SINOPSIS

Monday, 25 April 2016

Fermentation Family Eps 1 Part 2

Sinopsis Fermentation Family Eps 1 Part 2

Ho Tae agak segan ikut makan bersama mereka dan hanya berdiri di samping saja sampai Ayah Lee menyuruhnya jangan sungkan. Ayah lalu tanya bagaimana keadaan bayi yang mereka temukan itu, Woo Joo bilang ia sudah memberinya bubur nasi tapi si ibu bayi belum ada menghubungi, ia rasa si ibu pasti khawatir. Ho Tae jadi merasa tertarik bergabung dan duduk dengan mereka.

Kang San menawarkan arak beras pada ayahnya namun ditolak karena masih jam kerja, Ho Tae meliriknya kepingin minta tapi ia kecewa karena Kang San malah menuang untuk dirinya sendiri dan menikmati makanannya. Semuanya mulai mengambil hidangan satu per satu sambil berbicara tentang memasak makanan. Ho Tae hanya memandangi makanan itu saja (kalo saya mah belum apa-apa udah ngencess  aja sangking kepinginnya diajak makan :D)
Ho Tae tersadar saat melihat Kang San memperhatikannya dan menyindir tingkahnya, Woo Joo lalu menyuruhnya makan sebelum sup nya dingin. 

Ho Tae pun segan dan menurut, tapi baru memakan sesuap nasi saja dia sudah merasakan kenikmatan dari nasi tersebut, ia mencoba sup taugenya dari ekspresinya tampak ia sangat puas dengan rasanya.
Ho Tae pun jadi bersemangat mencicipi masakan itu satu per satu, ia mencoba terus, lagi dan lagi dan menikmati kelezatan yang ia rasakan sempurna itu tanpa segan-segan lagi.

Terakhir ia mencicipi kimchi paprika, Ho Tae tersentak kaget karena merasakan rasa yang sama saat ia masih kecil dulu.
flashback: Ho Tae kecil makan bersama seorang pria di depannya (wajahnya tidak diperlihatkan). Pria itu memujinya karena makan dengan lahap dan tanya kimchi paprikanya tidak pedas kan? Ho Tae mengangguk mengiyakan. flashback end.

Ho Tae menatap sang Ayah, sepertinya ia masih penasaran dan mencoba sekali lagi dan rasa itu memang persis sama, Ho Tae kembali menatap sang Ayah.

Ia kembali ke tempat penyimpanan kimchi dengan perasaan bingung, tapi ia menyimpulkan rasa yang sama itu ditimbulkan karena bumbu yang dipakai sama. Tapi saat menatap tempat kendi itu lagii lamunan Ho Tae akan masa kecilnya kembali muncul. flashback: Ho Tae kecil masuk ke dalam kendi seorang pria yang juga belum ditunjukkan wajahnya tersenyum melihatnya. flashback end
Ho Tae berusaha mengelak bahwa itu semua tidak mungkin. Tempat ini bukanlah tempat masa kecilnya itu karena tempat penyimpanan kimchi dimana-mana juga sama.

Tapi saat berkeliling ia mulai ragu karena semua tempatnya sangat persis, Pyung Man lalu muncul dan menegurnya ia tampak curiga pada Ho Tae. Ho Tae tanya siapa dia, Pyung Man pun memperkenalkan diri sebagai dokter obat-obatan oriental "Aku dipanggil oleh Kang San kemarin untuk mengobatimu, kau tak ingat?" Pyung Man sebenarnya sudah menyuruh Kang San membawa Ho Tae ke rumah sakit semalam tapi ditolak jadi Pyung Man menggunakan jarum untuk akupuntur dan membakar beberapa moxa.
"Ya sudah jadi berapa biayanya?" tanya Ho Tae tak ingat berlama-lama.
Pyung Man tanya apa tujuan Ho Tae datang kerumah ini, apa ia berencana menggali beberapa rahasia. Ho Tae bingung apa maksudnya.

Pyung Man bilang mulutnya tersegel, ia minta Ho Tae cerita saja apa maksudnya sebenarnya. "Apa kau tahu sesuatu tentang aku?"
Pyung Man menarik baju Ho Tae hingga punggungnya terlihat, Ho Tae menjerit sambil berontak, "Apa yang kau lakukan?!!"
Dari keadaan yang terlihat Pyung Man yakin Ho Tae bukanlah orang biasa, ia tanya apa Ho Tae itu mata-mata dari perusahaan makanan yang sengaja mendekati mereka dengan kecelakaan itu lalu mengorek kelemahan dari restauran.

Ho Tae kesal ia tanya apa Pyung Man ini detektif, Pyung Man bilang tidak, "Maka aku juga bukan mata-mata" ia juga kesal karena Pyung Man menggunakan jarum sembarangan pada tubuhnya tanpa permisi, ia berjalan dengan kesal melewati Pyung Man namun langkahnya terhenti saat mendengar suara ayah marah-marah pada seseorang. seluruh penghuni rumah yang lain akhirnya keluar untuk melihat.

Pria yang bersama ayah berusaha membjuk ayah Lee untuk menjual restaurannya, ia mengingatkan jika Kang San kini adalah seorang chef masakan barat dan Woo Joo masihlah polos sehingga sulit jika ia harus megambil alih restauran menggantikannya. Pyung Man menyela si pria yang dinilai membuat kesalahan dan mengajaknya pergi dari sana. 
si pria tanya kenapa ayah tetap keras kepala dan melewatkan kesempatan besar ini, "Hutang restauranmu adalah satu hal tapi kau juga harus menikahkan Woo Joo dan Kang San" Ayah tak perduli dan berlalu pergi. Pyung Man marah-marah karena si pria malah mengangggu pagi-pagi. Si priai mengingatkan jika daerah ini mulai dikembangkan mereka juga tetap harus pergi.

ia lalu melihat Kang San dan memintanya untuk membujuk ayahnya, Woo Joo mengingatkan mereka takkan menjual restaurannya. Pria itu bilang ketika Hanshik town dibuka mareka bisa kembali buka disana, "Mereka bilang akan memberikanmu uang sebanyak yang kau inginkan"

Woo Joo tak setuju, Kang San yang sedari tadi tampak berpikir dan memperhatikan ayahnya tiba-tiba tanya benarkah mereka bisa meminta sebanyak yang mereka mau. Woo Joo kaget ia pikir Kang San berminat.
Kang San mendekati si pria, "Kalau begitu mintalah 10 milyar, oh jangan jika kami harus membayar hutang restauran dan menikah dan membuat ayah hidup dengan nyaman maka  harus 20"
si pria lantas kesal karena Kang San mempermainkannya tapu Kang San mengelak karena tadi si pria yang bilang mereka bisa minta berapa saja. "Biar mereka tahu kami takkan terima sedikit kekuranganpun!" tegasnya.

Sambil berjalan keluar Ho Tae mengatai Kang San gila minta sebanyak itu, ia kaget bertemu ayah di depan pintu masuk restauran, ayah tanya apai ia mau pergi. Ho Tae mengiyakan, "kau pergi dengan baju seperti itu?"
Ho Tae baru tersadar dengan pakaiannya, "Bajumu mungkin belum kering" ucap ayah sambil berjalan masuk. Ho Tae menghentikannya untuk bertanya maksud si ayah menuliskan keadaan si bayi di papan menu, "Apa kau pikir seseorang yang membuang anaknya akan kembali jika kau menulis hal seperti ini"
"Kami hanya ingin menenangkan si ibu bayi"ucap Ayah Lee

Ho Tae tak suka dengan alasan itu kenapa juga orang yang membuang bayi mereka harus ditenangkan, "Mereka bahkan bukan orang tua ataupun manusia, apa kau pikir perlu menenangkan orang seperti itu?!, bayi tidak lahir karena dia ingin, jika mereka membuat pilihan untuk memilikinya maka mereka harus menjaganya!" apapun alasannya ia tak suka dengan orang yang membuang bayinya. 

Ayah bilang ia tak tahu orang seperti apa Ho Tae dan bagaimana kehidupan yang dijalaninya jadi ia tak bisa begitu saja menilainya tapi ia tahu seseorang yang ketakutan dan orang yang meninggalkan bekas luka adalah sama, bisa jadi orang yang meninggalkan bekas luka itu lebih merasa sakit, Ho Tae ingin membalas tapi tak bisa, ayah memintanya beristirahat sedikit lebih lama disana dan ia masuk ke dalam, "Merasa tak enak bukanlah gayaku" ucap Ho Tae, ia lalu melihat anak perempuan yang ada di restauran sebelumnya tengah melihatnya, si anak lalu lari saat Ho Tae menatapnya.

Ayah melihat siaran dimana seorang wanita diwawancarai tentang komentarnya mengenai masakan korea yang ia nilai makanan yang sehat dan penting untuk mengenalkannya pada orang asing, tapi mereka harus menumbuhkan kewaspadaan atas mutu dari makanan, "Aku percaya ini waktunya untuk membuka pikiran lama" ucap si wanita. Ayah terlihat memikirkan ucapan wanita tersebut, ia lalu memandangi foto keluarganya saat bersama istrinya. wanita tadi lalu memperkenalkan diri sebagai pendiri Hanshik town (Orang yang berniat membeli restaurannya ayah untuk diubah ke bentuk yang lebih modern) yaitu Jung Hyun Sook.

Hyun Sook juga mendengarkan siaran itu dari mobil bersama seorang pria yang ada disebelahnya, pria itu tanya apa Hyun Soo mempercayainya, Hyun Sook tanya apa maksudnya. "Spertinya presiden hanyalah gelar saja bagiku tapi kau mengambil begitu banyak pengaruh, ia minta Hyun Sook meninggalkan akuisisi lahan Hanshik Town untuknya ia merasa Hyun Sook tak perlu bernegosiasi dengan orang-orang disana yang pasti hanya menginginkan uang, mereka tak lebih dari gelandangan.
"untuk pandangan orang seperti itu aku mungkin salah satu orang yang terlihat murah dan dangkal, jangan ikut campur ini sesuatu yang harus aku lakukan" ucap Hyun Sook memperingatkan.

Ho Tae mengerang kesakitan saat Pyung Man menusukkan jarum ke punggungnya, Pyung Man tanya apa sebelum berkelahi Ho Tae sudah mendapat lisensi, "Apa kau tak punya?" selidik Ho Tae. "Kupikir aku lebih baik minum makgeolli bersama Kang San"
Ho Tae tanya apa semua orang di rumah ini selalu membawa orang yang tak dikenal untuk makan dan memberinya akupuntur.
"Jangan tanya, jangan perhitungan, itulah cara orang hidup disini" memberikan makan dan menyediakan tempatmu tidur  semua orang bisa makan dan pergi sesuka mereka. Ho Tae heran tak melihat sosok ibunya Kang San dan Woo Joo.
Pyung Man bilang ia sudah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu.

Di luar Kang San dan Woo Joo minum sambil membicarakan si bayi, Woo Joo  yakin si ibu punya alasan melakukan hal itu. Kang San tak setuju namun Woo Joo tetap berpikiran positif. Kang San kesal itulah mengapa Woo Joo selalu dibodohi oleh pria. "Pria apa?" tanya Woo Joo. Kang San mengingatkan pria yang mendekatinya dengan berpura-pura jadi CPA lalu memimjam jutaan won dan kabur.

"Darimana kau tahu?" tanya Woo Joo kaget, Kang San dengan santai mengingatkan ia yang menelfonnya dan cerita. Woo Joo bilang pria itu akan berjanji membayar hutangnya apapun yang terjadi 
"Penipu memang selalu begitu" ucap Kang San. Woo Joo masih membela si pria, Kang San kesal kenapa meskipun Woo Joo selalu ditipu tapi kenapa ayah mereka selalu memberikannya uang padahal pola tipuannya selalu sama.
"Bukankah kudengar restauran sedang dalam masalah dan ada hutang?" ia kurang menyukai sikap Woo Joo dan memintanya memperlakukan pria sebagai penipu mulai sekarang untuk jaga-jaga.

Woo Joo kelihatan sedih, ia merasa seperti orang bodoh dan lelaki tak menyukai wanita bodoh seperti dirinya makanya mereka bebas menipu dirinya. Kang San jadi tak enak, ia meralat bukan begitu maksudnya. 
"Aku tahu aku bodoh, aku tamat SD selama 7 tahun dan tak bisa pergi kuliah seperti dirimu karena aku tak pintar"
"Aku tak pernah bilang kau bodoh"
"kau baru melakukannya dan sebelumnya dan sebelumnya"
Kang San kembali menegaskan bukan itu maksudnya, ia jadi kesal melihat Woo Joo ngambek seperti ini dan menawarinya minum saja.

mereka akhirnya bertengkar karena hal itu, "AKu tahu aku hanya sampah bagimu dan ayah, restauran sedang bermasalah tapi yang kulakukan malah memberikan uang" Kang San meminta Woo Joo berhenti bersikap berlebihan ia hanya tidak ingin Woo Joo ditipu lagi dan ia hanya heran mengapa ayah mereka memberikannya uang meski ia tahu hal itu.

Pyung Man yang ada di kamar bersama Ho Tae mendengarkan hal itu begitu pula ayah mereka.
Woo Joo memberitahu bahwa uang sekolah Kang San adalah uang hasil kerja keras ayah untuk menjaga restauran. Kang San tak suka Woo Joo membawa-bawa itu, "Aku hanya ingin bilang berterimakasilah ke ayah kau bisa melakukan pekerjaan yang kau inginkan"

Kang San menyuruhnya melakukan itu juga tapi Woo Joo bilang ia suka tinggal di restauran lalu Kang San tanya jadi apa masalahnya. Woo joo hanya ingin Kang San tahu ayah mereka sedang kesulitan akan hutang restauran. "Kalau begitu jual saja mereka bilang mereka akan membayar berapapun yang kita inginkan!" 
Woo Joo sedih ia tanya lalu bagaimana dengan tamu mereka, dengan dia dan juga ayah.

Kang San bilang masih banyak restauran lain, "Kau bisa melakukan hal yang kau inginkan dan ayah bisa hidup dengan nyaman bermain golf" tegas Kang San . Woo Joo bilang Kang San bisa kembali ke Chun Ji In tapi dia juga harus membawa tradisi Chun Ji In.
Kang San masi kekeuh untuk menutup restauran saja, ia lalu terdiam saat melihat Woo Joo menangis terisak-isak. Pyung Man keluar mengingatkan suara mereka yang terlalu kuat. Kang San baru tersadar mereka dekat dengan kamar ayahnya.

Woo Joo teriak jika Kang San tak punya perasaan, Kang San hanya bisa meminta maaf. Woo Joo bilang ibu mereka kakek dan juga nenek, mereka pasti sedih jika mendengar kata-katanya. Kang San mengajak Woo Joo masuk kedalam.
sementara itu di kamarnya, ayah memandangi foto istrinya, ia mengambil dua lembar foto dari bukunya dan bertanya apakah ini sudah saatnya.

Ho Tae tak bisa tidur, ia mengeluh apa yang dilakukannya disini, ia berencana untuk menanyakan apa yang dipikirkannya hari ini pada ayah besok.

Paginya Ho tae pun menanyakan ayah ke dapur, namun sang paman  hanya menemukan sebuah surat untuk Woo Joo dan Kang san di atas keranjang sayuran. ia pun memberikan itu kepada keduanya. keduanya sempat bingung dan membuka surat itu yang menyatakan agar mereka tak mencari ayahnya dan menyuruh melakukan apapun yang mereka mau dengan restauran ini.

Mereka merasa ini hanya candaan dan tanya dimana sang ayah, paman mereka menjelaskan jika sang ayah sudah pergi. Woo Joo bergegas mengecek lemari di dalam kamar sang ayah dan foto ibu mereka yang sudah tak ada.

Ho Tae merebut surat itu dari tangan Kang San, ia merasa ayah mereka orang aneh, Kang San tak terima dan menarik kertas itu kembali. Woo Joo keluar dengan panik, ia yakin ayah mereka benar-benar pergi padahal ini hari ulang tahunnya dan ia belum sarapan. Kang San tak mengerti apa maksud ayah mereka, Woo Joo merasa mereka berdua telah dicampakkan karena ayah hanya membawa fotonya dengan ibu mereka tapi meninggalkan foto mereka.
"Apa mencampakkan adalah hobby si ahjussi" celetuk Ho Tae asal. Hal ini membuat Kang San kesal, ia lalu tanya ke pamannya apa paman tahu apa alasan ayah mereka melakukan ini.

paman memilih pergi menyiapkan makan siang untuk pelanggan mereka, Woo Joo jadi menyesal karena sang ayah pasti mendengar pertengkaran mereka semalam. Paman lalu memberitahu jika ayah mereka telah menyiapkan lobak dan wortel sebelum pergi.

Ho Tae keluar dari sana, tak ada lagi yang ia harapkan disitu, ia lalu melihat papan menu yang menuliskan perkembangan si bayi. Ia kesal karena sang ayah bahkan tak bisa menjaga keluarganya sendiri. saat Ho Tae pergi terlihat seseorang yang mengintip ke dalam restauran.

Ho Tae melihat si anak kecil di sebuah kedai tengah membeli satu cup ramen.

paman tetap mempersiapkan kimchi dan memasak makanan seperti biasanya, Kang San tampak sibuk membantu menyajikan makanan . kakaek Guk Hwan muncul dan tanya apa benar Lee Gi Chan ayah mereka telah pergi dari rumah, Kang San membenarkan. Kakek khawatir jika ayah diculik, Kang San tak bisa melayani kakek lebih jauh karena harus melayani pelanggan. kakek meracau sendiri, Pyung man memintanya diam, ia bilang ayah Lee telah menulis surat sebelum ia pergi dan tak seorang pun yang tahu dia kemana.

Kang San memperhatikan ekspresi salah satu pelanggan yang sepertinya merasakan perbedaan pada rasa makanannya.

Bos kecil Ho Tae kini telah menjadi Bos besar menggantikan bos besar mereka yang lagi sakit., ia masuk ke sebuah gedung sambil memakai kacamata hitamnya untuk menutupi luka bekas pukulan Ho Tae. Dong Su masuk ke mobil, ia kaget karena Ho Tae tiba-tiba masuk ke dalam mobil.

Ho Tae sudah membuat Dong Su berteriak ketakutan karena meletakkannya di pinggir atap gedung. Ho Tae tanya apa kata-kata terakhirnya, Dong Su berteriak meminta maaf tapi ia dipukuli juga saat itu dan harus bertahan hidup. mereka menguncinya di lemari kaca dan membuatnya kelaparan. Ho Tae lalu melemparnya ke tempat aman, Dong Su merasa lega dan memeluk kaki Ho Tae sambil meminta maaf dan berterima kasih. Ho Tae bilang Dong SU tak mungkin bisa bertahan saat disiksa karena dia itu lemah.

keduanya lalu jalan berdua, Dong Su berjanji takkan mengkhianati Ho Tae lagi. "Orang yang memgkhianatimu sekali akan terus melakukannya" ucap Ho Tae. Dong Su bilang tidak ia lalu tanya kemana mereka akan pergi. Saat Ho Tae bilang ke apartemennya Dong Su langsung menghentikannya karena bos Dae Shik sudah menguasainya. Dong Su juga bilang mereka terus mencari Ho Tae untuk ditangkap, ia minta Ho Tae bersembunyi dulu sementara waktu. 

Ho Tae tak mau karena tak merasa salah. Situasi sekarang sedang tak baik, Dong Su bilang jika mereka salah langkah bos besar mungkin berada dalam bahaya. "Apa maksudmu?" tanya Ho Tae. Dong Su mengingatkan bos mereka sekarang Dae Shik berkemungkinan untuk mengkhianati bos besar kapan saja, jika Ho Tae sampai tertangkap bahkan bos besar tak bisa menyelamatkannya. 

Ho Tae tanya bagaimana keadaan bos besar mereka, Dong Su bilang masih sama dan mengingatkannya jangan pernah sekalipun ke rumah sakit karena orang-orangnya Dae Shik ada disana. kartu kreditnya Ho Tae juga sudah dinonaktifkan. Ho Tae berhenti di depan kedai makanan, Dong Su tanya apa ia lapar. Ho Tae terlihat memikirkan sesuatu.

Kang San dan Woo Joo tengah mengeluhkan untuk menu besok, mereka merasa itu cukup sulit tapi menu itu sudah disusun oleh sang ayah. Kang San tanya ke pamannya apa langkah yang akan ia ambil, sulit untuk bertahan terlebih mereka tak tahu kapan ayah akan pulang. "Apa yang akan kita lakukan dengan tamu yang memesan restauran untuk  makan malam?" Woo Joo baru ingat ayah mereka selalu mengerjakan semua sendiri untuk hal tu. 
Paman berniat mencobanya, Kang San memberitahu ia harus pulang besok, Woo Joo tak setuju, mereka akan repot jika Kang San pergi dan ia juga sudah menelfon tempat kerjanya. "Apa?!!" teriak Kang San kaget.

ia lalu menelfon bos nya untuk minta maaf dan meyakinkan dirinya akan datang besok. si bos sepertinya menolak Kang San bekerja kembali dengan alasan juniornya baru kembali dari prancis  jadi ia sudah minta untuk menggantikan Kang San. Kang San berjanji ia akan datang besok, si bos bilang ia sibuk dan tak punya waktu untuk menasehati Kang San akan masalah pribadinya. Kang San mengajaknya untuk bicara besok, ia lalu menutup telfonnya dengan kesal. 

Woo Joo yang sedari tadi berdiri di dekatnya tanya ada apa. Kang San pun melampiaskan kekesalannya pada Woo Joo yang dinilai seenaknya saja. Woo Joo mengingatkan ucapan ibunya jika Kang San terlahir sebagai chef masakan korea. Kang San mengela ia mengingat hal itu dan pergi dengan kesal. Woo Joo terus mengikuti dan merayunya untuk mau bekerja disitu agar mereka tetap bisa membayar hutang.

Kang San tanya berapa hutang mereka, Woo Joo juga tak tahu. Kang San yakin ayah mereka akan kembali scepatnya karena bahkan di hari peringatan kematian ibu mereka pun ayah tetap membuka restaurannya. Paman memperingatkan mereka bisa saja bangkrut. Kang San terdiam ia tanya apa maksud paman, namun paman tak menjawab dan berlalu pergi.

Woo Joo juga tak melihat Eun Bi hari ini, Kang San tanya siapa itu. "Dia adalah anak yang datang untuk makan disini tiap hari tapi sudah beberapa hari dia tak datang, aku kahwatir apa dia sakit" ucapnya sambil berlalu.
kang san lalu menatap papan menu seorang diri, ia tak paham apa yang dipikirkan ayahnya sebenarnya. Pria yang kemarin meminta mereka menjual restauran menyapanya, Kang San lalu buang muka namun si pria mengajaknya bicara dia minta Kang San bersedia menjual tempat ini dan memberitahu jika perusahaan itu bersedia memenuhi segala persyaratan mereka.

Malamnya Kang San kembali mengusulkan untuk menjual restauran kecuali rumah utama, karena rumah juga bagian dari restauran maka rumah mereka termasuk ke dalam jaminan. Wo Joo panik karena baru tahu.
"Meskipun kita penuh tamu seperti hari ini kita juga tidak sangup membayar bunganya"
"Kenapa bisa begitu?"
:Kenapa kau tanya padaku?" ucap Kang San kesal, "Kita hanya menggunakan bahan terbaik tapi harga yang kita kenakan masih sama seperti 7 tahun yang lalu selain itu kita sering memberi anak yatim dan orang jompo" Kang San menegaskan mereka harus menjualnya. 

Woo Joo masih menolak ia minta Kang San memikirkannya kembali, jangan panik hanya karena ayah mereka tak ada. Kang San menegaskan Woo Joo lah yang paling panik disini, ia lalu meminta persetujuan pamannya, paling tidak jik arestauran dijual mereka bisa mempertahankan rumah. Woo joo tetap tak mau ia yakin jika mereka bekerja keras pasti akan ada jalan. Kang San memberitahukan kesempatan bagus dari perusahaan Perusahaan Han Dol yang akan memberi apa yang mereka inginkan. 

keduanya terus berdebat. Woo Joo akhirnya minta paman melarang Kang San, tapi paman sepertinya hanya menyerahkan urusan ini pada keputusan mereka. ia hanya tanya apa mereka akan membiarkan begitu saja wortel dan lobak yang ada di dapur. "Apa pentingnya itu sekarang? ketika ayah pergi dan kita diambang kehancuran" 
Paman hanya menyuruh mereka lakukan yang mereka suka. Ho Tae lalu muncul menunjukkan dirinya ke tengah mereka, paman dan yang lain memandanginya dengan bingung

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.