Jun Ha rasa Young Hoon tak ingin
bicara apapun jika begitu ia bisa berpikir sesukanya tentang Young Hoon.
Young Hoon menyesalkan
apa yang terjadi pada Jun Ha. Jun Ha tanya apa itu karena Young Hoon berhasil
menjebaknya, “Atau kau mau bilang jika kau tak tahu itu adalah jebakan?”
Young
Hoon meneguk minumannya, ia lalu bilang jika ia akan bertunangan dengan Su Jin,
dengan itu apa Jun Ha masih butuh penjelasan lain. Seseorang bisa saja salah
menebak tapi Jun Ha tahu jika perasaan Young Hoon pada Yu Jin adalah benar
meski ia berharap itu juga salah. Young Hoon hendak pergi saja namun Jun Ha
menyuruhnya duduk karena ia harus menemui orang lain dulu.
Tak lama Yu Jin pun tiba disana, Yu
Jin terdiam melihat Jun Ha juga mengundang Young Hoon.
Sementara di rumah sakit Su Jin
terlihat uring-uringan karena tak melihat Young Hoon. Si Manajer juga tak tahu
kemana Young Hoon pergi. Su Jin tanya bagaimana dengan Yu Jin, Manajer bilang
ia juga keluar.
langkah Su Jin terhenti ia benar-benar merasa marah, Manajer
tertawa ia bilang ia paham kemana Young Hoon, Su Jin menyuruh Manajer untuk
membawa Hae Jung padanya.
Young Hoon kini duduk berdua bersama
Yu Jin, setelah hening yang cukup lama akhirnya Yu Jin akhirnya bilang mereka tak perlu mengatakan apapun,
"Meski mungkin bukan cinta tapi waktu yang mkita habiskan sangat bermakna, tapi kini kita berubah menjadi orang asing yang tak perlu
alasan dan saling mengerti"
Yu Jin bilang Young Hoon tak perlu bicara apa-apa
atau apa ada alasan yang tak terkatakan?
Young Hoon meminta maaf.
Jujur Yu Jin mengaku ia sempat goyah
mungkin saat melihat Young Hoon muncul pertama kali di rumah sakit, ia sempat
berpikir apa mungkin ia dan Young Hoon bisa kembali seperti dulu tapi harusnya
ia sudah tahu jawabannya dan tak merasa terganggu akan itu.
Yu Jin lalu
berusaha memberi ucapan selamat atas pertunangan Young Hoon, ia dengan tulus
mendoakan agar Young Hoon bahagia.
Yu Jin merasa tak ada lagi yang harus ia
ucapkan dan segera pergi meninggalkan Young Hoon. Namun di luar Yu Jin tampak
terluka dan coba menahan tangisnya.
Su Jin menyuruh Hae Jung
keluar dari rumah sakit ia bilang itu dilakukan untuk menyelamatkan Bomin dan itu tak terllau buruk untuk Yu Jin dan Hae Jung.
Su Jin juga bilang mereka
takkan menutup rumah sakit hanya karena keduanya keluar, “Kami akan melakukan
yang terbaik agar tidak membuat kecewa Dokter Jung”
Hae Jung tanya apa alasan Su Jin
melakukan ini pada mereka, Su Jin bilang ada itu karena ia dan Young Hoon akan
bertunangan dan melihat mereka berdua hanya akan menjadi beban bagi mereka, ia
harap Hae Jung mengerti. Hae Jung kaget namun ia tak bisa berkata apa-apa jika
itu demi menyelamatkan rumah sakit.
Hae Jung pun bertemu Young Hoon
diluar, ia langsung tanya apa benar Young Hoon akan bertunangan? Ia tanya apa
Yu Jin tau. Young Hoon menunduk terdiam namun Hae Jung sudah bisa menebak
jawabannya, ia pun bilang kalau begitu mereka akan pergi dari rumah sakit.
Young Hoon merasa kaget, Hae Jung minta Young Hoon tak memberitahu Yu Jin akan
pemecatan ini biarkan ia saja yang bicara.
Young Hoon tampak kesal, ia mendatangi
Su Jin dan tanya kenapa Su Jin memecat Hae Jung. Su Jin tanya tak bisakah ia
melakukan itu? ia mengingatkan Young Hoon jika ia adalah tunangannya sekarang
sekaligus kepala administrasi dari rumah sakit ini.
“Aku tak mau wanita yang sangat kau cintai dan tak bisa kau lupakan dan juga kakaknya berada terus di dekatmu, apa ini terlalu banyak? Kau sudah berjanji untuk melupakannya dan melakukan seperti yang kuminta, kau harus melakukan itu untukku”
“Aku tak mau wanita yang sangat kau cintai dan tak bisa kau lupakan dan juga kakaknya berada terus di dekatmu, apa ini terlalu banyak? Kau sudah berjanji untuk melupakannya dan melakukan seperti yang kuminta, kau harus melakukan itu untukku”
Bos nya Tae Suhk tanya apa yang
terjadi dengan perusahaan Mira. Tae Suhk bilang itu rahasia. Bos nya tak setuju
karena ia tahu mereka menuntut Tae Suhk untuk meminta maaf sehingga bos nya
juga trekena masalah.
Si bos minta Tae Suhk coba untuk memuaskan mereka karena
investasi yang mereka buat sangat penting untuk membuat perusahaan terus maju.
Tae Suhk bilang jika hanya investasi
ia bisa mengatasinya.
Ia mengiyakan namun masalahnya jika
mereka terus-menerus menganggu mereka takkan mendapat tempat untuk tempat
pemutaran film mereka dan mereka akan kacau. Ia meminta Tae Suhk
melakukan sebisanya. Tae Suhk tampak berat untuk melakukan suruhan bos nya itu.
Akan tetapi Tae Suhk tetap pergi
mendatangi Jae Yeon. Jae Yeon tampak cuek saat Tae Suhk masuk, ia menyuruhnya
duduk dan menunggu.
Tae Suhk bilang ia tak membawa jawaban
yang ingn Jae Yeon dengar jadi ia akan pergi dengan singkat. Jae Yeon
mendongakkan kepalanya menatap Tae Suhk, ia tanya bagaimana mereka seharusnya
mereka berkenalan apa sebagai Direktur
Film Yeonwoo atau pacar dari istrinya?
Tae Suhk tak peduli, Jae Yeon bisa
sebut sesukanya, “Aku datang untuk memintamu melepaskan Yu Mi, ceraikan dia”
Jae Yeon marah dan menggebrak meja,
Tae suhk merasa Jae Yeon menyedihkan karena perlu memakai kedok, ia minta Jae
Yeon berhenti menganggu Yu Mi dan mengingatkan ini sebagai kesempatan terakhir.
Jae Yeon meremehkan hal itu, selama ia ada keduanya takkan bisa berbuat
sesukanya, tidak selama ia masih memiliki foto bukti kedekatan mereka.
Tae Suhk yakin Jae Yeon tak bisa
menimbulkan masalah itu karena begitu mempertimbangkan bayang-bayang reputasi
yang lebih penting daripada cinta, ia dan Yu Mi takkan hancur seperti yang Jae
Yeon inginkan. Dan mereka takkan pernah berpisah.
Tae Suhk pun keluar meninggalkan
ruangan Jae Yeon, tepat saat itu Yu Mi juga muncul. Ia khawatir karena
mendengar Tae Suhk mendatangi Jae Yeon dan pergi mencarinya.
Jae Yeon keluar
dan marah melihat Yu Mi disitu. Tae Suhk mengajak Yu Mi pergi karena urusannya
sudah selesai, Jae Yeon tak terima melihat Tae Suhk menarik Yu Mi, ia pun
berteriak mengancam ia takkan mengampuni baik rumah sakit maupun studio.
Tae
Suhk tak peduli dan tetap membawa Yu Mi ekluar, Jae Yeon berteriak-teriak
memarahi Yu Mi dengan berang hingga pegawainya harus menahannya.
Tae Suhk membawa Yu Mi berjalan cepat,
Yu Mi menyuruh Tae Suhk berhenti dan melepaskannya, “Sangat sulit untuk
memegang tanganmu lagi, mari jangan kembali lagi dan aku takkan pernah
membiarkanmu pergi”
Yu Mi terdiam mendengar kata-kata Tae Suhk dan Tae Suhk
kembali menariknya pergi.
Hae Jung mulai ragu, ia tanya ke Yu
Jin apa benar dengan mempertahankan rumah sakit adalah keinginan ayah mereka.
Yu Jin terdiam ia tanya apa Young Hoon meminta Hae Jung berhenti. Hae Jung
bilang bukan begitu namun Yu Jin sudah tahu dan ia sama sekali tak merasa terganggu
lagi, Yu Jin tampak sudah memasrahkan segalanya.
Keduanya berjalan pulang, Yu Jin tanya
apa yang Hae Jung beli, Hae Jung menunjukkan anggur, Hae Jung mengajak mereka
minum karena ibu sedang pergi. Yu Jin tanya bagaimana dengan pencuci mulutnya,
Hae Jung bilang Yu Mi yang paling ahli akan hal itu, keduanya lalu tertawa
senang.
Mereka pun tampak mempersiapkan pesta
kecil, Hae Jung bilang ia sering minum akhir-akhir ini. Yu Jin terheran tak
percayaHae Jung bisa minum, namun dengan sombong ia bilang jika minuman tak
mempan untuknya.
“Karena kau itu hambar rasa minuman
itu mencerminkan peminumnya” ejek Yu Mi. Yu Sun melihat semua senang hari ini,
ia tanya apa ada berita bagus. Hae Jung dan Yu Jin pun memberitahu jika mereka
sudah keluar dari rumah sakit.
Yu Mi tanya apa Young Hoon yang menyuruh. “Dia akan bertunangan” ucap Hae Jung, Yu Sun kesal mengapa Young Hoon begitu pada Yu Jin, Yu Jin tersenyum bilang ia tak masalah, Yu Jin sependapat dengan Hae Jung. Yu Mi tanya apa yang akan mereka lakukan. “Kami akan berhenti dan melakukan apa yang akan ayah lakukan, aku akan membuka rumah sakit Bomin sendiri” Yu Sun tanya bagaimana Yu Jin melakukannya. “Kita bisa memulainya di rumah dengan membuat layanan panggilan”
Yu Mi tanya apa Young Hoon yang menyuruh. “Dia akan bertunangan” ucap Hae Jung, Yu Sun kesal mengapa Young Hoon begitu pada Yu Jin, Yu Jin tersenyum bilang ia tak masalah, Yu Jin sependapat dengan Hae Jung. Yu Mi tanya apa yang akan mereka lakukan. “Kami akan berhenti dan melakukan apa yang akan ayah lakukan, aku akan membuka rumah sakit Bomin sendiri” Yu Sun tanya bagaimana Yu Jin melakukannya. “Kita bisa memulainya di rumah dengan membuat layanan panggilan”
Yu Mi meragukan hal itu bisa berhasil,
ia merasa tak ada berita bagus hari ini, namun ia bilang jika ia punya berita
bagus. Hae Jung tanya apa itu, “Aku akan bercera” yang lain merasa kaget namun
Yu Mi bilang itu yang terbaik.
“Ya itu berita baik , kau benar”
ungkap Hae Jung, namun tetap saja mereka merasa kasihan padaYu Mi.
Dan acara pertunangan Young Hoon pun
berlangsung dengan mewah, Dokter Min dan Si Manajer tampak menyambut para tamu
di depan. Dokter Min tanya apa semua lancar, Manajer mengiyakan namun ia rasa
ketua Min dan Jun Ha takkan datang, Dokter Min juga merasa hal yang sama.
Su Jin dan Young Hoon berjalan
menuruni tangga menuju tempat acara, pembawa acara lalu meminta keduanya saling
tukar cicin. Young Hoon menyematkan cincin di jari Su Jin begitu pun
sebaliknya, acara itu terus berlangsung.
Yu Jin tampak menyerahkan surat pengunduran dirinya di atas meja kerja Young
Hoon. Sebelum pergi ia tampak memandangi sekilas ruangan itu.
Acara pesta dilanjutkan dengan
bersulang, Young Hoon tampak tak menikmati acara tersebut. Dokter Min mengucapkan selamat pada keduanya.
Sebelum benar-benar melangkah pergi Yu
Jin berjanji demi ayahnya ia akan kembali lagi kesana.
Hae Jung tampak sibuk menjawab telfon
dari seseorang, ia bilang jika hanya obat ia bisa mengantarkannya karena Yu Jin
sedang pergi. Nyonya Jung lalu keluar ia meminta brosur untuk membantu
menyebarkannya, Hae Jung bilang ia bsia melakukannya Nyonya Jung tetap meminta
karena ia bisa melakukannya sambil jalan.
“Dari sekian banyak pekerjaan disana
aku tak mengerti kenapa kau pilih ini” ucap Nyonya Jung ketus seperti biasanya.
Hae jung lalu kembali menelfon
sseorang, Yu Jin mengangkat telfon ia bilang ia akan kesana setelah melihat
kakek Soon Hong, ia bilang ia tak merasa lelah dan memutuskan telfonnya namun
setelahnya Yu Jin pun mengelap peluhnya.
Bagaimana tidak Yu Jin tampak mendaki anak tangga untuk bisa sampai kesana.
Nampaknya Yu Jin dan Hae Jung memutuskan berkeliling mencari pasien. Nenek
pemilik rumah tampak senang melihat Yu Jin, Yu Jin dengan bercanda tanya apa
nenek betul-betul merindukannya atau hanya karena sakit saja. “tentu saja aku
merindukanmu” nenek lalu menawarkan kue pada Yu Jin dan mengajaknya masuk.
Bong Pal tampak mengendap-endap
membawa beberapa kotak obat? Naas ia bertabrakan dengan Hwa Mi yang juga
melakukan hal yang sama hingga isi kotak mereka berhemburan keluar.
“Apa yang kau lakukan?”
“Memangnya kau apa?’ tanya Hwa Mi.
Bong Pal bilang ia hanya membawa persediaan yang berlebih ke rumah sakit yang membutuhkan. “Bagaimana denganmu?” Hwa Mi bilang ia juga sama. Bong Pal tanya apa Hwa Mi tak pergi ke Yu Jin, “Kau juga?”
Bong Pal bilang ia hanya membawa persediaan yang berlebih ke rumah sakit yang membutuhkan. “Bagaimana denganmu?” Hwa Mi bilang ia juga sama. Bong Pal tanya apa Hwa Mi tak pergi ke Yu Jin, “Kau juga?”
“Jika kau mencuri persediaan....” Bong
Pal tak bisa lanjut bicara karena Hwa Mii langsung membekap mulutnya. Ia
mengajak Bong Pal cepat pergi sebelum ketahuan.
Yu Sun tengah menunggu Pelatih Kim di
Stasiun, Pelatih Kim sengaja mengerjai Yu Mi dengan berdiri diam di samping Yu
Mi, Yu Mi pun tersenyum saat melihatnya. “Apa kau menunggu lama?’ Yu Mi bilang
sedikit, pelatih Kim lalu mengajaknya pergi.
Bisa dibilang keduanya tengah
pergi kencan sekarang, Yu Sun tertidur di kereta menyenderkan kepalanya di bahu
Pelatih Kim, namun entah kenapa wajah pelatih Kim terlihat murung. Setelah sampai Yu Sun tampak tak sabar dan mengajak Pelatih Kim untuk berlari,
tentu saja Pelatih Kim langsung takut melihat Yu Sun berlari ia pun segera
mengejarnya.
Pelatih Kim lalu membonceng Yu Sun di sepeda mengitari tepi
sungai. Lalu keduanya berjalan melewati air terjun dan berlari menepi dari
hujan yang tiba-tiba turun.
Keduanya pun tertawa senang, Pelatih
Kim lalu menyalakan api untuk menghangatkan tubuh , Yu Sun memanggil Pelatih
Kim dan membuat bahasa isyarat.
Pelatih kim tampak tak mengerti, Yu Sun lalu membuat tanda hati hingga keduanya kembali tersenyum. Pelatih Kim tanya apa Yu Sun sudah merasa hangat, Yu Sun pun mengangguk dengan bahagia.
Pelatih kim tampak tak mengerti, Yu Sun lalu membuat tanda hati hingga keduanya kembali tersenyum. Pelatih Kim tanya apa Yu Sun sudah merasa hangat, Yu Sun pun mengangguk dengan bahagia.
Dalam rapat Ast. Yun masih
sempat-sempatnya menatap Shin Hee yang berada tak jauh darinya. Jun Ha
menampilkan persentasi tentang kegiatan olah raga mereka, rekan kerjanya kelihatan puas akan hasil kerja Jun Ha.
Jun Ha memberi aba-aba pada Ast. Yun untuk mematikan layar dan menghidupkan lampu
kembali.
“Hasil penelitian dari peserta yang disurvei 73 % punya respon posistif dan 76& berkata mereka akan berpartisipasi dalam undian olah raga, ini meningkat 20% dari bulan kemarin”
“Hasil penelitian dari peserta yang disurvei 73 % punya respon posistif dan 76& berkata mereka akan berpartisipasi dalam undian olah raga, ini meningkat 20% dari bulan kemarin”
Rekannya puas akan hasil kerja
Jun Ha. Jun Ha bilang seluruh Tim penjualannya lah yang melakukannya,
“Kami berencana membuka 7000 kantor tiket tahun depan dan tim promosi akan bekerja pada event spesial sebelum tanggal peluncuran kami di bulan September, sport bar mereka akan buka di akhir agustus sebelum tanggap peluncuran.
Shin Hee tampak terkesima dengan Jun Ha sementara Ast. Yun terus meneguk air putih dan kumur-kumur sebelum menelannya. Hal itu membuat Shin Hee jijik. Ast. Yun sadar ia keceplosan dan menutup mulutnya.
“Kami berencana membuka 7000 kantor tiket tahun depan dan tim promosi akan bekerja pada event spesial sebelum tanggal peluncuran kami di bulan September, sport bar mereka akan buka di akhir agustus sebelum tanggap peluncuran.
Shin Hee tampak terkesima dengan Jun Ha sementara Ast. Yun terus meneguk air putih dan kumur-kumur sebelum menelannya. Hal itu membuat Shin Hee jijik. Ast. Yun sadar ia keceplosan dan menutup mulutnya.
Ast. Yun dan Shin Hee lalu rapat di
kantornya Jun Ha. Ast. Yun mengeluhkan betapa lelahnya dia hari ini, Jun Ha
mengingatkan pembukaan undian olah raga yang sebentar lagi.
Jun Ha tanya apa Shin Hee bisa mempersiapkan desain kartu undiannya besok ia agak merasa tak enak karena pekerjaan Shin Hee akan meningkat.
Shin Hee bilang ia sudah mempersiapkan laporan perkembangan untuk minggu depan. Jun Ha bilang mereka perlu desain kartu itu karena mereka minta untuk di cetak di hari jumat.
Ast. Yun menawarkan bantuan pada Shin Hee namun Jun Ha justru minta ia tak menganggu Shin Hee dulu, “Pria yang sudah bertunangan tak boleh melakukan itu” ucap Jun Ha berbohong, “Siapa namanya apa Jung Yeon? Jung Yeon Hee kan?”
Ast. Yun terkejut begitu pula dengan Shin Hee yang tampak tak senang mendengar berita itu. namun Jun Ha tak peduli dan terus melanjutkan cerita kebohongannya.
Ast. Yun tak tahan lagi, ia menuduh Jun Ha memfitnahnya. Jun Ha minta Shin Hee tak percaya pada Ast. Yun yang tak sungguh-sungguh dengan perlakuannya pada Shin Hee selama ini.
Ast. Yun semakin melotot kesal ditambah Shin Hee bilang ia tak peduli, “Akan lebih parah jika ia sungguh-sungguh dan aku tidak” ucap Shin Hee.
Ast. Yun coba menerangkan yang sebenarnya namun Shin Hee sudah tak peduli dan pergi keluar diikuti oleh Ast. Yun yang hendak mengejar namun malah terantuk pintu yang di tutup Shin Hee.
Jun Ha tanya apa Shin Hee bisa mempersiapkan desain kartu undiannya besok ia agak merasa tak enak karena pekerjaan Shin Hee akan meningkat.
Shin Hee bilang ia sudah mempersiapkan laporan perkembangan untuk minggu depan. Jun Ha bilang mereka perlu desain kartu itu karena mereka minta untuk di cetak di hari jumat.
Ast. Yun menawarkan bantuan pada Shin Hee namun Jun Ha justru minta ia tak menganggu Shin Hee dulu, “Pria yang sudah bertunangan tak boleh melakukan itu” ucap Jun Ha berbohong, “Siapa namanya apa Jung Yeon? Jung Yeon Hee kan?”
Ast. Yun terkejut begitu pula dengan Shin Hee yang tampak tak senang mendengar berita itu. namun Jun Ha tak peduli dan terus melanjutkan cerita kebohongannya.
Ast. Yun tak tahan lagi, ia menuduh Jun Ha memfitnahnya. Jun Ha minta Shin Hee tak percaya pada Ast. Yun yang tak sungguh-sungguh dengan perlakuannya pada Shin Hee selama ini.
Ast. Yun semakin melotot kesal ditambah Shin Hee bilang ia tak peduli, “Akan lebih parah jika ia sungguh-sungguh dan aku tidak” ucap Shin Hee.
Ast. Yun coba menerangkan yang sebenarnya namun Shin Hee sudah tak peduli dan pergi keluar diikuti oleh Ast. Yun yang hendak mengejar namun malah terantuk pintu yang di tutup Shin Hee.
Ast. Yun merasa patah hati, Jun Ha
bilang Ast. Yun boleh memukulnya.
“Bisanya kau melakukan itu padaku?”
“Bukankah kau ingin aku menolongmu?”
tanya Jun Ha
“Jadi apa itu strategimu untuk
mendekatkan aku dengannya?!” ucap Ast. Yun kesal
Jun Ha membenarkan, Ast. Yun tanya apa
Jun Ha coba buat Shin Hee cemburu, Jun H amembenarkan. Ast. Yun tanya lagi apa
cemburu bisa menimbulkan ketertarikannya, Jun Ha tersenyum. Ast. Yun akhirnya
paham dan berubah manja pada Jun Ha.
Ast. Yun mengantarkan Jun Ha keluar
dengan memeluk erat tangannya, ia berjanji akan menyerahkan hidupnya untuk
membantu Jun Ha mengembalikan hak nya.
Jun Ha tak paham maksudnya. Ast. Yun bilang perebutan kekuasaan yang bisa membuat Jun Ha menjadi pangeran yang malang. Jun Ha bilang Ast. Yun tak perlu menyerahkan hidupnya dan ia baik-baik saja, ia cukup bertingkah lain saja.
Ast. Yun mengiyakan dan membungkuk memberi hormat pada Jun Ha yang masuk ke lift.
Ast. Yun melihat Shin Hee lewat ia pun mulai berakting dengan membuang wajahnya, namun begitu Shin Hee lewat ia pun berbalik menatap Shin Hee khawatir apakah cara ini akan berhasil.
Jun Ha tak paham maksudnya. Ast. Yun bilang perebutan kekuasaan yang bisa membuat Jun Ha menjadi pangeran yang malang. Jun Ha bilang Ast. Yun tak perlu menyerahkan hidupnya dan ia baik-baik saja, ia cukup bertingkah lain saja.
Ast. Yun mengiyakan dan membungkuk memberi hormat pada Jun Ha yang masuk ke lift.
Ast. Yun melihat Shin Hee lewat ia pun mulai berakting dengan membuang wajahnya, namun begitu Shin Hee lewat ia pun berbalik menatap Shin Hee khawatir apakah cara ini akan berhasil.
“Kenapa aku harus percaya padanya yang
tak bis amengurus diri sendiri? Tapi dia itu pintar, jadi mungkin saja. jika ia
pintar kenapa tak bisa mendapatkan si dokter?” Ast. Yun pun pusing dan berharap
ini benar-benar berhasil.
Hae Jung dan Yu Jin tampak sedang
mengobati seorang anak kecil, Ibu si anak lalu datang menyuguhkan makanan pada
mereka sebelum pulang. Yu Jin dan Hae Jung tak kuasa menolak pemberian si ibu.
Setelahnya mereka berdua mengaku benar-benar
kekenyangan hari ini. mereka lalu kaget saat melihat Jun Ha muncul .
Jun Ha menelfon ke rumah dan tau mereka sedang ada disini ia pun mengajak mereka pergi untuk makan. Yu Jin dan Hae Jung menolak karena mereka sudah tiga kali makan sore hari ini
Jun Ha menelfon ke rumah dan tau mereka sedang ada disini ia pun mengajak mereka pergi untuk makan. Yu Jin dan Hae Jung menolak karena mereka sudah tiga kali makan sore hari ini
“Jadi kalian makan apapun yang mereka
tawarkan?’ tanya Jun Ha, Hae Jung dan Yu Jin tertawa senang.
Namun Hae Jung segan karena Jun Ha
sudah datang kesana. “Kalau begitu kalian harus makan lagi” mereka bertiga pun
tertawa dan akhirnya Jun Ha mengantar mereka pulang.
Hae Jung bingung melihat Tuan Kim
berada di depan rumahnya membawa masuk banyak barang. Yu Jin tanya apa itu, “Aku membawa beberapa
peralatan medis yang mungkin kau butuhkan, ini tak mahal jadi tolong jangan
tolak atau kita malah jadi canggung nantinya”
Hae Jung merasa tak enak pada Yu Jin
dan Jun Ha. Yu Jin ingin protes namun Tuan Kim mengajak Hae Jung untuk minum
kopi bersama.
Hae Jung menyanggupi hal tersebut,
Tuan Kim minta maaf karena ia tak mendiskusikan hal ini terlebih dahulu, Hae
Jung tak mempermasalahkan karena mereka memang membutuhkannya ia berjanji akan
membayarnya nanti.
“Baiklah aku juga tidak berniat untuk
memberikannya secara gratis” ucap Tuan Kim sambil tertawa. Ia lalu tanya
bagaimana kabar Jun Ha, Hae Jung tampak bingung
“Sejak ia (Jun Ha)kehilangan hak pengelolaan
perusahaan karena masalah kreditur kau terlihat khawatir”
Hae Jung rasa keadaan Jun Ha tak cukup baik meski ia tak menunjukkannya, Tuan Kim tanya apa itu menganggu Hae Jung. Hae Jung
mengiyakan, ia merasa banyak berhutang
budi pada Jun Ha.
“Setelah ayahku meninggal kami mengalami masa yang sulit dan dia memberi dukungan yang besar pada keluarga kami”
“Setelah ayahku meninggal kami mengalami masa yang sulit dan dia memberi dukungan yang besar pada keluarga kami”
“Bahkan padamu”
Jun Ha dan ayahnya tengah bersama Dokter Min untuk melaksanakan upacara penghormatan (sepertinya gitu?) tak lama Ketua Min langsung pergi begitu saja. Dokter Min tanya kenapa ayah Jun ha
pergi, Jun Ha bilang ayahnya lelah.
“Aku rasa dia bahkan tak mau bicara
padaku”
“Cobalah untuk mengerti dia, tak mudah
untuk menatapmu seperti ini” sindir Jun Ha.
Dokter Min dengan enteng bilang beginilah bisnis. “Aku merebut pengelolaan dengan jalan yang sah”
Dokter Min dengan enteng bilang beginilah bisnis. “Aku merebut pengelolaan dengan jalan yang sah”
“Formalitas yang sah bukan ungkapan
yang tepat dengan Dokter Lee kau memanipulasi orang-orang, aku tak bahkan tak
berniat mengkritikmu, seperti kau bilang ini bisnis” ucap Jun Ha berisi sindiran. Ia mengejek
cara Dokter Min yang kotor.
“Terbungkus dalam emosi pribadi kau
lah yang melompat sembarangan aku hanya mengutip saham yang kau jatuhkan”
Jun Ha membenarkan, “Makanya aku ingin
mengatakan ini, aku akan mendapatkan kembali kesalahan itu”
Dokter Min menebak Jun Ha berencana
merebut kembali manajemen itu, Jun Ha dengan tegas mengiyakan. Dokter Min
bilang itu takkan mudah.
Dokter Min tampak kesal
dengan sikap Jun Ha tadi, Su Jin meminta berhenti mengomel karena takut Young
Hoon tak nyaman dengan itu.
Dokter Min merasa Young Hoon harus mendengar itu agar bisa membantunya menjalankan bisnis. Su Jin mengingatkan jika Young Hoon hanyalah dokter, Dokter Min membalas dengan menyebut Young Hoon telah menjadi menantunya, ia menyuruhnya berhenti praktek sekarang dan belajar managemen.
Dokter Min merasa Young Hoon harus mendengar itu agar bisa membantunya menjalankan bisnis. Su Jin mengingatkan jika Young Hoon hanyalah dokter, Dokter Min membalas dengan menyebut Young Hoon telah menjadi menantunya, ia menyuruhnya berhenti praktek sekarang dan belajar managemen.
Su Jin ingin membantah namun Young Hoon yang sedari tadi diam saja akhirnya meminta diijinkan untuk mencobanya.
“Apa kau sungguh-sungguh tanya Dokter
Min”
Young Hoon mengiyakan ia ingin mencoba
dengan Jaeil . Dokter Min tampak senang, “Aku harus menggeser diriku dari
posisi itu tapi aku tak punya seseoang yang bisa dipercaya. Jika kau mau aku
akan menerimanya”
Su Jin lalu mengantar Young Hoon
pulang ia tanya ada apa dengan Young Hoon bukankah ia tidak tertarik pada
Jaeil. “Aku mulai tertarik"
Su Jin tanya apa Young Hoon ingin menjaga rumah sakit Bomin? Kenapa tiba-tiba.
Su Jin tanya apa Young Hoon ingin menjaga rumah sakit Bomin? Kenapa tiba-tiba.
Young Hoon merasa Bomin baik-baik saja
tanpa dirinya, “Aku hanya ingin bermain di kolam yang lebih besar”
Su Jin curiga apa hanya itu saja,
“Jika tidak memangnya apa lagi alasanku?” ucap Young Hoon.
Su Jin berusaha mengenyahkan pikiran jeleknya. Young Hoon lalu menyuruhnya masuk ke dalam dan segera pergi dari situ Su Jin terlihat curiga akan keputusan Young Hoon ini.
Su Jin berusaha mengenyahkan pikiran jeleknya. Young Hoon lalu menyuruhnya masuk ke dalam dan segera pergi dari situ Su Jin terlihat curiga akan keputusan Young Hoon ini.
Entah kenapa tiba-tiba Young Hoon teringat saat bekerja, yaitu saat ia mengacak-ngacak dokumen rumah sakit untuk
mencari kebenaran tentang ibunya, ia menemukan catatan bahwa ada nama Dokter Min juga
ikut terlibat.
Young Hoon tampaknya mulai terpikir untuk mencari catatan itu lagi. yang membuatnya tak bisa percaya pada dokter Min.
Young Hoon tampaknya mulai terpikir untuk mencari catatan itu lagi. yang membuatnya tak bisa percaya pada dokter Min.
Esoknya Young Hoon memeriksa seorang
pasien yaitu nenek tua. Young Hoon senang keadaan nenek tersebut baik-baik saja
mengingat si nenek sudah lama tak datang. Si nenek berkata ada dokter mereka
yang datang setiap hari ke tempatnya memberikan suntikan.
Young Hoon bingung siapa dokter yang dimaksud. Nenek pun mengatakan ada seorang dokter wanita dan seorang perawat yang datang namun ia lupa namanya. Hwa Mi yang ada disitu tanya apa yang dimaksud adalah Yu Jin. Nenek menngiyakan, Yu Jin dan Hae Jung selalu datang ke rumahnya setiap hari.
Young Hoon bingung siapa dokter yang dimaksud. Nenek pun mengatakan ada seorang dokter wanita dan seorang perawat yang datang namun ia lupa namanya. Hwa Mi yang ada disitu tanya apa yang dimaksud adalah Yu Jin. Nenek menngiyakan, Yu Jin dan Hae Jung selalu datang ke rumahnya setiap hari.
Yang dibicarakan pun tengah melakukan
kunjungan mereka seperti biasa, Hae Jung yang berada di belakang Yu Jin
berhenti dan menoleh ke belakang seakan merasa ada seseorang yang memperhatikan
mereka.
Yu Jin memanggil Hae Jung dan mereka pun kembali berjalan. Dan Young Hoon pun keluar dari persembunyiannya melihat keduanya berjalan dengan rasa tak tega.
Yu Jin memanggil Hae Jung dan mereka pun kembali berjalan. Dan Young Hoon pun keluar dari persembunyiannya melihat keduanya berjalan dengan rasa tak tega.
Dokter Min kedatangan tamu yang tak
lain perawat suruhannya dulu. Perawat pria itu datang karena khawatir Dokter Min tak
kunjung menelfonnya.
Dokter Min beralasan dirinya sibuk bukannya mau melupakan.
Dokter Min beralasan dirinya sibuk bukannya mau melupakan.
Perawat tanya apa yang terjadi dengan
posisi yang dijanjikan padanya, “Mereka akan segera menelfonku dari amerika
setelah kau pindah dari sanatorium disana aku akan membayar rumahmu dan lainnya
jadi jangan khawatir dan tunggulah”
Si perawat mengiyakan.
Tak lama Young Hoon masuk ke dalam ruangan. Si perawat langsung merasa panik dan mohon ijin untuk pergi, Dokter Min mengiyakan nampak ia juga tampak merasa gugup.
Tak lama Young Hoon masuk ke dalam ruangan. Si perawat langsung merasa panik dan mohon ijin untuk pergi, Dokter Min mengiyakan nampak ia juga tampak merasa gugup.
Young Hoon sedikit melirik si perawat seakan pernah mengenalnya.
Dokter Min lalu menyuruh Young Hoon untuk duduk.
Dokter Min lalu menyuruh Young Hoon untuk duduk.
Manajer menunjukkan Young Hoon ruang
dokumen, ia mencoba merayu Young Hoon untuk menempatkannya kembali ke Jaeil, ia memgeluh Bong Pal sangat keras kepala begitu pula dengan Hwa Mi.
Young Hoon sama sekali tak mendengarkan ia sibuk melihat file, “Aku dengar file disini tak bisa dilihat tanpa izin apa Dokter Min yang memerintahkannya?"
Manajer mengiyakan dengan alasan barang bisa hilang jika orang keluar masuk sembarangan, ia tanya kenapa Young Hoon menanyakan itu, “Tak apa-apa, kau bisa pergi sekarang”
Young Hoon sama sekali tak mendengarkan ia sibuk melihat file, “Aku dengar file disini tak bisa dilihat tanpa izin apa Dokter Min yang memerintahkannya?"
Manajer mengiyakan dengan alasan barang bisa hilang jika orang keluar masuk sembarangan, ia tanya kenapa Young Hoon menanyakan itu, “Tak apa-apa, kau bisa pergi sekarang”
Manajer bingung, Young Hoon bilang ia
ingin melihta-lihat sendiri, “Tapi Dokter Min menyuruhku untuk mengikutimu”
Young Hoon bilang tak apa-apa dan menyuruhnya mengerjakan tugas yang lain. Manajer pun pergi meninggalkan Young Hoon dengan sedikit bingung.
Young Hoon bilang tak apa-apa dan menyuruhnya mengerjakan tugas yang lain. Manajer pun pergi meninggalkan Young Hoon dengan sedikit bingung.
Young Hoon mulai mencari file yang ia
temukan beberapa tahun yang lalu, ia berhasil menemukan tempat dimana dokumen
itu harusnya ditempatkan dan mulai mencarinya.
Namun ia bingung saat tak bisa menemukan file itu lagi. Young Hoon terus membolak-balik semua file dengan teliti namun tetap saja tak ditemukan, ia pun bingung kemana perginya file itu.
Namun ia bingung saat tak bisa menemukan file itu lagi. Young Hoon terus membolak-balik semua file dengan teliti namun tetap saja tak ditemukan, ia pun bingung kemana perginya file itu.
Manajer lalu memberikan laporan grafik
yang diminta Dokter Min tanya apa Young Hoon meminta rekaman medis.
Manajer bilang tidak, Young Hoon hanya melihat-lihat saja. Dokter Min menyuruh Manajer untuk membantu Young Hoon selama ini agar cepat menyesuaikan diri.
Manajer merasa bangga dan berjanji akan melakukannya. Dokter Min tersenyum sepertinya ia bisa mengantisipasi apa yang akan dilakukan Young Hoon.
Manajer bilang tidak, Young Hoon hanya melihat-lihat saja. Dokter Min menyuruh Manajer untuk membantu Young Hoon selama ini agar cepat menyesuaikan diri.
Manajer merasa bangga dan berjanji akan melakukannya. Dokter Min tersenyum sepertinya ia bisa mengantisipasi apa yang akan dilakukan Young Hoon.
Jun Ha bertemu dengan Tuan Kim, ia sendiri
heran kenapa Tuan Kim tiba-tiba memanggilnya
“Ini tentang saham Jaeil” ucapnya
sambil menyerahkan sebuah dokumen.
“Aku punya beberapa aku pikir itu bisa
menyelesaikan masalah” Jun Ha memandang dokumen itu bingung. Tuan Kim bilang
itu tak lagi berguna untuknya.
Ia tanya kenapa Tuan Kim mau
menolongnya, “Ini karena Hae Jung, dia sangat kahwatir padamu, aku tak mau
melihat wanita yang kusukai mengkhawatirkan orang lain” ucapnya, Jun ha pun menunduk paham.
Ternyata orang yang selama ini disuruh
Su Jin mematai-matai Young Hoon adalah si Manajer, ia memberikan jadwal
kegiatan Young Hoon selama ini. Su Jin senang karena semua aman, ia lalu tanya
bagaimana dengan rumah sakit. “Dia menyuruh kami memberikan donasi tanpa nama
dan peralatan medis untuk Bomin yang lain”
Su Jin tanya apa ada nama rumah sakit
Bomin yang lain?
“Ya mereka melakukan panggilan rumah
ke orang-orang” Manajer berniat memberikan laporannya tentang itu, yang ditakutkan Su Jin tampaknya terjadi, ia pun menyuruh Manajer untuk pergi saja.
Su Jin pun menelfon rumah sakit Bomin
tersebut dan dijawab oleh Yu Jin. Ia pun tahu siapa yang dibantu Young Hoon
selama ini dan itu membuatnya marah.
Young Hoon kembali memikirkan sosok pria yang ia lihat tadi, ia mencoba mengingat-ingat dimana pernah bertemu. Tiba-tiba Su Jin masuk mengajak Young Hoon pergi untuk mengunjungi ibunya. Young Hoon bilang ia bisa pergi sendiri, Su Jin beralasan ibu Young Hoon pasti lebih merindukan dirinya dan kembali mengajak Young Hoon pergi.
Young Hoon masuk k eruangan ibunya membawa kursi roda. Ibunya sendiri tengah diberikan suntikan oleh seorang perawat pria.
Hal tersebut akhirnya menimbulkan kembali ingatan Young Hoon akan siapa sosok pria yang ia lihat tadi. yang tak lain orang yang turut mencelakakan ibunya. Young Hoon pun segera berlari pergi.
Young Hoon kembali memikirkan sosok pria yang ia lihat tadi, ia mencoba mengingat-ingat dimana pernah bertemu. Tiba-tiba Su Jin masuk mengajak Young Hoon pergi untuk mengunjungi ibunya. Young Hoon bilang ia bisa pergi sendiri, Su Jin beralasan ibu Young Hoon pasti lebih merindukan dirinya dan kembali mengajak Young Hoon pergi.
Young Hoon masuk k eruangan ibunya membawa kursi roda. Ibunya sendiri tengah diberikan suntikan oleh seorang perawat pria.
Hal tersebut akhirnya menimbulkan kembali ingatan Young Hoon akan siapa sosok pria yang ia lihat tadi. yang tak lain orang yang turut mencelakakan ibunya. Young Hoon pun segera berlari pergi.
Young Hoon menemui suster kepala di
sanatorium tempat ibunya di rawat dulu. Suster tersebut senang bisa melihat
menantu Dokter Min dari rumah sakit
Jaeil yang telah banyak membantu mereka selama ini.
Young Hoon lalu tanya apa ada perawat atau dokter mereka yang bekerja disitu
Young Hoon lalu tanya apa ada perawat atau dokter mereka yang bekerja disitu
“Kami tak punya program pertukaran
staf, oh dokter Min secara pribadi pernah membawa perawat padaku “
“Benar DokterMin juga menanyakannya” ucap Young Hoon.
“Dia pergi beberapa waktu yang lalu
tapi kami mungkin punya nomor telfonnya.
Sementara itu si perawat pria tampak berjalan dan diam-diam Young Hoon bersembunyi dan menantikannya keluar.
Note : Episode ini hanya saya tulis satu bagian, jadi tidak ada part2!
Sementara itu si perawat pria tampak berjalan dan diam-diam Young Hoon bersembunyi dan menantikannya keluar.
Note : Episode ini hanya saya tulis satu bagian, jadi tidak ada part2!