SINOPSIS

Sunday, 17 August 2014

The Four Sister Eps 3 Part 2

Selamat Hari Kemerdekaan RI ke- 69  ^__^

The Four Sister Eps 3 Part 2

Yong Hoon keluar membawa tirai yang kotor, ia berpapasan dengan Yu Jin dan Jun Ha yang baru tiba. Yu Jin  tak suka melihat apa yang dilakukan Young Hoon. 
Jun Ha bilang ketika ia bertemu dengan abang iparnya pertama kali ibunya juga memindahkan barang-barang kakaknya. Ia merasa hal itu jugalah yang sedang dilakukan Young Hoon.

“Apa ibu yang menyuruhmu?” tanya Yu Jin kesal
Young Hoon tak menggubris, ia menyuruh mereka segera masuk dan pamit pergi.
“Kenapa kau harus melakukan ini?” tanya Yu Jin dengan berteriak sehingga menghentikan langkah Young Hoon.
Young Hoon berbalik “Memangnya kenapa? Semua sedang menunggu cepatlah ke dalam”

Tak lama ibu pun keluar dan menyambut Jun Ha dengan ramah. Nyonya Jung tanya kenapa Jun Ha lama sekali masuk, Jun Ha bilang mobilnya sedang bermasalah tadi. 
Nyonya Jung merasa Jun Ha pasti kesulitan tadi ia pun dengan entengnya menyuruh Young Hoon mengecek mobilnya Jun Ha. 
Jun Ha merasa tak enak, ia bisa meninggalkannya untuk di servis nanti, namun Young Hoon menuruti hal itu.
Nyonya Jung kembali senang dan berterima kasih dan justru berpesan kalau Young Hoon tak bisa memperbakinya maka bawalah ke tempat servis.  Kelakuan Young Hoon tersebut justru membuat Yu Jin semakin kesal.

Saat makan bersama semua tampak senang menikmati pertemuan itu kecuali Yu Jin. Karena tentu saja ia sedang memikirkan Young Hoon. Young Hoon sendiri terus bekerja memperbaiki mobil hingga malam tiba. 
Yu Jin keluar, diam-diam ia melihat Young Hoon yang terus bekerja, Yu Jin merasa sedih melihat Young Hoon diperlakukan seperti pembantu di keluarganya hingga ia menangis. 

Hari liburan mereka pun tiba, baik Young Hoon maupun Jun Ha membawa mobil berbeda dengan pasangan masing-masing.
Hae Jung yang bersama Young Hoon tampak bahagia menikmati perjalanan,  di mobil Jun Ha menunjukkan pemandangan indah di samping Yu Jin, Yu Jin tersenyum namun wajahnya tak sebahagia Hae Jung.

Sesampainya di penginapan, mereka mengeluarkan barang masing-masing dan mengikuti Jun Ha masuk ke dalam.


Yu Mi mengabarkan pada calon suaminya (Jae Yeon) kalau Hae Jung dan yang lain sudah sampai dengan selamat, calon suami Yu Mi meminta maaf mereka tak bisa pergi tadi dan bilang nanti siang akan menyusul kesana. Yu Mi tak mempersalahkan karena Yu San memang harus ke sekolah dulu.
Yu Mi tanya siapa yang akan mereka temui di tempat itu.  “Orang yang kau akan senang jika melihatnya” ucap Jae Yeon.

Jae Yeon pun membawa Yu Mi kepada tamu mereka. Wajah Yu Mi langsung pucat melihat Tae Suhk dan si produser rekaman ada disana.
“Lama tak bertemu” ucap si produser ke Yu Mi”
“Kau benar, sudah lama sekali” ucap Yu Mi sambil berusaha tenang.
“Kita bertemu beberapa hari yang lalu” sambung Tae Suhk langsung. 
Jae Yeon lalu menatap Yu Mi dan bertanya benarkah demikian pada Tae Suhk.
“kami bertemu untuk membicarakan lagu” ucap Tae Suhk santai. Jae Yeon pun menyudahi dan mempersilahkan mereka duduk. 

Saat memilih menu Yu Mi dengan cemas melirik Tae Suhk, sementara Tae Suhk seperti sengaja untuk membuat Yu Mi tak nyaman.
si produser bilang seharusnya ia tak membawa Tae Suhk karena Tae Suhk dan Yu Mi itu adalah musuh. mereka tertawa
 “Tapi aku pikir ia menulis lirik  dari semua komposisi yang Yu Mi buat” . Si produser juga baru tahu,
“Mungkin dia suka kata-kataku” ucap Tae Suhk. “Aku rasa untuk wanita yang hatinya terpisah dari kepala, rasa cinta juga terpisah dari pernikahan, apa kau percaya menikah dapat  memisahkan juga?” tambahnya.
Produser menyela ucapan Tae Suhk yang terasa sopan.

“Pernikahan ini adalah karena perjodohan, tapi itu juga cinta pada pandangan pertama bagiku, bagaimana denganmu?”
“Aku juga” jawab Yu Mi cepat
“Cinta pada pandangan pertama, baiklah. Apa kau tau dia terkenal di kalangan laki-laki?” tambah Tae Suhk, produser setuju dan membenarkan.
“Tapi dia bilang dia tidak mengencani satupun dari mereka” bela Jae Yeon.
“Tidak?” sindir Tae Suhk sambil melihat Yu Mi.
Yu Mi mengalihkan pembicaraan,, ia tanya bagaimana dengan Jae Yeon sendiri, Jae Yeon bilang begitu menikah ia akan keluar negeri
“Itu akan membuat Yu Mi lega karena kalian pergi berdua” sindir  Tae Suhk lagi, Jae Yeon menghentikan makannya dan menatap Tae Suhk. Yu Mi sudah merasa jengah, ia pun permisi keluar dan menatap kesal ke Tae Suhk.

Di luar Yu Mi menelfon Tae Suhk dan menyuruhnya keluar, Tae Suhk menolak sementara Jae Yeon menatap curiga pada Tae Suhk. 
Yu Mi mengeraskan suaranya ia tanya apa maksud Tae Suhk. Tae Suhk menolak bicara karena yang lain bisa mendengarnya. Jae Yeon terus melihat Tae Suhk dengan kesal. 

Yu Mi sekali lagi berteriak meminta Tae Suhk keluar. Tae Suhk menutup telfonnya, si produser tanya ada masalah apa.
Jae Yeon bilang itu pasti wanita. Tae Suhk merasa tak enak pada Jae Yeon. Ia lalu mohon diri permisi pada mereka.

Begitu melihat Tae Suhk datang Yu Mi langsung menampar Tae Suhk dan menyebutnya pengecut.  “Aku sudah bilang dari awal aku tak bisa menikah denganmu, jadi apa ini? apa yang kau inginkan dariku?!” cecar Yu Mi
Tae Suhk bilang ia kira ia punya hal itu sebelumnya tapi sekarang tak ada lagi. Yu Mi terdiam.

“Aku hanya ingin lihat seperti apa dia dan jangan khawatir aku tak akan menempel padamu seperti pecundang, aku tak punya hak untuk ikut campur pernikahanmu, jangan khawatir” Tae Suhk seakan memberikan restunya dan menyuruh Yu Mi kembali ke dalam. Ia pun masuk duluan. Yu Mi terdiam mematung.

“Berhenti, aku bilang berhenti...berhenti disana!” teriak Yu Mi pada Tae Suhk yang terus berjalan, ia lalu berlari hendak menyusul namun tiba-tiba sebuah mobil meluncur cepat ke arah Yu Mi dan mengklaksonnya, Yu Mi berteriak tak sempat menghindar. Tae Suhk yang juga menyadari langsung mendorong tubuh Yu Mi hingga ia yang tertabrak dan jatuh berguling-guling.
Yu Mi yang masih shok tambah menjerit ketakutan melihat tubuh Tae Suhk terkapar dan kepalanya berdarah. 

Tae Suhk lalu dibawa ke rumah sakit dokter Jung. Hwa Mi bersama dengan dokter dan perawat langsung bertindak begitu Tae Suhk diturunkan dari ambulan. Yu Mi terus histeris memanggil nama Tae Suhk. Hwa Mi menenangkannya, Yu Mi lalu memeluk Hwa Mi dan menangis.

Dokter Jung melihat hasil ronsen Tae Suhk, Yu Mi tanya apa Tae Suhk baik-baik saja. Dokter Jung mengiyakan ia hanya kehilangan kesadaran saja, Dokter jung lalu menyuruh mempersiapkan operasi. 
Mendengar hal itu Yu Mi kembali panik, Yu Mi mendekat ke Tae Suhk, “Katakan padaku kalau ia baik-baik saja” ucapnya pada Dokter Jung. 
Ia lalu memanggil-manggil Tae Suhk untuk bangun. Yu San mengingatkan sikap kakaknya yang sudah kelewatan. Yu Mi tak peduli dan terus mengguncang tubuh Tae Suhk.

Jae Yeon sudah ada di luar rumah Yu Mi, ia memuji hasil kerja seseorang di telfon, ia pun memutuskan telfon begitu melihat Yu Mi dan Yu San keluar. Yu Mi tak menyangka Jae Yeon ada disana. 
“Aku mengikutimu” ucap Jae Yeon. “Aku dengar operasinya tak  sulit, maaf kami menganggu perjalananmu” ucap Jae Yeon pada Yu San.

“Jangan khawatir ini bukan salahmu jadi jangan siksa dirimu, orang bisa berpikir pacarmu yang terluka” ucap Jae Yeon ke Yu Mi.
Jae Yeon lalu permisi pada mereka.

Yu San lalu tanya siapa Tae Suhk itu, “Dia bukan hanya seseorang yang kau kenal kan?” Yu Mi pergi tak mau menjawab.

Sesampainya di kantor Jae Yeon terlihat berpikir, ia lalu menelfon produser Lee Choong Hyun. Ia minta program “People” yang pernah digagas produser itu untuk dilakukan dan menjadikan ayah mertuanya sebagai kandidat  untuk ‘Humanist Doktor Award perusahaan kami juga mendukungnya jadi ini pasti mudah. Itu benar setelah ia menang kau tak bisa membayarnya untuk melakukan itu” 
ternyata di meja kerjanya Jae Yeon banyak foto-foto yang memperlihatkan pertemuan Yu Mi dan Tae Suhk selama ini.

Perawat datang mengecek keadaan Soo Young, layar monitor tiba-tiba berubah, Soo Young mulai menggerakkan matanya. Dan tiba-tiba menjerit, mengerang kesakitan. 
Suster tersebut kaget  karena baru kali ini Soo Young bereaksi ia pun berlari memanggil dokter. Dokter segera berlari ke sana. Sementara Nyonya Jung tampak heran mengapa dokter itu begitu terburu-buru terlebih ia juga melihat sosok Dokter Min. Ia pun mengikuti mereka ke ruangan.

Dokter Min tanya apa yang terjadi, apa ia bangun. Dokter yang memeriksa Soo Young menyuruh memulai IV dan meminta grafiknya. Nyonya Jung sudah masuk ke dalam ruangan dan samar-samar melihat pasien dari balik tubuh dokter yang menghalangi. Soo Young mendesah perlahan  berusaha nama anaknya. Wajah Dokter Min terlihat cemas.
Nyonya Jung berniat pergi namun ia kaget saat Soo Young akhirnya menyebut nama Young Hoon secara lengkap. Ia pun kembali melihat siapa pasien itu. 

Soo Young dipindahkan ke ruangan lain saat itulah Nyonya Jung dapat melihat dengan jelas wajah Soo Young yang dibawa melewatinya. Jelas ia pun terlonjak kaget mendapati kenyataan ini, begitu pun dengan Dokter Min ketika ia tahu Nyonya Jung sudah berdiri di depan pintu.

Mereka bicara berdua di luar, Nyonya Jung tanya bagaimana bsia terjadi seperti ini bukankah Dokter Min bilang kalau Soo Young lari setelah operasi. “Dia tak lari”
“Kalau begitu suamiku? Apa terjadi sesuatu dengan operasinya?”
“Ada komplikasi setelah operasi, dia tak pernah bangun lagi”
“Bagaimana itu bisa terjadi? Setelah melakukan hal mengerikan sepertti itu kau menyembunyikannya selama ini?”
“Dokter Jung tak tahu tentang itu, aku tak mengatakannya dia pasti akan mengambil tanggung jawab penuh” Nyonya Jung tanya bagaimana dengan Young Hoon bagaimana kalau ia sampai tahu
“Kalau begitu tenanglah, apa kau ingin mereka tahu hal ini?” Nyonya Jung terdiam ia juga tak tahu harus berbuat apa untuk hal ini.

Jun Ha keluar dan memakaikan sweater ke pundak Yu Jin, Yu Jin kaget, Jun Ha bilang meskipun musim panas namun tetap dingin. Young Hoon dan Hae Jung datang. 
Jun Ha tanya apa mereka sudah memilih ruangan. Hae Jung mengiyakan dan bilang kalau ia akan sekamar dengan Yu Jin. Yu Jin ingin mengajak Hae Jung segera kesana, namun ditahan oleh Young Hoon. “Kalian akan memberi kami waktu berdua kan?’ pinta Jun Ha
“Pergilah” ucap Young Hoon.
“Kalau begitu mari kita berjalan hingga lelah” pinta Jun Ha
Yu Jin menatap Young Hoon, “Pergilah” ucap Young Hoon lagi. Yu Jin pun keluar dengan kesal dan disusul oleh Jun Ha.

Hae Jung seakan tahu perasaan Young Hoon sebenarnya, “Sepertinya tak baik untuk menganggu mereka apa kita juga harus keluar” ucap Young Hoon, ia [un bergerak pergi.
“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ucap Hae Jung lalu.

Jun Ha mengajak Yu Jin mengambil rute lain karena Young Hoon dan Hae Jung mungkin juga jalan-jalan. “Mari kita biarkan mereka sendiri, haruskah kita pergi ke jalan sana” ungkap Jun Ha sambil menyenter jalan satunya.

Yu Jin tak merespon, tiba-tiba ia menutup wajahnya dan menangis, Jun Ha bingung apa yang terjadi. Yu Jin menghapus air matanya, ia minta maaf  “Bisakah kau meninggalkanku sendiri sebentar” pinta Yu Jin
meski bingung Jun Ha pun menurutinya, ia memberikan senter ke tangan Yu Jin dan pergi meninggalkannya.

Young Hoon tanya apa yang ingin Hae Jung bicarakan. Ia lalu bercerita kalau ia sempat kesal karena ibunya lari dari rumah sakit namun sekarang sudah tidak daripada menderita seperti dulu ia hanya berharap ibunya bahagia kini. 
Ia berterima kasih karena Dokter Jung menyembuhkan ibunya hingga cukup sehat untuk bisa lari. Asalkan ia bahagia itu sudah cukup, Young Hoon kembali berterima kasih pada dokter Jung.

“Apa karena itu kau menolak Yu Jin? Karena ayahku?” tanya Hae Jung
Young Hoon kaget dan menatap Hae Jung, “Kau mencintai Yu Jin kan?” tebak Hae Jung dengan benar. Young Hoon tak menjawab namun dari diamnya Young Hoon Hae Jung justru bisa menebak kalau itu benar.  

Hae Jung berkata ia begitu bodoh baru menyadari hal itu, ia juga sadar kalau Yu Jin sangat menyukai Young Hoon dan selama melihatnya ia sadar kalau Young Hoon juga merasakan hal yang sama. “Kau mencintainya kan? Jangan dorong ia menjauh lagi, memangnya kenapa ayah dengan ayah dan ibuku ” Young Hoon terlihat sulit untuk menjawab, ia tiba-tiba memutuskan untuk kembali pulang malam ini juga.

“jangan lakukan itu” ucap Hae Jung menghentikan langkah Young Hoon “Kau akan menyesalinya, aku tak mau melihatmu menyesal” tambahnya. namun Young Hoon tetap pergi.

Young Hoon sudah berjalan keluar sambil membawa tas nya. Ia tak sengaja berpapasan dengan Yu Jin yang baru pulang jalan-jalan sendiri. 
“Kau pergi?” tanya Yu Jin bingung. Young Hoon mengiyakan, Yu Jin tanya apa yang lain tahu. 
Young Hoon tersenyum, ia mendekat dan membetulkan sweater Yu Jin, “Disini dingin, bersenang-senanglah” ucapnya sambil tersenyum.
Yu Jin bilang sudah lama sekali Young Hoon tak tersenyum seperti itu padanya. Young Hoon menunduk.

Bagi Yu Jin Young Hoon selalu berarti baginya.
“Benarkah?”
“Ya, itulah sebabnya aku begitu cemburu pada kakak dan adikku. Hae Jung yang feminim, Yu Mi yang cantik dan Yu San yang manis, aku pikir hanya aku yang kau benci”
Jun Ha merasa terharu, “Jun Ha pasangan yang cocok untukmu, aku mungkin tak bisa datang ke pernikahanmu jadi aku sangat bahagia saat melihatmu mengenakan gaun pengantin, kau sangat cantik secantik yang kubayangkan” 
Yu Jin pun terdiam
“Jika dengannya kurasa kau akan bahagia” tambah Young Hoon lagi. 

Yu Jin mengiyakan meski ia juga tak suka mendengar hal itu. “Aku senang jika kau pikir aku akan bahagia, aku lebih baik kembali sekarang, hati-hatilah mengemudi”
Yu Jin ingin pergi, tiba-tiba Young Hoon menahan tangannya, Young Hoon yang selama ini selalu berusaha menahan perasaannya untuk Yu Jin seakan tercekat dengan keinginannya sendiri.
“Aku tak membencimu” ucap Young Hoon lalu berbalik menghadap Yu Jin. “Aku tak pernah membencimu” ulangnya lagi
Yu Jin bingung melihat perubahan sikap Young Hoon yang tiba-tiba. “Jika aku kejam terhadapmu mungkin karena....karena aku menyukaimu” ucap Young Hoon akhirnya.

“Aku menyukaimu dari awal, aku sungguh menyukaimu dari awal aku melihatmu, penampilanmu bahkan kesombonganmu semua sangat bersinar kau selalu terlalu menyilaukan untukku” aku Young Hoon
Tak terasa air mata Yu Jin keluar, ucapan yang selama ini ia tunggu akhirnya keluar dari bibir Young Hoon. 
Young Hoon pun segera menarik Yu Jin ke dalam pelukannya. Keduanya berpelukan erat. 
Diam –diam Hae Jung rupanya melihat hal itu, ia pun memutukan untuk pergi.