SINOPSIS

Friday, 11 December 2015

Kaichou Wo Maid Sama Eps 16

Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 16
Maid Latte bahkan di rumah pantai!

Kali ini sudah memasuki musim panas, Trio baka termasuk salah satu yang berantusias menyambut datangnya musim panas karena itu berarti mereka bisa datang ke Maid kafe kapan saja. Kali ini mereka ingin membuat musim panas yang penuh kenangan. Namun malang bagi mereka Kafe Maid malah tutup untuk musim ini, Trio baka langsung meleleh lemas di depan pintu kafe. Mereka lalu menangis meneriakkan nama Misaki. cup cup... :D

Ternyata seluruh anggota Maid kafe pergi ke pantai, Honoka sempat mengeluh karena udaranya terlalu panas ia sebenarnya tak mau ikut. Erika  mengingatkan jika mereka datang karena diundang oleh adiknya manajer. Satsuki tanya dimana Misaki, yang dicari ternyata sudah lebih dulu ada di depan sambil terkagum-kagum menikmati birunya laut.

Di rumah Suzuna menikmati musim panas dengan merendam kakinya dan menikmati semangka yang sudah ia potong tebal. Tapi ia teringat Misaki pergi ke laut dan ibunya juga tidak pulang ia kecewa karena takkan ada yang tahu jika ia memenangkan banyak semangka ia bingung bagaimana menghabiskannya. Ia pun punya ide untuk mengundang orang dari klub memberi  hadiah (Prize Giving) dan memakan dulu semangka yang sudah ia potong itu.

Satsuki akhirnya bertemu dengan adiknya Nagisa, yang lain sempat heran karena Nagisa terlihat lebih hitam dibandingkan Satsuki. Satsuki senang karena Nagisa sudah menjadi manajer di rumah pantai, Nagisa mengingatkan jika Satsuki juga. Ia lalu menyuruh yang lain beristirahat dulu dan menyerahkan bawaan mereka padanya. 
Mereka pun mengagumi kamar yang punya pemandangan bagus itu, selagi bersantai Aoi muncul dan mengatai mereka bodoh karena banyak wanita yang datang bekerja disini dengan persiapan sunblock yang kuat agar kulitnya tak rusak sementara mereka tidak.

Misaki tanya ada Aoi datang untuk mengerjai laki-laki di pantai. Nagisa marah mendapati Aoi berpakaian wanita lagi dan menarik wig nya, Aoi meronta ingin mengambil, Nagisa menahan kepalanya dan memperingatkan untuk tidak membuat orang lain kepanasan saat melihatnya di tempat sepanas ini. Satsuki bilang sepupu laki-lakinya sengaja mengirim Aoi kesini agar ia lebih maskulin.

Selanjtnya Misaki dikejutkan dengan kemunculan Usui yang tengah asik tidur-tiduran, Misaki tanya kenapa ia bisa ada disana. “Bukankah aku sudah bilang manager memintaku untuk datang, dia bilang ingin aku sebagai bodyguard, aku tak suka cuaca panas jadi aku datang lebih pagi”
“Apa kau akan bekerja atau tidak?”
Usui bilang ia akan melakukannya demi Misaki karena jika Misaki tenggelam ia tak mau orang lain yang melakukannya mulut ke mulut kecuali dirinya, ia menampar tangan Usui dan segera menghindar pura-pura ingin ke laut. 

Satsuki lalu memberitahu Usui jika mereka akan berganti pakaian. Satsuki melihat Misaki cukup antusias, mereka lalu berbincang di ruang ganti pakaian tanpa kelihatan wajahnya. Misaki bilang ibunya berpesan agar ia lebih bersikap layaknya siswa SMA makanya kali ini ia berniat untuk menikmatinya.  Erika tampaknya merasa aneh melihat pakaian renang Misaki. Misaki tak merasa dan ia mulai berlari duluan untuk berenang dibanding yang lain. 

Ternyata yang aneh adalah Misaki berenang dengan menggunakan seragam renang sekolah, ia dengan semangat memanggil temannya untuk bergabung. Subaru dan yang lain seakan tak percaya melihat Misaki berpikiran untuk mengenakan pakaian renang seperti itu ke pantai.

Sementara wajah Usui terlihat benar-benar kecewa karena tak mendapatkan pemandangan yang ingin ia lihat, haha...ia pun berbalik pergi dengan lesu. 
Tapi ketika ada gadis cantik lain menawarkan Usui untuk main bersama mereka Usui tampak tak perduli sama sekali dan terus berjalan. Subaru yakin Usui itu hanya peduli pada Misaki. 

Misaki senang bisa ke pantai lagi setelah sekian lama, ketika memandang ke daratan dan baru menyadari perbedaan yang jauh antara kafe milik Nagisa yang terlihat sunyi dengan kafe lain.

Satsuki dan yang lain ternyata tengah membicarakan hal tersebut, menurut Satsuki letak Kafe Nagisa yang berada paling ujung lah sebagai penyebabnya, “Juga jauh dari toko lain” tambah Misaki.
“Sulit untuk pendatang baru mencari tempat” ucap Nagisa. Meskipun tempatnya bersih dan interiornya baru tetap saja tempat itu sepi. 

Aoi lalu muncul dengan pakaian laki-laki dan menyarankan untuk menutup tempat itu saja agar ia bisa pulang. Misaki dan yang lain terkagum dengan Aoi yang terlihat seperti laki-laki sejati. 
Nagisa lalu  mengancam Aoi dengan wig nya. Aoi ingin merebut namun Nagisa bisa menahannya dan menyuruh Aoi bekerja dulu jika ingin wig nya kembali. 

Satsuki mengingatkan hal yang lebih buruk akan terjadi jika ini terus dibiarkan, Nagisa membenarkan, seandainya saja ada hal yang bisa dilakukan. Misaki berpikir mereka harus memiliki sesuatu yang lebih atraktif atau special dari toko lain, ternyata Satsuki dan yang lainnya telah berembuk di belakang Misaki dan mencapai kesepakatan. 

Ide mereka ternyata adalah kembali bekerja di pantai dengan seragam Maid ala pakaian renang, mereka memulai dengan berkeliling melakukan promosi. 
Misaki tampaknya ogah berganti pakaian karena masi ragu dengan ide tersebut, ia hanya terdiam melepas kepergian teman-temannya itu sementara Aoi mengintip seakan menanti aksi dari Misaki. 

Tiba-tiba Nagisa menekan kepalanya dan mengingatkan untuk membersihkan kamar mandi. 

Misaki coba mempersalahkan ide Satsuki ke  Nagisa. Nagisa tak mempermasalahkan dan justru merasa senang, ia menganggapnya sebagai event special dan melihat hasilnya besok selama itu gratis maka tak masalah. Misaki merasa terpukul karena Nagisa ternyata tak peduli sama sekali. Sementara Usui sedang menikmati tidur sorenya dengan damai.

Tim Maid Kafe tengah beraksi untuk merayu pengunjung pantai datang ke kafe, Misaki terus memantau perkembangan mereka dari jauh dan masih merasa ragu ide tersebut akan berhasil. Saat ia kembali ke kafe Misaki mendengar Aoi yang mengeluh karena disuruh mengepel lantai kamar mandi di cuaca yang terik ini. 

MIsaki menawarkan bantuan, Aoi tanya kenapa, Misaki kelihatan salah tingkah. Aoi  menduga Misaki mulai sadar jika ia tidak feminim sama sekali ia sama sekali tak bisa diharap saat harus menjadi Maid dengan baju renang. 

MIsaki merasa tertohok ia mencoba membujuk Aoi untuk memberikan tugas ini padanya sementara Aoi mengurus yang lainnya, Aoi pun memberikan pel nya dan menyuruhnya bekerja dengan baik. 

Misaki tentu saja menyanggupi i apun menyuruh Aoi lekas pergi sambil menepuk bokongnya layaknya seorang kakak ada adiknya, namun hal itu justru membuat wajah Aoi tersipu malu, ia lalu memandang Misaki dan mengejeknya seperti seorang nenek berkulit hitam yang suka mengatur lalu lari pergi. Misaki jadi merasa jika Aoi benar-benar membencinya.

Dua orang pengunjung mencoba datang ke kafe milik Nagisa, Honoka maju dan melayani mereka dengan baik. Keduanya tampak terpesona dengan pelayanan yang mereka terima. 

Misaki mendengar ribut-ribut di luar ia pun pergi mengecek dan kaget karena tempat itu sekarang dipenuhi tamu dan teman-temannya melayani tamu dengan sangat antusias, Misaki seakan merasa malu akan dirinya sendiri.

Usui pun terbangun karena sinar matahari yang semakin panas di wajahnya, ia pun memutuskan masuk ke dalam dan kaget saat melihat Misaki sudah berpakaian renang tengah mengikat apronnya, Misaki juga kaget melihat Usui. Usui terpaku sementara Misaki sudah marah-marah menyuruhnya menutup matanya. Usui lalu tanya ada apa dengan itu.

MIsaki kembali normal, ia menjelaskan jika ia ternyata mendatangi Satsuki dan meminta apron untuknya, 
Flashback
Satsuki minta maaf karena liburan ini tidak seperti yang mereka harapkan Misaki tak mempermasalahkannya. Satsuki lalu mengeluarkan  baju renang yang cocok buat Misaki karena ia tak tega melihat Misaki memakai seragam renang sekolah. Misaki pun tak sanggup menolak kebaikan hati Satsuki. Flashbackend.

Usui tanya apa Misaki berniat keluar dengan pakaian itu, Misaki mengiyakan karena itulah ia mengganti baju ia menyuruh Usui juga membantu dan jangan hanya tidur, ia pun pamit untuk mengurusi tamu yang semakin banyak. 

Seakan tak rela Usui tiba-tiba menahan wajah Misaki dari belakang dan mencium punggung Misaki, Misaki jelas kaget dan langsung menendang usui. Usui lalu mengancam jika Misaki tetap keluar dengan pakaian seperti itu maka orang-orang akan melihat bekas ciuman di tubuhnya, Misaki terkejut. 

Ia pun terpaksa keluar dengan memakai baju yang sebelumnya dan meminta maaf pada Satsuki untuk diijinkan memakai itu. Ia lalu meneriaki Usui untuk membantu. Usui mengingatkan jika ia hanya bodyguard.

Malamnya mereka bersulang untuk merayakan keberhasilan hari ini, Nagisa berterima kasih karena ini adalah kesuksesannya yang terbesar sejak tokonya dibuka tentu saja tak sebanding dengan kesuksesan toko Kakaknya yaitu Satsuki. Satsuki juga berterima kasih pada semuanya. 
Nagisa lalu memberikan tiket mandi air panas gratis sebagai hadiah yang letaknya tak jauh sini, Satsuki mengajak mereka semua pergi sehabis makan. Misaki merasa musim panas kali ini luar biasa karena bisa mandi air panas juga. 

Tiba –tiba Honoka tertawa sendiri, Misaki tanya ada apa. Honoka pun menjawab dengan wajah menyeramkan bahwa pantai ini sebenarnya terkenal sebagai tempat yang menyeramkan, Misaki sampai menjatuhkan dagingnya karena mendengarkan hal tersebut, kelihatannya Misaki takut pada hantu.

“Ada pasangan yang bersumpah untuk bunuh diri bersama dengan melompat dari jurang, tapi yang sebenarnya pria itu punya perempuan lain dan saat mereka lompat si pria mengkhianati si wanita dan si wanita jatuh ke laut sendirian dan tubuhnya tak pernah ditemukan, suatu hari ada pasangan yang pergi ke tempat yang sama dan mereka melihatnya”
“Melihatnya? Apa maksudnya?” ucap Misaki yang sudah keringat dingin.
“Dari laut mucul wanita yang tampak berdarah dan memanjat ke jurang dengan cepat” Misaki langsung menjerit. “Sejak saat itu banyak hal-hal aneh terjadi di hutan dekat pantai” ucap Honoka menutup ceritanya. 

Misaki berusaha menyangkal bahwa hal itu pasti hanya rumor. “Itu benar tapi coba kau pikir mengapa tempat ini begitu terkenal, karena ia benar-benar muncul” Ucap Honoka yang sukses membuat Misaki tambah ketakutan. Tiba-tiba suasana menjadi hening, Nagisa pun berteriak menyuruh mereka bersiap mandi air panas, dan semua menyahut dengan semangat. 

Erika senang karena mereka bisa berjalan kesana, Satsuki mengingatkan  mereka semua akan berhadapan tanpa memakai pakaian.
Misaki langsung tersadar dengan tanda di punggungnya, karena tak ingin menjadi bahan omongan teman-temannya maka dengan berat hati Misaki mengundurkan diri, saat ditanya mengapa Misaki beralasan ingin menjaga tempat itu saja.

Misaki pun tampak pasrah merelakan kepergian mereka, Usui juga tidak ikut saat ia menoleh ingin bicara Misaki ternyata buru-buru kabur. Usui pun pergi dan mendapati Misaki tengah meringkuk di kamar. Misaki lalu menyalahkan Usui ia bilang tak bisa pergi karena Usui membuat tanda di punggungnya.
“Karena itulah aku tetap disini” ucap Usui
“Lalu kenapa, jangan kau pikir hal itu bisa menghapus dosamu!” Usui tanya apa Misaki benar-benar ingin pergi. Misaki mengiyakan, “Sudah lama sekai aku tak liburan dan aku ingin menikmatinya sebanyak yang aku bisa apalagi aku tak pernah pergi ke pemandian air panas, selain itu ketika aku dekat dengan yang lain aku merasa lebih tenang”

“Apa kau takut hantu?” tanya Usui. Misaki pastinya menyangkal, ia hanya ingin menikmati tiket gratis itu, tiba-tiba ia merasakan tangannya menyentuh sesuatu dan ternyata itu adalah tiket gratis ke pemandiannya. Misaki pun menangis kesal karena Satsuki malah meninggalkan tiket itu. Usui pikir semua tiket itu akan terbuang percuma. Misaki lalu mengambilnya ia pikir jika ia lari sekarang maka ia akan sempat memberikannya. Ia pun menyuruh Usui menjaga tempat itu.

“Apa kau akan mengantar tiket itu? kau tak perlu bertindak sejauh itu” Misaki mengingatkan jika ini adalah tiket gratisnya jika ini tidak ada maka mereka akan membayar.
“Tapi kau mungkin bertemu hantu kau tau?”
“AKu tak takut, aku takkan percaya sesuatu yang tak realistik” ucap Misaki. 

Misaki pun berlari sambil berusaha memikirkan bahwa hantu itu tidak nyata. Namun ucapan Honoka kembali terngiang, meski begitu Misaki tetap berusaha mengenyahkan rasa takutnya. Namun makin lama hutan yang ia lalui semakin lebat, langkah Misaki jadi melambat dan lebih waspada, 
MIsaki pun tampak mulai ketakutan karena tak kunjung keluar dari hutan. Tiba-tiba ia merasakan ada cahaya bergerak di belakangnya, saat Misaki ada seseorang yang memegang tangannya dan ia pun berteriak, ternyata itu adalah Usui dengan hp yang ia jadikan senter. 

Wajah Misaki sudah ketakutan dan ia pun hampir menangis, ia lemas dan jatuh terduduk. Misaki kembali bisa bernafas setelah tau itu ternyata Usui. Usui lalu minta maaf, “Apa aku menakutimu? Aku sudah menutup toko jadi mari kita pergi bersama” Usui tanya apa Misaki bisa berdiri.
Namun melihat Misaki terengah-engah Usui malah tersenyum, ia lalu berjongkok dan memeluk Misaki untuk menenangkannya.

MIsaki Nampak tersipu. Usui lalu mengatai Misaki itu sebenarnya lemah, “Apa kau masih takut?” tanya Usui.
“Kau memperlakukanku seperti orang bodoh”
“Tidak”
“Kau berencana melakukan ini untuk menertawakanku nanti kan?” Misaki lalu minta Usui melapaskannya.
“Tidak akan aku akan disini sampai Ayuzawa tenang”
“Ada apa dengan itu dasar Usui bodoh” Misaki tampak mempererat pelukannya pada Usui. 

Lalu Aoi tiba-tiba mundul mengganggu kebersamaan mereka, ia menyindir mereka tengah beristirahat dan mengejek kemesraan mereka. Misaki tentu menyangkal namun Aoi bersikeras dengan apa yang dilihatnya sementara Usui memilh pergi dari sana. Aoi menyuruh Misaki mengakui jika ia memang menyukai Usui. 
Misaki berteriak bahwa Aoi salah, namun Misaki lalu melihat tangannya yang memeluk Usui tadi ia sendiri tampak tak yakin dengan apa yang terjadi.

Dan begitulah cerita liburan mereka berakhir dengan sedikit lebih hangat dari angin malam yang biasa. Misaki pun berhasil berjumpa dengan teman-temannya namun Satsuki mengatakan bahwa itu hanya tiket sisa hingga membuat Misaki terkejut. 

Sementara itu Usui menggendong Aoi yang menyamar menjadi perempuan untuk masuk ke pemandian pria, “Aku benci pemandian pria...” ucap Aoi yang terus meronta-ronta.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.