SINOPSIS

Tuesday 1 January 2013

The Prince Who Turns Into a Frog 3

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The prince Who Turn Into a Frog 3
Tian yu merasa sedih karena keinginannya untuk memiliki gaun yang bagus saat konser sepertinya tak bisa lagi ia dapatkan. Yun xi mengingatkan Jun hao sekaligus membicarakan persiapan gaun mereka yang telah dipersiapkan oleh ibunya Jun hao karena besok adalah hari pertunangan mereka. 
Tuan Tang kemudian muncul dan Jun hao menyuruh Yun xi untuk masuk ke mobil duluan. Tuan Tang kembali mencoba berlutut untuk memohon kepadanya bahkan ia tak mau Jun hao menghalanginya kali ini. “Tolong jangan hancurkan Guan Mei Fishing Village untuk membangun tempat liburan, mereka telah tinggal didesa ini sepanjang hidup mereka dan tak ada tempat lain untuk pergi” ucapnya dengan wajah mengiba. Namun sepertinya hal itu sia-sia saja karena Jun hao tetap ngotot pada rencananya semula untuk mengambil alih atas lahan desa dan mengubahnya menjadi tempat liburan. Tuan tang pun hanya bisa berlutut sambil menangisi kegagalannya mempertahankan desa. Ia lalu berteriak marah kepada Jun hao.
Jun hao dan para staf nya kini telah kembali ke Senwell. Sekretarisnya mengatakan dengan wajah panik bahwa deputi GM Zhang kini tengah berada di kantornya. Jun hao sendiri terlihat santai mendengarnya.
Sementara di Senwell kini juga tengah sibuk mempersiapkan acara pertunangan Yun xi dan Jun hao. Beberapa pegawai menggosipkan tentang Yun xi yang dianggap sangat beruntung apalagi ia telah dijodohkan semenjak kecil dengan Jun hao. “Bebek jelek telah menjadi angsa” ungkap salah satunya. Tak lama Yun xi masuk dan menyapa rekan kerjanya itu. Mereka menyindirnya yang dianggap telat dengan sengaja dan merasa punya hak istimewa di tempat itu. 
Yun xi mencoba menerangkan keadaan sebenarnya pada temannya itu namun Jun hao telah keburu memanggilnya. Kedua pegawai itu pun langsung menyapa Jun hao dengan hormat. Jun hao menyuruh Yun xi untuk pulang lebih cepat dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada pegawai lain serta menyuruhnya untuk mencoba gaun nanti malam. Yun xi dengan senang hati mengiyakannya, alhasil rekan kerjanya semakin iri padanya.
Jun hao akhirnya bertemu dengan deputi GM Zhang. Saat itu juga GM Zhang menyerahkan sebuah disket yang berisi rekaman adegan percobaan bunuh dirinya Tuan Tang kemarin. Ia berkata bahwa rekaman itu diambil oleh seorang wartawan yang saat itu tengah makan di hotel mereka dan akhirnya memfilmkan seluruh kejadian tersebut. “Lalu?” ucap Jun hao dengan tenang. GM Zhang menyatakan bahwa seharusnya Jun hao khawatir karena disket itu bisa menyebabkan kerugian besar atas reputasi Senwell, kontrak yang telah ia lakukan dengan perusahaan Amerika K-Line bisa rusak gara-gara hal itu. Bahkan mereka harus mengganti kerugian sebesar 3 Milyar dolar.
Jun hao menyatakan bahwa ia tak melihat adanya hubungan antara isi disket tersebut dengan kontrak yang telah dilakukan. GM Zhang kembali melanjutkan bahwa ia telah berusaha untuk membeli disket ini dari si wartawan “Lalu siapa yanag akan bertanggungjawab?” ucapnya. Jun hao memarahinya karena telah membeli disket tersebut karena sama saja membuat mereka jatuh kedalam jebakan. “Ada riak kecil disini yang bisa menciptakan ombak besar di Amerika” ucap GM Zhang, ia juga mengingatkan bahwa ia masih punya sepertiga bagian di Senwell. “Ini juga adalah perusahaanku, tolong tanggung jawabi setiap tindakanmu”
Jun hao menyebutnya sebagai orang yang terlalu banyak khawatir, “Itulah mengapa banyak dari bisnismu yang tak berhasil” ucapnya, ia juga menyuruh GM Zhang untuk beristirahat dan memikirkan solusi yang lebih baik. GM Zhang menyindir sikap Jun hao yang kejam dan mengatakan pasti banyak orang yang menginginkan ia jatuh dan menyuruhnya bersiap-siap untuk itu. Jun hao yang marah kembali mendekat dan menatapnya “Aku akan mengingatnya” ucapnya dengan santai ia juga mengatakan akan menunggu hari dimana GM Zhang bisa menggantikan posisinya. “Jika tak ada lagi yang ingin dibicarakan aku akan melanjutkan pekerjaanku, karena aku takut nanti posisiku berada dalam bahaya” ucapnya lalu melemparkan disket itu kembali ke GM Zhang.
Ziqian dan Gary mulai menata dekorasi untuk acara besok, Ziqian berpesan untuk menghiasinya bunga mawar bewarna jingga. Gary menunjuk ke arah Jun hao yang sedang memperhatikan buket bunga mawar. Ziqian kembali mengingatkannya untuk melakukan apa yang sudah dikatakan, ia pun lalu mendekati Jun hao. 
Jun hao berterima kasih padanya karena telah membantu persiapan acara pertunangan mereka. Ziqian beralasan melakukannya demi teman lama. Jun hao menyela warna bunga mawar itudan menginginkan bungan mawar putih untuk acara besok namun Ziqian mengatakan itu adalah bunga kesukaan Yun xi. Jun hao memujinya yang tahu begitu banyak tentang Yun xi, Ziqian beralasan bahwa hal itu pasti karena mereka tak punya hubungan baik dimasa lalu. 
Jun hao mengatakan bahwa sebenarnya mereka bisa saja bersaing namun Ziqian tak pernah mau melakukannya. “Aku tak suka kompetisi, aku suka berkerumun dengan orang banyak dan bersosialisasi, kompetisi hanya akan merusak kedamaian dan harmoni” ucap Ziqian. Jun hao menyatakan orang yang bersifat seperti dirinya itu sering ditindas, Ziqian tampaknya tidak senang mendengar hal itu. “Apa kau senang merasa seperti landak?” tanya Ziqian. “Itu lebih baik daripada hanya menjadi tempat jarum” jawabnya. Keduanya tampat bertatapan tidak senang satu sama lain.
Tak lama Yun xi datang dan memecah ketegangan diantara mereka. Jun hao kemudian menantang Ziqian saat itu,”Kau suka berpelukan dengan orang-orang, tapi saat Yun xi datang kita akan lihat apakah ia suka berpelukan dengan orang ramah sepertimu atau landak sepertiku” ucapnya. Mereka pun kemudian menunggu siapa yang akan dipeluk oleh Yun xi, Ziqian tampak tersenyum dan mulai mengulurkan tangannya.
Namun langkah Yun xi berhenti pada Jun hao dan langsung merangkulnya. Jun hao tersenyum karena menang sementara Ziqian kembali menarik lengannya. Yun xi lalu mengundang Ziqian untuk makan malam bersama mereka, Ziqian menolak dengan alasan ada kesibukan lain. Jun hao dengan wajah puas menitipkan segala persiapan acara kepadanya, Ziqian menyuruh Jun hao tak usah khawatir karena ini lebih mudah daripada memaksa seseorang untuk menyerahkan hotelnya. Mereka berdua pun pergi meninggalkan Ziqian. 
Tiba-tiba Ziqian seperti mendengar suara seseorang dan kemudian ia teringat pertemuannya dulu dengan Yun xi ketika mereka masih kecil, Yun xi kecil menangis ia tak tahu dimana ayahnya berada. Ziqian mengeluarkan saputangan dan mengelap air matanya ia menyuruhnya untuk tidak takut namun tadi ketika ia hendak menyodorkan tangannya Yun xi justru tak membalasnya, Ziqian kecil juga menyodorkan tangannya. 
Saat itu pada Yun xi, namun sebelum Yun xi kecil memegangnya Jun hao muncul dan menyuruhnya masuk ke dalam, Jun hao juga memberikan tangannya pada Yun xi dan menyuruh Yun xi memegangnya “Mulai sekarang aku akan melindungimu”
Seorang pria datang memecah lamunan Ziqian, pria itu adalah supir taksi kemarin yang sengaja datang kesana untuk mengecek jadwalnya. Ia bertanya apakah Ziqian juga akan menyaksikan acara pertunangan Jun hao dan Yun xi nanti. Ziqian mengatakan bahwa ia sudah melepaskan Yun xi sekarang dan menyuruh untuk tidak membawa-bawa masalah ini lagi (ternyata si supir taksi ini tahu ya?). “kak, jika pada acara pertunangan nanti salah satunya tidak datang maka pertunangan tidak dapat dilanjutkan bukan?” ucap si pria tadi. 
Ziqian langsung memarahinya (ternyata nama panggilan si supir taksi itu adalah Flush)  dan menyuruhnya jangan bicara yang tidak-tidak dan berhenti memikirkan hal itu. “Aku telah benar-benar melepas Yun xi, dengarkan itu” ungkapnya. Flush tampak terdiam memikirkan sesuatu.
Flashback: Flush tengah bercerita “ketika istriku hamil dan ibuku meninggal saat itu aku tengah dipenjara, kau membayar semua biaya yang diperlukan” ucap Flush, ternyata saat itu ia tengah makan bersama Ziqian “Di dunia yang luas ini hanya kau lah yang ku sebut kakak”ucap Ziqian. “Hanya kau lah saudaraku, aku bersedia mati untukmu “ ucapnya lagi. Flashback end.
Tian yu bersembunyi dalam selimutnya mengerjakan sesuatu. Kemudian kita dibawa flashback saat Tian yu mencoba mendapatkan gaunnya.Tian yu ternyata pergi ke toko itu lagi menemui temannya Lixin yang memiliki toko itu. ia menyerahkan celengan kodoknya dan memohon pada temannya itu agar diijinkan memiliki gaun itu. 
kini Tian yu tampaknya tengah memperbaiki gaunnya itu. Ibu (Jinzhi)  memarahi Tian yu yang ketahuan masih belum tidur. Menurutnya hal itu hanya akan memboroskan listrik, Tian yu menolak karena ia harus menyelesaikannya untuk dipakai pada acara konser nanti. Ibu mengatakan bahwa seisi desa sudah tahu bahwa ia telah meminjam gaun dari Lixin untuk acara itu.
ibu juga menghina cara menjahit Tian yu yang kacau dan akhirnya ibu malah membantu Tian yu menjahit gaun itu. Tian yu mengatakan bahwa ayahnya sungguh beruntung dapat menikah dengan Jinzhi, namun ibunya mengatakan bahwa ia sudah mengeluarkan semuanya keberaniannya untuk menikah “Namun apa yang kudapatkan?” ucapnya. Mendengar hal itu Tian yu merasa dirinya sudah salah bicara ia lalu mengatakan bahwa ayahnya lah yang memang bersalah. Tian yu menambahkan bahwa ayahnya hanya menyisakan hutangnya dan hutang pengobatan mantan istrinya serta anaknya yang dulu punya demam tinggi dan membuatmu harus mengambilnya sehingga sangat menyesal sekarang. (berarti nih ayahnya Tian yu menikah lagi dengan Jinzhi namun Tian yu adalah anak dari istri yang pertama, gt deh kira2). 
“Aku sudah cukup menyesal, saat itu aku hanya berencana untuk membawa pergi Zhengzhe tapi kemudian aku sadar aku meninggalkan botol susu adikmu makanya aku kembali” ucap ibu. Tian yu tersenyum mengatakan bahwa pada saat itu hanya Zhengzhe yang percaya bahwa ia benar-benar demam,”Tapi kau juga tidak sanggup untuk meninggalkanku saat itu” Ibu menolak dan mengatakan bahwa ketika ia pergi dengan Zhengzhe para penagih hutang datang dan ia tak sengaja membawanya saat keributan terjadi” Tian yu tidak peduli, ia memeluk ibunya itu dan mengatakan bahwa ialah ibu yang terbaik. Ibu sangat senang dikatakan seperti itu dan menyuruhnya mengulang beberapa kali.
Yun xi masuk keruang kerja Jun hao, melihat Jun hao sibuk mencari-cari sesuatu ia pun menunjukkan barang yang tengah dipegangnya saat itu. “Kau telah meninggalkan surat-surat Guan Mei Motel ini di mobil” ucap Yun xi sambil menyerahkannya. “Aku tahu kau membawakannya untukku” ucap Jun hao, ketika ia mengangkat map itu sebuah surat jatuh dari situ, Jun hao heran mengapa surat itu bisa ada di dalam mobilnya. 
Yun xi ternyata datang sengaja ingin menanyakan hal itu “Itu ditujukan untuk Tian yu, siapa dia?” ucap Yun xi. Ia menambahkan bahwa tanggal konser itu sama dengan tanggal pertunangan kita. Jun hao lalu teringat kejadian di mobil ketika Tian yu menelfon seseorang dan mengeluarkan surat undangan itu. ia menyebutnya pembohong dan membuang HP nya sendiri. “wanita itu?Jadi benar-benar ada konser” ucap Jun hao. 
Yun xi menanyakan apa yang sesungguhnya terjadi. “Jadi dia benar-benar ingin berdandan untuk konser itu” tambah Jun hao. Yun xi menyarankan untuk membelikan gaun bagi wanita itu. Yun xi kemudian mengingatkannya untuk beristirahat untuk acara pertunangan besok dan ia pun pergi. Jun hao lalu menelfon David memintanya untuk melakukan sesuatu besok.
Tian yu berpose di depan ibu dengan mengenakan gaun barunya, tampaknya ibu sama sekali tidak tertarik melihatnya. “Lixin terlihat lebih baik memakai gaun ini” ucap Zhengzhen. “Tidak bisa kah kau berbohong demi kebaikan saja, ibu telah menghabiskan sepanjang malam memperbaikinya” ucap Tian yu memarahi adiknya itu. Ibu menambahkan bahwa gaun itu terlihat bagus namun tidak jika dipakainya. Tian yu membentak,ibunya langsung memberi tanda damai. 
Tak lama sekretaris Jun hao yaitu David mendatangi rumah mereka dan menanyakan Tian yu. Ibu lagi-lagi menyapa tamunya dengan sebutan si tampan. “Apa kau nona Tian yu?” tanyanya sekali lagi. Tian yu pun datang dan memandanginya dengan curiga. Ia kemudian menyuruh Tian yu mengikutinya dna menyuruhnya masuk ke mobil. “Apa kau ingin menculikku?” tanya Tian yu. “Aku akan membawamu untuk membeli pakaian” ucapnya namun hal ini tentu saja tak bisa semudah itu dipercaya. 
David lalu menyerahkan undangan milik Tian yu yang tertinggal itu, ia mencoba menyakinkan mereka bahwa ia adalah suruhan dari bos nya yang telah menemukan surat itu. “Apa bos mu bermarga Shan?” tanya Tian yu (Tian yu mengira bahwa kepala sekolah Shan lah yang menyuruh untuk membelikannya gaun). Ia pun dengan cepat mengiyakan dan menyuruh Tian yu kembali naik ke mobil. 
Tian yu hendak masuk dengan senang hati namun ibu menghentikannya dan mencoba berbicara dengan David “Bagaimana aku bisa mempercayaimu membawa putriku pergi begitu saja” ucapnya, ia lalu meminta Zhengzhe untuk menemani Tian yu. Zhengzhe pun dengan cepat nyelonong masuk ke mobil begitu juga dengan Tian yu. Meski kesal David tak bisa berkata apa-apa lagi. 
Ia hendak masuk ke mobil namun lagi-lagi dihalangi oleh ibu “Aku sudah melihat nomor plat mobilmu, jika kau bertindak macam-macam aku akan menelfon polisi, untuk alasan keselamatan berikan nomor telfonmu,kami akan menjaganya baik-baik” ucap ibu. Kali ini David yang langsung nyelonong masuk ke mobil meninggalkan ibu yang berteriak karena belum diberikan nomor telfon.
Tian yu dan Zhengzhe tampaknya sangat menikmati penjemputan itu. mereka lalu berteriak sambil menikmati pemandangan layaknya orang kampung yang baru melihat kota.
Akhirnya mereka tiba di toko. Tian yu dan Zhengzhe mulai memilih gaun disaksikan oleh para staf yang melihatnya dengan heran. Begitu juga dengan si pemilik tempat itu (Simon) yang terlihat pusing melihat tingkah norak Tian yu danZhengzhe. Simon yang tak percaya Jun hao telah mengirim mereka padanya mencoba menanyakan hal itu kembali pada David. iya mengatakan bahwa keduanya lebih mirip dengan seorang pengemis.David kembali mengiyakan dan memintanya untuk memilihkan gaun buat Tian yu. 
Akhirnya dua orang staf pun dikerahkan, mereka menarik Tian yu untuk didandani, Zhengzhe yang panik melihat kakaknya ditarik seperti itu berniat mengikuti namun ia dihalangi oleh David. Sementara Tian yu yang ketakutan turut berteriak meminta pertolongannya. Zhengzhe mencoba melawan David akhirnya ia berkata “Baiklah, berikan aku satu pakaian gratis dana kau akan kulepaskan”
David menelfon Jun hao menyatakan kekesalannya yang mendalam terhadap tugas tersebut namun Jun hao tetap terlihat santai mendengarnya. Tian yu kembali berteriak-teriak hal ini semakin membuat David dan Simon merasa pusing.
Dan inilah dia akhir dari make over tersebut, Zhengzhe keluar dari mobil tadi dengan setelan hitamnya yang rapi berikut kacamata hitamnya. Setelahnya keluarlah Tian yu dengan gaun yang juga bewarna hitam. Mereka berdua pun berjalan seolah-olah mereka berdua adalah bintang terkenal sambil berpose sedikit.
Ibu keluar dan takjub melihat penampilan baru anak-anaknya itu “Kalian berdua sungguh berbeda sekali” ucapnya kagum. Ibu kemudian mengatakan gaun yang dipakai Tian yu sedikit terbuka dan mencoba menutupi leher dan lengannya yang kelihatan dengan selendang yang dipakainya, Tian yu mengatakan bahwa ia telah dipaksa untuk memakai gaun itu. Ibu lalu menambahkan bahwa ia kelihatan cantik sekarang. Tian yu ingat bahwa ia hampir telat dan pergi untuk mengejar bus. 
Zhengzhe berkata pada ibu bahwa Tian yu terlihat seperti putri ketika memakai gaun asalkan dia tidak berbicara. Ibu membenarkan dan mengatakan bahwa Tian yu mirip dengan dirinya ketika masih muda sambil berpose dengan kacamata hitam. Zhengzhe hanya bisa buang muka melihat tingkah ibunya itu.
Hari pertunangan pun tiba, seseorang mengetuk ruangan tempat Yun xi sedang dihias. Ia mengira itu adalah Jun hao namun ternyata Ziqian lah yang datang menemuinya. Ziqian mengatakan bahwa ia terlihat cantik. Ziqian mengajaknya untuk berlatih dengannya untuk memakai cincin. “Kenapa tidak kau katakan saja sekalian memakaikan cincin” ucap Yun xi yang kelihatan hanya main-main, Ziqian lalu memegang tangannya dan hendak mengeluarkan sesuatu dari sakunya. 
Yun xi yang takut bahwa Ziqian akan benar-benar mengeluarkan cincin pun menarik lengannya dengan cepat. Namun ternyata Ziqian hanya mengeluarkan permen untukknya , Yun xi akhirnya tersenyum lega. “Lihat betapa kecewanya dirimu, kau pikir aku sungguh-sungguh?” ucap Ziqian. “Kau selalu mengerjaiku, hati-hatilah akan balasannya” ucap Yun xi, Ziqian lalu menyerahkan permen itu kepadanya dan berkata “Ketika kita kecil kapanpun kau merasa sedih aku selalu menghiburmu dengan permen, kau akan berhenti menangis dan tersenyum padaku, tapi mulai sekarang senyumanmu hanya akan menjadi milik Jun hao” ucap Ziqian yang juga mendoakannya agar selalu tersenyum. 
Yun xi yang merasa aneh dengan sikap Ziqian tersebut berbalik menatapnya, Ziqian lalu mencium keningnya dengan lembut. Pada saat yang sama Jun hao muncul dan menyaksikan hal tersebut “Itu adalah tugaku untuk mencium pengantin wanitanya. Aku tidak butuh bantuanmu” ucap Jun hao sambil menatap Ziqian dengan serius. Yun xi mencoba menenangkannya dengan mengatakan bahwa Ziqian hanya memberi permen dan mendoakan mereka berdua. 
Jun hao mengejek Ziqian yang menyamakan Yun xi dengan anak-anak yang masih diberi permen. Mendengar hal itu tentu saja membuat Yun xi juga merasa tak enak. Ziqian mengulurkan tangannya pada Jun hao untuk memberi selamat “Akhirnya kau telah bertunangan, aku bisa pergi sekarang” ucapnya. Jun hao menyambutnya dengan raut wajah penuh kemenangan. Keduanya bersalaman sambil tersenyum namun dengan tatapan yang sangat tajam satu sama lain, Ziqian pun akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.
Jun hao tersenyum melihat bungan mawar putih yang ia minta kemarin menggantikan warna bunga kesukaan Yun xi. Ia teringat Ziqian pernah mengatakan bahwa bunga mawar jingga adalah bunga kesukaan Yun xi bukannya mawar putih, tampaknya ia mencoba untuk mematahkan hal tersebut.Ia mengambilnya dan berkata pada Yun xi “Penjual bunga ini mengatakan bahwa mawar putih melambangkan keserasian yang berarti kau hanyalah milikku” Yun xi tersenyum mendengar hal itu dan mengatakan bahwa itu adalah hal paling romantis yang pernah dikatakan Jun hao padanya. Dan Jun hao pun berhasil mengalahkan Ziqian lagi.
Jun hao menerima telfon dari David ia lalu memberitahu Yun xi bahwa ia telah memesan cincin sama seperti cincin yang jatuh kemarin. Ia juga mengatakan ingin mengambilnya sendiri kesana. Sebelum pergi Jun hao mencium pipi Yun xi, tanpa sadar jari Yun xi tertusuk duri mawar dan setetes darah pun mengenai gaunnya. Yun xi memanggil Jun hao yang hendak pergi karena merasa tidak enak saat itu, namun kemudian ia pun membiarkannya pergi. Ia pun menyadari tusukan duri di jarinya.
Tian yu berlari dengan cepat sambil memegang sepatu tingginya. Sementarai itu di mobilnya Jun hao memandangi cincin yang telah ia ambil. Tian yu melihat seekor burung yang terjatuh dari sarangnya, ia pun merasa tidak tega dan hendak membantu burung tersebut kembali ke sarangnya di atas pohon. 
David memberhentikan mobilnya karena melihat Tian yu tengah memanjat pohon untuk mengembalikan burung tersebut. ia lalu menunjukkan hal tersebut pada Jun hao. “Dia itu benar-benar gadis yang aneh dan dia memanggilmu dengan sebutan kepala sekolah Shan” ucap David, ia juga menambahkan bahwa Tian yu terlihat berbeda ketika memakai gaun “ia adalah bebek yang berubah menjadi angsa,tapi bebek jelek tetaplah bebek jelek ia akan ketahuan meskipun menjadi angsa” ucapnya lagi. 
Jun hao merasa bahwa David terpesona melihat Tian yu dan menyuruhnya untuk memberi tumpangan padanya. David pun akhirnya menyetujui. Jun hao akhirnya ditinggal dengan berjalan kaki. Ternyata di belakang Tuan Tang telah mengikuti, ia teringat perkataan Jun hao tempo hari (“Kecuali aku sudah tidak menjadi pemimpim lagi, proyek pengembangan Guan Mei takkan pernah berhenti”). Ia sepertinya memiliki niat buruk terhadapnya (duhh...Jun hao...banyak banget sih musuhmu...)
David akhirnya berhasil menghadang Tian yu dan menyuruhnya masuk ke mobil untuk mengantarnya. Tian yu dengan senang hati melakukannya. Tuan Tang sendiri masih mengikuti Jun hao dari dalam mobilnya. 
Acara konser kenangan itu pun dimulai, Tian yu berlari masuk ke dalam. Ia pun disambut oleh kepala sekolah Shan, dan langsung berterima kasih padanya atas gaun tersebut. Kepala sekolah Shan terlihat bingung tidak mengerti namun ia juga tidak mengatakan tidak padanya, ia lalu menunjukkan Tian yu ruangan mereka. Tian yu berjalan sambil memakai kembali sepatu tingginya, tentu saja tidak gampang memakai sepatu tinggi dengan model yang rumit itu sambil berjalan. 
Tuan Tang kali ini mempercepat laju mobilnya, ia sepertinya benar-benar hendak menghabisi Jun hao dengan menabraknya. Jun hao menyadari hal itu dan berlari untuk menghindarinya. 
Konser yang dihadiri Tian yu adalah konser untuk mengenang ibunya yang seorang pemusik yang dipanggil Miss. Lin. Kepala Sekolah Shan memberikan sambutan dengan mengatakan bahwa sebagai seorang putri Tian yu masih mewarisi keinginan ibunya untuk menjadi musisi terkenal. Tian yu sendiri meski merasa segan hanya bisa tersenyum mendengarnya, dan tampak David juga turut hadir dan duduk disampingnya. “Mari kita persilahkan Miss Tian yu untuk menerima penghargaan mewakili ibunya. Tian yu pun berdiri bersiap menerima penghargaan yang akan diberikan Kepala Sekolah padanya.
Jun hao masih menatap ke arah mobil Tuan tang, sementara Tuan Tang juga tetap ingin menabraknya. Namun dari arah samping sebuah mobil taksi datang dan langsung menabraknya mendahului Tuan Tang.
Tian yu memberikan kata sambutannya, ia mengatakan bahwa meskipun ibunya kehilangan kesempatan untuk menjadi musisi namun ia tidak pernah menyerah terhadap musik, meskipun sedang terkena kanker parah ia tetap bergantung pada musik untuk mengurangi rasa sakitnya dan ia merasa senang terhadap apa yang paduan suara anak-anak itu lakukan dan menyuruh yang lain juga untuk mendukung mereka.
Jun hao akhirnya pingsan setelah tertabrak tadi, si pengemudi taksi yang tak terlihat wajahnya itu tampaknya tak sadar ada orang lain yang tahu aksinya itu. Ia akhirnya membawa Jun hao masuk ke mobilnya. Dan ternyata itu adalah Flush si supir taksi temannya Ziqian yang hendak menyekap Jun hao selama acara pertunangan berlangsung. Ia melakukan hal tersebut untuk membalas budi terhadap Ziqian yang ia tahu amat mencintai Yun xi. Sementara Tuan Tang hanya terdiam mengamati hal tersebut sambil memperhatikan sekeliling.
Tian yu kembali memberikan kata sambutannya “konser ini diadakan untuk memperingati kenangan atas ibu kandungku, namun selama sepuluh tahun ini seseorang telah menjagaku menggantikan ibuku. Aku ingin berterima kasih kepadanya karena telah membantuku berdiri hingga saat ini”

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.