Sinopsis Kaichou Wo
Maid Sama Eps 21
Rival Usui, Shintani
Hinata
Seorang siswa pria
tampak sedang berjalan melewati beberapa siswi SMU yang berhenti untuk
memandanginya karena wajah pria itu cukup tampan. Mereka mengenali
seragam yang dipakai merupakan seragam Seika.
Tak lama Trio Baka
lewat, Shiroyan tanya apa gantungan kunci yang Kurotatsu pakai adalah boneka
Misaki. “Tentu saja, dan itu dibuat olehku” Shiroyan lalu minta dibuatkan satu,
Kurotatsu tentu saja menyanggupi permintaan temannya itu. Dan mengingatkan
untuk menyembunyikannya dari orang lain. mereka berjalan melewati ketiga siswi tadi dengan riang.
Siswa pria tadi pun
tiba di depan SMU Seika dan menatapnya dengan serius. (ia adalah Shintani Hinata)
Amarah Misaki kembali
berkobar tatkala memperingati anggotanya untuk memprioritaskan kebersihan
setiap klub. Seluruh anggota klub langsung pucat dan merasa perintah ini
terlalu tiba-tiba. “Ini bukan tiba-tiba aku sudah memberitahu kalian sebelumnya!,
lihat ini kau bahkan bisa melihat kotoran merembes keluar dari dinding” teriaknya.
Seluruh anggota
bersikeras mereka tak melihat apa-apa, Misaki bilang itu karena mereka sama
saja. Mereka sempat terdiam lalu kembali berontak tak setuju terhadap Misaki.
Misaki menutup hidungnya, ia mengatakan pokoknya mereka
harus ikut bersih-bersih besok.
Satu persatu mereka mengeluh, mulai dari bersih-bersih itu takkan selesai, ada yang mau mengerjakan sore hari dan ada yang ragu tak diberi makan.
harus ikut bersih-bersih besok.
Satu persatu mereka mengeluh, mulai dari bersih-bersih itu takkan selesai, ada yang mau mengerjakan sore hari dan ada yang ragu tak diberi makan.
Yukimura muncul dan dengan lembutnya memberitahu jika mereka akan menyiapkan cemilan dan memohon dengan imut agar mereka mau membantu
bersih-bersih. Misaki
sampai heran darimana gaya Yukimura itu muncul.
Yukimura mengatakan
ia melakukan itu untuk memberi semangat ketika aku melihatmu dikelilingi tadi, maaf
tentang itu.
Misaki tak masalah ia
berterima kasih karena akhirnya yang lain mau ikut.
Yukimura masih khawatir
bagaimana menyiapkan cemilan untuk orang sebanyak itu.”Kau akan gila jika
memikirkannya” ucap Kanao.
“kau juga berpikir
begitu kanao? Ini sungguh tidak mungkin” tangis Yukimura.
Misaki menyakinkan
OSIS akan melakukan sesuatu untuk itu lagipula merekalah yang mengusulkan
kegiatan itu. Yukimura senang ia akan melakukan yang terbaik untuk membuat
riceball.
Usui lalu muncul dan menyapa mereka, Usui sendiri muncul setelah
beberapa hari istirahat karena terluka kemarin. Hal itu membuat Misaki jadi
malu karena mengingat Usui yang telah memeluknya. Usui lalu menyapa khusus
padanya, “Apa kau sudah sembuh?” ucapnya tampak melihat wajah Usui, Usui
mengiyakan dan berterima kasih,
“Senang mendengarnya” ucap Misaki singkat sambil mengajak
Yukimura segera masuk ke dalam. Yukimura berhenti di dekat Usui untuk bertanya
apa makanan kesukaannya.
“Bubur” ucap Usui
langsung, hal itu menghentikan langkah Misaki dan membuatnya tambah malu.
Yukimura pikir Usui tersinggung karena kemarin ia sakit dan mengkoreksi jika ia
ingin tahu cemilan yang Usui suka untuk bersih-bersih besok. Usui kembali
menjawab bubur, Misaki pun pergi kali ini, tinggal Kanou yang agak curiga
melihat tingkah mereka.
Shintani Hinata disuruh guru memulai belajar minggu depan dan harap melakukan yang terbaik, ia pun pergi setelahnya. Tak lama
ia pamit Misaki pun muncul hendak menanyakan pada guru soal gotong- royong besok, “AKu ingin
membuat beberapa cemilan untuk peserta.
Saat itu anggota OSIS pun sibuk
merancang acara, Yukimura lalu meminta Kanou duluan saja karena ia akan pulang
telat. Kanou mengiyakan. Saat berbalik ia bertemu dengan Misaki yang merasa
Kanou dan Yukimura semakin akrab saja.
“Kau melakukan
pekerjaan yang layak sebagai pacarnya ya?” tanya Kanou
Misaki bingung apa
maksud Kanou. “Aku tak mengerti kenapa kau masih mencoba menyembunyikannya?”
Misaki tanya lagi apa maksudnya itu.
“Kau berkencan dengan
Usui kan?”
Misaki langsung kaget,
ia lalu menarik kerah Kanou dan mengatainya bodoh, “Jangan bercanda denganku
siapa yang akan berkencan dengan alien cabul itu?!”
“Kalau begitu kenapa
kau membuatkannya bubur dan menjaganya?” Misaki terdiam, ia kalah tak bisa
membalas. Ia lalu bilang jika ia berhutang banyak pada Usui jadi ia harus melakukan hal itu.
Kanou lalu melihat
Usui menerima surat cinta di lokernya. “Hal seperti itu ternyata masih ada ya?
Seperti meletakkan surat cinta di loker" sapa Kanou
Usui merasa hal itu menganggu sekali ia tanya apa Kanou mau menggantikannya “Ia menunggu di salah satu dari kelas dua”
Kanou
berontak memangnya dia mau
“Jangan bilang kau
masih takut wanita”
“Bukan itu intinya”
Usui mengatainya tak berguna, ia lalu berkata akan membuang surat itu, “Aku
hanya bercanda” ucapnya.
Kanaou menyuruhnya
untuk berpacaran secara resmi saja, “Jika ini mengganggu mengapa kau tak secara
resmi mengencani gadis? Pernyataan cinta untukmu akan menurun dan juga ketua
tak perlu khawatir tentang itu, tapi dia sebenarnya...”
“hal yang kau katakan
itu menarik Kaou, apa kau merasa terganggu melihatnya?”
“Bukan seperti itu”
Usui bilang ia tak marah, ia juga telah memikirkan hal itu dan cukup repot untuk bisa serius juga.
Kanou tak percaya
Usui menyebut kata repot.
Pegawai Maidlatte
kembali menyapa tamu sebelum tutup, Satsuki kesal karena Aoi ikut, “Apa kau memakai seragam
Maid tanpa ijin lagi?” Erika bilang mereka juga sudah tutup, Honoka ingin
satu-satunya menjadi pusat perhatian. Satsuki lalu menggendong Aoi untuk pulang
karena ia masih anak sekolah.
Saat Erika dan Subaru ingin masuk Honoka mengajak
mereka makan malam bersama, mereka setuju dan tanya usul tempat pada 2 pegawai
dapur. Yang bertopi malah bilang mereka masih punya banyak sisa nasi di dapur,
si rambut kuncir bilang ia sudah membuat riceball dan meminta mereka
mencicipinya. Honoka dan yang lainnya pun memilih makan di kafe saja.
Satsuki bahkan
berharap Misaki ada untuk menikmati riceball yang lezat itu.
Sayang sekali Misaki
tidak pergi bekerja hingga ia terpaksa mencoba membuat riceball- nya sendiri.
Misaki kesulitan untuk membentuknya ditambah kata-kata manis Usui tentang bubur
semakin membuatnya tak bisa fokus ia pun berusaha kembali untuk membentuk riceball nya. Suzuna lalu
muncul dan mengagetkannya, Misaki mengaku tengah berlatih namun nasi yang ia
bentuk tadi malah hancur berantakan. Misaki pasrah sudah terlalu banyak nasi
yang ia pakai percuma.
Suzuna memberi usul
untuk menggunakan tisu yang di bentuk kecil-kecil sebagai pengganti nasi,
Misaki menyukai ide itu, “Kemiskinan menumbuhkan kebijaksanaan!” ucapnya
bangga. Dengan ini ia bisa mencoba sebanyak yang ia bisa.
Esoknya Misaki Nampak
pucat karena kurang tidur, Yukimura menyadari hal itu namun Misaki meyakinkan
jika ia baik-baik saja ia yakin kali ini akan bisa melakukan apa yang ia
praktikkan sebelumnya, ia memberi aba-aba pada yang lain untuk mulai.
Yukimura lalu membawa Kanou untuk membantu, meski tak yakin namun Misaki tetap menerimanya.
Yukimura lalu membawa Kanou untuk membantu, meski tak yakin namun Misaki tetap menerimanya.
Kanou menyadari Usui
tak ada disana, ia lalu tanya ke Yukimura bagaimana menurutnya Misaki dan Usui
itu. Yukimura bilang mereka luar biasa.
“Bukan itu yang kumaksud” ucap Kanou
yang ingin menanyakan bagaimana hubungan diantara keduanya. Yukimura malah
menggambarkan mereka seperti ksatria berkostum putih dan kombinasi emas. Kanou
malah jadi bingung.
“Mereka berdua luar
biasa baik dalam pelajaran dan olah raga, mereka seperti benar-benar berbeda
dari manusia pada umunya mereka berada di level yang manusia biasa tak bisa
lampaui, seperti aku” Yukimura merasa Misaki selalu menyelamatkannya, ada
baiknya jika ia bisa seperti Usui.
Kanou tanya apa ia suka Misaki, Yukimura
mengiyakan, Kanou lantas meledeknya terlalu terang-terangan, Yukimura lantas
bilang yang ia maksud bukan dalam hal asmara. Tiba-tiba Misaki memarahi mereka
untuk segera bekerja.
Usui berada di atas balkon sekolah untuk memantau
pekerjaan teman-temannya, ia tak habis pikir melihat Hinata yang malah
memakan rumput yang ia cabuti sebagai ganti sayur.
Pekerjaan membuat
riceball akhirnya selesai, Kanou melihat ada bentuk riceball yang aneh karena
berbentuk bulat, Misaki panik, ia lalu memperingatkan Kanou jika itu adalah
riceball dengan gaya menyeramkan.
Tiba-tiba siswa lain datang dan meminta cemilan. Melihat riceball telah siap mereka langsung saja masuk dan memakannya tanpa memperdulikan Misaki.
Tiba-tiba siswa lain datang dan meminta cemilan. Melihat riceball telah siap mereka langsung saja masuk dan memakannya tanpa memperdulikan Misaki.
Salah satu melihat riceball yang aneh itu dan
berinisiatif untuk membuangnya saja, hal itu langsung membuat Misaki emosi.
Riceball Misaki mengenai kepala Shintani cukup keras.
Keadaan semakin tak terkontrol, anggota yang lain melihat Misaki mulai marah dan ini tidak baik. Misaki memancarkan aura kemarahannya, yang lain terdiam dan langsung berlari keluar ketakutan untuk menyelamatkan diri. “Tentu sja mereka punya nyali karena mereka dari klub olahraga” ucap yang lain. “Apa kita harus membersihkan sampah sekarang?”
Riceball Misaki mengenai kepala Shintani cukup keras.
Keadaan semakin tak terkontrol, anggota yang lain melihat Misaki mulai marah dan ini tidak baik. Misaki memancarkan aura kemarahannya, yang lain terdiam dan langsung berlari keluar ketakutan untuk menyelamatkan diri. “Tentu sja mereka punya nyali karena mereka dari klub olahraga” ucap yang lain. “Apa kita harus membersihkan sampah sekarang?”
Shintani yang
terjatuh terkena riceball tadi lantas memakan riceball itu meski sepertinya
keras. Trio Baka juga bahagia karena mendapat riceball milik Misaki dan akan menjaganya
sebagai harta karun.
Saat kembali ke dapur
Misaki melihat dapur telah bersih dan anggotanya telah pulang, ia agak sebel
melihat riceball nya yang masih disimpan, lantas ia duduk dan memakan riceball
nya sendiri dan merasa itu memang menyedihkan. Ia kesal karena sudah mencobanya
semalaman, bahkan bubur yang ia buat lebih enak daripada ini. “Aku rasa ini
terlalu mengerikan untuk dia makan”
Misaki merasa ngantuk, ia pun lantas tidur
disitu. Usui lantas datang dan mencoba riceball nya, ia kesakitan karena
riceball itu benar-benar keras. Usui melihat Misaki tidur, “Seperti yang aku
duga kemampuan memasaknya tak terkalahkan, ia pun tersenyum dan memeluk kepala
Misaki sambil memuji kerja kerasnya.
Kanou ternyata melihat hal itu dari luar,
Yukimura keluar dari ruang sebelah ia minta maaf karena Kanou harus menunggunya
mencari tas.
“Aku tak mengerti,
mengapa itu tak mendapatkan lulus darinya meskipun dia selalu memikirkannya?
Kenapa dia berbohong dan tidak mencoba hubungan lebih lanjut?” Kanou berjalan
meninggalkann keduanya, Yukimura heran apa yang ia keluhkan.
Esoknya Misaki
kebingungan kemana riceball nya menghilang, tiba-tiba Usui menyapa hingga
membuatnya kaget.ia marah karena Usui suka muncul tiba-tiba, Usui bilang ia
muncul dengan normal pokoknya ia tidak seperti jatuh dari langit, “Apa kau
bodoh tidak ada orang yang seperti itu”
Dan Shintani pun
terjatuh di depan mereka hanya karena mengejar makanannya yang terjatuh, ia
senang Karena berhasil dan pergi dari sana dengan tenang. Misaki dan Usui
terpaku terdiam, haaahaaa...
Shintani Hinata
akhirnya masuk di kelas Misaki, saat perkenalan tiba-tiba ia merasa lapar dan
mendekati meja depan. Siswa itu tanya ada apa, ia bilang mencium bau
madu lemon, siswa tersebut terkejut, “Jangan bilang itu dari sini” ucapnya
menunjukkann permen madunya. Wajah Hinata berbinar siswa tadi pun tak tega dan
memberikannya.
Hinata senang dan ingin memakannya namun pak guru melarangnya.
Hinata lantas berbalik dan menunjukkan wajah minta dikasihani hingga membuat
ragu pak guru. Misaki lantas mengambil permen tersebut dan melarangnya lagi
yang lain tak ada yang berkutik.
“Kau Shintani bukan?
Letakkan permen itu sekarang” Hinata lantas menangis keras yang lain mulai
berbisik-bisik mengatai Misaki kejam, ia balik marah pada mereka.
Misaki lalu
mengantarkan Hinata berkeliling, yang ia ajak malah asik menikmati makanannya
dan tak begitu mendengarkan Misaki. Misaki kembali memperingatkan dengan
dongkol bahwa ia tak boleh makan sambil jalan, Hinata tak bisa, ia lapar.
Misaki lantas merebut makanan itu, Hinata berusaha merebut sampai menangis, pak
guru muncul dan meminta Misaki memeriksa dokumen untuk rapat hari ini. Misaki
setuju dan sebelum pergi ia kembali merebut makanan Hinata, Hinata kembali
mengatainya kejam,
Misaki heran melihat tingkah Hinata yang kekanak-kanakan. Ia
lalu melihat Usui yang tengah duduk di dekat jendela kelasnya tengah memandang
ke bawah, hal itu membuat Misaki malu karena berpikir Usui memandangnya. Saat
Hinata ditinggal sendiri 3 orang siswa dengan tampang menyeramkan datang hendak
menunjukkan penyambutan yang hangat pada siswa baru sepertinya.
Usui menunggui Misaki
keluar dari ruang OSIS, ia lalu mengadu jika ia merasa Misaki cukup sibuk
dengan siswa baru itu akhir-akhir ini hingga ia merasa kesepian karena tak
mendapat perhatian darinya. Misaki bilang Usui tak seperti orang yang butuh
perhatian dan menuduh Usui juga tak pernah menampakkan dirinya.
“Benarkah? Tapi aku
mencarimu sepanjang hari” balas Usui.
“Tentu saja kau kan
penguntit cabul”
“Kau juga mencariku
kan?” tanya Usui tiba-tiba, wajah Misaki langsung memerah, Usui bertanya lagi,
untungnya Misaki selamat saat Sakura dan Shizuko datang. Mereka mengaku melihat
Hinata dikelilingi banyak siswa dan khawatir ia mendapat masalah, Misaki pun
ikut bersama mereka untuk mengurus Hinata dan meninggalkan Usui begitu saja.
Misaki lalu melihat kerumunan
siswa, ia lantas melabrak mereka, namun yang ada Hinata malah terlihat bahagia
dengan memeluk banyak makanan.
“Kau bilang ini
terlihat buruk?”tanyanya pada Shizuko, Shizuko bilang mereka terlihat akan
berkelahi tadi. Ternyata Hinata mendapatkan semua makanan itu dari hasil
tebak-tebakan bersama temannya. Salah satu siswa maju dan menyuruh Hinata
menebak makanan yang ada dibalik punggungnya jika ia berhasil makanan itu akan
jadi miliknya. Hinata mencium baunya dan menebak dengan benar, seluruh siswa
kagum dengan kemampuannya itu.
Mereka benar-benar
kagum akan kemampuan makan Hinata yang seakan tak pernah kenyang itu tapi tak
pernah gemuk. Hinata mengaku jika dulu ia pernah gemuk tapi orang tuanya
meninggal saat ia masih SD jadi ia pindah ke rumah kakeknya di Kyushu di desa
yang bahkan toko permen pun tak ada. Ia pun menjadi begini karena terus makan
sayur, “Tapi ia bilang padaku ia takkan punya cukup ladang untuk memberiku
makan jadi aku kembali ke tempat dimana aku dilahirkan”
Yang lain cuma heran
mendengar pembicaraan yang tiba-tiba jadi dalam begini, mereka tanya apa Hinata
tinggal sendiri dan bagaimana dengan biaya sekolah. “Aku bertahan dari
peninggalan orang tuaku”
mereka langsung terharu dan menangis mendengar kisah
yang menyedihkan itu. Hinata tak merasa ia menyedihkan, ia datang kesini untuk
mencari cinta pertamanya, “Ketika aku berpikir untuk menemuinya lagi aku begitu
bahagia dan tak bisa mengontrol diriku”
“Bukankah kau bilang
kau diusir oleh kakekmu?” ternyata kakeknya hanya bercanda dan menyuruh Hinata
untuk kembali namun Hinata tetap ke kota untuk mencari cinta pertamanya. Hinata
tak sabar bertemu dengan gadis yang ia anggap baik hati, ceria dan perhatian
seperti bunga mekar yang anggun, “Bagaimana aku ingin ia memberikanku kue lezat
itu lagi, tunggu sayangku! aku datang untuk menemuimu sekarang!”
Misaki kesal memangnya gadis itu ada disini,ia tanya seberapa jauh niat Hinata untuk
mencarinya. Hinata berkata dengan serius jika ia tak tahu tapi ia telah
berjanji padanya, “Aku akan mengikuti Misaki Chan seumur hidupku”
Tampaknya hanya
Sakura dan Shizuko yang curiga mendengar nama Misaki, siswa lain justru memuji
tujuan Hinata itu. Tiba-tiba salah satunya merasa pernah mendengar nama itu
sebelumnya.
Misaki juga kaget, ingatannya melayang pada bocah yang memanjat
pohon ceri, saat itu Misaki berkata itu berbahaya, anak tersebut pun terjatuh.
Misaki lalu menjaga You Kun di rumah sakit dan melarangnya naik pohon lagi,
cukup ikuti ia saja, Hinata yang saat itu masih gendut pun berjanji akan
mengikuti Misaki kemana saja.
Sakura dan Shizuko berdiskusi harusnya Misaki bsa mengenali Hinata jika yang dimaksud memang dia padahal selama ini sudah bersama. Misaki juga tak habis pikir, anak laki-laki dengan nama You Kun bisa menjadi Hinata. “Ketika aku SD ada anak dengan nama pangilan You Kou, itu Karena kanji pada namanya bisa dibaca seperti itu”
Sakura dan Shizuko berdiskusi harusnya Misaki bsa mengenali Hinata jika yang dimaksud memang dia padahal selama ini sudah bersama. Misaki juga tak habis pikir, anak laki-laki dengan nama You Kun bisa menjadi Hinata. “Ketika aku SD ada anak dengan nama pangilan You Kou, itu Karena kanji pada namanya bisa dibaca seperti itu”
“Jika begitu anak
yang dimaksud?”
“Kemungkinan besar
adalah aku” ucap Misaki
Sakura jadi semangat ia
tanya apa Misaki dan Hinata pernah pacaran sebelumnya. Usui berdiri tak jauh
dari mereka dan terlihat mendengarkan serius.
Misaki membantah hal tersebut. Yang
lain kaget karena Hinata sudah berada di atas pohon. Ia sengaja naik untuk
melihat seluruh sekolah, lalu berteriak memanggil nama Misaki. Yang lain
merasa itu lucu namun Misaki melihatnya dengan cemas dan menyuruh Hinata turun
sekarang. Hinata tak mau ia masih merasa Misaki itu iblis pelit yang kejam ia
tak peduli dan terus memanggil nama Misaki. Misaki lalu berkata akan menyita
seluruh makanannya jika tak turun. Hinata langsung panik dan tak sengaja
tergelincir, Misaki juga panik ia pikir Hianta pasti akan terjatuh dan
berteriak memanggil nama kecilnya “Yuo Kun”
Hinata kaget dan
menatap Misaki, ia ternyata bisa menyelamatkan dirinya, Hinata yang selama ini memang tak pernah menanyakan nama Misaki lalu tanya siapa namanya. Misaki
menyebutkan nama lengkapnya ia minta maaf karena ia juga sudah berbeda, Hinata
tak mendengarkann lagi dan langsung memeluk Misaki, “Aku begitu merindukanmu”
ucap Hinata bahagia. Wajah Misaki memerah, yang lain terkejut mendengar
kenyataan ini, Usui tampak menatap kejadian tersebut dari jendela ruang kelas.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.