Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 19
Tian
yu mendapat pekerjaan sebagai petugas kebersihan di Senwell dan tengah mendapat
pengarahan dari Ada Jie.
“Jadi
semua saudaramu itu adalah pembantu?”
“Bukan
pembantu tapi penjaga rumah, pembantu yang kau lihat di Guan Mei jauh berbeda
dari kita” Ada Jie lalu mendikte beberapa tugas yang harus dikerjakan Tian yu,
memasukkan handuk bersih ke troli,
sampah pada kantong sampah, dan jangan pernah kasar pada tamu.
Tiba-tiba
dua orang pelayan mendatangi mereka, salah satunya mengatakan Honey meminta
untuk berhenti bekerja. Honey berkata bahwa GM mereka baru saja memarahinya
saat ia tanpa sengaja menyenggol ember air dan ia tak berani lagi masuk kedalam
ruangan Junhao untuk membersihkan tumpahan tersebut.
Teman
Honey berfikir Junhao mungkin baru bertengkar dengan Yunxi dan melampiaskan
kekesalannya pada Honey.
“Aku
sudah lama bekerja disini dan belum pernah melihatnya berlaku baik, dia tak
pernah tersenyum, apa dia tau cara tersenyum?”
ujar Ada jie.
“Dia
mungkin kaya dan tampan tapi dia sunnguh emosional, kekasihnya sungguh tak
beruntung, dia pasti jenis orang yang tak romantis yang takkan pernah pergi ke
taman hiburan, tidakkah kalian setuju?”
Tian
yu tertawa mendengar pendapat teman-temannya itu. Ada Jie memelototinya, Tian
yu terdiam sebentar lalu berkata,”Kalian sungguh mengenal GM dengan baik”
Ada
Jie menerangkan bahwa tim mereka adalah tim yang spesial ditunjuk untuk
membersihkan kantor GM dan tak sembarang orang yang bisa dekat dengannya,”Ini
menunjukkan betapa berwibawanya ia, begitu misterius, tapi aku tetap berfikir
bahwa Mr.Xu lebih cocok untukku”
Semuanya
langsung menertawai ucapan Ada jie. Ada jie lalu menghentikan ceritanya dan
menyuruh salah seorang dari mereka untuk maju membersihkan ruangan GM. Honey
dan temannya langsung mundur dari barisan sehingga tanpa disadari Tian yu lah yang
berdiri di muka. Tian yu tak bisa
mengelak setelah disuruh Ada, ia pun pergi dengan ogah-ogahan.
Di
kamarnya Xie Quan benar-benar menikmati pesta pora yang ia ciptakan dan menari
bersama beberapa gadis seksi. Junhao mun tiba di ruangan pesta itu bersama Gary
dan Ziqian dan melihat Xie Quan tengah duduk santai dan minuman anggur yang
berserakan di meja. Junhao segera mematikan musik dan menanyainya.
“Ada
apa chief editor Xie, apa kau tak senang dengan pelayanan kami?”
Xie
Quan merasa tak puas dengan fasilitas
yang ia dapatkan dan mulai membandingkan Senwell dengan Anne Marie Hotel yang
memberikan ruangan termahal di tempatnya selama 24 jam dengan pelayanan penuh.
“GM Shan suasana hatiku telah dirusak, apa aku masih bisa menulis hal-hal baik
untuk Senwell?”
“Jadi
kau memberi nilai pada hotel berdasarkan semenyebalkan apa hotel itu bagimu?” ucap Junhao.
Ziqian
mewakili Junhao meminta maaf pada Xie quan dan menawarkan untuk memberikan
kamar termewah padanya. “Mr.Xu kau lebih pengertian, seharusnya kau saja yang
menjadi GM, seseorang harus belajar darimu bukan?”
Junhao
yang dari tadi menahan kesal hendak memberi pelajaran setelah mendengarnya
namun Ziqian segera menahan tangan Junhao.
Junhao akhirnya kembali mencoba
bersikap ramah, “Aku harap kau akan punya pengalaman menginap yang tak
terlupakan” ia pun menjulurkan tangannya hendak bersalaman. Tapi Xie quan yang
menyebalkan itu malah meledeknya, “Begini seharusnya sikap yang baik” ucapnya
sambil pura-pura terpana melihat uluran tangan Junhao.
Junhao kembali menarik
tangannya. Ziqian segera berkata agar Xi dapat menikmati harinya dengan baik
di ruangan itu dan segera menarik Junhao keluar sebelum bertambah emosi.
Tian
yu tiba di ruangan Junhao, ia lalu melihat foto junhao di atas meja, “kau tak
pernah tersenyum, seperti pria tua kecil” ucapnya sambil tersenyum. Tian yu
mengambil dokumen penting di atas meja dan membolak-balik isinya dan tentu saja
ia tak tahu bahwa itu penting.
Tian
yu terpana melihat sebuah alat permainan di atas meja Junhao, ia pikir Junhao
pasti memainkan itu ketika sedang lelah dan akan berteriak “Horee” saat menang. Dan ia pun membayangkan Junhao tengah serius memainkan game nya dan tiba-tiba
berteriak kesenangan dengan gaya kocak.
Namun Tian yu segera meralat karena
Junhao tampak tak punya perasaan untuk melakukannya. Bayangan
yang kedua, Junhao tengah bermain game, Dawei ikut melihat dari belakang,
tiba-tiba Junhao berkata,”Dawei cari game lain yang lebih menantang” dengan
gaya cool nya.Tian yu pun merasa hal itu yang paling sesuai dengan Junhao.
Tian
yu mencoba duduk di kursi Junhao dan memutar-mutar kursinya dan bicara
seolah-olah ia adalah Junhao. Tian yu lalu menatap foto Junhao dan Yunxi yang
tengah berpelukan dan saat itu Yunxi masuk dan mengagetkannya hingga
menjatuhkan fotonya. Tian yu berkata ia datang untuk bersih-bersih, Yunxi lalu
mengambil fotonya yang telah retak, “kau pasti sengaja melakukan ini?”
“Tentu
tidak”
Yunxi
lalu memanggil Ada untuk datang. Tak lama Ada pun datang, Yunxi memerintahkan
Ada untuk mengawasi Tian yu, Ada pun membimbing Tian yu untuk bersih-bersih dan
bergegas mengajaknya keluar dari sana. Yunxi lalu menyuruh Tian yu mengambil
kertas yang berserakan di atas meja tanpa tahu bahwa kertas itu adalah dokumen
penting, Tian yu pun memasukkannya ke keranjang sampah.
Tak
lama Junhao masuk ke ruangannya dan melihat Yunxi, Yunxi menawarkan diri
membantu Junhao mempersiapkan dokumen untuk Xie Quan. “Baguslah, aku bisa
selesai lebih cepat” ia pun mulai untuk mengetik namun ia bingung karena tak
melihat dokumennya lagi di atas meja. Ia pun menanyakannya pada Yunxi, Yunxi
menyadari kertas yang tadi ia suruh buang namun tak mengaku dan mengatakan bahwa Tian yu tadi datang untuk
membersihkan ruangan dan mengambil kertas untuk dihancurkan. Junhao kaget dan
segera minta Yunxi memanggil Dawei untuk mencari Tian yu.
Tian
yu tak berani untuk menggunakan alat penghancur kertas itu apalagi hal itu baru
dilihatnya. Ada jie memaksanya untuk bergegas dan sementara itu Junhao dan
Yunxi juga turut bergegas menemui mereka. Akhirnya setelah dipaksa lagi Tian yu
pun mulai memasukkan kertas penting itu satu per satu ke dalam mesin penghancur.
Dawei
akhirnya menemukan Tian yu, ia segera berteriak memberitahu Junhao. Junhao bergegas
untuk menghentikan Tian yu. Junhao memeriksa kertas yang telahh dihancurkan
itu.
“Apa
ini dokumen yang ada di mejaku? Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuhnya?”
ucapnya dengan tampang kesal setengah mati.
“kau
tahu apa yang kau lakukan? Itu semua adalah arsip lama yang ditulis tangan
tanpa salinan cadangan, Apa kau mengerti!” Junhao membentak Tian yu hingga Tian
yu kaget dan merasa takut melihatnya.
“Maafkan
aku”
“Simpan
saja itu, sebelum kau meminta maaf lagi padaku tolong berfikirlah dengan otakmu
dan lihat dengan matamu apa yang bisa dan tak bisa kau sentuh” Tian yu hanya
bisa mengangguk ketakutan
Junhao
merasa kesal pada dirinya sendiri karena telah membiarkan Ziqian membawa Tian
yu, Ia pun membanting tumpukan kertas itu dan segera pergi. Setelahnya giliran
ada yang merasa jengkel dan marah-marah kepada Tian yu.
Tian
yu pun tak bisa berkata apa-apa dan matanya mulai berkaca-kaca.
Saat
sedang santai bersama Zhengzhe tanya pada ibunya apakah ibunya merindukan
kakaknya, tiba-tiba telfon berdering, Jinzhi segera bangkit untuk
mengangkatnya. Tian yu menelfon ibunya memberitahu pekerjaannya mungkin akan
segera tamat Jinzhi pun khawatir dan minta Tian yu tak mudah menyerah untuk
menghadapi masalah. Tuan Tang menyuruh Jinzhi untuk mengatakan hal-hal yang
membuat Tian yu lebih berani.
Zhengzhe
ikut bicara dan mengatakan bahwa Lixin sangat cemburu saat tahu Tian yu bekerja
bersama Ziqian, Jinzhi menambahkan bahwa seluruh penduduk desa sudah tahu bahwa
Tian yu bekerja disana dan minta agar ia bisa bertahan. Tian yu tersentuh
mendengar ucapan keluarganya dan berkata akan meneruskan pekerjaannya. Ia pun
menangis sesenggukan setelah menutup telfon, “Aku tak boleh bersedih, aku harus
memikirkan solusinya”
Maka
malam harinya Tian yu yang malang memutuskan untuk menyatukan kembali parutan
kertas itu satu per satu dengan hanya menggunakan senter sebagai penerangnya. Ziqian
melihat apa yang dilakukan Tian yu, ia pun mengidupkan lampu ruangan, Tian yu sempat dibuat kaget, ia pun kembali tenang setelah
melihat Ziqian.
“Aku
telah bertemu Ada dan ia telah memberitahuku semuanya, apa yang kau lakukan?”
tanya Ziqian dan ia pun kaget saat tahu Tian yu berniat untuk menyatukan
kembali dokumen tersebut. Tian yu menunjukkan sebuah kertas yang telah berhasil
ia satukan. Ziqian tampak sendu ketika melihat tanda tangan di kertas itu atas
nama Xu Yifeng
“Ini
adalah tanda tangan ayahku” Tian yu merasa tak enak terhadap Ziqian
“Ia
sudah lama tiada, aku sudah lupa bagaimana wajahnya namun kehangatannya masih
bisa kurasakan”
Ziqian
lalu menawarkan bantuan pada Tian yu dan mereka berdua pun lanjut untuk
menyatukan kertas-kertas tersebut.
Junhao
sendiri tengah sibuk untuk membuat dokumennya kembali, Yunxi datang sambil
meletakkan foto yang terjatuh tadi di atas meja Junhao. Ia meminta Junhao untuk
tak memaksakan diri bekerja. Junhao justru menawarkan untuk mengantarkannya ke
mobil, hal itu membuat Yunxi kecewa karena ia berharap dapat tinggal untuk
membantu.
Saat
hendak masuk ke mobil Yunxi pun bertanya apakah Junhao menganggap keberadaannya
sebagai hambatan, “Tentu saja tidak” ucap Junhao dan ia pun meminta Yunxi agar
merilekskan diri dan melakukan hal-hal yang disukainya dan berterima kasih atas
keberadaan Yunxi di Senwell.
Yunxi
berkata sikap Junhao terlihat berbeda sejak kecelakaan itu. “Siapa yang
mengubahmu? Aku harap itu aku, tapi aku tahu bukan” ucap Yunxi.
Junhao
terlihat bingung,”Aku masih sama, tidak berubah” ia pun menyuruh Yunxi untuk
segera masuk ke mobil. Setelahnya Yunxi kembali berkata saat Junhao menghilang
ia sangat takut akan menjadi orang asing bagi Junhao. Junhao ingin bicara
kembali namun Yunxi lebih memilih pergi dan menyuruhnya tak lupa beristirahat.
Junhao
hendak kembali ketika ia melihat dua orang pegawainya berusaha mengusir seorang
wanita tua yang bersender di depan Hotel mereka. Kedua pegawai itu memberi
hormat saat melihat Junhao, Junhao lalu memperhatikan si nenek yang terlihat
ketakutan, ia pun memberikan sejumlah uang padanya, si nenek mengangguk senang
dan segera pergi sambil memberikan keranjang buahnya pada Junhao. Kedua pegawai
tadi pun terheran-heran menatap Junhao.
Junhao
kemudian melewati ruangan tempat Tian yu
dan melihatnya tengah tertidur. Ia masuk dan mendapati hasi kerja Tian
yu yang telah selesai, ia menatapnya dan berfikir tak mungkin untuk menyerahkan
file seperti itu pada Xie Quan.
Saat hendak pergi Junhao kembali menatap Tian
yu dan meletakkan sebuah apel yang sedang ia pegang di atas meja. Junhao kaget saat Tian yu tiba-tiba tersadar dan menatapnya berkata,”Dang ou kau
belum tidur?” dan setelahnya lanjut tidur kembali. Junhao kembali lega dan sadar bahwa Tian yu hanyalah bermimpi atau ngelindur lebih tepatnya.
Tian
yu sempat berfikir dalam tidurnya seoah-olah apa yang dialaminya tadi nyata, ia
pun segera bangun dan mendapati sebuah apel di atas meja dan tersenyum bahagia.
Ziqian masuk membawa 2 kopi untuk mereka, ia heran melihat Tian yu memegang
apel dan tanya siapa yang berikan, “Seseorang yang sangat baik” jawab Tian yu.
Ziqian
tanya mana bagiannya, Tian yu menggeleng, Ziqian lantas ngambek dan menarik
semua kopi kesisinya, Tian yu mencoba mengambil dan berkata Ziqian bukan anak
kecil, Ziqian tak peduli dan akhirnya mereka pun saling berebut kopi.
Junhao
menatap layar komputernya dengan senang, sepertinya ia telah berhasil menyalin
kembali file pentingnya. Yunxi menelfon untuk mengingatkannya makan. Junhao
berkata ia akan makan apelnya. Yunxi heran mendengar Junhao begitu gembira.
Junhao berdalih mungkin jalan sebentar tadi telah membuatnya sedikit tenang, ia
pun mengingatkan agar Yunxi segera istirahat. Yunxi mengerti lalu berkata, “Aku
mencintaimu, dan kau?”
Junhao
menatap apelnya sementara Yunxi menunggu dengan cemas,”Tentu saja” ucap Junhao. Yunxi masih terlihat resah saat mendengarnya.
Setelahnya
Junhao mengambil apelnya, ia mengingat kenangannya bersama Yunxi selama ini
mulai dari mereka kecil. Ia ingat bagaimana khawatirnya Yunxi saat ia
menghilang dan ingat ucapan yunxi yang akhir-akhir ini terus mencemaskannya,
dan tak mau melihat kecemasan itu lalu Junhao pun segera menelfon Ziqian dan
menyuruh agar memberitahu media bahwa ia dan Yunxi akan menikah.
Ziqian
mengiyakan meski wajahnya tampak tak terlalu senang, ia pun memberitahukan pada
Tian yu bahwa Junhao dan Yunxi akan menikah bulan depan. Tian yu terdiam
sejenak namun ia mencoba berpura-pura tersenyum dan tak mempermasalahkan hal
itu.
“Bisakah
kau bilang padaku apa yang harus kulakukan agar kau lebih peduli padaku?”
Tian
yu tampak bingung, Ziqian bilang bahwa rencana mereka terkesan sangat lambat.
Tian
yu tampak berfikir, “Program kita dimulai dari sini” ucapnya sambil menunjuk ke
sobekan kertas tadi.
Ziqian
tersenyum mengiyakan, “Tidakkah kau pikir kita harus berkencan? Jadi kita bisa
mengambil langkah lebih cepat”
“Aku
setuju, tapi aku mau pergi makan ke tempat yang mewah, aku belum pernah makan
sirip ikan hiu atau abalon, aku mau mencuci mulutku dengan itu”
Dan
pagi hari pun tiba, Tian yu mencari udara segar dengan berdiri di dekat kolam
renang. Junhao yang berdiri tak jauh darinya menatap Tian yu, namun ia segera
bersembunyi ketika melihat Ziqian datang dengan gembira membawakan minuman
untuk Tian yu.
Tian yu berterima kasih padanya dan tanya
bagaimana ia bisa membalas jasanya.
“Kenapa kau tidak menciumku, itu juga cara
untuk menghiburku”
Junhao turut kaget mendengar hal itu. Ziqian lalu
menyodorkan pipinya pada Tian yu. Tian
yu berfikir sebentar dan merasa hal itu tak masalah untuk dilakukan, ia pun
hendak menggapai pipi Ziqian namun karena terlalu pendek maka ia kesusahan
menggapainya.
Junhao
tampak terpukul menyaksikan hal tersebut. Ziqian tak sadar apa yang tengah
dilakukan Tian yu karena ia menutup mata kemudian ia berbalik badan ke arah
Tian yu hendak berkata bahwa ia hanya bercanda tepat saat Tian yu memonyongkan
bibirnya hingga Tian yu tak sengaja mencium bibir Ziqian tepat dihadapan
Junhao.
Junhao
pun memilih pergi, Tian yu dan Ziqian sama-sama kaget atas apa yang baru
terjadi, “Aku pikir kau takkan berani, aku hanya bercanda” ucap Ziqian.
Keduanya
lalu sama-sama mengambil kesibukan sendiri untuk menutupi rasa malunya.”Aku
rasa kita sudah membuat rencana yang besar” ucap Ziqian kemudian.
Junhao
kembali serius melanjutkan pekerjaannya, Dawei mengantarkan Yunxi masuk menemui
Junhao. Tak lama Tian yu pun masuk untuk memberikan hasil kerjanya kemarin.
Junhao yang masih kesal bersikap cuek pada Tian yu, ia merampas kertas itu
dengan kasar. Dawei menyatakan kekagumannya atas hasil itu. Tian yu berkata
bahwa ia melakukannya bersama Ziqian.
Junhao marah karenaTian yu memberikan
gambar aneh pada dokkumennya, Tian yu beralasan hal itu untuk memberikan
semangat pada orang yang membacanya, “Apa kau tahu ini dokumen penting,
bagaimana aku bisa pakai!” ucap Junhao, ia pun membanting kertas tersebut di
atas mejanya dengan keras dan minta agar Tian yu segera pergi.
Yunxi melihat kesempatan untuk memojokkanTian yu namun Dawei membela Tian yu mengatakan bahwa Tian
yu bukanlah orang yang tidak berguna. Junhao melihat satu dokumen yang sangat
diperlukannya diantara tumpukan itu, ia pun merasa senang dan kembali bekerja
dengan semangat, Yunxi harus kecewa karena niatnya tak berhasil.
Jinzhi
yang khawatir memilih mengajak Zhengzhe
ke Senwell. Disana mereka bertanya pada salah seorang pegawai untuk bisa
menemui asisten Ziqian. Tak lama Gary datang dan sang pegawai menunjukkan mereka
kepada Gary. Jinzhi berkata mereka mencari asisten satu lagi yaitu Tian yu.
Tian
yu sendiri kembali diceramahi panjang kali lebar oleh Ada, ia tak bisa
konsentrasi mendengar karena mengantuk. Ada mendapatinya tengah menguap dan
mengira Tian yu bosan mendengar ceramahnya, ia pun memerintahkan Tian yu untuk
membersihkan toilet. Tian yu merasa sangat lelah dan mengantuk namun ia
berusaha untuk tetap semangat.
Gary mengantar Jinzhi dan Zhengzhe ke tempatnya
bekerja. Jinzhi kaget saat melihat Tian yu yang tengah membersihkan toilet
pria. Jinzhi merasa sedih melihat Tian yu, Zhengzhe hendak bicara, Jinzhi
segera menutup mulutnya dan menariknya keluar agar tak ketahuan. Jinzhi minta
agar Gary merahasiakan kedatangan mereka dan memberikan sarapan pagi untuk
Tianyu tadi pada Gary.
Ziqian
mendapati Tian yu tengah tertidur di luar dan mengagetkannya. Tian yu heran
melihat Ziqian begitu segar padahal kemarin mereka sama-sama lembur, “Ini
karena ciumanmu” goda Ziqian. Ziqian lalu menyuruh Tian yu tidur dan
menyandarkan kepalanya di pundak Ziqian. Tian yu tersenyum dan berkata "pundakmu sangat hangat."
“Jika
dibandingkan dengan Dang ou?”
“Tentu
saja Dang ou lebih baik”
“Aku
patah hati” Tian yu tersenyum mendengarnya, “Aku akan memberimu kesempatan
lagi” keduanya lalu lanjut bercanda dan terlihat bahagia.
Yunxi dan Junhao
secara kebetulan melihat keakraban mereka berdua dan tampak Junhao begitu kesal
melihat Tian yu yang sangat lengket dengan Ziqian. Yunxi pun memanggil Ziqian,
Tian yu dan Ziqian sama-sama berbalik, Tian yu langsung kaget saat melihat
Junhao.
Junhao tampaknya tak mau kalah, ia pun lalu mengenggam tangan Yunxi di
depan Tian yu dan bertanya apa mereka sudah mendengar tanggal pernikahan mereka
yang akan segera disebarkan ke media.
Yunxi sendiri tampak terkejut,”Ini ideku,
aku harap kau gembira” Yunxi tentu saja sangat gembira mendengarnya, ia pun
balik mengenggam tangan Yunxi dan Tian yu terpaksa menyaksikannya. Junhao lalu
mengajak Ziqian untuk ikut bertemu dengan Xie quan. Yunxi lalu tersenyum seakan
memamerkan kebahagiaannya pada Tian yu.
Tian
yu sendiri tak bisa berlama-lama bersedih karena Ada jie segera menghardiknya karena kedapatan tidak bekerja.
Junhao
dan yang lain sudah berkumpul untuk memulai wawancara namun Xie Quan kembali
membuat ulah dengan terlambat datang. Junhao meminta agar yang lain dapat
bersabar. Sementara itu Tian yu terlihat mengendap di belakang Junhao.
Yang
ditunggu pun akhirnya tiba dengan gaya tak bersahabatnya. Junhao mencoba
bersikap ramah namun lagi-lagi Xie Quan bersikap sombong dan membuat semuanya
kesal dengan berkata,”Jika kau lakukan itu lebih awal bisnis Hotel Queen Anne marie pasti
takkan bisa melampauimu”
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.