Sinopsis
Kaichou Wo Maid Sama Eps 15
Kelinci
Berkacamata di Open House
Kanou
akhirnya muncul setelah melihat Misaki tertidur, ia merasa telah menang dan
menyuruh Usui berhenti bertingkah seolah ia adalah ksatrianya Misaki atau ia
akan merasa sakit karena setelah bangun Misaki akan membencinya. Usui tak takut
ia tanya apa Kanou benar-benar ingin menantangnya, Kanou malah terlihat ketakutan.
“Tak
berguna kau menggertakku sekarang karena begitu ketua bangun dia akan....”
Tiba-tiba Misaki terbangun, ia ternyata tidak benar-benar tidur saat Usui terus mengajaknya bicara tadi.
Kanou
terdiam pucat di tempatnya, Misaki menyebut namanya ia tahu kenapa Kanou
membenci wanita, jam pun menunjukkan pukul 5 sore yang berarti pengaruh
hipnotis itu telah hilang sepenuhnya. “Bersiaplah untuk hukuman terbaik yang
akan kuberikan untukmu!” ancam Misaki, Kanou terlihat gemetar ketakutan.
Trio
baka membaca pengumuman kegiatan open house yang diselenggarakan khusus bagi
siswa kelas 3 SMP yang rencananya akan diselenggarakan setiap tahun. Tiba-tiba
dibelakang mereka telah ramai anak-anak dari berbagai klub olahraga yang
memproklamirkan diri akan menjadi klub pemenang di acara itu dengan
semangatnya.
Shiroyan
berpendapat itu berarti mereka tidak belajar dan kegiatan utama hanya akan
memperkenalkan masing-masing klub yang tidak ada hubungannya dengan mereka.
Ikkun merasa ada banyak klub yang ikut, salah satunya adalah kafetaria.
Sakura
dan siswa perempuan lainnya tampak antusias terhadap kafetaria ini, Misaki
memberi pengarahan jika ia ingin ada tempat istirahat bagi pengunjung di acara
nanti sehingga ia ingin membuat kafe yang bagus dan menjadi faktor penarik
siswa perempuan yang datang untuk area khusus bagi mereka.
Misaki yakin itu pasti sulit namun ia ingin minta bantuan dari teman-temannya itu. Sakura mengiyakan, siswi lain tampak tak sabar menantikan datangnya hari itu. Sakura mulai memikirkan dekorasinya Shizuko bilang itu tergantung budget.
Misaki yakin itu pasti sulit namun ia ingin minta bantuan dari teman-temannya itu. Sakura mengiyakan, siswi lain tampak tak sabar menantikan datangnya hari itu. Sakura mulai memikirkan dekorasinya Shizuko bilang itu tergantung budget.
Dan
untuk tugas-tugas yang berat akan sulit untuk meminta bantuan siswa laki-laki
maka Misaki pun menarik Kanou yang ia ikat dari persembunyiannya dan
memperkenalkannya pada yang lain. Siswa perempuan mulai meyapa Kanou dengan
ramah. Usui memperhatikan hal itu dari jendela atas.
Di
ruangan kelas siswi perempuan berembuk memikirkan persiapan mereka. Kanou duduk
menyendiri di luar, Yukimura datang ia mencoba menenangkan dengan mengingtakan
Misaki akan memaafkan Kanou jika ia membantu di kafetaria, ia memperkenalkan
diri sebagai wakil ketua. Kanou tiba-tiba melarikan diri dan membuat Yukimura
kaget namun langkahnya terheni saat Misaki yang seperti hantu muncul dari
semak-semak menatapnya tajam, Kanou pun terlihat mundur.
Di
ruangan Kanou hanya berjongkok, Yukimura memanggil meminta bantuannya
memindahkan kotak, Kanou kembali lari dan Misaki pun kembali muncul. Dan begitu
seterusnya setiap Kanou ingin melarikan diri Misaki selalu muncul dengan
tampang menyeramkan hingga membuat Kanou berkali-kali teriak ketakutan.
Sementara
itu Misaki dan tim nya tengah berdiskusi di ruangan, Kanou mulai berpikir ini
kesempatannya untuk melakukan hipnotis terhadap rekannya Yukimura dan tiba-tiba
Misaki sudah muncul duduk di belakangnya, Keringat Kanou bercucuran, ia
pura-pura mengelap meja dan bertanya ada berapa Misaki sebenarnya disini.
Hahaaa....
Misaki
merasakan suatu perasaan ganjil tiap melihat Kanou, dia mungkin memghindari
perempuan tapi dia tidak memperlakukan mereka seperti musuh, dia tidak seperti
alergi pada perempuan.
Kanou
tampak kaget saat dua orang siswi berkompromi dengan jarak yang dekat dengannya
apa mereka perlu mengubah dindingnya, saat siswi yang satu hendak jalan i
atiba-tiba tersandung dan tak sengaja memegang tangan Kanou. Kanou terdiam
siswi itu pun meminta maaf dan berterima kasih. Kanou memalingkan wajahnya,
Misaki seakan mengerti sesuatu setelah menyaksikan kejadian tersebut.
Kurotatsu
mendesah kecewa karena Misaki lagi-lagi tak ada di kafe, Shiroyan mengatainya
bodoh karena Misaki bekerja atau tidak ia akan tetap datang ke Kafe untuk
menunjukkan cinta yang sebenarnya pada Misaki. Ikkun membenarkan ia bilang jika
Usui juga ada.
Di
rumah Suzuna mengantarkan teh pudding dan pudding kacang manis yang lagi-lagi
ia menangkan pada Misaki. Misaki sedang serius belajar dan menyuruh tinggalkan
saja disana. Suzuna tanya apa ia bekerja untuk open house, ia rasa Misaki
bekerja terlalu keras. Misaki lalu tanya SMA seperti apa yang ingin adiknya
masuki.
“Untukku
itu haruss...”
“Ah
sekolah yang tidak melarang adanya klub pemberian hadiah? Selain itu?”
“Selain
itu” Misaki penasaran ingin tahu. Suzune tampak ragu-ragu namun ia akhirnya
mengatakan ingin menjadi ketua klub koleksi. Misaki kesal adiknya hanya
tertarik pada hal begitu.
Hari
sebelum open house, Kanou membantu klub nya , ia menggendong Yukimura untuk
memasang tirai, Misaki memuji kerja kerasnya, ia tak sabar menantikan besok.
Sakura dan Shizuko memanggilnya, mereka menunjukkan kostum yang akan mereka
pakai besok. Misaki merasa tertohok melihat kostum pelayan itu.
“Apa kau terkejut?” ucap Sakura senang. Misaki segera menutupnya lagi. Para siswi bilang mereka telah berusaha keras untuk menyiapkan dan para guru bilang ini cukup menarik, Sakura tanya apa ide mereka itu buruk.
“Apa kau terkejut?” ucap Sakura senang. Misaki segera menutupnya lagi. Para siswi bilang mereka telah berusaha keras untuk menyiapkan dan para guru bilang ini cukup menarik, Sakura tanya apa ide mereka itu buruk.
Tak
ingin membuat mereka kecewa Misaki member semangat untuk melakukan apa yang
mereka suka, seluruh siswi langsung menjerit bahagia.
Hari
open house pun, serangkaian acara telah dijalankan. 3 orang siswi SMP tampak
kebingungan melihat banyaknya kursus yang ditawarkan dibuku panduan. Misaki
lalu muncul dan memberikan pilihan bagi siswi tersebut untuk memilih siapa
pemandu tur nya di sekolah.
Para siswa pria yang ditugaskan tampak antusias memperkenalkan klubnya sambil memegang papan klub. Misaki menyuruh mereka memilih saja dan anggota klub tersebut yang akan mengantar mereka berkeliling. Siswi wanita terlihat tertarik membaca klub-klub yang ada di papan.
Para siswa pria yang ditugaskan tampak antusias memperkenalkan klubnya sambil memegang papan klub. Misaki menyuruh mereka memilih saja dan anggota klub tersebut yang akan mengantar mereka berkeliling. Siswi wanita terlihat tertarik membaca klub-klub yang ada di papan.
“Sebagai
tambahan jika kau bingung untuk memilih kalian bisa mendekat kesini dan
berkonsultasi dengan kami” ucap Misaki di belakang tampak.
Tim
pertama berangkat mereka bilang butuh tambahan tenaga, Misaki merasa mereka
juga harus berpartisipasi karena setiap permintaan di setiap klub akan dijawab
kapanpun.
Kurotatsu
dan Ikkun kembali lemas karena tak melihat Misaki di kafe, Shiroyan
mengingatkan kembali mereka harus tetap datang meskipun begitu, ia ingin
mencontohkan Usui namun Usui ternyata telah menghilang dari sana.
Satsuki
datang menanyakan keadaan mereka dengan ramah. “Kami hanya berpikir kapan kami
akan menggunakan poin service” ucap Ikkun. Trio baka sudah menggelepar-gelepar
menangis di atas meja. Lol
Satsuki
coba menyenangkan mereka, meskipun Misaki tak ada ia mempersiapkan staff kafe
sepenuhnya untuk melayani mereka. Seluruh pegawai berdiri rapid an menyapa
mereka untuk datang lagi ke kafe. Hal itu sukses membuat Trio baka terbang bak
malaikat. Sebagai bonus Satsuki pun memperkenalkan staff mereka di dapur hari
ini. Kedua staff itu dengan malu-malu berterima kasih karena telah
berlangganan.
Kurotatsu
kembali bersemangat untuk memesan, “Aku akan menuliskan banyak-banyak di buku
pengunjung betapa tersentuhnya kita” ucap Ikkun mengeluarkan bukunya, SHiroyan
menyemangati Ikkun. Kurotatsu juga mau menulis puisi menarik.
“Kalau
begitu aku akan mengingat dan mengulang semua kenangan yang aku miliki dengan
Misa-Chan di kepalaku” ucap Shiroyan penuh semangat. Namun ingatan yang ada
hanyalah Misaki yang bersikap dingin dan sering menegur mereka meski dengan
gaya yang manis. Ketiganya terdiam dan malah mengagumi Misaki dengan
perbedaannya itu.
Misaki
membawa beberapa siswi untuk berkeliling, ia merasa semuanya berjalan baik tapi
tidak untuk klub olahraga yang tampak lebih seperti menakuti siswa daripada promosi.
Misaki lalu melihat Usui berdiri tak jauh darinya dan memanggilnya. Usui berbalik dan langsung membuat seluruh siswi yang dibawa Misaki tadi terpesona. Misaki bilang harusnya Usui tak datang jika memang libur. Usui bantah ia bilang ia sedang membantu dengan mendukung Misaki, “Lihatkan ketika aku disini hatimu jadi lebih tenang” sapa Usui.
Misaki menyuruhnya diam ia membisiki jika Usui disini maka ia akan terlalu mencolok. Usui tak bisa berbuat apa-apa untuk hal itu ia lalu tanya apa yang bisa ia lakukan.
Misaki lalu melihat Usui berdiri tak jauh darinya dan memanggilnya. Usui berbalik dan langsung membuat seluruh siswi yang dibawa Misaki tadi terpesona. Misaki bilang harusnya Usui tak datang jika memang libur. Usui bantah ia bilang ia sedang membantu dengan mendukung Misaki, “Lihatkan ketika aku disini hatimu jadi lebih tenang” sapa Usui.
Misaki menyuruhnya diam ia membisiki jika Usui disini maka ia akan terlalu mencolok. Usui tak bisa berbuat apa-apa untuk hal itu ia lalu tanya apa yang bisa ia lakukan.
Merasa
mendapat kesempatan Misaki pun tak menyia-nyiakannya, ia membuka jendela dan
mengumumkan pada klub bola yang kacau itu jika Usui mau berteman dengan bola apapun yang terjadi . “Sepertinya
itu baru kudengar” ucap Usui speechless.
Mereka
langsung semangat kembali dan menyuruh usui segera datang dan membuat gol
bersama mereka. Mereka langsung mengundang tamu lain untuk mendekat ke lapangan
dan memperkenalkan seorang pemain bola yang hebat yang tak lain adalah usui.
Klub taekwondo melihat hal tersebut dan menginginkan Usui juga dan jadilah seluruh anggota klub olahraga berkumpul memperebutkan Usui. Misaki hanya berpesan agar Usui membantu menghidupkan klub olahraga di Seika.
Klub taekwondo melihat hal tersebut dan menginginkan Usui juga dan jadilah seluruh anggota klub olahraga berkumpul memperebutkan Usui. Misaki hanya berpesan agar Usui membantu menghidupkan klub olahraga di Seika.
Kanou
ketakutan saat siswi perempuan memintanya melayani pembeli mereka juga telah
mempersiapkan kostum Kanou. Kanou mohon agar mereka menikmati hal ini sendiri
saja, Sakura mengingatkan jika mereka sudah bekerja keras jadi "mari
menikmatinya sampai selesai "ucapnya dengan cute.
Wajah Kanou memerah melihat gaya Sakura yang manis itu, semuanya terus memberi semangat pada kanou dan meminta bantuannya. Sakura menyuruh Kanou melihat Yukimura, Kanou lalu terlihat syok saat melihatnya. Semuanya mulai mengelilingi Kanou, Kanou melihat mereka seperti monster yang bersiap menghabisinya ia pun menangis ketakutan.
Wajah Kanou memerah melihat gaya Sakura yang manis itu, semuanya terus memberi semangat pada kanou dan meminta bantuannya. Sakura menyuruh Kanou melihat Yukimura, Kanou lalu terlihat syok saat melihatnya. Semuanya mulai mengelilingi Kanou, Kanou melihat mereka seperti monster yang bersiap menghabisinya ia pun menangis ketakutan.
Usui
melakukan tugasnya di klub sepak bola dengan baik, berikutnya ia sudah digiring
oleh klub baseball. Misaki tanya pada rombongannya apa mereka punya tempat yang
ingin dituju. Seorang siswi mengiyakan “Kami mengumpulkan banyak material lukis
di ruang seni dan aku bermain gitar untuk pertama kalinya di ruangan musik aku
tak menyangka ini akan menjadi pembuka mataku" ucapnya. (maaf gk begitu paham maksudnya)
Misaki turut senang dan menyuruh mereka menikmatinya sampai akhir.
Usui pun selesai membantu klub baseball dan kini ia kembali digiring ke klub tenis.
Misaki membawa rombongannya ke kafe untuk beristirahat sekaligus tanya jawab, mereka boleh membicarakan apapun masalah mereka. Sakura dan tim nya melayani dengan baik, para siswi itu kagum karena tempat itu persis seperti Maid kafe sementara Misaki tampak grogi sambil menyuruh mereka menikmati waktunya.
Sakura lalu memamerkan kostumnya pada Misaki dan tanya apa ia juga mau ikut, Misaki segera memegang pundak sakura, “Aku menolak!”
Misaki turut senang dan menyuruh mereka menikmatinya sampai akhir.
Usui pun selesai membantu klub baseball dan kini ia kembali digiring ke klub tenis.
Misaki membawa rombongannya ke kafe untuk beristirahat sekaligus tanya jawab, mereka boleh membicarakan apapun masalah mereka. Sakura dan tim nya melayani dengan baik, para siswi itu kagum karena tempat itu persis seperti Maid kafe sementara Misaki tampak grogi sambil menyuruh mereka menikmati waktunya.
Sakura lalu memamerkan kostumnya pada Misaki dan tanya apa ia juga mau ikut, Misaki segera memegang pundak sakura, “Aku menolak!”
Melihat
para siswi itu menikmati harinya membuat Misaki semakin optimis acara ini akan
berhasil. Sakura dan Shizuko juga merasakannya, ia awalnya takut siswa
laki-laki akan menertawakan mereka namun berkat Sakura yang membujuk mereka
kini siswa laki-laki dan perempuan bisa duduk bersama di kafe.
Misaki merasa perkataan Satsuki bahwa bukankah sangat hebat bisa menikmati waktu yang luar biasa bersama itu ada benarnya.
Ia lalu pamit untuk memeriksa keadaan namun tanpa sengaja ia menabrak Kanou yang sudah memakai kostum pelayan kelincinya. Misaki tak menyangka Kanou bisa berubah cute, Kanou berontak ia terpaksa harus melakukannya.
Misaki merasa perkataan Satsuki bahwa bukankah sangat hebat bisa menikmati waktu yang luar biasa bersama itu ada benarnya.
Ia lalu pamit untuk memeriksa keadaan namun tanpa sengaja ia menabrak Kanou yang sudah memakai kostum pelayan kelincinya. Misaki tak menyangka Kanou bisa berubah cute, Kanou berontak ia terpaksa harus melakukannya.
“Apa
ini? Apa maksudmu mereka membuka paksa bajumu?”
“Tidak!
Karena itulah aku benci perempuan, pakaian yang tidak cocok untukku? Apa
maksudnya ini? Memangnya aku kelinci?” Kanou terus menumpahkan kekesalannya
sampai Misaki saja tak menyangka.
“Kanou,
dibandingkan masa lalu sekarang bukankah kau bisa menatap orang yang berbicara
denganmu?” Kanou seakan tersadar. “kau pasti juga sudah menyadarinya selama
beberapa hari ini, apa kau pikir mereka selemah yang kau pikirkan?”
Misaki
mengingatkan tak apa untuk berhenti berlari dari masalah. Setelah Misaki pergi
Kanou tampak memikirkan jika ini pertama kalinya ia bisa sedekat itu dengan
perempuan.
Pertandingan
Kenpo pun selesai, mereka berhasil mengalahkan siswa SMP yang mencoba
bertanding, selanjutnya klub lain telah mengantri untuk membawa Usui. “Aku
selesai” ucap Usui yang seketika membuat mereka terdiam mematung.
Salah
satu siswi SMP merasa ia ingin masuk Seika, Misaki tentu saja langsung senang
mendengarnya, siswi tersebut mengiyakan tapi mau berfikir dulu, ia mengaku
takut dengan anak laki-laki. Temannya bilang jika siswi itu selalu masuk
sekolah putri. Menurut siswi tadi di Seika banyak sekali anak laki-laki akan
lebih baik jika itu khusus wanita saja.
Flashback
Kanou
kecil bertanya pada ayahnya apa ibunya pergi karena marah. Ayahnya membentaknya
dan mengingatkan jika perempuan itu rapuh dan ia harus ekstra hati-hati ketika
berhadapan dengan mereka. Kanou kecil pun menangis semakin keras saat itu ia
berpikir jika wanita itu lemah oleh sebab itu ia takut menghancurkannya karena
itu ia memilih tak berurusan dengan mereka. Flashback end
Meski
kini ia tahu ibunya saat itu pergi karena tak tahan dengan ayahnya, Sakura lalu
memanggilnya dan menarik tangannya. “AKu tahu yang sebenarnya tapi aku masih
tak berani dekat dengan perempuan jika aku melakukannya aku mungkin terluka
lagi seperti dulu”
Kanou
lalu teringat pernyataan Misaki tadi. Misaki ternyata menarik Kanou ke siswi
perempuan tadi lalu bertanya apa menurutnya Kanou itu menakutkan. Misaki
membisikinya untuk membuat siswi itu tak takut lagi. “Lihat dekat, itu tidak
menakutkan kan?” Kanou menghelas nafas, siswi tersebut agaknya sependapat.
Kata-kata Misaki kembali terngiang, “AKu paham” ucap Kanou akhirnya Sakura juga turut senang.
Kata-kata Misaki kembali terngiang, “AKu paham” ucap Kanou akhirnya Sakura juga turut senang.
Kanou
lalu melepas kacamatanya dan memberi mantra jika gadis itu takkan takut
laki-laki lagi lalu menepuk tangannya. Tiba-tiba siswi tersebut tertawa begitu
juga temannya, ia merasa ia sudah tidak takut lagi sekarang.
Acara pun selesai, Misaki mengoda Kanou karena berbaik hati menggunakan sihirnya tadi, seperti janjinya Kanou pun dimaafkan ia berpesan agar berhati-hati di jalan. Kanou berbalik hendak bicara namun Misaki telah pergi,
“Terima kasih untuk kerja kerasmu” ucap Kanou.
Acara pun selesai, Misaki mengoda Kanou karena berbaik hati menggunakan sihirnya tadi, seperti janjinya Kanou pun dimaafkan ia berpesan agar berhati-hati di jalan. Kanou berbalik hendak bicara namun Misaki telah pergi,
“Terima kasih untuk kerja kerasmu” ucap Kanou.
Usui
sudah membawa Misaki pergi dengan menggendongnya, “Kemana kau akan pergi? Apa
kau tak bisa menurunkanku? Kenapa kau tak bicara apapun?” ucap Misaki yang
hanya menurut saja.
Usui
lalu menurunkannya, “Apa kau puas? Dengan hukuman itu” ucap Usui.
Misaki agak takut karena mengira Usui pasti kesal karena ia kerjai tadi. Usui minta hadiah sebagai ganti kerja kerasnya, ia menggerutu karena Misaki bahkan tak melihatnya. Misaki coba berterima kasih karena telah membantu klub olahraga. Usui tak bisa menerima, “Tak bisakah kau melakukan sesuatu yang membuatku bahagia?”
Misaki agak takut karena mengira Usui pasti kesal karena ia kerjai tadi. Usui minta hadiah sebagai ganti kerja kerasnya, ia menggerutu karena Misaki bahkan tak melihatnya. Misaki coba berterima kasih karena telah membantu klub olahraga. Usui tak bisa menerima, “Tak bisakah kau melakukan sesuatu yang membuatku bahagia?”
Misaki
terlihat bingung, ia lalu mengelus kepala Usui sambil menyembunyikan wajahnya,
Usui sendiri terlihat kaget. “Kau melakukannya dengan baik” Usui sepertinya
merasa terharu
“Bisakah aku menyerangmu?” ucapnya tiba-tiba hingga kembali membuat kesal Misaki.
“Bisakah aku menyerangmu?” ucapnya tiba-tiba hingga kembali membuat kesal Misaki.
Ternyata
dalam acara itu Yukimura kembali harus memakai baju wanita, Kanou mengaku ia
sangat menghormatinya karena mengira Yukimura memang suka berpenampilan seperti wanita dan ia berhasil mengelabui banyak orang.
“BUkan seperti itu Kanou, aku ingin mengganti pakaianku tapi aku tak bisa menemukan seragamku!” ucapnya kesal. lalu muncullah wajah Sakura dan Shizuko yang sepertinya merupakan pelakunya.
“BUkan seperti itu Kanou, aku ingin mengganti pakaianku tapi aku tak bisa menemukan seragamku!” ucapnya kesal. lalu muncullah wajah Sakura dan Shizuko yang sepertinya merupakan pelakunya.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.