Sinopsis kaichou Wo Maid Sama Eps 3&4
Kaichou Wo Maid Sama Eps 3
Kaichou Wo Maid Sama Eps 3
Warna Apa yang
Sesuai Untuk Misa?
Misaki tampak
begitu memperhatikan Suzune hingga adiknya merasa heran pada kelakuannya itu.
Misaki hanya menyuruh Suzune untuk melanjutkan membacanya. Suzune mengiyakan.
Misaki tanya sejak kapan Suzune tertarik membaca majalah bisnis. “Jangan
khawatir kak majalah bukan kubeli tapi kupinjam, aku juga sudah menyiapkan uang
untuk kartunya” ucap Suzune.
Misaki tanya apa ini salah satu kegiatan klub.
Suzune tanya apa yang Misaki inginkan antara pisau dan ikan salmon. Misaki
terlihat lemas dan bilang ia takkan bisa menggunakan suratnya. Suzune bingung
akan maksud Misaki.
Dan tampaklah
tema baru yang akan diadakan di kafe mereka bukan lagi sebagai Maid tapi
sebagai adik, Misaki merasa sulit untuk berperan seperti itu. Satsuki tak
setuju dengan Misaki, adik merupakan gabungan antara menyenangkan dan menawan,
dengan semangatnya ia menjelaskan bahwa ini adalah event yang menyenangkan dan
meminta Misaki turut serta. Erika menyarankan Misaki untuk mengubah
gaya rambutnya. Honoka mengusulkan untuk mengucir dua rambut Misaki. Dan
memanggil pelanggan dengan sebuta onii-chan atau onee sama.
Mereka
akhirnya berhasil mendandani Misa agar terlihat imut seperti seorang adik
perempuan. Satsuki memikirkan nama yang cocok bagi Misa sama seperti Honoka
yang dipanggil onii-chan.
“A..aniki ya
kan” ucap Misa
Satsuki tanya
apa maksudnya ia kesal karena Misa seharusnya sudah cukup besar untuk memanggil
onii-tan. Honoka lalu mengucapkan kata onii-tan itu dengan berbagai versi yang
imut. Misaki merasa malu untuk melakukannya hingga membuat Honoka kesal,
temannya tahu event ini adalah event kesukaannya Honoka. Dan Honoka pun dengan
wajah berseri-seri menyuruh Misaki yang terlihat ketakutan untuk mencobanya.
Honoka memberi contoh agar Misaki mengikutinya namun dasar Misaki yang tak bisa
bersikap imut apapun yang ditirukannya benar-benar berbanding terbalik dari
Honoka. Misaki menyerah ia tanya apa tak ada hal lain yang bisa ia lakukan, itu
terlalu berat untuknya.
“Apa kau akan
menggunakan alasan itu untuk menghindar dari hal yang kau tak mampu?” ucap
Honoka yang berubah menjadi blackhonoka. “Yang kumaksud adalah aku tidak peduli
kau menggunakan kebodohanmu untuk menarik perhatian tapi bisakah kau sedikit
belajar jika ingin terus bekerja disini?”
“Kepribadian
black Honoka telah muncul! Ini diluar kendaliku” jerit Satsuki histeris
“Apa bisa kau
terima jika seseorang terus memerintahmu? Kemudian kau tidak berani mengambil
keputusan sendiri itu sangat bodoh, bisa kau jangan terus menyusahkan, tidak
berguna” Honoka terus menyudutkan Misaki hingga Misaki keringatan.
Manager
menghampiri Misaki yang hendak pulang dan berpesan agar tak terlalu memikirkan
kejadian tadi dan berusaha untuk event berikutnya, manager menyerahkan selebaran.
Event berikutnya mereka adalah Power ranger Maid, dengan menggebu-gebu ia
bilang sangat ingin menjadi ranger Pink tapi Honoka sepertinya juga begitu, ia
lalu tanya Misaki ingin jadi ranger apa. Misaki tak keberatan dengan warna
apapun.
Tiba-tiba Usui muncul dibelakangnya menanyakan apa ia sudah selesai
bekerja. Manager akhirnya tahu nama Usui ia sekalian menanyakan pendapat Usui
mengenai warna apa yang cocok untuk Misaki sebagai ranger. Usui membaca
selebaran itu, Manager bingung mana yang cocok untuk Misaki dan dengan
entengnya Usui mengusulkan memberi warna transparan saja. Misaki langsung
menyuruhnya diam dan mengatainya hentai. Manager dengan semangatnya menyuruh
mereka memikirkannya saja dulu.
Misaki terus
memikirkan bagaimana untuk menjadi adik yang menyenangkan, ia langsung tanggap
ketika mendengar suara siswa laki-laki dari balik ruangan yang ternyata tengah
membaca majalah dewasa.
Trio baka
kembali memikirkan cara bagaimana untuk mendekatkan diri dengan Misaki, salah
satunya berencana memberikan surat cinta pada Misaki melalui catatan, Shiroyan menganggap itu percuma karena Misaki takkan mau menerima yang ia tulis dan
tulisan tangan ikkun pasti akan dengan mudah dikenali anak-anak lainnya. Tapi
ikkun tetap ngotot ingin mencoba ia menunjukkan gambar contohnya.
Kurotatsu dan Shiroyan tercengang melihat gambar ikkun yang sangat bagus yang tak disangka-sangka. Ikkun dengan malu-malu mengakui jika sebenarnya ia amat suka menggambar, keduanya benar-benar tak bisa berkata-kata.
Kurotatsu dan Shiroyan tercengang melihat gambar ikkun yang sangat bagus yang tak disangka-sangka. Ikkun dengan malu-malu mengakui jika sebenarnya ia amat suka menggambar, keduanya benar-benar tak bisa berkata-kata.
Tiba-tiba dari samping
Usui menarik gambar tersebut, ia memaafkan Ikkun karena bisa menggambar dengan
baik. Ikkun syok tak mengerti ia dimaafkan untuk apa.
Usui tanya warna apa yang
cocok untuk hiasan bunga yang ada di kepala gambar Misaki itu. ketiganya
memandang bingung. Usui menanyakan warna apa yang sesuai untuk Misaki agar ia
terlihat cantik dan warna apa yang dapat mewakilinya, Usui langsung menghitung
mundur dari 10.
Shiroyan langsung menyebut warna merah karena merah
melambangkan penuh semangat, kekuatan dan keberanian cocok untuk rambut hitam
Misaki. Ikkun langsung bilang warna ungu karena ungu adalah warna yang anggun
melambangkan kedewasaan.
Kurotatsu bilang hitam sambil membayangkan Misaki
memakai pakaian seksi warna hitam, menurutnya itu adalah warna yang tak
terkalahkan dan mereka pun langsung semangat membicarakan hal itu sementara
Usui terlihat berpikir sambil memandangi awan.
Teman Misaki
menemukan sebuah majalah di meja misaki yang membahas tentang adik. Teman yang
satunya memperingatkan jika itu adalah majalah yang disita oleh Misaki.
Temannya merasa foto di majalah itu sangat mirip dengan adik Yukimura. Yukimura
yang tengah tekun membaca langsung terkejut. Misaki mendengar mereka dari balik
pintu.
“Tapi aku tak
tertarik dengan siswa 2-D menurutku mereka semua sama saja” ucap teman yang
kacamata.
“Benarkah?
Boleh aku jalan dengannya, lagipula aku kelas 3-D” ucap yang tak pakai jaket.
Mereka lalu
tanya tentang adik Yukimura. Misaki merasa itu sudah cukup dan segera membuka
pintu. Dua temannya langsung berpura-pura sibuk dan meninggalkan Yukimura sendiri.
Misaki memanggil Yukimura yang langsung ketakutan. Misaki hendak menanyakan
tentang adik Yukimura namun karena malu ia jadi berbelit-belit dan begitu
bertanya apa ia sering bicara dengan adiknya Misaki berubah jadi begitu serius
hingga membuat Yukimura menangis ketakutan dan segera lari dari sana dengan
pura-pura ingin cuci muka.
Misaki lalu
diam-diam mencoba membuka majalah tersebut ketika ia dikejutkan oleh Usui yang
memanggilnya. Misaki berdalih hanya memeriksa majalah itu saja. Ia lega karena
itu adalah Usui dan bukan anggotanya.
Usui masuk dan tanya apa yang
dilakukannya, Misaki bilang tidak ada namun Usui bisa melihat jelas sampul
majalah tersebut.
Misaki lalu bertanya tentang adik pada Sakura dan Shizuko.
Shizuko bilang ia ada, “bukankah pernah kukatakan aku punya kakak laki-laki dan
adik perempuan” Sakura memberitahu bahwa semua kaka adik Shizuko memakai
kacamata yang sama. Shizuko berdalih itu hanya mirip. Sakura bilang wajah
mereka juga sama, kalau yang itu Shizuko membenarkan tapi tetap kacamatanya
tidak sama.
”Kau punya kakak
laki-laki ya?” ujar Misaki. Shizuko tanya ada apa sebenarnya. Misaki bilang ia tak tahu bagaimana rasanya punya kakak laki-laki. Ia tanya apa Shizuko dan
kakaknya harmonis. “Kami tak begitu akrab tapi juga tak musuhan”
“karena semua
berwajah seperti ini” sambar Sakura langsung, Shizuko kesal dan tanya apa mau
Sakura. Misaki lalu tanya bagaimana dengan Sakura.
Sakura bilang ia dan kakaknya
amat dekat, mereka sering berbelanja bersama. Misaki sadar Shizuko dan sakura
adalah seorang adik , ia merasa ini tak mudah dan mungkin manager mereka ingin
menciptakan susana yang dapat dirasakan keluarga. Misaki melihat keduanya
berbunga-bunga. Sakura tanya kenapa Misaki melihat mereka seperti itu. “Tidak
aku hanya berpikir betapa manisnya kalian” Shizuko dan Sakura langsung terkejut
karena terpesona mendengar kata-kata
Misaki yang tak biasa.
Trio baka
kembali berkunjung ke kafe, Shizuoka tanya apa Ikun yakin akan menggambarnya,
Ikkun mengiyakan, ia bahkan sudah membawa 24 crayon. Ketiganya lalu berebut
ingin memberikan warna yang sesuai pada gambar itu. Misaki merasa kesal kepada
ketiganya, ia membawakan pesanan mereka dengan menahan rasa marah dan
menuliskan kata “menyebalkan” dia atas nasi omelet tersebut. Ketiganya langsung
hening dan lemas membaca tulisan tersebut.
Misaki dengan
tekun membaca buku mengenai adik, ketiga teman kerjanya bahkan mengagumi
semangatnya. Setiap waktu istirahat Misaki selalu membaca buku, ia juga dengan
cepat mengingat dan mulai terbiasa dengan pekerjaan ini.
Honoka malah
berkomentar negatif dengan senyum manisnya, dari awal ia sudah tak menyukai
Misaki, “Aku tidak tahu masalah yang terjadi dalam keluarganya, sungguh
mengesalkan karena ia diperlakukan dengan baik, tapi ia dapat mengangkat benda
yang berat dan yang terpenting jika ada pelanggan yang tidak menyenangkan, para
pelanggan menurutinya, kurasa itulah kelebihannya”
Menurut Honoka
kelebihan Misaki adalah bisa mengamankan mereka dari pelanggan nakal. Temannya
merasa ngeri mendengar ucapan Honoka.
Misaki merasa
terganggu karena Usui terus memperhatikannya yang sedang membaca, ia tanya apa
yang Usui lihat. Usui sedang memikirkan warna apa yang cocok untuk Misaki.
“Sudah kubilang terserah saja, selain transparan” ucap Misaki cuek.
“Kepalamu
sekarang pasti sedang dipenuhi dengan onii-tan bukan?” Misaki menyuruhnya diam.
Usui lalu tanya bukankah misaki punya seorang adik harusnya mudah bagi Misaki
untuk menirunya.
“Aku tak
memanggilnya onii-tan, lagipula aku tak pernah mendengarnya mengeluarkan nada
yang manja” ucap Misaki.
Usui
menyarankan untuk bertukar shift saja jika Misaki memang tak bisa tak perlu
dipaksakan.
Misaki teringat ucapan pedas Honoka. “Aku takkan sembarangan
mengucapkan “mustahil” atau “tidak bisa” dengan mudahnya! Selain itu yang
membuat kafe Maid latte berbeda dengan yang lainnya adalah memberikan pelanggan
kenangan yang tidak akan pernah terlupakan, denga kata lain jik aberada disana
aku akan dapat merasakan suasana yang menyenangkan” ucap Misaki yang menyadari
bahwa kafe Maid berusaha untuk menciptakan hal itu karena itulah ia akan terus
berusaha.
“itu bukan
alasan bahwa kau akan terus memaksakan diri” ucap usui, Misaki dengan kesal
tanya apa maksudnya. Usui menyarankan Misaki untuk jadi diri sendiri.
“Seandainya sekarang ini ketua jadi adikku”
“Jika aku
adikmu?”
Usui
mendekatkan wajahnya pada Misaki, “Akan kufoto wajahmu waktu tidur dan akan
kujadikan album, lalu posisi manalagi yang akan kufoto” Misaki jadi kesal
karena Usui kembali menjadi seorang hentai (mesum)
Akhirnya hari
dimana Misaki harus menjadi adik pun tiba, dan Misaki akhirnya berhasil
melakukannya dengan sangat baik sekali.
Manager merasa
Misaki masih terlihat malu-malu namun justru berkesan natural. Misaki juga
melayani pelanggan dengan sangat baik.
“Sudah
kuperkirakan ia bisa menjadi adik yang manja, Misa-chan seharusnya dapat
menjadi adik yang pintar serius dan rapi tapi kurasa ia tidak menyadarinya.
Misaki
tercengang saat tamu selanjutnya yang disapanya dengan manja adalah Usui.
Usui
masuk begitu saja, Misaki menggeserkannya kursi dan tanya ada apa.
“Seharusnya
aku yang bertanya begitu Misa” Misaki bingung.
“kau tidak
pernah memanggilku onii-tan, mendadak tiba-tiba berubah tidakkah itu aneh, atau
mungkin ada yang kau inginkan dariku?” ucap Usui mencoba mengerjai Misaki. keringat Misaki pun bercucuran berusaha
menahan amarahnya.
“Tidak ada
onii-tan Misa selalu bersikap seperti ini” elak Misaki
“Atau mungkin
kau menyembunyikan kalau mungkin kau buang angin di depanku”
Misaki
langsung berteriak marah. Manager dan Honoka melarangnya marah hanya karena
candaan pelanggan.
Misaki pun berusaha menyangkal dengan manis dan secepatnya mengambilkan air. Namun Usui malah mencurigai air itu dan bilang ia hanya minum air pegunungan. Misaki berusaha menjawab dengan sabar ia lalu tanya Usui mau makan apa dan menyarankan omelet rice. Usui pesan lobster panggang yang dilumuri dengan setengah sendok anggur merah diatasnya.
Misaki pun berusaha menyangkal dengan manis dan secepatnya mengambilkan air. Namun Usui malah mencurigai air itu dan bilang ia hanya minum air pegunungan. Misaki berusaha menjawab dengan sabar ia lalu tanya Usui mau makan apa dan menyarankan omelet rice. Usui pesan lobster panggang yang dilumuri dengan setengah sendok anggur merah diatasnya.
“tolong jangan
katakan hal yang tak masuk akal, Misa sudah bilang jangan merepotkan”
Misa jangan
bersikap seperti itu, berkata tidak bisa ini tidak bisa itu, kau juga bohong
mengatakan tidak buang angin”
Habislah sudah kesabaran Misaki yang langsung
menyemprot Usui dengan amarahnya. Setelah berhasil membuat Misaki kesal Usui pun
pamit. Misaki memanggilnya dengan imut dan mengucapkan silahkan datang lagi
hingga membuat semua tamu terpesona. Teman Misaki menganggap ini adalah jurus
lain Misaki dan memuji penampilannya yang sempurna.
Teman Misaki
tak percaya Misaki bisa melakukan hal itu dengan baik, mereka jadi ingin
melihat sikap Misaki yang lebih manis.
Misaki dan
Usui pulang bersama, Usui tanya apa misaki tak mau berterima kasih padanya
karena telah membuat Misaki sempurna melakukannya.
Misaki tak sependapat
menurutnya hal itu memalukan membuatnya sampai marah dan lupa diri. Usi
menyuruhnya berhenti berpura-pura, tadi itu adalah misaki yang sebenarnya.
Misaki tak setuju, Usui kembali membuat Misaki kesal dengan mengatakan ia lebih
baik bersikap seperti tadi saja.
Esoknya,
seorang gadis kembali menyatakan cintanya pada Usui namun Usui sama sekali tak
fokus mendengarnya ucapan gadis tersebut karena ia sibuk melihat Misaki yang
berada di ruang sebelah tengah marah-marah melihat temannya tak bisa bekerja
dengan benar.
Tangga yang digunakan temannya pun goyang, Misaki menahan tangga tersebut dengan tangannya hingga tak mengenai temannya. Usui tercengang sangking terpesonanya. Gadis tersebut meminta jawaban Usui.
Tangga yang digunakan temannya pun goyang, Misaki menahan tangga tersebut dengan tangannya hingga tak mengenai temannya. Usui tercengang sangking terpesonanya. Gadis tersebut meminta jawaban Usui.
“Aku adalah
orang yang sangat menggemari pakaian Maid melebihi apapun dan yang kulakukan
setiap hari adalah pergi ke maid kafe untuk bersantai, tentu saja aku koleksi
action figure nya, bermain game nya dna menyukai benda yang moe-moe” teman si
gadis menyuruh ia bertahan jangan terkecoh. Wanita tersebut pun mengatakan akan
menjadi apa yang diinginkan Usui. Usui menyuruhnya jangan seperti itu.
Misaki melihat
Usui masih berdiri diluar dan mengingatkan pelajaran akan segera dimulai. Usui
menghampiri Misaki dan menyudutkannya ke kaca dan menyuruh melepaskan bajunya.
Misaki langsung menyerangnya dan mengatainya cabul. Usui memegang erat tangan Misaki yang sakit hingga
membuatnya menyerah
.
.
Usui lalu mengobati Misaki dan tanya apa Misaki berniat
untuk menahannya. Misaki tak merasa itu masalah ia tanya kapan usui tau
kejadiannya dan sepertinya usui selalu datang di saat yang tepat.
“Ketua selalu
ada dimanapun aku berada, mungkin takdir”
“Aku lah yang
selalu terkejut terutama saat bertemu ketua di sekolah seringkali kau memarahi
laki-laki dan melindungi wanita seperti pahlawan wanita di komik-komik”
“maaf saja aku
tidak feminim, memangnya salah jika wanita melindungi wanita”
Usui tak merasa
itu salah ia hanya tak menyangka Misaki juga melindungi pria seperti tadi.
Misaki hanya merasa tak punya pilihan.
“kau menolong
tanpa membedakan laki-lakid an perempuan?”
“Tentu saja,
bahkan jika itu Usui akan aku tolong” Usui tersenyum senang mendengarnya,
Misaki malah merasa Usui tengah mempermainkannya.
Satsuki histeris melihat lengan Msiaki diperban, Misaki minta maaf ini hanya pekerjaan
dari seseorang yang terlalu berlebihan. Yang dibicarakan pun muncul dan protes.
Misaki meninggalkan usui untuk segera bekerja. Satsuki juga mohon diri untuk membantu dan menyuruh usui istirahat. Usui meminta agar Satsuki tak membantu Misaki tanpa diketahui agar Misaki tak merasa terbebani, Satsuki merasa senang akan perhatian usui dan merasa pasti berat untuk Usui.
“Tidak juga aku senang melakukannya, aku tidak berpikir ini sebagai beban”
Satsuki rmengerti tidak semua orang terus mencoba jika terus gagal tapi Misaki terus berusaha hingga membuat mereka khawatir, ia seperti diberi kekuatan untuk selalu bekerja keras.
Usui lalu sudah memutuskan warna apa yang sesuai untuk Misaki, “Dengan sikapnya yang selalu tetap dengan kata-katanya dan warna yang sesuai dengan sifatnya adalah putih” Satsuki bingung tidak memikirkan sampai situ.
Misaki datang dan heran melihat Usui masih disitu. Usui menarik Misaki, “Alasanku memilih warna putih karena aku ingin menggabungkan warna itu denganmu” Misaki tak mengerti.
Usui bilang wajah Misaki memerah, Satsuki semakin semangat dengan kedekatan mereka.
Misaki telah berubah menjadi ksatria putih. Trio baka langsung bersorak keren dan minta Misaki mengalahkan mereka, misaki tentu melakukannya dengan senang hati namun mereka minta tenaganya agak dikurangi sedikit.
Misaki meninggalkan usui untuk segera bekerja. Satsuki juga mohon diri untuk membantu dan menyuruh usui istirahat. Usui meminta agar Satsuki tak membantu Misaki tanpa diketahui agar Misaki tak merasa terbebani, Satsuki merasa senang akan perhatian usui dan merasa pasti berat untuk Usui.
“Tidak juga aku senang melakukannya, aku tidak berpikir ini sebagai beban”
Satsuki rmengerti tidak semua orang terus mencoba jika terus gagal tapi Misaki terus berusaha hingga membuat mereka khawatir, ia seperti diberi kekuatan untuk selalu bekerja keras.
Usui lalu sudah memutuskan warna apa yang sesuai untuk Misaki, “Dengan sikapnya yang selalu tetap dengan kata-katanya dan warna yang sesuai dengan sifatnya adalah putih” Satsuki bingung tidak memikirkan sampai situ.
Misaki datang dan heran melihat Usui masih disitu. Usui menarik Misaki, “Alasanku memilih warna putih karena aku ingin menggabungkan warna itu denganmu” Misaki tak mengerti.
Usui bilang wajah Misaki memerah, Satsuki semakin semangat dengan kedekatan mereka.
Misaki telah berubah menjadi ksatria putih. Trio baka langsung bersorak keren dan minta Misaki mengalahkan mereka, misaki tentu melakukannya dengan senang hati namun mereka minta tenaganya agak dikurangi sedikit.
Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 4
Net Idol Aoi Chan
Satsuki misaki memberitahu misaki bahwa anak dari kakaknya akan datang ke kafe mereka.
Tak lama orang yang dibicarakan itu pun muncul di kafe, Misaki langsung terdiam melihat
anak wanita yang sangat cantik itu. begitu pun dengan para tamu yang langsung
jatuh cinta melihatnya. Salah seorang tamu memberanikan diri bertanya apa ia
Aoi Chan. Yang lain langsung ribut membicarakan Aoi yang merupakan idola net.
“Aku tidak
tahu ternyata banyak orang yang mengenalku, Aoi senang” ucap Aoi dengan
manisnya sampai-sampai semua pengunjung berteriak bahagia dan
mengerumuninya. Tak lama Satsuki
keluar melihat keramaian itu, Aoi langsung menyapa Satsuki
Aoi menyatakan
dirinya ingin bekerja di kafe, satsuki dengan tegas melarangnya mengingat Aoi
itu masih SMP.
“Memangnya
kenapa?”
“Bagaimana
dengan sekolahmu?”
“Aku mengambil
ijin”
Satsuki terkejut, “Karena aku diskors” tambah Aoi dengan manisnya membuat sastsuki tak bisa berkata-kata. Misaki yang sedari tadi mengintip bersama yang lain merasa ini akan menjadi event yang mengejutkan. Satsuki pun sampai jatuh pingsan mendengar alasan Aoi.
Satsuki terkejut, “Karena aku diskors” tambah Aoi dengan manisnya membuat sastsuki tak bisa berkata-kata. Misaki yang sedari tadi mengintip bersama yang lain merasa ini akan menjadi event yang mengejutkan. Satsuki pun sampai jatuh pingsan mendengar alasan Aoi.
Ketiga teman Misaki pun menyempatkan diri memeriksa foto-foto Aoi web dan tampaknya Aoi
memang cukup terkenal. Misaki tanya apa Aoi akan tinggal di rumah Satsuki.
Satsuki bilang ia sudah menelfon kakaknya yang sekarang sedang dalam perjalanan. Sementara Aoi sibuk melihat dirinya di cermin yang sudah mengenakan seragam Maid dan siap bekerja.
Aoi merasa pelanggan jadi bertambah karena kehadirannya, ia merasa bangga karena orang mudah sekali jatuh hati padanya. Aoi berniat memfoto dirinya untuk dipajang di net.
Misaki bergerak mengambil telfonnya dan mengingatkan peraturan dilarang menggunakan telfon di saat bekerja. Aoi memohon hanya sebentar saja namun Misaki mengatakan nanti orang salah sangka mengira tempat itu adalah rental i center.
Aoi menahan kesalnya dan membanggakan penampilannya yang jauh lebih baik dibanding pelayan yang lain. Satsuki menegur namun Aoi merasa yang ia katakan itu benar. Misaki lalu memegang kepala Aoi hingga ucapannya terhenti, Misaki bilang Aoi memang cantik dan memintanya untuk berfoto nanti saja dan dengan ramahnya Misaki menguruh Aoi mulai bekerja.
Satsuki bilang ia sudah menelfon kakaknya yang sekarang sedang dalam perjalanan. Sementara Aoi sibuk melihat dirinya di cermin yang sudah mengenakan seragam Maid dan siap bekerja.
Aoi merasa pelanggan jadi bertambah karena kehadirannya, ia merasa bangga karena orang mudah sekali jatuh hati padanya. Aoi berniat memfoto dirinya untuk dipajang di net.
Misaki bergerak mengambil telfonnya dan mengingatkan peraturan dilarang menggunakan telfon di saat bekerja. Aoi memohon hanya sebentar saja namun Misaki mengatakan nanti orang salah sangka mengira tempat itu adalah rental i center.
Aoi menahan kesalnya dan membanggakan penampilannya yang jauh lebih baik dibanding pelayan yang lain. Satsuki menegur namun Aoi merasa yang ia katakan itu benar. Misaki lalu memegang kepala Aoi hingga ucapannya terhenti, Misaki bilang Aoi memang cantik dan memintanya untuk berfoto nanti saja dan dengan ramahnya Misaki menguruh Aoi mulai bekerja.
Usui pun
datang ke kafe seperti biasa Misaki menyapa tamunya, lalu Aoi keluar membuat
pengunjung lain histeris, Satsuki membawanya menyingkir, mata Aoi tertuju pada
Usui dan langsung terpana. Usui tanya apa itu pendatang baru, Misaki hendak
menjelaskan tapi Aoi keburu menarik Satsuki masuk.
Aoi langsung
tanya siapa yang ia lihat tadi, Aoi merasa tertantang untuk menaklukkan Usui.
Satsuki mengatakan jika Usui sudah punya Misaki. Aoi tanya apa mereka pacaran,
Satsuki merasa tidak begitu.
Erika datang buru-buru mengabarkan jika pegawai dapur bagian malam tidak bisa datang. Sementara satsuki dan erika panik, Aoi malah sibuk membanggakan penampilannya sendiri.
Misaki tanya ada apa, Satsuki pun memberitahu bahwa pegawai masak tak bisa datang dan meminta bantuan Misaki untuk menggantikannya.
Misaki langsung pucat, Usui datang menawarkan bantuan dan membanggakan dirinya yang bisa memasak. Misaki menolak karena Usui orang luar namun Satsuki langsung mempersilahkan Usui masuk bergabung dan ingin memberikan test terlebih dahulu ke Usui.
Ia pun menyuruh Usui memasak omelet rice dan segalanya yang ia bisa. Usui paham dan mulai bekerja, ia melakukan semuanya dengan sangat rapi dan cepat sampai-sampai membuat yang lain takjub tak percaya. Omelet rice yang indah pun jadi semuanya tampak hanyut menikmati rasa masakan Usui, dengan begitu Usui pun dinyatakan lulus.
Erika datang buru-buru mengabarkan jika pegawai dapur bagian malam tidak bisa datang. Sementara satsuki dan erika panik, Aoi malah sibuk membanggakan penampilannya sendiri.
Misaki tanya ada apa, Satsuki pun memberitahu bahwa pegawai masak tak bisa datang dan meminta bantuan Misaki untuk menggantikannya.
Misaki langsung pucat, Usui datang menawarkan bantuan dan membanggakan dirinya yang bisa memasak. Misaki menolak karena Usui orang luar namun Satsuki langsung mempersilahkan Usui masuk bergabung dan ingin memberikan test terlebih dahulu ke Usui.
Ia pun menyuruh Usui memasak omelet rice dan segalanya yang ia bisa. Usui paham dan mulai bekerja, ia melakukan semuanya dengan sangat rapi dan cepat sampai-sampai membuat yang lain takjub tak percaya. Omelet rice yang indah pun jadi semuanya tampak hanyut menikmati rasa masakan Usui, dengan begitu Usui pun dinyatakan lulus.
Aoi chan
langsung mendekati Usui dan bilang ingin mencobanya, Usui dengan santai
menyuruhnya untuk memesan. Aoi terkejut usui tak terpengaruh olehnya. Misaki
memperingatkan Aoi bahwa Usui bukan manusia dan ia berbahaya. “itu kejam Misa
chan! tapi aku suka” jawab Usui. Sambil menyentuh kepala Misaki, Misaki marah
melarang usui menyentuhnya. Aoi melihat mereka dengan tatapan tajam.
Esoknya, Trio
baka lesu karena tidak melihat Misaki dan hendak pulang, namun begitu melihat
Aoi Chan Ikkun langsung histeris karena mengenalinya. Aoi Chan mengedipkan
matanya pada ketiganya yang langsung membuat trio baka pingsan karena bahagia. Aoi
Chan merasa semua orang dengan mudah terpesona dengannya namun ia bingung
mengapa Usui tidak.
Usui pun datang. Aoi menarik tangannya dan tanya apa hari
ini ia akan bekerja. Usui bilang tidak, Aoi bahagia dan menawarkan untuk duduk
bersama. Usui dengan datar menolaknya membuat pengunjung yang lain terkejut tak
percaya. Aoi semakin merasa tertantang untuk menaklukkan Usui.
Usui duduk di
lantai atas, Aoi chan yang kesal masuk ke ruangan dan kaget melihat Misaki
dengan mudah mengangkat barang yang berat. Misaki mengatakan Satsuki baru
keluar dan akan segera kembali, Aoi mengatainya banyak bicara.
“Kau benci
aku?” tanya Misaki
“ oh ternyata
kau sudah mengetahuinya” ucap Aoi berusaha membuat Misaki kesal, Misaki memilih
untuk mengabaikannya saja.
Aoi menyusul Misaki hendak bertanya sesuatu namun ia
kaget saat melihat Misaki tengah mengganti bajunya.
“Kau ganti
baju” ucap Aoi menunduk seperti malu-malu. Misaki mengiyakan, ia lalu keluar
bersiap untuk pulang. Aoi melihat baju yang dipakai Misaki amat sangat biasa. Ia
lantas kesal karena Misaki tak feminim sama sekali padahal ia seorang wanita.
“Aku membeli
baju ini karena murah”
“itu
menjijikkan, apa kau tidak ingin terlihat cantik” ucap Aoi terus memojokkan
Misaki. Aoi penasaran bagaimana cara Misaki menaklukkan Usui, ia yakin tingkat
kecantikannya dapat menaklukkan lelaki dengan sangat mudah. Misaki tak tahu
karena memang ia tak melakukan apa-apa, ia lalu mengangkat tinggi Aoi hingga
membuat Aoi malu dan menyingkirkan tangan Misaki, ia lalu mengatai Misaki nenek
aneh dan segera pergi.
Hari setelah
itu, Aoi masih berusaha merayu Usui yang masih bekerja untuk memasak. Usui menyuruhnya
minggir, awalnya Aoi hendak memberikan jalan namun ia segera menarik Usui ke
dekat loker. Sementara itu Misaki mengatakan pada temannya bahwa ia sudah
selesai bekerja.
Usui tanya apa
mau Aoi, “Aku mau kau jadi milikku”
Misaki menuju
ruang loker, Usui ganti memepet badan Aoi ke tembok hingga membuat Aoi kaget.
“Apa kau tahu
maksudnya itu?”
Misaki masuk
ke ruang loker dan sangat terkejut melihat Usui berada di atas tubuh Aoi.
Misaki langsung melayangkan tinjunya ke Usui hingga Usui terlempar jauh. Ia lalu
mendekat dan menampar wajah Aoi.
“Apa kau akan
terus bersikeras melakukan hal ini? tanpa melakukan hal ini semua orang sudah
tahu bahwa kau itu cantik” bentak Misaki.
“Semuanya menertawakanku,
aku hanya menyukai hal yang indah, bila aku dapat menyadarkan orang lain,
kecantikan ini, orang yang menertawakanku pasti akan malu”
Kalau begitu
Misaki menyuruhnya untuk mengahdapi orang-orang itu secara langsung tidak perlu
mencari perhatian.
“Aku tidak
tahu apa yang terjadi pada masa lalumu akan tetapi orang yang menertawakanmu
akan sadar Aoi chan sangat cantik walaupun kau itu.......laki-laki”
Aoi chan menyeka
air matanya hingga wignya terjatuh, erika yang baru masuk bersama Satsuki kaget
mengetahui kenyataan itu.
Satsuki meminta
maaf dihadapan yang lainnya karena menyembunyikan kenyataan ini. “Jadi kau
sudah menyadarinya sejak awal?” tanya Aoi pada Usui yang pipinya masih merah. “Benar
begitu?” tanya Misaki.
“Makanya kau
tidak merasakannya” ucap Aoi. Misaki tanya kenapa Usui tak mengatakannya.
“Sama
sepertimu aku menghadapinya secara langsung” ucap Usui coba merayu Misaki,
Misaki kembali marah-marah ke Usui. “Kumpulan orang aneh, kenapa mereka tidak
lebih terkejut” ucap Aoi ia adalah laki-laki yang menyukai memakai baju cantik
bahkan berpenampilan seperti wanita seharusnya orang tertawa saat
mengetahuinya.
“Kenapa harus
tertawa? Saat aku sadar aku terkejut tapi baju itu cocok untukmu” ucap Misaki.
Satsuki tanya
apa Aoi sudah puas sekarang dan menyuruhnya kembali ke rumah. “Aku pulang, lain
kali aku akan lebih sempurna dan membuatmu jatuh hait padaku” ucapnya tak
menyerah juga. Setelah itu ia lari pergi. Misaki jadi merasa semua kata-katanya
tadi sia-sia karena tak membuat Aoi berubah. Usui tersenyum merasa tidak merasa demikian.
Trio baka
menunggu kedatangan Aoi Chan di kafe, Misaki mengagetkan mereka dengan
membawakan pesanan minuman. Korotatsu ketakutan dan bilang Ikkun yang sudah
jatuh hati pada Aoi, Ikkun cepat menyangkal.
Shiroyan mengatakan ia hanya menyukai Misaki. Misaki mengusir mereka dengan senyum manis tapi sambil menahan kesal, ketiganya menangis karena diusir dan mengatakan mereka baru saja tiba. Terlihat ketiganya lalu melayang di udara dengan suara Misaki yang menyuruh mereka hati-hati di jalan. (hahahaaa...ditendang keluar nih kayaknya)
Shiroyan mengatakan ia hanya menyukai Misaki. Misaki mengusir mereka dengan senyum manis tapi sambil menahan kesal, ketiganya menangis karena diusir dan mengatakan mereka baru saja tiba. Terlihat ketiganya lalu melayang di udara dengan suara Misaki yang menyuruh mereka hati-hati di jalan. (hahahaaa...ditendang keluar nih kayaknya)
Satsuki
bahagia luar biasa melihat Aoi sudah kembali mengenakan seragam SMP laki-laki. Ia
bahkan memeluk dan mengelus-eluskan pipinya dengan geram pada Aoi. Aoi mengelak,
ia melakukan itu karena tak ada baju lagi dan minta baju yang sudah tak
terpakai pada Satsuki. “kau masih seperti dulu” ucap Satsuki lemas.
Honoka tanya apa selama ini Aoi memakai baju lama milik Satsuki, Satsuki mengiyakan. Aoi berbohong dengan mentgatakan ia hanya akan menjahit dan memperbaikinya kembali.
Misaki muncul dan memuji keahliannya itu, Aoi langsung malu namun ia kesal melihat Misaki memakai pakaian jelek lagi, Aoi lalu menarik paksa Misaki untuk ikut dengannya.
Aoi mengajak Misaki melihat-lihat pakaian wanita yang dipajang di toko, ia sangat bahagia melihat pakaian yang cantik itu dan tak habis pikir kenapa Misaki tak ingin memakainya. Misaki meminta maaf. Aoi hendak mencarikan Misaki baju. Misaki menolak karena ia tak punya uang tapi begitu melihat ada obral murah Misaki langsung mampir dan tau-tau sudah membeli buku catatan baru juga mengambil tissue murah.
Misaki yang sedang bahagia karena dapat banyak barang murah tanya mereka mau kemana. Aoi merasa sudah cukup mengerti karakter Misaki, ia kaget saat menoleh ke belakang Misaki ternyata tengah asik roti murah lagi.
Honoka tanya apa selama ini Aoi memakai baju lama milik Satsuki, Satsuki mengiyakan. Aoi berbohong dengan mentgatakan ia hanya akan menjahit dan memperbaikinya kembali.
Misaki muncul dan memuji keahliannya itu, Aoi langsung malu namun ia kesal melihat Misaki memakai pakaian jelek lagi, Aoi lalu menarik paksa Misaki untuk ikut dengannya.
Aoi mengajak Misaki melihat-lihat pakaian wanita yang dipajang di toko, ia sangat bahagia melihat pakaian yang cantik itu dan tak habis pikir kenapa Misaki tak ingin memakainya. Misaki meminta maaf. Aoi hendak mencarikan Misaki baju. Misaki menolak karena ia tak punya uang tapi begitu melihat ada obral murah Misaki langsung mampir dan tau-tau sudah membeli buku catatan baru juga mengambil tissue murah.
Misaki yang sedang bahagia karena dapat banyak barang murah tanya mereka mau kemana. Aoi merasa sudah cukup mengerti karakter Misaki, ia kaget saat menoleh ke belakang Misaki ternyata tengah asik roti murah lagi.
Keduanya duduk
di taman sambil makan roti, Aoi menyerah untuk mendandani Misaki. “Hari ini kau
kesekolah?” tanya Misaki. “Di rumah sungguh membosankan, di sekolah pun sama
saja”
Misaki tanya
mengapa, Aoi bilang semuanya menghina yang ia suka, keindahan dan kecantikan
hanya karena ia laki-laki, itu sebabnya ia membenci mereka.
“Aku sedikit
menyukai penampilan Aoi Chan” ucap Misaki hingga membuat Aoi malu, “Terkadang
melihatmu membuat tenang”
“Aku membencimu”
balas Aoi. Misaki tertawa dan bilang ia tahu, “Jangan katakan kau M walau kau
terlihat S (M makin banyak bicara) perlu kau ketahui aku tidak cocok dengan
yang seperti itu” Misaki memintanya jangan bicara keras-keras karena ada dua
anak kecil yang terheran melihatnya.
Hujan turun,
keduanya menepi di depan toko, Misaki mengelap rambutnya dengan lap kecil ia
tanya apa Aoi tak punya lap. Aoi bilang ada tapi tak mau menggunakannya karena
itu sapu tangan kesukaannya. Misaki pun menggunakan miliknya dan mengelap
kepala Aoi.
Tiba-tiba seorang wanita berteriak pencuri, Misaki langsung menghadang pencuri itu dan menyuruhnya mengembalikan tas wanita tadi. Aoi yang ketakutan sembunyi dan kaget melihat keberanian Misaki. Pencuri itu melawan dan Misaki menggunakan keahlian beladirinya untuk melumpuhkannya.
Tiba-tiba seorang wanita berteriak pencuri, Misaki langsung menghadang pencuri itu dan menyuruhnya mengembalikan tas wanita tadi. Aoi yang ketakutan sembunyi dan kaget melihat keberanian Misaki. Pencuri itu melawan dan Misaki menggunakan keahlian beladirinya untuk melumpuhkannya.
Keduanya jalan
kembali, Aoi merasa Misaki terllau gegabah sebagao wanita yang berani melawan
laki-laki.
“Aku selalu berpikir agar dapat membantu wanita lain” Misaki meminta maaf karena sudah membuat Aoi khawatir karena seperti itulah memang dirinya.
Orang-orang juga suka menghina dirinya yang seperti itu tapi menurutnya jati diri sendiri adalah yang terpenting. “Aku tidak mau mengakui wanita yang bertindak berlebihan, jika nanti kau perbaiki sifatmu maka nanti kau akan ditolak dan menangis” ucap Aoi
“Aku selalu berpikir agar dapat membantu wanita lain” Misaki meminta maaf karena sudah membuat Aoi khawatir karena seperti itulah memang dirinya.
Orang-orang juga suka menghina dirinya yang seperti itu tapi menurutnya jati diri sendiri adalah yang terpenting. “Aku tidak mau mengakui wanita yang bertindak berlebihan, jika nanti kau perbaiki sifatmu maka nanti kau akan ditolak dan menangis” ucap Aoi
“Oleh siapa?”
“Usui Takumi”
“Untuk hal ini
aku tak sependapat” ucap Misaki.
Aoi merasa Usui peduli pada Misaki namun Misaki mengatakan Usui hanya mempermainkannya saja. Aoi merasa sedikit bersalah pada Usui, Misaki tak paham ia bilang itu bukan apa-apa. Aoi kaget melihat lengan baju Misaki yang sobek begitu pula dengan Misaki, Aoi menawarkan akan membelikan namun ia ralat jadi membuatkan. “Buat bajuku?”
Aoi merasa Usui peduli pada Misaki namun Misaki mengatakan Usui hanya mempermainkannya saja. Aoi merasa sedikit bersalah pada Usui, Misaki tak paham ia bilang itu bukan apa-apa. Aoi kaget melihat lengan baju Misaki yang sobek begitu pula dengan Misaki, Aoi menawarkan akan membelikan namun ia ralat jadi membuatkan. “Buat bajuku?”
Hari berikutnya,
Misaki tampak mengenakan seragam pakaian maid bewarna pink yang sangat manis
hingga membuat rekan kerjanya terpesona. Misaki merasa ada yang salah. Aoi marah
dan tanya apa Misaki hendak protes tentang seleranya. Yang lain justru mengagumi
Misaki. Misaki benar-benar malu dan menyuruh mereka untuk tertawa saja.
“Keadaan memalukanku terlihat sangat manis” komentar Usui. Wajah Misaki memerah dan mengatai Usui lelaki mesum lalu melemparkannya sejauh bintang di langit.
“Keadaan memalukanku terlihat sangat manis” komentar Usui. Wajah Misaki memerah dan mengatai Usui lelaki mesum lalu melemparkannya sejauh bintang di langit.