Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
From
Corner With Love Eps 1
Come
back again with the new drama. Gak baru juga sih kalo menurut tahunnya,
hehe...Tulisan ini di buat agar kamu-kamu bisa bernostalgia
lagi, cieileehh...
Bukan berarti saya sudah tua, mungkin jiwanya saja yang tua, but anyway semoga para readers bisa terhibur dan merasa senang sesenang saya saat membuat tulisan ini ^^
Cerita
ini diawali dengan pengenalan 2 tokoh utama kita yaitu Qin Lang dan Yu Xin Lei.
Keduanya digambarkan sebagai sosok yang sangat bersebrangan. Misalnya aja dari
yang disingkat tentunya kita jabarkan sebagai berikut.
Lokasi
Shanghai
Qin
Lang (Show Lo) : seorang pemuda yang bekerja sebagai seorang koki di sebuah
restoran kecil, masakan andalannya adalah oyster omelet, hobinya adalah melukis
di atap rumap rumahnya dan lebih menyukai kesendirian.
Kebiasaan,
suka jajan di pinggir jalan, lebih murah lebih bagus dan akan lebih baik lagi
jika bisa gratis.
Xin
Lei (Barbie Hsu):berasal dari keluarga kalangan atas dan selalu menggunakan
barang-barang bermerk mahal. Keluarganya adalah pebisnis dalam hal investasi,
ia juga selalu disayangi semua orang. Hobinya menikmati teh di sore hari di
taman yang indah sambil menebar pesonanya.
Kebiasaan,
menggunakan kartu kredit seperti ia mengedipkan mata, semakin mahal semakin ia
ingin beli, benda-benda berkilauan dapat dengan mudah pindah ketangannya
Pagi
itu Qin lang mendapat pesanan, ia pun bergegas untuk mengantarkan oyster omelet
dengan sepedanya. Sementara Yu Xin Lei juga tengah bersiap untuk pergi, sang
sopir membukakan pintu mobil untuknya dengan penuh hormat.
Lanjut
Prolog dari masing-masing tokoh cerita.
Qin
Lang : “Guruku pernah berkata bahwa hidup itu sangat menyenangkan karena punya
banyak sudut (Kelokan), beberapa mendebarkan dan berbahaya, beberapa sudut
berisi kejutan. Apakah itu berbahaya atau kejutan jika kau tidak berjalan
kesana kau tentu tak tahu apa yang akan kau temukan di sudut berikutnya, disetiap
sudut itu selalu terdapat cerita, (beberapa pejalan kaki menyapa ramah pada Xin
Lang) terlepas itu adalah bagian hidup seseorang di jalan yang ramai, mungkin
kau mungkin juga aku,akan tetapi aku suka sudut”
Yu
Xin Lei: “Aku tak suka sudut, jika aku
mengambil jalan ini untuk bepergian itu karena aku suka pemandangannya,
terkadang ketika aku berbelok aku berakhir dengan melihat hal yang tak ingin
aku lihat atau bencana yang tak terduga muncul."
Xin
Lei yang sedang menelfon kaget melihat seekor anjing berada di tengah jalan dan
langsung berteriak meminta sang supir berhenti. Dari belokan satunya, Qin lang
yang tengah naik sepeda dengan kencang akhirnya menabrak mobil Xin Lei dan
terhempas jatuh ke aspal dengan posisi yang sangat aneh.
“Oleh karena itu aku
tak suka sudut (kelokan)” Xin Lei.
Ban
sepeda Qin Lang akhirnya penyok, keduanya kini berada di kantor polisi. Supir
Xin lei mencoba menjelaskan keadaan pada petugas polisi. Qin Lang tak setuju
dibilang sebagai penabrak.
“kau
pasti buru-buru bukan?” tanya Xin Lei
“Aku
sedang mengantar makanan, tentu saja” ucap Qin Lang kesal.
“Bukankah
itu berarti karena kau sedang terburu-buru, jika tidak kita tak seharusnya
bertabrakan dan hampir melukai anjing kecil yang malang itu”
Qin
Lang terdiam sejenak menyadari kebenaran hal itu, ia lalu berkata jika
sepedanya telah rusak.”Bahkan harga sepeda yang kau gunakan tak sebanding
dengan harga mencuci mobil kami” ucap sang supir.
Sang petugas lalu minta agar Qin
Lang membayar uang untuk mengecat kembali mobil itu. Qin Lang berteriak marah,
ia mendekat pada Xin Lei dengan kesal.
“Nona
aku tau jika kau tidak menghindari anjing itu maka nyawa yang suci akan hilang,
tapi kalian mengerem dengan tiba-tiba! Kalian tidak bisa begitu saja menyalahkanku!”
Xin
Lei agak takut dan bertanya apa yang diinginkan Qin Lang sekarang. “Ganti
supirmu” ucap Qin lang, sang supir melotot dan sang petugas membenarkan ucapan
tersebut.
Qin Lang menatap Xi Lei dan berfikir Xin Lei adalah wanita angkuh
yang berkilauan, sementara Xin Lei berfikir Qin lang tak punya tata krama saat
bicara.
Petugas
menyimpulkan bahwa mereka berdua sama-sama punya kesalahan, intinya tak ada
yang bisa dihukum, maka kasus pun selesai dan keduanya kembali ke kendaraannya
masing-masing.
Xin lei memperhatikan ban sepeda Qin lang yang sudah peyot itu
dan mengeluarkan sejumlah uang, ia melemparkannya begitu saja dari dalam mobilnya
ke dalam keranjang sepeda Qin lang. Qin Lang menjadi kesal, Xin Lei bilang itu
untuk membeli sepeda yang baru.
Qin lang menolak karena Xin Lei tadi bilang
bahwa ia tak bersalah.
“Ini adalah kemurahan hatiku, bukan berarti aku menerima
bahwa aku salah”
Qin Lang menolak dengan tegas dan berkata yang ia mau adalah
permohonan maaf bukan uang, ia pun melempar uang itu kembali dan berjalan tegak
sambil memapah sepedanya.
Sesampainya
di restauran Qin Lang malah disambut dengan ocehan bos nya, bos nya marah-marah
karena Qin Lang telah merusak sepedanya dan takut mereka akan kehilangan banyak
pelanggan karena itu.
”Aku lebih menyedihkan darimu tau, aku telah menabung satu
bulan untuk kembali ke Taiwan, tapi sekarang aku harus membayar uang untuk
ganti rugi pelanggan dan sepedaku yang rusak” Qin Lang kini balik marah-marah
pada bos nya dan menolak untuk bekerja karena mood nya sedang tak baik.
Bos
bertanya tentang pesanan 5 oyster omelet yang harus dibuat, “potong saja dari
gajiku!” teriak Qin Lang, ia pun langsung tidur dengan kesal. Bos akhirnya
menanyakan kondisi kaki Qin Lang, “tak butuh” ucap Qin Lang cuek.
Jalanan
begitu ramai, Xin Lei heran mengapa supirnya mengambil jalan ini padahal tau
jalan ini selalu macet. Seorang pemuda berjalan ke arah Xin lei, ia pun membuka
mobil Xin lei dan menculiknya, keduanya berlari dengan bahagia diantara
kemacetan tersebut.
Mereka
sampai di sebuah toko, Xin Lei menertawai pemuda itu karena toko itu sudah
tutup. Namun sang pemuda tetap mengajaknya untuk masuk. Dan ketika di dalam
lampu ruangan pun tiba-tiba menyala. Xin Lei tengah berada di toko perhiasan
lengkap dengan para pegawai yang menyambutnya.
Sang pemuda yang bernama Shang
Dong ternyata menyiapkan hal itu untuk melamar Xi lei, ia pun memberikan sebuah
cincin yang bentuknya sama persis dengan yang dulu diinginkan Xin lei.
Flashback
: Xin Lei datang ke toko tersebut untuk mencari sebuah cincin dengan bentuk
yang dinginkannya namun ia ditolak oleh sang pegawai karena bentuk cincin itu
belum ada. Xin lei pun pulang dengan kesal, ia tak sengaja menabrak Shang Dong
dan menjatuhkan sketsanya.
Shang Dong terpesona pada pandangan pertama saat
melihat Xin lei dan berharap bisa bertemu lagi dengannya. Dan benar saja mereka
pun akhirny abertemu di sebuah pesta, saat itu Xin lei maju untuk bermain
piano. Shang Dong berkata dalam hati ia akan selalu membuat Xin lei bahagia dan
memberikan apapun yang diinginkannya.
Xin
lei dan Shan Dong lanjut dengan acara makan malam, Xin lei berkata ia merasa
marah pada Shan Dong karena baru mengetahui kenyataan itu setelah 2 tahun, Shan
Dong pun tersenyum dan meminta maaf. Xin lei sambil tersenyum mengatakan bahwa
ia tak bisa dimaafkan semudah itu.
Shan Dong tanya apa yang haru ia lakukan,
“Apakah aku harus?” Xin Lei langsung tersenyum mengiyakan. Ternyata Shan Dong
menyanyikan lagu “Five little six little indian” untuk Xi Lei. Xin Lei pun
tertawa menikmati pertunjukan tersebut.
“Mereka
semua bilang kebahagiaan seperti pangeran dan putri hanyalah dongeng belaka,
tapi siapa yang bisa yakin bahwa cerita dongeng itu tidak ada? Mulai saat ini
dongeng yang sesungguhnya ada dihadapanku dan menjadi masa depanku, akulah
orang paling bahagia di dunia” (Xin lei)
Xin
lei pun mengantarkan Shan Dong pulang dan tersenyum menatap cincinnya.
Ibu
Xin Lei tersenyum gembira melihat cincin tersebut. Xin Lei bilang orang tua
Shan Dong akan segera kembali dari Amerika, “Mereka ingin melihat menantu
mereka kan?” ucap Ayah Xin Lei, Xin Lei membenarkan. “Dengan begini keluarga
kita akan selamat”
“Xin
Lei sungguh merupakan harta berharga keluarga kita” Xin Lei sedikit bingung
mendengar ucapan kedua orang tuanya. Sang ayah berkata selama kebahagiaan Xin
Lei terjamin mereka takkan lagi khawatir. Xin lei bersandar bahagia pada
ibunya.
Pagi
pun tiba, sekretaris Xin Lei datang menarik tirai dan membawakannya sarapan
(Kita bilang saja sekretaris karena tidak pantas juga juga disebut pelayan)
“kau pagi sekali disini?”
“tentu
saja karena hari ini kau harus terlihat lebih cantik, lebih elegan dan lebih
istimewa dari biasa”
Xin
Lei tersenyum bahagia, ia pun memakai cincinnya kembali.
Tak lama ia marah saat
melihat lemari pakaiannya yang tak diatur dengan baik. Ia berteriak memanggil
Li Sao pembantunya. Xin lei marah karena pakaiannya tak digantung ssuai urutan
warna, putih, kuning, pink, hijau,biru dan hitam. Sang pembantu ketakutan dan
segera mengambil warna baju yang salah ia tempatkan itu.
Di
restoran kecilnya, sang bos sempat bingung karena mendengar pengunjungnya minta
dibuatkan 2 oyster omelet. Tak lama Xin lang muncul dan berkata akan
membuatkannya.
Sang
bos membantu Xin Lang di dapur, ia minta agar Xin lang tak terlalu tinggi hati
hanya karena oyster omeletnya menjadi andalan disana.”Aku bisa saja menghapus
menu itu”
Xin
Lang menyebut ide Cui Gue (sang bos) itu brilian, Xin lang berteriak agar
pelayan gemuk menghapus segera menu itu sang bos langsung memotong ucapannya
dan berkata bahwa menu itu akan segera disiapkan. Yup Xin Lang menang.dan Cui
Gue harus menahan malu.
Shan
Dong tengah menunggu Xin Lei untuk bertemu dengan orang tuanya namun jalanan
begitu macet sehingga mereka memberitahu Shan Dong akan datang terlambat. Ibu
Shan Dong bilang tak ada kemacetan saat mereka datang tadi, Shan Dong beralasan
bahwa jalur mereka berbeda. Sang ibu yang susah lama tinggal di Shanghai
menganggap hal itu hanya mengada-ada.
Keluarga
Xin Lei pun tiba dan acara pertemuan itu pun akhirnya dimulai. Ayah Xin Lei
ingin agar setelah menikah keduanya bisa tinggal di rumah yang besar agar
mereka merasa lebih nyaman, Ayah Shan Dong tampaknya juga setuju. Ibu Xin Lei
juga senang, ia berkata suaminya sungguh beruntung karena tengah mendapatkaan
banyak investor, ayah Shan Dong mengatakan ingin bekerja sama dengan mereka.
Ibu
Shan Dong minta mereka berhenti membicarakan bisnis, ia pun bertanya kepandaian
Xin Lei bermain piano. Ibu Xin Lei membenarkan dan turut menambahkan pujian
untuk putrinya itu.
ibu Shan Dong lalu bertanya apakah Xin Lei suka memasak,
sebenarnya ibu Xin Lei ingin berkata jujur bahwa putrinya tak bisa sama sekali
namun Xin Lei langsung menyambar dan berkata dengan yakin bahwa ia bisa
memasak. Ibu dan ayah Shan Dong sangat senang sementara yang lain terhera-heran
mendengarnya termasuk Shan Dong sendiri.
Ibu Shan dong mengatakan bahwa mereka
akan mengadakan pesta besar dan meminta Xin Lei untuk menyiapkan makanan
bercita rasa Taiwan untuk para tamunya. Xin Lei pun dengan mantap mengiyakan
hal tersebut sehingga orang tuanya semakin bertambah khawatir.
Di
mobil sekretarisnya bertanya mengapa Xin Lei bersikeras kalau ia bisa memasak.
Dengan santai Xin Lei menjawab bahwa tak ada yang tak bisa dilakukan olehnya.
Xin lei pun mengajak sekretarisnya makan di sebuah restauran yang tanpa mereka
sadari itu adalah restauran tempat Qin lang bekerja.
Sekretarisnya
meragukan tempat tersebut karena terlihat sunyi dan tidak mewah. Xin lei
berkata itu bagus agar tak ada yang mengenalinya disana.
Ia pun memesan
makanan, si pelayan gendut terpana melihat kemunculan Xin Lei serta sang
perlakuan sang sekretaris yang mengelap kursi dan meja mereka sebelum duduk,
Xin Lei minta dibuatkan semua makanan yang mereka punya. Pelayan gendut
bersemangat ke dapur memberitahukan bahwa seorang wanita cantik meminta hal itu
pada mereka.
Cui
Gue menghardik keduanya dan menyuruh untuk lanjut bekerja.
Xin Lei dan
sekretarisnya mulai mencicipi satu per satu makanan yang dibawakan namun tak
satupun yang terasa enak baginya. Xin Lei akhirnya mengajak sekretarisnya pergi
saat Oyster omelet itu dibawakan.
Sang sekrataris langsung merebut makanan itu
dan mencobanya, ia pun menyukai rasanya dan meminta Xin Lei juga mencoba , Xin
Lei meragukan pendapat sekretarisnya karena semua makanan selalu dikatakan enak
olehnya.
Xin Lei akhirnya mencoba sedikit dan terkejut akan rasanya yang enak,
ia minta minta dipanggilkan bos mereka. Sang pelayan gemuk salah sangka dan
merasa khawatir ada masalah, ia pun menarik Qin lang untuk keluar.
Dan
jreng jreng...”kau?” ucap keduanya bersamaan saat akhirnya bertemu, pelayan
gemuk bertanya kalian saling mengenal?
“Tidak”
ucap keduanya kembali kompak.
Qin
lang membuang muka, Xin Lei bertanya apakah ia bos disini, Qin Lang berkata
tidak dan mengenalkan diri sebagai pembuat oyster omelet terbaik di dunia.
“kau
yang membuat ini?”
“Kenapa?
Memangnya aku tak bisa” ucap Qin Lang ketus.
“Aku
ingin menyewa tempat ini dan belajar membuat oyster omelet dari mu” ucap Xin
lei tetap angkuh.
Qin
Lang senang merasa Cai Gue membela dirinya, ia pun menyombongkan diri dihadapan
Xin lei dan merangkul bos nya.
Cai
Geu berjalan ke arah Xin lei, “Tapi , jika kau mau datang setelah sore hari
kita bisa mendiskusikannya kembali oke” wkkk...dan Qin lang pun kaget segera
menghampiri cai Gue. Qin Lang mengadu bahwa Xin Lei lah yang telah
menyebabkannya terluka. “Benarkah? Kalau begitu takkan diijinkan, kau harus
bayar 2 kali lipat untuk kursusmu” Qin lang menganga, Xin lei segera mengiyakan
hal itu. Cai Geu dan Xin Lei bercakap-cakap membuat kesepakatan tanpa memperhatikan Qin lang yang berdiri diantaranya.
Xin Lei hendak pergi, Cai Gue memanggilnya lagi, Qin lang senang berharap akan dibela namun ternyata Cai Gue hanya meminta agar Xin lei memakai pakaian yang lebih casual untuk besok, Xin Lei segera mengiyakan dan berjalan dengan gaya sombongnya di hadapan Qin lang. Qin Lang kesal pada bos nya serta teman gendutnya yang melambaikan tangan pada Xin Lei.
Xin Lei hendak pergi, Cai Gue memanggilnya lagi, Qin lang senang berharap akan dibela namun ternyata Cai Gue hanya meminta agar Xin lei memakai pakaian yang lebih casual untuk besok, Xin Lei segera mengiyakan dan berjalan dengan gaya sombongnya di hadapan Qin lang. Qin Lang kesal pada bos nya serta teman gendutnya yang melambaikan tangan pada Xin Lei.
Xin
Lei sendiri merasa kecewa karena pengajarnya telah pergi, si bos sempat
mengatakan bahwa ia juga bisa membuatnya namun si pelayan gendut menyanggah dan
menunjukkan Xin Lei pada pengunjung mereka yang tengah kesal karena rasa oyster
omeletnya yang tidak enak seperti biasa, Xin lei pun memutuskan mencari Qin lang.
Qin
lang menghabiskan waktu dengan melukis di pinggir sungai, ia merasakan
seseorang berjalan ke arahnya, “Aku tahu kau akan datang, katakan apa yang mau
kau katakan” Xin Lei bingung darimana Qin lang tau.
Xin Lei mulai bicara, Qin lang membalikkan badan sambil pasang wajah kaget, ia ternyata menyangka bahwa yang datang tadi adalah Cai Gue. Xin Lei kembali meminta Qin lang menjadi gurunya dan mengakui kesalahannya. Qin lang mengingat perlakuan tak sedap Xin Lei padanya, “Aku akan mempertimbangkannya” ucap Qin lang dengan sombong. Xin lei balik badan dan menunjukkan wajah kesalnya.
Qin lang tanya mengapa Xin lai bersikeras untuk membuatnya. Xin Lei berbalik menatap Qin lang dan mencoba dengan manis berkata “Maafkan aku”
Xin Lei mulai bicara, Qin lang membalikkan badan sambil pasang wajah kaget, ia ternyata menyangka bahwa yang datang tadi adalah Cai Gue. Xin Lei kembali meminta Qin lang menjadi gurunya dan mengakui kesalahannya. Qin lang mengingat perlakuan tak sedap Xin Lei padanya, “Aku akan mempertimbangkannya” ucap Qin lang dengan sombong. Xin lei balik badan dan menunjukkan wajah kesalnya.
Qin lang tanya mengapa Xin lai bersikeras untuk membuatnya. Xin Lei berbalik menatap Qin lang dan mencoba dengan manis berkata “Maafkan aku”
“Kau
kan sudah mengakui kesalahanmu kenapa lagi meminta maaf”
“Aku
tidak salah, tapi demi pria yang kucintai aku hanya bisa memohon padamu untuk
menolongku” Xin Lei mengenyahkan semua harga dirinya dan menundukkan
kepalanya.Qin Lang tampak terpesona melihat sikap Xin Lei, ia pun berfikir
Apakah ini karena pakaiannya yang mencolok atau karena perubahan sikapnya?
Kenapa aku tiba-tiba ingin bilang “Tak masalah’ ucap Qin lang akhirnya. Xin
lang tersenyum senang, “kau setuju”
“Apa
iya?”
“Bukankah
kau bilang tak masalah?”
“Berkata
tak masalah bukan berarti aku setuju”
Xin
Lei memulai kursusnya, ia mencatat dan memperhatikan dengan serius semua
tindakan Qin lang saat memasak. Qin lang mulai menjelaskan aslah satunya dalam
memasak oyster omelet harus dimasak dengan gagah perlu kecepatan dan dibalik dengan berhati-hati, ia
lalu menyajikan masakan yang telah selesai dan meminta Xin lei
mempraktekkannya.
Xin
Lei mulai dengan penuh percaya diri, namun ia terlalu anggun dan terlalu lama
memasak oysternya lalu merapikan rambut dan mengaduk tepung. Qin lang segera
membuang oyster yang sudah overcook itu. Qin lang menyuruh Xin Lei untuk
mengikat rambutnya dulu dan memberikan karet gelang plastik. Xin Lei menolak
karena karet itu berbahaya bagi kesehatan rambutnya, tidak meskipun ia harus
mati.
Xin
Lei bersemangat untuk mencicipi namun ia kecewa karena tak terasa enak, “Aku
sudah bilang bahwa ini harus dimasak dengan gagah bukan dengan bermanis-masin
seperti itu, bagaimana bisa terasa enak” Qin lang berkata dengan tegas, ia lalu
menyuruh Xin lei untuk mengulangi lagi.
Tiba-tiba
telfon Xin lei berdering, ia berkata sedang sibuk dan akan menemui penelfon itu
malam ini. ia pun mulai dari awal lagi, Qin lang kembali mengambil posisi di
belakang memegangi rambut Xin lei sambil turut memperhatikannya.
Xin
lei kembali menyajikan masakannya, Qin lang memperhatikan bentuknya kemudian
mencobanya dan meski hanya sedikit akhirnya Xin lei mengalami kemajuan, Xin lei
berteriak senang, “kalau begitu aku akan pergi, sampai jumpa besok”
Qin
lang terdiam sejenak, “Hei..kau mau gurumu yang mencuci peralatan masak yang
kau pakai?”
“Terima
kasih”
“Tak
masalah” ucap Qin lang latah dan akhirnya bingung sendiri.
waah makasih .. saya nyari2 ni sinopsis.. kalo yg Maid- sama sinopnya gk diterusin?
ReplyDelete