SINOPSIS

Saturday 9 February 2013

The Prince Who Turn Into a Frog Ep 7

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The prince Who Turns Into a Frog 7
Dang ou menanyakan mengapa Tuan Tang terlihat terkejut saat melihatnya “Apakah itu karena aku bukanlah saudara dari Tian yu?” Tuan Tang tercengang dan sedikit takut. Ia lalu menanyakan ingatan Dang ou, Dang ou menggeleng tak ingat apapun, Tuan Tang kembali merasa  tenang. 
Tuan Tang bertanya apakah Dang ou seperti kenal dengan tempat ini, Dang ou mengiyakan karena ia merasa sangat mengenal semuanya, “Ketika aku menolong Sheng, bibi Fengjiao dan dan chef aku merasa semua itu seperti deja vu, aku sebenarnya tak bisa menolong tapi apakah aku pernah bekerja di industri perhotelan sebelumnya?” tanya Dang ou, Tuan Tang mencoba mengalihkan dengan mengatakan bawa kehilangan ingatan bagi Dang ou bukanlah hal yang buruk “Kau telah mendapat kesempatan kedua, surga mungkin memintamu untuk pelan-pelan saja, dengarkan suara-suara disekitarmu dan mengisinya dengan perasaan, tidak semua orang yang mendapat kesempatan sepertimu” Dang ou pun mengiyakan ucapan Tuan Tang tersebut.
Sementara itu Ziqian bertanya pada Tian yu mengapa ia harus ke rumahnya, Tian yu berkata bahwa rumahnya itu adalah hotel yang paling nyaman di dunia. Ziqian bertanya apakah ia harus membayar untuk berkunjung ke rumah Tian yu. “kami menerimamu, tapi tidak dengan makan siang” “Apakah kau selalu melakukan ini untuk hidupmu?” Tanya Ziqian. Tian yu menyebut hal itu dengan kerjasama saling menguntungkan, Ziqian akhirnya setuju, Tian yu melihat uangnya dan menyimpannya ke dompet (uang yang diberikan Tuan Tang untuk membawa Ziqian menjauh dari Guan Mei)
Di rumah ibu memanas-manasi Tian yu dengan mengatakan orang kaya dan orang miskin itu sangat berbeda dan tak bisa dibandingkan dengan pecundang seperti Dang ou. Jinzhi lalu memanggil Ziqian yang sedari tadi melihat-lihat toko kecil mereka untuk mencicipi es buah buatannya. Ziqian memuji makanan tersebut, ia lalu menanyakan suami Jinzhi, “Ayahku...ayahku..” ucap Tian yu dengan mulut penuh, Jinzhi memegang lengannya menyuruh agar bicara lebih sopan. Tian yu pun menjelaskan bahwa ayahnya telah meninggal dengan gaya yang lemah lembut. 
Ziqian jadi merasa tidak enak, Jinzhi dengan lembut menyuruhnya untuk tidak sungkan, ia bercerita bahwa dulu setiap suaminya pulang ia selalu memeluk kedua anaknya dan membacakan puisi untuk mereka, “Aku tidak mengerti kata-kata yang dia bacakan tapi aku masih jatuh cinta padanya” Tian yu menyebut ibunya mengagumkan kau intoxicated by the unknown “Orang biasa mana bisa melakukan hal itu” Tian yu tertawa lebar, Jinzhi memegang tangannya lagi, Tian yu tersadar dan menutup mulutnya.
Zhengzhe berteriak masuk ke dalam karena melihat mobil mewah diparkir di depan rumah mereka. Jinzhi memperkenalkannya pada Ziqian yang disebut sebagai pria tampan. Zhengzhe pun memperkenalkan dirinya ke Ziqian, Ziqian tampak senang mengenal Zhengzhe. Zhengzhe lalu menanyakan keberadaan Dang ou, Tian yu mengatakan bahwa Dang ou akan pulang malam.
Zhengzhe ingin berterima kasih pada Dang ou karena ia mendapat nilai yang tinggi dalam bahasa inggris berkat bantuan Dang ou. Tian yu tak percaya, ia lalu melihat kertas ujian Zhengzhe dan terkejut karena nilainya hanya 58. Tian yu dan Jinzhi kemudian tertawa terbahak-bahak, mereka ternyata sangat senang dan bertepuk tangan serta mempersilahkan Zhengzhe untuk makan. Ziqian terpana melihatnya, ia lalu ikut bertepuk tangan untuk Zhengzhe, Jinzhi segera sadar dan menyuruh Tian yu membetulkan sikapnya.
Tian yu dan Ziqian makan es di luar rumah, Ziqian kagum melihat keluarga Tian yu yang tampak bahagia mesti tanpa kehadiran seorang ayah. ia juga merasakan perasaan hangat ketika mendengar Tian yu membicarakannya seolah ia masih ada. “Meski ia telah tiada, aku takkan melupakannya” ucap Tian yu. Raut wajah Ziqian berubah sedih, Tian yu menanyakan apa yang dipikirkannya, Ziqian menjawab tidak ada. Tian yu menasehatinya untuk melakukan segera hal-hal yang dinginkannya sebelum nanti menyesalinya.
Jinzhi tiba-tiba muncul dan meminta Ziqian untuk ikut makan malam dengan mereka. Ziqian menolak karena akan menangani issue/ sebuah permasalahan. Jinzhi merayu kembali, Tian yu mengingatkan ibunya bahwa Ziqian harus menghadiri suatu kegiatan. Tian yu lalu membawa Ziqian dari sana, Jinzhi terus berpesan agar Ziqian datang lagi dan makan malam dengan mereka. 
Tian yu mengantar Ziqian naik ke mobil, Ziqian berterima kasih dan menyerahkan sejumlah uang pada Tian yu yang diterima dengan senang hati olehnya. Ia juga menyerahkan nomor telfonnya di sebuah kertas, Tian yu mengatakan bahwa ia ingin memberikan hadiah gratis untuk Ziqian, ia minta Ziqian mengulurkan tangannya. 
Meski bingung Ziqian tetap melakukannya, Tian yu lalu menuliskan kata “Hati” Tian yu mengatakan ketika ia kecil kapanpun ia ada masalah ayahnya selalu menuliskan kata itu di telapak tangannya dan memintanya untuk mengikuti kata hatinya, “ia berkata rumah adalah hotel untuk hati” ucap Tian yu. Ziqian tersenyum senang dan berterima kasih, ia pun pergi meninggalkan Tian yu yang menari kegirangan karena uangnya telah bertambah.
Ziqian mendatang rumah sakit menjenguk ayah Jun hao, sebelum masuk ia meerasakan kata hati yang telah ditulis Tian yu dan teringat akan maknanya. Ia mengepalkan kedua tangannya dan menaruhnya ke dada sambil mengingat kebahagiaan yang ditunjukkan keluarga Tian yu. Ia pun tersenyum sambil melepaskan kepalannya.
Suster tengah membersihkan tempat Yaorong, Ziqian minta ditinggalkan berdua dengan Yaorong. ia pun menggantikan suster dan mengelap lengan Yaorong. ia bercerita bahwa ia telah menemukan kembali makna keluarga hari ini. ziqian meminta maaf pada Yaorong karena pernah mencurigainya atas kecelakaan kedua orang tuanya, di sekarang benar-benar percaya bahwa Yaorong tulus untuk membesarkannya.ia mendoakan agar Yaorong bisa segera sembuh dan tak pernah berputus asa, “Berikan aku kesempatan untuk membalas budimu, biarkan aku membalas budi seorang ayah di hatiku” Yaorong seakan bisa mendengar semuanya dan ia pun meneteskan air mata.
Saat Tian yu membantu Jinzhi mencuci pring, Jinzhi kembali mengatakan bahwa ia sangat menyukai Ziqian yang kaya dan tampan, ia menyuruh Tian yu untuk tak menyia-nyiakan kesempatan apalagi hanya demi Dang ou yang tak jelas masa depannya. Tiba-tiba hujan lebat turun, Tian yu khawatir terhadap Dang ou yang tak memiliki payung. Jinzhi menyuruhnya berhenti memperdulikan Dang ou, Tian yu tetap pergi untuk membawakan payung buat Dang ou.
Dang ou sendiri tengah berteduh, ia lalu memegangi kepalanya sambil mengingat ucapan Tuan Tang tentang kesempatan kedua. 
Tian yu datang dengan senang untuk menjemput Dang ou. 
Tak jauh dari tempat Dang ou berteduh, Lixin terlihat kesusahan karena hak sepatunya masuk ke lumpur. Dang ou yang melihat hal itu langsung mendatangi Lixin dan membantu menarik kakinya dari lumpur. Kemudian Dang ou hendak berteduh lagi, Lixin terpesona dan memanggil Dang ou untuk mendekat, Dang ou memperkenalkan diri sebagai sepupu Tian yu saat Lixin menanyakan identitasnya.
Lixin merasa aneh mendengar hal tersebut. Dang ou ternyata mengenali Lixin, Lixin malu saat Dang ou menyebutkan namanya, “Aku memang cukup terkenal di desa Guan Mei” ucap Lixin. Lixin menyisihkan poni Dang ou.
Tian yu akhirnya tiba dan melihat hal tersebut, ia merasa kesal melihat keakraban Dang ou dan Lixin lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka yang sama sekali tak menyadari kehadirannya.
Tian yu kembali, Jinzhi dan Zhengzhe menanyakan keberadaan Dang ou, “Dia sudah mati” ucap Tian yu kesal lalu berbalik keluar, tepat saat itu Dang ou tiba dan menghalangi jalannya “Minggirlah” bentak Tian yu, ia lalu kesal melihat Dang ou tak juga minggir dan mendorongnya. 
Jinzhi menanyakan payung yang dikenakan Dang ou, Dang ou menjawab bahwa itu milik Su Lixin. Zhengzhe tampak bersemangat mendengar nama itu, sementara Jinzhi justru merasa kesal dan meninggalkannya. 
Zhengzhe menanyakan kembali kebenarannya dan minta Dang ou mengajarkan caranya agar bisa dipinjamkan payung oleh Lixin. Dang ou terkejut, Zhengzhe berkata bahwa mereka saling mengenal sejak kecil namun Lixin sama sekali tak pernah memandangnya. 
Dang ou lalu menasehati Zhengzhe “Adakah sesuatu yang sangat kau sukai? Adakah sesuatu yang akan kau perjuangkan dengan seluruh hidupmu? Pernahkah kau memikirkan ini? arti dari keberadaanmu adalah nilai kehidupan” Dang ou meninggalkan Zhengzhe yang berwajah bingung, ia lalu melihat jimat Tian yu ada dipayung yang dikenakan Tian yu tadi. Sementara itu Zhengzhe yang bingung menganggap Dang ou memberikan pertanyaan yang sulit padanya. 

Tian yu melampiaskan kekesalannya dengan meninju boneka kodoknya, ia lalu mendengar Dang ou memanggilnya, Tian yu yang tengah kesal menolak untuk menemui Dang ou dan mengatai Dang ou sebagai casanova dan sekarang mau merayu dirinya, “Sungguh kelewatan” ucap Tian yu. Dang ou lalu memberitahu bahwa jimat Tian yu ada padanya, Tian yu tak percaya dan berkata bahwa jimatnya masih ada padanya. Dang ou sengaja membunyikan jimat itu.
Tian yu pun mendengarnya dan segera bergegas keluar. ia lalu menuduh Dang ou  telah mengambil jimatnya. Dang ou bertanya apakah Tian yu sangat mengkhawayirkannya.Tian yu mengelak dan mengatakan bahwa itu hanya membuang-buang waktu, “Aku takkan pernah peduli kalau kau tak membawa payung” ucapnya sambil menirukan gaya centil Lixin. Dang ou menanyakan apakah Tian yu cemburu saat melihat dia dan Lixin. 
Tian yu dengan angkuh berkata orang yang norak seperti Su Luxin sangat cocok dengan nelayan seperti Dang ou, ia juga mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan pria kaya dan akan segera berkencan dengannya. “Apa kau jatuh hati dan memohon untuk dijadikan pacarnya?” Tian yu kesal dan menyebut Dang ou orang aneh “Apa aku pernah mengomentari apapun tentangmu dan Su Lixin?” 
Dang ou mencoba menjelaskan bahwa Lixin hanya meminjamkan payung padanya, ia terdiam dan menyadari mengapa ia harus memberitahu Tian yu tentang semua hal itu, ia tak percaya dirinya telah melakukan hal itu dan pergi meninggalkan Tian yu. Tian yu juga bingung mengapa Dang ou begitu ngotot menjelaskan semuanya, ia lalu tersenyum dan buru-buru menutup pintunya.
Tuan Tang terlihat cemas di depan telfonnya, ia lalu mencoba menelfon Senwell namun begitu ada jawaban ia buru-buru menutupnya. Tuan Tang bingung harus melakukan apa karena apapun cara yang diambilnya merupakan jalan mati baginya.
Jinzhi membuka pintu rumahnya menyambut pagi yang indah, ia lalu memotivasi dirinya sendiri untuk bersemangat. Tiba-tiba telfonnya berdering, ia menerima telfon layaknya seorang operator  dan terkejut waktu menerima berita dari si penelfon yang ternyata bibi Fengjiao. Ia lalu berteriak memanggil semuanya untuk berkumpul. Dengan secepat kilat Tian yu, Dang ou dan Zhengzhe pun keluar menemui Jinzhi. 
Jinzhi lalu berkata bahwa Guan Mei hotel sedang dalam masalah. 
Ternyata di depan Guan Mei para warga sedang menggelar aksi demo, mereka marah karena Tuan Tang menyuruh mereka pindah dari desa Guan Mei. 
Berita ini juga sampai kepada Ziqian, David berkata bahwa Senwell tidak bisa melibatkan diri dalam protes tersebut karena akan menimbulkan bencana bagi mereka, Ziqian berkata akan tetap ke Guan Mei. GM Zhang tiba-tiba menyuruh mereka untuk tidak melakukan hal itu.“GM Zhang tidakkah aku dengan jelas mendengar bahwa kau tidak ingin kami mengunjungi Guan Mei untuk menangani protes warga desa. GM Zhang membenarkan, ia hanya ingin warga tahu bahwa hal yang menimpa mereka adalah keslahan dari Tang Shunmin bukan grup Senwell dan hal itu akan memaksa Tang Shunmin menjelaskan semua kesalahannya pada Senwell. Sementara itu proses pengrusakan Guan Mei akan dilakukan esok tepat tengah hari.
Para warga berteriak menuntut penjelasan dari Tuan Tang, Tuan Tang pun memutuskan keluar dan menemui mereka, Tian yu tampak khawatir dan iktu menemani Tuan Tang. 
Para warga menyatakan kekecewaannya pada Tuan Tang yang tak bisa mempertahankan Guan Mei, Tuan Tang hanya bisa tertunduk sedih mendengarkan protesan tersebut. Tian yu mencoba membela dengan mengatakan bahwa Tuan Tang selama ini telah banyak berdebat dengan grup Senwell untuk menyelamatkan Guan Mei, ia meminta pengertian dari warga desa.
Seorang pria dari warga desa tetap ngotot mengatakan bahwa Tuan Tang tidak bertanggung jawab terhadap nasib mereka karena kejadian dan tidak peduli meski Tuan Tang telah menyesali dirinya sendiri, mereka lalu meneriakkan kata protes bersama-sama. 
Inspektur Li muncul dan meminta mereka untuk menyelesaikan dengan damai, namun warga desa yang sudah kesal tidak mau mendengar hal apapun lagi, mereka melempari telur kepada Tuan Tang, Tuan Tang hanya terdiam menerima lemparan itu satu per satu, Tian yu dan Jinzhi berteriak meminta warga untuk membicarakannya kembali. 
Tiba-tiba seorang warga melamparkan kotak kayu ke arah Tian yu, Dang ou muncul dengan sigap mengahalangi kotak kayu itu dengan tubuhnya. Tian yu merasa shock, warga desa tiba-tiba berhenti berteriak, “Itu sudah cukup, kalian harus tenang sekarang dan berfikir rasional apa yang harus dilakukan selanjutnya” teriak Dang ou pada warga. Ia lalu mengingatkan warga bahwa bahkan Tuan Tang yang telah bekerja keras tetap tidak dapat menyelamatkan Guan Mei.
Dang ou berkata bahwa Guan Mei tidak akan dihancurkan sekaligus, semuanya pasti akan dimulai dari Motel dan selama pengerjaan itu ia meminta mereka semua untuk sama-sama menemukan solusi, “itu Senwell, kenapa mereka harus menolong kita” ucap salah satu warga “Jika kau berjuang untuk orang yang kau pedulikan maka tak ada yang mustahil” balas Dang ou.
Tuan Tang akhirnya berbicara, ia meminta maaf kepada semuanya “Aku seharusnya menyerah dari awal, aku menyebabkan semua ini terjadi pada kalian untuk kehilangan atap di atas kepalamu, tolong berikan aku waktu, aku akan bernegosiasi dengan Senwell, aku jamin aku akan meminta pertolongan mereka” Tuan Tang lalu berterima kasih kepada seluruh warga desa dan membungkukkan badannya dihadapan mereka. Para warga tampak kebingungan, Inspektur Li lalu menyuruh mereka untuk pulang dan memikirkan solusinya. Mereka pun pergi menuruti perintah itu.
Tuan Tang kembali masuk dengan perasaan sedih, para pegawai sendiri bingung apa yang harus mereka lakukan.
Dang ou menemui Tian yu yang duduk sendirian di bawah kincir angin. Tian yu tampak kesal dan  menolak minuman yang disodorkan Dang ou. “Kenapa kau menolak untuk menyerah bahkan kau telah tahu takkan ada harapan?” tanya Dang ou “Jangan pernah menyerah meski saat kritis sekalipun keputusasaan akan berubah menjadi harapan, kau yang mengajarkan ku itu” ucap Tian yu. 
Dang ou tetap mengatakan bahwa untuk Guan Mei sudah tidak ada harapan lagi.Tian yu kesal, ia lalu mengatakan bahwa seluruh masa kecilnya ada di Guan Mei. Dang ou tetap tak mengerti “untuk orang tanpa memori seperti itu, kau pastilah tak merasakan apapun, itu tak berarti apa-apa bagimu” ucap Tian yu kesal.
Dang ou mengatakan justru karena tanpa ingatan seperti itu ia bisa berfikir rasional dan menurutnya menyerah adalah pilihan terbaik.Tian yu akhirnya menangis sambil membelakangi Dang ou, Dang ou menyentuh pundak Tian yu dan meminta maaf karena ia tak bisa membantunya kali ini. Tian yu membalikkan badan dan menyenderkan kepalanya ke bahu Dang ou sambil menangis.
Zhengzhe melihat Lixin sedang menyapu, ia akhirnya mempertimbangkan untuk mendekati Lixin dengan membantunya namun ternyata Lixin menolak Zhengzhe. Zhengzhe lalu berkata bahwa seseorang pernah bertanya padanya sesuatu yang akan ia perjuangkan dan lindungi dengan hidupnya, ia lalu menyatakan bahwa ia menyukai Lixin.
Lixin dengan dingin menanggapi Zhengzhe yang justru menyatakan cinta disaat genting seperti sekarang. Zhengzhe mengatakan bahwa ia tak pernah punya kesempatan untuk bisa sedekat ini dengan Lixin karena itu keberaniannya pun muncul untuk menyatakan hal tersebut. Lixin dengan tegas berkata ia takkan pernah kencan dengan pria yang bukan siapa-siapa, ia baru akan mempertimbangkannya jika Zhengzhe telah berhasil meraih angka tertinggi di semua pelajarannya. Setelah Lixin pergi Zhengzhe kemudian bersumpah akan melakukan hal tersebut.
GM Zhang datang ke rumah sakit menjenguk Yaorong,setelah mengetahui dari perawat  bahwa Yun xi tengah menemani ibu Jun hao berobat ia pun meminta perawat untuk menyimpan buket bunga yang dibawanya. Ia lalu meminta maaf karena baru mengunjungi Yaorong dan memintanya untuk tidak mengkhawatirkan Senwell. 
Yaorong ternyata salah sangka mengira GM Zhang adalah Ziqian, dengan mengerahkan tenaganya ia menggenggam erat lengan GM Zhang dan mengakui bahwa ialah orang dibalik ledakan gas yang menyebabkan meninggalnya orang tua Ziqian. GM Zhang jelas terkejut mendengar semua ini. 
ia lalu pura-pura tak terjadi apa-apa saat tiba-tiba Yunxi dan ibu Jun hao kembali. Yaorong kemudian memanggil istrinya (Caiyue rupanya namanya), ia minta jika Jun hao kembali nanti Jun hao harus menjaga Yun xi dan tidak boleh membuatnya menderita. Caiyue menyuruhnya untuk beristirahat saja, namun tiba-tiba napas Yaorong sesak dan garis lurus muncul di monitornya, Yaorong pun akhirnya meninggal dunia. Tepat saat itu Dang ou tak sengaja menjatuhkan tabung gas nya, ia pun merasakan semacam firasat buruk.
Dang ou duduk menyendiri di depan gerbang pagar, Tian yu mendatanginya dan menanyakan keadaannya yang terlihat aneh. Dang ou sendiri merasa tidak yakin dengan yang dirasakannya, ia merasa tegang dan gelisah seolah tengah mengalami hal yang menyedihkan. Ziqian berlari menuju kamar Yaorong, sementara itu terlihat bahwa Yaorong sudah dipindahkan dari kamarnya.
 Tian yu mengira Dang ou sedih atas kehancuran Guan Mei, ia pun kagum karena biasanya Dang ou selalu dingin terhadap semua hal. “Jangan sedih,kita semua merasakan hal yang sama” ucap Tian yu dan ia pun kembali meninggalkan Dang ou. Dang ou kembali berfikir apakah benar hal itulah yang membuatnya merasa sedih sekarang. 
Ziqian berpapasan dengan GM Zhang, hal itu membuat GM Zhang teringat kembali akan pengakuan Yaorong, ternyata sebelumnya Yaorong yang menyangka GM Zhang sebagai Ziqian sempat meninggalkan pesan bahwa jika Jun hao tak kembali semua bagian dari keluarga Shan akan ditransfer kenamanya, hal tersebut tentu mencengangkan GM Zhang. Maka ketika Ziqian menanyakan adakah kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Yaorong GM Zhang langsung mengatakan tidak dan menyembunyikan kebenarannya.
 “Ziqian aku meninggalkan Senwell dalam tanggung jawabmu, anggaplah sebagai kompensasi dari dosaku(GM Zhang heart)
Ziqian pun tiba di ruangan Yaorong dan menemui Yun xi dan Caiyue yang tengah bersedih, Ziqian meminta agar bibinya itu pulang dan beristirahat namun Caiyue menolak karena ingin menemani Yaorong. Yun xi berkata akan menemaninya disana, namun Caiyue menolak, ia ingin berada di kamar itu sendirian dan meminta Ziqian untuk membawa Yunxi pulang. 
Yun xi tak tahan lagi dan lari keluar dari ruangan, Ziqian pamit dan mengejar Yunxi. Ziqian mengejar Yun xi dan menyelamatkannya yang hampir tertabrak mobil. Ziqian memintanya tenang namun Yunxi sama sekali tak peduli kepada Ziqian dan berteriak meminta Jun Hao untuk membawanya dirinya. Ziqian kembali mencoba menenangkannya, ia minta agar Yunxi memukul dan memarahinya saja dan tidak menyakiti diri lagi.
Ziqian menganggap dirinya bersalah atas hilangnya Jun hao dan meninggalnya ayah Jun hao. “Aku ingin membencimu, aku sungguh ingin membencimu, jika aku membencimu aku akan merasa jauh lebih baik, tapi aku tak bisa melakukan itu” ucap Yunxi yang frustasi. Ia marah karena tak bisa menyalahkan siapapun atas semua kejadian ini. Ia lalu menyalahkan dirinya juga hingga akhirnya ia mengatakan akan mulai menerima perpisahannya dengan Jun hao. Yun xi pun memeluk Ziqian.
Dang ou, Tian yu dan Zhengzhe sedang bersiap untuk pindah sebelum group Senwell datang dan menghancurkan desa Guan Mei. Saat hendak mengambil buku dari Zhengzhe Dang ou tak sengaja menjatuhkan tumpukan buku tersebut, ia lalu menatap sebuah buku dan mengambilnya. Tian yu dan Zhengzhe sama-sama heran melihat Dang ou yang begitu tekun membaca isinya. 
Jinzhi kesal mengira Dang ou sedang mengambil kesempatan untuk beristirahat, Dang ou memberi isyarat pada Jinzhi untuk diam. Jinzhi pun bengong disuruh seperti itu. Dang ou tampak serius membaca halaman yang terdapat gambar bunganya, ia seperti mendapat ide dan menanyakan kamera kepada Zhengzhe dan berniat pergi ke Devil’s Meadow.Jinzhi marah dan berkata mereka harus segera pindah sebelum mobil derek datang. Dang ou menyuruh Zhengzhe segera mengambil kamera polaroidnya, “Kita akan menyelamatkan desa Guan Mei” ucapnya pada Tian yu. Tian yu menjadi bersemangat dan ikut dengan Dang ou meninggalkan Jinzhi dengan semua barang-barang.
Mereka bertiga akhirnya tiba di Devil’s Meadow, Zhengzhe tampak ketakutan dan sibuk memperhatikan keadaan sekitarnya. Sambil berjalan ia pun menempel terus pada Tian yu. Mereka berdua heran apa yang Dang ou cari, “Red star Rhododendron (jenis bunga Azalea)” Dang ou menjelaskan bahwa bunga itu adalah jenis tanaman langka dan jika terbukti tanaman itu tumbuh di Guan Mei maka pemerintah akan melindungi desa tersebut sehingga Senwell tak bisa menghancurkannya. 
Tian yu senang mendengar hal itu, Zhengzhe beranggapan bahwa ia lah yang telah menolong desa dari bukunya, Tian yu menyindir Zhengzhe yang bahkan tak bisa membaca bahasa inggris yang ada dibukunya tersebut, Tian yu lalu menanyakan seperti apa rupa bunga tersebut.Dang ou berkata itu adalah bunga yang berada di dalam lubang kemarin, ia juga mengingatkan jika sampai tengah hari mereka tak bisa menemukannya mereka tetap harus pindah. 
Dang ou tampak bersemangat mencarinya hingga jarinya tertusuk tanaman liar. Tian yu menanyakan mengapa Dang ou tiba-tiba bersemangat seperti itu, “Aku hanya ingin merasakan bagaimana berjuang untuk orang yang aku pedulikan” ucapnya lalu kembali berjalan, Tian yu senyum-senyum sendiri berfikir apakah orang yang dipedulikan Dang ou itu adalah dirinya, Zhengzhe menegur Tian yu yang bukannya mencari tapi malah senyum-senym sendiri. Tian yu pun kesal kepada adiknya itu.
Para pekerja di Guan Mei tengah bersiap-siap memindahkan barang-barang mereka sambil sesekali melirik Tuan Tang yang tampak kehilangan semangatnya, ia lalu menerima telfon dengan nada lesu, para pegawai tampak bingung dibuatnya. Sebuah mobil derek akhirnya tiba lengkap dengan beberapa pekerja yang bersiap untuk menghancurkan Motel. GM Zhang lalu muncul dan berdiri diantara para pekerja, dengan angkuh ia melihat jam nya dan tersisa lima belas menit lagi sebelum tengah hari.




No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.