SINOPSIS

Saturday 1 December 2012

Devil Beside You Episode 9

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Yup! Sepertinya selesai sudah akhir perseteruan kakak beradik ini dengan kisah yang bahagia. Gitu dong, sayang amat kan Cuma karena satu kesalahan di masa lalu bisa nggak akur selama bertahun-tahun. Ahrang tu Cuma pengen diperhatiin sama Ahmon yang adalah kakaknya sendiri seperti Ahmon perhatian sama Qi yue. Dan pelukan adalah akhir yang paling bagus buat mereka berdua.
Sinopsis Episode 9
Akhirnya pohon natal yang menyerupai karya Qi yue itu pun jadi, teman-teman Ahmon semua takjub melihat desain itu. Desain pohon itu sendiri sangatlah simpel namun melihatnya dapat merasakan sesuatu yaitu kebahagiaa. “Mungkin hanya orang yang tanpa dosa yang bisa sungguh-sungguh mengerti apa kebahagiaan itu” ucap Ahmon sambil mengingat Qi yue menceritakan gambar pohon natalnya itu. Ahmon hendak pergi dan Yang ping tak lupa menyuruh Ahmon untuk ceria kembali.
Qi yue memasak makanan untuk Ahmon yang berdiri menunggunya sambil makan cemilan. Qi yue menatap Ahmon dan merasa ia tak begitu tahu apa-apa tentang Ahmon. Qi yue pun menanyakan alasan Ahmon yangtidak ingin menceritakan kehadiran Ahrang padanya. “Apakah itu karena kita akan menjadi sebuah keluarga atau memang ada hal lain?” tanyanya. Ahmon kembali membentaknya “Tolong jangan tanyakan tentang apa yang terjadi dimasa lalu seseorang, tidakkah itu kekanak-kanakan?” Qi yue beralasan ia hanya ingin mengetahui dirinya dengan baik, ia pun kembali mencoba menanyakan hal itu lagi. Ahmon menjadi benar-benar marah dan pergi meninggalkannya.
Sementara itu Ahrang yang ternyata tinggal bersama Prof. Cho tengah memandangi foto kecil mereka berdua (Ahmon dan Ahrang) beserta ibunya. Ada yang lain dengan rambut Ahrang disini, tapi lebih bagus lah dari yang kemarin.
Ahmon ternyata pergi ke kamar, ia membuka  laci yang berisi foto yang sama yang diliat Ahrang tadi.
bahkan dia menutup pintunya, aku tak dapat mengerti apapun, aku hanya bisa berdiri seperti orang bodoh diluar dan berfikir bagaimana jika pintu itu tak pernah terbuka?” Qi yue Qi yue pergi dengan meninggalkan sebuah pesan di meja, Note: Aku pergi makanlah selagi panas.
Qi yue pergi menemui ibunya di restoran, Xue wei menyuruh putrinya itu untuk makan. Pemilik restoran juga menambahkan makanan lagi untuk mereka. Qi yue ternyata mencoba mencari tahu tentang Ahrang dari ibunya.
Ahrang sendiri tengah belajar bersama Prof. Choi. Prof.Choi memarahi Ahrang karena salah mengerjakan soal matematika, Ahrang ngambek dan berhenti belajar. “Apa kau tak ingin masuk ke kampus yang sama dengan Ahmon?” mendengar nama itu Ahrang marah dan melemparkan buku-bukunya. Sepertinya Prof.Choi ini sering memaksakan Ahrang untuk sama seperti kakaknya.
Prof.Choi :”kau benar, Aku rasa kau lebih baik menyerah, membandingkan dirimu dengan Ahmon juga permainan balas dendam, jika dilanjutkan itu hanya akan menghabiskan waktu saja, kau hanya akan melukai dirimu sendiri”
Ahrang :”Kau ingin mengkhianatiku? Tidakkah kau bilang kau akan mendukungku?”
Prof.Choi:”Satu-satunya yang ingin menyerah adalah dirimu, jika bukan untuk Meijin (nama ibunya) aku tidak akan menghabiskan waktu disini.
Ahrang :”Aku tahu kau menyukai ibuku (what?) tapi apakah kau tak lelah menunggu cinta seseorang ketika dia tak pernah membalas?”. Prof. Choi mengatakan bahwa itulah mengapa ia mengerti Ahrang. Ahrang mengatakan ia takkan pernah mau membiarkan Ahmon yang telah tinggal dengan keluarga barunya hidup dengan bahagia. Sepertinya ada satu hal yang Ahmon lakukan dulu yang membuat Ahrang menderita.
Xue wei ternyata mengetahui tentang Ahrang, ia adalah adik Ahmon dua tahun lebih muda. Setelah Yoo hui dan istrinya berpisah Ahrang tinggal dengan ibunya. Kira-kira hanya seperti itu saja yang Xue wei ketahui. “Mengapa? Apa kau tak pernah peduli? Ini ada kaitannya dengan paman” . Xue Wei mengatakan bahwa ia tak pernah begitu memperdulikan masa lalu yoo hui, bukan karena tidak peduli tapi karena saling mencintai itu lebih penting, dan setiap orang pasti mempunyai masa lalunya sendiri. Qi yue sepertinya tersadar akan hal ini.
keesokan harinya ia melihat Ahmon duduk disamping jendela dengan raut wajah yang sedih. “Ini pertama kalinya aku merasa seperti ini, aku sebenarnya takut untuk bicara padanya, meskipun ia begitu dekatQi yue
Sepertinya Yang ping dan yang lainnya takut-takut kepada Ahmon, terlebih karena raut wajahnya terlihat lebih galak dari biasanya. Ahmon sepertinya mulai menyadari tingkah aneh teman-temannya itu. Ia lalu melempar buku yang dipegang Yang ping sambil melirik-lirik dirinya dari tadi. Hal itu ternyata karena Yang ping salah emmegang bukunya yang ternyata dalam posisi terbalik.
Ahmon berjalan keluar masih dengan perasaan kesal, ia lalu berjumpa dengan Prof. Cho dari arah berlawanan dan sengaja menubruk untuk menghentikannya, “Apa maumu?” ucap Prof. Cho, Ahmon menyuruhnya untuk tak berpura-pura dan menyalahkannya atas kedatangan Ahrang ke kampus ini. “Aku hanya menerima tawaran ibumu untuk membantunya dalam belajar”
Ahmon menghinanya dengan mengatakan bahwa pasti sulit bagimu untuk mengajari dan menghasutnya. Prof. Choi menjawab tenang bahwa ternyata Ahmon masih menyadari kehadirannya dan menyuruhnya untuk menanyakan sendiri pada Ahrang alasan dari tindakannya itu. Ahmon menolak karena baginya Ahrang bukanlah adiknya lagi. 
Prof. Choi mulai mengungkit kehadiran Ahrang sewaktu ibu mereka masih hidup dulu, menurutnya Ahmon dulu tak pernah dicintai oleh ibunya. Ahmon pun langsung emosi dan menariknya ke dinding. Peof. Choi tidak kelihatan takut dan sebaliknya justru ia masih tenang dan menambahkan bahwa Ahmon lebih menyedihkan dibanding Ahrang, Ahmon pun hendak melayangkan pukulan namun ia mendaratkannya ke dinding. Setelah itu ia pun pergi. Ternyata pukulan itu begitu kerasnya sampai-sampai meninggalkan bekas darah di dinding.
Yang ping memberitahu luka Ahmon itu pada Qi yue, Yang ping merasa Ahmon telah kembali menjadi Ahmon seperti yang di SMA dulu yang selalu ditakuti dan tak ada yang berani mendekatinya, Yang ping khawatir jika ini dibiarkan ia akan semakin menjauh dari mereka karena dulu walaupun mereka bersama tapi Ahmon selalu terlihat sendiri dan menutup diri dari mereka. Qi yue tidak mau hal seperti itu benar-benar terjadi, ia pun berlari mencari Ahmon.
Qi yue pun menemukan Ahmon tengah berdiri di tempat bermain, ia melihat luka yang disebutkan Yang ping. Qi yue perlahan mendekati dan menyapanya menanyakan lukanya. Ahmon kesal ditanya hal seperti itu, ia bahkan menolak Qi yue yang ingin melihat luka di tangannya dan pergi meninggalkan Qi yue yang sedih. “Bagaimana kau bisa menganiaya tanganmu sendiri” teriak Qi yue “Tangan yang memainkan gitar, tangan yang bermain basket, tangan yang membuat desain, tangan yang memegangku, bagaimana kau bisa membiarkannya terluka lagi?” Ahmon berhenti melanjutkan langkahnya dan berdiri mendengarkan Qi yue, Qi yue pun lalu berlari dan memeluknya dari belakang. 
Ahmon meminta dilepaskan, tapi sepertinya wajahnya sudah mulai luluh ni. “Aku tidak mau, aku janji tidak akan bertanya apa yang terjadi, tolong jangan lakukan ini pada dirimu sendiri” ucap Qi yue. Ahmon lalu meminta Qi yue untuk memperban lukanya dengan scarf miliknya dulu yang masih disimpan Ahmon. Qi yue pun melakukannya dengan senang hati. 
Ahmon pun melunak kembali dan balas memeluknya. Dan lagi-lagi hal itu disaksikan oleh Ahrang. Ahmon ternyata menyadari kehadiran adiknya itu dan balas menatapnya, Ahrang pun langsung bergegas pergi berlari menghindari Ahmon. Ahmon berusaha mengejarnya namun tidak berhasil. Ahmon mengatakan pada Qi yue bahwa ia tidak peduli Ahrang telah merusak proyek mereka karena ia telah menyakitinya lebih dulu.
Flashback: Ahrang dan Ahmon bertengkar karena sebuah gambar, Ahmon mendorong Ahrang yang bertubuh lemah itu. Ahrang pun terluka terkena pecahan vas bunga pada lehernya, dan sampai sekarang luka itu masih berbekas. Ahmon ketakukan melihatnya.flashbackend
Keduanya baru menyadari bahwa di depan tempat mereka berdiri ternyata banyak sekali digantung kepingan CD yang berisi rekaman milik Ahrang sewaktu mengancam Qi yue kemarin. Ingat adegan pelukannya Ahmon dan Qi yue di tepi jalan, sewaktu acara makan malam! Dan Ahrang pun berjalan santai diantara puluhan CD itu. 
Ahmon kembali emosi melihatnya dan menghancurkan CD itu satu per satu, sementara Ahrang tersenyum menikmati kekesalan Ahmon. Ahrang dengan tenang mengancam akan menyebarkannya ke keluarga mereka mengingat keduanya akan segera menjadi saudara. Ahmon tidak peduli karena ia telah memikirkan banyak hal untuk bersama dengan Qi yue, Ahrang pun kesal karena ancamannya tidak berhasil, Ahmon menjelaskan tidak ada yang akan berubah. 
Ahrang dengan raut sedih meminta Ahmon ingat bahwa dirinya adalah adiknya, ia ingin agar Ahmon memperhatikannya juga. “Aku tidak ingin melihatmu lagi, setiap aku melihatmu itu hanya mengingatkanku pada kejahatan dalam diriku” Qi yue mengatakan bahwa kata-katanya itu hanya akan menyakiti Ahrang. Ahrang lalu memegang bekas luka di lehernya “Ingin membunuhku?” Qi yue menjawab tidak mungkin. Ahmon mengiyakan karena ia sungguh-sungguh menginginkannya menghilang.
“Kalau begitu sebelum aku mati kau juga harus mati!” ucap Ahrang sambil berlari ke Ahmon, ia lalu hendak memukul kepala Ahmon dengan bata. Ahmon ternyata pasrah menerimanya karena teringat perbuatannya dulu pada Ahrang. Namun Ahrang tidak jadi memukulnya karena penyakit asmanya kumat. Ahmon panik dan menggendong adiknya itu berlari menuju rumah sakit.
Qi yue dan Ahmon sama-sama menunggu dengan cemas. Prof. Cho keluar dari ruangan Ahrang dan mengatakan semuanya baik-baik saja, ia juga menyuruh Ahmon untuk merawat tangannya saja karena ia yang akan merawat Ahrang. Ahmon tak peduli dan masuk ke ruangan Ahrang. “Aku melukainya lagi” ucap Ahmon. Qi yue mencoba menenangkannya. “Ia sudah sakit-sakitan sejak masih kecil, jadi ibu harus selalu berada disisinya”
Flashback: ibu menggendong Ahrang yang kelihatan sedang sakit di pangkuannya, Ahmon datang meminta ibunya membacakan cerita untuknya, ibu menolaknya karena ingin menjaga Ahrang dan menyuruhnya bermain sendiri, ibu juga menyuruhnya bersabar karena ia lebih tua, Ahmon pun pergi dengan menahan rasa kesal dan cemburu kepada adiknya itu. Keesokannya Ahrang kecil mengajak Ahmon untuk bermain bersama, Ahmon menolak karena ia sedang menggambar ibu mereka, Ahrang pun mengambil gambarnya itu, keduanya lalu saling berebut sambil disaksikan oleh ibu. Namun lagi-lagi ibu memarahi Ahmon dan menyuruh menemani adiknya bermain. Tarik-tarikan terus berlanjut hingga kertas tadi sobek. Dan seperti di flashback sebelumnya Ahmon marah dan mendorong Ahrang hingga terjatuh dan terluka. Ibu pun terkejut melihatnya. Flashbackend
Ahmon pun bercerita sejak saat itu ibunya tak lagi perhatian padanya begitu juga ayahnya yang gila bekerja hingga akhinya pun mereka berpisah. Qi yue menyatakan bahwa itu bukanlah kesalahannya namun Ahmon tetap menyalahkan dirinya sendiri, menurutnya karena dirinyalah rumah mereka tidak akan pernah sama lagi seperti dulu. Qi yue lalu menyadari alasan Ahmon menjauhi Ahrang yang tak lain karena Ahmon merasa bersalah atas sikapnya dan tak mau Ahrang mendekatinya yang pernah melukainya dulu. “Jika kau tidak ingin kembali kemasa lalu, mungkin kau bisa mencoba masa yang baru, jika kau masih menyayangi satu sama lain” ucap Qi yue, Ahmon tampak memikirkan kata-kata ini.
Qi yue pergi ke luar menggantikan Prof.Cho mencari makanan. Ahrang pun tersadar dan melihat kehadiran Ahmon disampingnya. Ahmon memilih untuk pergi meninggalkan Prof. Cho disitu. “Kita bisa pergi sekarang, atau kau akan masih ingin berpura-pura agar Ahmon memperhatikanmu” ternyata dari tadi Prof.Cho sadar kalau Ahrang hanya berbohong mencari perhatian. ”Paman, aku minta maaf telah menyebabkan begitu banyak masalah” ucap Ahrang. Prof.Cho mengatakan tidak apa-apa yang penting Ahrang bisa senang sehingga Meijin (Ibunya) juga merasa senang.
Ahrang :”Paman aku tahu kau begitu sabar kepadaku karena ibuku, tapi aku justru menyebabkan banyak masalah bagi kakakku” Ahrang juga takut Ahmon akan semakin membencinya namun Prof.Cho mengatakan melihat ekspresinya tadi sebaiknya tak usah ditanya lagi. Ahrang berkata ia tidak tahu bagaimana mengatakan pada Ahmon jika ia merasa senang memiliki kakak sepertinya. Ahmon ternyata masih mendengar hal itu dan ia pun tersenyum.
Ahmon mengantarkan Ahrang menuju mobil, sambil dengan tampang cuek Ahmon pun hendak meninggalkannya. Tiba-tiba Ahrang menunduk dan meminta maaf kepadanya sambil memanggilnya kakak. Ahrang pun mengakui dengan tulus semua kesalahan yang telah ia perbuat, “Aku sungguh ingin kau melihatku lagi” Ahmon mendekatnya da nmenanyakan luka dilehernya, “Kenyataannya adalah aku tak pernah membencimu, aku hanya tak tahu cara berhadapan denganmu, aku menyalahkan diriku untuk apa yang kulakukan padamu” Ahmon pun menceritakan dengan jujur apa yang dirasakannya selama ini. Ahrang sangat senang mendengarnya dan langsung memeluk kakaknya itu “Aku sungguh senang, kau adalah kakakku” ucapnya. Ahmon menyebut adiknya dengan anak kecil menyebalkan yang suka menangis dan mengikutinya. Keduanya lalu tersenyum bersama.
Tak lama Prof.Cho datang dan mengatakan bahwa Qi yue pingsan. Ahmon pun langsung berlari menemui Qi yue.
Qi yue pun terbangun dan terkejut melihat Ahmon dikamarnya, ia mengira Ahmon melakukan sesuatu padanya dan mengecek pakaiannya, wkkkk....Ahmon memarahinya karena bisa pingsan seperti itu. 
Qi yue beralasan bahwa itu karena iya terlalu sering khawatir baik karena Ahrang dan juga Ahmon sampai tak bisa tidur. “Apa kau membawaku ke rumah?” tanya Qi yue sambil senyum. “Bagaimana bisa aku membawamu sepanjang jalan dari rumah sakit, aku hanya membawamu dari pintu sampai ke kamar karena Cuimin (Prof.Cho) mengantar kita pulang” jawab Ahmon. Qi yue tersenyum kembali dan sempat berfikir apakah ia dibawa seperti menggendong seorang putri. Ahmon menambahkan bahwa ia sangat berat diangkat, Qi yue hendak protes namun Ahmon langsung menghempaskannya untuk tidur. Keduanya saling bertatapan, Ahmon akhirnya mencium kening Qi yue dan menyruhnya untuk beristirahat.
Qi yue senang melihat Ahmon memasak untuknya,”Apa ini pertama kalinya kau memasak? Aku senang sekali, kau melakukan untukku hal yang belum pernah kau lakukan sebelumnya, mari kita sebut ini sebagai “Hari Memasaknya Ahmon” meskipun aku belum tahu rasanya tapi seperti kata paman apa yang dipikirkan saat memasak akan menjadi seperti itu” ucap Qi yue. 
Ahmon membuka kulkas “Karena kau orang yang penting bagiku” ucapnya sambil tersenyum diam-diam. Ahmon lalu menggendong Qi yue menyruhnya untuk beristirahat “Ini adalah gaya menggendong seorang putri” ucap Qi yue bahagia. Ahmon lalu menyebut Qi yue itu berisik, kekanak-kanakan dan sangat berat yang tentunya semua dibantah oleh Qi yue.
Akhirnya desain pemenang dalam kontes pohon natal kali ini pun di pajang di pinggir jalan, sayangnya pemenangnya bukanlah Ahmon dan kawan-kawan tetapi dari kampus lain yaitu Yuanpu. Meski begitu Qi yue tetap mengikuti acara peresmian itu dengan gembira tidak seperti Ahmon and the gank
“Musim yang diberkahi akhirnya tiba” Ahmon sepertinya tidak terlalu senang dengan musim natal ini. “Tidakkah kau merasa bahwa meskipun cuaca ini dingin tapi terasa hangat di dalam jiwa” Ahmon tetap tidak setuju menurutnya orang-orang hanya menyesuaikan senyuman mereka dengan musim ini dan tidak benar-benar merasa bahagia. “Kurasa kau hanya takut” ucap Qi yue, Ahmon pun pergi meninggalkannya sendirian. “Sepertinya dia hanya takut merasakan kehilangan kehangatan jadi dia membuat dirinya dingin dan menjauhQi yue
Qi yue tengah berjalan sendirian ketika seorang anak kecil tiba-tiba memanggilnya dan menunjuk atap sebuah gedung. Qi yue terkejut melihat pohon natal menyerupai desainnya terpajang disana dan tak lama muncul kembang api warna-warni. Ia pun mengerti siapa pelakunya dan bergegas naik ke sana. Dan benar saja Ahmon menunggunya di atas sambil memegang pohon natal itu.
Ahmon: “Berkah tidak pernah menjadi milik iblis, seperti aku katakan sebelumnya susasana kegembiraan seperti ini aku tak pernah merasakannya, sampai kau mendatangkan potongan kebahagiaan padaku”
Qi yue:”Desainku sangat tidak kreatif, tapi itu membuatku bahagia”
Ahmon:”Karena dirimu,Untuk pertama kalinya, iblis ini menyukai musim ini”
Qi yue:”Jadi kau tak bisa menyangkal kehangatan atau menuntut untuk sendiri”
Ahmon :”Aku tak bisa menyangkal atau menuntut” Qi yue pun merasa senang dan berlari untuk memeluknya. “Aku akan memberikanmu kebahagiaan, pada musim ini, itu akan menjadi janjiku” ucap Ahmon. Qi yue benar-benar senang dan baru menyadari bahwa Ahmon juga meletakkan lampu-lampu berbentuk pohon natal di lantai. Keduanya pun berpelukan kembali.
Pohon natal itu pun diletakkan Qi yue di kamarnya, ia lalu menelfon Ahmon dan memintanya untuk memikirkan Ahrang sekali lagi. Ahrang sendiri kembali di bully oleh teman-teman sekolahnya. Tak disangka Ahmon datang dengan motor gedenya. Para siswa itu langsung ciut dan hendak melarikan diri namun dihadang oleh Yang ping ditambah dengan kemunculan Kuo kai, Li mu dan Yi lang.
Sementara itu di lapangan basket Yuan yi kesal karena Ahmon lagi-lagi tak datang latihan begitu juga dengan keempat temannya padahal kompetisi sudah semakin dekat. Qi yue menanyakan kepada Li xiang keberadaan mereka, Li xiang mengatakan bahwa itu semua karena Qi yue dan menyuruh Yuan yi untuk memarahinya karena menyurh Ahmon membereskan masalah di sMA. “Ahmon pergi ke tempat Ahrang?” tanya Qi yue. “Bukan Ahmon, tapi mereka semua!” Li xiang menakut-nakutinya bahwa mungkin saja Ahmon akan membunuh seseorang disana. 
Qi yue hendak menyusul pergi namun Yuan yi melarangnya karena harus ada yang menjalankan tugas manajer disana. Ia lalu menyuruh anggota basket yang lain memesan minuman padanya. Li xiang pun pergi dan Yuan yi mendapat telfon dari Qing zi karena Yuan yi kembali melupakan janjinya dan menolak untuk menemuinya.
Sekarang 3 lawan 5, gerombolan siswa tadi tentu dibuat ciut nyalinya oleh Ahmon and the gank. Yi lang memperkenalkan Ahmon sebagai kakak dari Ahrang. “kau membiarkan pecundang ini mengalahkanmu? Apa kau baik-baik saja dengan itu?” tanya Ahmon pada Ahrang. “Aku tidak baik-baik saja!” Ahrang pun mencoba menghajar balik para siwa jahat itu, namun ia kewalahan dan sempat menerima beberapa pukulan. Teman-teman Ahmon bergantian membantunya berdiri untuk melawan lagi namun Ahrang masih saja kalah. 
Ahmon mengulurkan tangan membantunya berdiri “Ketika kau jatuh, aku sebagai kakakmu akan menolongmu, tapi aku tak bisa selalu denganmu sepanjang waktu, dalam hidupmu kau akan bertemu banyak orang yang tidak disukai jadi buat dirimu menjadi kuat” mendengar hal itu Ahrang kembali melawan, Ahmon tersenyum bangga melihat adiknya itu.
Qing zi yang tak jadi menonton dengan Yuan yi menelfon Xiao cai untuk menonton bersamanya, Qing zi mengataka ia telah diabaikan lagi. Seorang wanita lewat dan mendengar hal itu, ia lalu menasehati Qing zi dengan mengatakan itu adalah pertanda peringatan.
Ahrang melawan dengan sekuat tenaganya dan kali ini ia berhasil mengalahkan siswa jahat itu. “Dia adalah Yun Chun rang, bahkan jika aku bukanlah kakaknya kau tetap takkan bisa menghajarnya lagi, sekarang enyahlah!”



No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.