Demi
menyelamatkan Hae Jung, Jun ha akhirnya tertabrak, jatuh terguling dan
terkapar tak sadarkan diri. Young Hoon langsung bergerak menolong Jun Ha dan
menyuruh Hae Jung memanggil orang-orang di ruang gawat darurat.
Jun Ha pun akhirnya
cepat mendapat pertolongan dan segera dibawa ke ruangan, Young Hoon minta
kondisi Jun Ha di periksa dan segera kirim beberapa staf.
Young Hoon merasa Jun
Ha perlu dioperasi, ia pun menyuruh staf nya menyiapkan hal itu. Hae Jung terus
menatap Jun Ha dengan cemas, Young Hoon memintanya segera menghubungi keluarga
Jun Ha.
Hae Jung juga menelfon Yu Jin, Yu Jin segera bergegas menengok Jun Ha
di rumah sakit. Ia melihat Hae Jung tengah berdiri di luar ruangan dan segera
saja menanyakan keadaan Jun Ha. Hae Jung bingung ia juga tak yakin yang pasti
ini semua terjadi karena Jun Ha coba menyelamatkan dirinya, Hae Jung menangis
menyalahkan dirinya.
Operasi pun
dilakukan guna menghentikan pendarahan.
Dokter Min
terlihat cemas menantikan hasil dari misinya ini. telfon berbunyi dan Dokter
Min segera mengangkatnya namun betap kagetnya ia saat tahu yang tertabrak
adalah Jun Ha anak dari kakaknya sendiri.
Young Su juga tak menduga karena Jun
Ha tiba-tiba saja keluar, ia pikir Young Hoon hanya sendiri saja, ia mengajak
Dokter Min bertemu. Dokter Min melarangnya mendekati rumahnya, singkirkan
mobilnya dan bersembunyilah sementara, Dokter Min tanya apa Young Su paham,
“Terus waspada jika tidak kita akan tamat!” ucapnya tegas, ia lalu menanyakan
bagaimana keadaan Jun Ha, ia menyuruh Young Su mencari tahu dan melaporkan
padanya.
Dokter Min segera
menutup telfonnya saat Su Jin muncul. Su Jin tanya apa ada sesuatu yang
terjadi. Dokter Min memberitahu jika Jun Ha kecelakaan di tempat parkir rumah
sakit.
Hae Jung dan Yu
Jin langsung menanyakan keadaan Jun Ha pada Young Hoon yang baru saja keluar.
Young Hoon menyuruh mereka tak khawatir karena pendarahannya yang dibagian
dalam sudah berhasil diatasi. Jun Ha akan segera dibawa ke dalam ruangan dan
mereka bisa menunggu disana.
Young Hoon
kembali ke ruangannya, ia menyadari ada noda darah Jun Ha di pakaiannya. Hal
itu membuat Young Hoon teringat akan kecelakaan tadi ia sempat melihat nomor
mobil tersebut sebelum menolong Jun Ha.
Su Jin tiba-tiba masuk dan menanyakan
keadaan Jun Ha. Young Hoon pun memberitahu hasil operasi tadi. Su Jin merasa
tenang sekarang ia tanya apa yang sebenarnya terjadi, “Bagaimana dia bisa
tertabrak mobil di tempat parkir? Bagaimana itu terjadi?”
Young Hoon tanya
darimana Su Jin tau? Su Jin bilang ayahnya
yang memberitahu, ia bilang ayahnya cukup Shok untuk datang menemaninya. Young
Hoon cukup kaget mendengar hal itu karena hanya dia dan Hae Jung yang tahu tentang tabrakan ini.
Hae Jung
menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Yu Jin, ia juga bingung seakan mobil
itu memang sengaja ingin menabrak, jika bukan karena Jun Ha ia pasti tertabrak,
“Dan jika tidak kami yang disana maka Young Hoon”
“Tak mungkin”
ucap Yu Jin ia tanya apa ada polisi disana? Apa Hae Jung sudah membuat laporan?
“Aku pikir Young
Hoon sudah memberitahu polisi, kami berdua benar-benar terkejut dan tak melihat
apapun”
Yu Jin minta
kakaknya jangan bicara yanga aneh-aneh, “Jika itu sudah direncanakan tujuannya
pasti untuk membunuh seseorang tapi itu tidak mungkin kan?”
“Ya aku juga
merasa begitu” ucap Hae Jung, namun Yu Jin tampak masih memikirkan kemungkinan
itu yang terjadi.
Dokter Min
membasuh wajahnya berkali-kali dengan frustasi, ia terlihat memutar otak bagaimana cara untuk mengatasi masalahnya ini.
Pelatih Kim
berganti pekerjaan menjadi guru olah raga di sekolah dasar, anak-anak itu
mengikuti Pelatih Kim masuk dengan gembira. Sebelum mereka masuk ke kelas
Pelatih Kim minta mereka melakukan gerakan yang jadi kebiasaan mereka
(sepertinya?).
Yu Sun bilang
jika saja Pelatih kim mengajar anak-anak di kota dia pasti bisa melihatnya,
“Kita jalan bergandengan tangan pulang ke rumah pasti sangat menarik”
Mereka juga
membicarakan hewan peliharaan yang ingin mereka pelihara nanti. Ia lalu
mengajak Yu Sun makan.
Yu Mi dan Tae
Suhk sedang memandang bioskop tempat mereka menayangkan perdana film mereka
dari sebuah kafe. Yu Mi agaknya khawatir melihat kondisi tempat itu yang cuma
bioskop kecil.
Tae Suhk minta Yu Mi tak perlu khawatir karena film itu bisa
menyebar dari mulut ke mulut. “Aku malu menghadapimu, setelah semuanya ini
adalah film pertamaku, aku yakin kau pasti kecewa padaku”
Yu Mi mengatakan
ini semua ulah Jae Yeon, artikel yang menyebar di koran (sepertinya menjelekkan
perusahaan Tae Suhk bekerja) juga sulitnya mencari bioskop Jae Yeon lah orang
dibelakangnya. Y
u Mi berkata ialah yang harusnya merasa buruk padahal semua orang sudah bekerja keras. Tae Suhk tanya apa Yu Mi akan meminta mereka berpisah karena itu, “Seakan kau menjadi beban bagiku? Apa kau akan pergi meninggalkanku?” Yu Mi bilang ia tak tahu.
u Mi berkata ialah yang harusnya merasa buruk padahal semua orang sudah bekerja keras. Tae Suhk tanya apa Yu Mi akan meminta mereka berpisah karena itu, “Seakan kau menjadi beban bagiku? Apa kau akan pergi meninggalkanku?” Yu Mi bilang ia tak tahu.
“Kau harus tahu,
aku mulai gugup akan ada banyak waktu untuk membuat film, jika hal itu tak juga
terjadi aku bisa melakukan hal lain, selama kau tak pergi aku bisa bahagia
hanya dengan menjual ramen”
Setelahnya Yu Mi
membawa map laporannya ke gedung pengadilan. Yu Mi menatap lekat gedung
tersebut sambil memikirkan kembali keputusannya ini. Jae Yeon pun tiba dan
langsung menghampiri Yu Mi. Ia dengan santai tanya kenapa Yu Mi tak masuk,
“Sekarang kau sudah disini, apa kau menyesalinya?”
“Jika kau pikir
perceraian adalah jawaban atas doa-doamu kau salah. Pasti tak mudah melihat Han
Tae Suhk dihancurkan” tambah Tae Suhk.
“Kau menang” ucap
Yu Mi yang membuat Jae Yeon juga tak menyangka.
Pelatih Kim
pulang ke rumahnya dan kaget saat melihat Nyonya Jung tengah berdiri menunggunya.
Keduanya bicara di dalam. Nyonya Jung tadinya ke sekolah dan tahu jika Pelatih
kim sudah berhenti dari pekerjaannya,
“mereka bilang kau mengundurkan diri
karena puteriku, mereka memberikanku alamatmu” Nyonya Jung bilang jika memang
itu alasannya ia mohon maaf,
“Tidak semuanya” ucap Pelatih Kim
“Kakaknya Yu Sun
bilang padaku bahwa kalian saling mencintai karena itu kami harus menunggu dan
melihat, aku lelah melakukannya jadi aku sudah memikirkannya, tapi ini salah”
Nyonya Jung
bilang mereka dalam masalah sekarang karena ketidakmampuannya namun Yu Sun
tumbuh dengan dipuja dan dilindungi. Mendiang ayahnya sangat menyayanginya ia
tak tahu berapa sisa umur putrinya tapi ia ingin Yu Sun memiliki segalanya
sebelum meninggal, kehidupan yang baik tanpa masalah fisik dan emosional. Ia
bukan mengatakan jika Pelatih Kim bukan orang yang baik.
Pelatih Kim paham
bagaimana perasaan Nyonya Jung, “Kau tak perlu menyiksa dirimu untuk
menjelaskan, maafkan aku tolong beri aku beberapa waktu”
Pelatih Kim sadar salah jika ia mencintai Yu Sun, ia tak punya hak bermimpi memilik wanita seperti Yu Sun tapi amat sulit untuk melepaskannya pergi. Pelatih Kim berjanji akan menyelesaikan ini dan minta Nyonya Jung tak memarahi Yu Sun.
Pelatih Kim sadar salah jika ia mencintai Yu Sun, ia tak punya hak bermimpi memilik wanita seperti Yu Sun tapi amat sulit untuk melepaskannya pergi. Pelatih Kim berjanji akan menyelesaikan ini dan minta Nyonya Jung tak memarahi Yu Sun.
Yu Mi menyambut
ibunya yang kembali, Nyonya Jung tanya dimana Yu Sun dan segera menemuinya. Ia
melihat Yu Sun yang tengah tertidur lelap dan membelai kepalanya, Nyonya Jung
tentunya tak tega jika Yu Sun yang semasa kecil hidup nyaman harus hidup dengan
cibiran dari orang-orang.
Pelatih Kim sendiri juga tampak sedih memikirkan masalah ini.
Pelatih Kim sendiri juga tampak sedih memikirkan masalah ini.
Yu Jin kembali
memikirkan ucapan Young Hoon terakhir kali mereka bertemu, Young Hoon sempat
bilang bahkan jika sesuatu terjadi itu bukan salah Yu Jin. Yu Jin jadi
bertanya-tanya apa itu ada hubungannya dengan tabrakan ini.
Yu Jin tak sengaja bertemu dengan Young Hoon, Young Hoon hendak pergi namun Yu Jin memanggilnya mengajak bicara.
Yu Jin tak sengaja bertemu dengan Young Hoon, Young Hoon hendak pergi namun Yu Jin memanggilnya mengajak bicara.
Yu Jin mengaku ia
terganggu saat Young Hoon menanyakan tentang ayahnya, kelakuan Young Hoon amat
ganjil ia tanya kenapa Young Hoon masih memikirkan tentang ayahnya. “Aku dengar kecelakaan yang dialami Jun Ha belum pernah terjadi, apa itu ada hubungannya
dengan itu?”
“Apa Hae Jung
yang memberitahumu?” tanya Young Hoon.
“Jika Jun ha dan
Hae Jung bukan targetnya aku pikir itu pasti kau, apa ini sesuatu yang
berbahaya?” tanya Yu Jin
Young Hoon bilang
tidak, Yu Jin bersikeras ingin tahu apa yang terjadi, Young Hoon menyuruhnya
mengurus urusannya sendiri.
Yu Jin memanggil nama Young Hoon bukan lagi Dokter
Lee yang selama ini dia ucapkan. Young Hoon cukup kaget, Yu Jin pun sedikit
canggung. Yu Jin bilang ia hanya khawatir jika ini ada hubungannya dengan
ayahnya dia hanya tak mau Young Hoon terlibat sehingga ia merasa bersalah pada
Young Hoon.
Su Jin tiba disana dan mencuri dengar perbincangan mereka.
Su Jin tiba disana dan mencuri dengar perbincangan mereka.
“Jangan
khawatirkan aku, aku tak pantas kau khawatirkan baik kau dan ayahmu aku sungguh
tak berharga” ucap Young Hoon
Yu Jin semakin
yakin ada sesuatu yang terjadi ia kembali minta penjelasan. Young Hoon ingin
bicara namun Su Jin langsung keluar dari persembunyiannya dan menyapa Young
Hoon, ia mengajak Young Hoon masuk karena Jun Ha sudah sadar.
Young Hoon pun langsung pergi begitu pula dengan Yu Jin.
Young Hoon pun langsung pergi begitu pula dengan Yu Jin.
Jun Ha akhirnya
membuka matanya, Ketua Kim ada disana dan tanya apa Jun ha merasa baik-baik
saja. Young Hoon bilang operasinya berjalan baik mereka harus melihat apa ada
komplikasi yang terjadi tapi Jun Ha termasuk beruntung. Ketua Kim paham, “Aku
hampir kehilanganmu, harapan hidupku persis seperti yoyo karenamu”
Jun Ha meminta
maaf, “Aku merasa diriku ini adalah anak yang berbakti, bentukku juga tidak buruk”
Su Jin menyindir
Jun Ha yang masih bisa bercanda, Jun Ha lalu menyuruh mereka semua untuk pergi
saja, “Jika kau memperlakukanku seperti pasien kritis aku mungkin akan
berpura-pura lebih sakit dari keadaanku”
Young Hoon minta
yang lain melakukan itu karena Jun ha butuh istirahat. Su Jin merasa mereka tak
boleh melakukan itu. Hae Jung pun menawarkan diri untuk menjaga Jun Ha karena
Jun ha bahkan tak bisa menggerakkan tangannya.
Yu Jin pun
berjalan pulang sendiri sementara Su Jin mengajak Young Hoon pulang bersama.
Mobil mereka pun melaju melewati Yu Jin. Yu Jin minggir untuk membiarkan mobil
itu lewat.
Ia pun melihat sosok yang ada di dalam mobil itu dan berusaha menguatkan dirinya. Young Hoon ternyata sempat melirik Yu Jin dan ia pun merasa sedih.
Ia pun melihat sosok yang ada di dalam mobil itu dan berusaha menguatkan dirinya. Young Hoon ternyata sempat melirik Yu Jin dan ia pun merasa sedih.
Hae Jung
menghidupkan tv namun ia tampak tak menikmatinya. Jun Ha tanya apa disini
membosankan. Hae Jung kaget ia tanya apa ia perlu menganti chanel tv nya. Jun
Ha malah meminta tv nya dimatikan saja, karena ia juga tak tahu mau menonton
acara apa sangking lamanya tak menonton tv. Hae Jung mengiyakan ia lalu
menawari Jun Ha air.
“Kau tak merasa
nyaman kan?”tebak Jun Ha, Hae Jung kaget, Jun Ha merasa Hae Jung tak nyaman
karena hanya berdua dengannya. Hae Jung bilang tidak.
Namun Jun Ha bilang ia terbiasa mengurus diri sendiri dan menyuruh Hae Jung pulang saja. Hae Jung balik tanya apa Jun Ha merasa tak nyaman dirinya ada. Jun Ha tersenyum menyangkalnya. Hae Jung pun memutuskan tetap tinggal, “kau tak bisa makan dan minum dengan tangan itu” ucapnya.
Namun Jun Ha bilang ia terbiasa mengurus diri sendiri dan menyuruh Hae Jung pulang saja. Hae Jung balik tanya apa Jun Ha merasa tak nyaman dirinya ada. Jun Ha tersenyum menyangkalnya. Hae Jung pun memutuskan tetap tinggal, “kau tak bisa makan dan minum dengan tangan itu” ucapnya.
Jun Ha merasa canggung
karena Hae Jung merasa berrtanggung jawab, ia minta Hae Jung jangan menyalahkan
dirinya karena ini bukan salah Hae Jung dan tak perlu merawat dirinya.
Jun Ha
kembali menyuruh Hae Jung pulang dan tanpa sadar menggerakkan tangannya ia pun
terpaksa menahan sakit. Hae Jung menyadari hal itu dan memilih bertahan, ia
memang merasa bersalah dan menyalahkan dirinya tapi rasa terima kasihnya lebih
besar, ini pertama kalinya dia bisa memberi.
“Selama kau merasa nyaman aku
ingin tinggal jika aku meninggalkanmu disini sendirian aku takkan bisa tidur
karena khawatir" Hae Jung lalu menawarkan pergi mengambilkan obat Jun Ha.
Hae Jung menutup
pintu kamarnya, di luar ia senyum-senyum sendiri karena bisa tetap tinggal
merawat Jun Ha.
Su Jin membawa
Young Hoon ke rumahnya, Su Jin tanya dimana ayahnya. Pembantunya bilang Dokter
Min tengah beristirahat di kamar dan tak mau diganggu.
Su Jin tanya apa ayahnya sakit, pembantu mengiyakan. Su Jin menyuruh pembantunya menyiapkan makanan, ia juga menyuruh Young Hoon menunggu atau mandi dulu.
Su Jin tanya apa ayahnya sakit, pembantu mengiyakan. Su Jin menyuruh pembantunya menyiapkan makanan, ia juga menyuruh Young Hoon menunggu atau mandi dulu.
Dokter Min larut
dalam kecemasannya dan terlihat berantakan dengan rokok dan minumannya. Young
Hoon mengetuk pintu dan minta bicara sebentar dengannya.
Di dapur Su Jin bilang masakan ikannya keasinan karena Young Hoon tak suka asin, ia berusaha membuat makanan yang disukai Young Hoon.
Di dapur Su Jin bilang masakan ikannya keasinan karena Young Hoon tak suka asin, ia berusaha membuat makanan yang disukai Young Hoon.
Young Hoon sudah
berada di dalam kamar dan menanyakan kondisi Dokter Min. Dokter Min bilang ia
baik-baik saja hanya merasa mual ia senang Jun Ha tak terluka serius mungkin
karena terlalu memikirkannya maka ia seperti ini. meskipun mereka tak saling
bicara tapi ia masih keponakannya. Young Hoon menyuruh Dokter Min menjenguk Jun
Ha, Dokter Min mengiyakan.
Dokter Min
kelabakan dan mengiyakan saja, ia bilang ia kaget saat ditelfon. Ia lalu tanya
bagaimana dengan penyelidikan Young Hoon apa ia berhasil menemukan staf yang ada disaat operasi.
“Tidak,
kelihatannya itu akan sulit bagiku” ia bilang ada 4 orang tapi yang satu pergi
keluar negeri dan yang satu meninggal karena kanker dan ia tak bisa menemukan
yang satu lagi.
Dokter Min mulai
terlihat tenang, “Satu-satunya yang bisa membuktikan adalah Jung Young Su tapi
ia bilang operasi ibuku memang dilakukan Dokter Jung.
“Bukankah sudah
kubilang seperti itu’ ucap Dokter Min namun ia melihat Young Hoon tak
bergeming.
Young Hoon masuk
ke mobil dan melihat satu nama di daftarnya, Im Han Su di provinsi Jeolla.
Ia
pun segera pergi dan tak mendengar Su Jin keluar memanggilnya, Su Jin harus
menelan kecewa karena Young Hoon tak jadi menikmati masakannya.
Young Hoon pergi
ke sebuah klinik kecil yang melewati perkebunan teh. Seorang perawat
menyambutnya dan menanyakan tujuannya. Young Hoon menanyakan Dokter Im Han Su,
perawat bilang Dokter im membuat paggilan rumah namun Young Hoon bilang ini
urusan pribadi dan tanya dimana bisa menemukannya.
Sementara itu
Dokter Min marah karena si Manajer tak tahu kemana Young Hoon pergi. Manajer
beralasan ia tak mungkin mengikuti Young Hoon ke rumah dan ia tak menyangka
Young Hoon tak datang hari ini. Dokter Min menyuruhnya mencari dan membawa
young Hoon padanya, si manajer pun segera pergi dari ruangan itu.
Young Hoon
akhirnya bertemu dengan Dokter Im dan mereka berbincang di kebun teh. Dokter Im
bilang di Jaeil dia adalah dokter magang yang mengikuti operasi beberapa kali
sehari. “Sulit untuk mengingat hal dari 10 tahun yang lalu”
Young Hoon hanya minta Dokter Im memberitahu siapa yang mengoperasi ibunya karena itu sangat penting untuknya. Dokter Im terdiam ia sadar Young Hoon sudah jauh-jauh datang tapi ia minta maaf karena tak bisa membantu.
Young Hoon hanya minta Dokter Im memberitahu siapa yang mengoperasi ibunya karena itu sangat penting untuknya. Dokter Im terdiam ia sadar Young Hoon sudah jauh-jauh datang tapi ia minta maaf karena tak bisa membantu.
“Apa kau tahu
Dokter Jung” ucap Young Hoon menghentikan langkah Dokter Im.
“Aku yakin kau
tahu, kalau begitu kau juga tahu orang seperti apa dia, dia meninggal dengan
tidak adli dan aku bertanggung jawab, mungkin itu tak merubah apapun tapi aku
ingin mengungkap kebenaran aku ingin membersihkan namanya dan keluarganya dan
juga rumah sakit Bomin” ia minta Dokter Im mau mengatakan kebenarannya.
Dokter Im tak bisa, seperti yang kau katakan ini sudah terlambat hanya itu yang bisa kukatakan” ungkapnya dan bergegas pergi, Young Hoon tentu saja merasa kecewa.
Dokter Im tak bisa, seperti yang kau katakan ini sudah terlambat hanya itu yang bisa kukatakan” ungkapnya dan bergegas pergi, Young Hoon tentu saja merasa kecewa.
Ast. Yun dan Shin
Hee datang menjenguk Jun Ha. Ast. Yun bahkan menuliskan nama Jun Ha dan sebutannya pada perban
tangannya.
Jun Ha menyuruhnya berhenti karena ia sudah populer diantara perawat disini. Shin Hee melirik Hae Jung yang tengah mengupas buah. Jun Ha mengerang kesakitan karena Ast. Yun terlalu keras memegang tangannya.
Ast. Yun tak peduli, “Bahkan jika aku memukulmu kau tak bisa mengejarku” ucapnya sambil kembali menulis.
Hae Jung mengajak mereka makan buah, Shin Hee tanya apa ia pacar Jun Ha, Hae Jung langsung menyangkal begitu pula dengan Jun ha. Shin Hee agak tak percaya.
Tak lama Tuan Kim datang untuk menjenguk Jun ha dan melihat Hae Jung. “Aku cemburu mendengar dia tinggal disini setiap hari” ucap Tuan Kim
Ast. Yun dan Shin Hee terlihat bingung. Hae Jung menawarkannya jus. Tuan Kim menolak ia ingin membawa Hae Jung makan di luar, ia bilang ke Jun Ha bahwa makanan di kafe ini belum tentu baik bagi kesehatan Hae Jung.
Hae Jung merasa ia baik-baik saja namun Jun Ha yang paham maksud Tuan Kim langsung menyuruh Hae Jung untuk ikut. Tuan Kim pun mengajak Hae Jung keluar. Hae Jung terlihat kecewa namun ia tak bisa berkata apa-apa lagi dan pergi bersama Tuan Kim.
Jun Ha menyuruhnya berhenti karena ia sudah populer diantara perawat disini. Shin Hee melirik Hae Jung yang tengah mengupas buah. Jun Ha mengerang kesakitan karena Ast. Yun terlalu keras memegang tangannya.
Ast. Yun tak peduli, “Bahkan jika aku memukulmu kau tak bisa mengejarku” ucapnya sambil kembali menulis.
Hae Jung mengajak mereka makan buah, Shin Hee tanya apa ia pacar Jun Ha, Hae Jung langsung menyangkal begitu pula dengan Jun ha. Shin Hee agak tak percaya.
Tak lama Tuan Kim datang untuk menjenguk Jun ha dan melihat Hae Jung. “Aku cemburu mendengar dia tinggal disini setiap hari” ucap Tuan Kim
Ast. Yun dan Shin Hee terlihat bingung. Hae Jung menawarkannya jus. Tuan Kim menolak ia ingin membawa Hae Jung makan di luar, ia bilang ke Jun Ha bahwa makanan di kafe ini belum tentu baik bagi kesehatan Hae Jung.
Hae Jung merasa ia baik-baik saja namun Jun Ha yang paham maksud Tuan Kim langsung menyuruh Hae Jung untuk ikut. Tuan Kim pun mengajak Hae Jung keluar. Hae Jung terlihat kecewa namun ia tak bisa berkata apa-apa lagi dan pergi bersama Tuan Kim.
“Aku rasa dia memang bukan pacarmu” ucap Shin Hee.
Tuan Kim membawa
Hae Jung ke toko perhiasan dan menunjukkan sebuah kalung padanya. Hae Jung
kaget seakan ingin menolak, Tuan Kim paham Hae Jung tak mau menerima sesuatu
namun ada banyak hal yang nanti ingin ia berikan dan anggap ini sebagai
latihan.
Ia pun tertawa melihat wajah Hae Jung yang merasa terbebani karena terlalu cepat melakukan ini semua.
Hae Jung memilih jujur untuk mengatakan iya. Tuan Kim tertawa menyukai kejujuran Hae Jung. “Meskipun kau sedikit merasa bersalah aku yakin kau merasa puas, tetaplah berkata jujur seperti itu”
Ia pun tertawa melihat wajah Hae Jung yang merasa terbebani karena terlalu cepat melakukan ini semua.
Hae Jung memilih jujur untuk mengatakan iya. Tuan Kim tertawa menyukai kejujuran Hae Jung. “Meskipun kau sedikit merasa bersalah aku yakin kau merasa puas, tetaplah berkata jujur seperti itu”
Jun Ha pun
mengalami kesulitan untuk menyendok makanannya dengan tangan yang masih
terluka. Hae Jung datang dan langsung membantu membersihkan tumpahan
makanannya.
Jun Ha merasa tak enak karena Hae Jung memperlakukannya seperti anak kecil, ia tanya apa Hae Jung sudah makan. Hae Jung bilang belum lalu mengeluarkan beberapa makanan yang ia bawa.
Jun Ha rasa Tuan Kim pasti kecewa namun Hae Jung bilang justru Tuan Kim yang menyuruhnya segera pulang. Jun Ha sedikit heran namun ia berusaha mengenyahkan hal itu dan melirik makanan Hae Jung yang lebih enak dari punyanya dan minta tukar. Jun Ha ingin mencomot makanannya, Hae Jung memukul tangannya seperti anak kecil,"Apa kau lupa aku ini perawat"ucapnya, Jun Ha langsung manyun karena dimarahi.
Jun Ha merasa tak enak karena Hae Jung memperlakukannya seperti anak kecil, ia tanya apa Hae Jung sudah makan. Hae Jung bilang belum lalu mengeluarkan beberapa makanan yang ia bawa.
Jun Ha rasa Tuan Kim pasti kecewa namun Hae Jung bilang justru Tuan Kim yang menyuruhnya segera pulang. Jun Ha sedikit heran namun ia berusaha mengenyahkan hal itu dan melirik makanan Hae Jung yang lebih enak dari punyanya dan minta tukar. Jun Ha ingin mencomot makanannya, Hae Jung memukul tangannya seperti anak kecil,"Apa kau lupa aku ini perawat"ucapnya, Jun Ha langsung manyun karena dimarahi.
Ast. Yun dan Shin
Hee mengadakan kunjungan ke pusat komputer. Dengan lagaknya Ast. Yun menerangkan
jika Jun Ha langsung memberi kepercayaan padanya mengurus proyek pada Shin Hee
dan seorang pria . Pria itu bilang yang ia tahu hanya Shin Hee yang boleh ada
disini.
“Kau ini naif sekali, apa seorang inspektur harus memberitahu dulu sebelum datang?”
“Kau ini naif sekali, apa seorang inspektur harus memberitahu dulu sebelum datang?”
Shin Hee langsung
mengambil alih, “Pusat komputer in sangat penting, kantor pusat menaruh harapan
tinggi padamu”
Si pria
menjelaskan dari sini mereka bisa memeriksa tiket yang ada di seluruh negara”
Ast. Yun tak senang pria itu bicara ke Shin Hee dan berdiri diantara mereka
sambil menghalangi agar pria itu bicara padanya, namun si pria tetap bicara
pada Shin Hee bahkan memuji bakat Shin Hee sama seperti kecantikannya.
Hae Jung membawa
Jun Ha keluar dengan kursi roda, Yu Jin yang berpapasan dengan mereka menyapa
dan tanya apa Hae Jung tak lelah, “Kenapa aku harus begitu?” ucap Hae Jung
tersenyum.
Jun Ha bilang ia
selalu ngomel ini itu seperti makanan, suntikan, obat juga minta rokok makanya
Hae Jung merasa lelah, sekarang Hae Jung pasti merasa sangat menyesal telah
menjaganya. Hae Jung dan Yu Jin tertawa, Hae Jung bilang Jun Ha harus ekstra
baik mulai sekarang.
Dokter Min dan Su
Jin datang mengunjungi Young Hoon, Dokter Min lalu menyuruh Su Jin untuk
menunggu di luar karena ia ingin bicara pribadi dengan Young Hoon.
Dokter Min masuk,
ia beralasan datang karena ia dan Su Jin hendak mengunjungi Jun Ha, Young Hoon
tanya apa mereka sudah bertemu, Dokter Min bilang belum karena ia rasa Jun Ha
masih membencinya jadi ia akan melihatnya lain waktu.
“Kudengar kau
keluar sepanjang hari, kemana kau pergi?’ selidik Dokter Min.
Young Hoon
mengaku pergi ke Posung, Dokter Min tanya untuk apa.
Yu Jin datang ke
ruangan Young Hoon dan menanyakannya pada perawat. Perawat hendak menejlaskan
namun dipotong oleh Su Jin. Su Jin memanggil Yu Jin dan tanya apa ia ingin
bertemu Young Hoon. Yu Jin mengiyakan.
Su Jin bilang
Young Hoon sedang tak ada, “Dia akan bertemu denganku jadi ia akan segera
kembali apa kau mau menunggu?”
Young Hoon
mengaku jika ia sempat mencurigai Dokter Min, “Jika bukan Dokter Jung aku rasa mungkin kau lah orang yang mengoperasi ibuku”
“Apa itu berarti
kau tak lagi curiga padaku?” terka Dokter Min
Young Hoon
membenarkan ia terlalu terburu-buru,”Dokter Im mengatakan apa yang Young Su
katakan sepertinya aku telah salah”
“Sepertinya kau
telah menetapkan kebenaran aku juga merasa lebih baik, jika kau merasa curiga
kau harus membersihkannya dengan begitu kau bisa membangun kembali kepercayaan”
Di rumahnya Dokter
Min langsung saja menelfon seseorang menemukan alamat Dokter Im.
Manajer kembali
memberi laporan hasil memata-matai Young Hoon. Ia lalu diam-diam membuka pintu
kantor Young Hoon untuk mengecek kegiatannya. Young Hoon terlihat tengah sibuk
dengan pekerjaannya Manajer pun terlihat senang dan kembali menutup pintu.
Young Hoon ternyata sadar sedang diintai dan mendengus kesal.
Dokter Min pun
segera pergi dan menunggu Dokter Im di depan kliniknya. Dokter Im turun dari
sepedanya dan memberi salam, Dokter Min tersenyum senang dapat menemukannya.
Keduanya bicara di kebun teh, Dokter Min tanya apa Dokter Im tak merasa gerah tinggal di tempat terpencil ini. Dokter Im bilang ia menyukainya.
Keduanya bicara di kebun teh, Dokter Min tanya apa Dokter Im tak merasa gerah tinggal di tempat terpencil ini. Dokter Im bilang ia menyukainya.
“Tak heran aku
tak bisa menemukanmu” Dokter Im tanya apa yang membawa Dokter Min kemari.
“Aku dengar Young
Hoon datang kesini, aku juga tau kau tak mengatakan apapun, aku ragu kau akan
mengkhianatiku, itu bukan yang aku khawatirkan tapi aku gelisah karena tak bisa
menemukanmu”
Dokter Im berkata
ketika Dokter Min mengubah/merusak operasi itu ia tahu Dokter Min tak melakukan hal dengan
benar.
Dokter Min tanya
apa gunanya mengungkapkan kebenaran sekarang itu hanya akan menghancurkan
mereka berdua.
“Tapi itu melukai
hati nuraniku”
Dokter Min ingin bicara namun Dokter Im memintanya pergi, “Melihat kau adalah neraka bagiku” ucap Dokter Im.
Dokter Min hanya minta Dokter Im berjanji tak mengatakan apapun ke Young Hoon, ia memegang tangan Dokter Im dan meminta pertolongan.
Secara diam-diam ternyata Young Hoon berada disana mendengarkan seluruh percakapan mereka, ia merasa marah akan kenyataan sebenarnya ini.
Dokter Min ingin bicara namun Dokter Im memintanya pergi, “Melihat kau adalah neraka bagiku” ucap Dokter Im.
Dokter Min hanya minta Dokter Im berjanji tak mengatakan apapun ke Young Hoon, ia memegang tangan Dokter Im dan meminta pertolongan.
Secara diam-diam ternyata Young Hoon berada disana mendengarkan seluruh percakapan mereka, ia merasa marah akan kenyataan sebenarnya ini.