Sinopsis
Kaichou Wo Maid Sama Eps 25
Hinata, Misaki
dan Usui!
Dimulai dari
Flashback masa kecilnya Hinata dan Misaki. Hari dimana Hinata harus berangkat
ikut kakeknya. Misaki tanya kenapa Hinata menyuruh yang lain tak usah datang
padahal ia tahu Hinata ingin yang sebaliknya ia pun memberikan sebuah permen,
Misaki memegang kedua pipi Hinata dan memintanya untuk tetap ceria.
Hinata
ternyata bermimpi, ia kemudian membuka jendela kamarnya dan menatap mentari
yang bersinar cerah.
Siswa
laki-laki yang sedang menuruni tangga mengeluhkan sifat Misaki yang sangat
kejam sebagai Ketua. Yang terjadi tadi ternyata Misaki memarahi Hinata yang malah
makan siang saat jam pelajaran pertama, hahaaa... parahh...
Temannya tanya
apa Hinata tak takut pada Misaki? Hinata bilang tidak karena ia adalah Misaki.
Mereka lalu melihat Misaki menyapu lantai yang kotor sendirian sambil
mengomeli anggota klub olahraga.
Teman Hinata yang merupakan anggota itu pun
berlarian menyelamatkan diri sebelum dilihat oleh Misaki. Dalam pandangan mereka
Misaki terlihat seperti iblis sementara dalam pandangan hinata tentu Misaki
terlihat begitu indah dan mengagumkan hingga ia pun terpesona dibuatnya,
sebagai teman yang baik teman Hinata tadi lantas tak lupa menariknya dari sana
menyelamatkan diri.
Mereka sampai
heran kenapa Hinata suka Misaki. Hinata memang mengakui gaya bicara Misaki
berbeda dengan yang dulu tap ia masih Misaki yang baik yang ia kenal. Mereka
semua protes.Hinata jadi geer ia pikir Misaki memberi perlakuan yang beda
padanya, teman-temannya menduga ia seorang masochist (seseorang yang suka
menderita).
“Lagipula ia
tetap Misaki, perasaanku padanya takkan berubah” Hinata yakin sejak dulu Misaki
adalah seseorang yang ditakdirkan untuknya.
Flashback:
masa SMP Hinata memanjat pohon ceri saat seseorang memanggilnya, ia menyangka
itu adalah Misaki namun saat menoleh ternyata kakeknya lah yang memarahinya
takut seragamnya kotor. Mereka pulang berdua. Di rumah nenek tanya bagaimana
sekolah Hinata ia berharap Hinat bisa punya banyak teman. Keduanya tak mengira
Hinata sudah besar saja. Nenek bilang Hinata dulu gemuk namun setelah besar
jadi kurus. “Itu karena kau hanya memberiku sayur” ucap Hinata
Kakek
mengingatkan Hinata lah yang tak mau daging. Di SMP nya Hinata ternyata
terkenal sebagai pemain baseball. Temannya memuji kehebatannya padahal ia tak
punya otot. Hinata pun menunjukkan otot perutnya. Melihat hal itu siswa wanita
langsung histeris memanggilnya, temannya yang lain bahkan iri padanya. Hari itu
ia mendapatkan surat dan kado di
lokernya, Hinata memakan coklatnya di atas pohon dan sadar esok adalah
valentine. Ia membuka buku kecilnya yang ia pajang bekas bungkus permen Misaki
dulu dan mendesah. flashbackend.
Akan diadakan
festival musim dingin, Sakura mengajak Misaki menonton UxMishi saat di Festival
Kebudayaan sekolah Yumesaki. Misaki mengingatkan Sakura bagaimana tindakan kejam Kuuga
dulu padanya. Shizuko menyuruh Misaki melarang Sakura pergi. Sakura membela
Kuuga.
“Itu saat ia
cedera di perrtunjukan terakhirnya dan mengubah sikapnya ketika Sakura datang” ungkap Shizuko.
keduanya lantas menatapnya tajam. Sakura minta maaf namun ia yakin Kuuga sudah
berubah, Misaki jadi tak tega ia pun bilang akan ikut.
Usui pun muncul dan
bilang akan ikut juga. Misaki tanya kenapa, Usui lantas memberikan tatapan
manis seperti peliharaan yang berharap untuk dibolehkan majikannya. Misaki
kaget, Sakura menyuruh Misaki mengijinkannya. “Dia khawatir padamu” ucap
Shizuko” Misaki lantas teringat saat kemarin Usui memeluknya dan seketika
wajahnya ia langsung memerah membuat temannya bingung.
Di Maidlatte
Erika tengah berperan sebagai seorang peramal, tamunya adalah Trio baka yang
minta diramalkan apakah mereka bisa bersama dengan Misaki. Erika lantas
memantra-mantrai bola kristalnya sementara Trio Baka tak sabar menunggu.
Satsuki bilang Erika memang cocok sebagai peramal tapi ia masih kurang beberapa
Moe poin. Subaru bilang Erika terlihat seperti sedang dirasuki sesuatu.
Hasil ramalan
pun di dapat, hasilnya, “Aku tak bisa melihat apapun hanya ada awan abu-abu
disana”
“Apa
maksudnya?’ ucap Trio Baka bingung, Erika mengulang perkataannya tadi dengan
keras, asistennya bilang itu artinya keinginan Trio baka takkan terjadi. Trio
Baka menangis, “Kau tak perlu mengatakan itu blak-blakan” ucap ketiganya.
Honoka
mengejek Misaki takkan mampu melakukan
hal itu, ia bahkan tak paham dengan perasaannya sendiri, sementara itu
dibelakang Usui tampak asik menikmati es krim. Hinata datang kemudian dan
bersin di depan pintu. Ia terlihat malu-malu memanggil Misa-chan. “Sekarang kau
sudah terbiasa” gerutu Misaki”
Hinata tanya
apa ia juga bisa diramal, “Tentu saja tuan” ucap Misaki.
Ia pun duduk di
depan Erika dan minta diramalkan masa depannya dengan Misaki. Erika membaca
mantra lagi, ia bilang ia hanya melihat sebuah balon dan itu mengempis. Hinata
lantas kaget. Trio Baka mengatainya kasihan, masa depannya dengan Misaki akan
kempis lebih baik dari masa depan mereka.
Hinata tanya
apa balon itu bisa dipompa lagi, Erika agak bingung “Mungkin saja” ucapnya.
“Aku lega, aku hanya perlu memompanya selama tak ada lubang disana” ucap Hinata
optimis, Trio baka langsung kagum padanya. Erika berpesan lagi bahwa sikap
optimis mungkin akan menrubah hal-hal disekitarnya pada akhirnya. Hinata pun
kesenangan.
Usui lalu
bangkit dan minta diramalkan juga, keduanya bertatapan bermusuhan lagi. Erika
pun membaca mantra dan terlihat agak ragu untuk bicara, Msiaki menyadari mata
Erika bahkan tak melihat bola. Usui lantas tanya lagi bagaimana hasilnya.
Erika terlihat
kebingungan, Usui menyuruhnya bicara saja. Erika mengatakan dengan tegas jika
keduanya tak punya masa depan bersama. “Aku melihat api dan air di bola
Kristal, kalian berdua tidak cocok dan hubungan diantara kalian tak bisa
terjadi, jika tetap dipaksakan kalian akan menghadapi kendala besar”
Misaki
memperhatikan Usui yang terlihat murung. Kurotatsu tanya apakah ada sedikit
kesempatan dengan masa depan mereka.Shiroyan dan Ikkun merengek minta
diberitahu. Ketiganya lalu sadar jika ini bukan giliran mereka bicara dan mundur.
Saat
Misaki pulang ia melihat Usui tengah menunggunya. “Aku melihat Mr. Peringkat
ketiga buru-buru ke suatu tempat sekarang, apa itu mengganggumu?”
Misaki dengan
kesal tanya apa maksud Usui, Usui yakin Hinata pasti menunggu situasi ini untuk
berbalik, “Jika Mr. Peringkat ketiga membuat homerun kembali, jadi begitu tidak
ada kecocokan ya?” Ucap Usui yang ternyata masih murung karena ramalan tadi.
Misaki tanya kenapa Usui mesti dengan mudah terpengaruh oleh ramalan seperti
itu. “Jadi itu alasan mengapa kau begitu dingin hanya padaku?”
“Tidak itu
karena kau alien cabul”
“Aku yakin kau
memangilku begitu karena ketidakcocokan kita kan?”
“Apa kau
bodoh” ucap Misaki
“Kita tidak
ditakdirkan bersama” tambah usui
“jadi apa kau
akan meninggalkanku hanya karena ini?” Upss...Misaki sadar ia kelepasan bicara dan
jadi malu. Hinata baru datang namun melihat keduanya ia memutuskan segera
pergi.
Hinata
terlihat murung di kamarnya dan ia tengah memikirkan sesuatu. Misaki sudah
dibuat mengepel oleh anak klub olahraga yang membuat kotor lorong sekitar
loker. Ia bersumpah akan membuat mereka membayarnya. Hinata melihat Misaki
namun ia murung saat mengingat ucapan terakhir Misaki pada Usui kemarin dan
berbalik pergi.
Namun hinata
kembali dengan membawa ember berisi air dan membantu Misaki mengepel. Misaki
kecil ternyata suka menyuruh Hinata bersih-bersih namun pada saat itu Hinata
selalu berbohong telah melakukannya padahal kerjanya hanya makan. Ia jadi
tertawa mengingat itu semua. “Ada apa?” tanya Hinata bingung, Misaki tersenyum
ia merasa Hinata sudah sangat berubah sekarang, “Terima kasih untuk pertolongan
besarmu Shintani” ucap Misaki.
Hinata
langsung merasa malu serta grogi, Misaki bingung dan tanya ia kenapa, Hinata
mengelak dan beralasan akan membuang air yang masih bersih itu. Di luar Hinata
mengaku jika Misaki sangat cantik. Ia lalu melihat selang yang tak terpakai di
dekat wastafel.
Hinata muncul
menunjukkan selang yang akan memudahkan mereka menyiram lantai. Misaki juga
merasa itu cukup panjang untuk menyiram seluruh lantai. Namun tiba-tiba saja
selang itu terlepas dari kran. Misaki lantas mengatainya bodoh karena tidak mengecek dulu selangnya sudah terekat dengan baik atau belum.
Ia menyuruh
Hinata jangan menutupi kran dengan tangannya tapi matikan krannya. Tapi Hinata
bingung harus memutar ke arah mana, Misaki lalu menyuruhnya minggir. Akhirnya
air itupun mati dan Misaki sudah basah kuyup, Hinata langsung minta maaf .
Usui lantas
muncul dan tanya apa yang keduanya lakukan di hari sedingin ini. “Kau akan
kedinginan jika tak ganti baju, aku takkan
berhenti jika kau bersikeras mau main air” ucapnya
“Diamlah” ucap
Misaki, ia tanya apa Hinata punya pakaian ganti, Hinata mengiyakan, Misaki
lantas menyuruhnya berganti pakaian agar tak kena flu. Hinata tanya bagaimana dengan Misaki.
“Aku akan ke bagian
kesehatan dan menangani ini, pergilah”
Usui tanya apa
ia ingin pergi seperti itu.Misaki mengiyakan karena takut lantai akan basah
maka ia berniat untuk berputar.
“Bukan itu
yang kumaksud” ucap Usui sambil melihat pakaian Misaki yang basah. Misaki
menyadari hal itu, ia lalu bilang ia baik-baik saja lagipula baju dalamnya juga
tak kelihatan kearena ia memakai kaos dalam.
“Kalau begitu
kau pikir kenapa wajah pria disana itu memerah?”
Hinata langsung
panik, Misaki tanya kenapa ia merasa
malu? Usui lantas melepaskan seragamnya dan memakaikannya pada Misaki. Hinata
agak kaget melihatnya. Misaki merasa itu tidak perlu,
“Aku akan melepas
semuanya jika kau tak mau pakai”
Misaki
bingung, Usui lantas tanya apa Misaki mau melihat dirinya menari sambil
telanjang di gerbang sekolah. Misaki pun melarangnya dan setuju dengan Usui.
Namun
Hinata bisa melihat wajah Misaki yang memerah, Misaki segera pergi, Usui
melihat wajah Hinata berubah murung, tiba-tiba ia menggonggong mengagetkan
hinata. Misaki tanya kenapa ia begitu, “Tak apa-apa hanya mau saja, kenapa kau
tak coba mengeong” Misaki mengatainya bodoh lagi.
Hinata menahan
tangisnya dengan menegakkan kepalanya, meski air matanya keluar namun ia
menahan suaranya hingga tubuhnya terlihat bergetar, ia pun membalas gonggongan
Usui tadi.
Flashback:
masa SMP temannya tanya apa Hinata tak berpikir jika gadis yang disukainya itu
sudah punya pacar disana. Apalagi jika ia cantik seperti yang ia katakan atau
ia justru gendut jelek. Hinata marah ia bilang Misaki itu cantik. “kalau begitu
ia pasti punya pacar sekarang, apa kau tak pernah memikirkan itu? Lugu sekali! Kita
akan segera masuk SMA kau tahu”
Teman Hinata
yangs atu juga bilang untuk ukuran gadis kota mereka pasti sudah melakukan ini
dan itu. Hinata panik tanya apa maksudnya, temannya pun lantas membisikkannya.
Hinata langsung ketakutan. Temannya bilang ia tahu itu dari buku kakaknya. Hinata
dengan tegas membela Misaki takkan melakukan hal itu. Teman yang berkacamata
melarang mereka mengatakan hal itu pada Hinata namun tetap saja teman yang satu
merasa perlu berpikir realistik.
Si kacamata bilang Hinata selalu
mengkhawatirkan Misaki ia bahkan menyimpan bungkus permennya. Hinata tanya
darimana ia tahu. Temannya bilang hinata memasukkan bungkus itu ke kantong jimatnya yang
mereka bawa untuk pertandingan baseball yang diberikan ke semua anggota tim. Temannya
lantas marah dan menuduh Hinata yang membuat mereka kalah di ronde kedua
pertandingan musim panas.
Hinata menyangkal ia bilang karena itulah mereka bisa menang di babak pertama. Si kacamata tanya lagi apa ia serius ingin menemukan gadis itu, “kau akan kecewa jika berharap terlalu banyak, bersiaplah jika kau ingin menemukannya”
Hinata pun terdiam. Flashback end
Hinata menyangkal ia bilang karena itulah mereka bisa menang di babak pertama. Si kacamata tanya lagi apa ia serius ingin menemukan gadis itu, “kau akan kecewa jika berharap terlalu banyak, bersiaplah jika kau ingin menemukannya”
Hinata pun terdiam. Flashback end
Hinata naik ke
pohon ceri besar bersama jimatnya, “Aku sudah bersiap tapi rasanya masih saja
sakit” ia pun menggenggam jimatnya “Aku khawatir akan membuatnya kesal saat itu
terjadi,dan akan terus berusaha”
Beberapa hari
setelahnya, Yukimura menemui Kanou di taman, mereka tampaknya bersiap untuk
pergi ke Festival Budaya Yumenasaki. Mereka pun bertemu dengan Aoi yang tengah
merekam gambar di pinggir danau.
Ia pun minta tolong
mereka untuk membantunya sambil menyerahkan kamera ke Yukimura. Kanou tanya apa yukimura sungguh akan
melakukannya. “Kembang apinya akan diadakan nonstop nanti, jadi aku akan
mengcover suaranya nanti, kuserahkan tugas ini padamu’ pesan Aoi.
Misaki,
Sakura, Shizuko dan Usui telah tiba di gerbang Festival Yumenasaki, mereka
sangat kagum melihat acara yang megah itu.Shizuko dengar sekolah ini menyiapkan
waktu setengah tahun untuk menyiapkan ini. Misaki merasa suasana tiba-tiba jadi
ribut, mata Sakura lantas berbinar-binar saat melihat Band Ux-Michi muncul. Ia pun
langsung menghilang tanpa sepengetahuan Misaki.
Misaki kaget saat melihat
Sakura menghilang, ia lalu melihat Sakura didorong oleh seorang fans Kuuga yang
berebut ingin melihatnya, Kuuga lantas memegang tangan Sakura hingga ia keluar
dari kerumunan dan menasehati fansnya yang mendorong tadi dan mengingatkan fans nya untuk bersikap baik agar disukai oleh mereka.
Fans wanitanya langsung
berteriak histeris mereka semakin antusias dan berebut maju ke depan. Misaki
yang berada diantara kerumunan lantas terdorong semakin ke belakang dan
terpisah dengan Sakura dan Shizuko. Misaki menelfon keduanya yang ternyata
berada di baris paling depan, Shizuko bilang Sakura tak mau bergerak dari
tempatnya sekarang, Sakura berteriak ia tak mau pindah dari panggung. “Aku rasa
kami tak bisa bertemu dengan kalian” ucap Shizuko, ia menyuruh mereka pergi
saja menikmati festival.
Misaki jadi panik apalagi Shizuko mematikan langsung
ponselnya. “Meski kau bilang begitu tapi..” Misaki mendengar seorang pengunjung
bilang kuuga sudah berubah, band nya juga terasa begitu beda dengan dulu yang
serasa ada celah antara mereka dan fans dan juga skandal, tapi hal itu telah
berlalu dan ini hal baik bagi fansnya yang mencari musik mereka.
Misaki juga
merasa begitu saat melihat tindakan Kuuga tadi tapi ia tak yakin apa itu tulus,
ia jadi khawatir pada Sakura sekarang. Usui memperhatikan kekhawatiran Misaki
utnuk dan memegang kepalanya. Misaki kaget. “Tak ada gunanya memikirkan hal itu
sekarang, haruskah kita pergi dan menikmati festival?” tanya Usui
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.