Sebelumnya Vey mo ngucapin Minal Aidin Wal faidzin dulu, Selamat hari Raya Idul Fitri 1435H ;) berhubung besok juga masih edisi lebaran dan kami sekeluarga akan mudik maka sinopsis selanjutnya akan saya kerjakan setelah pulang dari kampung halaman, sekian dan terima kasih. Selamat Berlebaraaannn....^__^
Four Sister Eps 2 Part1
Four Sister Eps 2 Part1
Yu
Jin pingsan akibat terkena deman, ia tengah dikompres oleh Hae Jung di
kamarnya. Young Hoon masuk membawa obat, Hae Jung pamit untuk mengambil air
lagi buat Yu Jin.
Young Hoon menatap Yu Jin dengan rasa bersalah. Ketika hendak memberikan suntikan Young Hoon terlihat tak bisa konsentrasi, ia menyerah dan menyuruh Hae Jung yang baru masuk untuk memberikan suntikan ke Yu Jin. Young Hoon keluar dan berdiri termenung.
Young Hoon menatap Yu Jin dengan rasa bersalah. Ketika hendak memberikan suntikan Young Hoon terlihat tak bisa konsentrasi, ia menyerah dan menyuruh Hae Jung yang baru masuk untuk memberikan suntikan ke Yu Jin. Young Hoon keluar dan berdiri termenung.
Setelah
diberi suntikan Yu Jin pun sadar, Hae Jung langsung tanya apa yang terjadi
sebenarnya namun Yu Jin hanya menanyakan dimana Young Hoon. Mendengar Young
Hoon sudah keluar Yu Jin kembali merasa lemah dan tak menanggapi pertanyaan Hae
Jung.
Hae Jung bilang ia akan membawakan Yu Jin obat, Yu Jin menolak ia minta ditinggalkan sendiri saja. Hae Jung mengangguk mengerti dan meninggalkan Yu Jin. Yu Jin pun tak kuasa menahan tangisnya kembali.
Hae Jung bilang ia akan membawakan Yu Jin obat, Yu Jin menolak ia minta ditinggalkan sendiri saja. Hae Jung mengangguk mengerti dan meninggalkan Yu Jin. Yu Jin pun tak kuasa menahan tangisnya kembali.
Esoknya
Yu Jin yang punya pasien gawat segera berlari tergesa-gesa keruangan. Teman dokternya mengatakan pasien itu terkena serangan jantung dan tak ada tanda-tanda
deyut jantung. Yu Jin memutuskan memberi kejut pada si pasien.
Yu Jin menekan-nekan dada si pasien berulang-ulang dengan penuh tenaga. Akhirnya pasien itu pun terselamatkan dan si putri si pasien berterima kasih pada semua Tim.
Semua tampak bersemangat keluar hanya Yu Jin yang masih merasa lemah, ia pun menyender sejenak di dinding beristirahat. Young Hoon yang tak jauh berdiri dari sana terlihat khawatir pada Yu Jin. Yu Jin memegangi kepalanya dan kembali berjalan, ia kaget saat bertemu pandang dengan Young Hoon.
Yu Jin menekan-nekan dada si pasien berulang-ulang dengan penuh tenaga. Akhirnya pasien itu pun terselamatkan dan si putri si pasien berterima kasih pada semua Tim.
Semua tampak bersemangat keluar hanya Yu Jin yang masih merasa lemah, ia pun menyender sejenak di dinding beristirahat. Young Hoon yang tak jauh berdiri dari sana terlihat khawatir pada Yu Jin. Yu Jin memegangi kepalanya dan kembali berjalan, ia kaget saat bertemu pandang dengan Young Hoon.
Keduanya
bicara berdua di luar, Young Hoon tanya apa demam Yu Jin sudah turun dan
menganjurkannya untuk beristirahat saja di rumah. Yu Jin tanya apakah alasan
Young Hoon ke Amerika adalah untuk menghindarinya. Young Hoon menyangkal ia
memang ingin mengatakan secepatnya.
“Ayo
menikah” ungkap Yu Jin tiba-tiba
Young
Hoon langsung berbalik menatap Yu Jin, Yu Jin mengulangi ucapannya lagi. Young
Hoon terdiam
“Apa
kau sungguh tak menyukaiku? Kau tak mencintaiku?” tanya Yu Jin
“Jangan
lakukan ini, ini bukan dirimu dan kau tak cocok begini”
“Lalu
kenapa? Aku mencintaimu, aku tak malu mengatakannya, hatiku sakit karena aku
sungguh-sungguh mencintaimu aku bahkan tak ingat kapan aku mulai mencintaimu,
apa kau sungguh tak mencintaku?”
Young
Hoon berusaha menghindar dengan mengajak Yu Jin masuk
“Jangan
Lari” ucap Yu Jin membuat langkah Young Hoon seketika terhenti. Yu Jin menuntut
jawaban Young Hoon apa ia sedikitpun tak mencintainya.
“Aku
tak mencintaimu aku tak pernah mencintaimu” ucap Young Hoon tanpa membalikkan
badan dan berlalu pergi meninggalkan Yu Jin yang berusaha menahan kesedihannya.
Bong Pal sedang berbicara dengan 2 orang pasien kakek-kakek, topik kali ini tetap putri
dokter Jung, mereka bertaruh siapa yang akan menikah duluan, kedua kakek memasang untuk anak pertama sementara Bong Pal dengan liciknya memasang taruhan untuk anak ketiga.
Bong Pal pura-pura takut kalah dan memasang untuk anak pertama juga. kakek yang memegang koran tak mau Bong pal sudah memilih anak ketiga tadi sementara mereka anak pertama
Bong Pal pura-pura takut kalah dan memasang untuk anak pertama juga. kakek yang memegang koran tak mau Bong pal sudah memilih anak ketiga tadi sementara mereka anak pertama
“Kalau
begitu aku akan kalah” ucap Young Bal
Si
kakek berusaha meyakinkan Bong Pal agar tak ganti taruhan, yang berkacamata malah bilang jika anak ketiga yang duluan
menikah mereka akan bayar Young Bal dobel. Young Bal tentu senang keduanya masuk dalam perangkapnya.
Lalu Hwa
Mi datang menyapa kedua pasien itu, “Apa kalian tau putri ketiga dokter Jung
sudah bertunangan bulan kemarin?” ucapnya. Kedua kakek itu terkejut, Bong Pal melotot
pada Hwa Mi yang langsung melenggang pergi.
Bong Pal berpura-pura tenang dan melangkah pergi, kedua kakek meneriakinya, si kakek melempar korannya namun ia malah menyenggol kursi roda kakek berkacamata hingga keduanya terjatuh.
Bong Pal berpura-pura tenang dan melangkah pergi, kedua kakek meneriakinya, si kakek melempar korannya namun ia malah menyenggol kursi roda kakek berkacamata hingga keduanya terjatuh.
Bong
Pal menjumpai Hwa Mi, Hwa Mi dengan enteng bilang kalau Bong Pal menjadi
aneh kalau berurusan dengan uang.
Hwa Miinta uang taruhan itu karena ia tahu Bong Pal sebenarnya bertaruh untuk Yu Jin.
Bong Pal kembali memegang kepalanya seperti simpanse, ia berusaha mengelak dengan bilang semuanya masih belum berakhir karena belum ada yang menikah. Hwa Mi mengancam akan kembali ke kakek-kakek itu, Bong Pal pun tak berdaya,.
Hwa Mi bahkan tahu dimana Bong Pal menyimpan uangnya. Hwa Mi tanya kenapa Bong Pal memilih Yu Jin, apa Yu Jin terlihat seperti orang yang akan menikah, Bong Pal menyindir kalau tampah Hwa Mi jug atak menunjukkan itu.
Keduanya bertengkar tiba-tiba Yu San datang menanyakan Hae Jung. Bong Pal mengambil lagi dompetnya dan menyuruh Hwa Mi mengikuti Yu San namun kembali ditarik dompet itu oleh Hwa Mi.
Hwa Miinta uang taruhan itu karena ia tahu Bong Pal sebenarnya bertaruh untuk Yu Jin.
Bong Pal kembali memegang kepalanya seperti simpanse, ia berusaha mengelak dengan bilang semuanya masih belum berakhir karena belum ada yang menikah. Hwa Mi mengancam akan kembali ke kakek-kakek itu, Bong Pal pun tak berdaya,.
Hwa Mi bahkan tahu dimana Bong Pal menyimpan uangnya. Hwa Mi tanya kenapa Bong Pal memilih Yu Jin, apa Yu Jin terlihat seperti orang yang akan menikah, Bong Pal menyindir kalau tampah Hwa Mi jug atak menunjukkan itu.
Keduanya bertengkar tiba-tiba Yu San datang menanyakan Hae Jung. Bong Pal mengambil lagi dompetnya dan menyuruh Hwa Mi mengikuti Yu San namun kembali ditarik dompet itu oleh Hwa Mi.
Yu
San membawa kabar kalau Yu Jin akan segera menikah hal itu tentu saja
mengagetkan Hae Jung, Yu San kembali mengulangi ucapannya tadi.
Di
rumah Nyonya Jung kesal pada Yu Jin yang tiba-tiba saja berubah pikiran
“Aku
tak pernah bilang tak mau menikah aku hanya sedang sibuk belajar” ungkap Yu Jin
“Meski
begitu mana bisa kau buru-buru minta menikah” ucap Nyonya Jung
Dokter Jung memanggil Yu Jin, Yu Jin menegaskan kalau ia hanya mau segera menikah,
mendengar kata segera Nyonya Jung pun semakin pusing karena hal itu tentu
tidaklah simpel.
“Bukankah kau menyebutkan nama anak Nyonya kepala Son” ucap Yu Jin
“Bukankah kau menyebutkan nama anak Nyonya kepala Son” ucap Yu Jin
Nyonya
Jung menajdi senang, karena Ketua Min ingin Yu Jin dijodohkan dengan Jun Ha.
“Bukankah
kau bilang kau tak mau?’ ucap dokter Jung
“Aku
berubah pikiran, takkan mudah bertemu seseorang seperti dia, aku ingin menikah”
ucap Yu Jin dengan mantap
Smentara
itu di sebuah acara olah raga pemuda yang dibicarakan yaitu Jun Ha tengah
membagi-bagikan selebaran pada pengunjung yang ramai disana. Jun Ha keluar dari
kerumunan yang panas sesak itu. ia berjalan bersama asistennya sambil membaca
dokumen.
Jung
Ha lalu membantu tukang antar barang menurunkan barang dari mobil, pada saat
itu lah ia menerima telfon yang mengabarkan Sang Min tengah di rawat di rumah
sakit.
Aisitennya yang menunggu Jung Ha di rumah sakit bilang Sang Min tiba-tiba mengeluh
perutnya sakit dan sekarang ia dirawat di ruang gawat darurat untuk diperiksa
dokter. Keduanya lalu mendengar jerit kesakitan dari Sang Mind an segera
berlari ke dalam.
Dokter
yang memeriksa Sang Min adalah Yu Jin. Mendengar Sang Min menjerit Jung Ha marah-marah minta si dokter pelan-pelan mengobatinya sambil memeriksa bagian
tubuh Sang Min tanpa melihat siapa dokternya.
“Apa kau penjaganya?” ucap Yu Jin galak
“Ya,
aku penjaga pemain ini...” dan tuiiingg...Jung Ha dan temannya tadi kaget melihat
Yu Jin dan saling pandang.
“Ada
apa?” ucap Yu Jin
“Oh
kau seorang wanita” ucap Jung Ha sambil senyum-senyum, “Kau beruntung dia sangat
cantik” tambahnya pada atletnya itu.
Si
atlet tadi pun menyempatkan melirik sebentar meski menahan sakit. Tawa Jung Ha
terhenti saat Yu Jin tak sedikit pun bereaksi.
“Siapkan
operasi, panggil aku jika sudah dapat ruangan” ucap Yu Jin masih tetap sewot. Ia
pun pergi dan langsung dikejar oleh Jung Ha. Sang Min pun tak dipedulikannya lagi.
Asisten yang satu tanya apa Sang Min baik-baik saja, ia menekan salah satu tangan Sang Min dan Sang Min langsung bangkit menjerit kesakitan sontak si asisten pria membekap mulut Sang Min dan menambahkan kain agar tak menimbulkan keributan. Wkkk...Poor Sang Min.
Asisten yang satu tanya apa Sang Min baik-baik saja, ia menekan salah satu tangan Sang Min dan Sang Min langsung bangkit menjerit kesakitan sontak si asisten pria membekap mulut Sang Min dan menambahkan kain agar tak menimbulkan keributan. Wkkk...Poor Sang Min.
Dari
Yu Jin Jung Ha tau kalau Sang Min menderita usus buntu, Yu Jin bilang operasinya
takkan lama namun mereka butuh persetujuan keluarganya, Yu Jin menyuruh Jung
ha merapikan bajunya dulu sebelum pergi menemui keluarga Sang Min. Jung Ha langsung nurut
memasukkan bajunya sambil nanya-nanya
“Darimana
kau tau aku bukan keluarganya?”
“Daripada
memanggilnya sebagai atletmu kau pasti akan memanggilnya dengan nama, semakin
cepat kau telfon semakin cepat operasinya dan semakin cepat dia bisa kembali
menjaga gawang” ungkap Yu Jin.
Jung
Ha tanya apa Yu Jin suka sepak bola karena ia bisa tahu pekerjaan Sang Min. Yu
Jin dengan santai bilang kalau tangan Sang Min penuh dengan luka pemain sepak
bola yang tangannya penuh dengan luka hanyalah penjaga gawang. Jung Ha menatap
Yu Jin dengan penuh kekaguman.
Yu Jin kembali melihat Young Hoon di bagian resepsionis, ia pun hendak berbalik pergi dan kaget saat melihat Jung Ha sudah ada dihadapannya.
Yu Jin kembali melihat Young Hoon di bagian resepsionis, ia pun hendak berbalik pergi dan kaget saat melihat Jung Ha sudah ada dihadapannya.
“Aku
menyukaimu” ucap Jung Ha langsung, hal itu pun dapat didengar oleh Young Hoon yang langsung berbalik badan melihag mereka.
“Aku
menyukaimu dokter” ulang Jung Ha lagi
“Jadi apa kau akan menikahiku?” gertak Yu Jin,
Jung Ha sempat melihat ke belakang ia tak mengira Yu Jin mengucapkan itu padanya.
Yu Jin pun pergi dengan santainya setelah men-skakmat Jung Ha.
Yu
Mi tengah berjalan-jalan bersama calon suaminya ke toko peralatan rumah tangga. Calon suaminya bilang kalau ia berencana tinggal di luar negeri selama
beberapa tahun setelah menikah.
ia bilang menurut saudaranya perlu waktu untuk menyelesaikan urusan yang ada disini sebelum mereka pergi keluar negeri.
"Mereka pikir aku punya masalah ekstrim terhadap wanita, sebagai nasehat mereka bilang uang lebih mudah dari waktu" (bagian ini saya juga gak begitu paham maksudnya)
Yu Mi tanya haruskan mereka melakukan itu.
ia bilang menurut saudaranya perlu waktu untuk menyelesaikan urusan yang ada disini sebelum mereka pergi keluar negeri.
"Mereka pikir aku punya masalah ekstrim terhadap wanita, sebagai nasehat mereka bilang uang lebih mudah dari waktu" (bagian ini saya juga gak begitu paham maksudnya)
Yu Mi tanya haruskan mereka melakukan itu.
“Apa
kau juga punya hal untuk diselesaikan?” calon suami Yu Mi bilang
perusahaan rekaman yang bekerja sama dengan Yu Mi adalah anak dari perusahaan
mereka.
“Benarkah?” ucap Yu Mi sedikit kaget
calon suami Yu Mi mengajak Yu Mi membawa rekannya di perusahaan rekaman itu untuk makan malam bersama hari minggu ini. Yu Mi mengiyakan namun wajahnya tampak cemas karena rekannya itu tak lain adalah Tae Suhk.
Sementara
itu di sebuah kantor yang tengah sibuk ini itu terus berdering telfon
seseorang. Mereka mencari-cari asal suara itu yang ternyata tak lain milik Tae
Suhk yang tengah tertidur di kursinya sambil berselimut.
Teman Tae Suhk membangunkannya dan memberikan telfonnya. Tae Suhk menjawab dengan malas, namun ia langsung sadar sepenuhnya saat mendengar suara si penelfon.
Teman Tae Suhk membangunkannya dan memberikan telfonnya. Tae Suhk menjawab dengan malas, namun ia langsung sadar sepenuhnya saat mendengar suara si penelfon.
Yu
Mi lah yang minta bertemu dengan Tae Suhk. Tae Suhk merasa amat bahagia, ia
pikir Yu Mi mau kembali padanya lagi, karena selama ini ia amat ingin bertemu
Yu Mi namun bimbang untuk menelfon.
Tae Suhk bilang ia sudah berusaha mengubah lirik yang diinginkan Yu Mi tapi ia tetap tak bisa. Yu Mi minta Tae Suhk berhenti karena ia selama ini tak pernah berpikir untuk serius terhadap Tae Suhk.
Tae Suhk bilang ia sudah berusaha mengubah lirik yang diinginkan Yu Mi tapi ia tetap tak bisa. Yu Mi minta Tae Suhk berhenti karena ia selama ini tak pernah berpikir untuk serius terhadap Tae Suhk.
“Dengarkan
aku, aku bisa menjadi pria yang kau inginkan, ak akan mencari uang dan seorang
teman menawariku jadi.....”
Yu
Mi bilang jika begini Tae Suhk hanya akan berakhir dengan membencinya, “Kau akan membenciku
karena aku telah membuatmu berubah, inikah yang kau inginkan?”
“Apa
ini yang kau inginkan?” Tae Suhk tanya balik.
Yu Mi tak ingin mereka bertemu lagi, Tae Suhk tak paham maksud Yu Mi, Yu Mi minta Tae Suhk menghindar saat mereka harus bertemu. Tae Suhk masih bingung, Yu Mi bilang tunangannya ingin bertemu dengan Tae Suhk karena mengira Tae Suhk adalah rekan kerjanya dan ia tak mau itu terjadi.
Yu Mi tak ingin mereka bertemu lagi, Tae Suhk tak paham maksud Yu Mi, Yu Mi minta Tae Suhk menghindar saat mereka harus bertemu. Tae Suhk masih bingung, Yu Mi bilang tunangannya ingin bertemu dengan Tae Suhk karena mengira Tae Suhk adalah rekan kerjanya dan ia tak mau itu terjadi.
“Bukankah
kau kejam, sangat kejam” ucap Tae Suhk yang kecewa atas tindakan Yu Mi, Taeu Suhk
tak bisa menjanjikan itu, ia pun keluar dengan kesal dari mobil Yu Mi.
Yu Jin kembali bertemuYoung Hoon di mejas resepsionis, mereka berdua kaget mendengar seorang pria yang tak lain adalah Jung Ha berteriak-teriak di telfon. Jung Ha menelfon sambil memasang kaus kakinya.
Yu Jin membungkuk pada Young Hoon dan segera bergesas pergi dan tentu saja Jung ha pun langsung mengejar Yu Jin.
Young Hoon benar-benar kesal melihat Jung Ha yang terus mengikuti Yu Jin, ia bahkan sampai lupa memberikan tanda tangan pada dokumennya dan diingatkan oleh perawat.
Yu Jin kembali bertemuYoung Hoon di mejas resepsionis, mereka berdua kaget mendengar seorang pria yang tak lain adalah Jung Ha berteriak-teriak di telfon. Jung Ha menelfon sambil memasang kaus kakinya.
Yu Jin membungkuk pada Young Hoon dan segera bergesas pergi dan tentu saja Jung ha pun langsung mengejar Yu Jin.
Young Hoon benar-benar kesal melihat Jung Ha yang terus mengikuti Yu Jin, ia bahkan sampai lupa memberikan tanda tangan pada dokumennya dan diingatkan oleh perawat.
Jung
ha kembali menganggu Yu Jin dengan pertanyaan seputar operasinya,
“Dokter apa kau tau aku” ucap Jung ha sambil memberhentikan Yu Jin. “Aku sudah cukup lama disini, aku tak begitu ingat tapi aku rasa kita saling mengenal”
“Dokter apa kau tau aku” ucap Jung ha sambil memberhentikan Yu Jin. “Aku sudah cukup lama disini, aku tak begitu ingat tapi aku rasa kita saling mengenal”
“tidak”
ucap Yu Jin
“Baiklah,
kau melamarku tiba-tiba jadi aku kaget, bercanda atau tidak aku anggap itu
lamaran jadi aku akan jawab, jawabanku adalah tidak”
Yu
Jin tersenyum kesal, Jung Ha bilang dia percaya takdir, jika mereka secara
kebetulan bertemu 3 kali maka ia anggap itu takdir, Jung Ha bilang seperti
itulah pendiriannya, berjumpa 3 kali dan dia akan menikahinya.
Jung
Ha bilang bagaimana jika Yu Jin jadi salah satu kandidatnya, “Selamat tinggal’
ucap Yu Jin yang tak begitu peduli pada Jung Ha.
Jung
ha kembali mengahalangi Yu Jin dan memberikan bunga mawar yang ia bagi-bagikan di luar tadi pada Yu Jin, ia bilang itu gratis.
Asisten
Jung ha melaporkan hasil pertandingan mereka, Jung Ha kembali ke
meja kerjanya dan tersenyum menatap bunga mawar di atas, Jung Ha pun menyenggol
bunga itu dengan penanya dan kembali bekerja.
Dokter
Jung bersama dengan Hae Jung tengah memeriksa pasien bersama, dokter Jung
menyapa psiennya dan menganjurkannya untuk minum obatnya dan datang lagi jika
masih sakit.
Si pasien malah tanya tak bisakah ia datang meski ia sehat. Si anak malu mendengar ucapan ibunya, dokter Jung dan Hae Jung hanya tersenyum.
Si pasien lalu membawa ibunya pergi dari sana hae jung menemani mereka.
Tiba-tiba dokter Jung merasakan sakit di dadanya, ia pun duduk kembali dan meminum obatnya.
Hwa Mi memanggil hae Jung ia bilang Nyonya Jung mencarinya. Hae Jung segera pergi menemui ibunya di rumah.
Nyonya Jung menyerahkan sesuatu untuk dibuka Hae Jung, hae Jung kaget melihat ada satu set perhiasan mewah untuknya. Nyonya Jung dengan bangga bilang ia membelikan itu untuk Hae Jung saat menemani Yu Mi belanja, ia tanya pa Hae Jung suka.
Si pasien malah tanya tak bisakah ia datang meski ia sehat. Si anak malu mendengar ucapan ibunya, dokter Jung dan Hae Jung hanya tersenyum.
Si pasien lalu membawa ibunya pergi dari sana hae jung menemani mereka.
Tiba-tiba dokter Jung merasakan sakit di dadanya, ia pun duduk kembali dan meminum obatnya.
Hwa Mi memanggil hae Jung ia bilang Nyonya Jung mencarinya. Hae Jung segera pergi menemui ibunya di rumah.
Nyonya Jung menyerahkan sesuatu untuk dibuka Hae Jung, hae Jung kaget melihat ada satu set perhiasan mewah untuknya. Nyonya Jung dengan bangga bilang ia membelikan itu untuk Hae Jung saat menemani Yu Mi belanja, ia tanya pa Hae Jung suka.
Hae
Jung tanya kenapa ibunya membeli itu, ibu minta Hae Jung mengosongkan hari
minggunya. Nyonya Jung ingin menjodohkan Hae Jung dengan seorang dosen yang
berasal dari keluarga profesor.
Minggu berikutnya Yu Jin lah yang akan bertemu dengan putra kedua ketua. Nyonya Jung ingin Hae Jung menikah lebih dulu sebelum Yu Jin karena takut akan pandangan orang terhadap mereka, punya 4 putri tapi putri 1 tak juga menikah.
Minggu berikutnya Yu Jin lah yang akan bertemu dengan putra kedua ketua. Nyonya Jung ingin Hae Jung menikah lebih dulu sebelum Yu Jin karena takut akan pandangan orang terhadap mereka, punya 4 putri tapi putri 1 tak juga menikah.
“Mereka
tak mengerti keadaanku” ucap Hae Jung lemah
“Untuk
apa? kita bisa menyembunyikannya jadi untuk apa dibilang” sergah Nyonya Jung
Hae
Jung menolak, ia tahu jika orang itu tahu keadaannya maka pasti ia kan ditolak.
Nyonya Jung tanya dengan siapa lagi kalau begitu karena ia sudah sangat
khawatir orang-orang menanyakan mengapa putri pertamanya tak juga menikah, ia minta Hae Jung menerimanya sebagai kelaurga mereka dan mengikut kencan itu.
Hae Jung mendesah tak bisa berbuat apa-apa.
Note :
Dokter Jung, Hae Jung, Hwa Mi dan Bong Pal bekerja di rumah sakit milik dokter Jung sementara Yu Jin dan Young Hoon berkerja di rumah sakit yang lebih besar. hal ini dapat terlihat dari pakaian perawatnya yang terlihat berbeda. kehadiran Yu Jin dan Young Hoon kemarin saat bertemu dengan Hwa Mi bisa dibilang karena keduanya ingin menemui Dokter Jung. Sekian dan Selamat berlibur ^__^