Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Setelah
kemarin saya menyaksikan kebahagiaan Yuan yi dan Qing zi, kali ini saya juga menikmati kebahagiaan Yang ping dan Li xiang. Meskipun keberadaan mereka sendiri juga tak kalah menariknya dalam cerita ini namun saya lebih senang akhirnya Yang ping berhasil mencium Li xiang, karena itu pertanda semakin tegasnya hubungan mereka. Entah kenapa saya suka semua tokoh yang ada dalam drama ini, termasuk semua pasangan yang ada di dalamnya. Sepertinya hubungan Qi yue dan Ahmon sendiri juga akan semakin sulit mulai dari sekarang.
Devil Beside You Episode 11
Qi
yue akhirnya mulai merajut sebuah sarung tangan untuk dihadiahkan pada Ahmon di
hari Natal nanti. Namun ternyata membuatnya tak semudah yang dibayangkannya,
hal itu membuatnya teringat akan kenangannya dulu.
Flashback:
Qi yue mendapat kiriman dari Ahsen berupa kartu ucapan selamat natal, Ahsen
sendiri adalah siswa dari ayahnya. Qi yue lalu membaca surat itu dengan
bahagia. Xue wei lalu menemukan buku mengenai keterampilan merajut scarf di
tempat tidur putrinya itu, ia pun menanyakan pada siapa itu akan diberikan. Qi
yue menolak memberitahu lagipula yang ingin ia buat itu adalah sarung tangan
bukan scarf. Ibu menanyakan apakah ia yakin bisa membuatnya karena selama ini
ia selalu membeli prakaryanya di toko dan mengakui bahwa itu buatannya. Qi yue
menyuruh ibunya berhenti membuatnya berkecil hati.Flashback end.
Ia
berusaha untuk tidak berkecil hati dengan hal itu dan berusaha untuk
bersemangat membuat sarung tangan cintanya, yah paling tidak untuk beberapa
detik sebelum akhirnya ia memikirkan betapa susahnya itu untuk dilakukan.
Yuan
yi berlari kencang menuju tempat kencannya dengan Qing zi. Sementara di kafe
Qing zi terlihat mulai bosan menunggunya. Yuan yi pun masuk dengan tergesa-gesa
menemuinya, “Kupikir kau akan mengabaikanku lagi” ucap Qing zi. Ia marah karena
telah menunggunya seperti orang bodoh lebih dari satu jam. Yuan yi meminta maaf
dan berjanji takkan melakukannya lagi, namun tampangnya Qing zi masih terlihat
sangat kesal “Matilah aku, jika kali ini dia tetap marah gara-gara
keterlambatanku” pikir Yuan yi dalam hati. Ia pun berniat memulai pembicaraan
namun berhenti karena yang ditemani masih saja kesal. Yuan yi lantas terkejut
karena tiba-tiba Qing zi mendekat dan menyentuh wajahnya “Masih ada odol di
wajahmu” ucap Qing zi, gubrakk...
Qing
zi akhirnya memaafkan Yuan yi karena melihat ia telah tergesa-gesa tadi datang
kesini dengan syarat ia mau dipanggil dengan nama Xiaoqing. Kayak panggilan
sayang gitu apa ya? Hal ini ditolah oleh Yuan yi, lalu Qing zi pun mengatakan
bahwa ia memberinya kesempatan khusus untuk hari ini saja, akhirnya Yuan yi
pun menyetujuinya.
Sementara
itu Qi yue kembali berkonsentrasi terhadap rajutannya, belum juga selesai ia
udah membayangkan yang aneh-aneh lagi. Ia membayangkan bagaimana senangnya
Ahmon nanti ketika menerima sarung tangannya, namun tiba-tiba Ahmon menjerit
karena sarung tangan buatannya itu koyak. Dan tentu saja Qi yue yang tersadar
dari lamunannya juga ikut menjerit. Ia lalu mengerjakan rajutan itu dengan
membabibuta sampai-sampai benangnya nyangkut kemana-mana.
Yuan
yi dan Qing zi melanjutkan kencan mereka dengan menonton film. Kayaknya si Yuan
yi lagi inget pesan neneknya tadi yaitu mesti nyium bibir pacarnya.
Berkali-kali ia mencoba mencari kesempatan namun tidak berhasil, contoh pada
saat ia mau meluk, pas mau dipeluk eh tiba-tiba Qing zi nunduk ngambil popcorn,
langsung deh tu popcorn disumpahin sama Yuan yi. Trus ia coba lagi dengan
menggenggam tangan Qing zi, ehh..malah disangka mau liat jam,wkkk...untungnya si Qing zi akhirnya
sadar kalo pacarnya itu pingin nyium bukan liat jam, ia pun senyum-senyum
sendiri dan mendekat kepada Yuan yi. Dan lagi-lagi hal itu mesti ditunda
saudara-saudara karena Hp nya Yuan yi tiba-tiba bunyi. sampe-sampe penonton dibelakang juga terganggu dengan bunyi Hp itu.
Qi
yue akhirnya berhasil menyelesaikan sarung tangannya, hasilnya bagus pula. Dia
sendiri sampai nggak nyangka bisa menyelesaikannya dan merasa kekuatan
cintanyalah yang telah membantunya.
Akhirnya
Yuan yi dan Qing zi pun selesai nonton, Yuan yi heran melihat Qing zi yang
menangis sedih padahal yang mereka tonton adalah film komedi. Ternyata ia
tersentuh melihat pemeran utama prianya ketika mencium si pemeran wanita. Yuan yi
berfikir bahwa Qing zi tengah mengirim sinyal untuknya untuk menciumnya. Ia pun
bersiap untuk menciumnya lagi. Namun tidak jadi lagi karena Qing zi tiba-tiba
bersin, ia kecewa karena ternyata hanya ia yang berfikir seperti itu, karena
Qing zi kayaknya murni 100% nangis karena film.
Ahmon
menunggu kedatangan Qi yue di lobby hotel, sementara Qi yue sangking senangnya dengan
hasil karyanya itu sampai berlari-lari menemui Ahmon. Ahmon membentaknya karena
ia terlambat dan berpura-pura menyuruhnya melakukan hukuman. Tak lama Yuan yi
dan Qing zi pun datang menemui mereka. Terang saja Qi yue heran karena
setahunya dia hanya akan kencan berdua hari ini dengan Ahmon. Ahmon mengatakan
bahwa yang lain sudah menunggu di dalam. “Apa maksudnya yang lain?” tanya Qi
yue. “Tidakkah kau sudah mengatakan padanya bahwa hari ini adalah perayaan
kemenangan Tim kita?” ucap Yuan yi. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam
meninggalkan Qi yue yang masih terkejut tak percaya dengan apa yang dia dengar.
Dan
benar saja seluruh anggota Tim basket berkumpul di ruangan karaoke itu untuk
bernyanyi bersama. Yuan yi memberikan remote pada Qing zi untuk memilih lagu
yang ia suka, namun Qing zi menolak dengan mengatakan bahwa ini adalah perayaan
Tim nya Yuan yi dan menyuruh mereka untuk bersenang-senang, “Tidak apa-apa”
ucap yuan yi. Tiba-tiba Kou kai mendekat dan meminta mereka untuk bernyanyi
bersama “Diamlah” ucap Yuan yi, Qing zi mengatakan akan menyenangkan untuk
melakukan hal itu, yuan yi kembali bersemangat dan menyanggupinya namun ia
bingung ketika memilih lagu “Kau yang memutuskan atau aku yang memutuskan?"
Sebuah
lagu di putar, Yang ping dan Kuo kai tampak berebutan untuk menyanyikan lagu
itu. Kou kai bahkan menolak Yang ping ke dinding, ternyata Kuo kai memberikan
itu pada Yuan yi untuk dinyanyikan oleh mereka. “Aku ingin menyanyikan lagu ini
untuk Li xiang, Kou kai aku akan mengingat hal ini” ucap Yang ping, wkkk...sabar yah...
Yang
ping merasa kecewa karena tidak dapat menyanyikan lagu itu, ia pun menatap Li
xiang, sementara Li xiang pura-pura tidak tahu.
Akhinya
pasangan Yuan yi dan Qing zi menyanyi bersama dengan bahagia. Qi yue kesal
karena ia dan Ahmon tidak dapat melakukan hal seperti itu. Li xiang sepertinya
menyadari perasaan Qi yue saat ini, ia lalu mencoba memanasinya dengan
mengatakan kegiatan Ahmon yang tak diketahui “Tidakkah biasanya kau
menghabiskan natal di tempat nenekmu?” tanyanya pada Ahmon. Ia lalu senang bisa
membuat Qi yue lebih kesal sekarang.
Sementara
itu di rumah, nenek sedang kesal karena Ahmon tak datang menemuinya di malam
natal, Yoo hui mengatakan bahwa anak muda seperti Ahmon sudah biasa mempunyai
kegiatannya sendiri. Nenek menyalahkan Yoo hui atas kelakuan Ahmon dan mengejek
penampilannya yang tak pantas. Yoo hui meminta pembelaan dari Xue wei dan tentu
saja Xue wei dengan senang hati membela kekasihnya itu.
Hanya nenek yang nampak
tak bahagia disitu, ia tetap bersikeras meminta kehadiran Ahmon. Nenek lalu
menanyakan keberadaan Qi yue, Xue wei mengatakan bahwa putrinya itu sedang
kencan malam ini. xue wei lalu heran melihat piring yang di atas meja ada 6,
padahal kalau Qi yue dan Ahmon datang mereka hanya berlima. Nenek
lalu menyuruh pembantunya untuk membuang piring yang berlebih itu.(Untuk Ahrang
kah?)
Qi yue semakin resah melihat Ahmon yang tampak terus asik bercerita bersama Li xiang dan Yang ping, ia sendiri mulai mencari-cari
kesempatan untuk menyerahkan kadonya itu. Tiba-tiba
ia mendengar Kuo kai dan Yi lang mengejek orang-orang yang saling memberi
hadiah di hari natal dan hadiah buruk yang mereka berikan, “Itu selalu saja
sabun dan lampu berdiri yang membosankan” ucap Kuo kai. “Biar kutambahkan yang
ketiga, itu adalah para gadis yang memberikan hasil rajutan berupa scarf dan
sarung tangan, hasilnya begitu buruk tapi masih memaksa untuk dikenakan” tambah
Yi lang. Hal tersebut langsung meredam rasa percaya diri Qi yue untuk
memberikannya, ia merasa bodoh telah membuat hal seperti itu.
Yi lang
menambahkan lagi bahwa dalam film harry potter hal tersebut juga ada saat ibu
Ron merajutkan sweater sebagai hadiah natal, bahkan Ron tidak mau menerimanya.
Qi yue mencoba menutup kupingnya, ia semakin gelisah mendengarnya. Tiba-tiba Kuo kai meminta pendapatnya
mengenai hal itu “Aku tidak tahu” jawabnya gugup.
Qing
zi sepertinya menyadari keanehan pada diri Qi yue dan mendekatinya. Ia pun
menanyakan keadaannya, Qi yue berkata bahwa disini terlalu berisik dan ia perlu
menelefon ibunya, ia pun bergegas keluar dari ruangan itu.
Di
luar Qi yue menyalahkan dirinya yang begitu bodoh dan hampir saja menjadi
lelucon bagi yang lain disana. Sepertinya ia berniat untuk membuang sarung
tangan itu. Tiba-tiba Ahmon muncul dan menanyakan apa yang dilakukannya disitu,
ia juga mengajaknya untuk masuk ke dalam, Qi yue mengatakan bahwa ia akan
disini dulu. “Apa yang kau pegang itu?” tanya Ahmon. “Bukan apa-apa” jawab Qi yue mencoba
menyembunyikannya, Ahmon tentu tak percaya dan memaksa untuk melihatnya. Qi yue
membentaknya dan menyuruhnya untuk kembali ke dalam. Ahmon pun meninggalkan Qi
yue yang sedang kesal, akhirnya Qi yue meletakkan hadiahnya itu di tempat
sampah.
Xue
wei menyuruh Yoo hui untuk memberikan hadiahnya pada nenek. Yoo hui mencoba
menghibur nenek yang masih terlihat kesal. Dan lagi-lagi hanya mereka berdua
yang bahagia disitu, nenek sampai kesal melihatnya dan menyuruh mereka untuk
pergi saja. Xue wei mencoba bersikap ramah padanya. “Ibu aku berjanji hadiah
natalmu akan tiba sebelum jam dua belas malam” ucap Yoo hui. Keduanya pun pamit
undur diri sambil menyanyikan jingle bells.
Acara
karaoke pun selesai, namun tampaknya hanya Qi yue yang tidak merasa bahagia
“Ada apa? Apa kau bertengkar dengan Ahmon?” tanya Qing zi. “Itu bukan
bertengkar tapi hanya aku saja yang kesal” jawabnya. Qing zi lalu memberi
nasehat pada temannya itu. Yuan yi datang dan menarik Qing zi dari sana, Qi yue
cemburu karena ia tak bisa seperti itu dan berfikir bahwa mungkin lebih baik
jika ia pulang.
Sementara
yang lain kini tengah berencana untuk bermain Hide-and-Seek di luar. “Jika kita bermain kita jadi tidak
menghabis-habiskan uang atau menyendiri di suatu tempat” ucap Yang ping. Yi
lang setuju karena sekarang ini seluruh tempat pastilah mahal. Ahmon
menganjurkan untuk menambahkan bumbu ke dalam permainan, yang lain antusias
untuk mendengar pendapat Ahmon “Di akhir waktu, orang terakhir yang tak dapat
ditemukan akan menjadi pemenangnya, dan pemenang dapat meminta ciuman dari
wanita yang ia sukai sebagai hadiah”. Li xiang menambahkan bahwa begitu juga
dengan yang wanita, Qi yue kesal karena mengira Li xiang akan memanfaatkan hal
ini untuk mencium Ahmon.
Yuan
yi memimpin dibukanya hide-and-seek kiss
competition. “batu gunting kertas”
dan upss Yuan yi harus jaga kali ini. Yuan yi mulai menghitung dan semuanya
pada lari untuk bersembunyi. Sangking bersemangatnya untuk menang Qi yue
sampai-sampai tidak ingat untuk lari, Ahmon lalu datang dan menariknya dari
tempat itu. Mereka pun berlari bersama.
“Angin yang berhembus kencang, membuat kulit
tersengat. Mengapa tiba-tiba Ahmon mengusulkan untuk bermain Hide-and-Seek?” Qi yue
Sementara
itu Yuan yi pun telah selesai menghitung, ia membulatkan tekad untuk melindungi
pacarnya agar tak dicium oleh siapapun malam itu dan untuk itu tentu saja dia
harus berusaha menemukan semua anggota. Maka pencarian pun dimulai, sial bagi
Li xiang, Hp nya tiba-tiba berbunyi pada saat iya sedang sembunyi. Ia pun
menjadi orang pertama yang ditemukan, ia pun kesal setengah mati karena
rencananya kini telah gagal.
Qing
zi mencoba bersembunyi di balik sebuah tembok, ternyata Kuo kai juga berada di
dekat situ dan berusaha untuk menggodanya dengan melayangkan ciuman jarak jauh,
Qing zi yang merasa risih sekaligus takut dan langsung pergi mencari tempat
lain. Malang bagi Kuo kai, ia pun berhasil ditemukan.
Qing
zi berlari lagi mencari tempat bersembunyi, namun kali ini dia bertemu dengan
Yi lang yang bersembunyi di atas menara, Yi lang pun turut melayangkan senyuman
menggoda padanya, Qing zi pun hendak lari dari tempat itu, namun di belakangnya
ternyata Yuan yi telah muncul. “Kenapa aku tertangkap begitu cepat?” ucapnya, lantas
disusul oleh ciuman langsung dari Yuan yi. Qing zi ngomel karena Yuan yi telah
curang dengan menciumnya duluan padahal permainan belum selesai. “Aku tak
peduli jika aku disebut curang, aku tak peduli dengan peraturan mereka” ucap
Yuan yi, ia lalu menunjuk bibir Qing zi yang tak boleh dijadikan hadiah.
Keduanya lalu tersenyum bahagia.
Tiba-tiba
Yi lang yang sedari tadi di atas melihat keduanya turut berkomentar
menganjurkan keduanya untuk melakukannya setelah selesai bermain saja saat tak
ada orang lain, ia pun langsung dinyatakan gugur dalam permainan oleh Yuan yi.
Qing zi menunjuk ke arah belakang memberitahu Yuan yi sebuah tempat.
Sementara
itu Qi yue dan Ahmon akhirnya berhenti berlari, Ahmon menyudutkan Qi yue ke
dinding, ia menyuruh Qi yue untuk diam agar mereka tak ketahuan. Keduanya pun
berdiri dalam posisi yang berdekatan. Ahmon mengatakan bahwa waktu ini adalah
milik mereka berdua “Tidakkah kau ingin hanya berdua denganku?” Qi yue pun
mengiyakan hal itu. Qi yue mendekatkan bibirnya menyentuh bibir Ahmon untuk
sekejap. Ahmon pun mendekat untuk menciumnya. Tiba-tiba sebuah tangan
menghalangi ciuman mereka. Yuan yi tepat berada di samping “Aku menangkapmu” ucap Yuan yi.
Ahmon jelas kesal dan
memperagakan bentuk sebuah hewan dengan tangannya dan menyuruh Yuan yi
menebaknya. “Tentu saja itu gajah” ucap Yuan yi. “Tidakkah kau tahu itu? Aneh
seharusnya kau tahu” ucap Ahmon sambil pergi meninggalkannya. “Apa maksudnya
itu?” tanya Yuan yi pada Qi yue, “Bad timing” jawab Qi yue. “Tidak mengenal gajah = tidak mengenal situasi”
Akhirnya
semua berhasil ditemukan oleh Yuan yi kecuali Yang ping. Yang ping ternyata
bersembunyi di sebuah semak, Ahmon mulai menghitung batas waktu yang tersisa, seekor
ular muncul didekatnya dan masuk ke dalam celananya, ia pun berlari keluar
tepat disaat waktu habis, akhirnya ia pun menjadi pemenang dari permainan itu.
Semuanya
bersorak untuk kemenangannya kecuali Li xiang yang tampak cemberut. Ahmon
menyuruh Yang ping untuk memilih wanita yang ingin dia cium. Dengan malu-malu
Yang ping mencoba mengutarakan keinginannya untuk dicium Li xiang, namun baru
menyebut nama depannya ia langsung dibentak oleh Li xiang. Li xiang menolak
mentah-mentah untuk melakukannya, hal ini tentu saja membuat Yang ping kecewa.
Qing zi dan Yi lang langsung mengolok-olok Li xiang yang tidak konsisten dalam peraturan “Dare to play then dare to lose” begitu ucap Yi lang. Yang ping juga mengingatkan bahwa ia telah berusaha bertahan agar tidak ditemukan, mereka kembali mendesak Li xiang untuk patuh pada peraturan.
“Cium pipi juga tak apa-apa” ucap Yang ping. Akhirnya Li xiang pun bersedia untuk melakukannya, ia pun mendekat kepada Yang ping. Yang ping bersiap memberikan pipinya, namun ketika Li xiang tengah berniat mencium pipinya Ahmon sukses secepat kilat membalikkan wajah Yang ping sehingga yang dicium oleh Li xiang adalah bibirnya Yang ping. Yang ping sendiri langsung bersorak kegirangan karena sukses akan keinginannya.
Sementara yang lain bersorak untuk mereka berdua, tiba-tiba Yuan yi mengeluarkan bungkusan hadiah milik Qi yue yang telah dibuangnya tadi dihadapannya, Qi yue langsung terdiam seketika tak menyangka itu akan kembali padanya. Yuan yi mengatakan seorang pegawai di tempat karaoke tadi menemukan bungkusan itu di dekat ruangan mereka, karena merasa itu merupakan hadiah untuk orang yang penting maka pegawai itu menitipkannya pada Yuan yi untuk dicarikan pemiliknya. “Qi yue apakah ini milikmu?” tanya Yuan yi melihat tingkah Qi yue yang sedikit aneh sejak bungkusan itu dikeluarkan.
Qi yue membantah bahwa itu bukan miliknya dan berusaha untuk menariknya dari Yuan yi (Mau langsung dibuang lagi kayaknya) ternyata bungkusan itu pun sobek dan sarung tangan di dalamnya terjatuh. Yang ping dengan sigap langsung mengambilnya “Ini ada dalam daftar no. 3, buatan tangan dari gadis-gadis innocent” ucapnya, Kuo kai dan Yi lang juga bergantian mengambilnya.
Terakhir Ahmon mengambil sarung tangan itu dan mengatakan bahwa itu miliknya. Qi yue senang melihat Ahmon tersenyum karena sadar bahwa itu memang buatan Qi yue untuknya. “Mungkin aku juga telah mendapatkan jawaban yang jelas, sedikit kebahagiaan telah tiba untukku” Qi yue
Yoo hui dan Xue wei tampak sangat menikmati malam itu bersama, Xue wei mengingatkan Yoo hui untuk mengantarkan hadiahnya pada ibunya, “Hadiah itu mungkin sudah tiba sekarang” ucap Yoo hui. Xue wei menatapnya tak mengerti, Yoo hui mengingatkannya tentang jumlah piring yang seharusnya ada 5 namun malah ada 6 di meja tadi, Xue wei tetap belum paham namun Yoo hui hanya tersenyum.
Sementara di rumah, nenek kedatangan seorang tamu spesial yang juga menjadi hadiahnya malam itu yaitu Ahrang. Nenek tentu saja gembira melihat kedatangan cucunya itu dan langsung memeluknya.
Qi yue akhirnya jalan berdua dengan Ahmon, Ahmon menanyakan kenapa ia menyangkal bahwa hadiah itu miliknya. Qi yue menjawab karena sarung tangan itu sudah ketinggalan zaman dan sangat memalukan “Kenapa kau peduli pada orang lain? Apa yang kau rasakan itu lebih penting kan?” ucap Ahmon.
Qi yue menyatakan bahwa ia juga merasa sangat bahagia saat membuatnya sarung tangan itu untuknya. Ia lalu menunjukkan betap sempurnanya sarung tangan itu ia buat (tanpa ada libang sedikit pun) dan memakaikannya ke Ahmon. “Yah memang tanpa lubang, ini sempurna tak ada jahitan yang kurang, tapi kenapa ukurannya berbeda? Tak salah jika ini dimasukkan ke dalam daftar hadiah terburuk” wkkk...ternyata kiri kanan ukurannya gak sama.
Qi yue langsung menariknya kembali “Jika kau tidak mau tidak apa-apa” ucapnya. Ahmon mengatakan bahwa ia punya solusi untuk hal ini, ia lalu memasukkan sarung tangan yang ukuran kecil ke tangannya Qi yue, “Lalu bagaimana dengan tangan yang ini?” ucap Qi yue, Ahmon lalu menggenggam tangan Qi yue itu dengan tangannya yang juga tanpa sarung tangan, dan masalahpun terpecahkan. “Tiba-tiba aku mendapatkan ide” ucap Ahmon yang menolak memberitahunya pada Qi yue.
Qing zi dan Yi lang langsung mengolok-olok Li xiang yang tidak konsisten dalam peraturan “Dare to play then dare to lose” begitu ucap Yi lang. Yang ping juga mengingatkan bahwa ia telah berusaha bertahan agar tidak ditemukan, mereka kembali mendesak Li xiang untuk patuh pada peraturan.
“Cium pipi juga tak apa-apa” ucap Yang ping. Akhirnya Li xiang pun bersedia untuk melakukannya, ia pun mendekat kepada Yang ping. Yang ping bersiap memberikan pipinya, namun ketika Li xiang tengah berniat mencium pipinya Ahmon sukses secepat kilat membalikkan wajah Yang ping sehingga yang dicium oleh Li xiang adalah bibirnya Yang ping. Yang ping sendiri langsung bersorak kegirangan karena sukses akan keinginannya.
Sementara yang lain bersorak untuk mereka berdua, tiba-tiba Yuan yi mengeluarkan bungkusan hadiah milik Qi yue yang telah dibuangnya tadi dihadapannya, Qi yue langsung terdiam seketika tak menyangka itu akan kembali padanya. Yuan yi mengatakan seorang pegawai di tempat karaoke tadi menemukan bungkusan itu di dekat ruangan mereka, karena merasa itu merupakan hadiah untuk orang yang penting maka pegawai itu menitipkannya pada Yuan yi untuk dicarikan pemiliknya. “Qi yue apakah ini milikmu?” tanya Yuan yi melihat tingkah Qi yue yang sedikit aneh sejak bungkusan itu dikeluarkan.
Qi yue membantah bahwa itu bukan miliknya dan berusaha untuk menariknya dari Yuan yi (Mau langsung dibuang lagi kayaknya) ternyata bungkusan itu pun sobek dan sarung tangan di dalamnya terjatuh. Yang ping dengan sigap langsung mengambilnya “Ini ada dalam daftar no. 3, buatan tangan dari gadis-gadis innocent” ucapnya, Kuo kai dan Yi lang juga bergantian mengambilnya.
Terakhir Ahmon mengambil sarung tangan itu dan mengatakan bahwa itu miliknya. Qi yue senang melihat Ahmon tersenyum karena sadar bahwa itu memang buatan Qi yue untuknya. “Mungkin aku juga telah mendapatkan jawaban yang jelas, sedikit kebahagiaan telah tiba untukku” Qi yue
Yoo hui dan Xue wei tampak sangat menikmati malam itu bersama, Xue wei mengingatkan Yoo hui untuk mengantarkan hadiahnya pada ibunya, “Hadiah itu mungkin sudah tiba sekarang” ucap Yoo hui. Xue wei menatapnya tak mengerti, Yoo hui mengingatkannya tentang jumlah piring yang seharusnya ada 5 namun malah ada 6 di meja tadi, Xue wei tetap belum paham namun Yoo hui hanya tersenyum.
Sementara di rumah, nenek kedatangan seorang tamu spesial yang juga menjadi hadiahnya malam itu yaitu Ahrang. Nenek tentu saja gembira melihat kedatangan cucunya itu dan langsung memeluknya.
Qi yue akhirnya jalan berdua dengan Ahmon, Ahmon menanyakan kenapa ia menyangkal bahwa hadiah itu miliknya. Qi yue menjawab karena sarung tangan itu sudah ketinggalan zaman dan sangat memalukan “Kenapa kau peduli pada orang lain? Apa yang kau rasakan itu lebih penting kan?” ucap Ahmon.
Qi yue menyatakan bahwa ia juga merasa sangat bahagia saat membuatnya sarung tangan itu untuknya. Ia lalu menunjukkan betap sempurnanya sarung tangan itu ia buat (tanpa ada libang sedikit pun) dan memakaikannya ke Ahmon. “Yah memang tanpa lubang, ini sempurna tak ada jahitan yang kurang, tapi kenapa ukurannya berbeda? Tak salah jika ini dimasukkan ke dalam daftar hadiah terburuk” wkkk...ternyata kiri kanan ukurannya gak sama.
Qi yue langsung menariknya kembali “Jika kau tidak mau tidak apa-apa” ucapnya. Ahmon mengatakan bahwa ia punya solusi untuk hal ini, ia lalu memasukkan sarung tangan yang ukuran kecil ke tangannya Qi yue, “Lalu bagaimana dengan tangan yang ini?” ucap Qi yue, Ahmon lalu menggenggam tangan Qi yue itu dengan tangannya yang juga tanpa sarung tangan, dan masalahpun terpecahkan. “Tiba-tiba aku mendapatkan ide” ucap Ahmon yang menolak memberitahunya pada Qi yue.
Nenek
mengajak Ahrang untuk makan buah, nenek juga bertanya apa acara televisi yang
Ahrang tonton tadi. Ahrang menjawab bahwa semua acara membosankan ketika natal. Nenek
pun mengajaknya untuk mendengarkan musik saja dan berniat mematikan TV nya.
Qi yue dan Ahmon terlihat mendengarkan nyanyian dari orang-orang yang berkumpul di bawah pohon natal, ternyata salah satu dari mereka adalah Li mu, Qi yue kagum mendengar suaranya yang sangat unik.
Ternyata tanpa mereka sadari kegiatan disiarkan secara langsung di tv, baik Qi yue maupun Ahmon sama-sama terlihat dalam siaran itu, nenek pun murka melihat kebersamaan Qi yue dan Ahmon lewat siaran di rumahnya. Ahrang yang tidak mengetahui hal itu lantas mengajak neneknya untuk minum teh bersama.
“Kenapa kau terus tersenyum?” tanya Ahmon, Qi yue mengatakan bahwa ia tengah mengingat bagaimana ia dan Ahmon bertemu dulu (saat Qi yue salah memberikan surat cintanya) “kapan kau akan memberikan surat cinta padaku?” tanya Ahmon, Qi yue menjawab ia sudah melakukannya dengan memberikan sarung tangan itu padanya, “Sungguh? Jika ini memang adalah surat cinta aku akan mengembalikannya padamu”, Qi yue lantas menyebutkan sebagai orang yang menyebalkan, keduanya pun tersenyum kembali.
Ahmon menerima telefon untuk menemui ayahnya. Tak jauh dari situ seorang wanita berkacamata tiba-tiba keseleo dan terjatuh, begitu pun dengan kacamatanya, sementara itu tak jauh darinya sebuah mobil datang dan berhenti tepat belakang gadis itu.
Sementara sang wanita kesusahan mencari kacamatanya, lampu lalu lintas yang membuat mobil tadi berhenti akan berganti menjadi hijau sebentar lagi. Ahmon lalu berjalan kesana dan membantunya mengambil kacamatanya itu serta membantunya menghindar, samar-samar wanita itu dapat melihat wajah Ahmon.
Setelah menepikan wanita itu Ahmon pun beranjak pergi dari sana, namun ia kembali lagi karena melihat wanita itu tidak dapat melihat dengan jelas karena kacamatanya rusak. Ahmon pun membawanya ke toko kacamata. Dokter lalu memeriksa mata wanita itu, Ahmon meminta sang dokter memberikan kacamata yang tak mudah rusak pada wanita itu, ia pun hendak pergi dari sana.
Qi yue dan Ahmon terlihat mendengarkan nyanyian dari orang-orang yang berkumpul di bawah pohon natal, ternyata salah satu dari mereka adalah Li mu, Qi yue kagum mendengar suaranya yang sangat unik.
Ternyata tanpa mereka sadari kegiatan disiarkan secara langsung di tv, baik Qi yue maupun Ahmon sama-sama terlihat dalam siaran itu, nenek pun murka melihat kebersamaan Qi yue dan Ahmon lewat siaran di rumahnya. Ahrang yang tidak mengetahui hal itu lantas mengajak neneknya untuk minum teh bersama.
“Kenapa kau terus tersenyum?” tanya Ahmon, Qi yue mengatakan bahwa ia tengah mengingat bagaimana ia dan Ahmon bertemu dulu (saat Qi yue salah memberikan surat cintanya) “kapan kau akan memberikan surat cinta padaku?” tanya Ahmon, Qi yue menjawab ia sudah melakukannya dengan memberikan sarung tangan itu padanya, “Sungguh? Jika ini memang adalah surat cinta aku akan mengembalikannya padamu”, Qi yue lantas menyebutkan sebagai orang yang menyebalkan, keduanya pun tersenyum kembali.
Ahmon menerima telefon untuk menemui ayahnya. Tak jauh dari situ seorang wanita berkacamata tiba-tiba keseleo dan terjatuh, begitu pun dengan kacamatanya, sementara itu tak jauh darinya sebuah mobil datang dan berhenti tepat belakang gadis itu.
Sementara sang wanita kesusahan mencari kacamatanya, lampu lalu lintas yang membuat mobil tadi berhenti akan berganti menjadi hijau sebentar lagi. Ahmon lalu berjalan kesana dan membantunya mengambil kacamatanya itu serta membantunya menghindar, samar-samar wanita itu dapat melihat wajah Ahmon.
Setelah menepikan wanita itu Ahmon pun beranjak pergi dari sana, namun ia kembali lagi karena melihat wanita itu tidak dapat melihat dengan jelas karena kacamatanya rusak. Ahmon pun membawanya ke toko kacamata. Dokter lalu memeriksa mata wanita itu, Ahmon meminta sang dokter memberikan kacamata yang tak mudah rusak pada wanita itu, ia pun hendak pergi dari sana.
Namun kali ini wanita tadi
memanggilnya “Sama-sama” ucap Ahmon, wanita tadi bingung tak mengerti “Aku tahu
kau ingin mengucapkan itu” ucapnya lagi. Wanita itu tersenyum karena ternyata
ia ingin memberikan sebuah permen padanya sebagai ucapan terima kasih, wanita
itu pun tersenyum setelah memberikannya. Tak sengaja ketika berbalik ia
menginjak sebuah kancing berwarna hitam, ia pun memungut kancing itu dan
menduga bahwa itu adalah milik Ahmon.
Ahmon
akhirnya tiba di tempat pemotretan. Yoo hui dan Xue wei tengah asik berfoto
dengan mengenakan pakaian adat seperti pakaian pengantin. Tak lupa Yoo hui juga
mengenalkan Ahmon pada sang fotografer sambil bicara panjang lebar, Ahmon
merasa jengah dan hendak pergi meninggalkannya, namun kemudian ia melihat Qi
yue keluar dengan menggunakan gaun berwarna putih dan ia terpesona melihatnya.
Ahmon
:”Kenapa kau berpakaian seperti itu?”
Qi
yue :”Karena ibu dan paman ingin aku berfoto dengan mereka”
“Dan
kau juga Ahmon” tambah Xue wei. Mereka ingin membuat foto keluarga sekarang.
Ahmon tak bisa menolak karena merasa segan terhadap Xue wei.
Wanita
yang ditolong Ahmon tadi kini tengah menjalani pemotretan lengkap dengan
kacamata barunya. Fotografernya kemudian menyarankan agar wanita itu melepaskan
kacamatanya agar terlihat lebih menarik dan ia pun akhirnya melepas kacamatanya
dan kembali di foto.
Akhirnya
Yoo hui berhasil membuat foto keluarga, sang fotografer berkomentar meskipun
anak-anak mereka adalah saudara namun mereka terlihat bagus bersama. “Qi yue
terlihat lebih feminim sekarang” ucap Xue wei. Yoo hui mengatakan mungkin
karena ia sudah punya pacar sekarang dan hal itu langsung disangkal oleh Qi
yue. Xue wei menanyakan keberadaannya ketika malam natal kemarin. Ahmon membelanya
dengan mengatakan mereka bersama-sama merayakan keberhasilan tim basket karena
Qi yue adalah manajer mereka.
Xue wei menanyakan lagi perihal rajutan yang
dibuat Qi yue “Kukira itu untuk pria yang kau sukai?” tanyanya. “Jika memang
ada pria yang menerima itu maka ia pasti sangat bahagia” ucap Ahmon. “Aku
membuatnya untuk diriku sendiri” tegas Qi yue. Ia lalu mengambil sarung tangan
yang ada di tasnya dan menunjukkan pada ibunya. “Lalu kenapa hanya ada satu”
Ahmon kelihatannya ingin mengerjai Qi
yue “Kalau begitu yang satu lagi aku akan mencari pasangannya untukmu aku janji”.
Xue wei menyuruh putrinya untuk memperkenalkan pacarnya kelak jika ia sudah
punya.
Yoo hui menyatakan keinginannya untuk membawa Qi yue dan Xue wei tinggal
bersamanya setelah pergantian tahun nanti. Xue wei hanya tertegun mendengarnya,
“itu berarti kami akan tinggal bersama, tidakkah itu harusnya bagus?” pikir Qi
yue. Dan acara foto pun kembali dilanjutkan dan keempatnya kembali berfoto
bersama dengan bahagia.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.