SINOPSIS

Tuesday, 9 February 2016

Kaichou Wo Maid Sama Eps 24

Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 24
Melelehkan sesuatu jauh-jauh  dengan Latte magic!

Misaki tanya apakah laporan keuangan bulan kemarin telah selesai, juga lokasi untuk pembersihan berikutnya. Hinata datang menerobos masuk dan langsung mengajak Misaki main. 
“Ini bukan taman hiburan” jawab Usui. Hinata protes kenapa Usui ada disitu. Keduanya kembali melayangkan tatapan permusuhan. Misaki ternyata juga protes pada Usui. 

Usui dengan santainya menjawab bahwa disini lebih tenang, Misaki lantas menendang keduanya keluar dari ruangan.

Kanao tanya siapa pria yang kini sering mengikuti Misaki itu pada Yukimura. “maksudmu Shintani? Kudengar dia adalah teman masa kecilnya, dia menjaganya ketika kecil dulu” 
Kanou merasa baru melihat dua anjing saling bertatapan tadi. “Apa yang kau bicarakan hewan dilarang ada disekolah, kau mengkhayal ya?” Kanou protes bukan itu yang ia maksud.
Yukimura kembali tersenyum mengagumi Misaki.

Teman Hinata merasa lapar ia tanya apa Hinata punya kulit roti, teman yang lain juga mau, mereka tak menyangka ternyata rasanya enak. Hinata mengeluarkan cemilannya itu. Misaki menegurnya karena makan di kelas, Hinata juga menawarinya namun ditolak.  Temannya tanya apa Hinata sudah menyampaikan hal itu, kerja sambilan.

Mendengar hal itu Misaki langsung takut  karena Hinata sudah tau ia yang sebenarnya, “Ada apa dengan kerja sambilan?” tanya Misaki. Ternyata yang temannya maksud adalah Hinata yang bekerja di pom bensin. 
Hinata berbisik bahwa ia takkan mengatakan rahasia Misaki pada siapapun, temannya penasaran mereka bicara apa, Hinata bilang tidak dan segera pergi untuk kerja sambilan.

Sakura dan Shizuko langsung muncul mencari informasi hubungan keduanya karena Misaki belum menjelaskannya panjang lebar saat kegiatan outdoor kemarin. “Sepertinya kalian semakin dekat sejak itu” ucap Sakura
“Jangan bilang sesuatu terjadi antara kau dan dia?” Tanya Shizuko, Misaki menyangkal hal itu. Usui terlihat berjalan melewati kelas mereka entah ia dengar atau tidak.

Malam hari saat pulang ke rumah, Hinata membuka kiriman dari kakeknya yang berupa sayur-sayuran. Ia baru ingat belum menelfon kakeknya itu. Ia pun menelfon kakeknya itu dan langsung mendapat amukan keras dari sang kakek, kakek marah karena Hinata belum pernah menelfon mereka sejak ia pergi, nenek juga sampai sakit karena itu. Hinata bilang ia baik dan tak perlu dikhawatirkan. Kakek tanya apa Hinata sudah menemukan wanita itu.
Hinata mengiyakan, “Dia di satu sekolah denganku bahkan di kelas yang sama, ini pasti takdir bukan?”

Maid kafe kembali berkostum cosplay, kali ini sebagai penyihir. “Produser membiarkan kita melakukan ini setelah melihat gambar kita, terutama dirimu yang cocok sebagai rose”
Misaki terlihat tak paham dengan tema itu, Aoi mengatakan itu tayang setiap minggu pagi, “Tak ada orang lain yang bisa berperan sebagai Mimosa selain aku” ucap Aoi

Satsuki bilang itu tidak perlu, ia lalu membantu Misaki dengan memberikan banyak CD penyihir untuk ditonton, CD itu sangat banyak karena filmnya saja sudah sampai season 4. Erika menganjurkan Misaki untuk melihat episode 1 saja. “Juga episode 12 dan 13" Aoi menganjurkan Misaki menontonnya.

Satsuki penasaran apa yang terjadi sejak Hinata tau rahasia Misaki. Misaki tak yakin bisa menjawabnya. Satsuki tanya apa Usui cemburu. Honoka baru sadar jika Usui tak bekerja di dapur hari ini. Misaki tak merasa masalah dengan hal itu.

Hinata selesai bekerja, temannya tanya malam kapan lagi ia bisa kerja, Hinata minta maaf karena ia ingin ikut kelas tambahan. Temannya tanya apa ia ada masalah dengan pelajaran, “Kau harus memijatku agar aku mau mengajarimu”?”
Hinata bilang tak perlu, temannya mengejeknya bodoh dan menawari tumpangan, namun Hinata kembali menolak karena ia ingin berhenti di suatu tempat.

Hinata terlihat mencari sesuatu di jalan, ia menemukan buah kesemek dan langsung memakannya. Ternyata ibunya Misaki kembali menjatuhkan buah-buahnya, ia berlari mengutipi satu per satu. Melihat itu Hinata jadi merasa tak enak, ibu Misaki lantas terlihat mengenalinya.

Misaki dan Suzuna menonton acara peyihir itu,”Tontonan anak sekarang tampaknya agak luar biasa” komentar Misaki. Ibu mereka pun pulang, Suzuna melihat ada laki-laki asing masuk, “Mungkin dia akan jadi ayah baru kita” 

Misaki langsung melihat. Hinata juga berbalik dan menyapa Suzuna yang sudah besar padahal dulu kurus sekali. “Ayo Hamburger-Kun”
“Aku juga menunggu itu Cheese-Chan” keduanya lalu membuat bentu seperti hamburger.
“Ada apa dengan kalian?”
“Ini bagian dari anime yang kami tonton bersama” Suzuna bilang mereka tak bisa lagi melakukan hal itu karena Hinata tak terlihat lezat lagi seperti dulu.

Hinata sedih, ia tanya apa yang harus ia lakukan, “Kita akan kalah dengan tsukumi Kun burger jika seperti ini” ucap Suzuna.
Hinata tanya ke Misaki apa yang harus ia lakukan, Misaki kesal “Jangan tanya padaku!”
Ibu bilang ia bertemu tak sengaja dengan Hinata saat mengutip kesemek.

Flashback: Hinata mengembalikan kesemek yang sudah ia makan, ibu berterima kasih namun kantong kreseknya rusak dan buah-buahnya kembali berjatuhan, ia merasa pernah mengalami ini sebelumnya.flashback end.

Hinata ikut makan malam bersama mereka, ibu memuji Hinata semakin tampan saja, “Apa aku terlihat maskulin juga”
Ibu mengiyakan, ia tumbuh dengan kuat,ia masih punya kebiasaan memakan buah kesemek yang ia dapat. Hinata tak tahu jika itu milik ibu. Misaki tanya apa yang dilakukan Hinata dekat rumahnya, “Aku sedang mencari sesuatu”
“You kun jangan bilang kau masih menyukai kakakku?” tebak Suzuna.

Misaki dan Hinata merasa tertohok, Misaki memarahi adiknya. Suzuna bilang Hinata masih mudah ditebak seperti dulu. “Tak mungkin aku pemalu dan juga low profile seharusnya tak ada yang tahu” Hinata panik menahan malu.
“Kau mencari rumah kami kan? Kau tak seharusnya membuntuti orang” tanya Suzuna. Hinata  bilang ia mencari pohon ceri yang ia pikir ada disitu. Misaki tanya apa yang ia maksud saat Hinata jatuh dulu. Hinata senang karena Misaki masih ingat.

Flashback: Hinata berusaha mengambil ceri di atas pohon yang cukup tinggi, dari bawah Misaki berteriak jika itu bahaya. Hinata pun terjatuh, Misaki tanya apa ia baik saja. Hinata berdiri dan mengatakan tak apa-apa. Misaki mengatainya pembuat masalah, ia melarangnya naik lagi dan menyuruhnya mengikutinya saja. Hinata paham, ia pun berjanji akan mengikuti Misaki sepanjang hidupnya.flashback end.

Setahu Misaki pernyataan itu muncul saat di rumah sakit, “kau ingat itu dengan baik”

Flashback: tangan dan kaki Hinata diperban dan ia hanya bisa berbaring di rumah sakit. Misaki menyuapinya makan. Hinata bilang ia paham, ia akan mengikuti Misaki sepanjang hidupnya. Flashback end.

Misaki tak bermaksud seperti itu saat mengatakannya, “tapi tak peduli apapun yang terjadi janji itu nyata” ucap Hinata. Ia penasaran apa pohon ceri itu masih ada.

Akhirnya hari minggu tiba, trio Baka sudah berdiri di depan kafe dengan bahagia untuk menghadiri event di maid kafe. Kurotatsu bahkan menyiapkan waktunya menonton anime di pagi hari tadi. 
Mereka membuka pintu, Misaki menyambutnya dengan konstum penyihir dan menirukan gaya yang sama dengan di film, begitu juga dengan pegawai yang lain. Aksi mereka itu membuat Trio baka terkagum-kagum, Ikkun bahkan menangis haru dan memuji peran mereka yang seperti nyata, Shiroyan dan Kurotatsu yang baru pertama nonton juga setuju. Ikkun terharu karena Misaki mau melakukan itu untuk mereka. 

“Aku rasa dia juga akan mengabaikan kita lagi” Ucap Shiroyan, Kurotatsu tak merasa masalah dengan itu. 

Aoi memarahi Erika atas kesalahannya tadi menyebutkan nama perannya, Ia lalu tanya pada Satsuki apa ia sudah sempurna memerankan Mimosa. Satsuki mengingatkannya jika ia itu anak laki-laki yang masih SMP dan takkan mengijinkannya tampil. “Meskipun aku cocok untuk peran ini?”

Aoi melihat Misaki masuk, ia lantas mengetes Misaki dengan mantra yang ternyata bisa dibalas dengan baik. Aoi tanya kenapa mesti mantra diet, Misaki bilang ia hanya membalas secepatnya, “Kau bahkan ingat mantra inti yang tak pernah benar-benar digunakan? Apa kau sungguh tidak tahu tentang ini sebelumnya?”
Misaki bilang ia menonton semua dvd nya, Aoi terkejut, Misaki bilang ia menghabiskan satu malam untuk menontonnya.

Usui lalu datang sebagai pelanggan, Aoi pikir Usui sudah menjadi pegawai dikafe. Aoi tanya apa Misaki akan melakukan gaya penyihir juga pada Usui. Misaki terlihat malu, ia pun keluar dan menyapa Usui biasa saja, wajahnya sampai memerah melihat senyum Usui. Aoi melihat Usui agak berbeda hari ini, biasanya dia akan membalas Misaki. “jadi dia benar terganggu pada Hinata?”

Aoi tak mengerti tapi ini saatnya ia tampil, Satsuki lantas menahannya untuk keluar. Para pegawai melayani dengan baik. Trio baka terlihat cemburu melihat Usui, Satsuki bilang pegawai dapur meminta petunjuk pada Usui, “Gunakan sendok saat meletakkan quenelles di atas, aku yakin mereka bisa lebih baik jika berlath” Usui memberikan opininya akan kue itu, ia pun menawarkan untuk menuliskannya. Satsuki semakin penasaran pada sosok Usui, ia tak seperti anak lain yang ia kenal. 
“Aku akan menganggapnya sebagai pujian, orang tertentu menyebutku seperti ini jadi anggap saja aku sebagai alien cabul"

Hinata ternyata juga datang dan langsung mendapat respon sinis dari Trio baka, mereka curiga jangan-jangan Hinata sudah tahu rahasia Misaki. “Oh..kalian kesini untuk melihat Misaki-Chan juga?” sapa Hinata santai. Trio baka langsung protes keras, “Bukan Misaki-Chan tapi Misa Chan, itu peraturan di Maid Latte ini!”

Hinata lalu melihat Usui, tatapan permusuhan diantara mereka pun terjadi. Aoi juga mengintip Hinata dari belakang. Satsuki meminta keduanya tenang, ia pun mengucapkan mantra untuk mendamaikan mereka lagi namun tak berhasil. Aoi merasa kekuatannya sebagai Mimosa yang dibutuhkan. Misaki melarangnya muncul. 

Ia pun keluar membawa minuman untuk Trio Baka, ketiganya berteriak senang mendapat jus special itu. Misaki menerangkan jika salah satu dari jus ini berisi jus sihir, orang yang meminumnya pasti akan memperlihatkan wajah yang keras dan ia harus bisa menebak yang mana orangnya. “Jika kau mengalahkanku kau bisa memilih antara peluncur yang dibuat spesial atau foto “ ketiganya langsung memilih foto.
Misaki bersiap mengeluarkan mantra agar mereka tak bisa berbohong, “Dorinpa dorinpa sekarang kau tak bisa berbohng!”
Ketiganya lalu minum, Kurotatsu langsung KO, Misaki pun menebak jika Kurotatsulah yang mendapat jus sihir itu, Kurotatsu sudah tak peduli ia hanya ingin minum air. ia lalu dibawa pulang oleh Ikkun dan Kurotatsu. 

Hinata tertarik dan ingin itu juga, Misaki tanya ia ingin mantra apa. “Bagaimana kalau mantra untuk mengalahkan sainganku?”
“Tak ada gunanya mengalahkanku dengan sihir!” tegas Usui. Satsuki menyuruhnya untuk menggunakan kekuatannya sendiri untuk menang, “Selain itu, mantra cinta adalah ujung pedang bermata ganda meski itu berhasil ada harga yang harus di bayar” Honoka mengeluh ia tak suka cerita seram.
Usui beranjak pergi, ia berterima kasih pada Satsuki. “Ada apa?” tanyanya pada Misaki menunggu salamnya. “Tidak apa-apa” ucap Misaki ia pun mengucapkan salam pada tamunya itu.

Hinata lalu bilang ia ingin Misaki memberikan mantra untuknya yaitu mantra pencari, ia ingin menggunakan itu untuk mencari pohon cerinya. Misaki pun tersenyum dan memberikan mantra itu padanya. 

Satsuki bilang Aoi terlihat kesal karena tak diijinkan keluar.
“Aku membantumu dengan kostumnya” ucap Aoi, Satsuki mengiyakan. “Aku bahkan membantumu berakting!” Satsuki mengiyakan lagi, “Aku juga cantik seperti Mimosa” Satsuki bilang itu mau Aoi sendiri berdandan, Aoi protes ia ingin keluar. Satsuki teriak tak tahan lagi, ia tanya kenapa Aoi sendirian disini saat liburan, ia menyuruhnya mencari teman. 

Aoi tak sudi diceramahi, Satsuki bilang ini bukan taman bermain, Aoi tak terima itu tak ada urusan dengan Satsuki ia ada teman atau tidak bukan hanya dia yang sendirian Usui juga. Satsuki melarangnya bicara seperti itu. Namun hal itu telah di dengar Misaki. “Aku yakin ia juga tak punya teman!”

“Itu tak benar kan Misaki?” tanya Satsuki padanya, Misaki terlihat berfikir, bagaimana dengan yukimura tapi tidak ia lebih terlihat seperti peliharaannya, lalu kanou.
“Bagaimana denganmu?” tanya Aoi, “Apa maknamu baginya?’ tambahnya lagi. Satsuki langsung berbunga-bunga mendengarnya, “Bukankah itu sudah jelas?” Aoi tanya apa hanya teman. Misaki agak bingung menjelaskannya. “Apa saingan?” tanya Aoi. Misaki juga dulu berpikir begitu, “Tapi aku tak yakin dia pikir kami...”
“Pikir? Kau menggunakan tenses masa lalu sekarang? biar kuubah pertanyaanku, apa arti dirinya bagimu?” Misaki terdiam mendapat pertanyaan itu.

Saat ia keluar membuang sampah ia juga memikirkan pertanyaan Aoi tadi, Misaki kaget saat melihat Usui berdiri disana. “Kenapa kau disini?”
“Memangnya salah?”  MIsaki terlihat grogi ia bilang hal itu tentu saja, ia terus mengoceh dan mengatai Usui bodoh. Usui tiba-tiba tertawa, Misaki langsung protes. “Bukankah lucu melihat gadis penyihir membuang sampah, bukankah ada mantra untuk itu?” ia menyuruh Misaki mencoba beberapa mantra. 

Misaki jadi malu,Usui mengatakan wajah Misaki memerah. MIsaki memukulnya dengan kantung sampah dan menyuruhnya diam. Misaki berusaha menenangkan dirinya. Misaki merasa malam ini agak dingin. “Apa kau tak merasa dingin, pakailah jaket jika kau ingin keluar di jam segini!” Usui menyindirnya yang selalu megkhawatirkan orang lain, “Apa itu salah!?”
“Aku berencana pulang seperti ini tapi aku ingin menemuimu”
“Apa kau tak punya teman?” tanyanya tetap membelakangi Usui. Usui tanya apa ia terlihat begitu, Misaki jadi takut ia tanya apa Usui mendengar pembicaraan mereka tadi namun saat berbalik ia kaget Usui sudah berada dekat di depannya.

“Bicara tentang itu aku jadi ingin tahu” Misaki mendongakkan kepalanya menatap Usui, “Tentang pertanyaan terakhir aku ingin tau jawabannya, apa artinya aku bagimu sekarang?” Misaki malu karena Usui mendengar hal itu, ia ingin memukul Usui agar diam namun Usui dengan cepat menahan tangannya. “Aku mengerti, jadi ini yang kau lakukan saat kau ta bisa berbohong, kau sungguh tak jujur dengan dirimu”
“Diamlah! Itu memalukan tau!”
“kau begitu menyedihkan”
“Lepaskan aku!”
“Kalau begitu aku akan menunjukkan padamu apa perasaanku” Usui menarik tangan Misaki dan memeluknya dalam dekapannya. Misaki sempat terdiam namun ia tersadar dan minta Usui melepaskannya. 

Seakan tak peduli Usui justru memeluknya semakin erat, Misaki terus protes dan menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Usui mengucapkan mantra ke telinga Misaki agar ia tak bisa berbohong, “Aku ingin kau mengatakan yang sebenarnya. “Kau bahkan bukan gadis penyihir” ucap Misaki yang kini wajahnya memerah “Bagaimana kau bisa menggunakan mantra” tambah Misaki yang terlihat sedikit memegang baju Usui. 

Hinata akhirnya menemukan pohon yang ia cari, ia senang karena pohon itu masih ada dan tumbuh besar, “Ini pasti takdir” ucap Hinata.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.