Sinopsis Kaichou Wo
Maid Sama Eps 24
Melelehkan sesuatu jauh-jauh dengan Latte magic!
Misaki tanya apakah
laporan keuangan bulan kemarin telah selesai, juga lokasi untuk pembersihan
berikutnya. Hinata datang menerobos masuk dan langsung mengajak Misaki main.
“Ini bukan taman hiburan” jawab Usui. Hinata protes kenapa Usui ada disitu.
Keduanya kembali melayangkan tatapan permusuhan. Misaki ternyata juga protes
pada Usui.
Usui dengan santainya menjawab bahwa disini lebih tenang, Misaki
lantas menendang keduanya keluar dari ruangan.
Kanao tanya siapa pria yang
kini sering mengikuti Misaki itu pada Yukimura. “maksudmu Shintani? Kudengar
dia adalah teman masa kecilnya, dia menjaganya ketika kecil dulu”
Kanou merasa baru melihat dua anjing saling bertatapan tadi. “Apa yang kau bicarakan
hewan dilarang ada disekolah, kau mengkhayal ya?” Kanou protes bukan itu yang
ia maksud.
Yukimura kembali
tersenyum mengagumi Misaki.
Teman Hinata merasa
lapar ia tanya apa Hinata punya kulit roti, teman yang lain juga mau, mereka
tak menyangka ternyata rasanya enak. Hinata mengeluarkan cemilannya itu. Misaki
menegurnya karena makan di kelas, Hinata juga menawarinya namun ditolak. Temannya tanya apa Hinata sudah menyampaikan
hal itu, kerja sambilan.
Mendengar hal itu
Misaki langsung takut karena Hinata
sudah tau ia yang sebenarnya, “Ada apa dengan kerja sambilan?” tanya Misaki.
Ternyata yang temannya maksud adalah Hinata yang bekerja di pom bensin.
Hinata
berbisik bahwa ia takkan mengatakan rahasia Misaki pada siapapun, temannya
penasaran mereka bicara apa, Hinata bilang tidak dan segera pergi untuk kerja
sambilan.
Sakura dan Shizuko
langsung muncul mencari informasi hubungan keduanya karena Misaki belum
menjelaskannya panjang lebar saat kegiatan outdoor kemarin. “Sepertinya kalian
semakin dekat sejak itu” ucap Sakura
“Jangan bilang
sesuatu terjadi antara kau dan dia?” Tanya Shizuko, Misaki menyangkal hal itu.
Usui terlihat berjalan melewati kelas mereka entah ia dengar atau tidak.
Malam hari saat
pulang ke rumah, Hinata membuka kiriman dari kakeknya yang berupa sayur-sayuran.
Ia baru ingat belum menelfon kakeknya itu. Ia pun menelfon kakeknya itu dan
langsung mendapat amukan keras dari sang kakek, kakek marah karena Hinata belum pernah menelfon mereka sejak ia pergi, nenek juga sampai sakit karena
itu. Hinata bilang ia baik dan tak perlu dikhawatirkan. Kakek tanya apa Hinata
sudah menemukan wanita itu.
Hinata mengiyakan,
“Dia di satu sekolah denganku bahkan di kelas yang sama, ini pasti takdir bukan?”
Maid kafe kembali
berkostum cosplay, kali ini sebagai penyihir. “Produser membiarkan kita
melakukan ini setelah melihat gambar kita, terutama dirimu yang cocok sebagai
rose”
Misaki terlihat tak
paham dengan tema itu, Aoi mengatakan itu tayang setiap minggu pagi, “Tak ada
orang lain yang bisa berperan sebagai Mimosa selain aku” ucap Aoi
Satsuki bilang itu
tidak perlu, ia lalu membantu Misaki dengan memberikan banyak CD penyihir untuk
ditonton, CD itu sangat banyak karena filmnya saja sudah sampai season 4. Erika
menganjurkan Misaki untuk melihat episode 1 saja. “Juga episode 12 dan 13" Aoi menganjurkan
Misaki menontonnya.
Satsuki penasaran apa
yang terjadi sejak Hinata tau rahasia Misaki. Misaki tak yakin bisa
menjawabnya. Satsuki tanya apa Usui cemburu. Honoka baru sadar jika Usui tak
bekerja di dapur hari ini. Misaki tak merasa masalah dengan hal itu.
Hinata selesai
bekerja, temannya tanya malam kapan lagi ia bisa kerja, Hinata minta maaf
karena ia ingin ikut kelas tambahan. Temannya tanya apa ia ada masalah dengan
pelajaran, “Kau harus memijatku agar aku mau mengajarimu”?”
Hinata bilang tak
perlu, temannya mengejeknya bodoh dan menawari tumpangan, namun Hinata kembali
menolak karena ia ingin berhenti di suatu tempat.
Hinata terlihat
mencari sesuatu di jalan, ia menemukan buah kesemek dan langsung memakannya.
Ternyata ibunya Misaki kembali menjatuhkan buah-buahnya, ia berlari mengutipi
satu per satu. Melihat itu Hinata jadi merasa tak enak, ibu Misaki lantas
terlihat mengenalinya.
Misaki dan Suzuna
menonton acara peyihir itu,”Tontonan anak sekarang tampaknya agak luar biasa”
komentar Misaki. Ibu mereka pun pulang, Suzuna melihat ada laki-laki asing
masuk, “Mungkin dia akan jadi ayah baru kita”
Misaki langsung melihat. Hinata
juga berbalik dan menyapa Suzuna yang sudah besar padahal dulu kurus sekali.
“Ayo Hamburger-Kun”
“Aku juga menunggu itu
Cheese-Chan” keduanya lalu membuat bentu seperti hamburger.
“Ada apa dengan
kalian?”
“Ini bagian dari
anime yang kami tonton bersama” Suzuna bilang mereka tak bisa lagi melakukan
hal itu karena Hinata tak terlihat lezat lagi seperti dulu.
Hinata sedih, ia tanya apa yang
harus ia lakukan, “Kita akan kalah dengan tsukumi Kun burger jika seperti ini” ucap Suzuna.
Hinata tanya ke Misaki apa yang harus ia lakukan, Misaki kesal “Jangan tanya
padaku!”
Ibu bilang ia bertemu
tak sengaja dengan Hinata saat mengutip kesemek.
Flashback: Hinata
mengembalikan kesemek yang sudah ia makan, ibu berterima kasih namun kantong
kreseknya rusak dan buah-buahnya kembali berjatuhan, ia merasa pernah mengalami
ini sebelumnya.flashback end.
Hinata ikut makan
malam bersama mereka, ibu memuji Hinata semakin tampan saja, “Apa aku terlihat
maskulin juga”
Ibu mengiyakan, ia
tumbuh dengan kuat,ia masih punya kebiasaan memakan buah kesemek yang ia dapat.
Hinata tak tahu jika itu milik ibu. Misaki tanya apa yang dilakukan Hinata
dekat rumahnya, “Aku sedang mencari sesuatu”
“You kun jangan
bilang kau masih menyukai kakakku?” tebak Suzuna.
Misaki dan Hinata merasa tertohok, Misaki
memarahi adiknya. Suzuna bilang Hinata masih mudah ditebak seperti dulu. “Tak
mungkin aku pemalu dan juga low profile seharusnya tak ada yang tahu” Hinata
panik menahan malu.
“Kau mencari rumah
kami kan? Kau tak seharusnya membuntuti orang” tanya Suzuna. Hinata bilang ia mencari pohon ceri yang ia pikir
ada disitu. Misaki tanya apa yang ia maksud saat Hinata jatuh dulu. Hinata
senang karena Misaki masih ingat.
Flashback: Hinata
berusaha mengambil ceri di atas pohon yang cukup tinggi, dari bawah Misaki
berteriak jika itu bahaya. Hinata pun terjatuh, Misaki tanya apa ia baik saja.
Hinata berdiri dan mengatakan tak apa-apa. Misaki mengatainya pembuat masalah,
ia melarangnya naik lagi dan menyuruhnya mengikutinya saja. Hinata paham, ia
pun berjanji akan mengikuti Misaki sepanjang hidupnya.flashback end.
Setahu Misaki
pernyataan itu muncul saat di rumah sakit, “kau ingat itu dengan baik”
Flashback: tangan dan
kaki Hinata diperban dan ia hanya bisa berbaring di rumah sakit. Misaki
menyuapinya makan. Hinata bilang ia paham, ia akan mengikuti Misaki sepanjang
hidupnya. Flashback end.
Misaki tak bermaksud
seperti itu saat mengatakannya, “tapi tak peduli apapun yang terjadi janji itu
nyata” ucap Hinata. Ia penasaran apa pohon ceri itu masih ada.
Akhirnya hari minggu
tiba, trio Baka sudah berdiri di depan kafe dengan bahagia untuk menghadiri
event di maid kafe. Kurotatsu bahkan menyiapkan waktunya menonton anime di pagi
hari tadi.
Mereka membuka pintu, Misaki menyambutnya dengan konstum penyihir
dan menirukan gaya yang sama dengan di film, begitu juga dengan pegawai yang
lain. Aksi mereka itu membuat Trio baka terkagum-kagum, Ikkun bahkan menangis
haru dan memuji peran mereka yang seperti nyata, Shiroyan dan Kurotatsu yang
baru pertama nonton juga setuju. Ikkun terharu karena Misaki mau melakukan itu
untuk mereka.
“Aku rasa dia juga akan mengabaikan kita lagi” Ucap Shiroyan,
Kurotatsu tak merasa masalah dengan itu.
Aoi memarahi Erika atas kesalahannya tadi menyebutkan nama perannya, Ia lalu tanya pada Satsuki apa ia sudah sempurna
memerankan Mimosa. Satsuki mengingatkannya jika ia itu anak laki-laki yang
masih SMP dan takkan mengijinkannya tampil. “Meskipun aku cocok untuk peran
ini?”
Aoi melihat Misaki
masuk, ia lantas mengetes Misaki dengan mantra yang ternyata bisa dibalas
dengan baik. Aoi tanya kenapa mesti mantra diet, Misaki bilang ia hanya
membalas secepatnya, “Kau bahkan ingat mantra inti yang tak pernah benar-benar
digunakan? Apa kau sungguh tidak tahu tentang ini sebelumnya?”
Misaki bilang ia
menonton semua dvd nya, Aoi terkejut, Misaki bilang ia menghabiskan satu malam
untuk menontonnya.
Usui lalu datang
sebagai pelanggan, Aoi pikir Usui sudah menjadi pegawai dikafe. Aoi tanya apa
Misaki akan melakukan gaya penyihir juga pada Usui. Misaki terlihat malu, ia pun keluar dan menyapa
Usui biasa saja, wajahnya sampai memerah melihat senyum Usui. Aoi melihat Usui agak
berbeda hari ini, biasanya dia akan membalas Misaki. “jadi dia benar terganggu
pada Hinata?”
Aoi tak mengerti tapi
ini saatnya ia tampil, Satsuki lantas menahannya untuk keluar. Para pegawai
melayani dengan baik. Trio baka terlihat cemburu melihat Usui, Satsuki bilang
pegawai dapur meminta petunjuk pada Usui, “Gunakan sendok saat meletakkan
quenelles di atas, aku yakin mereka bisa lebih baik jika berlath” Usui
memberikan opininya akan kue itu, ia pun menawarkan untuk menuliskannya.
Satsuki semakin penasaran pada sosok Usui, ia tak seperti anak lain yang ia
kenal.
“Aku akan menganggapnya sebagai pujian, orang tertentu menyebutku
seperti ini jadi anggap saja aku sebagai alien cabul"
Hinata ternyata juga
datang dan langsung mendapat respon sinis dari Trio baka, mereka curiga
jangan-jangan Hinata sudah tahu rahasia Misaki. “Oh..kalian kesini untuk
melihat Misaki-Chan juga?” sapa Hinata santai. Trio baka langsung protes keras,
“Bukan Misaki-Chan tapi Misa Chan, itu peraturan di Maid Latte ini!”
Hinata lalu melihat
Usui, tatapan permusuhan diantara mereka pun terjadi. Aoi juga mengintip Hinata
dari belakang. Satsuki meminta keduanya tenang, ia pun mengucapkan mantra untuk
mendamaikan mereka lagi namun tak berhasil. Aoi merasa kekuatannya sebagai
Mimosa yang dibutuhkan. Misaki melarangnya muncul.
Ia pun keluar membawa
minuman untuk Trio Baka, ketiganya berteriak senang mendapat jus special itu.
Misaki menerangkan jika salah satu dari jus ini berisi jus sihir, orang yang
meminumnya pasti akan memperlihatkan wajah yang keras dan ia harus bisa menebak
yang mana orangnya. “Jika kau mengalahkanku kau bisa memilih antara peluncur yang
dibuat spesial atau foto “ ketiganya langsung memilih foto.
Misaki bersiap
mengeluarkan mantra agar mereka tak bisa berbohong, “Dorinpa dorinpa sekarang
kau tak bisa berbohng!”
Ketiganya lalu minum,
Kurotatsu langsung KO, Misaki pun menebak jika Kurotatsulah yang mendapat jus
sihir itu, Kurotatsu sudah tak peduli ia hanya ingin minum air. ia lalu dibawa
pulang oleh Ikkun dan Kurotatsu.
Hinata tertarik dan ingin itu juga, Misaki
tanya ia ingin mantra apa. “Bagaimana kalau mantra untuk mengalahkan sainganku?”
“Tak ada gunanya
mengalahkanku dengan sihir!” tegas Usui. Satsuki menyuruhnya untuk menggunakan
kekuatannya sendiri untuk menang, “Selain itu, mantra cinta adalah ujung pedang
bermata ganda meski itu berhasil ada harga yang harus di bayar” Honoka mengeluh
ia tak suka cerita seram.
Usui beranjak pergi,
ia berterima kasih pada Satsuki. “Ada apa?” tanyanya pada Misaki menunggu
salamnya. “Tidak apa-apa” ucap Misaki ia pun mengucapkan salam pada tamunya
itu.
Hinata lalu bilang ia
ingin Misaki memberikan mantra untuknya yaitu mantra pencari, ia ingin
menggunakan itu untuk mencari pohon cerinya. Misaki pun tersenyum dan
memberikan mantra itu padanya.
Satsuki bilang Aoi terlihat kesal karena tak
diijinkan keluar.
“Aku membantumu
dengan kostumnya” ucap Aoi, Satsuki mengiyakan. “Aku bahkan membantumu
berakting!” Satsuki mengiyakan lagi, “Aku juga cantik seperti Mimosa” Satsuki
bilang itu mau Aoi sendiri berdandan, Aoi protes ia ingin keluar. Satsuki
teriak tak tahan lagi, ia tanya kenapa Aoi sendirian disini saat liburan, ia
menyuruhnya mencari teman.
Aoi tak sudi diceramahi, Satsuki bilang ini bukan taman bermain, Aoi tak terima itu tak ada urusan dengan Satsuki ia ada teman atau tidak bukan hanya dia yang sendirian Usui juga. Satsuki melarangnya bicara seperti itu. Namun hal itu telah di dengar Misaki. “Aku yakin ia juga tak punya teman!”
Aoi tak sudi diceramahi, Satsuki bilang ini bukan taman bermain, Aoi tak terima itu tak ada urusan dengan Satsuki ia ada teman atau tidak bukan hanya dia yang sendirian Usui juga. Satsuki melarangnya bicara seperti itu. Namun hal itu telah di dengar Misaki. “Aku yakin ia juga tak punya teman!”
“Itu tak benar kan
Misaki?” tanya Satsuki padanya, Misaki terlihat berfikir, bagaimana dengan
yukimura tapi tidak ia lebih terlihat seperti peliharaannya, lalu kanou.
“Bagaimana denganmu?”
tanya Aoi, “Apa maknamu baginya?’ tambahnya lagi. Satsuki langsung
berbunga-bunga mendengarnya, “Bukankah itu sudah jelas?” Aoi tanya apa hanya
teman. Misaki agak bingung menjelaskannya. “Apa saingan?” tanya Aoi. Misaki
juga dulu berpikir begitu, “Tapi aku tak yakin dia pikir kami...”
“Pikir? Kau menggunakan
tenses masa lalu sekarang? biar kuubah pertanyaanku, apa arti dirinya bagimu?”
Misaki terdiam mendapat pertanyaan itu.
Saat ia keluar
membuang sampah ia juga memikirkan pertanyaan Aoi tadi, Misaki kaget saat
melihat Usui berdiri disana. “Kenapa kau disini?”
“Memangnya salah?” MIsaki terlihat grogi ia bilang hal itu tentu
saja, ia terus mengoceh dan mengatai Usui bodoh. Usui tiba-tiba tertawa, Misaki
langsung protes. “Bukankah lucu melihat gadis penyihir membuang sampah,
bukankah ada mantra untuk itu?” ia menyuruh Misaki mencoba beberapa mantra.
Misaki
jadi malu,Usui mengatakan wajah Misaki memerah. MIsaki memukulnya dengan
kantung sampah dan menyuruhnya diam. Misaki berusaha menenangkan dirinya.
Misaki merasa malam ini agak dingin. “Apa kau tak merasa dingin, pakailah jaket
jika kau ingin keluar di jam segini!” Usui menyindirnya yang selalu megkhawatirkan
orang lain, “Apa itu salah!?”
“Aku berencana pulang
seperti ini tapi aku ingin menemuimu”
“Apa kau tak punya
teman?” tanyanya tetap membelakangi Usui. Usui tanya apa ia terlihat begitu,
Misaki jadi takut ia tanya apa Usui mendengar pembicaraan mereka tadi namun
saat berbalik ia kaget Usui sudah berada dekat di depannya.
“Bicara tentang itu
aku jadi ingin tahu” Misaki mendongakkan kepalanya menatap Usui, “Tentang
pertanyaan terakhir aku ingin tau jawabannya, apa artinya aku bagimu sekarang?”
Misaki malu karena Usui mendengar hal itu, ia ingin memukul Usui agar diam
namun Usui dengan cepat menahan tangannya. “Aku mengerti, jadi ini yang kau
lakukan saat kau ta bisa berbohong, kau sungguh tak jujur dengan dirimu”
“Diamlah! Itu memalukan
tau!”
“kau begitu
menyedihkan”
“Lepaskan aku!”
“Kalau begitu aku
akan menunjukkan padamu apa perasaanku” Usui menarik tangan Misaki dan
memeluknya dalam dekapannya. Misaki sempat terdiam namun ia tersadar dan minta
Usui melepaskannya.
Seakan tak peduli Usui justru memeluknya semakin erat, Misaki
terus protes dan menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Usui mengucapkan
mantra ke telinga Misaki agar ia tak bisa berbohong, “Aku ingin kau mengatakan
yang sebenarnya. “Kau bahkan bukan gadis penyihir” ucap Misaki yang kini
wajahnya memerah “Bagaimana kau bisa menggunakan mantra” tambah Misaki yang terlihat sedikit memegang baju Usui.
Hinata akhirnya menemukan pohon yang ia cari, ia senang karena pohon
itu masih ada dan tumbuh besar, “Ini pasti takdir” ucap Hinata.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.