Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis!! Terima Kasih ^^
Corner
With Love Eps 11 Part 2
Ah
Da merasa sangat kecewa pada Xin Lei sementara Xin Lei hanya terdiam tak mampu
menjelaskan apapun. Ah Da keluar dari kamarnya dan tak sengaja melihat Xin Lei
menangis terisak.
Esok paginya Ah Da kaget saat membuka pintu Xin Lei sudah berdiri di depan kamarnya. Xin Lei sedikit takut meminta Ah Da mengizinkannya melihat nenek, ia berjanji akan pergi segera setelah melihat nenek baik-baik saja. Ia juga janji akan pergi jika nenek tak mau melihatnya, Xin Lei memohon dengan sangat pada Ah Da. Ah Da merasa tak tega melihat Xin Lei.
Esok paginya Ah Da kaget saat membuka pintu Xin Lei sudah berdiri di depan kamarnya. Xin Lei sedikit takut meminta Ah Da mengizinkannya melihat nenek, ia berjanji akan pergi segera setelah melihat nenek baik-baik saja. Ia juga janji akan pergi jika nenek tak mau melihatnya, Xin Lei memohon dengan sangat pada Ah Da. Ah Da merasa tak tega melihat Xin Lei.
Ia
pun membawa Xin Lei ke rumah sakit, mereka berpapasan dengan Qin Lang yang baru
saja keluar dari kamar nenek. Xin Lei menunduk saat Qin Lang menatap tajam
padanya. Ah Da ingin menjelaskan namun Qin Lang memintanya pergi ke kamar
nenek. Setelah hanya berdua Qin lang berkata bisanya Xin Lei datang setelah
melukai hati nenek.
“Aku
hanya tak mau Xi Xian khawatir, jadi aku...”
“Bisakah
aku percaya padamu sekarang?’ putus Qin lang
Xin
Lei tanya apa maksudnya
“kau
menyuruh Yin Shan Dong memberi kami uang kan?”
Qin
lang menuduh Xin Lei telah berencana untuk kembali ke Shanghai dengan Shan
Dong, Xin Lei kembali berkata tidak. Qin Lang masih marah, Xin Lei merasa
kecewa karena Qin lang tak percaya padanya dan berlalu pergi meninggalkannya
begitu saja.
Tanpa Xin Lei tahu, Qin Lang berpaling menatapnya dan melihatnya menangis.
Xin Lei pergi setelah tak tahan menahan tangisnya.
Tanpa Xin Lei tahu, Qin Lang berpaling menatapnya dan melihatnya menangis.
Xin Lei pergi setelah tak tahan menahan tangisnya.
Qin
lang kembali menjumpai neneknya, ia tanya ke Ah Da apa nenek terlihat baik. Ah
Da mengamati Qin Lang ia tanya dimana Xin Lei. Qin lang diam tak menjawab, Ah
Da seakan mengerti apa yang terjadi ia pun menceritakan ke Qin Lang kalau Xin
Lei tak tidur sepanjang malam dan terus menangis di ruang tamu. Qin Lang
sedikit kaget.
Ah
Da berkata tak pernah melihat Xin Lei seperti itu sebelumnya, “Meskipun
tunangannya sedikit kasar tapi aku bisa merasakan dia memperlakukan kita dengan
tulus.
Xin lei masih menangis di jalan, ia lalu menghubungi Shan Dong dan berkata ingin bicara. Shan Dong dengan senang berkata di akan menjemput Xin lei. Xin Lei menolak dia yang akan menemui Shan Dong.
Xin lei masih menangis di jalan, ia lalu menghubungi Shan Dong dan berkata ingin bicara. Shan Dong dengan senang berkata di akan menjemput Xin lei. Xin Lei menolak dia yang akan menemui Shan Dong.
Di
ruangannya Qin lang terpikir akan ucapan Ah Da, dengan segera ia bergegas
keluar mengejar Xin Lei. Qin Lang mencarinya di sekitar halaman rumah sakit,
tak jauh dari situ Xin lei tengah menunggu bis.
Bis itu pun datang, sayang Qin lang tak sempat melihat Xin lei yang berdiri tak jauh darinya. Tepat saat Xin lei masuk Qin lang pun berbalik ia akhirnya menyadari kepergian Xin Lei namun bis telah melaju pergi. Qin lang sekuat tenaga berusaha mengejar namun ia akhirnya berhenti karena kelelahan. Qin lang memutuskan mengejar mencari jalan lain.
Bis itu pun datang, sayang Qin lang tak sempat melihat Xin lei yang berdiri tak jauh darinya. Tepat saat Xin lei masuk Qin lang pun berbalik ia akhirnya menyadari kepergian Xin Lei namun bis telah melaju pergi. Qin lang sekuat tenaga berusaha mengejar namun ia akhirnya berhenti karena kelelahan. Qin lang memutuskan mengejar mencari jalan lain.
Xin
lei tiba di tempat Shan Dong, ia langsung mengatakan kalau ia tak bisa kembali
pada Shan Dong, Xin Lei mengaku ia tak punya perasaan lagi pada Shan Dong
karena mencintai orang lain.
“Kau
mengatakan ini karena kau sedang marah padaku, kau tak jatuh cinta pada
siapapun”
“Aku
jatuh cinta pada Qin Lang” aku Xin Lei langsung
Shan
Dong terkejut. Xin Lei mengaku ia jatuh cinta pada Qin lang, nenek dan Ah Da,
ia ingin tinggal bersama mereka.
Xin lei minta Shan Dong kembali ke Shanghai dan berhenti membuat masalah untuknya. Shan Dong memegang pundak Xin Lei, ia tak mau percaya sedikitpun ucapan Xin lei, ia mengingatkan betapa mereka saling mencintainya dulu. Xin lei melepaskan tangannya, ia berkata itu semua adalah masa lalu dan tetap meminta Shan Dong pulang.
Xin lei minta Shan Dong kembali ke Shanghai dan berhenti membuat masalah untuknya. Shan Dong memegang pundak Xin Lei, ia tak mau percaya sedikitpun ucapan Xin lei, ia mengingatkan betapa mereka saling mencintainya dulu. Xin lei melepaskan tangannya, ia berkata itu semua adalah masa lalu dan tetap meminta Shan Dong pulang.
Shan
Dong berkeras takkan kembali tanpa Xin Lei. Xin lei tak mau melanjutkan
percakapan lagi dan memilih pergi. Shan Dong berteriak padanya kalau ia takkan
menyerah untuk mendapatkan Xin Lei, ia terlihat sangat kesal.
Tak
lama Qin Lang pun tiba di tempat Shan Dong, ia memutuskan naik tangga ke atas
daripada menunggu lift yang lama. Sementara Qin Lang naik Xin Lei turun dengan
lift keduanya pun tak bertemu.
Qin
Lang akhirnya bertemu dengan Shan Dong, Qin Lang langsung tanya apa tujuan Shan
Dong datang ke Taiwan. Shan Dong menyuruh Qin Lang berhenti pura-pura, ia pasti
tahu apa alasannya.
Qin
Lang tanya bukankah ia dan Xin Lei sudah putus.
“Aku
akan membawa Xin Lei kembali ke Shanghai” tegas Shan Dong
“Apa
dia bilang iya?” tanya Qin Lang tak mau kalah
“Belum
tapi dia akan kembali denganku”
Qin
lang menyuruh Shan Dong untuk menyerah. Shan Dong tak mau, ia memperingatkan
kalau alasan Xin Lei untuk bertahan hanyalah karena merasa tak enak pada Qin
lang dan keluarganya karena belum membalas jasa mereka.
Shan
Dong kemudian mengingatkan kalau Qin Lang dan Xin Lei berasal dari 2 dunia yang
berbeda dan alasan Xin Lei bersama Qin Lang hanya karena ia tak mengenal
siapapun disana.
Shan Dong minta Qin Lang mengingat betapa mewah dan indahnya kehidupan Xin Lei dulu tapi sekarang dia bahkan naik bus untuk mencari kerja. Shan Dong meminta Qin Lang merelakan Xin Lei jika memang mencintainya. “Kau tak punya alasan untuk membuat Xin lei tetap tinggal, kenapa kau tak biarkan dia pergi”
Shan Dong minta Qin Lang mengingat betapa mewah dan indahnya kehidupan Xin Lei dulu tapi sekarang dia bahkan naik bus untuk mencari kerja. Shan Dong meminta Qin Lang merelakan Xin Lei jika memang mencintainya. “Kau tak punya alasan untuk membuat Xin lei tetap tinggal, kenapa kau tak biarkan dia pergi”
“Kenapa
aku harus?” ucap Qin Lang
“kalau
begitu katakan apa yang bisa kau berikan?’ ucap Shan Dong
Qin
lang terdiam. Ia lalu pergi meninggalkan Shan Dong dengan lesu, kata-kata Shan
Dong berhasil mempengaruhi pikiran Qin Lang.
Sepanjang
jalan menuju ke pasar Qin Lang terlihat berjalan sempoyongan, ia lalu kaget
saat melihat Xin Lei membantu pekerjaan di kedai. Qin lang menarik Xin Lei dan
menyuruhnya untuk kembali ke rumah. Xin lei melepasnya ia tetap ingin membantu
meski Qin Lang bilang ia tak cocok disana.
“Apa
yang bisa dilakukan tuan putri sepertimu? Kau bahkan alergi dengan cairan
pencuci piring, dan berteriak keras ketika kena minyak dan kau juga lambat”
ejek Qin Lang dan Qin lang terus mengejek XIn Lei yang hanya ingin mencoba
kehidupan menjadi orang miskin.
Xin
lei merasa sedih tapi ia tak peduli dan tetap ingin membantu sampai nenek sehat
kembali.
Tiba-tiba Xin Lei melihat seorang pembeli yang langsung kabur ketika selesai makan.
Tiba-tiba Xin Lei melihat seorang pembeli yang langsung kabur ketika selesai makan.
Ia
segera berlari mengejar pria itu dan meneriakinya sepanjang jalan. Xin Lei
berhasil menarik baju si pria dan memarahinya, namun si pria berontak dan
mendorong Xin Lei hingga jatuh.
Shan Dong datang di tengah kerumunan tepat menyaksikan hal itu.
Shan Dong datang di tengah kerumunan tepat menyaksikan hal itu.
Xin
Lei tak gentar dan tetap berteriak meminta bayaran, Shan Dong tak percaya
melihat Xin Lei seperti itu, saat Shan Dong menyebut pelan nama Xin Lei di
sampingnya Xiao Yang langsung menoleh dengan rasa ingin tahu padanya.
Qin
Lang pun tiba dengan amat marah, ia menarik kerah si pria, “Apa kau tak dengar
yang dia katakan?! Dia bilang bayar” bentak Qin lang.
Si pria dengan santainya bilang kalau ia akan bayar dan meremehkan itu hanya sepiring oyster omelet. Xin lei menarik uangnya dengan kasar dan menyuruh si pria menjaga mulutnya,
“Kami mendirikan warung dan menggunakan bahan-bahan terbaik, makanan kami juga jauh lebih besar dari yang lain, kami menggunakan kubis tak seperti yang lain paling penting kami menggunakan saus spesial” tegas Xin lei, ia langsung pergi meninggalkan si pria dengan kaki terpincang.
Si pria dengan santainya bilang kalau ia akan bayar dan meremehkan itu hanya sepiring oyster omelet. Xin lei menarik uangnya dengan kasar dan menyuruh si pria menjaga mulutnya,
“Kami mendirikan warung dan menggunakan bahan-bahan terbaik, makanan kami juga jauh lebih besar dari yang lain, kami menggunakan kubis tak seperti yang lain paling penting kami menggunakan saus spesial” tegas Xin lei, ia langsung pergi meninggalkan si pria dengan kaki terpincang.
Shan
Dong hendak menusul Xin Lei namun ditahan oleh Xiao Yang, ia langsung tanya
siapa Shan Dong dan apa hubungannya dengan Xin Lei. Begitupun Shan Dong yang
langsung tanya siapa Xiao Yang dan kenapa tanya padanya, “Karena aku berpihak
padamu” ucap Xiao Yang sambil tersenyum licik.
Xin
Lei berjalan pulang dengan kaki pincangnya sementara Qin Lang berada di
belakang membawa sepedanya. Qin Lang semakin tak tega melihat keadaan Xin lei.
Qin Lang jad teringat ucapan Shan Dong dan ingat bagaimana mempesonanya Xin lei
dulu dengan gaya mewahnya.
Qin
Lang mendekati Xin Lei dan memintanya naik. Xin Lei yang masih kesal dengan Qin
lang memilih mengabaikan. Qin lang terus memperhatikan Xin Lei. Tiba-tiba ia
membuang sepedanya dan berlari, ia menarik lengan Xin lei dan menahannya.
Keduanya saling bertatapan cukup lama dan tak bicara.
“Xin
Lei haruskah aku menyerah padamu?” pikir Qin Lang dalam hatinya
Sementara
dalam hati Xin lei meminta Qin lang untuk tak menyerah padanya. Keduanya pun
berboncengan pulang.
Xin Lei menyenderkan kepalanya ke punggung Qin lang dan memeluknya erat amat erat dari biasanya. Sementara Qin lang terus berfikir untuk tak membiarkan Xin Lei hidup seperti dirinya.
Xin Lei menyenderkan kepalanya ke punggung Qin lang dan memeluknya erat amat erat dari biasanya. Sementara Qin lang terus berfikir untuk tak membiarkan Xin Lei hidup seperti dirinya.
“Aku
hanya ingin hidup denganmu” pikir Xin Lei dalam hatinya, ia pun semakin
mempererat pelukannya membuat Qin lang merasa semakin berat untuk melepasnya.
Lutut
Xin lei ternyata terluka, Qin lang membawakan kotak obat, Qin lang mulai
bersikap tak acuh padanya dengan melemparkan kotak obat itu begitu saja di meja
dan tak berkata apa-apa. Xin Lei hanya diam dan mengambil kotak itu namun ia
kesakitan karena kukunya terluka saat membukanya.
Qin
lang menyerah, Xin lei memang tak bisa apa-apa, ia lalu membantunya membuka dan
membersihkan lukanya. Xin lei merasa kesakitan, ia terus menatap Qin lang yang
sedari tadi diam saja, Xin Lei lalu memanggil nama Qin lang.
“Jangan
jelaskan aku tak mau dengar” ucap Qin Lang cuek.
Xin
Lei memanggil Qin lang lagi, “Sudah kubilang aku...”
Begitu
Qin lang mengangkat wajahnya Xin lei langsung mendekap dan menciumnya cukup
lama. Xin Lei melepaskan ciumannya, Qin lang bingung terdiam menatap Xin Lei.
“Apa
yang kau lakukan” ucap Qin lang justru membentak.
“Bukankah
ini sudah jelas? Aku...” Xin Lei ingin meneruskan namun Qin lang langsung
melepaskan diri dan ingin pergi. “Aku menyukaimu” aku Xin Lei akhirnya.
Qin lang terlihat bingung karena dia sudah berenca untuk melepas Xin lei maka ia pun meneruskan niatnya itu. “Permainan apa yang sedang kau buat?” tanya Qin lang tak berpaling.
Qin lang terlihat bingung karena dia sudah berenca untuk melepas Xin lei maka ia pun meneruskan niatnya itu. “Permainan apa yang sedang kau buat?” tanya Qin lang tak berpaling.
“Aku
tak main-main”
“Bukankah
kau ingin kembali ke Shanghai dengan Yin Shan Dong?”
“Aku
takkan kembali ke Shanghai dengan Yin Shan Dong”
Qin
lang mendekat dan memarahi Xin Lei, ia tanya apa yang akan Xin Lei lakukan
disini, Xin Lei bilang ini rumahnya. Qin lang bilang tidak, “Kami tak punya
chef atau pembantu atau supir untuk melayanimu, pergilah pindah ke tempat ada
orang-orang seperti itu yang melayanimu” Xin Lei terdiam mendengar ucapan Qin
lang.
Qin
lang mengatakan kalau tempat Shan Dong pasti ada orang seperti itu, Qin lang
menyuruh Xin Lei menemui Shan Dong. Xin Lei tak mau, ia menegaskan kalau ia ia
menganggap mereka semua sebagai keluarganya.
Xin
Lei heran kenapa Qin lang terus membawa-bawa Shan Dong. Qin Lang bilang karena
Xin Lei adalah putri dan Shan Dong adalah pangerannya. “Karena kau bilang
ketika sang pangeran datang menjemput kau takkan tinggal meski semenitpun” ucap
Qin Lang.
Xin
Lei bilang ia mengatakan hal itu karena sedang kesal. Qin Lang kembali
mengungkit ucapan Xin Lei pada gambar lampunya, ia berkata apalagi yang Xin Lei
tunggu karena Shan Dong sekarang sudah datang.
“Qin
lang” teriak Xin Lei
“Yu
Xin Lei” balas Qin lang lebih keras.
Qin lang menyuruh Xin lei pergi karena itu bukan rumahnya dan berpura-pura Xin Lei tak pernah tingga disana. Qin lang hendak pergi Xin Lei segera memeluk Qin Lang dan tanya apa ia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Qin Lang dengan berat hati melepas pelukan Xin Lei dan mengiyakan hal itu.
Qin lang menyuruh Xin lei pergi karena itu bukan rumahnya dan berpura-pura Xin Lei tak pernah tingga disana. Qin lang hendak pergi Xin Lei segera memeluk Qin Lang dan tanya apa ia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Qin Lang dengan berat hati melepas pelukan Xin Lei dan mengiyakan hal itu.
“Apa
kau tak pernah menyukaiku?”
Qin
lang tak berpaling, dengan berat hati ia katakan tidak. Xin Lei lalu tanya
kenapa Qin lang menceritakan tentang sudut itu padanya Qin lang bilang itu
hanya cerita.
Xin
Lei tanya bagaimana dengan gambar lampu jin yang Qin lang berikan. Qin lang
beralasan Xin Lei lah yang memintanya.
“lalu
bagaimana dengan sepatu?”
Qin
lang tak tahan lagi menahan air matanya, ia lalu berkata kasar dengan menyuruh
Xin lei pergi. Xin lei akhirnya berkata kalau ia akan pergi. Qin lang lalu
berlari keluar, sementara Xin Lei mulai menangis.
Qin
lang melihat sepatu Xin Lei dan membawa lari itu untuk menghilangkan kenangan
mereka.
Xin
Lei langsung mengejar Qin lang yang lari dengan sepedanya.
Qin
lang menghentikan sepedanya, air matanya mulai menetes, ia lalu menatap sepatu
itu dan memutuskan untuk membuangnya agar Xin Lei bisa memulai hidup barunya
yang lebih bahagia.
“Aku
hanyalah jin bodoh yang ada di dalam lampu aku bahkan tak punya kesempatan
untuk mengabulkan permohonan yang membahagiakanmu” ucap Qin lang dalam hati.
Xin lei terus mencari meski dengan kaki yang terluka, Shan Dong tiba-tiba menghampiri Xin lei. Xin Lei mengatakan kalau ia akan pergi setelah menemukan sesuatu, ia minta Shan Dong pulang dulu.
Shan Dong tanya apa yang Xin lei cari, Xin lei jawab sepatu. Xin lei mulai mencari lagi.
Xin lei terus mencari meski dengan kaki yang terluka, Shan Dong tiba-tiba menghampiri Xin lei. Xin Lei mengatakan kalau ia akan pergi setelah menemukan sesuatu, ia minta Shan Dong pulang dulu.
Shan Dong tanya apa yang Xin lei cari, Xin lei jawab sepatu. Xin lei mulai mencari lagi.
Shan
Dong menghentikannya dan bilang akan membelikan yang baru tak peduli seberapa
mahalnya.
“Kau takkan bisa membelinya, itu edisi
terbatas dari desainer terkenal hanya ada 1 di dunia, cepat pergilah, kalau kau
tak pergi aku takkan mau melihatmu lagi!” tegas Xin lei
Xin Lei akhirnya menemukan sepatu yang
telah Qin lang buang dan memungutnya dengan rasa sayang. Xin Lei akhirnya
menangis sambil mendekap sepatu itu.
Paginya, nenek mulai terbangun, Qin lang
yang tidur di sampingnya langsung terkejut dan membantu nenek duduk, ia lalu
tanya bagaimana keadaannya.
Nenek berkata baik-baik saja, Qin lang
tak percaya karena nenek terlihat lemah. Nenek berkata itu tak benar ia hanya
sangat kesal makanya sampai pingsan.
Tak lama dokter masuk, nenek lalu tanya apa ia bisa pulang, dokter tak membolehkan sebelum menjalani 1 pemeriksaan lagi. setelah dokter keluar Qin lang minta nenek beristirahat beberapa hari disana nenek awalnya menolak namun ia tak kuasa karena Qin lang terus meminta.
Tak lama dokter masuk, nenek lalu tanya apa ia bisa pulang, dokter tak membolehkan sebelum menjalani 1 pemeriksaan lagi. setelah dokter keluar Qin lang minta nenek beristirahat beberapa hari disana nenek awalnya menolak namun ia tak kuasa karena Qin lang terus meminta.
Qin lang hendak menuangkan minum untuk
nenek, tiba-tiba Xin lei masuk dan menawarkan diri melakukannya. Qin Lang
menatap sepatu baru Xin lei.
Qin lang hendak menghalangi namun Xin Lei berkata kalau ia akan pergi besok ia minta izin bicara terlebih dahulu pada nenek. Qin lang bertanya ke nenek dan dijawab oleh anggukan.
Qin lang hendak menghalangi namun Xin Lei berkata kalau ia akan pergi besok ia minta izin bicara terlebih dahulu pada nenek. Qin lang bertanya ke nenek dan dijawab oleh anggukan.
Tinggallah Xin lei dan nenek berdua, Xin
Lei memberikan teh pada nenek dan meminta maaf akan kebohongannya selama ini.
nenek mengingatkan dulu ia pernah minta Xin Lei untuk tak berbohong, Xin Lei
mengangguk.
Nenek tak mempersalahkan lagi hal itu,
ia lalu tanya kebohongan apa lagi yang Xin lei buat.
Xin lei terlihat sulit mengatakannya,
ia akhirnya mengakui kalau ia dan Qin lang selama ini berbohong kepada nenek,
nenek terkejut mendengarnya.
Xin lei mulai menceritakan yang sesungguhnya
kalau mereka pura-pura pacaran hanya agar Xin lei bisa tinggal disana.
“Sekali kau berbohong kau akan
berbohong lagi untuk menutupinya, apa tak pernah ada yang mengatakan ini
padamu?” ucap Nenek. Xin Lei berkata itulah sebabnya mereka terus berbohong.
Nenek cukup puas Xin lei mau mengakui kesalahannya, ia pun memaafkan Xin Lei.
Giliran nenek yang sekarang bertanya, “Dulu
kau dan Qin Lang tak benar-benar pacaran, tapi bagaimana nanti? Di masa depan
apakah kalian akan menjadi sepasang kekasih?”
Xin Lei terdiam menunduk, nenek
mengatakan meskipun Qin lang sangat optimis tapi dia tak punya kepercayaan diri
di depan gadis seperti Xin Lei. “Jika kau tak bisa menjadi pacarnya kau harus meninggalkannya”
nenek lalu tanya alasan awal Xin Lei menemuinya.
Xin Lei berkata ia tahu tentang surat
rumah yang digadaikan nenek dan kembali meminta maaf. Nenek minta Xin Lei tak
menyalahkan dirinya, ia pasti berusaha untuk mendapatkan rumahnya kembali
karena itu adalah peninggalan putri satu-satunya. Xin lei tanya apa itu ibu Qin
lang, nenek mengangguk.
“Hanya itu yang putriku tinggalkan
untuk Qin lang, aku akan mempertaruhkan hidupku untuk mendapatkannya”
Nenek mulai bercerita setelah ayah Qin
lang menghilang putrinya menderita penyakir serius tak tak bisa menjaga Qin lang.
Flashback:
Qin lang kecil mengantarkan nenek ke
stasiun kereta, Qin lang berpesan agar nenek segera kembali. Kereta pun tiba
nenek segera masuk ke dalam.Qin Lang tersenyum pada nenek. Nenek memberi
aba-aba pada ibu Qin Lang.
Ibu Qin lang segera mendorong putranya untuk ikut masuk ke dalam kereta, pintu pun tertutup, Qin lang terus berteriak memanggil-manggil ibunya. Ibu Qin lang merasa tak tega dan turut berlari berteriak memanggil-manggil nama putranya. Ibu Qin Lang menitipkan putranya dan rumah pada nenek sebelum meninggal.
Ibu Qin lang segera mendorong putranya untuk ikut masuk ke dalam kereta, pintu pun tertutup, Qin lang terus berteriak memanggil-manggil ibunya. Ibu Qin lang merasa tak tega dan turut berlari berteriak memanggil-manggil nama putranya. Ibu Qin Lang menitipkan putranya dan rumah pada nenek sebelum meninggal.
Nenek berkata takkan bisa menghadapi putrinya
jika tak mendapat kembali rumah itu, nenek mulai menangis sedih. Ia lalu
meminta Xin lei merahasiakan hal ini. Xin Lei merasa tak tega ia lalu berkata
pada nenek akan berusaha merebut kembali rumah itu.
Xin Lei lalu pergi ke pasar dan
melihat Ah Da menawarkan oyster omelet. Xin Lei tanya kenapa tak ada yang
mengurus nenek. Ah Da bilang nenek yang meminta mereka.
Xin lei kembali membantu ia merebut piring dari tangan Qin lang dan membawakannya ke pelanggan. Xin Lei bertabrakan dengan Qin lang saat kembali, keduanya bertatapan.
Ah Da melihat mereka dan tanya apa keduanya mau bicara sesuatu, Qin lang dan Xin lei hanya saling menatap.
Xin lei kembali membantu ia merebut piring dari tangan Qin lang dan membawakannya ke pelanggan. Xin Lei bertabrakan dengan Qin lang saat kembali, keduanya bertatapan.
Ah Da melihat mereka dan tanya apa keduanya mau bicara sesuatu, Qin lang dan Xin lei hanya saling menatap.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.