SINOPSIS

Sunday, 3 July 2016

Fermentation Family Eps 6 Part 2

Sinopsis Fermentation Family Eps 6 Part 2

Cha Yong Bin terlihat gelisah di kantornya dengan adanya berita itu, manajernya sendiri sudah menasehati Yong Bin untuk menanganinya secepatnya. Telfon asistennya berbunyi sang manajer melarang mengangkatnya ia tanya apa acara hari ini semua sudah dibatalkan. Asistennya bilang sudah kecuali drama. Si manajer marah bagaimana bisa Yong Bin bermain drama hari ini, ia menyuruh Yong Bin pergi ke LA dan sudah memajukan jadwal acara disana. Ia minta Yong Bin mengakhiri disini apa yang ia mau lalu tanya apa yang Yong Bin inginkan. Yong Bin sendiri bilang akan pergi secepatnya.

Ho Tae akhirnya jadi mendaftarkan pencarian tes DNA nya dan hasilnya akan keluar besok, kali ini ia dibuat kagum begitu mudahnya untuk mencari keluarga (hehe...padahal kemarin dia yang ngeluh semuanya sulit). 

Dapur Chun Ji In lagi-lagi sibuk, Paman dan Hae Joon sedang membuat aneka masakan yang terlihat sungguh lezat, slurrppp.... nih kita banyakin gambar makanannya ^__^


Woo Joo mengambil sayur yang difermentasi di dalam pot, ia merasainya selembar dan tersenyum menikmati rasanya yang lezat. Kang San juga terlihat bahagia memasak masakan seperti nasi yang dicampur-campur di dalam pot. Hidangan hari ini tertera di papan menu.

Dan yang tak diduga ada Dae Shik didepan papan menu itu sedang membacanya dengan sangat berselera. Tiba-tiba seorang gadis gendut muncul menutupi pandangan Dae Shik. Gadis tersebut juga nampak serius memperhatikan papan menu. Gadis itu sudah ada didalam, ia memesan kursi dalam jumlah banyak. 

Kang San datang menanyakan kapan yang lainnya akan datang agar ia tahu kapan harus membawakan makanan. Gadis itu minta Kang San tak usah kahwatir, Kang San hanya takut hidangannya nanti dingin jika disiapkan terlalu awal.Gadis itu bilang tak masalah dan menyuruhnya meghidangkannya saja. 

Kang San paham dan permisi, ia merasa terganggu saat mendengar Pyung man dan kakek Guk Hwan berbisik-bisik tentang fotonya Yong Bin, Kang San kesana dan menyuruh mereka diam, Kakek menyuruh Pyung Man mengkhawatirkan mulutnya sendiri, ia lalu tanya berapa banyak Pria itu membayar makanannya, Kang San tak mengerti siapa, Kakek menyebut nama Yong Bin, Pyung Man menutup mulut kakek agar ia diam tapi kakek malah menjewer pipi Pyung Man hingga ia berteriak. 

Kakek heran kenapa tak ada pelanggan hari itu. Kang San bilang ini semua karena rumor kimchi sabut logam itu. Kakek lantas marah-marah ingin mendatangi wanita itu, Kang San menyuruh kakek tenang menghabiskan makanannya saja. Kakek malah tambah kesal dan marah-marah sambil berdiri dan berteriak ia menyuruh wanita untuk untuk menghadapinya di restaurant. Pyung man menyendokkan makanan ke mulut kakek agar ia diam, ia bilang ke Kang San tak bicara apapun ke kakek namun Kang San tak percaya dan memandangnya sinis.

Woo Joo membawakan makanan ke gadis yang gemuk tadi namun ia heran karena teman si wanita belum datang, “Apa aku perlu membawanya kembali?” tanya Woo Joo. Kang San datang dan menyuruh untuk meletakkan makanan itu ke meja. Kang San berbisik di mana Ho Tae karena mereka begitu sibuk. Woo Joo bilang mereka tak sibuk mereka juga tak punya tamu.
“Dia bilang dia punya urusan jadi aku menyuruhnya untuk datang malam hari” jelas Woo Joo

Dae Shik masuk beserta Dong Su dan satu lagi anak buahnya, Woo Joo menyambut dan mengantarkan mereka ke kursinya. Dae Shik duduk sementara keduanya tetap berdiri. Woo Joo heran ia tanya kenapa mereka tetap berdiri. Dae Shik menyuruh mereka duduk barulah keduanya duduk. 
Dae Shik meminta menu dan Woo Joo bilang mereka tak punya hal seperti itu, mereka hanya punya menu yang ada di papan. Dae Shik malas berlama-lama dan menyuruh Woo Joo segera membawakannya.

Dae Shik memperhatikan restaurant, Dong Su tanya apa perlu ia berkeliling sekarang, Dae Shik menyuruhnya tenang dan menyindirnya benar-benar tampak seperti gangster. Dong Su melihat penampilannya melihat temannya yang sangat tegang duduk di sebelah Dong Su dan bilang jika temannya itu benar-benar tampak seperti gangster. 

Kang San memperhatikan tamunya, Dae Shik yang terlihat mencurigakan dan si gadis gendut yang akhirnya makan sendirian.

Hidangan disajikan di meja Dae Shik, Dae Shik dan yang lain sampai harus menelan ludahnya melihat kelezatan hidangan itu. “Katakan saja jika kau butuh yang lain” ucap Woo Joo ramah. Dae Shik melihat nasinya yang unik ia heran kenapa nasinya berwarna hitam. Woo Joo menjelaskan jika itu nasi sehat tinta cumi dan itu luar biasa sehat. Dae Shik terlihat terus menatap Woo Joo yang sedang menjelaskan dengan lekat, Woo Joo sepertinya biasa dengan ceria menyuruh mereka menikmati makannya. Dae Shik terlihat kikuk mengiyakan.

Mereka pun makan ketiganya lalu saling berpandangan seakan tercengang merasakan kenikmatan pada makanannya. Sama seperti Ho Tae dulu mereka pun mulai makan lagi, lagi dan lagi dengan lahap bahkan Dong Su dan temannya tak segan lagi pada Dae Shik. 

Tiba-tiba Hp nya Dong Su berbunyi ia terlihat kaget saat mengangkatnya, Dae Shik mendesis kesal karena merasa terganggu dan Dong Su pun keluar sambil bicara di telfon namun tingkahnya membuat Kang San sedikit curiga.

Yang menelfon Dong Su ternyata Ho Tae, Dong Su yang sudah berdiri di dekat papan menu tak meyadari Ho Tae berdiri hanya beberapa langkah darinya begitu juga dengan Ho Tae. Setelah Dong Su berjalan beberapa langkah sambil menjawab Ho Tae barulah ia kaget sampai hampir menjatuhkan Hp nya saat melihat Ho Tae.Ho Tae tak kalah tercengang ia tanya kenapa Dong Su ada disini, Dong Su melirik ke dalam takut ketauan Bos nya, ia juga tanya kenapa Ho Tae ada disini.

Ho Tae dan Dong Su mencari tempat untuk bicara, Ho Tae tanya untuk apa Dong Su kemari. Dong Su bilang mereka melakukan investigasi mencari tahu siapa bajingan yang berani mendekati Presdir Oh. Ho Tae kesal ia tak suka mendengar kata itu (Karena ia orangnya).
Dong Su tersadar “Dae Shik hyungnim tidak tahu itu kau jadi jangan khawatir” ucapnya,ia lalu tanya apa yang akan dilakukan Ho Tae.

Ho Tae juga tak tahu, Dong Su protes bisanya Ho Tae bertindak tanpa berpikir namun ia langsung diam ketika dipelototi. Ho Tae tanya dimana bos besar mereka, “Dia pergi lagi, aku rasa kali ini dia pasti meninggal” jelas Dong Su.

Ho Tae menghela nafas berat, Dong Su takut-takut tanya apa ia bisa kembali ke dalam untuk makan. Ho Tae menyuruhnya masuk sambil memukul perutnya. 

Si gadis gendut tadi akhirnya beranjak untuk membayar, Kang San bilang akan menghargainya seporsi satu orang dan hendak mengembalikan uangnya namun gadis itu menolak dan langsung lari keluar. Kang San melihat hidangan si gadis yang tak habis dimakan.

Woo Joo menghampiri Dae Shik tanya apa ada lagi yang dibutuhkan, Dong Su minta dibawakan lauk lagi namun Woo Joo bilang tidak ada lalu ia menawarkan mereka makan disana lagi besok dan tanya menu apa yang mereka mau. Mendengar pertanyaan itu Dae Shik terdiam ia berhenti makan dan menoleh perlahan ke Woo Joo, mungkin ia perasaan diperhatiin sama Woo Joo sampai disuruh datang lagi, heheee...
Woo Joo tanya apa ada yang ingin ia makan agar bisa ditambahkan ke papan menu besok. “Aku tak yakin” ucap Dae Shik terbata-bata seakan tersihir dengan senyum Woo Joo.

“Bilang saja jika ada yang kau inginkan aku tak begitu terampil tapi aku akan mencoba yang terbaik untuk membuatkannya untukmu” ucap Woo Joo dengan gaya cerianya. 
Dae Shik benar-benar mati kutu tak mampu bicara lagi, ia benar-benar meleleh melihat senyuman di wajah Woo Joo yang berbinar-binar  dan tak sadar ia pun juga ikut tersenyum.

Dae Shik keluar restaurant bagai orang bingung, anak buahnya bilang akan tinggal untuk melihat seperti apa orang itu, Dae Shik tiba-tiba tanya menu apa yang ingin mereka makan, “Apa?” ucap anak buahnya bingung, Dae Shik tersadar dan menyuruh mereka segera memeriksa. Ho Tae bisa melihat Dae Shik dan yang lainnya pergi dari tempat ia sembunyi.

Kang San keluar merenggangkan badan, ia melihat Eun Bi berdiri di depan ruangan yang tertutup dan tanya sedang apa. Eun Bi ingin tahu mengapa ruangan ini selalu tertutup. Kang San bilang itu gudang tempat mereka menaruh barang tak terpakai. “Apa barang-barang juga dibuang?” tanya Eun Bi membuat Kang San jadi tak enak padanya. 

Ho Tae pun muncul mereka lalu membuka gudang itu yang berisi barang-barang yang sudah penuh dengan debu. Kang San menatap ke salah satu sudut meja yang terdapat mangkuk, Kang San seakan melihat ibunya memeluk mangkuk sambil berkata “Kau beristirahat sekarang,kau sudah bekerja keras” ucap sang ibu sambil tersenyum pada Kang San dan menghilang.

Eun Bi tanya apa sepeda disana itu rusak, Kang San rasa kalau diperbaiki mungkin masih bisa dipakai. Woo Joo menyusul ke dalam, Eun Bi melihat sebuah kotak, “Itu disebut gramopon digunakan untuk mendengarkan musik ini pasti pertama kali kau melihatnya” ucap Woo Joo.
Woo Joo menunjukkan cermin yang biasanya ada di kamar ibu mereka, Kang San melihat ke cermin dengan sedih.

Flashback: Kang San teringat saat ia tengah bercermin bersama sang ibu.
“Cermin tidak tersenyum duluan, kau harus tersenyum dulu” ucap sang ibu, flashbackend.

Woo Joo melihat buku gambar dan tanya apa itu milik Kang San. Kang San membukanya ada terdapat gambar seorang anak laki-laki diapit kedua orang tuanya berdiri di depan Chun Ji In. Kang San bilang itu bukan miliknya. Ho Tae ikut melihatnya. Ia terlihat kaget karena pernah mengingat lukisan tersebut.
Flashback: Ho Tae kecil lah yang menggambar lukisan tersebut di Chun Ji In, seseorang lalu mengelus kepalanya, Ho Tae menoleh dan orang tersebut tak lain adalah Ayah Lee. Flashback end.

Ho Tae langsung merebut gambar tersebut dari tangan Kang San mereka tak menyadari ada selembar foto yang jatuh. Kang San heran melihat apa yang dilakukan Ho Tae. ia tanya ada apa namun Ho Tae hanya diam saja.

Woo Joo mengambil sebuah benda ia bilang ke Kang San bukankah itu mereka buat pada ulang tahun orang tua mereka. Kang San malu kenapa hal tersebut masih disimpan, Woo Joo merasa rindu pada kedua orangtuanya.
Eun Bi menemukan sepatu sneakers, Woo Joo melihat itu masih baru dan ingin memakainya namun sepatu itu langsung direbut oleh Kang San yan menyuruh untuk membuangnya. Woo Joo heran bukankah itu masih baru namun Kang San tak peduli, ia terlihat marah dan hendak membuang sepatunya keluar. 

Hal itu terhenti saat Kang San tiba-tiba mendengar suara ayahnya memanggilnya, ia pun berbalik dan kembali ke ingatan masa remajanya. Flashback: Kang San remaja hendak membuang sepatu itu, ayah Lee muncul dan melarangnya membuang hadiah yang diberikan padanya, Kang San bilang ia tak suka. “Apa kau begitu membenci Ahjumma?” tanya Ayah Lee
Kang San bilang ia tak suka sneakers, Ayah Lee mengiyakan ucapan Kang San. Flashbackend.

Kang San akhirnya meletakkan sepatu itu di samping tong. Ho Tae masih berada di dalam gudang, pikirannya terasa berat, ia pun mengamati sekeliling lalu keluar, sementara kertas yang terjatuh tadi ditinggalkan di bawah sepeda mainan.

Seperti biasa ketika sedang gundah Kang San menyendiri di makam ibunya. Kang San duduk sambil terus menatap ke ara batu nisan ibunya, 
Flashback: Kang San remaja pulang sekolah, ia melihat sang ibu duduk dengan kepala bersandar di dinding rumah, Kang San pikir ibunya sedang tidur saat membuat kimchi, ia senang melihat kimchi kesemek yang dibuatkan ibunya itu dan mencicipinya. Kang San pun masuk perlahan ke rumah namun ia terhenti seakan merasa ada yang aneh dengan sang ibu, Kang San mendekat untuk memeriksa, ia pun memanggil ibunya pelan namun ia mulai khawatir saat sang ibu tak juga bangun atau bergerak sedikitpun. 

Kang San mulai takut, ia memanggil ibunya lebih kuat sambil menggoyang bahu ibunya ia minta ibunya untuk bangun dengan suara yang mulai serak seperti ingin menagis namun sang ibu tak juga bangun dan malah jatuh tergeletak, Kang San terlihat shock, saat itu ia pun sadar jika ibunya telah tiada. Kang San berjalan mundur dengan tubuh yang bergetar ketakutan, tak sengaja ia pun menginjak mangkuk kimchi kesemek hingga isinya berhamburan, Kang San tak tahan lagi dan menumpahkan isi tangisnya melihat sang ibu yang meninggal saat membuat kimchi kesemek yang ia sukai. Flashbackend.

Kang San kini juga menangis mengingat kenangan pahit dalam hidupnya itu. Kang San kembali ke rumah, Woo Joo dan Ho Tae langsung menyambutnya dengan kabar yang tak sedap.
Ketiganya terlihat berlari di dalam rumah sakit, mereka masuk ke tempat Ji Yeon dirawat. Woo Joo berusaha menenangkan Dae Yoon agar berhenti menangis. Sementara itu Ho Tae dan Kang San menemui dokter, mereka kaget saat tahu jika Ji Yeon sedang hamil. Dokter juga heran mereka tak tahu, Kang San tanya apa bayinya tak apa-apa?
Namun sayangnya Ji Yeon mengalami keguguran karena stress yang ia alami.

Dae Yoon dibawa ke Chun Ji In, Dae Yoon tengah makan ditemani oleh Woo Joo dan Eun Bi. Woo Joo tanya darimana Dae Yoon tahu nomer telfon mereka. “Aku yang memberikannya jadi dia bisa menelfon jika sesuatu terjadi” ucap Eun Bi. Woo Joo memuji Eun Bi ia lalu tanya apa Dae Yoon sudah menghubungi ayahnya, Dae Yoon bilang ia akan kena marah jika menelfon ayahnya. Eun Bi menenangkan Dae Yoon memintanya jangan takut karena yang lain bilang ia akan baik-baik saja.

Pyung Man selesai memeriksa Ji Yeon, ia dan Kang San pun keluar. Di luar juga ada paman, Hae Joon dan Ho Tae yang menunggu. Paman tanya apa taka pa Ji Yeon dibawa pulang namun Ho Tae bilang justru Ji Yeon lah yang bersikeras ingin pulang. Hae Joon menuduh Ho Tae yang membujuk Ji Yeon, Ho Tae pun kesal dan menyuruh Hae Joon lebih baik menutup mulutnya. “Apa aku tak bisa bicara dengan mulutku?”
“Kupingku tak mau mendengarnya” balas Ho Tae. 

Pyung Man keluar sambil marah-marah ia berencana melaporkan Yong Bin ke media. Kang San bilang mereka hanya akan menghabiskan biaya telfon saja, Ho Tae mengusulkan untuk menguburnya Pyung Man menolak dengan kesal ide Ho Tae yang penuh kekerasan itu. Paman tanya bagaimana keadaan Ji Yeon. 
“Tubuhnya akan baik-baik saja jika ia beristirahat tapi saat itu hatinyalah yang bermasalah” Pyung Man minta Kang San memastikan ruangan Ji Yeon tetap hangat dan memberinya teh jujube. Kang San berterima kasih padanya, Pyung Man heran mengapa banyak orang bermasalah di rumahnya sambil menatap Ho Tae. “Kenapa kau melihat kerahku?” protes Ho Tae.
“Aku penasaran apa kau ini membawa sial, kenapa?”
Ho Tae tanya nomer telfon Cha Yong Bin, Kang San sudah memeriksa hp Ji Yeon tapi ia bingung yang mana, Woo Joo keluar ia bilang Dae Yoon tahu. 

Tinggallah Ho Tae dan Kang San coba menelfon Yong Bin namun tak diangkat, Ho Tae lantas mengirim pesan suara sambil berteriak-teriak di telfon jika ia ingin bicara dengan Yong Bin. Kang San merebut telfon itu dan ikutan teriak ia mengancam akan melapor ke media jika Yong Bin tak mengangkat telfonnya sambil langsung mematikan hpnya. Ho Tae mengambil hpnya dengan wajah shock, ia mengejek Kang San seperti preman.
Kang San bilang Ho Tae lah yang begitu, ia tanya apa Yong Bin akan menelfon mereka, Ho Tae tak tahu bisa saja Yong Bin melarikan diri. “AKu ingin percaya orang itu orang baik tapi kenyataannya sungguh kejam”
“Biasanya kebanyakan orang itu baik, mereka mengungkapkan diri mereka yang sebenarnya ketika putus asa karena manusia dapat menangani ketidakadilan tapi tidak di posisi yang tidak menguntungkan”

Kang San menyindir sepertinya Ho Tae punya banyak pengalaman hidup. “AKu belajar sesuatu dari pengalaman” ucap Ho Tae bangga
Kang San tanya berapa umurnya saat ia yatim piatu, Ho Tae langsung cemberut, “Apa kau ingat wajah ibumu?” Ho Tae hanya tersenyum kecil dan pergi. Kang San jadi menyalahkan mulutnya sendiri.

Paginya, Woo Joo selesai menuliskan papan menu, begitupun paman telah selesai dengan masakannya. Kang San keluar dari mengantarkan masakan itu ke Ji Yeon sementara paman menunggunya di luar. Kang San menggeleng ke paman tanda Ji Yeon tidak mau makan.

Paman pun masuk mengantarkan masakannya sendiri ke samping Ji Yeon.ia bilang segalanya akan sulit mulai sekarang jika Ji Yeon ingin membenci Yong Bin namun jika Ji Yeon tak mau memaafkan Yong Bin itu justru akan semakin sulit. “Jika kau tetap gelisah Dae Yoon harus membawa beban sisa yang berat, sebanyak yang kau bisa dan sejauh yang kau bisa kau harus membawa beban ini sendiri” paman lalu bilang jika kimchinya sangat enak.

Kang San kembali memandangi sekotak penuh buah kesemek kiriman ayah Lee, Woo Joo masuk memberitahu jika Ji Yeon sudah mau makan, Kang San senang mendengar berita bagus itu. Woo Joo melihat buah kesemek itu dan tanya apa mereka harus mengeringkannya. Hae Joon masuk memberitahu Kang San ada tamu yang ingin bicara dengannya. Kang San dan Woo Joo keluar, kang San kaget saat melihat siapa tamunya sementara Woo Joo menyapa ahjumma yang bilang ingin menemui ayah mereka

Ahjumma itu bilang Woo Joo tak banyak berubah, Woo Joo heran ia tanya apa ahjumma itu mengenalnya, wanita itu mengiyakan, ia lalu menatap Kang San yang terlihat kurang suka melihatnya.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.