SINOPSIS

Thursday, 9 May 2013

The Prince Who Turns Into a Frog Eps 19

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The Prince Who Turns Into a Frog Eps 19
Tian yu mendapat pekerjaan sebagai petugas kebersihan di Senwell dan tengah mendapat pengarahan dari Ada Jie.
“Jadi semua saudaramu itu adalah pembantu?”
“Bukan pembantu tapi penjaga rumah, pembantu yang kau lihat di Guan Mei jauh berbeda dari kita” Ada Jie lalu mendikte beberapa tugas yang harus dikerjakan Tian yu, memasukkan  handuk bersih ke troli, sampah pada kantong sampah, dan jangan pernah kasar pada tamu.
Tiba-tiba dua orang pelayan mendatangi mereka, salah satunya mengatakan Honey meminta untuk berhenti bekerja. Honey berkata bahwa GM mereka baru saja memarahinya saat ia tanpa sengaja menyenggol ember air dan ia tak berani lagi masuk kedalam ruangan Junhao untuk membersihkan tumpahan tersebut.
Teman Honey berfikir Junhao mungkin baru bertengkar dengan Yunxi dan melampiaskan kekesalannya pada Honey.
“Aku sudah lama bekerja disini dan belum pernah melihatnya berlaku baik, dia tak pernah tersenyum, apa dia tau cara tersenyum?”  ujar Ada jie.
“Dia mungkin kaya dan tampan tapi dia sunnguh emosional, kekasihnya sungguh tak beruntung, dia pasti jenis orang yang tak romantis yang takkan pernah pergi ke taman hiburan, tidakkah kalian setuju?”
Tian yu tertawa mendengar pendapat teman-temannya itu. Ada Jie memelototinya, Tian yu terdiam sebentar lalu berkata,”Kalian sungguh mengenal GM dengan baik”
Ada Jie menerangkan bahwa tim mereka adalah tim yang spesial ditunjuk untuk membersihkan kantor GM dan tak sembarang orang yang bisa dekat dengannya,”Ini menunjukkan betapa berwibawanya ia, begitu misterius, tapi aku tetap berfikir bahwa Mr.Xu lebih cocok untukku”
Semuanya langsung menertawai ucapan Ada jie. Ada jie lalu menghentikan ceritanya dan menyuruh salah seorang dari mereka untuk maju membersihkan ruangan GM. Honey dan temannya langsung mundur dari barisan  sehingga tanpa disadari Tian yu lah yang berdiri di muka.  Tian yu tak bisa mengelak setelah disuruh Ada, ia pun pergi dengan ogah-ogahan.
Di kamarnya Xie Quan benar-benar menikmati pesta pora yang ia ciptakan dan menari bersama beberapa gadis seksi. Junhao mun tiba di ruangan pesta itu bersama Gary dan Ziqian dan melihat Xie Quan tengah duduk santai dan minuman anggur yang berserakan di meja. Junhao segera mematikan musik dan menanyainya.
“Ada apa chief editor Xie, apa kau tak senang dengan pelayanan kami?”
Xie Quan  merasa tak puas dengan fasilitas yang ia dapatkan dan mulai membandingkan Senwell dengan Anne Marie Hotel yang memberikan ruangan termahal di tempatnya selama 24 jam dengan pelayanan penuh. “GM Shan suasana hatiku telah dirusak, apa aku masih bisa menulis hal-hal baik untuk Senwell?”
“Jadi kau memberi nilai pada hotel berdasarkan semenyebalkan apa hotel itu bagimu?” ucap Junhao.
Ziqian mewakili Junhao meminta maaf pada Xie quan dan menawarkan untuk memberikan kamar termewah padanya. “Mr.Xu kau lebih pengertian, seharusnya kau saja yang menjadi GM, seseorang harus belajar darimu bukan?”
Junhao yang dari tadi menahan kesal hendak memberi pelajaran setelah mendengarnya namun Ziqian segera menahan tangan Junhao. 

Junhao akhirnya kembali mencoba bersikap ramah, “Aku harap kau akan punya pengalaman menginap yang tak terlupakan” ia pun menjulurkan tangannya hendak bersalaman. Tapi Xie quan yang menyebalkan itu malah meledeknya, “Begini seharusnya sikap yang baik” ucapnya sambil pura-pura terpana melihat uluran tangan Junhao. 
Junhao kembali menarik tangannya. Ziqian segera berkata agar Xi dapat menikmati harinya dengan baik di ruangan itu dan segera menarik Junhao keluar sebelum bertambah emosi.
Tian yu tiba di ruangan Junhao, ia lalu melihat foto junhao di atas meja, “kau tak pernah tersenyum, seperti pria tua kecil” ucapnya sambil tersenyum. Tian yu mengambil dokumen penting di atas meja dan membolak-balik isinya dan tentu saja ia tak tahu bahwa itu penting.
Tian yu terpana melihat sebuah alat permainan di atas meja Junhao, ia pikir Junhao pasti memainkan itu ketika sedang lelah dan akan berteriak “Horee” saat menang. Dan ia pun membayangkan Junhao tengah serius memainkan game nya dan tiba-tiba berteriak kesenangan dengan gaya kocak. 
Namun Tian yu segera meralat karena Junhao tampak tak punya perasaan untuk melakukannya. Bayangan yang kedua, Junhao tengah bermain game, Dawei ikut melihat dari belakang, tiba-tiba Junhao berkata,”Dawei cari game lain yang lebih menantang” dengan gaya cool nya.Tian yu pun merasa hal itu yang paling sesuai dengan Junhao.
Tian yu mencoba duduk di kursi Junhao dan memutar-mutar kursinya dan bicara seolah-olah ia adalah Junhao. Tian yu lalu menatap foto Junhao dan Yunxi yang tengah berpelukan dan saat itu Yunxi masuk dan mengagetkannya hingga menjatuhkan fotonya. Tian yu berkata ia datang untuk bersih-bersih, Yunxi lalu mengambil fotonya yang telah retak, “kau pasti sengaja melakukan ini?”
“Tentu tidak”
Yunxi lalu memanggil Ada untuk datang. Tak lama Ada pun datang, Yunxi memerintahkan Ada untuk mengawasi Tian yu, Ada pun membimbing Tian yu untuk bersih-bersih dan bergegas mengajaknya keluar dari sana. Yunxi lalu menyuruh Tian yu mengambil kertas yang berserakan di atas meja tanpa tahu bahwa kertas itu adalah dokumen penting, Tian yu pun memasukkannya ke keranjang sampah.
Tak lama Junhao masuk ke ruangannya dan melihat Yunxi, Yunxi menawarkan diri membantu Junhao mempersiapkan dokumen untuk Xie Quan. “Baguslah, aku bisa selesai lebih cepat” ia pun mulai untuk mengetik namun ia bingung karena tak melihat dokumennya lagi di atas meja. Ia pun menanyakannya pada Yunxi, Yunxi menyadari kertas yang tadi ia suruh buang namun tak mengaku dan  mengatakan bahwa Tian yu tadi datang untuk membersihkan ruangan dan mengambil kertas untuk dihancurkan. Junhao kaget dan segera minta Yunxi memanggil Dawei untuk mencari Tian yu.
Tian yu tak berani untuk menggunakan alat penghancur kertas itu apalagi hal itu baru dilihatnya. Ada jie memaksanya untuk bergegas dan sementara itu Junhao dan Yunxi juga turut bergegas menemui mereka. Akhirnya setelah dipaksa lagi Tian yu pun mulai memasukkan kertas penting itu satu per satu ke dalam mesin penghancur.

Dawei akhirnya menemukan Tian yu, ia segera berteriak memberitahu Junhao. Junhao bergegas untuk menghentikan Tian yu. Junhao memeriksa kertas yang telahh dihancurkan itu.
“Apa ini dokumen yang ada di mejaku? Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuhnya?” ucapnya dengan tampang kesal setengah mati.
“kau tahu apa yang kau lakukan? Itu semua adalah arsip lama yang ditulis tangan tanpa salinan cadangan, Apa kau mengerti!” Junhao membentak Tian yu hingga Tian yu kaget dan merasa takut melihatnya.
“Maafkan aku”
“Simpan saja itu, sebelum kau meminta maaf lagi padaku tolong berfikirlah dengan otakmu dan lihat dengan matamu apa yang bisa dan tak bisa kau sentuh” Tian yu hanya bisa mengangguk ketakutan
Junhao merasa kesal pada dirinya sendiri karena telah membiarkan Ziqian membawa Tian yu, Ia pun membanting tumpukan kertas itu dan segera pergi. Setelahnya giliran ada yang merasa jengkel dan marah-marah kepada Tian yu.
Tian yu pun tak bisa berkata apa-apa dan matanya mulai berkaca-kaca.
Saat sedang santai bersama Zhengzhe tanya pada ibunya apakah ibunya merindukan kakaknya, tiba-tiba telfon berdering, Jinzhi segera bangkit untuk mengangkatnya. Tian yu menelfon ibunya memberitahu pekerjaannya mungkin akan segera tamat Jinzhi pun khawatir dan minta Tian yu tak mudah menyerah untuk menghadapi masalah. Tuan Tang menyuruh Jinzhi untuk mengatakan hal-hal yang membuat Tian yu lebih berani.
Zhengzhe ikut bicara dan mengatakan bahwa Lixin sangat cemburu saat tahu Tian yu bekerja bersama Ziqian, Jinzhi menambahkan bahwa seluruh penduduk desa sudah tahu bahwa Tian yu bekerja disana dan minta agar ia bisa bertahan. Tian yu tersentuh mendengar ucapan keluarganya dan berkata akan meneruskan pekerjaannya. Ia pun menangis sesenggukan setelah menutup telfon, “Aku tak boleh bersedih, aku harus memikirkan solusinya”
Maka malam harinya Tian yu yang malang memutuskan untuk menyatukan kembali parutan kertas itu satu per satu dengan hanya menggunakan senter sebagai penerangnya. Ziqian melihat apa yang dilakukan Tian yu, ia pun mengidupkan lampu ruangan, Tian yu sempat dibuat kaget, ia pun kembali tenang setelah melihat Ziqian.
“Aku telah bertemu Ada dan ia telah memberitahuku semuanya, apa yang kau lakukan?” tanya Ziqian dan ia pun kaget saat tahu Tian yu berniat untuk menyatukan kembali dokumen tersebut. Tian yu menunjukkan sebuah kertas yang telah berhasil ia satukan. Ziqian tampak sendu ketika melihat tanda tangan di kertas itu atas nama Xu Yifeng
“Ini adalah tanda tangan ayahku” Tian yu merasa tak enak terhadap Ziqian
“Ia sudah lama tiada, aku sudah lupa bagaimana wajahnya namun kehangatannya masih bisa kurasakan”
Ziqian lalu menawarkan bantuan pada Tian yu dan mereka berdua pun lanjut untuk menyatukan kertas-kertas tersebut.
Junhao sendiri tengah sibuk untuk membuat dokumennya kembali, Yunxi datang sambil meletakkan foto yang terjatuh tadi di atas meja Junhao. Ia meminta Junhao untuk tak memaksakan diri bekerja. Junhao justru menawarkan untuk mengantarkannya ke mobil, hal itu membuat Yunxi kecewa karena ia berharap dapat tinggal untuk membantu.
Saat hendak masuk ke mobil Yunxi pun bertanya apakah Junhao menganggap keberadaannya sebagai hambatan, “Tentu saja tidak” ucap Junhao dan ia pun meminta Yunxi agar merilekskan diri dan melakukan hal-hal yang disukainya dan berterima kasih atas keberadaan Yunxi di Senwell.
Yunxi berkata sikap Junhao terlihat berbeda sejak kecelakaan itu. “Siapa yang mengubahmu? Aku harap itu aku, tapi aku tahu bukan” ucap Yunxi.
Junhao terlihat bingung,”Aku masih sama, tidak berubah” ia pun menyuruh Yunxi untuk segera masuk ke mobil. Setelahnya Yunxi kembali berkata saat Junhao menghilang ia sangat takut akan menjadi orang asing bagi Junhao. Junhao ingin bicara kembali namun Yunxi lebih memilih pergi dan menyuruhnya tak lupa beristirahat.
Junhao hendak kembali ketika ia melihat dua orang pegawainya berusaha mengusir seorang wanita tua yang bersender di depan Hotel mereka. Kedua pegawai itu memberi hormat saat melihat Junhao, Junhao lalu memperhatikan si nenek yang terlihat ketakutan, ia pun memberikan sejumlah uang padanya, si nenek mengangguk senang dan segera pergi sambil memberikan keranjang buahnya pada Junhao. Kedua pegawai tadi pun terheran-heran menatap Junhao.
Junhao kemudian melewati ruangan tempat Tian yu  dan melihatnya tengah tertidur. Ia masuk dan mendapati hasi kerja Tian yu yang telah selesai, ia menatapnya dan berfikir tak mungkin untuk menyerahkan file seperti itu pada Xie Quan. 
Saat hendak pergi Junhao kembali menatap Tian yu dan meletakkan sebuah apel yang sedang ia pegang di atas meja. Junhao kaget saat Tian yu  tiba-tiba tersadar dan menatapnya berkata,”Dang ou kau belum tidur?” dan setelahnya lanjut tidur kembali. Junhao kembali lega dan sadar bahwa Tian yu hanyalah bermimpi atau ngelindur lebih tepatnya.
Tian yu sempat berfikir dalam tidurnya seoah-olah apa yang dialaminya tadi nyata, ia pun segera bangun dan mendapati sebuah apel di atas meja dan tersenyum bahagia. Ziqian masuk membawa 2 kopi untuk mereka, ia heran melihat Tian yu memegang apel dan tanya siapa yang berikan, “Seseorang yang sangat baik” jawab Tian yu.
Ziqian tanya mana bagiannya, Tian yu menggeleng, Ziqian lantas ngambek dan menarik semua kopi kesisinya, Tian yu mencoba mengambil dan berkata Ziqian bukan anak kecil, Ziqian tak peduli dan akhirnya mereka pun saling berebut kopi.
Junhao menatap layar komputernya dengan senang, sepertinya ia telah berhasil menyalin kembali file pentingnya. Yunxi menelfon untuk mengingatkannya makan. Junhao berkata ia akan makan apelnya. Yunxi heran mendengar Junhao begitu gembira. Junhao berdalih mungkin jalan sebentar tadi telah membuatnya sedikit tenang, ia pun mengingatkan agar Yunxi segera istirahat. Yunxi mengerti lalu berkata, “Aku mencintaimu, dan kau?”
Junhao menatap apelnya sementara Yunxi menunggu dengan cemas,”Tentu saja” ucap Junhao. Yunxi masih terlihat resah saat mendengarnya.
Setelahnya Junhao mengambil apelnya, ia mengingat kenangannya bersama Yunxi selama ini mulai dari mereka kecil. Ia ingat bagaimana khawatirnya Yunxi saat ia menghilang dan ingat ucapan yunxi yang akhir-akhir ini terus mencemaskannya, dan tak mau melihat kecemasan itu lalu Junhao pun segera menelfon Ziqian dan menyuruh agar memberitahu media bahwa ia dan Yunxi akan menikah.
Ziqian mengiyakan meski wajahnya tampak tak terlalu senang, ia pun memberitahukan pada Tian yu bahwa Junhao dan Yunxi akan menikah bulan depan. Tian yu terdiam sejenak namun ia mencoba berpura-pura tersenyum dan tak mempermasalahkan hal itu.
“Bisakah kau bilang padaku apa yang harus kulakukan agar kau lebih peduli padaku?”
Tian yu tampak bingung, Ziqian bilang bahwa rencana mereka terkesan sangat lambat.
Tian yu tampak berfikir, “Program kita dimulai dari sini” ucapnya sambil menunjuk ke sobekan kertas tadi.
Ziqian tersenyum mengiyakan, “Tidakkah kau pikir kita harus berkencan? Jadi kita bisa mengambil langkah lebih cepat”
“Aku setuju, tapi aku mau pergi makan ke tempat yang mewah, aku belum pernah makan sirip ikan hiu atau abalon, aku mau mencuci mulutku dengan itu”
Dan pagi hari pun tiba, Tian yu mencari udara segar dengan berdiri di dekat kolam renang. Junhao yang berdiri tak jauh darinya menatap Tian yu, namun ia segera bersembunyi ketika melihat Ziqian datang dengan gembira membawakan minuman untuk Tian yu.
Tian yu berterima kasih padanya dan tanya bagaimana ia bisa membalas jasanya. 
“Kenapa kau tidak menciumku, itu juga cara untuk menghiburku” 

Junhao turut kaget mendengar hal itu. Ziqian lalu menyodorkan pipinya pada Tian yu. Tian yu berfikir sebentar dan merasa hal itu tak masalah untuk dilakukan, ia pun hendak menggapai pipi Ziqian namun karena terlalu pendek maka ia kesusahan menggapainya.
Junhao tampak terpukul menyaksikan hal tersebut. Ziqian tak sadar apa yang tengah dilakukan Tian yu karena ia menutup mata kemudian ia berbalik badan ke arah Tian yu hendak berkata bahwa ia hanya bercanda tepat saat Tian yu memonyongkan bibirnya hingga Tian yu tak sengaja mencium bibir Ziqian tepat dihadapan Junhao.
Junhao pun memilih pergi, Tian yu dan Ziqian sama-sama kaget atas apa yang baru terjadi, “Aku pikir kau takkan berani, aku hanya bercanda” ucap Ziqian.
Keduanya lalu sama-sama mengambil kesibukan sendiri untuk menutupi rasa malunya.”Aku rasa kita sudah membuat rencana yang besar” ucap Ziqian kemudian.
Junhao kembali serius melanjutkan pekerjaannya, Dawei mengantarkan Yunxi masuk menemui Junhao. Tak lama Tian yu pun masuk untuk memberikan hasil kerjanya kemarin. 
Junhao yang masih kesal bersikap cuek pada Tian yu, ia merampas kertas itu dengan kasar. Dawei menyatakan kekagumannya atas hasil itu. Tian yu berkata bahwa ia melakukannya bersama Ziqian. 
Junhao marah karenaTian yu memberikan gambar aneh pada dokkumennya, Tian yu beralasan hal itu untuk memberikan semangat pada orang yang membacanya, “Apa kau tahu ini dokumen penting, bagaimana aku bisa pakai!” ucap Junhao, ia pun membanting kertas tersebut di atas mejanya dengan keras dan minta agar Tian yu segera pergi.

 Yunxi melihat kesempatan untuk memojokkanTian yu namun Dawei membela Tian yu mengatakan bahwa Tian yu bukanlah orang yang tidak berguna. Junhao melihat satu dokumen yang sangat diperlukannya diantara tumpukan itu, ia pun merasa senang dan kembali bekerja dengan semangat, Yunxi harus kecewa karena niatnya tak berhasil.
Jinzhi yang khawatir memilih mengajak Zhengzhe ke Senwell. Disana mereka bertanya pada salah seorang pegawai untuk bisa menemui asisten Ziqian. Tak lama Gary datang dan sang pegawai menunjukkan mereka kepada Gary. Jinzhi berkata mereka mencari asisten satu lagi yaitu Tian yu.

Tian yu sendiri kembali diceramahi panjang kali lebar oleh Ada, ia tak bisa konsentrasi mendengar karena mengantuk. Ada mendapatinya tengah menguap dan mengira Tian yu bosan mendengar ceramahnya, ia pun memerintahkan Tian yu untuk membersihkan toilet. Tian yu merasa sangat lelah dan mengantuk namun ia berusaha untuk tetap semangat. 

Gary mengantar Jinzhi dan Zhengzhe ke tempatnya bekerja. Jinzhi kaget saat melihat Tian yu yang tengah membersihkan toilet pria. Jinzhi merasa sedih melihat Tian yu, Zhengzhe hendak bicara, Jinzhi segera menutup mulutnya dan menariknya keluar agar tak ketahuan. Jinzhi minta agar Gary merahasiakan kedatangan mereka dan memberikan sarapan pagi untuk Tianyu  tadi pada Gary.
Ziqian mendapati Tian yu tengah tertidur di luar dan mengagetkannya. Tian yu heran melihat Ziqian begitu segar padahal kemarin mereka sama-sama lembur, “Ini karena ciumanmu” goda Ziqian. Ziqian lalu menyuruh Tian yu tidur dan menyandarkan kepalanya di pundak Ziqian. Tian yu tersenyum dan berkata "pundakmu sangat hangat."
“Jika dibandingkan dengan Dang ou?”
“Tentu saja Dang ou lebih baik”
“Aku patah hati” Tian yu tersenyum mendengarnya, “Aku akan memberimu kesempatan lagi” keduanya lalu lanjut bercanda dan terlihat bahagia.
Yunxi dan Junhao secara kebetulan melihat keakraban mereka berdua dan tampak Junhao begitu kesal melihat Tian yu yang sangat lengket dengan Ziqian. Yunxi pun memanggil Ziqian, Tian yu dan Ziqian sama-sama berbalik, Tian yu langsung kaget saat melihat Junhao. 

Junhao tampaknya tak mau kalah, ia pun lalu mengenggam tangan Yunxi di depan Tian yu dan bertanya apa mereka sudah mendengar tanggal pernikahan mereka yang akan segera disebarkan ke media. 
Yunxi sendiri tampak terkejut,”Ini ideku, aku harap kau gembira” Yunxi tentu saja sangat gembira mendengarnya, ia pun balik mengenggam tangan Yunxi dan Tian yu terpaksa menyaksikannya. Junhao lalu mengajak Ziqian untuk ikut bertemu dengan Xie quan. Yunxi lalu tersenyum seakan memamerkan kebahagiaannya pada Tian yu.
Tian yu sendiri tak bisa berlama-lama bersedih karena Ada jie segera menghardiknya karena kedapatan tidak bekerja.
Junhao dan yang lain sudah berkumpul untuk memulai wawancara namun Xie Quan kembali membuat ulah dengan terlambat datang. Junhao meminta agar yang lain dapat bersabar. Sementara itu Tian yu terlihat mengendap di belakang Junhao.
Yang ditunggu pun akhirnya tiba dengan gaya tak bersahabatnya. Junhao mencoba bersikap ramah namun lagi-lagi Xie Quan bersikap sombong dan membuat semuanya kesal dengan berkata,”Jika kau lakukan itu lebih awal bisnis Hotel Queen Anne marie pasti takkan bisa melampauimu”

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.