Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Goodbye Meidi...duh sedihnya kehilangan sosok si nona coklat ini,
hehe...abisnya jarang-jarang ada rival yang baek banget kayak gitu kan?? tapi
inilah kelebihan darai drama yang aku sukai ini, gak ada orang yang bener-bener
jahat disana! semuanya bahkan bisa
menjadi temen baek dan berakhir dengan happy!! Kalo saya jadi temen Meidi mungkin saya bisa tambah gemuk nih,
saya kan pecinta coklat sejati, apa lagi tiap hari di kasih yang gratisan,
hehe...^^ saya jadi berharap semoga si nona coklat ini bisa mendapatkan pasangannya kelak.
Devil Beside You Episode 15
Ahmon
dan Qi yue pun kembali bertengkar. Yuan yi mendekati Ahmon yang tengah
termenung sendiri dan menasehatinya bahwa meskipun Ahsen adalah cinta pertama
Qi yue namun kini yang ada dihatinya adalah Ahmon. Ahmon kesal karena dia
merasa cemburu, Qi yue yang tak sengaja mendengar pun merasa terkejut karena
merasa selama ini hanya dialah yang merasa begitu tetapi ternyata Ahmon juga.
Li
xiang menyuruh Qi yue untuk memperbarui jurnal klub basket karena Meidi tidak
masuk. Qi yue khawatir menanyakan keadaan Meidi, Li xiang menyuruhnya
bersiap-siap karena suatu saat Meidi pasti akan tahu hubungannya dengan Ahmon.Qi
yue pun gelisah terlebih ia takut jika ibu dan Yoo hui tahu akan hal itu.
Qi
yue menerima telfon dari Ahmon yang menyuruhnya keluar namun ia kesal karena
Ahmon tak mau menyebutkan tempatnya.Ahmon mengirim gambar sebuah tempat yang
ada ayunannya, Qi yue pun akhirnya sepertinya merasa paham.
Malam
itu Ahmon tengah duduk di sebuah ayunan menanti Qi yue sambil menatap bulan
yang bersinar dihadapannya. Ahmon lalu memarahi Qi yue yang datang terlambat,
Qi yue mengatakan bahwa ada banyak tempat di sini yang memiliki ayunan
“Bagaimana jika aku tak dapat menemukannya, kau pasti akan menunggu lebih lama”
iya juga menanyakan alasan Ahmon memnyuruhnya ke sana. Ahmon mengatakan bahwa
itu adalah tempat iya pertama kali melihat Qi yue menangis dengan keras, “Aku
tidak seperti itu” bantah Qi yue.
Ahmon pun menambahkan bahwa itu adalah
tempat yang luar biasa yang bisa membuang kesedihan seseorang seketika. Qi yue
heran “Apa kau punya hal yang ingin kau buang?” Ahmon mengatakan ia pergi
dengan Ahsen sekarang, Qi yue pun terkejut mendengar hal itu. Ahmon mengatakan
itu karena iya sangat kesal melihat Qi yue berada satu mobil dengan Ahsen. Qi
yue beralasan bahwa Ahmon lah yang meninggalkannya duluan sehingga iya pulang
dengan Ahsen “Apa kau harus kulakukan? aku tidak bisa tidak mengantarnya
pulang” Qi yue lalu teringat percakapan Ahmon dengan Yuan yi tadi. Ia pun
bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Ahmon terlihat bingung tak
tahu harus berkata apa, mereka pun melanjutkan malam itu hanya dengan
memandangi bulan.
Meidi
membuat bunga dari kertas pembungkus coklat, iya lalu berhenti dan memandangi
cincin itu kembali. Tiba-tiba iya dikejutkan dengan suara jendela yang di
lempar. Iya pun tersenyum melihat keberadaan Yang ping dan kawan-kawan di bawah
jendela rumahnya. Mereka mengajak Meidi untuk melihat bulan bersama karena saat
itu bulan terlihat penuh dan indah. “Ahmon juga sangat suka melihat bulan” ucap
Yang ping, Yi lang pun ikutan menambahi “Ya karena baginya bulan itu terlihat
seperti...” Yang ping langsung menyuruhnya diam sebelum ia menyebut nama Qi yue
disitu.
Meidi merasa sedikit aneh, “Apa kalian mencoba untuk memberitahu
sesuatu padaku?” tanya Meidi. Yang ping dan yang lain lalu membentak Yi lang
atas tindakannya itu. Meidi memandangi mereka dengan sedih dan berkata ia tahu
bahwa Ahmon sudah punya seseorang yang dia sukai. Yang ping dan yang lainnya
lalu berembuk dan mengundi untuk memilih siapa yang akan mengatakan sebenarnya
pada Meidi, dan akhirnya Yang ping kalah dan harus melaksanakan hal itu.
Yang
ping terlihat bingung dengan terbata-bata iya pun meneriakkan bahwa Ahmon tak
mau menikah tanpa cinta. “Orang yang disukai Ahmon itu apa aku mengenalnya?”
tanya Meidi. Mereka berempat kembali bingung untuk mengatakan yang sebenarnya
pada Meidi “kami tidak ingin kau terluka” ucap Kuo kai, ia sendiri juga bingung
memberitahunya “Sebenarnya, kami semua menyukaimu” tambahnya kemudian. Yi lang
mengiyakan hak itu “jika kau lepas dari Ahmon aku orang pertama yang akan
mengajakmu keluar” ucapnya, Yang ping tersenyum dan limu turut mengangkat
tangannya menyatakan ia juga. “Aku sudah punya pacar kalau tidak mereka semua
tak akan punya kesempatan” ucap Yang ping tak mau kalah.
Meidi tersenyum, ia
pun keluar menemui mereka dan memberikan masing-masing sebuah coklat. Li mu
menyuruhnya melihat bulan di atas. Meidi pun memperhatikan langit., saat itu
mereka berempat pun beranjak pergi. Meidi menyadari hal itu, iya lalu lanjut
melihat bulan dan berfikir “Apa yang mereka maksud dengan berkata Ahmon
menyukai bulan?”
Ahmon berjalan menuruni tangga, ia melihat Qi yue sedang
termenung di kursi. Tiba-tiba telfon berdering, Ahmon berdiri tepat di hadapan
Qi yue yang hendak beranjak mengangkat telfon itu, mereka berdua merasa
canggung berada di antara ibu dan Yoo hui. Ibu pun berlari dari dapur
mengangkat telfon itu sementara mereka berdua masih berdiri terpaku.
Yoo hui yang tengah membaca koran pun bertanya siapa yang menelfon, ternyata itu telfon dari nenek . Xue wei bingung menjawab pertanyaan itu, iya menatap Ahmon dan mengatakan bahwa itu telfon dari nenek. Ahmon mengiyakan dan pergi menyingkir, Yoo hui bertanya lagi, akhirnya Xue wei mengatakan bahwa keluarga Meidi telah membatalkan pertunangan. Ahmon dan Qi yue kembali terdiam mendengar hal itu. Yoo hui bingung mengapa hal itu bisa terjadi padahal selama ini hubungan Ahmon dan Meidi sudah sangat baik.
Ia lalu menghampiri Ahmon dan berusaha menghiburnya “Ahmon jangan sedih” “bagian mana dari penglihatanmu yang melihat aku sedih” Yoo hui malah merasa bahwa anaknya itu hanya berusaha untuk tegar dan tetap menghiburnya. Ahmon pun kesal dan pergi meninggalkan rumah.
Qi yue menceritakan hal itu pada Qing zi dan Xiao cai, Qing zi merasa hal yang terjadi itu sangat bagus untuk Qi yue namun Qi yue entah mengapa tak merasa bahagia meski akhirnya Meidi memutuskan hubungannya dengan Ahmon. Mereka lalu berhenti melihat kemunculan Meidi.
Meidi dan Qi yue bicara berdua, Meidi menyerahkan cincin milik Ahmon kepada Qi yue dan menyuruhnya untuk mengembalikannya kepada wanita yang Ahmon cintai. Ia juga meminta Qi yue untuk mengajarkan kalimat dalam bahasa Jepang kepada wanita yang disukai Ahmon itu,yang artinya adalah “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” Qi yue tentu saja bingung karena ia tidak bisa bahasa Jepang namun ia pun akhirnya mengikuti Meidi mengucapkan kalimat itu.
Meidi merasa bersalah pada wanita itu karena hanya dia yang tidak tahu hal yang sebenarnya dan justru mengganggu hubungan mereka. Qi yue mengatakan bahwa tak satupun diantara mereka yang ingin melihat Meidi terluka termasuk dirinya dan Ahmon. Meidi merasa ia sangat beruntung karena meski kehilangan cinta namun ia telah mendapat banyak sahabat. Ia juga berterima kasih kepada Qi yue yang sangat baik padanya, “Aku tidak sebaik yang kau pikirkan, kami menyembunyikan sesuatu darimu karena kami itu egois” ucap Qi yue yang tengah merasa bersalah.
Meidi membantah baginya setiap orang punya alasan sendiri terhadap tindakannya. Ia justru merasa dirnyalah yang egois karena telah menciptakan banyak masalah dengan hubungan Qi yue dan sekarang ia ingin menyerah. Meidi pun pamit dan pergi meninggalkan Qi yue, sambil berjalan ia pun mulai menangis. Qi yue terus menatapnya sambil memegang cincin itu.
Li xiang dan Yuan yi sedang memilih foto mana yanag akan mereka masukkan ke dalam artikel basket berikutnya, Li xiang mengusulkan foto Ahsen karena terlihat lebih menarik namun Yuan yi rupanya tidak fokus karena kedatangan tamu cantik ke ruangan mereka. Tamu itu adalah Yali , ia memperkenalkan dirinya sebagai teman dari Ahsen, baik Yuan yi maupun Li xiang sama-sama senang menyambutnya.
Yoo hui yang tengah membaca koran pun bertanya siapa yang menelfon, ternyata itu telfon dari nenek . Xue wei bingung menjawab pertanyaan itu, iya menatap Ahmon dan mengatakan bahwa itu telfon dari nenek. Ahmon mengiyakan dan pergi menyingkir, Yoo hui bertanya lagi, akhirnya Xue wei mengatakan bahwa keluarga Meidi telah membatalkan pertunangan. Ahmon dan Qi yue kembali terdiam mendengar hal itu. Yoo hui bingung mengapa hal itu bisa terjadi padahal selama ini hubungan Ahmon dan Meidi sudah sangat baik.
Ia lalu menghampiri Ahmon dan berusaha menghiburnya “Ahmon jangan sedih” “bagian mana dari penglihatanmu yang melihat aku sedih” Yoo hui malah merasa bahwa anaknya itu hanya berusaha untuk tegar dan tetap menghiburnya. Ahmon pun kesal dan pergi meninggalkan rumah.
Qi yue menceritakan hal itu pada Qing zi dan Xiao cai, Qing zi merasa hal yang terjadi itu sangat bagus untuk Qi yue namun Qi yue entah mengapa tak merasa bahagia meski akhirnya Meidi memutuskan hubungannya dengan Ahmon. Mereka lalu berhenti melihat kemunculan Meidi.
Meidi dan Qi yue bicara berdua, Meidi menyerahkan cincin milik Ahmon kepada Qi yue dan menyuruhnya untuk mengembalikannya kepada wanita yang Ahmon cintai. Ia juga meminta Qi yue untuk mengajarkan kalimat dalam bahasa Jepang kepada wanita yang disukai Ahmon itu,yang artinya adalah “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” Qi yue tentu saja bingung karena ia tidak bisa bahasa Jepang namun ia pun akhirnya mengikuti Meidi mengucapkan kalimat itu.
Meidi merasa bersalah pada wanita itu karena hanya dia yang tidak tahu hal yang sebenarnya dan justru mengganggu hubungan mereka. Qi yue mengatakan bahwa tak satupun diantara mereka yang ingin melihat Meidi terluka termasuk dirinya dan Ahmon. Meidi merasa ia sangat beruntung karena meski kehilangan cinta namun ia telah mendapat banyak sahabat. Ia juga berterima kasih kepada Qi yue yang sangat baik padanya, “Aku tidak sebaik yang kau pikirkan, kami menyembunyikan sesuatu darimu karena kami itu egois” ucap Qi yue yang tengah merasa bersalah.
Meidi membantah baginya setiap orang punya alasan sendiri terhadap tindakannya. Ia justru merasa dirnyalah yang egois karena telah menciptakan banyak masalah dengan hubungan Qi yue dan sekarang ia ingin menyerah. Meidi pun pamit dan pergi meninggalkan Qi yue, sambil berjalan ia pun mulai menangis. Qi yue terus menatapnya sambil memegang cincin itu.
Li xiang dan Yuan yi sedang memilih foto mana yanag akan mereka masukkan ke dalam artikel basket berikutnya, Li xiang mengusulkan foto Ahsen karena terlihat lebih menarik namun Yuan yi rupanya tidak fokus karena kedatangan tamu cantik ke ruangan mereka. Tamu itu adalah Yali , ia memperkenalkan dirinya sebagai teman dari Ahsen, baik Yuan yi maupun Li xiang sama-sama senang menyambutnya.
Sementara
itu Ahsen tengah mengajar dan ia menyadari bangku Qi yue yang kosong saat itu,
ia pun mengakhiri kelasnya dan menanyakan keberadaan Qi yue pada Qing zi. Qing
zi memberitahunya bahwa mungkin Qi yue tengah bicara dengan Meidi sekarang dan
meminta maah atas ketidakhadiran Qi yue di kelas. Ahsen merasa lebih tenang
sekarang, ia pun tidak mempermasalahkan hal itu dan meminta Qing zi untuk
meng-copy pelajaran hari ini untuk Qi yue.
Qi yue sendiri berlari kencang ke kampus menuju tempat ia biasa mencurahkan perasaannya ketika sedih. Dengan nafas yang masih ngos-ngosan ia pun berteriak disana “Qi yue! Inilah yang kau inginkan, kau sungguh egois!” lalu gambaran kebahagiaan ibunya dan Yoo hui pun muncul serta gambaran kebahagiaan Meidi saat bersama Ahmon. Ia pun terduduk lemas karena merasa lelah telah banyak membuat sedih orang-orang yang dekat dengannya. “Menyembunyikan kebenaran menyebabkan orang-orang baik terluka, haruskah cinta kami dibangun dari penderitaan orang lain?” (Qi yue)
Qi yue sendiri berlari kencang ke kampus menuju tempat ia biasa mencurahkan perasaannya ketika sedih. Dengan nafas yang masih ngos-ngosan ia pun berteriak disana “Qi yue! Inilah yang kau inginkan, kau sungguh egois!” lalu gambaran kebahagiaan ibunya dan Yoo hui pun muncul serta gambaran kebahagiaan Meidi saat bersama Ahmon. Ia pun terduduk lemas karena merasa lelah telah banyak membuat sedih orang-orang yang dekat dengannya. “Menyembunyikan kebenaran menyebabkan orang-orang baik terluka, haruskah cinta kami dibangun dari penderitaan orang lain?” (Qi yue)
Qing
zi merasa senang mengira Yuan yi datang untuk menemuinya, namun ia kesal ketika
tahu bahwa Yuan yi lebih mencari Ahsen ketimbang dirinya. Ahsen melihat
keberadaan Ahmon yang datang bersama Yuan yi, Ahmon tak mau menatapnya namun
Ahsen memberitahunya bahwa Qi yue tidak datang ke kelasnya hari ini, ia
mengatakan bahwa Qi yue bukanlah orang yang suka meninggalkan kelas tanpa
alasan. Ahmon pun teringat pertanyaan Qi yue kemarin malam “Apa yang harus kita
lakukan?” Ahsen menambahkan “Aku khawatir jika Qi yue telah sampai pada batas
emosionalnya” Ahmon langsung berlari mencari Qi yue setelah mendengar hal itu.
Qing zi kembali mengingatkan Yuan yi akan tujuannya yang ingin bicara dengan Ahsen, Yuan yi mengatakan bahwa pacar Ahsen itu sangat cantik.
Qing zi kembali mengingatkan Yuan yi akan tujuannya yang ingin bicara dengan Ahsen, Yuan yi mengatakan bahwa pacar Ahsen itu sangat cantik.
Ahmon
sendiri sepertinya telah tahu kemana dia harus mencari Qi yue, ia pun pergi
menuju tempat Qi yue tadi, ia berpapasan dengan Yang ping di tangga. Yang ping
yang heran melihat Ahmon yang sangat terburu-buru lantas mengikuti Ahmon
berlari disusul oleh kuo kai dan yang lainnya.
Ahmon akhirnya menemukan Qi yue yang sedang terduduk sendiri dan menangis. “Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya, Qi yue menggelengkan kepalanya tanpa menatap Ahmon ia pun mulai berkata “Aku tidak tahu apa hal terbaik yang harus dilakukan, mengapa itu harus melukai orang lain, aku hanya ingin menyukaimu"
“Aku tak peduli siapa yang kusakiti, karena selain kau aku tak mau orang lain “ Qi yue tertegun sejenak mendengar ucapa Ahmon,lalu tiba-tiba memeluk Ahmon hingga mereka berdua terjatuh di lantai. Cincin itu pun turut terjatuh, Ahmon melihat cincin itu, ia pun bangkit untuk mengambilnya dan menanyakan keberadaan cincin itu disini.
Qi yue lalu menceritakan bahwa Meidi lah yang memberikannya dan memintanya untuk mengembalikan pada Ahmon. Ahmon lalumemakaikan cincin itu ke jari Qi yue,“Tidak perlu, karena aku ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahunmu, gunakan itu selalu” ucap Ahmon, mereka pun lalu tersenyum dan saling berpelukan. “Sudah lama sekali aku ingin merasakan hal seperti ini, bersama dengan Ahmon, tak khawatir terhadap hal lain” (Qi yue)
Yang ping dan kawan-kawan yang dari tadi membuntuti juga turut bahagia melihat kebahagiaan Ahmon dan Qi yue, mereka pun keluar dari tempatnya bersembunyi dan menemui mereka.
Ahmon heran dan bertanya sejak kapan mereka membuntutinya, Yi lang pun menyindirnya dengan mempraktekkan ke Yang ping kata-kata yang tadi Ahmon ucapkan pada Qi yue. Ahmon langsung marah dan mengejar mereka semua dan Qi yue turut tersenyum memandangi mereka. “Tapi masih ada orang-orang yang mengerti kami, memberkati kami, mendukung kami” (Qi yue)
Li xiang tampak gundah sambil memainkan sebuah kunci, tak lama Yuan yi beserta Ahsen dan Qing zi datang menemuinya dan menanyakan keberadaan Yali. Li xiang pun menerangkan bahwa Yali bukanlah pacar Ahsen dan ia telah pergi meskipun ia telah memintanya untuk tinggal sejenak namun Yali menolaknya.
Flashback: Li xiang meminta Yali untuk menunggu Ahsen dulu sebelum pergi namun Yali menolak karena mereka telah berjanji bahwa ia takkan menemui Ahsen sebelum hari Rabu. Ia lalu menitipkan sesuatu pada Li xiang untuk dititipkan ke Ahsen. “Apa dia akan tahu untuk apa ini?” tanya Li xiang. Yali meyakinkan bahwa Ahsen pasti akan mengetahuinya. Terakhir Yali juga menyerahkan kunci rumah Ahsen, meski bingung namun Li xiang menerima juga barang-barang itu. flashback end
Qi yue mulai berdoa, doanya yang pertama adalah untuk kebahagiaan ibunya, doanya yang kedua adalah untuk teman-temannya tercinta, ibu tak sengaja melihat cincin baru Qi yue, ia merasa aneh namun berusaha mengenyahkan pikiran buruk dari dirinya.
Dan doa Qi yue yang ketiga adalah “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” ia mengucakan hal itu dalam hatinya, namun seakan tahu Ahmon pun tersenyum menatapnya. Mereka pun meniup lilin itu bersama.
Ahsen memberikan hadiahnya untuk Qi yue, hadiah itu ternyata adalah kaset album piringan hitam yang pernah digunakan gurunya untuk merayu istrinya. Xue wei mendadak merasa sedih mengingat suaminya meninggal sambil membawa album itu dan ia pikir ia takkan pernah lagi mendengar musik dari album itu. mereka pun memutarnya, Ahmon dan Xue wei mendengarnya dengan penuh perasaan sementara Ahsen dan Qi yue tengah berdansa. Mereka kembali teringat saat-saat mereka dulu berdansa untuk pertama kalinya.
Ahsen memuji Qi yue yang berdansa dengan sangat bagus, Qi yue tersenyum lalu menanyakan bagaimana Ahsen bisa mendapatkan album itu. Ahsen mengatakan bahwa album itu dicarikan oleh seorang temannya yang mengerti dirinya dengan baik “Dia bagiku, adalah orang yang penting” ucap Ahsen seakan menyadari makna keberadaan Yali baginya selama ini. “Apakah dia pacarmu?” tanya Qi yue, Ahsen mengangguk mengiyakan Qi yue memintanya untuk menyampaikan rasa terima kasih padanya.
Ahsen lalu memandang Ahmon dan mengatakan pada Qi yue bahwa Ahmon bisa menggantikan posisinya untuk berdansa, Qi yue menolak namun Ahsen mengatakan bahwa ia harus mengejar kebahagiaannya sekarang. Qi yue pun tersenyum Ahsen lalu mendatangi Ahmon dan meletakkan tangan Ahmon di atas tangan Qi yue, mereka pun tersenyum."
Ahmon akhirnya menemukan Qi yue yang sedang terduduk sendiri dan menangis. “Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya, Qi yue menggelengkan kepalanya tanpa menatap Ahmon ia pun mulai berkata “Aku tidak tahu apa hal terbaik yang harus dilakukan, mengapa itu harus melukai orang lain, aku hanya ingin menyukaimu"
“Aku tak peduli siapa yang kusakiti, karena selain kau aku tak mau orang lain “ Qi yue tertegun sejenak mendengar ucapa Ahmon,lalu tiba-tiba memeluk Ahmon hingga mereka berdua terjatuh di lantai. Cincin itu pun turut terjatuh, Ahmon melihat cincin itu, ia pun bangkit untuk mengambilnya dan menanyakan keberadaan cincin itu disini.
Qi yue lalu menceritakan bahwa Meidi lah yang memberikannya dan memintanya untuk mengembalikan pada Ahmon. Ahmon lalumemakaikan cincin itu ke jari Qi yue,“Tidak perlu, karena aku ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahunmu, gunakan itu selalu” ucap Ahmon, mereka pun lalu tersenyum dan saling berpelukan. “Sudah lama sekali aku ingin merasakan hal seperti ini, bersama dengan Ahmon, tak khawatir terhadap hal lain” (Qi yue)
Yang ping dan kawan-kawan yang dari tadi membuntuti juga turut bahagia melihat kebahagiaan Ahmon dan Qi yue, mereka pun keluar dari tempatnya bersembunyi dan menemui mereka.
Ahmon heran dan bertanya sejak kapan mereka membuntutinya, Yi lang pun menyindirnya dengan mempraktekkan ke Yang ping kata-kata yang tadi Ahmon ucapkan pada Qi yue. Ahmon langsung marah dan mengejar mereka semua dan Qi yue turut tersenyum memandangi mereka. “Tapi masih ada orang-orang yang mengerti kami, memberkati kami, mendukung kami” (Qi yue)
Li xiang tampak gundah sambil memainkan sebuah kunci, tak lama Yuan yi beserta Ahsen dan Qing zi datang menemuinya dan menanyakan keberadaan Yali. Li xiang pun menerangkan bahwa Yali bukanlah pacar Ahsen dan ia telah pergi meskipun ia telah memintanya untuk tinggal sejenak namun Yali menolaknya.
Flashback: Li xiang meminta Yali untuk menunggu Ahsen dulu sebelum pergi namun Yali menolak karena mereka telah berjanji bahwa ia takkan menemui Ahsen sebelum hari Rabu. Ia lalu menitipkan sesuatu pada Li xiang untuk dititipkan ke Ahsen. “Apa dia akan tahu untuk apa ini?” tanya Li xiang. Yali meyakinkan bahwa Ahsen pasti akan mengetahuinya. Terakhir Yali juga menyerahkan kunci rumah Ahsen, meski bingung namun Li xiang menerima juga barang-barang itu. flashback end
Dan
kini Li xiang pun menyerahkan barang titipan Yali itu kepada Ahsen. Qing zi
penasaran apa isi dari bungkusan itu, Ahsen mengatakan bahwa ia telah lama
mencari benda itu dan akhirnya Yali lah yang menemukannya. Yuan yi heran
mengapa Yali mesti menunggu hari Rabu untuk bertemu dengan Ahsen, Qing zi lalu
teringat bahwa itu adalah hari ulang tahun Qi yue dan bertanya apakah Yali itu
cemburu pada Qi yue. Ahsen mengangguk, ia ternyata ingin memberikan benda itu
pada Qi yue.
Qing zi kagum terhadap sikap Yali yang bersedia mencarikan kado
bagi orang lain yang merupakan rivalnya. Ahsen mengatakan bahwa Yali bukanlah
pacarnya. Li xiang tidak setuju karena Yali mempunyai kunci rumah Ahsen. Ahsen
berkata bahwa ia dan Yali memiliki pertemanan yang sedikit berbeda namun bukan
sepasang kekasih. Yuan yi jelas heran karena Yali itu sangat cantik dan Ahsen
tidak menyukainya. Ahsen sebenarnya merasa bersalah pada Yali karena selama ini
ia telah menggantung hubungannya antara pertemanan dan cinta.
Sementara
itu secara kebetulan sekali Yali dan Meidi yang sama-sama sedang bersedih itu
saling bertemu. Meidi mendekati Yali yang tengah berdiri memandangi kampus dan
mereka sama-sama melakukan hal itu. Meidi memulai pembicaraan dengan mengatakan
bahwa kampus itu sangatlah bagus, Meidi mengiyakan namun sayang ia harus segera
pergi meninggalkan tempat itu.
Yali merasa heran dan menanyakan alasannya. Meidi
pun menceritakan kisahnya yang pindah ke kampus itu hanya untuk menemui pria
yang ia sukai namun pria itu menolaknya dan ia harus menyerah sekarang. Yali
merasa kisah itu sama dengannya, ia juga mengatakan bahwa ia datang kesini
karena pria yang ia sukai. Namun pria
itu tak dapat memutuskan apakah akan menerimanya atau menolaknya hingga kini ia
pun merasa bimbang.
Yali juga kagum terhadap Meidi yang memilih untuk mundur
dan memulai hidup yang baru “Aku sangat iri pada keberanianmu” ucap Yali. Ia
lalu berharap agar Meidi dapat segera menemukan kebahagiaannya. Meidi juga
mendoakan hal yang sama pada Yali dan memberinya sebuah coklat, Yali pun dengan
senang hati menerimanya dan mereka berpisah setelahnya.
Meidi
beserta tim basket berfoto bersama dengan bahagia di hari kepindahannya, Li
xiang merasa jengah melihat tingkah mereka. Ahmon meminta Yang ping tersenyum dan
memfoto mereka lagi.
Qi yue merasa sedikit tenang melihat Meidi telah tersenyum
lagi. Mereka pun mengantarkan kepergian
Meidi dengan bahagia, Meidi tersenyum lalu mengambil setoples kotak dari
mobilnya dan meminta Li xiang untuk menerimanya. Li xiang pun maju meski tampak
sebel ia mengambil coklat itu dari Meidi lalu mengomel mengingatkannya kalau ia
tidak suka coklat, Meidi lalu menghentikan ocehannya dengan menyumpal mulutnya
dengan sebuah coklat. Meidi menyuruh Li xiang untuk merasakannya, Li xiang pun
mencoba memakan coklat itu, Meidi sangat senang melihatnya.
Yi lang, Kuo kai
dan Li mu memberikan pesannya satu-satu, Meidi lalu menyatakan bahwa ia
menyukai mereka semua dan takkan pernah melupakannya, lalu ia pun masuk ke
mobil. “Pergi ya pergi saja, kenapa harus memberi coklat apa kau mau membuatku
gemuk” Li xiang kembali mengomel. Yang ping menyindirnya karena ia tahu Li
xiang tidak bermaksud kasar sama sekali, Li xiang lalu menyumpal mulut Yang
ping dengan coklat agar ia berhenti bicara.
Mobil Meidi pun melaju, Qi yue nampak merasa bimbang dan kemudian ia berlari mengejar Meidi, Meidi segera meminta
mobilnya berhenti. Qi yue akhirnya memberitahunya bahwa wanita yang disukai oleh Ahmon itu
adalah dirinya dan menunjukkan cincin yang tengah ia kenakan, ia meminta maaf
telah menyembunyikan hal ini karena tak mau membuatnya terluka.
Meidi tersenyum, ia justru senang mengetahui bahwa Qi yue lah wanita yang disukai Ahmon, ia juga meminta maaf pada Qi yue karena telah menganggunya selama ini dan berkata bahwa ia telah merestui mereka berdua. Meidi mengingatkan Qi yue untuk mengucapkan kalimat yang ia ajarkan kemarin kepada Ahmon. Qi yue mengucapkan kembali kalimat itu. Meidi tersenyum mendengarnya dan mengucapkan selamat tinggal padanya.
Meidi tersenyum, ia justru senang mengetahui bahwa Qi yue lah wanita yang disukai Ahmon, ia juga meminta maaf pada Qi yue karena telah menganggunya selama ini dan berkata bahwa ia telah merestui mereka berdua. Meidi mengingatkan Qi yue untuk mengucapkan kalimat yang ia ajarkan kemarin kepada Ahmon. Qi yue mengucapkan kembali kalimat itu. Meidi tersenyum mendengarnya dan mengucapkan selamat tinggal padanya.
Qi yue pun membiarkan mobil Meidi melaju, Ahmon
menyusul Qi yue dan berteriak pada Meidi bahwa ia harus membuat pilihannya
sendiri sekarang. Ahmon lalu melemparkan permen karet dan berhasil ditangkap
oleh Meidi.
Di dalam mobil Meidi menangis menatap permen karet itu, ia
mengingat seluruh kenangannya bersama Ahmon namun ia mencoba tersenyum dan
menghapus air matanya.
Yang ping, Li xiang beserta Yuan yi dan Qi ng zi kini
tengah berkumpul membahas wanita yang menemui Ahsen, Yang ping bertanya pada
Yuan yi apakah wanita itu benar-benar cantik , Yuan yi mengiyakan dan Qing zi
langsung menyenggol lengan Yuan yi. Li xiang dan Qing zi sepertinya mempunyai
pikiran yang sama, mereka ingin menyatukan Ahsen dan Yali, Li xiang kesal
karena Yang ping tidak dapat mengerti hal itu, mereka pun sepakat dan
menyatukan tangan sambil berteriak Go...Go...Go....lagi-lagi Yang ping
terlambat mengikuti Li xiang pun memukul kepala Yang ping dengan keras.
Ahsen
sepertinya khawatir terhadap Yali, ia mencoba menghubungi Yali namun tidak
berhasil.Yuan yi dan yang lainnya
memperhatikannya lalu bergegas menemuinya. Qing zi menanyakan keadaannya, namun
Li xiang berkata sudah tak sempat lagi berbasa-basi dan mereka harus to the
point sekarang. Ahsen menanyakan maksud perkataan Li xiang itu.
Qing zi
mengatakan bahwa Ahsen tidak boleh mengabaikan Yali yang sangat cantik itu.
Qing zi lalu menambahkan bahwa apa yang Ahsen rasakan pada Qi yue itu hanyalah
sekedar rasa tanggung jawabnya saja. Ahsen terdiam dan merasa bingung sekarang.
Qing zi menanyakan bagaimana perasaan Ahsen pada Yali, “Apakah kau tidak
punya?” ucap Yang ping. Ahsen mengatakan ia tak pernah tahu bagaimana rasanya
sakit hati sebelum hal ini, namun karena Yali ia kini merasakannya. Qing zi
kesal dan mengatakan bahwa ia adalah orang yang sangat menyedihkan.
Li xiang
menambahkan bahwa Ahsen masih punya waktu karena Yali telah memberinya waktu 24
jam dan menyuruhnya untuk mencoba lebih keras. Yuan yi turut memberikan
semangat padanya, Qing zi mengingatkan hari ini adalah ulang tahun Qi yue dan
detik pertama setelah jam 12 malam nanti adalah waktunya untuk berjuang
mendapatkan cinta Yali. “Kalau begitu kenapa kita tidak berkumpul saja di
studio?” ucap Yang ping.
Yuan yi kembali menanyakan kebulatan hati Ahsen,
akankah ia mau berjuang, Ahsen pun dengan tegas mengatakan bahwa ia akan
berjuang “Aku akan mengeluarkan seluruh kekuatanku untuk membuat Yali tahu
perasaanku”
Xu
wei dengan senang menerima Ahsen di rumahnya dan mempersilahkannya duduk. Ahsen
berkata bahwa ia hanya ingin mengantarkan hadiah, namun Xue wei malah pergi
membuatkannya teh.
Sementara itu Qi yue dan Ahmon tengah membeli kue ulang tahun, Ahmon merasa kagum pada ibu Qi yue yang menyuruh anaknya sendiri yang tengah berulang tahun untuk membeli kue ulang tahunnya. Qi yue merasa tak ada yang salah dengan itu, Ahmon lalu menyuruhnya membawa kue itu sendiri karena tangannya sudah penuh. Qi yue menerima kuenya, ia lalu memandang cincin pemberian Ahmon dan merasa bingung apakah ia harus melepasnya saat di rumah nanti, namun ia teringat ucapan Ahmon yang menyuruhnya untuk selalu memakai cincin itu, ia pun mengurungkan niat untuk melepasnya.
Qi yue terus memandangi Ahmon sambil berjalan, ia lalu berkata ia merasa telah jahat pada Ahmon. “Apa ini hanya pikiran kotor orang dewasa” ucap Ahmon, Qi yue marah kemudian kembali tersenyum. Qi yue lalu merubah posisinya dan mengulurkan tangannya yang berisi cincin namun tak berani menatapnya. Ahmon tersenyum lalu berkata “Tidakkah kau lihat tanganku begitu penuh, kau sungguh tidak perhatian” Qi yue pun melepas niatnya itu.
Ia lalu berkata akan menjadi lebih kuat lalu ia pun mengucapkan kalimat dalam bahasa Jepang itu “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” Ahmon merasa pernah mendengar hal itu, ia lalu teringat Meidi saat mengucapkan kalimat itu padanya. Qi yue memberitahunya bahwa Meidi lah yang telah mengajarkan hal itu padanya,Ahmon tak berkomentar dan hanya menyuruhnya melanjutkan perjalanan.
Xue wei keluar dengan minuman dan meminta Ahsen untuk duduk. Ahsen ingin menolak karena ia harus segera pergi. Namun Xue wei menariknya untuk duduk. Ia sangat senang melihat Ahsen karena telah menganggapnya seperti kakak bagi Qi yue. Ahsen juga merasa senang karena ia selalu berharap bisa melihat perkembangan Qi yue.
Sementara itu Qi yue dan Ahmon tengah membeli kue ulang tahun, Ahmon merasa kagum pada ibu Qi yue yang menyuruh anaknya sendiri yang tengah berulang tahun untuk membeli kue ulang tahunnya. Qi yue merasa tak ada yang salah dengan itu, Ahmon lalu menyuruhnya membawa kue itu sendiri karena tangannya sudah penuh. Qi yue menerima kuenya, ia lalu memandang cincin pemberian Ahmon dan merasa bingung apakah ia harus melepasnya saat di rumah nanti, namun ia teringat ucapan Ahmon yang menyuruhnya untuk selalu memakai cincin itu, ia pun mengurungkan niat untuk melepasnya.
Qi yue terus memandangi Ahmon sambil berjalan, ia lalu berkata ia merasa telah jahat pada Ahmon. “Apa ini hanya pikiran kotor orang dewasa” ucap Ahmon, Qi yue marah kemudian kembali tersenyum. Qi yue lalu merubah posisinya dan mengulurkan tangannya yang berisi cincin namun tak berani menatapnya. Ahmon tersenyum lalu berkata “Tidakkah kau lihat tanganku begitu penuh, kau sungguh tidak perhatian” Qi yue pun melepas niatnya itu.
Ia lalu berkata akan menjadi lebih kuat lalu ia pun mengucapkan kalimat dalam bahasa Jepang itu “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” Ahmon merasa pernah mendengar hal itu, ia lalu teringat Meidi saat mengucapkan kalimat itu padanya. Qi yue memberitahunya bahwa Meidi lah yang telah mengajarkan hal itu padanya,Ahmon tak berkomentar dan hanya menyuruhnya melanjutkan perjalanan.
Xue wei keluar dengan minuman dan meminta Ahsen untuk duduk. Ahsen ingin menolak karena ia harus segera pergi. Namun Xue wei menariknya untuk duduk. Ia sangat senang melihat Ahsen karena telah menganggapnya seperti kakak bagi Qi yue. Ahsen juga merasa senang karena ia selalu berharap bisa melihat perkembangan Qi yue.
Ahsen
menambahkan bahwa gurunya pasti bahagia melihat kebahagiaan Xue wei sekarang
ini. Xue wei tersenyum ia lalu menanyakan keadaan Qi yue yang dirasa sedikit
aneh akhir-akhir ini, “Apa kau tahu apa yang terjadi?” Ahsen terkejut Xue wei
menanyakan hal itu.
Ternyata Ahmon mengajak Qi yue mendatangi seorang penterjemah untuk mengetahui makna dari kalimat bahasa Jepang itu. Penterjemah itu tampak bingung memandangi mereka lalu menanyakan apakah mereka sepasang kekasih. Mereka mengiyakan hal itu, penterjemah itu mengatakan kalau begitu tak ada masalah dan mengatakan arti dari kalimat itu sebenarnya. Qi yue merasa malu mengetahui makna sebenarnya dari kalimat itu karena ia pikir kalimat itu hanya seperti ucapan doa yang baik sementara Ahmon tersenyum senang mendengarnya.
Qi yue mengejar Ahmon dengan perasaan malu, Ahmon lalu mengangkat tangannya agar Qi yue bisa menggandengnya. Qi yue pun tersenyum lalu berlari merangkulnya. “Tadi sungguh memalukan” ucap Ahmon “Siapa sangka kau akan menanyakan artinya begitu cepat” jawab Qi yue dan mereka pun berjalan bahagia.
Ternyata Ahmon mengajak Qi yue mendatangi seorang penterjemah untuk mengetahui makna dari kalimat bahasa Jepang itu. Penterjemah itu tampak bingung memandangi mereka lalu menanyakan apakah mereka sepasang kekasih. Mereka mengiyakan hal itu, penterjemah itu mengatakan kalau begitu tak ada masalah dan mengatakan arti dari kalimat itu sebenarnya. Qi yue merasa malu mengetahui makna sebenarnya dari kalimat itu karena ia pikir kalimat itu hanya seperti ucapan doa yang baik sementara Ahmon tersenyum senang mendengarnya.
Qi yue mengejar Ahmon dengan perasaan malu, Ahmon lalu mengangkat tangannya agar Qi yue bisa menggandengnya. Qi yue pun tersenyum lalu berlari merangkulnya. “Tadi sungguh memalukan” ucap Ahmon “Siapa sangka kau akan menanyakan artinya begitu cepat” jawab Qi yue dan mereka pun berjalan bahagia.
Ahsen
mencoba memberi pengertian pada Xue wei bahwa setiap orang pasti memiliki
rahasianya sendiri dan ia percaya bahwa rahasia yang ada pada diri Qi yue
pastilah berhubungan dengan cinta dan gentleness yang diturunkannya dari ibunya
dan Mr.Qi. selain itu Qi yue juga sudah semakin dewasa dan nantinya ia akan
bertemu dengan lebih banyak kesulitan dan perjuangan hidup,semakin banyak hal
itu ia alami semakin banyak pula rahasia yang akan ia miliki. “Tapi percayalah,
dia akan baik-baik saja karena ia adalah kebanggaan guru” tambah Ahsen. Xue wei
turut menyatakan bahwa Qi yue akan selalu menjadi kebanggaan mereka.
Qi yue dan
Ahmon pun tiba di rumah, Qi yue merasa senang melihat kehadiran Ahsen, “Kami
mengundangmu kesini untuk merayakan ulang tahun Qi yue” ucap Ahmon mengingatkan
Ahsen. Mereka pun merayakan ulang tahun itu bersama, ibu lalu menyuruh Qi yue
mengucapkan doanya sebelum meniup lilin. Qi yue mulai berdoa, doanya yang pertama adalah untuk kebahagiaan ibunya, doanya yang kedua adalah untuk teman-temannya tercinta, ibu tak sengaja melihat cincin baru Qi yue, ia merasa aneh namun berusaha mengenyahkan pikiran buruk dari dirinya.
Dan doa Qi yue yang ketiga adalah “Aku ingin melihat Ahmon selamanya” ia mengucakan hal itu dalam hatinya, namun seakan tahu Ahmon pun tersenyum menatapnya. Mereka pun meniup lilin itu bersama.
Ahsen memberikan hadiahnya untuk Qi yue, hadiah itu ternyata adalah kaset album piringan hitam yang pernah digunakan gurunya untuk merayu istrinya. Xue wei mendadak merasa sedih mengingat suaminya meninggal sambil membawa album itu dan ia pikir ia takkan pernah lagi mendengar musik dari album itu. mereka pun memutarnya, Ahmon dan Xue wei mendengarnya dengan penuh perasaan sementara Ahsen dan Qi yue tengah berdansa. Mereka kembali teringat saat-saat mereka dulu berdansa untuk pertama kalinya.
Ahsen memuji Qi yue yang berdansa dengan sangat bagus, Qi yue tersenyum lalu menanyakan bagaimana Ahsen bisa mendapatkan album itu. Ahsen mengatakan bahwa album itu dicarikan oleh seorang temannya yang mengerti dirinya dengan baik “Dia bagiku, adalah orang yang penting” ucap Ahsen seakan menyadari makna keberadaan Yali baginya selama ini. “Apakah dia pacarmu?” tanya Qi yue, Ahsen mengangguk mengiyakan Qi yue memintanya untuk menyampaikan rasa terima kasih padanya.
Ahsen lalu memandang Ahmon dan mengatakan pada Qi yue bahwa Ahmon bisa menggantikan posisinya untuk berdansa, Qi yue menolak namun Ahsen mengatakan bahwa ia harus mengejar kebahagiaannya sekarang. Qi yue pun tersenyum Ahsen lalu mendatangi Ahmon dan meletakkan tangan Ahmon di atas tangan Qi yue, mereka pun tersenyum."
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.