SINOPSIS

Tuesday, 26 January 2016

Kaichou Wo Maid Sama Eps 21

Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 21
Rival Usui, Shintani Hinata

Seorang siswa pria tampak sedang berjalan melewati beberapa siswi SMU yang berhenti untuk memandanginya karena wajah pria itu cukup tampan. Mereka mengenali seragam yang dipakai merupakan seragam Seika.

Tak lama Trio Baka lewat, Shiroyan tanya apa gantungan kunci yang Kurotatsu pakai adalah boneka Misaki. “Tentu saja, dan itu dibuat olehku” Shiroyan lalu minta dibuatkan satu, Kurotatsu tentu saja menyanggupi permintaan temannya itu. Dan mengingatkan untuk menyembunyikannya dari orang lain. mereka berjalan melewati ketiga siswi tadi dengan riang.

Siswa pria tadi pun tiba di depan SMU Seika dan menatapnya dengan serius. (ia adalah Shintani Hinata)

Amarah Misaki kembali berkobar tatkala memperingati anggotanya untuk memprioritaskan kebersihan setiap klub. Seluruh anggota klub langsung pucat dan merasa perintah ini terlalu tiba-tiba. “Ini bukan tiba-tiba aku sudah memberitahu kalian sebelumnya!, lihat ini kau bahkan bisa melihat kotoran merembes keluar dari dinding” teriaknya.

Seluruh anggota bersikeras mereka tak melihat apa-apa, Misaki bilang itu karena mereka sama saja. Mereka sempat terdiam lalu kembali berontak tak setuju terhadap Misaki. Misaki menutup hidungnya, ia mengatakan pokoknya mereka
harus ikut bersih-bersih besok. 

Satu persatu mereka mengeluh, mulai dari bersih-bersih itu takkan selesai, ada yang mau mengerjakan sore hari dan ada yang ragu tak diberi makan. 

Yukimura muncul dan dengan lembutnya memberitahu jika mereka akan menyiapkan cemilan dan memohon dengan imut agar mereka mau membantu bersih-bersih. Misaki sampai heran darimana gaya Yukimura itu muncul.
Yukimura mengatakan ia melakukan itu untuk memberi semangat ketika aku melihatmu dikelilingi tadi, maaf tentang itu.
Misaki tak masalah ia berterima kasih karena akhirnya yang lain mau ikut. 

Yukimura masih khawatir bagaimana menyiapkan cemilan untuk orang sebanyak itu.”Kau akan gila jika memikirkannya” ucap Kanao.
“kau juga berpikir begitu kanao? Ini sungguh tidak mungkin” tangis Yukimura.
Misaki menyakinkan OSIS akan melakukan sesuatu untuk itu lagipula merekalah yang mengusulkan kegiatan itu. Yukimura senang ia akan melakukan yang terbaik untuk membuat riceball. 

Usui lalu muncul dan menyapa mereka, Usui sendiri muncul setelah beberapa hari istirahat karena terluka kemarin. Hal itu membuat Misaki jadi malu karena mengingat Usui yang telah memeluknya. Usui lalu menyapa khusus padanya, “Apa kau sudah sembuh?” ucapnya tampak melihat wajah Usui, Usui mengiyakan dan berterima kasih, 

“Senang mendengarnya” ucap Misaki singkat sambil mengajak Yukimura segera masuk ke dalam. Yukimura berhenti di dekat Usui untuk bertanya apa makanan kesukaannya.
“Bubur” ucap Usui langsung, hal itu menghentikan langkah Misaki dan membuatnya tambah malu. Yukimura pikir Usui tersinggung karena kemarin ia sakit dan mengkoreksi jika ia ingin tahu cemilan yang Usui suka untuk bersih-bersih besok. Usui kembali menjawab bubur, Misaki pun pergi kali ini, tinggal Kanou yang agak curiga melihat tingkah mereka.

Shintani Hinata disuruh guru memulai belajar minggu depan dan harap melakukan yang terbaik, ia pun pergi setelahnya. Tak lama ia pamit Misaki pun muncul hendak menanyakan pada guru soal gotong- royong besok, “AKu ingin membuat beberapa cemilan untuk peserta. 

Saat itu anggota OSIS pun sibuk merancang acara, Yukimura lalu meminta Kanou duluan saja karena ia akan pulang telat. Kanou mengiyakan. Saat berbalik ia bertemu dengan Misaki yang merasa Kanou dan Yukimura semakin akrab saja.
“Kau melakukan pekerjaan yang layak sebagai pacarnya ya?” tanya Kanou
Misaki bingung apa maksud Kanou. “Aku tak mengerti kenapa kau masih mencoba menyembunyikannya?” Misaki tanya lagi apa maksudnya itu.
“Kau berkencan dengan Usui kan?”
Misaki langsung kaget, ia lalu menarik kerah Kanou dan mengatainya bodoh, “Jangan bercanda denganku siapa yang akan berkencan dengan alien cabul itu?!”
“Kalau begitu kenapa kau membuatkannya bubur dan menjaganya?” Misaki terdiam, ia kalah tak bisa membalas. Ia lalu bilang jika ia berhutang banyak pada Usui  jadi ia harus melakukan hal itu.

Kanou lalu melihat Usui menerima surat cinta di lokernya. “Hal seperti itu ternyata masih ada ya? Seperti meletakkan surat cinta di loker" sapa Kanou
Usui merasa hal itu menganggu sekali ia tanya apa Kanou mau menggantikannya “Ia menunggu di salah satu dari kelas dua”
 Kanou berontak memangnya dia mau
“Jangan bilang kau masih takut wanita”
“Bukan itu intinya” Usui mengatainya tak berguna, ia lalu berkata akan membuang surat itu, “Aku hanya bercanda” ucapnya.

Kanaou menyuruhnya untuk berpacaran secara resmi saja, “Jika ini mengganggu mengapa kau tak secara resmi mengencani gadis? Pernyataan cinta untukmu akan menurun dan juga ketua tak perlu khawatir tentang itu, tapi dia sebenarnya...”
“hal yang kau katakan itu menarik Kaou, apa kau merasa terganggu melihatnya?”
“Bukan seperti itu” Usui bilang ia tak marah, ia juga telah memikirkan hal itu dan cukup repot  untuk bisa serius juga.
Kanou tak percaya Usui menyebut kata repot.

Pegawai Maidlatte kembali menyapa tamu sebelum tutup, Satsuki kesal karena Aoi ikut, “Apa kau memakai seragam Maid tanpa ijin lagi?” Erika bilang mereka juga sudah tutup, Honoka ingin satu-satunya menjadi pusat perhatian. Satsuki lalu menggendong Aoi untuk pulang karena ia masih anak sekolah. 

Saat Erika dan Subaru ingin masuk Honoka mengajak mereka makan malam bersama, mereka setuju dan tanya usul tempat pada 2 pegawai dapur. Yang bertopi malah bilang mereka masih punya banyak sisa nasi di dapur, si rambut kuncir bilang ia sudah membuat riceball dan meminta mereka mencicipinya. Honoka dan yang lainnya pun memilih makan di kafe saja.
Satsuki bahkan berharap Misaki ada untuk menikmati riceball yang lezat itu.

Sayang sekali Misaki tidak pergi bekerja hingga ia terpaksa mencoba membuat riceball- nya sendiri. Misaki kesulitan untuk membentuknya ditambah kata-kata manis Usui tentang bubur semakin membuatnya tak bisa fokus ia pun berusaha kembali  untuk membentuk riceball nya. Suzuna lalu muncul dan mengagetkannya, Misaki mengaku tengah berlatih namun nasi yang ia bentuk tadi malah hancur berantakan. Misaki pasrah sudah terlalu banyak nasi yang ia pakai percuma.
Suzuna memberi usul untuk menggunakan tisu yang di bentuk kecil-kecil sebagai pengganti nasi, Misaki menyukai ide itu, “Kemiskinan menumbuhkan kebijaksanaan!” ucapnya bangga. Dengan ini ia bisa mencoba sebanyak yang ia bisa.


Esoknya Misaki Nampak pucat karena kurang tidur, Yukimura menyadari hal itu namun Misaki meyakinkan jika ia baik-baik saja ia yakin kali ini akan bisa melakukan apa yang ia praktikkan sebelumnya, ia memberi aba-aba pada yang lain untuk mulai. 

Yukimura lalu membawa Kanou untuk membantu, meski tak yakin namun Misaki tetap menerimanya.
Kanou menyadari Usui tak ada disana, ia lalu tanya ke Yukimura bagaimana menurutnya Misaki dan Usui itu. Yukimura bilang mereka luar biasa. 
“Bukan itu yang kumaksud” ucap Kanou yang ingin menanyakan bagaimana hubungan diantara keduanya. Yukimura malah menggambarkan mereka seperti ksatria berkostum putih dan kombinasi emas. Kanou malah jadi bingung.

“Mereka berdua luar biasa baik dalam pelajaran dan olah raga, mereka seperti benar-benar berbeda dari manusia pada umunya mereka berada di level yang manusia biasa tak bisa lampaui, seperti aku” Yukimura merasa Misaki selalu menyelamatkannya, ada baiknya jika ia bisa seperti Usui. 
Kanou tanya apa ia suka Misaki, Yukimura mengiyakan, Kanou lantas meledeknya terlalu terang-terangan, Yukimura lantas bilang yang ia maksud bukan dalam hal asmara. Tiba-tiba Misaki memarahi mereka untuk segera bekerja. 

Usui berada di atas balkon sekolah untuk memantau pekerjaan teman-temannya, ia tak habis pikir melihat Hinata yang malah memakan rumput yang ia cabuti sebagai ganti sayur.

Pekerjaan membuat riceball akhirnya selesai, Kanou melihat ada bentuk riceball yang aneh karena berbentuk bulat, Misaki panik, ia lalu memperingatkan Kanou jika itu adalah riceball dengan gaya menyeramkan. 

Tiba-tiba siswa lain datang dan meminta cemilan. Melihat riceball telah siap mereka langsung saja masuk dan memakannya tanpa memperdulikan Misaki. 
Salah satu melihat riceball yang aneh itu dan berinisiatif untuk membuangnya saja, hal itu langsung membuat Misaki emosi. 
Riceball Misaki mengenai kepala Shintani cukup keras. 

Keadaan semakin tak terkontrol, anggota yang lain melihat Misaki mulai marah dan ini tidak baik. Misaki memancarkan aura kemarahannya, yang lain terdiam dan langsung berlari keluar ketakutan untuk menyelamatkan diri. “Tentu sja mereka punya nyali karena mereka dari klub olahraga” ucap yang lain. “Apa kita harus membersihkan sampah sekarang?”

Shintani yang terjatuh terkena riceball tadi lantas memakan riceball itu meski sepertinya keras. Trio Baka juga bahagia karena mendapat riceball milik Misaki dan akan menjaganya sebagai harta karun.

Saat kembali ke dapur Misaki melihat dapur telah bersih dan anggotanya telah pulang, ia agak sebel melihat riceball nya yang masih disimpan, lantas ia duduk dan memakan riceball nya sendiri dan merasa itu memang menyedihkan. Ia kesal karena sudah mencobanya semalaman, bahkan bubur yang ia buat lebih enak daripada ini. “Aku rasa ini terlalu mengerikan untuk dia makan” 

Misaki merasa ngantuk, ia pun lantas tidur disitu. Usui lantas datang dan mencoba riceball nya, ia kesakitan karena riceball itu benar-benar keras. Usui melihat Misaki tidur, “Seperti yang aku duga kemampuan memasaknya tak terkalahkan, ia pun tersenyum dan memeluk kepala Misaki sambil memuji kerja kerasnya. 

Kanou ternyata melihat hal itu dari luar, Yukimura keluar dari ruang sebelah ia minta maaf karena Kanou harus menunggunya mencari tas.
“Aku tak mengerti, mengapa itu tak mendapatkan lulus darinya meskipun dia selalu memikirkannya? Kenapa dia berbohong dan tidak mencoba hubungan lebih lanjut?” Kanou berjalan meninggalkann keduanya, Yukimura heran apa yang ia keluhkan.

Esoknya Misaki kebingungan kemana riceball nya menghilang, tiba-tiba Usui menyapa hingga membuatnya kaget.ia marah karena Usui suka muncul tiba-tiba, Usui bilang ia muncul dengan normal pokoknya ia tidak seperti jatuh dari langit, “Apa kau bodoh tidak ada orang yang seperti itu”
Dan Shintani pun terjatuh di depan mereka hanya karena mengejar makanannya yang terjatuh, ia senang Karena berhasil dan pergi dari sana dengan tenang. Misaki dan Usui terpaku terdiam, haaahaaa...

Shintani Hinata akhirnya masuk di kelas Misaki, saat perkenalan tiba-tiba ia merasa lapar dan mendekati meja depan. Siswa itu tanya ada apa, ia bilang mencium bau madu lemon, siswa tersebut terkejut, “Jangan bilang itu dari sini” ucapnya menunjukkann permen madunya. Wajah Hinata berbinar siswa tadi pun tak tega dan memberikannya. 

Hinata senang dan ingin memakannya namun pak guru melarangnya. Hinata lantas berbalik dan menunjukkan wajah minta dikasihani hingga membuat ragu pak guru. Misaki lantas mengambil permen tersebut dan melarangnya lagi yang lain tak ada yang berkutik.
“Kau Shintani bukan? Letakkan permen itu sekarang” Hinata lantas menangis keras yang lain mulai berbisik-bisik mengatai Misaki kejam, ia balik marah pada mereka. 

Misaki lalu mengantarkan Hinata berkeliling, yang ia ajak malah asik menikmati makanannya dan tak begitu mendengarkan Misaki. Misaki kembali memperingatkan dengan dongkol bahwa ia tak boleh makan sambil jalan, Hinata tak bisa, ia lapar. Misaki lantas merebut makanan itu, Hinata berusaha merebut sampai menangis, pak guru muncul dan meminta Misaki memeriksa dokumen untuk rapat hari ini. Misaki setuju dan sebelum pergi ia kembali merebut makanan Hinata, Hinata kembali mengatainya kejam, 

Misaki heran melihat tingkah Hinata yang kekanak-kanakan. Ia lalu melihat Usui yang tengah duduk di dekat jendela kelasnya tengah memandang ke bawah, hal itu membuat Misaki malu karena berpikir Usui memandangnya. Saat Hinata ditinggal sendiri 3 orang siswa dengan tampang menyeramkan datang hendak menunjukkan penyambutan yang hangat pada siswa baru sepertinya.

Usui menunggui Misaki keluar dari ruang OSIS, ia lalu mengadu jika ia merasa Misaki cukup sibuk dengan siswa baru itu akhir-akhir ini hingga ia merasa kesepian karena tak mendapat perhatian darinya. Misaki bilang Usui tak seperti orang yang butuh perhatian dan menuduh Usui juga tak pernah menampakkan dirinya.
“Benarkah? Tapi aku mencarimu sepanjang hari” balas Usui.
“Tentu saja kau kan penguntit cabul”
“Kau juga mencariku kan?” tanya Usui tiba-tiba, wajah Misaki langsung memerah, Usui bertanya lagi, untungnya Misaki selamat saat Sakura dan Shizuko datang. Mereka mengaku melihat Hinata dikelilingi banyak siswa dan khawatir ia mendapat masalah, Misaki pun ikut bersama mereka untuk mengurus Hinata dan meninggalkan Usui begitu saja.

Misaki lalu melihat kerumunan siswa, ia lantas melabrak mereka, namun yang ada Hinata malah terlihat bahagia dengan memeluk banyak makanan.
“Kau bilang ini terlihat buruk?”tanyanya pada Shizuko, Shizuko bilang mereka terlihat akan berkelahi tadi. Ternyata Hinata mendapatkan semua makanan itu dari hasil tebak-tebakan bersama temannya. Salah satu siswa maju dan menyuruh Hinata menebak makanan yang ada dibalik punggungnya jika ia berhasil makanan itu akan jadi miliknya. Hinata mencium baunya dan menebak dengan benar, seluruh siswa kagum dengan kemampuannya itu.

Mereka benar-benar kagum akan kemampuan makan Hinata yang seakan tak pernah kenyang itu tapi tak pernah gemuk. Hinata mengaku jika dulu ia pernah gemuk tapi orang tuanya meninggal saat ia masih SD jadi ia pindah ke rumah kakeknya di Kyushu di desa yang bahkan toko permen pun tak ada. Ia pun menjadi begini karena terus makan sayur, “Tapi ia bilang padaku ia takkan punya cukup ladang untuk memberiku makan jadi aku kembali ke tempat dimana aku dilahirkan”
Yang lain cuma heran mendengar pembicaraan yang tiba-tiba jadi dalam begini, mereka tanya apa Hinata tinggal sendiri dan bagaimana dengan biaya sekolah. “Aku bertahan dari peninggalan orang tuaku” 

mereka langsung terharu dan menangis mendengar kisah yang menyedihkan itu. Hinata tak merasa ia menyedihkan, ia datang kesini untuk mencari cinta pertamanya, “Ketika aku berpikir untuk menemuinya lagi aku begitu bahagia dan tak bisa mengontrol diriku”
“Bukankah kau bilang kau diusir oleh kakekmu?” ternyata kakeknya hanya bercanda dan menyuruh Hinata untuk kembali namun Hinata tetap ke kota untuk mencari cinta pertamanya. Hinata tak sabar bertemu dengan gadis yang ia anggap baik hati, ceria dan perhatian seperti bunga mekar yang anggun, “Bagaimana aku ingin ia memberikanku kue lezat itu lagi, tunggu sayangku! aku datang untuk menemuimu sekarang!”

Misaki kesal memangnya gadis itu ada disini,ia tanya seberapa jauh niat Hinata untuk mencarinya. Hinata berkata dengan serius jika ia tak tahu tapi ia telah berjanji padanya, “Aku akan mengikuti Misaki Chan seumur hidupku”
Tampaknya hanya Sakura dan Shizuko yang curiga mendengar nama Misaki, siswa lain justru memuji tujuan Hinata itu. Tiba-tiba salah satunya merasa pernah mendengar nama itu sebelumnya. 

Misaki juga kaget, ingatannya melayang pada bocah yang memanjat pohon ceri, saat itu Misaki berkata itu berbahaya, anak tersebut pun terjatuh. Misaki lalu menjaga You Kun di rumah sakit dan melarangnya naik pohon lagi, cukup ikuti ia saja, Hinata yang saat itu masih gendut pun berjanji akan mengikuti Misaki kemana saja. 

Sakura dan Shizuko berdiskusi harusnya Misaki bsa mengenali Hinata jika yang dimaksud memang dia padahal selama ini sudah bersama. Misaki juga tak habis pikir, anak laki-laki dengan nama You Kun bisa menjadi Hinata. “Ketika aku SD ada anak dengan nama pangilan You Kou, itu Karena kanji pada namanya bisa dibaca seperti itu”
“Jika begitu anak yang dimaksud?”
“Kemungkinan besar adalah aku” ucap Misaki
Sakura jadi semangat ia tanya apa Misaki dan Hinata pernah pacaran sebelumnya. Usui berdiri tak jauh dari mereka dan terlihat mendengarkan serius. 

Misaki membantah hal tersebut. Yang lain kaget karena Hinata sudah berada di atas pohon. Ia sengaja naik untuk melihat seluruh sekolah, lalu  berteriak memanggil nama Misaki. Yang lain merasa itu lucu namun Misaki melihatnya dengan cemas dan menyuruh Hinata turun sekarang. Hinata tak mau ia masih merasa Misaki itu iblis pelit yang kejam ia tak peduli dan terus memanggil nama Misaki. Misaki lalu berkata akan menyita seluruh makanannya jika tak turun. Hinata langsung panik dan tak sengaja tergelincir, Misaki juga panik ia pikir Hianta pasti akan terjatuh dan berteriak memanggil nama kecilnya “Yuo Kun”

Hinata kaget dan menatap Misaki, ia ternyata bisa menyelamatkan dirinya, Hinata yang selama ini memang tak pernah menanyakan nama Misaki lalu tanya siapa namanya. Misaki menyebutkan nama lengkapnya ia minta maaf karena ia juga sudah berbeda, Hinata tak mendengarkann lagi dan langsung memeluk Misaki, “Aku begitu merindukanmu” ucap Hinata bahagia. Wajah Misaki memerah, yang lain terkejut mendengar kenyataan ini, Usui tampak menatap kejadian tersebut dari jendela ruang kelas.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.