SINOPSIS

Tuesday, 15 December 2015

Kaichou Wo Maid Sama Eps 17

Sinopsis kaichou Wo Maid Sama Eps 17
Usui, Berubah Menjadi Musuh

Cerita diawali dengan Suzuna yang masih dengan posisi kemarin bercerita jika ia sebenarnya memenangkan tiket jalan-jalan ke luar negeri lewat lucky draw namun karena ia tak punya pasport dan tak mau mengeluarkan biaya maka ia memberikannya pada klub lain. “Mungkin aku akan memasak semangka dengan nasi, tapi setelah dipikir lagi lebih baik tidak”

Masih di pantai yang sama, kali ini hari kedua pegawai Maid Latte liburan setelah hari pertama mereka yang melelahkan. Misaki menggosok gigi di luar sambil menatap laut dari teras, Usui juga keluar dengan melakukan hal yang sama, ia pun menyapa Misaki. MIsaki memalingkan muka karena merasa malu, ia pun membalas sapaan Usui dengan pelan.

Keduanya menggosok gigi sambil menatap ke depan, Misaki melirik Usui yang tak biasanya diam begini, Misaki melihat Usui tampak santai menyikat gigi, ia pun teringat kejadian kemarin malam bersama Usui di hutan, Misaki benar-benar tak tahan lagi sangking malunya ia pun berteriak dan mengantuk-antukkan kepalanya ke kayu balkon. Usui pun tanya dia sedang apa, “Tidak ada aku sedang membuat diriku terbangun”  elak Misaki.
“yeah benar, yang kuliat sepertinya kau mencoba untuk membuat dirimu justru tertidur terus”
“Apa maksudmu au tidak mengerti?” ucap Misaki mengelak.

Lalu mereka melihat Nagisa yang kembali memarahi Aoi karena memakai baju perempuan lagi, Aoi menerangkan jika ia merasa nyaman dengan itu, Nagisa sudah mendengar alasan itu berulang kali dan kini ia justru memberi kesempatan Aoi untuk berbuat sesukanya. Aoi pun senang namun hal itu ternyata ada syaratnya yaitu Aoi harus bisa menang tournament voli pantai hari ini. 
“Apa kau bersungguh-sungguh? Jika aku mengenakan ini kau takkan mencopot wig ku?” ucap Aoi bersemangat.
Nagisa mengiyakan ia bahkan mengatakan Aoi boleh pulang ke rumah jika menang, “Ayahmu akan mengakui jika kau menang secara jantan”

Aoi benar-benar berterima kasih pada Nagisa dan mengajaknya melakukan yang terbaik. “Apa maksudmu?” tanya Nagisa
“Bukankah pertandingan itu sepasang yaitu satu pria dan satu wanita?” Nagisa membenarkan. “Kau akan menjadi partnerku kan? Aku sudah pasti menang jika berpasangan dengan pemenang tahun lalu”

Misaki tampak kagum saat tahu Nagisa pernah memenangkan pertandingan voli. Nagisa dengan wajah liciknya yang bersinar mengatakan jika ia tak bisa ikut tahun ini karena usianya sudah lewat batas jadi ia menyuruh Aoi mencari partnernya sendiri.
Aoi lantas kaget karena ia sendiri tak punya teman disana. Nagisa malah menyindir jika Aoi akan menyerah semudah itu ia  pun menyuruh Aoi bekerja dengan rajin saja selama musim panas kalau begitu. 

Hal itu membuat Aoi merasa tertantang ia bertekad tak mau menyerah, “Aku sudah melewati banyak masa sulit meski orang lain berpikir jika aku aneh dan menakutkan tapi inilah aku! Diriku sendiri!” Aoi menegaskan ia akan mendapatkan partner dan pergi meninggalkan Nagisa. 
Ia tak tahu jika Nagisa berbalik dan tersenyum melihatnya, “Hatimu itu sudah benar-benar laki-laki tau?”
Misaki tampak khawatir melihat Aoi dan Usui melihat hal itu.

Aoi berjalan dengan galau di pantai, ia masih bingung karena tak punya teman wanita di pantai ini. Ia lalu melihat Misaki yang berjalan di depan. Misaki sepertinya hanya pura-pura tak sengaja bertemu dengan demikian ia pura-pura bilang ke Aoi jika ia merasa butuh olahraga dan minta Aoi mengajarkannya beberapa olahraga pantai.

Kabar itu pun sampai ke teman-temannya Satsuki berharap Misaki menang dan menjadi putri pantai, Misaki baru mendengar hal itu. Satsuki pun menjelaskan jika yang menang akan menjadi pangeran dan putri di festival malam hari mereka akan menjadi selebritis untuk semalam dan menjadi foto model untuk semuanya, “Kau bisa menggunakan bikini yang lucu sebanyak yang kau inginkan”

Usui tampak mendengarkan hal itu dengan serius, Misaki memang tak tertarik dengan hal itu tapi ia tetap harus memenangkan turnament, ia pun permisi untuk berlatih dengan Aoi. Mereka pun baru sadar jika partner Misaki adalah Aoi, sementara Usui tampaknya tak terlalu suka dengan keputusan Misaki ini.

Usui masuk menemui Misaki yang tengah mempersiapkan diri di kamar, ia tanya apa Misaki punya pengalaman bermain voli pantai, Misaki bilang tidak. Usui bilang itu benar-benar berbeda dengan bermain di dalam ruangan. Misaki sudah memikirkan jika bergerak di pasir pasti akan sulit.
Usui merasa jika Misaki benar-benar percaya diri, Misaki hanya mengikuti arah saja dan tak merasa sepercaya diri itu, ia hanya bergantung pada tekadnya saja untuk menang. 
“Ketika aku melihat Aoi seserius itu aku jadi ingin membantunya, dalam hal ini aku adalah pemula jadi aku tak yakin bisa benar-benar bisa”

“Jadi bukankah lebih baik diganti dengan orang lain” ucap Usui, ia memohon agar Misaki tak pergi. Wajah Misaki langsung memerah mendengar hal itu, ia berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Usui dan segera pergi.

Nagisa melihat Aoi tengah menunggu Misaki tak lama Misaki keluar dan mereka pun berlari ke pantai untuk latihan.

Tournament pun dimulai. Hakusen Viva Royale Volleyball Tournament! MC mengajak penonton untuk bergabung pada pertandingan ini. Honoka tanya dimana Misaki, Satsuki rasa mungkin mereka tengah latihan. 
Sementara itu tampak Aoi dan Misaki berjalan masuk dengan semangat berapi-api dan yakin pasti menang. Anggota Maid Latte sampai bingung melihat semangat mereka yang berubah drastis.

Saat tengah bersiap bersama pemain lain Aoi agak khawatr karena mereka tak punya banyak waktu untuk berlatih, Misaki menenangkan, “Aku bisa melihat berapa banyak kau ingin memenangkan tournament ini” Aoi terlihat malu, ia mengajak Misaki berjalan ke arah sana dan mulai berjalan dengan kaku. 

Namun seseorang memanggil mereka, alangkah terkejutnya Misaki saat melihat Erika hadir bersama Usui. Misaki tanya kenapa mereka datang.
Erika dengan semangat mengatakan ia jika jadi ingin ikutan saat mendengar Misaki ikut pertandingan, saat mengajak Usui untuk ikut Usui mengiyakan dan ia sangat senang karena sangat menyukai Voli.
Misaki tanya apa Usui serius. Usui dengan raut wajah yang berbeda menyatakan bahwa dirinya akan menjadi pemenang tournament ini. Misaki dan Aoi merasa terkhianati, Misaki bahkan menyumpah akan menghajar Usui.

Ronde pertama pertandingan dimulai, Misaki melempar bola dengan keras pada lawan sehingga lawannya tak sanggup mengembalikan bola. Mereka pun menjadi pemenang di babak ini.
Ronde kedua keduanya tampak bersemangat, Aoi menangkis bola yang datang, bola mengarah ke Misaki dan Misaki lanjut mengembalikannyya ke lawan, sangking kerasnya lawan mereka sampai ketakutan dan mereka pun kembali menang.

Ronde ketiga, keduanya bersiap seakan dengan semangat yang membakar mereka, lawan mereka tampak mundur ketakutan sampai tak bisa membalas bola Misaki, keduanya kembali menang.
Subaru berkata tidakkah tim Misaki kelihatan hebat sejauh ini, yang lain juga merasa begitu. Namun Satsuki mendengar suara teriakan wanita yang ternyata dari tempat Usui bertanding. 

Tampaknya pertandingan final terjadi antara tim Misaki melawan tim Usui. Misaki dan Aoi masih tampak bersemangat sementara Erika tampak tenang-tenang saja. 
Misaki memperingatkan Usui untuk tak memandang rendah pada mereka. Usui terlihat cuek dan berpaling. Misaki jadi kesal apalagi Usui bisa sampai ke final bukankah ia tahu jika harga diri Aoi dipertaruhkan disini. 

Dua orang pengunjung pria tampak membicarakan siapa kira-kira yang menang, yang satu bilang ia ingin gadis sexy yang ada disana (Subaru) yang jadi pemenangnya. Usui tampak mendengar ucapan mereka.Temannya bilang jika Subaru sudah ada pasangannya mereka lalu beralih pada MIsaki yang mereka kira bersama adiknya. Usui tanpak memegang bolanya dengan marah.

Misaki sempat berpikir apa mungkin Usui sengaja mengalahkan lawan yang lain agar ia bisa memberi Aoi kemenangan, nampaknya ia berpikiran begitu karena selama ini Usui selalu berusaha membantunya. Ia melihat Usui tengah bersiap melemparkan bola namun ia cukup terkejut karena lemparan itu cukup keras. 
Berikutnya pun Usui tampaknya tak main-main dalam melawan mereka, tim Misaki mengalami kesulitan untuk menangkis bola tersebut hingga akhirnya mereka kalah di babak pertama.

Hal itu menyadarkan Misaki jika Usui tidak main-main ingin mengalahkann mereka. Nagisa memuji keahlian Usui dalam mengontrol permainan.

Babak kedua dimulai, Misaki dan Aoi tampak sudah mulai kelelahan, Misaki kesal karenan Usui tampak tak bergeming sementara mereka terus dibuat repot lari ke segala sudut. 

“Itu karena ia selalu mengarahkan bola ke tempat yang sulit” pikir Aoi,namun Aoi tetap takkan menyerah. Bola kembali di lempar Aoi langsung mundur mengejar bola ke belakang ia berusaha mengembalikan bola sebelum jatuh namun sayang perjuangannya itu belum berhasil dan bola keluar melewati garis. Satsuki dan yang lain terlihat semakin tegang sementara itu Aoi benar-benar kesal.

Pertandingan dilanjutkan, Misaki agak khawatir karena Aoi sudah terengah-engah sementara dilihatnya Usui masih bersikap dingin, Misaki kesal karena meskipun selama ini Usui itu menjengkelkan tapi ia selalu ada untuk membantunya bahkan sampai berpikir kalau ia itu pria yang baik, Misaki tak tahan lagi melihat tingkah Usui itu, ia pun berteriak mengapa Usui sekarang harus menjadi musuhnya!?

Usui tampak kaget sementara penonton lain terlihat bingung. Misaki jadi malu karena keceplosan meluapkan kekesalannya. Usui mengatainya sungguh memalukan, “jadi kau tak ingin aku menjadi musuhmu ya? apa kau menginginkan aku?” ucap Usui kembali menggoda Misaki. 

Misaki mengatainya bodoh dan tak mengaku telah mengatakannya. Usui pun mengajak mereka bertanding kembali.
Babak selanjutnya dimulai, Usui melempar bola yang langsung mengenai tangan Misaki namun karena Misaki tak sempat mengarahkannya bola pun melambung jauh ke arah sembarangan karena terbawa angin namun Aoi dengan sekuat tenaga akhirnya berhasil menangkisnya. 

Hanya saja bola masih melambung ke sudut luar dekat tiang dan akan sangat sulit untuk mengembalikannya. Rupanya Misaki tak menyerah, ia mengejar bola meski yang lain teriak karena itu berbahaya, Misaki berhasil melompat mengembalikan bola ia pun senang namun tiba-tiba ia limbung dan hampir menabrak tiang. 

Misaki sudah pasrah namun Usui seperti biasa menyelamatkan Misaki dengan menjadi penahannya, ia juga menghentikan tangga wasit yang bergoyang. Satsuki dan yang lain langsung mengecek apa mereka baik-baik saja. Usui mengiyakan namun Satsuki histeris karena melihat memar di lengan Usui, menurutnya Usui butuh perawatan karena tadi punggungnya juga pasti sakit.

Malamnya setelah matahari terbenam, Misaki mengikuti Usui ke laut dan melarangnya untuk bergerak banyak. Usui bilang Misaki terlalu mengkhawatirkannya. 
“Itu karena salahku jadi tentu saja aku khawatir”
“Jadi kau mengikutiku karena menyesal? Kau bahkan tak mengikuti pesta kemenangan” ucap Usui

“Tak mungkin aku bahagia setelah membuat lawanku terluka, aku hanya akan merusak perayaan jika aku menghadirinya sekarang”
Usui bilang ia juga senang yang lain bisa memanfaatkan situasi.

Flashback. Setelah kemenangannya Misaki tampak pergi dari sana sehingga Erika memproklamirkan diri sebagai puteri, Aoi tak mai ia berdiri dekat dengannya, Honoka juga ingin menjadi puteri. Nagisa melihat Aoi, Aoi lalu menunduk, Nagisa lalu menyatakan telah melihat perubahan dalam diri Aoi, ia pun mengakui kemenangan Aoi dan member selamat. Aoi pun bahagia mendengarnya. Flashbackend.

Kembali ke Usui yang mengatai Misaki itu gegabah, “Tapi itu sungguh penyelaman yang indah bukan?”
Misaki tampak merasa bersalah, ia pun meminta maaf pada Usui. Usui malah bilang ia takkan memaafkan Misaki. “Apa yang akan kau lakukan jika aku mengatakan itu?” tanyanya.

Misaki tampak kaget, ia lalu kembali marah-marah menuduh Usui mempermainkannya lagi. Usui menyela ia tak bisa membiarkannya. Ia tak rela melihat Misaki menjadi puteri dan di foto oleh pria lain dengan kostum seperti itu. Cieee.... ^_^

Misaki tampaknya merasa tersanjung tapi ia sungguh tak berpikiran sampai kesana, ia tanya apa Usui ingin menang hanya karena alasan itu, Usui mengiyakan. Misaki terduduk lega baginya masalah Aoi jauh lebih penting.
“Kau lebih penting bagiku” Usui ikut duduk di depan Misaki ia tanya apa Misaki masih tak mengerti. Misaki agak gugup ia beralasan kalau Usui selalu mempermainkannya jadi ia tak mengerti itu bercanda atau bukan. 

Usui memegang tangannya dan menyuruhnya melihat dirinya baik-baik. “Apa aku terlihat sedang bercanda sekarang?” ucap Usui dengan wajah serius. 
Misaki tampak terpana, Usui lalu mendekatkan wajahnya hendak mencium Misaki begitu pula dengan Misaki namun tiba-tiba letusan kembang api telah menghiasi langit di pantai itu dan menyadarkan mereka. 

Masih memegang tangan Misaki, Usui baru ingat akan ada pesta kembang api di hari terakhir festival. Misaki semakin merasa panas saat melihat tangannya masih dipegang, ia lalu menengadah dan keduanya kembali bertatapan. Usui mengulurkan tangannya. Misaki menutup matanya karena ia pikir Usui akan menciumnya. 

Namun Usui hanya memegang pipinya dan mengatakan jika pipinya terasa panas. Misaki terkejut dan melihat wajah Usui tersenyum. Misaki langsung berdiri dan mengaku jika itu karena terpaan sinar matahari, Usui hanya mengiyakan saja, Misaki jadi kesal dan mengajak Usui kembali.

Mereka kembali bergabung dengan yang lain dan melihat Aoi sudah mengenakan pakaian wanita kembali, “Aoi pa yang kau lakukan?” ucap Misaki. Aoi sepertinya memutuskan tak ada yang pantas menjadi puteri selain dirinya sendiri. Satsuki merasa akhir festival ini hanya untuk Aoi seorang, 

Tiba –tiba Satsuki menarik Gon dan Sayu (juru masak) yang ia bilang diam-diam mengambil tempat juga. Mereka berdua Nampak malu dan mengatakan datang untuk bermain. Satsuki lalu mengajak semuanya untuk berfoto. 

Mereka pun bersiap, Aoi sempat mengeluh kelelahan karena menunggu pasangan bodoh (Misaki dan Usui) Misaki langsung malu dan minta maaf namun ia menolak dikatakan pasangan. Timer diaktifkan sementara Aoi terus mengoceh menuduh Misaki dan Usui berbuat yang bukan-bukan. Misaki menyangkal ia sepertinya tak terlalu fokus dengan kamera. 

Terakhir Aoi menarik Misaki kedekatanya, Usui cemburu dan langsung menarik Misaki juga, alhasil di foto itu Misaki terlihat ditarik keduanya sementara hanya Misaki dan Usui yang tidak menghadap kamera karena saling bertatapan.

Dan cerita ini diakhiri dengan Trio Baka kita yang setia tetap menunggu di depan Maid Kafe dengan menelan kekecewaan yang teramat pahit karena Misaki tak kunjung pulang. Dan musim panas mereka pun tampaknya harus berlalu begitu saja. Lol

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.