae Jung sambil tersenyum. Hae Jung meminta mereka berhenti membawakan obat, Bong Pal menolak, “Kami mengumpulkannya untuk rumah sakit yang membutuhkan” ucapnya.

“Kami menghargainya tapi kami tak membutuhkannya” 
Hwa Mi bilang tak mengapa karena obat-obat itu juga akan didistribusikan lagipula mereka selalu menambahkannya. 
“Tentu saja mereka menambahkannya” Sindir Yu Jin, Hae Jung menyanggah Yu Jin, Yu Jin tersenyum dan minta mereka tak usah melakukannya lagi. 

Bong Pal tanya bagaimana dengan barang-barang, Yu Jin bilang sudah banyak yang membantu mereka, Bong Pal tanya siapa contohnya. Hae Jung bilang ada seseorang yang menyumbangkan uang dalam jumlah besar, mereka juga bertanya-tanya siapa itu.

“Mungkin ia mengejar salah seorang wanita di keluarga ini” ucap Bong Pal, Hwa Mi menyenggolnya. 
Yu Jin tersenyum, “Kalau begitu aku harap aku orangnya” 
Bong Pal terlihat bingung dan memasukkan makanan ke mulutnya, Hwa Mi tanya kenapa Bong Pal memakannya, Bong Pal memuntahkannya lagi dan membuat Hwa Mi jijik dan menyuruhnya memakannya lagi.

“Melalui undian olahraga kita memberi orang-orang biasa kesempatan untuk mengenal bisnis kita dengan mudah” ucap rekan kerja Jun Ha di acara peluncuran. Jun Ha tanya apa pengguna internet menyambar game mereka dengan cepat. Rekannya mengiyakan dengan yakin.”Mungkin itu karena hadiah besar dan jadi barang yang paling diincar”

“Apa hadiah utamanya adalah mobil? Kalau begitu aku juga harus ikut” canda Jun Ha
“Meskipun kau menang kau takkan dapat hadiah” balas rekannya. Jun Ha lalu tanya berapa banyak peserta sejauh ini. mereka telah melewatir tanda 10.000 belum ada pemenang untuk hadiah utama jadi itu berguling terus dan pengguna internet menyukainya. Jun Ha senang dan berharap semoga ada pemenangnya, dan mengingatka untuk menganalisa konsumen mereka.

Shin Hee membawa dua buah poster, Ast. Yun segera menghampiri, Shin Hee tanya apa Ast. Yun mau membantunya. Ast. Yun mengiyakan namun ia cepat-epat meralat sikapnya,”Apa kau mencoba menarik perhatianku dengan berpura-pura lemah”
“Apa?’ tanya Shin Hee terpelongo.
“Melakukan ini setelah hatiku meninggalkanmu itu terlalu buruk, tapi itu sudah terlambat , itulah eknapa kau harus baik selama kau masih memiliki orang itu, kau harus memukul besi ketika masih panas” ucap Ast. Yun berlagak cool.

Ia mengejek lengan Shin Hee yang tebal yang pasti bisa melakukannya sendiri. Ia pun segera pergi meski Shin Hee memanggilnya dengan geram. 
Jun Ha muncul dan tanya apa yang terjadi, Shin Hee memanggil Jun Ha Direktur dengan tampang seakan ingin menangis. Jun Ha tertawa menyadari apa yang terjadi.

Ast. Yun lalu mengikuti Jun Ha masuk ke ruangan, ia tanya bagaimana pendapat Jun Ha atas perlakuannya pada Shin Hee selama ini. ia cukup bangga karena Shin Hee melihatnya dengan cara lain, tatapan matanya bersinar ketika melihatnya.

Jun Ha bilang itu agak mencolok, Ast. Yun tak sependapat. Jun Ha tanya kenapa Ast. Yun tak melupakan Shin Hee saja, “Apa kau tau beda antara mengabaikan dengan sikap tak punya sopan santun? Aku menyuruhmu coba mengabaikan bukan membuatnya marah” 

Ast. Yun penasaran ingin tau apa yang dikatakan Shin Hee tentangnya, apa Shin Hee bilang ia tak berpendidikan, memuakkan dan tak punya rasa?"
“Apa kau dengar?’ goda Jun Ha ia pun segera pergi meski Ast. Yun coba menahannya, Ast. Yun terdiam menyesali tindakannya yang mengikuti anjuran Jun Ha. Ia tampak komat kamti mengomel sendiri dan pasang pose frustasi.

Young Hoon bertanya pada pegawainya yang memasukkan file lama ke dalam sistem baru, pegawai itu mengiyakan dan itu sudah dimulai bulan ini tapi ia butuh waktu untuk memindahkan semua. 
Young Hoon tanya adakah file yang hilang di ruang penyimpanan, si pegawai bilang tak mungkin, “Tapi file tahun 1981 telah menghilang, aku harus melihatnya jadi bisakah kau menemukan apa yang terjadi?” tanya Young Hoon.

Pegawai bilang mereka telah lengkap memasukkan file tahun tersebut, Young Hoon ingin melihat file tersebut.

Ia pun pergi keruangan si pegawai, di komputer tertulis pada tanggal 28 itu dokter Jung Jae Bong melakukan operasi namun ada dua operasi yang dilakukan. Young Hoon merasa bingung tak mungkin 2 operasi dilakukan pada waktu yang sama. 
Pegawai tanya apa yang harus ia lakukan, Young Hoon menyuruhnya mencetak keduanya untuknya.

Dokter Min menerima telfon lagi dari Young Su dan pura-pura ada di Jepang, ia pun kaget saat tahu siapa yang datang menemui Young Su.

Young Hoon terkejut saat melihat ada nama Jung Young Su disitu, Dokter Min bergegas ke rumah sakit. Ia lalu berpapasan dengan Young Hoon yang menyapanya dengan senyuman.

Sementara itu, Yu Jin mendapat telfon dari seorang pasien yang memintanya datang, namun itu ternyata adalah ide Su Jin yang menyuruh pembantunya agar Yu Jin datang menemuinya.

Young Hoon dan Dokter Min membicarakan Young Su, Dokter Min bilang ia mempekerjakan Young Su atas suruhan Dokter Jung, “Tapi aku tak menyangka Dokter Jung akan melakukan hal yang begitu mengerikan”

“Apa kau ingin bilang kau tak tahu sama sekali?’
“Haruskah aku tahu? Apa aku akan membiarkan hal itu? meskipun aku melakukan permintaan teman  aku takkan membiarkan orang yang hidup terus dibius itu adalah kejahatan" ungkap Dokter Min
“Maaf aku malu menghadapimu meskipun itu permintaan Dokter Jung,aku juga merasa bertanggung jawab dan bersalah" tambahnya.

Young Hoon lalu tanya kenapa Dokter Min bertemu dengan Young Su lagi, Dokter Min bilang Young Su datang untuk mencari pekerjaan, ia tanya apa Young Hoon mencurigainya. Young Hoon bilang tidak.
“Aku tahu apa yang kau rasakan karena ibumu tapi meletakkannya di belakangmu sekarang, mengeruk masa lalu hanya akan membawa luka. Ia pun mengundang Young Hoon untuk makan malam di rumahnya.

Yu Jin agak tak yakin saat melihat rumah besar di depannya itu, ia pun menekan bel dan bertanya dari speaker apa benar ia dipanggil disini. Pintu pagar terbuka, seorang pembantu mengantarkan Yu Jin pada majikannya yang tak lain adalah Su Jin yang tengah duduk santai menunggunya. 
Yu Jin tanya apa maksud Su Jin membohonginya, ia bilang ia takut Yu Jin tak mau bertemu jika tau itu dirinya.

Keduanya pun bicara, Su Jin cukup kaget saat tahu Yu Jin membuat panggilan untuk mengobati orang dan kadang melakukan dengan gratis, ia menyindir dengan keadaan Yu Jin yang sekarang itu pasti sulit untuk bertahan hidup.

Yu Jin merasa jengah dan minta Su Jin untuk langsung saja menanyakan maksudnya. “Jika kau memang memerlukan bantuan katakan saja” 
Yu Jin menolak mereka memang berjuang tapi banyak yang membantu. “Dan orang itu adalah Young Hoon” ucap Su Jin dengan sinis.

YuJin tak paham apa maksudnya, Su Jin lalu memberitahu jika Young Hoon sering menyumbang banyak untuk mereka, “Jika kau butuh uang aku bisa memberikannya, itu mengangguku melihat kau menempel terus pada Young Hoon” Y

Yu Jin kaget ia tanya apa Young Hoon yang memberitahunya. Su Jin bilang ia memeriksa diam-diam jadi Young Hoon tidak tahu, ia lalu menyuruh Yu Jin untuk menolak sumbangan itu sebagai gantinya ia akan mengirimkan jumlah yang setara. 

Yu Jin dengan kesal menolaknya ia merasa sudah cukup mendengar semua dan beranjak pergi. Namun ia tak sengaja berpapasan dengan Young Hoon dan Dokter Min yang baru saja pulang. 
Yu Jin memberi hormat dan segera pergi dari sana. Young Hoon lalu menatap Su Jin, Su Jin dengan terbata-bata hendak menjelaskan namun Young Hoon memilih berlari mengejar Yu Jin. Su Jin ingin ikut mengejar namun ditahan oleh Dokter Min karena ia ingin bicara dengan Su Jin.

Young Hoon berhasil menahan Yu Jin, Yu Jin berbalik ia tanya apa alasan Young Hoon membantunya, “Apa karena kau merasa kasihan padaku?” tegas Yu Jin. Young Hoon tanya apa maksud Yu Jin.
“Berhenti memberikan sumbangan, aku tak mau menerima uangmu!” tegasnya lagi, Young Hoon pun seketika melepaskan pegangan tangannya.
“Aku ingin melupakanmu, aku berusaha keras untuk melupakanmu aku takkan mengingatmu dengan cara ini, aku mohon bantu aku untuk melupakanmu” ucap Yu Jin dan segera pergi dari sana meninggalkan Young Hoon yang terpaku.

Dokter Min kembali menyuruh Su Jin melupakan Young Hoon, namun tetap Su Jin menolaknya, “Dia adalah berita buruk
Aku salah tentangnya, meletakkannya di bawahku sama sekali tak berguna, jika ia tahu yang sebenarnya tak ada yang tahu kapan dia akan menodongkan senjata ke kepalaku”
Su Jin bingung kebohongan apa yang dimaksud ayahnya, Dokter Min sadar keceplosan bicara dan bilang bukan apa-apa, Su Jin tak percaya dan memanggil ayahnya ingin tahu.

Young Hoon mondar mandir di ruangan ibunya sambil membaca sebuah kertas, ia lalu duduk dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang melakukan hal ini, apakah Dokter Jung yang membuat ibunya koma selama 15 tahun? Young Hoon bingung dan mulai ragu bagaimana jika tidak, apa yang harus dilakukannya nanti. 

Young Hoon pun kembali teringat pertemuan terakhirnya dengan Dokter Jung, saat itu Dokter Jung ingin mengatakan sesuatu namun Young Hoon terlalu marah sampai tak mau mendengarkan apapun. 
Dokter Jung berkata ia tak melakukannya namun Young Hoon menyuruhnya mengatakan hal itu sendiri pada ibunya, “Jika bukan kau yang melakukannya lalu siapa?”

Young Hoon kini terlihat cemas, ia lalu menelfon temannya detektif Kang Suhk Hyun untuk mecari seseorang yang 11 tahun lalu bekerja di rumah sakit Jaeil.

Begitu tiba di kantor, asisten Jae Yeon langsung menyerahkan surat berisi panggilan pengadilan, Asistennya memberitahu sepertinya istri Jae Yeon mengajukan perceraian, Jae Yeon langsung terlihat geram akan hal ini.

Yu Mi memberikan makanan buat Jong Shik, ia lalu tanya dimana Tae Suhk, “Bos kita mungkin tengah mengunyah-ngunyahnya” ucap Jong Shik cuek. 
Yu Mi tanya kenapa, Jong Shik memberikan surat kabar yang ia baca dan menyuruh Yu Mi membaca sendiri, ia bilang itu terpampang di seluruh media cetak, “Kita akan gagal bahkan sebelum memulai”

Yu Mi bilang mereka bahkan belum melihat film nya. Jong Shik bilang masalahnya berita ini sudah membuat para investor panik duluan. 

Tak lama Tae Suhk pun keluar dan berpura-pura tenang di hadapan mereka, ia mengajak Yu Mi ke studio untuk memutuskan musik mereka. Yu Mi tanya apa yang harus mereka lakukan, 
“Tentang apa?” tanya Tae Suhk pura-pura ia lalu melirik Jong Shik dan tanya apa Yu Mi sudah membacanya, “Jangan khawatir memang seperti itu” Jong SHik dengan kesal tanya apa maksud Tae Suhk bicara semudah itu,ia khawatir jika Tae Suhk akan dipecat.




Namun Tae Suhk sepertinya masih terlihat tenang, ia pun melanjutkan pekerjaannya dengan Yu Mi, Tae Suhk mengambil sebuah lagu dan menanyakan pendapat Yu Mi jika lagu itu diletakkan di akhir, Yu Mi tak menjawab. Tae Suhk mengancam akan memilih sesukanya.

“Apa kau sungguh baik-baik saja?” tanya Yu Mi. Tae Suhk kembali mengulangi ucapan itu. Yu Mi terlihat kesal. Tae Suhk tertawa dan bilang ia senang mereka kembali bersama. 
Yu Mi tak terlihat demikian, Tae Suhk lalu bilang jika “Apapun yang terjadi jika aku bisa melakukannya bersamamu aku menyukainya, bahkan lebih karena aku sudah merasakan betapa sulitnya tanpamu” ia minta Yu Mi tak usah khawatir asalkan ia selalu bersamanya. Ia lalu tanya lagi pendapat Yu Mi mengenai lagu tadi, “Tidak itu takkkan berhasil Tuan Han” ucap Yu Mi sambil mencoba tersenyum.

Keduanya lalu pulang namun Tae Suhk minta maaf karena tak bsia mengantar Yu Mi, sebagai gantinya ia mengajak Yu Mi pergi besok, Yu Mi mengiyakan dan menyuruh Tae Suhk berhati-hati.

Setelah Tae Suhk pergi, Jae Yeon lalu keluar dari mobilnya dan mengagetkan Yu Mi. Yu Mi berusaha mengacuhkan Jae Yeon namun Jae Yeon menarik tangan Yu Mi dan memaksanya masuk ke mobil.

Jae Yeon membawa Yu Mi ke ruangannya dan menghempaskan Yu Mi yang terus meronta ke sofa. Ia juga melempar surat pengadilan itu ke Yu Mi, “Tarik kembali permohonan itu!” ucapnya memperingatkan Yu Mi untuk tak main-main lagi dengannya. “Kau ini sangat menggelikan, bukankah kita sudah memutuskan”
“Bukan aku” teriak Jae Yeon.

Jae Yeon lalu duduk di samping Yu Mi dan mengelus rambutnya, “Pulanglah aku akan membujuk ibuku”
“Jangan lakukan ini, biarkan aku pergi’ ucap Yu Mi, ia pun mengakui jika ia mencintai Tae Suhk dan memohon pada Jae Yeon, Jae Yeon marah dan menamparnya, ia minta Yu Mi menjaga ucapannya karena ia masih suaminya. 

“Kau mencintai Han Tae Suhk? Kalau begitu kau tak seharusnya melakukan ini padaku, dia sudah berada di tepi jurang kau harus tau itu!” Yu Mi kaget, Jae Yeon berkata tak sulit untuk menuliskan artikel itu dan memastikan Tae Suhk takkan berkerja lagi, “Apa kau tak tahu sangat mudah bagiku melakukannya” ucap Jae Yeon sambil tersenyum seolah mengejek Yu Mi.

Pelatih Kim tampak menelfon seseorang,  sepertinya ia tengah mencari tempat baru entah tempat apa.

Yu Sun berada di rumah temannya yang sedang mendandaninya, teman tersebut memberikan cermin agar Yu Sun bisa melihat wajahnya kini. Yu Sun tersenyum senang, ia tanya apa ia harus pergi seperti itu, temannya tanya apa Yu Sun ingin menemui pelatih Kim lagi. temannya ingin mengatakan sesuatu namun terlihat ragu, Yu Sun menyuruhnya untuk bicara, “Apa Pelatih Kim tak bilang apapun padamu?” 

Yu Sun terlihat bingung namun tiba-tiba ia sudah berada di taman menemui Pelatih Kim. Ia melihat Pelatih Kim yang terlihat murung dan mengagetkannya. 

Pelatih Kim menawari Yu Sun makan, Yu Sun ingin makan Dumpling. Pelatih Kim tertawa mengejek ia bilang ia punya uang untuk membeli yang lain namun Yu Sun tetap ingin itu karena Dumpling yang dijual di pasar adalah yang terbaik.

Pelatih Kim pun mengiyakan dan mereka pergi berjalan-jalan ke pasar dan mencoba beberapa barang seperti mencoba melempar buah, payung, mencoba topi, aksesoris  hingga akhirnya makan dumpling. 

Yu Sun sempat panik melihat Pelatih Kim seperti kesusahan menelan dumplingnya, “Ini sangat enak” ucap Pelatih Kim yang akhirnya membuat Yu Sun lega. 
Ia pun memberikan satu untuk Yu Sun coba. Yu Sun menatap Pelatih Kim dengan tatapan iba, Pelatih Kim yang tak paham hanya menyuruh Yu Sun makan lagi.

Yu Jin dan Nyonya Jung ternyata juga tengah berbelanja di pasar itu, Nyonya Jung tak sengaja melihat Pelatih Kim dan juga Yu Sun, ia hendak mengejar namun ditahan oleh Yu Jin. Nyonya Jung tanya siapa lelaki yang juga pernah ia lihat di rumah sakit itu. Yu Jin berjanji akan memberitahu hal itu di rumah.

Yu Jin dan Hae Jung akhirnya menceritakan hubungan Yu Sun dan Pelatih Kim, Nyonya Jung kesal karena baru tahu sekarang ia tak mengijinkan Yu Sun bersama Pelatih Kim. 
Yu Jin mohon ibunya bisa mengerti perasaan Yu Sun, namun Nyonya Jung menolak karena Pelatih Kim sudah pernah menikah, ia marah karena mereka membiarkan saja ini terjadi. Yu Jin beralasan saat itu Yu Sun tengah sakit dan akan dioperasi tak ada yang tahu akan bagaimana nasibnya nanti.

“Tak bisakah kau melihat semua alasan aku menentangnya? Karena dia sakit aku tak bisa menerima pria seperti itu, seseorang yang tak pernah kekurangan apapun tidakkah dia harus dengan yang terbaik (Yu Sun)? Hal itu bahkan tak cukup untukku, apa kau tau?”

Hae Jung mengenggam tangan ibunya dan meminta maaf, ia paham apa yang dirasakan ibunya,”Tapi setelah operasi Yu Sun tak menanggapi siapapun tapi ketika ia (pelatih Kim) yang memanggilnya ia bangun jadi aku sangat berterima kasih padanya karena telah memanggilnya dan membuatnya gembira meskipun ia sedang sakit, 
"ibu... Yu Sun mungkin membutuhkannya lebih dari siapapun sekarang, jangan pedulikan orang lain terimalah ia demi kebaikan Yu Sun” pinta Hae Jung

Yu Sun tanya apa Pelatih Kim berhentii mengajar karena dirinya, Pelatih Kim hanya diam jadi Yu Sun menyimpulkan jika itu benar, ia tanya apa ia begitu menyusahkan bagi Pelatih Kim. “Apa yang kau bicarakan?’

“Aku takut kau sakit, kau sangat baik padaku karena aku sakit dan kau juga berhenti mengajar karena aku"
Pelatih Kim bilang ia tak peduli jadi ia minta Yu Sun tak memikirkannya. “Bahkan meskipun itu sulit karenaku aku tak membantumu aku takkan pernah meninggalkanmu apa itu boleh?” tanya Yu Sun

Pelatih Kim bilang Yu Sun selalu melawan kata-katanya, “kau yang pertama bilang menyukaiku dan melamarku dasar tak sopan”  canda Pelatih Kim, ia penasaran apa yang akan dilakukan Yu Sun berikutnya. 
Yu Sun pun tersenyum malu. 

Sesampainya di depan rumah Pelatih Kim menyuruh Yu Sun masuk, Yu Sun pun menurut, wajah pelatih Kim kembali berubah murung. Yu Sun berbalik dan mengejar Pelatih Kim lalu mencium pipinya,”Apa aku mengalahkanmu lagi untuk itu?’ ucapnya tersenyum dan segera berbalik pergi. Pelatih Kim terdiam dan memegang pipinya dan tersenyum senang.

Jun Ha akhirnya memutuskan menolak bantuan dari Tuan Kim, ia mengembalikan dokumen itu padanya. Tuan Kim merasa Jun Ha membutuhkan saham itu, Jun Ha membenarkan namun ia tak mau menyusahkan Hae Jung, 
“Jika aku terima ini dia akan merasa sangat berhutang padamu, aku tak mau itu terjadi demi merebut manajemen kembali”

“Jujur saja sulit untuk tahu perasaanmu, rasanya seolah-olah kau memang tak mau pertolonganku dan kata yang kau katakan hanya alasan” ia pun mengambil dokumennya dan menyuruh Jun Ha menghubunginya jika berubah pikiran.

Young Hoon menelfon seseorang ia minta orang tersebut mengirimkan sesuatu padanya sekarang. Ia memanggil sekretarisnya minta dibawakan hasil fax namun hasil fax itu ternyata diterima duluan oleh si Manajer dan difotokopi  olehnya, lalu meletakkan kembali di mesin fax. 
Ia kaget saat sempat berpapasan dengan sekretaris Young Hoon. Si Sekretaris mengambil fax itu dan memberikannya pada Young Hoon.

Sang manajer juga menyerahkan fax tadi pada Dokter Min dan bilang Young Hoon lebih sering berurusan dengan detektif daripada sekretarisnya. 
Dokter Min terlohat kesal karena Young Hoon sudah mulai menyelidikinya dan meremas kertas tersebut. 

Young Hoon mulai menelfon satu per satu nama yang ada di daftar itu ia juga mencari informasi dari beberapa orang namun nampaknya belum menemukan hasil yang memuaskan. 
Young Hoon kembali ke kantornya dan melihat Dokter Min menunggunya disana. Dokter Min mengajak Young Hoon bicara,”Aku dengar kau melakukan yang ganjil, mencari staf yang hadir saat operasi ibumu” 

Young Hoon dengan tenang tanya darimana Dokter Min tahu. Dokter Min bilang ia tau semuanya yang terjadi di tempat ini dan tanya apa tujuan Young Hoon kenapa hal ini begitu tiba-tiba.
“Aku ingin tau detail sebenarnya” ucap Young Hoon
“Apa maksudmu?”
“Itu terjadi padaku bahwa mungkin saja bukan Dokter Jung yang mengoperasi ibuku, aku mendapat info dia mengoperasi pejabat pemerintah tepat di waktu yang sama maka seseorang bisa jadi melakukannya”

“Apa kau gila? Apa yang kau bicarakan? Dokter Jung yang mengoperasinya aku bisa menjamin itu! sekuruh dunia juga tau! Jika bukan ia yang melakukannya lalu siapa? Apa aku salah satunya?’ bentak Dokter Min. Ia tanya apa Young Hoon berpikir ia yang melakukan itu pada ibunya.
 “Aku tak bilang begitu” ucap Young Hoon. Dokter Min minta maaf ia terbawa suasana ia berasalan Young Hoon bersikap aneh, ia tanya apa Young Hoon masih tak puas ia menawarkan bantuan 
“Tapi percayalah kau hanya menghabiskan waktu, jika bukan Dokter Jung yang melakukan kenapa aku berbohong padaku”

“Aku juga berharap yang kau katakan itu benar tapi jika seseorang selain Dokter Jung yang terlibat aku takkan membiarkannya”

Dokter min terlihat cemas, di kamarnya ia membanting jas nya dengan kesal. Dokter Min merasa pusing dan frustasi ia lalu melihat bayangan wajahnya di cermin kilasan balik akan pertukaran posisinya dengan Dokter Jung saat operasi kembali terlintas. Dokter Min tersentak ketakutan dan ia pun menangis karena cemas.

Hae Jung dan Tuan Kim bertemu. Tuan Kim tampaknya memberitahu jika Jun Ha menolak tawarannya, Hae Jung pun merasa cemas, ia tak mengerti mengapa Jun Ha tak menerima padahal dengan itu ia bisa merebut kembali manajemen (kepemimpinan). 

Tuan Kim menduga sepertinya Jun Ha tak mau berhutang budi padanya. Hae Jung terdiam, Tuan Kim menyuruhnya makan namun tiba-tiba Hae Jung bilang ia akan membicarakan hal ini dengan Jun Ha. Ia tanya apa Tuan Kim masih mau menolong Jun Ha. Tuan Kim mengiyakan “Tapi itu takkan ada gunanya, keterlibatanmu mungkin hanya akan membuat keadaan semakin buruk”

Namun Hae Jung tampaknya masih ingin mencoba, ia pun mendatangi kantor Jun Ha sambil memegang dokumen tersebut. Jun Ha melihat Hae Jung dan memanggilnya.
Setelahnya Hae Jung menyerahkan dokumen itu kembali, Jun Ha tanya apa Hae Jung bicara dengan Tuan Kim. Hae Jung mengiyakan, “Kau menyuruhku untuk menerima bantuan tak apa-apa untuk menerima pertolongan orang lain sekarang giliranmu”

“Maaf aku memang bodoh, aku menyuruhmu untuk menerima bantuan tapi menerima bantuan malah membuatku tak nyaman”
Hae Jung ingin menyela namun Jun Ha langsung bilang jika ia tak mau menerima apalagi jika itu memberatkan Hae Jung. Hae Jung bilang tidak karena Tuan Kim dan dia...."

Jun Ha langsung menyela jika ia tak suka melihat Hae Jung terlibat dengan Tuan Kim. Hae Jung cukup kaget mendengar hal itu, “Aku agak tak nyaman mendengarnya” ucap Hae Jung ia pun memutuskan pergi saja.

Jun Ha menahan Hae Jung dan tak sengaja memegang tangannya, Hae Jung kaget begitu pun dengan Jun Ha yang jadi merasa tak enak. Hae Jung menundukkan kepala memberi hormat dan berjalan keluar. 
Di depan pintu Hae Jung merasa bingung akan perasaannya tadi, Jun Ha tampaknya juga merasakan hal yang sama dan terlihat memikirkannya.

Yu Jin kembali melakukan kunjungan seperti biasa namun ia kaget saat melihat Young Hoon tengah berdiri menunggunya. Yu Jin berusaha tak peduli dan terus berjalan, “Hanya sebentar saja” ucap Young Hoon menghentikan langkah Yu Jin. “ini tentang ayahmu” Yu Jin langsung berbalik menatap Young Hoon.

Keduanya pun akhirnya bicara, Young Hoon tanya apa sebelum meninggal Dokter Jung berkata sesuatu padanya. Yu Jin tak mengerti maksud Young Hoon bertanya. “Terakhir kali dia menemuiku dia bilang dia tak melakukannya, aku bahkan tak mau mendengarkan apa dia tak menyebutkan orang lain bekerja untuk ibuku?”

“Dia takkan pernah lari dari tanggungjawabnya” 
Young Hoon mengiyakan, “Meskipun ia tak melakukannya dia tetap akan bertanggungjawab”
Yu Jin menolak mendengar apapun lagi. Young Hoon memanggil Yu Jin, “Kau bilang ia memohon pengampunan, tapi kau tak pernah bilang kau memaafkannya itulah kenapa kau tak bisa memaafkanku, jangan lupakan itu” Yu Jin pun mulai menangis.

“Bahkan jika sesuatu terjadi itu bukan salahmu” Yu Jin terlihat bingung akan maksud ucapan Young Hoon tadi. Ternyata di luar Dokter Min tengah mengintai keduanya. Ia lalu menelfon mengajak seseorang bertemu. 

Di rumah Dokter Min Young Su tengah menyambut kedatangan Dokter Min.

Jun Ha mengantarkan Yu Sun pulang dari cek up kesehatannya dan menyempatkan mampir disana. Hae Jung menghidangkannya minuman, Jun Ha bilang hasil Prognosis Yu Sun cukup bagus dia tak mesti pergi ke rumah sakit lagi. Hae Jung terlihat senang namun ia masih terlihat canggung di depan Jun Ha. 

Jun Ha hendak membahas kejadian kemarin namun tiba-tiba telfonnya berbunyi. Young Hoon mengajak Jun Ha bertemu, “Aku tak kau tak mau melihatku tapi ini tentang Dokter Jung” 
Young Hoon berkata akan menunggu Jun Ha di rumah sakit. Jun Ha terlihat bingung, Hae Jung tanya ada apa dengan ayahnya, Jun Ha hendak pergi Hae Jung memaksa untuk ikut pergi dengan Jun Ha.

Sekretaris Young Hoon memberitahu jika detektif menelfonnya tadi, Young Hoon tanya apa ada pesan. Sekretarisnya bilang tidak namun si detektif akan menelfon lagi dan dia juga menyerahkan fax yang dikirim si detektif berisi daftar nama staf.
Young Hoon lalu beranjak pergi, Manajer kembali mengintai Young Hoon dan melaporkan kepergiannya pada Dokter Min. Dokter Min kembali tersenyum licik.

Jun Ha dan Hae Jung telah memasuki tempat parkir, Young Hoon pun bergerak untuk menemui mereka disana. Saat tengah menunggu itu seseorang yang tak lain adalah Young Su di mobil tampak tengah mengintai Young Hoon. 

Jun Ha berjalan menuju Young Hoon. Si perawat memulai aksinya ia menancap gas hendak menabrak Young Hoon namun Jun Ha dan Hae Jung berjalan menutupi jalur si perawat. 
Young Hoon melihat ke arah mobil begitu pun dengan Jun Ha akan tetapi Hae Jung tampak tak menyadarinya. Melihat Hae Jung dalam bahaya Jun ha mendorong Hae Jung hingga posisinya tepat mengarah ke depan mobil.