SINOPSIS

Monday, 7 January 2013

The Prince Who Turns Into a Frog 4

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The prince Who Turn Into a Frog 4
Tian yu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ibu angkatnya sekarang ini dalam pidato di konser itu. ia lalu meminjam Hp milik kepala sekolah Shan dan menelfon Jinzhi. Jin zhi pun heran, Tian yu lalu melanjutkan pidatonya “Ibuku Jinzhi tidak pernah pergi kesekolah, berbicara kasar dan tak bisa berbahasa mandarin dengan baik” ucapnya sambil didengar oleh Jinzhi dan Zhengzhe.Ibu memarahinya karena ia mengira Tian yu sengaja bicara yang buruk saat tak didekatnya. 
Tian yu pun kembali melanjutkan “Ketika ia menikah dengan ayahku , ia pikir bahwa ayahku adalah pria yang jujur, tapi ayahku malah mempunyai banyak hutang dan bekerja sebagai penyapu jalan untuk menghasilkan uang” ia lalu menambahkan bahwa ayahnya meninggal akibat kecelakaan, ibunya itu sebenarnya bisa saja hidup bebas setelah itu namun ibunya tetap membawanya beserta hutang-hutang keluarganya dan karena hal itu juga Tian yu tidak dapat melanjutkan sekolahnya setelah SMA.
Ia pun meminta maaf kepada kepala sekolah karena telah berbohong selama ini dengan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pianis. Kepala Sekolah Shan tampak terkejut mendengar pengakuannya itu. Tian yu lalu mengatakan kembali kepada Jinzhi betapa ia sangat menyayanginya selama ini dan berterima kasih karena ibunya itu rela menderita untuknya. Jinzhi pun akhirnya tak kuasa mendengar perkataan Tian yu itu dan menangis penuh haru. Kemudian para siswa paduan suara tadi pun bernyanyi lagu mengenai ibu.
Taksi yang membawa Jun hao terus melaju, Jun hao sendiri tampaknya sudah mulai sadar. Perlahan ia membuka matanya lalu bangkit dan berteriak memarahi Flush si supir taksi. Ia lalu mencoba mengambil alih taksi itu, alhasil mobil pun oleng kesana kesini tak karuan sementara di dalam Jun hao terus bergulat dengan Flush hingga akhirnya mobil itu jatuh ke dalam jurang.
Ibu dan Yun xi tampak cemas menunggu berita tentang keberadaan Jun hao, sementara di luar wartawan juga tengah berkerumun untuk meliput jalannya acara itu. Yun xi mengatakan bahwa ia merasakan firasat buruk sekarang. Ibu menyuruhnya untuk tetap tenang tapi tampaknya wajah ibu juga menunjukkan raut kegelisahan.
Ziqian juga tampak cemas saat itu. Ia lalu mendengar David meminta maaf pada ayah Jun hao karena telah membiarkan Jun hao naik taksi. Ayah Jun hao menyuruhnya untuk mencoba menelfonnya lagi dan merahasiakan hal ini dari siapapun. Ziqian yang tadinya tampak terkejut mendengar hal itu menjadi teringat akan perkataan Flush padanya. “Jika saat pertunangan nanti salah satunya tidak datang, maka pertunangan tidak dapat dilanjutkan bukan?” ia pun mencoba mencoba menelfon Flush (nama aslinya Tong Huashun) namun tidak berhasil, “Tong Huashun sebaiknya ini bukan ulahmu”
GM Zhang kemudian muncul dan menanyakan keberadaan Jun hao pada ayahnya. Ziqian mencoba membantu menjawab dengan menyuruhnya untuk bersabar karena hal ini tentu juga menyangkut reputasi Senwell karena banyak media yang sedang meliput di luar.
Jun hao sendiri ternyata selamat dari kecelakaan itu, ia mencoba untuk keluar dari tempat itu meski tengah terluka parah. Sementara itu Tian yu tampak bahagia  mengemudikan mobilnya bersama Jinzhi dan Zhengzhe. Mereka bernyanyi lagu tentang ibu tadi di mobil. Tian yu merasa senang karena ibu telah datang menjemputnya. Zhengzhe mengatakan itu semua karena ibu begitu terharu mendengar lagu yang dinyanyikan di konser itu. Ibu yang merasa malu lantas memarahi Zhengzhe.
Tanpa mereka sadari Jun hao yang telah berhasil keluar dari jurang tengah berdiri di tengah jalan. Mobil mereka pun semakin dekat dan saat itu barulah ibu mengetahui ada seseorang di tengah jalan dan langsung berteriak. Tian yu yang berteriak kaget lantas segera menginjak rem, namun karena jarak mereka sudah terlalu dekat akhirnya tabrakan itu pun tak bisa dihindari.
Yun xi langsung terhentak bangun dari tidurnya. Orang tua Jun hao cemas dan menanyakan keadaannya. Yun xi menanyakan keberadaan Jun hao pada mereka. Mereka berkata bahwa Yun xi hanya terlalu cemas dan kelelahan. Ziqian lalu masuk dan mengabarkan bahwa para wartawan telah pergi, ia sendiri mengatakan pada mereka bahwa pertunangan ini akan ditunda karena Jun hao punya hal penting untuk dihadiri. 
David lalu muncul, melihat hal itu mereka lalu berdiri menanyakan keberadaan Jun hao padanya, namun David tak sanggup berkata apa-apa dan hanya menggeleng.  Ia kemudian mengatakan telah melaporkan hal ini kepada polisi dan menyuruh mereka untuk merahasiakannya dari media.Yun xi kemudian teringat tusukan duri di jarinya saat itu dan kata-kata terakhir yang diucapkan Jun hao padanya sebelum berpisah. ia pun tampak semakin gusar. Ziqian marah pada Jun hao karena merasa ini semua adalah lelucon yang dibuat Jun hao untuk menakuti mereka.
Tian yu dan ibu tampak saling berpandangan sementara Zhengzhen terlihat sangat ketakutan. Perlahan mereka keluar dari mobil dan mendekati orang yang barusan mereka tabrak. Tian yu mengenali duluan sosok itu. “Dia adalah si pemberi CPR” ucap Tian yu. Zhengzhen pun akhirnya mengenalinya “Itu benar, selama pertandingan ketika kakimu kram dia menyelamatkanmu” ucapnya. “Dia yang menanyakan arah kemarin” tambah ibu. Tian yu semakin panik dan tidak tahu apa yang mesti ia lakukan, Zhengzhen menolak disuruh ibu mengecek apakah Jun hao masih hidup atau tidak. 
Tian yu semakin ketakutan kalau nanti ia akan berurusan dengan polisi gara-gara hal tersebut. Ibu menyuruhnya untuk diam dan memberanikan diri untuk mengecek keadaan Jun hao. Ia lalu menjulurkan tangan hendak menyentuh tubuh Jun hao, seketika petir menyambar dan mereka berteriak semakin panik. Ibu lalu menyuruh agar tubuh Jun hao diangkat dulu ke mobil. Mereka bertiga lalu bersama-sama melakukannya, menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut dan membawanya pulang kerumah. 
Sesampainya di rumah mereka lalu menyeret tubuh Jun hao ke dalam, namun kepala Jun hao sempat terbentur beberapa kali saat diseret mereka. (hati-hati dongg...kasian tau...). Tian yu kembali bertanya apa yang harus mereka lakukan pada ibu, “Kita harus mengirimnya ke rumah sakit”. “Ayo lakukan itu” ucap Zhengzhe. “itu sudah terlambat” ucap ibu kembali “Lalu bagaimana?” tanya Zhengzhe. 
Tian yu mengatakan bahwa ia akan menyerahkan diri dan mengakui bahwa ia yang membunuhnya. Ibu dengan tegas mengatakan tidak dan mengajukan dirinya untuk menyerahkan diri, ia lalu meminta Tian yu untuk menjaga Zhengzhe dengan baik, hal ini juga turut ditolak oleh mereka berdua dengan menahan ibu. Kemudian mereka dikejutkan dengan kedatangan petugas Li (pria yang menyukai Jinzhi) “Aku tidak mengunci pintu” ucap Tian yu. Petugas Li  pun tampak menyadari hal itu dan mulai membuka pintu untuk masuk. Ibu langsung menyuruh mereka untuk bersembunyi. Ia lalu mendatangi petugas itu dan bersikap menggodanya. 
Petugas Li  mengatakan bahwa banyak imigran gelap dari cina yang berkeliaran di desa mereka dan menyuruh mereka untuk berhati-hati. “Ketika kau disini pasti mereka telah bergerak ke tepi pantai, dasar kau tidak bertanggung jawab” ucap Tian yu. Ibu menambahkan dengan mengatakan hal buruk pada petugas Li dan mengatakan bahwa ia paling tidak suka pada pria seperti itu. petugas Li pun mengatakan bahwa ia akan segera pergi ke pantai untuk memeriksa. 
Ia lalu melihat Zhengzhe bersembunyi di belakang Tian yu dan hendak mendatanginya. Tian yu tentu saja panik dan mencoba menghalanginya dan dibantu oleh ibunya. “Lihatlah aku Tunglou” ucapnya sambil memegang wajahnya (Tunglou=petugas Li). Petugas Li  tampak terbuai namun ia hendak mengecek lagi dan buru-buru Tian yu ikut mengusirnya agar keluar. mereka bertiga akhirnya dapat sedikit bernafas lega.
Polisi akhirnya dapat menemukan taksi yang dikemudikan oleh Flush namun tak dapat menemukan mereka berdua (Jun hao dan Flush)
Keesokan harinya, Tian yu, Jinzhi dan Zhengzhe tak melakukan apapun selain hanya memandangi Jun hao yang tengah pingsan. Kali ini Zhengzhe yang menanyakan kepada ibu apa yang mesti mereka lakukan. Tian yu lalu mengambil handuk dan membersihkan wajah serta tangan Jun hao sambil menatapnya takut-takut kalau ia terbangun. 
Dan benar saja Jun hao pun terbangun dan menatapnya, Tian yu berteriak histeris dan berdiri menjauh, “Kau tidak mati” teriak Jinzhi sambil mengambil tempat penggorengan untuk senjata. Jun hao yang masih lemah berusaha untuk bangkit, Zhengzhe bersiap dengan tinjunya.Jun hao pun akhirnya duduk dan berkata “Apakah aku sudah mati?” Jinzhi melotot mendengar hal itu, mereka bertiga sama-sama berteriak “Tidak kau harus hidup!”
Jun hao lalu menatap wajah mereka satu per satu “Apa aku mengenalmu?” ucapnya. Zhengzhe langsung berkata tidak “Lalu kenapa aku ada disini?”. “Apa kau tidak ingat? Kau terlempar kemarin, ketika itu aku mengemudi lalu aku...” Jinzhi memberi tanda agar Tian yu menghentikan kata-katanya. “Jadi kau...menabrakku?” tanya Jun hao. Tian yu segera menggeleng dengan wajah takut “Tidak aku tidak menabrakmu,tidak...” ucap Tian yu. 
Ia lalu mendekat dan menanyakan apakah benar Jun hao tak bisa mengingat apapun. Jun hao kemudian menggeleng. Jinzhi lalu mendekat “Apa kau tahu dimana kau tinggal?”. “Apa kau tahu siapa namamu?” ucap Zhengzhe kemudian. Jun hao mengatakan bahwa ia tak bisa mengingat apa pun dan kepalanya terluka sambil mengantukkan kepala Zhengzhe ke kaki meja, Zhengzhe pun menjerit sambil memegang kepalanya. Mereka bertiga akhirnya tersenyum lega atas hal itu, sementara Jun hao hanya kebingungan tak mengerti.
Salah seorang detektif mengabarkan kepada orang tua Jun hao dan Ziqian mengenai kecelakaan tersebut, ia mengatakan bahwa Jun hao dibawa oleh seorang supir taksi yang bernama Flush. Ziqian sangat terkejut mendengar hal tersebut dan menanyakan sekali lagi tentang kebenarannya. “Saat ini kami belum mendapat kabar mengenai keberadaan Flush dan Shan Jun hao, tapi dari keadaan yang terlihat sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk yang terburuk”ucap sang detektif. Ibu Jun hao marah dan berdiri, ia tidak percaya akan semua yang dikatakan si detektif karena tidak ada bukti yang menyatakan bahwa benar Jun hao naik ke taksi itu. ia lalu menunjukkan dompet milik Jun hao yang tertinggal di taksi. Yun xi memandangi cincinnya dengan sedih. 
Tiba-tiba ayah merasa sesak dan tak sanggup berdiri mereka semua panik dan berteriak meminta ambulan.Para dokter memberikan perawatan untuk ayah Jun hao, meski lemah Yaorong (ayah Jun hao) tetap memanggil-manggil nama Jun hao, Ibu dan Yunxi berusaha menenangkannya dan menyuruhnya untuk segera beristirahat dengan baik. “Ingat janjimu, kau akan melukisku setelah pensiun, kau akan berkeliling dunia denganku, berjanjilah padaku kau akan melakukannya” ucap ibu. Ziqian yang tadinya keluar untuk berbicara dengan dokter, masuk kembali dan mendengar hal itu dengan sedih. Yaorong lalu menganggukkan kepalanya. 
“Ziqian apa Jun hao sudah kembali” tanya Yaorong saat melihat Ziqian masuk. Ziqian berbohong padanya dengan mengatakan bahwa Jun hao sudah kembali dan sekarang ia tengah beristirahat karena terkena flu, ia lalu berpesan pada Yaorong untuk segera sembuh. Yun xi dan ibu tampak saling berpandangan tak mengerti, mereka lalu menyadari apa yang sedang Ziqian lakukan.
“Apa aku pernah melihat cincin itu sebelumnya” tanya Jun hao pada Tian yu. Jun hao tampak mengamati cincin itu dari tadi. “kau sungguh tidak dapat mengingat dari mana kau berasal?” tanya Jinzhi. Jun hao kembali menggeleng “Apakah kau tahu?” tanyanya kemudian. Ibu juga mengatakan bahwa ia tidak tahu. “Aku juga tidak tahu” ucap Tian yu,tapi Zhengzhe malah keceplosan berkata bahwa ia tahu. Hal ini jelas membuat terkejut mereka semua. 
Jun hao semakin bingung “kalian tahu atau tidak” tanyanya lagi, ibu kembali mengatakan tidak, “kami tidak tahu” ucap Zhengzhe kali ini. tiba-tiba Jun hao berkata bahwa ia ingat sekarang dan berdiri hendak pergi, mereka bertiga langsung bangkit dan menahannya agar tidak pergi “kau mau kemana?” tanya ibu. Jun hao berkata ia akan pergi menemui polisi karena polisi pasti tahu siapa dirinya. “Tidak” teriak mereka serentak, “Kenapa tidak?” ucap Jun hao. Dengan gugup ibu mencoba menjawab dengan mengarang jawabannya sendiri “itu karena kau itu adalah kerabat jauh, ya kerabat jauh kami”. “Apa aku sungguh kerabatmu?” tanya Jun hao, ibu dengan cepat mengangguk. “kami harus merahasiakan amnesia ini dari dirinya atau kami akan mati jika dia pergi ke polisi” pikir ibu dalam hati.
“Jadi bagaimana aku bisa bertalian denganmu?” Tanya Jun hao pada Tian yu, Tian yu sendiri tampak bingung menjawab hal itu.”Kau telah merawatku, kau tahu kan?” ucapnya sambil tersenyum ramah pada Tian yu. Tian yu pun mengiyakan dan berkata bahwa ia adalah sepupu mereka yang tinggal diseberang lautan. Jun hao kembali bertanya apa pekerjaannya selama ini. ibu menjawab bahwa ia adalah seorang nelayan dari cina daratan dan seorang imigran gelap, ia menyuruhnya untuk bersembunyi karena saat ini polisi sedang mencari para imigran gelap. Jun hao tampak percaya kemudian ia pun menanyakan namanya, “Dang ou” jawab Zhengzhe dengan cepat, Jun hao sepertinya heran dengan nama itu
ibu menarik Zhengzhe dan bertanya mengapa ia memberikan nama itu. Zhengzhe mengatakan pernah mendengarnya dari salah satu nyanyian yang dinyanyikan oleh warga cina daratan. Mereka asik mendiskusikan hal tersebut sementara Jun hao mendekat untuk mendengar pembicaraan mereka. “kau benar-benar pintar” ucap ibu memuji Zhengzhe. Tian yu lalu berteriak saat melihat Jun hao disamping mereka. “TV apa yang kalian bicarakan? Apakah itu berhubungan dengan namaku?” tanya Jun hao. 
Tian yu hanya mengatakan bahwa ia harus mengingat nama itu yaitu Dang ou. Ibu lalu menyuruhnya untuk pergi mandi. Mereka bertiga kembali berdiskusi, ibu mengatakan bahwa mereka akan aman selama ingatan Jun hao belum pulih. “lalu apa yang harus kita lakukan” tanya Tian yu, “Buang dia” ucap ibu, mereka pun berencana untuk membuang Jun hao sebelum ingatannya kembali dan mereka berada dalam masalah. 
Jun hao sendiri tampak terheran-heran memandangi kamar mandi milik mereka itu. sementara itu ketiga orang itu pun sepakat untuk membuang Jun hao ke sebuah tempat bernama Devil’s Meadow untuk itu mereka pun mengundi siapa yang akan membawanya kesana, dan akhirnya Tian yu lah yang terpilih. Tian yu merengek karena harus melakukan hal itu. 
Jun hao datang dan bertanya apa yang terjadi. Ibu mengatakan bahwa kedatangannya sangat tepat karena ia ingin meminta bantuannya untuk mengantar beberapa sayuran dan buah ketempat nenek. Jinzhi lalu memakaikan tas kepada Jun hao dan menyuruhnya cepat pergi, beserta dengan Tian yu.
Tian yu pun akhirnya pergi mengantarkan Jun hao, namun ia panik saat melihat Petugas Li menutup jalan dan mengadakan pemeriksaan. Ia lalu melirik Jun hao yang tampak tenang-tenang saja. Petugas Li lalu memberhentikan mereka. Tian yu mencoba bersikap ramah, petugas Li mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan kemarin sementara pelakunya melarikan diri, Tian yu langsung ketakutan namun ia berusaha untuk menutupinya. “Sebaiknya dia tidak tertangkap olehku!”ucap petugas Li dengan serius. Tian yu mengelap keringatnya dan berkata bahwa pekerjaannya itu pasti sangat melelahkan. 
Tian yu berusaha menutupi Jun hao yang sedang ingin dilihat oleh petugas Li, petugas Li lalu menahannya bergerak dan bertanya siapa pria itu. Tian yu semakin gugup dia bingung untuk menjawabnya dan terdiam sesaat. “Aku adalah saudaranya, aku baru tiba kemarin” ucap Jun hao akhirnya. Tian yu lalu segera membenarkan hal tersebut. Ia lalu meminta izin untuk melanjutkan perjalanan. Petugas Li pun membiarkannya jalan.
Tian yu merasa lega, tiba-tiba ia dikejutkan oleh petugas Li yang mendatanginya lagi ternyata petugas Li hanya meminta agar Jinzhi lah yang mengantarkan gas ke rumahnya lain kali. Tian yu pun segera mengiyakan hal itu dan secepatnya pergi meninggalkan tempat itu. 
Tian yu berteriak senang karena ia berhasil lolos, ia memuji Jun hao yang dengan cepat menjawab mereka itu saudara seakan-akan itu benar adanya. “Bukankah itu yang dikatakan keluargamu padaku? Apakah itu benar?” ucap Jun hao. Tian yu tersadar ia sudah salah bicara dan membenarkan hal tersebut.
Di koran tersebar kabar bahwa Jun hao membatalkan acara pertunangan untuk membicarakan masalah bisnis di Jepang, Tuan Tang yang membaca hal tersebut meragukan kebenarannya. Tian yu panik saat melewati Guan Mei dan melihat Tuan Tang tengah berdiri di luar, ia takut nantinya Tuan Tang akan mengenali Jun hao. Ia lalu mempercepat mobilnya dan melewatinya, Tuan Tang berteriak memanggilnya, karena tidak didengar ia pun lanjut hendak membaca korannya “Senwell menyembunyikan kebenaran akan kecelakaan Shan Jun hao” ucap Tuan Tang.
Tian yu akhirnya tiba di Devil’s Meadow, ia lalu mengajak Jun hao turun dari mobil, Tian yu sendiri terlihat takut di tempat itu. “Dimana sebenarnya nenek Huazi tinggal?” tanya Jun hao padanya yang heran karena tak melihat satu pun rumah disana. Tian yu mengatakan bahwa ia akan melihatnya setelah melewati lembah yang ada disana. Tian yu lalu menyuruhnya untuk mengantarkan barang-barang itu sendiri. Jun hao yang tak mengetahui apa-apa lantas mempercayainya dan pergi sendiri. 
Tian yu hendak pergi meninggalkan tempat itu, namun ia kemudian berbalik dan memandang kasihan terhadap Jun hao, tanpa sadar ia berjalan mundur dan tidak melihat lubang besar dibelakangnya. Akhirnya ia pun terjatuh ke dalam lubang itu. Jun hao mendengar teriakannya dan berjalan mencarinya, namun ia tak melihat siapapun disana “Keluarlah sekarang atau aku tak akan tahu bagaimana mengantarkan ini” ucap Jun hao. Tian yu kembali berteriak memanggilnya. (Oke! Mulai dari sekarang Jun hao berganti menjadi Dang Ou ,So “jun hao=Dang ou, oceh!)
Dang ou akhirnya dapat menemukan Tian yu, ia mengulurkan tangannya untuk menarik Tian yu dari situ. Tian yu akhirnya berhasil meraih tangannya, namun kakinya terperosok kembali dan mereka berdua akhirnya jatuh bersama ke dalam lubang itu.
Sementara itu di lokasi kecelakaan, beberapa petugas polisi tampak sibuk memeriksa area itu, Yun xi dan Ziqian juga turut berada disitu. Seorang petugas mengabarkan pada David bahwa mereka telah memastikan nama pemilik taksi itu adalah Flush yang telah membawa Jun hao, namun mereka belum dapat menemukan keduanya. David mengabarkan hal tersebut kepada Ziqian, ia berkata bahwa kini pencarian akan dihentikan karena sudah lebih dari 24 jam dan hanya akan menunggu kabar mayat mereka saja. Yun xi tidak terima dan mengatakan bahwa pencarian harus tetap dilakukan ia lalu mengatakan hal tersebut dengan histeris. 

Ziqian berusaha menenangkannya”kau bahkan tidak makan dan tidur selama beberapa hari ini” ucap Ziqian. Yun xi tidak peduli , Ziqian lalu menambahkan bahwa Jun hao pasti tidak senang jika mengetahui hal itu. Yun xi pun langsung terdiam. Ziqian memintanya untuk beristirahat dan menyerahkan hal tersebut pada mereka. Tak lama istri Flush yang tengah hamil muncul, ia memanggil Ziqian dan menanyakan keberadaan suaminya padanya. Yun xi terkejut melihat hal itu karena menyadari bahwa Ziqian ternyata mengenal Flush. Istri Flush berteriak memanggil suaminya, ia lalu merasakan sakit pada perutnya, Ziqian hendak mengantarnya ke rumah sakit, namun Yun xi segera menghalanginya. 
Ia pun menyerahkan urusan itu kepada David. Yun xi mengamuk mengetahui kebenaran tersebut “Apa yang kausembunyikan sebenarnya dan kenapa?!” ucapnya. Ziqian menyatakan bahwa pertemanannya dengan Jun hao itu adalah sungguh-sungguh namun Flush juga adalah sahabatnya “Kau kehilangan seseorang yang penting untukmu, lalu bagaimana denganku? Aku telah kehilangan dua orang yang penting untukku, apa kau tidak bisa merasakan kesedihanku” ucap Ziqian. Ia lalu menambahkan bahwa paman (ayah Jun hao) juga sakit karena masalah ini dan dokter menyuruhnya untuk segera menemukan Jun hao. Yun xi lalu berdiri di tepi jurang berteriak memanggil nama Jun hao berkali –kali, Ziqian hanya bisa menatap Yun xi dengan sedih. 
Yun xi terus berteriak memanggil nama Jun hao sementara itu Dang ou akhirnya tersadar dan memegangi kepalanya yang terasa sakit. Sekelebat ingatan muncul dikepalanya, saat ia berada di Senwell, saat menanyakan jalan pada Tian yu, saat menjumpai Yun xi terakhir kalinya dan saat ia mencium Tian yu. Ia terus memegangi kepalanya yang sakit itu. Tian yu pun akhirnya tersadar, ia menyadari tempat ia berada dan berteriak histeris “Kita sudah dikutuk! lubang hitam Devil’s Meadow aku pasti akan mati”
Zhengzhe merengek pada Jinzhi meminta makanan, Jinzhi beralasan bahwa ia sedang menyiapkannya padahal ia sendiri tengah merasa khawatir terhadap Tian yu saat itu yang tak juga pulang meski sudah malam. Zhengzhe berkata bahwa Dang ou itu orangnya tinggi dan kuat sementara kakaknya kecil dan kurus “Jika dang ou itu binatang, kakak pasti sudah dimakan hidup-hidup” ucapnya. “kakakmu bisa melawannya” ucap ibu, ia lalu cemas mengingat bahwa mereka hanya berdua disana, ibu memutuskan berhenti masak dan menyuruh Zhengzhe memakan mie.
Dang ou membuka tas yang diberikan Jinzhi padanya, ia heran melihat isinya sudah lengkap dengan lilin dan menyalakan lilin itu, “Ibumu tidak membungkus makanan”, ia lalu nmelihat Tian yu yang tampak ketakutan dan menanyakan keadaannya. Ia lalu melihat Tian yu mengelus-elus mata kakinya, “Apa kakimu terkilir?” tanya Dang ou. Tian yu berkata tidak, Dang ou hendak memeriksanya namun Tian yu malah memarahinya “Apa kau mau mengambil keuntungan lagi padaku”ucapnya. “Apa kau seberharga itu?” jawab Dang ou sambil memeriksa kaki Tian yu. Tian yu menjerit kesakitan saat kakinya diangkat.
Jinzhi menunggu Tian yu dengan cemas di depan pintu, ia lalu teringat pidato indah yang Tian yu ucapkan untuknya dan memantapkan hati untuk pergi mencarinya. Zhengzhe mengeluh disuruh menemani karena ia sedang makan mie, “kakakmu memperlakukanmu dengan baik, punya hatilah! Makanlah sambil jalan!
“Ada apa? Apakah sakit?” tanya Dang ou pada Tian yu yang sedang menangis. Tian yu menggeleng “Aku bahkan belum menikah dengan pria kaya! Aku tak mau mati!” ucapnya sambil terus menangis (ya ampun Tian yu, sempat-sempatnya mikirin kayak gitu, gubrak dehh..). Dang ou menyakinkan bahwa mereka takkan mati. “Ini adalah lubang hitam devil’s Meadow, kita takkan pernah bisa keluar” ucapnya lagi sambil menangis lebih keras. Dang ou lalu menatap sekeliling “Apakah menikah dengan pria kaya adalah ambisi terbesarmu?” tanyanya kemudian. Tian yu membenarkan “Jika aku menikah dengan pria kaya, keluarga kami akan hidup dengan baik” ia lalu menangis kembali mengingat ibunya. 
“jangan menyerah begitu mudah” ucap Dang ou “Dulu ada seekor katak yang mengalami masa kekeringan, ia mencoba menggali di sumur untuk mencari air, ia terus menggali sampai sebuah batu besar menghalanginya ia pikir bahwa semua sia-sia saja dan menyerah, akhirnya ia mati karena kehausan. Tapi sesungguhnya jika ia memindahkan batu besar itu air akan memancar keluar, keputusasaan akan menjadi harapan di waktu yang sulit” Dang ou mencoba bercerita untuk menenangkan Tian yu. Tian yu mendengarkan cerita itu dengan seksama dan berhenti menangis “Apakah kita sedang di saat yang sulit sekarang?” tanyanya kemudian.’Setiap kali kau ingin menyerah itu adalah saat yang sulit”. 
Mendengar hal itu Tian yu pun berhenti untuk menangis, dang ou lalu melepas kemejanya dan memakaikannya pada Tian yu yang tampak kedinginan. “kau sungguh aneh” ucap Tian yu sewot. (ya iyalah, aslinya kan si Jun hao itu kejam) Dang ou mengatakan tidak terhadap hal itu,Tian yu lalu memandangi dang ou yang lanjut memijat kakinya yang terkilir.
Keesokan harinya, masih di tempat yang sama, Tian yu tertidur dalam pelukan Dang ou. Dang ou pun terbangun akan silau cahaya matahari yang menyinari wajahnya, ia mencoba memindahkan tubuh Tian yu, namun tanpa sadar Tian yu malah mempererat pelukannya. Dang ou akhirnya membiarkan Tian yu memeluknya. Ia lalu melihat jimat yang berada di kantong Tian yu dan mengambilnya serta menggoncang-goncang jimat itu. Tian yu tersadar dari tidurnya dengan berteriak “Aku datang, pria kaya!”



No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.