Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
The
Prince Who Turns Into a Frog Eps 21
Ziqian
memperingatkan Junhao untuk menjauhi Tian yu. Junhao balik meminta Ziqian
menyuruh Tian yu agar menjauhinya. Ziqian keluar dan menemukan Yunxi dan Dawei
masih berdiri di depan ruangan, Ziqian dan Yunxi sempat bertatapan sebentar
sebelum akhirnya Ziqian pergi.
Yunxi
memantapkan hatinya untuk masuk ke ruangan Junhao. Junhao kaget saat melihat
Yunxi, Yunxi memberitahu bahwa ia telah mendengar semuanya.
Tian
yu akhirnya tersadar dan kebingungan melihat ke sekeliling. Ada Jie lalu masuk
dan menyindir Tian yu, “kau sungguh beruntung dapat izin spesial dari GM untuk
tidur di kamar tamu, keberanian seperti apa yang kau punya?”
Tian
yu kaget dan bertanya benarkah Junhao yang membawanya. Ada balik menanyai
hubungan Tian yu dan Junhao, rasanya ia sulit percaya Junhao mau menggendong
orang seperti Tian yu hingga ke kamar. Ditambah dengan Ziqian yang juga
memberikan hadiah buat Tian yu, Ada Jie pun menyerahkan hadiah itu dengan berat
hati.
Tian yu ternyata mendapat sebuah HP baru dari Ziqian dan sebuah kunci.
Tian yu menatap hadiah tersebut sambil bingung memikirkan mengapa Ziqian
memberikannya. Ada Jie lantas kesal melihat Tian yu yang tak juga bangun, ia pun menghardik Tian yu menyuruhnya segera bangkit dari tempat tidur. “Jangan
pikir kau bisa membolos hanya karena ada GM dan Mr. Xu, cepat bersihkan Lobby
hari ini dan pastikan hasilnya bagus” Tian yu pun segera menghambur keluar
mendengar perintah Ada Jie.
Tian
yu disuruh untuk membersihkan kaca jendela, Ada Jie berdiri untuk mengawasi
Tian yu sambil berbincang-bincang dengannya, ia pun mencoba mencari informasi
apakah Tian yu berpacaran dengan Ziqian.
Tian yu tak sempat menjawab karena Hp
nya tiba-tiba berbunyi. Ada kembali memarahi Tian yu dan mengingtkannya untuk
mematikan HP jika sedang bekerja namun ketika melihat nama Ziqian sebagai
penelfon, ia pun langsung semangat menjawab telfon itu dengan manja.
Ada harus
kecewa karena Ziqian hendak bicara dengan Tian yu, ia pun dengan sangat berat
hati memberikan Hp itu pada Tian yu.
Ziqian
tanya kenapa Tian yu tak menelfonnya setelah menerima Hp.
Tian
yu balik tanya mengapa Ziqian memberikan Hp serta kunci rumah Ziqian juga, “Apa
kau ingin memberikan rumahmu padaku?” Ada Jie merasa penasaran dengan
pembicaraan itu dan mencoba menguping dengan menempel di belakang Tian yu.
“Hubungi
aku jika kau butuh bantuan untuk istirahat sebentar atau ketika aku tak ada
didekatmu, dan untuk kuncinya....”
Ziqian
tak melanjutkan omongannya, ternyata ia tak jauh berdiri dari Tian yu. Ziqian
menyadari Tian yu merasa terganggu dengan kehadiran Ada Jie yang terus
menempel, ia pun berjalan mendekati Tian yu.
“Bisakah kau berbalik? Aku ingin
kita bicara empat mata” ucap Ziqian langsung.
Ada
Jie dan Tian yu kaget dan terlebih Ada Jie yang sampai menutup mulutnya seakan
tak percaya. Ziqian memuji Tian yu di hadapan Ada Jie atas bantuannya terhadap
Senwell (tentunya dalam menyelesaikan masalah dengan Xie Quan) ia pun mengingatkan Tian yu bahwa akan ada
ujian untuk mendapatkan promosi.
Tian yu tak yakin, ia bilang ia tak pernah bisa
melaksanakan ujian dengan baik selama sekolah.
Ziqian meminta agar ia tak khawatir, “Aku telah bicara dengan Jinzhi,
datanglah ke tempatku aku akan membimbingmu sampai kau lulus ujian”
Junhao
pulang ke rumah bersama Yunxi, Junhao menyapa ibunya dan bertanya apakah ibunya
itu sudah makan malam. Ibu Junhao ingin menyelesaikan lukisan ayah Junhao dulu.
Junhao mengingatkan ibunya akan ulang tahun ibunya itu besok dan berencana
menemani ibunya itu. ibu merasa senang dan minta agar Ziqian juga diundang. Ibu
Junhao lalu menarik anaknya untuk duduk, ia kemudian bertanya mengapa ibunya
Tian yu bisa hadir di acara Konfrensi persnya Junhao. Perlahan junhao
mengucapkan bahwa Tian yu bekerja di Senwell sekarang dan dialah yang
memikirkan ide itu.
Ibu
kesal karena Junhao tak memberitahunya. Junhao menganggap hal itu seperti
penerimaan pegawai biasa dan merasa bukan hal yang penting untuk diberitahukan tapi Yunxi tak setuju ”Dia mencabik-cabik informasi penting di hari pertamanya
bekerja”ucap Yunxi
“Tapi
ia telah menyatukannya kembali” balas Junhao
“Besoknya
dia menyiramkan cat pada Xie Quan, apa kau pikir dia itu bukan ancaman?”
“Xie
Quan pantas mendapatkannya, dan pada dasarnya akulah yang duluan yang
menyinggung Xie Quan, jadi apa kau juga menyalahkanku?”
Yunxi
benar-benar kesal karena Junhao terus membela Tian yu dan menanyakan kembali
ketulusan Junhao untuk menikah dengannya. “Jadi kau pikir aku sengaja membawa
Tian yu ke Senwell? Aku sudah meletakkannya di bawah pengawasanmu” ucap Junhao
tak mau kalah.
Ibu Junhao akhirnya meminta keduanya untuk
tidak bertengkar hanya karena orang luar. Junhao kemudian duduk dan berusaha
meredakan emosi, ia tanya apa yang harus ia lakukan agar Yunxi bisa merasa tenang.
Yunxi mengeluarkan sebuah foto dari tas nya dan memperlihatkan pada ibu. Ibu kaget dan memperlihatkannya juga pada Junhao. Yunxi pun kemudian berkata foto itulah yang membuatnya semakin khawatir akan hubungan Junhao dan Tian yu, “Jadi apa kau masih berfikir aku yang terlalu sensitif?’
Yunxi mengeluarkan sebuah foto dari tas nya dan memperlihatkan pada ibu. Ibu kaget dan memperlihatkannya juga pada Junhao. Yunxi pun kemudian berkata foto itulah yang membuatnya semakin khawatir akan hubungan Junhao dan Tian yu, “Jadi apa kau masih berfikir aku yang terlalu sensitif?’
Junhao juga kaget melihat foto tersebut, sekilas ingatannya saat berada di
taman hiburan dan mencium tangan Tian yu pun muncul. Namun Junhao masih
berusaha mengeyahkan hal itu dari pikirannya.
“Foto
ini di ambil ketika aku kehilangan ingatanku” Junhao tak mau membuat ibunya dan
Yunxi terus khawatir dan meragukannya,
ia pun menatap foto itu cukup lama sebelum kemudian membakarnya dengan lilin di
atas meja.
Ia
pun bertanya apa Yunxi sudah merasa senang sekarang, Yunxi lalu meminta Junhao
untuk tak lagi menemui Tian yu. Junhao mengangguk mengiyakan meski terkesan
berat hati. “Baiklah aku percaya padamu” ucap Yunxi akhirnya.
Ziqian
mengajak Tian yu ke rumahnya dengan alasan untuk berlatih. Tian yu memandangi
beberapa barang di rumah itu. Ziqian pun datang dengan membawakan dua kopi panas,
ia minta maaf karena hanya ada satu cangkir di rumahnya maka kopi Tian yu ia
letak dalam gelas kertas/paper cup.
Tian
yu tak mempermasalahkan dan bertanya apa Ziqian tak merasa sepi karena semua
barang yang ia miliki terlihat hanya untuk satu orang. Ziqian merasa hal itu
tak masalah baginya.
ia lalu berkata “Bisakah kita mulai” mata Tian yu melebar dan ia merasa kaget, “Mulai apa?”
ia lalu berkata “Bisakah kita mulai” mata Tian yu melebar dan ia merasa kaget, “Mulai apa?”
“Bukankah
kau mau menginap disini? Malam belum terlalu larut kita bisa melakukannya”
(berlatih)
“Kita
hanya berdua disini, tidakkah kau pikir ini terlalu cepat?”
Ziqian
merasa bingung, ia akhirnya paham dan mencoba mengerjai Tian yu.
Ziqian
lalu berjalan mendekat, “Apanya yang terlalu cepat? Memangnya berapa kesempatan
yang kau punya dalam hidup?”
“Meskipun
aku menginap di tempatmu bukan berarti kita bisa...aku ini wanita yang menjaga
sopan santun”
Ziqian
terus mendesak Tian yu ke dinding, Tian yu ketakutan dan menyuruh Ziqian
menjauh atau dia akan berteriak.
“Bisakah
kau bergeser? Kalau tidak bisa biar aku yang bergerak”
Tian
yu menutup mata dan mencengkram bajunya sangking takutnya, Ziqian menggerakkan
tangannya dan berhenti di atas tumpukan buku di belakang Tian yu.
Tian yu lalu membuka matanya dan bertanya dengan heran mengapa Ziqian malah memegang buku. “Untuk belajar, memangnya kau pikir untuk apa kau disini? Ujian promosi”
Tian yu lalu membuka matanya dan bertanya dengan heran mengapa Ziqian malah memegang buku. “Untuk belajar, memangnya kau pikir untuk apa kau disini? Ujian promosi”
Tian
yu merasa lega selega-leganya dan tertawa senang,”Oh jadi yang kau maksud itu
ujian promosi”
Ziqian
menggoda Tian yu lagi,”Memangnya apa yang kau pikir?” Tian yu terdiam tak bisa
berkata
“Aku
tahu, kau pikir kita akan ke kamarku kan?’
Tian
yu langsung menyangkal hal itu mentah-mentah.
“Bisa-bisanya
kau punya pikiran liar seperti itu”
“Sudah
kubilang tidak, tentu saja aku juga berfikir untuk belajar” Tian yu merasa
sangat malu, ia lalu segera mengambil buku dari tangan Ziqian dan berkata “Ayo
belajar’ Tian yu lalu buru-buru pergi, tinggallah Ziqian yang tersenyum
karenanya.
Esoknya,
di Hotel Ziqian mendapat telfon dari ibu Junhao yang mengundangnya untuk makan
malam, Ziqian mengiyakan dengan senang hati dan meminta untuk diijinkan membawa seseorang yang kini sedang disukainya.
Ada
kembali mengawasi Tian yu yang bertugas mengelap kaca namun hasil kerjanya
masih belum bagus. Ziqian masuk dan menyapa mereka, Ada menyambut Ziqian dengan
senang hati terlebih ketika Ziqian punya permintaan khusus darinya. Ziqian
minta agar Ada meliburkan Tian yu besok, Ada langsung berpaling menatap Tian yu.
Ziqian
membuka kado yang dibawanya sedari tadi untuk Tian yu sementara Ada terus
memperhatikan isi kado itu dengan seksama.
Tian yu kaget melihat gaun pemberian Ziqian yang teramat mewah baginya begitu pun dengan Ada Jie yang pastinya sangat cemburu melihat hal itu.
Ziqian berpesan akan menjemput Tian yu pukul 7 besok, Tian yu dengan senang hati mengiyakan tanpa tahu acara apa itu. Ziqian lalu meninggalkan Ada dan Tian yu. Tian yu senang bukan main dan terus menempelkan gaun tersebut, Ada dengan sewotnya terus mengembalikan peralatan kerja Tian yu tadi agar Tian yu kerja kembali tentunya.
Tian yu kaget melihat gaun pemberian Ziqian yang teramat mewah baginya begitu pun dengan Ada Jie yang pastinya sangat cemburu melihat hal itu.
Ziqian berpesan akan menjemput Tian yu pukul 7 besok, Tian yu dengan senang hati mengiyakan tanpa tahu acara apa itu. Ziqian lalu meninggalkan Ada dan Tian yu. Tian yu senang bukan main dan terus menempelkan gaun tersebut, Ada dengan sewotnya terus mengembalikan peralatan kerja Tian yu tadi agar Tian yu kerja kembali tentunya.
Junhao
menerima telfon dari ibunya yang berkata bahwa pembantu mereka tak bisa memasak
besok karena ada urusan. Junhao pun minta Dawei yang tengah bersamanya untuk
mencari pembantu lain menggantikan pembantunya itu besok.
Tugas
mencari pembantu itu sepertinya adalah tugas bagi Ada Jie, ia lalu membariskan
anggotanya satu per satu, namun setiap ia mendekat ke salah satunya mereka
selalu menggeleng menolak perintahnya itu.
Ada Jie kesal karena tak ada satu pun yang mau pergi ke rumah GM mereka untuk mempersiapkan acara meski mendapat bayaran yang tinggi. Ada Jie lalu melirik Tian yu, dan mendapatkan akal cemerlang.
ia pun menanyakan kesetiaan Tian yu terhadap Senwell. Tentu saja Tian yu menjawab yang baik-baik. Ada Jie pun langsung menugaskan Tian yu sebagai pembantu pengganti dan harus datang mulai jam 9 besok pagi. Tian yu berkata Ada jie sudah berjanji pada Ziqian untuk membebaskannya dari bekerja.
Ada Jie kesal karena tak ada satu pun yang mau pergi ke rumah GM mereka untuk mempersiapkan acara meski mendapat bayaran yang tinggi. Ada Jie lalu melirik Tian yu, dan mendapatkan akal cemerlang.
ia pun menanyakan kesetiaan Tian yu terhadap Senwell. Tentu saja Tian yu menjawab yang baik-baik. Ada Jie pun langsung menugaskan Tian yu sebagai pembantu pengganti dan harus datang mulai jam 9 besok pagi. Tian yu berkata Ada jie sudah berjanji pada Ziqian untuk membebaskannya dari bekerja.
“Apa
kau bilang padanya kalau itu hari libur?”
Tian
yu menggeleng
“Kalau
begitu beritahu dia kau harus kerja lembur”
Tian
yu menuduh Ada melakukan itu dengan sengaja agar Tian yu tak bisa pergi dengan
Ziqian.
Ada
dengan santainya malah mengiyakan hal itu, Tian yu takut untuk menolak karena
bagaimanapun Ada jie adalah bos nya, ia pun terpaksa melakukan hal itu.
Tian yu lalu menelfon Ziqian dan berkata tak bisa pergi besok karena harus lembur. Ziqian balik tanya bukankah ia sudah memberi intruksi pada Ada. Tian yu mengatakan bahwa bagaimanapun ia adalah orang baru disini. Ziqian mengerti dan tanya jam berapa Tian yu selesai bertugas, Tian yu memberitahu bahwa ia akan mempersiapkan acara ulang tahun jadi mungkin ia siap saat acara makan malam.
Ziqian minta agar Tian yu terus membawa Hp nya agar ia bisa menjemputnya nanti, Tian yu turut mengiyakan.
Tian yu lalu menelfon Ziqian dan berkata tak bisa pergi besok karena harus lembur. Ziqian balik tanya bukankah ia sudah memberi intruksi pada Ada. Tian yu mengatakan bahwa bagaimanapun ia adalah orang baru disini. Ziqian mengerti dan tanya jam berapa Tian yu selesai bertugas, Tian yu memberitahu bahwa ia akan mempersiapkan acara ulang tahun jadi mungkin ia siap saat acara makan malam.
Ziqian minta agar Tian yu terus membawa Hp nya agar ia bisa menjemputnya nanti, Tian yu turut mengiyakan.
Setelahnya
di rumah, Jinzhi merasa khawatir mendengar Tian yu akan menjadi pembantu di
rumah keluarga Shan besok karena bekerja di Senwell saja sudah cukup sulit
baginya, Tian yu turut setuju tapi ia berkata gaji yang akan ia dapat dua kali
lipat dari gaji bekerja di Senwell. “Double?” mata Jinzhi langsung membesar
mendengarnya membayangkan betapa banyak uang itu.
Zhengzhe berpesan agar kakaknya berhati-hati. Tian yu lalu bergegas tidur, setelahnya Jinzhi yang merasa khawatir berkata akan mengikuti Tian yu diam-diam ke rumah keluarga Shan namun ia sendiri bingung dimana alamatnya. Zhengzhe tersenyum licik dan mengeluarkan kertas yang berisi alamat rumah itu, “Aku tahu kau akan melakukannya jadi aku berusaha mendapatkannya.
Zhengzhe berpesan agar kakaknya berhati-hati. Tian yu lalu bergegas tidur, setelahnya Jinzhi yang merasa khawatir berkata akan mengikuti Tian yu diam-diam ke rumah keluarga Shan namun ia sendiri bingung dimana alamatnya. Zhengzhe tersenyum licik dan mengeluarkan kertas yang berisi alamat rumah itu, “Aku tahu kau akan melakukannya jadi aku berusaha mendapatkannya.
Tian
yu pun tiba di rumah Junhao, seorang pembantu wanita (kebagusan sih untuk jadi
pembantu tapi bilang aj gt deh) menyambutnya dan langsung mengantarnya ke
dapur. Pembantu itu berkata nyonya rumah sedang pergi berbelanja, ia lalu memberikan
banyak instruksi untuk Tian yu, ia kemudian berkata bahwa Tuan Muda mereka sedang tidur dan Tian yu
bisa membersihkan kamarnya ketika ia bangun. Tian yu mengiyakan, setelahnya ia
berfikir apakah yang dimaksud tuan muda itu adalah Junhao?
Tian
yu mulai bekerja dengan membersihkan meja kerja Junhao, entah dia menyadari itu
atau tidak karena sepertinya Tian yu tak begitu memperhatikan foto di atas meja
itu.
Setelahnya ia masuk ke kamar dan membuka tirai, Tian yu tak menyangka sang pemilik kamar masih tidur di balik selimut dan dengan santainya menarik selimut itu untuk merapikannya. Ia pun kaget hingga terjatuh saat melihat Junhao tengah berbaring tanpa pakaian.
Setelahnya ia masuk ke kamar dan membuka tirai, Tian yu tak menyangka sang pemilik kamar masih tidur di balik selimut dan dengan santainya menarik selimut itu untuk merapikannya. Ia pun kaget hingga terjatuh saat melihat Junhao tengah berbaring tanpa pakaian.
Junhao
merasa terganggu, ia mengira itu Lin Sao pembantunya dan memarahinya, “Apa yang
kau lakukan?”
Tian
yu takut kepergok Junhao, ia pun mencoba menyamarkan suaranya dengan memencet
hidung, “Aku sedang merapikan kamar”
“Kau
bukan Lin Sao, kau siapa? Kau penggantinya bukan?’ tanya Junhao tanpa beranjak
dari tempat tidurnya.
Tian
yu melepas pencetannya, Junhao bertanya “Siapa nama mu?” Tian yu menyebutkan
nama lengkapnya dengan pelan sambil tetap tengkurap di bawah tempat tidur
Junhao. “Ulangi” teriak Junhao lagi, Tian yu menyebutkan lagi.
Junhao tak bisa mendengar dengan jelas ia pun hendak bangkit melihat sendiri. Tian yu kaget dan langsung berteriak, “Aku Ye Tian yu kau jangan datang kesini” Tian yu cepat-cepat menarik selimut Junhao untuk menutup matanya sementara Junhao yang juga kaget langsung menarik bantal untuk menutupi tubuhnya.
Junhao tak bisa mendengar dengan jelas ia pun hendak bangkit melihat sendiri. Tian yu kaget dan langsung berteriak, “Aku Ye Tian yu kau jangan datang kesini” Tian yu cepat-cepat menarik selimut Junhao untuk menutup matanya sementara Junhao yang juga kaget langsung menarik bantal untuk menutupi tubuhnya.
“Aku
ini wanita yang sopan, jangan mendekat atau aku akan berteriak!”
Junhao
pun mengenalinya dan dengan malas berkata,”Bicara apa kau ini”
“Bukan
apa-apa, aku akan kembali bekerja” Tian yu lantas berjalan sambil tetap menutup
matanya untuk menghindari dari melihat tubuh Junhao. Alhasil ia malah kejedot
dinding dan terjatuh tepat di atas paha Junhao, Tian yu melotot antara bingung
dan salah tingkah.
“Apa
yang kau lakukan?” tanya Junhao dengan cueknya.
Junhao
mengambil sarapannya di dapur, ia meneguk cangkir kopinya dan dari ekspresinya
Junhao pastinya tak suka.
Junhao
langsung berteriak memanggil Tian yu.
“Ada
apa aku sedang sibuk”
“Apa
kau menggoreng telur beserta cangkangnya?” Tian yu terdiam lalu mencoba membela
diri, “Cangkang dan telur juga sama-sama bernutrisi, para ahli gizi mengatakan
makanlah anggur dengan kulitnya itu juga punya nilai nutrisi”
“Apa
ini terlihat seperti anggur buatmu?”
“Tidak”
ucap Tian yu lemah
Tian
yu mencoba menenangkan Junhao, “Aku baru saja melangkah ke rumahmu bahkan daun
bawang juga tak ada, aku sudah membaca menunya dan kita perlu banyak daun
bawang”
“kalau
begitu belilah” ucap Junhao sedikit membentak
Junhao
mengajak Tian yu ke Dept. Store. Tian yu lalu berhenti untuk megambil stick
Play Station. Junhao pun tanya untuk apa itu, Tian yu bilang ia melihat di
rumah Ziqian hanya ada satu stick P.S saja jadi ia ingin membelinya agar mereka
bisa bermain bersama. Junhao pun langsung pergi setelah mendengarnya dan dengan
rasa cemburu tentunya.
Tian
yu ikut berjalan di belakang Junhao, ia kemudian berhenti lagi dan mengambil
beberapa produk. Junaho bertanya lagi untuk apa itu dan lagi-lagi Tian yu
berkata ia ingin membelikannya untuk Ziqian. Junhao langsung menjatuhkan barang
yang tadi dipegangnya dan pergi dengan wajah kesal meninggalkan Tian yu.Tian
yu bingung melihat sikap Junhao.
Tian yu mengeluh karena Junhao berjalan terlalu cepat sehingga ia harus mengejarnya berkali-kali.
Tian yu mengeluh karena Junhao berjalan terlalu cepat sehingga ia harus mengejarnya berkali-kali.
“Tujuan
kita adalah mencari daun bawang tapi lihatlah sampah yang kau ambil itu, ayo
cepat cari dan pulang”
Tak
lama berjalan Tian yu melihat beberapa ibu-ibu tengah berkerumun memperebutkan
daun bawang yang tengah diobral. Tian yu bersemangat melihatnya, ia segera
berlari kesana dan minta Junhao menjaga trolinya.
Tian
yu ikut bergabung dengan kerumunan ibu-ibu yang tengah menggila, ia sempat
beberapa kali terdorong kebelakang demi mendapatkan daun bawang itu.
Junhao tampak khawatir melihat Tian yu, ia lalu mendapat telfon dari Yunxi yang menanyakan keberadaan pembantu pengganti mereka, “Dia disini” ucap Junhao, “Tak apa besenang-senanglah dengan ibu” Junhao lalu menutup telfonnya dan kembali menunggu.
Junhao tampak khawatir melihat Tian yu, ia lalu mendapat telfon dari Yunxi yang menanyakan keberadaan pembantu pengganti mereka, “Dia disini” ucap Junhao, “Tak apa besenang-senanglah dengan ibu” Junhao lalu menutup telfonnya dan kembali menunggu.
Tak
lama Tian yu datang dengan bahagia karena ia telah berhasil mendapat daun
bawang yang harganya murah. Tian yu terus saja nyerocos, Junhao tampak lebih
peduli pada rambut Tian yu yang berantakan, ia lalu merapikan rambut Tian yu
dengan lembut dan membuat Tian yu berhenti bicara.
“Apa
membuat dirimu tampak seperti orang gila lebih berharga daripada daun bawang”
“Tentu
saja, ini harga yang bagus”
“Kita
sudah dapatkan daun bawang, bisakah kita pulang sekarang?’ Tian yu mengangguk.
Setelah Junhao menjauh Tian yu tersenyum dengan bahagia.
Tian
yu dan Junhao beristirahat sebentar di tempat yang entah aku bingung
menyebutkannya, pokoknya duduk di tangga deh. Junhao bilang Tianyu harus
membawa sendiri belanjaannya karena parkir mobilnya cukup jauh. Tian yu berkata
ia akan mentraktir Junhao makan “Bapus” dulu sebagai ucapan terima kasih telah
mengantarnya belanja.
Tian
yu ternyata membeli 2 buah es krim, ia berjalan riang gembira sambil menjilati
kedua es nya. Sedang asik-asiknya berjalan, dua orang pria jahat datang menghadang
jalannya dan dengan gaya sok tau bertanya apakah es krim itu akan diberikan
Tian yu pada pacarnya. Tian yu hendak menghindari dua orang yang sok akrab
tersebut namun salah satu dari mereka telah memeganginya duluan.
“Ini wilayahku, jika kau mau kencan bayar dulu sewa kencanmu”
Tian yu tak terima dan melawan mereka dengan kata-katanya namun ia langsung terdiam saat salah satu penjahat itu menodongkan pisau di depannya.
Tian yu mencoba menakuti mereka dengan mengatakan pacarnya itu adalah orang yang sangat tinggi dan jago bertarung melebihi Jackie Chan. Bukannya takut kedua penjahat itu minta pembuktiannya dengan memaksa Tian yu mempertemukan mereka dengan pacarnya.
“Ini wilayahku, jika kau mau kencan bayar dulu sewa kencanmu”
Tian yu tak terima dan melawan mereka dengan kata-katanya namun ia langsung terdiam saat salah satu penjahat itu menodongkan pisau di depannya.
Tian yu mencoba menakuti mereka dengan mengatakan pacarnya itu adalah orang yang sangat tinggi dan jago bertarung melebihi Jackie Chan. Bukannya takut kedua penjahat itu minta pembuktiannya dengan memaksa Tian yu mempertemukan mereka dengan pacarnya.
Tian
yu pun tiba di tempat Junhao menunggu, Junhao tanya kenapa Tian yu lama sekali,
ia pun berbalik badan dan kaget melihat kedua penjahat tersebut di belakang
Tian yu. Junhao sepertinya tahu masalah yang tengah dihadapi. Ia lalu mendekat
dan menanyakan es krimnya pada Tian yu. Tian yu memonyongkan bibirnya ke arah
penjahat disamping memberi isyarat agar Junhao waspada.
Sang
penjahat bertanya pada Junhao apa benar Tian yu pacarnya. Junhao melihat mata
Tian yu mendelik naik turun, dengan santai Junhao menjawab tidak dan bersamaan
Tian yu menjawab ya. Sang penjahat kesal dan bertanya lagi.
Junhao
tersenyum melihat kekhawatiran Tian yu. Sang penjahat sudah tak sabar, ia
mengacungkan pisau kembali di hadapan Tian yu dan minta penegasan apakah mereka
benar-benar pasangan.
Junhao
menyingkirkan pisau itu dengan santai, “Seperti yang kau bilang, ya dia adalah
pacarku”
Penjahat
itu masih tak percaya dan minta agar mereka membuktikannya dengan saling
berciuman. Tian yu langsung protes, penjahat itu menegaskan harga yang akan ia
minta akan berbeda jika terbukti mereka berdua bukan pasangan.
Tian yu merasa terganggu dengan pisau si penjahat dan juga ia terus dipaksa untuk membuktikannya. Junhao tetap berdiri dengan santai, Tian yu lalu maju dan ternyata ia pun mencium Junhao.
Tian yu merasa terganggu dengan pisau si penjahat dan juga ia terus dipaksa untuk membuktikannya. Junhao tetap berdiri dengan santai, Tian yu lalu maju dan ternyata ia pun mencium Junhao.
“Apa
ini cukup?” tanya Tian yu dengan tegas, Junhao hanya berdiri menatap Tian yu.
Junhao
berakting mengiyakan hal itu, ia lalu berbisik pada Tian yu menyuruhnya agar
segera lari jika disuruh. Junhao berpura-pura akan mencium Tian yu, ia pun
langsung berteriak lari.
Tian yu pergi menghindar, Junaho melawan kedua penjahat itu. Tian yu lalu berhenti karena merasa khawatir dan berbalik melihat Junhao. Junhao cukup kewalahan melawan keduanya, Tian yu mencoba membantu namun ia malah terdorong jatuh, Tian yu menggunakan roti keras untuk memukuli penjahat yang mendesaknya.
Junhao berhasil melumpuhkan salah satu penjahat hingga penjahat itu pun kabur, ia lalu melihat Tian yu masih sibuk memukuli salah satu penjahat dengan roti bahkan ketika penjahatnya telah kabur.
Tian yu pergi menghindar, Junaho melawan kedua penjahat itu. Tian yu lalu berhenti karena merasa khawatir dan berbalik melihat Junhao. Junhao cukup kewalahan melawan keduanya, Tian yu mencoba membantu namun ia malah terdorong jatuh, Tian yu menggunakan roti keras untuk memukuli penjahat yang mendesaknya.
Junhao berhasil melumpuhkan salah satu penjahat hingga penjahat itu pun kabur, ia lalu melihat Tian yu masih sibuk memukuli salah satu penjahat dengan roti bahkan ketika penjahatnya telah kabur.
Tian
yu dan Junhao kembali duduk , “kenapa kau biarkan aku kabur duluan, tidakkah
kau tahu itu sangat berbahaya” Junhao tak menanggapai ucapan Tian yu, ia lebih
perduli pada bibir Tian yu yang berdarah. Junhao pun mengambil saputangan dan
membantu membersihkannya. Junhao memarahi Tian yu karena ia justru kembali dan
membuat khawatir.
Tian
yu tersenyum, ia lalu mencoba menggoda Junhao, “kau khawatir padaku kan?”
Junhao tentu menyangkal ucapan Tian yu. Junhao kemudian pergi, Tian yu lalu berpura-pura
menangis karena kesakitan, Junhao segera lari menghampiri Tian yu dan memeriksa
apa ada luka di tangannya.
Tian yu tersenyum dan akhirnya menertawai Junhao karena berhasil menariknya kembali sekaligus membuktikan ucapannya. “Ini hanyalah kekhawatiran terhadap keselamatan karyawan” ucap Junhao tetap kekeuh. Tian yu terdiam melihat keseriusan wajah Junhao. Tian takut Junhao akan marah dan memotong gajinya, ia pun berlari mengejar Junhao sambil menarik-narik bajunya untuk memohon maaf.
Tian yu tersenyum dan akhirnya menertawai Junhao karena berhasil menariknya kembali sekaligus membuktikan ucapannya. “Ini hanyalah kekhawatiran terhadap keselamatan karyawan” ucap Junhao tetap kekeuh. Tian yu terdiam melihat keseriusan wajah Junhao. Tian takut Junhao akan marah dan memotong gajinya, ia pun berlari mengejar Junhao sambil menarik-narik bajunya untuk memohon maaf.
Tian
yu terus melihat Junhao bermuram diri ia pun menasehati Junhao agar lebih sering
tersenyum, Tian yu lalu menunjukkan gaya tersenyum yang lucu hingga Junhao
hampir tertawa, Junhao pun menahan senyumnya dengan berjalan duluan, Tian yu
senang karena berhasil.
Junhao lalu terdiam saat menemukan Jinzhi dan Zhengzhe tengah tertidur di depan pintu rumah Junhao, Tian yu juga kaget dan bergegas membangunkan mereka. “Apa yang kalian lakukan disini?’ tanya Junhao.
Junhao lalu terdiam saat menemukan Jinzhi dan Zhengzhe tengah tertidur di depan pintu rumah Junhao, Tian yu juga kaget dan bergegas membangunkan mereka. “Apa yang kalian lakukan disini?’ tanya Junhao.
Ziqian
akhirnya tahu dari Ada Jie bahwa Tian yu berada di tempat Junhao. Ada jie
berkilah bahwa ia tak punya karyawan lagi untuk disuruh dan minta maaf karena
tak bisa memenuhi keinginan Ziqian. Ziqian lalu tanya apa Tian yu membawa
gaunnya, Ada Jie memberitahu dimana Tianyu meletakkan gaun itu, Ziqian seperti
mendapat ide dan minta Ada Jie membawa gaun itu padanya. Setelahnya Ziqian
bertanya-tanya mengapa Tian yu tak memberitahunya hal itu.
Jinzhi
dan Zhengzhe menggila melihat kemewahan ruang tamu Junhao, mereka lalu naik ke
kursi dan lompat-lompat di atasnya meski dilarang Tian yu. Junhao pun turun,
Jinzhi dan Zhengzhe mencoba bersikap ramah padanya namun sama sekali tak
digubris. Junhao mengambil minuman di dapur, dalam hati ia merasa heran dengan
dirinya sendiri yang mulai merasa tak terganggu dengan kehadiran orang-orang
aneh disekitarnya.
Tian
yu tiba-tiba muncul memberikan stiker kucing padanya sebagai rasa terima kasih
karena Junhao membiarkan ibu dan adiknya untuk membantu. Junhao tak percaya
Tian yu memberinya barang seperti itu
Telfon
tiba-tiba berbunyi dan memecah keheningan diantar keduanya. Junhao berjalan ke
tempat telfon, sontak Jinzhi dan Zhengzhe kaget dan berusaha untuk duduk tenang.
Junhao menerima telfon dari Yunxi yang minta untuk dijemput, Tian yu tampak
sedikit cemburu mendengarnya.
Junhao berkata pada Tianyu ia akan pergi dan minta agar Tian yu mempersiapkan semuanya dalam 2 jam. Junhao membuka pintu dan hendak melangkah keluar namun ia terhenti sesaat dan melirik Tian yu dibelakangnya sebelum kemudian pergi dan meninggalkan Tian yu yang merasa berat menyaksikan kepergian Junhao.
Junhao berkata pada Tianyu ia akan pergi dan minta agar Tian yu mempersiapkan semuanya dalam 2 jam. Junhao membuka pintu dan hendak melangkah keluar namun ia terhenti sesaat dan melirik Tian yu dibelakangnya sebelum kemudian pergi dan meninggalkan Tian yu yang merasa berat menyaksikan kepergian Junhao.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.