Sinopsis kaichou Wo
Maid Sama Eps 17
Usui, Berubah Menjadi
Musuh
Cerita diawali dengan
Suzuna yang masih dengan posisi kemarin bercerita jika ia sebenarnya
memenangkan tiket jalan-jalan ke luar negeri lewat lucky draw namun karena ia
tak punya pasport dan tak mau mengeluarkan biaya maka ia memberikannya pada
klub lain. “Mungkin aku akan memasak semangka dengan nasi, tapi setelah dipikir
lagi lebih baik tidak”
Masih di pantai yang
sama, kali ini hari kedua pegawai Maid Latte liburan setelah hari pertama
mereka yang melelahkan. Misaki menggosok gigi di luar sambil menatap laut dari
teras, Usui juga keluar dengan melakukan hal yang sama, ia pun menyapa Misaki.
MIsaki memalingkan muka karena merasa malu, ia pun membalas sapaan Usui dengan pelan.
Keduanya menggosok
gigi sambil menatap ke depan, Misaki melirik Usui yang tak biasanya diam
begini, Misaki melihat Usui tampak santai menyikat gigi, ia pun teringat
kejadian kemarin malam bersama Usui di hutan, Misaki benar-benar tak tahan lagi
sangking malunya ia pun berteriak dan mengantuk-antukkan kepalanya ke kayu
balkon. Usui pun tanya dia sedang apa, “Tidak ada aku sedang membuat diriku
terbangun” elak Misaki.
“yeah benar, yang
kuliat sepertinya kau mencoba untuk membuat dirimu justru tertidur terus”
“Apa maksudmu au
tidak mengerti?” ucap Misaki mengelak.
Lalu mereka melihat
Nagisa yang kembali memarahi Aoi karena memakai baju perempuan lagi, Aoi
menerangkan jika ia merasa nyaman dengan itu, Nagisa sudah mendengar alasan itu
berulang kali dan kini ia justru memberi kesempatan Aoi untuk berbuat sesukanya.
Aoi pun senang namun hal itu ternyata ada syaratnya yaitu Aoi harus bisa menang
tournament voli pantai hari ini.
“Apa kau bersungguh-sungguh? Jika aku
mengenakan ini kau takkan mencopot wig ku?” ucap Aoi bersemangat.
Nagisa mengiyakan ia
bahkan mengatakan Aoi boleh pulang ke rumah jika menang, “Ayahmu akan mengakui
jika kau menang secara jantan”
Aoi benar-benar
berterima kasih pada Nagisa dan mengajaknya melakukan yang terbaik. “Apa
maksudmu?” tanya Nagisa
“Bukankah
pertandingan itu sepasang yaitu satu pria dan satu wanita?” Nagisa membenarkan.
“Kau akan menjadi partnerku kan? Aku sudah pasti menang jika berpasangan dengan
pemenang tahun lalu”
Misaki tampak kagum
saat tahu Nagisa pernah memenangkan pertandingan voli. Nagisa dengan wajah
liciknya yang bersinar mengatakan jika ia tak bisa ikut tahun ini karena
usianya sudah lewat batas jadi ia menyuruh Aoi mencari partnernya sendiri.
Aoi lantas kaget
karena ia sendiri tak punya teman disana. Nagisa malah menyindir jika Aoi akan
menyerah semudah itu ia pun menyuruh Aoi
bekerja dengan rajin saja selama musim panas kalau begitu.
Hal itu membuat Aoi
merasa tertantang ia bertekad tak mau menyerah, “Aku sudah melewati banyak masa
sulit meski orang lain berpikir jika aku aneh dan menakutkan tapi inilah aku!
Diriku sendiri!” Aoi menegaskan ia akan mendapatkan partner dan pergi
meninggalkan Nagisa.
Ia tak tahu jika Nagisa berbalik dan tersenyum melihatnya,
“Hatimu itu sudah benar-benar laki-laki tau?”
Misaki tampak
khawatir melihat Aoi dan Usui melihat hal itu.
Aoi berjalan dengan
galau di pantai, ia masih bingung karena tak punya teman wanita di pantai ini.
Ia lalu melihat Misaki yang berjalan di depan. Misaki sepertinya hanya
pura-pura tak sengaja bertemu dengan demikian ia pura-pura bilang ke Aoi jika
ia merasa butuh olahraga dan minta Aoi mengajarkannya beberapa olahraga pantai.
Kabar itu pun sampai
ke teman-temannya Satsuki berharap Misaki menang dan menjadi putri pantai,
Misaki baru mendengar hal itu. Satsuki pun menjelaskan jika yang menang akan
menjadi pangeran dan putri di festival malam hari mereka akan menjadi
selebritis untuk semalam dan menjadi foto model untuk semuanya, “Kau bisa
menggunakan bikini yang lucu sebanyak yang kau inginkan”
Usui tampak
mendengarkan hal itu dengan serius, Misaki memang tak tertarik dengan hal itu
tapi ia tetap harus memenangkan turnament, ia pun permisi untuk berlatih dengan
Aoi. Mereka pun baru sadar jika partner Misaki adalah Aoi, sementara Usui
tampaknya tak terlalu suka dengan keputusan Misaki ini.
Usui masuk menemui
Misaki yang tengah mempersiapkan diri di kamar, ia tanya apa Misaki punya
pengalaman bermain voli pantai, Misaki bilang tidak. Usui bilang itu benar-benar
berbeda dengan bermain di dalam ruangan. Misaki sudah memikirkan jika bergerak
di pasir pasti akan sulit.
Usui merasa jika
Misaki benar-benar percaya diri, Misaki hanya mengikuti arah saja dan tak
merasa sepercaya diri itu, ia hanya bergantung pada tekadnya saja untuk menang.
“Ketika aku melihat Aoi seserius itu aku jadi ingin membantunya, dalam hal ini
aku adalah pemula jadi aku tak yakin bisa benar-benar bisa”
“Jadi bukankah lebih
baik diganti dengan orang lain” ucap Usui, ia memohon agar Misaki tak pergi.
Wajah Misaki langsung memerah mendengar hal itu, ia berpura-pura tidak mengerti
dengan apa yang dikatakan Usui dan segera pergi.
Nagisa melihat Aoi
tengah menunggu Misaki tak lama Misaki keluar dan mereka pun berlari ke pantai
untuk latihan.
Tournament pun
dimulai. Hakusen Viva Royale Volleyball Tournament! MC mengajak penonton untuk
bergabung pada pertandingan ini. Honoka tanya dimana Misaki, Satsuki rasa
mungkin mereka tengah latihan.
Sementara itu tampak Aoi dan Misaki berjalan
masuk dengan semangat berapi-api dan yakin pasti menang. Anggota Maid Latte
sampai bingung melihat semangat mereka yang berubah drastis.
Saat tengah bersiap
bersama pemain lain Aoi agak khawatr karena mereka tak punya banyak waktu untuk
berlatih, Misaki menenangkan, “Aku bisa melihat berapa banyak kau ingin
memenangkan tournament ini” Aoi terlihat malu, ia mengajak Misaki berjalan ke
arah sana dan mulai berjalan dengan kaku.
Namun seseorang memanggil mereka,
alangkah terkejutnya Misaki saat melihat Erika hadir bersama Usui. Misaki tanya
kenapa mereka datang.
Erika dengan semangat
mengatakan ia jika jadi ingin ikutan saat mendengar Misaki ikut pertandingan,
saat mengajak Usui untuk ikut Usui mengiyakan dan ia sangat senang karena
sangat menyukai Voli.
Misaki tanya apa Usui
serius. Usui dengan raut wajah yang berbeda menyatakan bahwa dirinya akan
menjadi pemenang tournament ini. Misaki dan Aoi merasa terkhianati, Misaki
bahkan menyumpah akan menghajar Usui.
Ronde pertama
pertandingan dimulai, Misaki melempar bola dengan keras pada lawan sehingga
lawannya tak sanggup mengembalikan bola. Mereka pun menjadi pemenang di babak
ini.
Ronde kedua keduanya
tampak bersemangat, Aoi menangkis bola yang datang, bola mengarah ke Misaki dan
Misaki lanjut mengembalikannyya ke lawan, sangking kerasnya lawan mereka sampai
ketakutan dan mereka pun kembali menang.
Ronde ketiga,
keduanya bersiap seakan dengan semangat yang membakar mereka, lawan mereka
tampak mundur ketakutan sampai tak bisa membalas bola Misaki, keduanya kembali
menang.
Subaru berkata
tidakkah tim Misaki kelihatan hebat sejauh ini, yang lain juga merasa begitu.
Namun Satsuki mendengar suara teriakan wanita yang ternyata dari tempat Usui
bertanding.
Tampaknya pertandingan final terjadi antara tim Misaki melawan tim
Usui. Misaki dan Aoi masih tampak bersemangat sementara Erika tampak
tenang-tenang saja.
Misaki memperingatkan Usui untuk tak memandang rendah pada
mereka. Usui terlihat cuek dan berpaling. Misaki jadi kesal apalagi Usui bisa
sampai ke final bukankah ia tahu jika harga diri Aoi dipertaruhkan disini.
Dua
orang pengunjung pria tampak membicarakan siapa kira-kira yang menang, yang
satu bilang ia ingin gadis sexy yang ada disana (Subaru) yang jadi pemenangnya.
Usui tampak mendengar ucapan mereka.Temannya bilang jika Subaru sudah ada
pasangannya mereka lalu beralih pada MIsaki yang mereka kira bersama adiknya.
Usui tanpak memegang bolanya dengan marah.
Misaki sempat
berpikir apa mungkin Usui sengaja mengalahkan lawan yang lain agar ia bisa memberi
Aoi kemenangan, nampaknya ia berpikiran begitu karena selama ini Usui selalu
berusaha membantunya. Ia melihat Usui tengah bersiap melemparkan bola namun ia
cukup terkejut karena lemparan itu cukup keras.
Berikutnya pun Usui tampaknya
tak main-main dalam melawan mereka, tim Misaki mengalami kesulitan untuk
menangkis bola tersebut hingga akhirnya mereka kalah di babak pertama.
Hal itu menyadarkan
Misaki jika Usui tidak main-main ingin mengalahkann mereka. Nagisa memuji
keahlian Usui dalam mengontrol permainan.
Babak kedua dimulai,
Misaki dan Aoi tampak sudah mulai kelelahan, Misaki kesal karenan Usui tampak
tak bergeming sementara mereka terus dibuat repot lari ke segala sudut.
“Itu
karena ia selalu mengarahkan bola ke tempat yang sulit” pikir Aoi,namun Aoi tetap takkan
menyerah. Bola kembali di lempar Aoi langsung mundur mengejar bola ke belakang
ia berusaha mengembalikan bola sebelum jatuh namun sayang perjuangannya itu
belum berhasil dan bola keluar melewati garis. Satsuki dan yang lain terlihat
semakin tegang sementara itu Aoi benar-benar kesal.
Pertandingan dilanjutkan,
Misaki agak khawatir karena Aoi sudah terengah-engah sementara dilihatnya Usui
masih bersikap dingin, Misaki kesal karena meskipun selama ini Usui itu
menjengkelkan tapi ia selalu ada untuk membantunya bahkan sampai berpikir kalau
ia itu pria yang baik, Misaki tak tahan lagi melihat tingkah Usui itu, ia pun
berteriak mengapa Usui sekarang harus menjadi musuhnya!?
Usui tampak kaget
sementara penonton lain terlihat bingung. Misaki jadi malu karena keceplosan
meluapkan kekesalannya. Usui mengatainya sungguh memalukan, “jadi kau tak ingin
aku menjadi musuhmu ya? apa kau menginginkan aku?” ucap Usui kembali menggoda
Misaki.
Misaki mengatainya bodoh dan tak mengaku telah mengatakannya. Usui pun
mengajak mereka bertanding kembali.
Babak selanjutnya
dimulai, Usui melempar bola yang langsung mengenai tangan Misaki namun karena
Misaki tak sempat mengarahkannya bola pun melambung jauh ke arah sembarangan
karena terbawa angin namun Aoi dengan sekuat tenaga akhirnya berhasil
menangkisnya.
Hanya saja bola masih melambung ke sudut luar dekat tiang dan
akan sangat sulit untuk mengembalikannya. Rupanya Misaki tak menyerah, ia
mengejar bola meski yang lain teriak karena itu berbahaya, Misaki berhasil
melompat mengembalikan bola ia pun senang namun tiba-tiba ia limbung dan hampir
menabrak tiang.
Misaki sudah pasrah namun Usui seperti biasa menyelamatkan
Misaki dengan menjadi penahannya, ia juga menghentikan tangga wasit yang
bergoyang. Satsuki dan yang lain langsung mengecek apa mereka baik-baik saja.
Usui mengiyakan namun Satsuki histeris karena melihat memar di lengan Usui,
menurutnya Usui butuh perawatan karena tadi punggungnya juga pasti sakit.
Malamnya setelah
matahari terbenam, Misaki mengikuti Usui ke laut dan melarangnya untuk bergerak
banyak. Usui bilang Misaki terlalu mengkhawatirkannya.
“Itu karena salahku jadi
tentu saja aku khawatir”
“Jadi kau mengikutiku
karena menyesal? Kau bahkan tak mengikuti pesta kemenangan” ucap Usui
“Tak mungkin aku
bahagia setelah membuat lawanku terluka, aku hanya akan merusak perayaan jika
aku menghadirinya sekarang”
Flashback. Setelah kemenangannya
Misaki tampak pergi dari sana sehingga Erika memproklamirkan diri sebagai
puteri, Aoi tak mai ia berdiri dekat dengannya, Honoka juga ingin menjadi
puteri. Nagisa melihat Aoi, Aoi lalu menunduk, Nagisa lalu menyatakan telah
melihat perubahan dalam diri Aoi, ia pun mengakui kemenangan Aoi dan member selamat.
Aoi pun bahagia mendengarnya. Flashbackend.
Kembali ke Usui yang
mengatai Misaki itu gegabah, “Tapi itu sungguh penyelaman yang indah bukan?”
Misaki tampak merasa
bersalah, ia pun meminta maaf pada Usui. Usui malah bilang ia takkan memaafkan
Misaki. “Apa yang akan kau lakukan jika aku mengatakan itu?” tanyanya.
Misaki tampak kaget,
ia lalu kembali marah-marah menuduh Usui mempermainkannya lagi. Usui menyela ia
tak bisa membiarkannya. Ia tak rela melihat Misaki menjadi puteri dan di foto
oleh pria lain dengan kostum seperti itu. Cieee.... ^_^
Misaki tampaknya
merasa tersanjung tapi ia sungguh tak berpikiran sampai kesana, ia tanya apa Usui
ingin menang hanya karena alasan itu, Usui mengiyakan. Misaki terduduk lega
baginya masalah Aoi jauh lebih penting.
“Kau lebih penting
bagiku” Usui ikut duduk di depan Misaki ia tanya apa Misaki masih tak mengerti.
Misaki agak gugup ia beralasan kalau Usui selalu mempermainkannya jadi ia tak
mengerti itu bercanda atau bukan.
Usui memegang tangannya dan menyuruhnya
melihat dirinya baik-baik. “Apa aku terlihat sedang bercanda sekarang?” ucap
Usui dengan wajah serius.
Misaki tampak terpana, Usui lalu
mendekatkan wajahnya hendak mencium Misaki begitu pula dengan Misaki namun
tiba-tiba letusan kembang api telah menghiasi langit di pantai itu dan menyadarkan mereka.
Masih
memegang tangan Misaki, Usui baru ingat akan ada pesta kembang api di hari
terakhir festival. Misaki semakin merasa panas saat melihat tangannya masih
dipegang, ia lalu menengadah dan keduanya kembali bertatapan. Usui mengulurkan
tangannya. Misaki menutup matanya karena ia pikir Usui akan menciumnya.
Namun Usui
hanya memegang pipinya dan mengatakan jika pipinya terasa panas. Misaki
terkejut dan melihat wajah Usui tersenyum. Misaki langsung berdiri dan mengaku
jika itu karena terpaan sinar matahari, Usui hanya mengiyakan saja, Misaki jadi
kesal dan mengajak Usui kembali.
Mereka kembali
bergabung dengan yang lain dan melihat Aoi sudah mengenakan pakaian wanita
kembali, “Aoi pa yang kau lakukan?” ucap Misaki. Aoi sepertinya memutuskan tak
ada yang pantas menjadi puteri selain dirinya sendiri. Satsuki merasa akhir
festival ini hanya untuk Aoi seorang,
Tiba –tiba Satsuki menarik Gon dan Sayu
(juru masak) yang ia bilang diam-diam mengambil tempat juga. Mereka berdua Nampak
malu dan mengatakan datang untuk bermain. Satsuki lalu mengajak semuanya untuk
berfoto.
Mereka pun bersiap, Aoi sempat mengeluh kelelahan karena menunggu
pasangan bodoh (Misaki dan Usui) Misaki langsung malu dan minta maaf namun ia
menolak dikatakan pasangan. Timer diaktifkan sementara Aoi terus mengoceh
menuduh Misaki dan Usui berbuat yang bukan-bukan. Misaki menyangkal ia
sepertinya tak terlalu fokus dengan kamera.
Terakhir Aoi menarik Misaki kedekatanya, Usui cemburu dan langsung menarik Misaki juga, alhasil di foto itu Misaki terlihat ditarik keduanya sementara hanya Misaki dan Usui yang tidak menghadap kamera karena saling bertatapan.
Terakhir Aoi menarik Misaki kedekatanya, Usui cemburu dan langsung menarik Misaki juga, alhasil di foto itu Misaki terlihat ditarik keduanya sementara hanya Misaki dan Usui yang tidak menghadap kamera karena saling bertatapan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.