Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Corner With Love Eps 2 Part 2
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^
Corner With Love Eps 2 Part 2
Qin
Lang permisi pada temannya untuk melukis di luar, Cui Gue dan yang lainnya
hanya diam dengan posisi yang mencurigakan.
Setelah Qin Lang pergi mereka
kembali berembuk cara menghalangi Qin Lang pulang ke Taiwan seperti mencuri
tiket pesawatnya atau menarik diam-diam seluruh tabungannya di Bank. Cui Gue
justru memukul kepala keduanya atas ide yang tidak bermoral seperti itu.
Qin
Lang melukis pemandangan laut di tempat iya dan Xin Lei makan kemarin. Qin lang
kemudian juga duduk di tempatnya kemarin, saat itulah ia mendengar pria
disampingnya yang sedang menelfon seseorang.
Pria tersebut mengucapkan kata
selamat atas perkawinan teman di telfonnya itu dan minta maaf karena ia tak
bisa datang kesana. Qin lang merasa paling tidak ia juga harus mengucapkan hal
itu pada Xin Lei.
Qin
Lang hendak menelfon Xin Lei namun sayang Hp Xin Lei justru terjatuh dan
rusak saat Xi Xian hendak merapikan
tempat tidurnya. Qin Lang pun gagal bicara dengan Xin Lei dan menganggap
mungkin takdir juga ingin agar ia dan Xin Lei tak bertemu lagi.
Qin lang mencoba menghilangkan perasaan sedihnya dengan menikmati makanannya.
Qin lang mencoba menghilangkan perasaan sedihnya dengan menikmati makanannya.
Xi
Xian merasa sedih melihat Xin Lei yang terus meratap tak bicara, ia mengajaknya
untuk menemui Shan Dong lagi besok dan untuk sementara Xi Xian minta Xin Lei
tinggal di rumahnya dulu.
“Xi
Xian”
“Ya
nona?’
“Mulai
sekarang tolong panggil saja aku Xin Lei”
Ayah
Shan Dong ternyata langsung mengatur pertunangan Shan Dong dengan wanita lain
yang tentunya berasal dari keluarga yang terpandang. Shan Dong tampak tak
bersemangat mendengarkan percakapan ayahnya dan ayah si gadis.
Sang gadis minta
ijin pada ibu Shan Dong untuk bisa bicara di luar dengan Shan Dong. Ibu Shan
Dong dengan senang hati menyuruh anaknya untuk menemani tunangannya yang dipanggil Nona Wei itu.
Hal pertama yang ditanyakan Nona Wei adalah apakah
Shan Dong benar setuju menikah dengannya. Shan Dong berkata itu adalah
keputusan orang tuanya
“kau
tidak suka padaku kan?’ tanya tunangannya yang sepertinya paham perasaan Shan Dong.
“Apa
kau sudah punya seseorang yang kau sukai?’ Shan Dong tetap tak menjawab hal
itu, namun hal itu justru mengisyaratkan kata ya dalam hati Nona Wei
“Lalu
kenapa kau menyetujui hal ini?” Shan Dong jujur mengatakan bahwa keluarganya
butuh pertolongan dari keluarga Wei. Nona Wei kagum melihat Shan Dong bicara apa
adanya, ia tampak tertarik pada Shan Dong dan berkata Shan Dong akan senang
mendapat tunangan seperti dirinya.
Xin
Lei menarik kopernya keluar dari rumahnya. Ia berdiri sebentar untuk memandang
rumah itu dan mengingat masa kecil bahagia yang ia habiskan disana. Setelahnya
pintu gerbang tertutup dan Xin Lei pergi pindah dengan Xi Xian.
Xi
Xian menyiapkan kamarnya untuk ditempati Xin Lei. Kamar Xi Xian tentunya sangat
kecil jika dibanding dengan kamar Xin Lei, i abahkan hanya punya satu tempat
tidur kecil, ia pun mengalah untuk tidur di bawah. Xin Lei mengucapkan terima
kasih dengan wajah yang masih lesu. Xi Xian kembali mengajaknya menemui Shan
Dong dengan harapan ada jalan lain agar ia diterima. Xin Lei hanya menoleh
lemah padanya.
Xi
Xian bertemu dengan Shan Dong, Shan Dong cemas dengan keadaan Xin Lei. Xi Xian
memberitahu bahwa rumah Xin Lei telah disita dan Xin Lei tinggal di rumahnya
sekarang. Xi Xian minta agar Shan Dong kembali merencanakan pernikahannya
dengan Xin Lei.
Xin Lei ternyata turut hadir di dekat mereka namun tanpa
disadari oleh Shan Dong dan diam-diam ia juga mendengar semuanya.
Shan dong
minta agar Xi Xian memberitahu Xin Lei bahwa hanya ia yang dicintainya
sepanjang hidupnya, ia lalu memberitahukan pertunangannya dengan putri pemilik
perusahaan Wei. Xi Xian dan Xen lei sama-sama kaget mendengar hal itu, Xin Lei
pun coba mengendalikan tangisnya.
Qin
Lang yang tengah bersepeda melihat Xin Lei keluar dari restauran dengan sedih
dan tak memperhatikannya sama sekali. Qin Lang menahan diri untuk menemui Xin
Lei karena ia ingat ada Shan Dong disisi Xin Lei. Meskipun begitu ia tetap saja cemas dan
memutuskan untuk mengejar Xin Lei.
“Ada
apa denganmu?’ tanya Qin lang akhirnya pada Xin Lei.
Xin
Lei masih bersikap angkuh pada Qin Lang dan berkata ia baik-baik saja, Xin Lei
lalu meninggalkan Qin lang. Qin Lang masih curiga dan kembali ikut berjalan di
samping Xin Lei. Xin Lei merasa risih dengan adanya Qin lang dan mempercepat
langkahnya.
“Kenapa
kau mengikutiku?’ ucap Xin Lei kesal
“Aku
tak mengikutimu, aku memang mau lewat sini memangnya tak boleh? Aneh”
Mereka
kembali jalan bersama, “Bolehkan aku memboncengmu saja?” tanya Qin lang lagi.
Xin
lei pun kembali dibonceng oleh Qin Lang. Qin lang mencoba menghibur Xin Lei
dengan nyanyiannya. Qin lang menyanyi dengan riang gembira dan tidak menyadari
kalau Xin Lei sudah menangis bombay di boncengan.
Qin lang melirik Xin Lei dan melihatnya tengah bersedih ia pun menyuruh Xin Lei memeluknya erat karena ia akan mempercepat lajunya. Qin Lang menempelkan tangan Xin Lei di perutnya dan mengayuh dengan cepat hinggaaa....sebuah mobil tiba-tiba melesat cepat di depan mereka, Qin lang mengerem mendadak dan akhirnya mereka berdua terjatuh.
Qin Lang panik melihat Xin Lei terduduk di tanah dan bertanya apa ia baik-baik saja. Xin Lei marah pada Qin lang karena membuatnya terjatuh, ia lalu memukul Qin lang berkali-kali dan hal itu hanya sebagai alasan untuk menumpahkan kesedihan yang terpendam di dalam hatinya.
Qin lang melirik Xin Lei dan melihatnya tengah bersedih ia pun menyuruh Xin Lei memeluknya erat karena ia akan mempercepat lajunya. Qin Lang menempelkan tangan Xin Lei di perutnya dan mengayuh dengan cepat hinggaaa....sebuah mobil tiba-tiba melesat cepat di depan mereka, Qin lang mengerem mendadak dan akhirnya mereka berdua terjatuh.
Qin Lang panik melihat Xin Lei terduduk di tanah dan bertanya apa ia baik-baik saja. Xin Lei marah pada Qin lang karena membuatnya terjatuh, ia lalu memukul Qin lang berkali-kali dan hal itu hanya sebagai alasan untuk menumpahkan kesedihan yang terpendam di dalam hatinya.
Qin
Lang turut menyadari hal itu,’Memangnya kenapa kalau kau jatuh? Bukankah kau
tidak mudah untuk dikalahkan?’
Qin
Lang melihat Xin Lei masih saja menangis, ia pun menambahkan “Bahkan jika kau
jatuh kau harus tersenyum dengan berani, kau mengerti?’
Xin
Lei tersentak, ia tak tahan lagi untuk segera menumpahkan kesedihannya dan ia pun menangis di
dada Qin lang.
Qin
lang mengantarkan Xin Lei pulang ke rumah Xi Xian. Xi Xian yang sedari tadi
khawatir langsung keluar menemui Xin Lei dan bertanya darimana saja dia, belum
sempat menjawab Xin Lei justru jatuh pingsan.
Xi
Xian dengan lembut mengelap kening Xin Lei dengan handuk, ia merasa Xin Lei
sangat menderita, orang tuanya menghilang, perusahaan mereka bangkrut dan
sekarang tunangannya justru akan menikah dengan wanita lain.
Qin
Lang terkejut dan tak menyangka tunangan Xin Lei bisa seperti itu, Xi Xian juga
mulai membenci Shan Dong karena hal itu. Xi Xian memeriksa kening Xin Lei yang
ternyata sangat panas, Qin Lang segera bergegas keluar untuk mencari obat
demam.
Sepedanya
terhalang oleh mobil Shan Dong yang tiba-tiba berhenti di tempat itu, Shan Dong
keluar untuk menemui Xin Lei tanpa memperhatikan Qin lang yang kini sedang
kesal dengannya.
“Hey”
teriak Qin Lang dengan keras pada Shan Dong tanpa berbalik melihatnya. Shan
Dong berbalik dan mendekat, ia mengenali Qin lang sebagai supir Xin Lei, ia pun
bertanya bagaimana keadaan Xin Lei.
“Kenapa?
Kenapa kau harus meninggalkannya? Kenapa kau membiarkan orang yang mencintaimu
menderita” tanya Qin lang penuh emosi. Shan Dong menunduk penuh rasa
bersalah,”kau tak mengerti, aku juga menderita”
Qin
lang menganggap omongan itu omong kosong
“Apa
yang kau sebut menderita? kau seperti menggunakan pisau untuk membunuh
seseorang, jadi apa maksudmu kau bilang kau menderita?’ Qin Lang mencengkram
kerah baju Shan Dong.
“Apa
kau pikir aku mau melakukan ini? kami juga sudah dekat dengan kehancuran, jika
aku tak menikah dengan putri dari keluarga kaya keluargaku akan sama seperti
keluarga Xin Lei, mereka harus menghadapi kebangkrutan, apa kau pikir aku tega
melakukannya?’ Qin lang cukup kaget mendengar pengakuan Shan Dong. Shan Dong
menambahkan bahwa ia benar-benar sangat mencintai Xin Lei dan terluka karena
hal ini.
“Pukul
aku, aku mohon pukullah aku” ucap Shan Dong dengan hati yang hancur sambil
menggenggam tangan Qin lang.
Qin lang tak tega ia lalu menarik tangannya namun tangan lain muncul dan langsung menampar wajah Shan Dong. Tentu saja itu adalah Xin Lei yang telah sadar, dibelakangnya Xi Xian tampak syok melihat hal itu.
Xin Lei dengan tegas dan tampak tampak raut wajah sedih sedikitpun mengatai Shan Dong terlihat seperti orang gila hanya karena masalah cinta yang konyol. Xin Lei tampaknya berniat melepas Shan Dong dengan menggunakan alasan masalah ekonomi keluarga Shan Dong.
Qin lang tak tega ia lalu menarik tangannya namun tangan lain muncul dan langsung menampar wajah Shan Dong. Tentu saja itu adalah Xin Lei yang telah sadar, dibelakangnya Xi Xian tampak syok melihat hal itu.
Xin Lei dengan tegas dan tampak tampak raut wajah sedih sedikitpun mengatai Shan Dong terlihat seperti orang gila hanya karena masalah cinta yang konyol. Xin Lei tampaknya berniat melepas Shan Dong dengan menggunakan alasan masalah ekonomi keluarga Shan Dong.
Shan Dong tak percaya mendengar Xin Lei mengatakan hal itu. Xin Lei dengan
santainya berkata bahwa ia menerima Shan Dong hanya karena orang tuanya bilang
kalau Shan Dong itu adalah pasangan yang pantas baginya. (dalam hal bibit bebet
dan bobot maksudnya)
Shan
Dong dengan ekspresi sedihnya minta Xin Lei tidak mengatakan hal itu hanya
karena sekarang sedang marah. Ia pun bingung karena Xin Lei telah berubah sama
sekali. Dengan enteng Xin Lei mengatakan bahwa cinta hanya pelepasan substansi
kimiawi dari otak ketika itu berakhir maka cinta juga berakhir. Shan Dong
dengan lemah mengatakan bahwa ia sungguh mencintai Xin Lei
“Sayang
sekali, aku tak mencintaimu” semuanya termasuk Qin lang merasa kaget mendengar
hal itu. Xin Lei menyakinkan Shan Dong dengan mengembalikan cincin pertunangan
mereka ke tangan Shan Dong. “Jangan lupa mengundangku di acara pertunanganmu
aku akan pergi ke pestamu” Shan Dong tercengang melihat tindakan Xin Lei.
Xin
Lei segera berbalik pergi meninggalkan Shan Dong dengan tersenyum namun tak
lama senyum itu berubah menjadi kesedihan dan Xin Lei segera berlari masuk sebelum
kesedihannya kembali tumpah.
Qin Lang hampir tak percaya Xin Lei mengucapkan hal seperti itu, ia masuk menyusul Xin Lei dan bertanya mengapa XIn lei berkata seperti itu pada Shan Dong.
Qin
lang segera berlari menyusul Xin Lei sementara Shan Dong menggenggam erat
cincin itu sambil menangis.
“kenapa
kau seperti ini?” tanya Qin lang pada Xin Lei. Xin Lei tetap berusaha santai
dan menanyakan obatnya.
“demammu
telah merusak otakmu itulah sebabnya kau mengatakan omong kosong itu”
Xin
Lei memarahi Qin lang untuk segera membelikannya obat, Qin Lang dengan kesal
pergi untuk membelinya.
Setelahnya Xin Lei terduduk lemah dan ia pun mulai
menangis kembali. Xi Xian merasa kasihan terhadap Xin Lei, ia pun bertanya
mengapa Xin Lei melakukannya, Xin Lei memeluk erat Xi Xian dan kembali menangis
keras.
Qin
lang dimarahi oleh Cui Gue karena tidak kembali ke restoran tadi malam, dan
tanpa sadar ia mengatakan bahwa ia merasa takut kalau terjadi hal yang buruk
pada Qin lang sampai-sampai ia mencarinya ke kantor polisi. Qin Lang senang
karena Cui Gue ternyata mengkhawatirkannya.
Qin lang memeluk Cui Gue dan menghempaskannya lagi ke kursi, “Sebelum aku pergi aku akan cuti” ucap Qin lang santai dan segera naik lagi ke kamar. Cui Gue memperingatkan ia akan memukul Qin lang jika sekali lagi memeluknya. Qin lang tersenyum, ia lalu menatap sebuah lukisan pemandangan di atas dinding.
Qin lang memeluk Cui Gue dan menghempaskannya lagi ke kursi, “Sebelum aku pergi aku akan cuti” ucap Qin lang santai dan segera naik lagi ke kamar. Cui Gue memperingatkan ia akan memukul Qin lang jika sekali lagi memeluknya. Qin lang tersenyum, ia lalu menatap sebuah lukisan pemandangan di atas dinding.
Kedua
teman Qin lang mendekat dan bertanya apa Cui Gue sudah rela melepaskan Qin
Lang, mereka minta agar Qin lang tetap dipertahankan dengan cara menaikkan
gajinya dan juga gaji mereka agar semuanya bahagia, Cui Gue kembali memukuli
kepala keduanya. Setelahnya Cui Gue juga tampak memikirkan Qin Lang.
Toko
pun dibuka dan Qin Lang kembali tampil memasak di dapur, Cui Gue mendekat dan
coba mengajak bicara. Cui Gue memuji oyster omelet buatan Qin lang dengan
maksud merayu Qin lang untuk tetap tinggal ia juga setuju menaikkan sedikit
gaji Qin Lang.
Xin
Lei kembali bercakap-cakap dengan Xi Xian sambil melihat foto masa kecil mereka.
Xi Xian mengucapkan terima kasih karena sejak kecil Xin Lei lah yang menjaga
ketika ia di bully oleh teman-temannya. Xin lei justru berkata setelah mereka dewasa Xi Xian lah yang banyak menjaganya. Xi Xian tak setuju, ia merasa berterima
kasih karena Xin Lei memberinya pekerjaan sebagai asistennya.
Xin Lei minta maaf karena ia tak bisa membayar gaji Xi Xian sekarang. Xi Xian minta gar Xin Lei tak perlu merasa khawatir karena ia akan segera mencari pekerjaan, Xin Lei merasa terharu dan mereka kembali berpelukan.
Xin Lei minta maaf karena ia tak bisa membayar gaji Xi Xian sekarang. Xi Xian minta gar Xin Lei tak perlu merasa khawatir karena ia akan segera mencari pekerjaan, Xin Lei merasa terharu dan mereka kembali berpelukan.
Qin Lang dan kedua teman gendutnya sedang istrirahat makan siang dan mereka dikejutkan
dengan kemunculan Xin Lei disana. Che Ren maju dan mempersilahkan Xin Lei
duduk.
Bukannya menanyakan kabar ia malah menanyakan apa benar keluarga Xin Lei bangkrut, Qin lang pun menyemburkan makanannya karena kaget. Teman Qin lang bertanya lagi apa benar Xin Lei mengundang mereka ke acara pernikahannya. Xin lei dengan santai membenarkan namun bukan acara pernikahannya.
Bukannya menanyakan kabar ia malah menanyakan apa benar keluarga Xin Lei bangkrut, Qin lang pun menyemburkan makanannya karena kaget. Teman Qin lang bertanya lagi apa benar Xin Lei mengundang mereka ke acara pernikahannya. Xin lei dengan santai membenarkan namun bukan acara pernikahannya.
Sementara
itu pertunangan Shan Dong akhirnya di umumkan lewat konfrensi pers dan
ditayangkan secara langsung di TV. Qin lang dan yang lain kebetulan menyaksikan
hal itu.
Qin Lang dan Xin Lei sama-sama terdiam. Kedua teman Qin Lang yang tak mengenal Shan Dong pun mengagumi kedua pasangan mewah itu. Xin Lei mengaku bahwa orang itu adalah temannya dan ia akan pergi menghadiri pestanya besok.
Xin Lei melirik Qin lang dan memintanya untuk menemaninya kesana. Teman Qin lang sangat setuju dan berpesan agar Qin lang membawa makanan enak untuk mereka. Qin lang menegaskan ia tak mau pergi, kedua teman Qin lang bingung, Xin Lei mengajak bicara berdua di luar dengan Qin lang.
Qin lang mendekat, Xin Lei kembali berkata bahwa ia akan datang ke pesta pertunangannya Shan Dong. Qin Lang tanya kenapa. Xin Lei berkata ia tak ingin menyisakan sedikitpun penyesalan di hati Shan Dong dan ingin melepasnya dengan senyuman, ia minta tolong agar Qin lang mau menjadi supirnya lagi.
Qin Lang tak setuju Xin Lei berkata akan membayarkan dengan cara sebagai seorang teman.
Xin Lei lalu minta diantarkan ke toko piano. Qin Lang mengamati piano yang coba Xin Lei tawar. Mendengar jumlah harga yang begitu mahal Qin lang pun kaget dan bertanya apa Xin Lei ingin membelikannya piano?ia pun berkata kalau ia tak bisa main piano. Xin Lei tak menggubrisnya dan berkata pada penjual ingin mencoba piano itu.
setelah pemilik toko pergi Qin lang kembali tanya apa Xin lei punya uang untuk membelinya. Xin Lei memberi isyarat dengan jari telunjuk agar Qin Lang diam. Ia pun duduk dan mulai memainkan piano itu.
Qin lang terlihat terpesona mendengar permainan Xin Lei , ia pun terus menatap wajah Xin Lei dan teringat akan seluruh pertemuan mereka.
Qin Lang dan Xin Lei sama-sama terdiam. Kedua teman Qin Lang yang tak mengenal Shan Dong pun mengagumi kedua pasangan mewah itu. Xin Lei mengaku bahwa orang itu adalah temannya dan ia akan pergi menghadiri pestanya besok.
Xin Lei melirik Qin lang dan memintanya untuk menemaninya kesana. Teman Qin lang sangat setuju dan berpesan agar Qin lang membawa makanan enak untuk mereka. Qin lang menegaskan ia tak mau pergi, kedua teman Qin lang bingung, Xin Lei mengajak bicara berdua di luar dengan Qin lang.
Qin lang mendekat, Xin Lei kembali berkata bahwa ia akan datang ke pesta pertunangannya Shan Dong. Qin Lang tanya kenapa. Xin Lei berkata ia tak ingin menyisakan sedikitpun penyesalan di hati Shan Dong dan ingin melepasnya dengan senyuman, ia minta tolong agar Qin lang mau menjadi supirnya lagi.
Qin Lang tak setuju Xin Lei berkata akan membayarkan dengan cara sebagai seorang teman.
Xin Lei lalu minta diantarkan ke toko piano. Qin Lang mengamati piano yang coba Xin Lei tawar. Mendengar jumlah harga yang begitu mahal Qin lang pun kaget dan bertanya apa Xin Lei ingin membelikannya piano?ia pun berkata kalau ia tak bisa main piano. Xin Lei tak menggubrisnya dan berkata pada penjual ingin mencoba piano itu.
setelah pemilik toko pergi Qin lang kembali tanya apa Xin lei punya uang untuk membelinya. Xin Lei memberi isyarat dengan jari telunjuk agar Qin Lang diam. Ia pun duduk dan mulai memainkan piano itu.
Qin lang terlihat terpesona mendengar permainan Xin Lei , ia pun terus menatap wajah Xin Lei dan teringat akan seluruh pertemuan mereka.
Keduanya
lalu berjalan pulang, Xin Lei dan Qin lang sama-sama ingin bicara. Qin lang mengalah dan meminta Xin Lei ngomong duluan. Xin Lei pun menyindir cara berpikir Qin lang yang payah sampai berfikir ia kan memberikannya piano.
Qin lang beralasan hal itu karena Xin lei dulu pernah akan memberikannya tiket pesawat.. Xin lei lalu tanya apa yang ingin Qin lang katakan.
Qin lang terdiam menatap Xin lei dan dengan terbata-bata berkata ia akan kembali ke Taiwan besok. Qin Lang heran mengapa ia tak bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas, Xin lei juga bingung mendengar arah pembicaraan Qin lang sebenarnya.
Qin lang mencoba menjelaskan namun tak keburu karena teman Xin lei tiba-tiba datang. Pria itu memperkenalkan namanya sebagai Lin Sheng Quan, Ia berkata telah berkali-kali menelfon Xin Lei namun tak diangkat. Xin Lei akhirnya ingat dan minta maaf, pria itu tak mempermasalahkan, ia lalu tanya siapa pria di samping Xin Lei, Qin lang tersenyum sopan tapi Xin lei malah memperkenalkannya sebagai supirnya.
Qin lang tampak sebel melihat keakraban keduanya apalagi ia jadi tak diacuhkan. Pria itu juga ingin membicarakan sesuatu dengan Xin lei namun sadar ada Qin lang ia pun berkata akan bicara lain kali dengan Xin Lei dan pamit pergi dari sana.
Xin Lei seperti mendapat ide setelah melihat pria itu, ia memanggilnya lagi dan bertanya apa pria itu bebas besok, sang pria mengiyakan, Qin lang bingung menerka apa maksud Xin Lei barusan.
Qin lang beralasan hal itu karena Xin lei dulu pernah akan memberikannya tiket pesawat.. Xin lei lalu tanya apa yang ingin Qin lang katakan.
Qin lang terdiam menatap Xin lei dan dengan terbata-bata berkata ia akan kembali ke Taiwan besok. Qin Lang heran mengapa ia tak bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas, Xin lei juga bingung mendengar arah pembicaraan Qin lang sebenarnya.
Qin lang mencoba menjelaskan namun tak keburu karena teman Xin lei tiba-tiba datang. Pria itu memperkenalkan namanya sebagai Lin Sheng Quan, Ia berkata telah berkali-kali menelfon Xin Lei namun tak diangkat. Xin Lei akhirnya ingat dan minta maaf, pria itu tak mempermasalahkan, ia lalu tanya siapa pria di samping Xin Lei, Qin lang tersenyum sopan tapi Xin lei malah memperkenalkannya sebagai supirnya.
Qin lang tampak sebel melihat keakraban keduanya apalagi ia jadi tak diacuhkan. Pria itu juga ingin membicarakan sesuatu dengan Xin lei namun sadar ada Qin lang ia pun berkata akan bicara lain kali dengan Xin Lei dan pamit pergi dari sana.
Xin Lei seperti mendapat ide setelah melihat pria itu, ia memanggilnya lagi dan bertanya apa pria itu bebas besok, sang pria mengiyakan, Qin lang bingung menerka apa maksud Xin Lei barusan.
Mereka
berdua kembali lanjut jalan, Qin Lang pun bertanya apa Xin Lei berniat
mengganti supirnya. Xin lei berkata bahwa pria itu adalah CEO dari perusahaan
internasional dan ia akan mengajaknya sebagai pasangannya besok.
Hari
itu pun tiba, Xin Lei berdandan cantik. di luar Qin lang menunggu berdiri sebagai supirnya dan membukakannya pintu. Semuanya di set se-elegan
mungkin sebagaimana kehidupannya Xin Lei biasanya.
Xin Lei keluar dari mobil, Sheng Quan menyambutnya dengan uluran tangan, mereka berdua jalan bergandengan layaknya pasangan.
Mereka berdua masuk ke keramaian, para wartawan menyerbu keduanya berebut untuk mengambil gambar. Mereka kembali berjalan dengan tenang hingga akhirnya bertemu dengan ayah dan ibu Shan Dong. Xin Lei dengan santai menyapa keduanya sementara orang tua Shan Dong justru terlihat kurang senang dengan kedatangannya. Xin Lei pun memberi restunya atas pernikahan Shan Dong.
Xin Lei keluar dari mobil, Sheng Quan menyambutnya dengan uluran tangan, mereka berdua jalan bergandengan layaknya pasangan.
Mereka berdua masuk ke keramaian, para wartawan menyerbu keduanya berebut untuk mengambil gambar. Mereka kembali berjalan dengan tenang hingga akhirnya bertemu dengan ayah dan ibu Shan Dong. Xin Lei dengan santai menyapa keduanya sementara orang tua Shan Dong justru terlihat kurang senang dengan kedatangannya. Xin Lei pun memberi restunya atas pernikahan Shan Dong.
Acara
pun di mulai, Shan Dong keluar dengan tunangannya melewati Xin Lei yang tak ia sadari keberadaannya. Xin Lei berusaha tegar menatapnya.
Pasangan itu tepat berdiri di hadapan Xin Lei, Xin Lei lah yang sengaja memilih tempat itu agar Shan Dong bisa melihatnya, orang yang mencintainya selama ini. Shan Dong tampak kaget saat mengetahui keberadaan Xin Lei. Tunangan Shan Dong menyadari arah tatapan Shan Dong.
Pasangan itu tepat berdiri di hadapan Xin Lei, Xin Lei lah yang sengaja memilih tempat itu agar Shan Dong bisa melihatnya, orang yang mencintainya selama ini. Shan Dong tampak kaget saat mengetahui keberadaan Xin Lei. Tunangan Shan Dong menyadari arah tatapan Shan Dong.
Xin
lei segera menarik pasangannya untuk menhyingkir dari pesta. Shan Dong lantas
berlari untuk mengejar Xin Lei dan meninggalkan tunangannya begitu saja.
Xin lei terus berlari menarik pria itu, setelah dirasa cukup Xin Lei melepasnya dan berterima kasih atas bantuannya. Ia pun meninggalkannaya begitu saja. Shan Dong terus berlari mengejar Xin Lei.
Qin lang terus menunggu Xin lei di luar, tiba-tiba Xin Lei muncul dan berteriak memintanya segera membuka pintu mobil. Xin Lei segera naik, Qin lang melihat Shan Dong yang mengejar Xin lei, ia pun sgera masuk ke mobil. Shan Dong menepuk-nepuk kaca mobil, Xin Lei tak mengindahkannya dan menyuruh Qin lang segera jalan.
Xin lei terus berlari menarik pria itu, setelah dirasa cukup Xin Lei melepasnya dan berterima kasih atas bantuannya. Ia pun meninggalkannaya begitu saja. Shan Dong terus berlari mengejar Xin Lei.
Qin lang terus menunggu Xin lei di luar, tiba-tiba Xin Lei muncul dan berteriak memintanya segera membuka pintu mobil. Xin Lei segera naik, Qin lang melihat Shan Dong yang mengejar Xin lei, ia pun sgera masuk ke mobil. Shan Dong menepuk-nepuk kaca mobil, Xin Lei tak mengindahkannya dan menyuruh Qin lang segera jalan.
“Cinta
tahu bagaimana untuk memaafkan tapi tidak tahu apa itu penyesalan”
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.