Sinopsis Kaichou Wo
Maid Sama Eps 19
Berpasangan Kembali
di Audisi Pelayan
Babak kedua dari tes
akan segera dimulai, hanya ada satu tugas yang harus dikerjakan yaitu
menyiapkan tatanan meja untuk minum teh sore, mereka dibebaskan memilih bentuk tampilan
dan makanan yang akan disajikan. Menarik atau tidaknya tergantung dari peletakan objek, waktu mereka 10 menit untuk bekerja.
Begitu aba-aba
dimulai seluruh peserta langsung pergi mengambil tatanan dan makanan yang akan
mereka sajikan, Misaki tak mau kalah dengan mereka namun Usui malah menariknya
dengan keras hingga lehernya tercekik.
Usui tanya dulu siapa tamu yang akan
menikmati hidangan itu, Misaki baru tersadar, menurutnya gaya pakaian pelayan
disini sepertinya mengarah pada gaya inggris yang elegan, ia pun berpendapat
tamu mereka adalah istri atau wanita adri golongan kelas atas.
Atas dasar hal
tersebut keduanya mulai bekerja sama dalam menentukan barang apa yang cocok
menjadi tatanan mereka mulai dari taplak meja dan alat makan. Misaki juga
membawa beberapa kue untuk dipilih. Saat diumumkan waktu tinggal 3 menit lagi
Misaki kembali panik, namun ia heran melihat Usui yang bertingkah amat tenang.
Usui memerintahkan untuk meletakkan kue scones di bagian dasar rak kue lalu
selai dank krim beku, lalu sandwich dan terakhir kue yang dibawa Misaki tadi.
Usui juga membuat teh
dan menata bunga. Dan selesailah meja mereka yang bergaya cukup mewah dan
elegan. Misaki terheran-heran sangking kagumnya.
“Memangnya kau pikir
siapa aku?” ucap Usui sombong
“Alien cabul
misterius dari planet Pheromones” jawab Misaki asal, Usui menyuruhnya menghapus hal itu mulai sekarang.
Misaki ingin bicara
lagi namun ada pengumuman yang mengatakan mereka diberi waktu istirahat dengan
menikmati teh nya sendiri di meja masing-masing. Yukimura senang karena ia bisa
makan kue, sementara Shiroyan dan Kurotatsu tampak bertengkar, Shiroyan
menyalahkan Kurotatsu karena ia jadi tak sempat meletakkan banya kue tadi.
Misaki lalu tanya
kenapa Usui ikut Audisi, Usui berkata ada net idol yang mengajaknya (Aoi) “Jadi
kau tak punya niat untuk menjawab serius ya?” runtuk Misaki.
“karena menarik
datang kesini dengan menggunakan topeng"
Misaki pun menyerah, semua alasan Usui
pastinya bohong.
Shiroyan dan
Kurotatsu berteriak kesal karena iri pada Usui, Misaki kembali menginjak-injak keduanya
karena berisik lalu menggiring mereka untuk dibuang keluar. Hahaa...
Tora
memperhatikan Misaki dan memuji kerja kerasnya meskipun begitu ia berpikir ada usui yang selalu membantu Misaki.
Yukimura dan Kanou datang ke meja Usui, Yukimura senang karena ia tak
salah megenali orang.
“Siapa kau?” ucap usui yang langsung pura-pura tak
mengenal mereka, ia mengaku sebagai murid asing dari inggris yang belajar di
sana dengan gaya konyol. Yukimura pun yakin itu ta mungkin Usui yang ia kenal
cool. Kanou sepertinya tak berpikiran begitu tapi ia tetap mengajak yukimura
kembali ke meja saja.
Ikkun akhirnya
kembali berkumpul dengan kedua temannya di luar, (Shiroyan dan Kurotatsu sudah
habis dijahar oleh Misaki)
Misaki melewati
toilet namun ia bingung harus masuk ke tempat pria atau wanita. Tora berjalan
kearahnya, Misaki malas bertemu muka dan memutuskan masuk ke toilet pria namun
yang ada ia malah kejedot dinding dan Tora menertawainya.
Usui tanya kenapa
Misaki lama sekali, Misaki mengaku kamar mandi pria sedang penuh jadi ia
mencoba masuk dengan meyakinkan kesana. Usui tanya apa Misaki masih
marah padanya karena mengatai dadanya rata seperti papan, “Apa aku harus
berkata wow pada dadamu?”
“Aku kan tidak bilang
begitu!?” ucap Misaki kesal
“Kalau begitu mungkin
kau gugup di kamar mandi pria dan tak bisa menggunakannya dengan wajar” Misaki
kembali marah, ia mengatai Usui cabul sambil memukulinya, Usui lalu menangkap
satu tangan Misaki, Misaki minta Usui melepasnya, “Kaulah orang yang
merasa kecewa” tuduh Misaki.
“Mungkin, kau tahu
alasannya kan?” jawab Usui
“ya sepertinya” ucap Misaki merasa bersalah
“Baiklah, haruskan
kita berdamai?” Usui menarik pinggang Misaki dan berbisik akan menghukum Misaki
jika ia bertindak ceroboh lagi.
Wajah Misaki memerah, semua terdiam menatap
mereka, Misaki berteriak menyuruh Usui tidak melakukan hal ini di depan umum.
Ia minta Usui melepaskannya karena ia sudah paham semua itu.
Babak ketiga dimulai,
Misaki memberitahu ia akan mencoba untuk
tak bertindak ceroboh namun ia tetap akan berjuang sampai akhir. Misaki tak
berani memandang wajah Usui padahal Usui tampak tersenyum padanya.
Aoi dan Subaru
bergabung bersama Satsuki, Satsuki kembali kesal karena Aoi tak berkata apa-apa
jika ingin ikut Audisi, Aoi sudah terbiasa diceramahi
hingga Satsuki semakin kesal. Aoi lalu memgakui ia tak bisa membiarkan orang
yang tak dikenal datang begitu saja ingin membeli kafe dan mengubahnya menjadi
kafe butler yang tak menarik, ia ingin membuat kafe mereka tampak lebih
menarik.
“Aoi apa kau sudah
berencana untuk mengambil alihnya?”
“Lagipula ia itu
ceroboh memangnya apa yang dipikirkannya?” ucap Aoi ke Misaki
Sementara Misaki lega
karena Aoi dan Subaru bisa berkumpul dengan yang lain. Misaki sadar ia ceroboh
tapi ia tak bisa melakukan hal lain sekarang, Misaki kembali murung karena
merasa hal itu terjadi karenanya. Usui mengisenginya dengan meletakkan kartu ke
kening MIsaki, ia kagum itu bisa lengket.
Misaki berusaha menendang Usui namun
tak bisa ia pun melihat kartu itu dan tak mengerti nomor apa itu. Mereka lalu
dikumpulkan dan diberitahu jika nomor itu digunakan untuk test selanjutnya. Tes final yaitu
simulasi dari melayani pelanggan.
Juri akan menjadi pelanggan yang harus mereka
layani, yang dicari adalah mereka yang tetap bisa bersikap elegan dan tulus
bahkan disituasi sulit.
Saat Misaki melihat nomornya kembali Yukimura datang
menyapa hingga membuat Misaki kaget dan hendak mundur untuk menjauh namun ia
tak sadar jika ia sudah di tepi ring hingga akhirnya ia pun terpeleset dan
terjatuh, Usui langsung bereaksi hendak meraihnya.
Saat Misaki sadar yang ia
lihat ia berada di atas Usui, yang lain tampak kaget begitupun dengan Misaki
yang melihat Usui tak bergerak. Misaki coba membangunkan Usui dengan
memanggilnya berkali-kali, Usui lalu memegang kepala Misaki dan tersenyum, yang lain bertanya apa usui tidak apa-apa.
Usui mengaku baik-baik
saja, salah satu peserta menyuruh Usui untuk dirawat namun usui menolak,
Misaki tak yakin Usui baik-baik saja karena tadi ia mendarat dengan cukup keras, Misaki memegang tangan usui dan terlihat Usui mengerang menahan sakit. Misaki pun sadar jika Usui terluka, Usui mengingatkan Misaki jika teman mereka tengah menyaksikan dengan khawatir,
“Bagaimana jika kita melambaikan tangan pada mereka tanda baik-baik saja” ucap Usui, Misaki seakan tak percaya Usui berkata seperti itu.
“Bagaimana jika kita melambaikan tangan pada mereka tanda baik-baik saja” ucap Usui, Misaki seakan tak percaya Usui berkata seperti itu.
Maki tanya apa Usui baik-baik saja dan hendak memanggilkan dokter namun di tolak oleh usui, Tora terlihat semakin semangat menantikan kelanjutan acara ini.
Tes terakhir pun dimulai hingga akhirnya peserta 49 yaitu Misaki dan Usui dipanggil. Mengingat luka Usui tadi Misaki jadi khawatir namun ia tetap tak bisa mundur lagi sekarang. Satsuki turut berdoa untuk keberhasilan mereka.
Yang harus Misaki layani adalah Maki, tampak selama proses pelayanan itu Misaki selalu berusaha melakukan hal berat terlebih dahulu sebelum dilakukan Usui, hal itu ia lakukan demi melindungi Usui.
Maki lalu meminta dibawakan 10 buku yang tebal di meja depan untuk dibaca, Usui hendak membawa namun Misaki sudah selesai membawanya kesana. Hal itu dimanfaatkan Maki untuk menyindir mereka, Maki beralasan melihat Misaki lebih banyak bekerja keras ketimbang partnernya, sepertinya Misaki sengaja mencegah Usui mengangkat sesuatu. Misaki terdiam membeku, Maki tanya apa lebih baik memang jika ia tak bergantung pada Usui? Usui membalas dengan mencoba merendah dan meminta Maki untuk memerintah mereka.
“Apa kau dalam
keadaan sulit? Seperti terluka?” tanyanya.
“Ia melakukan
pekerjaanku agar aku melakukan yang lainnya” Jawab Usui, Maki tampak bingung
Usui lalu mengeluarkan biola untuk menghibur tamu, Misaki terkejut, ia tak
yakin Usui bisa memainkan itu dalam keadaan terluka namun Usui tetap memainkannya dan melakukannya dengan sangat bagus.
Maki mengakui jika hal itu
sangat bagus bahkan makanannya jadi terasa lebih enak, ia mengaku menikmati
pelayanan mereka.
Namun Misaki terus mengawasi wajah Usui yang terlihat tengah menahan sakit, waktu terus berlalu dan Misaki tak tahan lagi ia pun mendekati Usui dan memegang tangannya menyuruh ia berhenti namun Usui tetap bermain, Misaki berkata lebih keras lagi hingga Usi berhenti, Maki tanya ada apa.
Namun Misaki terus mengawasi wajah Usui yang terlihat tengah menahan sakit, waktu terus berlalu dan Misaki tak tahan lagi ia pun mendekati Usui dan memegang tangannya menyuruh ia berhenti namun Usui tetap bermain, Misaki berkata lebih keras lagi hingga Usi berhenti, Maki tanya ada apa.
“maafkan aku
tangannya tengah terluka dan ia perlu untuk dirawat segera” ucap Misaki
akhirnya. Maki tanya apa itu benar.
“Kau bisa melihat
wajahnya”
“Tapi ia tak
mengatakan apapun tentang itu, dengan kata lain ia bersiap untuk menyelesaikan
pekerjaannya meski ia terluka, menyuruhnya berhenti dihadapan tuanmu sesuai
kehendakmu karena ia terluka bukankah kau sangat memalukan!?”
Misaki membalas, ia
mengatai mungkin moto Maki yaitu “Caring Heart” berarti saling melihat kesalahan orang
lain sampai ia jatuh, tapi di kafe mereka saling peduli dan mendukung satu sama
lain sehingga mereka takkan jatuh karena hal itulah mereka bisa memberikan
pelayanan penuh dan memuaskan pelanggan, “Aku menyukai kafe dimana setiap orang
bersikap lembut dan ramah” Misaki lalu undur diri dari audisi itu.
Begitu di
luar Misaki meminta ke Satsuki dan yang lain untuk memanggilkan taksi untuk membawa Usui ke rumah sakit. Satsuki hendak pergi namun Misaki memanggilnya
sambil menunduk meminta maaf karena ia telah gagal.
Satsuki tanya apa
yang akan Misaki lakukan jika kafe mereka diubah
“Jika kau masih
membutuhkan aku pada saat itu aku akan mengikutimu dimanapun” ucap Misaki
Satsuki puas, ia berterima kasih dan merasa ia manajer yang beruntung.
Maki masih berdiam diri di
tempat tadi, Tora datang dan tanya mengapa ia sendiri disana. “Bukankah kau
yang mengatakan jangan pernah menunjukkan kebodohan sendiri di depan umum?”
Maki mengaku tak
pernah berpikir seperti Misaki, Tora tanya apa ia mengaku kalah sekarang, Tora
lalu menawarkan sebuah tempat di kawasan elit, “Jangan bilang itu milik
Igarashi Grup” ucap Maki.
Tora bilang itu memang akan diberikan untuknya jadi
tak mengapa, “Kau bisa belajar dari mereka jadi akan lebih baik jika biarkan
saja mereka” Maki berterima kasih Tora berpesan sisanya adalah urusan Maki.
Dan begitulah kafe
Maid latte akhirnya tak jadi tutup, dan kali ini Trio baka tampak lebih ceria
di kafe daripada biasa, Aoi tambah kaget saat melihat Satsuki ternyata sama
saja. Erika berkata itu wajar karena mereka telah bertahan, Aoi minta
dijelaskan mengapa rencana Maki tiba-tiba saja batal. Subaru berkata sepertinya
restauran Maki akan dibuka di tempat lain. Aoi lalu tanya dimana Misaki.
Satsuki dengan semangat menjawab.
Misaki ternyata
mencari rumah Usui dengan peta yang diberikan tempo hari. Ia kaget saat melihat
apartemen yang besar terlebih kaget lagi saat Usui ternyata benar-benar tinggal
disana. Usui tanya apa Misaki tengah menjenguknya, Misaki membenarkan. Usui
mempersilahkannya masuk, Misaki tanya dimana orang tua Usui, “Mereka tidak ada,
aku tinggal sendiri”
Misaki tanya apa Usui
baru pindah disini, Usui bilang ia sudah tinggal disana sejak masuk SMA.Misaki
tanya mengapa ia datang sendiri namun usui sudah memepet Misaki ke dinding.
“Apa kau baik-baik saja jika aku melakukan sesuatu padamu?” Misaki dengan enteng menepuk kening
Usui untuk memeriksanya, Misaki langsung marah-marah karena badan Usui panas
sekali namun ia malah memaksa untuk keluar dari rumah sakit, ia menyuruh Usui
berbaring saja dan akan mengompresnya. Usui sebenarnya ingin menolak namun
melihat keseriusan Misaki ia pun akhirnya menurut.
Sambil mengompres
Usui yang tengah berbaring Misaki tanya apa ia sudah memberitahu
keluarganya.Usui bilang itu tidak perlu. Misaki tanya kenapa Usui keluar dari
rumah sakit.
:Karena aku bosan
disana”
“Apa kau makan dengan
baik?” sepertinya tidak begitu maka Misaki pun membuatkan bubur. Namun Usui
berkomentar jika itu terlalu matang dan tampak seperti krim sup. Misaki mengaku
jika ia memang payah dalam memasak. “Jangan makan alau kau tak mau aku akan
menyelesaikannya sendiri”
“Aku akan makan, tapi
aku tak bisa memegang sendok, tolong suapin aku”
wajah Misaki memerah, Usui
juga bilang tak bisa makan makanan panas. Misaki mulai menyuapi namun pada
suapan pertama Usui langsung menyindir masakannya yang benar-benar payah. Pada akhirnya
makanan itu habis, Misaki pikir kini Usui sudah baik-baik saja.
“Tak mungkin
aku tak menghabiskannya karena ini masakan pertama yang kau buat untukku” Ucap
Usui yang membuat Misaki merasa malu. Ia lalu melihat Usui berkeringat banyak
dan menyuruhnya mengganti baju namun ia tersadar jika Usui pasti sulit
melakukannya.
Ia pun membantu melepas kancing namun ia kaget saat melihat wajah
Usui yang begitu dekat tengah menatapnya, Misaki lantas menarik kerahnya dan
melarangnya menatapnya, ia menyuruhnya menatap ke luar. Usui pun menatap ke
jendela, dalam hati Misaki merasa ia berhutang lagi pada Usui.
“Kupikir ia orang yang
suka bermain-main dengan mulutnya yang buruk tapi ia datang untukk menyelamatkanku
kapanpun aku dalam masalah dengan kata lain aku tak bisa melakukan apapun”
“Maafkan aku” ucap
Misaki yang merasa bersalah karena telah banyak menyusahkan Usui, “AKu ingin
membalasnya tapi selalu tak berhasil, pada akhirnya aku hanya bisa melakukan
ini” ucap Misaki yang merasa benar-benar tak berguna. Usui terdiam, tiba-tiba ia
memeluk Misaki, ia bilang pasti tidak adil bagi Misaki. Misaki lalu mendorongnya.
“Kau bohong!”
“Tidak” ucap Usui, ia
merasa jika ia dan Misaki sangat cocok. Misaki membantah memangnya Usui pikir siapa
dirinya namun saat melihat Usui entah kenapa kali ini Misaki menatapnya dengan
berbeda, Misaki mengaku ia mulai terganggu dengan perasaannya itu.
“Itu makanya tak adil
untukmu”ucap Usui lagi.
“Tentang apa?” Tanya Misaki
“Tentang kau yang tak
pernah paham”
“Sudah kukatakan, apa
itu?!” tanya Misaki kesal yang tak jua paham akan perasaannya.
Yukimura tengah
menemani Kanou bermain, lebih tepatnya mengomel mengapa Kanou bisa terpilih
sementara dirinya tidak padahal mereka berpasangan. “Tidak tahu” jawab Kanou
singkat.
Note:Yeayyyyy.....Holideiiiii.....!!! akhirnya nemu bulan desember juga yang penuh dengan hari libur, buat yang lagi liburan atau yang akan pergi liburan saya ucapin selamat menikmati liburannya yaa... :D saya juga mo permisi beberapa hari buat refreshing, jadwal liburannya udah disusun, lusa saya berangkat, So buat Sinopsis pastinya akan saya lanjutin setelah saya pulang nanti ya teman-teman, Arigato ^__^
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.