SINOPSIS

Monday 8 February 2016

Kaichou Wo Maid Sama Eps 23

Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 23
Pesta Manis di Maid Latte!

Erika terlihat sedang kebingungan, ia tak sengaja berjanji pada pelanggannya, ia cerita pada Misaki saat itu ia begitu sibuk melayani pelanggan jadi ketika pelanggan yang tampaknya sangat mengagumi dirinya itu minta ia berjanji ia hanya mengiyakannya saja. Misaki tanya apa yang dijanjikannya.
“Bukankah minggu ini kita ada event, aku harus pergi kencan dengannya jika aku kalah” 
Misaki terkejut, Erika murung karena kencan dengan pelanggan itu dilarang di kafe mereka, ia bingung menghadapi hal itu. Misaki mengingatkan selama pelanggan itu tak menang maka tak jadi masalah, “AKu cukup percaya diri untuk makan makanan manis” dan seperti biasa Misaki menawarkan bantuannya untuk Erika.

Esoknya Misaki keluar rumah dengan berpakaian pria, ia ragu apa penyamarannya ini aman. Ternyata itu adalah ide Erika untuk mendandani Misaki seperti salah satu band jepang Visual Kei.
Ia berpapasan dengan Suzuna di jalan dan menyapa adiknya itu. Suzuna sempat terdiam ia bingung apa yang menyapanya tadi itu adalah kakaknya.

Trio baka terlihat kesal melihat Hinata ada di depan Kafe Maid, Hinata bilang ia ikut lomba makan kue manis di kafe lain dan mereka bilang disini juga ada acara yang sama. “Dasar bodoh ini hanya untuk fans Maid Latte yang sesungguhnya” ucap Trio Baka tak terima. Misaki melewati mereka, ia sudah menduga Trio baka pasti ikut tapi ia tak menduga Hinata juga ada.

Erika mengintip keluar, pelanggan yang jadi fans nya itu tampak masuk, pria itu lalu melepas jasnya dan menunjukkan kaos dengan tulisan “Erika for Me” pada pelanggan yang lain, “Orang itu benar-benar psycho” ucap Erika khawatir.

Ia lalu melihat Usui datang dan menyapanya, Erika menunjukkan padanya banyaknya tamu yang datang, mereka malah melihat Misaki yang berdiri tepat di depan keduanya, Misaki panik dan langsung lari, Erika juga melirik Usui takut ketahuan. Misaki juga menghindar dari Honoka dan Subaru. Usui masih memperhatikannya dan sepertinya ia menyadari penyamaran Misaki itu.

Honoka membuka acara dan memperkenalkan kue yang akan dimakan para peserta. Semuanya terlihat enak. Misaki juga tak menyangka Usui bisa membuat kue seperti ini. Usui tampak konsentrasi bekerja, Satsuki datang mengabarkan jika kue itu langsung jadi perhatian seperti yang dikatakan Usui. “Kau bisa jadi seorang yang ahli dalam hal ini” Usui menolak ia hanya ingin menjadikan itu sebagai hobi. Sementara 2 pegawai dapur tampak depresi karena iri pada Usui.

Hinata tampak tenang menikmati makanannya, dalam hati Misaki berkata jika ia akan menang jika bisa makan lebih banyak dari pria disebelahnya yang merupakan fans Erika itu. 
Trio Baka tampak sudah tak mampu lagi untuk makan namun mereka masih berusaha untuk bisa menang. 

Kurotatsu terlihat mual, Honoka mengingatkan aka nada hukuman bagi peserta yang tidak bisa menyelesaikan makanannya, mendengar kata hukuman wajah kurotatsu malah bersemu merah. 

Ia pun menyerah dan meminta maaf dengan malu-malu pada Subaru,
 “Baiklah kalau begitu aku tak punya piliha lain” ucap Subaru dengan manis, semua terlihat menantikan hukuman apa yang akan diberikan.
Subaru terlihat hendak menyentil kening Kurotatsu namun bukannya sentilan lembut Subaru tampak menggunakan tenaga dalam dan memberikan sentilan sekuat-kuatnya pada Kurotatsu yang akhirnya mengerang kesakitan. Ikkun dan Shiroyan jadi takut, Subaru mengingatkan dengan lembut agar mereka tak lagi menyisakan makanannya.

Mereka pun melakukannya meski dengan susah payah, ronde itu akhirnya selesai. Honoka kagum pada Usui yang tega menambah besar kue pada ronde ini. “Bukankah itu akan membuatnya jadi semakin menarik?” Honoka setuju dan memberikan kecupan jarak jauh padanya.

Menu berikutnya adalah kue dengan krim segar dan stoberi. Misaki terlihat cemas karena perpaduan antara sponge cake dank rim akan semakin membuatnya padat, peserta sebelahnya yang merupakan fans Erika terlihat sudah mulai muntah. Misaki merasa ia masih punya kesempatan. Pria itu pun akhirnya ambruk dan Misaki sangat senang sambil memakan potongannya yang terakhir. Satsuki mengumumkan yang masuk babak final adalah Misaki dan Hinata.
Erika memberinya ucapan selamat dari dalam hati, “Aku tak boleh menyesalkan!” ucap Msaki dalam hati, Erika mengangguk padanya. Mereka berdua akhirnya bisa lega.

Hinata tanya apa mereka masih punya kue, Satsuki mengiyakan, “Oh tuan ini masih punya energi yang banyak!”
“Jumlah ini tidak cukup untukku” ucap Hinata semangat, Misaki langsung lemas mendengarnya. Satsuki menjelaskan hadiah yang akan mereka dapat. 
Pertama adalah kue buatan sendiri oleh Maid. Mendengar kata kue Misaki jadi pusing, kedua adalah kupon gratis pasangan untuk makan siang dan yang ketiga adalah berfoto dengan maid pilihanmu. “Apa ada hadiah seperti itu?” 

Trio Baka menangis karena tak bisa mendapatkan hadiah yang terakhir. Satsuki tanya Maid mana yang ingin Hinata pilih. Hinata bilang yang mana saja boleh, Satsuki menunjukkan daftar nama-nama mereka ia menyuruh Hinata memilih, “Kau bisa mengambilnya di hari lain jika kau mengambil salah satu yang cuti hari ini!” 

wajah Misaki yang tadinya telungkup langsung tegak. Hinata langsung memilih Misaki, hal itu membuat Misaki bagai tersambar petir, Hinata bilang nama itu sama dengan wanita yang ia sukai. Satsuki bilang itu kebetulan yang luar biasa ia lalu tanya apa pilihan Bisanki (Misaki) Satsuki kaget saat menyadari wajah yang di depannya itu adalah Misaki. Ia bingung sedang apa Misaki disitu. 

Misaki tak bisa membiarkan teman di sekolahnya tahu akan hal ini. Satsuki dengan canggung mengatakan bahwa pemenangnya dalah orang yang menghabiskan kue, “Tolong jangan paksakan dirimu” Misaki lantas berdiri dan menerima tantangan terakhir.

Usui seperti sudah menduga hal itu, satsuki minta agar Usui sedikit memberikan keringanan karena Misaki tak terlihat baik sekarang. “Itu akan membunuh kesenangan jika aku melakukannya” ucap Usui santai, “AKu akan memberikannya rasa seperti surge yang takkan pernah ia lupakan” ucap Usui dengan keren, Satsuki langsung memberikan kecupan jarak jauh padanya.

Akhirnya Misaki kalah pada pertandingan itu, ia tak menduga Usui memberikannya kue yang sangat besar. Honoka tanya ke Erika mengapa Misaki sangat antusias ikut pertandingan ini. Erika panik ternyata teman-temannya juga tahu jika itu Misaki. “Penyamaran itu bagus tapi bukankah ia terlalu berlebihan” ucap Honoka.
Erika membela Misaki yang sebenarnya melakukan itu untuknya, Subaru menyuruhnya untuk menjelaskan hal itu pada Satsuki. 

Satsuki memberi ucapan selamat pada Hinata yang bilang semua makanannya sangat enak. Hinata lalu melihat Bisanki berjalan pulang dan mengenalinya sebagai Misaki. Satsuki memintanya untuk mengungkapkan pendapatnya tentang masakan mereka. HInata masih menatap Misaki dengan bingung.

Misaki beristirahat di bangku taman, ia merasa tak bisa bergerak lagi meskipun ia beristirahat 30 menit. “Apa yang ahrus kulakukan sekarang”
“Memangnya apa yang mau kau lakukan” ucap Usui yang tiba-tiba muncul. Misaki langsung tegak namun hal itu membuatnya jadi ingin muntah. “Tenanglah kami tak ingin kau sampai muntah dasar kau sangat bodoh” 

Usui lalu duduk di sampingnya, ia menyuruh Misaki tidur jika merasa tak enak badan, “kau bisa tidur dipangkuanku” Misaki bilang ia tak butuh. “kau yakin” ucap Usui sambil melihat wajah Misaki lebih dekat “AKu akan menghukummu dengan cara lain jika kau sungguh tak perlu itu”
Misaki langsung panik dan segera tidur sambil menutupi wajahnya dengan jaket. “Dasar kau tak menyenangkan” gerutu Usui. Misaki bilang ia tak punya tenaga untuk meladeni Usui dan menyuruhnya pergi saja.

Usui lantas menggoda Misaki sambil meletakkan tangannya di pinggang Misaki Misaki langsung tegak dan protes pada tindakan Usui itu, “kau pegang apa!”
“AKu tak tahu bukankah itu lututmu?” Misaki kesal, Usui mengatainya hidup hanya untuk makan, keduanya pun terus bertengkar. Misaki menuduh Usui hanya mau membuatnya kesal saja, Misaki ingin bangkit namun Usui terus menahannya, Misaki memukul Usui dan Usui langsung memegang tangannya. 
Misaki menjadi malu dan tak bisa berkata apa-apa. Ia pun menyerah dan tidur kembali  sambil menutupi wajahnya ia merasa percuma saja melawan Usui. 

Usui terlihat tersenyum dan diam-diam mencium kepala Misaki. Misaki tanya apa yang dilakukannya, “Tak ada kau hanya mengkhayal saja”
“Benarkah?” ucap Misaki.

Esoknya Sakura dan Shizuko dengan semangat mengajak Misaki untuk makan kue gratis, mendengar kata kue membuat Misaki trauma dan minta maaf ia tak bisa ikut kali ini, Sakura mengira ia sedang diet dan mereka pun pergi berdua. 

Di ruang OSIS Usui menceritakan jika pegawai di kafe bingung mengapa Misaki mau berusaha keras untuk menang, Misaki panik “jangan bilang mereka sudah tahu penyamaranku” Usui menyindirnya ceroboh. 

Hinata tiba-tiba menerobos masuk dan menarik tangan Misaki untuk ikut dengannya, Misaki cemas apa HInata juga tahu. Hinata tanya apa Misaki bermain gitar dan selalu menggunakan baggy black suit.Misaki langsung menyangkal hal itu cepat-cepat, ia agak lega saat melihat Hinata akhirnya merasa orang yang dilihatnya adalah orang lain. Ia pun sedikit menjauh.
 ‘Apa kau pernah dengar Maid Latte?” 
Misaki langsung bilang tak pernah dengar, Hinata senang dengan kafe itu dan ia pikir wanita juga akan suka, ia ingn menggunakan kupon makan gratisnya dengan Misaki. Misaki tampak ketakutan karena Hinata terus mengajaknya.

Akhirnya Hinata berhasil mengajak Misaki ke kafe dan Usui juga ikut. Namun di balik itu Misaki sudah punya rencana 3 hari sebelumnya, ia mendiskusikan itu dengan satsuki dan Erika. Pertama ia dan Hinata akan masuk, lalu Misaki permisi pergi dan kembali dengan menyamar sebagai Maid. Lalu Erika mengambil foto mereka dan misi pun selesai.
Satsuki akan menyiapkan penyamaran dengan baik, Misaki minta maaf akan hal ini, “AKu tahu kau khawatir dengan kafe ini dengan caramu sendiri, kau punya alasanmu sendiri untuk menyembunyikan ini bukan?” Misaki mengiyakan.
Satsuki lalu menyemangatinya untuk bekerja keras, Honoka merasa mual melihat kebaikan Satsuki.
Ketiganya kaget melihat sosok blackHonoka muncul.

Kembali ke awal, Hinata protes karena Usui juga ikut, ia menegaskan takkan mentraktir Usui. Usui mengejeknya pelit dan menyebutnya Mr. Peringkat ketiga. Misaki ingat Usui bilang ingin membantu tapi ia yakin Usui paling hanya ingin menghabiskan waktu saja. 

Erika pun datang melayani mereka dan memberikan kode kedipan mata pada Misaki yang amat terharu atas bantuan Erika itu. Misaki cukup lega karena hanya sedikit tamu yang datang dan yang tahu rahasianya disini hanya Usui. 


Hinata cukup dibuat kesal karena Usui selalu memotong ucapannya pada Misaki. Misaki lantas memarahi keduanya dan menyuruh mereka menjaga sikapnya. Hal itu membuat Hinatat jadi ingat pada sosok Misaki kecil, ia pun langsung senyum-senyum tak jelas hingga menbuat Misaki kesal, Misaki tanya dimana seragamnya. HInata bilang itu seragam kerjanya ia tak sengaja mengotori seragam sekolahnya. 

Misaki kaget mengetahui Hinata kerja sambilan, Hinata ternyata bekerja di pom bensin. Usui lalu mengganggui Hinata lagi, Hinata dengan malu meminta Misaki untuk melihatnya bekerja agar bisa melihat betapa maskulinnya. Misaki memperhatikan jari Hinata yang penuh plester. Ia bilang dulu HInata adalah pemalas yang kerjanya hanya tiduran dan gila makan, ia juga suka berbohong. Hinata malu ia bilang itu masa lalu. “kau terlihat lebih bersemangat, mengejutkan sekali” Misaki pun murung mengingat bukan hanya Hinata yang berubah.

Hinata bilang itu semua karena Misaki karena ia selalu bekerja keras dan berusaha yang terbaik, Misaki megingatkan bukankah banyak siswa pria yang mengerutu karenanya. “Itu karena mereka malu Karena kau begitu manis saat kau tersenyum” Misaki jadi malu mendengarnya. 

Keduanya mulai bicara semakin akrab dan Usui terlihat tak suka dengan hal itu karena ia seakan terlupakan, ia pun sengaja menyenggol kaki Misaki dan meiminta maaf. Misaki merasa ada tekanan aneh dalam dirinya.

HInata lantas memanggilnya dan tanya apa pekerjaan sambilannya. Misaki langsung panik ia bilang itu hanya biasa saja, Erika mendengar hal itu. Misaki bilang pekerjaannya behubungan dengan makanan, Hinata menebak sebagai pelayan dan ingin melihat Misaki. Ia tanya apa Usui sudah melihat Misaki duluan. 
Misaki langsung terdiam ia takut jika Usui akan membocorkan rahasianya. Misaki tiba-tiba berdiri dan permisi pergi, Hinata merasa agak aneh melihat Misaki. 
“Jadi dia (hinata ) seseorang yang tak ingin dia bohongi” simpul Usui sedikit kesal. 

Hinata senang melihat Misaki tersenyum, ia cerita ke Usui jika orang tuanya meninggal karena kecelakaan, ia tak bisa bicara beberapa waktu meskipun banyak saudara yang datang namun mereka terasa jauh baginya.  

Flashback: Hinata duduk di ayunan bersama Misaki, ia mengeluh tak mau ikut kakeknya karena tak ada toko disana, meski kakek bilang ia takkan kesepian disana namun ia juga tak merasa kesepian disini, ia juga bisa makan permen sesukanya. Kakeknya datang dan memarahinya, ia akan kesepian jika dirumah sendiri, ia marah karena Hinata keras kepala, Hinata menyangkal. Misaki terus mendengarkan pertengkaran keduanya. Ia tak tahan lagi dan langsung bangkit lalu memegang kedua pipi HInata, “Jangan pernah berbohong meskipun itu tentang perasaanmu!” Tegas Misaki, Hinata tak bisa menahan kesedihannya lagi, ia pun menangis keras memanggil ayah dan ibunya. Flashbackend.

Hinata bilang saat itu kakeknya juga ikut menangis, “Ia mungkin telah melupakan hal itu tapi aku masih mengingatnya, kata yang ia ucapkan padaku, dan senyum yang ia tunjukkan saat aku berhenti menangis aku menyukainya sejak saat itu”
“Apa ini pernyataan perang darimu?” tanya Usui
“Itu jika kau juga merasakan seperti apa yang kurasakan padanya”

Misaki sudah berganti baju di toilet, Misaki meyakinkan dirinya bahwa ini adalah hal yang ia pilih menjadi ketua OSIS sekaligus pelayan. Misaki keluar, Satsuki tanya apa Misaki berniat menyelinap pergi ketika makan siang. Satsuki memakaikannya topeng agar penyamarannya sempurna. Misaki terlihat ragu. 

Mereka lalu mendengar suara bayi menangis, Misaki menyikap tirai dan melihat Hinata tampak bermain dengan bayi tadi sehingga ia berhenti menangis. Misaki sampai tersenyum melihatnya, Hinata mengembalikan bayi itu ke si ibu, ia bingung saat melihat Usui sudah tak ada lagi disana.

Misaki akhirnya memutuskan untuk menunjukkan jati dirnya pada Hinata. Hinata jelas kaget saat melihat pelayan yang membawakannya makanan adalah Misaki. “kau Misaki Chan kan?” tanyanya, Misaki memberi tanda agar ia diam, wajah Hinata langsung bersemu merah namun ia tak bisa menahan rasa penasarannya dan bertanya ini itu pada Misaki hingga membuat tamu yang lain melhatnya, Misaki berusaha memintanya tenang. 

Usui tiba-tiba muncul dengan pakaian pelayan juga dan menjauhkan Hinata dari Misaki, “Bisakah kau menahan diri dari menyentuh pelayan kami?” sebelum sempat bertanya Usui langsung memasukkan permen ke mulut Hinata. Usui menegur Misaki yang tak bisa menangani tamu dengan baik. Meski bingung Misaki tetap meminta maaf, Usui lantas membawanya masuk berpura-pura memberi hukuman. HInata lantas berlari meninggalkan kafe.

Di belakang Usui tanya bukankah Misaki tadi mau menyamar, Misaki mengiyakan tapi ia tak bisa bohong pada Hinata. “itu persis seperti dirimu, ketua”
Misaki berterima kasih karena Usui mau ikut ambil peran, Usui mengatai Misaki sangat parah. Misaki terlihat bingung. 
Hinata muncul di belakang dan memanggil keduanya, Misaki bingung Hinata muncul, “Takumi menyuruhku untuk datang kesini sekarang, apa kalian berdua bekerja disini?” tanya Hinata.
Misaki bilang tidak, Hinata memuji penampilan Misaki yang semakin cantik sambil memegang tangan Misaki. 

Usui tak tahan lagi ia menarik tangan Misaki dan memberi peringatan pada Hinata “Jika kau mendaratkan tanganmu padanya lagi aku akan merobek tenggorokanmu, bersiaplah untuk itu!’ Aura anjing liar keluar pada dirinya.

Hinata tak takut ia pun mengeluarkan aura yang sama. Misaki jadi cemas sekaligus bingung melihat keduanya. Honoka mengatai Misaki pintar tapi lamban untuk hal ini, “Aku seperti ingin menendang bokongnya saja” ucap blackhonoka.



No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.