Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
ah ide membuat sarung tangan ini kereenn!! >_< sungguh sangat keren, kira-kira waktu dulu sempat jadi trend gak ya?? sorry agak lama ni membuat lanjutan ceritanya, maklum lagi liburan dan liburan kali ini saya berkesempatan pergi ke Sabang dengan teman-teman ^^. Rival bisa membuat sebuah hubungan menjadi lebih dekat dan lebih kuat, well let's see. Yang jelas segalanya berawal dari sini. hmmm....
Devil Beside You Episode 12
Qi
yue terkejut ketika terbangun ia sudah melihat Ahmon berada di samping tempat
tidurnya. Qi yue lalu menahan Ahmon yang hendak menciumnya, Ahmon mengajaknya
untuk menjadi saudara yang berbahaya dan mencium paksa dirinya hingga keduanya
terjatuh dari tempat tidur.
Dan ternyata hal itu hanyalah mimpi yang dialami Qi
yue pagi itu. karena hanya dirinya saja yang terjatuh dari tempat tidur. Qi yue
akhirnya tersadar dari mimpinya itu dan memarahi dirinya sendiri karena bisa memimpikan
hal yang memalukan seperti itu.
ia pun kembali naik ke tempat tidur dan menarik
selimutnya menutupi diri. Tiba-tiba Ahmon menyapa mengucapkan selamat pagi dari
samping. “Ini waktunya untuk sarapan, kakak” ucap Ahmon. Qi yue menganggap hal
itu adalah mimpi sehingga ia mencoba untuk menyentuh dan mencubit pipi Ahmon.
Ahmon pun berteriak dan begitu juga dengan Qi yue yang langsung bangkit karena
menyadari bahwa itu nyata. Ahmon balas mencubit pipinya Qi yue.
Qi yue
mengangkat tangannya tanda ia menyerah. Ahmon lalu memakaikan sarung tangan
ketangan itu, itu adalah sarung tangan pemberian Qi yue yang telah disambung
menjadi satu. Ahmon juga turut memasukkan tangannya, keduanya lalu berbaring
kembali.
“kau punya surat” ucap Ahmon sambil menunjukkan sarung tangan itu pada
Qi yue (inget Ahmon pernah menyuruh Qi yue membuat surat cinta untukknya dan Qi
yue bilang bahwa sarung tangan itu adalah surat cintanya dan apa yang ingin
disampaikannya ada disitu) “Hal yang aku ucapkan dan janjikan bukanlah
kata-kata kosong” ucap Ahmon, Qi yue kemudian teringat bahwa Ahmon pernah
berkata akan membuat sarung tangan itu menjadi sepasang. “Tidakkah ini begitu
manis, sekarang kita bisa saling berpegangan tangan” ucap Qi yue. “Apakah kau
telah merancangnya?” Ahmon lalu mengiyakan pertanyaan Qi yue tersebut. Qi yue
masih tidak percaya dan merasa kagum atas ide Ahmon tersebut. Ahmon mengatakan
bahwa sarung tangan tersebut sebagai hadiah karena mereka telah tinggal serumah sekarang.
Xue
wei menyiapkan sarapan pagi dan menyapa Ahmon yang ikut bergabung. Sepertinya
mereka sudah berada di rumah Ahmon sekarang.Qi yue meminta Ahmon untuk mengetuk
pintu kamarnya dulu jika ingin masuk ke kamarnya. Ahmon beralasan ia sudah
melakukannya namun Qi yue tidak mendengar. Ibu malah menyebut Qi yue sebagai
pemalas.
Tak lama Yoo hui turun dan memanggil Xue wei dengan sebutan Wei wei
dan dibalas dengan sebutan Honey oleh Xue wei sendiri. Yoo hui menunjukkan
setelan pakaian baru yang akan ia kenakan di pesta pernikahan nanti yang
langsung dipuji-puji oleh Xue wei. Sementara itu Qi yue dan Ahmon tampak jengah
melihat keduanya. Ahmon langsung saja memarahi tingkah aneh ayahnya itu.
“Sebentar lagi ibu dan paman akan melangsungkan pernikahan, dan kami pindah ke
rumah paman dan Ahmon seminggu yang lalu (Qi
yue)
Flashback:
ibu tampak merapikan rumah lama mereka untuk ditinggalkan.
“Aku meninggalkan
rumah masa kecilku, istana yang telah dibangun ayah untuk kami. Aku tahu setiap
kenangan takkan pernah bisa dilupakan. Untuk kebahagiaan ibu aku menyimpan
mereka disudut paling dalam hatiku, sudut yang paling berharga” (Qi yue)
Qi
yue kecil tampak sedang berjalan bahagia bersama sang ayah yang mengantarkannya
pergi ke sekolah. Flashback end
Ahmon
memecah lamunan Qi yue dengan memanggilnya. Yoo hui mengajak mereka untuk
kesekolah bersama-sama dengan bahagia, Ahmon tak setuju dengan hal itu, namun
tidak dengan Qi yue yang langsung mengiyakan hal itu. yoo hui lalu bernyanyi
dengan bahagia mengenai pergi kesekolah bersama dengan Xue wei. Ahmon hanya
bisa menahan kesal melihat tingkah keduanya.
Akhirnya
mereka bertiga tiba di kampus, lagi-lagi para siswa membicarakan mereka ketika
Ahmon sedang berjalan bersama Qi yue. “Itu adalah putra presiden kampus, jadi
dia akan menjadi presiden selanjutnya, tapi siapa gadis itu? dia selalu ada
disekitar putra presiden” ucap mereka.Qi yue tentu saja merasa risih mendengar
hal itu. sementara itu seorang pria asing tampak memperhatikan keduanya “Jadi
mereka berdua akan menjadi saudara” ucap siswa yang lain lagi.
Qing
zi menanyakan rencana Qi yue dengan Ahmon nantinya karena mereka akan segera
menjadi saudara. Qi yue menyatakan bahwa tak ada yang bisa mereka lakukan
karena orang tua mereka sudah sangat dekat, Qi yue kemudian teringat mimpi yang
ia alami tadi pagi dan itu langsung membuat wajahnya memerah. Xiao cai
menanyakan keadaan Qi yue yang terlihat demam karena wajahnya memerah. Qing zi
mengejeknya karena itu hanyalah demam karena memikirkan hal yang tidak-tidak.
“Hanya kau yang berfikir seperti itu” ucap Qi yue membela dirinya.
Qing zi
menambahkan bahwa hubungan mereka berdua itu sangat lamban dan mungkin karena
mereka belum menemukan rival masing-masing. Xiao cai yang tidak paham malah
mengatakan bahwa “he” atau dia si lamban yang dimaksud Qing zi itu adalah Yuan
yi, hal ini sukses membuat Qing zi menjadi cemberut “Xiao cai lain kali kau
harus benar-benar konsentrasi di kelas dan lebih menggunakan otakmu ini”
wkkk...
Pelajaran
pun dimulai, sang dosen berkata bahwa sebentar lagi akan diadakan acara di
kampus mereka itu dan mengundang tamu pembicara mengenai acara tersebut. Qi yue
melamun memikirkan perkataan Qing zi tadi mengenai rival, sementara itu sang
tamu pembicara pun berjalan memasuki kelas.
Tamu tampan itu bernama Tian sisen, iya pun mencoba menyapa siswa di kelas
tersebut. Sementara Qi yue tampak sangat terkejut melihat pria itu. Qi yue
menutupi wajahnya dengan buku agar tidak terlihat, Qing zi yang heran langsung
menanyakan keadaan Qi yue, sementara si pria tadi tampak telah menyadari
keberadaan Qi yue.
Ia pun mengajak seluruh siswa untuk bekerja sama lalu
memulai pelajaran. Qi yue terus menutupi dirinya sambil sesekali melirik pria
tersebut “Itu Ahsen” ucapnya dalam hati. Qing zi terus saja memperhatikan
tingkah aneh sahabatnya itu.
Sehabis
pelajaran Qing zi menarik Qi yue dan menanyakan padanya apakah benar cinta
pertama Qi yue dulu itu adalah guru mereka sekarang yaitu Ahsen. Qi yue
menyatakan bahwa Ahsen adalah cinta pertamanya ketika SMA dulu dan dia adalah
murid ayahnya yang sering datang ke rumah. Xiao cai menyadari bahwa ayah Qi yue
dulunya adalah seorang profesor di kampus.
Tiba-tiba Ahsen muncul dibelakang
mereka dan menyapa Qi yue, tentu saja Qing zi dan Xiao cai tak mau ketinggalan
untuk menyapa Ahsen juga. Ahsen menanyakan perihal ibu Qi yue yang akan menikah
lagi, ia kelihatan cemas dan menanyakan apakah orang itu juga baik padanya. Qi
yue menganggukkan kepala, Ahsen akhirnya merasa tenang mendengar hal tersebut
“Mengetahui berita ini setelah beberapa tahun, aku sungguh berbahagia untuknya.
Dan kau bisa masuk ke kampus dan menjadi bagian dari keluarga presiden aku rasa
itu pasti sebuah takdir” ucap Ahsen.
Qi yue tak lupa berterima kasih pada Ahsen
yang telah mengkhawatirkan ia dan ibunya selama ini dan selalu mengiriminya
kartu natal. Tanpa diketahui mereka ternyata Ahmon juga turut menyaksikan hal
itu dengan tatapan cemburu, tak lama ia pun segera beranjak pergi dari sana.
Pertemuan
dengan Ahsen tersebut ternyata telah membuka banyak memori di kepala Qi yue.
Ahsen adalah orang yang sering membantunya dan melindunginya ketika Ahsen masih
menjadi mahasiswa ayahnya.
Flashback:
Qi yue yang masih SMA menangis ketakutan
karena secara tak sengaja telah merusak pemutar piringan hitam favorit ayahnya,
saat itu Ahsen datang dan mencoba menenangkannya dengan mengatakan bahwa benda
itu masih bisa diperbaiki. Mereka lalu bergegas memperbaiki benda itu sebelum
ayah Qi yue pulang. Akhirnya benda itu selesai diperbaiki dan tukang perbaikan
itu menyarankan keduanya untuk berdansa menikmati musik yang bagus itu. ahsen
lalu mengulurkan tangannya mengajak Qi yue berdansa. Qi yue sempat menolak
karena ia tak bisa berdansa namun Ahsen menyatakan akan membimbingnya dan
mereka pun berdansa bersama. Qi yue:“Apakah kampus juga memiliki banyak pesta
dansa”
Ahsen:”Ya, selama kau
bekerja keras dan bisa masuk kuliah aku bisa janjikan kau akan menjadi pedansa
yang paling cantik di pesta. Flashback
end
Tanpa
sadar lamunan tadi ternyata telah membawa Qi yue kembali ke rumah lamanya.
“Siapa dia?” teriak Ahmon tiba-tiba dihadapannya. Ahmon mendekat dan bertanya
tentang pria yang ditemui Qi yue di kampus tadi. “Dia seseorang yang aku kenal
di masa lalu” ucap Qi yue. Hal tersebut tampaknya bisa sedikit menenangkan
Ahmon, “Apa karena aku berbicara dengan pria lain lalu kau cemburu?” tanya Qi
yue dan tentu saja Ahmon tak mau mengakui hal tersebut. Dalam hatinya Qi yue
menyebut Ahmon sebagai pria yang tak perhatian.
Ahmon memarahinya karena tampak
tak memperhatikan jalannya sendiri. Qi yue melirik rumah lamanya itu, Ahmon
langsung menarik tangannya mengajaknya pergi dari situ. “Dia seseorang yang aku
sukai sebelumnya” akhirnya Qi yue mengatakan yang sebenarnya pada Ahmon.
“Benarkah? Dan sekarang kalian berdua bertemu lagi tidakkah itu bagus”. Qi yue
tampak panik mendengar perkataan Ahmon yang terdengar tidak senang ia lalu maju
dan menarik lengan Ahmon untuk menegaskan bahwa orang yang dicintainya sekarang
adalah dirinya. “Aku tahu, kau tidak perlu menarik begitu kuat” ucap Ahmon
sambil tersenyum. “Kau pasti sengaja melakukannya” ucap Qi yue, keduanya pun
melanjutkan jalan kembali.
“Dan seperti
inilah, bahkan sejak kami memulai kehidupan baru aku masih sering ditipu
dengan
devil favoritku” Qi yue
“Kenapa
tanganmu begitu dingin” ucap Ahmon kemudian, Qi yue lalu dengan semangat
mengeluarkan sarung tangan mereka berdua dari dalam tas nya, keduanya pun
lanjut jalan sambil berpegangan tangan dibalik hangatnya sarung tangan itu.
Di
rumahnya nenek kembali teringat ketika melihat kedekatan Qi yue dan Ahmon dari
siaran TV natal kemarin. Ia lalu membuka sebuah map merah berisi foto sekarang
wanita yang tak lain adalah wanita yang ditolong oleh Ahmon kemarin.
Qi yue
masih memandangi sarung tangannya itu, tiba-tiba Xue wei masuk dan ia pun
langsung menyembunyikan sarung tangan itu. ibu mengatakan bahwa saat ini nenek
telah datang dan ingin bicara dengannya. Xue wei menuangkan teh untuk nenek dan
memintanya untuk menunggu Qi yue dan Ahmon sebentar lagi. Nenek menanyakan
keadaan Xue wei selama berada di rumah itu, tak lupa ia juga memintanya untuk
menjaga Yoo hui kelak, untuk berikutnya nenek ingin menyelesaikan masalah
Ahmon.
Qi yue mulai mengganti baju piyamanya sambil memikirkan hal penting apa
kira-kira yang ingin disampaikan nenek padanya. Ia lalu teringat perkataan nenek
ketika acara makan malam yang lalu, saat itu nenek mengatakan agar Ahmon
mengambil alih bisnis keluarga. Qi yue teringat betapa tegasnya nenek berbicara
ketika itu, dan hal itu membuatnya kini merasa takut.
Sementara
itu di kamarnya Ahmon juga tidak terlihat senang mendengar kedatangan neneknya
itu. ia lalu bersiap keluar dan mengenakan jaketnya, namun ia terkejut melihat
jaketnya itu sedikit sobek, ia lalu teringat Qi yue lah yang telah menariknya
dengan kuat tadi. “Dia benar-benar menariknya dengan kuat” ucap Ahmon dalam
hati.
Ia lalu hendak meminta pertanggungjawaban Qi yue atas hal itu dan
bergegas menuju kamarnya. Sayang waktu yang dipilihnya kurang tepat karena pada
saat ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu saat itu juga Qi yue sedang mengganti
bajunya. Kontan Qi yue langsung berteriak sekencang-kencangnya tak kalah dengan
Ahmon yang juga masih syok di depan pintu.
Nenek
meminta maaf pada Qi yue atas sikap Ahmon yang kurang ajar itu “Meskipun kau
keluarga kau juga harus memiliki rasa hormat” ucap nenek memarahi Ahmon. Nenek
tak henti-hentinya mengomeli sikap Ahmon itu. Xue wei mencoba membela Ahmon
dengan mengatakn bahwa hal itu tak sengaja ia lakukan. Ahmon merasa ia tidak
bersalah dengan hal itu.
ia lalu menanyakan hal sebenarnya yang ingin dikatakan
nenek padanya. Nenek kemudian menyuruhnya pergi membeli coklat. “Kau tidak suka
coklat dan aku juga tidak mau” ucap Ahmon. Nenek bersikeras menyuruhnya pergi
“Aku ingin berbicara sendiri dengan Qi yue ” ucap nenek. Qi yue dan Ahmon
sama-sama terkejut mendengar hal itu, “Hal apa yang ingin kau bicarakan hingga
aku tak boleh dengar?” tanya Ahmon kemudian. Nenek tetap menyuruh Ahmon pergi.
Xue wei beralasan akan memotong buah sebelum pergi ia pun menasehati Ahmon
untuk melakukan perintah neneknya.
Ahmon akhirnya pergi meninggalkan Qi yue
yang gelisah. Namun ternyata tak hanya Qi yue diluar Ahmon juga terlihat
gelisah. Qi yue benar-benar ketakutan sekarang, ia takut kalau nenek telah tahu
bagaimana hubungan ia dan Ahmon selama ini. nenek akhirnya memulai pembicaraannya
dengan Qi yue. “Aku bisa melihat kau dan Ahmon itu sangat dekat “ Qi yue
benar-benar yakin hubungan mereka telah diketahui nenek kali ini.
“Meskipun kalian bukan saudara kandung, namun berdekatan seperti itu pasti akan terlihat ganjil” nenek lalu menanyakan maksudnya yang sebenarnya “Apakah Ahmon memiliki pacar?” nenek beralasan Ahmon tak pernah mau mengatakan hal apapun padanya sehingga ia meminta informasi yang sebenarnya dari Qi yue. Mendengar hal ini membuat Qi yue akhirnya bisa bernafas lega karena apa yang dipikirkannya ternyata tidaklah benar. “Jika ia punya pacar berarti ini berita buruk untuknya (wanita)” ucap nenek. Qi yue tertegun mendengar hal tersebut dan menanyakan maksud itu padanya. Nenek menjelaskan bahwa ia telah mengatur prospek pernikahan yang baik untuk Ahmon. Qi yue terkejut tak percaya dengan apa yang didengarnya itu.
Sesampainya pulang membeli coklat nenek menunjukkan foto wanita yang akan dijodohkan dengannya itu. Ahmon sepertinya tak menyadari bahwa wanita itu adalah orang yang ditolongnya tempo hari (Karena di foto itu juga gak pakek kacamata). Xue wei masuk mengantarkan buah dan langsung terdiam melihat kebekuan diantara mereka. Ahmon lalu jelas-jelas mengatakan tidak pada ide sang nenek.
Qi yue dan teman-temannya kembali membahas perjodohan yang dilakukan nenek terhadap Ahmon tersebut. Qing mengatakan bahwa ini adalah abad-21 dan sang nenek pastilah orang yang begitu kolot. Qing zi kemudian menanyakan hasil akhir dari pembicaraan tersebut. Qi yue mengatakan bahwa semua keputusan selalu nenek yang menentukan, “Jika aku dan Ahmon ketahuan olehnya mungkinkah aku akan dibunuh?” Xiao cai mengejek Qi yue terlalu banyak menonton film “Tornado”.
Flashback: nenek mengenalkan wanita itu sebagai putri dari presiden keuangan Kangzi, Liu Meidi berumur 18 tahun, dia sempurna baik latar belakang keluarga dan kepribadian. Nenek menambahkan bahwa ia baru kembali ke Taiwan dan Yoo hui sedang mengurusnya untuk bisa masuk sebagai murid pindahan ke kampus mereka. “Jadi Yoo hui setuju dengan perjodohan ini?” tanya Xue wei, ia merasa bahwa hal seperti ini tidaklah romantis. Nenek mengatakan bahwa Yoo hui sendiri tidak tahu karena dialah yang mengatur semuanya, beliau juga mengatakan ingin agar Ahmon dan Meidi bisa lebih dekat dan saling jatuh cinta. Dan coklat yang disuruh beli tadi adalah coklat kesukaan Meidi. Nenek meminta Ahmon untuk memberi coklat itu nanti padanya. “Coklat ini terlalu manis dan tidak cocok untukku, aku katakan yang terakhir kalinya jangan rencanakan masa depanku. Sejak kau tidak bisa melakukannya hal-hal membosankan ini sungguh tidak berguna” ucap Ahmon sambil meletakkan coklat itu kembali dan pergi meninggalkan mereka. Flashback end
“Aku akan mengatasi masa lalu, tak peduli apapun yang merintangi bahkan jika aku tidak bisa melihat masa depan” Qi yue
Ahmon berpapasan dengan Qi yue yang hendak menempelkan kertas informasi di Mading. Ahmon menemani Qi yue yang sibuk menempel kertas itu. Qi yue meminta Ahmon mengambil paku payung untuknya, Ahmon tampak ogah-ogahan dan hanya mengulurkan tangannya tanpa bergerak sama sekali dari kursinya itu.
Qi yue mencoba meraih sekuat tenaga paku payung itu namun tetap tak berhasil. Akhirnya Ahmon menarik tangannya hingga Qi yue terjatuh di pangkuannya. “Kau sengaja melakukannya” ucap Qi yue, Ahmon mengiyakan hal tersebut. Qi yue meminta dirinya dilepaskan karena ini masih wilayah sekolah. Ahmon menolak untuk melepaskannya, akhirnya Qi yue hanya bisa berteriak-berteriak meminta tolong agar dilepaskan.
Ternyata Ahsen sedang berjalan ke arah sana dan melihat kejadian itu. ia lalu mendekati mereka berdua dan menyapa Qi yue, Ahmon sendiri terlihat tidak senang dengan kedatangannya. Qi yue menjelaskan bahwa ia terjatuh ketika menempelkan informasi di dinding. Ia juga memperkenalkan Ahmon pada Ahsen. “Aku tahu, ia adalah putra dari presiden, ia juga akan menjadi adik laki-lakimu kelak”Ucap Ahsen.
“Aku tak ingin menjadi temanmu” ucap Ahmon kemudian, Qi yue meminta maaf atas perkataan Ahmon barusan, “Tak apa, dia cukup menarik” ucap Ahsen. Tiba-tiba seorang dosen menegurnya dan mengajaknya pergi keruangan yang seharusnya mereka tuju. “Apakah dia mencurigai sesuatu diantara kita” ucap Qi yue setelah kepergian Ahsen. “Kecurigaannya memang benar, ada sesuatu diantara kita, sebaiknya ia cepat menyadarinya” ucap Ahmon kemudian. Qi yue merasa tingkah Ahmon sangat aneh saat ini.
Sang dosen wanita tadi menanyakan pada Ahsen apakah ia mengenali mereka, Ahsen menjawab bahwa ia hanya mengenal si wanita yang tak lain adalah putri dari gurunya.
“Meskipun kalian bukan saudara kandung, namun berdekatan seperti itu pasti akan terlihat ganjil” nenek lalu menanyakan maksudnya yang sebenarnya “Apakah Ahmon memiliki pacar?” nenek beralasan Ahmon tak pernah mau mengatakan hal apapun padanya sehingga ia meminta informasi yang sebenarnya dari Qi yue. Mendengar hal ini membuat Qi yue akhirnya bisa bernafas lega karena apa yang dipikirkannya ternyata tidaklah benar. “Jika ia punya pacar berarti ini berita buruk untuknya (wanita)” ucap nenek. Qi yue tertegun mendengar hal tersebut dan menanyakan maksud itu padanya. Nenek menjelaskan bahwa ia telah mengatur prospek pernikahan yang baik untuk Ahmon. Qi yue terkejut tak percaya dengan apa yang didengarnya itu.
Sesampainya pulang membeli coklat nenek menunjukkan foto wanita yang akan dijodohkan dengannya itu. Ahmon sepertinya tak menyadari bahwa wanita itu adalah orang yang ditolongnya tempo hari (Karena di foto itu juga gak pakek kacamata). Xue wei masuk mengantarkan buah dan langsung terdiam melihat kebekuan diantara mereka. Ahmon lalu jelas-jelas mengatakan tidak pada ide sang nenek.
Qi yue dan teman-temannya kembali membahas perjodohan yang dilakukan nenek terhadap Ahmon tersebut. Qing mengatakan bahwa ini adalah abad-21 dan sang nenek pastilah orang yang begitu kolot. Qing zi kemudian menanyakan hasil akhir dari pembicaraan tersebut. Qi yue mengatakan bahwa semua keputusan selalu nenek yang menentukan, “Jika aku dan Ahmon ketahuan olehnya mungkinkah aku akan dibunuh?” Xiao cai mengejek Qi yue terlalu banyak menonton film “Tornado”.
Flashback: nenek mengenalkan wanita itu sebagai putri dari presiden keuangan Kangzi, Liu Meidi berumur 18 tahun, dia sempurna baik latar belakang keluarga dan kepribadian. Nenek menambahkan bahwa ia baru kembali ke Taiwan dan Yoo hui sedang mengurusnya untuk bisa masuk sebagai murid pindahan ke kampus mereka. “Jadi Yoo hui setuju dengan perjodohan ini?” tanya Xue wei, ia merasa bahwa hal seperti ini tidaklah romantis. Nenek mengatakan bahwa Yoo hui sendiri tidak tahu karena dialah yang mengatur semuanya, beliau juga mengatakan ingin agar Ahmon dan Meidi bisa lebih dekat dan saling jatuh cinta. Dan coklat yang disuruh beli tadi adalah coklat kesukaan Meidi. Nenek meminta Ahmon untuk memberi coklat itu nanti padanya. “Coklat ini terlalu manis dan tidak cocok untukku, aku katakan yang terakhir kalinya jangan rencanakan masa depanku. Sejak kau tidak bisa melakukannya hal-hal membosankan ini sungguh tidak berguna” ucap Ahmon sambil meletakkan coklat itu kembali dan pergi meninggalkan mereka. Flashback end
“Aku akan mengatasi masa lalu, tak peduli apapun yang merintangi bahkan jika aku tidak bisa melihat masa depan” Qi yue
Ahmon berpapasan dengan Qi yue yang hendak menempelkan kertas informasi di Mading. Ahmon menemani Qi yue yang sibuk menempel kertas itu. Qi yue meminta Ahmon mengambil paku payung untuknya, Ahmon tampak ogah-ogahan dan hanya mengulurkan tangannya tanpa bergerak sama sekali dari kursinya itu.
Qi yue mencoba meraih sekuat tenaga paku payung itu namun tetap tak berhasil. Akhirnya Ahmon menarik tangannya hingga Qi yue terjatuh di pangkuannya. “Kau sengaja melakukannya” ucap Qi yue, Ahmon mengiyakan hal tersebut. Qi yue meminta dirinya dilepaskan karena ini masih wilayah sekolah. Ahmon menolak untuk melepaskannya, akhirnya Qi yue hanya bisa berteriak-berteriak meminta tolong agar dilepaskan.
Ternyata Ahsen sedang berjalan ke arah sana dan melihat kejadian itu. ia lalu mendekati mereka berdua dan menyapa Qi yue, Ahmon sendiri terlihat tidak senang dengan kedatangannya. Qi yue menjelaskan bahwa ia terjatuh ketika menempelkan informasi di dinding. Ia juga memperkenalkan Ahmon pada Ahsen. “Aku tahu, ia adalah putra dari presiden, ia juga akan menjadi adik laki-lakimu kelak”Ucap Ahsen.
“Aku tak ingin menjadi temanmu” ucap Ahmon kemudian, Qi yue meminta maaf atas perkataan Ahmon barusan, “Tak apa, dia cukup menarik” ucap Ahsen. Tiba-tiba seorang dosen menegurnya dan mengajaknya pergi keruangan yang seharusnya mereka tuju. “Apakah dia mencurigai sesuatu diantara kita” ucap Qi yue setelah kepergian Ahsen. “Kecurigaannya memang benar, ada sesuatu diantara kita, sebaiknya ia cepat menyadarinya” ucap Ahmon kemudian. Qi yue merasa tingkah Ahmon sangat aneh saat ini.
Sang dosen wanita tadi menanyakan pada Ahsen apakah ia mengenali mereka, Ahsen menjawab bahwa ia hanya mengenal si wanita yang tak lain adalah putri dari gurunya.
Seorang
wanita yang tak lain adalah Meidi tampak memasuki taman, di tempat itu Yang
Ping dan yang lainnya tampak sedang berkumpul dan takjub melihat kedatangan
Meidi yang terlihat begitu cantik. Mereka bahkan sampe mengerumuninya segala
saudara-saudara....haha...”Apa kau kesini mencari Ahmon? Ia sedang tidak berada
disini sekarang”
Mereka lalu bergantian mencoba menggodanya. Meidi terlihat ketakutan melihat tingkah aneh mereka, ia mencoba menanyakan keberadaan Ahmon pada mereka. Yi lang merasa suara pelan yang dikeluarkan Meidi itu begitu lucu, Yang ping lalu menyuruhnya untuk diam karena hanya akan menakuti seorang wanita cantik saja. Yi lang mengatakan bahwa yang menakut-nakuti itu Limu yang menatap Meidi sampe melotot segala, haha...
”Dia tidak terlihat baik, apa dia menangis?” tanya Kuo kai. Yang ping semakin mendekatkan wajahnya, lalu ia berteriak melihat Ahmon datang bersama Qi yue. Teman-temannya marah karena Ahmon tidak bilang punya kenalan seorang gadis secantik itu. Ahmon mengamati sosok wanita itu. Meidi terlihat ingin berkata-kata namun ia sangat gugup hingga kata-kata itu tak keluar jelas dari mulutnya. Qi yue sendiri tampaknya telah menyadari sosok wanita dihadapannya itu.
Meidi mencoba melanjutkan perkataannya kembali “Tenanglah...pelan-pelan saja” ucap Ahmon yang menyadari kegugupannya. “Aku tak bisa menikah denganmu” ucap Meidi yang langsung pingsan setelah itu. ia pun akhirnya dibawa ke markas mereka. “Apakah aku harus memberinya CPR” ucap Yi lang mencoba mendekati Meidi yang tengah pingsan. Kuo kai menanyakan tindakan Ahmon selanjutnya. Ahmon hanya meminta mereka menyuruhnya pulang saja setelah ia sadar.
Ahmon mengatakan semuanya baik-baik saja karena wanita itu telah menolak untuk menikah dengannya “Tidakkah kau lihat betapa bahagianya wajah Qi yue ketika mendengar putri kecil ini menolakmu, dia bahkan menawarkanku makan pizza” ucap Yang ping. “Qi yue itu sangat bodoh, dia bisa memesan kenapa ia harus pergi sendirian” ucap Kou kai, Ahmon lalu menatap kesal tidak terima kepada Kou kai.
Qi yue benar-benar terlihat gembira karena Wanita itu telah menolak Ahmon. Yang ping penasaran mengapa wanita itu menolak dijodohkan dengan Ahmon, sementara Meidi akhirnya sadar dari pingsannya dan menjawab bahwa ia sudah memiliki seseorang yang ia suka. Mereka lalu bicara berdua. Meidi meminta maaf kepada Ahmon ia mengatakan bahwa awalnya ia memang ingin menerima perjodohan tersebut, tapi akhirnya ia bertemu dengan orang yang ia sukai meskipun ia tak tahu dimana pria itu sekarang (jadi inget pas Ahmon nolongin dia kan penglihatannya lagi kabur, hmmm...)
“Tak masalah, aku rasa kau telah membuat keputusan yang tepat” ucap Ahmon, ia juga berharap semoga wanita itu bisa menemukan cintanya itu. Meidi ternyata meminta pertolongan Ahmon untuk berpura-pura berhubungan dengannya, dia beralasan ayahnya akan mengirimnya langsung ke Jepang jika menolak perjodohan ini semnentara ia sendiri ingin menemukan pria yang disukainya itu.
Ahmon dengan tegas menolak hal tersebut karena ia tidak mau mematuhi ide siapapun, ia pun hendak pergi namun Yang ping berusaha menahan dan membujuknya. “Jika kau ingin tetap bergantung pada orang lain kusarankan padamu merangkaklah kembali ke pangkuan ayahmu dan lanjutkan menjadi seorang bayi yang tak pernah dewasa” Meidi berlari menahan tangisnya meninggalkan Ahmon dan kawan-kawan. Mereka menyalahkan Ahmon yang begitu kejam pada wanita selembut itu. “itu lebih baik daripada menghabiskan waktu melibatkan dirinya dalam masalah” namun teman-temannya tetap tidak merasa setuju terhadap hal itu.
Qi yue yang tengah gembira berpapasan dengan Meidi yang berlari sambil menangis, ia lalu mengenali sosok itu dan pergi mengejarnya. Ia pun mencoba mendekatinya dan menanyakan keadaannya. Tak lupa ia memperkenalkan dirinya sebagai kakak Ahmon. Meidi mencurahkan isi hatinya sambil berjalan-jalan dengan Qi yue, ia mengatakan bahwa baru kali ini ada orang yang bicara begitu kejam padanya.
Qi yue mengatakan bahwa Ahmon itu sebenarnya baik, meski kata-katanya terdengar kasar namun itu adalah untuk membantu orang tersebut juga. Qi yue lanjut menjelaskan secara seksama bagaimana sifat Ahmon sebenarnya. Meidi sendiri tampak mulai bisa memahami hal tersebut. Ia senang akhirnya bisa terhibur oleh Qi yue dan ia pun memberikan coklat pada Qi yue yang pernah juga diberikan kepada Ahmon.
“Dalam lingkunganku tak ada yang bisa mengatakan tidak padaku” oleh sebab itu iya tidak terbiasa terhadap sikap Ahmon tadi. Ia juga bermaksud minta maaf karena telah meminta Ahmon berpura-pura dekat dihadapan nenek dan ayahnya. Hal itu membuat Qi yue teringat kepura-puraan yang ia lakukan selama ini. Meidi mengatakan bahwa ia ingin menjadi teman baiknya Qi yue dan Ahmon.
Qi yue kembali berkumpul dengan temannya membicarakan hal tersebut. Ia merasa telah terlalu banyak menceritakan hal baik tentang Ahmon kepada Meidi dan iya merasa khawatir kini. Qing zi mengiyakan hal tersebut, Qi yue beralasan ia tak tega melihat Meidi sedih. Qing zi menambahkan semakin Meidi membenci Ahmon maka itu semakin baik.
Mereka lalu bergantian mencoba menggodanya. Meidi terlihat ketakutan melihat tingkah aneh mereka, ia mencoba menanyakan keberadaan Ahmon pada mereka. Yi lang merasa suara pelan yang dikeluarkan Meidi itu begitu lucu, Yang ping lalu menyuruhnya untuk diam karena hanya akan menakuti seorang wanita cantik saja. Yi lang mengatakan bahwa yang menakut-nakuti itu Limu yang menatap Meidi sampe melotot segala, haha...
”Dia tidak terlihat baik, apa dia menangis?” tanya Kuo kai. Yang ping semakin mendekatkan wajahnya, lalu ia berteriak melihat Ahmon datang bersama Qi yue. Teman-temannya marah karena Ahmon tidak bilang punya kenalan seorang gadis secantik itu. Ahmon mengamati sosok wanita itu. Meidi terlihat ingin berkata-kata namun ia sangat gugup hingga kata-kata itu tak keluar jelas dari mulutnya. Qi yue sendiri tampaknya telah menyadari sosok wanita dihadapannya itu.
Meidi mencoba melanjutkan perkataannya kembali “Tenanglah...pelan-pelan saja” ucap Ahmon yang menyadari kegugupannya. “Aku tak bisa menikah denganmu” ucap Meidi yang langsung pingsan setelah itu. ia pun akhirnya dibawa ke markas mereka. “Apakah aku harus memberinya CPR” ucap Yi lang mencoba mendekati Meidi yang tengah pingsan. Kuo kai menanyakan tindakan Ahmon selanjutnya. Ahmon hanya meminta mereka menyuruhnya pulang saja setelah ia sadar.
Ahmon mengatakan semuanya baik-baik saja karena wanita itu telah menolak untuk menikah dengannya “Tidakkah kau lihat betapa bahagianya wajah Qi yue ketika mendengar putri kecil ini menolakmu, dia bahkan menawarkanku makan pizza” ucap Yang ping. “Qi yue itu sangat bodoh, dia bisa memesan kenapa ia harus pergi sendirian” ucap Kou kai, Ahmon lalu menatap kesal tidak terima kepada Kou kai.
Qi yue benar-benar terlihat gembira karena Wanita itu telah menolak Ahmon. Yang ping penasaran mengapa wanita itu menolak dijodohkan dengan Ahmon, sementara Meidi akhirnya sadar dari pingsannya dan menjawab bahwa ia sudah memiliki seseorang yang ia suka. Mereka lalu bicara berdua. Meidi meminta maaf kepada Ahmon ia mengatakan bahwa awalnya ia memang ingin menerima perjodohan tersebut, tapi akhirnya ia bertemu dengan orang yang ia sukai meskipun ia tak tahu dimana pria itu sekarang (jadi inget pas Ahmon nolongin dia kan penglihatannya lagi kabur, hmmm...)
“Tak masalah, aku rasa kau telah membuat keputusan yang tepat” ucap Ahmon, ia juga berharap semoga wanita itu bisa menemukan cintanya itu. Meidi ternyata meminta pertolongan Ahmon untuk berpura-pura berhubungan dengannya, dia beralasan ayahnya akan mengirimnya langsung ke Jepang jika menolak perjodohan ini semnentara ia sendiri ingin menemukan pria yang disukainya itu.
Ahmon dengan tegas menolak hal tersebut karena ia tidak mau mematuhi ide siapapun, ia pun hendak pergi namun Yang ping berusaha menahan dan membujuknya. “Jika kau ingin tetap bergantung pada orang lain kusarankan padamu merangkaklah kembali ke pangkuan ayahmu dan lanjutkan menjadi seorang bayi yang tak pernah dewasa” Meidi berlari menahan tangisnya meninggalkan Ahmon dan kawan-kawan. Mereka menyalahkan Ahmon yang begitu kejam pada wanita selembut itu. “itu lebih baik daripada menghabiskan waktu melibatkan dirinya dalam masalah” namun teman-temannya tetap tidak merasa setuju terhadap hal itu.
Qi yue yang tengah gembira berpapasan dengan Meidi yang berlari sambil menangis, ia lalu mengenali sosok itu dan pergi mengejarnya. Ia pun mencoba mendekatinya dan menanyakan keadaannya. Tak lupa ia memperkenalkan dirinya sebagai kakak Ahmon. Meidi mencurahkan isi hatinya sambil berjalan-jalan dengan Qi yue, ia mengatakan bahwa baru kali ini ada orang yang bicara begitu kejam padanya.
Qi yue mengatakan bahwa Ahmon itu sebenarnya baik, meski kata-katanya terdengar kasar namun itu adalah untuk membantu orang tersebut juga. Qi yue lanjut menjelaskan secara seksama bagaimana sifat Ahmon sebenarnya. Meidi sendiri tampak mulai bisa memahami hal tersebut. Ia senang akhirnya bisa terhibur oleh Qi yue dan ia pun memberikan coklat pada Qi yue yang pernah juga diberikan kepada Ahmon.
“Dalam lingkunganku tak ada yang bisa mengatakan tidak padaku” oleh sebab itu iya tidak terbiasa terhadap sikap Ahmon tadi. Ia juga bermaksud minta maaf karena telah meminta Ahmon berpura-pura dekat dihadapan nenek dan ayahnya. Hal itu membuat Qi yue teringat kepura-puraan yang ia lakukan selama ini. Meidi mengatakan bahwa ia ingin menjadi teman baiknya Qi yue dan Ahmon.
Qi yue kembali berkumpul dengan temannya membicarakan hal tersebut. Ia merasa telah terlalu banyak menceritakan hal baik tentang Ahmon kepada Meidi dan iya merasa khawatir kini. Qing zi mengiyakan hal tersebut, Qi yue beralasan ia tak tega melihat Meidi sedih. Qing zi menambahkan semakin Meidi membenci Ahmon maka itu semakin baik.
Xiao cai mengatakan itu tak apa-apa karena perbuatan baik
selalu mendapat balasan yang baik pula. Qi yue memuji Xiao cai yang selalu baik
tidak seperti Qing zi yang bersikap kejam. Qing zi melotot tidak terima, ia
menyebut Qi yue sebagai seseorang yang sudah tidak bisa ditolong lagi.
Qi yue menatap coklat pemberian Meidi yang berada di atas meja belajarnya. Ahmon menghubungi Qi yue di depan pintu “Kita tinggal di atap yang sama kenapa kau harus menelpon” tanya Qi yue. “Baiklah kalau begitu aku masuk” ucap Ahmon. Qi yue berteriak menolak karena ada ibu dan ayah mereka di rumah itu.
Qi yue menatap coklat pemberian Meidi yang berada di atas meja belajarnya. Ahmon menghubungi Qi yue di depan pintu “Kita tinggal di atap yang sama kenapa kau harus menelpon” tanya Qi yue. “Baiklah kalau begitu aku masuk” ucap Ahmon. Qi yue berteriak menolak karena ada ibu dan ayah mereka di rumah itu.
Ahmon tetap
membuka pintunya, melihat pintu kamarnya mulai terbuka Qi yue langsung bergegas
lari hendak menahan pintu itu. namun pintu telah terbuka lebar dan Qi yue
berhenti tepat di depan bibir Ahmon dan terjadilah adegan kiss yang tak
disengaja.
Ahmon lalu menutup pintu itu kembali dan lanjut berbicara melalui telfon dari luar. “Ketika aku ingin melakukan sesuatu yang buruk bahkan polisi pun tak dapat menangkapku, selain itu semakin berbahaya suatu lokasi maka itu akan semakin aman” ucap Ahmon. Qi yue menyebutkan bahwa ciuman bukanlah hal yang terlalu buruk. Ahmon menyuruhnya untuk tidur segera agar tidak memikirkan hal-hal yang aneh.
Qi yue merasa kesal dan hendak menutup telfonnya namun Ahmon memanggilnya kembali “Meskipun kita dipisahkan oleh pintu aku masih bisa merasakan kau berada didekatku, selamat malam” ucap Ahmon dan keduanya pun tersenyum bersama.
Ahmon lalu menutup pintu itu kembali dan lanjut berbicara melalui telfon dari luar. “Ketika aku ingin melakukan sesuatu yang buruk bahkan polisi pun tak dapat menangkapku, selain itu semakin berbahaya suatu lokasi maka itu akan semakin aman” ucap Ahmon. Qi yue menyebutkan bahwa ciuman bukanlah hal yang terlalu buruk. Ahmon menyuruhnya untuk tidur segera agar tidak memikirkan hal-hal yang aneh.
Qi yue merasa kesal dan hendak menutup telfonnya namun Ahmon memanggilnya kembali “Meskipun kita dipisahkan oleh pintu aku masih bisa merasakan kau berada didekatku, selamat malam” ucap Ahmon dan keduanya pun tersenyum bersama.
“Segala
kegelisahan pergi jauh, sejak kami menjadi dekat satu sama lain hati kami juga
menjadi dekat” Qi yue
Keesokan harinya Qi yue kembali bertemu dengan Ahsen bersama anggota klub basket. Yuan yi memberitahu bahwa semua kegiatan diluar sekolah akan dipimpim oleh seorang guru dan guru Ahsen akan menjadi penasehat mereka. Qi yue mengatakan pada semua bahwa ia mengenal Ahsen yang pernah hampir masuk anggota klub basket dulu tapi karena sebuah kecelakaan dan luka pada kakinya maka ia menyerah pada hal itu. Ahsen mengatakan bahwa Qi yue adalah fans nomor satunya dulu.
Ahmon yang tiba dengan motor besarnya memperhatikan dari seberang kedekatan Ahsen dan Qi yue. “Tak heran iya pernah menyatakan cinta kepada kapten kami, ia memang lebih menyukai pemain basket” ucap Li xiang. Yuan yi menjawab bahwa hal itu sudah lama sekali dan sekarang ia sudah punya pacar. Qi yue akhirnya menyadari keberadaan Ahmon disitu. Dan merasa tidak enak terhadapnya. Ahsen menyatakan bahwa tak akan ada yang berubah dari aktivitas mereka.
Mereka menaiki bus bersama, Qi yue khawatir keberadaan Ahsen di klub basket akan menciptakan keadaan yang buruk dan ternyata Meidi juga ikut dan duduk disamping Qi yue.
Keesokan harinya Qi yue kembali bertemu dengan Ahsen bersama anggota klub basket. Yuan yi memberitahu bahwa semua kegiatan diluar sekolah akan dipimpim oleh seorang guru dan guru Ahsen akan menjadi penasehat mereka. Qi yue mengatakan pada semua bahwa ia mengenal Ahsen yang pernah hampir masuk anggota klub basket dulu tapi karena sebuah kecelakaan dan luka pada kakinya maka ia menyerah pada hal itu. Ahsen mengatakan bahwa Qi yue adalah fans nomor satunya dulu.
Ahmon yang tiba dengan motor besarnya memperhatikan dari seberang kedekatan Ahsen dan Qi yue. “Tak heran iya pernah menyatakan cinta kepada kapten kami, ia memang lebih menyukai pemain basket” ucap Li xiang. Yuan yi menjawab bahwa hal itu sudah lama sekali dan sekarang ia sudah punya pacar. Qi yue akhirnya menyadari keberadaan Ahmon disitu. Dan merasa tidak enak terhadapnya. Ahsen menyatakan bahwa tak akan ada yang berubah dari aktivitas mereka.
Mereka menaiki bus bersama, Qi yue khawatir keberadaan Ahsen di klub basket akan menciptakan keadaan yang buruk dan ternyata Meidi juga ikut dan duduk disamping Qi yue.
Flashback:anggota
basket manaiki bus satu per satu. Saat itu Ahmon tak kunjung beranjak dari
motornya dan hanya memperhatikan saja. Qi yue mendatanginya dan menyuruhnya
masuk ke bus. Ahmon mengatakan bahwa ia akan pergi sendiri, tak lama sebuah
mobil berhenti dan Meidi keluar dari situ. Sontak teman-teman Ahmon yang lain
keluar menyambutnya. Yuan yi menjelaskan telah menerima Meidi berada di klub
mereka untuk membantu pekerjaan Qi yue. Meidi memperkenalkan dirinya sebagai
murid pindahan di hadapan semuanya. Ahmon merasa kesal dan pergi meninggalkan
mereka semua, Qi yue memandangi kepergian Ahmon. Flashback end
Qi yue menanyakan alasan Meidi bergabung dengan klub basket. Ia menjelaskan karena ia ingin berteman dengan Qi yue dan Ahmon. Qi yue menyesali kebodohannya kemarin dan mulai merasa khawatir. Meidi mengatakan ia tak kenal siapapun dan merasa takut.
Kuo kai mulai memperkenalkan diri padanya ia juga bertanya mengapa Meidi terlihat sangat pucat kemarin. Ia beralasan hal itu karena ia sedang gugup. Kuo kai menawarkan diri akana melindunginya, Yi lang tak mau kalah dan turut menawarkan dirinya juga.
Yang ping ikut-ikutan memujinya dan langsung ditempeleng di kepala oleh Li xiang “Aku tidak menyukainya, aku hanya mengatakan dia ramah” ucap Yang ping mencoba menyelamatkan dirinya. Yang ping kemudian menjelaskan bahwa Meidi adalah orang yang dijodohkan sang nenek untuk Ahmon namun sepertinya mereka tidak cocok. Li xiang tidak sependapat dan mengatakan hal tersebut masihlah belum jelas sekarang.
Qi yue menanyakan alasan Meidi bergabung dengan klub basket. Ia menjelaskan karena ia ingin berteman dengan Qi yue dan Ahmon. Qi yue menyesali kebodohannya kemarin dan mulai merasa khawatir. Meidi mengatakan ia tak kenal siapapun dan merasa takut.
Kuo kai mulai memperkenalkan diri padanya ia juga bertanya mengapa Meidi terlihat sangat pucat kemarin. Ia beralasan hal itu karena ia sedang gugup. Kuo kai menawarkan diri akana melindunginya, Yi lang tak mau kalah dan turut menawarkan dirinya juga.
Yang ping ikut-ikutan memujinya dan langsung ditempeleng di kepala oleh Li xiang “Aku tidak menyukainya, aku hanya mengatakan dia ramah” ucap Yang ping mencoba menyelamatkan dirinya. Yang ping kemudian menjelaskan bahwa Meidi adalah orang yang dijodohkan sang nenek untuk Ahmon namun sepertinya mereka tidak cocok. Li xiang tidak sependapat dan mengatakan hal tersebut masihlah belum jelas sekarang.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.