Sinopsis
Fermentation Family Eps 5 Part 1
Woo
Joo bilang akan pergi ke pasar setelah makan siang dan tanya apa kang San ingin
dibelikan sesuatu, Kang San titip untuk membeli sikat gigi baru ia heran kemana
sikat gigi mereka berdua pergi. Ho Tae yang mendengar hal itu pura-pura tak
mendengar saja. Woo Joo memanggilnya ia tanya apa sikat gigi Ho Tae masih ada,
Ho Tae dengan gelagapan mengiyakan, Woo Joo lalu tanya ke Hae Joon dan
jawabannya sama dengan Ho Tae, hal itu membuat Woo Joo semakin heran saja.
Ho
Tae marah-marah di sebuah rumah sakit karena mereka tak bisa melakukan tes DNA
untuknya. Pegawai wanita itu menjelaskan tes DNA disini dilakukan untuk tujuan
pengobatan pasien dan jika ia ingin mencari tahu hubungan keluarga maka Ho Tae
harus pergi ke lembaga khusus dengan menulis persetujuan terlebih dahulu. Ho
Tae mengeluh karena ini begitu rumit.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Ho
Tae berbalik dan kaget saat melihat Pyung Man. “Apa yang kau lakukan disini?”
tanya Pyung Man curiga, Ho Tae langsung menyembunyikan sikat giginya, Pyung Man tanya
apa yang disembunyikannya itu, Ho Tae tak mengaku dan beranjak pergi. Pyung Man
mencoba menanyai Ho Tae apa ia baru berkelahi dan menghajar seseorang. Ho Tae
kesal dengan tuduhan itu, Pyung Man lantas tanya apa tujuan Ho Tae kesana, Ho
Tae balik tanya ke Pyung Man, Pyung Man menunjukkan tempat bubur dan bilang
ia baru mengunjungi seseorang, dengan gelagapan Ho Tae menggunakan alasan yang
sama tak sengaja ia melihat wanitta yang menuduh restoran mereka juga datang ke
tempat itu, ia permisi pada Pyung Man dan segera mengikuti wanita tesebut.
Pyung Man melihat sepertinya tadi Ho Tae membawa sikat gigi, Pyung Man melirik
si pegawai wanita yang berbicara dengan Ho Tae tadi, sepertinya ia akan menanyai
petugas tersebut untuk mendapat info.
Wanita
tersebut menyapa dokter yang lewat dan masuk ke sebuah ruangan, sepertinya ia
sudah sering datang ke rumah sakit itu.
Melalui
Dong Su akhirnya Ho Tae tahu suami dari wanita itu terkena stroke, “Kudengar
suaminya tak sadarkan diri setelah usahanya gagal juga putranya sudah ketagihan
bermain judi ia meminjam uang dari kita dan tentu saja tak bisa membayarnya”
jelas Dong Su. Ho Tae tanya apa wanita itu dipaksa datang ke Chun Ji In untuk
melunasi pinjaman itu, Dong Su minta maaf karena ia tak tahu.
Ho Tae kesal ia
mengingatkan Dong Su untuk sungguh-sungguh dalam bekerja dan tahu semua hal
yang terjadi. Dong Su bilang ia sudah dianggap seperti anak buangan disana
karena pernah dekat dengan Ho Tae. Ho Tae pun melunak lagi, Dong Su tanya apa
hubungan Ho Tae dengan Chun Ji In, “Itu bukan hal yang perlu kau tahu” ucap Ho
Tae. Dong Su bilang ia tahu satu hal lagi, ada seorang pria yang menyokong Dae
Shik akhir-akhir ini bernama Oh Myung Chul (Presdir Oh) dia sendiri yang
membawa Dae Shik bertemu dengan asisten President Oh.
Dong Su hanya punya informasi itu Ho
Tae kesal karena informasi itu tak lah lengkap ia malu dengan kemampuan mantan anak buahnya itu dan menyuruh Dong Su untuk
tak berkeliaran dan bilang ia pernah berpartner dengannya karena itu memalukan.
Dong Su mengikuti Ho Tae ia menjelaskan jika Oh Myung Chul addalah seorang
presdir dan istrinya adalah Direktur mereka punya perusahaan yang besar dan
punya banyak uang.
“Perusahaan
besar?” tanya Ho Tae sambil berpikir
“kau
tahu, mereka membuat kimchi dan pasta kedela fermentasi, pasta cabai dan
hal-hal seperti itu”
“Handol
Foods?” tebak Ho Tae kaget.
Hae
Joon dan Kang San pergi berdua, di dalam mobil Hae Joon bilang jika mereka
membuat kimchi selada liar untuk dihidangkan hari ini sepertinya kurang baik.
Kang San bilang kimchi itu pesanan dari pelanggan yang ingin dibawa pulang dan
tentu saja dimeja nanti mereka akan menyiapkan kimchi yang matang dengan baik.
Tiba-tiba Kang San tanya bagaimana Direktur Handol Foods itu sebenarnya,
"Kenapa
kau tanya padaku hal seperti itu?” tanya Hae Joon kaget.
“Aku dengar ia
terkenal diantara chef hidangan Korea lainnya dan dia ahli membuat kimchi” ucap
kang San. Hae Joon bilang ia juga tak tahu ia heran kenapa Kang San bertanya
padanya.
Kang San merasa Direktur itu orang yang lebih baik dari yang ia pikirkan dan mudah diajak berkomunikasi, ia jadi ingin tahu lebih banyak tentangnya.
“Kalau
begitu kenapa kau menolak penawarannya?” tanya Hae Joon penasaran
“Apa
kau dengar itu dari kakakku?” tanya Kang San, Hae Joon terlihat canggung ia
minta maaf jika itu membuat Kang San tak enak hati. Kang san rasa ia tak perlu
kecewa meskipun Chun Ji In tutup besok mereka tetap harus bertarung karena
mereka punya sesuatu untuk dilindungi.
“Apa
kau ingin melindungi kimchi Chun Ji In?” tanya Hae Joon.
“Aku
tak tahu seberapa besar keinginan itu aku juga bukan ahlinya kimchi”
“Lalu
apa yang ingin kau lindungi?” tanya Hae Joon, Kang San tak menjawab karena
menerima telfon dari pemilik restaurant italia yang pernah ia dan Woo Joo
kunjungi.
Keduanya
pun tiba disana, Manager Restauran (sori agak bingung antara dipanggil manager atau direktur soalnya kemarin Kang San manggilnya direktur tapi pegawainya manggil manager?? gk ngerti jadi panggil manager aj y) memberitahu jika mereka ingin memesan dalam jumlah
kecil kimchi gardenia yang kemarin ia juga tanya apa mungkin kimchi lain yang
cocok. Kang San mengusulkan kimchi kol hijau akan cocok dengan masakan italia, Manager minta Kang San juga menyiapkan itu, Kang San berjanji akan membuat
yang paling enak.
Manager juga punya pertanyaan ia ingat Kang San bilang pernah makan di restaurannya
namun kenapa Kang San berpikir kimchinya akan cocok disini hanya karena spaghetti
mereka. Kang San membenarkan ia kemarin mencoba salad disini dan saladnya
terbuat dari campuran sayur yang benar-benar segar. Manager membenarkan itu
adalah standard dasar dalam industri makanan. Kang San membenarkan ia rasa Manager sangat paham akan hal dasar itu dan pasti akan mengetahui kualitas
dalam kimchi mereka, ia kembali berterima kasih.
“berterima kasilah pada
kakakmu” ucap Pak Manager. Kang San terlihat bingung, “Seperti yang ia usulkan
aku meletakkan kimchi itu di meja keluarga kami, ayahku tak pernah makan
spaghetti yang putranya buat karena ia pikir itu terlalu mewah namun karena
disajikan dengan kimchi mereka ia jadi mau memakannya” ucapnya
Kang
San tersenyum senang dan Hae Joon terlihat kagum dengan Kang San.
Setelah
keluar Kang San langsung berteriak senang tak percaya kekuatan dari kata-kata
akan membuatnya berhasil seperti ini. “Setelah rumor menyebar dari sini kita
akan mengambil alih semua restaurant di korea, ini benar-benar jackpot!” teriak
Kang San senang. Hae Joon tanya apa ia yakin bisa memberikan pesanan tepat
waktu karena ia juga kekurangan orang saat ini. Kang San minta agar Hae Joon
mau bekerja keras untuk itu, Hae Joon mengiyakan, Kang San beanr-benar sedang
senang ia menganggap kehadiran Hae Joon dan Eun Bi telah membawa keberuntungan
untukknya. Ia mengajak mereka minum-minum setelah reservasi selesai malam
nanti.
Woo
Joo pun tengah mempersiapkan makanan untuk menyambut tamu mereka nanti malam
sementara Pyung Man dan Kakek Guk Hwan menemaninya. Pyung Man kagum karena tamu
mereka memesan hidangan kerajaan, kakek jadi penasaran siapa tamu mereka itu.
Woo Joo juga tak tahu meski begitu mereka akan mengetahuinya malam ini.
Kang
San dan Hae Joon pun tiba kakek langsung tanya ke Kang San siapa tamu mereka
itu. Kang San memanggil Woo Joo dengan kesal karena sudah memberitahu kakek.
Woo
Joo berkilah ia tadinya tak mau bicara tapi keduanya terus memaksanya dan janji
takkan bilang siapa-siapa. Kakek meyakinkan Woo Joo bahwa mulutnya benar-benar
terkunci tidak seperti Pyung Man, Pyung Man pun protes namun kakek menaruh
telunjuk di bibirnya agar dia diam.
Kang San mengingatkan agar keduanya
mengurusi masalah mereka saja, ia lalu bilang punya kabar penting untuk
mereka,Kang San memukul meja sebagai ganti drum namun sebelum mengumumkan kabar
itu Ho Tae keburu masuk dan kakek langsung memarahi Ho Tae dan menyebutnya si
belalang karena ia terus berkeliaran sementara yang lain sibuk.
“Ini hari
liburku” balas Ho Tae namun kakek meningatkan agar ia bermain ketika yang lain
bermain dan bekerja ketika yang lain kerja. Pyung Man menyuruh kedua keduanya
diam, Pyung Man lalu tanya ke Kang San mau bilang apa tadi. Kang San pun
memberitahu jika akhirnya kimchi mereka sukses mendapat pesanan dari restauran italia.
Woo Joo berteriak girang, kakek tanya apa maksudnya ke Pyung Man,
selagi mereka bicara Woo Joo menghampiri paman mengabarkan berita gembira itu
yang hanya dijawab dengan anggukan.
Kang
San bilang ke Woo Joo pasti Hae Joon dan Eun Bi membawa keberuntungan bagi
mereka. Ho Tae protes ia juga ada disitu, Woo Joo mengiyakan dengan gembira
sementara Kang San tak setuju.
Pyung
Man mendekat ke Ho Tae dan memintanya untuk mengikutinya, Ho Tae menolak hingga
membuat Pyung Man kesal, Eun Bi yang baru pulang dari sekolah pun bergabung dan
menyapa mereka, Kang San dan Woo Joo sama-sama merentangkan tangan menyambut
Eun Bi dengan bahagia.
Menu
Episode kali ini “Wild Lettuce Kimchi!"
Pyung
Man memaksa Ho Tae ikut dengannya, “Kau sedang masalah kan?” tuduh Pyung Man
langsung, ia sudah tahu Ho Tae datang ke rumah sakit untuk periksa DNA, Ho Tae
langsung membungkam mulut Pyung Man takut ada yang dengar. Pyung Man berontak
melepaskan diri, Pyung Man menuntut Ho Tae jadi orang yang bertanggungjawab
jika memiliki anak.
Ho Tae membantah bukan seperti itu, Pyung Man tanya lalu
kenapa, ia menganggap Ho Tae menyedihkan sebagai seorang pria. Ho Tae terus
membantah ini benar-benar tak seperti itu. “Baiklah aku akan pura-pura tak tahu
tapi siapa wanita itu?” tanya Pyung Man yang malah membuat Ho Tae tambah kesal.
Ia mengangkat bajunya dan menunjukkan tato di punggungnya.
“Apa
maksudmu?” tanya Pyung Man bingung.
“Itu
adalah bos yang kulayani dulu” Ho Tae bilang bos nya itu punya wanita yang tak
bisa ia percaya “Apa kau paham yang kukatakan?”
“Jadi
kau melakukan perintahnya?” tanya Pyung Man
“Satu-satunya
orang yang tahu hal itu adalah aku dan kau Han Pyung man” Ucapnya sambil maju
menyudutkan Pyung Man yang mulai ketakutan. Ho Tae menakuti jika itu ketahuan mereka
berdua akan mendapat bahaya, ia juga bilang jika wanita itu adalah milik lawan
dari bos nya maka jika ini ketahuan itu artinya perang dan mereka berdua akan tamat
ucap Ho Tae mencontohkan dengan tangan yang menggorok lehernya.
Pyung
Man memegangi lehernya sendiri dengan ngeri, Ho Tae mengancamnya untuk menutup
mulutnya dan ia langsung mengangguk mengiyakan.
Sementara
itu di tempat lain seorang aktor (Cha Yong Bin) tengah keluar dari sebuah gedung dan langsung
disambut meriah oleh para fansnya, Yong Bin langsung masuk ke dalam
mobilnya, asistennya bilang presdir ingin bertemu dengannya sore ini.
“Aku
sudah bilang padamu ini hari ulang tahun seseorang” ucap Yong Bin
Si
asisten juga tahu namun karena skandal yang beredar belakang ingin membuat ia
harus melakukannya, Yong Bin minta itu ditunda dan berjanji akan melakukan apa
yang diinginkan presdir jadi tak perlu khawatir.
Paman
dan Hae Joon tengah sibuk memasak di dapur sementara di luar Ho tae berbaring sambil
memainkan arloji kunonya. Disampingnya ada Woo Joo dan Kang San tengah mengaduk
kimchi bersama dan Eun Bi yang memperhatikan.
Keduanya
tengah membuat kimchi selada liar, semua sayur dicampur ke dalam bumbu kimchi
dan diatukan dengan diikat lalu dimasukkan ke dalam pot.
Pekerjaan ahirnya
selesai Kang San menyempatkan mengerjai Ho Tae dengan memanggil seperti hendak
memberi makan kimchi, Ho Tae membuka mulutnya lebar, kang San langsung makan
sendiri “Kami membayarmu per jam jadi kanapa kau tak melakukan sedikit
pekerjaan?” sindir Kang San.
“Buang
saja pikiran bahwa uang bisa membuat segalanya jadi mungkin”
“Kenapa
kau tak membuang pemikiran bahwa kau bisa kau lakukan selama hari libur hanya
bermain” balas Kang San.Ho Tae berbalik memunggungi mereka dengan kesal.
“Apa
kau pikir Ho Tae Gun sedang tak sehat?” tanya Woo Joo. Kang San rasa tak
mungkin ia bahkan tak bekerja sedikitpun “AKu akan membiarkannya hari ini
karena aku tak mau merusak moodku yang sedang bagus” ucap Kang San.
Namun ia malah mendapat telfon
yang lantas membuatnya kecewa, telfon itu dari Manager restauran italia tadi
yang membatalkan pesanannya. Sang Manager ternyata sedang membaca kasus sabut cuci piring logam di restauran Kang San yang sudah ada di internet. Kang San menutup
telfonnya dan langsung berlari ke dalam rumah, ia mencari berita tersebut di
internet.
Mereka akhirnya membuka blog yang menjelekkan restauran mereka dan
menganggap mereka tak jujur dari awal dan membohongi pelanggan mereka.
Direktur Hyung Sook dan Presdir Oh juga membaca berita itu dari tempat yang
berbeda.
"Ditulis disitu bahwa beda pemilik beda rasa dan generasi kedua dari
restauran tersebut telah pergi tiba-tiba, rumor yang beredar ada beda pendapat
dengan generasi ketiga yang sekarang menjalankan restauran dan menyebabkan
generasi terdahulu harus pergi"
Di tempat lain Dae Shik tersenyum senang pada anak buah yang menyambutnya di depan kantor.
Woo
Joo rasa itu tak perlu digubris, Pyung Man setuju mereka tak perlu baca berita
itu. Pesanan dari restauran telah dibatalkan sementara pelanggan lain turut
membatalkan pesanan mereka. “Mereka akan melupakannya itu baik-baik saja” hibur
Pyung Man. Hae Joon bilang orang itu cukup berpengaruh di blogger jadi efeknya akan cukup luas.
“Apa
dia begitu terkenal?” tanya Woo joo
“Ya
dia menjalankan blog dengan ratusan ribu pegunjung harian”
Paman sendiri tampak
khawatir memikirkan hal ini.
Bos
Dae Shik terlihat senang sepertinya semua ini adalah hasil perbuatannya, ia
memuji dirinya sendiri dan menganggap dirinya sangat cerdas. Anak buahnya saja sampai merinding mendengarnya.hahaa...
“AKhir-ahir
ini gangster lebih perlu menggunakan kepala mereka daripada tinju mereka untuk
bertahan kita berada dalam masa itu, apa kau tau kenapa Ho Tae rangking ketiga? itu karena dia begitu bodoh, hanya mengunakan tinjunya apa ada yang ia tahu” ucapnya sombong, ia
lalu ingat tentang Ho Tae dan tanya apa anak buahnya itu sudah dapat kabar.anak buahnya terlihat gugup
menerangkan, Dae Shik lantas menendang kaki pria itu dan menyuruhnya
menggunakan otak bukan kaki ia menyuruh untuk menekan Dong Su terus siapa tahu masih
berhubungan dnegan Ho Tae.
Kang
San berada di kebun yang juga makam ibunya, Ho Tae menyindir kesantaiannya
itu, Kang San tak peduli.
“Stasiun
Tv menelfon mereka bilang banya mendapatan telfon keluhan karena mereka
menyiarkan tentang kimchi yang tak bermutu, Direktur tanya apa yang terjadi dia
juga bilang departemen kesehatan akan datang kesini" Ucap Kang San
Ho Tae kagum komputer benar-benar punya banyak kekuatan. Kang San meralat itu bukan komputer tapi
internet. HoTae bilang terserah.
Ia
lalu bertanya papan makam siapa yang ada disitu, Kang San bilang abu ibunya
dikubur disitu, dan ibunya suka dengan pohon yang ada disitu.
Kang San bangkit ia sendiri merasa mencium bau amis dari blog makanan itu, “Aku rasa ia sengaja datang ke restauran kita untuk melakukan ini tapi sabut logam itu sudah ditemukan aku tak bisa apa-apa lagi”
Kang San bangkit ia sendiri merasa mencium bau amis dari blog makanan itu, “Aku rasa ia sengaja datang ke restauran kita untuk melakukan ini tapi sabut logam itu sudah ditemukan aku tak bisa apa-apa lagi”
“Lupakan
saja” suruh Ho Tae
Kang
San tak setuju Chun Ji In sudah mau tutup mana mungkin ia bisa melupakannya
begitu saja. “Apa mungkin itu ditutup hanya karena masalah sepele” ucap Ho Tae.
Kang
San kesal apa bagi Ho Tae ini adalah masalah sepele, Ho Tae bilang Ini bukan masalah hidup
dan mati.
“Ya
tentu saja ini bukan masalah hidup dan mati, mau Chun Ji In tutup atau tidak
tak ada bedanya bagimu, atau jika pesanan dibatalkan atau tidak, aku yakin
masalah sepele ini tak berarti buatmu” Kang San hendak pergi namun ia berbalik
lagi,
“Pertarungan selesai ketika ada sesuatu yang harus dilindungi tapi
alasanku untuk bertarung sudah hilang aku ingin melindungi integritas Chun Ji
In dan orang tuaku dan aku berharap bisa bertarung untuk melindunginya tapi itu
sudah jatuh hal yang penting buatku sudah jatuh seketika bagaimana kau bisa
bicara begitu saja seperti itu masalah orang lain?” ucapnya
“Orang
yang menganggap masalah orang lain sebagai masalah mereka tidak ada didunia ini” balas Ho Tae
“Bukan
mereka tak ada tapi kau yang tak seperti itu” teriak Kang San marah lalu pergi
meninggalkan Ho Tae.
Ayah
Lee melanjutkan perjalanannya, ia bercerita anak-anak dipanti asuhan suka
dengan kimchi kol dan daun wijen, ia gembira,
“Tidak ada jejak dari anak itu
disini tapi aku pasti dapat menemukannya, ketika aku menemukannya aku ingin
membuatkannya masakan yang hangat sebelum hal lain, sayang, aku harap anak-anak
baik-baik saja”
Kang
San dan Woo Joo menunggu tamu yang memesan tempat mereka malam ini di luar, Woo
Joo berusaha menghibur Kang San yang tak kelihatan lesu, ia mengingatkan ucapan
ayahnya bahwa kebenaran itu kuat dan mungkin ayah mereka juga akan pulang, Kang
San pun bingung. Woo Joo bilang jika rumor tentang sabut logam itu tersebar luas di negara
ini ayah mereka pasti akan mendengarnya dan segera pulang.
Kang San tersenyum
kecil ia rasa itu ada benarnya mungkin ayah mereka akan datang dengan panik.
Kang San memeriksa Hp nya ia heran karena tamu mereka tak kunjung datang, Woo
Joo rasa tamu mereka ini pasti tak membuka internet makanya tak membatalakan
reservasi. Woo Joo penasaran dimana Ho Tae Gun, Kang San kembali kesal dan
menyuruh Woo Joo tak perlu mengkhawatirkan pria itu.
Ho
Tae kembali memainkan arloji kunonya sambil memantau wanita yang menjelekkan restauran mereka. Ia melihat
wanita itu bertemu dengan putranya namun
keduanya terlihat tak akur dan putranya itu malah merampas tas ibunya untuk
mengambil uang, ibunya menghalangi karena itu untuk biaya pengobatan ayahnya,
namun si anak Sung Jin tak peduli. Ibu Sung Jin (wanita tadi, capek nulis wanita itu terus, hehee) minta anaknya untuk kembali
dengannya namun si anak malah membentaknya ia melepaskan tangan ibunya dengan
keras hingga ibunya terjatuh. Ho Tae sendiri terlihat geram melihat kelakuan anak tersebut.
Tamu
mereka pun tiba yaitu seorang wanita muda bernama Ji Yeon dan putranya yang masih kecil. Kang
San dan Woo Joo menyapanya, Kang San tanya bukankah Ji Yeon memesan untuk 3
orang. Ji Yeon bilang satu orang akan datang terpisah.
Kang
San mempersilahkan Ji Yeon masuk diantar Woo Joo. Ji Yeon mellihat tak ada
yang berubah dari tempat ini, Woo Joo heran apa ia pernah kesini sebelumnya.
“Apa
kau tak mengenalku? Sepertinya aku mengenalmu” ucap Ji Yeon yang membuat Woo Joo jadi bingung.
Sementara
itu Pyung man dan kakek Guk Hwan yang sedari tadi mengintip merasa kecewa
karena mereka pikir yang datang adalah seorang Presdir atau semacamnya, Pyung
Man mendengar suara mobil datang ia menyuruh kakek diam dulu dan mereka langsung
berebutan mengintip ke jendela.
Yong Bin keluar dari mobil, Kang San menyambutnya, Yong Bin tanya bagaimana dengan yang
lain.
“Mereka sudah menunggu” ucap Kang San ia tampaknyai mengenal pria itu namun berusaha menutupinya dan menyuruhnya masuk kedalam.
Seseorang reporter diam-diam mengambil foto mereka, ia tersenyum karena mendapat foto yang bagus.
Dae Yoon anaknya Ji Yeon langsung menghampiri Yong Bin dan memanggilnya ayah, Yong Bin menggendong
anaknya dengan senang dan tanya apa ia sehat,
Woo Joo mengenali pria itu adalah aktor Cha Yong Bin ia sampai
ternganga dan menutup mulutnya, Yong Bin meminta Kang San menjaga rahasia ini.
Kang San meyakinkan masalah ini takkan bocor yang ada disini hanya ada ia dan
kakaknya dan chef akan menyajikan hidangannya langsung.
Ji Yeon juga meyakinkan Yong Bin tak usah khawatir ia yakin dengan janji orang disini.
Woo Joo masuk
dan Pyung man serta Kakek mengkode agar ia mendekat. Keduanya ingin tahu siapa
itu tapi Woo Joo tak mau bicara dan pergi. Woo Joo memberitahu paman ada anak kecil juga, paman langsung menyuruh menyiapkan daging iga dan kimchi yang sudah
matang.
Woo
Joo terlihat kebingungan yang ia tahu aktor itu harusnya belum menikah. Hae Joon tanya apa aktor yang disebut Woo Joo adalah Cha Yong Bin, Woo Joo mengiyakan. Hae Joon kaget, ia langsung mendekat ingin tahu lagi namun paman menyuruhnya diam, kakek dan Pyung
Man yang sudah tahu siapa tamunya juga kaget.
Yong
Bin merasa tempat ini biasa saja, ia lebih senang jika melihat Ji Yeon di
rumah karena disini tidak nyaman dan membuatnya gugup.
"Mereka adalah orang-orang yang bisa dipercaya” ucap Ji Yeo
“Bagaimana
kau bisa percaya orang lain? Aku datang karena kau keras kepala tapi aku sungguh
berpikir ini ide yang buruk” ucap Yong Bin
"Ini adalah tempat yang pernah ia kunjungi dan ayahnya
waktu dulu" Ji Yeon kecewa melihat Yong Bin tak begitu memperdulikan ucapannya dan sibuk menatap jamnya. “jadi aku
ingin makan dneganmu disini paling tidak sekali” lanjutnya. Yong Bin mengiyakan
dan menyuruh mereka cepat makan dan kembali ke rumah.
“Aku
meninggalkan kue dan hadiahmu di mobil juga” ucap Yong Bin.
Ho
Tae menunggu Ibunya Sung Jin pulang, Ibu Sung Jin jelas kaget melihatnya, “kau ingat
aku kan? Pegawai Chun Ji In yang kejam” sapa Ho Tae sembari mendekat.
“Lalu?”
“Apa
ini karena hutang anakmu? apa karena itu kau sengaja meletakkan sabut logam itu
di kimchi dan menulisnya di internet?” tanya Ho Tae
“Apa
yang kau bicarakan?”
Ho
Tae tanya apa ia tahu kamera penagwas tipuanmu sudah tertangkap di kamera. Ibu SUng Jin minta Ho Tae berhenti menggangunya ia tak percaya dengan Ho Tae, “Kau bukan
satu-satunya melakukan sesuatu yang tak dapat dipercaya Ahjumma aku dengar kau
blogger yang cukup kuat atau sesuatu”
Ibu Sung Jin mengancam akan memanggil polisi
jika Ho Tae tak pergi. Ho Tae mengancam haruskah ia memanggil polisi, “sepertinya
kau lepas hutang dengan meletakkan trik kecilmu tapi tetap saja bermain dengan makanan tidak baik"
Ho Tae merasa si wanita pasti dalam keadaan yang sulit jadi
ia menyuruhnya menyelesaikan apa yang ia tulis di internet dengan
internet juga dengan membuat pengakuan.
Ibu Sung Jin tak bisa melakukan itu, ia bilang putranya
akan mati pria itu takkan membairkan putranya jika ia melakukannya. Ho Tae bialng
biarkan saja putranya yang brengsek itu mati. Ibu Sung Jin membela putranya ini semua adalah
salahnya, ia pun berlutut memohon ampun pada Ho Tae sambil memangis minta
putranya diselamatkan. HoTae menjadi tak tega melihatnya.
Selanjutnya Ho Tae mendatangi Sung Jin yang tengah bermain game dan menyeretnya keluar. Ho Tae melemparnya begitu saja, Sung Jin ketakutan ia pikir Ho Tae anggota gangster dan bilang ibunya akan mengurus semuanya.
“Bangunlah!”
teriak Ho Tae. Sung Jin bilang hutangnya sudah dilunasi, Ho Tae menariknya berdiri lalu
memukulnya dan menyurunya bangun, Sung Jin meringkuk ketakutan ia bilang ini tak seperti yang dijanjikan. “kapan aku pernah berjanji padamu?" bentak Ho Tae.
Sung Jin meminta maaf, Ho Tae
kesal Sung Jin bahkan tak tahu apa kesalahannya ia menariknya berdiri lagi dan memukulnya. “Anak yang menjual orang tuanya tak berhak hidup, bangunlah”
Sung Jin berlutut ketakutan mohon dibiarkan hidup. Ibu Sung Jin datang berlari melindungi
putranya ia marah ke Ho Tae karena ialah yang harus dihukum bukan anaknya ia bilang melakukannya karena ia sudah gila dan menyuruh Ho Tae melaporkannya ke
polisi. Si ibu memeriksa luka anaknya dengan khawatir. Sung Jin terlihat malu dan mengelak namun si ibu tetap ingin memeriksa wajahnya dan tanya apa mereka perlu ke rumah sakit.
Ho Tae sepertinya tersentuh melihat keduanya, “Kurasa punya ibu adalah hal yang baik” ia pun hendak pergi.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.