SINOPSIS

Wednesday, 12 December 2012

Devil Beside You Episode 10

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Hadduh dah telat banget nih postingin-nya, ya udah deh cekidot aja. Yang pasti tambah lama tambah seru! Seandainya aku ada di episode ini yang pasti aku pingin bantuin Yoo hui ngasi semangat ke Ahmon, "Ahmon..Ahmon..We Love You!!!<3" hehehe...
Devil Beside You Episode 10
Akhirnya Ahrang berhasil mengalahkan siswa nakal itu, baik Ahmon maupun teman-temannya merasa bangga padanya. Mereka pun saling tersenyum. Li xiang datang ke tempat itu menemui Yang ping. Mereka akhirnya kembali ke kampus.
Qing zi masih berdiri dengan memegang tiket yang tak jadi ia tonton dengan Yuan yi, ia kembali teringat perkataan wanita asing tadi. Ternyata wanita itu adalah temannya yang telah mengambil pacarnya dulu yang bernama Xiaowei. Ia menasehati  Qing zi untuk tak selalu  yang mengejar-ngejar  laki-laki duluan, sama seperti Xiaowei dulu yang sebenarnya tak pernah tertarik pada Qing zi, jika bukan karena Qing zi yang mendekatinya terus-menerus ia tak akan mau untuk pergi dengannya. “Apa kau tahu masalahmu? Wanita yang menembak si lelakinya duluan takkan begitu dihargai”
Xiao cai tiba menggantikan Yuan yi nonton film. Namun ia heran melihat Qing zi yang terus tertegun ia pikir Qing zi sedih karena tak bisa pergi dengan Yuan yi. “Apakah seseorang sepertiku tidak pantas untuk dihargai?” ucap Qing zi. Xiao cai hanya bingung tak mengerti maksudnya, Qing zi pun berjalan dengan air mata yang mulai menetes.
Keesokannya Qing zi dan Xiao cai menemui Yuan yi di tempat latihan basket. Tanpa sepengetahuan orang-orang di dalam Qing zi berdiri melihat permainan Yuan yi dari pintu. Yuan yi sendiri tengah berlatih bersama Ahmon dan tak menyadari keberadaannya,disana juga ada Qi yue dan Li xiang.  Mereka berhenti berlatih sebentar, Qi yue lalu membawakan handuk untuk Yuan yi dan keakraban itu disaksikan langsung oleh Qing zi.”Jika kau tidak menembaknya duluan, dia takkan mungkin mau pergi denganmu” Qing zi teringat kembali akan kata-kata ini. ia pun memutuskan pergi meninggalkan tempat itu segera.
Yuan yi memberikan semangat  kepada anggota tim nya untuk bertanding besok menghadapi tim Jiyin. Mereka lalu kembali berlatih dengan semangat. Qi yue dan Li xiang juga turut senang menyaksikan mereka.
Xiao cai mencoba menasehati sahabatnya yang terlihat aneh sejak pulang dari menonton tadi. Ia menyuruhnya untuk memberi pengertian pada Yuan yi karena meskipun ia salah (tidak menepati janji) tapi itu karena ia sedang mengalami saat-saat penting. Qing zi berpura-pura seolah tak mendengarnya, ia lalu membahas pria baru yang kini tengah dikenalnya lewat internet. 
Qi yue menelfon menanyakan mengapa temannya itu tidak menunggunya saat pulang, Xiao cai tidak bisa mengatakan yang sebenarnya bahwa mereka pulang karena Qing zi menariknya dari sana jadi ia beralasan bahwa mereka pulang karena bosan menyaksikan pertandingan. Qi yue mengingatkan mereka untuk datang besok untuk menyemangati pertandingan. Qing zi kembali berpura-pura tidak mendengar percakapan tadi, ia lalu mengatakan bahwa pria kenalan barunya itu mengajaknya untuk bertemu besok.
Ahrang memanggil Qi yue, ia lalu meminta maaf padanya soal CD yang pernah dibuatnya dulu. Qi yue mengatakan bahwa itu bukan masalah dan ia mengajak Ahrang untuk sama-sama menyaksikan pertandingan Ahmon besok, Ahrang tentu sangat senang mendengarnya.
Ahmon melihat Qi yue dan Ahrang tengah mengobrol, ia hendak bergabung dengan mereka namun ia melihat sebuah mobil berhenti dan beberapa pria keluar dengan membawa pukulan. Qi yue dan Ahrang tidak menyadari hal ini dan terus saja mengobrol. Ahmon lalu menghadang ketiga pria itu. (ni bukannya yang mukulin Ahrang kemaren ya? aku lupa, jadi aku buat pria itu aja deh)
Ahmon dan ketiga pria itu berkumpul di sebuah ruangan, “Jika kau ingin bertingkah seperti tikus, keluarlah dan hadapi aku” (miris melihat translate ku sendiri) Ahmon lalu menghadapi ketiga pria itu yang berusaha menghajarnya, ia mendorong tubuh salah seorang pria itu dengan tongkat dan memukulnya. Lalu ia pun lanjut memukuli mereka satu per satu hingga mereka semua tak bisa bergerak
”Aku tidak mau menggunakan kekerasan, kuharap ini yang terakhir, lain kali untuk orang-orang yang aku sayangi, jika kau ingin pergi ke neraka aku akan mengantarmu kesana!” ia lalu berdiri namun  mobil yang digunakan ketiga orang itu tadi menabrak tubuhnya dan menghempaskannya ke dinding. (ralat empat orang bukan tiga)
Tangan Ahmon mengalami luka parah, ia lalu berjalan dengan tertatih-tatih. Ahmon menjalani perawatan untuk tubuhnya yang terluka itu di rumah sakit . Meski belum sembuh benar dan harus menanggung resiko besar jika tetap tidak mengikuti perawatan ia pun melangkah pergi dari rumah sakit.
Arena lapangan basket mulai dipenuhi beberapa penonton yang membawa poster untuk mendukung tim yang akan bertanding. Xiao cai melirik jam nya dengan perasaan cemas. Beberapa juri telah hadir, Yang ping dan yang lainnya juga tengah melakukan pemanasan, begitu juga dengan Ahmon yang tetap ikut pertandingan meskipun ia sempat merasa sakit di bagian tulang rusuknya. Yuan yi memberinya tanggung jawab besar sebelum bertanding karena ia adalah pemain terbaik mereka. “kau oke aku pun oke, ingat kau pernah mengatakan kepadaku jika kau dapat bola kau perlu nilai untuk menang? aku setuju 100%, kita harus menang” ucap Ahmon, keduanya pun berjabat tangan bersama.
Qi yue mendatangi Ahmon dan menyuruhnya untuk melakukan yang terbaik karena Ahrang akan hadir menyemangatinya. idih Qi yue sempet megang lukanya si Ahmon lagi nggak liat apa mukanya dah kesakitan gitu, wkkk..
Yoo hui ternyata tak mau tinggal diam menyaksikan Ahmon bertanding, ia mengejutkan Ahmon dengan membawa gendang besar ke bangku penonton dan memukul-mukulnya sambil memakai ikat kepala. “Apa kau tak menyukainya?”tanya Qi yue. “Bisakah kau bilang pada pria tua itu untuk diam? Katakan padanya untuk diam oke!”
“Anak-anak tidakkah Jiang meng (Ahmon) itu cerdas?” teriak Yoo hui pada penonton lainnya. Ia lalu mengajari siswa yang lain untuk membuat yel-yel menyemangati jiang meng “Jiang meng, Jiang meng, We Love You” gitu deh isinya, yang pasti buat malu deh.
Yuan yi mencari-cari keberadaan Qing zi yang tidak terlihat di lapangan, ia lalu menelfonnya. Qing zi ternyata benar-benar kencan dengan pria yang baru dikenalnya di internet itu. Ia mendengar hp nya berdering dan menerima telepon dari Yuan yi itu. Yuan yi mengingatkannya bahwa pertandingan mau dimulai.
Qing zi:“Ada aku atau tidak kau tetap akan melakukan yang terbaik kan?”
Yuan yi:”Tapi aku ingin kau disini”
Qing zi :”Kenapa? Di lapangan basketmu aku selalu berdiri seperti orang bodoh dimatamu, aku tidak bisa melihat keberadaanku, atau mungkin karena aku lah yang menyukaimu duluan kau jadi menerimaku meski merasa tak enak”
Yuan yi:”Qing zi aku tak mengerti, apakah aku melakukan sesuatu yang salah?” Yuan yi lalu mendengar riuh sorak dari penonton yang menandakan pertandingan akan dimulai, ia lalu pamit pada Qing zi untuk mulai bertanding.
Qing zi:”Jika aku menyuruhmu untuk meninggalkan pertandingan atau kau akan kehilangan aku, apa yang akan kau lakukan?”
Yuan yi:”Kenapa kau seperti ini”
Qing zi:”Lupakan saja, tak usah dipikirkan, aku harap kau menang”, ia pun lalu melanjutkan kencannya dengan pria sangat-sangat kalah   tampan dari Yuan yi itu.
Xiao cai akhirnya mendatangi Yuan yi dan mengatakan perihal Qing zi sebenarnya yang kini tengah berkencan dengan pria yang baru dikenalnya di internet semalam, ia takut Qing zi akan bahaya nantinya. Yuan yi lalu menyuruhnya mengatakan semuanya padanya.
Flashback: Qing zi tetap berencana untuk pergi kencan dengan pria asing itu besok, Xiao cai  mengingatkannya bahwa Yuan yi akan bertanding juga besok, “Aku hanya merasa lelah, jika dia tak peduli padaku, baik aku datang untuk menyemangatinya atau tidak itu tidak akan masalah” Xiao cai kembali bertanya apa sebenarnya yang dipikirkan temannya itu. Qing zi mengatakan ia hanya tidak mau menjadi satu-satunya orang yang mencintai (sementara pasangannya tidak), dan menurutnya kencan dengan pria dari internet tidaklah buruk.Flashback end
Xiao cai juga mengatakan tempat keberadaan Qing zi sekarang. Yuan yi bersikap seakan-akan ia tak peduli, ia lalu membuka jaketnya dan bergabung dengan yang lain untuk mulai bertanding.
Qing zi mulai dibuat risih oleh tingkah pria asing itu yang tiba-tiba melingkarkan lengan padanya namun ia berusaha untuk menahannya. Sementara itu, Li xiang yang buru-buru hendak ke tempat pertandingan tanpa sengaja melihat mereka ia berdua, sekilas ia tak tanda siapa itu, namun kemudian ia berhenti berlari dan mulai menyadarinya.
Genderang pun terus bertabuh di arena pertandingan, Yoo hui tampak semangat memukulnya sambil berteriak-teriak. Ahrang tiba dan keheranan melihat tingkah ayahnya itu. “Apa yang kau lakukan, ini sungguh memalukan, kakak pasti merasa malu” ucapnya. Yoo hui langsung memeluk erat-erat anaknya itu dan tentu saja Ahrang merasa risih terhadap sikap ayahnya itu dan berontak minta dilepaskan, tapi bukannya dilepas, Yoo hui malah menciumi pipi putranya itu, sampai-sampai penonton yang lain ikut mengerumuni mereka.
Pertandingan pun dimulai, Yuan yi berada di depan bersiap untuk merebut bola. Qi yue dan Xiao cai menyaksikannya dengan gelisah. Belum lagi bola dilempar, Yuan yi meminta pergantian dan time out, ia lalu meminta Yi lang menggantikannya dan meminta izin pada Ahmon untuk pergi, “Lakukan apa yang kau pikir penting, aku akan meng-handlel lapangan” ucap Ahmon sambil mengacungkan jempolnya “Aku akan bertarung hingga akhir.”
Yuan yi lalu berlari mencari-cari keberadaan Qing zi. Sementara itu pria asing yang bersama Qing zi mengatakan bahwa ia harus mengerjakan laporan akhir semesternya yang ada pada file komputernya. Qing zi mengajak untuk mengerjakan bersama-sama dihari lain. Pria itu mengatakan bahwa rumahnya tidak jauh dari tempat itu dan Qing zi bisa ada di sana sementara ia menyelesaikannya setelah itu mereka baru pergi makan dan nonton. 
Qing zi awalnya ragu untuk menuruti permintaan pria itu, namun pria itu berhasil meyakinkannya sekali lagi dan ia pun akhirnya menyetujinya. Li xiang sendiri tidak jadi ke pertandingan dan berniat membuntuti Qing zi dan temannya itu, ia sempat berfikir Qing zi tengah selingkuh sekarang.
Ahmon berusaha untuk tampil maksimal di lapangan, Qi yue senang melihatnya begitu bersemangat, ahmon lalu berhasil memasukkan bola. Meski kelelahan namun Ahmon tetap berusaha dan akhirnya ia berhasil memasukkan bola terakhir di babak pertama. Qi yue lalu memberikan minum kepada Ahmon yang mulai terlihat aneh, Qi yue pun menyadari keanehan itu dan menanyakan keadaannya. 
Ahmon beralasan hal itu karena kapten tidak ada sehingga tidak bisa bermain pelan. “Benarkah?” tanya Qi yue. “Salah, aku perlu isi ulang energi” ucap Ahmon sepertinya ingin menghilangkan kekhawatiran Qi yue. “Kau ingin air atau sportdrink” tanya Qi yue, Ahmon lalu menjawab bahwa ia butuh ciuman darinya. Qi yue menyuruhnya berhenti bercanda karena Yoo hui ada disini sekarang. Ahmon menolak untuk bertanding di babak kedua jika Qi yue tak melakukannya. Qi yue lalu menciumnya dengan cepat di pipi, ia langsung balik badan pura-pura tidak ada yang terjadi. Keduanya lalu sama-sama tersenyum geli, namun Ahmon merasakan kembali sakit dibagian rusuknya.
Yuan yi masih belum menemukan Qing zi. Sementara itu Qing zi telah tiba di rumah pria itu, pria itu menyuruhnya masuk, sepertinya ia tahu bahwa ada yang tidak benar dengan hal itu namun ia berusaha menghilangkan pikiran itu dan tetap masuk ke dalam dan meninggalkan payungnya di depan pintu. Yuan yi berjalan lesu karena tak dapat menemukan Qing zi, seseorang memanggilnya, ia sempat senang karena mengira itu Qing zi. Namun itu adalah Li xiang yang heran melihatnya disini padahal seharusnya ia sedang bertanding sekarang.
Pria asing itu mulai melakukan hal kurang ajar padanya, Qing zi berontak ingin pergi namun pria itu menariknya kembali ke sofa dan hendak menciumnya, ia pun meronta-ronta minta dilepaskan. Sementara itu Yuan yi masuk ke dalam gedung itu dan mendengar teriakan, ia lalu melihat payung milik Qing zi di depan pintu. Ia pun masuk ke dalam  dan langsung menghajar pria asing itu.
Qing zi sendiri hanya bisa menangis menyesali kebodohannya. “Aku hanya ingin menunjukkan kemampuanku di lapangan, karena itu yang aku bisa, aku ingin pacarku bangga padaku akan hal itu” ucapnya Yuan yi pada Qing zi. “daripada kau terus menuntut aku akan menentukan pilihan,kau menggunakan metode bodoh ini  untuk membuat pilihan bodoh, aku ingin menghargaimu tapi kenapa kau tidak menghargai dirimu sendiri” setelah mengatakan hal itu Yuan yi langsung pergi dengan kesal meninggalkannya. Li xiang melihat Qing zi yang tak bisa lagi menahan tangisnya di dalam.
Pertandingan pun kembali dilanjutkan, namun pada babak ini tampaknya lawan terus-menerus menjaga Ahmon sehingga ia bolak-balik mendapat tubrukan.
Karena mereka menyatakan bahwa Ahmon adalah pemain terbaik kami, pada babak kedua ini tim lawan semakin mencoba bertahan dengan banyak tinju, bahkan melakukan kecurangan. Kapanpun dia berada di lapangan Ahmon seperti punya sayap yang bisa terbang, tapi kenapa aku merasa untuk pertama kalinya sayapnya terluka, kenapa?’'Qi yue
Li xiang menemani Qing zi, ia mengatakan bahwa diantara gadis yang lain ia sempat merasa Qing zi lah yang paling dewasa dan bebas, ia tidak menyangka Qing zi bisa begitu bodoh hanya karena cinta. “Kau benar aku memalukan”
“Aku tidak memintamu untuk melakukan apapun dengan hal itu, karena sekarang aku harus ke pertandingan untuk melihat mereka menang, tidakkah kau mau ikut, sekarang atau tidak sama sekali” ucap Li xiang. Qing zi berlari duluan meninggalkannya.
Musuh terus-terusan menjaga Ahmon sehingga ia tak bisa menunjukkan kemampuannya ditambah lukanya semakin parah, skor mereka kini 71-78. Yuan yi akhirnya tiba di lapangan, Qi yue mengatakan mereka sedikit tertinggal. Tiba-tiba saja Ahmon jatuh pingsan dan memuntahkan darah. 
Semuanya berlari menolongnya begitu juga dengan Yuan yi yang langsung menanyakan keadaannya “Apakah urusanmu sudah selesai” tanyan Ahmon sempat-sempatnya pada Yuan yi. “Ya sudah, aku sudah kembali” Yuan yi meminta Ahmon membiarkan dia mengambil alih dan menyelesaikan bagian akhirnya. Ahmon mengulurkan tangan berjabat dengan Yuan yi, ia lalu meminta ayahnya untuk membawanya ke rumah sakit. Qi yue mengikuti Ahmon ke rumah sakit.
Pertandingan pun dilanjutkan kembali, kali ini Qing zi dan Li xiang telah tiba disana menyaksikan pertandingan. Xiao cai sempat bingung melihat sahabatnya itu, namun Li xiang menyakinkan tidak ada apa-apa. Xia cai lalu menerangkan pada mereka posisi tim Yuan yi saat ini. waktu hampir habis dan mereka masih tertinggal dua point. Li xiang menanyakan keberadaan Ahmon, Xiao cai memberitahunya bahwa Ahmon terluka saat Yuan yi meninggalkan pertandingan tadi.
Li xiang menatap Qing zi dengan kesal dan membuatnya semakin merasa bersalah. “Lihat, Yang ping sedang memegang bola” teriak Xiao cai, Li xiang lalu memperingatkan Yang ping agar tidak gagal memasukkan bola. Ia pun berhasil memasukkannya, lalu mengedipkan mata pada Li xiang sambil menunjuknya. So sweet...Li xiang tersenyum sementara Xiao cai dan Qing zi memperhatikannya.
Yuan yi nampak kewalahan menghadapi tim lawan, ia mencari celah untuk memasukkan bola dan ia berhasil melakukannya. Keadaan seimbang sekarang dan mereka mendapat Free-Throw, Li xiang mengatakan mereka bisa menang jika berhasil melakukannya dan Yuan yi lah orang yang akan melakukannya. 
Penonton pun semakin deg-deg an, begitu juga dengan anggota yang lainnya, sementara Yuan yi tampak serius menatap keranjang. Perlahan ia mengangkat bola itu dan mulai melempar. Li xiang, Qing zi dan yang lainnya tampak semakin gelisah.Qing zi tiba-tiba berteriak dan menyemangatinya “Pemain basket Yuan yi adalah orang yang paling aku sukai di dunia!” Yuan yi tersenyum dan melempar bola itu dengan semangat. 
Akhirnya ia pun berhasil dan tim mereka dapat menang dipertandingan kali ini. seluruh anggota pun bersorak kegirangan. Qing zi ikut senang melihatnya,namun kemudian ia memutuskan untuk kabur dari tempat itu menghindari Yuan yi. Yuan yi melihatnya dan pergi mengejar Qing zi, ia pun berhasil menangkapnya. “Kau mau pergi kemana?” ucap Yuan yi. Qing zi mengatakan bahwa ia merasa malu dan tak punya rasa percaya diri lagi untuk tetap menjadi pacarnya.
Yuan yi:”Kenapa kalian para gadis selalu memiliki begitu banyak pemikiran aneh”
Qing zi:”Kau adalah pacar yang sangat hebat, tapi aku kini merasa lelah untuk selalu menyukaimu sendiri, daripada aku selalu merasa gelisah seperti ini dan selalu waspada menjaga hubungan ini, kenapa tidak?”
Yuan yi:”Tidak ada hal itu, aku ingin kau sebagai pacarku, aku ingin kita bersama”
Ia pun lalu menarik Qing zi kedalam pelukan, qing zi yang sempat terkejut atas pernyataan itu kini berubah menjadi bahagia kembali.
“Jika aku yang menyatakannya duluan kau tidak akan merasa lelah lagi, seperti aku yang memulai duluan untuk memelukmu, mulai duluan menelfonmu,menjemputmu,dan memulai untuk...” sepertinya Qing zi juga tahu yang dimaksudpada bagian akhir itu adalah ciuman. Yuan yi lalu memulai untuk menciumnya, namun sayang sebelum itu hampir terjadi ia dipanggil oleh salah satu temannya yang ternyata telah berjongkok disitu memperhatikan mereka sedari tadi. Ya ampun ni bocah-bocah pada muncul dari mana sih?. Langsung saja mereka berdua jadi bahan bercandaan buat teman-temannya itu yang langsung menirukan gaya mereka berdua tadi.
Ahmon bersikeras hendak kembali ke tempat pertandingan. Qi yue memarahinya karena pergi meninggalkan rumah sakit begitu saja padahal lukanya masih belum sembuh. Qi yue lalu mendapat telefon yang mengabarkan bahwa mereka berhasil memenangkan pertandingan itu. Ia dan Ahrang lalu berteriak kegirangan.
“Seandainya aku bisa bermain juga” ucap Ahrang yang sedih karena ia merasa tak bisa bermain basket seperti Ahmon (karena penyakit asmanya). “Kau ingin bermain,bermainlah, kau merasa sehat kan? Selain itu olah raga juga bisa membuatmu kuat”ucap Ahmon menyemangati adiknya. Ahrang bersemangat kembali karena merasa ia pasti melakukannya kalau kakaknya yang terluka saja bisa. Qi yue lalu mencoba menuruh Ahmon kembali untuk beristirahat begitu juga dengan Ahrang yang juga menanyakan mengapa ia bisa sampai terluka. Ahmon lalu berteriak karena keduanya terlalu ribut dan menyebalkan. 
Ahrang menenangkan Qi yue dengan mengatakan bahwa Ahmon hanya merasa malu, Qi yue tidak mengerti apa yang dimaksud. Ahrang lalu mengatakan dengan kuat bahwa kakaknya itu hanya bertingkah sok keren. Ahmon memarahinya dan menyuruh mereka untuk lanjut berjalan. Ahrang memberinya sebuah CD untuk ditonton di rumah. Ketiganya pun berjalan dengan gembira.
Ahmon menonton CD pemberian Ahrang yang ternyata adalah video kemarin yang berisi ia dan Qi yue. Ia pun terkejut melihatnya dan segera mematikannya. Ia tampak terdiam memikirkan sesuatu.
Yuan yi kembali ke lapangan basket dan memasukkan bola sekali lagi sambil mengingat teriakan Qing zi saat menyemangatinya ia pun tersenyum. Ahmon mengejutkannya dengan memasukkan bola dari jauh. Keduanya lalu bermain basket bersama dan dengan gembira tentunya. 
Dan diakhiri dengan acara istirahat bersama. Ahmon berkata padanya bahwa di dunia nyata kau tidak semata-mata hanya menjadi kapten basket saja. Yuan yi mengatakan ia sudah pernah mengalaminya, melindungi wanita yang dicintai bahkan merelakan pertandingan demi dirinya. Ahmon meledeknya dengan mengatakan ia sebagai pria ia juga menyukainya. “Kau tidak harus menunggu sampai waktu terakhir untuk menunjukkan perasaanmu, jika kau menyatakannya secara tetap maka pacarmu takkan pernah merasa kesal. Yuan yi kesal karena telah dinasehati oleh orang yang lebih muda darinya, Ahmon mengingatkan bahwa ia hanya lebih tua setahun darinya.
Qi yue hendak menemui Ahmon untuk makan bersama namun melihat ada seorang wanita yang datang menyapanya ia lalu mengurungkan niatnya dan memperhatikannya saja. Wanita itu mengajaknya pergi di malam natal, Ahmon menolaknya dengan mengatakan bahwa ia sudah ada janji, ia pun pindah makan ke meja lain. 
Wanita itu masih mengikutinya dan mengajaknya ke pesta, Ahmon menolak dengan mengatakan ia sibuk dan pindah ke meja Qi yue. “Aku sudah bilang padamu, ia sudah punya pacar, sungguh mengecewakan” ucap teman si wanita tadi sambil mengajak sahabatnya itu pergi. Qi yue memanyunkan bibirnya melihatnya, “kau terlihat mengerikan, ada makanan disini tidakkah itu buruk?” ucap Ahmon.  Qi yue menanyakan apa yang dumaksud Ahmon dengan acara pas natal nanti. Ahmon mengatakan bahwa ia ingin mengejak Qi yue menghabiskan natal bersama, Qi yue merasa tak percaya dengan apa yang baru didengarnya dan merasa bahagia.
Qi yue memandangi pohon natalnya dengan bahagia, ia teringat itu adalah buatan tangan dan ia kembali teringat dengan tangan Ahmon yang dulu terluka, ia lalu berencana membuat sesuatu untuk Ahmon. Qi yue akhirnya membeli barang-barang untuk membuat hadiah untuk Ahmon, ia merasa senang karena mengira akan kencan berdua dengan Ahmon.
Qing zi tengah berjalan sendiri dan ia dikagetkan oleh kehadiran Yuan yi secara tiba-tiba.”Aku sudah bilang padamu aku akan menjadi pacar yang dapat membuatmu merasa aman, pada kencan kita aku akan menjemputmu dan juga...” Yuan yi tak melanjutkan lagi kata-katanya dan langsung memeluk Qing zi. Mereka tampak bahagia dan akhirnya berciuman.
Namun sayang ternyata itu semua hanyalah mimpi bagi Yuan yi yang ternyata hanya menciumi selimutnya,bahkan kelakuan anehnya itu dilihat oleh nenek yang datang untuk membangunkannya haha...”Nenek kenapa kau bisa ada disini?” tanyanya, “Kau tidak pulang ke rumah begitu lama, tidak bisakah aku datang menemuimu? Apa kau memiliki mimpi yang aneh?” nenek mencoba mencari tahu. Yuan yi menyangkalnya, “Jika itu bukan mimpi yang bagus tidak mungkin kau akan tertidur hingga siang begini?” mendengar kata siang, Yuan yi kembali teringat akan janjinya dengan Qing zi hari ini dan menyatakan bahwa ia telat untuk pergi berkencan.
Nenek mengikutinya ke kamar mandi sambil tersenyum, ia senang cucunya telah mendapat pacar dan bertanya apakah ia telah mencium pacarnya itu. Yuan yi tidak menjawab dan nenek menanyakannya kembali, “hampir” jawabnya, “lalu?” tanya nenek lagi, “lalu tidak ada yang terjadi” 
mendengar hal itu nenek memukul kepalanya dan menasehatinya agar jangan menjadi seperti kakeknya yang begitu bodoh hingga harus dipaksa, wkkk...ada-ada aja nih nenek. Nenek mengingatkannya lagi bahwa wanita perlu kemesraan. “Kau adalah cucuku, jadilah seorang pria dan mulailah duluan” Yuan yi tak mengerti apa yang dimaksud neneknya itu “Cium bibirnya” itulah pesan dari seorang nenek kepada cucunya sendiri. ^ ^

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.