DIILARANG COPASS!!
Mumpung
lagi rajin kali ni sy lgsung buat 2 episode, have fun to read.... ^___^
Kaichou
Wo Maid Sama Eps 1
Misa
Chan adalah seorang Pelayan.
Cerita
diawali dengan seorang gadis bernama Ayuzawa Misaki yang memarahi beberapa
siswa yang tidak mematuhi peraturan.
“Shirokawa
jangan warnai rambutmu, dan lepaskan antingmu! Sarashina kanicng bajumu hingga
kancing kedua, kencangkan ikat pinggangmu di pinggang! Kurosaki pakai sepatumu
sesuai aturan! Kalian harus mencontoh ini” ucap Misaki memarahi trio baka sambil menarik seorang
siswa sebagai contoh.
Misaki lalu menutup gerbang dan tak memperbolehkan
ketiganya masuk sebelum memperbaiki penampilannya.
Misaki
kembali ke kantornya, sebagai ketua OSIS ia kesal karena banyaknya siswa yang
menyebalkan di sekolah itu. ia lalu memanggil
Yukimura dan bertanya apa ia sudah menyelesaikan buku panduan siswa.
Yukimura melapor dengan takut-takut, ia tanya apa itu penting untuk dibuat.
Misaki langsung naik pitam dan memukul meja hingga membuat yang lain ketakutan,
“Jika tidak diterapkan maka mereka akan malas lagi!” tegasnya.
“Haikk...”
jawab Yukimura ketakutan.
Baru
beberapa tahun di SMA Seika jumlah siswa laki-laki menjadi lebih banyak yaitu
80% dibandingkan siswa perempuan dan Misaki adalah ketua OSIS perempuan pertama
di SMA Seika.
“Selagi
aku menjabat posisi ini takkan kubiarkan laki-laki bertingkah seenaknya!” ujar
Misaki dengan semangat.
Misaki
mengeluhkan banyak hal-hal menjijikkan saat pertama kali ia menginjak SMA
Seika, bau baju-baju kotor yang berserakan di loker, majalah dewasa, kaus kaki
kotor dan murid pria yang suka berjalan tak memakai baju. Sementara murid
perempuan yang jumlahnya hanya sedikit di sekolah itu tak bisa melakukan
apa-apa. Untuk itulah Misaki bertekad untuk mengubah situasi dengan terus
bekerja keras termasuk belajar , berlatih karate dan mencari simpati guru
hingga akhirnya ia berhasil mendapat posisinya sekarang ini.
Misaki
tengah berjalan dan tak sengaja mendapati trio baka
tengah memaksa seorang siswi untuk melakukan tugas bersih-bersih yang
harusnya menjadi tugas mereka. Misaki langsung menyerbu ia memperingatkan mereka
akan mendapat hukuman membersihkan kamar mandi selama seminggu jika
meninggalkan tugasnya. Siswa wanita tadi langsung berterima kasih dan lari
pergi.
Ketiga
siswa itu kembali kesal pada Misaki. “Bukankah aku sudah memperingatkanmu trio
bodoh”
“Siapa
yang kau panggil trio bodoh!”ucap Shiroyan
“orang
bodoh sepertimu tak pantas dipanggil namanya, sudah kubilangkankan rapikan
penampilanmu! Lepaskan antingmu!” perintah Misaki
“Ya..ya..aku
akan melepasnya nanti” ucap Shiroyan dengan malas, Misaki memerintahkannya
sekarang, Shirokawa marah dan hendak menyerang Misaki namun Misaki langsung
melawan dan menarik anting Shirokawa. Ikkun dan Kurotatsu langsung menjerit ngeri melihatnya, ketiganya lalu berlari terbirit-birit. “Hey..tunggu
kau harus membersihkan kamar mandi” teriak Misaki, namun ia tiba-tiba mendengar tangisan, “Ada
masalah lain” ucapnya.
Ia
lalu mendapati seorang siswi tengah menangis karena cintanya ditolak, Misaki tanya apa yang terjadi.
“Bukan
apa-apa, hanya sebuah penolakan” ucap siswa yang bernama Usui Takumi tanpa
ekspresi.
“kau
lagi Usui Takumi?!”
Siswa
wanita tadi berlari sambil menangis, Misaki memberi peringatan pada Usui untuk
memakai kata-kata yang lebih halus agar tak membuat siswa wanita menangis lagi.
“Berapa
kali dia sudah mengatakan hal itu” ujar Takumi datar
“Aku
heran mengapa ketua OSIS begitu benci laki-laki, Usui san tidakkah kau ingin
mengetahuinya" Ucap siswa pria tiba-tiba muncul.
“Lakukan
saja sendiri, aku tak tertarik”
Sambil
menunggu lampu merah Misaki bersungut-sungut membenci pria yang membuat wanita
menangis. Misaki membuka pagar rumahnya dan kedua pagar itu langsung berjatuhan
saat disentuh. “Akan perlu uang untuk memperbaikinya” ujar Misaki.
“Tadaima..”
baru beberapa langkah Misaki masuk kakinya langsung tersandung lantai kayu yang
rusak yang ditutupi koran. Adik Misaki menyambutnya pulang, ia bilang ia tadi
juga tersandung tampaknya kayunya sudah tua.
“jadi
kau sengaja menutupinya dengan koran? ” tuduh Misaki
“Apa
kau sengaja menginjaknya?” balas Suzuna
“Aku
tidak sengaja!” teriak Misaki, adik nya langsung mundur masuk perlahan.
“Apa
kau terluka, Suzuna?’ si adik mengintip dan langsung menutup pintu kamarnya.
“Sepertinya kau baik-baik saja” ucap Misaki.
Misaki
mendatangi ibunya yang tengah mewarnai boneka tanah liat, ia mengingatkan
bukankah hari ini ibunya ada shift malam
di rumah sakit jadi jangan bekerja terlalu keras. Ibu berkata baik-baik saja,
ia memang melakukan banyak pekerjaan karena tak mau hanya merepotkan Misaki.
“jika
saja ayah tak menghilang dan meninggalkan banyak hutang” ucap Suzuna tiba-tiba
muncul
“itu
bukan masalah” bantah Misaki
Suzuna
lalu bilang ada telfon dari manager tempat Misaki bekerja yang minta Misaki
bekerja menggantikan salah satu pegawai yang tak masuk. Misaki langsung
buru-buru pergi dan berteriak hampir terkena perangkap lagi. Suzuna menitipkan
surat undian untuk ditaruh di kotak surat, Misaki mengambilnya dan langsung
ngacir pergi. “Kami miskin tapi sepertinya kakak memerlukan Hp” pikir Suzuna.
Di
tempat kerjanya yaitu sebuah kafe misaki terlihat lebih feminim dengan baju
maidnya. Ia bersama Honoka dan Satsuki berdiri menyambut tamu dengan ramah. Satsuki yang tak lain adalah manajer mereka minta maaf karena memanggilnya tiba-tiba.
Misaki tak masalah. seseorang memanggil Misaki memesan Moe Moe Omelet
nasi. Misaki menjawabnya dengan ramah.
Misaki
membuang sampah, ia mengeluhkan betapa sibuknya dirinya sekolah dan bekerja
sambil terus merasa cemas takut jika ada teman sekolahnya mengetahui
pekerjaannya. Baru selesai bicara tiba-tiba sosok Usui Takumi sudah berdiri
didepannya.
“wow...sungguh
mengejutkan, bukankah ini ketua?” ucap Usui sambil berlalu pergi
Misaki
langsung pucat dan meneriakkan nama Takumi. Misaki langsung uring-uringan, ia
takut kalau berita ini tersebar di sekolah dan menghancurkan reputasinya. Honoka masuk dan menjerit melihat benda aneh dilantai, ia langsung berteriak
memanggil manager.
“Apa
yang terjadi? ohh Misa Chan apa kau baik-baik saja?” ucap Satsuki, ternyata
bentuk aneh itu adalah Misaki.
Misaki
lalu disuruh pulang duluan untuk beristirahat, “tidak aku baik-baik saja” tolaknya.
Ketika
pulang Misaki dikejutkan dengan Usui yang ternyata terus menungguinya di luar
untuk memastikan apa benar yang berpakaian seperti pelayan tadi adalah Misaki.
Misaki lalu buru-buru menarik Usui pergi menjauh saat temannya akan keluar.
Misaki
lalu menjelaskan alasannya bekerja pada Usui adalah karena alasan keluarga.
Usui mengerti mengapa Misaki bekerja di kota sebelah sebagai pelayan iya tanya
apa Misaki tak bisa mencari pekerjaan yang dekat dengan rumahnya saja.
“Aku
tak punya banyak tenaga, menjadi ketua dewan aku tak bisa membiarkan nilaiku
turun sulit menjaga keduanya”.
Usui
merasa itu pasti berat. “Oh jadi itulah alasan kau masuk Seika yang penuh
dengan laki-laki padahal yang membencinya apakah karena uang sekolah yang
murah?”
“Aku
tak bisa menebak jalan pikiran laki-laki” ucap Misaki. Usui merasa bersimpati
akan hal itu.
Malamnya
Misaki tekun belajar, ia tak mau
menyerah dan membiarkan kepercayaannya selama ini rusak. Misaki lalu teringat
ketika Usui mengetahui rahasianya, namun ia bertekad untuk menghadapinya dan
tidak menyerah.
3
hari setelah kejadian tersebut Misaki tampak waspada jika sampai rahasianya
ternyata terbongkar juga, ia langsung sensitif saat mendengar siswa dari dalam
kelas membicarakan soal Maid dan langsung mengintip. Ternyata dua siswa itu
sedang membicarakan kakeknya yang ingin membuat foto dengan anak sekolah wanita
(made) Misaki menghela nafas lega dan hendak pergi namun siswa yang satu lagi
mengucapkan kata Maid dan membuat Misaki antusias untuk mendengar lagi hingga
membuat keduanya ketakutan.
Misaki ikutan ngedumel karena ia selalu bersikap
berlebihan setiap mendengar kata Maid ia juga bingung kenapa yang lain belum
mengetahui pekerjaannya.
Ia
berpikir apa mungkin Usui ingin menjadikan itu ancaman atau benar ia merasa
kasihan, “Menyebalkan tapi aku tetap melakukan yang terbaik” pikir Misaki.
Sakura
dan Shizuko lalu datang mereka ingin meminta tolong pada Misaki. Keduanya
menunjukkan karung pasir milik klub tinju yang menghalangi tangga,
karena itu Shizuko dan Sakura tak bisa naik ke klub bunga mereka di atas.
Misaki akan membicarakan hal ini dengan ketua klub tinju, Usui tak sengaja
lewat dan mendengar hal tersebut.
Misaki meminta Shizuko dan Sakura mundur ia
lalu dengan mudahnya mengangkat dan membanting karung pasir tersebut tepat di
depan pintu klub Tinju. Para anggota klub keluar dan Misaki langsung saja menunjukkan
taringnya dan menyuruh mereka menyimpannya dengan benar. Hal itu sukses membuat
anggota klub ketakutan.
Sakura berterima kasih dan memeluk Misaki bahagia
sementara Shizuko mengambil satu bunga dari buket bunganya dan memberikannya
pada Misaki.
Misaki mengambil bunga itu dan berterima kasih dengan senyum
manisnya. Sakura menyadari kehadiran Usui yang sedang melihat mereka. Misaki
dengan ketus tanya sedang apa dia disitu. Usui seperti mengejek senyuman dari Misaki.
Sakura senang karena melihat Usui terlihat cool. “Aku dengan dia
latihan Shorinji Kempo sewaktu SMP dan orang bilang dia sangat kuat, selain itu
nilainya disekolah juga sangat bagus , sempurna dalam segala hal ia adalah
cahaya bagi sekolah kita berbeda dengan laki-laki lain”
“tapi
aku dengar ia sulit tertarik pada wanita karena terlalu populer ” tambahnya
“Tapi
masih banyak wanita yang menyatakan cintanya” ucap Shizuko
“Apa
dia sepopuler itu? aku tak mengerti apa yang dipikirkan wanita ini pikirkan”
Misaki lalu berpikir jika mungkin Usui tak peduli dengan Maid karena ia tak
tertarik.
Namun
Misaki kembali dikejutkan dengan kedatangan Usui di kafe Maid nya. Misaki tanya
kenapa Usui justru datang kesana sebagai pembeli. Misaki benar-benar pucat
sementara teman-temannya justru mengagumi sosok Usui. Usui menyapa Misaki,
“Apa ia bermaksud
mempermainkanku? Apa ini pernyataan perang? Pasti begitu?” pikir Misaki.
Misaki
pun meladeni tantangan ini dengan berpura-pura santai dan melayani Usui seperti
tamu lainnya dengan ramah. Usui terdiam lama memandangi Misaki dan terbatuk menahan tawa sementara Misaki merasa
ini sungguh menyebalkan.
Misaki
lalu menyuguhkan secangkir kopi pada Usui, Usui terus menatap kemana perginya
Misaki. Satsuki tanya apa dia pacarnya Misaki karena Usui terus menatap
Misaki. Misaki langsung bilang tidak.
Di
sekolah Misaki merasa tertekan dengan hal ini, ia merasa usui terus menyiksa
mentalnya, usui selalu duduk disana memandanginya selama beberapa jam setelah
hanya memesan secangkir kopi. Hingga membuat Misaki merasa lelah.
Usui
lalu bertanya pada Takezawa yang dulu pernah satu sekolah saat SMP dengan
Misaki apa Misaki selalu seperti itu.
“Mungkin tidak selalu aku rasa dia mulai bersikap seperti itu sejak
kelas 2 SMP, kudengar ada masalah
dirumahnya dan sejak saat itu, tunggu sejak kapan kau membicarakan wanita? Dan
lagi membicarakan ketua” ucap temannya bingung.
Usui
kembali mendatangi kafe Misaki teman-teman Misaki kembali mengintip dan merasa
bahwa tamu mulai menyadari kehadiran usui yang selalu menatap Misaki. Satsuki
Misaki bilang Usui pasti tertarik padanya, “Matanya terlihat begitu kahwatir
begitu penuh cinta”
Misaki berpikir apa benar itu khawatir, ketika ia menatap
usui yang akan makan eskrim tiba-tiba jantungnya berdegup dan ia terpesona
hingga wajahnya memerah.
Namun
esoknya Misaki justru menyimpulkan jika tindakan Usui itu adalah karena ingin
memoermainkannya saja. Sakura memanggil Misaki memberitahu ia berada di posisi
kedua untuk ujian kemarin. Misaki kaget saat tau posisi pertama adalah Usui.
Misaki berbalik tanpa mengatakan apapun. Shizuko merasa Misaki pasti kecewa. “Dia
pasti sedang mempermainkanku karena aku tidak ada waktu senggang, jangan
memandang rendah aku” batin Misaki
Misaki
masuk ke kelas dan mendapati anak laki-laki tengah asik membaca majalah dewasa,
ketiganya kaget melihat Misaki dan langsung menutupnya. Namun Misaki sudah
mengetahuinya dan langsung merebutnya. Ketiga siswa itu marah bagaimana bisa
siswa perempuan diijinkan punya majalah itu sedangkan mereka tidak.
Mereka
marah karena merasa Misaki tak bersikap adil, “Baiklah aku akan meninjau kasus ini
setelah mengecek isi majalah, hingga hal itu pantas untuk dilarang sekolah
biarkan aku tahu nama majalah yang kau baca baik wanita maupun pria. Teman
Misaki merasa dia pasti akan sibuk jika begitu. Misaki merasa ini adalah
kewajibannya sebagai presiden.
Dan jadilah Misaki mendapat tambahan pekerjaan
untuk memeriksa data tersebut, seorang anggotanya dengan takut-takut melaporkan
bahwa jurnal bulan lalu ada yang salah, Misaki langsung berubah marah karena ia
sudah memperingatkan anggotanya itu untuk teliti. Ia akhirnya terpaksa mengurus
semuanya sendirian dan mengeluhkan kesibukannya itu, Misaki juga terlihat
kurang sehat.
Usui datang, ia tanya apa Misaki itu hobi sibuk? Menurutnya
Misaki harus sedikit beristirahat, Misaki tak bisa mendengarkan Usui lagi
karena ia mulai limbung, hampir saja ia terjatuh jika Usui tak menahannya. Hal
itu membuat pipi Misaki bersemu merah, ia langsung menangkis tangan usui
jauh-jauh, “minggir, aku tak perlu dikasihani olehmu”
“Ah
begitu ya” ucap Usui santai dan berlalu meninggalkan Misaki.
Dengan kondisi
seperti itu Misaki tetap memaksakan diri untuk bekerja sambil mengingat
pekerjaan yang belum ia bereskan, Misaki teringat ucapan Usui yang menyuruhnya
beristirahat, ia jadi berpikir apa ia terlalu memaksakan diri, namun Misaki
menyangkal hal itu.
Trio baka tak sengaja lewat dan melihat Misaki dalam pakaian Maidnya. Mereka langsung mengenali Misaki dan
mengolok-oloknya. serta berniat mengambil foto Misaki, Misaki mengatai mereka
menyebalkan dan hendak pergi Shiroyan lalu menarik lengan Misaki
“Kau
menyiksa siswa disekolah dan ternyata kau adalah seorang maid” Misaki berontak
minta dilepaskan, “Kalau begitu kami minta pelayanan Khusus” ucap ikkun dan Kurotatsu hendak memfoto mereka.
Misaki tak bisa melawan mereka dengan tubuh
lemahnya, sebelum Shiroyan menyentuh bahu Misaki Usui datang menyelamatkannya.
Misaki kaget karena Usui tiba-tiba merangkulnya dan memeriksa keningnya. Usui
tanya apa Misaki baik-baik saja, Misaki hanya mengangguk dengan wajah wajah merah. Misaki lalu dengan tulus meminta maaf pada Usui, usui menyuruh Misaki
beristirahat saja.
Begitu bangun Misaki sudah ada di kamarnya, ibunya kaget
saat manajer menelfonnya dan menyuruh Misaki beristirahat hari ini sambil
menyerahkan sebuah syal, Misaki menatap syal milik Usui sambil tersenyum karena
berkat usui ia bisa istirahat satu hari.
Misaki lalu menemui Usui di atap, usui
bilang tiga sekawan itu tak memberitahu siapapun jika Misaki adalah maid. “oh
ya padahal aku sudah berisap-siap, apa yang kau lakukan pada mereka?’
“tidak
ada” ucap usui “Aku hanya meminta agar
mereka tidak menyebarkannya dan menjadikannya rahasia saja”
“jadi
kau mempermainkanku dengan itu?” ucap Misaki
“Maksudku
kau akan marah kalau aku bilang benar-benar khawatir kan?” Usui merasa secara
pribadi ia tak keberatan jika sekolah mengetahui hal itu karena memiliki kerja
paruh waktu juga tidak dilarang,
“Walau kau berpakaian seperti Maid tapi
kenyataannya kau itu kuat dan tak pernah ragu untuk melakukan yang kau anggap
benar, kurasa kau seharusnya bangga akan hal itu” Misaki mengatakan jika
kemarin ia terus berpikir mengapa usui sangat menyebalkan. Usui protes bukankah
ia baru saja mengatakan hal yang baik, “mungkin seperti kau ada didepanku dan
berlari jauh ke depan dan kemudian kau mulai berjalan mundur didepanku dan
mengatakan banyak hal, aku terlalu peka hingga membuatku benar-benar marah”
namun kali ini Misaki benar-benar berterima kasih karena sudah
menyelamatkannya, ia berjanji akan segera menyusul usui dan nanti dialah yang
balik akan mengkhawatirkannya.
Misaki
memberikan selendang milik Usui dan berterima kasih untuk segalanya, ia benci
berhutang tapi ia tak tahu bagaimana harus memablasnya, ia tanya apa ada sesuatu
yang Usui inginkan. “Kalau begitu”
“Apa
kau menginginkan sesuatu?” tanya Misaki cemas
“Aku
ingin kau jadi Maid pribadiku satu hari” Misaki tercengang tak percaya
End
Kaichou Wo
Maid Sama Eps 2
Bahkan di
festival Sekolahpun menjadi Maid (pelayan)
Para murid
lelaki tampaknya tengah resah di depan sebuah ruangan yang terkunci rapat, di
dalam terdengar suara minta tolong dari teman mereka. Mereka lalu melihat Usui
dan menceritakan kekejaman Misaki yang mengurung rekannya untuk menyuruhnya
menyesali perbuatannya.
Anak yang
dikurung tersebut ternyata sebelumnya melakukan hal konyol dengan membuat
gambar wajah di perutnya dan mempertontonkannya di hadapan siswa perempuan yang
langsung berteriak ketakutan. Hal tersebut kepergok oleh Misaki.
Anak beralasan
tengah latihan untuk festival sekolah sambil tetap melakukan aksinya tersebut,
Misaki pun murka dan segera melemparkan siswa tersebut ke dalam ruangan dan
menguncinya sekaligus menyuruhnya merenungkan kesalahannya.
Usui yang mendengar
cerita tersebut justru menyuruh untuk merenungkannya saja kalau begitu. Mereka
tak percaya akan jawaban itu dan bingung harus bagaimana, akhirnya mereka
berencana untuk menyerang Misaki bersama-sama untuk mendapatkan kuncinya. Usui
tak jadi meninggalkan mereka dan membantu menendang pintu tersebut hingga
rubuh. Semuanya langsung terharu menatap Usui yang sangat keren, usui
memperingatkan mereka untuk memperbaiki pintunya.
Misaki memperkenalkan
tema baru festival sekolah Seika yaitu
“Kehidupan Baru SMA Seika (Kebangkitan)” hal ini bertujuan untuk menunjukkan
kehidupan baru SMA Seika dengan image yang lebih baik dari sebelumnya sehingga
pandangan akan kotor dan berandal akan terhapuskan. Tujuannya agar makin banyak
siswa wanita yang mau masuk ke SMA tersebut.
Yukimura merasa tema tersebut terlalu berlebihan.
“Bukannya
tidak baik jika berbohong” ungkap teman yang satu lagi.
Misaki
memukul-mukul gambar menegaskan menjadi bohong atau tidak itu bergantung pada
mereka dan mengajak semuanya saling bekerja sama.
Beberapa siswa
masuk termasuk yang di kurung tadi, Misaki yakin jika mereka belum menyiapkan
proposalnya. Murid yang dikurung tadi bilang ia akan berhenti melakukan tari
perut.
“Kami sulit
sekali untuk menentukannya jadi kami mau melakukan rencana yang semula, semua
sudah menyetujuinya” ucap siswa lain sambil menyerahkan petisi yang sudah
ditanda tangani.
"Melakukan
game gunting, batu , kertas striptis” tentu saja hal itu langsung di tolak.
Mereka marah karena hal itu selalu ada setiap tahunnya di SMA Seika, seseorang
bilang bahwa itu sukses tahun lalu. “Itu hanya bagi kalian” ucap Misaki. Apapun
yang dikatakan mereka Misaki tetap menetapkan bahwa tema kali ini adalah
Kehidupan Baru SMA Seika.
“Kalau begitu
bagiamana dengan pemotretan wanita sebagai modelnya?”
“Ditolak”
“Dansa
laki-laki dan wanita?”
“Ditolak”
“Pertandingan
sumo antar wanita”
Misaki pun
memuncak amarahnya dan mengingatkan mereka hanya anak kelas 2-2 yang belum
memutuskan acara, mereka beralasan karena Misaki selalu menolak ide mereka.
Dengan ketakutan mereka pun meminta bantuan Usui yang entah sejak kapan sudah
duduk di belakang sana.
“Apa?” tanya
Usui yang sudah berada di depan Misaki.
“Seperti yang
kukatakan bilang kepadanya agar membiarkan kita melakukan permainan
gunting,batu,kertas striptis”
Usui pun hanya
mengulangi kata-kata tersebut tanpa ekspresi. Misaki semua terdiam lalu salah
seorang menyuruh usui untuk memakai ekspresi sedikit, “Karena aku tidak begitu
ingin melakukannya” ucap usui yang langsung membuat mereka histeris ketakutan.
Namun usui
minta Misaki untuk mengikuti permintaan yang lain 1 kali saja. Misaki jadi
terlihat bingung.
“Selamat
datang tuan” ucap Misaki menyambut Usui
“Kuping Kucing
Moe”
Misaki menahan
kesalnya, “Jangan pikir kau bisa mengancamku hanya karena kau tahu rahasiaku”
runtuk Misaki dalam hati. Usui meminta menu, Misaki tanya kenapa usui tidak
menurutinya untuk tak datang lagi karena khawatir teman yang lain akan tahu
kebenarannya dan menghancurkan reputasinya.
Usui
menyuruhnya tenang karena justru sekarang trio baka jadi suka padanya. Dan
terlihat ketiganya memandangi kuping Misaki yang lucu dengan wajah merona.
Misaki tak
bisa berkata lagi dan berterima kasih Usui mau menjaga rahasianya. Tapi ia
mengingatkan ini tidak ada hubungannya dengan acara festival sekolah.
“Aku hanya
menyimpan rahasia ini untuk diriku sendiri saja”
Misaki
memberikan pesanan buat trio baka yang terus terkagum-kagum memandanginya
daripada makanannya, Misa tanya apa yang ingin mereka tulis diatsanya, rambut
kunging minta Misa untuk menuliskan isi hatinya. Ia lalu memberi tulisan yang
sepertinya menakutkan.
Kepulangan
Misaki di rumah langsung di sambut Suzuna yang menunjukkan hadiah post card
waktu itu, Misaki tanya apa isinya. Suzuna menunjukkan sekantung beras, miso
dan kecap.
“Suzuna
walaupun kita miskin kau kan masih SMP jadi harus meminta hadiah yang lebih
besar” ucap Misaki merasa prihatin melihat sikap adiknya yang seperti orang tua itu.
“Poin dari
post card undiannya terbatas, lagipula mereka hanya perusahaan kecil jadi
kurasa ini sudah dibagi-bagi” jawab Suzuna
Suzuna merasa
pasti berat bagi Misaki bekerja sebagai Maid yang tak disukainya, Misaki
menyanggahnya. “Lalu apa kau suka?”
Misaki bingung menjawab, ia merasa
bayarannya cukup tinggi dan sudah mempertimbangkannya dengan baik, selain itu
orang-orang di kafe juga baik padanya dan membuatnya merasa nyaman, Misaki
berbalik melihat Suzuna dan mendapati adiknya sudah menghilang ke dapur
membawa barang-barang tadi. Misaki kesal ucapannya tak didengarkan.
Kembali
sekolah heboh karena Misaki terus menolak ide aneh siswa laki-laki dari kelas 2-2, Misaki
tanya apa yang diinginkan siswa perempuan, mereka minta kafe. Misaki langsung
menyetujui kafe untuk kelas 2-2 yang lain langsung protes keras dan mengatai
Misaki kejam. Misaki mengamuk karena sudah memperingatkan mereka untuk membawa
proposal yang benar, semuanya langsung lari ketakutan dari ruangan.
Siswa
perempuan tanya apa tidak apa-apa jika mereka memutuskan sendiri. Misaki rasa
itu lebih baik daripada kelas mereka tak ikut berpartisipasi. Siswa wanita
sebenarnya ingin bekerjasama agar festival sekolah berjalan dengan lancar, Misaki meyakinkan bahwa itu akan terjadi.
Seluruh siswa
pun terlihat sibuk mempersiapkan festival di sekolah mereka. Misaki terkejut
saat melihat salah satu ruangan kelas yang diisi bantal tempat duduk bentuk hati.
“Ini seperti
planetarium lalu para pasangan bergandengan tangan di dalam kegelapan” jelas
siswa laki-laki itu. Misaki langsung memerintahkan untuk membuang itu semua dan
menyuruh membuat planetarium yang wajar.
Misaki lalu melihat kelas 2-2 yang
hanya berisi siswa wanita, ia tanya apa para laki-laki masih belum datang.
Mereka menyerahkan menu untuk kafenya serta desainnya. Misaki memberikan
pendapatnya layaknya seorang ahli,
mereka bahkan kagum dengan dirinya yang tampak berpengalaman.
Misaki tersadar
ia sudah keceplosan dan mengatakan jika adiknya bekerja di kafe. Suzuna
langsung bersin, ia melihat lowongan
pekerjaan di kafe dan merasa itu masih terlalu cepat untuknya.
Siswa laki-laki di kelas 2-2 melakukan aksinya sebagai hantu yang menakut-nakuti para tamu, salah seorang
justru berteriak ketakutan saat Misaki sudah hadir di depannya dan mengingatkan jika ia
sudah bilang tidak boleh ada kostum monster dan hantu karena tahun lalu ada
yang mengambil kesempatan untuk memegang-megang wanita.
“Itu bukan kami” protes
mereka berbarengan.
Seorang siswi
lalu berlari ketakutan karena ditakut-takuti siswa berkostum hantu. Ia
berlindung di balik Misaki sehingga siswa yang tak melihat tadi malah memeluk
Misaki dan merasa sudah berhasil menagkap mangsanya.
Misaki berbalik dengan
wajah menyeramkan dan mengusir mereka semua.
Sakura dan Shizuko tiba-tiba mengagetkan Misaki untuk menunjukkan kostum mereka. Shizuko berniat melakukan
aksinya dengan sungguh-sungguh sebagi hantu. Sakura tanya apa tidak apa-apa
meninggalkan kelas 2-2 karena sepertinya mereka kecewa. Misaki menduga mereka
pasti tengah merencanakan hal bodoh lagi.
Dan benar saja mereka berkumpul di
balik ruangan olah raga dengan wajah licik karena mendapat suatu siasat untuk membuat
Misaki terkejut.
Misaki jadi
kepikiran akan kelas 2-2, iya tak yakin mereka akan menyerah begitu saja.
Satsuki muncul dan menyukai ekspresi wajah Misaki yang ia nilai sebagai sikap
pantang menyerah dan setia pada tuannya. Misaki jadi memikirkan kata menyerang.
Honoka tanya apa Satsuki mengkhayalkan hal yang tak masuk akal lagi. Misaki tak
mengerti maksudnya, Satsuki dengan bersemamgat meminta Misaki untuk jadi
pribadi yang lebih berharga. Honoka menyuruhnya jangan bicara lagi, lalu black
Honoka Muncul, “Pasti berat bagi Misa-chan yang tak menyukai pekerjaan ini”
keduanya terdiam mendapat ucapan tajam Honoka.
Satsuki tau Misaki sulit
menyesuaikan diri disini tapi ia senang karena Misa bekerja disini.
Sastsuki lalu menyatakan kecintaannya pada pekerjaannya ini hingga membuat
Misaki kagum.
Misaki
membuang sampah dan berguman tentu saja banyak yang berpikir jika ia tak
menyukai pekerjaannya ini.
“Siapa?” tanya
Usui yang sudah ada disamping. Misaki mengeluh melihat Usui lagi, ia bilang ia
sedang sibuk. Usui mengajaknya bicara sebentar.
Saat misaki meletakkan sampah
dengan posisi membungkuk Usui malah menaikkan rok Misaki dan mengomentari celana
dalamnya. Misaki lantas marah-marah, usui meminta maaf, Misaki merasa sebal inilah
sebabnya mengapa ia benci laki-laki mereka melakukan tindakan tanpa memikirkan
perasaan wanita.
“Kau terlalu
peka”
“Itu karena
laki-laki sepertimu”
“Jika ketua
memperlakukan laki-laki seperti musuh maka mereka juga akan memperlakukanmu
begitu” ucap Usui dengan wajah serius
Misaki merasa
tak masalah karena ia juga membenci mereka. Usui mengalah namun memgingatkan
jika Misaki terus begitu maka suatu saat ia akan diserang.
Misaki memberi
pengarahan pada anggotanya sebelum festival sekolah dimulai ia meminta mereka
melakukan yang terbaik. Festival akhirnya dibuka dan langsung dipenuhi banyak
orang. Siswa laki-laki merasa beruntung karena dapat melihat banyak wanita.
Misaki melihat keadaan masih aman terkendali.
Sementara itu anggota kelas 2-2
sudah siap dengan aksinya, mereka mengenakan pakaian seperti samurai dan berniat untuk
memberontak. usui tanya dimana kostumnya, mereka
terharu karena Usui akhirnya mau ikut bergabung. Mereka bahkan sibuk mendandani
Usui agar tetap terlihat keren.
Saat seorang
siwa berbicara kurang sopan Misaki menatap tajam kerahnya, siswa tersebut
segera meralat ucapannya dan berbicara dengan manis pada pelanggan.
Misaki lalu
pergi mengecek kelas 2-2 betapa kagetnya ia melihat mereka tetap teguh
menjalankan aksinya dengan pakaian aneh. terlihat 2 orang siswi tertunduk
ketakutan diantara mereka. “Apa-apaan ini!” teriak Misaki.
“Mereka secara
bergerombol tiba-tiba saja masuk dan berteriak-teriak” ucap siswi wanita ketakutan
Usui muncul
dengan pakaian kaptennya dan mengatakan ini adalah kafe cosplay laki-laki. Ia
ikut karena merasa ini menarik. Misaki menjauhkan usui darinya dengan kakinya.
Seorang siswa datang membawa pelanggan, misaki langsung mengusir semua anak kelas 2-2 keluar. diluar mereka protes karena sudah menerapkan konsep kafe
dengan cosplay tapi tetap ditentang. Mereka juga ingin bersenang-senang di
festival.
Misaki tak suka melihat kostum bodoh mereka. Mereka tak mau
mendengarkan Misaki karena Misaki juga tak mau mendengarkan mereka dan pergi
dari acara.
Misaki terdiam, di dalam kafe terlihat siswi wanita kewalahan
melayani pelanggan, ia teringat ucapan usui meminta untuk mengikuti mereka
sekali saja dan peringatan usi kemarin. Misaki menyadari kesalahannya.
Ia
memanggil anggota kelas 2-2 dan menundukkan kepala memohon agar mereka
membantunya mengurus kafe, Misaki sadar ia sudah terlambat dan masuk ke dalam
kafe untuk membantu temannya dan meminta maaf nanti karena itu yang lebih penting sekarang.
Misaki tampak hebat mengendalikan keadaan, siswa 2-2 diam-diam mengintipnya
dari jendela. Usui membuka pintu , Mereka tanya apa Usui mau membantu,
“melakukan perintah ketua kan?” ucap usui.
Seorang pria memanggil misaki misaki
menyahut memanggil tamunya tuan seperti di kafe tempatnya bekerja, ia jadi gugup
karena sudah keceplosan.
Tiba-tiba usui muncul disampingnya hingga membuat
wanita teman pria tadi langsung terpesona, ia melayani mereka dengan bahasa
inggrisnya yang lancar.
Misaki merasa tersentuh, usui mengingtakan jika misaki
adalah maid dan menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Misaki
mengangguk paham.
Siswa 2-2 akhirnya muncul dan mau bergabung. Mereka tampak
bersemangat bekerja sebagai pelayan. Kelas 2-2 pun akhirnya menjadi ramai
dikunjungi. “Ini tidak buruk kan” ucap usui pada misaki.
siswa laki-laki tak
sengaja menubruk misaki, terlihat wajah mereka penuh coretan, mereka ketakutan
dan bilang jika tamu yang melakukannya, tamu tersebut menyangkal hingga mereka
semakin ketakutan akan dimarahi.
Misaki malah tersenyum manis dan meminta
mereka jangan berlebihan. Mereka tak percaya melihat senyum manis misaki dan
jadi terpesona dan trio baka pun muncul dibelakang seakan tak mau melewatkan
moment tersebut.
Misaki lalu
datang menggantikan yukimura dan yang lainnya membagikan brosur, ia menyuruh
mereka untuk ikut melihat festival. Dua orang siswa berniat untuk melihat SMA
Seika , Misaki dengan ramah membagikan brousrnya, wanita tersebut merasa misaki
amat baik dan sekolah itu sepertinya menyenangkan. Misaki teringat pesan
sastsuki bahwa tersenyum dan menyenangkan orang lain itu menyenangkan tapi itu
pun kita harus dalam keadaan senang.
Acara api
unggun digelar, Misaki memilih menyendiri sambil melihat poster festival seika,
usui datang dan tanya apa ia tak ikut acara api unggun. “Aku sedang isttirahat”
“Kalau begitu
aku juga” ucap usui ikutan.
Misaki berdiri
menghampiri usui dan mengucapkan terima kasih atas pertolongannya. “seperti
yang kau katakan sebagai ketua aku harus mendenagrkan anggota, kau buat aku
sadar akan satu hal”
“Kalau begitu
boleh aku beritahu semua orang bahwa kau adalah maid?”
Misaki
mengatainya bodoh karena itu adalah urusan yang berbeda lagipula usui telah
berjanji akan merahasiakannya. Usui menarik misaki merapatkannya ke pohon
sambil memegang dagunya ia berkata ”Karena kau adalah maid pribadiku"
Wajah misaki
langsung merah, “Memangnya kau pikir kau ini siapa” teriak misaki.
“Aku adalah
anggota armada dengan pangkat tertinggi"
“Hentikan sudah cukup”
Misaki bekerja
di kafe, trio baka mengomentari baju dan apron yang dipakainya sungguh cocok,
“Senangnya melihatnya sepanjang hari”
“Kuharap
festival sekolah tahun depan segera tiba” ikkun
“mungkin lain
kali aku akan jadi kepala pelayan”ucap usui
“Aku sudah tidak
peduli” ucap trio baka.