SINOPSIS

Saturday, 13 February 2016

Kaichou Wo Maid Sama Eps 25

Sinopsis Kaichou Wo Maid Sama Eps 25
Hinata, Misaki dan Usui!

Dimulai dari Flashback masa kecilnya Hinata dan Misaki. Hari dimana Hinata harus berangkat ikut kakeknya. Misaki tanya kenapa Hinata menyuruh yang lain tak usah datang padahal ia tahu Hinata ingin yang sebaliknya ia pun memberikan sebuah permen, Misaki memegang kedua pipi Hinata dan memintanya untuk tetap ceria.

Hinata ternyata bermimpi, ia kemudian membuka jendela kamarnya dan menatap mentari yang bersinar cerah.

Siswa laki-laki yang sedang menuruni tangga mengeluhkan sifat Misaki yang sangat kejam sebagai Ketua. Yang terjadi tadi ternyata Misaki memarahi Hinata yang malah makan siang saat jam pelajaran pertama, hahaaa... parahh...
Temannya tanya apa Hinata tak takut pada Misaki? Hinata bilang tidak karena ia adalah Misaki. Mereka lalu melihat Misaki menyapu lantai yang kotor sendirian sambil mengomeli anggota klub olahraga. 

Teman Hinata yang merupakan anggota itu pun berlarian menyelamatkan diri sebelum dilihat oleh Misaki. Dalam pandangan mereka Misaki terlihat seperti iblis sementara dalam pandangan hinata tentu Misaki terlihat begitu indah dan mengagumkan hingga ia pun terpesona dibuatnya, sebagai teman yang baik teman Hinata tadi lantas tak lupa menariknya dari sana menyelamatkan diri.

Mereka sampai heran kenapa Hinata suka Misaki. Hinata memang mengakui gaya bicara Misaki berbeda dengan yang dulu tap ia masih Misaki yang baik yang ia kenal. Mereka semua protes.Hinata jadi geer ia pikir Misaki memberi perlakuan yang beda padanya, teman-temannya menduga ia seorang masochist (seseorang yang suka menderita).

“Lagipula ia tetap Misaki, perasaanku padanya takkan berubah” Hinata yakin sejak dulu Misaki adalah seseorang yang ditakdirkan untuknya.

Flashback: masa SMP Hinata memanjat pohon ceri saat seseorang memanggilnya, ia menyangka itu adalah Misaki namun saat menoleh ternyata kakeknya lah yang memarahinya takut seragamnya kotor. Mereka pulang berdua. Di rumah nenek tanya bagaimana sekolah Hinata ia berharap Hinat bisa punya banyak teman. Keduanya tak mengira Hinata sudah besar saja. Nenek bilang Hinata dulu gemuk namun setelah besar jadi kurus. “Itu karena kau hanya memberiku sayur” ucap Hinata

Kakek mengingatkan Hinata lah yang tak mau daging. Di SMP nya Hinata ternyata terkenal sebagai pemain baseball. Temannya memuji kehebatannya padahal ia tak punya otot. Hinata pun menunjukkan otot perutnya. Melihat hal itu siswa wanita langsung histeris memanggilnya, temannya yang lain bahkan iri padanya. Hari itu ia  mendapatkan surat dan kado di lokernya, Hinata memakan coklatnya di atas pohon dan sadar esok adalah valentine. Ia membuka buku kecilnya yang ia pajang bekas bungkus permen Misaki dulu dan mendesah. flashbackend.

Akan diadakan festival musim dingin, Sakura mengajak Misaki menonton UxMishi saat di Festival Kebudayaan sekolah Yumesaki. Misaki mengingatkan Sakura bagaimana tindakan kejam Kuuga dulu padanya. Shizuko menyuruh Misaki melarang Sakura pergi. Sakura membela Kuuga.
“Itu saat ia cedera di perrtunjukan terakhirnya dan mengubah sikapnya ketika Sakura datang” ungkap Shizuko.
keduanya lantas menatapnya tajam. Sakura minta maaf namun ia yakin Kuuga sudah berubah, Misaki jadi tak tega ia pun bilang akan ikut. 

Usui pun muncul dan bilang akan ikut juga. Misaki tanya kenapa, Usui lantas memberikan tatapan manis seperti peliharaan yang berharap untuk dibolehkan majikannya. Misaki kaget, Sakura menyuruh Misaki mengijinkannya. “Dia khawatir padamu” ucap Shizuko” Misaki lantas teringat saat kemarin Usui memeluknya dan seketika wajahnya ia langsung memerah membuat temannya bingung.

Di Maidlatte Erika tengah berperan sebagai seorang peramal, tamunya adalah Trio baka yang minta diramalkan apakah mereka bisa bersama dengan Misaki. Erika lantas memantra-mantrai bola kristalnya sementara Trio Baka tak sabar menunggu. Satsuki bilang Erika memang cocok sebagai peramal tapi ia masih kurang beberapa Moe poin. Subaru bilang Erika terlihat seperti sedang dirasuki sesuatu.

Hasil ramalan pun di dapat, hasilnya, “Aku tak bisa melihat apapun hanya ada awan abu-abu disana”
“Apa maksudnya?’ ucap Trio Baka bingung, Erika mengulang perkataannya tadi dengan keras, asistennya bilang itu artinya keinginan Trio baka takkan terjadi. Trio Baka menangis, “Kau tak perlu mengatakan itu blak-blakan” ucap ketiganya.

Honoka mengejek Misaki  takkan mampu melakukan hal itu, ia bahkan tak paham dengan perasaannya sendiri, sementara itu dibelakang Usui tampak asik menikmati es krim. Hinata datang kemudian dan bersin di depan pintu. Ia terlihat malu-malu memanggil Misa-chan. “Sekarang kau sudah terbiasa” gerutu Misaki”
Hinata tanya apa ia juga bisa diramal, “Tentu saja tuan” ucap Misaki.
Ia pun duduk di depan Erika dan minta diramalkan masa depannya dengan Misaki. Erika membaca mantra lagi, ia bilang ia hanya melihat sebuah balon dan itu mengempis. Hinata lantas kaget. Trio Baka mengatainya kasihan, masa depannya dengan Misaki akan kempis lebih baik dari masa depan mereka.

Hinata tanya apa balon itu bisa dipompa lagi, Erika agak bingung “Mungkin saja” ucapnya. “Aku lega, aku hanya perlu memompanya selama tak ada lubang disana” ucap Hinata optimis, Trio baka langsung kagum padanya. Erika berpesan lagi bahwa sikap optimis mungkin akan menrubah hal-hal disekitarnya pada akhirnya. Hinata pun kesenangan.

Usui lalu bangkit dan minta diramalkan juga, keduanya bertatapan bermusuhan lagi. Erika pun membaca mantra dan terlihat agak ragu untuk bicara, Msiaki menyadari mata Erika bahkan tak melihat bola. Usui lantas tanya lagi bagaimana hasilnya.
Erika terlihat kebingungan, Usui menyuruhnya bicara saja. Erika mengatakan dengan tegas jika keduanya tak punya masa depan bersama. “Aku melihat api dan air di bola Kristal, kalian berdua tidak cocok dan hubungan diantara kalian tak bisa terjadi, jika tetap dipaksakan kalian akan menghadapi kendala besar”

Misaki memperhatikan Usui yang terlihat murung. Kurotatsu tanya apakah ada sedikit kesempatan dengan masa depan mereka.Shiroyan dan Ikkun merengek minta diberitahu. Ketiganya lalu sadar jika ini bukan giliran mereka bicara dan mundur.

Saat Misaki pulang ia melihat Usui tengah menunggunya. “Aku melihat Mr. Peringkat ketiga buru-buru ke suatu tempat sekarang, apa itu mengganggumu?”
Misaki dengan kesal tanya apa maksud Usui, Usui yakin Hinata pasti menunggu situasi ini untuk berbalik, “Jika Mr. Peringkat ketiga membuat homerun kembali, jadi begitu tidak ada kecocokan ya?” Ucap Usui yang ternyata masih murung karena ramalan tadi. Misaki tanya kenapa Usui mesti dengan mudah terpengaruh oleh ramalan seperti itu. “Jadi itu alasan mengapa kau begitu dingin hanya padaku?”
“Tidak itu karena kau alien cabul”
“Aku yakin kau memangilku begitu karena ketidakcocokan kita kan?”
“Apa kau bodoh” ucap Misaki
“Kita tidak ditakdirkan bersama” tambah usui
“jadi apa kau akan meninggalkanku hanya karena ini?” Upss...Misaki sadar ia kelepasan bicara dan jadi malu. Hinata baru datang namun melihat keduanya ia memutuskan segera pergi.

Hinata terlihat murung di kamarnya dan ia tengah memikirkan sesuatu. Misaki sudah dibuat mengepel oleh anak klub olahraga yang membuat kotor lorong sekitar loker. Ia bersumpah akan membuat mereka membayarnya. Hinata melihat Misaki namun ia murung saat mengingat ucapan terakhir Misaki pada Usui kemarin dan berbalik pergi.

Namun hinata kembali dengan membawa ember berisi air dan membantu Misaki mengepel. Misaki kecil ternyata suka menyuruh Hinata bersih-bersih namun pada saat itu Hinata selalu berbohong telah melakukannya padahal kerjanya hanya makan. Ia jadi tertawa mengingat itu semua. “Ada apa?” tanya Hinata bingung, Misaki tersenyum ia merasa Hinata sudah sangat berubah sekarang, “Terima kasih untuk pertolongan besarmu Shintani” ucap Misaki.
Hinata langsung merasa malu serta grogi, Misaki bingung dan tanya ia kenapa, Hinata mengelak dan beralasan akan membuang air yang masih bersih itu. Di luar Hinata mengaku jika Misaki sangat cantik. Ia lalu melihat selang yang tak terpakai di dekat wastafel.

Hinata muncul menunjukkan selang yang akan memudahkan mereka menyiram lantai. Misaki juga merasa itu cukup panjang untuk menyiram seluruh lantai. Namun tiba-tiba saja selang itu terlepas dari kran. Misaki lantas mengatainya bodoh karena tidak mengecek dulu selangnya sudah terekat dengan baik atau belum.

Ia menyuruh Hinata jangan menutupi kran dengan tangannya tapi matikan krannya. Tapi Hinata bingung harus memutar ke arah mana, Misaki lalu menyuruhnya minggir. Akhirnya air itupun mati dan Misaki sudah basah kuyup, Hinata langsung minta maaf .
Usui lantas muncul dan tanya apa yang keduanya lakukan di hari sedingin ini. “Kau akan kedinginan jika tak ganti baju, aku takkan berhenti jika kau bersikeras mau main air” ucapnya
“Diamlah” ucap Misaki, ia tanya apa Hinata punya pakaian ganti, Hinata mengiyakan, Misaki lantas menyuruhnya berganti pakaian agar tak kena flu. Hinata tanya bagaimana dengan Misaki.
“Aku akan ke bagian kesehatan dan menangani ini, pergilah”

Usui tanya apa ia ingin pergi seperti itu.Misaki mengiyakan karena takut lantai akan basah maka ia berniat untuk berputar.
“Bukan itu yang kumaksud” ucap Usui sambil melihat pakaian Misaki yang basah. Misaki menyadari hal itu, ia lalu bilang ia baik-baik saja lagipula baju dalamnya juga tak kelihatan kearena ia memakai kaos dalam.
“Kalau begitu kau pikir kenapa wajah pria disana itu memerah?”
Hinata langsung panik, Misaki tanya kenapa ia  merasa malu? Usui lantas melepaskan seragamnya dan memakaikannya pada Misaki. Hinata agak kaget melihatnya. Misaki merasa itu tidak perlu, 

“Aku akan melepas semuanya jika kau tak mau pakai”
Misaki bingung, Usui lantas tanya apa Misaki mau melihat dirinya menari sambil telanjang di gerbang sekolah. Misaki pun melarangnya dan setuju dengan Usui. 

Namun Hinata bisa melihat wajah Misaki yang memerah, Misaki segera pergi, Usui melihat wajah Hinata berubah murung, tiba-tiba ia menggonggong mengagetkan hinata. Misaki tanya kenapa ia begitu, “Tak apa-apa hanya mau saja, kenapa kau tak coba mengeong” Misaki mengatainya bodoh lagi.

Hinata menahan tangisnya dengan menegakkan kepalanya, meski air matanya keluar namun ia menahan suaranya hingga tubuhnya terlihat bergetar, ia pun membalas gonggongan Usui tadi.

Flashback: masa SMP temannya tanya apa Hinata tak berpikir jika gadis yang disukainya itu sudah punya pacar disana. Apalagi jika ia cantik seperti yang ia katakan atau ia justru gendut jelek. Hinata marah ia bilang Misaki itu cantik. “kalau begitu ia pasti punya pacar sekarang, apa kau tak pernah memikirkan itu? Lugu sekali! Kita akan segera masuk SMA kau tahu”

Teman Hinata yangs atu juga bilang untuk ukuran gadis kota mereka pasti sudah melakukan ini dan itu. Hinata panik tanya apa maksudnya, temannya pun lantas membisikkannya. Hinata langsung ketakutan. Temannya bilang ia tahu itu dari buku kakaknya. Hinata dengan tegas membela Misaki takkan melakukan hal itu. Teman yang berkacamata melarang mereka mengatakan hal itu pada Hinata namun tetap saja teman yang satu merasa perlu berpikir realistik. 

Si kacamata bilang Hinata selalu mengkhawatirkan Misaki ia bahkan menyimpan bungkus permennya. Hinata tanya darimana ia tahu. Temannya bilang hinata memasukkan bungkus itu ke kantong jimatnya yang mereka bawa untuk pertandingan baseball yang diberikan ke semua anggota tim. Temannya lantas marah dan menuduh Hinata yang membuat mereka kalah di ronde kedua pertandingan musim panas.
Hinata menyangkal ia bilang karena itulah mereka bisa menang di babak pertama. Si kacamata tanya lagi apa ia serius ingin menemukan gadis itu, “kau akan kecewa jika berharap terlalu banyak, bersiaplah jika kau ingin menemukannya” 
Hinata pun terdiam. Flashback end

Hinata naik ke pohon ceri besar bersama jimatnya, “Aku sudah bersiap tapi rasanya masih saja sakit” ia pun menggenggam jimatnya “Aku khawatir akan membuatnya kesal saat itu terjadi,dan akan terus berusaha”

Beberapa hari setelahnya, Yukimura menemui Kanou di taman, mereka tampaknya bersiap untuk pergi ke Festival Budaya Yumenasaki. Mereka pun bertemu dengan Aoi yang tengah merekam gambar di pinggir danau.
Ia pun minta tolong mereka untuk membantunya sambil menyerahkan kamera ke Yukimura.  Kanou tanya apa yukimura sungguh akan melakukannya. “Kembang apinya akan diadakan nonstop nanti, jadi aku akan mengcover suaranya nanti, kuserahkan tugas ini padamu’ pesan Aoi.

Misaki, Sakura, Shizuko dan Usui telah tiba di gerbang Festival Yumenasaki, mereka sangat kagum melihat acara yang megah itu.Shizuko dengar sekolah ini menyiapkan waktu setengah tahun untuk menyiapkan ini. Misaki merasa suasana tiba-tiba jadi ribut, mata Sakura lantas berbinar-binar saat melihat Band Ux-Michi muncul. Ia pun langsung menghilang tanpa sepengetahuan Misaki. 

Misaki kaget saat melihat Sakura menghilang, ia lalu melihat Sakura didorong oleh seorang fans Kuuga yang berebut ingin melihatnya, Kuuga lantas memegang tangan Sakura hingga ia keluar dari kerumunan dan menasehati fansnya yang mendorong tadi dan mengingatkan fans nya untuk bersikap baik agar disukai oleh mereka.

Fans wanitanya langsung berteriak histeris mereka semakin antusias dan berebut maju ke depan. Misaki yang berada diantara kerumunan lantas terdorong semakin ke belakang dan terpisah dengan Sakura dan Shizuko. Misaki menelfon keduanya yang ternyata berada di baris paling depan, Shizuko bilang Sakura tak mau bergerak dari tempatnya sekarang, Sakura berteriak ia tak mau pindah dari panggung. “Aku rasa kami tak bisa bertemu dengan kalian” ucap Shizuko, ia menyuruh mereka pergi saja menikmati festival. 

Misaki jadi panik apalagi Shizuko mematikan langsung ponselnya. “Meski kau bilang begitu tapi..” Misaki mendengar seorang pengunjung bilang kuuga sudah berubah, band nya juga terasa begitu beda dengan dulu yang serasa ada celah antara mereka dan fans dan juga skandal, tapi hal itu telah berlalu dan ini hal baik bagi fansnya yang mencari musik mereka.

Misaki juga merasa begitu saat melihat tindakan Kuuga tadi tapi ia tak yakin apa itu tulus, ia jadi khawatir pada Sakura sekarang. Usui memperhatikan kekhawatiran Misaki utnuk dan memegang kepalanya. Misaki kaget. “Tak ada gunanya memikirkan hal itu sekarang, haruskah kita pergi dan menikmati festival?” tanya Usui

“Menikmati?’ ucap Misaki panik.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.