SINOPSIS

Monday, 21 July 2014

The Four Sister Eps 1 Part 1

Four Sister ( Korean Drama)  Eps 1 Part1

Yu Jin (putri 2) berlari keluar terburu-buru dari rumah sakit tempat ia bekerja. Ia bergegas masuk ke mobil dan langsung mengemudikannya. Yu San (putri 3) di tengah keburu-buruannya menyempatkan diri sejenak untuk menatap seorang pria di lapangan olah raga. Sementara Hae Jung (putri 1) berlari ke dalam rumah sambil membawa buket bunga mawar. untuk acara apakah mereka semua terburu-buru?

Ternyata mereka tengah bersiap menjemput Yu Mi (putri 3) yang sebentar lagi akan melangsungkan acara pertunangannya. Mendengar Hae Jung datang Yu Mi langsung mematikan telfonnya yang berbunyi dari tadi dan pura-pura berdandan. 
Hae Jung memuji penampilan adiknya yang begitu cantik. 

Telfon Yu Mi berdering lagi dan langsung dimatikan olehnya. Hae Jung terlihat bingung, Yu Mi berusaha mengalihkan perhatian dengan menanyakan keberadaan Yu Jin dan Yu San. Hae Jun bilang mereka akan segera datang.
Tak lama Yu San datang terengah-engah, ia minta maaf karena jalanan begitu macet. 



Yu San dan Hae Jung lalu membantu memegangkan gaun Yu Mi hingga ke tempat acara. Mereka lalu melihat Yu Jin berjalan dengan santainya.
“Apa kau takkan lari, Kau itu yang paling lama jika kau tak lari aku takkan jadi bertunangan” ucap Yu Mi sinis.
Yu Jin dengan santainya bilang kalau ia tak peduli dengan pertunangan Yu Mi, Yu San Dan Hae Jung langsung menyergahnya.

Sepertinya hanya Yu Jin yang tak setuju dengan pertunangan ini, ia sepertinya tahu kalau Yu Mi tak menyukai pasangannya. Keduanya lalu bertengkar, Hae Jung menghentikan mereka dan menyuruh mereka semua segera berangkat. 

Acara itu sendiri berlangsung mewah. Ketika hendak memasuki tempat itu langkah Yu San terhenti, ia gugup takut membuat kesalahan di pesta nanti. Yu Mi menertawainya dan bilang harusnya ia yang begitu. Sebelum pergi lagi Yu San minta mereka melakukan hom pim pah, sepertinya itu kebiasaan yang mereka lakukan sejak kecil
“satu dua tiga ayoo...” dan keempatnya seakan kembali ke masa lalu ketika mereka kecil dulu.

Keempatnya bermain ular-ularan dengan bahagia, diam-diam seorang anak laki-laki mengintip mereka dari balik pohon, ia pun tersenyum bahagia melihat gadis-gadis itu bermain.

Anak laki-laki itu berjalan memasuki rumah sakit sambil mengenggam rubik. Di sebuah ruangan terdengar seorang nenek tengah berkeluh kesah kepada seorang dokter tentang keadaan putrinya setelah ditinggal suaminya. 
Si anak laki-laki itu berjalan menuju arah suara itu dan mendengarkan pembicaraan itu diam-diam. 

Si nenek mengeluhkan keadaan penyakit otak putrinya yang semakin memburuk, ia sepertinya memohon keringanan akan biaya putrinya pada sang dokter. Sang dokter mengijinkan mereka untuk tinggal selama yang mereka mau cukup dengan membicarakan hal itu pada istrinya. Si nenek membungkuk berterima kasih. 

"Apa itu Young Hoon?" ucap sang dokter yang tak lain adalah dokter Jung kepada anak laki-laki tadi. ia lalu mendekati, “Aku membantu ibumu mengantarmu, apa kau ingat?” ucap si Dokter sambil mengacak lembut rambut Young Hoon. Young Hoon asal mengiyakan.
“Jadi kau punya ingatan akan hari kelahiranmu?” canda si dokter sambil menepuk lembut pipi Young Hoon yang merasa malu.

Si nenek dan putrinya yang tak lain adalah ibunya Young Hoon akhirnya pergi menemui istri si dokter. Istri si dokter yaitu Nyonya Jung tak lain adalah teman dari ibu Young Hoon. Meskipun begitu raut wajah Nyonya Jung ini sepertinya tak begitu senang untuk membantu sahabatnya itu.

Pak dokter bersama keluarganya pergi untuk menanam pohon di taman. Nyonya Jung duduk melihat sambil memangku Yu San (Yu San sendiri jantungnya agak sedikit lemah sehingga ia selalu mendapat perhatian spesial dari Nyonya Jung) Sementara itu suami dan ketiga anaknya asik bercanda riang sambil menanam pohon. Sang dokter mengingatkan putrinya untuk selalu menyiram pohon itu.

Malamnya, Ibu Young Hoon merasakan sakit luar biasa di kepalanya, ia pun terbangun tanpa ada yang menyadari padahal ia tidur bersama Young Hoon dan neneknya.
Ibu Young Hoon memegangi kepalanya sambil meringis kesakitan menuju pintu. Beberapa benda terjatuh, ibu Young Hoon tak sanggup menahan serangan tiba-tiba di kepalanya itu dan jatuh tergeletak di atas tempat tidur. 
Young Hoon terbangun dan memanggil-manggil ibunya dengan takut. Nenek juga bangun dan melakukan hal yang sama namun Soon Young sudah tak sadarkan diri. 

Soon Young segera di bawa ke rumah sakit dengan ambulans, nenek panik ia tanya mengapa putrinya di bawa ke rumah sakit yang lebih besar, apakah penyakitnya semakin parah. Dokter Jung berusaha menangkan nenek, itu hanya "hemorrhaging slightly" di otaknya dan perlu operasi sederhana.
Dokter Jung juga berusaha menenangkan Young Hoon. Meski begitu Young Hoon tetap berlari mengejar ambulans tersebut dan memanggil-manggil sang ibu. 

Seorang perawat membawa nenek masuk. Yeo Jin lalu menyuruh anak-anaknya yang juga ikut menyaksikan untuk masuk. Yu Jin kecil berpaling sebentar menatap Young Hoon yang terus berdiri di jalan menangisi kepergian ibunya.



Di saat yang sama, rumah sakit juga tengah kedatangan pasien penting yang sepertinya adalah seorang juru bicara kepresidenan (Maaf kalau salah). ia tiba-tiba  jatuh pingsan dan kini dalam kondisi kritis.
Dokter Min temannya Dokter Jung minta agar mereka tukaran pasien karena saat ini pengalaman dokter Jung jauh lebih dibutuhkan untuk mengoperasi pasien penting tersebut.

Tak terdengar jawaban dari dokter Jung namun scene pun beralih, seseorang melakukan operasi bersama seorang asistennya, keringat sudah membasahi keningnya dan tangannya sendiri tampak gemetar saat melakukan operasi, sesuatu yang harusnya tak boleh terjadi. 

Dokter Jung keluar setelah melakukan operasi dan disambut oleh Dokter Min. Dokter Jung tanya bagaimana operasi Dokter Min, ia mengatakan operasinya berlangsung dengan sangat mudah. Para wartawan langsung menyambut kedua dokter itu untuk mendapatkan berita mengenai pasien penting tadi, Dokter Min lah yang menjawab pertanyaan dari wartawan tersebut. Seorang wartawan tanya bukankah yang dilakukan adalah operasi otak apakah itu tidak terpengaruh karena pekerjaannya nanti.
“Tak penting siapa pasiennya semua kehidupan itu berharga saya hanya melakukan yang terbaik sebagai dokter” ucap Dokter Jung, ia pun pamit pergi meninggalkan Dokter Min Jae Bong yang dikerumuni wartawan.

Yeo Jin dan ketiga putrinya minus Hae Jung baru pulang mengunjungi rumah kakeknya. Yu Jin mengomel bukankah kemarin mereka juga baru dari situ. Nyonya Jung bilang Yu Jin sudah membuat kakek mereka sedih dengan buru-buru mau pulang.
“Aku tahu kenapa, dia mau pulang cepat karena Young Hoon mengajaknya untuk mengerjakan tugas bersama-sama”  goda Yu Mi
Nyonya Jung kaget ia tanya apa Yu Jin bergaul dengan Young Hoon, ia mengingatkan kalau mereka tidak berasal dari akar yang sama. Yu Jin diam dan jadi salah tingkah.

Young Hoon dan Hae Jung tengah bersantai di ayunan belakang rumah, Hae Jung memuji Young Hoon yang selalu mendapat peringkat pertama di sekolah. “Itu bukan apa-apa” ucap Yong Hoon malu.
Hae Jung bilang Yu Jin mereka juga pintar dan dia juga ingin menjadi dokter. Hae Jung tanya bukankah hari ini ibunya Young Hoon pulang.”Siapa yang bilang begitu?” ucap Young Hoon sepertinya baru tahu.
Hae Jung bilang ia dengar dari berita Pasien penting kemarin akan keluar dari rumah sakit, ia dan ibu Young Hoon dioperasi pada saat yang sama. Keduanya sama-sama menertawakan kebetulan itu.

Young Hoon lalu tanya kenapa Hae Jung tak ikut yang lain pergi. Hae Jung tergagap bilang kalau itu bukan kakeknya.
“Apa?” tanya Young Hoon bingung
“Dan juga bukan ibuku” ucap Hae Jung lagi, “Tapi adik-adikku memang saudaraku” tambahnya. Ia pun cerita kalau Dokter Jung membawanya kesini lebih kurang setahun yang lalu, Young Hoon jadi merasa tak enak pada Hae Jung.

Begitu sampai Yu Jin langsung menghambur keluar dari mobil disusul oleh Yu Mi. Yu Jin berlari mencari Young Hoon namun ia justru kecewa melihat Young Hoon yang berbicara akrab dengan Hae Jung. 



Hae Jung memberikan rubik pada Young Hoon dan minta ia memainkannya. Yu Mi muncul dari belakang Yu Jin dan memanggil Hae Jung dan Young Hoon. 
Hae Jung menyambut Yu Mi dengan bahagia sambil mengelus-elus rambutnya, tiba-tiba Yu Jin menarik Yu Mi dan Hae Jung,
 “Kenapa dia jadi kakakmu” ucap Yu Jin sinis, Hae Jung terdiam. 
Young Hoon tanya kenapa Yu Jin bilang begitu. Yu Jin mengingatkan kalau dia lah anak tertua bukan Hae Jung dan menyuruh Hae Jung pulang ke rumah ibunya. 

Young Hoon yang marah langsung mendorong Yu Jin hingga terjatuh. Yu Jin tak terima ia balas melawan Young Hoon dengan balik mendorongnya dan memukulinya, Yu Jin dengan marahnya menyuruh Young Hoon pulang ke rumahnya. 
Hae Jung dan Yu Mi berusaha memegangi Yu Jin. Dokter Jung lalu datang dan menarik Yu Jin. Ia melihat Young Hoon di tanah tak berdaya. 

Young Hoon berdiri lalu meminta maaf pada Dokter Jung. Dokter Jung membersihkan tanah yang melekat di baju Young Hoon, membelai wajahnya lalu memeluknya. Meski bingung namun tampaknya Young Hoon menikmati perlakuan itu, sementara raut wajah Dokter Jung seperti seseorang yang merasa bersalah.

Young Hoon termenung di depan rumahnya mendengarkan ocehan neneknya yang terus meluapkan kekesalan karena putrinya Soon Young melarikan diri dari rumah sakit setelah sembuh. 
Nenek mengaku selama ini ia  tak sempat mengunjungi putrinya dan berharap putrinya dapat menemukan seorang pria dan hidup bahagia. Young Hoon tak tahan mendengar ucapan neneknya, ia menutup kuping dan pergi berlari ke taman menumpahkan tangisnya disana. 

Yu Jin tak sengaja melihat Young Hoon dari jendela kamarnya, ia merasa terdorong untuk mengibur Young Hoon. Yu Jin pun mendekat ia menyodorkan rubik pada Young Hoon. 
Young Hoon tak menanggapi, Yu Jin lalu mencoba memainkan rubik itu namun ia terlihat kesulitan. Young Hoon tak sabar dan segera mengambil rubik itu dari Yu Jin dan memainkannya sambil menangis sesenggukan, Yu Jin memegang bahu Young Hoon untuk menenangkan, Young Hoon lalu menyenderkan kepalanya di bahu Yu Jin dan menumpahkan tangisnya.

Kembali ke Masa sekarang.
Seorang anak kecil di pesawat terbang tampak kesusahan memainkan rubiknya, “Boleh ku coba, berikan padaku” ucap seorang pria yang duduk di samping anak tersebut. Pria tersebut menatap sebentar rubik tersebut dan menyusunnya dengan mudah hingga membuat anak tadi merasa terpukau. Pria itu tak lain adalah Young Hoon dewasa.

Acara pertunangan Yu Mi berlangsung sukses, Hae Jung bilang Yu Mi terlihat bahagia. Yu Jin menuduh Yu Mi hanya pura-pura. Yu Jin lalu tanya kapan Hae Jung akan menikah, Hae Jung balik tanya bagaimana dengan Yu Jin.
 “Apakah aku harus?” ucap Yu Jin malu-malu.
“kau punya seseorang?’ tanya Hae Jung, Yu Jin mengangguk malu-malu. Hae Jung penasaran siapa orangnya, Yu Jin hanya bilang lain kali. Yu San datang memberikan kabar pada keduanya kalau Young Hoon sudah pulang dan sedang melakukan operasi di rumah sakit.

Young Hoon dan tim nya sedang berkonsentrasi melakukan operasi, Yu Jin pun masuk dan ikut bergabung. Young Hoon menyapanya dan tanya bagaimana pestanya.Yu Jin tanya kenapa Yong Hoon tak pernah menelfon selama setahun ini.
Young Hoon bilang Yu Jin masih sama seperti setahun yang lalu masih suka marah-marah, anggota tim yang lain langsung menahan tawa.
“Apa kau masih menyiksa kakakmu dan mengacuhkan adik-adikmu?” Yu Jin menahan kesal. Young Hoon lalu bilang kalau ia telah menemukan bagian yang dicari, ia minta musik dinyalakan agar suasana agak santai.

Di luar ruangan seorang pegawai pria yang tak lain adalah Han Bong Pal sedang berbicara dengan semangat bersama seorang wanita yaitu Kim Hwa Mi. Bong Pal bersemangat menceritakan keempat putri dokter Jung dan pertunangan Yu Mi yang baru saja dilaksanakan. Hwa Mi penasaran berapa biaya pertunangan Yu Mi. Bong Pal lalu menyebutkan harga yang fantastis bagi Hwa Mi yang berharap dapat bertunangan seperti itu, ia lalu menghardik Bong Pal yang terus mengelus kepalanya seperti seekor simpanse saja.

Ia lalu mengecek wajahnya di cermin yang memiliki dan mengeluh pori-porinya keliahatan besar, ia segera menyapukan bedaknya. Bong Pal bilang Hwa Mi masi cantik. Hwa Mi segera mendorong Bong Pal  karena tak mau digosipkan dekat dengan simpanse, ia pun segera pergi sementara Bong Pal memegangi kepalanya yang jadi pusing mendengar ocehan Hwa Mi.

Hwa Mi menyapa Young Hoon dan Yu Jin yang keluar bersamaan, Bong Pal ikutan tak mau kalah. Ia mengagung-agungkan dirinya yang mampu menangani rumah sakit dengan baik di depan Young Hoon hingga membuat Hwa Mi jengah dan pergi. 
Young Hoon lalu menyatakan niatnya untuk menemui direktur. Bong Pal mengajak Young Hoon untuk berbincang lain kali. setelahnya Bong Pal mendekati meja Hwa Mi dan memamerkan kedekatannya dengan mereka.

Dokter Jung menerima Young Hoon dengan senang hati, Young Hoon meminta maaf karena tak bisa hadir di pesta Yu Mi. Mereka pun melanjutkan pembicaraan di rumah dokter Yu. 
Young Hoon banyak mendapatkan pertanyaan dari pihak rumah, Young Hoon minta maaf secara langsung pada Yu Mi dan Yu Mi pura-pura tak memaafkannya. 
Sementara itu Hae Jung terus berada di dapur. Meski tak hadir bersama mereka ia tampak bahagia dengan hanya mendengarkan. 

Nyonya Jung meminta Young Hoon untuk bekerja membantu suaminya, Yu Mi membela Young Hoon ia bilang rumah sakit universitas jauh lebih baik dibanding rumah sakit kecil mereka. Yu San menambahkan Young Hoon lebih cocok menjadi profesor.
“Aku akan memikirkannya” ucap Young Hoon
“Pikirkan apa tinggallah disini” ucap dokter Jung.
Nyonya Jung menjadi cemas melihat kebaikan suaminya “Aku tadi mengatakannya karena kau sangat sibuk, kau harus memberi kuliah dan melihat pasien juga tapi sebentar lagi Yu Jin juga akan selesai magang” ucap Nyonya Jung (sepertinya ia takut suaminya akan memberikan rumah sakit pada Young Hoon), ia tanya apa Young Hoon berniat tinggal disana. 

Dokter Jung bilang ini juga rumah Young Hoon. Istrinya tidak setuju akan terasa canggung bagi mereka tinggal bersama terlebih dia adalah pembantu mereka. Yu Mi dan yang lain merasa ucapan ibunya sangat kasar, Yu Mi tanya mengapa ibunya bicara demikian ibu bilang ia tak bermaksud kasar, dokter yu bilang tak baik bagi Yu Mi mempermalukan ibunya. Dokter Jung menyudahi pembicaraan ini, ia menyuruh Young Hoon untuk beristirahat. Ibu juga meminta maaf kepada Young Hoon sebelum pergi. 

Young Hoon lalu menemui Hae Jung di dapur, Yu Jin sempat bengong karena Young Hoon tak mengacuhkannya dan langsung pergi ke Hae Jung. 

Young Hoon tanya kenapa Hae Jung tak bergabung dengan mereka. “Aku punya hal yang harus diselesaikan” ucap hae Jung.
“Kau punya adik kenapa melakukannya sendiri” hae Jung hanya tersenyum
Yu San lalu datang dan menggantikan tugas Hae Jung. Ia mendorong hae Jung untuk menemani Young Hoon. Yu Jin terlihat cemburu melihat keduanya terlebih ia tidak diabaikan sama sekali.

Hae jUng bilang Young Hoon sangat sibuk untuk di telfon, Young Hoon jawab kalau ia selalu menelfon dokter Jung dan hae Jung namun hae Jung bilang ibu dan yang lainnya lah yang penasaran
Young Hoon lalu tanya bagaimana dengan Yu Jin. Hae Jung bilang Yu Jin terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu,dia lebih ambisius dari yang terlihat. Young Hoon tersenyum setuju.

“Apakah itu lucu? Hidup sebagai kakak tertua?” tanyanya
“Apa?” Hae Jung tertawa
Young Hoon bilang sejak neneknya meninggal rasanya tak menyenangkan tinggal di rumah orang lain, tapi dokter Jung masih disini, “Ya ayah masih disini”

“Apa kau tidak menikah?” tanya Young Hoon tiba-tiba pada Hae Jung. Hae Jung terdiam langkahnya terhenti, dengan malu-malu ia bilang lebih baik masuk ke dalam untuk mengecek Yu Sun. 
Young Hoon mengiyakan ia tak bisa tidur sekarang karena masih jetlag. Hae Jung mengingatkan jangan berjalan terlalu jauh.

 Young Hoon kembali berjalan dan mendapati Yu Jin berdiri di samping pohon tengah menatapnya.