The Four Sister Eps
2 Part 2
Dokter Jung memanggil Yu Jin ke ruang kerjanya, Dokter Jung bilang ia punya kasus nyeri di
dada yang unik, itu adalah penyakit yang tidak biasa jadi ia memerlukan
keahlian Yu Jin.
Yu Jin tersenyum ia menebak ayahnya ingin ia belajar
disini. “Tidak aku sungguh perlu bantuanmu” ucap Dokter Jung tersenyum dan menyerahkan
catatan untuk dibaca oleh Yu Jin.
Yu Jin membaca
catatan itu dengan semangat tanpa tahu Dokter Jung terus menatapnya dengan
tatapan sedih.
Dokter Jung bertanya apa Yu Jin tidak menyesal telah menjadi seorang dokter, Yu Jin merasa bingung
Dokter Jung bilang
sejak kecil Yu Jin unggul dalam banyak hal baik piano dan melukis jadi pasti
banyak yang ingin Yu Jin capai, ia merasa bersalah jika Yu Jin memilih
pekerjaannya ini hanya karena dirinya.
Yu Jin membantah “Kenapa kau berkata
seperti itu? Bohong jika kukatakan aku tak pernah memikirkanmu tapi aku memilih
itu karena aku juga mau dan aku tak pernah menyesalinya”
Dokter Jung pun merasa
tenang, “Amat sulit untuk tak mempunyai penyesalan sedikitpun dalam hidup, tapi
jika mungkin ada beberapa hal yang tak seharusnya kau sesali salah satunya adalah pekerjaanmu
dan lainnya adalah pernikahan, aku ingin kau menikah lebih dari siapapun bukan
karena siapa-siapa, jika hidupmu bergantung pada itu kau harus mengikuti kata
hatimu. Aku percaya padamu”
Yu Jin merenungkan
nasehat ayahnya itu. Dokter Jung minta putrinya itu lebih bijaksana, Yu
Jin meminta ayahnya itu untuk tenang dan tak perlu mengkhawatirkannya.
Di kamar mereka,
Hae Jung, Yu Mi dan Yu San sedang membicarakan perihal Yu Jin juga. Yu San tanya ke
Hae Jung apa Yu Jin harus menikahi pria itu tak bisakah ia menunggu sampai pria
yang dicintainya muncul.
Yu Mi bilang cinta
tak selalu menuju ke pernikahan terkadang perpisahan itu lebih baik karena ia paham yang Yu Jin rasakan.
Yu San kurang setuju dan minta
dukungan atas pendapatnya pada Hae Jung
“Jika aku jadi dia maka
aku akan menunggu selama ia tidak menganggapku beban” jawab Hae Jung
Yu Mi tanya apa maksudnya
adalah bertahan ketika ia ingin kau membiarkannya pergi. “Itu benar-benar
memberatkan” ucap Yu Mi.
“Aku rasa begitu
tapi kau tak bisa memaksa dirimu berhenti mencintai seseorang” Yu Mi dan Yu San
pun tampak merenungkan ucapan Hae Jung tadi.
Yu San
mempersiapkan dirinya untuk berlari, pelatihnya tak lain adalah pria yang
selama ini sering ia amati diam-diam yaitu Kim Ki Chul.
Gilirannya pun tiba, ia tampak sangat bersemangat sampai-sampai sang pelatih tersenyum geli melihatnya.
Pada saat
berlari Yu San pun sanggup menyeimbangi temannya yang lain, namun tiba-tiba kakinya
tersandung dan ia jatuh terjerembab mencium tanah. Pelatih dan yang lainnya
langsung berlari menghampiri Yu San.
Setelahnya Yu San tampak diobati langsung oleh pelatihnya Kim Ki Chul. Yu
San pun terlihat malu-malu sambil sesekali meringis kesakitan ketika tangannya diolesi obat.
Ia tanya apakah
ia boleh ikut tim loba lari. “Anak-anak bilang kau punya masalah jantung” ucap Pelatih Kim
Yu
San meyakinkan kalau ia bisa mengatasinya, pelatih Kim masih ragu.
Yu San menunjukkan
sebuah sepatu pada pelatih Kim dan tanya apa ia mengingat sepatu itu. Pelatih
Kim merasa heran, ia tanya darimana Yu San mendapatkannya.
“Aku pergi ke
pernikahanmu orang bilang kau dan Nyonya Lee adalah pasangan yang terbaik,
Nyonya Lee adalah pelatihku di SMP ketika kubilang aku tak bisa lari lagi
karena penyakit jantungku ia memberikanku sepatunya dan bilang aku bisa berlari
dengan hatiku” ujar Yu San
Pelatih Kim
tertegun namun ia tetap tidak memperbolehkan Yu San. Ia pun hendak pergi namun
langkahnya terhenti, ia lalu tanya apa Yu San juga datang di acara pemakaman
istrinya Sun Young, Yu San mengiyakan.
Pelatih Kim berterimakasih akan hal itu
dan kembali pergi.
Mendengar kata
terima kasih saja sudah membuat Yu San tersenyum bahagia.
Dokter Lee berkeliling dengan Hae Jung dan yang lain untuk memeriksa pasien. Tiba-tiba Yu
San datang berlari mendatangi ayahnya. Dokter Jung permisi dari pasiennya dan langsung memperingatkan Yu San berhenti berlari.
Yu San yang sedang senang hendak menceritakan
pengalaman berlarinya tadi bukannya senang ia malah kena hardik oleh ayahnya,
Yu San menggigit lidah seperti orang yang sudah salah bicara.
Keduanya berjalan-jalan berdua,Dokter Jung heran
melihat putrinya yang begitu ceria ia tanya apa yang terjadi di sekolah apa
putrinya itu sudah punya pacar sekarang, Yu San langsung bilang tidak.
“Kau tak lagi
bilang kau takkan menikah demi aku” goda dokter Jung, Yu San pun langsung mengatakan hal itu hingga ayahnya tersenyum. Dokter Jung berpesan putrinya tak
boleh sakit, “Aku tak tahu apa yang
harus dilakukan jika kau sakit”
“Saat ini aku
merasa sehat” ucap Yu San
“Itu berarti saat
dimana kau harus sekstra menjaga kesehatanmu, pokoknya jangan sakit maka aku akan
menghadiahkan apapun yang kau mau”
“Sunnguh? Bagaimana
jika aku membawa pria yang kau tak suka?”
“Apa?” dokter Jung
kaget, Yu San mengigit lidahnya lagi, “Aku kan sudah bilang aku takkan menikah”
ucapnya tersenyum. Keduanya kembali berjalan lagi. dalam hati Yu San berkata
meski Hae Jung, Yu Jin dan Yu Mi menikah ia akan selalu berada disisi ayahnya.
Hae Jung menjumpai
Young Hoon di rumah sakit, Young Hoon berlari keluar menemui Hae Jung. Hae Jung bilang ia membawakan baju ganti untuk Young Hoon,
“Kau
terlihat lelah apa kau begitu sibuk? Apa terlalu sibuk untuk pulang ke rumah?”
Young Hoon tersenyum ia lalu mengajak Hae Jung untuk makan malam bersama, Young Hoon
minta Hae Jung menunggunya berganti pakaian.
Mereka tak sengaja berpapasan
dengan Yu Jin yang kebetulan juga sudah keluar. Hae Jung pun memanggil adiknya
itu. Yu Jin mohon pamit pada rekannya dan mendekat ke Hae Jung.
Hae Jung pun turut
mengajak Yu Jin untuk makan bersama mereka. Young Hoon terlihat tak nyaman
dengan hal itu,
“Boleh aku ikut?’ tanya Yu Jin ketus ke Young Hoon.
“kenapa
berkata sepert itu” ucap Hae Jung. Young Hoon pun mohon diri berganti pakaian.
Saat makan malam
Hae Jung mengusulkan untuk mengajak Jae Yeon makan malam sebelum pernikahan,
Young Hoon mengajak hari minggu ini ia tanya apa Hae Jung bisa.
Dengan pelan Hae Jung bilang kalau ia ada janji kencan. Young Hoon dan Yu Jin sama-sama
kaget. Hae Jung terlihat santai mengatakannya. Yu Jin tanya seperti apa
orangnya. Hae Jung bilang ia hanya pria baik dari keluarga baik.
“Apa maksudmu?" tanya Yu Jin
“Apa kau tak mau?”
tambah Young Hoon
“Tidak juga, mereka
tak tahu apapun jadi meskipun sedikit aku menyukainya”
Yu Jin kesal
melihat sikap tak tegas Hae Jung, ia melarang Hae Jung tak usah pergi kalau tak
mau. “Kenapa setiap ibu memaksamu kau bersikap seolah itu kewajiban” cercah Yu
Jin
Hae Jung berniat menjelaskan namun dipotong oleh Young Hoon yang merasa
tak senang akan pikiran Yu Jin yang menggampangkan segala hal.
“Tidak semua orang
seperti mu” ucap Young Hoon
“Siapa bilang
mereka harus sepertiku? Ibu bukan satu-satunya yang menginginkan pernikahan itu
adalah hidupnya jadi kenapa ia tak
bilang tidak, dasar pengecut!”
“Yu Jin !”
“Berpura-pura
perhatian apa menjadi benar itu sangat penting? itu tak masalah meskipun
menyakitiku?, Terkadang keberadaan itu sendiri melukai jangan berpura-pura menjadi korban!”
“Cukup” ucap Young
Hoon, ia pun memilih pergi duluan meninggalkan mereka.
“Apa yang terjadi?
Sesuatu terjadi bukan?” tanya Hae Jung, Yu Jin mengajak Hae Jung juga ikut
pulang. Dalam perjalanannya Hae Jung pun terlihat memikirkan sesuatu.
Young Hoon juga
tengah galau di ruangannya, ucapan Yu Jin benar-benar mempengaruhi pikirannya,
bahkan mungkin ia juga merasa kalau ia benar-benar pengecut seperti yang
dituduhkan Yu Jin.
Yu Jin kembali ke rumah sakit, ia tampak menahan tangisnya sehingga ia pergi mencari tempat untuk menumpahkannya. Sementara itu Jun Ha juga kembali ke
rumah sakit dengan membawakan makanan buat Sang Min, Lift yang ia tunggu sangat
lama sehingga Jun Ha memutuskan untuk naik dengan tangga saja.
Langkah Jun Ha terhenti saat dirinya melihat seseorang tengah meringkuk dan menangis di atas tangga. Entah ia sadar itu Yu Jin atau tidak namun Jun ha tersenyum ia pun memilih untuk membiarkan saja dan menungguinya sambil duduk.
Setelah dirasa cukup Yu Jin pun menghapus air matanya dan bergegas pergi, Jun Ha langsung membawa barang-barangnya dan kembali berjalan.
Namun baru beberapa langkah ia berjalan Yu Jin ternyata kembali untuk menggunakan tangga dengan berlari dan terkejut memergoki Jun Ha ada disana. Yu Jin kaget dan langsung tanya berapa lama Jun Ha ada disana.
“Apa kau sudah selesai menangis?” tanya Jun Ha.
Yu Jin dengan kesalnya mohon diri pada Jun Ha, Jun Ha lalu mengingatkan bahwa ini kedua kalinya mereka bertemu . Yu Jin pun hanya sekilas melihat Jun Ha dan lanjut pergi.
Langkah Jun Ha terhenti saat dirinya melihat seseorang tengah meringkuk dan menangis di atas tangga. Entah ia sadar itu Yu Jin atau tidak namun Jun ha tersenyum ia pun memilih untuk membiarkan saja dan menungguinya sambil duduk.
Setelah dirasa cukup Yu Jin pun menghapus air matanya dan bergegas pergi, Jun Ha langsung membawa barang-barangnya dan kembali berjalan.
Namun baru beberapa langkah ia berjalan Yu Jin ternyata kembali untuk menggunakan tangga dengan berlari dan terkejut memergoki Jun Ha ada disana. Yu Jin kaget dan langsung tanya berapa lama Jun Ha ada disana.
“Apa kau sudah selesai menangis?” tanya Jun Ha.
Yu Jin dengan kesalnya mohon diri pada Jun Ha, Jun Ha lalu mengingatkan bahwa ini kedua kalinya mereka bertemu . Yu Jin pun hanya sekilas melihat Jun Ha dan lanjut pergi.
Nyonya Jung pamit
hendak pergi ke Sanatorium sebelumnya ia tanya apa suaminya sudah memberitahu
Direktur Min tentang Yu Jin dan Jun Ha. Dokter Jung bilang direktur Min sangat
sibuk dan ia belum melihat direktur Min akhir-akhir ini.
Nyonya Jung menduga Direktur Min sengaja menghindar karena tak suka kakaknya lebih menyukai dokter Jung ketimbang dirinya.
Nyonya Jung juga bilang kalau ia juga mengatur kencan untuk Hae Jung. Dokter Jung tanya apa Hae Jung menginginkannya, Nyonya Jung bilang kalau Hae Jung tak punya pilihan.
Dokter Jung bilang ia sempat menjodohkan Hae Jung dan Young Hoon sebelumnya, Nyonya Jung kaget dan tanya apa Young Hoon menolaknya. “Dia tahu tempat ini” sindir Nyonya Jung
Dokter Jung sedikit marah ia tanya apa maksud istrinya.
“Karna kau tak menjawab jadi aku duga dia menolak. Setelah tumbuh besar bersama aku tahu bagaimana ibunya dan neneknya pembantu kita, apa mungkin kita besanan dengan keluarga seperti itu?"
dokter Jung ingin menyanggah namun Nyonya Jung berpura-pura sudah terlambat dan segera pergi.
Nyonya Jung juga bilang kalau ia juga mengatur kencan untuk Hae Jung. Dokter Jung tanya apa Hae Jung menginginkannya, Nyonya Jung bilang kalau Hae Jung tak punya pilihan.
Dokter Jung bilang ia sempat menjodohkan Hae Jung dan Young Hoon sebelumnya, Nyonya Jung kaget dan tanya apa Young Hoon menolaknya. “Dia tahu tempat ini” sindir Nyonya Jung
Dokter Jung sedikit marah ia tanya apa maksud istrinya.
“Karna kau tak menjawab jadi aku duga dia menolak. Setelah tumbuh besar bersama aku tahu bagaimana ibunya dan neneknya pembantu kita, apa mungkin kita besanan dengan keluarga seperti itu?"
dokter Jung ingin menyanggah namun Nyonya Jung berpura-pura sudah terlambat dan segera pergi.
Ketika hendak masuk ke mobilnya Yu Jin mendengar seseorang mengklaksonnya, Yu Jin berbalik dan mendapati Young Hoon berdiri menunggunya dan mengajaknya pulang bersama.
Di tempat lain ibu
Young Hoon tampak dipindah dengan ambulans, lalu Dokter Min keluar
dari mobil tepat di depan sebuah rumah sakit.
Seorang perawat bertanya kepada relawan apa kamar 203 yang akan ditempati pasien baru sudah
dibersihkan? relawan itu menjaba belum, tepat di sampingnya ada Nyonya Jung yang tengah
menjadi relawan disana, ia pun mengajukan
diri untuk melakukannya.
Ternyata di Sanatorium itu lah Dokter Min membawa Soo Young untuk dirawat. Suster kepala yang kemarin bicara dengan Nyonya Jung mengajak Dokter Min untuk memeriksa kamar 203 , seorang perawat memberitahu mereka berdua kalau pasien yang menghuni kamar itu akan segera tiba.
Perawat pun masuk memberitahu Nyonya Jung kalau pasien sebentar lagi akan datang dan berterima kasih atas bantuannya.
Ternyata di Sanatorium itu lah Dokter Min membawa Soo Young untuk dirawat. Suster kepala yang kemarin bicara dengan Nyonya Jung mengajak Dokter Min untuk memeriksa kamar 203 , seorang perawat memberitahu mereka berdua kalau pasien yang menghuni kamar itu akan segera tiba.
Perawat pun masuk memberitahu Nyonya Jung kalau pasien sebentar lagi akan datang dan berterima kasih atas bantuannya.
Nyonya Jung pun
pulang beserta relawan lain, namun saat melajukan mobilnya ia bingung melihat
kehadiran Dokter Min disana, ia tak tahu pasien yang tengah dipindahkan dari
ambulan itu adalah Soo Young.
Dokter Jung tengah
memerikasa tekanan darah Ketua Min (kakak dari Dokter Min), setelahnya dokter
Jung tanya kenapa Ketua Min mesti repot-repot datang kerumahnya.
Ketua Min pun bilang ia ingin melihat Dokter Jung dan rumah sakitnya karena tak tahu mengapa ia menyukai tempat itu.
“itu dimulai ketika aku datang kesini utnuk diperiksa oleh ayahmu kira-kira lebih 50 tahun yang lalu” ucap Ketua Min.
Ketua Min bilang Direktur Han akan pensiun tahun depan dan ia ingin Dokter Jung menggantikan posisi itu. Dokter Jung tanya bagaimana dengan Dokter Min.
Meskipun ia adik kandung ketua Min tapi Ketua Min tak pernah berpikir bahwa yayasan mereka adalah milik pribadi ia minta Dokter Jung memikirkannya.
Ketua Min pun bilang ia ingin melihat Dokter Jung dan rumah sakitnya karena tak tahu mengapa ia menyukai tempat itu.
“itu dimulai ketika aku datang kesini utnuk diperiksa oleh ayahmu kira-kira lebih 50 tahun yang lalu” ucap Ketua Min.
Ketua Min bilang Direktur Han akan pensiun tahun depan dan ia ingin Dokter Jung menggantikan posisi itu. Dokter Jung tanya bagaimana dengan Dokter Min.
Meskipun ia adik kandung ketua Min tapi Ketua Min tak pernah berpikir bahwa yayasan mereka adalah milik pribadi ia minta Dokter Jung memikirkannya.
Ketua Min lalu
tanya apakah putri kedua Dokter Jung lah yang akan bertemu dengan putranya
nanti di rumah. “Aku tak yakin dia pulang, kenapa kau tanya”
Yu Jin dan Young
Hoon telah tiba di rumah, Young Hoon bilang ia telah memikirkan ucapan Yu Jin
dan mengajaknya bicara. Yu Jin minta ia bicara duluan.
“Aku pun telah
memikrikannya, aku sangat memikirkannya sampai kepalaku sakit, aku rasa aku
harus berhenti sekarang” Young Hoon kaget dan langsung menatap Yu Jin.
“Aku akan berhenti
aku pikir jika aku mencintaimu itu akan berhasil tapi mungkin aku salah. Itu melukai
harga diriku diluar kata-kata dan membuatku marah, aku ingin kau mencintaiku
sebanyak-banyaknya aku rasa itu terlalu berat untukmu, sudah selesai aku
menyerah sekarang” Yu Jin tak menyadari kekecewaan di wajah Young Hoon saat mendengar kata-katanya itu.
Yu Jin bilang ia takkan menempeli Young Hoon lagi, ia lalu tanya apa yang ingin Young Hoon sampaikan.
Yu Jin bilang ia takkan menempeli Young Hoon lagi, ia lalu tanya apa yang ingin Young Hoon sampaikan.
“Tak apa tak ada
yang ingin kukatakan” ungkap Young Hoon. Yu Jin pun keluar dari mobil. Young Hoon menyesali
keputusannya yang sudah terlambat sekarang.
Yu Jin melihat seorang pria tengah berdiri di depan rumahnya, Jun Ha itu pun berbalik hingga keduanya sama-sama kaget tak menyangka
kembali bertemu.
“Kalian sudah
bertemu” ucap Dokter Jung yang keluar bersama ketua Min. Dokter Jung mengenalkan
anaknya dan ketua Min memperkenalkan Jun Ha.
Keduanya kembali kaget. Jun ha lalu tersenyum, ia pun mengulurkan tangan berpura-pura baru berkenalan dengan Yu Jin
“Ini ketiga kalinya” ucap Jun Ha bersamaan dengan tibanya Young Hoon saat itu yang tentunya juga tak kalah kaget.
Keduanya kembali kaget. Jun ha lalu tersenyum, ia pun mengulurkan tangan berpura-pura baru berkenalan dengan Yu Jin
“Ini ketiga kalinya” ucap Jun Ha bersamaan dengan tibanya Young Hoon saat itu yang tentunya juga tak kalah kaget.