Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 16
Para
pegawai Guan Mei akhirnya mau tak mau terpaksa harus mengosongkan Motel segera,
sementara itu Dawei dan tim dari Senwell berdiri memantau mereka. Para petugas
kemudian menutup dan menyegel pintu Motel. Bibi fengjiao menangis melihat hal
itu.
Tiba-tiba sebuah sendok terjatuh dari tas Bibi
dan membuat kaget semuanya, Dawei mengambil sendok itu dan hendak memberikannya
kembali namun pengacara Junhao segera merebutnya dan berkata sendok itu juga
sekarang milik Senwell dan memberikan tanda cap segel di sendok itu.
Bibi
mengharapkan itu sebagai kenang-kenangan dirinya yang telah bekerja selama 30
tahun disana, namun ia harus kecewa karena tetap tak diijinkan. Bahkan handuk
yang akan dipinjamkan Sheng untuk mengelap air mata bibi juga ikut disita.
Dawei sendiri tak bisa menentang karena itu sudah perintah dari junhao.
Chef
sudah terlanjur emosi, ia mengajak bibi dan Sheng bersekongkol untuk memberikan
pelajaran kepada pengacara Junhao tersebut.
Pengacara
Yan segera masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan Dawei. Sheng mengira Dawei adalah pengacara Yan dan memukulnya begitu ada kesempatan, mereka
bertiga lalu kaget yang telah salah sasaran. Bibi mengajak mereka untuk
melarikan diri saja, Sheng tidak setuju karena takut Dawei akan membalas dendam
kepada pelakunya, Chef memberi usul untuk membawanya ke tempat aman.
Malam
harinya di rumah Tian yu ia bingung melihat jamuan makan malam yang begitu
mewah yang telah disiapkan ibunya, Tuan Tang menyindir Jinzhi yang melakukannya
karena ada Ziqian.
Jinzhi
minta agar Tuan Tang tak cemburu dan berkata Ziqian memang salah satu alasan ia
membuat pesta ini. Tak lama ketiga pegawai Guan Mei tiba, Jinzhi memarahi
mereka karena terlambat.
Chef menggunakan bahasa isyarat yang aneh pada bibi
dan Sheng untuk tak memberitahu Jinzhi bahwa mereka telah memasukkan Dawei ke
tokonya. Bibi yang lain terlihat salah tingkah dan menyembunyikan kegugupannya
dengan memuji masakan Jinzhi, Jinzhi mengajak mereka untuk segera makan.
Sheng
tiba-tiba menangis karena mengingat mereka harus segera pergi dari Guan Mei
dalam 3 hari, seolah-olah ini adalah makan bersama mereka yang terakhir, semua
jadi ikut sedih karena mendengar hal itu. Bibi fengjiao sepertinya sedih karena
ia tak tahu harus pindah kemana, Tuan Tang bilang agar dia tinggal dengan
ibunya Lixin namun Bibi Fengjiao tak mau melakukannya.
Chef
lalu mengumumkan bahwa ia akan pindah besok dan berharap bisa berjumpa lagi
dengan semuanya. Akhirnya Jinzhi juga bersedih, Tian yu tak tahan lagi
mendengar kesedihan mereka dan segera pergi masuk ke dalam rumah, Ziqian pamit
untuk mengejar Tian yu.
Ziqian
melihat Tian yu tengah memainkan piano kecil di kamarnya, “Dang ou mengajariku
cara memainkannya” ucap Tian yu pada Ziqian sambil menutup kembali pianonya. “Dia
mengajarkanmu banyak hal?”
“ya,
tapi dia tak mengajariku bagaimana cara mengontrol kesedihan ketika harus
berpisah” Ia lalu minta maaf karena Ziqian tak seharusnya mendengarnya.
Ziqian
menyayangkan Junhao yang tak menyukai tempat seperti Guan Mei, Tian yu juga
menyayangkan hal tersebut dan juga Ziqian yang akan kehilangan desa yang mulai ia sukai.
Ziqian lalu melihat undangan yang pernah ditujukan Dang
ou dan Tian yu untuk menarik perhatian agen wisata, Ziqian melihat tanggal
undangan untuk kedatangan agen wisata itu masih hari senin depan.
Tian yu
menganggap hal itu sudah tak mungkin lagi dilakukan.
“Jika Motel masih belum
dihancurkan apakah semua tamu ini akan datang?” Tian yu mengiyakan hal
tersebut, paling tidak 9 atau 10 orang akan datang. Ziqian senang terhadap ide
brilian dari Junhao.
Tian yu bertanya apakah mereka masih punya harapan, Ziqian
berkata bahwa cara untuk mengubah keputusan Junhao sekarang adalah membuktikan
bahwa Guan Mei bisa mendatangkan uang buatnya. Tian yu tersenyum dan mendapat
semangat baru untuk bisa membuktikan hal itu.
Keesokan
paginya Jinzhi panik berteriak bahwa Tian yu telah pergi dari rumah, ia
menemukan selembar kertas yang bertuliskan, “Ibu, maaf, maafkan aku” Jinzhi
lalu menangisi Tian yu.
Ziqian
segera mengambil kertas tersebut, ia berkata bahwa Jinzhi belum selesai
membacanya dan dibawah masih ada pesan bahwa Tian yu pergi untuk menemui Shan
Junhao dan memperjuangkan Guan Mei. Jinzhi cemas Junhao akan menyakiti Tian yu,
ia lalu minta Ziqian untuk mengantarnya ke Senwell mencari Tian yu.
Tian
yu tiba di Senwell ia mempersiapkan dirinya untuk bersikap baik dan menerima
semua penghinaan yang akan ditujukan Junhao padanya. Ia menatap surat undangan
yang akan diberikannya untuk Junhao.
Kedua petugas tak mengijinkannya masuk
meski Tian yu hanya ingin mengantarkan surat undangan, Tian yu kesal setengah
mati pada Junhao seolah-olah kedatangannya itu sudah diperkirakan.
Tian
yu mendapatkan ide ketika melihat beberapa pengunjung hotel hendak masuk ia pun
menyelinap diantara mereka dan mengelabui petugas. Tian uy melihat Junhao sedang
berbicara dengan pegawainya dan hendak mendekat, namun ia terpaksa bersembunyi
lagi karen amelihat 2 orang petugas sedang berpatroli. Tian yu akhirnya
kehilangan Junhao.
Junhao
tengah berjalan berdua dengan Yunxi, Yunxi bertanya mengapa Junhao terlihat
merengut dari tadi. Junhao mengkhawatirkan Dawei yang masih belum muncul
dihadapannya.
Sementara
itu, ketiga pegawai tampak memperhatikan Dawei yang tengah diikat, Dawei
tiba-tiba sadar dan mengagetkan mereka bertiga. Dawei berteriak minta agar
dilepaskan, Sheng menyebutkan beberapa angka untuk berkomunikasi dan hal itu
hanya membuat bingung semua orang dan
menyuruhnya untuk berhenti bicara.
Dawei bertanya apa ayang mereka inginkan,
Bibi berkata bahwa Dawei adalah musuh mereka karena ingin menghancurkan Guan
Mei.
Chef dan yang lain lalu membawa Dawei untuk makan, Dawei dan yang lain pun
terkesan melihat begitu banyak makanan yang disiapkan Chef hanya sebagai
sarapan. Chef berkata makan malam mereka yang terakhir telah menginspirasinya
untuk membuat hal ini. Dawei kaget mendengar kata “terakhir” dan takut itu juga
akan menjadi hari terakhir baginya, ia pun berteriak memanggil Junhao.
Junhao
dan Yunxi berdiri menunggu Lift bersama dengan pegawai yang lain, junhao
berkata bahwa ibunya akan datang ke kantor hari ini. Pintu lift terbuka dan
mereka semua masuk ke dalam, Yunxi pamit duluan meninggalkan Junhao.
Di lantai
selanjutnya seluruh pegawa keluar dan yang tersisa hanyalah Junhao dan Tian yu
yang ternyata juga tengah berada di dalam Lift dan kini terjebak bersamanya.
Tian yu tampak bingung dan takut, ia pun berusaha maju untuk menghadap Junhao.
Tian yu menepuk bahu Junhao dan tersenyum ramah, Junhao jelas kaget melihat
Tian yu. Tian yu minta waktu untuk berdiskusi, Junhao menolak dan hendak
keluar.
Tian yu menghalangi Junhao. Junhao minta agar Tian yu tak terlalu
memaksakan diri mencoba membuat rumor baru untuk memerasnya. Tian yu menawarkan bahwa Guan Mei bisa memberikan pendapatan besar bagi Senwell,
Junhao tentu saja merendahkan pemikiran Tian yu dan menganggap hal itu lelucon.
Tian yu mencoba bersabar, ia lalu membungkuk dengan sopan dihadapan Junhao dan
menyapa dengan sebutan GM Shan, Tian yu mulai mencoba mempromosikan Guan Mei
dan meminta kesediaan Junhao untuk dapat menghadiri undangannya agar melihat
sendiri potensi yang dimiliki Guan Mei.
Junhao tampaknya terpengaruh dengan
ucapan Tian yu. Tian yu pun
memberikan surat undangan itu kepada Junhao. Junhao mengambilnya dengan kasar
dari tangan Tian yu dan bertanya darimana Tian yu bisa mengucapkan kata-kata
seperti itu.
“Dang ou yang mengajarkanku” Junhao lalu terdiam lama mendengar jawaban Tian
yu.
Tiba-tiba mereka tersentak karena tali pada Lift itu putus sehingga
membanting mereka jatuh dan seketika listrik dalam lift
pun padam.
GM
Zhang menemui Direktur Lin dan Qiu, ia memberitahu mereka bahwa Junhao tak
terpengaruh sedikitpun terhadap skandal dirinya. Direktur Qiu kesal dan
menganggap GM Zhang memang tak berniat membantu. GM Zhang kesal dan berkata
bahwa merekalah yang tak menuruti kata-katanya. GM Zhang lalu pergi dan menolak
untuk membantu mereka lagi.
Direktur
Lin panik dan berkata apa yang harus mereka lakukan sekarang. Direktur Qiu
mengajak Direktur Lin untuk memohon pada ibu Junhao.
Lampu
lift kembali hidup, Tian yu mendapati dirinya sedang memegang lengan Junhao dan
Junhao juga memegangi Tian yu, mereka pun langsung melepaskan pegangannya.
Tian
yu tampak histeris berada dalam kondisi terjebak di dalam lift seperti itu.
Junhao mencoba memanggil seseorang di luar namun tak ada jawaban. Junhao
mengeluarkan Hp nya, Tian yu segera merebut ia semakin panik karena melihat tak
ada sinyal dan menyebut Hp Junhao jelek.
Junhao
berkata ini hanya kerusakan lift dan mulai kesal mendengar ocehan Tian yu. Tian
yu tetap tak bisa tenang, ia menangis sambil memanggil-manggil ibunya, ia
menarik jas Junhao dan berkata bahwa ia sangat ketakutan. Junhao tanpa sadar
memeluk Tian yu sambil sibuk memikirkan cara untuk keluar, sementara Tian yu
kaget sekaligus bingung.
Lift
kembali jatuh hingga ke lantai dasar, Tian yu sekali lagi menjerit ketakutan
sambil tetap memeluk Junhao. Junhao sadar ia tengah memeluk Tian yu dengan
erat, ia pun melepaskan Tian yu, Junhao merasa canggung namun pura-pura tenang
dan menjelaskan bahwa keadaan yang terjadi tadi semata-mata karena situasi
kepanikan saat ada bahaya.
Tian yu sama sekali tak mengerti maksud Junhao,
Junhao meminta Tian yu untuk tenang dan berfikir, Tian yu menyimpulkan maksud
Junhao bahwa ia hanya mencoba melakukan pertolongan sama seperti CPR, Junhao
segera membenarkan, Tian yu bingung kenapa hal seperti itu harus repot-repot dijelaskan.
“Aku tidak coba untuk menjelaskan sesuatu, aku hanya tidak suka kau
menganggapku sebagai Dang ou”
Junhao
mencoba sebuah cara, ia berniat membuka pintu Lift tersebut namun ia kesusahan
melakukannya seorang diri.
Ziqian
memberitahu Jinzhi bahwa Tian yu tak diijinkan petugas untuk bertemu dengan
Junhao, Zhengzhe yakin kakaknya masih ada di Senwell, Jinzhi menyuruh untuk
berpencar mencari Tian yu namun ia sendiri bingung harus mulai darimana.
Ziqian
berkata ia akan memikirkan cara, ia lalu menitipkan Jinzhi dan Zhengzhe pada
Gary yang kebetulan lewat, Jinzhi berterima kasih pada Gary yang disebutnya
Tuan Curry.
Tian
yu akhirnya maju membantu Junhao, setelah mencoba dengan susah payah pintu itu
pun berhasil dibuka, namun untuk keluar mereka harus memanjat cukup tinggi,
Junhao berencana mengeluarkan Tian yu dulu dengan membantunya memanjat agar
Tian yu bisa mencari pertolongan untuknya.
Tian yu mencoba melakukannya, namun
ia gagal karena pegangannya begitu licin dan jatuh menimpa Junhao. Hal tersebut
mengingatkan Tian yu ketika ia membantu Junhao yang terjatuh ke air.
“Kenapa
aku mengalami ini, seolah kembali ke masa lalu?”
Tian yu terdiam sejenak
memikirkan Dang ou lalu tersadar kembali. Masih dalam posisi yang sama Junhao
menyatakan kekesalannya karena Tian yu tak dapat memanjat dengan baik, Tian yu
tak peduli. Junhao memberi kode agar Tian yu menyingkir darinya, Tian yu pun
tersadar dan langsung menyingkir.
Junhao memberi Tian yu satu kesempatan lagi
untuk mencoba, Tian yu menyuruh Junhao untuk mengangkatnya dengan hati-hati.
Tian yu berhasil melakukannya, ia lalu mengulurkan tangan untuk menolong Junhao
namun tiba-tiba tali lift jatuh lagi dan hanya meninggalkan sedikit celah, Tian
yu berteriak memanggil dengan nama Dang ou dari celah tersebut. Tian yu dengan
panik berkata bahwa ia akan pergi mencari pertolongan. Tinggallah Junhao
seorang diri, Junhao lalu memungut jimat Tian yu yang terjatuh.
Jinzhi
dan Zhengzhe mengambil kesempatan untuk masuk ke dalam kamar hotel meninggalkan
Gary yang kebingungan karena mereka hilang tiba-tiba. Jinzhi lalu mengajak
Zhengzhe mencoba tempat tidur dan mengambil handuk dan sabun. Gary menghadang
mereka ketika hendak keluar. Gary hendak memeriksa tas mereka namun Jinzhi
segera memberi kode pada Zhengzhe untuk segera kabur dan mereka pun berhasil
mengelabui Gary.
Direktur
Lin dan Qiu akhirnya bertemu dengan ibu Junhao untuk meminta maaf dan meminta
agar Junhao tak memecat mereka, Ibu Junhao memilih untuk menghindar ketimbang
mendengarkan mereka namun kedua Direktur itu terus memaksa dan menghadang jalan
Ibu Junhao, Jinzhi dan Zhengzhe tak sengaja melihat mereka dan mencoba
menguping.
Ibu Junhao tetap menolak dan mencoba menelfon Yunxi, Direktur Qiu
lalu merampas Hp itu dan membuangnya. “Jika kau tidak mau melepaskan kami kami juga
akan menyulitkan hidupmu!” Direktur Qiu mulai mengancam dan mereka mulai
memegangi lengan ibu Junhao, ibu Junhao ketakutan, Yunxi yang masih mendengar
suaranya panik terlebih Junhao sendiri tak bisa dihubungi.
Zhengzhe mengajak
ibunya untuk menyingkir, Jinzhi malah melihat peluang keuntungan dari hal itu.
ia mengajak Zhengzhe mengambil tabung gas kebakaran lalu datang menyelamatkan ibu Junhao dengan
menyemprotkan gas kepada kedua direktur tersebut.
Ibu
Junhao berterima kasih, Jinzhi turut senang melihat cincin mewah yang dikenakan
ibu Junhao. “Kami telah menyelamatkanmu, kau tentu haru smembayar kami bukan?”
ucap Zhengzhe sambil memegang HP milik ibu Junhao.
Ibu Junhao merasa sedang
di peras, ia mencoba mengalihkan dengan pura-pura merasa tidak sopan jika
memberi uang cas dan menawarkan tiket menonton di Sydney Opera House kepada
mereka.
Jinzhi bermohon untuk diberikan cas saja. Ibu Junhao lalu bertanya
seberapa banyak yang diinginkan Jinzhi. Jinzhi menunjukkan lima jarinya, Ibu
Junhao lalu memberikan 50 ribu dolar kepada mereka. Jinzhi kesenangan karena
awalnya ia hanya ingin meminta 5 ribu dolar saja.
Tak
lama Yunxi keluar serta berlari ke arah ibu Junhao dan menanyakan keadaannya.
Ibu Junhao lalu menunjukkan Yunxi kepada Junzhi dan Zhengzhe. Yunxi berkata ia
tak dapat menghubungi Junhao, mendengar hal itu Jinzhi lalu berbisik pada
Zhengzhe, “Apakah yang mereka maksud adalah Shan Junhao?” Zhengzhe sendiri tak
tahu pasti.
Ziqian lalu datang dengan tergesa-gesa ke arah Jinzhi, ia pun
terdiam begitu melihat Ibu Junhao dan Yunxi ada disana juga. Dan yang terakhir
adalah kedatangan Tian yu dengan penuh kepanikan memberitahu bahwa Shan Junhao
terjebak di dalam lift di lantai dasar.
Pertolongan
pun datang, lift berhasil dinaikkan dan beberapa petugas berusaha membuka paksa
pintu. Sementara itu Junhao membersihkan jas nya dan keluar dengan gayanya yang
santai dan tetap cool. Setelahnya ia meminta petugas perbaikan untuk menemukan
penyebab dari semua itu.
Yunxi dan ibu Junhao mendekat menanyakan keadaannya,
Junhao menunjukkan bahwa ia masih baik-baik saja. Tian yu merasa senang
sekaligus sedih melihatnya. Junhao mendekat ke Tian yu, “Kau mengotori bajumu
ketika keluar mencari pertolongan”
“Tidak
apa-apa”
Junhao
lalu memberikan beberapa uang sebagai ganti rugi baju tersebut.
Tian
yu kembali kesal, “Kenapa kau berpikir semua orang punya maksud tersembunyi?
Apa tidak bisa aku hanya menolongmu?” Tian yu merasa Junhao takkan bisa
mengerti hal itu, ia menyuruhnya melupakan kata-katanya dan memilih untuk
mengembalikan uang itu.
“Jadi
kau adalah ibunya Tian yu?” ucap Ibu Junhao.
Ibu Junhao pun memberitahu Junhao
bahwa Jinzhi meminta sejumlah uang padanya setelah menyelamatkannya. Jinzhi
mencoba membela dirinya dihadapan Tian yu. Junhao kembali merendahkan dengan
memberikan jumlah uang yang lebih besar kepada Jinzhi dan menghinanya.
Jinzhi
mencium uang tersebut dan merasa bau.
“Putriku
kau tahu aku suka uang kan? Tapi kenapa ini terasa begitu bau”
tanpa pikir panjang
ia pun segera mengembalikan uang tersebut.Tian
yu tersenyum senang pada ibunya, ia meminta balas jasa dari Junhao dengan
mempertimbangkan undangannya kembali.
“Berikan Guan Mei Motel kesempatan lagi”
ia pun membungkuk dengan sopan pada Junhao.
Jinzhi kesal melihat sikap Tian yu
padahal mereka telah jelas-jelas merendahkannya. Jinzhi lalu mengeluarkan
sejumlah uang yang didapatnya tadi dan menghamburkannya ke arah Junhao, ibunya
dan Yunxi. Jinzhi lalu dengan ramah mengundang Ziqian untuk datang kerumahnya.
“Angkat dan tegakkan kepalamu! Ayo pergi!” ucap Jinzhi pada Tian yu. Mereka
bertiga pun pergi sambil berjalan dengan aba-aba yang lucu dari Jinzhi, “Satu,
dua...kiri,kanan”
Ibu
Junhao lalu memaksa Ziqian untuk pulang kembali ke rumah dan menjauhi keluarga
Tian yu yang dinilai aneh. Yunxi lalu mendekat ke Junhao menanyakan apakah ia
ingin menghubungi Dawei.
Dan
kita kembali ke dawei yang sedang disekap. Dawei menolak memakan makanan yang
disuapkan Bibi Fengjiao dan lebih memilih untuk mati. Hahaha...kasian banget si
Dawei ini.
Chef
dan yang lain tertawa karena mereka tak pernah berniat untuk membunuhnya. “lalu
kenapa kau menyebut-nyebut makan malam terakhir?” tanya Dawei
“jadi
kau pikir kami akan membunuhmu?’ ucap Sheng sambil kembali mentertawai dawei
“jadi
aku tidak akan mati?” Chef mengiyakan, Dawei lalu bertanya mengapa makanan
kemarin begitu mewah. Chef ternyata melakukan hal itu karena Motel masih
menyisakan banyak bahan-bahan segar untuk dimasak sementara Motel akan segera
ditutup.
Bibi kembali mencoba menyuapinya, Dawei awalnya masih menahan diri
namun akhirnya ia berhasil dibujuk oleh Sheng.
Sheng lalu berkata bahwa Hp nya
tak berbunyi sama sekali yang berarti tak ada yang mencarinya sampai sekarang.
Tak lama Hp Dawei pun berbunyi, Dawei menjawab masih sambil mengunyah
makanannya. Junhao bertanya mengapa Dawei masih belum berada di kantor.
“Aku..aku di Guan Mei Motel, aku...” Bibi Fengjiao tiba-tiba menjauhkan Hp itu
dari Dawei.
“Apa yang kau lakukan?’ tanya Chef. Bibi menjelaskan bahwa mereka
serang tengah menculik Dawei dan akan menjadi masalah besar jika Junhao tahu
hal itu. Chef panik dan menyuruh bibi segera mematikan Hp itu, Bibi sendiri
kebingungan dan Dawei sendirilah yang memberitahu bibi tombol untuk mematikan
Hp nya. Junhao merasa bingung karena telfonnya tiba-tiba terputus.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.