Young Hoon akhirnya
mendengar sendiri kenyataan yang sebenarnya dari mulut Dokter Min. Dokter Kim
mengatakan percuma mengungkap kebenaran karena Young Hoon dan putrinya sudah
bertunangan dan mereka saling mencintai, ia mencoba membujuk Dokter Im untuk
melakukan itu demi kebaikan Young Hoon juga.
Si Manajer hendak
mencari Young Hoon di kantornya ia kesal saat melihat sekretaris Young Hoon
yang harusnya bisa membantunya mengawasi malah tertidur lelap, ia pun
menghentakkan berkas di atas meja hingga sekretaris itu terbangun. Manajer
menjadi curiga dan beranjak mengecek ke dalam.
Dokter Im dan
Dokter Min kembali ke klinik, sebelum pulang Dokter Min kembali meminta bantuan
Dokter Im untuk tetap tutup mulut, ia pun mempersilahkan Dokter Im untuk segera
masuk ke dalam.
Baru saja Dokter Min merasa sedikit lega ia mendapat telfon
dari manajer yang mengatakan jika Young Hoon tak ada di kantornya, Dokter Min
segera menyuruh manajer mencari Young Hoon di setiap ruangan.
“Apa kau mencariku?”
sapa Young Hoon yang sudah berdiri di dekat Dokter Min, Dokter Min kaget
melihat Young Hoon.
Keduanya lalu
bicara, Young Hoon tanya ada gerangan apa Dokter Min datang kemari. Dokter Min
berkilah jika ia khawatir dengan Dokter Im yang tak lain adlah mantan muridnya,
justru ia bingung kenapa Young Hoon ada disini.
“Aku mengikutimu”
ucap Young Hoon, “Kau berbicara panjang dengan Dokter Im, untungnya aku pikir
aku sudah dengar semua yang aku butuhkan”
“Apa maksudmu?”
tanya Dokter Min mulai khawatir, “Kau salah paham, aku akan menjelaskan
semuanya aku akan katakan apa yang terjadi!”
“Kau melakukan hal
yang mengerikan, dengan alasan apapun kau tak bisa mengelak dari perbuatanmu,
kau tak bisa dimaafkan” cecar Young Hoon dengan emosi. Namun ia juga sadar jika
dirinya juga bersalah dan tak bisa dimaafkan.
Dokter Min
memperingatkan takkan ada yang percaya pada Young Hoon karena Dokter Im takkan
bicara begitupun dengan Jung Young Su jadi bagaimana Young Hoon akan
membuktikan kebenarannya. “Jangan bodoh kau akan berakhir dengan terluka”
Young Hoon merasa
dongkol atas kesombongan Dokter Min, ia pun mengeluarkan alat rekam yang ia
simpan di saku jas nya dan memutarnya tepat di depan wajah Dokter Min.
Dokter
Min seketika gemetar, ia memohon-mohon agar Young Hoon tak melakukan itu
padanya, ia bahkan rela berlutut dan memohon serta mengungkit Su Jin di hadapan
Young Hoon agar ia dimaafkan.
“Aku tak berhak
mengutukmu, karena orang yang membawa Dokter Jung pada kematian yang tak adil
adalah aku tapi aku tak bisa memaafkanmu juga karena itu kau tak bisa mengelak
dari semua ini”
Dokter Min berdiri
dan kembali mengancam jika Young Hoon melakukannya maka ia juga akan hancur
bersama dirinya.
Young Hoon sudah
tak peduli ia merasa tak takut apapun tak ada luka yang lebih besar dari fakta
bahwa ialah yang mendorong Dokter Jung menuju kematian, ia balik memperingatkan
Dokter Min untuk mengaku dan bertanggungjawab atas perbuatannya,
Dokter Min ingin menyanggah namun Young Hoon memperingatkan jika ia tak mau menunggu lama sebelum ia sendiri yang melakukannya.
Dokter Min ingin menyanggah namun Young Hoon memperingatkan jika ia tak mau menunggu lama sebelum ia sendiri yang melakukannya.
Young Hoon lalu meninggalkan Dokter Min
yang terlihat memutar otak memikirkan apa yang harus dilakukannya sekarang.
Young Hoon berjalan
perlahan, kakinya terasa lemah. Ia masih tak sanggup menerima kenyataan yang
sebenarnya serta rasa bersalahnya yang teramat besar pada Dokter Jung yang
bahkan telah menganggapnya sebagai putranya sendiri.
Hae Jung membawa
Jun Ha berjalan-jalan di atas gedung rumah sakit. Jun Ha minta Hae Jung
berhenti mendorong dan ia mencoba untuk berdiri dibantu oleh Hae Jung.
Hae Jung
bilang terlalu cepat bagi Jun Ha untuk mencoba berjalan. Namun Jun ha tetap
mencoba menggerakkan kakinya untuk berjalan meski tertatih-tatih.
“Ini seperti
belajar berjalan dari awal lagi” ucapnya.
Hae Jung bilang Jun
ha bisa jatuh. Jun Ha malah merasa tak menyenangkan jika ia tak mencoba membuat
gol, ia minta Hae Jung untuk mundur sedikit, meski sedikit bingung Hae Jung pun
menuruti Jun Ha. Jun Ha pun mulai mencoba berjalan ke arah Hae Jung dengan
menahan rasa sakitnya, Hae Jung hanya bisa cemas melihat Jun Ha.
“Lihat aku sudah
bilang aku bisa melakukannya” ucap Jun ha ketika sudah sampai di depan Hae
Jung. Ia mencoba kembali namun kali ini Jun Ha hampir terjatuh jika Hae Jung
tak cepat menangkapnya
Jun Ha meminta maaf, Hae Jung terlihat
sedikit grogi karena ia berdekatan dengan Jun Ha, begitu pula dengan Jun Ha
yang lalu mengajak Hae Jung masuk untuk minum obat.
Yu Sun terlihat risau karena Pelatih
Kim tak juga mengangkat telfonnya. Yu Mi mendekati Yu Sun dan tanya apa
telfonnya tak juga diangkat. Yu Sun mengiyakan dengan kecewa, Yu Mi juga
penasaran ada apa dengan Pelatih Kim.
Tiba-tiba Nyonya Jung yang sedari tadi
juga ada disana bilang jka Pelatih Kim takkan mengangkat telfonnya “Jadi jangan
habiskan waktumu” tegas Nyonya Jung sambil masuk ke dalam kamar.
Yu Sun
menyusul ibunya hendak bicara. Yu Mi bingung apa yang terjadi, Yu Jin meminta
Yu Mi tetap tinggal karena cepat atau lambat Yu Sun pasti harus menghadapi hal
ini
Yu Sun tanya apa ibunya pergi menemui
Pelatih Kim dan memintanya untuk tak menemuinya lagi. Nyonya Jung tampak pusing
dan akhirnya mengakui hal itu, ia bilang Pelatih Kim sepertinya bukan orang
yang buruk karena ia sudah berjanji akan berhenti menemui Yu Sun, Nyonya Jung
berharap Yu Sun mau menyerah.
Yu Sun minta maaf karena ia tak bisa
melakukannya, meskipun ia selalu memikirkan akan ibu dan ayahnya namun ia tetap
tak bisa melupakan cintanya pada Pelatih Kim.
“Ada apa denganmu? Kenapa kau begitu
bodoh? Tidakkah kau sadar aku melakukan ini untukmu?” umpat Nyonya Jung. Ia
juga memperingatkan Yu Sun takkan mengijinkannya menemui Pelatih Kim lagi.
Yu
Sun bilang meski ia tak bisa melihatnya namun pikirannya takkan berubah jadi ia
harap ibunya dapat mengerti dan memberikannya ijin. Yu Sun dengan sedih
mengatakan jika selama ini ia hanya memikirkan kematian agar tak menyusahkan
keluarga, namun sejak bertemu Pelatih Kim ia ingin hidup dengan seseorang,
hidup dan juga bahagia.
Yu Sun mengakui cintanya dan berharap
ibunya mengijinkannya. Nyonya Jung tetap tak mengijinkan, “Kau mungkin
membenciku sekarang tapi nanti kau akan mengerti jadi lakukan seperti yang aku
katakan” pinta Nyonya Jung, ia juga mengancam Yu Sun untuk pergi saja dari
rumah jika tak mau mematuhinya dan jangan pernah lagi menemuinya. Yu Sun
terisak sedih memikirkan ucapan ibunya.
Tae Suhk berlari bahagia masuk ke
kantor, seorang pegawai memberi ucapan selamat padanya. Begitu pun ketika ia
telah tiba di ruangannya semua pegawai turut mengucapkan selamat dan
menyalaminya. Jong Shik turut bahagia melihat sahabatnya itu dan mengajak Tae
Suhk ber- High Five.
Tae Suhk mengenggam tangan Jong Shik erat dan berterima
kasih atas kerja kerasnya. Ia lalu tanya dimana Yu Mi , “Di ruang rekaman” ucap
Jong Shik, Tae Suhk pun dengan malu-malu melangkah mundur untuk menemui Yu Mi.
Yu Mi tampak risau, ia menggigiti
kukunya dan terus melihat jam tangan. Yu Mi tersadar melihat Tae Suhk ada
dibelakangnya. “Kau pasti punya berita
baik” ungkap Yu Mi saat melihat wajah bahagia Tae Suhk. Tae Suhk mengatakan
jika filmnya akan diputar secara nasional. “Benarkah?’ ucap Yu Mi.
“Kritik yang ada telah memberikan
tanggapan positif, pembaca telah memberi respon yang baik, akhirnya mereka
memperhatikannya”
Yu Mi mengucapkan selamat, Tae Suhk
lalu mengajak Yu Mi bergabung untuk minum-minum dengan mereka. Yu Mi menolak
dengan alasan ia harus segera pulang. “Benarkah?” ucap Tae Suhk lalu menawarkan
diri untuk mengantarkan Yu Mi pulang. Yu Mi menolak ia meminta Tae Suhk tetap
bersama yang lain untuk merayakan keberhasilannya.
Tae Suhk pun mengiyakan dan
mengajak Yu Mi untuk merayakan secara pribadi nanti. Yu Mi mengangguk
mengiyakan, Tae Suhk pun memeluk Yu Mi dengan bahagia namun tidak dengan Yu Mi
yang justru terlihat sedih harus kembali melepaskan Tae Suhk.
Dan ternyata Yu Mi pun pulang bersama Jae Yeon.
Yu Sun menunggu Pelatih Kim pulang ke
apartemennya sambil menenteng koper, ia tampaknya sudah memilih keputusannya
sekarang.
Yu Sun melihat Pelatih Kim pulang dan
langsung memanggilnya, Pelatih Kim tentu saja kaget apalagi Yu Sun mengatakan jika ia telah
diusir dan kini pergi sambil membawa koper.
Yu Sun berada di rumah Pelatih Kim dan
menyediakan makanan untuknya, ia terlihat bersemangat dan mengajak Pelatih Kim
makan. “Aku akan menggunakan ruangan yang terpisah” ucap Yu Sun. Pelatih Kim
tampak murung sedari tadi.
“Makan dan pulanglah” ucapnya, Yu Sun pun terdiam.
“Jangan bertingkah seperti anak kecil
kau hanya membuatku semakin sulit” Pelatih Kim kesal dan meninggalkan meja
makan. Yu Sun mengikuti dan menghentikan Pelatih Kim yang hendak menelfon.
Yu Sun menolak untuk pergi, ia memberitahu
jika mereka takkan pernah bertemu lagi jika ia pergi, ia kecewa saat Pelatih
Kim memilih untuk mengakhiri hubungan mereka dengan gampangnya. “Itu tak benar
kan? Kau tak benar-benar berpikir seperti itu kan?”
“Aku tak merasa itu hal yang mudah
tapi aku merasa itu lebih baik, kau tak mengerti tapi aku takut, bukan karena
apa yang ibumu katakan” Pelatih Kim mengaku ia mencintai Yu Sun meski ia
berusaha keras meyangkalnya.
“Hanya memikirkan tentangmu sudah
membuat hatiku sakit sekarang”
Yu Sun ingin bicara namun Pelatih Kim langsung
mengatakan bahwa ada banyak pria yang lebih cocok untuknya dan apa yang
dilakukannya ini membuat ia terlihat bodoh di mata orang lain, ia kembali
meminta Yu Sun pulang.
Yu Sun menangis ia tak mau meski disuruh, ia mengaku tak bisa meninggalkannya
dan memohon untuk tak diusir. Pelatih Kim menatap Yu Sun dan perlahan
memeluknya.
Yu Sun pun kini tengah tertidur, pelatih Kim lalu keluar dan
menghubungi keluarga Yu Sun, ia meminta maaf dan berjanji akan mengirim Yu Sun
kembali. Nyonya Jung berniat mengambil telfon itu dari Yu Jin namun Yu Jin
buru-buru memgucapkan terima kasih dan menutup telfonnya. Nyonya Jung tampak
khawatir, Yu Jin minta agar ibunya percaya pada Pelatih Kim dan berikan mereka
waktu.
Yu Jin kembali ke kamarnya, tindakan
Yu Sun ini telah membawanya pada kenangan saat ia dan Young Hoon yang juga tak
direstui oleh ibunya.
Saat itu Young Hoon berkata mungkin
Nyonya dan Tuan Jung akan kecewa pada mereka namun ia tetap takkan melepaskan
Yu Jin, meskipun ia dihukum biarlah ia saja yang menanggungnya dan meminta Yu
Jin untuk tidka takut, Young Hoon lalu memeluk Yu Jin.
Young Hoon sendiri tampak tengah
serius memikirkan sesuatu di rumahnya.
Su Jin khawatir karena ayahnya tak
juga mau membukakan pintu, ia berkali-kali memanggil ayahnya mengajak bicara.
Dokter Min tentu saja tengah ketakutan karena Young Hoon telah tahu segalanya apalagi Young Hoon mengancamnya untuk mengaku sendiri sebelum ia yang membeberkannya. Dokter Min memukul tempat tidur beberapa kali dan terlihat frustasi.
Dokter Min tentu saja tengah ketakutan karena Young Hoon telah tahu segalanya apalagi Young Hoon mengancamnya untuk mengaku sendiri sebelum ia yang membeberkannya. Dokter Min memukul tempat tidur beberapa kali dan terlihat frustasi.
Esoknya Su Jin tanya ke Manajer apa
yang sebenarnya terjadi pada ayahnya, Manajer terlihat bingung, “Aku tak tahu
yang sebenarnya terjadi tapi ini berkaitan dengan Dokter Lee”
“Ini karena Young Hoon?” tanya Su Jin
kaget dan juga bingung.
Young Hoon menelfon seseorang
membicarakan masalah Dokter Jung ia paham jika kasusnya sudah lewat namun
paling tidak jika kebenaran ini terungkap nama Dokter Jung akan bersih.
“itulah kenapa aku ingin meminta sesuatu
padamu, jika sesuatu terjadi padaku....” belum selesai Young Hoon bicara Su Jin
pun masuk, ia terpaksa mengakhiri telfonnya.
Jun Ha memanggil-manggil Hae Jung
tanpa sadar Hae Jung tengah tertidur, ia pun berbalik dan melihat Hae Jung tengah tertidur, Jun Ha
hendak menyentuh wajah Hae Jung namun ia mengurungkannya. Yu Jin pun masuk dan menyapanya, Jun Ha langsung memberi aba-aba agar untuk bicara di luar agar
mereka tak menganggu Hae Jung.
Jun Ha tanya apa yang membawa Yu Jin datang
begitu cepat, Yu Jin bilang ia ingin bicara dengan Hae Jung
“Bawa saja dia pulang, dia sudah
disini beberapa hari jadi aku merasa bersalah.
“Apa kau tak perlu pengasuh yang
tertidur sepanjang waktu?” canda Yu Jin
“Justru sebaliknya ketika aku
melihatnya tak bisa tidur karena menjagaku aku merasa buruk”
Su Jin dan Young Hoon datang, SU Jin
memanggil Jun Ha dan menyapanya. Su Jin berterima kasih pada Yu Jin, “Dia
berhutang banyak padamu” ungkap Su Jin.
Yu Jin jadi gelagapan takut salah
dimengerti namun Young Hoon segera menyuruh Su Jin pergi dari sana.
Hae Jung pun keluar dan bahagia bisa
melihat Yu Jin. Jun ha kembali ke kamar sendirian namun Tuan Kim tengah
menunggunya disana, “kau terlihat lebih baik”
“Ya aku akan keluar besok” Jun Ha lalu
memberitahu jika Hae Jung tengah bersama Yu Jin dan akan kembali sebentar lagi.
“Tidak aku memang ingin bicara
denganmu” ucap Tuan Kim.
Hae Jung akhirnya tahu dari Yu Jin
jika Yu Sun pergi meninggalkan rumah, ia yakin ibunya pasti tengah kecewa
sekarang. Yu Jin mengatakan ia juga marah, “Tapi aku tahu karena aku juga
mencoba menikah dengan orang yang tak ia (ibunya) sukai” Yu Jin merasa lucu
menceritakan itu sekarang.
“Tidak juga, kau tak ahli dalam menceritakan hal
lucu” ungkap Hae Jung seraya tertawa, “Aku lebih baik mengatakannya pada Jun Ha
dan pulang ke rumah”
“Apa kau mau?”
Hae Jung pinta Yu Jin tak usah
mengkhawatirkan hal itu dan segera pergi bekerja.
Jun ha tanya pada Tuan Kim apa
maksudnya membuat posisinya jelas.
“Dimata orang lain kau tak jujur satu
sama lain, itu sangat melelahkan, bagaimana itu akan membuatku yang menyukai
perasaan Hae Jung, aku sangat gugup”
Jun Ha ingin menjelaskan namun Tuan Kim
langsung bilang jika ia tak menyalahkan Jun ha, “Tak salah untuk mencintai
seseorang tapi sebagai seorang pria aku ingin kau menghargai perasaanku dengan
cara membuat sikapmu jelas”
ia tak suka orang yang samar-samar ia minta Jun ha
menerapkannya jika memang tak yakin tentang perasaannya.
Hae Jung datang dan melihat keduanya,
ia pun menyapa Tuan Kim. “Aku pikir kau mungkin ingin pulang, aku akan
mengantarkanmu”
Hae Jung tersenyum, ia berkata pada
Jun Ha jika ia ingin pulang saat Hae Jung hendak menjelaskan keadaan Yu Sun,
Jun Ha tak mau dengar dan langsung menyuruhnya segera pulang. “Aku baik-baik
saja, jangan khawatir”
Hae Jung terlihat bingung akan sikap Jun Ha yang
tiba-tiba saja cuek.
Hae Jung pun terus kepikiran saat di
mobil, Tuan Kim kembali melihat Hae Jung termenung, ia pun menggenggam tangan
Hae Jung, “Ayo menikah” ucap Tuan Kim. Hae Jung kaget dan perlahan melepas
tangannya, Tuan Kim melihat Hae Jung seakan mencoba tak mendengar apa-apa.
Su Jin merasa Young Hoon terlihat aneh
hari ini karena ini pertama kalinya ia yang mengajaknya pergi ke tempat makan.
Young Hoon menatap Su Jin serius dan berkata ingin memberitahukannya sesuatu.
“Ayahmu mungkin akan bicara padamu
tapi aku harus lebih dulu memberitahumu”
Di tengah kunjungannya Yu Jin mendapat
telfon dari Dokter Min yang memintanya datang menemuinya. Meski bingung Yu Jin
tetap menyanggupi hal tersebut.
Dokter Min mengajak Yu Jin makan, Yu
Jin ingin tahu mengapa Dokter Min mengajaknya bertemu.
“Aku ingin berdamai/akur denganmu” Yu
Jin terlihat bingung
“Segera setelah pertemuan pemegang
saham untuk menunjuk direktur baru dan aku akan menjadi direktur utama dan
sebenarnya akan menjadi ketua dari grup jika kau mau aku bisa mengembalikan
rumah sakit ayahmu.
Yu Jin bilang itu tak perlu, ia sudah
menyerah, “Mencoba mengawal rumah sakit adalah ide yang bodoh, apa yang aku
ingin jaga adalah ayahku bukan rumah sakit”
“Aku pikir kau akan menerima
bantuanku”
Yu Jin kebali meminta maaf, Dokter Min
seperti sedang mencari sesuatu ia llau minta maaf untuk meminjam telfon Yu Jin.
Yu Jin pun memberikan telfonnya tanpa curiga.
“Apa kau mencoba untuk
menyingkirkanku?” tanya SU Jin, ia bilang itu tak berguna ia tak percaya pada
Young Hoon.
“Bilang saja kau tak mencintaiku
jangan menuduh ayahku!” ucap Su Jin yang kesal atas tuduhan Young Hoon, i
aberniat untuk mencari tahu kebenarannya dulu.
Young Hoon lalu mendapat telfon dari
Dokter Min, ia telah memikirkan ucapan Young Hoon yang menyuruhnya memikirkan
masalah ini benar-benar, amat memalukan untuk menyerah sekarang, “Seperti yang
kau minta aku berencana untuk menyelesaikan semuanya sendiri sekarang tapi aku
tak bisa melakukan hal yang kau harapkan”
Young Hoon tanya apa rencana Dokter
Min.
“Aku ingin membuat persetujuan
denganmu kupikir kau akan tertarik, maukah kau menelfon Yu Jin ke telfonnya”
Young Hoon langsung cemas, ia pun
mencoba menelfon Yu Jin namun dengan liciknya Dokter Min tersenyum melihat nama
Young Hoon ada pada telfon Yu Jin yang ia pegang. Sementara itu Yu Jin tengah
menunggu Dokter Min yang tak juga kembali.
Dokter Min lalu mengangkat telfon Yu
Jin, “Apa kau bersedia membuat perjanjian sekarang?’ ucapnya
“Apa yang kau rencanakan? Apa yang
akan kau lakukan pada Yu Jin?” ucap Young Hoon panik.
Dokter Min tertawa menang mendengar
kepanikan Young Hoon, Young Hoon dengan berang menanyakan keberadaan Dokter Min.
“Bawa kaset rekaman itu ke rumahku sekarang, aku tak menunggu lama”
Young Hoon
pun langsung saja memaju mobilnya menemui Dokter Min. Di dalam mobil Young Hoon
mencoba menelfon seseorang namun tidak tersambung, ia lalu menelfon keluarga
Jung. Hae Jung mengangkat dan berkata Yu Jin belum kembali ia minta Young Hoon
menelfon Yu Jin saja. “Apa terjadi sesuatu?” tanya Hae Jung.
Young Hoon bilang
tak ada apa-apa namun setelahnya ia tampak semakin mengkhawatirkan Yu Jin.
Hae Jung lalu coba menghubungi Yu Jin
namun telfonnya mati, Hae Jung cemas namun tak lama Yu Jin justru pulang ke
rumah. Hae Jung langsung saja menanyakan kenapa telfonnya mati. Yu Jin juga tak
menyadari jika telfonnya ternyata mati.
Dokter Min menyambut dengan santai
Young Hoon yang telah tiba. Young Hoon langsung tanya dimana Yu Jin.
“Apa kau membawanya?”
Young Hoon lalu melemparkan kaset
rekaman itu ke meja. Dokter Min merasa senang melihatnya.
“Dimana dia?’ tanya Young Hoon lagi.
“Kami baru saja berpisah tadi aku yakin
dia sudah pulang ke rumah” Young Hoon hendak pergi dengan kesal namun Young Su
rupanya sudah bersiap di belakang dan langsung memukul kepala Young Hoon hingga
pingsan.
Dokter Min memerintahkan untuk membawa Young Hoon ke basemen, Young Su
menuruti Dokter Min meski sedikit takut, ia membawa Young Hoon ke gudang yang
tak terpakai. Young Su menggeledah Young Hoon dan mengambil telfonnya, Young Su
pun membuang batre telfon itu dan mengambil Telfonnya.
Kini gantian Yu Jin yang khawatir
karena tak dapat menghubungi Young Hoon. Ia tanya ke Hae Jung apa Young Hoon
mengatakan hal lain.
“Tidak hanya saja sepertinya itu hal
yang penting, apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Hae Jung.
Yu Jin juga tak yakin namun ia merasa
sesuatu yang buruk akan terjadi, ia melihat akhir-akhir ini Young Hoon bertingkah
aneh. Su Jin mencoba menenangkan pikirannya dengan minum-minum, sepertinya fakta yang dibeberkan Young Hoon membuat dirinya terpukul dan tak sanggup
menerimanya.
Jun Ha sudah mampu menggerakkan
tangannya untuk makan sendiri namun hal itu justru membuatnya kesepian dan
mengingat keberadaan Hae Jung yang selalu duduk di sisinya.
Telfonnya pun berbunyi, Jun ha
terlihat senang dan tanya dimana Hae Jung sekarang. Hae Jung berkata ia sedang
berbelanja ia mengkhawatirkan bagaimana keadaan Jun Ha. Jun Ha minta Hae Jung
tak usah kahwatir ia terlihat ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkannya
dan hanya menyuruhnya beristrahat.
Hae Jung mengiyakan ia menyuruh Jun Ha
menghabiskan makanannya dan jangan merokok diam-diam juga hati-hati dengan
tombol shower jangan sampai salah menekan tombol panas dan dingin.
Young Su membawa Dokter Min menemui
Young Hoon yang tengah duduk terikat di kursi. Young Hoon menatap bendi pada
keduanya. Young Su mengeluarkan sebuah surat dan membakarnya di hadapan Young
Hoon
“Ini cara terbaik membersihkan barang
bukti, aku akan mengatakan pada semua orang jika kau pergi ke Amerika dan secara
perlahan aku akan katakan jika kau menghilang disana, kau mungkin benci padaku
tapi aku juga marah padamu, kau lah yang mendorongku melakukan ini, kau yang
membawa ini padamu”
Young Hoon tersenyum sinis, “Melakukan
ini takkan menutupi masa lalumu”
“Aku akan menjaga ibumu, itu takkan
terlalu buruk mengingat kesalahanku” Young Hoon terlihat berang, tampaknya ia
sudah tahu hal ini akan terjadi padanya.
Yu Jin tak bisa tidur karena gelisah,
ia terus memperhatikan telfonnya.
Su Jin terbangun karena merasakan pusing
di kepalanya, secara tak sengaja ia mendengar pembicaraan ayahnya dan Young Su.
“Apa ini sungguh perlu?” tanya Young
Su
“Dokter Lee telah meletakkan tangannya
di leher kita, ini satu-satunya cara ” jawab Dokter Min. Young Su meminta
memikirkan cara lain, namun Dokter Min bilang ia bahkan bisa melakukan hal
ayang lebih buruk,
“jika dia hidup makan aku akan mati, aku tak bisa membairkan
hal itu terjadi” Dokter Min bilang ia akan melakukannya sendiri jika Young Su
tak mau.
Young SU mengatakan mereka tak bisa tetap meletakkan Young Hoon di
basement dan berniat memindahkananaya besok. Dokter Min terlihat puas dengan
jawaban Young Su dan mengajaknya minum. Su Jin merasa kaget dan ketakutan. Ia tak
menyangka ayahnya adalah orang yang sangat mengerikan.
Su Jin lalu memeriksa ke basemen dan
benar melihat Young Hoon disana dengan keadaan yang cukup memprihatinkan. Su
Jin pun mulai menangis, “Bagaimana bisa kau dan ayah melakukan ini padaku? Membuatku
melihat sesuatu yang mengerikan, apa kau tak pernah memikirkan perasaanku?”
ucap Su Jin dalam tangisnya. Ia pun terduduk lemah dan tak tahu harus melakukan
apa sekarang, ia akan melakukan apa yang Young Hoon pinta.
“Abaikan ini” pinta Young Hoon yang
justru membuat Su Jin kaget, “Abaikan saja, jika kau membiarkanku kabur aku
akan menghancurkan ayahmu, seperti yang kau katakan tak ada alasan bagimu untuk
menanggung ini, bukan kau yang harus membayarnya” ucapnya dengan dingin.
Su Jin
termangu melihat sosok Young Hoon yang begitu berbeda. Young Hoon tak menatap
SU Jin dan hanya memintanya untuk pergi, mata Su Jin terlihat berkaca-kaca, ia
masih memikirkan apa yang akan dilakukannya.
Ast. Yun membantu Jun Ha yang bersiap untuk keluar dari rumah sakit, Jun
Ha tanya bagaimana dengan sistem penjualan TOTO.
“kami menyelesaikan pengumpulan data,
kontrol pusat telah bisa digunakan” ucap Ast. Yun
“Aku dengar ada masalah dengan
sistemnya?”
“Semuanya tinggal dipesan sekarang”
Jun ha bilang ia terkesan dan
berencana tinggal di rumah sakit lebih lama.
“Pada awalnya kami berjuang tanpamu
tapi aku dengan ajaibnya mengatasi hal itu, apa yang bisa kulakukan? Aku mengorbankan
diriku hingga kau kembali inilah yang terjadi karena aku berbakat” ucapnya
dengan santai seperti biasa.
“Jangan khawatir aku akan keluar besok”
“Besok? Secepat itu?” ucap Ast. Yun
Jun ha lalu memerintahkan untuk
membuat janji pada hari senin dengan mereka. Shin Hee lalu masuk dan kaget
saat melihat Jun Ha masih tengah berpakaian.
“Aku sudah menyuruhmu menunggu” ucap
Ast. Yun panik sambil menutupi Jun Ha. Jun Ha malah menyapa Shin Hee dengan
santai. Shin Hee memberi buket bunga dan
mengucapkan selamat atas kepulangannya. “Aku hanya akan pergi ke rapat
pemegang saham, kau salah paham”
Shin hee kesal karena Ast. Yun
membohonginya.
“Kau tidak? Kenapa tidak?” ucap Ast.
Yun pada Jun Ha sambil membuat isyarat agar Jun Ha membelanya.
“Apa yang kau katakan? Bukankah kita
sudah bicara kemarin? Aku sudah bilang aku akan keluar besok” ucap Jun Hae
sengaja membuat kesal Ast. Yun. Ast. Yun melotot tak percaya sambil melirik Shin
Hee dengan gugup, ia lalu tertawa dan kembali membuat gerak tubuh pada Jun Ha.
“Kau membohongiku lagi?” ucap Shin Hee
kesal.
“Sepertinya begitu?” tambah Jun Ha.
Ast. Yun meyangkal ia beralasan itu terpikir begitu saja, “Tapi tidakkah kau
gembira dalam perjalananmu kesini?”
Shin Hee memilih pergi meninggalkan
mereka.
Ast Yun mencoba menahan namun gagal, ia pun kembali ke hadapan Jun ha
dengan wajah kesal. Ast. Yun mengikat erat dasi Jun ha. Sejenak Jun Ha merasa
tercekik, Jun ha bilang ia heran mengapa Shin Hee selalu dengan mudah bisa
tertipu dan merasa sepertinya Ast. Yun mirip dengan Shin hee.
Ast. Yun langsung antusias, Jun ha menyuruhnya untuk mengejar Shin Hee. Ast. Yun segera melakukan hal itu.
Ast. Yun langsung antusias, Jun ha menyuruhnya untuk mengejar Shin Hee. Ast. Yun segera melakukan hal itu.
Hae Jung pun masuk dan melihat Jun ha
belum merapikan pakaiannya, ia tertunduk malu dengan potongan rambut barunya.
Keduanya turun keluar dengan lift. Hae
Jung bilang ia tahu Jun Ha ada rapat hari ini ia tanya bagaimana keadaan Jun
Ha.
“Aku tak bisa belari tapi aku bisa
berjalan dengan baik” ia lalu tanya apa Tuan Kim tak bicara apapun ke Hae Jung. “Aku
yakin dia sudah”
Hae Jung tersenyum dan mengatakan Tuan
Kin ingin segera mengatur tanggal pernikahan. Jun ha menoleh kaget.
“Kesehatan ibunya semakin memburuk
jadi ia tak bisa menunggu” jelas Hae Jung. Jun Ha merasa paham meski ia sdikit
kecewa, ia tanya apa Hae Jung sudah memberi jawaban.
“Tidak tapi jawabannya sudah
direncanakan” Jun Ha mengucap selamat, Hae Jung berkata ia akan menunggu Jun Ha
sembuh.
“Itu tak perlu, kau tak perlu datang
lagi” Jun Ha lalu mengucapkan terima kasih dan berpamitan pada Hae Jung. Hae
Jung terlihat kecewa pada Jun Ha.
Manajer memberi hormat pada Dokter Min
dan mengucap selamat karena ia akan segera menjadi Direktur Utama. Dokter Min
minta di Manajer jangan berlebihan dan mengajaknya pergi bersama, Si Manajer
memperlakukan Dokter Min bak raja dengan membukakan pintu untuknya.
SU Jin lalu
menatap ayahnya yang telah pergi. Ia kembali pergi menemui Young Hoon dan
memantapkan keputusannya.
Yu Jin mempersiapkan isi tas kerjanya,
tangannya tak sengaja tergores dan berdarah, Yu Jin semakin merasakan firasat
buruk akan Young Hoon.
Yu Jin memutuskan untuk bertemu dengan
Su Jin dan mencari tahu keberadaan Young Hoon. Su Jin tanya kenapa keadaannya menjadi
penting bagi Yu Jin, ia terlihat enggan untuk menjawab.
Yu Jin sadar ia telah lancang tapi
tujuannya hanya karena merasa ada sesuatu yang salah dan ia tak bisa menemukan
Young Hoon, “Rumah sakit bilang ia pergi ke Amerika untuk bisnis tiba-tiba”
“Jika kau tau ini lancang maka jangan
lakukan, bertemu denganmu seperti ini sungguh menyebalkan”
Yu Jin ingin menyanggah namun SU Jin
memperingatkan jika mereka berdua takkan bisa mulai dari awal selama ada
dirinya. “Aku tahu kalian masih saling mencintai, aku tak bisa nyaman di
dekatmu”
Yu Jin minta SU Jin tak perlu khawatir
karena ia dan Young Hoon takkan bisa bersama. Su Jin tanya apa ini karena
mendiang ayah Yu Jin. Yu Jin mengiyakan.
“Bagaimana jika bukan dia yang mengoperasi
ibunya Young Hoon, maka takkan ada halangan lagi diantara kalian?”
Yu Jin tanya apa maksudnya. Su Jin tak
ingin bicara lagi dan segera permisi pergi. Yu Jin tampak tengah memikirkan
maksud ucapan Su Jin.
Su Jin kembali ke mobilnya dan
menangis karena cemas.
Pegawai Jun ha menyapanya ia
mengatakan jika da detektif yang datang ingin bertemu Jun Ha. Jun H apun
bertemu dengan detektif yang datang atas permintaan Young Hoon, ia menyerahkan
kaset rekaman ke Jun Ha. “Dia bilang ini akan berguna untummu” Jun Ha
memandangi kaset itu dengan bingung.
Rapat pemegang saham akan segera
dilaksanakan, tampak disana Dokter Min tengah berbincang dengan bahagia.
Young Su kaget saat melihat Young Hoon telah menghilang dari gudang, ia segra berlari kelaur mencari Young Hoon.
Young Su kaget saat melihat Young Hoon telah menghilang dari gudang, ia segra berlari kelaur mencari Young Hoon.
Jun Ha pun tampak tengah menuju ruang
rapat.
Yu Jin kembali pulang dengan tangan
hampa, saat ia masuk ke dalam tiba-tiba seseorang menariknya. Yu Jin kaget saat
melihat Young Hoon sudah ada disana.