SINOPSIS

Wednesday, 8 June 2016

Fermentation Family Eps 5 Part 1

Sinopsis Fermentation Family Eps 5 Part 1

Woo Joo bilang akan pergi ke pasar setelah makan siang dan tanya apa kang San ingin dibelikan sesuatu, Kang San titip untuk membeli sikat gigi baru ia heran kemana sikat gigi mereka berdua pergi. Ho Tae yang mendengar hal itu pura-pura tak mendengar saja. Woo Joo memanggilnya ia tanya apa sikat gigi Ho Tae masih ada, Ho Tae dengan gelagapan mengiyakan, Woo Joo lalu tanya ke Hae Joon dan jawabannya sama dengan Ho Tae, hal itu membuat Woo Joo semakin heran saja.

Ho Tae marah-marah di sebuah rumah sakit karena mereka tak bisa melakukan tes DNA untuknya. Pegawai wanita itu menjelaskan tes DNA disini dilakukan untuk tujuan pengobatan pasien dan jika ia ingin mencari tahu hubungan keluarga maka Ho Tae harus pergi ke lembaga khusus dengan menulis persetujuan terlebih dahulu. Ho Tae mengeluh karena ini begitu rumit.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Ho Tae berbalik dan kaget saat melihat Pyung Man. “Apa yang kau lakukan disini?” tanya Pyung Man curiga, Ho Tae langsung menyembunyikan sikat giginya, Pyung Man tanya apa yang disembunyikannya itu, Ho Tae tak mengaku dan beranjak pergi. Pyung Man mencoba menanyai Ho Tae apa ia baru berkelahi dan menghajar seseorang. Ho Tae kesal dengan tuduhan itu, Pyung Man lantas tanya apa tujuan Ho Tae kesana, Ho Tae balik tanya ke Pyung Man, Pyung Man menunjukkan tempat bubur dan bilang ia baru mengunjungi seseorang, dengan gelagapan Ho Tae menggunakan alasan yang sama tak sengaja ia melihat wanitta yang menuduh restoran mereka juga datang ke tempat itu, ia permisi pada Pyung Man dan segera mengikuti wanita tesebut. 

Pyung Man melihat sepertinya tadi Ho Tae membawa sikat gigi, Pyung Man melirik si pegawai wanita yang berbicara dengan Ho Tae tadi, sepertinya ia akan menanyai petugas tersebut untuk mendapat info.

Wanita tersebut menyapa dokter yang lewat dan masuk ke sebuah ruangan, sepertinya ia sudah sering datang ke rumah sakit itu.

Melalui Dong Su akhirnya Ho Tae tahu suami dari wanita itu terkena stroke, “Kudengar suaminya tak sadarkan diri setelah usahanya gagal juga putranya sudah ketagihan bermain judi ia meminjam uang dari kita dan tentu saja tak bisa membayarnya” jelas Dong Su. Ho Tae tanya apa wanita itu dipaksa datang ke Chun Ji In untuk melunasi pinjaman itu, Dong Su minta maaf karena ia tak tahu. 

Ho Tae kesal ia mengingatkan Dong Su untuk sungguh-sungguh dalam bekerja dan tahu semua hal yang terjadi. Dong Su bilang ia sudah dianggap seperti anak buangan disana karena pernah dekat dengan Ho Tae. Ho Tae pun melunak lagi, Dong Su tanya apa hubungan Ho Tae dengan Chun Ji In, “Itu bukan hal yang perlu kau tahu” ucap Ho Tae. Dong Su bilang ia tahu satu hal lagi, ada seorang pria yang menyokong Dae Shik akhir-akhir ini bernama Oh Myung Chul (Presdir Oh) dia sendiri yang membawa Dae Shik bertemu dengan asisten President Oh.


Dong Su hanya punya informasi itu Ho Tae kesal karena informasi itu tak lah lengkap ia malu dengan kemampuan mantan anak buahnya itu dan menyuruh Dong Su untuk tak berkeliaran dan bilang ia pernah berpartner dengannya karena itu memalukan. 
Dong Su mengikuti Ho Tae ia menjelaskan jika Oh Myung Chul addalah seorang presdir dan istrinya adalah Direktur mereka punya perusahaan yang besar dan punya banyak uang.
“Perusahaan besar?” tanya Ho Tae sambil berpikir
“kau tahu, mereka membuat kimchi dan pasta kedela fermentasi, pasta cabai dan hal-hal seperti itu”
“Handol Foods?” tebak Ho Tae kaget.

Hae Joon dan Kang San pergi berdua, di dalam mobil Hae Joon bilang jika mereka membuat kimchi selada liar untuk dihidangkan hari ini sepertinya kurang baik. Kang San bilang kimchi itu pesanan dari pelanggan yang ingin dibawa pulang dan tentu saja dimeja nanti mereka akan menyiapkan kimchi yang matang dengan baik. Tiba-tiba Kang San tanya bagaimana Direktur Handol Foods itu sebenarnya, 

"Kenapa kau tanya padaku hal seperti itu?” tanya Hae Joon kaget. 
“Aku dengar ia terkenal diantara chef hidangan Korea lainnya dan dia ahli membuat kimchi” ucap kang San. Hae Joon bilang ia juga tak tahu ia heran kenapa Kang San bertanya padanya. 
Kang San merasa Direktur itu orang yang lebih baik dari yang ia pikirkan dan mudah diajak berkomunikasi, ia jadi ingin tahu lebih banyak tentangnya.

“Kalau begitu kenapa kau menolak penawarannya?” tanya Hae Joon penasaran
“Apa kau dengar itu dari kakakku?” tanya Kang San, Hae Joon terlihat canggung ia minta maaf jika itu membuat Kang San tak enak hati. Kang san rasa ia tak perlu kecewa meskipun Chun Ji In tutup besok mereka tetap harus bertarung karena mereka punya sesuatu untuk dilindungi.
“Apa kau ingin melindungi kimchi Chun Ji In?” tanya Hae Joon.
“Aku tak tahu seberapa besar keinginan itu aku juga bukan ahlinya kimchi”
“Lalu apa yang ingin kau lindungi?” tanya Hae Joon, Kang San tak menjawab karena menerima telfon dari pemilik restaurant italia yang pernah ia dan Woo Joo kunjungi.

Keduanya pun tiba disana, Manager Restauran (sori agak bingung antara dipanggil manager atau direktur soalnya kemarin Kang San manggilnya direktur tapi pegawainya manggil manager?? gk ngerti jadi panggil manager aj y) memberitahu jika mereka ingin memesan dalam jumlah kecil kimchi gardenia yang kemarin ia juga tanya apa mungkin kimchi lain yang cocok. Kang San mengusulkan kimchi kol hijau akan cocok dengan masakan italia, Manager minta Kang San juga menyiapkan itu, Kang San berjanji akan membuat yang paling enak.
Manager juga punya pertanyaan ia ingat Kang San bilang pernah makan di restaurannya namun kenapa Kang San berpikir kimchinya akan cocok disini hanya karena spaghetti mereka. Kang San membenarkan ia kemarin mencoba salad disini dan saladnya terbuat dari campuran sayur yang benar-benar segar. Manager membenarkan itu adalah standard dasar dalam industri makanan. Kang San membenarkan ia rasa Manager sangat paham akan hal dasar itu dan pasti akan mengetahui kualitas dalam kimchi mereka, ia kembali berterima kasih. 

“berterima kasilah pada kakakmu” ucap Pak Manager. Kang San terlihat bingung, “Seperti yang ia usulkan aku meletakkan kimchi itu di meja keluarga kami, ayahku tak pernah makan spaghetti yang putranya buat karena ia pikir itu terlalu mewah namun karena disajikan dengan kimchi mereka ia jadi mau memakannya” ucapnya
Kang San tersenyum senang dan Hae Joon terlihat kagum dengan Kang San.

Setelah keluar Kang San langsung berteriak senang tak percaya kekuatan dari kata-kata akan membuatnya berhasil seperti ini. “Setelah rumor menyebar dari sini kita akan mengambil alih semua restaurant di korea, ini benar-benar jackpot!” teriak Kang San senang. Hae Joon tanya apa ia yakin bisa memberikan pesanan tepat waktu karena ia juga kekurangan orang saat ini. Kang San minta agar Hae Joon mau bekerja keras untuk itu, Hae Joon mengiyakan, Kang San beanr-benar sedang senang ia menganggap kehadiran Hae Joon dan Eun Bi telah membawa keberuntungan untukknya. Ia mengajak mereka minum-minum setelah reservasi selesai malam nanti.

Woo Joo pun tengah mempersiapkan makanan untuk menyambut tamu mereka nanti malam sementara Pyung Man dan Kakek Guk Hwan menemaninya. Pyung Man kagum karena tamu mereka memesan hidangan kerajaan, kakek jadi penasaran siapa tamu mereka itu. Woo Joo juga tak tahu meski begitu mereka akan mengetahuinya malam ini. 

Kang San dan Hae Joon pun tiba kakek langsung tanya ke Kang San siapa tamu mereka itu. Kang San memanggil Woo Joo dengan kesal karena sudah memberitahu kakek.
Woo Joo berkilah ia tadinya tak mau bicara tapi keduanya terus memaksanya dan janji takkan bilang siapa-siapa. Kakek meyakinkan Woo Joo bahwa mulutnya benar-benar terkunci tidak seperti Pyung Man, Pyung Man pun protes namun kakek menaruh telunjuk di bibirnya agar dia diam. 

Kang San mengingatkan agar keduanya mengurusi masalah mereka saja, ia lalu bilang punya kabar penting untuk mereka,Kang San memukul meja sebagai ganti drum namun sebelum mengumumkan kabar itu Ho Tae keburu masuk dan kakek langsung memarahi Ho Tae dan menyebutnya si belalang karena ia terus berkeliaran sementara yang lain sibuk. 
“Ini hari liburku” balas Ho Tae namun kakek meningatkan agar ia bermain ketika yang lain bermain dan bekerja ketika yang lain kerja. Pyung Man menyuruh kedua keduanya diam, Pyung Man lalu tanya ke Kang San mau bilang apa tadi. Kang San pun memberitahu jika akhirnya kimchi mereka sukses mendapat pesanan dari restauran italia. 

Woo Joo berteriak girang, kakek tanya apa maksudnya ke Pyung Man, selagi mereka bicara Woo Joo menghampiri paman mengabarkan berita gembira itu yang hanya dijawab dengan anggukan.

Kang San bilang ke Woo Joo pasti Hae Joon dan Eun Bi membawa keberuntungan bagi mereka. Ho Tae protes ia juga ada disitu, Woo Joo mengiyakan dengan gembira sementara Kang San tak setuju.
Pyung Man mendekat ke Ho Tae dan memintanya untuk mengikutinya, Ho Tae menolak hingga membuat Pyung Man kesal, Eun Bi yang baru pulang dari sekolah pun bergabung dan menyapa mereka, Kang San dan Woo Joo sama-sama merentangkan tangan menyambut Eun Bi dengan bahagia.

Menu Episode kali ini “Wild Lettuce Kimchi!"


Pyung Man memaksa Ho Tae ikut dengannya, “Kau sedang masalah kan?” tuduh Pyung Man langsung, ia sudah tahu Ho Tae datang ke rumah sakit untuk periksa DNA, Ho Tae langsung membungkam mulut Pyung Man takut ada yang dengar. Pyung Man berontak melepaskan diri, Pyung Man menuntut Ho Tae jadi orang yang bertanggungjawab jika memiliki anak. 

Ho Tae membantah bukan seperti itu, Pyung Man tanya lalu kenapa, ia menganggap Ho Tae menyedihkan sebagai seorang pria. Ho Tae terus membantah ini benar-benar tak seperti itu. “Baiklah aku akan pura-pura tak tahu tapi siapa wanita itu?” tanya Pyung Man yang malah membuat Ho Tae tambah kesal. 

Ia mengangkat bajunya dan menunjukkan tato di punggungnya.
“Apa maksudmu?” tanya Pyung Man bingung.
“Itu adalah bos yang kulayani dulu” Ho Tae bilang bos nya itu punya wanita yang tak bisa ia percaya “Apa kau paham yang kukatakan?”
“Jadi kau melakukan perintahnya?” tanya Pyung Man
“Satu-satunya orang yang tahu hal itu adalah aku dan kau Han Pyung man” Ucapnya sambil maju menyudutkan Pyung Man yang mulai ketakutan. Ho Tae menakuti jika itu ketahuan mereka berdua akan mendapat bahaya, ia juga bilang jika wanita itu adalah milik lawan dari bos nya maka jika ini ketahuan itu artinya perang dan mereka berdua akan tamat ucap Ho Tae mencontohkan dengan tangan yang menggorok lehernya.

Pyung Man memegangi lehernya sendiri dengan ngeri, Ho Tae mengancamnya untuk menutup mulutnya dan ia langsung mengangguk mengiyakan.

Sementara itu di tempat lain seorang aktor (Cha Yong Bin) tengah keluar dari sebuah gedung dan langsung disambut meriah oleh para fansnya, Yong Bin langsung masuk ke dalam mobilnya, asistennya bilang presdir ingin bertemu dengannya sore ini.
“Aku sudah bilang padamu ini hari ulang tahun seseorang” ucap Yong Bin
Si asisten juga tahu namun karena skandal yang beredar belakang ingin membuat ia harus melakukannya, Yong Bin  minta itu ditunda dan berjanji akan melakukan apa yang diinginkan presdir jadi tak perlu khawatir.

Paman dan Hae Joon tengah sibuk memasak di dapur sementara di luar Ho tae berbaring sambil memainkan arloji kunonya. Disampingnya ada Woo Joo dan Kang San tengah mengaduk kimchi bersama dan Eun Bi yang memperhatikan.
Keduanya tengah membuat kimchi selada liar, semua sayur dicampur ke dalam bumbu kimchi dan diatukan dengan diikat lalu dimasukkan ke dalam pot. 

Pekerjaan ahirnya selesai Kang San menyempatkan mengerjai Ho Tae dengan memanggil seperti hendak memberi makan kimchi, Ho Tae membuka mulutnya lebar, kang San langsung makan sendiri “Kami membayarmu per jam jadi kanapa kau tak melakukan sedikit pekerjaan?” sindir Kang San.
“Buang saja pikiran bahwa uang bisa membuat segalanya jadi mungkin”
“Kenapa kau tak membuang pemikiran bahwa kau bisa kau lakukan selama hari libur hanya bermain” balas Kang San.Ho Tae berbalik memunggungi mereka dengan kesal.

“Apa kau pikir Ho Tae Gun sedang tak sehat?” tanya Woo Joo. Kang San rasa tak mungkin ia bahkan tak bekerja sedikitpun “AKu akan membiarkannya hari ini karena aku tak mau merusak moodku yang sedang bagus” ucap Kang San.  

Namun ia malah mendapat telfon yang lantas membuatnya kecewa, telfon itu dari Manager restauran italia tadi yang membatalkan pesanannya. Sang Manager ternyata sedang membaca kasus sabut cuci piring logam di restauran Kang San yang sudah ada di internet. Kang San menutup telfonnya dan langsung berlari ke dalam rumah, ia mencari berita tersebut di internet. 

Mereka akhirnya membuka blog yang menjelekkan restauran mereka dan menganggap mereka tak jujur dari awal dan membohongi pelanggan mereka. Direktur Hyung Sook dan Presdir Oh juga membaca berita itu dari tempat yang berbeda. 
"Ditulis disitu bahwa beda pemilik beda rasa dan generasi kedua dari restauran tersebut telah pergi tiba-tiba, rumor yang beredar ada beda pendapat dengan generasi ketiga yang sekarang menjalankan restauran dan menyebabkan generasi terdahulu harus pergi"
Di tempat lain Dae Shik tersenyum senang pada anak buah yang menyambutnya di depan kantor.

Woo Joo rasa itu tak perlu digubris, Pyung Man setuju mereka tak perlu baca berita itu. Pesanan dari restauran telah dibatalkan sementara pelanggan lain turut membatalkan pesanan mereka. “Mereka akan melupakannya itu baik-baik saja” hibur Pyung Man. Hae Joon bilang orang itu cukup berpengaruh di blogger jadi efeknya akan cukup luas.
“Apa dia begitu terkenal?” tanya Woo joo
“Ya dia menjalankan blog dengan ratusan ribu pegunjung harian” 
Paman sendiri  tampak khawatir memikirkan hal ini.

Bos Dae Shik terlihat senang sepertinya semua ini adalah hasil perbuatannya, ia memuji dirinya sendiri dan menganggap dirinya sangat cerdas. Anak buahnya saja sampai merinding mendengarnya.hahaa...
“AKhir-ahir ini gangster lebih perlu menggunakan kepala mereka daripada tinju mereka untuk bertahan kita berada dalam masa itu, apa kau tau kenapa Ho Tae rangking ketiga? itu karena dia begitu bodoh, hanya mengunakan tinjunya apa ada yang ia tahu” ucapnya sombong, ia lalu ingat tentang Ho Tae dan  tanya apa anak buahnya itu sudah dapat kabar.anak buahnya terlihat gugup menerangkan, Dae Shik lantas menendang kaki pria itu dan menyuruhnya menggunakan otak bukan kaki ia menyuruh untuk menekan Dong Su terus siapa tahu masih berhubungan dnegan Ho Tae.

Kang San berada di kebun yang juga makam ibunya, Ho Tae menyindir kesantaiannya itu, Kang San tak peduli.
“Stasiun Tv menelfon mereka bilang banya mendapatan telfon keluhan karena mereka menyiarkan tentang kimchi yang tak bermutu, Direktur tanya apa yang terjadi dia juga bilang departemen kesehatan akan datang kesini" Ucap Kang San
Ho Tae kagum komputer benar-benar punya banyak kekuatan. Kang San meralat itu bukan komputer tapi internet. HoTae bilang terserah.

Ia lalu bertanya papan makam siapa yang ada disitu, Kang San bilang abu ibunya dikubur disitu, dan ibunya suka dengan pohon yang ada disitu. 

Kang San bangkit ia sendiri merasa mencium bau amis dari blog makanan itu, “Aku rasa ia sengaja datang ke restauran kita untuk melakukan ini tapi sabut logam itu sudah ditemukan aku tak bisa apa-apa lagi”
“Lupakan saja” suruh Ho Tae
Kang San tak setuju Chun Ji In sudah mau tutup mana mungkin ia bisa melupakannya begitu saja. “Apa mungkin itu ditutup hanya karena masalah sepele” ucap Ho Tae.
Kang San kesal apa bagi Ho Tae ini adalah masalah sepele, Ho Tae bilang Ini bukan masalah hidup dan mati.

“Ya tentu saja ini bukan masalah hidup dan mati, mau Chun Ji In tutup atau tidak tak ada bedanya bagimu, atau jika pesanan dibatalkan atau tidak, aku yakin masalah sepele ini tak berarti buatmu” Kang San hendak pergi namun ia berbalik lagi,
“Pertarungan selesai ketika ada sesuatu yang harus dilindungi tapi alasanku untuk bertarung sudah hilang aku ingin melindungi integritas Chun Ji In dan orang tuaku dan aku berharap bisa bertarung untuk melindunginya tapi itu sudah jatuh hal yang penting buatku sudah jatuh seketika bagaimana kau bisa bicara begitu saja seperti itu masalah orang lain?” ucapnya

“Orang yang menganggap masalah orang lain sebagai masalah mereka tidak ada didunia ini” balas Ho Tae
“Bukan mereka tak ada tapi kau yang tak seperti itu” teriak Kang San marah lalu pergi meninggalkan Ho Tae.

Ayah Lee melanjutkan perjalanannya, ia bercerita anak-anak dipanti asuhan suka dengan kimchi kol dan daun wijen, ia gembira, 
“Tidak ada jejak dari anak itu disini tapi aku pasti dapat menemukannya, ketika aku menemukannya aku ingin membuatkannya masakan yang hangat sebelum hal lain, sayang, aku harap anak-anak baik-baik saja”

Kang San dan Woo Joo menunggu tamu yang memesan tempat mereka malam ini di luar, Woo Joo berusaha menghibur Kang San yang tak kelihatan lesu,  ia mengingatkan ucapan ayahnya bahwa kebenaran itu kuat dan mungkin ayah mereka juga akan pulang, Kang San pun bingung. Woo Joo bilang jika rumor tentang sabut logam itu tersebar luas di negara ini ayah mereka pasti akan mendengarnya dan segera pulang. 
Kang San tersenyum kecil ia rasa itu ada benarnya mungkin ayah mereka akan datang dengan panik. Kang San memeriksa Hp nya ia heran karena tamu mereka tak kunjung datang, Woo Joo rasa tamu mereka ini pasti tak membuka internet makanya tak membatalakan reservasi. Woo Joo penasaran dimana Ho Tae Gun, Kang San kembali kesal dan menyuruh Woo Joo tak perlu mengkhawatirkan pria itu.

Ho Tae kembali memainkan arloji kunonya sambil memantau wanita yang menjelekkan restauran mereka. Ia melihat wanita itu bertemu dengan putranya namun keduanya terlihat tak akur dan putranya itu malah merampas tas ibunya untuk mengambil uang, ibunya menghalangi karena itu untuk biaya pengobatan ayahnya, namun si anak Sung Jin tak peduli. Ibu Sung Jin (wanita tadi, capek nulis wanita itu terus, hehee)  minta anaknya untuk kembali dengannya namun si anak malah membentaknya ia melepaskan tangan ibunya dengan keras hingga ibunya terjatuh. Ho Tae sendiri terlihat geram melihat kelakuan anak tersebut.

Tamu mereka pun tiba yaitu seorang wanita muda bernama Ji Yeon dan putranya yang masih kecil. Kang San dan Woo Joo menyapanya, Kang San tanya bukankah Ji Yeon memesan untuk 3 orang. Ji Yeon bilang satu orang akan datang terpisah.
Kang San mempersilahkan Ji Yeon masuk diantar Woo Joo. Ji Yeon mellihat tak ada yang berubah dari tempat ini, Woo Joo heran apa ia pernah kesini sebelumnya.
“Apa kau tak mengenalku? Sepertinya aku mengenalmu” ucap Ji Yeon yang membuat Woo Joo jadi bingung.

Sementara itu Pyung man dan kakek Guk Hwan yang sedari tadi mengintip merasa kecewa karena mereka pikir yang datang adalah seorang Presdir atau semacamnya, Pyung Man mendengar suara mobil datang ia menyuruh kakek diam dulu dan mereka langsung berebutan mengintip ke jendela.

Yong Bin keluar dari mobil,  Kang San menyambutnya, Yong Bin tanya bagaimana dengan yang lain. 
“Mereka sudah menunggu” ucap Kang San ia tampaknyai mengenal pria itu namun berusaha menutupinya dan menyuruhnya masuk kedalam. 
Seseorang reporter diam-diam mengambil foto mereka, ia tersenyum karena mendapat foto yang bagus. 

Dae Yoon anaknya Ji Yeon langsung menghampiri Yong Bin  dan memanggilnya ayah, Yong Bin menggendong anaknya dengan senang dan tanya apa ia sehat,  Woo Joo mengenali pria itu adalah aktor Cha Yong Bin ia sampai ternganga dan menutup mulutnya, Yong Bin meminta Kang San menjaga rahasia ini. Kang San meyakinkan masalah ini takkan bocor yang ada disini hanya ada ia dan kakaknya dan chef akan menyajikan hidangannya langsung. 
Ji Yeon juga meyakinkan Yong Bin tak usah khawatir ia yakin dengan janji orang disini. 

Woo Joo masuk dan Pyung man serta Kakek mengkode agar ia mendekat. Keduanya ingin tahu siapa itu tapi Woo Joo tak mau bicara dan pergi. Woo Joo memberitahu paman ada anak kecil juga, paman langsung menyuruh menyiapkan daging iga dan kimchi yang sudah matang.
Woo Joo terlihat kebingungan yang ia tahu aktor itu harusnya belum menikah. Hae Joon tanya apa aktor yang disebut Woo Joo adalah Cha Yong Bin, Woo Joo mengiyakan.  Hae Joon kaget, ia langsung mendekat ingin tahu lagi namun paman menyuruhnya diam, kakek dan Pyung Man yang sudah tahu siapa tamunya juga kaget.

Yong Bin merasa tempat ini biasa saja, ia lebih senang jika melihat Ji Yeon di rumah karena disini tidak nyaman dan membuatnya gugup.
"Mereka adalah orang-orang yang bisa dipercaya” ucap Ji Yeo
“Bagaimana kau bisa percaya orang lain? Aku datang karena kau keras kepala tapi aku sungguh berpikir ini ide yang buruk” ucap Yong Bin

"Ini adalah tempat yang pernah ia kunjungi dan ayahnya waktu dulu" Ji Yeon kecewa melihat Yong Bin tak begitu memperdulikan ucapannya dan sibuk menatap jamnya. “jadi aku ingin makan dneganmu disini paling tidak sekali” lanjutnya. Yong Bin mengiyakan dan menyuruh mereka cepat makan dan kembali ke rumah.
“Aku meninggalkan kue dan hadiahmu di mobil juga” ucap Yong Bin.

Ho Tae menunggu Ibunya Sung Jin pulang, Ibu Sung Jin jelas kaget melihatnya, “kau ingat aku kan? Pegawai Chun Ji In yang kejam” sapa Ho Tae sembari mendekat.
“Lalu?”
“Apa ini karena hutang anakmu? apa karena itu kau sengaja meletakkan sabut logam itu di kimchi dan menulisnya di internet?” tanya Ho Tae
“Apa yang kau bicarakan?”
Ho Tae tanya apa ia tahu kamera penagwas tipuanmu sudah tertangkap di kamera. Ibu SUng Jin minta Ho Tae berhenti menggangunya ia tak percaya dengan Ho Tae, “Kau bukan satu-satunya melakukan sesuatu yang tak dapat dipercaya Ahjumma aku dengar kau blogger yang cukup kuat atau sesuatu” 

Ibu Sung Jin mengancam akan memanggil polisi jika Ho Tae tak pergi. Ho Tae mengancam haruskah ia memanggil polisi, “sepertinya kau lepas hutang dengan meletakkan trik kecilmu tapi tetap saja bermain dengan makanan tidak baik"
Ho Tae merasa si wanita pasti dalam keadaan yang sulit jadi ia menyuruhnya menyelesaikan apa yang ia tulis di internet dengan internet juga dengan membuat pengakuan. 

Ibu Sung Jin tak bisa melakukan itu, ia bilang putranya akan mati pria itu takkan membairkan putranya jika ia melakukannya. Ho Tae bialng biarkan saja putranya yang brengsek itu mati. Ibu Sung Jin membela putranya ini semua adalah salahnya, ia pun berlutut memohon ampun pada Ho Tae sambil memangis minta putranya diselamatkan. HoTae menjadi tak tega melihatnya.

Selanjutnya Ho Tae mendatangi Sung Jin  yang tengah bermain game dan menyeretnya keluar. Ho Tae melemparnya begitu saja, Sung Jin ketakutan ia pikir Ho Tae anggota gangster dan  bilang ibunya akan mengurus semuanya.

“Bangunlah!” teriak Ho Tae. Sung Jin bilang hutangnya sudah dilunasi, Ho Tae menariknya berdiri lalu memukulnya dan menyurunya bangun, Sung Jin meringkuk ketakutan ia bilang ini tak seperti yang dijanjikan. “kapan aku pernah berjanji padamu?" bentak Ho Tae.

Sung Jin meminta maaf, Ho Tae kesal Sung Jin  bahkan tak tahu apa kesalahannya ia menariknya berdiri lagi dan memukulnya. “Anak yang menjual orang tuanya tak berhak hidup, bangunlah” 

Sung Jin berlutut ketakutan mohon dibiarkan hidup. Ibu Sung Jin datang berlari melindungi putranya ia marah ke Ho Tae karena ialah yang harus dihukum bukan anaknya ia bilang melakukannya karena ia sudah gila dan menyuruh Ho Tae melaporkannya ke polisi. Si ibu memeriksa luka anaknya dengan khawatir. Sung Jin  terlihat malu dan mengelak namun si ibu tetap ingin memeriksa wajahnya dan tanya apa mereka perlu ke rumah sakit. 
Ho Tae sepertinya tersentuh melihat keduanya, “Kurasa punya ibu adalah hal yang baik” ia pun hendak pergi. 
“Kau pikr apa yang kau lakukan?” teriak ibu Sung Jin.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.