Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 20
Masih
dengan sikap sopan, Junhao pun mempersilahkan Xie Quan duduk dan memberikan
dokumen penting mengenai keberadaan Senwell namun bukannya membaca Xie Quan
malah mencampakkan dokumen itu dan bertanya ia bisa membuat artikel bagus
tergantung seberapa banyak Senwell membayarnya. Ia mengancam dengan berkata Hotel
Anne marie bersedia membayarnya asalkan tidak meliput Hotel Senwell.
Ziqian
menyakinkan bahwa mereka bisa
menyanggupi hal itu. Junhao sendiri tampak keberatan, Xie Quan merasakannya dan
bertanya untuk menyakinkan apakah Ziqian benar bisa memberikannya uang karena
kelihatannya Junhao kurang setuju. Ziqian kembali mengiyakannya sementara
Junhao berfikir dalam-dalam akan hal itu. Junhao kemudian berdiri dan meminta
untuk membatalkan wawancara itu.
Ziqian
menahan Junhao yang hendak pergi. Xie Quan masih tampak tenang, ia berkata
daripada membuat artikel mengenai hotel ia lebih suka membuat artikel tentang
hubungan cinta Junhao. Xie Quan berencana akan membuat berita sesuai gosip yang
mengatakan bahwa Junhao punya hubungan dengan seorang gadis penipu dari desa
nelayan. Tian yu yang sedari tadi mendengarkan langsung sewot mendengar ia
dikatai seorang penipu.
Xie
Quan bertanya bagaimana Yunxi akan menanggapi masalah ini, ia pun terus
memanas-manasi Junhao hingga Junhao benar-benar marah dan menghajarnya. Bibir
Xie Quan berdarah, ia bersumpah akan membuat perhitungan dengan Junhao.
Ziqian
hendak menyusul Xie Quan, Junhao menariknya dan berkata artikel itu sama sekali
tak berharga bagi Senwell. Ziqian tak setuju dan berkata Junhao telah membuat
kesalahan yang fatal, Junhao tak setuju. Ziqian minta Junhao menghadapi
kenyataan bahwa Xie Quan dapat dengan mudah menghancurkan mereka hanya demi
uang, Ziqian pun lalu pergi meninggalkan Junhao. Tian yu merasa kasihan melihat
Junhao dan berencana membalas dendam pada Xie Quan.
Xie
Quan menelfon seseorang menyuruh menyiapkan konfrensi pers sementara ia pergi
memeriksakan diri. Ketika hendak berjalan kembali ia pun tersiram oleh tumpahan
cat. Xie Quan kesal dan memandang ke atas namun tak menemukan pelakunya, ia kembali
mengutuk Junhao.
Setelahnya,
Tian yu pun keluar dengan membawa ember dan menertawai Xie Quan. Sialnya ia bertemu
Yunxi ketika berbalik, Tian yu langsung menyembunyikan embernya. Yunxi berkata
tindakannya itu sama sekali tak akan memberikan keuntungan bagi Senwell, ia kembali
mengingatkan posisi Tian yu di Senwell dan menyuruhnya untuk membersihkan
lantai. Tian yu berteriak bahwa ia belum pulang ke rumah dari kemarin namun
sayang ia sama sekali tak didengar.
Akhirnya
konfrensi pers yang diadakan Xie Quan ditayangkan di televisi membahas mengenai
pemukulan yang ia dapatkan dari Junhao dan kembali menjelek-jelekkan Junhao dan
Senwell.
Junhao, Ziqian dan yang lainnya turut menyaksikan dengan cemas. Junhao
kesal akan pengakuan Xie Quan, ia minta pendapat Ziqian untuk membantah Xie
Quan.
Ziqian menyarankan memeriksa kamera pengawas yang mungkin merekam ucapan
Xie Quan saat meminta suap.
“kau
juga salah telah memukulnya, aku akan mengadakan konfrensi pers agar kau bisa
mengklarifikasi dan minta maaf”
Junhao
menolak, Yunxi setuju Junhao harus melakukan hal itu. “Aku takkan minta maaf
pada seorang bajingan”
“kau
bisa tetap bersikeras dengan mengorbankan masa depan Senwell”
Ibu
Junhao kemudian masuk dan menanyakan keadaan yang tengah dialami. Beliau turut
menyarankan agar Junhao meminta maaf. Junhao berkata tak penting untuk meminta
maaf dan keadilan masih berlaku. Ziqian membandingkan Junhao dengan Zhang
Minghan yang pada saat seperti ini pasti mau meminta maaf demi Senwell. Ziqian yang
sudah kesal lalu mohon diri untuk menghadapi banyaknya telfon masuk.
Ibu
Junhao berkata ia yang akan melakukannya, Junhao dan Yunxi sama-sama menolak. Dawei berkata jika Ibu Junhao maju menggantikan Junhao maka
akan lebih banyak kritik pedas bagi Junhao sendiri dengan tuduhan tak
bertanggung jawab. Yunxi turut membenarkan,”Kecuali Junhao mau meminta maaf,
hal ini takkan pernah bisa selesai” Junhao terlihat berat mendengarnya. Junhao
tampak berfikir, ia minta agar ibunya meninggalkannya.
Junhao
berjalan dengan gontai, ia lalu mendengar Tian yu yang tengah menelfon
keluarganya. Tian yu berkata ia tak bisa pulang lagi karena manajernya
memberikannya kerjaan lagi.
“Pendapatku
disini sangat penting, sekarang kau tahu kan betapa terkenalnya putrimu ini di
Senwell” Tian yu mengatakan pada ibunya bahwa ia adalah asisten Ziqian. Tian yu
mengakhiri telfonnya dengan berkata ia harus kembali bekerja.
Jinzhi
menghela nafasnya, ZhengZhe berkata nasib kakaknya sungguh menyedihkan. Jinzhi
lalu menyuruhnya melanjutkan pekerjaan kembali.
Junhao
yang sedari tadi mendengarkan lantas mendekati Tian yu yang tengah melamun.
Junhao
lalu mengagetkan Tian yu, “Asisten kreatif direktur? Sejak kapan kau kau
menjadi asisten?” Junhao menyebut Tian yu sebagai pembohong.
“Meskipun
aku suka berbohong setidaknya aku tak menyakiti siapapun, tapi kau sendiri
terlalu picik”
“Apa?”
“Jika
saja kau bisa mengontrol emosimu kau takkan memukul orang, jika kau tidak
melakukan itu situasinya takkan sesulit
ini”
“bagaimana
kau tahu?” Tanya Junhao. Tian yu terdiam, “Kau tidak harus tahu”
“Kau
itu belum berpengalaman, apa yang kau tahu” Tambah Junhao lagi.
“Apa
kau tahu apa perbedaan antara pria dan seekor anjing? Secara umum dikatakan
jangan merendahkan diri sendiri dengan berkelahi dengan anjing, apa kau akan
menggigitnya jika ia menggigitmu?”
“Omong
kosong”
Tian
yu bilang bahwa Dang ou pasti akan setuju dengannya, “Apa kau senang menjadi
pria tua?’
“Pria
tua apa”
“Kau
terlihat galak jika tak tersenyum , seperti pria tua, tersenyum bisa membuatmu
lebih baik, itu bisa membuatmu lebih ramah” ucap Tian yu sambil
mempraktekkannya. Junhao tak tertarik, “Aku hanya tersenyum pada orang yang aku
suka” Tian yu kembali pasang muka cemberut, “Aku hanya ingin beritahu bahwa kau
harus meminta maaf karena Junhao adalah figur penting dan berpengaruh maka
meminta maaf bukanlah hal buruk, “Pemimpin yang baik mengakui kesalahannya”
Junhao
tampak memikirkan ucapan Tian yu namun kemudian ia berkata,”Aku tak butuh
diceramahi olehmu”
Tian
yu kembali kesal ”Apa meminta maaaf begitu sulit bagimu, apa itu akan
melukai harga dirimu?” Tian yu berkata akan membuatkan kopi untuk Junhao sambil
membicarakannya.
Tian
yu berkata jauh di dalam hati Junhao pasti mengakui kebenaran hal itu namun
harga dirinyalah yang menghalanginya. Ziqian turut mendengarkan hal itu tanpa
diketahui keduanya.
Junhao memikirkan hal itu kembali, dengan lesu ia mengatakan
bahwa ia tak pernah suka meminta maaf sejak ia
kecil. Tian yu menarik tangan Junhao dan menuliskan sesuatu di
telapaknya. Ziqian tampak cemburu melihatnya.
“Apa
yang kau gambar”
“Aku
menuliskan agar kau tak keras kepala, kau harus dengarkan hatimu dan biarkan ia
buat keputusan”
“Tapi
itu akan menyakitiku, meminta maaf pada bajingan seperti itu”
Tian
yu juga menekuk wajahnya dan membenarkan hal itu, “Namun setelahnya akan banyak
orang yang kagum padamu dan mengikuti jejakmu, kau harus belajar untuk “Berdiri
pada sepatu mereka”
Junhao
tampak setuju namun berusaha mengalihkan hal itu, “Mood ku sedang buruk
sekarang aku tak mengerti omong kosong yang kau katakan” Junhao kemudian pergi,
Tian yu berteriak memberinya semangat,”kau bisa melakukannya” ia lalu tersenyum
melihat Junhao.
Junhao
kembali duduk termenung sambil menatap jimat Tian yu.
Ziqian kemudian keluar
menemui Tian yu, “bagaimana kau tahu aku disini?” tanya Tian yu. “Kudengar kau
disini karena dihukum telah mengerjai Xie Quan” Tian yu membenarkan.
Ziqian
juga berkata ia tadi melihat Tian yu mengajarkan Junhao untuk mengikuti kata
hatinya. Tian yu dengan heran bertanya bagaimana Ziqian bisa tahan menghadapi
orang seperti Xie Quan
Ziqian pun berkata, “Banyak
orang hanya peduli hasil, tak ada yang melihat proses. Ini bukanlah film, sulit
membuat orang lain melihat kebenaran yang ada. Meskipun kita bertahan bahwa hal
itu adalah kesalahpahaman kita masih harus mengadakan konfrensi untuk
mengklarifikasi masalah, namun semua itu hanya sia-sia jika GM tidak muncul”
“jadi
ada konfrensi pers besok?”
Ziqian
lalu mengangguk membenarkan, Tian yu berkata ia punya ide dan minta bantuan
Ziqian. Ziqian semakin penasaran, Tian yu tersenyum dan minta agar ia
mengantarkan dirinya pulang saja.
Tian
yu ternyata meminta bantuan Bibi Fengjiao dan Jinzhi untuk turut hadir di acara
konfrensi pers besok dan menghafalkan dialog yang telah ia siapkan. Jinzhi akan
menjadi Shan-Zi dan bibi menjadi Xie-Zi.
Jinzhi
sangat senang bisa melakukannya karena cita-citanya dulu adalah menjadi seorang
artis. Bibi fengjiao merasa kesal karena ia harus beraksi di malam hari dan
berpura-pura menajdi penjahat, Tian yu dan Jinzhi sama-sama menenangkan bibi.
Jinzhi
curiga karena Tian yu sebelumnya tak pernah antusias dengan drama. “itu pasti
karena Shan Junhao” jawab Zhengzhe.
“Bu
apa kau tak lihat berita? Baru-baru ini seseorang menggugat Shan Junhao untuk tindak
kekerasan, Shan Zi itu adalah Junhao”
Jinzhi
kaget lalu mendekat ke Zhengzhe, dengan gaya aktingnya yang lebay ia memuji Zhengzhe
sebagai anak yang pintar. Tuan tang menyuruhnya berhenti seperti itu. Tuan Tang tanya apakah orang bernama Xie Quan lah biang keladi sebenarnya, Ziqian membenarkan.
Jinzhi dengan gaya nervous nya yang lebay mendekati bibi dan tak sabar mengajaknya untuk segera berlatih. Bibi menolak memerankan orang jahat seperti
Xie Quan kecuali ia diijinkan untuk tampil cantik, Jinzhi juga ikutan ingin
seperti itu. Tian yu dan Ziqian tampak berfikir melihat keduanya.
Junhao
tampak galau, ia kembali mengingat ucapan Tian yu padanya. Setelah cukup lama
berfikir Junhao lalu menelfon Dawei dan menyuruhnya memberitahu Ziqian bahwa ia
akan hadir di konfrensi pers.
Esoknya
konfrensi pers pun dimulai, para wartawan kasak kusuk membicarakan akankah
Junhao benar-benar mau meminta maaf. Tak lama Junhao pun tiba dan emmulai pernyataannya, Xie Quan melihat
Junhao yang tengah berpidato dari layar TV nya sambil duduk santai dan
minum-minum.
Junhao akhirnya benar-benar meminta maaf karena telah terburu-buru
mengambil tindakan dengan jalan kekerasan. Xie Quan tersenyum puas melihat hal
itu, namun Junhao kembali melanjutkan pidatonya dan berkata ia takkan meminta
maaf. Para wartawan heran akan sikap Junhao ini termasuk juga Xie Quan yang
wajahnya senangnya langsung berubah kecut.
Tiba-tiba
Jinzhi dan Bibi Fengjiao masuk ke tempat pertemuan tersebut dan memainkan
peran Junhao dan Xie Quan untuk menunjukkan keadaan sebenarnya lewat akting
mereka. Junhao dan para wartawan sempat kaget melihat keduanya.
Yang berubah
kesal disini tentu saja Xie Quan. meski pada awalnya memakai nama lain, para
wartawan akhirnya mengerti apa yang sedang diperankan. Yunxi melihat Ziqian
tertawa, ia pun turut senang melihat rencana tersebut. Tian yu pun turut
tersenyum melihat akting keduanya. Xie Quan merasa kesal dan meneguk habis
minumannya.
Para wartawan kembali kasak kusuk setelah Jinzhi dan Bibi Fengjiao selesai berdrama. Junhao
kembali melanjutkan pidatonya, “Selama ini Senwell telah berbangga diri sebagai penyedia layanan terbaik, meski telah mengalami berbagai serangan namun
pelayanan tetap diutamakan, aku percaya tak butuh bantuan dari Hotel Asia atau
kemasan lain untuk menunjukkan ketulusan kami, dengan ini aku menyambut semua
orang yang ingin menguji Senwell”
Junhao pun mengakhiri pidatonya dan meminta Ziqian untuk mengambil alih. Junhao lalu menatap Tian yu yang tersenyum padanya.
Xie
Quan mematikan TV nya dan mencampakkan remotenya, ia merasa sangat
geram dan hendak membalas perbuatan Junhao. Zhang Minghan lalu muncul dan duduk
disampingnya dengan santai. “Itu adalah Junhao, keras kepala dan arogan.
Sifatnya yang seperti ini akan menjatuhkannya suatu hari”
Xie
Quan bertanya rencana apa yang Zhang Minghan miliki
“Aku tak punya rencana
hebat, yang aku miliki hanyalah kebenaran dibalik kematian ayah Xu Ziqian.
Seseorang yang takkan pernah ia duga akan membuatnya jatuh”
Xie
Quan bertanya apa itu ada kaitannya dengan kecelakaan akibat ledakan gas, ia
pun merasa demikian dan tersenyum senang, " Junhao akan membayarnya dengan harga yang
sangat menyedihkan"
Zhang Minghan minta bantuan Xie Quan untuk mencarikan orang
terdekat Yaorong yang menghilang setelah kecelakaan dan bekerja pada sebuah
motel yang tak begitu dikenal. Xie Quan tersenyum menyanggupinya selama itu
bisa membuat Junhao hancur.
Tian
yu sibuk menangani bibi Fengjiao yang merajuk karena merasa penampilannya seperti penjahat di TV. “Kaulah pastinya wanita tercantik tanpa
berdandan pun, semua orang tau kau berkorban demi seni” ucap Tian yu padanya.
“Sungguh?’
“Ya”
Jinzhi
malah membuat bibi kesal dengan berkata dandanan bibi sangat tebal dan takkan
ada orang yang tanda dengannya. Tian yu menambahkan bahwa wajah ibunya juga
banyak yang ditutupi.
Jinzhi kemudian berkata Tian yu sekarang lebih aneh, mengaku sebagai asisten pribadi tapi berpakaian seperti pelayan dan malah
membersihkan kamar mandi, ia lalu minta Tian yu bicara jujur dengannya.
Sementara itu Junhao yang tengah mencari Tian yu berpapasan dengan Gary, Gary
bilang Tian yu sedang mengantar ibunya keluar.
Tian
yu mencoba menenangkan ibunya dengan berkata ia sangat bahagia berada disana
dan sebagai orang yang tak punya pengalaman ia bisa belajar banyak disana.
“Belajar
untuk menyapu dan menyikat lantai aku bisa mengajarimu hal itu” ucap Bibi
Fengjiao, Jinzhi menyuruh Bibi untuk diam.
Tian yu mencoba memberi penjelasan kembali, sementara Junhao akhirnya tiba disana dan diam-diam
mendengarkan perkataan mereka.
“Aku
tak merasa dianiaya disini, meskipun banyak hal yang mesti dikerjakan dan aku
sering merasa kesepian dan lelah beberapa rekanku selalu menolongku, ketika aku
bekerja lembur bos memberikanku apel diam-diam. Dia juga mendengarkan usul dari
para staf, dia itu majikan yang sangat baik”
“Benarkah?’
Tian
yu mengangguk,”Aku takkan membiarkan diriku sendiri menderita, Ziqian akan
merekomendasikanku untuk dipromosikan dan aku takkan membuat malu desa Guan
Mei”
Jinzhi
sedikit merasa tenang, ia berkata Tian yu bisa pulang jika merasa
menderita dan dengan semangat ia pun
mendukung Tian yu. Tian yu lalu melepas mereka untuk pulang kembali sambil
memandang kepergian ibu dan bibinya.
Yunxi tengah membersihkan tempat konfrensi bersama yang lain, ia lalu mendekati
Ziqian. “Permasalahan ini akhirnya selesai” ucapnya. Ziqian mengiyakan hal tersebut.
“Apa
kau yang menulis Script nya?”
“Ye
Tian yu yang membuatnya” Ucap Ziqian. Wajah Yunxi langsung berubah kecut.
Ia lalu teringat pada Junhao dan menyadari bahwa Junhao tak ada disitu. "Apa kau melihat Junhao?"Ziqian berkata tak melihatnya lalu tanya pada Dawei dimana Junhao, Dawei juga tidak tahu dan ponsel Junhao juga
ada padanya. Yunxi pun merasa tak tenang dan mengkhawatirkan Junhao.
Tian
yu kebetulan lewat sambil membawa dorongan dan melihat Junhao tengah duduk
melamun seorang diri, ia pun membuka pintu kaca dan celingak celinguk melihat
kekiri dan kekanan.
“Apa
kau merasa aneh melihatku? Ini kantorku” ucap Junhao yang mengetahui keberadaan
Tian yu.
“Kau
benar, tapi sebagai GM...”
“Duduklah”
“Apa
kalian semua berlatih sepanjang malam dengan Ziqian? Matamu terlihat merah dan
bengkak”
“Matamu
juga” ucap Tian yu
Junhao
lalu berterima kasih padanya, Tian yu sedikit aneh mendengarnya. Junhao
mengulangi sekali lagi dengan tulus, “Terima kasih”
“Baiklah,
kau sudah melakukan dengan baik” Tian yu lalu duduk membelakangi Junhao,
keduanya duduk saling membelakangi. “Kau telah memecahkan masalahmu itu pasti
membebani pikiranmu?’ Junhao mengangguk sambil menutup mata merilekskan diri.
“Aku
rasa semalam kau pasti bingung sendiri mau minta maaf atau tidak” Tian yu
terus bicara hingga tak menyadari Junhao telah tertidur. Ia pun memanggil
Junhao dengan pelan dan tersenyum saat tahu Junhao sudah tertidur.
Junhao
pun tertidur cukup lama sambil tetap menyandar pada Tian yu sementara Tian yu
sibuk menjaga Junhao dari seekor lalat yang mengganggu. Tapi karena Tian yu terlalu keras mengusir lalt itu dengan tangannya, kepala Junhao justru terpeleset dari bahu Tian
yu dan terbangun. Keduanya kembali merasa canggung.
“Kenapa
kau tidak membangunkanku?”
“Kau
tidur begitu nyenyak aku tak berani membangunkanmu dan juga kau ngiler”
Junhao
langsung buru-buru mengelap mulutnya, Tian yu tertawa karena berhasil mengerjai
Junhao. Tian yu lalu terdiam melihat Junhao melotot dan berusaha menahan
tawanya.
keduanya lalu sama-sama berdiri dan Tian yu tidak sengaja terjatuh,
Junhao menahan tubuh Tian yu hingga keduanya terduduk berdekatan dan
memunculkan ingatan masa lalu.
“kau
kenapa?” tanya Junhao
“kakiku
kebas”
“Junhao
lalu berdiri dan mengambil posisi akan mengangkat Tian yu
“Apa
yang kau lakukan?” ucap Tian yu kaget.
“Membawamu”
Junhao pun menggendong Tian yu, Tian yu diam-diam merasa senang dan ingat saat Dang ou
menggendongnya seperti itu di rumah sakit.
Junhao
tak mau Tian yu salah paham, ia pun menegaskan bahwa ia menggendong Tian yu
hanya karena kakinya sedang sakit, “Aku tahu” ucap Tian yu merasa sedikit
kecewa. Tak lama ia pun merasa mengantuk dan tertidur di gendongan Junhao.
Yunxi
dan Ziqian masih belum menemukan Junhao, Ziqian menyuruh untuk berpencar.
Setelahnya Yunxi melihat handuk-handuk yang tadinya di bawa Tian yu ke dekat
kolam ia pun cemas jika Junhao akan bersama Tian yu.
Ada Jie kaget saat melihat Junhao tengah menggendong Tian yu, Junhao lalu menyuruhnya untuk membukakan pintu kamar. Ia pun segera melakukannya.
Junhao
membaringkan Tian yu di tempat tidur, melepas sepatunya dan menyelimutinya.
Saat Junhao hendak pergi tiba-tiba Tian yu mengigau memanggil nama Dang ou,
Junhao berbalik sebentar memandang Tian yu.
Junhao keluar dan melihat Ada masih
menguping di depan pintu, ia pun mengagetkannya dan menyuruhnya untuk menjaga
Tian yu. Ada pun menyanggupi namun ia terbengong-bengong melihat perhatian
Junhao pada Tian yu.
Yunxi akhirnya bertemu dengan Junhao, Yunxi melihat
sekilas siapa disekitar Junhao, “Untunglah kau sendirian, aku pikir kau...”
“Dengan
Tian yu lagi? jangan khawatir aku hanya pergi untuk berterima kasih”
Ziqian
melihat Ada yang tengah berdiri dan menanyakan kemana Tian yu, Ada melirik ke
pintu kamar dan dengan takut menggeleng tidak tahu. Ziqian lalu curiga,”Dia ada
didalam?” Ada melarang Ziqian yang hendak masuk dan berkata bahwa Junhao lah
yang telah membawa Tia nyu kedalam, Ziqian Shock mendengar hal itu.
Yunxi
memuji keberhasilan Junhao sambil menuangkan jus padanya. Ziqian masuk dan
berkata ingin bicara berdua dengan Junhao. Belum jauh Yunxi keluar Ziqian pun
bertanya apakah Junhao benar tulus untuk menikahi Yunxi. Yunxi terdiam di
tempat dan menyuruh Dawei untuk diam juga. Junhao mengiyakan.
“kalau
begitu berhentilah mencari Tian yu, aku tahu kau menyiapkan ruangan spesial
untuknya beristirahat” ucap Ziqian. Mata Yunxi pun melebar mendengarnya. Junhao
merasa tindakannya tidak salah karena Tian yu telah ikut membantunya.
“Jika
Yunxi tahu tentang itu apa yang akan dipikirkannya?’ tanya Ziqian
“Yunxi
takkan kecewa pada hal sepele seperti itu, dia tak perlu tahu”
“Perasaan Tian yu adalah pada Dang ou, aku tak peduli jika kau mendapat kembali ingatanmu
atau tidak tapi baginya kaulah Dang ou, jika kau terus mendekatinya dia takkan
bisa melupakanmu” ucap Ziqian.
Junhao heran melihat Ziqian dan Yunxi sama-sama merasa kalau
Junhao menyukai Tian yu, “Aku tak sabar menunggu untuk bisa jauh dari Tian yu”
Ziqian
tak percaya karena hanya Tian yu yang Junhao dengar saat yang lain juga
menyuruhnya untuk meminta maaf.
“Ketika
kau dengan Tian yu apa kau pernah memikirkan Yunxi?” Ziqian menatap tajam pada
Junhao, Yunxi terlihat cemas menunggu jawaban Junhao.
“Apa
aku yang memintanya bekerja disini? Kau tahu bagaimana perasaannya jadi mengapa
kau bawa dia kesini?”
Ziqian
berkata yang dia lakukan hanyalah untuk merekrut orang yang berbakat dan
sebaiknya Junhao bisa mengendalikan dirinya sendiri, Ziqian dengan tegas mengingatkan Junhao untuk berhenti mendekati Tian yu.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.