SINOPSIS

Sunday, 21 June 2015

Kaichou Wo Maid Sama Eps 5&6

Kaichou Wo Maid Sama Eps 5
Pengalaman Pertama Menjaga Kafe

Misaki memarahi Yukimura di telfon karena hari ini adalah hari penyerahan terakhir laporan festival sekolah dan belum diselesaikan, Yukimura ketakutan kertas yang ada di meja sampai terjatuh, ia menangis sambil berkata laporannya terlalu banyak dan banyak kelas yang hanya menyerahkan laporan dan semakin bertambah saja. 
Misaki terpaksa harus ikut menyelesaikan hal itu, wajah Yukimura berubah berseri-seri. 

Sementara itu di sebelah Yukimura, siswa lain tampak asik mengomentari gadis cantik yang mereka liat dari internet, Misaki pun mendengar ribut-ribut itu di telfon dan bertanya apa yang terjadi disana. Yukimura memberi aba-aba agar temannya diam namun mereka masih tetap saja ribut bahkan lebih heboh lagi.
“Sekumpulan orang bodoh, mereka melakukan hal yang tidak berguna selagi aku tidak ada, katakan pada mereka bersiap-siaplah” ucap Misaki keren dengan pakaian Maid nya.

Usui tiba-tiba muncul dan mengatai Misaki terlalu kasar. Misaki kaget ia hendak menendang Usui yang masuk sembarangan ke ruangan pegawai. Usui mengelak  dan mengatakan Misaki ceroboh karena membiarkan pintunya terbuka. 

Satsuki langsung senang melihat Usui. Misaki tanya kotak apa yang dibawa satsuki. Satsuki menunjukkan alat melindungi diri yang ia bawa.
“Akhir-akhir ini banyak kasus penyerangan pada Maid cosplay, jumlahnya terus bertambah jadi...pelanggan kita baik-baik tapi untuk jaga-jaga Misa Chan ambil satu”  
Misaki menolak, ia minta alat itu diberikan pada yang lain dulu karena ia masih bisa menjaga dirinya.
“Jadi karena kau kuat kau akan baik-baik saja?” ucap Usui merasa tak setuju dengan Misaki.
Satsuki ingat Misaki pernah belajar aikido, Misaki mengiyakan selain itu ia juga tak pernah dibuntuti dan kalaupun ada ia dapat mengatasinya. Satsuki senang mendengarnya namun tidak dengan raut wajah Usui yang tampak khawatir.


Trio baka juga tengah membicarakan penyerangan tersebut. Ikkun khawatir apa Misaki akan baik-baik saja. Shiroyan dan Kurotatsu sependapat, mereka jadi gempar memikirkan keselamatan Misaki. 
Shiroyan mengusulkan membuat rencana. Ikkun bilang Misaki itu kuat, Kurotatsu mengatakan Misaki tau Aikido, SHiroyan menambahkan Misaki lebih kuat dari mereka. Mereka setuju tak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka pun dengan semangat berencana pergi ke kafe lagi dengan memesan secangkir kopi buat bertiga.


Misaki membanting seorang siswa di ruangan Aikido, Yukimura minta ia melakukan pelan-pelan saja. Misaki tanya apa semua orang yang kemarin bermain di ruangan konseling sudah ia lumpuhkan. Siswa-siswa yang sudah KO tersebut meminta maaf pada Misaki. Misaki menyuruh mereka lebih baik diam dirumah dan belajar daripada bermain seperti kemarin.
Usui ternyata memperhatikan Misaki sedari tadi, saat Misaki tanya sedang apa Usui disitu. Usui hanya menjulurkan lidahnya dan berlalu pergi. Misaki berteriak kesal mengatai Usui bodoh.



Saat pulang sekolah sepertinya merupakan saat yang membahagiakan bagi trio baka. Karena itulah waktu bagi mereka itu melihat Misaki sepuasnya di kafe. Mereka berlari bahagia. Shiroyan tanya berapa uang yang Ikkun punya
“20 yen” ucap Ikkun bahagia dan tanya berapa yang Shiroyan punya.
“80 yen” terakhir ia tanya kurotatsu punya
“aku punya 15 yen” ucap Kurotatsu dengan semangat. “lalu berapa jumlah uang yang kita punya?” ucap Shiroyan
Ikkun bilang ada 115 yen. Kurotatsu bilang itu artinya mereka tak bisa beli kopi. Akhirnya keceriaan mereka pun sirna, mereka harus pulang dengan lesu karena tak bisa ke kafe hari itu.

Misaki dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaan yang tak bisa ditangani oleh Yukimura. Yukimura amat terharu dan berterima kasih pada Misaki.

Akhirnya Misaki pulang sore, ia berhenti karena mendengar suara dan melihat sosok seorang wanita berada di dalam kelas, Misaki benar-benar memperhatikan, wanita yang tadinya menakutkan seperti hantu itu ternyata adalah sakura temannya sendiri. Sakura gembira melihat Misaki.

Misaki lalu mengantarkan Sakura ke Stasiun, ia tanya kenapa sakura mengerjakan PR di sekolah. Sakura merasa ia lebih mudah konsentrasi saja. Misaki khawatir jika Sakura pulang malam hari dan memintanya tak telat pulang lain kali. 

Sakura mengiyakan. Misaki masih merasa khawatir akan Sakura. Usui kembali muncul dan mengatakan kata yang sama yang diucapkan Misaki tadi pada Sakura ditambah dengan menghembus leher Misaki. Misaki berteriak kaget menyuruh Usui berhenti melakukan hal itu. Usui tanya apa Misaki hendak bekerja, “Jangan ikuti aku” bentak Misaki.

Seperti biasa Misaki menyapa para tamunya dengan ramah di kafe sementara Usui terus memperhatikannya, Misaki memilih untuk mengabaikan saja. 

Usui melihat tamu yang disebelah Misaki terus memperhatikan Misaki dengan serius, tamu yang gendut pura-pura menjatuhkan sendoknya, Misaki yang tak tahu meminta maaf dan akan mengambilkan yang baru.

Honoka pun pulang duluan, Erika tanya apa Satsuki belum pulang, Subaru mengatakan Satsuki ada rapat di kantor pusat. Erika panik dan mengatakan kenapa harus hari ini. Subaru tanya ada apa. Erika mengatakan ia punya tugas yang harus ia kerjakan dan takut jika itu tak selesai. Ia lalu tanya apa Subaru ada urusan lain. 
Subaru mengiyakan, ia harus bekerja lagi. Misaki pun mengajukan diri untuk menggantikan keduanya menyampaikan laporan kegiatan pada Satsuki. Erika dan Subaru bersiap pulang tapi mereka masih khawatir meninggalkan Misaki sendiri terlebih kasus penyerangan itu semakin marak terdengar. Misaki meyakinkan mereka jika ia akan baik-baik saja.

Misaki selesai mengunci pintu, ia sendirian di ruangan kafe yang gelap itu. tiba-tiba seseorang membekap mulut Misaki dan menariknya ke belakang, Misaki merasa inilah penyerang yang dimaksud Satsuki itu. ia merasa penyerang itu cukup kuat, 
Misaki menginjak kaki si penyerang namun tak berhasil, ia lalu mengarahkan si penyerang mundur ke tepi kolam dan mendorongnya jatuh. Namun betapa kagetnya Misaki saat melihat orang itu tak lain adalah Usui. 

Usui beralasan ingin berpura-pura menjadi penyerang. “Kalau begitu apa aku boleh berpura-pura menghajarmu?” ucap Misaki bersiap.
“Hajar?” tanya Usui. Misaki tanya apa usui tau ia bisa ditangkap polisi jika ada orang yang melihat.
“tidak masalah lagipula kau belum nmenutup pintu belakang” ucap Usui sambil mengingatkan Misaki untuk lebih hati-hati.
“Memang benar kau kuat tapi (Usui menarik Misaki) Kau tetap saja wanita Misa Chan”
Wajah Misaki memerah. Misaki kesal Usui terus mempermainkannya dan menuduhnya memata-matai. Misaki membalikkan badannya dan mengusir Usui pergi. Usui menurut pada Misaki. Di luar Usui merasa Misaki benar-benar tak mengerti, ia melihat 2 orang mencurigakan menjauh dari tempat kerja misaki.

Suzune kagum pada kue enak yang dibawa Misaki, ia tanya dapat darimana karena pasti harganya mahal. Ia berkata mendapatkannya dari managernya karena sudah menunggu lama. Misaki kembali ingat usui ia kesal karena Usui terus mempermainkannya. Selama Misaki mengoceh Suzuna malah membagai-bagi kue itu, satu untuk ibu mereka dan yang lain untuk sarapan pagi. 
Misaki menyuruh Suzuna memilih mana saja yang ia suka. Misaki juga bilang mereka mendapat teh. Suzuna teringat ia memenangkan satu set teh kemarin.

Usui melihat Misaki tengah berlari dari ruang kelasnya yang berada di atas. Misaki kembali bekerja di Maid kafe, ia merasa hari itu hari yang indah karena tak ada sosok Usui. 2 pelanggan mencurigakan kemarin kembali berulah, Si Gendut pura-pura menjatuhkan gelasnya. Misaki segera kesana dan tanya apa ia terluka. Ia pun segera membereskan hal tersebut.
si Gendut hendak membantu tapi Misaki menolak dan mengatakan itu berbahaya untuknya. Tamu tersebut terpesona dan menurut. Temannya mengatakan Misaki memang maid terbaik. Pria gendut bilang ia tak bisa menahannya lagi.

Usui tengah berjalan di luar ketika ia kembali mendengar berita penyerangan pada cosplay Maid. Tiba-tiba 2 orang wanita yang terpesona padanya menyapanya dan mengajaknya pergi bersama, mereka menebak apa Usui maish SMA. Sayangnya mereka tak diladeni sama sekali karena usui berlalu begitu saja seakan tak melihat mereka. Keduanya pun cemberut karena gagal merayu Usui.

Misaki kembali menjaga kafe karena Satsuki ada rapat yang membahas masalah keuangan, ia mengunci pintu belakang kali ini dan merasa semua sudah aman. Sebelumnya Satsuki memohon pada Misaki untuk menunggunya pulang rapat di kafe ia berjanji akan segera kembali.
Misaki merasa tak ada yang perlu di khawatirkan. Misaki memeriksa isi tas perlengkapan senjata milik Satsuki. Ia mencoba memukulkan pengecut listrik ke kepalanya dan merasa itu cukup sakit juga. 

Misaki mendengar suara di pintu belakang dan pergi memeriksanya, ia pun heran karena tadi mendengar suara pintu terkunci padahal ia sudah menguncinya tadi. Tiba-tiba lampu padam dan dua orang pengunjung kafe yang mencurigakan kemarin keluar, merekalah yang membuka pintu, kini mereka juga memegang lakban serta pengecut listrik untuk menyekap Misaki. 

Mereka akhirnya berhasil mengikat Misaki dan menyuruh Misaki diam sebentar. Misaki mulai ingat bahwa mereka adalah tamu yang datang sebelumnya. sementara itu Usui sudah berada di pintu belakang Maid Kafe, namun karena melihat keadaan yang tenang ia pun beranjak akan pergi, akan tetapi Usui terhenti ketika mendengar suara pria yang berbicara dengan Misaki dan terlihat panik. 

Pria yang kurus mengatakan Misaki adalah idaman mereka. Si gendut  berkata mereka sudah sering mengamati Misaki, “Saat kau bicara dengan pelanggan lain kau memperlakukan mereka dengan baik” ucap si gendut.
Usui sudah berada di teras balkon dengan melompat, ia kaget saat melihat Misaki terikat ditambah ada dua orang pria yang hendak mendekatinya. 

Misaki tak tahan lagi mendengar ucapan keduanya, ia pun marah dan dengan mudah melepaskan ikatannya. Sementara Usui hendak mengambil ancang-ancang untuk mendobrak kaca namun ia terbengong saat melihat Misaki sudah lepas.

Misaki dengan berapi-api mengatakan ini semua ada batasnya, “Apa kalian benar-benar tau aku yang sebenarnya? Kalian tidak mengetahui sedikitpun tentang diriku” Misaki menarik yang kurus lalu membantingnya. Lalu menarik yang gendut dan membantingnya hingga jatuh pingsan, Misaki mengatai keduanya orang bodoh. 

Usui sudah berada di dalam, ia tersenyum karena kekhawatirannya selama ini tidak berarti karena Misaki benar bisa melindungi dirinya sendiri. Ia lalu tertawa sambil menangis karena bahagia. 

Misaki terkejut mengetahui Usui masuk dengan memecahkan jendela, mereka terdiam memadangi jendela, Misaki yakin Satsuki pasti akan pingsan. “itu karena pintunya terkunci” ucap Usui. Kedua pria itu sudah sadar, mereka diikat dan menangis merasa bersalah, Usui tanya setelah ini bagaimana pendapat mereka mengenai Misaki.
“Soal itu walaupun ia Maid mungkin saja ia tipe S” ucap yang kurus
“kami hanya berpikir ingin dipukul olehnya” ucap si Gendut. Misaki tak habis pikir mendengar alasan mereka.
“Kalian m rupanya” ucap usui. Merekapun mengiyakan dengan malu. (S itu apa ya mungkin sedikit bicara kali ya soalnya kemarin M kan Aoi bilang tipe yang makin banyak bicara, saya juga gak ngerti, heheee...)

Usui lalu menarik Misaki ke pelukannya dan mengatakan bahwa Misaki adalah maid pribadinya yang cantik dan tidak dipinjamkan.
“Aku tidak pernah ingat jadi peliharaanmu” ucap Misaki kembali kesal. 

Polisi pun pergi membawa kedua orang tadi. Misaki melirik Usui ketika Usui juga melihatnya Misaki langsung berbalik malu, “Tidak aku hanya merasa harus mengucapkan, Usui terima kasih” ucap Misaki akhirnya. Usui sempat terkejut namun ia tampak merasa senang akan ucapan itu. 



Satsuki pun pulang dan memanggil Misaki dan juga menyapa Usui. Ia tanya apa ia sudah mengganggu keduanya harusnya ia sedikit terlambat saja tadi, “AP ayang kau katakan manager” ucap Misaki malu. Usui menunjuk ke atas, Satsuki penasaran dan melihat ke atas tempat kaca yang pecah itu. “Oh, apa yang terjadi?” ucapnya lemas. Usui meminta maaf Misaki ingin menjelaskan namun Satsuki keburu pingsan.

Hari berikutnya tampaknya Aoi mengetahui kabar itu, ia tanya apa Misaki tak berteriak imut layaknya seorang wanita, “Tidak aku menghajarnya” ucap Misaki, Aoi sudah menduga hal itu. teman Misaki minta ia labih berhati-hati lagi. 
Misaki menenangkan karena ia sudah bertambah kuat, Temannya pun merasa Misaki memang seperti itu. Usui muncul, “Semua berpikir kau akan bertambah kuat” 



Aoi menyerahkan Hp Misaki yang sudah ia ganti tampilannya dengan foto beberapa hari yang lalu. Misaki terkejut sekaligus malu melihat itu foto saat ia memakai seragam maid pemberian Aoi, ia tanya siapa yang telah memfotonya, Honoka maju ia merasa sesuatu yang manis harus dibagi-bagikan setidaknya itu yang dikatakan Satsuki manager mereka yang ikut sibuk memilih sampai memory card Hp nya penuh. 

Usui tak mau kalah ingin melihat, Misaki mengambil Hp itu dari usui dan melarangnya melihat, Usui minta gambar itu dikirim ke Hp nya juga, Aoi dengan senang hati melakukannya karena ia juga sudah punya salinannya di Hp nya. Misaki panik ia juga bingung bagaimana mengganti gambar tampilan Hp nya itu.
“Gambar ini sungguh memalukan aku takkan bisa membuka Hp ku, bagaimana menggantinya?”

“Kau tidak akan ingat jika tidak melakukannya sendiri” ucap Honoka. Misaki benar-benar panik ditambah lagi Usui sudah berhasil menerima gambar dari Aoi maka Misaki pun hanya bisa pasrah dan tertunduk lemas.

***

Kaichou Wo Maid Sama Eps 6
Murid laki-laki khusus, guru Ayuzawa!

Pada episode kali ini, Misaki kedatangan sekaligus 5 teman baru yang merupakan kakak beradik kembar yang meminta tolong kepadanya secara tiba-tiba untuk menjadi guru mereka. Misaki hanya terdiam tak bisa berkata-kata.

Pada keesokan harinya Misaki harus menahan malu kerena kelima muridnya itu terus saja mengikutinya sampai-sampai menjadi perhatian bagi siswa lain.
Trio baka juga melihat hal itu, Shiroyan tanya siapa itu, Kurotatsu juga heran karena mereka terus mengekor Misaki, Ikkun berkata bahwa mereka adalah siswa kelas satu. 

SI kembar 5 benar-benar bahagia bsia pulang bersama guru mereka, mereka senang karena mereka berlima bisa masuk SMA Seika dan bertemu di sekolah khusus Ayuzawa, bagi mereka kehidupan SMA jadi menyenangkan (oke mulai disini siapapun diantarra kembar lima itu yang ngomong saya pakai kata mereka aja ya soalnya saya juga bingung mo di nomori juga percuma gak ada bedanya, hahaaa....)

“Bisa kalian berhenti menyebutkan sekolah khusus Ayuzawa”  pinta Misaki yang merasa itu memalukan.
“tidak guru, tidak ada sebutan yang lebih bagus dari itu”
“Jika kelompok Ayuzawa atau klub Ayuzawa kedengarannya tidak pas, nama ini sudah kami sepakati”
“Ya ampun” ucap Misaki keringat dingin ia berkata terserah mereka saja, kelimanya langsung berterima kasih dengan semangat.

Misaki tanya apa mereka berpikir untuk belajar darinya, mereka mengatakan Misaki memiliki arti yang dalam bagi mereka. Misaki tak paham, mereka pun mulai bercerita ketika dulu Misaki menyiapkan festival sekolah mereka diam-diam terus memperhatikan Misaki dan kagum akan tindakannya mendisiplinkannya semua siswa.
“Walau mereka lebih tua kau tetap menjatuhkan mereka, pelajaran dan olahragapun selalu terbaik, walau sibuk mengurus sekolah prestasimu tetap bagus, kau adalah ketua yang teladan”

Misaki merasa ia tak sehebat itu, namun seakan-akan ada gunung di kakinya yang terus tumbuh menempatkannya di posisi paling atas maka begitulah posisi Misaki di hati mereka, “Kau adalah tujuan hidup kami” 
mereka terus mengucapkan rasa kagumnya terhadap Misaki. 

Sesampainya di stasiun Misaki menyuruh mereka untuk balik dan membiarkannya pulang, mereka heran karena berpikir Misaki itu jalan kaki ke sekolah. Salah satunya berkata ia pernah mendengar rumor bahwa Misaki bekerja paruh waktu sepulang sekolah mereka tanya apa itu benar, “Seperti bekerja membersihkan, kau terus mencobanya walau mustahil ya?”
“Seperti dugaanku guru dapat mengatasi apapun, kami harus belajar darimu” kelimanya lalu memohon agar Misaki membiarkan mereka ikut. Misaki terdiam akhirnya kejadian seperti ini terjadi juga dalam hidupnya.

Mereka yakin Misaki pasti melakukan pekerjaan yang hebat, Misaki mengatakan pekerjaannya biasa saja namun mereka bersikeras untuk ikut dan belajar dari pekerjaan itu. Misaki pucat ia menyuruh mereka pulang saja mengerjakan PR di rumah. 

Trio Baka pun muncul membela Misaki, “Bukankah ketua sudah bilang tidak” ucap Shiroyan, Ikkun juga menyuruh mereka pulang saja. Kelimanya pun paham dan memberi salam pada Misaki untuk hati-hati di jalan. Misaki lega ia akhirnya selamat, ia pun masuk menggunakan kartu dan memberi salam pada trio baka.

Trio Baka dengan wajah berseri-seri mengatakan mereka akan ikut Misaki, mereka punya misi untuk mengumpulkan poin. Misaki panik ditambah lagi si kembar lima jadi ikutan untuk ikut juga. “Bukannya sudah kubilang jangan ikut” ucap Misaki pucat dan langsung melarikan diri. Trio Baka terdiam akan kebodohannya.

Si kembar 5 langsung berlari mengejar Misaki. Misaki panik tak tahu harus menghindar kemana, tiba-tiba seseorang menarik Misaki hingga si kembar 5 kehilangan jejaknya. Orang itu adalah Usui, 
“Apa kau bermain atau sejenisnya?” tanya Usui. Misaki lega ia sudah selamat. Usui tanya mengapa Misaki jadi terkenal sekarang, Misaki bilang mereka ingin belajar darinya. 
Si kembar 5 merasa Misaki juga hebat dalam melarikan diri dan semakin mengagumi Misaki, Usui sadar Misaki tak ingin si kembar 5 itu tahu pekerjaannya.

Mereka pun naik kereta yang sama, Usui bilang poinnya sudah terkumpul, Misaki kaget Usui bilang bukankah itu bagus. Misaki bilang itu karena Usui sering datang ke kafe, Usui berniat akan menggunakan poin itu untuk menantang Misaki kali ini. 

karena Usui berhasil mengumpulkan poin maka ia berkesempatan berfoto dengan Misaki yang rambutnya diikat dua. Satsuki dan yang lain juag seperti itu, Satsuki memgambil foto keduanya dan menyuruh Misaki untuk tak kaku dan senyum seperti biasanya. 
Subaru menyerahkan foto tadi pada Usui dan tanya apa tak apa hanya berfoto karena ia bisa meminta yang lain. Usui merasa itu sudah cukup, selain itu Misaki adalah yang terbaik. Keempat teman Misaki langsung terpesona karena Misaki begitu dicintai oleh tuannya. Trio baka tampak iri melihat hal itu sementara Misaki terlihat terpuruk tak bisa melawan.

Misaki kembali ke sekolah dengan menahan kantuk ia langsung disambut oleh si kembar yang memberi hormat padanya. Si kembar tampaknya sangat antusias terhadap Misaki mereka selalu ada kapanpun di sisi Misaki, saat Misaki keluar kelas mereka sudah berdiri dan minta diceritakan kisah hidupnya, Misaki hanya bilang tak ada yang menarik. 

Saat Misaki keluar dari toilet mereka sudah berdiri sambil memberi tissue dan memuji kerja yang bagus. Mereka juga melihat bekal makan siang Misaki dan mencatat menunya dan berniat untuk membawakan lauk yang sama besok., Misaki jadi kehilangan selera makan melihat mereka hingga membuat kelimanya heran. 

Misaki terlihat sangat ellah namun begitu Yukimura menyerahkan artikel sekolah Misaki langsung semangat dan memeriksanya begitu pula dengan tugas yang lain, si kembar menatap penuh perhatian dari balik jendela, teman Misaki merasa kelimanya terlalu antusias. 
Misaki membuka pintu dan bilang jika mereka ingin melakukan hal baik maka belajarlah di rumah. Mereka mengiyakan dengan senang dan tampak serius belajar di ruangan Misaki hingga membuat teman Misaki kagum, Misaki juga menaruh rasa bangga pada mereka. 

Namun saat pulang sekolah Misaki kembali bingung harus melakukan apa karena kelimanya kembali ingin ikut melihatnya kerja sambilan, Misaki langsung berlari pergi dan menyuruh mereka pulang, mereka berlari mengejar, Msiaki berteriak untuk tak berlari di koridor keliamnya lantas mempelankan langkahnya namun tetap mengikuti Misaki. 
Misaki kembali mencari tempat sembunyi, Usui kembali menariknya sehingga berhasil lolos.
“Sungguh berat ya?” ucap Usui pada Misaki
Misaki heran usui selalu muncul di saat penting.
“Boleh aku tegaskan pada mereka kau membenci laki-laki dan jangan mendekati kau lagi”
“Tidak sebenarnya aku sedikit senang” ucap Misaki. Misaki melihat kelimanya panik karena tak menemukan Misaki, “Mungkin mereka merepotkan tapi aku menyukai semangat mereka”

Dan hari-hari Misaki pun berlalu dengan terus dibayang-bayangi si kembar yang terus ingin melihat kerja sambilannya dan selalu ada Usui yang menolongnya untuk bersembunyi. Kali ini Usui menarik Misaki ke sebuah ruangan, Usui tanya bagaimana jika membaritahu mereka saja. Misaki heran Usui selalu berada di waktu yang tepat. “Mereka seharusnya dapat mengerti bukan?” pikir Usui

“Tidak, hanya saja menjadi Maid sepertinya sesuatu yang ingin aku rahasiakan, lihat mereka selalu memandangku, karena itu aku tidak ingin mengecewakan mereka” ujar Misaki
“jadi kau ingin terus melarikan diri seperti ini?” ucap usui, Misaki tampak memikirkan kata-kata itu.

Misaki kembali melayani pelanggannya, ia merasa pekerjaannya itu tak boleh dilihat si kembar. Misaki terlihat bekerja dengan lesu. Erika dan Subaru juga menyadari hal itu. Honoka memanggil Misaki ia mengatakan Trio baka datang utnuk mengajaknya bermain game agar dapat berfoto bersama.

Permainan pun dimulai dengan permainan kartu. Misaki tanya permainan apa yang mereka inginkan, Shiroyan dengan percaya diri memilih kecepatan, Kurotatsu merasa percaya diri tak cocok untuk Shiroyan sementara ikkun sudah tak sabar ingin berfoto dengan Misaki. 
Misaki mulai mengocok kartunya. Kurotatsu dan Ikkun menyuruh Shiroyan tenang dan mengingatkan akan latihannya selama ini. Shiroyan berkata ia sudah latihan sampai jarinya berdarah-darah. Kurotatsu dan Ikku memberi semangat pada Shiroyan. 

Kartu pun sudah siap untuk disusun begitu mulai aba-aba Misaki langsung menyusun kartu-kartu tersebut dengan secepat kilat bahkan Shiroyan hanya tercengang melihatnya hingga tiba-tiba Misaki selesai. 
Trio baka pucat melihat kecepatan Misaki yang luar biasa. Teman Misaki sudah tahu Misaki tak kenal ampun dalam bermain game. Ternyata Misaki sengaja karena ia takut fotonya akan tersebar jika ia kalah. Trio baka hanya bisa menangisi kekalahannya 

Satsuki mengatakan orang pertama yang bsia mengalahkan Misaki hanya Usui. Misaki ingat kekalahan itu serta Usui yang mengatakan ini pertama kalinya ia berfoto dengan Misaki, Misaki penasaran apa yang Usui lakukan dengan foto itu dan khawatir jika Usui selalu membawanya ke sekolah. 

Misaki bukannya ingin melarikan diri dari si kembar ia hanya tak ingin mengecewakan mereka, Misaki melihat Trio baka yang masih menangis, “Mereka, kupikir mereka akan menghinaku, mereka mengetahui aku bekerja sebagai maid tapi ...” 
Satsuki memberi semangat pada Trio Baka untuk mengumpulkan poin lagi, Ikku mengiaykan lain kali ia yang akan maju. Semangat mereka akhirnya kembali untuk mengumpulkan poin. 

Teman Misaki memberitahunya bahwa besok adalah hari telinga kelinci, mereka pun sudah emmakainya dan menirukan gaya imut dengan telinga itu, Satsuki memakaikannya pada Misa dan memanggilmnya Misa Pyon. 
Satsuki menyuruh Misaki mengulangi kembali namanya dan mengikuti gayanya, Misaki malah membuat gaya yang justru lebih mirip hantu. Ia kembali dimarahi Honoka yang menyuruhnya mengangkat tangannya lebih tinggi dan membuat gaya yang lucu, Misaki kembali merasa tak mungkin mengatakan yang sebnarnya kepada si kembar.

Suzuna tiba-tiba tanya besok hari apa, Misaki bingung apa maksud adiknya, “Sudahlah kalau kau tak bisa menjawabnya jika kau bilang tidak ada maka tidak ada” “Apa-apaan itu” ucap Misaki.
Suzuna kembali menempelkan stiker, ia bilang toko sebelah akan memberikan 2 poin besok, “Jika ada yang kau inginkan bawa saja kartu ini”
“Aku mengerti”
Suzuna tanya apa ada sesuatu, “Shampo dan ditergen kurasa” ucap Misaki tak bertenaga.
“Bukan itu, kau sepertinya sedang memikirkan sesuatu” Misaki mengelak ia bilang itu tidak penting.
“Sebenarnya tidak hanya  esok, akan ada selalu event penjualan dimana-mana” ucap Suzuna sambil melihat catatannya.
Misaki memuji kehebatan adiknya itu, namun Suzuna masih merasa itu belum cukup untuk mengumpulkan poin. Misaki kembali memuji Suzuna, ia merasa adiknya selalu dapat membantu pekerjaannya.

Di sekolah Misaki kembali menegus siswa laki-laki yang duduk di tangga menghalangi orang lewat. Keduanya bercemooh menganggap Misaki menyebalkan dan segera pergi. Si kembar datang menyapa Misaki dengan wajah ceria mereka, mereka minta diajarkan Aikido oleh Misaki.
Misaki mengiyakan, mereka berlatih di halaman belakang. Misaki memberi contoh pada salah satunya teknik melempar empat langkah dan mengingatkan di Aikido mereka tidak menyerang musuhnya, menahan serangan musuh dan melakukan serangan balik. Si kembar bertepuk tangan memuji penjelasan hebat Misaki hal itu membuat Misaki semakin tak ingin mengecewakan si kembar.

Usui tengah di tiduran di atap sambil melihat foto Misaki ketika ia mendengar suara Misaki yang mengeluhkan angin yang terlalu kencang. Usui tanya tumben sekali Misaki naik ke atas. Misaki heran ia bertemu Usui lagi, Usui tanya apa ia dikejar lagi. Misaki bilang ia hanya ingin menenangkan pikiran.
Misaki berdiri di tepi, ia bercerita ia sempat berpikir untuk memberitahu si kembar bahwa ia seorang Maid.
“Daripada mereka kaget mengetahuinya lebih baik aku yang beritahu, aku tidak sehebat yang mereka pikirkan” ucap Misaki sambil menatap ke bawah tempat si kembar sedang berkumpul.
“Demi mereka?” tanya Usui sudah berada di samping Misaki “Bukan demi dirimu?” lanjutnya

Misaki mengaku pada akhirnya ia hanya takut, menjadi Maid menghancurkan kepercayaan mereka padanya lalu mereka jadi menghinanya. “Sangat menyakitkan melihat orang kecewa padamu”
“Aku tidak kecewa, melihat apapun yang kau lakukan” ucap Usui. Misaki sempat tersentuh namun hal itu buyar ketika Usui justru memperlihatkan foto mereka yang kemarin. Misaki panik dan segera berusaha merebutnya.
“Lihat apa yang kau bicarakan” ucap Misaki
“Aku santai saja”
“untuk apa”
“Untuk romantis”
“Apa..kau...” MIsaki semakin kesal.

Dan hal yang tak terduga pun terjadi, akibat saling rebutan tadi foto itu jatuh melayang ke arah si kembar yang berdiri di bawah. Usui menyalahkan Misaki karena mencoba merebutnya. Sementara Misaki sudah pucat takut ketahuan oleh si kembar. Usui memperhatikan Misaki, ia lalu menawarkan bantuan untuk mengambilnya. “Sudah terlambat mereka akan memungutnya lebih dahulu” Ucap Misaki pias.

Ia kaget melihat Usui bersiap untuk melompat lalu memarahi Usui dan menahan tangannya. Usui bilang hanya itu jalan pintasnya.
“Benar jalan pintas kematian” ucap Misaki
“Akan kuambil jika ketua memintanya” ucap Usui
“Apa yang kau katakan kenapa kau sampai sebegitunya?’ 

“Kenapa kau bilang?” Usui pun memegang wajah Misaki dan menciumnya “Aku menyukai Ayuzawa”  aku Usui dan ia pun langsung melompat begitu saja. 
Misaki masih terdiam karena terkejut, saat menyadari Usui sudah lompat Misaki berteriak memanggilnya dan segera berlari menyusul Usui dengan khawatir.

Misaki sampai di kolam renang dengan ngos-ngosan dan melihat Usui sudah duduk di samping kolam. Misaki mendekat, Usui menunjukkan foto yang berhasil ia tangkap terlihat seragamnya penuh sobekan. “Hebatkan aku’
“Benar hebat” ucap Misaki lega ia mengatai Usui sungguh bodoh.

Si kembar datang dan tanya apa yang terjadi, Misaki menyuruh mereka memanggil ambulan, Usui menolak karena ia tidak apa-apa. Misaki tak percaya karena Usui baru saja melompat dari atap. 
Si kembar meributkan apa yang sebenarnya terjadi. Misaki memutuskan untuk memberitahu mereka kali ini namun ketika ia hendak mengatakannya Usui tiba-tiba memanggil dan berdiri di belakangnya sambil menutup mulut Misaki, 
“Maksudmu kau adalah milikku setelah pulang sekolah” 

si kembar langsung histeris kaget. “Aku akan beri penghargaan untukmu” tambah Usui. Misaki kesal karena Usui mempermainkannya lagi dan berteriak jika ia membencinya.

Si kembar justru menyimpulkan jika Misaki adalah bodyguard Usui setelah pulang sekolah dan semakin menganggap Misaki keren. “Kita tidak boleh lagi mengganggu kalian”
“Tunggu jadi Usui itu sebenarnya siapa?”namun sayang ucapan si kembar yang satu itu tak ada yang menggubris.

Usui pun dirawat di rumah sakit, Misaki menjenguk sambil membawakan bunga. “Sudah kuduga lebih baik kita hanya berdua saja bukan?” Misaki tak mengerti
“Dengan ini fans mu akan bertambah bukan?” Usui minat Misaki melayaninya dengan pakaian Maid. Misaki menolak dan lari pulang. “Sudah kuduga ia hanya genit hentai alien” Ucap Misaki ngedumel sambil keluar dari rumah sakit.