SINOPSIS

Tuesday 9 December 2014

Four Sister Eps 15


Demi menyelamatkan Hae Jung, Jun ha akhirnya tertabrak, jatuh terguling dan terkapar tak sadarkan diri. Young Hoon langsung bergerak menolong Jun Ha dan menyuruh Hae Jung memanggil orang-orang di ruang gawat darurat.

Jun Ha pun akhirnya cepat mendapat pertolongan dan segera dibawa ke ruangan, Young Hoon minta kondisi Jun Ha di periksa dan segera kirim beberapa staf. 
Young Hoon merasa Jun Ha perlu dioperasi, ia pun menyuruh staf nya menyiapkan hal itu. Hae Jung terus menatap Jun Ha dengan cemas, Young Hoon memintanya segera menghubungi keluarga Jun Ha. 

Hae Jung juga menelfon Yu Jin, Yu Jin segera bergegas menengok Jun Ha di rumah sakit. Ia melihat Hae Jung tengah berdiri di luar ruangan dan segera saja menanyakan keadaan Jun Ha. Hae Jung bingung ia juga tak yakin yang pasti ini semua terjadi karena Jun Ha coba menyelamatkan dirinya, Hae Jung menangis menyalahkan dirinya.
Operasi pun dilakukan guna menghentikan pendarahan.

Dokter Min terlihat cemas menantikan hasil dari misinya ini. telfon berbunyi dan Dokter Min segera mengangkatnya namun betap kagetnya ia saat tahu yang tertabrak adalah Jun Ha anak dari kakaknya sendiri.

Young Su juga tak menduga karena Jun Ha tiba-tiba saja keluar, ia pikir Young Hoon hanya sendiri saja, ia mengajak Dokter Min bertemu. Dokter Min melarangnya mendekati rumahnya, singkirkan mobilnya dan bersembunyilah sementara, Dokter Min tanya apa Young Su paham, 
“Terus waspada jika tidak kita akan tamat!” ucapnya tegas, ia lalu menanyakan bagaimana keadaan Jun Ha, ia menyuruh Young Su mencari tahu dan melaporkan padanya.

Dokter Min segera menutup telfonnya saat Su Jin muncul. Su Jin tanya apa ada sesuatu yang terjadi. Dokter Min memberitahu jika Jun Ha kecelakaan di tempat parkir rumah sakit.

Hae Jung dan Yu Jin langsung menanyakan keadaan Jun Ha pada Young Hoon yang baru saja keluar. Young Hoon menyuruh mereka tak khawatir karena pendarahannya yang dibagian dalam sudah berhasil diatasi. Jun Ha akan segera dibawa ke dalam ruangan dan mereka bisa menunggu disana.

Young Hoon kembali ke ruangannya, ia menyadari ada noda darah Jun Ha di pakaiannya. Hal itu membuat Young Hoon teringat akan kecelakaan tadi ia sempat melihat nomor mobil tersebut sebelum menolong Jun Ha. 
Su Jin tiba-tiba masuk dan menanyakan keadaan Jun Ha. Young Hoon pun memberitahu hasil operasi tadi. Su Jin merasa tenang sekarang ia tanya apa yang sebenarnya terjadi, “Bagaimana dia bisa tertabrak mobil di tempat parkir? Bagaimana itu terjadi?”

Young Hoon tanya darimana Su Jin tau? Su Jin bilang ayahnya yang memberitahu, ia bilang ayahnya cukup Shok untuk datang menemaninya. Young Hoon cukup kaget mendengar hal itu karena hanya dia dan Hae Jung yang tahu tentang tabrakan ini.

Hae Jung menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Yu Jin, ia juga bingung seakan mobil itu memang sengaja ingin menabrak, jika bukan karena Jun Ha ia pasti tertabrak, “Dan jika tidak kami yang disana maka Young Hoon”
“Tak mungkin” ucap Yu Jin ia tanya apa ada polisi disana? Apa Hae Jung sudah membuat laporan?

“Aku pikir Young Hoon sudah memberitahu polisi, kami berdua benar-benar terkejut dan tak melihat apapun”
Yu Jin minta kakaknya jangan bicara yanga aneh-aneh, “Jika itu sudah direncanakan tujuannya pasti untuk membunuh seseorang tapi itu tidak mungkin kan?”
“Ya aku juga merasa begitu” ucap Hae Jung, namun Yu Jin tampak masih memikirkan kemungkinan itu yang terjadi.

Dokter Min membasuh wajahnya berkali-kali dengan frustasi, ia terlihat memutar otak bagaimana cara untuk mengatasi masalahnya ini.

Pelatih Kim berganti pekerjaan menjadi guru olah raga di sekolah dasar, anak-anak itu mengikuti Pelatih Kim masuk dengan gembira. Sebelum mereka masuk ke kelas Pelatih Kim minta mereka melakukan gerakan yang jadi kebiasaan mereka (sepertinya?).

Pelatih Kim berbalik pergi setelah anak-anak itu masuk, ia lalu melihat Yu Sun tengah berdiri menunggunya. Yu Sun senang melihat Pelatih Kim bergembira dengan anak-anak, Pelatih Kim bilang dia ini masih polos seperti anak-anak tadi. Keduanya tertawa.

Yu Sun bilang jika saja Pelatih kim mengajar anak-anak di kota dia pasti bisa melihatnya, “Kita jalan bergandengan tangan pulang ke rumah pasti sangat menarik”
Mereka juga membicarakan hewan peliharaan yang ingin mereka pelihara nanti. Ia lalu mengajak Yu Sun makan.

Yu Mi dan Tae Suhk sedang memandang bioskop tempat mereka menayangkan perdana film mereka dari sebuah kafe. Yu Mi agaknya khawatir melihat kondisi tempat itu yang cuma bioskop kecil. 
Tae Suhk minta Yu Mi tak perlu khawatir karena film itu bisa menyebar dari mulut ke mulut. “Aku malu menghadapimu, setelah semuanya ini adalah film pertamaku, aku yakin kau pasti kecewa padaku”

Yu Mi mengatakan ini semua ulah Jae Yeon, artikel yang menyebar di koran (sepertinya menjelekkan perusahaan Tae Suhk bekerja) juga sulitnya mencari bioskop Jae Yeon lah orang dibelakangnya. Y

u Mi berkata ialah yang harusnya merasa buruk padahal semua orang sudah bekerja keras. Tae Suhk tanya apa Yu Mi akan meminta mereka berpisah karena itu, “Seakan kau menjadi beban bagiku? Apa kau akan pergi meninggalkanku?” Yu Mi bilang ia tak tahu.

“Kau harus tahu, aku mulai gugup akan ada banyak waktu untuk membuat film, jika hal itu tak juga terjadi aku bisa melakukan hal lain, selama kau tak pergi aku bisa bahagia hanya dengan menjual ramen”

Setelahnya Yu Mi membawa map laporannya ke gedung pengadilan. Yu Mi menatap lekat gedung tersebut sambil memikirkan kembali keputusannya ini. Jae Yeon pun tiba dan langsung menghampiri Yu Mi. Ia dengan santai tanya kenapa Yu Mi tak masuk, “Sekarang kau sudah disini, apa kau menyesalinya?”
“Jika kau pikir perceraian adalah jawaban atas doa-doamu kau salah. Pasti tak mudah melihat Han Tae Suhk dihancurkan” tambah Tae Suhk.

“Kau menang” ucap Yu Mi yang membuat Jae Yeon juga tak menyangka.
“Seperti kau bilang uang, kekuasaan aku tak bisa melawan orang yang memiliki itu semua” ia tanya apa yang diinginkan Jae Yeon sekarang, “Apakah aku harus pulang ke rumahmu baru kau menghentikan semua ini?” Jae Yeon terlihat memikirkan keputusan Yu Mi itu.

Pelatih Kim pulang ke rumahnya dan kaget saat melihat Nyonya Jung tengah berdiri menunggunya. Keduanya bicara di dalam. Nyonya Jung tadinya ke sekolah dan tahu jika Pelatih kim sudah berhenti dari pekerjaannya, 
“mereka bilang kau mengundurkan diri karena puteriku, mereka memberikanku alamatmu” Nyonya Jung bilang jika memang itu alasannya ia mohon maaf,

 “Tidak semuanya” ucap Pelatih Kim
“Kakaknya Yu Sun bilang padaku bahwa kalian saling mencintai karena itu kami harus menunggu dan melihat, aku lelah melakukannya jadi aku sudah memikirkannya, tapi ini salah”

Nyonya Jung bilang mereka dalam masalah sekarang karena ketidakmampuannya namun Yu Sun tumbuh dengan dipuja dan dilindungi. Mendiang ayahnya sangat menyayanginya ia tak tahu berapa sisa umur putrinya tapi ia ingin Yu Sun memiliki segalanya sebelum meninggal, kehidupan yang baik tanpa masalah fisik dan emosional. Ia bukan mengatakan jika Pelatih Kim bukan orang yang baik. 

Pelatih Kim paham bagaimana perasaan Nyonya Jung, “Kau tak perlu menyiksa dirimu untuk menjelaskan, maafkan aku tolong beri aku beberapa waktu” 
Pelatih Kim sadar salah jika ia mencintai Yu Sun, ia tak punya hak bermimpi memilik wanita seperti Yu Sun tapi amat sulit untuk melepaskannya pergi. Pelatih Kim berjanji akan menyelesaikan ini dan minta Nyonya Jung tak memarahi Yu Sun.

Yu Mi menyambut ibunya yang kembali, Nyonya Jung tanya dimana Yu Sun dan segera menemuinya. Ia melihat Yu Sun yang tengah tertidur lelap dan membelai kepalanya, Nyonya Jung tentunya tak tega jika Yu Sun yang semasa kecil hidup nyaman harus hidup dengan cibiran dari orang-orang. 
Pelatih Kim sendiri juga tampak sedih memikirkan masalah ini.

Yu Jin kembali memikirkan ucapan Young Hoon terakhir kali mereka bertemu, Young Hoon sempat bilang bahkan jika sesuatu terjadi itu bukan salah Yu Jin. Yu Jin jadi bertanya-tanya apa itu ada hubungannya dengan tabrakan ini. 
Yu Jin tak sengaja bertemu dengan Young Hoon, Young Hoon hendak pergi namun Yu Jin memanggilnya mengajak bicara.

Yu Jin mengaku ia terganggu saat Young Hoon menanyakan tentang ayahnya, kelakuan Young Hoon amat ganjil ia tanya kenapa Young Hoon masih memikirkan tentang ayahnya. “Aku dengar kecelakaan yang dialami Jun Ha belum pernah terjadi, apa itu ada hubungannya dengan itu?”
“Apa Hae Jung yang memberitahumu?” tanya Young Hoon.
“Jika Jun ha dan Hae Jung bukan targetnya aku pikir itu pasti kau, apa ini sesuatu yang berbahaya?” tanya Yu Jin

Young Hoon bilang tidak, Yu Jin bersikeras ingin tahu apa yang terjadi, Young Hoon menyuruhnya mengurus urusannya sendiri. 

Yu Jin memanggil nama Young Hoon bukan lagi Dokter Lee yang selama ini dia ucapkan. Young Hoon cukup kaget, Yu Jin pun sedikit canggung. Yu Jin bilang ia hanya khawatir jika ini ada hubungannya dengan ayahnya dia hanya tak mau Young Hoon terlibat sehingga ia merasa bersalah pada Young Hoon. 
Su Jin tiba disana dan mencuri dengar perbincangan mereka.
“Jangan khawatirkan aku, aku tak pantas kau khawatirkan baik kau dan ayahmu aku sungguh tak berharga” ucap Young Hoon

Yu Jin semakin yakin ada sesuatu yang terjadi ia kembali minta penjelasan. Young Hoon ingin bicara namun Su Jin langsung keluar dari persembunyiannya dan menyapa Young Hoon, ia mengajak Young Hoon masuk karena Jun Ha sudah sadar. 
Young Hoon pun langsung pergi begitu pula dengan Yu Jin.

Jun Ha akhirnya membuka matanya, Ketua Kim ada disana dan tanya apa Jun ha merasa baik-baik saja. Young Hoon bilang operasinya berjalan baik mereka harus melihat apa ada komplikasi yang terjadi tapi Jun Ha termasuk beruntung. Ketua Kim paham, “Aku hampir kehilanganmu, harapan hidupku persis seperti yoyo karenamu”

Jun Ha meminta maaf, “Aku merasa diriku ini adalah anak yang berbakti, bentukku juga tidak buruk”
Su Jin menyindir Jun Ha yang masih bisa bercanda, Jun Ha lalu menyuruh mereka semua untuk pergi saja, “Jika kau memperlakukanku seperti pasien kritis aku mungkin akan berpura-pura lebih sakit dari keadaanku”

Young Hoon minta yang lain melakukan itu karena Jun ha butuh istirahat. Su Jin merasa mereka tak boleh melakukan itu. Hae Jung pun menawarkan diri untuk menjaga Jun Ha karena Jun ha bahkan tak bisa menggerakkan tangannya.

Yu Jin pun berjalan pulang sendiri sementara Su Jin mengajak Young Hoon pulang bersama. Mobil mereka pun melaju melewati Yu Jin. Yu Jin minggir untuk membiarkan mobil itu lewat. 
Ia pun melihat sosok yang ada di dalam mobil itu dan berusaha menguatkan dirinya. Young Hoon ternyata sempat melirik Yu Jin dan ia pun merasa sedih.

Hae Jung menghidupkan tv namun ia tampak tak menikmatinya. Jun Ha tanya apa disini membosankan. Hae Jung kaget ia tanya apa ia perlu menganti chanel tv nya. Jun Ha malah meminta tv nya dimatikan saja, karena ia juga tak tahu mau menonton acara apa sangking lamanya tak menonton tv. Hae Jung mengiyakan ia lalu menawari Jun Ha air.

“Kau tak merasa nyaman kan?”tebak Jun Ha, Hae Jung kaget, Jun Ha merasa Hae Jung tak nyaman karena hanya berdua dengannya. Hae Jung bilang tidak. 

Namun Jun Ha bilang ia terbiasa mengurus diri sendiri dan menyuruh Hae Jung pulang saja. Hae Jung balik tanya apa Jun Ha merasa tak nyaman dirinya ada. Jun Ha tersenyum menyangkalnya. Hae Jung pun memutuskan tetap tinggal, “kau tak bisa makan dan minum dengan tangan itu” ucapnya.

Jun Ha merasa canggung karena Hae Jung merasa berrtanggung jawab, ia minta Hae Jung jangan menyalahkan dirinya karena ini bukan salah Hae Jung dan tak perlu merawat dirinya.

Jun Ha kembali menyuruh Hae Jung pulang dan tanpa sadar menggerakkan tangannya ia pun terpaksa menahan sakit. Hae Jung menyadari hal itu dan memilih bertahan, ia memang merasa bersalah dan menyalahkan dirinya tapi rasa terima kasihnya lebih besar, ini pertama kalinya dia bisa memberi.

“Selama kau merasa nyaman aku ingin tinggal jika aku meninggalkanmu disini sendirian aku takkan bisa tidur karena khawatir" Hae Jung lalu menawarkan pergi mengambilkan obat Jun Ha.

Hae Jung menutup pintu kamarnya, di luar ia senyum-senyum sendiri karena bisa tetap tinggal merawat Jun Ha.

Su Jin membawa Young Hoon ke rumahnya, Su Jin tanya dimana ayahnya. Pembantunya bilang Dokter Min tengah beristirahat di kamar dan tak mau diganggu. 
Su Jin tanya apa ayahnya sakit, pembantu mengiyakan. Su Jin menyuruh pembantunya menyiapkan makanan, ia juga menyuruh Young Hoon menunggu atau mandi dulu.

Dokter Min larut dalam kecemasannya dan terlihat berantakan dengan rokok dan minumannya. Young Hoon mengetuk pintu dan minta bicara sebentar dengannya. 

Di dapur Su Jin bilang masakan ikannya keasinan karena Young Hoon tak suka asin, ia berusaha membuat makanan yang disukai Young Hoon.

Young Hoon sudah berada di dalam kamar dan menanyakan kondisi Dokter Min. Dokter Min bilang ia baik-baik saja hanya merasa mual ia senang Jun Ha tak terluka serius mungkin karena terlalu memikirkannya maka ia seperti ini. meskipun mereka tak saling bicara tapi ia masih keponakannya. Young Hoon menyuruh Dokter Min menjenguk Jun Ha, Dokter Min mengiyakan.

“Apa kau diberitahu oleh manajer bisnis? Su Jin bilang ia tahu Jun Ha kecelakaan darimu, cuma ada Hae Jung dan aku disana, aku rasa dia pasti kepikiran menelfonmu aku jadi penasaran darimana kau tahu, tapi dia (manajer bisnis) adalah orang yang bisa memberitahumu dengan cepat” ucap Young Hoon.

Dokter Min kelabakan dan mengiyakan saja, ia bilang ia kaget saat ditelfon. Ia lalu tanya bagaimana dengan penyelidikan Young Hoon apa ia berhasil menemukan staf yang ada disaat operasi.
“Tidak, kelihatannya itu akan sulit bagiku” ia bilang ada 4 orang tapi yang satu pergi keluar negeri dan yang satu meninggal karena kanker dan ia tak bisa menemukan yang satu lagi.

Dokter Min mulai terlihat tenang, “Satu-satunya yang bisa membuktikan adalah Jung Young Su tapi ia bilang operasi ibuku memang dilakukan Dokter Jung.
“Bukankah sudah kubilang seperti itu’ ucap Dokter Min namun ia melihat Young Hoon tak bergeming.
Young Hoon menegaskan masih ada satu orang lagi, ia pun tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal. Dokter Min kembali terlihat kesal.

Young Hoon masuk ke mobil dan melihat satu nama di daftarnya, Im Han Su di provinsi Jeolla. 

Ia pun segera pergi dan tak mendengar Su Jin keluar memanggilnya, Su Jin harus menelan kecewa karena Young Hoon tak jadi menikmati masakannya.

Jun Ha tertidur, Hae Jung pun yang tengah membaca lalu mengambil buku yang dipegang oleh Jun Ha dan membetulkan selimutnya.

Young Hoon pergi ke sebuah klinik kecil yang melewati perkebunan teh. Seorang perawat menyambutnya dan menanyakan tujuannya. Young Hoon menanyakan Dokter Im Han Su, perawat bilang Dokter im membuat paggilan rumah namun Young Hoon bilang ini urusan pribadi dan tanya dimana bisa menemukannya.

Sementara itu Dokter Min marah karena si Manajer tak tahu kemana Young Hoon pergi. Manajer beralasan ia tak mungkin mengikuti Young Hoon ke rumah dan ia tak menyangka Young Hoon tak datang hari ini. Dokter Min menyuruhnya mencari dan membawa young Hoon padanya, si manajer pun segera pergi dari ruangan itu.

Young Hoon akhirnya bertemu dengan Dokter Im dan mereka berbincang di kebun teh. Dokter Im bilang di Jaeil dia adalah dokter magang yang mengikuti operasi beberapa kali sehari. “Sulit untuk mengingat hal dari 10 tahun yang lalu” 
Young Hoon hanya minta Dokter Im memberitahu siapa yang mengoperasi ibunya karena itu sangat penting untuknya. Dokter Im terdiam ia sadar Young Hoon sudah jauh-jauh datang tapi ia minta maaf karena tak bisa membantu.

“Apa kau tahu Dokter Jung” ucap Young Hoon menghentikan langkah Dokter Im.
“Aku yakin kau tahu, kalau begitu kau juga tahu orang seperti apa dia, dia meninggal dengan tidak adli dan aku bertanggung jawab, mungkin itu tak merubah apapun tapi aku ingin mengungkap kebenaran aku ingin membersihkan namanya dan keluarganya dan juga rumah sakit Bomin” ia minta Dokter Im mau mengatakan kebenarannya. 

Dokter Im tak bisa, seperti yang kau katakan ini sudah terlambat hanya itu yang bisa kukatakan” ungkapnya dan bergegas pergi, Young Hoon tentu saja merasa kecewa.

Ast. Yun dan Shin Hee datang menjenguk Jun Ha. Ast. Yun bahkan menuliskan nama Jun Ha dan sebutannya pada perban tangannya. 
Jun Ha menyuruhnya berhenti karena ia sudah populer diantara perawat disini. Shin Hee melirik Hae Jung yang tengah mengupas buah. Jun Ha mengerang kesakitan karena Ast. Yun terlalu keras memegang tangannya.
Ast. Yun tak peduli, “Bahkan jika aku memukulmu kau tak bisa mengejarku” ucapnya sambil kembali menulis. 

Hae Jung mengajak mereka makan buah, Shin Hee tanya apa ia pacar Jun Ha, Hae Jung langsung menyangkal begitu pula dengan Jun ha. Shin Hee agak tak percaya. 

Tak lama Tuan Kim datang untuk menjenguk Jun ha dan melihat Hae Jung. “Aku cemburu mendengar dia tinggal disini setiap hari” ucap Tuan Kim
Ast. Yun dan Shin Hee terlihat bingung. Hae Jung menawarkannya jus. Tuan Kim menolak ia ingin membawa Hae Jung makan di luar, ia bilang ke Jun Ha bahwa makanan di kafe ini belum tentu baik bagi kesehatan Hae Jung. 

Hae Jung merasa ia baik-baik saja namun Jun Ha yang paham maksud Tuan Kim langsung menyuruh Hae Jung untuk ikut. Tuan Kim pun mengajak Hae Jung keluar. Hae Jung terlihat kecewa namun ia tak bisa berkata apa-apa lagi dan pergi bersama Tuan Kim.

“Aku rasa dia memang bukan pacarmu” ucap Shin Hee.
“Apa gunanya terkenal tanpa substance (hal yang paling pokok?)” sindir Ast. Yun sambil kembali menulisi tangan Jun Ha.

Tuan Kim membawa Hae Jung ke toko perhiasan dan menunjukkan sebuah kalung padanya. Hae Jung kaget seakan ingin menolak, Tuan Kim paham Hae Jung tak mau menerima sesuatu namun ada banyak hal yang nanti ingin ia berikan dan anggap ini sebagai latihan. 
Ia pun tertawa melihat wajah Hae Jung yang merasa terbebani karena terlalu cepat melakukan ini semua. 
Hae Jung memilih jujur untuk mengatakan iya. Tuan Kim tertawa menyukai kejujuran Hae Jung. “Meskipun kau sedikit merasa bersalah aku yakin kau merasa puas, tetaplah berkata jujur seperti itu”

Tuan Kim lalu menyuruh pelayan membungkus kalung tadi, Hae Jung langsung mencegah namun Tuan Kim juga berkata jika ia jujur, “Aku tetap ingin memberikannya meski kau tak mau”

Keduanya lalu makan bersama, namun Hae Jung terlihat gelisah dan terus melirik jam tangannya. Tuan Kim dapat menangkap gelagat Hae Jung, ia paham siapa yang dikhawatirkan Hae Jung sekarang.

Jun Ha pun mengalami kesulitan untuk menyendok makanannya dengan tangan yang masih terluka. Hae Jung datang dan langsung membantu membersihkan tumpahan makanannya. 
Jun Ha merasa tak enak karena Hae Jung memperlakukannya seperti anak kecil, ia tanya apa Hae Jung sudah makan. Hae Jung bilang belum lalu mengeluarkan beberapa makanan yang ia bawa. 

Jun Ha rasa Tuan Kim pasti kecewa namun Hae Jung bilang justru Tuan Kim yang menyuruhnya segera pulang. Jun Ha sedikit heran namun ia berusaha mengenyahkan hal itu dan melirik makanan Hae Jung yang lebih enak dari punyanya dan minta tukar. Jun Ha ingin mencomot makanannya, Hae Jung memukul tangannya seperti anak kecil,"Apa kau lupa aku ini perawat"ucapnya, Jun Ha langsung manyun karena dimarahi.

Ast. Yun dan Shin Hee mengadakan kunjungan ke pusat komputer. Dengan lagaknya Ast. Yun menerangkan jika Jun Ha langsung memberi kepercayaan padanya mengurus proyek pada Shin Hee dan seorang pria . Pria itu bilang yang ia tahu hanya Shin Hee yang boleh ada disini. 
“Kau ini naif sekali, apa seorang inspektur harus memberitahu dulu sebelum datang?”

Shin Hee langsung mengambil alih, “Pusat komputer in sangat penting, kantor pusat menaruh harapan tinggi padamu”
Si pria menjelaskan dari sini mereka bisa memeriksa tiket yang ada di seluruh negara” Ast. Yun tak senang pria itu bicara ke Shin Hee dan berdiri diantara mereka sambil menghalangi agar pria itu bicara padanya, namun si pria tetap bicara pada Shin Hee bahkan memuji bakat Shin Hee sama seperti kecantikannya.
“Aku berhutang banyak padamu” ucap Shin Hee lalu mereka berdua pergi meninggalkan Ast. Yun begitu saja.

Hae Jung membawa Jun Ha keluar dengan kursi roda, Yu Jin yang berpapasan dengan mereka menyapa dan tanya apa Hae Jung tak lelah, “Kenapa aku harus begitu?” ucap Hae Jung tersenyum.

Jun Ha bilang ia selalu ngomel ini itu seperti makanan, suntikan, obat juga minta rokok makanya Hae Jung merasa lelah, sekarang Hae Jung pasti merasa sangat menyesal telah menjaganya. Hae Jung dan Yu Jin tertawa, Hae Jung bilang Jun Ha harus ekstra baik mulai sekarang.

Hae Jung ingin membawa Jun Ha ke ruang pemeriksaan ia menyuruh Yu Jin menunggu di ruangan. Jun Ha lalu mengajak mereka main kartu nanti. Yu Jin mengiyakan dan menyuruh mereka cepat kembali.

Dokter Min dan Su Jin datang mengunjungi Young Hoon, Dokter Min lalu menyuruh Su Jin untuk menunggu di luar karena ia ingin bicara pribadi dengan Young Hoon.

Dokter Min masuk, ia beralasan datang karena ia dan Su Jin hendak mengunjungi Jun Ha, Young Hoon tanya apa mereka sudah bertemu, Dokter Min bilang belum karena ia rasa Jun Ha masih membencinya jadi ia akan melihatnya lain waktu.

“Kudengar kau keluar sepanjang hari, kemana kau pergi?’ selidik Dokter Min.
Young Hoon mengaku pergi ke Posung, Dokter Min tanya untuk apa.
“Untuk mencari Tuan Im Han Su, dia adalah dokter magang yang hadir pada operasi ibuku” terang Young Hoon. Dokter Min kaget.

Yu Jin datang ke ruangan Young Hoon dan menanyakannya pada perawat. Perawat hendak menejlaskan namun dipotong oleh Su Jin. Su Jin memanggil Yu Jin dan tanya apa ia ingin bertemu Young Hoon. Yu Jin mengiyakan.
Su Jin bilang Young Hoon sedang tak ada, “Dia akan bertemu denganku jadi ia akan segera kembali apa kau mau menunggu?”
“Bilang saja aku disini dan aku ingin bicara dengannya” ucap Yu Jin, Su Jin menatapnya curiga. Yu Jin harap Su Jin tak salah paham karena ini tak seperti yang dipikirkannya. Setelah Yu Jin pergi Su Jin tanya dengan ketus apa Yu Jin sering datang ke ruangan Young Hoon.

Young Hoon mengaku jika ia sempat mencurigai Dokter Min, “Jika bukan Dokter Jung aku rasa mungkin kau lah orang yang mengoperasi ibuku”
“Apa itu berarti kau tak lagi curiga padaku?” terka Dokter Min

Young Hoon membenarkan ia terlalu terburu-buru,”Dokter Im mengatakan apa yang Young Su katakan sepertinya aku telah salah”
“Sepertinya kau telah menetapkan kebenaran aku juga merasa lebih baik, jika kau merasa curiga kau harus membersihkannya dengan begitu kau bisa membangun kembali kepercayaan”
Dokter Min tanya apa yang dikatakan Im Han Su karena ia juga penasaran terhadap mantan muridnya itu. Young Hoon hany aterlihat tersenyum pada Dokter Min.

Di rumahnya Dokter Min langsung saja menelfon seseorang menemukan alamat Dokter Im.

Manajer kembali memberi laporan hasil memata-matai Young Hoon. Ia lalu diam-diam membuka pintu kantor Young Hoon untuk mengecek kegiatannya. Young Hoon terlihat tengah sibuk dengan pekerjaannya Manajer pun terlihat senang dan kembali menutup pintu. Young Hoon ternyata sadar sedang diintai dan mendengus kesal.

Dokter Min pun segera pergi dan menunggu Dokter Im di depan kliniknya. Dokter Im turun dari sepedanya dan memberi salam, Dokter Min tersenyum senang dapat menemukannya. 

Keduanya bicara di kebun teh, Dokter Min tanya apa Dokter Im tak merasa gerah tinggal di tempat terpencil ini. Dokter Im bilang ia menyukainya.
“Tak heran aku tak bisa menemukanmu” Dokter Im tanya apa yang membawa Dokter Min kemari.
“Aku dengar Young Hoon datang kesini, aku juga tau kau tak mengatakan apapun, aku ragu kau akan mengkhianatiku, itu bukan yang aku khawatirkan tapi aku gelisah karena tak bisa menemukanmu”

Dokter Im berkata ketika Dokter Min mengubah/merusak operasi itu ia tahu Dokter Min tak melakukan hal dengan benar.
“Ketika aku mendengar bagaimana Dokter Jung meninggal aku merasa tersiksa aku tak habis pikir kau akan melakukan itu” ucap Dokter Im

Dokter Min tanya apa gunanya mengungkapkan kebenaran sekarang itu hanya akan menghancurkan mereka berdua.

“Tapi itu melukai hati nuraniku” 
Dokter Min ingin bicara namun Dokter Im memintanya pergi, “Melihat kau adalah neraka bagiku” ucap Dokter Im.

Dokter Min hanya minta Dokter Im berjanji tak mengatakan apapun ke Young Hoon, ia memegang tangan Dokter Im dan meminta pertolongan. 
Secara diam-diam ternyata Young Hoon berada disana mendengarkan seluruh percakapan mereka, ia merasa marah akan kenyataan sebenarnya ini.