SINOPSIS

Thursday 13 June 2013

Corner With love Eps 2 Part 2

Perhatian!!!
Mohon untuk tidak meng-COPAS Tulisan di Blog ini!!!
Bagi yang ingin mengambil Tulisan dari Blog ini harap menyertakan LINK HIDUP
Di bawah postingan yang diambil dari Blog ini!
Baik itu nantinya di ubah atau Dirapikan
Mohon hargai penulis dan sesama Blogger!!Terima Kasih ^^

Corner With Love Eps 2 Part 2
Qin Lang permisi pada temannya untuk melukis di luar, Cui Gue dan yang lainnya hanya diam dengan posisi yang mencurigakan. 
Setelah Qin Lang pergi mereka kembali berembuk cara menghalangi Qin Lang pulang ke Taiwan seperti mencuri tiket pesawatnya atau menarik diam-diam seluruh tabungannya di Bank. Cui Gue justru memukul kepala keduanya atas ide yang tidak bermoral seperti itu.
Qin Lang melukis pemandangan laut di tempat iya dan Xin Lei makan kemarin. Qin lang kemudian juga duduk di tempatnya kemarin, saat itulah ia mendengar pria disampingnya yang sedang menelfon seseorang. 
Pria tersebut mengucapkan kata selamat atas perkawinan teman di telfonnya itu dan minta maaf karena ia tak bisa datang kesana. Qin lang merasa paling tidak ia juga harus mengucapkan hal itu pada Xin Lei.
Qin Lang hendak menelfon Xin Lei namun sayang Hp Xin Lei justru terjatuh dan rusak  saat Xi Xian hendak merapikan tempat tidurnya. Qin Lang pun gagal bicara dengan Xin Lei dan menganggap mungkin takdir juga ingin agar ia dan Xin Lei tak bertemu lagi. 
Qin lang mencoba menghilangkan perasaan sedihnya dengan menikmati makanannya.
Xi Xian merasa sedih melihat Xin Lei yang terus meratap tak bicara, ia mengajaknya untuk menemui Shan Dong lagi besok dan untuk sementara Xi Xian minta Xin Lei tinggal di rumahnya dulu.
“Xi Xian”
“Ya nona?’
“Mulai sekarang tolong panggil saja aku Xin Lei”
Ayah Shan Dong ternyata langsung mengatur pertunangan Shan Dong dengan wanita lain yang tentunya berasal dari keluarga yang terpandang. Shan Dong tampak tak bersemangat mendengarkan percakapan ayahnya dan ayah si gadis.
Sang gadis minta ijin pada ibu Shan Dong untuk bisa bicara di luar dengan Shan Dong. Ibu Shan Dong dengan senang hati menyuruh anaknya untuk menemani tunangannya yang dipanggil Nona Wei itu.
Hal pertama yang ditanyakan Nona Wei adalah apakah Shan Dong benar setuju menikah dengannya. Shan Dong berkata itu adalah keputusan orang tuanya
“kau tidak suka padaku kan?’ tanya tunangannya yang sepertinya paham perasaan Shan Dong.
“Apa kau sudah punya seseorang yang kau sukai?’ Shan Dong tetap tak menjawab hal itu, namun hal itu justru mengisyaratkan kata ya dalam hati Nona Wei
“Lalu kenapa kau menyetujui hal ini?” Shan Dong jujur mengatakan bahwa keluarganya butuh pertolongan dari keluarga Wei. Nona Wei kagum melihat Shan Dong bicara apa adanya, ia tampak tertarik pada Shan Dong dan berkata Shan Dong akan senang mendapat tunangan seperti dirinya.
Xin Lei menarik kopernya keluar dari rumahnya. Ia berdiri sebentar untuk memandang rumah itu dan mengingat masa kecil bahagia yang ia habiskan disana. Setelahnya pintu gerbang tertutup dan Xin Lei pergi pindah dengan Xi Xian.
Xi Xian menyiapkan kamarnya untuk ditempati Xin Lei. Kamar Xi Xian tentunya sangat kecil jika dibanding dengan kamar Xin Lei, i abahkan hanya punya satu tempat tidur kecil, ia pun mengalah untuk tidur di bawah. Xin Lei mengucapkan terima kasih dengan wajah yang masih lesu. Xi Xian kembali mengajaknya menemui Shan Dong dengan harapan ada jalan lain agar ia diterima. Xin Lei hanya menoleh lemah padanya.
Xi Xian bertemu dengan Shan Dong, Shan Dong cemas dengan keadaan Xin Lei. Xi Xian memberitahu bahwa rumah Xin Lei telah disita dan Xin Lei tinggal di rumahnya sekarang. Xi Xian minta agar Shan Dong kembali merencanakan pernikahannya dengan Xin Lei. 
Xin Lei ternyata turut hadir di dekat mereka namun tanpa disadari oleh Shan Dong dan diam-diam ia juga mendengar semuanya. 
Shan dong minta agar Xi Xian memberitahu Xin Lei bahwa hanya ia yang dicintainya sepanjang hidupnya, ia lalu memberitahukan pertunangannya dengan putri pemilik perusahaan Wei. Xi Xian dan Xen lei sama-sama kaget mendengar hal itu, Xin Lei pun coba mengendalikan tangisnya.
Qin Lang yang tengah bersepeda melihat Xin Lei keluar dari restauran dengan sedih dan tak memperhatikannya sama sekali. Qin Lang menahan diri untuk menemui Xin Lei karena ia ingat ada Shan Dong disisi Xin Lei.  Meskipun begitu ia tetap saja cemas dan memutuskan untuk mengejar Xin Lei.
“Ada apa denganmu?’ tanya Qin lang akhirnya pada Xin Lei.
Xin Lei masih bersikap angkuh pada Qin Lang dan berkata ia baik-baik saja, Xin Lei lalu meninggalkan Qin lang. Qin Lang masih curiga dan kembali ikut berjalan di samping Xin Lei. Xin Lei merasa risih dengan adanya Qin lang dan mempercepat langkahnya.
“Kenapa kau mengikutiku?’ ucap Xin Lei kesal
“Aku tak mengikutimu, aku memang mau lewat sini memangnya tak boleh? Aneh”
Mereka kembali jalan bersama, “Bolehkan aku memboncengmu saja?” tanya Qin lang lagi.
Xin lei pun kembali dibonceng oleh Qin Lang. Qin lang mencoba menghibur Xin Lei dengan nyanyiannya. Qin lang menyanyi dengan riang gembira dan tidak menyadari kalau Xin Lei sudah menangis bombay di boncengan. 
Qin lang melirik Xin Lei dan melihatnya tengah bersedih ia pun  menyuruh Xin Lei memeluknya erat karena ia akan mempercepat lajunya. Qin Lang menempelkan tangan Xin Lei di perutnya dan mengayuh dengan cepat hinggaaa....sebuah mobil tiba-tiba melesat cepat di depan mereka, Qin lang mengerem mendadak dan akhirnya mereka berdua terjatuh. 
Qin Lang panik melihat Xin Lei terduduk di tanah dan bertanya apa ia baik-baik saja. Xin Lei marah pada Qin lang karena membuatnya terjatuh, ia lalu memukul Qin lang berkali-kali dan hal itu hanya sebagai alasan untuk menumpahkan kesedihan yang terpendam di dalam hatinya.
Qin Lang turut menyadari hal itu,’Memangnya kenapa kalau kau jatuh? Bukankah kau tidak mudah untuk dikalahkan?’
Qin Lang melihat Xin Lei masih saja menangis, ia pun menambahkan “Bahkan jika kau jatuh kau harus tersenyum dengan berani, kau mengerti?’
Xin Lei tersentak, ia tak tahan lagi untuk segera menumpahkan kesedihannya dan ia pun menangis di dada Qin lang.
Qin lang mengantarkan Xin Lei pulang ke rumah Xi Xian. Xi Xian yang sedari tadi khawatir langsung keluar menemui Xin Lei dan bertanya darimana saja dia, belum sempat menjawab Xin Lei justru jatuh pingsan.

Xi Xian dengan lembut mengelap kening Xin Lei dengan handuk, ia merasa Xin Lei sangat menderita, orang tuanya menghilang, perusahaan mereka bangkrut dan sekarang tunangannya justru akan menikah dengan wanita lain.
Qin Lang terkejut dan tak menyangka tunangan Xin Lei bisa seperti itu, Xi Xian juga mulai membenci Shan Dong karena hal itu. Xi Xian memeriksa kening Xin Lei yang ternyata sangat panas, Qin Lang segera bergegas keluar untuk mencari obat demam.
Sepedanya terhalang oleh mobil Shan Dong yang tiba-tiba berhenti di tempat itu, Shan Dong keluar untuk menemui Xin Lei tanpa memperhatikan Qin lang yang kini sedang kesal dengannya.
“Hey” teriak Qin Lang dengan keras pada Shan Dong tanpa berbalik melihatnya. Shan Dong berbalik dan mendekat, ia mengenali Qin lang sebagai supir Xin Lei, ia pun bertanya bagaimana keadaan Xin Lei.
“Kenapa? Kenapa kau harus meninggalkannya? Kenapa kau membiarkan orang yang mencintaimu menderita” tanya Qin lang penuh emosi. Shan Dong menunduk penuh rasa bersalah,”kau tak mengerti, aku juga menderita”
Qin lang menganggap omongan itu omong kosong
“Apa yang kau sebut menderita? kau seperti menggunakan pisau untuk membunuh seseorang, jadi apa maksudmu kau bilang kau menderita?’ Qin Lang mencengkram kerah baju Shan Dong.
“Apa kau pikir aku mau melakukan ini? kami juga sudah dekat dengan kehancuran, jika aku tak menikah dengan putri dari keluarga kaya keluargaku akan sama seperti keluarga Xin Lei, mereka harus menghadapi kebangkrutan, apa kau pikir aku tega melakukannya?’ Qin lang cukup kaget mendengar pengakuan Shan Dong. Shan Dong menambahkan bahwa ia benar-benar sangat mencintai Xin Lei dan terluka karena hal ini.
“Pukul aku, aku mohon pukullah aku” ucap Shan Dong dengan hati yang hancur sambil menggenggam tangan Qin lang. 
Qin lang tak tega ia lalu menarik tangannya namun tangan lain muncul dan langsung menampar wajah Shan Dong. Tentu saja itu adalah Xin Lei yang telah sadar, dibelakangnya Xi Xian tampak syok melihat hal itu. 
Xin Lei dengan tegas dan tampak tampak raut wajah sedih sedikitpun mengatai Shan Dong terlihat seperti orang gila hanya karena masalah cinta yang konyol. Xin Lei tampaknya berniat melepas Shan Dong dengan menggunakan alasan masalah ekonomi keluarga Shan Dong.
Shan Dong tak percaya mendengar Xin Lei mengatakan hal itu. Xin Lei dengan santainya berkata bahwa ia menerima Shan Dong hanya karena orang tuanya bilang kalau Shan Dong itu adalah pasangan yang pantas baginya. (dalam hal bibit bebet dan bobot maksudnya)
Shan Dong dengan ekspresi sedihnya minta Xin Lei tidak mengatakan hal itu hanya karena sekarang sedang marah. Ia pun bingung karena Xin Lei telah berubah sama sekali. Dengan enteng Xin Lei mengatakan bahwa cinta hanya pelepasan substansi kimiawi dari otak ketika itu berakhir maka cinta juga berakhir. Shan Dong dengan lemah mengatakan bahwa ia sungguh mencintai Xin Lei
“Sayang sekali, aku tak mencintaimu” semuanya termasuk Qin lang merasa kaget mendengar hal itu. Xin Lei menyakinkan Shan Dong dengan mengembalikan cincin pertunangan mereka ke tangan Shan Dong. “Jangan lupa mengundangku di acara pertunanganmu aku akan pergi ke pestamu” Shan Dong tercengang melihat tindakan Xin Lei. 
Xin Lei segera berbalik pergi meninggalkan Shan Dong dengan tersenyum namun tak lama senyum itu berubah menjadi kesedihan dan Xin Lei segera berlari masuk sebelum kesedihannya kembali tumpah. 
Qin Lang hampir tak percaya Xin Lei mengucapkan hal seperti itu, ia masuk menyusul Xin Lei dan bertanya mengapa XIn lei berkata seperti itu pada Shan Dong.
Qin lang segera berlari menyusul Xin Lei sementara Shan Dong menggenggam erat cincin itu sambil menangis.
“kenapa kau seperti ini?” tanya Qin lang pada Xin Lei. Xin Lei tetap berusaha santai dan menanyakan obatnya.
“demammu telah merusak otakmu itulah sebabnya kau mengatakan omong kosong itu”
Xin Lei memarahi Qin lang untuk segera membelikannya obat, Qin Lang dengan kesal pergi untuk membelinya. 
Setelahnya Xin Lei terduduk lemah dan ia pun mulai menangis kembali. Xi Xian merasa kasihan terhadap Xin Lei, ia pun bertanya mengapa Xin Lei melakukannya, Xin Lei memeluk erat Xi Xian dan kembali menangis keras.
Di restauran 113, kedua teman Qin lang heran melihatnya begitu nyenyak tidur. Mereka berinisiatif untuk mengejainya dengan berteriak memanggil namanya hingga Qin lang terbangun karena kaget. Qin lang tanya apa yang mereka lakukan,”kau dalam masalah besar hari ini” Qin lang tak mengerti.
Qin lang dimarahi oleh Cui Gue karena tidak kembali ke restoran tadi malam, dan tanpa sadar ia mengatakan bahwa ia merasa takut kalau terjadi hal yang buruk pada Qin lang sampai-sampai ia mencarinya ke kantor polisi. Qin Lang senang karena Cui Gue ternyata mengkhawatirkannya.
 Qin lang memeluk Cui Gue dan menghempaskannya lagi ke kursi, “Sebelum aku pergi aku akan cuti” ucap Qin lang santai dan segera naik lagi ke kamar. Cui Gue memperingatkan ia akan memukul Qin lang jika sekali lagi memeluknya. Qin lang tersenyum, ia lalu menatap sebuah lukisan pemandangan di atas dinding.
Kedua teman Qin lang mendekat dan bertanya apa Cui Gue sudah rela melepaskan Qin Lang, mereka minta agar Qin lang tetap dipertahankan dengan cara menaikkan gajinya dan juga gaji mereka agar semuanya bahagia, Cui Gue kembali memukuli kepala keduanya. Setelahnya Cui Gue juga tampak memikirkan Qin Lang.
Toko pun dibuka dan Qin Lang kembali tampil memasak di dapur, Cui Gue mendekat dan coba mengajak bicara. Cui Gue memuji oyster omelet buatan Qin lang dengan maksud merayu Qin lang untuk tetap tinggal ia juga setuju menaikkan sedikit gaji Qin Lang.
Qin lang memotong perkataannya, ia berterima kasih atas perhatian Cui Gue selama ini dan berjanji takkan melupakannya namun ia tetap harus kembali ke Taiwan. Cui Gue mendesah tak bisa berkata apa-apa.
Xin Lei kembali bercakap-cakap dengan Xi Xian sambil melihat foto masa kecil mereka. Xi Xian mengucapkan terima kasih karena sejak kecil Xin Lei lah yang menjaga ketika ia di bully oleh teman-temannya. Xin lei justru berkata setelah mereka dewasa Xi Xian lah yang banyak menjaganya. Xi Xian tak setuju, ia merasa berterima kasih karena Xin Lei memberinya pekerjaan sebagai asistennya. 
Xin Lei minta maaf karena ia tak bisa membayar gaji Xi Xian sekarang. Xi Xian minta gar Xin Lei tak perlu merasa khawatir karena ia akan segera mencari pekerjaan, Xin Lei merasa terharu dan mereka kembali berpelukan.
Qin Lang dan kedua teman gendutnya sedang istrirahat makan siang dan mereka dikejutkan dengan kemunculan Xin Lei disana. Che Ren maju dan mempersilahkan Xin Lei duduk. 
Bukannya menanyakan kabar ia malah menanyakan apa benar keluarga Xin Lei bangkrut, Qin lang pun menyemburkan makanannya karena kaget. Teman Qin lang bertanya lagi apa benar Xin Lei mengundang mereka ke acara pernikahannya. Xin lei dengan santai membenarkan namun bukan acara pernikahannya.
Sementara itu pertunangan Shan Dong akhirnya di umumkan lewat konfrensi pers dan ditayangkan secara langsung di TV. Qin lang dan yang lain kebetulan menyaksikan hal itu. 
Qin Lang dan Xin Lei sama-sama terdiam. Kedua teman Qin Lang yang tak mengenal Shan Dong pun mengagumi kedua pasangan mewah itu. Xin Lei mengaku bahwa orang itu adalah temannya dan ia akan pergi menghadiri pestanya besok. 
Xin Lei melirik Qin lang dan memintanya untuk menemaninya kesana. Teman Qin lang sangat setuju dan berpesan agar Qin lang membawa makanan enak untuk mereka. Qin lang menegaskan ia tak mau pergi, kedua teman Qin lang bingung, Xin Lei mengajak bicara berdua di luar dengan Qin lang. 
Qin lang mendekat, Xin Lei kembali berkata bahwa ia akan datang ke pesta pertunangannya Shan Dong. Qin Lang tanya kenapa. Xin Lei berkata ia tak ingin menyisakan sedikitpun penyesalan di hati Shan Dong dan ingin melepasnya dengan senyuman, ia minta tolong agar Qin lang mau menjadi supirnya lagi. 
Qin Lang tak setuju Xin Lei berkata akan membayarkan dengan cara sebagai seorang teman.
Xin Lei lalu minta diantarkan ke toko piano.  Qin Lang mengamati piano yang coba Xin Lei tawar. Mendengar jumlah harga yang begitu mahal Qin lang pun kaget dan bertanya apa Xin Lei ingin membelikannya piano?ia pun berkata kalau ia tak bisa main piano. Xin Lei tak menggubrisnya dan berkata pada penjual ingin mencoba piano itu. 
setelah pemilik toko pergi Qin lang kembali tanya apa Xin lei punya uang untuk membelinya. Xin Lei memberi isyarat dengan jari telunjuk agar Qin Lang diam. Ia pun duduk dan mulai memainkan piano itu. 
Qin lang terlihat terpesona mendengar permainan Xin Lei , ia pun terus menatap wajah Xin Lei dan teringat akan seluruh pertemuan mereka.
pertunjukan selesai, Xin Lei tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada penonton satu-satunya itu, “sama-sama” ucap Qin lang yang juga tersenyum manis.
Keduanya lalu berjalan pulang, Xin Lei dan Qin lang sama-sama ingin bicara. Qin lang mengalah dan meminta Xin Lei ngomong duluan. Xin Lei pun menyindir cara berpikir Qin lang yang payah sampai berfikir ia kan memberikannya piano. 
Qin lang beralasan hal itu karena Xin lei dulu pernah akan memberikannya tiket pesawat.. Xin lei lalu tanya apa yang ingin Qin lang katakan. 
Qin lang terdiam menatap Xin lei dan dengan terbata-bata berkata ia akan kembali ke Taiwan besok. Qin Lang heran mengapa ia tak bisa menyampaikan maksudnya dengan jelas, Xin lei juga bingung mendengar arah pembicaraan Qin lang sebenarnya.
Qin lang mencoba menjelaskan namun tak keburu karena teman Xin lei tiba-tiba datang. Pria itu memperkenalkan namanya sebagai Lin Sheng Quan, Ia berkata telah berkali-kali menelfon Xin Lei namun tak diangkat. Xin Lei akhirnya ingat dan minta maaf, pria itu tak mempermasalahkan, ia lalu tanya siapa pria di samping Xin Lei, Qin lang tersenyum sopan tapi Xin lei malah memperkenalkannya sebagai supirnya. 
Qin lang tampak sebel melihat keakraban keduanya apalagi ia jadi tak diacuhkan. Pria itu juga ingin membicarakan sesuatu dengan Xin lei namun sadar ada Qin lang ia pun berkata akan bicara lain kali dengan Xin Lei dan pamit pergi dari sana. 
Xin Lei seperti mendapat ide setelah melihat pria itu, ia memanggilnya lagi dan bertanya apa pria itu bebas besok, sang pria mengiyakan, Qin lang bingung menerka apa maksud Xin Lei barusan.
Mereka berdua kembali lanjut jalan, Qin Lang pun bertanya apa Xin Lei berniat mengganti supirnya. Xin lei berkata bahwa pria itu adalah CEO dari perusahaan internasional dan ia akan mengajaknya sebagai pasangannya besok.

Hari itu pun tiba, Xin Lei berdandan cantik. di luar Qin lang menunggu berdiri sebagai supirnya dan membukakannya pintu. Semuanya di set se-elegan mungkin sebagaimana kehidupannya Xin Lei biasanya. 
Xin Lei keluar dari mobil, Sheng Quan menyambutnya dengan uluran tangan, mereka berdua jalan bergandengan layaknya pasangan. 
Mereka berdua masuk ke keramaian, para wartawan menyerbu keduanya berebut untuk mengambil gambar. Mereka kembali berjalan dengan tenang hingga akhirnya bertemu dengan ayah dan ibu Shan Dong. Xin Lei dengan santai menyapa keduanya sementara orang tua Shan Dong justru terlihat kurang senang dengan kedatangannya. Xin Lei pun memberi restunya atas pernikahan Shan Dong.
Acara pun di mulai, Shan Dong keluar dengan tunangannya melewati Xin Lei yang tak ia sadari keberadaannya. Xin Lei berusaha tegar menatapnya. 
Pasangan itu tepat berdiri di hadapan Xin Lei, Xin Lei lah yang sengaja memilih tempat itu agar Shan Dong bisa melihatnya, orang yang mencintainya selama ini. Shan Dong tampak kaget saat mengetahui keberadaan Xin Lei. Tunangan  Shan Dong menyadari arah tatapan Shan Dong.
Xin lei segera menarik pasangannya untuk menhyingkir dari pesta. Shan Dong lantas berlari untuk mengejar Xin Lei dan meninggalkan tunangannya begitu saja. 
Xin lei terus berlari menarik pria itu, setelah dirasa cukup Xin Lei melepasnya dan berterima kasih atas bantuannya. Ia pun meninggalkannaya begitu saja. Shan Dong terus berlari mengejar Xin Lei.
Qin lang terus menunggu Xin lei di luar, tiba-tiba Xin Lei muncul dan berteriak memintanya segera membuka pintu mobil. Xin Lei segera naik, Qin lang melihat Shan Dong yang mengejar Xin lei, ia pun sgera masuk ke mobil. Shan Dong menepuk-nepuk kaca mobil, Xin Lei tak mengindahkannya dan menyuruh Qin lang segera jalan.

“Cinta tahu bagaimana untuk memaafkan tapi tidak tahu apa itu penyesalan”













No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.