Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Goodbye for Ahsen, senang akhirnya melihat dia juga bisa bahagia bersama Yali. Salut buat kesabaran Yali selama ini yang selalu setia menunggu Ahsen meski ia tahu Ahsen selalu mengingat wanita lain di dalam hatinya. Seneng akhirnya bisa selesai nge-recap, apalagi liat wajah lucunya Ahmon setelah berhasil ngerjain Qi yue.
Btw, berhubung episode ini sudah mendekat ke akhir tentu kecurigaan Xue wei juga pasti muncul, apalagi semakin banyak perubahan dalam diri Qi yue yang dilihat olehnya. Well setiap pilihan tentu ada konsekuensinya, dan setiap cerita pasti ada akhir. So...kita simak aja dulu pelan-pelan cerita ini, okay...^^
Devil Beside You
Episode 16
Ahsen
pergi meninggalkan Qi yue, Ahmon kemudian berlari memanggilnya. Ahsen
meledeknya karena tak biasanya Ahmon mau menyebut namanya. Ahmon menanyakan
alasannya segera pergi, Ahsen berkata ia harus pergi karena pacarnya kini pasti
sedang khawatir. Ahmon menanyakan pacarnya Ahsen, Ahsen tersenyum “Apakah kau
pikir aku ini tidak laku?” Ahmon mengatakan justru karena Ahsen laku lah maka
ia sempat sengsara.
Ahmon
lalu memberikan buku harian milik Qi yue kepada Ahsen dan memintanya untuk
menyimpan buku itu. Ahsen mengejek Ahmon yang kelihatan seperti anak-anak
karena cemburu, Ahmon tak peduli, ia takut Ahsen akan mengambil Qi yue darinya.
“Ketika guru pergi ia berharap padaku untuk menjaganya, selama beberapa tahun
ini aku yakin telah hidup sesuai harapannya,tapi sekarang aku memberikannya
pada orang yang ia pilih, orang yang dia sukai, jadi jangan kecewakan aku atau
aku akan meninjumu” ucap Ahsen. “kau sungguh suka menasehati” ucap Ahmon lalu
ia mengingatkan Ahsen akan kencannya, Ahsen pun pergi meninggalkannya sambil
melambaikan buku harian yang telah dibawanya.
Ahsen
lalu menuju kafe milik Yali namun pegawai disana tidak tahu Yali dimana, Ahsen
pun keluar dengan kecewa.
Ahmon
dan QI yue memandangi kue ulang tahunnya dengan bahagia, Ahmon menyuruh QI yue
untuk segera membuat permohonan, Qi yue pun melakukan hal itu namun Ahmon
dengan isengnya mengambil sedikit mentega dan hendak mencolekkannya ke wajah Qi
yue. Qi yue segera tersadar dan memergoki Ahmon, Ahmon langsung menelan mentega
itu dan menyuruhnya membuat permohonan kembali.
Ahmon
lalu memonyongkan bibirnya hendak mencium Qi yue, Qi yue mengingatkan bahwa ibunya
ada disana. Mereka pun melanjutkan berdoa, namun kali ini Qi yue yang usil
dengan mencolek mentega ke pipi Ahmon, ia pun berteriak kegirangan, yieeeee.....!!!!
Ahmon
mengejarnya hendak memberi pelajaran, Qi yue berlindung di belakang Xue wei
yang baru saja turun, Xue wei berteriak menyuruh mereka berhenti.
Qi yue memandangi kebahagiaan mereka dengan khawatir. Kemudian Yoo hui kembali sambil membawa boneka beruang yang lucu sebagai hadiah Qi yue “Sama-sama mencari kebahagiaan, itulah mengapa kami saling dipertemukan, kami tinggal di atap yang sama dengan tujuan untuk berbagi kebahagiaan kecil ini” (Qi yue)
Malamnya Ahmon menemui Qi yue di kamar, Qi yue menyindir Ahmon yang kini telah belajar mengetuk pintu setelah kejadian menghebohkan dulu. Qi yue pun menanyakan maksud kedatangan Ahmon, Ahmon tampak ragu kemudian ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada Qi yue dan segera pergi. Qi yue girang bukan main mendengar hal itu.
AkhirnyaAhsen
dan anggota Yang ping berkumpul di markas membahas masalah Ahsen. Qing zi
meminta ide-ide kreatif dari mereka untuk membantu Ahsen meluluhkan hati Yali.
Qing zi menegaskan soal kesungguhan hati yang diinginkan Yali, ia pun meminta
mereka berfikir seperti apa sebenarnya kesungguhan yang diinginkan Yali itu.
Sementara
itu di kamarnya Yali sendiri tampak gelisah memikirkan sesuatu.
Li
xiang tidak sabar lagi, ia menemui Ahsen dan menyuruhnya segera memikirkan apa
maksud kesungguhan hati itu “Yali sudah mengembalikan kunci kepadamu, tidak
bisakah kau berfikir cepat?” Ahsen kemudian menyadari sesuatu, ia kembali
melihat kuncinya dan ada satu kunci yang bukan miliknya. Yang ping menyebut
Yali sebagai wanita yang membingungkan, Yuan yi berkata bahwa Yali pasti
menginginkan Ahsen menggunakan kunci itu untuk memecahkan teka-teki yang
pertama. Mereka pun berkerumun mengamati kunci itu.
Qing
zi setuju, ia lalu bertanya pada Ahsen apa yang kira-kira yang harus dibuka
oleh Ahsen. Yang ping mengusulkan untuk mengecek di internet kemana kunci
seperti itu cocok digunakan. “Aku rasa itu akan membuka sesuatu yang
menghubungkan Yali dan guru Ahsen” ucap Qing zi. Ahsen akhirnya tahu
jawabannya, ia berkata bahwa dirinya dan Yali bertemu sewaktu mereka kuliah di
Amerika, Yali kembali ke taiwan setahun lebih cepat namun ia tidak puny alamat
tetap jadi Ahsen selalu mengirimi surat padanya melalui PO Box. Li xiang
menyuruh Ahsen cepat bertindak.
Ahsen
pun mendatangi PO Bok tersebut yang berupa jejeran lemari brankas dan membuka
salah satu isinya. Ia lalu menemukan sepucuk surat didalamnya dan membacanya.
Note: “ Jika kau membaca surat ini berarti pada
akhirnya kita punya pemahaman yang sama,mungkin itu pertanda bagus.Selama 24
jam ini peraturannya adalah setiap satu jam sekali aku akan membuka kotak itu,selama
waktu itu tolong letakkan kesungguhan hatimu tapi tolong jangan coba menemuiku,
hanya itu permintaanku”
Ahsen
pun kembali membawa surat itu ke markas, Yuan yi senang karena Ahsen telah
berhasil teka-teki yang pertama. Qing zi kemudian bertanya apa yang harus
diletakkan di kotak itu untuk menunjukkan kesungguhan hati. Yang ping
menyarankan bagi Ahsen untuk menulis surat cinta yang indah untuk merayu Yali.
Yuan yi lalu memberikan idenya untuk menyuruh mereka semua menuliskan surat
cinta kepada Yali, Qing zi menghardik Yuan yi yang bisa pintar jika menyangkut
masalah merayu wanita.
Yali
tersenyum membaca surat cinta itu satu per satu, semuanya berisi permohonan
agar Yali memaaffkan Ahsen yang ditulis sesuai kreatifitas masing-masing, Li mu
dengan gambarnya, Kuo kai yang mencantumkan fotonya, Li xiang dan Yang ping
yang mencocokkan nama akhir dari Yali dan Ahsen, serta Yuan yi yang tak kalah
dengan bahasa rayuannya yang sudah dipraktekkan dahulu kepada Qing zi “Aku
bersumpah dengan mmempertaruhkan kehormatanku sebagai Kapten tim basket bahwa
pria yang suka basket itu biasanya sangat baik kepada pacarnya” begitulah
kira-kira isinya.
Terakhir Yali pun membaca surat yang sepertinya dibuat oleh
Ahsen. Ahsen
menunggu dengan cemas balasan dari Yali. Yang ping dan yang lainnya juga
khawatir akan keampuhan surat mereka, Yuan yi berkata apapun yang mereka coba
lakukan tetap surat dari Ahsen lah yang akan menentukan.
Yali akhirnya membaca
surat dari Ahsen.
Note:
Yali, akankah surat ini membantuku
membuatmu tetap tinggal? Aku juga tak yakin. Namun memikirkan kau pergi hatiku
seaakan berlubang dan aku hanya bisa mengisinya dengan penyesalan dan keraguan,
selama detik waktu ini, hati ini yang hanya lubang kosong yang tersisa hanyalah
perasaan sakit dan tak ada yang lain. Jika tak ada lagi hari esok maka hari ini
aku ingin mengatakan kepadamu terima kasih untuk mencintaiku. Setiap harinya
setelah aku kehilanganmuaku hanya bisa berkata padamu di hatiku. Maaf aku tak
mencintaimu seperti seharusnya kau dicintai.
Yali
pun menitihkan air mata membacanya.
Setelahnya Ahsen pergi menuju loker
mengambil balasan dari Yali. Kali ini Yali meninggalkan sebuah Handphone di
dalam, Ahsen membuka pesan di dalam Hp itu, “Suratmu aku telah
mendapatkannya,tapi bukan itu yang kuinginkan” Ahsen pun tampak lesu setelah
membacanya. Yuan yi dan yang lainnya tampak khawatir, mereka menunggu Ahsen di
luar. Begitu melihat Ahsen mereka pun langsung menghampiri dan menanyakan
hasilnya, Ahsen dengan sedih menggeleng.
Mereka
pun kembali berkumpul di markas, semua terdiam dengan keadaan lesu. Li xiang
bingung apa sebenarnya yang diinginkan Yali, ia lalu teringat Meidi yang
berkata ia menemukan cincin yang ingin diberikan Ahmon untuk wanita yang
disukainya. Li xiang berteriak kegirangan karena merasa mendapatkan ide. Ahsen
pun bertanya apa yang ia maksud.
Yali
kembali membuka loker, yang ia temukan kali ini adalah kotak cincin namun
bukannya senang ia justru merasa sangat kecewa. Selanjutnya mereka mencoba
untuk memberikan coklat, Ahsen bingung karena ia tidak tahu apakah Yali suka
coklat atau tidak. Ia kesal pada dirinya sendiri yang tidak pernah menyadari
apa kebiasaan dan kesukaanYali. Dan coklat itu pun sepertinya tak berhasil.
Ahsen
mencoba lagi dengan merekam nyanyiannya yang dulu sering ia nyanyikan dengan
Yali, Yali merasa tersentuh namun hal itu juga bukanlah yang dinginkannya.
Qing
zi merasa cemas karena waktu yang tersisa hanya satu jam lagi, Li xiang emosi,
ia meminta mereka untuk sama-sama mendatangi Yali dan memintanya langsung untuk
tinggal. Ahsen mengatakan ia tak punya alasan meminta Yali untuk tinggal jika
ia saja tak mampu mencari apa keinginannya.
Yang
ping meminta Ahsen untuk berjuang hingga akhir, Yuan yi lagi-lagi mengingatkan
semangat sebagai pemain basket padanya dan memintanya untuk tetap berjuang, “Guru
kau pasti melupakan sesuatu yang Yali pernah katakan padamu namun kau tidak
melakukannya” ucap Yuan yi. Ahsen pun semakin berfikir, ia lalu berteriak dan
berkata ia tahu apa yang harus diletakkan di loker itu lalu bergegas berlari
menuju loker, Qing zi dan yang lain memberi semangat dan tersenyum lega
melihatnya.
Ahsen akhirnya mengisi loker itu dengan
sesuatu dan ia tampak cukup yakin kali ini. kemudian ia kembali ke markas dan
menunggu hasilnya bersama yang lain. Yali tampak ragu membuka loker itu, ia
bahkan berdoa sebelum membukanya. Loker
pun akhirny aterbuka, isinya adalah foto Ahsen dan yali yang tengah bersama,
Yali menunjukkan senyum kelegaan di wajahnya (yeahh...it must be what she wants)
Flashback:saat
ia dan Ahsen sedang berbicara di kafe setelah Ahsen menemui Qi yue, Yali
meminta dompet Ahsen untuk membuktikan apakah Ahsen benar menganggap Qi yue
hanya sebagai muridnya atau tidak, ia meminta Ahsen untuk mengganti foto Qi yue
dengan foto dirinya jika benar Ahsen tak ada perasaan apa-apa pada Qi yue.flashback end
Yali
menangis karena bahagia akhirnya Ahsen berhasil mengingat apa yang
dinginkannya. Handphone Ahsen pun berbunyi, Yali menelfonnya “Aku akhirnya
melihat kesungguhan hatimu dan siswa-siwamu mereka sangat lucu” Ahsen berteriak
menyampaikan pesan itu pada Yang ping dan yang lain, mereka pun bersorak
bahagia.
Yali
meminta bicara dengan wolf (Yi lang) ia memuji foto Yi lang yang menurutnya
sangat seksi dan ingin mengenalkan Yi lang pada adiknya yang masih jomblo. Yi
lang menerima dengan sangat senang, ia lalu mematikan telfonnya. Ahsen terkejut
karena Yali belum berkata apapun padanya, “yali bilang kau masih punya waktu 20
menit dan kau harus tahu dimana menemukannya” ucap Yi lang. Ahsen terdiam, Li
mu mengagumi kekejaman Yali.
Ahsen
kemudian tersenyum telah menemukan jawabannya “Aku akan menjemput pacarku” ia
pun berlari menemui Yali.
Sementara itu Yali sedang mengisi cangkir kopinya dan
tampak cemas menanti kehadiran Ahsen. Ahsen tiba di sebuah tempat, ia berhenti
dan menatap jam nya yang telah menunjukkan waktu tepat pukul 12. Ahsen datang
ke tempat yang tepat, ia membawa kopi ke meja Yali, Yali tersenyum tak menduga
Ahsen tahu tempat menemukannya.
Ahsen mengulangi perkataan Yali dulu “Kopi
mesti diminum pada temperatur yang tepat agar mendapat rasa yang pas, sama
seperti manusia” Yali terpana mendengar Ahsen berbicara seperti itu, keduanya
lalu tersenyum bahagia dan melanjutkan percakapan indah mereka di kafe itu.
Sementara
itu di rumah Qi yue, Yoo hui menyatakan keinginanya menemui keluarga Xue wei
di Jiayi untuk menjadi pendamping pernikahan mereka. Xue we ingin agar mereka
semua bisa berangkat kesana selama liburan panjang nanti. Ahmon langsung menolak,
ia tidak mau dilibatkan dalam pernikahan ayahnya. Yoo hui berkata bagaimanapun
saudara Xue we akan menjadi keluarga mereka juga nantinya.
Xue wei merasa tak enak hati dan meminta Yoo hui berhenti memaksa Ahmon. Yoo hui
merasa keberatan karena nantinya Ahmon akan menjadi putra Xue wei dan adik
dari Qi yue. Ahmon menegaskan bahwa ia benar-benar tidak tertarik dan ini bukan
karena Xue wei, Yoo hui cemberut, Xue wei mencoba menenangkannya. Qi yue
kemudian buka suara dan berkata ia tak bisa ikut karena ada acara dengan Qing
zi.
Setelahnya
Yoo hui meminta maaf kepada Xue wei atas sikap Ahmon tadi yang tak bisa
sedikitpun berkompromi dengan mereka, Xue wei memintanya untuk tetap tenang
karena ia sendiri tak apa-apa. Yoo hui merasa mungkin anak-anak mereka tidak
bisa menerima pernikahan ulang mereka. Xue wei
terdiam lalu berusaha tenang dan berkata bahwa anak-anak takkan
menentang kebahagiaan mereka. Yoo hui merasa lega dan memegang lengan istrinya.
Qi
yue dan Ahmon berjalan bersama, Ahmon bertanya apa yang akan dilakukan Qi yue
selama liburan panjang nanti karena ia bilang akan pergi dengan Qing zi. “Tidak
ada rencana” ucap Qi yue. Ahmon mengatainya sebagai pembohong. Qi yue kemudian
berkata bahwa sebenanrnya ada suatu tempat yang ingin dikunjunginya sendirian
yaitu mengunjungi makam ayahnya. Ahmom berkata ia akan ikut dengan Qi yue.
Qi
yue bercerita pada Qing zi rencanya ibu dan Yoo hui untuk pergi ke tempat
saudara mereka sekitar 3 hari 2 malam. Qing zi tersenyum-senyum mendengarnya,
Qi yue tak mengerti dan melihat tingkah Qing zi. Qing zi meminta Qi yue untuk
lebih peka lagi, “Apa kau tidak paham? Mereka akan pergi untuk waktu lama kan?
Dan mereka pergi 2 malam kan? Jadi di rumah yang besar dengan hanya kau dan
Ahmon, 2 malam tanpa adanya gangguan! Apa kau sudah paham?” Qi yue masih tampak
bingung “Nikmatilah Qiiyue” tambah Qing zi, “Tak mungkin” ucap Qi yue yang
akhirnya paham.
Xue wei menyeduh teh untuk nenek, nenek kembali menanyakan rencana Xue wei untuk
meninggalkan Ahmon dan Qi yue di rumah. Xue wei mengiyakan dan mengerti
ketidaktertarikan mereka. Nenek merasa risau mendengar hal itu, Xue wei pun
menanyakan isi hati nenek, “Mungkin karena aku sudah tua dan terlalu banyak
berfikir, kedua anak itu sepertinya kata saudara hanyalah tinggal nama bagi
mereka, tapi begitu kau tidak ada mereka tidak lagi seperti saudara” nenek
kemudian berkata ia takut mereka menjadi benar-benar dekat.
Xue wei tersentak
namun ia tetap mencoba berfikir positif “jika sesuatu telah terjadi maka
semuanya sudah terlambat, kau juga merasa khawatir kan?’ tanya nenek, ia lalu mengingatkan Xue wei akan anak-anaknya yang masih dalam usia muda dan tidak
bisa mengontrol dirinya sendiri. Xue wei merasa kecewa melihat cara pandang
nenek terhadap putrinya. Nenek membantah, ia berkata ia juga menyukai Qi yue.
“lalu kenapa?” tanya Xue wei.
Nenek kembali menyatakan kecemasannya
meninggalkan anak-anak yang dalam usia remaja seperti mereka bersama. Xue wei
menegaskan bahwa ia percaya dengan Qi yue, nenek pun mencoba percaya dan
meminta maaf pada Xue wei. Xue wei tersenyum namun senyum itu justru
menyimpan keraguan juga di dalamnya.
Qi
yue mengantarkan ibunya ke mobil, Xue wei menatap putrinya itu karena teringat
kembali akan perkataan nenek, ia ingin berkata namun ragu. Ahmon berteriak menyuruh Qi yue mematikan air. Qi yue bergegas, ia menitipkan hadiah untuk diberikan kepada nenek dan berlari masuk ke rumah. Xue wei menatap kembali cincin Qi yue dengan perasaan cemas,
ia merasa curiga apakah cincin itu adalah pemberian Ahmon.
Yoo hui
mengingatkannya untuk berangkat, Xue wei pun pergi sambil menatap rumah dengan
cemas bahkan di mobil pun ia tetap merasa khawatir, ia lalu melihat sebuah toko
bunga dan meminta Yoo untuk menepi.
Qi
yue menyiapkan makan malam di dapur Ahmon melihat jam masih menunjukkan pukul 1
kewat 30 siang, ia lalu menghampiri Qi yue ke dapur dan mengomelinya. Qi yue
tidak peduli dan tetap ingin melanjutkan.
Ahmon menyuruhnya ke ruang tamu, ia
lalu menarik Qi yue untuk duduk dan berkata akan tidur siang sambil meletakkan
kepalanya ke pangkuan Qiyue. Qi yue lantas terkejut, sementara Ahmon sang devil
tersenyum puas sekarang.
Xue
wei ternyata meminta Yoo hui menemaninya ke makam suaminya, Yoo hui merasa tak
keberatan dengan hal itu. Ia tidka bermaksud untuk menggantikan posisi siapapun
di hati Xue wei, “Aku hanya ingin kau tahu, mulai dari sekarang kau bisa
bergantung padaku” Xue wei merasa tersentuh dan bersandar di pundak Yoo hui.
Ahmon
sendiri tampak sangat menikmati acara tidur siangnya “Bantal kaki gajah”
ucapnya pada Qi yue, Qi yue lantas marah-marah padanya, “tapi sangat nyaman”
tambah Ahmon. Qi yue menyebutnya seperti anak-anak, “Besok cuacanya pasti
bagus” ucap Ahmon, Qi yue kemudian memandangi matahari yang bersinar dengan
cerah hari itu, ia kemudian tersadar bahwa Ahmon sudah tertidur pulas.
Xue
wei, Yoo hui beserta nenek akhirny atiba di rumah orang tua Xue wei, sang ibu
meminta mereka untuk menjaga Xue wei dengan baik dan berkata bahwa Xue wei
sangat beruntung bisa diterima di keluarga Jiang. Yoo hui mengatakan bahwa ia
sangat beruntung telah bertemu dengan orang sebaik Xue wei yang tekah merubah
hidupnya. “Karena aku memiliki Xue wei aku merasa benar-benar hidup, kebahagiaan
yang nyata”
Qi
yue dan Ahmon akhirnya tiba di pemakaman, langkah Qi yue tiba-tiba berhenti.
“Ada apa?” Qi yue berkata kepada Ahmon bahwa ibunya telah datang ke tempat itu
melihat bunga lili yang merupakan bunga kesukaan ayahnya ada disana.
Keduanya
pun melanjutkan dengan berjalan-jalan di pantai. Ahmon berkata bahwa ia dan
gang nya akan pergi ke Kending mencari gadis-gadis cantik. Qi yue terkejut,
Ahmon menambahkan bahwa pantai pasti penuh dengan gadis-gadis berbikini, Qi yue
melotot lagi “Memangnya kenapa? Itu sebelum aku bertemu denganmu” ucap Ahmon.
“Aku ingin menanyakan sesuatu padamu, apa yang kau sukai dariku?” tanya Qi yue,
Ahmon menjawab tak tahu “Apa, dasar tidak sopan’ rengek Qi yue. Ahmon balas
menanyakan pertanyaan yang sama padanya, Qi yue berkata ia tak mau menjawab
jika Ahmon tak menjawab pertanyaannya. Ahmon menyuruhnya menjawab duluan,
“Baiklah jika kau tidak mau” ucap Ahmon sambil berdiri menatap laut.
Qi yue
ikut berdiri di samping Ahmon, “Baiklah aku akan mengatakannya, aku suka
segalanya tentangmu, kebaikan dan kecacatanmu aku suka semua, aku bahkan suka
kecacatanmu” “Memangnya kecacatan apa yang ku miliki? Coba sebutkan” ucap
Ahmon.
Qi yue menyebutkan satu per satu, cepat marah, kasar dan big devil.
Ahmon melotot, Qi yue lalu lari menghindari Ahmon sambil tersenyum. Ahmon
berhasil mendapatkan Qi yue dan menjatuhkannya di bawahnya “Aku suka ketika aku
menjadi biggest devil dan kau menyelamatkanku” ucap Ahmon lalu ia pun mencium
Qi yue.
Keduanya
lalu melanjutkan berjalan menyisiri pantai “Jika ayahku masih hidup kita pasti
takkan bertemu” Ahmon menyangkal hal itu “Kita pasti akan bertemu, kita
dilahirkan untuk bertemu, bahkan tanpa orang tua kita kita tetap akan bertemu”
ucap Ahmon . ia lalu mencoba menceritakan beberapa kemungkinan untuk mereka
bertemu "Mungkin di tempat sewa komik ketika kita menyewa komik yang sama kita bertemu” ucap Ahmon “Atau di tempat Qing zi bekerja sambilan, kau dengan sembrono menumpahkan soda padaku atau mungkin di bioskop “Di dunia ini ada
banyak cara bagi kita untuk bertemu, karena aku akan menemukanmu” ucap Ahmon
sambil menatap Qi yue “hanya kau yang bisa membuatku nyaman”
Qi yue tersenyum
lalu memeluk Ahmon, keduanya pun berpelukan di pantai. Tiba-tiba seorang
peselancar mendatangi mereka. “Kalian bukan orang sini, sebaiknya kalian segera
pulang, cuaca sedang berubah badai akan datang” ucap orang tersebut. Keduanya
lalu memandangi langit yang mulai menghitam dengan perasaan khawatir.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.