Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The prince Who Turn Into a Frog 4
Tian
yu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ibu angkatnya sekarang ini dalam
pidato di konser itu. ia lalu meminjam Hp milik kepala sekolah Shan dan
menelfon Jinzhi. Jin zhi pun heran, Tian yu lalu melanjutkan pidatonya “Ibuku
Jinzhi tidak pernah pergi kesekolah, berbicara kasar dan tak bisa berbahasa mandarin
dengan baik” ucapnya sambil didengar oleh Jinzhi dan Zhengzhe.Ibu
memarahinya karena ia mengira Tian yu sengaja bicara yang buruk saat tak
didekatnya.
Tian yu pun kembali melanjutkan “Ketika ia menikah dengan ayahku ,
ia pikir bahwa ayahku adalah pria yang jujur, tapi ayahku malah mempunyai
banyak hutang dan bekerja sebagai penyapu jalan untuk menghasilkan uang” ia
lalu menambahkan bahwa ayahnya meninggal akibat kecelakaan, ibunya itu
sebenarnya bisa saja hidup bebas setelah itu namun ibunya tetap membawanya
beserta hutang-hutang keluarganya dan karena hal itu juga Tian yu tidak dapat
melanjutkan sekolahnya setelah SMA.
Ia
pun meminta maaf kepada kepala sekolah karena telah berbohong selama ini dengan
mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pianis. Kepala Sekolah Shan tampak
terkejut mendengar pengakuannya itu. Tian yu lalu mengatakan kembali kepada
Jinzhi betapa ia sangat menyayanginya selama ini dan berterima kasih karena
ibunya itu rela menderita untuknya. Jinzhi pun akhirnya tak kuasa mendengar
perkataan Tian yu itu dan menangis penuh haru. Kemudian para siswa paduan suara
tadi pun bernyanyi lagu mengenai ibu.
Taksi
yang membawa Jun hao terus melaju, Jun hao sendiri tampaknya sudah mulai sadar.
Perlahan ia membuka matanya lalu bangkit dan berteriak memarahi Flush si supir
taksi. Ia lalu mencoba mengambil alih taksi itu, alhasil mobil pun oleng kesana
kesini tak karuan sementara di dalam Jun hao terus bergulat dengan Flush hingga
akhirnya mobil itu jatuh ke dalam jurang.
Ibu
dan Yun xi tampak cemas menunggu berita tentang keberadaan Jun hao, sementara
di luar wartawan juga tengah berkerumun untuk meliput jalannya acara itu. Yun
xi mengatakan bahwa ia merasakan firasat buruk sekarang. Ibu menyuruhnya untuk
tetap tenang tapi tampaknya wajah ibu juga menunjukkan raut kegelisahan.
Ziqian
juga tampak cemas saat itu. Ia lalu mendengar David meminta maaf pada ayah Jun
hao karena telah membiarkan Jun hao naik taksi. Ayah Jun hao menyuruhnya untuk
mencoba menelfonnya lagi dan merahasiakan hal ini dari siapapun. Ziqian yang
tadinya tampak terkejut mendengar hal itu menjadi teringat akan perkataan Flush
padanya. “Jika saat pertunangan nanti
salah satunya tidak datang, maka pertunangan tidak dapat dilanjutkan bukan?”
ia pun mencoba mencoba menelfon Flush (nama aslinya Tong Huashun) namun tidak
berhasil, “Tong Huashun sebaiknya ini bukan ulahmu”
GM
Zhang kemudian muncul dan menanyakan keberadaan Jun hao pada ayahnya. Ziqian
mencoba membantu menjawab dengan menyuruhnya untuk bersabar karena hal ini
tentu juga menyangkut reputasi Senwell karena banyak media yang sedang meliput
di luar.
Jun
hao sendiri ternyata selamat dari kecelakaan itu, ia mencoba untuk keluar dari
tempat itu meski tengah terluka parah. Sementara itu Tian yu tampak bahagia mengemudikan mobilnya bersama Jinzhi dan
Zhengzhe. Mereka bernyanyi lagu tentang ibu tadi di mobil. Tian yu merasa
senang karena ibu telah datang menjemputnya. Zhengzhe mengatakan itu semua
karena ibu begitu terharu mendengar lagu yang dinyanyikan di konser itu. Ibu
yang merasa malu lantas memarahi Zhengzhe.
Tanpa
mereka sadari Jun hao yang telah berhasil keluar dari jurang tengah berdiri di
tengah jalan. Mobil mereka pun semakin dekat dan saat itu barulah ibu
mengetahui ada seseorang di tengah jalan dan langsung berteriak. Tian yu yang
berteriak kaget lantas segera menginjak rem, namun karena jarak mereka sudah
terlalu dekat akhirnya tabrakan itu pun tak bisa dihindari.
Yun
xi langsung terhentak bangun dari tidurnya. Orang tua Jun hao cemas dan menanyakan
keadaannya. Yun xi menanyakan keberadaan Jun hao pada mereka. Mereka berkata
bahwa Yun xi hanya terlalu cemas dan kelelahan. Ziqian lalu masuk dan
mengabarkan bahwa para wartawan telah pergi, ia sendiri mengatakan pada mereka
bahwa pertunangan ini akan ditunda karena Jun hao punya hal penting untuk
dihadiri.
David lalu muncul, melihat hal itu mereka lalu berdiri menanyakan
keberadaan Jun hao padanya, namun David tak sanggup berkata apa-apa dan hanya
menggeleng. Ia kemudian mengatakan telah
melaporkan hal ini kepada polisi dan menyuruh mereka untuk merahasiakannya dari
media.Yun
xi kemudian teringat tusukan duri di jarinya saat itu dan kata-kata terakhir
yang diucapkan Jun hao padanya sebelum berpisah. ia pun tampak semakin gusar.
Ziqian marah pada Jun hao karena merasa ini semua adalah lelucon yang dibuat
Jun hao untuk menakuti mereka.
Tian
yu dan ibu tampak saling berpandangan sementara Zhengzhen terlihat sangat
ketakutan. Perlahan mereka keluar dari mobil dan mendekati orang yang barusan
mereka tabrak. Tian yu mengenali duluan sosok itu. “Dia adalah si pemberi CPR”
ucap Tian yu. Zhengzhen pun akhirnya mengenalinya “Itu benar, selama
pertandingan ketika kakimu kram dia menyelamatkanmu” ucapnya. “Dia yang
menanyakan arah kemarin” tambah ibu. Tian yu semakin panik dan tidak tahu apa
yang mesti ia lakukan, Zhengzhen menolak disuruh ibu mengecek apakah Jun hao
masih hidup atau tidak.
Tian yu semakin ketakutan kalau nanti ia akan berurusan
dengan polisi gara-gara hal tersebut. Ibu menyuruhnya untuk diam dan memberanikan
diri untuk mengecek keadaan Jun hao. Ia lalu menjulurkan tangan hendak
menyentuh tubuh Jun hao, seketika petir menyambar dan mereka berteriak semakin
panik. Ibu lalu menyuruh agar tubuh Jun hao diangkat dulu ke mobil. Mereka
bertiga lalu bersama-sama melakukannya, menutupi sebagian tubuhnya dengan
selimut dan membawanya pulang kerumah.
Sesampainya di rumah mereka lalu
menyeret tubuh Jun hao ke dalam, namun kepala Jun hao sempat terbentur beberapa
kali saat diseret mereka. (hati-hati dongg...kasian tau...). Tian yu kembali
bertanya apa yang harus mereka lakukan pada ibu, “Kita harus mengirimnya ke
rumah sakit”. “Ayo lakukan itu” ucap Zhengzhe. “itu sudah terlambat” ucap ibu
kembali “Lalu bagaimana?” tanya Zhengzhe.
Tian yu mengatakan bahwa ia akan menyerahkan
diri dan mengakui bahwa ia yang membunuhnya. Ibu dengan tegas mengatakan tidak
dan mengajukan dirinya untuk menyerahkan diri, ia lalu meminta Tian yu untuk
menjaga Zhengzhe dengan baik, hal ini juga turut ditolak oleh mereka berdua
dengan menahan ibu. Kemudian mereka dikejutkan dengan kedatangan petugas Li
(pria yang menyukai Jinzhi) “Aku tidak mengunci pintu” ucap Tian yu. Petugas Li pun tampak menyadari hal itu dan mulai membuka
pintu untuk masuk. Ibu langsung menyuruh mereka untuk bersembunyi. Ia lalu
mendatangi petugas itu dan bersikap menggodanya.
Petugas Li mengatakan bahwa banyak imigran gelap dari
cina yang berkeliaran di desa mereka dan menyuruh mereka untuk berhati-hati.
“Ketika kau disini pasti mereka telah bergerak ke tepi pantai, dasar kau tidak
bertanggung jawab” ucap Tian yu. Ibu menambahkan dengan mengatakan hal buruk
pada petugas Li dan mengatakan bahwa ia paling tidak suka pada pria seperti
itu. petugas Li pun mengatakan bahwa ia akan segera pergi ke pantai untuk
memeriksa.
Ia lalu melihat Zhengzhe bersembunyi di belakang Tian yu dan hendak
mendatanginya. Tian yu tentu saja panik dan mencoba menghalanginya dan dibantu
oleh ibunya. “Lihatlah aku Tunglou” ucapnya sambil memegang wajahnya
(Tunglou=petugas Li). Petugas Li tampak
terbuai namun ia hendak mengecek lagi dan buru-buru Tian yu ikut mengusirnya
agar keluar. mereka bertiga akhirnya dapat sedikit bernafas lega.
Polisi
akhirnya dapat menemukan taksi yang dikemudikan oleh Flush namun tak dapat menemukan
mereka berdua (Jun hao dan Flush)
Keesokan
harinya, Tian yu, Jinzhi dan Zhengzhe tak melakukan apapun selain hanya
memandangi Jun hao yang tengah pingsan. Kali ini Zhengzhe yang menanyakan
kepada ibu apa yang mesti mereka lakukan. Tian yu lalu mengambil handuk dan
membersihkan wajah serta tangan Jun hao sambil menatapnya takut-takut kalau ia
terbangun.
Dan benar saja Jun hao pun terbangun dan menatapnya, Tian yu
berteriak histeris dan berdiri menjauh, “Kau tidak mati” teriak Jinzhi sambil
mengambil tempat penggorengan untuk senjata. Jun hao yang masih lemah berusaha
untuk bangkit, Zhengzhe bersiap dengan tinjunya.Jun hao pun akhirnya duduk dan
berkata “Apakah aku sudah mati?” Jinzhi melotot mendengar hal itu, mereka
bertiga sama-sama berteriak “Tidak kau harus hidup!”
Jun
hao lalu menatap wajah mereka satu per satu “Apa aku mengenalmu?” ucapnya.
Zhengzhe langsung berkata tidak “Lalu kenapa aku ada disini?”. “Apa kau tidak
ingat? Kau terlempar kemarin, ketika itu aku mengemudi lalu aku...” Jinzhi
memberi tanda agar Tian yu menghentikan kata-katanya. “Jadi kau...menabrakku?”
tanya Jun hao. Tian yu segera menggeleng dengan wajah takut “Tidak aku tidak
menabrakmu,tidak...” ucap Tian yu.
Ia lalu mendekat dan menanyakan apakah benar
Jun hao tak bisa mengingat apapun. Jun hao kemudian menggeleng. Jinzhi lalu
mendekat “Apa kau tahu dimana kau tinggal?”. “Apa kau tahu siapa namamu?” ucap
Zhengzhe kemudian. Jun hao mengatakan bahwa ia tak bisa mengingat apa pun dan
kepalanya terluka sambil mengantukkan kepala Zhengzhe ke kaki meja, Zhengzhe
pun menjerit sambil memegang kepalanya. Mereka bertiga akhirnya tersenyum lega
atas hal itu, sementara Jun hao hanya kebingungan tak mengerti.
Salah
seorang detektif mengabarkan kepada orang tua Jun hao dan Ziqian mengenai kecelakaan
tersebut, ia mengatakan bahwa Jun hao dibawa oleh seorang supir taksi yang
bernama Flush. Ziqian sangat terkejut mendengar hal tersebut dan menanyakan
sekali lagi tentang kebenarannya. “Saat ini kami belum mendapat kabar mengenai
keberadaan Flush dan Shan Jun hao, tapi dari keadaan yang terlihat sebaiknya
kita mempersiapkan diri untuk yang terburuk”ucap sang detektif. Ibu Jun hao
marah dan berdiri, ia tidak percaya akan semua yang dikatakan si detektif
karena tidak ada bukti yang menyatakan bahwa benar Jun hao naik ke taksi itu.
ia lalu menunjukkan dompet milik Jun hao yang tertinggal di taksi. Yun xi
memandangi cincinnya dengan sedih.
Tiba-tiba ayah merasa sesak dan tak sanggup
berdiri mereka semua panik dan berteriak meminta ambulan.Para
dokter memberikan perawatan untuk ayah Jun hao, meski lemah Yaorong (ayah Jun
hao) tetap memanggil-manggil nama Jun hao, Ibu dan Yunxi berusaha
menenangkannya dan menyuruhnya untuk segera beristirahat dengan baik. “Ingat
janjimu, kau akan melukisku setelah pensiun, kau akan berkeliling dunia
denganku, berjanjilah padaku kau akan melakukannya” ucap ibu. Ziqian yang
tadinya keluar untuk berbicara dengan dokter, masuk kembali dan mendengar hal
itu dengan sedih. Yaorong lalu menganggukkan kepalanya.
“Ziqian apa Jun hao sudah
kembali” tanya Yaorong saat melihat Ziqian masuk. Ziqian berbohong padanya
dengan mengatakan bahwa Jun hao sudah kembali dan sekarang ia tengah
beristirahat karena terkena flu, ia lalu berpesan pada Yaorong untuk segera
sembuh. Yun xi dan ibu tampak saling berpandangan tak mengerti, mereka lalu
menyadari apa yang sedang Ziqian lakukan.
“Apa
aku pernah melihat cincin itu sebelumnya” tanya Jun hao pada Tian yu. Jun hao
tampak mengamati cincin itu dari tadi. “kau sungguh tidak dapat mengingat dari
mana kau berasal?” tanya Jinzhi. Jun hao kembali menggeleng “Apakah kau tahu?”
tanyanya kemudian. Ibu juga mengatakan bahwa ia tidak tahu. “Aku juga tidak
tahu” ucap Tian yu,tapi Zhengzhe malah keceplosan berkata bahwa ia tahu. Hal
ini jelas membuat terkejut mereka semua.
Jun hao semakin bingung “kalian tahu
atau tidak” tanyanya lagi, ibu kembali mengatakan tidak, “kami tidak tahu” ucap
Zhengzhe kali ini. tiba-tiba Jun hao berkata bahwa ia ingat sekarang dan
berdiri hendak pergi, mereka bertiga langsung bangkit dan menahannya agar tidak
pergi “kau mau kemana?” tanya ibu. Jun hao berkata ia akan pergi menemui polisi
karena polisi pasti tahu siapa dirinya. “Tidak” teriak mereka serentak, “Kenapa
tidak?” ucap Jun hao. Dengan gugup ibu mencoba menjawab dengan mengarang
jawabannya sendiri “itu karena kau itu adalah kerabat jauh, ya kerabat jauh
kami”. “Apa
aku sungguh kerabatmu?” tanya Jun hao, ibu dengan cepat mengangguk. “kami harus
merahasiakan amnesia ini dari dirinya atau kami akan mati jika dia pergi ke
polisi” pikir ibu dalam hati.
“Jadi
bagaimana aku bisa bertalian denganmu?” Tanya Jun hao pada Tian yu, Tian yu
sendiri tampak bingung menjawab hal itu.”Kau telah merawatku, kau tahu kan?”
ucapnya sambil tersenyum ramah pada Tian yu. Tian yu pun mengiyakan dan berkata
bahwa ia adalah sepupu mereka yang tinggal diseberang lautan. Jun hao kembali
bertanya apa pekerjaannya selama ini. ibu menjawab bahwa ia adalah seorang
nelayan dari cina daratan dan seorang imigran gelap, ia menyuruhnya untuk
bersembunyi karena saat ini polisi sedang mencari para imigran gelap. Jun hao
tampak percaya kemudian ia pun menanyakan namanya, “Dang ou” jawab Zhengzhe
dengan cepat, Jun hao sepertinya heran dengan nama itu
ibu menarik Zhengzhe
dan bertanya mengapa ia memberikan nama itu. Zhengzhe mengatakan pernah
mendengarnya dari salah satu nyanyian yang dinyanyikan oleh warga cina daratan.
Mereka asik mendiskusikan hal tersebut sementara Jun hao mendekat untuk
mendengar pembicaraan mereka. “kau benar-benar pintar” ucap ibu memuji
Zhengzhe. Tian yu lalu berteriak saat melihat Jun hao disamping mereka. “TV apa
yang kalian bicarakan? Apakah itu berhubungan dengan namaku?” tanya Jun hao.
Tian yu hanya mengatakan bahwa ia harus mengingat nama itu yaitu Dang ou. Ibu
lalu menyuruhnya untuk pergi mandi. Mereka bertiga kembali berdiskusi, ibu
mengatakan bahwa mereka akan aman selama ingatan Jun hao belum pulih. “lalu apa
yang harus kita lakukan” tanya Tian yu, “Buang dia” ucap ibu, mereka pun
berencana untuk membuang Jun hao sebelum ingatannya kembali dan mereka berada
dalam masalah.
Jun
hao sendiri tampak terheran-heran memandangi kamar mandi milik mereka itu.
sementara itu ketiga orang itu pun sepakat untuk membuang Jun hao ke sebuah
tempat bernama Devil’s Meadow untuk
itu mereka pun mengundi siapa yang akan membawanya kesana, dan akhirnya Tian yu
lah yang terpilih. Tian yu merengek karena harus melakukan hal itu.
Jun hao
datang dan bertanya apa yang terjadi. Ibu mengatakan bahwa kedatangannya sangat
tepat karena ia ingin meminta bantuannya untuk mengantar beberapa sayuran dan
buah ketempat nenek. Jinzhi lalu memakaikan tas kepada Jun hao dan menyuruhnya
cepat pergi, beserta dengan Tian yu.
Tian
yu pun akhirnya pergi mengantarkan Jun hao, namun ia panik saat melihat Petugas
Li menutup jalan dan mengadakan pemeriksaan. Ia lalu melirik Jun hao yang tampak
tenang-tenang saja. Petugas Li lalu memberhentikan mereka. Tian yu mencoba
bersikap ramah, petugas Li mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan kemarin
sementara pelakunya melarikan diri, Tian yu langsung ketakutan namun ia
berusaha untuk menutupinya. “Sebaiknya dia tidak tertangkap olehku!”ucap
petugas Li dengan serius. Tian yu mengelap keringatnya dan berkata bahwa
pekerjaannya itu pasti sangat melelahkan.
Tian yu berusaha menutupi Jun hao yang
sedang ingin dilihat oleh petugas Li, petugas Li lalu menahannya bergerak dan
bertanya siapa pria itu. Tian yu semakin gugup dia bingung untuk menjawabnya
dan terdiam sesaat. “Aku adalah saudaranya, aku baru tiba kemarin” ucap Jun hao
akhirnya. Tian yu lalu segera membenarkan hal tersebut. Ia lalu meminta izin
untuk melanjutkan perjalanan. Petugas Li pun membiarkannya jalan.
Tian yu
merasa lega, tiba-tiba ia dikejutkan oleh petugas Li yang mendatanginya lagi
ternyata petugas Li hanya meminta agar Jinzhi lah yang mengantarkan gas ke
rumahnya lain kali. Tian yu pun segera mengiyakan hal itu dan secepatnya pergi
meninggalkan tempat itu.
Tian yu berteriak senang karena ia berhasil lolos, ia
memuji Jun hao yang dengan cepat menjawab mereka itu saudara seakan-akan itu
benar adanya. “Bukankah itu yang dikatakan keluargamu padaku? Apakah itu
benar?” ucap Jun hao. Tian yu tersadar ia sudah salah bicara dan membenarkan
hal tersebut.
Di
koran tersebar kabar bahwa Jun hao membatalkan acara pertunangan untuk
membicarakan masalah bisnis di Jepang, Tuan Tang yang membaca hal tersebut
meragukan kebenarannya. Tian yu panik saat melewati Guan Mei dan melihat Tuan
Tang tengah berdiri di luar, ia takut nantinya Tuan Tang akan mengenali Jun
hao. Ia lalu mempercepat mobilnya dan melewatinya, Tuan Tang berteriak
memanggilnya, karena tidak didengar ia pun lanjut hendak membaca korannya
“Senwell menyembunyikan kebenaran akan kecelakaan Shan Jun hao” ucap Tuan Tang.
Tian
yu akhirnya tiba di Devil’s Meadow,
ia lalu mengajak Jun hao turun dari mobil, Tian yu sendiri terlihat takut di
tempat itu. “Dimana sebenarnya nenek Huazi tinggal?” tanya Jun hao padanya yang
heran karena tak melihat satu pun rumah disana. Tian yu mengatakan bahwa ia
akan melihatnya setelah melewati lembah yang ada disana. Tian yu lalu menyuruhnya
untuk mengantarkan barang-barang itu sendiri. Jun hao yang tak mengetahui
apa-apa lantas mempercayainya dan pergi sendiri.
Tian yu hendak pergi
meninggalkan tempat itu, namun ia kemudian berbalik dan memandang kasihan
terhadap Jun hao, tanpa sadar ia berjalan mundur dan tidak melihat lubang besar
dibelakangnya. Akhirnya ia pun terjatuh ke dalam lubang itu. Jun hao mendengar
teriakannya dan berjalan mencarinya, namun ia tak melihat siapapun disana
“Keluarlah sekarang atau aku tak akan tahu bagaimana mengantarkan ini” ucap Jun
hao. Tian yu kembali berteriak memanggilnya. (Oke! Mulai dari sekarang Jun hao
berganti menjadi Dang Ou ,So “jun hao=Dang ou, oceh!)
Dang
ou akhirnya dapat menemukan Tian yu, ia mengulurkan tangannya untuk menarik
Tian yu dari situ. Tian yu akhirnya berhasil meraih tangannya, namun kakinya
terperosok kembali dan mereka berdua akhirnya jatuh bersama ke dalam lubang
itu.
Sementara
itu di lokasi kecelakaan, beberapa petugas polisi tampak sibuk memeriksa area
itu, Yun xi dan Ziqian juga turut berada disitu. Seorang petugas mengabarkan
pada David bahwa mereka telah memastikan nama pemilik taksi itu adalah Flush
yang telah membawa Jun hao, namun mereka belum dapat menemukan keduanya. David
mengabarkan hal tersebut kepada Ziqian, ia berkata bahwa kini pencarian akan
dihentikan karena sudah lebih dari 24 jam dan hanya akan menunggu kabar mayat
mereka saja. Yun xi tidak terima dan mengatakan bahwa pencarian harus tetap
dilakukan ia lalu mengatakan hal tersebut dengan histeris.
Ziqian berusaha
menenangkannya”kau bahkan tidak makan dan tidur selama beberapa hari ini” ucap
Ziqian. Yun xi tidak peduli , Ziqian lalu menambahkan bahwa Jun hao pasti tidak
senang jika mengetahui hal itu. Yun xi pun langsung terdiam. Ziqian memintanya
untuk beristirahat dan menyerahkan hal tersebut pada mereka. Tak lama istri
Flush yang tengah hamil muncul, ia memanggil Ziqian dan menanyakan keberadaan
suaminya padanya. Yun xi terkejut melihat hal itu karena menyadari bahwa Ziqian
ternyata mengenal Flush. Istri Flush berteriak memanggil suaminya, ia lalu
merasakan sakit pada perutnya, Ziqian hendak mengantarnya ke rumah sakit, namun
Yun xi segera menghalanginya.
Ia pun menyerahkan urusan itu kepada David. Yun
xi mengamuk mengetahui kebenaran tersebut “Apa yang kausembunyikan sebenarnya
dan kenapa?!” ucapnya. Ziqian menyatakan bahwa pertemanannya dengan Jun hao itu
adalah sungguh-sungguh namun Flush juga adalah sahabatnya “Kau kehilangan
seseorang yang penting untukmu, lalu bagaimana denganku? Aku telah kehilangan
dua orang yang penting untukku, apa kau tidak bisa merasakan kesedihanku” ucap
Ziqian. Ia lalu menambahkan bahwa paman (ayah Jun hao) juga sakit karena
masalah ini dan dokter menyuruhnya untuk segera menemukan Jun hao. Yun xi lalu
berdiri di tepi jurang berteriak memanggil nama Jun hao berkali –kali, Ziqian
hanya bisa menatap Yun xi dengan sedih.
Yun xi terus berteriak memanggil nama
Jun hao sementara itu Dang ou akhirnya tersadar dan memegangi kepalanya yang
terasa sakit. Sekelebat ingatan muncul dikepalanya, saat ia berada di Senwell,
saat menanyakan jalan pada Tian yu, saat menjumpai Yun xi terakhir kalinya dan
saat ia mencium Tian yu. Ia terus memegangi kepalanya yang sakit itu. Tian yu
pun akhirnya tersadar, ia menyadari tempat ia berada dan berteriak histeris “Kita
sudah dikutuk! lubang hitam Devil’s Meadow
aku pasti akan mati”
Zhengzhe
merengek pada Jinzhi meminta makanan, Jinzhi beralasan bahwa ia sedang
menyiapkannya padahal ia sendiri tengah merasa khawatir terhadap Tian yu saat
itu yang tak juga pulang meski sudah malam. Zhengzhe berkata bahwa Dang ou itu
orangnya tinggi dan kuat sementara kakaknya kecil dan kurus “Jika dang ou itu
binatang, kakak pasti sudah dimakan hidup-hidup” ucapnya. “kakakmu bisa
melawannya” ucap ibu, ia lalu cemas mengingat bahwa mereka hanya berdua disana,
ibu memutuskan berhenti masak dan menyuruh Zhengzhe memakan mie.
Dang
ou membuka tas yang diberikan Jinzhi padanya, ia heran melihat isinya sudah
lengkap dengan lilin dan menyalakan lilin itu, “Ibumu tidak membungkus makanan”,
ia lalu nmelihat Tian yu yang tampak ketakutan dan menanyakan keadaannya. Ia lalu
melihat Tian yu mengelus-elus mata kakinya, “Apa kakimu terkilir?” tanya Dang
ou. Tian yu berkata tidak, Dang ou hendak memeriksanya namun Tian yu malah memarahinya
“Apa kau mau mengambil keuntungan lagi padaku”ucapnya. “Apa kau seberharga itu?”
jawab Dang ou sambil memeriksa kaki Tian yu. Tian yu menjerit kesakitan saat
kakinya diangkat.
Jinzhi
menunggu Tian yu dengan cemas di depan pintu, ia lalu teringat pidato indah
yang Tian yu ucapkan untuknya dan memantapkan hati untuk pergi mencarinya.
Zhengzhe mengeluh disuruh menemani karena ia sedang makan mie, “kakakmu
memperlakukanmu dengan baik, punya hatilah! Makanlah sambil jalan!
“Ada
apa? Apakah sakit?” tanya Dang ou pada Tian yu yang sedang menangis. Tian yu
menggeleng “Aku bahkan belum menikah dengan pria kaya! Aku tak mau mati!”
ucapnya sambil terus menangis (ya ampun
Tian yu, sempat-sempatnya mikirin kayak gitu, gubrak dehh..). Dang ou
menyakinkan bahwa mereka takkan mati. “Ini adalah lubang hitam devil’s Meadow,
kita takkan pernah bisa keluar” ucapnya lagi sambil menangis lebih keras. Dang ou
lalu menatap sekeliling “Apakah menikah dengan pria kaya adalah ambisi
terbesarmu?” tanyanya kemudian. Tian yu membenarkan “Jika aku menikah dengan
pria kaya, keluarga kami akan hidup dengan baik” ia lalu menangis kembali
mengingat ibunya.
“jangan menyerah begitu mudah” ucap Dang ou “Dulu ada seekor
katak yang mengalami masa kekeringan, ia mencoba menggali di sumur untuk
mencari air, ia terus menggali sampai sebuah batu besar menghalanginya ia pikir
bahwa semua sia-sia saja dan menyerah, akhirnya ia mati karena kehausan. Tapi sesungguhnya
jika ia memindahkan batu besar itu air akan memancar keluar, keputusasaan akan
menjadi harapan di waktu yang sulit” Dang ou mencoba bercerita untuk
menenangkan Tian yu. Tian yu mendengarkan cerita itu dengan seksama dan
berhenti menangis “Apakah kita sedang di saat yang sulit sekarang?” tanyanya
kemudian.’Setiap kali kau ingin menyerah itu adalah saat yang sulit”.
Mendengar
hal itu Tian yu pun berhenti untuk menangis, dang ou lalu melepas kemejanya dan
memakaikannya pada Tian yu yang tampak kedinginan. “kau sungguh aneh” ucap Tian
yu sewot. (ya iyalah, aslinya kan si Jun hao itu kejam) Dang ou mengatakan
tidak terhadap hal itu,Tian yu lalu memandangi dang ou yang lanjut memijat
kakinya yang terkilir.
Keesokan
harinya, masih di tempat yang sama, Tian yu tertidur dalam pelukan Dang ou. Dang
ou pun terbangun akan silau cahaya matahari yang menyinari wajahnya, ia mencoba
memindahkan tubuh Tian yu, namun tanpa sadar Tian yu malah mempererat
pelukannya. Dang ou akhirnya membiarkan Tian yu memeluknya. Ia lalu melihat
jimat yang berada di kantong Tian yu dan mengambilnya serta menggoncang-goncang
jimat itu. Tian yu tersadar dari tidurnya dengan berteriak “Aku datang, pria
kaya!”
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.